Pedoman Pengucapan Bahasa Jerman

3
PEDOMAN PENGUCAPAN BAHASA JERMAN 1. Vokal ä Adalah vokal a dengan ‘umlaut’, diucapkan seperti e dalam kata nec is, atau be tter (ebih baik; bahasa inggris). Contoh: cker (beker) = tukang roti. ö Adalah vokal o dengan ‘umlaut’, diucapkan seperti bunyi gabungan vokal eu dalam kata geulis (cantik; bahasa sunda). Contoh: ttin (gewttin) = dewi. ü Adalah vokal u dengan ‘umlaut’, diucapkan seperti u dalam kata curie (bahasa Perancis), atau cure (kesembuhan; bahasa Inggris). Contoh: ste (kyuste) = Pantai. au Diucapkan seperti bunyi gabungan vokal au dalam kata haus. Contoh: Hau s (haus) = rumah. äu dan eu Diucapkan seperti bunyi gabungan vokal oi dalam kata doi (uang; bahasa Melayu Manado). Contoh: Fräu lein (froilain) = nona dan Deu tsch (doytsh) = bahasa Jerman. ei Diucapkan seperti gabungan vokal ai dalam kata main. Contoh: nei n (nain) = Tidak. e Pada akhir kata tetap dilafalkan. Misalnya pada kata Name tetap dilafalkan (naame). Berbeda dengan bahasa Inggris yang pelafalannya menjadi (neym). 2. Konsonan c Yang letaknya mendahului vokal a, o, dan u, diucapkan seperti k dalam kata kampung, kopi, kuda. Contoh: C afe (kafe) = kedai minum, C ousin (koziin) = sepupu, dan C urry (kurri) = kari. Ch dan - ig Diucapkan seperti bunyi gabungan konsonan kh dalam kata ikhtiar atau akhlak. Contoh: ich (ikh) = saya dan salzig (zaltsikh) = bergaram. h Yang letaknya langsung mengikuti huruf vokal tidak perlu diucapkan. Fungsinya hanya sebagai penanda perpajangan bunyi vokal yang mendahuluinya. Pengucapannya seperti a dalam kata Farm (tanah pertanian; bahasa Inggris). Contoh: Fah ne (faane) = bendera.

description

pengucapan bahasa jerman

Transcript of Pedoman Pengucapan Bahasa Jerman

PEDOMAN PENGUCAPAN BAHASA JERMAN 1. Vokal Adalah vokal a dengan umlaut, diucapkan seperti e dalam kata necis, atau better (ebih baik; bahasa inggris). Contoh: Bcker (beker) = tukang roti.

Adalah vokal o dengan umlaut, diucapkan seperti bunyi gabungan vokal eu dalam kata geulis (cantik; bahasa sunda). Contoh: Gttin (gewttin) = dewi.

Adalah vokal u dengan umlaut, diucapkan seperti u dalam kata curie (bahasa Perancis), atau cure (kesembuhan; bahasa Inggris). Contoh: Kste (kyuste) = Pantai.

auDiucapkan seperti bunyi gabungan vokal au dalam kata haus. Contoh: Haus (haus) = rumah.

u dan euDiucapkan seperti bunyi gabungan vokal oi dalam kata doi (uang; bahasa Melayu Manado). Contoh: Frulein (froilain) = nona dan Deutsch(doytsh) = bahasa Jerman.

eiDiucapkan seperti gabungan vokal ai dalam kata main. Contoh: nein(nain) = Tidak.

ePada akhir kata tetap dilafalkan. Misalnya pada kata Name tetap dilafalkan (naame). Berbeda dengan bahasa Inggris yang pelafalannya menjadi (neym).

2. KonsonancYang letaknya mendahului vokal a, o, dan u, diucapkan seperti k dalam kata kampung, kopi, kuda. Contoh: Cafe (kafe) = kedai minum, Cousin (koziin) = sepupu, dan Curry (kurri) = kari.

Ch dan -igDiucapkan seperti bunyi gabungan konsonan kh dalam kata ikhtiar atau akhlak. Contoh: ich (ikh) = saya dan salzig (zaltsikh) = bergaram.

hYang letaknya langsung mengikuti huruf vokal tidak perlu diucapkan. Fungsinya hanya sebagai penanda perpajangan bunyi vokal yang mendahuluinya. Pengucapannya seperti a dalam kata Farm (tanah pertanian; bahasa Inggris). Contoh: Fahne (faane) = bendera.

jDiucapkan seperti y dalam kata ya. Contoh: Ja (ya) = ya.

sDiucapkan seperti z dalam kata zat. Contoh: satt (zatt) = kenyang.

schDiucapkan seperti bunyi gabungan konsonan sy dalam kata syarat atau seperti sh dalam kata short (pendek; bahasa Inggris). Contoh: scharf (syarf) = pedas/tajam.

Sp dan stPada awal kata yang diikuti oleh konsonan p atau t (sp- atau st-) diucapkan seperti bunyi sy. Contoh: Spiegel (spiigel) = cermin, Stadt (stad) = kota.

wDiucapkan seperti v dalam never (tidak pernah; bahasa Inggris). Contoh: warum (varum) = mengapa.

zDiucapkan seperti bunyi gabungan konsonan ts dalam kata tsunami. Contoh: Zug (tsuk) = kereta api.

Disebut es zet, diucapkan seperti s dalam kata besar. Contoh: Gro (gross) = besar. Dalam penulisannya dapat digantikan dengan ss. Contoh: da dapat ditulis menjadi dass (dass) = bahwa.

Cara Baca:

Secara Umum, cara pengucapan bahasa Jerman sama dengan bahasa Indonesia. Hanya ada sedikit perbedaannya di antaranya:A. VOKALHuruf vokal umumnya dibaca sama dengan bahasa Indonesia. Huruf e dibaca [e] seperti pada kata : mewah, tendaContoh ; Er, der, dan sehr Huruf e dibaca [] seperti pada kata : tempe, bebek.Contoh ; Jetzt, Herr Huruf e dibaca [] seperti pada kata : bekas, penting.Contoh ; wohnen, haben, sagen, alteKemudian, ada bunyi vocal yang diberi umlaut (tanda titik dua di atas huruf a, o, dan u). dibaca [e] atau [], contoh; lter, erklren, dan Blter dibaca seperti bibir yang mengucapkan bunyi [o] tapi lidah seperti berposisi mengucapkan [e]. Contoh; Lsen, mgen. dibaca [ui] atau seperti bibi mengucapkan [u] tapi lidah seperti berposisi mengucapkan [i], contoh :fr, BroB. DIFTONG Diftong /eu/ dibaca [oi], contoh; Euro, neun, heute Diftong /ei/ dibaca [ai], contoh : kein, nein, zwei, drei Diftong /ie/ dibaca [i:] (I bunyi panjang), contoh: vier, lieben.C. KONSONAN Konsonan /ch/ dibaca [kh] agak berat, z.B: Ich, nach, Woche Konsonan /ck/ dibaca [kk] z.B : glcklich, Ecke Komsonan /h/ yang mengikuti huruf hidup tidak dibaca melainkan sebagai pemanjang bunyi huruf hidup tersebut: z.B: gehen (baca: [ge;en], Fahren (baca: [fa:ren]). Konsonan /J/ dibaca [y]: Jahre, jungen. Konsonan /s/ dibaca [z] bila posisinya sebagai awal suatu suku kata, z.B: Sie, sehen, sagen Konsonan /sch/ dibaca [shy] dengan posisi bibir agak menjorok ke depan dan ujung lidah menghasilkan bunyi mendesis z.B : Tisch, Schule. Konsonan /z/ dibaca [tz] mendesis z.B; Zimmer, zeit, zwanzig, zwei Konsonan /sz/ atau dalam bahasa Jerman sering ditulis dengan huruf (eszet) dibaca [ss] z.B : heien, gro