Acetaminophen Meningkatkan Risiko Asma pada Anak dibuktikan. Banyak penelitian yang mem-perlihatkan...

2
599 CDK-196/ vol. 39 no. 8, th. 2012 599 BERITA TERKINI CDK-196/ vol. 39 no. 8, th. 2012 A cetaminophen adalah obat terpercaya untuk mengobati demam dan nyeri, tetapi studi epidemiologis memper- lihatkan bahwa acetaminophen dihubungkan dengan risiko tinggi asma baik pada anak maupun dewasa. Acetaminophen, atau paracetamol, adalah obat yang paling banyak digunakan di selu- ruh dunia, karena dianggap efektif mengobati demam dan nyeri dan juga relatif aman. Hal keamanan sangat penting terutama pada anak-anak, yang lebih rentan mengalami efek samping berhubungan dengan pengobatan. Alasan utama pengobatan dengan acetamino- phen adalah demam, yang merupakan gejala akut paling sering dialami anak-anak dan ala- san paling sering untuk masuk unit emergensi pediatrik. Banyak orang tua memberikan anti- piretik secara tidak tepat kepada anak-anak, pa- dahal suhu tubuh mereka kurang dari 37° C. Acetaminophen sudah secara luas digunakan untuk mengobati nyeri dan demam pada anak. Penelitian dari Jerman menemukan bahwa sekitar 9% anak telah diberi beberapa pengobatan untuk satu dari indikasi di atas selama 1 minggu dan proporsi ini makin me- ningkat hingga 17,5% pada anak-anak yang mengalami nyeri. Acetaminophen, ibuprofen, dan aspirin adalah analgesik yang paling se- ring digunakan. Keraguan mengenai keamanan acetaminophen pada anak terus meningkat, sebagian besar ka- rena risiko mengi dan asma yang dihubungkan dengan penggunaan obat ini, Penelitian obser- vasional terbaru telah menemukan hubungan signifikan antara acetaminophen dan asma. Pada sebuah penelitian melibatkan 322.959 orang dewasa dari 50 negara, penggunaan acetaminophen dihubungkan dengan odds ratio gejala asma 1,49 (interval confidence 95% 1.33-1.53). Penggunaan acetaminophen juga dihubungkan dengan risiko tinggi penyakit atopik seperti eksim dan rinokonjungtivitis. Penelitian dan kumpulan data memperlihat- kan bahwa acetaminophen memicu mengi dan asma, ibuprofen dianggap pilihan pa- ling aman untuk pengobatan dibandingkan acetaminophen. Ada banyak percobaan acak terkontrol mengenai acetaminophen dan ibu- profen, sendiri-sendiri atau kombinasi, untuk mengobati demam pada anak. Penelitian pada anak yang lebih muda dari studi kohort yang sama ditemukan bahwa pengobatan dengan parasetamol selama ta- hun pertama kehidupan meningkatkan risiko gejala asma sebesar 46%. Bahkan, ada hubung- an positif yang berkaitan dengan dosis antara penggunaan parasetamol dan gejala asma pada anak-anak tersebut, penggunaan parasetamol juga dihubungkan dengan risiko tinggi eksim dan rinokonjungtivitis. Penemuan-penemuan ini dilengkapi dengan penelitian pada populasi anak di Ethiopia. Ac- etaminophen digunakan pada umur 1 tahun berhubungan positif berkaitan dosis dengan peningkatan risiko mengi pada umur 1 sam- pai 3 tahun, risiko tersebut 7 kali lebih tinggi pada anak yang menerima paling sedikit 4 tablet dalam 1 bulan. Beberapa penelitian memperlihatkan aseta- minofen dapat meningkatkan risiko insiden asma pada dewasa. Analisis Studi Kesehatan Perawat, yang melibatkan 121.700 perem- Acetaminophen Meningkatkan Risiko Asma pada Anak CDK-196_vol39_no8_th2012 ok.indd 599 CDK-196_vol39_no8_th2012 ok.indd 599 8/6/2012 3:15:09 PM 8/6/2012 3:15:09 PM

Transcript of Acetaminophen Meningkatkan Risiko Asma pada Anak dibuktikan. Banyak penelitian yang mem-perlihatkan...

599

LAPORAN KASUS

CDK-196/ vol. 39 no. 8, th. 2012 599

BERITA TERKINI

CDK-196/ vol. 39 no. 8, th. 2012

Acetaminophen adalah obat terpercaya untuk mengobati demam dan nyeri, tetapi studi epidemiologis memper-

lihatkan bahwa acetaminophen dihubungkan dengan risiko tinggi asma baik pada anak maupun dewasa.

Acetaminophen, atau paracetamol, adalah obat yang paling banyak digunakan di selu-ruh dunia, karena dianggap efektif mengobati demam dan nyeri dan juga relatif aman. Hal keamanan sangat penting terutama pada anak-anak, yang lebih rentan mengalami efek samping berhubungan dengan pengobatan.

Alasan utama pengobatan dengan acetamino-phen adalah demam, yang merupakan gejala akut paling sering dialami anak-anak dan ala-san paling sering untuk masuk unit emergensi pediatrik. Banyak orang tua memberikan anti-piretik secara tidak tepat kepada anak-anak, pa-dahal suhu tubuh mereka kurang dari 37° C.

Acetaminophen sudah secara luas digunakan untuk mengobati nyeri dan demam pada anak. Penelitian dari Jerman menemukan bahwa sekitar 9% anak telah diberi beberapa

pengobatan untuk satu dari indikasi di atas selama 1 minggu dan proporsi ini makin me-ningkat hingga 17,5% pada anak-anak yang mengalami nyeri. Acetaminophen, ibuprofen, dan aspirin adalah analgesik yang paling se-ring digunakan.

Keraguan mengenai keamanan acetaminophen pada anak terus meningkat, sebagian besar ka-rena risiko mengi dan asma yang dihubungkan dengan penggunaan obat ini, Penelitian obser-vasional terbaru telah menemukan hubungan signifi kan antara acetaminophen dan asma. Pada sebuah penelitian melibatkan 322.959 orang dewasa dari 50 negara, penggunaan acetaminophen dihubungkan dengan odds ratio gejala asma 1,49 (interval confi dence 95% 1.33-1.53). Penggunaan acetaminophen juga dihubungkan dengan risiko tinggi penyakit atopik seperti eksim dan rinokonjungtivitis.

Penelitian dan kumpulan data memperlihat-kan bahwa acetaminophen memicu mengi dan asma, ibuprofen dianggap pilihan pa-ling aman untuk pengobatan dibandingkan acetaminophen. Ada banyak percobaan acak terkontrol mengenai acetaminophen dan ibu-

profen, sendiri-sendiri atau kombinasi, untuk mengobati demam pada anak.

Penelitian pada anak yang lebih muda dari studi kohort yang sama ditemukan bahwa pengobatan dengan parasetamol selama ta-hun pertama kehidupan meningkatkan risiko gejala asma sebesar 46%. Bahkan, ada hubung-an positif yang berkaitan dengan dosis antara penggunaan parasetamol dan gejala asma pada anak-anak tersebut, penggunaan parasetamol juga dihubungkan dengan risiko tinggi eksim dan rinokonjungtivitis.

Penemuan-penemuan ini dilengkapi dengan penelitian pada populasi anak di Ethiopia. Ac-etaminophen digunakan pada umur 1 tahun berhubungan positif berkaitan dosis dengan peningkatan risiko mengi pada umur 1 sam-pai 3 tahun, risiko tersebut 7 kali lebih tinggi pada anak yang menerima paling sedikit 4 tablet dalam 1 bulan.

Beberapa penelitian memperlihatkan aseta-minofen dapat meningkatkan risiko insiden asma pada dewasa. Analisis Studi Kesehatan Perawat, yang melibatkan 121.700 perem-

Acetaminophen Meningkatkan Risiko Asma pada Anak

CDK-196_vol39_no8_th2012 ok.indd 599CDK-196_vol39_no8_th2012 ok.indd 599 8/6/2012 3:15:09 PM8/6/2012 3:15:09 PM

600

BERITA TERKINI

CDK-196/ vol. 39 no. 8, th. 2012

REFERENSI:

Charles P. Vega, MD; Veena Kulchaiyawat, DO. Acetaminophen and Asthma: A Bad Marriage A Best Evidence Review [citated May 7, 2012]. Available from: http://www.medscape.com/

viewarticle/762702

puan di Amerika Serikat, menemukan bahwa rasio tingkat multivariat untuk asma pada perempuan yang menggunakan acetamino-phen lebih dari 14 hari per bulan adalah 1,63 (95% interval confi dence 1.11-2.39).

Kajian sistematik juga memperlihatkan bah-wa acetaminophen dapat memicu asma dan mengi. Kajian 19 penelitian dengan total lebih dari 425.000 anak dan dewasa menemukan odds ratio asma 1,63 (interval confi dence 95% 1.46-1.77) pada para pengguna acetamino-phen. Risiko asma sama pada dewasa dan anak dan penelitian ini juga memperlihatkan bahwa penggunaan acetaminophen prenatal meningkatkan risiko asma dan mengi.

Metaanalisis dari hanya percobaan acak terkontrol juga menyimpulkan bahwa aceta-minophen merupakan faktor risiko gejala mengi dan asma.

Kajian Sebab AkibatHubungan sebab akibat langsung antara penggunaan acetaminophen dan asma di selu-

ruh dunia selama lebih dari 30 tahun tidak da-pat dibuktikan. Banyak penelitian yang mem-perlihatkan hubungan antara acetaminophen dengan asma terbatas oleh faktor penyerta. Anak-anak yang menerima acetaminophen saat mereka sakit lebih rentan terhadap gejala me-ngi dan asma, dan anak-anak asma lebih sering mengalami infeksi pernapasan atas disebabkan virus dan membutuhkan pengobatan dengan antipiretik dan analgesik. Dokter dan orang tua lebih sering menggunakan acetaminophen dibandingkan ibuprofen dan asam asetilsalisilat pada anak dengan gejala mengi dan asma ka-rena risiko efek samping yang lebih kecil.

Acetaminophen tidak lebih aman dari ibupro-fen pada anak-anak, terutama dengan gejala mengi dan asma. Pada sebuah percobaan acak melibatkan 1879 anak asma, pengobat-an dengan ibuprofen dihubungkan dengan tingkat kunjungan pasien yang lebih rendah dibandingkan terapi dengan acetaminophen. Ada kecenderungan tidak signifi kan risiko perawatan di rumah sakit lebih rendah pada kelompok pengguna ibuprofen.

OAINS seperti ibuprofen dihubungkan de-ngan efek samping lain seperti perdarahan gastrointestinal dan komplikasi ginjal. Namun, metaanalisis atas 24 percobaan acak terkon-trol menemukan bahwa ibuprofen dan aseta-minofen tidak dihubungkan dengan pening-katan signifi kan efek samping dibandingkan dengan plasebo atau dengan masing-masing obat.

Menambahkan acetaminophen pada ibu-profen tidak menambah manfaat pada pengelolaan demam anak. Pada sebuah percobaan, kombinasi ibuprofen ditambah acetaminophen menurunkan demam 1 jam lebih singkat dibandingkan dengan aseta-minofen tunggal selama 4 jam setelah pemberian, tetapi lama total demam sama. Waktu hilangnya demam juga sama baik antara ibuprofen saja dibandingkan dengan terapi kombinasi.

Kajian beberapa penelitian membandingkan ibuprofen, acetaminophen, dan kombinasi pengobatan untuk demam pada anak mem-perlihatkan bukti kecil bahwa terapi kombinasi meningkatkan keluaran klinis secara substan-sial. Terapi kombinasi lebih efektif mengurangi demam setelah 4 jam dibandingkan dengan ibuprofen atau acetaminophen saja dan rasa tidak nyaman anak dengan terapi kombinasi. Juga tingkat efek samping akut sama baik pada terapi obat individual versus kombinasi.

Acetaminophen adalah pengobatan yang pa-ling banyak digunakan di seluruh dunia. Orang tua sering memberikan obat acetaminophen bahkan pada yang tidak demam. Penelitian epidemiologis memperlihatkan acetamino-phen meningkatkan risiko mengi dan asma pada anak, sama dengan sebuah penelitian pada perempuan dewasa. Kajian sistema-tik mengonfi rmasi hubungan positif antara penggunaan acetaminophen dan risiko asma. Menambahkan acetaminophen pada ibupro-fen untuk pengobatan demam anak member-ikan manfaat tambahan yang sedikit. Kajian terbaru melarang penggunaan acetamino-phen pada anak asma atau risiko tinggi asma. Ibuprofen merupakan pilihan paling aman un-tuk mengobati demam dan nyeri pada anak.

CDK-196_vol39_no8_th2012 ok.indd 600CDK-196_vol39_no8_th2012 ok.indd 600 8/6/2012 3:15:12 PM8/6/2012 3:15:12 PM