Pengaruh Politik Uang terhadap Partisipasi dan Referensi Politik ...
Partisipasi politik dan sosialisasi politik (pertemuan 4)
-
Upload
melpayanty -
Category
News & Politics
-
view
303 -
download
10
Transcript of Partisipasi politik dan sosialisasi politik (pertemuan 4)
![Page 1: Partisipasi politik dan sosialisasi politik (pertemuan 4)](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022013117/589f898d1a28abf0638b6e47/html5/thumbnails/1.jpg)
Partisipasi Politik dan Sosialisasi PolitikOLEH: MELPAYANTY
![Page 2: Partisipasi politik dan sosialisasi politik (pertemuan 4)](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022013117/589f898d1a28abf0638b6e47/html5/thumbnails/2.jpg)
Pengertian Partisipasi Politik
Herbert McClosky (tokoh masalah partisipasi)Partisipasi politik: kegiatan-kegiatan sukarela dari warga masyarakat melalui mana mereka (masyarakat) mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara langsung atau tidak langsung dalam proses pemilihan kebijakan umum Samuel P. Huntington (tokoh ilmu politik)Partisipasi politik: kegiatan warga yang bertindak sebagai pribadi-pribadi yang dimaksud untuk mempengaruhi pembuatan keputusan oleh pemerintahSecara umum, partisipasi politik: kegiatan seseorang atau kelompok untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik antara lain dengan jalan memilih pimpinan negara secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah
![Page 3: Partisipasi politik dan sosialisasi politik (pertemuan 4)](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022013117/589f898d1a28abf0638b6e47/html5/thumbnails/3.jpg)
Contoh Partisipasi Politik
Negara demokrasi (AS)
Aktivis
Partisipan
Penonton
Apolitis
![Page 4: Partisipasi politik dan sosialisasi politik (pertemuan 4)](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022013117/589f898d1a28abf0638b6e47/html5/thumbnails/4.jpg)
Negara otoriter, persentase pemilih yang tinggi dalam pemilihan karena menggunakan sistem monopartai
Partisipasi politik diluar pemilu dibina melalui organisasi-organisasi yang mencakup golongan pemuda, golongan buruh serta organisasi-organisasi kebudayaan
Negara berkembang, pembangunan untuk mengejar keterbelakangan, sehingga keberhasilan pembangunan tergantung pada partisipasi rakyat.
![Page 5: Partisipasi politik dan sosialisasi politik (pertemuan 4)](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022013117/589f898d1a28abf0638b6e47/html5/thumbnails/5.jpg)
Bentuk-bentuk partisipasi politik
Konvensional: bentuk partisipasi politik melalui saluran resmi, formal dan legal
Non konvensional: bentuk partisipasi politik yang tidak formal, illegal maupun dengan kekerasan
![Page 6: Partisipasi politik dan sosialisasi politik (pertemuan 4)](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022013117/589f898d1a28abf0638b6e47/html5/thumbnails/6.jpg)
Lanjutan
Konvensional Non-KonvensionalPemberian suara (voting) Pengajuan PetisiDiskusi Politik DemonstrasiKegiatan Kampanye KonfrontasiMembentuk dan bergabung dalam kelompok kepentingan
Mogok
Komunikasi individual dengan pejabat politik dan administratif
Tindakan kekerasan politik terhadap harta benda (perusakan, pengebomam, pembakaran)Tindakan kekerasan politik terhadap manusia (penculikan, pembunuhan)
![Page 7: Partisipasi politik dan sosialisasi politik (pertemuan 4)](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022013117/589f898d1a28abf0638b6e47/html5/thumbnails/7.jpg)
Pengertian Kelompok Kepentingan
Kelompok kepentingan: sekelompok yang diorganisir berdasar keanggotaan, kesukuan, ras, etnis, agama yang berusaha untuk mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah tanpa, pada waktu yang sama berkehendak memperoleh jabatan public
Jenis-jenis kelompok kepentingan: (a) Kelompok Anomi: kelompok yang terbentuk diantara unsur-unsur dalam masyarakat secara spontan dan hanya seketika, tidak mempunyai struktur yang jelas serta tidak memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang mengatur. Cth: demontrasi mengutuk kartun Nabi Muhammad SAW di Denmark (2006), Persatuan pedangang yang berdemo akibat digusur (Tanah Abang), Supporter Indonesia yang melawan Malaysia di GBK
![Page 8: Partisipasi politik dan sosialisasi politik (pertemuan 4)](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022013117/589f898d1a28abf0638b6e47/html5/thumbnails/8.jpg)
lanjutan
(b) Kelompok Nonasosiasional: kelompok yang tumbuh berdasarkan rasa solidaritas pada sanak saudara, kerabat, agama, wilayah, kelompok etnis yang sifatnya tidak tersruktur dan kegiatannya bersifat kadang kala.Cth: Persatuan Toraja di Papua, Ikatan Pemuda Batak Papua (c) Kelompok institusional: kelompok yang bersifat formal dan memiliki fungsi-fungsi politik atau sosial serta berada dalam atau bekerja sama secara erat dengan pemerintahan seperti birokrasi dan kelompok militerCth: KOPRI, PGRI, Korporasi Bisnis, Partai Politik(d) Kelompok Asosional: kelompok yang terstruktur, menggunakan tenaga staff professional yang berkerja penuh dan memakai tenaga staff professional yang bekerja penuh yang meliputi serikat buruh, kamar dagang atau perkumpulan usahawan dan industrialis, paguyuban etnik, persatuan-persatuan yang diorganisir oleh kelompok-kelompok agamaCth: IDI, HKTI, NU, Muhammadiyah, PGI, MUI
![Page 9: Partisipasi politik dan sosialisasi politik (pertemuan 4)](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022013117/589f898d1a28abf0638b6e47/html5/thumbnails/9.jpg)
Sifat Kelompok Kepentingan
Independen Netral Kritis Mandiri
![Page 10: Partisipasi politik dan sosialisasi politik (pertemuan 4)](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022013117/589f898d1a28abf0638b6e47/html5/thumbnails/10.jpg)
New Social Movements (NSM)
NSW merupakan tantangan kolektif oleh orang-orang yang mempunyai tujuan bersama berbasis solidaritas melalui interaksi secara terus menerus dengan para elite, lawan-lawannya dan pejabat-pejabat (T.Tarrow)
Berakar pada kepercayaan dan nilai-nilai bersama Contoh: kelompok yang peduli pada masalah-masalah baru seperti
lingkungan, gerakan perempuan, hak asasi manusia bersifat sosial maupun advokasi
Cara kerja melalui lobbying maupun networking Kekerasan maupun demonstrasi besar-besaran, pendudukan dan
pemogokan
![Page 11: Partisipasi politik dan sosialisasi politik (pertemuan 4)](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022013117/589f898d1a28abf0638b6e47/html5/thumbnails/11.jpg)
Aksi demonstrasi yang dilakukan di wilayah UNCEN?
![Page 12: Partisipasi politik dan sosialisasi politik (pertemuan 4)](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022013117/589f898d1a28abf0638b6e47/html5/thumbnails/12.jpg)
Indonesia NSM sepadan dengan LSM yang muncul tahun 1957 dengan berdirinya PKBI (Persatuan Keluarga Berencana Indonesia)
Tahun 1960an lahir LSM-LSM baru sebagai upaya perbaikan taraf hidup masyarakat miskin dan juga perwujudan dari kritik terhadap strategi pembangunan yang dianut pemerintah
LSM bermunculan era pasca ordebaru yang dibagi dalam 5 paradigma: (kesejahteraan) melalui sedekah, santunan cth: Dian Desa, Yayasan ilmu Sosial
![Page 13: Partisipasi politik dan sosialisasi politik (pertemuan 4)](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022013117/589f898d1a28abf0638b6e47/html5/thumbnails/13.jpg)
Paradigma modernisasi: menunjang prasarana dan fasilitas-fasilitas dan mendukung pemerintah akibat keterbelakangan, rendahnya pendidikan cth: Bina Swadaya
Paradigma reformasi, cenderung untuk memperbaiki birokrasi pemerintahan,korupsi, mismanajemen, lingkungan cth: Wahana Lingkungan Hidup
Paradigma liberalisasi atau pembebasan, penindasan, eksploitasiCth: LP3ES (Lembaga Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial) Paradigma transformasi, sumber keterbelakangan dan kemiskinan adalah
ketidakadilan tatanan sosial, ekonomi dan politikcth: YLBHI
![Page 14: Partisipasi politik dan sosialisasi politik (pertemuan 4)](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022013117/589f898d1a28abf0638b6e47/html5/thumbnails/14.jpg)
Pengertian Sosialisasi Politik
Sosialisasi politik: bagian dari proses sosialisasi yang khusus membentuk nilai-nilai politik yang menunjukkan bagaimana seharusnya masing-masing anggota masyarakat berpartisipasi dalam sistem politiknya.
Proses sosialisasi politik: sosialisasi berjalan secara terus-menerus (sikap, pola tingkah laku) dan berwujud transmisi dan pengajaran yang langsung (komunikasi informasi, nilai-nilai atau perasaan-perasaan mengenai politik) maupun tidak langsung.
![Page 15: Partisipasi politik dan sosialisasi politik (pertemuan 4)](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022013117/589f898d1a28abf0638b6e47/html5/thumbnails/15.jpg)
Sarana Sosialisai politik
Keluarga Sekolah Kelompok pergaulan Pekerjaan Media Massa Kontak-kontak politik langsung