Asger Icha
-
Upload
irina-aulianisa -
Category
Documents
-
view
42 -
download
5
description
Transcript of Asger Icha
LAPORAN ASSESTMENT GERIATRIC
SEORANG PRIA DENGAN KELUHAN NYERI ULU HATI
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat
dalam menempuh Kepaniteraan Klinik
Ilmu Kesehatan Masyarakat
Disusun oleh :
Irina Aulianisa030.09.122
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 16 APRIL 23 MEI 2015
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
ASSESMENT GERIATRIC
I. Identitas Pasien
Nama: Tn. S
Gender: Laki-laki
Tanggal Lahir / Umur: Jakarta, 27 November 1941 / 73 Tahun
Alamat: Jl. Purnama II no. 48 Cipete Selatan, Jakarta Selatan
Riwayat Pekerjaan: Cleaning Service
Riwayat Pendidikan: Tamat SMP
Nama Orang terdekat: Ny. I (Istri)
Jumlah Anak: 1 orang (pria)
Jumlah Cucu: 1 orang
Jumlah Cicit: 2 orang
Pembiayaan kesehatan: BPJS
Care Giver: Tn. R (Anak)
Sumber Pembiayaan: Sendiri
Total Pendapatan: Rp. 500.000-750.000/bulan
II. Riwayat Medis / Evaluasi Fisik
A. Riwayat Medis :
1. Keluhan Utama
Nyeri ulu hati, mual dan muntah sejak 2 hari yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengaku memiliki riwayat penyakit maag sejak berusia muda. Jika terlambat makan atau sedang kelelahan, pasien mengaku maagnya kambuh. Riwayat penyakit lainnya seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, penyakit paru, diabetes mellitus dan sakit kuning disangkal oleh pasien.
Pasien seorang laki-laki berusia 73 tahun dengan keluhan nyeri ulu hati, mual dan muntah sejak 2 hari yang lalu. Nyeri ulu hati ini sudah sering dirasakan oleh pasien. Pasien mengakui memang memiliki riwayat penyakit maag sejak dulu. Selain itu pasien juga mengeluhkan mual dan muntah akibat nyerinya tersebut. Pasien mengaku tidak enak makan dan minum sehingga nafsu makannya berkurang.
Dari anamnesis dapat ditarik faktor risiko yang dimiliki oleh pasien untuk menderita nyeri ulu hati atau dispepsia, yaitu adanya riwayat penyakit terdahulu pasien.
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik disimpulkan bahwa pasien memiliki beberapa hipotesis masalah, yaitu:
Dispepsia
Follow Up
II. Kunjungan kedua
Dilakukan pada hari Kamis, 30 April 2015. Saat kunjungan didapatkan perbaikan keadaan pasien dimana nyeri ulu hati, mual yang tadinya dirasakan oleh pasien, saat ini sudah mulai berkurang, tidak sesering seperti sebelumnya.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan epigastrium (+) tetapi tidak seburuk kepemeriksaan pertama.
III. Kunjungan ketiga
Dilakukan pada hari Selasa, 5 Mei 2015. Saat kunjungan didapatkan klinis pasien sudah lebih baik dari sebelumnya. Keluhan nyeri ulu hati tidak lagi dirasakan oleh pasien.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan epigastrium (-).
Plan of Action
Tanggal
Problem Diagnostik
Kegiatan
27/04/2015
Dispepsia
Pemantauan keadaan umum dan keluhan
Anjuran untuk kontrol ke puskesmas
Edukasi mengenai pengaturan pola makan pada penderita maag, mengurangi asupan garam
Edukasi pada pasien untuk beristirahat cukup
30/04/ 2015
Dispepsia
Pemantauan keadaan umum dan keluhan
Edukasi lanjutan mengenai pengaturan pola makan pada penderita maag
Edukasi pada pasien untuk beristirahat cukup
5/05/2015
Dispepsia
Edukasi lanjutan mengenai pengaturan pola makan penderita maag dan aktivitas fisik
Rencana Perawatan Terpadu (Comprehensive)
Rencana awal pengobatan pada pasien Tn. S ini adalah dengan memodifikasi gaya hidup pasien terutama pola makan dan melakukan pemeriksaan secara rutin di pelayanan kesehatan terdekat. Pasien juga dianjurkan untuk mengenal faktor risiko yang ada seperti makan secara teratur, menghindari makan-makanan yang pedas, asam serta menghindari kelelahan. Pengobatan pasien diberikan:
Ranitidine 2 x 150 mg
Selain itu, pasien juga diberikan edukasi atau penyuluhan mengenai keadaan yang dialami oleh pasien saat ini dan faktor - faktor apa saja yang menjadi penyebab, diet yang benar, aktivitas fisik/olahraga ringan yang teratur dan memotivasi pasien untuk senantiasa prihatin terhadap kesehatan diri. Selain itu, pasien juga disarankan untuk mengkonsumsi obat-obatan secara teratur sebelum dan sesudah makan agar menghindari tingginya asam lambung pada pasien, mengkonsumsi makanan secara teratur dan tidak berlebihan, menghindari makan makanan yang pedas dan asam, mengurangi garam, membatasi aktivitas fisik yang monoton dan melelahkan dan beristirahat yang cukup.
17