Pedoman Kti Edit Icha
-
Upload
charles-clarke -
Category
Documents
-
view
150 -
download
7
Transcript of Pedoman Kti Edit Icha
PEDOMAN PENULISANKARYA TULIS ILMIAH (KTI)
BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
STIKES PASAPUA AMBONJL. PETRA KARANG PANJANG
2011
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan
tertentu. Aturan tersebut biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis
yang telah dibakukan oleh masyarakat akademik. Secara umum, proses
penulisan Karya Tulis Ilmiah dilakukan dalam tiga tahap yaitu: tahap pra
penulisan, tahap penulisan, dan tahap perbaikan.
Dalam tahap pra penulisan, penulis membuat suatu rancangan tulisan. Semua
catatan penting dan bahan teoritis dicantumkan dalam rancangan tulisan ini.
Untuk melakukannya, penulis membutuhkan literatur atau bahan bacaan yang
sesuai dengan masalah yang akan ditulis.
Tahap penulisan, penulis mulai mewujudkan rancangan tertulis yang telah
dibuatnya. Semua catatan penting dan bahan teoritis yang sudah disiapkan,
mulai ditulis dengan bahasa yang sesuai untuk pembaca yang dituju. Hasil
tulisan tahap ini disebut juga kertas kerja pertama (first draft).
Meskipun proses penulisan karya tulis ilmiah pada umumnya sama tetapi
bentuknya ada bermacam-macam. Diantara beragam bentuk karya tulis
ilmiah itu, yang biasa digunakan adalah: makalah, laporan, skripsi, thesis, dan
disertasi.
KTI merupakan karya tulis ilmiah yang merupakan tulisan wajib bagi
mahasiswa untuk mencapai jenjang akademis program Diploma III (D-III) dan
merupakan persyaratan akademis. Penulisannya didasarkan pada hasil
penelitian maupun studi kepustakaan yang dilakukan mahasiswa sendiri, topik
yang dipilih disesuaikan dengan bidang ilmu Keperawatan.
1
Karena KTI merupakan tugas yang wajib diselesaikan oleh mahasiswa maka
penulisannya harus memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan mahasiswa sendiri
2. Menghasilkan simpulan dari masalah yang dibahas atau diteliti
3. Memberikan sumbangan nyata bagi kemajuan ilmu pengetahuan
B. Tujuan Penulisan KTI
Tujuan penulisan KTI antara lain untuk:
1. Melatih mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan penelitian.
2. Memenuhi persyaratan akademis untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Kebidanan.
C. Bobot KTI
KTI diberi bobot 4 (empat) Satuan Kredit Semester (SKS)
D. Persyaratan Penyusunan KTI
1. Mahasiswa
a. Persyaratan Akademik.
1). Telah terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang berjalan.
2). Telah menyelesaikan sekurang – kurangnya 85%, beban studi
kumulatif yang dipersyaratkan
3). Lulus mata kuliah Riset kebidanan dengan nilai minimal C.
4). Masuk Kartu Program Rencana Studi (KRS).
b. Persyaratan Administrasi.
Telah menyelesaikan administrasi / keuangan sesuai dengan
ketentuan.
2. Pembimbing
a. Syarat Pembimbing
1). Pendidikan minimal Magister Kesehatan (S2) dengan latar belakang
pendidikan yang sesuai dengan penulisan laporan/tujuan akhir
mahasiswa yang dipimpin.
2). Mau dan mampu untuk menjadi Pembimbing KTI.
3). Dosen Pembimbing ditetapkan oleh Ketua Stikes Pasapua Ambon
b. Tugas Pembimbing.
1). Membimbing mahasiswa menyusun rancangan (Proposal) karya
tulis ilmiah (KTI).
2). Menyediakan waktu dan memberikan bimbingan selama proses
penulisan KTI berlangsung.
3). Mengarahkan dan membantu mahasiswa bimbingannya dalam
memperdalam telaah kepustakaan dan pemanfaatan data.
4). Memberikan pengarahan dalam melakukan penelitian di lapangan
dan atau perpustakaan serta pemanfaatan data.
5). Memberi arahan dan masukan kepada mahasiswa bimbingannya
dalam materi KTI-nya.
c. Pergantian Pembimbing
Pergantian pembimbingan dimungkinkan apabila terjadi hal-hal sebagai
berikut:
1). Apabila sejak konsultasi pertama setelah penetapan pembimbing,
kemudian pembimbing karena sesuatu dan lain hal tidak dapat
melaksanakan tugas membimbing, maka Ketua Prodi atas
permohonan mahasiswa dapat menunjuk pembimbing pengganti
atas usulan bagian akademik
2). Proses bimbingan tidak berjalan secara efektif atau tidak terdapat
kesesuaian pendapat antara mahasiswa dan pembimbing
3). Pembimbing tidak bersedia menjadi pembimbing berdasarkan surat
rujukan atau kesediaan.
E. Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan
1. Kegiatan bimbingan dimulai dari menyusun rancangan penelitian/
penetapan judul.
2. Waktu dan tempat kegiatan pembimbingan dilaksanakan berdasarkan
kesepakatan kedua belah pihak.
3. Setiap kali melakukan kegiatan konsultasi, pembimbing membubuhkan
paraf pada kartu bimbingan KTI yang disediakan.
BAB II
PROSEDUR PENYUSUNAN KTI
A. Penentuan Judul Penelitian
Dalam proses penentuan judul, berlaku ketentuan sebagai berikut :
1. Setiap mahasiswa yang akan menyusun KTI harus menentukan masalah
apa yang akan diteliti dan diajukan ke Dosen Pembimbing dalam bentuk
Judul Penelitian sebanyak 3 (Tiga) buah judul disertai latar belakang
penelitian.
2. Judul Penelitian dipilih dari ketiga judul yang diajukan mahasiswa
berdasarkan kesepakatan antara mahasiswa dengan dosen pembimbing.
3. Bila judul-judul penelitian dalam butir 2 tersebut tidak dapat diterima oleh
Pembimbing KTI, karena alasan tertentu misalnya adanya kesamaan judul
dengan mahasiswa lain, maka mahasiswa yang bersangkutan harus
mengajukan alternatif judul lain untuk dipilih kembali oleh mahasiswa
bersama-sama dengan dosen pembimbing.
4. Judul penelitian harus mendapat pengesahan dari Ketua Program Studi
Diploma III Kebidanan dan selanjutnya ditetapkan dengan Surat
Keputusan Ketua Stikes Pasapua Ambon
B. Persyaratan Judul Penelitian
Adapun syarat dari judul penelitian pada penyusunan KTI ini adalah:
1. Judul disesuaikan dengan tujuan Pendidikan Program Studi D III
Kebidanan
2. Judul penelitian dibuat sesingkat mungkin, tetapi cukup jelas dan
menunjukkan secara tepat masalah yang akan diteliti (5W+1H) serta tidak
memungkinkan penafsiran yang beragam.
3. Judul penelitian harus berbeda diantara mahasiswa.
4. Bilamana diperlukan, judul penelitian dapat diubah. Perubahan judul dapat
dilakukan atas permintaan mahasiswa dengan persetujuan dosen
pembimbing dan Penanggungjawab KTI. Perubahan judul itu ditetapkan
dengan Surat Keputusan Ketua Stikes Pasapua Ambon
5
C. Penelitian
Penelitian ini diarahkan pada studi kasus, dimana mahasiswa bersama
Pembimbing KTI menentukan sebuah kasus dengan berpedoman dari judul
penelitian yang diusulkan dan disetujui oleh Pembimbing KTI.
Studi Kasus berisi 4 (empat) pokok bahasan, sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
BAB II : Tinjauan Pustaka (Landasan Teori)
BAB III : Laporan Kasus
BAB IV : Pembahasan
BAB V : Penutup.
D. Ujian Sidang KTI
Ujian Sidang KTI dilakukan sebanyak 2 (dua) kali, yaitu untuk ujian pertama
adalah ujian Proposal dan telah mendapat persetujuan dari Pembimbing KTI,
dan untuk ujian kedua setelah seluruh laporan penelitian telah diselesaikan
dan telah mendapat persetujuan oleh Pembimbing KTI dan Ketua Program
Studi.
Bagi mahasiswa yang akan mengikuti Ujian (Proposal dan KTI) , materi
diserahkan selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum dilaksanakan.Ujian.
Syarat untuk dapat mengikuti Ujian adalah :
a. Mahasiswa sekurang-kurangnya telah melakukan bimbingan sebanyak
5 (lima) kali ( Bimbingan Proposal minimal 5 kali, bimbingan KTI
minimal 5 kali) dibuktikan dengan menyerahkan lembar bimbingan.
b. Mahasiswa sekurang-kurangnya telah pernah menghadiri 5 (lima) kali
Ujian (Ujian Proposal, Ujian KTI) mahasiswa lain yang dibuktikan
dengan menyerahkan bukti lembar peserta Ujian.
c. Hasil masukan pada waktu Ujian dicatat dan digunakan untuk
menyempurnakan proposal/KTI.
d. 3 (tiga) hari sebelum jadwal ujian, mahasiswa sudah harus
menyerahkan naskah sebanyak 3 eksemplar dan diserahkan kepada
masing-masing penguji.
Setelah diujikan dan KTI diperbaiki, di cetak sebanyak 5 (Lima) eksemplar
yang harus diserahkan dengan perincian sebagai berikut: 1 (satu)
eksemplar untuk perpustakaan Stikes Graha Edukasi Makassar, 1 (satu)
eksemplar untuk Lokasi penelitian, 1 (satu) eksemplar untuk Pembimbing
KTI yang harus diserahkan adalah KTI yang telah selesai dan disetujui
Pembimbing, Penguji, dan diketahui oleh Ketua Program Studi Kebidanan.
2. Dewan Penguji
Dewan penguji ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Stikes Graha
Edukasi Makassar, yang terdiri dari:
a. Ketua penguji : Pembimbing yang bertindak sebagai moderator
b. Anggota : 2 (dua) orang
Moderator membuka ujian, memimpin proses tanya jawab antara penguji
dan mahasiswa, mengatur waktu agar semua penguji mendapat waktu
yang sama, menutup sidang dan melaporkan hasil ujian kepada Ketua
Program Studi Kebidanan. Bila moderator ingin menggunakan haknya
sebagai penguji, maka ia menjadi penguji setelah anggota penguji lainnya
mengajukan pertanyaan.
3. Lamanya Ujian
Ujian dilangsungkan paling lama 65 menit dengan alokasi waktu sebagai
berikut:
a. Pembukaan oleh moderator : 5 menit
b. Penyajian oleh mahasiswa : 10-15 menit
c. Tanya jawab : 45 menit
d. Rapat Dewan Penguji : 5 menit
E. Kepanitiaan
Panitia ujian dibentuk dengan Surat Keputusan Ketua Stikes Pasapua Ambon
Susunan dan jumlah Panitia ujian ditentukan sesuai dengan kebutuhan dan
tugas yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan kepanitiaan dalam
ujian akhir program.
BAB III
FORMAT PENULISAN KTI
A. Kertas
Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih tanpa garis minimum 80 gr,
dengan ukuran A4
B. Pengetikan
Penelitian diketik memakai komputer dengan menggunakan program
pengolah kata (misal: Microsoft Word atau Word Perfect) dengan pilihan huruf
"Times New Roman" berukuran (Font):
1. Naskah : 12
2. Judul Bab :14
3. Judul KTI : 14 -16 (tergantung pada panjang pendeknya judul) Judul
Bab dan judul KTI diketik tebal (bold)
Pengetikan naskah dilakukan pada satu sisi halaman saja (tidak bolak balik).
Jarak ketikan adalah 1,5 spasi (kecuali untuk abstrak dengan jarak pengetikan
1 spasi), dengan batas pengetikan (page setup margin): Batas atas (Top) : 4
cm, Batas Bawah (Bottom): 3 cm, Batas Kanan (Right) : 3 cm, Batas Kiri (Left) :
4 cm.
Setiap bab dimulai pada halaman baru/ judul bab diketik pada batas atas
bidang pengetikan, disusun simetris menggunakan huruf besar (capital), tanpa
penggaris bawahan atau pembubuhan titik di akhir kalimat.
Judul sub-sub didahului dengan 1 huruf atau angka Latin (sebagaimana
pemberian tanda pada uraian berikutnya). Awal alenia diketik 1 "tab" dan batas
kiri bidang pengetikan. Pada sub-judul atau anak sub-judul, awal alenia dimulai
1 "tab" dari batas huruf pertama sub-judul ataupun anak sub-judul.
C. Jarak Baris
9
Jarak antara judul dan awal naskah adalah 1,5 spasi. Jarak antara akhir naskah
dengan sub-judul maupun antara sub-judul dan anak sub-judul adalah 3 spasi.
Sedangkan jarak antara sub-judul dan awal naskah berikutnya, serta jarak
antar alenia sama dengan jarak antar baris, yaitu 1,5 spasi.
D. Penomoran Halaman
Bagian pendahuluan/persiapan KTI (preliminaries) diberi nomor halaman
dengan angka Romawi kecil, sedangkan bagian naskah/ isi dan bagian akhir
KTI dengan angka Latin. Nomor halaman diletakkan disebelah kanan atas,
kecuali untuk halaman bab baru di bagian tengah bawah.
Tata cara penulisan nomor halaman mengikuti aturan sebagai berikut:
1. Nomor halaman untuk bagian awal KTI (sebelum Bab Pendahuluan) diberi
nomor urut dengan menggunakan huruf Romawi kecil (i, ii, iii, dan
seterusnya) yang ditulis pada bagian bawah tengah dengan jarak 4
(empat) spasi dibawah teks.
2. Lembar halaman sampul dalam tetap dihitung tetapi tidak diberi nomor
halaman
3. Halaman yang memuat Pendahuluan sampai dengan lembar terakhir dari
lampiran diberi nomor urut dengan angka Arab (1, 2, 3, 4, dan seterusnya).
4. Nomor halaman pada halaman dengan judul Bab, ditulis dibawah tengah
dengan jarak 2 cm dari tepi bawah.
5. Semua nomor halaman selain judul bab, diketik pada sudut kanan atas
dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas
6. Semua judul bab menggunakan angka romawi (I, II, III, IV, V)
E. Penulisan Tabel dan Gambar (Peta dan Grafik)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan tabel dan gambar (peta
dan grafik) yaitu:
1. Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab (menunjukkan Bab tempat
tabel) dan diikuti nomor urut tabel dengan angka Arab. Contoh: Tabel 4.2
(tabel ini berada di bab IV dan merupakan tabel kedua).
2. Tabel diberi judul diatas tabel dengan jarak 1 (satu) spasi. Jarak antara
judul tabel dengan tabel 2 (dua) spasi
3. Bila tabel atau gambar yang disajikan diambil atau dikutip dari suatu
sumber tertentu, maka sumber tabel ditulis dibawah tabel atau gambar
dengan jarak 1 (satu) spasi dengan huruf yang lebih kecil.
4. Tidak dibenarkan melakukan pemutusan tabel, kecuali untuk lampiran.
Misalnya satu tabel diletakkan pada 2 (dua) halaman naskah KTI,
setengah tabel pada halaman sebelumnya dan setengahnya pada
halaman berikutnya.
5. Gambar diberi nomor urut dengan angka Arab (menunjukkan Bab tempat
gambar) dan diikuti dengan angka Arab (juga menunjukkan nomor urut
gambar). Contoh: Gambar 4.2 (gambar ini berada di bab IV dan
merupakan gambar kedua)
6. Gambar diberi judul dibawah gambar dengan jarak 1 (satu) spasi.
7. Contoh cara penulisan tabel.
F. Pemberian Tanda Bagian KTI
Penomoran atau pemberian tanda pada judul sub-bab atau sub-bab harus
tetap konsisten. Bila menggunakan tanda (abjad atau angka) Latin harus tetap
demikian seterusnya (konsisten) sampai akhir naskah.
Jika dalam naskah KTI terdapat pembagian dari suatu bagian, sub bagian,
sub-sub bagian dan seterusnya, maka acuan untuk kerangka kategori yang
digunakan adalah sebagai beriku
BAB I
PENDAHULUAN
A. A
1. A
a. A
1). A
a). A
(1).A
(a).A
BAB IV
SISTEMATIKA PENULISAN
Laporan Penelitian (KTI)
Sistematika penulisan laporan hasil penelidan (KTI) mencakup langkah-
langkah berikut:
1. Halaman Sampul
2. Halaman Judul
3. Abstrak Indonesia
4. Pernyataan Persetujuan
5. Lembar Pengesahan
6. Kata Pengantar
7. Daftar Isi
8. Daftar Tabel
9. Daftar Gambar/ Skema (bila ada)
10. Daftar Lampiran
11. Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
E. Ruang Lingkup Penelitian
12. Bab II. Tinjauan Pustaka
A. Tinjauan umum tentang topik/ substansial yang diteliti. Khusus KTI
dengan Studi Kasus, pembahasan secara teoritis terdiri dari 2(dua)
bagian yaitu tinjauan teoritis aspek medik (bila ada) dan tinjauan teoritis
aspek asuhan/manajemen kebidanan.
13. Bab III. Laporan Kasus
14. Bab IV. Pembahasan
15. Bab V. Penutup
13
A. Simpulan
B. Saran
16. Daftar Pustaka
17. Lampiran-Lampiran
A. Kuesioner, Check List, Daftar Pertanyaan (alat pengumpulan data;
wajib ada)
B. Surat izin/ keterangan/ rekomendasi (bila ada)
C. Lembar Konsultasi {wajib ada, lihat form pada lampiran)
D. Daftar Ralat (bila ada)
BAB V
URAIAN & PENATAAN ISI TULISAN
KTI terdiri dari 3 bagian besar dengan penjelasan masing-masing
sebagaimana uraian berikut ini:
A. Bagian Pendahuluan
1. HALAMAN SAMPUL
Wama sampul KTI adalah HIJAU dengan bahan karton tebal ,
menyebutkan judul KTI secara lengkap, nama penulis dan nomor
pokok mahasiswa (ditulis dibawah lambang tersebut dengan jenis
huruf Book Antiqua ukuran 12)
Tulisan PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
STIKES PASAPUA AMBON dan Tahun pembuatannya diletakkan
di bawah. Semua huruf dicetak dengan huruf besar, dengan huruf
judul utama yang lebih menonjol. Komposisi huruf dan letak masing-
masing bagian diatur agar simetris (tengah/ center), serasi dan rapi
diatur sedemikian rupa sehingga berbentuk trapesium (piramida)
terbalik. Pada punggung halaman sampul dicetak nama penulis,
nomor induk mahasiswa (di bawah nama) dan terietak pada sisi
kanan punggung halaman sampul diikuti judul di bagian tengan dan
tahun pembuatan di sisi kiri punggung halaman sampul/ semuanya
dicetak dengan huruf besar, Pencetakan dari kiri ke kanan bila
halaman sampul menghadap ke atas (lihat contoh pada lampiran).
2. HALAMAN JUDUL
Sama dengan halaman sampul, halaman judul dicetak pada kertas
HVS putih dengan tinta cetak wama hitam (lihat contoh pada
lampiran).
3. ABSTRAK
Abstrak merupakan ringkasan stngkat isi KTI tanpa tambahan
penafsiran, kritik maupun tanggapan penulis. KTI harus mempunyai
abstrak yang membekali pembaca dengan inti tulisan yang
bersangkutan dan mencakup (a) rumusan masalah penelitian, (b)
tujuan umum dan khusus, (c) laporan kasus, (d) pembahasan,
(e) simpulan hasil penelitian dan saran sesuai pembahasan.
Dalam abstrak juga tercantum jumlah daftar pustaka dan rentang
tahun penulisannya yang terlama dan terbaru. Abstrak ditulis dalam
bahasa Indonesia masing-masing diketik dengan spasi 1 (satu) dan
tidak lebih dari 2 (dua) halaman. Kalimat efektif sedapat mungkin
digunakan. Abstrak ditempatkan pada halaman setelah halaman
judul (lihat contoh pada lampiran).
4. HALAMAN JUDUL DENGAN SPESIFIKASI
Selain judul KTI secara lengkap seperti tertulis pada halaman judul,
halaman judul dengan spesifikasi (lihat contoh pada lampiran)
dilengkapi dengan keterangan khusus sebagai berikut:
KTI ini diajukan sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar
AHLI MADYA KEBIDANAN (AMd.Keb)
Seperti halnya halaman judul dan sampul/ halaman ini juga dicetak
dengan komposisi huruf dan letak masing-masing bagian secara
simetris.
5. LEMBAR PENGESAHAN
Lembar pengesahan berisi pernyataan pengesahan oleh
Panitia Sidang atau Tim Penguji KTI sebagaimana kalimat berikut ini.
PANITIA SIDANG KTI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
STIKES PASAPUA AMBON
Pernyataan dicetak dengan huruf kapital/ besar dan diletakkan pada
bagian paling atas dari halaman lembar pengesahan ini. Setelah
kalimat diatas, disusul di bawahnya (dengan jarak yang proporsional)
dengan tulisan tentang tempat (Ambon) dan tanggal sidang ujian
KTI, kemudian kata Tim Penguji, ke bawah disusul Ketua dengan
nama, dan tanda tangan pembunbing (sebagai Ketua tim penguji)
serta Anggota berurut ke bawah nama/ dan tanda tangan dua/ tiga
penguji lainnya (lihat contoh pada lampiran).
6. PERNYATAAN PERSETUJUAN
Halaman persetujuan berisi pemyataan yang diketik dan diletakkan
setelah kata "PERNYATAAN PERSETUJUAN" yang terletak pada
bagian paling atas dari halaman tentang ini, dengan keterangan atau
kalimat berikut:
KTI ini telah disetujui dan dipertahankan dihadapan :
Tim Penguji KTI Program Studi Diploma III Kebidanan
Stikes Pasapua Ambon
Disusul dibawahnya (dengan jarak yang proporsional) dengan tulisan
tentang tempat (AMBON) dan tanggal sidang ujian KTI, nama, dan
tanda tangan pembimbing serta (diketahui) Ketua Program Studi
(lihat contoh pada lampiran).
7. KATA PENGANTAR
Umumnya berisi penjelasan singkat substansi masalah atau kondisi
penelitian, serta utamanya ucapan terima kasih penulis kepada
pihak-pihak yang telah membantunya selama penulisan ataupun
pendidikan. Judul KATA PENGANTAR diketik simetris tanpa garis
bawah dan titik di akhir kalimat. Pada akhir teks disebelah kanan
bawah dicantumkan tanggal penulisan dan kata "Penulis" tanpa
mencantumkan nama atau identitas penulis (lihat contoh pada
lampiran).
8. DAFTAR ISI
Berisi daftar seluruh isi penulisan secara kronologis/sistematis yang
mencakup semua judul bab, Judul sub-sub disusun secara vertikal.
Semua judul bab diketik dengan huruf besar, sedangkan sub-bab,
anak sub-bab dan rinciannya hanya huruf awal yang diketik dengan
huruf besar.
Pada Daftar Isi dimasukan halaman-halaman KATA PENGANTAR,
ABSTRAK/ DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR,
DAFTAR LAMPIRAN, dalam angka Romawi kecil, diikuti dengan
rincian bab-bab bagian utama KTI, dan diakhiri dengan DAFTAR
PUSTAKA dan LAMPIRAN (lihat contoh pada lampiran).
9. DAFTAR TABEL
Daftar ini memberikan petunjuk kepada pembaca agar dapat dengan
cepat mengetahui tabel apa saja yang terdapat dalam KTI serta letak
halamannya. Penomoran tabel dan gambar dapat disesuaikan
dengan letaknya di dalam bab. Contoh misalnya tabel ke-2 dari bab
3 dituliskan sebagai tabel 3.2. disusul dengan nama tabelnya. Bila
tabel diambil atau dikutip dari sumber lain harus dicantumkan
sumber aslinya di bawah tabel yang bersangkutan (lihat contoh pada
lampiran).
10. DAFTAR GAMBAR/ SKEMA
Berisi daftar gambar untuk memberikan petunjuk kepada pembaca
agar dapat dengan cepat mengetahui gambar apa saja yang
terdapat dalam KTI tersebut dan letak halamannya. Penomoran
gambar dapat disesuaikan dengan letaknya di dalam bab. Contoh
misalnya gambar ke-1 dari bab 2 dituliskan sebagai gambar 1.2.
disusul dengan nama gambamya. Bila gambar diambil atau dikutip
dari sumber lain harus dicantumkan sumber aslinya dibawah gambar
yang bersangkutan (lihat contoh pada lampiran).
11. DAFTAR LAMPIRAN
Berisi daftar hal-hal yang menjadi lampiran dalam KTI. Daftar ini
memberikan petunjuk kepada pembaca agar dapat dengan cepat
mengetahui lampiran apa saja yang terdapat dalam KTI serta letak
halamannya (lihat contoh pada lampiran)
B. Bagian Utama
Bagian ini merupakan inti dari KTI, yang pada dasamya merupakan
bentuk laporan penelitian. Dalam bagian ini tercantum teks yang secara
ilmiah memaparkan penelitian yang dilakukan serta hasil-hasil yang
diperoleh. Penyajiannya lugas dan sistematis, menggunakan Bahasa
Indonesia sesuai kaidah tata bahasa yang berlaku. Peng-Indonesia-an
istilah mengikuti Pedoman Umum Pembentukan Istilah, sedangkan
ragam bahasa baku mengikuti Kamus Umum Bahasa Indonesia.
Pengetikan KTI menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Untuk istilah asing yang
belum dibakukan ke dalam Bahasa Indonesia, dapat ditulis dengan
menggunakan cetak miring (italic).
1. PENDAHULUAN
Dalam bab PENDAHULUAN, yang merupakan BAB I dikemukakan
dengan singkat dan jelas tentang (a) latar belakang masalah yang
akan dibahas, (b) rumusan masalah, (d) tujuan penelitian yang
rnemuat tujuan umum dan tujuan khusus yang bersifat dapat diukur,
(e) manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian atau
analisis yang dilakukan; atau alasan-alasan mengapa penelitian
tersebut perlu dilakukan, (f) ruang lingkup bahasan yang meliputi
pendekatan penelitian, subjek dan level pembahasan, area,
substansi, serta wilayah geografis atau topografi atau administrasi
(makro atau mikro).
E. Latar Belakang
Berisikan tentang keadaan atau kondisi umum suatu keadaan
yang bertalian dengan masalah yang akan diteliti. Biasanya pada
latar belakang ini terdapat hal seperti kebijakan dan strategi
pembangunan nasional, kebijakan dan strategi pembangunan di
bidang kesehatan mulai dari tingkat nasional sampai tingkat lokal,
kebijakan. Pada bagian ini harus dinyatakan secara jelas topik
atau hal apa yang menjadi pokok dalam penelitian yang akan
dilaksanakan.
Setelah topik pokok penelitian dinyatakan secara jelas pada latar
belakang, kemudian penulis menentukan masalah apa yang akan
diteliti, maka pada bagian ini penulis harus sudah mulai dapat
menguasai permasalahan yang akan diteliti.
Masalah yang akan diteliti tersebut harus diuraikan secara jelas
dengan didukung oleh fakta atau data empiris, sehingga memang
masalah itu perlu untuk diteliti. Selain itu, pada bagian ini penulis
harus mengutarakan alasan mengapa masalah itu perlu untuk
diteliti dan melakukan identifikasi tentang aspek apa saja yang
terkait dengan masalah tersebut dengan tujuan untuk
memudahkan penulis dalam membatasi ruang lingkup
penelitiannya.
Dalam penyampaian permasalahan perlu didukung oleh fakta
yang diperoleh dari hasil penelusuran jurnal-jurnal penelitian yang
terkait.
F. Perumusan masalah
Berdasarkan ruang lingkup permasalahan penelitian yang telah
ditentukan pada bagian latar belakang kemudian penulis
merumuskan secara konkrit masalah apa yang akan diteliti dalam
bentuk pertanyaan penelitian (research question) yang ditulis
dalam bentuk kalimat tanya.
G. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum merupakan suatu pertanyaan umum tentang
tujuan yang ingin dicapai dari penelitian secara keseluruhan.
Dari tujuan umum ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran dalam menjawab permasalahan
penelitian.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus merupakan penjabaran dan pentahapan dari
penelitian untuk mencapai tujuan umum penelitian, yang
sifatnya lebih operasional. Pada tujuan khusus ini penulis
harus menyatakan secara spesifik variabel apa yang akan
diukur atau diuji untuk menunjang pernyataan pada tujuan
umum.
H. Manfaat Penelitian
Pada bagian ini diuraikan secara jelas manfaat dari penelitian
dan operasionalisasi hasil penelitian baik bagi penulis sendiri,
bagi perkembangan ilmu pengetahuan, bagi teknologi dan seni,
bagi praktisi, bagi ilmuan lain dan bagi masyarakat pada
umumnya.
18. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab Tinjauan Pustaka, yang merupakan BAB II diulas
berbagai publikasi resmi yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti, mencakup antara lain aspek masalah dan penjelasan faktor-
faktor yang diduga berkaitan dengan substansi yang diteliti, dan
model kerangka teori yang dipakai sebagaimana dipaparkan dalam
sumber bersangkutan.
Pada bagian ini penulis harus mengutarakan secara sistematik dan
mengkaji tentang fakta, hasil penelitian sebelumnya, teori, konsep
atau pendekatan baru yang ada hubungannya dengan penelitian
yang akan dilakukan. Teori, konsep dan pendekatan yang
disampaikan tersebut harus rasional dan diakui kebenarannya yang
pada akhirnya nanti akan digunakan untuk menunjang analisis
pembahasan terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan.
Pengulasan berbagai publikasi yang dapat mengarah kepada analisa
seperti di atas dapat dilakukan bila minimal diulas (sebagai suatu
perkiraan kasar) 1 (satu) buku teks bahasa Inggris, 5 (lima) buku
utama (text book) dan 3 (tiga) artikel dari jumal-jumal yang terkait
dengan topik penelitian, dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun
terakhir.
19. HASIL PENELITIAN
Bagian ini merupakan BAB III, yang memaparkan hasil studi kasus
dan penangannya. Pada bagian ini laporan studi kasus berdasarkan
7 (tujuh) langkah yaitu ; 1) Pengkajian, 2) Interpretasi data, 3)
Antisipasi masalah Potensial, 4) Identifikasi
20. PEMBAHASAN
Bagian ini merupakan BAB IV, yang membahas hasil penelitian
secara menyeluruh. Disini akan dilakukan perbandingan hasil
penelitian tersebut dengan teori dan hasil penelitian terdahulu seperti
yang dituliskan dalam tinjauan pustaka. Penekanan pada
mekanisme "compare" (apa yang sarna) dan "contrast" (apa yang
berbeda) dari hal diatas amat ditekankan. Terakhir/ pada
pembahasan inilah mahasiswa (penulis) diharuskan mengutarakan
bagairnana pendapatnya tentang kondisi tersebut, setelah
melakukan perbandingan antara apa yang ditemukannya di
lapangan dengan teori dan hasil penelitian sebelumnya.
Kemampuan mengutarakan analisis dan perspektif keilmuan
menurut visi mahasiswa (penulis) amat dipentingkan dalam bab ini.
Pembahasan berisi uraian atau pembahasan secara mendalam hasil
penelitian yang telah disajikan. Dalam melakukan pembahasan,
penelitian harus menggunakan paradigma, teori, atau konsep yang
telah diuraikan pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA serta
membandingkan dengan penelitian sebelumnya yang sejenis.
Tekankan pada hal yang penting dan menonjol hasil penelitian.
Jangan mengulang penyajian data yang tertulis pada Bab
sebelumnya (Hasil). Penekanan pada mekanisme “Compare” (apa
yang sama) dan “Contrast” (apa yang berbeda) dari hal diatas amat
ditekankan. Penulis diharuskan untuk mengutarakan bagaimana
pendapatnya tentang masalah tersebut, setelah melakukan
perbandingan perbandingan antara apa yang ditemukannya
dilapangan dengan analisis dan perspektif keilmuan menurut visi
penulis, amat diutamakan dalam bab ini. Pada bagian ini juga akan
dapat diketahui sampai seberapa jauh penguasaan peneliti terhadap
paradigma, konsep dan teori yang digunakan untuk melakukan
penelitian.
Pembahasan bertujuan memberi arti pada hasil penelitian dan bila
memungkinkan dapat menunjukkan suatu penemuan baru. Selain itu
sedapat mungkin pembahasan ini bertujuan untuk mengembangkan
suatu hipotesis, konsep atau teori baru yang sesuai.
21. PENUTUP
Bagian ini merupakan BAB V, yang memuat simpulan hasil
peneltitian secara ringkas dan sistematis yang berkaitan dengan
upaya menjawab hipotesis dan/atau tujuan penelitian. Pada akhir
bab ini dikemukakan saran-saran yang berkaitan dengan penelitian
yang telah dilakukan maupun model/ prototipe yang dihasilkan.
Saran-saran tersebut dapat berupa bentuk kebijakan dan upaya
praktis pemecahan masalah yang dihadapi, dan bahan atau aspek
yang dapat diteliti lebih lanjut. Saran harus dibuat seoperasional
mungkin sehingga bermanfaat bagi mereka yang menerima saran
tersebut.
A. Simpulan
Simpulan berisikan uraian singkat dan sistematis yang berkaitan
dengan upaya menjawab hipotesis dan/atau tujuan. Dalam
menyusun suatu simpulan, dapat menggunakan nomor atau
ditulis sebagai suatu kesatuan uraian. Jangan menulis atau
menyajikan penyataan barui yang tidak sesuai dengan data atau
informasi yang diperoleh dari penelitian.
B. Saran
Saran merupakan suatu implikasi hasil penelitian baik itu
terhadap pengembangan ilmu maupun penggunaan praktis.
Saran harus dibuat seoperasional mungkin sehingga bermanfaat
bagi yang menerima saran. Saran-saran tersebut dapat berupa
bentuk kebijakan dan upaya praktis pemecahan masalah yang
dihadapi.
Pada bagian ini juga, peneliti dapat memberikan saran bagi
peneliti lain, sebagai hasil pemikiran peneliti yang tertuang dalam
pembahasan atas penemuan dan keterbatasan penelitian yang
dilakukan, tentang hal apa saja yang perlu diperhatikan dan perlu
disempurnakan bila akan melakukan penelitian yang serupa.
B. Bagian Akhir
Bagian ini merupakan bagian akhir KTI yang tidak ditandai oleh judul
Bab, namun penomoran halamannya melanjutkan nomor halaman
sebelumnya. Bagian ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu: (1) Daftar
Pustaka, (2) Lampiran, dan (3) Ralat
1. DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini penulis harus menguraikan kepustakaan apa saja
yang digunakan dalam menyusun KTI, baik itu dalam bentuk
majalah, jurnal, buletin, buku teks, maupun sumber kepustakaan
yang lain. Lihat cara penulisan kepustakaan. Untuk KTI,
kepustakaan yang digunakan minimal 1 (satu) buku teks bahasa
Inggris, 5 (lima) buku teks Bahasa Indonesia dan 3 (tiga) journal atau
majalah atau buletin atau hasil penelitian (KTI, skripsi, tesis dan
disertasi) terbitan 10 (sepuluh) tahun terakhir
2. LAMPIRAN
Bagian ini diawali halaman kosong yang ditandai kata LAMPIRAN di
tengah bidang pengetikan. Halaman mi tidak diberi nomor, tetapi ikut
dihitung. Dalam LAMPIRAN disajikan keterangan-keterangan yang
dianggap penting untuk KTI tetapi akan mengganggu kelancaran
membaca bila dicantumkan di Bagian Utama KTI. Nomor lampiran
dinyatakan dengan angka Latin dan diketik di tengah bidang
pengetikan.
Lampiran merupakan bagian yang menyajikan berbagai bahan yang
digunakan dalam penelitian (misalnya: kuesioner, tabel, grafik, peta,
keterangan tambahan, dan bahan lain yang berguna untuk lebih
memahami ini KTI secara rinci. Selain itu, pada bagian lampiran
dapat juga disajikan cara penelitian, misalnya perhitungan statistic
dan sebagainya. Lampiran harus diberi nomor dan judul lampiran
sesuai dengan pengelompokkan ataupun kumpulan berkas yang
disertakan.
3. DAFTAR RALAT
Apabila seluruh KTI telah selesai diketik dan ternyata kemudian
terdapat beberapa kesalahan, maka dapat dibuat suatu Ralat.
Namun apabila pada satu halaman terdapat lebih dari tiga ralat,
maka halaman tersebut diganti ulang seluruhnya. Ralat dibuat di
halaman tersendiri, tanpa diberi nomor halaman dan ditempatkan di
bagian akhir, yaitu sebelum halaman kulit sampul belakang.
BAB VI
MENGACU DAN MENULIS DAFTAR PUSTAKA
KTI yang baik harus dilengkapi dengan acuan kepada sumber informasi
untuk menguatkan pernyataan penulis. Sumber informasi tersebut
dikumpulkan dalam suatu daftar acuan yang disebut DAFTAR PUSTAKA.
Daftar pustaka adalah suatu daftar sumber informasi yang telah digunakan
dalam KTI. Semua bahan pustaka yang dikutip penulis dicantumkan dalam
daftar pustaka yang ditempatkan setelah bab terakhir KTI.
Sumber data atau informasi yang tidak dipublikasikan, berasal dari
komunikasi langsung ataupun catatan kuliah tidak dicantumkan dalam
daftar pustaka. Untuk sumber informasi semacam itu, pengacuan dalam
teks dicantumkan keterangan dalam tanda kurung siku. Sebagai contoh:
[data tidak dipublikasikan] atau [Suprijanto, wawancara, 18 Februari 1991].
A. Kutipan dalam Naskah KTI
Dalam naskah KTI, pengacuan pada sumber informasi dapat
merupakan bagian kalimat dengan mencantumkan nama penulis yang
diacu serta tahun sumber informasi tersebut dalam tanda kurung.
Sebagai contoh : ... (Sampumo, 1990) atau Sampurno (1990)
menyatakan bahwa ... (dan seterusnya).
Khusus untuk kutipan dengan sumber elektronik (komputer) dapat
dilakukan dengan mencantumkan sumber utama waktu/tanggal akses
dilakukan/ contoh: (www.depkes.or.id, diakses 25 Mei 2007). i
Kutipan yang pendek dapat dimasukkan ke dalam naskah dengan diberi
tanda kutip pada permulaan dan akhir kutipan. Bila kutipan terdiri dari
beberapa baris, maka kutipan tersebut harus dimulai pada alinea baru
dan diketik 1 (satu) spasi dengan sub-tab ke dalam. Untuk beberapa
bagian dari kutipan yang perlu dihilangkan, karena tidak dianggap
penting, maka bagian tersebut diberi 3 (tiga) titik.
Penggunaan catatan kaki hanya dilakukan bila penulis merasa perlu
mengacu pada suatu sumber informasi yang bila dimasukkan kedalam
naskah akan menggangu alur pembahasan. Hal lain adalah bila penulis
hendak membuat ulasan tambahan untuk menjelaskan pembahasan
dalam naskah tanpa mengganggu pokok pikiran dalam naskah. Untuk
menyebutkan sumber informasi yang tidak dipublikasikan juga perlu
dibuatkan catatan kaki. Catatan kaki dituliskan pada halaman yang
sama dengan tempat kutipan dicantumkan dan diberi nomor dengan
angka Latin yang diurutkan dari bab 1 sampai terakhir. Penempatan
catatan kaki dipisahkan dari naskah oleh garis sepanjang 4 cm mulai
dari batas kiri bawah naskah dan jarak antara baris terakhir naskah
adalah 2 spasi. Disarankan agar catatan kaki ini digunakan hanya
bila perlu benar.
B. Penulisan Daftar Pustaka
Sumber informasi yang dicantumkan dalam daftar pustaka berupa:
1. Buku, atau salah satu bab/bagian dari buku
2. Artikel dalam majalah
3. Laporan atau penerbitan resmi suatu badan/institusi
4. Naskah yang sedang dipersiapkan untuk diterbitkan dengan
mencantumkan keterangan [abstrak]
5. Monografi
Judul daftar pustaka diketik secara simetris dan terietak di batas atas
bidang pegetikan. 4 (empat) spasi di bawahnya, di batas kiri bidang
pengetikan diketik pustaka acuan pertama (diatur berdasarkan
susunan abjad Arab awal nama keluarga penulis), dan seterusnya
bersusun ke bawah. Baris kedua dan selanjutnya untuk tiap pustaka
acuan dimulai 1 tab ke dalam dari batas kiri bidang pengetikan, dengan
jarak antar baris dalam 1 pustaka acuan adalah 1 spasi. Pustaka acuan
berikutnya dimulai di batas kiri bidang pengetikan, sama dengan
penulisan pustaka acuan pertama. Jarak antar uraian pustaka acuan
pertama dengan pustaka acuan kedua adalah 2 spasi, demikian pula
urutan pustaka acuan selanjutnya, dengan teknik pengetikan yang sama
pula.
Tiap tanda baca diberi jarak satu ketukan bebas, kecuali antara
kependekan nama depan pengarang. Judul sumber informasi (buku,
majalah, dan semacamnya) dicetak miring. Sumber informasi dalam
daftar pustaka tidak diberi nomor, tetapi dibuat menurut abjad
berdasarkan nama akhir pengarang/penulis.
Setiap pustaka acuan dalam DAFTAR PUSTAKA sedapatnya
mencantumkan data bibliografi sumber mformasinya selengkap
mungkin. Data yang perlu dicantumkan adalah:
1. Nama lengkap pengarang/penulis, editor atau lembaga yang
bertanggung jawab atas penerbitan pustaka tersebut.
2. Judul buku/ artikel, bab/bagian dari buku atau majalah.
3. Data penerbitan untuk buku/ berikut jilid, edisi, tahun terbit/ penerbit,
kota, dan tebal atau jumlah halaman buku.
4. Data penerbitan untuk majalah adalah judul majalah, volume/tahun,
nomor, tahun terbit, dan halaman artikel tersebut (yang dikutip).
Dalam daftar pustaka, nama penulis/pengarang dituliskan dengan nama
keluarga atau nama akhir mendahului nama kecil atau inisialnya.
Sedangkan untuk catatan kaki nama penulis/pengarang dituliskan
seperti tertulis dalam judul. Untuk sumber informasi yang ditulis oleh 2
orang pengarang/penulis, maka kedua nama pengarang/penulis
dituliskan dengan menambahkan tanda ampersand "&" di antara kedua
nama pengarang tersebut yang disertai masing-masing spasi bebas
untuk menggantikan kata "dan" atau "and". Sedangkan untuk sumber
informasi yang ditulis oleh ≥ 3 orang pengarang/penulis, hanya
dituliskan nama pengarang pertama disertai kata "et al".
Contoh:
Pencantuman daftar pustaka untuk buku:
Notoatmodjo, S, 2002
Pendidikan Kesehatan dan Perilaku KeseJwtan. Rineka Cipta,
Jakarta.
Phoon, W.O & Chen, P.C.Y (eds), 1986
Textbook of Community Medicine in South East Asia. Jhon Wiley &
Souns, Chichester: xx+609 hlm.
Pencantuman daftar pustaka untuk majalah:
Sjaaf, A.C, 1991 ;
Analisis Biaya Layanan Kesehatan Rumah Sakit. Medika, 17 (10):
819-824.
Jamison, D.T & Mosley, W.H, 1991
Disease Control Priorities in Developing Countries, Health Policy
Responses to Epidemiological Change. Am. J. Public Health, 81 (I):
15-22.
Catatan:
1. Singkatan nama majalah disesuaikan dengan peraturan intemasional
yang beriaku. Ketentuan untuk itu dikernukakan antara lain dalam
Cummulated Index Medicus, edisi Januari.
2. Nama majalah dicetak miring/ volume majalah dalam majalah
Indonesia biasanya dinyatakan dengan tahun ke berapa, nomor
majalah dicetak di antara tanda kurung. Bila data volume tidak ada,
maka nomor majalah dicetak tanpa tanda kurung.
Contoh penulisan daftar pustaka menurut acuan APA 1994:
BUKU:
Dick, R, & Ramson, S (2002). Nursing Culture Issues and
Developments. Sydney: W.B. Saunders Comp.
Bjork, R.A (1999). Retrivial Inhibition, dalam Roediger, H.L. & Craik,
F.I.M (Eds), Varieties of Memory &• Consiousness (hlm. 309-
330). Hillsdale, NJ: Eribaum.
JURNAL:
Fagard, R.H. (2003). Epidemiology of Hipertension in Ederly. American
Journal of Geriatric Cardiology, 11 (1), 3-28.
SURAT KABAR:
Peran Enterpreneur dalam Pendidikan Profesi. (15 Juli, 2003). Kompas,
hlm. 1 & 8.
SUMBER ELEKTRONIK:
Barbara, A.I. 2006. Maternal Mortality Rate, Medical Journal (online)
Vol.3 No.l (http://olam.ed.asu edu/epaa/, diakses 24 Maret
2007).
Kumaidi, 2006. Pengukuran Hasil Belajar, Jumal Ilmu Pendidikan
(online)
Jilid 5, No.3 (http://www.malang.ac.id, diakses 25 Mei 2007).
C. Penulisan Nama Pengarang
Berikut ini beberapa contoh untuk menentukan cara penulisan nama
pengarang.
1. Untuk pengarang Indonesia yang menggunakan lebih dari satu
bagian nama selain nama keluarga, maka penulisannya tetap nama
akhirnya mendahului nama kecilnya.
2. Bagi nama pengarang yang bagian akhir namanya dituliskan dengan
inisial dan tidak diketahui kepanjangannya, maka namanya diurutkan
pada bagian pertama yang tertulis lengkap.
3. Nama yang dimulai dengan "Mc" atau "St" ditempatkan pada urutan
nama dengan ejaan "Mac" atau "Saint"
4. Sebutan "Sr" atau "Jr" atau urutan keturunan dicantumkan setelah
nama keluarga pengarang, contoh : Hamengkubuwono IX, Sri
Sultan
5. Nama ganda dituliskan berdasarkan nama pertamanya, contoh :
Wai-On Phoon menjadi Phoon, W
6. Nama China dituliskan berdasarkan nama keluarga yang ditulis lebih
dahulu, contoh: Kwik, K.G
Untuk penulisan nama selanjutnya dapat dilihat dari standar penentuan
suatu tajuk entri yang diterbitkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI, 1981).
Bila sumber informasi merupakan karya ilmiah yang dimuat dalam suatu
kumpulan karya, maka acuan menuliskan nama penults yang karyanya
digunakan disertai keterangan lengkap mengenai himpunan karya yang
menjadi asal acuan tersebut
Contoh:
Pratomo, H., 1991
Pengantar Riset Kualitatif vs Kuantitatif. Dalam: Jatiputra, S. &
Yovsyah (eds). 1991. Presiding Lokakarya dan Pelatihan Metodologi
Penelitian Kesehatan, 22/3-12/4, 1991. Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta: 54-61.
Catatan:
Penulisan kata "Dalam" digaris bawahi atau dicetak miring dan diikuti tanda
baca titik dua dan nama editor mendahului judul karya. Bila sumber
informasi yang digunakan tidak mencantumkan nama penulis maupun
editor, maka acuan menggunakan nama tim penyusun atau lembaga yang
bertanggung jawab yang menerbitkan karya tersebut
LAMPIRAN
ASUHAN PASCA PERSALINAN PADA IBU PRIMIPARADI RUANG RAWAT INAP RSUD dr. M.HAULUSSY
TAHUN 2011
Oleh
SITI SULEHANIM. B0910211
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANANSTIKES PASAPUA
AMBONTAHUN 2011
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANANSTIKES PASAPUA AMBON
KARYA TULIS ILIMIAH, MEI 2011
Siti Suleha
Asuhan Pasca Persalinan Pada Ibu Primipara di Ruang Rawat Inap dr. M. Haulussy Tahun 2011
xix + 58 halaman, 3 skema, 8 tabel, 2 diagram/gambar, 7 lampiran
ABSTRAK
-…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………Daftar Pustaka : 20 (1999 - 2010)
ASUHAN PASCA PERSALINAN PADA IBU PRIMIPARADI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT Dr. M. HAULUSSY
AMBONTAHUN 2011
Karya Tulis Ilmiah Ini Diajukan SebagaiSalah Satu Syarat Memperoleh Gelar
AHLI MADYA KEBIDANAN (AMd.Keb)
Oleh
SITI SULEHANIM. B0610211
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANANSTIKES PASAPUA
AMBONTAHUN 2011
PANITIA SIDANG KARYA TULIS ILMIAHSTIKES PASAPUA AMBON
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
Makassar , Mei 2011
Tim Penguji
Ketua
Drs. EDWARD ANWAR CLAPROTH
Anggota :
Penguji I
ROHANI, SKM,M.KES,MHNIDDN :
Penguji II
SRISUSILOWATI, SKM, M.KesNIDDN :
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Pasca Persalinan Pada
Ibu Primipara di Ruang Rawat Inap .... RSUD dr. Haulussy
Tahun 2011” telah disetujui, diperiksa untuk dipertahankan
dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Stikes Pasapua
Ambon
Ambon, September 2011
Pembimbing
ROHANI, SKM,M.KES,MH
NIDDN :
Mengetahui
Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan Stikes pasapua Ambon
YULIANI SIRAJUDDIN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
ridho-Nya jualah maka penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini. Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu syarat
untuk menyelesaikan program Studi Diploma III Kebidanan dan
memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan.
Dalam Karya Tulis Ilmiah ini penulis meneliti tentang
“Asuhan Pasca Persalinan pada Ibu Primipara di Ruang Rawat
Inap …… Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudiro Husodo Makassar
Tahun 202012 “ di bawah bimbingan Bapak Drs. Julianus Ake,
SKp,M.Kep.
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak terdapat
kekurangan dan kelemahan, baik dari teknik penulisan maupun
materi.hal ini karena keterbatasan, kemampuan dan
pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun guna penyempurnaan dalam pembuatan Karya
Tulis Ilmiah di masa yang akan datang.
Penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak
mendapatkan bantuan, bimbingan, saran, keterangan dan data-
data baik secara tertulis maupun secara lisan. Maka pada
kesempatan ini juga penulis ingin menyampaikan ucapan
terimah kasih kepada :
1. Bapak Drs. Edward Anwar Claproth, M.Kes , selaku
Ketua Stikes Pasapua ambon
2. Ibu Yuliani Sirajuddin Claproth, SKM, M.Kes, Selaku
Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan Stikes
Pasapua Ambon
3. Ibu Dr. Marianita, M. Kes selaku Direktur RSUD dr.M.
Haulussy
4. Ibu Siti Suleha, SKM, selaku Pembimbing dalam
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Ibu Vitaloka, SKM dan Ibu Evaluaya, SKM selaku penguji
Karya Tulis Ilmiah.
6. Seluruh Staf Dosen yang telah banyak memberikan
Bimbingan Selama Penulis Mengikuti Pendidikan di Stikes
Pasapua Ambon
7. Seluruh pihak RSUD dr.M.Haulussy yang telah banyak
Membantu dalam Memperoleh Data dan
mengimplementasikan asuhan kebidanan guna
mendukung Penyelesaian Penelitian ini
8. Kedua Orang Tuaku dan Saudaraku yang telah banyak
memberikan semangat dan dorongan baik Material
maupun Spiritual
9. Rekan - rekan dan adik-adik seperjuangan yang telah
begitu banyak memberikan Pengertian dan Perhatian
Selama Penyelesaian Penelitian ini.
Akhirnya penulis mengharapkan Semoga Karya Tulis
Ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua Amin.
Ambon, Mei 201
Penulis
DAFTAR ISI
HALAM
AN
JUDUL…………………………………………………………………
………………………………….. i
ABSTRAK ......................................................................................
.............................................................................................................. ii
LEMBAR PANITIA SIDANG
KTI………………………………………………………………………
………................................................................................................... iii
LEMBAR
PERSETUJUAN………………………………………………………
……………………………......................................................................……... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
……………………………………………………………………………
…..........................................................................................................……... v
DAFTAR RIWAYAT
HIDUP.............................................................................................
................................. vi
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………
…………………………………...............................................................vii
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………
………………………………...................................................................……..viii
DAFTAR
TABEL…………………………………………………………………
………………………………...................................................................…….. xii
DAFTAR GAMBAR
.....................................................................
…………………………………………………………………………
xiv
DAFTAR
ISTILAH/SINGKATAN………………………………………………
………………………………...................................................................…..xviii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................……………………………………………
BAB I : PENDAHULUAN....................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................3
C. Tujuan Penelitian................................................................3
D. Manfaat Penelitian..............................................................4
E. Ruang Lingkup
Penelitian.............................................................................4
.............................................................................................
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA...........................................................5
A. .............................................................................................5
1. ……. .......................................................................5
2. ....................................................................................6
3. ………..........................................................................8
4. .....................................................................................10
B. .............................................................................................13
C. .............................................................................................15
1. .....................................................................................16
2. ..................................................................................... 21
D. .............................................................................................25
E. .............................................................................................26
F. .............................................................................................27
1. .....................................................................................27
2. .....................................................................................29
3. .....................................................................................31
BAB III : LAPORAN KASUS.............................................................37
A. Pengkajian...........................................................................37
B. Interpretasi Data..................................................................37
C. Antisipasi Masalah Potensial...............................................38
D. Identifikasi Kebutuhan Segera.............................................38
E. Intervensi.............................................................................38
F. Implementasi.......................................................................39
G. Evaluasi...............................................................................39
BAB IV : PEMBAHASAN....................................................................41
A. Pengkajian...........................................................................41
B. Interpretasi Data..................................................................41
C. Antisipasi Masalah Potensial...............................................42
D. Identifikasi Kebutuhan Segera.............................................42
E. Intervensi.............................................................................43
F. Implementasi.......................................................................43
G. Evaluasi…………………………………………. 45
BAB V : PENUTUP............................................................................54
A. Simpulan..............................................................................54
B. Saran...................................................................................55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 : ................................................................... 41
Tabel 5.2 : ...................................... ……………….. 42Tabel 5.3 : .......... …………………………………… 43
Tabel 5.4 : ................................................................ 43 Tabel 5.5 : .................................................................... 44
Tabel 5.6 : ................................................................. 45
Tabel 5.7 : ............................................................... 45
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. : Lembar Persetujuan Sebagai Responden Penelitian
LAMPIRAN 2. : Permohonan Pengisian Kuesioner
LAMPIRAN 3. : Kuesioner
LAMPIRAN 4. : Surat Usulan Studi Kasus
LAMPIRAN 7. : Lembar Konsultasi
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi Prof. Dr. 1997, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi V. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta
Bouwhuizen. M, 1991, Ilmu Kepaerawatan (Verpleegkunde ZV) Bagian I. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
British Medical Assotiation, 1996., Petunjuk Praktis Sterilisasi Instrumen dan Pengendalian Infeksi Silang. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Depkes, 1991, Ditjen P2M & PL, Infeksi Nosokomial. Petunjuk Untuk Petugas Kesehatan. Jakarta
______. 1997., Pedoman dan Pelatihan Penggerak Pendidikan elompok Sebaya Dalam Penanggulangan Infeksi Nosokomial. Depkes. Jakarta
Hasbullah, H. Thamrin, 1993. Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta. Cermin Dunia Kedokteran No. 8. Jakarta.
Lyerly, Sabiston, 1994., Buku Teks Ilmu Bedah Penuntun Praktis Jilid I. Binarupa Aksara. Jakarta.
Musadad, D. Anwar, dkk, 1993., Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Umum Bekasi. Cermin Dunia Kedokteran No. 82. Jakarta.
Nasution, Effendy, 1995., Besaran Masalah Infeksi Pada Penderita Trauma. Ropannasuri Vol. XXIII No. 3. Juli- September. Medan.
Nealon, Thomas F. Jr. MD, dkk, 1994., Keterampilan Pokok Ilmu Bedah Edisi IV. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Notoatmodjo,2000., Metodologi Penelitian Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta
Nathalia, Regina, 2004, Hubungan Motivasi Kerja dengan Kinerja Perawat dalam Melakukan Asuhan Keperawatan. FK-USU : Medan.
Nurbaiti, 2004, Ilmu Perilaku dan Tingkat Kepatuhan. www.alnurses.com : Jakarta. Dibuka pada tanggal 25 Juni 2008
PPNI, 2008, Motivasi Kerja Perawat. http : // www.perawat blogspot.com : Jakarta Dibuka pada tanggal 20 Juni 2008
Rumah Sakit Cempaka Putih, 2008 www.pdpersi.co.id Dibuka pada tanggal 21 Mei 2008 Siswono,2002
Metode Praktek Keperawatan Profesional http : // www.perawat blogspot.com : Jakarta Dibuka pada tanggal 19 Juli 2008