PARADIPLOMASI : ALASAN KOTA BANDUNG MELAKUKAN...
Transcript of PARADIPLOMASI : ALASAN KOTA BANDUNG MELAKUKAN...
PARADIPLOMASI : ALASAN KOTA BANDUNG
MELAKUKAN KERJASAMA SISTER CITY DENGAN KOTA
NAMUR (BELGIA) TAHUN 2017
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh :
Diah Rahmi Winatra
11141130000085
PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
iv
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk membahas alasan kota Bandung melakukan
kerja sama sister city dengan kota Namur, Belgia pada tahun 2017 yang apabila
dilihat secara geografis sangat jauh sehingga dinilai akan menghambat program
yang telah disepakati dalam kerja sama. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kualitatif serta mengunakan data primer dan sekunder dalam teknik
pengumpulan data. Penulis menggunakan dua konsep yakni paradiplomasi dan
sister city. Berdasarkan konsep tersebut, ditemukan tiga alasan utama mengapa
Kota Bandung melakukan kerjasama dengan Kota Namur. Alasan pertama adalah
adanya kepentingan Kota Bandung mengembangkan SDM dan teknologi terhadap
penerapan smart city. Alasan kedua adalah adanya kepentingan Kota Bandung
untuk memajukan penerapan konsep halal di kotanya. Kesamaan status
administrasi dan kemiripan karakteristik antara Kota Bandung dengan Kota
Namur menjadi alasan terakhir adanya kerjasama sister city antar kedua kota.
Kata Kunci : Paradiplomasi, sister city, Bandung, Namur.
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat serta karunia yang
diberikan kepada penulis hingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini sebagai syarat kelulusan. Shalawat serta salam tidak lupa penulis
haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya
hingga akhir zaman.
Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa begitu
banyak pihak yang mendukung, memberikan motivasi dan arahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tidak hanya itu, saran, kritik
serta masukan yang diterima selalu menjadi penyemangat bagi penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini. Maka dari itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada pihak-pihak yang selama ini selalu ada untuk penulis. Pihak-pihak tersebut
antara lain :
1. Orang tua penulis, I Nyoman Suka Natra serta Imas Juaningsih yang selalu
memberikan motivasi, dukungan serta doa. Terimakasih atas kesabarannya
terhadap penulis pada saat proses pengerjaan skripsi ini.
2. Keluarga penulis, baik yang di wilayah Pamulang dan Cinere serta
Bandung. Terimakasih atas doa, motivasi dan dukungannya.
3. Bapak Ahmad Al Fajri selaku Ketua Prodi Hubungan Internasional UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
vi
4. Bapak Teguh Santosa selaku dosen pembimbing skripsi penulis.
Terimakasih atas motivasi, arahan dan kesabarannya selama proses skripsi
ini.
5. Ibu Friane Aurora selaku dosen penguji. Terimakasih atas sarannya
terhadap skripsi ini.
6. Dosen-dosen dan segenap jajaran staff hubungan internasional UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Terimakasih atas ilmu, nasihat dan motivasinya
terhadap penulis.
7. Staf tata usaha FISIP UIN Jakarta atas bantuannya untuk menyiapkan
segala dokumen yang diperlukan oleh penulis ketika akan melakukan
wawancara.
8. KESBANGPOL Kota Tangerang Selatan dan Bandung, Badan Kesatuan
Perlindungan Masyarakat Daerah Provinsi Jawa Barat serta Bagian
Kerjasama Luar Negeri Bandung yang sangat membantu proses
administrasi penulis untuk melakukan wawancara.
9. Ibu Nadia Adelliani Ernanda selaku staf Bagian Kerjasama Luar Negeri
Bandung bidang Penyusun Program Kelembagaan dan Kerjasama Luar
Negeri Kota Bandung. Terimakasih telah bersedia untuk menjadi
narasumber penulis.
10. Teman-teman terbaik selama masa perkuliahan yakni GRIDDLES-ku
tersayang ; Ola, Sasa, Nanda, Fida, Hanin dan Anita.
11. Teman-teman HI-C angkatan 2014 ; Alif, Fira, Tirana, Andam, Oby,
Akbar, Yusti, Unggul, Jaya, Risfi, Hana, Atun, Aqil, Mayang, Imtiyaz,
vii
Dea, Yuni, Arkan, Bimo, Arkan, Afif, Aria, Lathifa, Widya dan yang tidak
dapat disebutkan satu-persatu. Terimakasih telah meramaikan grup line
pada saat masa perkuliahan sehingga sering membuat penulis tertawa.
12. Teman-teman HI angkatan 2014 serta HIMAHI 2017. Terimakasih telah
mewarnai masa-masa perkuliahan penulis.
13. Kak Irma Joanita, atas pengalaman yang dibagikan dalam penulisan
skripsi. Terimakasih sudah mau balas direct message via instagram, kak :‟)
14. Azmi Ibrahim, terimakasih atas doa, kesabaran, motivasi dan kesiapannya
ketika penulis ingin cerita, marah, minta tolong. Terimakasih juga untuk
Om, Tante dan kak Tasha atas motivasinya.
15. Para pengemudi ojek online selama penulis berada di Bandung yang
sangat mengetahui jalan. Terimakasih sudah antar penulis ke tempat tujuan
selama di Bandung.
16. Pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa masih adanya kekurangan dalam skripsi ini.
Oleh karena itu, saran serta masukan dapat disampaikan melalui e-mail
penulis [email protected]. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan
memberikan wawasan baru bagi para pembacanya.
Serpong, 23 September 2019
Diah Rahmi Winatra
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta Jarak Antara Bandung dan Namur....................................4
Gambar 2.1 Proses Penandatanganan Kerjasama Antara Kota Bandung
dengan Kota Kawasaki................................................................32
Gambar 2.2 Monumen Sister City Bandung – Suwon....................................33
Gambar 4.1 Ilustrasi Penggunaan Aplikasi Panic Button di Kota
Bandung........................................................................................47
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Dimensi dan Indikator Smart City Menurut Boyd Cohen........46
Tabel 4.2 Daftar Program Smart City dan Kegiatan yang Telah
Dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung...............................48
x
DAFTAR SINGKATAN
ASEAN Association of Southeast Asian Nations
BPPD Badan Promosi Pariwisata Daerah
BPS Badan Pusat Statistik
CODOFIL Council for the Development of French in Louisiana
DATI Derah Tingkat
DPRD Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
GMTI Global Muslim Travel Index
IPTEK Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
IPTN Industri Pesawat Terbang Nusantara
KADIN Kamar Dagang dan Industri Indonesia
LoI Letter of Intent
MCK Mandi Cuci Kakus
MEA Masyarakat Ekonomi Asean
MNC Multi National Corporations
MoU Memorandum of Understanding
NEAR North East Asia Regional Governments Association
PERSIB Perserikatan Sepakbola Indonesia Bandung
UK United Kingdom
UNEP United Nations Environment Program
UNESCO United Nations of Educational, Scientific, and Cultural
Organization
UPI Universitas Pendidikan Indonesia
UU Undang-Undang
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil wawancara dengan Nadia Adelliani Ernanda S.S,
penyusun program kelembagaan dan kerja sama luar
negeri kota Bandung.
Lampiran 2 Memorandum saling pengertian antara Pemerintah
Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah
Kota Namur, Negara Bagian Wallonia, Kerajaan Belgia
mengenai kerja sama Kota bersaudara.
xii
DAFTAR ISI
ABSTRAK..............................................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
DAFTAR SINGKATAN.........................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................1
1.2 Pertanyaan Penelitian................................................................5
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian.................................................5
1.4 Tinjauan Pustaka.......................................................................6
1.5 Kerangka Konseptual...............................................................12
1.5.1 Paradiplomasi.............................................12
1.5.2 Sister City...................................................14
1.6 Metode Penelitian.....................................................................16
1.7 Sistematika Penulisan...............................................................18
BAB II PERKEMBANGAN PARADIPLOMASI DALAM
HUBUNGAN INTERNASIONAL
2.1 Sejarah Kehadiran Paradiplomasi Dalam Hubungan
Internasional............................................................................20
2.2 Perkembangan Sister City Bandung dan
Namur......................................................................................22
2.2.1 Profil Singkat Kota
Bandung.....................................................22
2.2.2 Sejarah Sister City Kota
Bandung.....................................................23
xiii
2.3 Landasan Program Sister City Kota
Bandung...................................................................................25
2.4 Kerjasama Kota Bandung dengan Beberapa Kota Lain Melalui
Program Sister City..................................................................26
2.4.1 Kerjasama Bandung-
Braunschweig.............................................22
2.4.2 Kerjasama Bandung -
Fortworth....................................................27
2.4.3 Kerjasama Bandung-
Kawasaki....................................................30
2.4.4 Kerjasama Bandung –
Suwon.........................................................32
2.5 Profil Singkat Kota
Namur......................................................................................35
2.6 Kerjasama Kota Namur dengan Kota Lain di Luar
Negeri......................................................................................35
2.6.1 Kerjasama Kota Namur – Quebec
(Kanada)....................................................36
2.6.2 Kerjasama Kota Namur – Lafayette
(Amerika
Serikat)......................................................37
2.6.3 Kerjasama Kota Namur – Bourg –en Bresse
(Perancis)...................................................38
BAB III PROSES KERJASAMA SISTER CITY ANTARA KOTA
BANDUNG DAN KOTA NAMUR
3.1 Proses Kerjasama Kota Bandung dan Kota Namur Melalui
Program Sister
City..........................................................................................39
BAB IV ALASAN KOTA BANDUNG MELAKUKAN KERJASAMA
SISTER CITY DENGAN KOTA NAMUR TAHUN 2017
4.1 Kepentingan Kota Bandung Mengembangkan SDM dan
Teknologi Terhadap Penerapan Smart
City...........................................................................................45
xiv
4.2 Adanya Kepentingan Kota Bandung Untuk Memajukan
Penerapan Konsep Halal di
Kotanya....................................................................................53
4.3 Adanya Kesamaan Status Administrasi dan Kemiripan
Karakteristik Antara Kota Bandung dengan Kota
Namur.......................................................................................55
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..............................................................................58
5.2 Saran.........................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................xv
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berkembangnya isu yang dibahas dalam hubungan internasional pasca
perang dingin menjadikan aktor-aktor non-negara bermunculan. Semula,
pembahasan seperti politik dan keamanan menjadikan negara sebagai aktor
utama dalam hubungan internasional. Namun, di era globalisasi seperti
sekarang, politik dan keamanan tidak lagi menjadi isu utama sehingga
memiliki implikasi terhadap negara sebagai aktor yang kini menjadikannya
bukan lagi sebagai aktor sentral dalam hubungan internasional. Munculnya isu
baru yakni ekonomi, hak asasi manusia, lingkungan, terorisme menjadikan
aktor lain seperti individu, organisasi internasional, MNCs dapat memberikan
pengaruh bagi negara. Berkembangnya isu dalam hubungan internasional pun
menjadikan aktor sub-negara seperti provinsi, negara bagian dan kota dapat
terlibat dalam kegiatan internasional.1
Salah satu contoh keterlibatan aktor sub-negara dalam hubungan
internasional adalah adanya kerjasama antar pemerintah daerah atau yang
dikenal dengan kerjasama sister city. Sister city merupakan bentuk kerjasama
yang dilakukan oleh antar kota di negara yang berbeda dengan beragam
program seperti pendidikan, kebudayaan, teknologi, ekonomi dan
1 Theodore A. Coloumbis dan James H. Wolfe. Pengantar Hubungan Internasional : Keadilan
dan Power. USA : Prentice Hall Inc, 1990. Hlm. 373.
2
mengutamakan peran pemerintah lokal dalam pelaksanaannya serta dilakukan
tanpa adanya campur tangan negara namun sesuai dengan aturan yang
ditetapkan oleh pemerintah pusat.2 Program sister city sendiri dapat dikatakan
resmi apabila telah ditandatanganinya nota kesepahaman yang dilakukan oleh
perwakilan kedua kota.3
Di Indonesia sendiri, program sister city telah diatur secara legal melalui
UU Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri dan UU Nomor 24
Tahun 2000 mengenai Perjanjian Internasional serta UU Nomor 23 tahun
2014 mengenai Pemerintahan Daerah (yang sebelumnya merupakan UU
Nomor 23 tahun 2004 mengenai Pemerintahan Daerah).4 Melalui perangkat
hukum tersebut, pemerintah memberikan kesempatan bagi aktor non-negara
seperti provinsi maupun kota untuk terlibat dalam perjanjian dan kerjasama
internasional selama tidak bertentangan dengan kebijakan luar negeri
Indonesia.5
Sebagai negara yang berdaulat, dapat dikatakan Indonesia merupakan
negara yang cukup aktif dalam berbagai kerjasama internasional baik bilateral
maupun multilateral serta memiliki hubungan diplomatik dengan berbagai
negara. Salah satu negara yang menjalin hubungan bilateral dengan Indonesia
2 Ali Frazmand. Sound Governance : Policy and Administrative Innovations. London : Preager
Publisher, 2004. Hal. 89. 3 What is a Sister City? (diakses melalui https://sistercities.org/about-us/what-is-a-sister-city-3/
pada tanggal 13 November 2018 pukul 17 : 29) 4 Aleksius Jemadu. Politik Global dalam Teori dan Praktik. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2008. Hal
129. 5 Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Panduan Umum Tata Cara Hubungan dan
Kerjasama Luar Negeri oleh Pemerintah Daerah Revisi Tahun 2006. Hal, 25. (diakses melalui
https://www.kemlu.go.id/Documents/Panduan%20Umum%20Tata%20Cara%20dan%20Kerjasam
a%20LN%20oleh%20Pemda/Panduan%20Umum%20Tata%20Cara%20dan%20Kerjasama%20L
N%20oleh%20Pemda.pdf pada tanggal 6 November tahun 2018)
3
adalah Belgia. Sejak dibukanya hubungan bilateral pada tahun 1947, berbagai
kerjasama telah disepakati oleh kedua negara baik di bidang politik, ekonomi
serta sosial budaya.6
Kerjasama kedua negara pun meluas dengan adanya kerjasama yang
dilakukan oleh Pemerintah daerah antar negara, salah satunya adalah
kerjasama antara kota Bandung dengan kota Namur melalui program sister
city. Bandung sendiri merupakan kota yang cukup aktif dalam melaksanakan
kerjasama dengan pemerintah daerah di berbagai negara. Tercatat hingga saat
ini, Bandung memiliki 14 mitra kerjasama antar kota di berbagai negara.7
Kota Bandung dan Kota Namur melakukan kerjasama dimulai dengan
ditandatanganinya Letter of Intent (LoI) kedua pihak pada tahun 20168 dan
dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU)
kedua kota untuk bekerjasama di berbagai bidang pada tahun 2017.9
Bandung dan Namur memiliki beberapa kemiripan. Namur sendiri
merupakan ibukota provinsi Wallonia dan dikenal sebagai kota industri yang
menghasilkan beberapa produk unggulan seperti kaca, barang-barang kulit,
produk baja dan semen. Tidak hanya dikenal dengan keunggulannya di bidang
6 Hubungan Bilateral Indonesia dan Belgia (diakses melalui
https://www.kemlu.go.id/brussels/Pages/hubungan-bilateral-ri-belgia-indonesia.aspx pada tanggal
16 November 2018 pukul 16 : 21) 7 Sister City Kota Bandung (diakses melalui http://kerjasama.bandung.go.id/luar-negeri/sister-city
pada tanggal 13 November 2018 pukul 21 : 16) 8 Informasi Grafis Progres Kerjasama Luar Negeri Dari Tahun 1990 – 2017 (diakses melalui
http://kerjasama.bandung.go.id/dokumentasi/informasi-grafis pada tanggal peta kota bandung
November 2018 pukul 11 : 00) 9 Zeynita Gibbons. Namur, Belgia jadi sister city Bandung (diakses melalui
https://www.antaranews.com/berita/657551/namur-belgia-jadi-sister-city-bandung pada tangal 25
November 17 : 00)
4
industri, Namur juga dikenal sebagai pusat kesenian dan pariwisata serta
arsitektur. Namur sendiri merupakan salah satu kota yang memiliki bangunan
bersejarah di Belgia.10
Gambar 1.1. Peta Jarak Antara Bandung dan Namur
Sumber : https://www.distancecalculator.net/
Bila dilihat melalui peta di atas, letak geografis antara Kota Bandung dan
Kota Namur terhitung jauh. Bandung terletak di kawasan Asia Tenggara
sedangkan Namur berada di kawasan Eropa Barat. Dengan jarak kedua kota
yang jauh, kerjasama sister city yang dijalani oleh Bandung dan Namur dinilai
akan mengalami hambatan dalam beberapa hal seperti pendistribusian barang
dan jasa. Hal ini tentunya berbeda apabila Kota Bandung menjalin kerjasama
sister city dengan negara tetangga di wilayah Asia Tenggara.
10
Namur, Belgium. (diakses melalui https://www.britannica.com/place/Namur-Belgium pada
tanggal 21 November 2018 pukul 21 : 17)
5
Namun, kerjasama sister city antara Bandung dengan Namur tetap
disepakati setelah melalui pertimbangan dan pengkajian rencana kerjasama
antara kedua pihak. Keseriusan kedua pihak dalam melakukan kerjasama
dapat dilihat dengan adanya pertemuan antara pemimpin Bandung dan Namur.
Walikota Bandung Ridwan Kamil akhirnya bertemu dengan Maxime Prevot di
kantor Walikota Namur dalam rangka menjajaki kerjasama sister city antara
kedua kota. Penandatanganan pernyataan kesepakatan mengenai sister city
pun dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2017 oleh Ridwan Kamil selaku
walikota Bandung dan Maxime Prevot selaku walikota Namur.11
1.2 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas, maka pertanyaan yang
akan dijawab dalam penelitian ini adalah “apa alasan kota Bandung
bekerjasama dengan kota Namur, Belgia melalui program sister city tahun
2017?”
1.3 Tujuan dan Manfaat
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan dan manfaat, yakni ;
1.3.1 Tujuan :
1. Memberikan analisa mengenai alasan kota Bandung bekerjasama dengan
kota Namur dalam program sister city.
2. Memberikan informasi mengenai kerjasama yang dilakukan oleh kota
Bandung dan kota Namur dalam program sister city.
11
Zeynita Gibbons. Namur, Belgia jadi sister city Bandung (diakses melalui
https://www.antaranews.com/berita/657551/namur-belgia-jadi-sister-city-bandung pada tangal 25
November 17 : 00)
6
1.3.2 Manfaat :
1. Memberikan kontribusi terhadap penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya, terutama yang berkaitan dengan paradiplomasi.
2. Memberi informasi mengenai penggunaan paradiplomasi dalam studi
hubungan internasional.
1.4 Tinjauan Pustaka
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang membahas mengenai kerjasama
sister city yang dilakukan oleh Bandung dengan kota lainnya di luar negeri.
Dengan adanya penelitian yang akan dilakukan oleh penulis, sekiranya dapat
melengkapi penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya.
Tinjauan pustaka pertama adalah skripsi yang ditulis oleh Mufidah Fahri,
Mahasiswa Prodi Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin Makasar
dengan judul “Dinamika Kerjasama Kota Bandung – Braunschweig dalam
Kerangka Sister City”. Dalam skripsinya, Mufidah menjelaskan bagaimana
dinamika yang terjadi dalam kerjasama sister city antara kota Bandung dengan
kota Braunschweig (Jerman) yang terjadi selama puluhan tahun.
Kerjasama yang dimulai pada tahun 1960 pada awalnya berorientasi
sebagai salah satu upaya untuk menjalin hubungan persahabatan. Namun seiring
perkembangan jaman, orientasi tersebut pun berubah menjadi kerjasama yang
saling menguntungkan kedua pihak. Bentuk konkret tersebut dinyatakan dalam
Memorandum of Understanding (MoU) yang menjadi dasar bagi kedua kota untuk
7
saling mengembangkan masing-masing wilayah dengan mencakup berbagai
bidang.
Dalam skripsinya, Mufidah menyatakan bahwa kerjasama yang telah
terjalin lebih dari 40 tahun tersebut tidak terjalin oleh kedua kota hingga
menyebabkan kerjasama tersebut meredup. Hal ini diakibatkan oleh ketidaksiapan
kedua kota untuk menjalani program yang disepakati oleh kedua pihak melalui
program sister city. Umumnya, kerjasama sister city dilatar belakangi oleh
kemiripan karakteristik yang dimiliki oleh kedua kota. Namun hal tersebut tidak
terjadi pada kota Bandung dan Braunschweig. Pembaruan MoU kerjasama
sebagai upaya mengaktifkan kerjasama kedua kota pun dinilai tidak memberikan
kontribusi karena tidak diimplementasikan sebagaimana mestinya. Dari berbagai
bidang yang menjadi kesepakatan kota Bandung dan kota Braunshcweig
bekerjasama, hanya sektor pendidikan yang dinilai memberikan kontribusi
terhadap kota Bandung.12
Bila dilihat, skripsi yang ditulis oleh Mufidah dengan skripsi yang ditulis
memiliki kemiripan pembahasan, yakni kerjasama sister city yang dilakukan oleh
kota Bandung. Namun yang membedakan adalah pertanyaan penelitian yang akan
digunakan oleh penulis. Dalam skripsinya, Mufidah menggunakan pertanyaan
yang bertujuan untuk menjelaskan bagaimana dinamika yang terjadi dalam
kerjasama sister city antara kota Bandung dengan kota Braunschweig selama
beberapa tahun terakhir. Sedangkan pertanyaan penelitian yang akan digunakan
12
Mufidah Fahri. Dinamika Kerjasama Kota Banudng – Braunschweig dalam Kerangka Sister
City.Makasar : Universitas Hasanudin, 2018. Hal. 88-89.
8
oleh penulis memiliki tujuan untuk mengetahui mengapa kota Bandung
memutuskan untuk bekerjasama dengan kota Namur (Belgia) melalui program
sister city tahun 2017. Tidak hanya itu, terdapat perbedaan penggunaan konsep
yang digunakan oleh Mufidah dengan penulis. Mufidah menggunakan dua konsep
untuk menjawab pertanyaan penelitian yakni kerjasama internasional serta
paradiplomasi. Sedangkan penulis menggunakan konsep paradiplomasi serta
sister city untuk menjawab pertanyaan penelitian yang dimiliki.
Tinjauan pustaka yang kedua adalah skripsi yang ditulis oleh Hana
Apriliani yang berjudul “Hubungan Kerjasama Kota Kembar (Sister City) Antara
Bandung dan Seoul tahun 2015 – 2017”. Dalam skripsinya, Hana berfokus untuk
mengungkapkan faktor yang melatarbelakangi adanya kerjasama antara Kota
Bandung dengan Kota Seoul, Korea Selatan.
Kemiripan karakteristik di bidang wisata dan smart city menjadi faktor
mendasar dilakukannya kerjasama, meskipun terdapat perbedaan status
administrasi antar kedua kota. Seperti yang diketahui, Seoul merupakan ibukota
Korea Selatan sedangkan Kota Bandung merupakan ibukota Provinsi Jawa Barat.
Namun, perbedaan status administrasi tersebut tidak menghalangi kedua kota
untuk melakukan kerjasama dengan ditandatanganinya MoU pada tahun 2016
yang berfokus kepada pengembangan smart city dalam beberapa bidang, yaitu :
9
Ekonomi, Perkotaan, Perencanaan Tata Kota, Mode Transportasi Perkotaan dan
E-government.13
Dalam skripsinya, Hana memaparkan beberapa alasan dilakukannya
kerjasama antara Kota Bandung dengan Kota Seoul. Alasan pertama adalah untuk
meningkatkan bidang penataan kota. Hal ini didasari oleh keberhasilan Kota
Seoul dalam melakukan penataan kota serta restorasi kawasan kumuh menjadi
kawasan hijau sehingga Kota Bandung ingin mempelajari hal yang telah
dilakukan oleh Kota Seoul. Alasan kedua adalah adanya ketertarikan kedua kota
dalam mempromosikan keunikan serta membuka pasar potensial bagi produk
yang dimiliki oleh masing-masing kota. Alasan terakhir dilakukannya kerjasama
antara Kota Bandung dengan Kota Seoul adalah adanya keinginan dari Kota
Bandung untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya manusia terkait tata
kelola kota dan penerapan smart city. 14
Terdapat kemiripan maupun perbedaan antara skripsi yang ditulis oleh
Hana dengan skripsi yang ditulis oleh penulis. Beberapa kemiripan yang dimiliki
adalah dari sisi topik serta penggunaan konsep untuk membahas pertanyaan
penelitian. Kedua skripsi membahas apa alasan Kota Bandung melakukan
kerjasama dengan Kota lain dan menggunakan konsep paradiplomasi serta sister
city untuk menjawab pertanyaan penelitian. Namun yang membedakan adalah
periode dilakukannya kerjasama serta pemilihan mitra kerjasama Kota Bandung
13
Hana Apriliani. Hubungan Kerjasama Kota Kembar (Sister City) Antara Bandung dan Seoul
tahun 2015 – 2017. Yogyakarta : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2018. Hal, 8. 14
Hana Apriliani. Hubungan Kerjasama Kota Kembar (Sister City) Antara Bandung dan Seoul
tahun 2015 – 2017. Yogyakarta : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2018. Hal, 66 – 75.
10
dalam melakukan program sister city. Dalam skripsinya, Hana menggunakan
tahun 2015 – 2017 untuk membahas alasan serta dinamika kerjasama yang
dilakukan Kota Bandung dengan Kota Seoul sedangkan penulis hanya membahas
pada tahun 2017 atau pasca dilakukannya penandatanganan MoU kerjasama
antara Kota Bandung dengan Kota Namur.
Tinjauan pustaka terakhir adalah skripsi yang ditulis oleh Mefri Afnan
dengan judul “Kerjasama Sister City Kota Bandung Dengan Kota Namur (Belgia)
Dalam Meningkatkan Industri Kreatif Di Kota Bandung”. Dalam skripsinya,
Mefri berfokus kepada dampak yang dihasilkan oleh Little Bandung dalam
peningkatan industri kreatif di Kota Bandung.
Adanya kerjasama yang dilakukan oleh kedua kota melalui program sister
city secara resmi dilakukan pada tahun 2017 setelah penandatanganan MoU yang
dilakukan oleh walikota Bandung dan walikota Namur di Kota Namur sendiri.
Dalam kesempatan ini juga, walikota Bandung saat itu, Ridwan Kamil, membuka
gerai Little Bandung selama tiga hari yang bertujuan untuk memasarkan produk
kreatif dari Kota Bandung serta mengembangkan UMKM melalui peningkatan
akses pemasaran produk Kota Bandung khususnya ke pasar global.15
Terkait pemasaran produk kreatif yang dihasilkan oleh UMKM Kota
Bandung, terdapat beberapa upaya yang dilakukan oleh walikota Bandung beserta
rombongan pada saat di Kota Namur yaitu dengan memperkenalkan beberapa
produk kerajinan seperti wayang golek, angklung bambu, tas rajut, batik dan
15
Mefri Afnan. Kerjasama Sister City Kota Bandung Dengan Kota Namur (Belgia) Dalam
Meningkatkan Industri Kreatif Di Kota Bandung.Bandung : Universitas Pasundan, 2019. Hal, 5.
11
sepatu pada saat pameran Little Bandung. Selain itu, keterlibatan Kota Bandung
dalam festival Europalia di Belgia juga menjadi salah satu cara bagi Kota
Bandung untuk mempromosikan produk UMKM serta kesenian yang dihasilkan
oleh Kota Bandung.16
Namun, sejauh ini belum ada dampak yang cukup
signifikan terhadap produk UMKM Kota Bandung pasca dilakukannya kerjasama
serta pemasaran melalui Little Bandung.
Berbicara kemiripan dan perbedaan antara skripsi yang ditulis oleh Mefri
dengan skripsi yang ditulis oleh penulis. Kemiripan tersebut dapat dilihat melalui
pemilihan Kota Namur sebagai mitra kerjasama sister city untuk dibahas serta
penggunaan konsep sister city untuk menjawab pertanyaan penelitian. Namun
yang membedakan adalah, penelitian yang dilakukan oleh Mefri berfokus kepada
upaya yang dilakukan oleh Kota Bandung untuk memasarkan produk kreatif yang
dihasilkan oleh Kota Bandung. Sedangkan, penelitian yang dilakukan oleh penulis
berfokus kepada alasan Kota Bandung melakukan kerjasama sister city dengan
Kota Namur. Selain itu, perbedaan juga dapat dilihat melalui konsep yang
digunakan. Meski menggunakan konsep sister city, konsep lain yang digunakan
oleh Mefri adalah hubungan internasional, kerjasama internasional, perjanjian
internasional serta industri kreatif.17
Sedangkan selain sister city, penulis
menggunakan konsep lain yakni paradiplomasi untuk menjawab pertanyaan
penelitian yang dimiliki.
16
Mefri Afnan. Kerjasama Sister City Kota Bandung Dengan Kota Namur (Belgia) Dalam
Meningkatkan Industri Kreatif Di Kota Bandung.Bandung : Universitas Pasundan, 2019. Hal, 65 –
71. 17
Mefri Afnan. Kerjasama Sister City Kota Bandung Dengan Kota Namur (Belgia) Dalam
Meningkatkan Industri Kreatif Di Kota Bandung.Bandung : Universitas Pasundan, 2019. Hal, 15 –
25.
12
1.5 Kerangka Konseptual
Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang dimiliki, maka penulis
menggunakan konsep paradiplomasi serta sister city. Dipilihnya konsep tersebut
dinilai dapat membantu penulis untuk menjabarkan apa alasan yang dimiliki oleh
kota Bandung dalam melakukan kerjasama sister city dengan kota Namur.
1.5.1 Paradiplomasi
Paradiplomasi merupakan suatu istilah yang dibawakan oleh Ivo
Duchachek dan Panayotis Soldatos pada sekitar 1980-an dalam artikel yang
berjudul The International Dimension of Sub-National Self Govenment. Menurut
Duchachek dan Soldatos, paradiplomasi adalah suatu kegiatan dalam hubungan
internasional yang dilakukan oleh aktor sub-negara untuk mencapai
kepentingannya.18
Serupa dengan Duchacheck dan Soldatos, Kuznetsov pun
menjelaskan bahwa paradiplomasi merupakan suatu bentuk komunikasi politik
yang dilakukan oleh pemerintah daerah suatu negara dengan pemerintah daerah di
negara lain untuk mencapai berbagai kepentingan yang dimiliki seperti ekonomi,
budaya, politik dan kepentingan lainnya.19
Sedangkan secara bahasa,
paradiplomasi sendiri berasal dari bahasa Yunani “para” yang berarti di samping,
dekat, berdampingan. Beberapa ahli pun menilai bahwa paradiplomasi dilakukan
oleh aktor sub-negara dengan maksud untuk mendukung, menduplikasi,
18
Alexander S. Kuznetsov. Theory and Practice of Paradiplomacy : Subnational governments in
international affairs. New Yok : Routledge, 2015. Hal, 27 19
Alexander S. Kuznetsov. Theory and Practice of Paradiplomacy : Subnational governments in
international affairs. New Yok : Routledge, 2015. Hal, 30-31.
13
melengkapi, mengoreksi atau men-„challenge‟ kegiatan diplomasi yang dilakukan
oleh negara.20
Duchachek dan Soldatos pun kemudian mengklasifikasikan tiga jenis
dalam paradiplomasi. Tiga tipe tersebut adalah :
1. Transborder regional paradiplomacy. Kegiatan paradiplomasi
ini umumnya dilakukan oleh antar aktor sub-negara yang masih
memiliki kedekatan secara geografis.
2. Transregional paradiplomacy. Hal ini terjadi ketika adanya
diplomasi dilakukan oleh antar aktor sub-negara yang
wilayahnya tidak berbatasan secara langsung, namun masih
berada di kawasan yang sama.
3. Global paradiplomacy. Global paradiplomacy merupakan
diplomasi yang dilakukan oleh antar aktor sub-negara dimana
kedua aktor tidak berada dalam satu kawasan yang sama, dalam
hal ini berbeda benua.21
Praktik paradiplomasi sendiri sudah diterapkan oleh berbagai wilayah di
dunia. Di Indonesia sendiri, kegiatan paradiplomasi dapat dilihat dengan adanya
kerjasama sister province maupun sister city yang dilakukan oleh pemerintah
daerah di Indonesia dengan pemerintah daerah suatu wilayah di negara lain yang
memiliki tingkat kesetaraan administratif seperti contoh adanya kerjasama sister
20
Rodrigo Tavares. Paradiplomacy : Cities and States as Global Players. New York : Oxford
University Press, 2016. Hal, 8. 21
Alexander S. Kuznetsov. Theory and Practice of Paradiplomacy : Subnational governments in
international affairs. New Yok : Routledge, 2015. Hal, 27 & 108.
14
province antara provinsi Jawa Tengah dengan Queensland22
serta sister city antara
kota Surabaya dengan kota Liverpool.23
1.5.2 Sister City
Sidik Jatmika dalam bukunya yang berjudul Otonomi Daerah : Perspekif
Hubungan Internasional memberikan pengertian mengenai sister city sebagai
berikut :
“Hubungan kerjasama kota bersaudara yang dilaksanakan antara
pemerintah kabupaten, kota dan administratif dengan pemerintah kota setingkat di
luar negeri. Hubungan kerjasama dimaksud harus dilengkapi dengan program
kegiatan yang tetap dan terencana, baik mengenai bidang-bidang yang akan
dikerjasamakan, tujuan yang ingin dicapai, kontribusi biaya masing-masing pihak
dan lamanya waktu yang diperlukan bagi program kegiatan yang
dikerjasamakan”.24
Berdasarkan pengertian tersebut, kerjasama sister city pada akhirnya dapat
dan boleh untuk dilakukan selama memiliki tujuan yang ingin dicapai oleh
masing-masing kota. Tidak hanya itu, program sister city juga dapat dilakukan
selama tidak berlawanan dengan hukum masing-masing negara.
22
Wisnu Adi Nugroho. Kerjasama “sister province” Jateng dengan Queensland diperpanjang.
Diakses melalui https://www.antaranews.com/berita/948581/kerja-sama-sister-province-jateng-
dengan-queensland-diperpanjang pada tanggal 4 Oktober 2019 pukul 22 : 42 WIB. 23
Zaenal Effendi. Surabaya dan Liverpool Resmi Jadi Sister City. Diakses melalui
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3745329/surabaya-dan-liverpool-resmi-jadi-sister-city
pada tanggal 4 Oktober 2019 pukul 22 : 46 WIB. 24
Sidik Jatmika. Otonomi Daerah Perspektif Hubungan Internasional. Yogyakarta : Bigraf
Publisher, 2008. Hal. 108
15
Mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2008,
kerjasama sister ciy juga harus memperhatikan berbagai hal yakni :
a. Kesetaraan status administrasi
b. Kesamaan karakteristik
c. Kesamaan permasalahan
d. Upaya saling melengkapi
e. Peningkatan hubungan masyarakat25
Jika ditelusuri melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri tersebut, kota
Bandung dan kota Namur memiliki beberapa kemiripan. Kota Bandung
merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat yang dikenal dengan industri kreatif.
Budaya dan kesenian pun masih melekat di kota tersebut. Tidak hanya itu, kota
Bandung sendiri merupakan salah satu kota yang menjadi tujuan belajar bagi
sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan terdapat banyaknya
universitas yang berkualitas serta fasilitas pendidikan yang mendukung.
Sedangkan di Belgia, kota Namur merupakan ibukota provinsi Wallonia yang
dikenal dengan industri kreatif serta memiliki beberapa universitas yang menjadi
tujuan pelajar untuk menempuh pendidikan. Kemiripan kota Bandung dengan
kota Namur lainnya adalah, menerapkan sistem “smart city” pada masing-masing
kota.
25
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2008 pasal 4 dalam Takdir Ali Mukti,
Paradiplomacy : Kerjasama Luar Negeri Oleh Pemda di Indonesia. Yogyakarta, The Phinisi
Press : 2003, Hal 207.
16
1.6 Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
eksploratif dan eksplanatif. Eksploratif memiliki makna bahwa penulis akan
berupaya untuk mencari tahu mengaopa kota Bandung bekerjasama dengan kota
Namur melalui program sister city. Selain itu, penulis juga menggunakan tipe
eksplanatif dimana penulis akan memaparkan faktor-faktor yang menyebabkan
kerjasama kedua kota terbentuk.
Untuk membahas rumusan masalah yang telah ditentukan, penulis
menggunakan data primer dan data sekunder. Sumber data primer merupakan
informasi yang diperoleh dari sumber-sumber asli. Contoh data primer sendiri
adalah wawancara, observasi, dokumen resmi serta situs pemerintahan.
Sedangkan sumber data sekunder merupakan hsil penelitian yang telah
dipublikasikan dalam bentuk tulisan baik dalam bentuk diagram, tabel dokumen,
laporan penelitian dan sebagainya yang mendukung serta berkaitan dengan
penelitian yang akan dibahas. Penulis memilih untuk menggunakan dua data
tersebut karena dirasa sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengumpulan data dengan dengan
menggunakan dua cara yakni studi kepustakaan (library research) serta
wawancara. Studi kepustakaan dilakukan dengan melakukan pengumpulan dan
pengujian berbagai dokumen, buku, jurnal dan lainnya yang memiliki keterkaitan
dengan masalah yang akan diteliti serta didapatkan dari berbagai perpustakaan
seperti Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah, Perpustakaan FISIP UIN Syarif
17
Hidayatullah, Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Universitas Indonesia,
dokumen pemerintahan kota Bandung dan kota Namur. Tidak hanya itu, untuk
melakukan pengumpulan data penulis pun mewawancarai ibu Nadia Adelliani
Ernanda selaku staff bidang Penyusun Program Kelembagaan dan Kerja Sama
Luar Negeri Kota Bandung.
Teknik analisa yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
analitik. Metode ini merupakan metode penulisan yang akan digunakan untuk
menginformasikan apa yang sedang terjadi serta menjawab petanyaan dengan
menggambarkan permasalahan berdasarkan konsep yang dibahas dalam kerangka
pemikiran.26
Penulis menggunakan metode tersebut dikarenakan adanya tujuan
untuk meneliti serta menggali informasi sebanyak-banyaknya.
Setelah sumber data serta laporan terkumpul, hal yang akan dilakukan
setelahnya adalah analisa data. Pada tahap ini, data yang telah diproleh kemudian
disaring dan diolah dengan mencari keterkaitan antar data-data tersebut dan
mengklasifikasikannya sesuai pembahasan yang ada hingga menjadikannya
sebagai sebuah penelitian. Data-data tersebut kemudian diproses melalui analisa
dengan menggunakan konsep yang berkaitan dengan penelitian.
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deduktif.
Metode ini membahas maslaah yang akan diteliti secara umum dengan
menjabarkan data serta informasi yang telah diperoleh hingga menarik
kesimpulan secara khusus.
26
Mohtar Mas‟oed. Ilmu Hubungan Internasional Disiplin Dan Metodologi. Jakarta : PT Pustaka
LP3ES, 1994. Hal. 68
18
1.7 Sistematika Penulisan
Dalam skripsi ini akan ada lima bab yang dibahas oleh penulis, yakni :
BAB I. Dalam bab ini, penulis akan membahas pendahuluan dengan
menjelaskan latar belakang masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dan
manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka konseptual yang digunakan
oleh penulis dalam menjawab pertanyaan penelitian, metode penelitian serta
sistematika penulisan.
BAB II, penulis akan membahas mengenai perkembangan isu
paradiplomasi yang menimbulkan keterlibatan aktor baru dalam hubungan
internasional. Selain itu, pada bab ini penulis juga akan membahas bagaimana
penerapan konsep paradiplomasi kedua kota yakni Bandung dan Namur dalam
melakukan kerjasama dengan daerah lain di luar negeri melalui kerangka
sister city.
BAB III, pada bab ini penulis akan memaparkan informasi terkait
bagaimana awal mula proses yang dilalui oleh kedua kota dalam melakukan
kerjasama sister city disertai dengan tahapan yang dilakukan oleh Kota
Bandung ketika hendak melakukan kerjasamanya dengan kota lain di luar
negeri.
BAB IV, penulis akan memberikan analisa mengenai alasan kota Bandung
melakukan kerjasama sister city dengan kota Namur pada tahun 2017
berdasarkan data yang ditemukan oleh penulis. Analisa akan dilakukan dengan
menggunakan dua konsep yang dipakai oleh penulis untuk menjawab
pertanyaan penelitian.
19
BAB V, merupakan penutup yang berisikan kesimpulan atas penelitian
yang dilakukan oleh penulis serta saran terhadap kerjasama kota Bandung dan
kota Namur.
20
BAB II
PERKEMBANGAN PARADIPLOMASI DALAM HUBUNGAN
INTERNASIONAL
Dalam bab ini, penulis akan membahas bagaiamana perkembangan
paradiplomasi dalam hubungan internasional yang pada akhirnya menimbulkan
pola kerjasama baru dimana adanya keterlibatan aktor sub-negara dalam
hubungan internasional. Tidak hanya itu, bab ini juga akan membahas bagaimana
penerapan konsep paradiplomasi yang dilakukan oleh Kota Bandung dan Kota
Namur melalui kerjasama sister city.
2.1 Sejarah Kehadiran Paradiplomasi Dalam Hubungan Internasional
Paradiplomasi menjadi sebuah pembahasan baru dalam hubungan
internasional dengan melibatkan aktor sub-negara di dalamnya. Kehadiran aktor
tersebut pun seolah mematahkan pernyataan bahwa negara merupakan aktor
utama dalam hubungan internasional27
yang memiliki peran besar di dalamnya
sehingga menyebabkan aktor sub-negara seperti kota kehilangan kemandiriannya
dalam menetapkan maupun membentuk kebijakan yang dapat diterapkan di
wilayahnya dikarenakan ketergantungannya terhadap pemerintah pusat. 28
27
Gilberto Marcos Antonio Rodrigues & Thiago Mattioli. Paradiplomacy, Security Policies and
City Networks : the Case of the Mecrocities Citizen Security Thematic Unit. Contexto
Internacional, Vol, 39(3) Sep / Dec 2017. Hal, 569. 28
Virginie Mamadouh. “Town Twinning : Over the ir(relevance) of the paradiplomacy of
European cities”. Urban Europe. Amsterdam : Amsterdam University Press, 2016. Hal, 342.
21
Meski berada di bawah kepemimpinan pemerintah pusat, kota-kota yang
utamanya terletak di kawasan Eropa terus berupaya untuk terlibat dalam dinamika
hubungan internasional. Hal ini dapat dilihat dengan adanya gerakan
Internationale des Villes pada tahun 1913 yang dilakukan oleh pemerintah
berbagai kota dengan tujuan untuk mengatasi permasalahan sosial yang
diakibatkan oleh industrialisasi serta urbanisasi. Gerakan tersebut pun kemudian
berlanjut hingga mendapat dukungan dari masyarakat Amerika pada tahun 1920.
Namun kemudian, upaya aktor sub-negara untuk mendapat pengakuan dari Liga
Bangsa-Bangsa dalam melakukan kerjasama internasional tidak berhasil
dikarenakan dinilai dapat merusak kedaulatan suatu negara.29
Kerjasama yang dilakukan oleh antar kota pada akhirnya dapat dilakukan
pasca terjadinya perang dunia ke-dua. Perjanjian untuk melakukan kerjasama
dilakukan dengan harapan dapat memberikan kontribusi terhadap perdamaian.
Kerjasama yang semula ditentang oleh Liga Bangsa-Bangsa pun pada akhirnya
mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat masing-masing negara dengan
tujuan untuk saling memahami dengan masyarakat di negara yang berbeda. Di
Amerika Serikat sendiri, kegiatan ini kerap diperkenalkan oleh Presiden saat itu,
Eisenhower, sebagai citizen diplomacy dengan diterapkannya konsep „sister
cities‟. Di Eropa Barat sendiri, beberapa negara pun melakukan kerjasama antar
daerahnya dengan daerah lain di luar negeri. Seperti Perancis dan Jerman melalui
Kota De Gaulle dan Kota Adenauer serta adanya kerjasama antara Inggris dan
Belanda. Pasca runtuhnya rezim komunis di kawasan Eropa Timur, kerjasama
29
Virginie Mamadouh. “Town Twinning : Over the ir(relevance) of the paradiplomacy of
European cities”. Urban Europe. Amsterdam : Amsterdam University Press, 2016. Hal, 342 – 343.
22
antar daerah pun juga dilakukan sebagai suatu cara untuk melakukan transisi
perdamaian serta sebagai simbol reunifikasi masyarakat Eropa. Adanya pesan
perdamaian dalam kerjasama ini pun mendorong beberapa wilayah di Eropa untuk
terus melakukan kerjasama antar kota hingga pada akhirnya dilakukan oleh
berbagai negara di dunia.30
2.2 Perkembangan Sister City Bandung dan Namur
2.2.1 Profil Singkat Kota Bandung
Kota Bandung merupakan ibukota Provinsi Jawa Barat yang didirikan oleh
R.A Wiranatakusumah II pada tahun 1810.31
Kota Bandung sendiri terletak di titik
107°36‟ BT dan 6°55‟ LS dengan luas wilayah 167,45 km²32
serta dikelilingi oleh
pegunungan yang menjadikan wilayah tersebut memiliki iklim sejuk dengan
temperatur berada di antara 23,2°C - 30°C dan memiliki curah hujan 1900 mm.33
Secara kependudukan, pada tahun 2017 Kota Bandung tercatat memiliki jumlah
penduduk sebesar 2.497.938 jiwa.34
Perekonomian Kota Bandung pun dapat
dikatakan baik dengan adanya peningkatan laju pertumbuhan ekonomi dari yang
30
Virginie Mamadouh. “Town Twinning : Over the ir(relevance) of the paradiplomacy of
European cities”. Urban Europe. Amsterdam : Amsterdam University Press, 2016. Hal, 342 – 343. 31
Kota Bandung : Profil Daerah. Diakses melalui http://jabarprov.go.id/index.php/pages/id/1060
pada tanggal 16 Maret 2019 pukul 19 : 21. 32
Profil Kabupaten / Kota : Kota Bandung, Jawa Barat. Hal, 3. Diakses melalui
http://ciptakarya.pu.go.id/profil/profil/barat/jabar/bandung.pdf pada tanggal 17 Maret 2019 pukul
13 : 48. 33
Nandang Rusnandar. Sejarah Kota Bandung Dari “Bergdessa” (Desa Udik) Menjadi Bandung
“Heurin Ku TangTung” (Metropolitan). Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung :
Jurnal Patanjala Vol.2, No.2, Juni 2010, hal. 275 34
Badan Pusat Statistik Kota Bandung : Kota Bandung Dalam Angka, 2018. Hlm, 39.
23
sebelumnya pada tahun 2015 sebesar 7,64 % pada tahun 2015 menjadi 7,79 %
pada tahun 2016.35
2.2.2 Sejarah Sister City Kota Bandung
Sister city merupakan kerjasama yang dilakukan oleh Pemerintah kota di
suatu negara dengan Pemerintah kota lain di luar negeri. Pada awalnya, tujuan
kerjasama ini dibentuk adalah untuk menjalin hubungan persahabatan serta saling
pengertian dengan bangsa yang berbeda. Namun seiring perkembangan jaman,
kerjasama sister city tidak lagi hanya untuk menjalin persahabatan serta saling
pengertian saja, melainkan kerjasama yang konkrit serta menguntungkan kedua
pihak.
Pemerintah kota melakukan kerjasama sister city dengan kota lain
dikarenakan program tersebut dinilai sangat membantu Pemerintah kota dalam
melakukan pembangunan serta mengatasi problematika yang ada di wilayahnya.
Tidak hanya itu, kerjasama sister city pun mengarahkan pihak yang bekerjasama
untuk saling menguntungkan serta memberikan manfaat satu sama lain.
Pelaksanakan kerjasama sister city tentunya harus dilandasi oleh peraturan
atau undang-undang yang mengatur mekanisme program tersebut. Di Bandung
sendiri, peraturan menteri dalam negeri nomor 1 tahun 1992 yang menyatakan
bahwa sister city merupakan kerjasama kota bersaudara dengan pihak di luar
35
Badan Pusat Statistik Kota Bandung. Sensus Ekonomi 2016, Analisis Hasil Listing : Potensi
Ekonomi Kota Bandung. 2017. Hlm. 9. Diakses melalui
https://bandungkota.bps.go.id/publication/2017/12/29/e066be0a32fa3e5abd7e8745/potensi-
ekonomi-kota-bandung-sensus-ekonomi-2016-analisis-hasil-listing pada tanggal 25 Juni 2019
pukul 15 : 24.
24
negeri baik Pemerintah Kota, Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Kota
Administratif setingkat menjadi dasar bagi Pemerintah Kota Bandung dalam
melakukan kerjasama sister city.
Kerjasama kota Bandung dengan kota Braunschweig, Jerman, merupakan
kerjasama sister city pertama yang dilakukan oleh kota Bandung serta menjadi
kerjasama sister city tertua yang dilakukan oleh suatu kota di Indonesia. Seiring
berkembangnya jaman, kota Bandung pun memperluas mitra kerjasamanya
dengan kota lain di luar negeri dengan tujuan meningkatkan pembangunan
ekonomi maupun bidang lainnya. Untuk mencapai hal tersebut, maka diperlukan
hal yang telah direncanakan sebelumnya dalam suatu kerjasama seperti bidang
yang akan dikerjasamakan, tujuan yang ingin dicapai, serta lamanya waktu
program yang akan dikerjasamakan.
Pada umumnya, terdapat empat bidang kerjasama yang ada dalam program
sister city. Bidang tersebut ialah :
1. Ekonomi, perdagangan, investasi, industri serta pariwisata.
2. Ilmu pengetahuan, teknologi serta administrasi.
3. Pendidikan, kebudayaan, kesejahteraan sosial, pemuda dan olahraga.
4. Bidang lain yang disepakati oleh kedua pihak.36
36
Bagian Kerjasama Kota Bandung. Kerjasama Derah dengan Pemerintah Daerah Di Luar
Negeri (KSDPL) : Awal Mula dan Sejarah Kerjasama Sister City.. Diakses melalui
http://kerjasama.bandung.go.id/luar-negeri/sister-city pada tanggal 24 Februari 2019 pukul 13 : 31
25
2.3 Landasan Program Sister City Kota Bandung
Dalam melaksanakan kerjasama luar negerinya melalui program sister city,
kota Bandung memiliki 14 Undang-Undang yang dijadikan sebagai landasan
dalam melakukan kerjasama dengan daerah lain di luar negeri. Adapun beberapa
landasan tersebut yakni Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang
Hubungan Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3882),
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 185, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4012), Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4286), Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah Daerah dengan Pihak Luar Negeri serta
Peraturan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor 09/A/KP/XII/2006/01
tentang Panduan Umum Tata Cara Hubungan dan Kerjasama Luar Negeri Oleh
Pemerintah Daerah.37
37
Bagian Kerjasama Kota Bandung. Kerjasama Derah dengan Pemerintah Daerah Di Luar
Negeri (KSDPL) : Dasar Hukum. Diakses melalui http://kerjasama.bandung.go.id/luar-
negeri/sister-city pada tanggal 7 November 2019 pukul 12 : 50
26
2.4 Kerjasama Kota Bandung dengan Beberapa Kota Lain Melalui Program
Sister City
2.4.1 Kerjasama Bandung – Braunschweig
Bandung mengawali kerjasama luar negeri pertamanya dengan kota
Braunschweig pada tahun 1960. Kerjasama tersebut tidak terlepas dari gagasan
yang dibawakan oleh Prof. DR. George Eckert, salah satu staf UNESCO pada saat
itu yang menyatakan bahwa Bandung dan Braunschweig memiliki Perguruan
Tinggi serupa yakni Padagogische Hochschule di Braunschweig dan Perguruan
Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) yang saat ini dikenal sebagai Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI). Kerjasama antara kedua kota di bidang pendidikan
pun kemudian diresmikan oleh R. Priatnakusumah selaku walikota Bandung pada
saat itu serta utusan kota Braunshcweig yakni Prof. Dr. George Eckert pada
tanggal 2 Juni 1960.38
Kerjasama kedua kota pun dinilai memberikan berbagai dampak positif,
seperti saling membantu memperbanyak pustaka atau buku yang dijadikan
sebagai modal perpustakaan universitas serta pertukaran informasi dan
pengetahuan antar sarjana. Dengan adanya dampak positif yang dimbulkan dari
sektor pendidikan, kedua kota pun kembali melanjutkan kerjasama di bidang yang
lebih luas pada tahun 2000 dengan ditandanganinya pembaruan MoU tahun 1960
oleh A.A Tarmana selaku walikota Bandung saat itu dan Werner Steffans selaku
38
Hendrini Renola Fitri & Faisyal Rani. Implementasi Kerjasama Sister City Studi Kasus Sister
City Bandung – Braunschweig (Tahun 2000 – 2013). Jurnal Transnasional Universitas Riau Vol, 5,
No.1, Juli 2013. Hlm, 932 – 933.
27
walikota Braunscwheig. Kerjasama yang semula hanya terbatas di bidang
pendidikan pun meluas ke berbagai sektor seperti :
1. Pendidikan
2. Kebudayaan
3. Peningkatan Sektor Pariwisata
4. Pertukaran Pemuda
5. Ekonomi dan Perdagangan.39
Kemudian, program yang telah disepakati oleh kedua kota melalui kerja
sama sister city tersebut pada akhirnya terlaksana. Beberapa di antaranya adalah :
1. Penampilan tim kesenian Kota Bandung pada perayaan ke-50 tahun
Masyarakat Indonesia – Jerman.
2. Best Practices manajemen perpustakaan Kota Braunschweig.
3. Adanya pelatihan peningkatan SDM Pemerintah Kota Bandung.40
2.4.2 Kerjasama Bandung – Fortworth
Kerjasama antara kota Bandung dengan kota Forth Worth bermula dari
gagasan Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Direktur Utama IPTN kala itu,
(kini berubah nama menjadi PT. Dirgantara Indonesia) Prof. Dr. Ing. B.J Habibie
yang menginginkan adanya program sister city antara kota Bandung dengan kota
Forth Worth, Amerika Serikat. Program tersebut pun kemudian terlaksana dengan
39
Hendrini Renola Fitri & Faisyal Rani. Implementasi Kerjasama Sister City Studi Kasus Sister
City Bandung – Braunschweig (Tahun 2000 – 2013). Jurnal Transnasional Universitas Riau Vol, 5,
No.1, Juli 2013. Hlm, 933 - 944 40
Sister city Kota Bandung : Braunschweig. Diakses melalui
http://kerjasama.bandung.go.id/ksln/ksdpl pada tanggal 3 November 2019 pukul 19 : 47 WIB.
28
kerjasama IPTN dan pabrik helikopter BELL sebagai latar belakang sister city
antar kedua kota.41
Sebelum mengadakan kerjasama, penjajakan beberapa kali dilakukan oleh
kedua pihak hingga akhirnya Pemerintah Kotamadya DATI II memiliki keinginan
terhadap kota Fort Worth untuk menjadi mitra kerjasama luar negeri Kota
Bandung. Kerjasama kedua kota pun terealisasi dengan ditandatanganinya MoU
sister city antara Pemerintah Kota Bandung dengan Kota Fort Worth pada tanggal
2 April 1990. Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Ateng Wahyudi
selaku Walikotamadya DATI II dan Walikota Fort Worth, Bob Bolen.42
Kerjasama yang dilakukan antara Kota Bandung dengan Kota Forthworth
pun meliputi beberapa bidang sebagai berikut :
1. Ekonomi, Perdagangan, Industri dan Pariwisata
2. Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Administrasi
3. Pemuda dan Olah Raga
4. Sosial dan Kemasyarakatan.43
Selain itu, kerjasama sister city antara Kota Bandung dengan Kota
Fortworth juga memiliki program jangka panjang yang meliputi :
41
Dr. H. Obsatar Sinaga. Otonomi Daerah & Kebijakan Publik : Implementasi Kerja Sama
Internasional. Bandung : Lepsindo, 2010. Hlm, 41 – 42. 42
Dr. H. Obsatar Sinaga. Otonomi Daerah & Kebijakan Publik : Implementasi Kerja Sama
Internasional. Bandung : Lepsindo, 2010. Hlm. 42. 43
Sister City Kota Bandung : Fort Worth. Diakses melalui http://kerjasama.bandung.go.id/luar-
negeri/sister-city pada tanggal 5 Mei 2019 pukul 14 : 41.
29
4. Dalam sektor pendidikan, akan diadakannya kerjasama dalam
peningkatan sumber daya tenaga edukaktif yang dilakukan oleh
Universitas Padjajaran melalui Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran dengan Dr. Carolyn Spence Cagle.
5. Dalam bidang pengairan, akan adanya bantuan yang diberikan oleh
Pemerintah Kota Forthworth terhadap PDAM Kota Bandung untuk
meningkjatkan pelayanan terhadap masyarakat.
6. Dalam bidang kesehatan, akan dilakukannya kerjasama antara RS
Hasan Sadikin dengan University of North Texas Health Science
Center.
7. Akan diadakannya kegiatan Tour Operator oleh KADIN Kota
Bandung dengan mengundang Tour Operator dari Fortworth beserta
investor dan pengusaha potensial untuk datang ke Kota Bandung.
Adapun program yang sudah terlaksana dalam kerja sama sister city antara
Kota Bandung dengan Kota Forthworth di antaranya adalah :
1. Adanya sumbangan peralatan base ball serta pelatihan yang langsung
diberikan kepada para pelatih base ball Perbasi Kota Bandung pada
tahun 1985.
2. Adanya bantuan program “Emergency Preparedness”. 44
3. Pelatihan pemadam kebakaran di Fortworth pada tahun 2011.
44
Dr. H. Obsatar Sinaga. Otonomi Daerah & Kebijakan Publik : Implementasi Kerja Sama
Internasional. Bandung : Lepsindo, 2010. Hlm. 71-73.
30
4. Keikutsertaan dalam program International Leadership Academy (ILA)
sejak tahun 2010.
5. Kerjasama sister school antara SMAN 5 Bandung dengan Arlington
High School Forthworth.45
2.4.3 Kerjasama Bandung – Kawasaki
Kerjasama antara kota Bandung dan Kawasaki dimulai setelah
ditandatanganinya perjanjian Low Carbon Development pada tahun 2015.
Kerjasama ini cukup menuai problematika mengingat Kawasaki bukanlah kota
yang diakui oleh United Nations Environment Program (UNEP) sebagai kota
yang progresif dalam mengurangi pencemaran lingkungan.46
Namun, kerjasama
tetap dilakukan karena adanya faktor yang dimiliki kota Bandung baik dari sisi
internal maupun eksternal.
Di sisi internal, transfer teknologi menjadi keuntungan yang diperoleh kota
Bandung apabila mengadakan kerjasama luar negeri dengan kota Kawasaki.
Kawasaki dinilai merupakan kota industri yang ramah lingkungan dengan
banyaknya teknologi canggih yang diproduksi oleh perusahaan lokal. Hal ini
menjadi dasar bagi walikota Bandung saat itu untuk mengadakan kerjasama
dengan tujuan memperoleh kemudahan dalam perbaikan lingkungan melalui
teknologi yang dimiliki Kawasaki. Kerjasama pun disanggupi oleh pihak
45
Sister City Kota Bandung : Fort Worth. Diakses melalui http://kerjasama.bandung.go.id/luar-
negeri/sister-city pada tanggal 3 November 2019 pukul 19 : 25. 46
Menurut UNEP, kota yang dinilai sangat progresif dalam mengatasi permasalahan lingkungan
adalah Osaka (Jepang), Alappuzha (India), Ljubljana (Slovenia), Penang (Malaysia), Cajica
(Kolumbia). Solid approach to waste : how 5 cities are beating pollution. Diakses melalui
https://www.unenvironment.org/news-and-stories/story/solid-approach-waste-how-5-cities-are-
beating-pollution pada tanggal 22 Juni 2019 pukul 11 : 36.
31
Kawasaki dengan penghibahan teknologi Biodigister untuk perbaikan lingkungan
Bandung. Tidak hanya itu, hal lain yang menjadi keinginan kota Bandung untuk
melakukan kerjasama dengan kota Kawasaki adalah untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia.47
Sedangkan dari sisi eksternal, Bandung memerlukan kota lain untuk
mendukung program restorasi yang sedang dijalankan. Selama ini, Bandung
belum pernah melakukan kerjasama di bidang lingkungan dengan kota manapun.
Adanya tawaran kerjasama yang diberikan oeh Kawasaki merupakan bantuan
yang tepat bagi Bandung dalam usaha melakukan perbaikan lingkukan baik dari
segi materi maupun pengetahuan.48
47
Reliza Onidema Miskatu Fitri, 2018. Alasan Bandung Melakukan Kerjasama Sister City
Dengan Kawasaki, Kanagawa Prefecture, Jepang (2015-2017). Skripsi Program Strata Satu Ilmu
Hubungan Internasional, tidak diterbitkan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, hlm. 64. 48
Reliza Onidema Miskatu Fitri, 2018. Alasan Bandung Melakukan Kerjasama Sister City
Dengan Kawasaki, Kanagawa Prefecture, Jepang (2015-2017). Skripsi Program Strata Satu Ilmu
Hubungan Internasional, tidak diterbitkan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, hlm. 66.
32
Gambar 2.4 Proses Penandatanganan Kerjasama Antara Kota Bandung
dengan Kota Kawasaki
Sumber : https://www.portal-islam.id/2016/02/ridwan-kamil-kerjasama-kawasaki-bangun.html
2.4.4 Kerjasama Bandung – Suwon
Bandung memulai kerjasamanya melalui program sister city dengan kota
Suwon, Korea Selatan pada tahun 1997.49
Kerjasama ini muncul dikarenakan
adanya keinginan dari Pemerintah Kota Suwon, Korea Selatan, yang disampaikan
oleh kedutaan besar RI dan dirjen HELN Departemen Luar Negeri kepada
Menteri Luar Negeri RI saat itu untuk mengadakan program sister city dengan
Kota Bandung. Kerjasama sister city pun kemudian dilakukan oleh kedua kota
49
Progres Kerjasama Luar Negeri Dari Tahun 1990 – 2018. Diakses melalui
http://kerjasama.bandung.go.id/dokumentasi/informasi-grafis pada tanggal 22 Juni 2019 pukul 13 :
36.
33
dengan meliputi berbagai bidang yaitu ekonomi, perdaganga, IPTEK, pendidikan,
kebudayaan kesejahteraan, pemuda dan olahraga.50
Gambar 2.5 Monumen Sister City Bandung – Suwon
Sumber : http://www.infobdg.com/v2/monumen-monumen-sister-city-di-bandung/
Pada awalnya, kerjasama yang dilakukan antar kedua kota dinilai belum
memberikan hasil yang maksimal dikarenakan adanya krisis ekonomi yang
melanda kedua negara pada tahun 1998 hingga tahun 2000. Namun nyatanya,
krisis ekonomi tidak menjadi penghambat kedua kota untuk terus melakukan
kerjasama. Hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa kegiatan yang telah
dilakukan oleh kedua kota dalam rangka kerjasama sister city, yaitu :
1. Adanya pembicaraan antara KADIN kota Bandung dengan delegasi
bisnis kota Suwon. Kegiatan ini terjadi pada bulan Juni tahun 2000
dengan melibatkan pengusaha Kota Bandung untuk memberikan
50
Dr. H. Obsatar Sinaga. Otonomi Daerah & Kebijakan Publik : Implementasi Kerja Sama
Internasional. Bandung : Lepsindo, 2010. Hlm, 44.
34
informasi mengenai bisnis serta perekonomian yang terjadi di Kota
Bandung.
2. Adanya „kesempatan emas‟ di bidang pemuda dan olahraga kota
Bandung. Dikatakan demikian karena pada saat itu Kota Bandung
memiliki kesempatan berharga untuk mengirikan tim sepak bola junior
yang diwakili oleh Persib junior serta mengadakan uji coba lapangan
sepak bola yang nantinya akan digunakan dalam Piala Dunia tahun
2002. Dengan adanya kesempatan yang diberikan kota Bandung di
bidang pemuda dan olahraga tersebut diharapkan dapat meningkatkan
teknik dan stamina pemain junior serta dapat terciptanya pemain sepak
bola Bandung yang berprestasi, baik di tingkat nasional maupun
internasional. 51
Tidak hanya itu, beberapa hal yang sudah terimplementasikan melalui
program sister city antara kota Bandung dan Suwon yakni :
1. Pengiriman tim kesenian dan koki kota Bandung untuk mengikuti „Food
Festival‟ pada Festival Hwaseong di Suwon.
2. Pembangunan fasilitas pendidikan anak usia dini di kelurahan Sukamulya
pada tahun 2013 dan 2014.
3. Penjajakan kerjasama antara Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota
Bandung dengan Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Suwon.
51
H. Obsatar Sinaga. Otonomi Daerah & Kebijakan Publik : Implementasi Kerja Sama
Internasional. Bandung : Lepsindo, 2010. Hlm, 45.
35
4. Kerjasama antara Kyonggi University dan Universitas Pendidikan
Indonesia.
5. Bantuan pembangunan MCK di Kelurahan Sukamulya, Kecamatan
Cinambo dari Kyonggi University serta bantuan alat tulis pada tahun
2012.52
2.4 Profil Singkat Kota Namur
Namur merupakan salah satu kota di Belgia yang diresmikan menjadi ibukota
Provinsi Wallonia pada tahun 1986.53
Kota Namur sendiri memiliki luas sebesar
175,9 km2
dan secara astronomis kota tersebut terletak di garis lintang 50,47°
serta 4,87° garis bujur.54
Secara kependudukan, pada tahun 2018 Kota Namur
memiliki penduduk berjumlah 106.284 jiwa dan menempatkan kota tersebut
sebagai salah satu kota dengan penduduk terpadat yang menempati posisi ke-tujuh
di Belgia.55
2.5 Kerjasama Kota Namur dengan Kota Lain di Luar Negeri
Seperti Kota Bandung, Kota Namur telah melakukan berbagai kerjasama luar
negerinya dengan beberapa kota. Hingga saat ini, Kota Namur tercatat telah
melakukan kerjasama luar negeri dengan delapan kota, termasuk kota Bandung.
52
Suwon – Rep. Korea : Aktivitas Yang Sudah Terimplementasikan. Diakses melalui
http://kesrjasama.bandung.go.id/luar-negeri/sister-city pada tanggal 22 Juni 2019 pukul 14 : 33. 53 Décret instituant Namur comme capitale de la Wallonie et siége des institutions
politiques régionales : Le Parlement wallon a adopté et Nous, Gouvernement, sanctionnons ce
qui suit. Hlm 219. Diakses melalui http://nautilus.parlement-
wallon.be/Archives/2010_2011/PARCHEMIN/219.pdf pada tanggal 23 Juli 2019 pukul 10 : 47
WIB. 54
Where is Namur, Belgium? Diakses melalui https://www.worldatlas.com/eu/be/wa/where-is-
namur.html pada tanggal 24 Juli 2019 pukul 14 : 40 WIB. 55
World Population Review : Belgium Population 2019. Diakses melalui
http://worldpopulationreview.com/countries/belgium-population/ pada tanggal 23 Juli 2019.
36
Adapun beberapa kota yang menjadi mitra kerjasama luar negeri kota Namur
sebagai berikut :
2.5.1 Kerjasama Kota Namur – Quebec (Kanada)
Quebec merupakan ibukota Provinsi Quebec, Kanada yang berlokasi di
wilayah administratif Capitale – Nationale. Kota Quebec sendiri merupakan
tempat dimana terdapat banyaknya lembaga pemerintahan, termasuk Dewan
Perwakilan Kota Quebec.
Kerjasama antara Kota Namur dengan Kota Quebec dilatarbelakangi oleh
berbagai hal. Masing-masing Kota merupakan ibukota propinsi yang menghadapi
permasalahan yang serupa serta memiliki keinginan untuk memaksimalkan
perannya. Tidak hanya itu, baik Namur maupun Quebec memiliki kesamaan
dalam bahasa yang digunakan. Atas dasar inilah kota Namur dan kota Quebec
sepakat untuk melakukan kerjasama yang dimulai pada tahun 1991 pasca
penandatanganan LoI antar kota dengan tujuan untuk bertukar pendapat mengenai
solusi serta permasalahan yang dihadapi kedua kota.
Setelah delapan tahun berjalan, Kota Namur dan kota Quebec kemudian
resmi menandatangani perjanjian kerjasama secara resmi pada tanggal 29 Oktober
1999. Penandatanganan perjanjian tersebut pun menjadi suatu dasar bagi kedua
kota untuk terus meningkatkan kerjasama.56
56
Namur Capitale. Relations Internationales : Quebec City (Quebec, Canada). Diakses melalui
https://ri.new.be/relation/quebec-canada/ pada tanggal 16 Juli 2019 pukul 19 : 53 WIB.
37
2.5.2 Kerjasama Kota Namur – Lafayette (Amerika Serikat)
Lafayette adalah sebuah kota kecil yang berada di Louisiana, Amerika Serikat.
Lafayette sendiri merupakan kota dimana mayoritas penduduknya menggunakan
bahasa perancis dalam kehidupan sehari-harinya. Penggunaan bahasa perancis di
Louisiana sendiri tidak terlepas dari perjuangan penduduknya yang dilakukan
pada tahun 1968 untuk mempertahankan bahasa tersebut. Perjuangan tersebut pun
membuahkan hasil dengan terbentuknya CODOFIL (Council for the Development
of French in Louisiana) di Lafayette. Dengan adanya CODOFIL, penggunaan
bahasa perancis dapat terus dilakukan. Sebagai upaya untuk mempertahankan
bahasa perancis, CODOFIL kerap mendatangkan guru bahasa perancis dari
beberapa negara seperti Perancis, Kanada, Swiss serta Belgia.57
Dari Belgia, kota
Namur sendiri terpilih untuk mengirimkan tenaga pengajar berbahasa perancis ke
Lafayette.
Pengiriman tenaga pengajar berbahasa perancis dari kota Namur rupanya
menjadi langkah awal bagi kedua kota untuk melakukan kerjasama. Pada tahun
1977, piagam persahabatan antar kota pun mulai disusun dan ditandatangani pada
tanggal 4 Juli 1979 oleh kedua walikota. Perjanjian tersebut hanya terbatas ke
beberapa bidang saja yaitu pendidikan serta sosial kemasyarakatan. Selama 34
tahun berjalan, kerjasama kedua kota dinilai memberikan dampak yang positif.
57
Namur Capitale. Relations Internationales : Lafayette (Louisiana – United States). Diakses
melalui https://ri.new.be/relation/lafayette-etats-unis/ pada tanggal 16 Juli 2019 pukul 20 : 34 WIB.
38
Kedua kota pun sepakat untuk terus meningkatkan kerjasama dengan
ditandatanganinya perjanjian pada tahun 2013.58
2.5.3 Kerjasama Kota Namur – Bourg – en – Bresse (Perancis)
Bourg-en-Bresse merupakan kota kecil di Perancis yang berlokasi di antara
Lyon dan Jenewa. Kota tersebut memiliki luas 23,86 km2 serta memiliki jumlah
populasi kurang dari 50.000 jiwa. Kota Bourg-en-Bresse sendiri merupakan kota
administratif dari wilayah Rhones-Alpes.
Ketertarikan kota Namur dan Bourg-en-Bresse di bidang yang sama yaitu
kesenian, agrikultur serta pendidikan menjadi faktor yang menyebabkan kedua
kota melangsungkan kerjasama. Setelah mengikuti berbagai kegiatan yang
melibatkan kedua kota, pada akhirnya kota Namur dan kota Bourg-en-Bresse
sepakat untuk melakukan kerjasama di tahun 201259
dengan meliputi beberapa
bidang di antaranya pariwisata, kebudayaan dan olahraga, lingkungan, ilmu
pengetahuan dan teknoligi serta administrasi publik.60
58
Namur Capitale. Relations Internationales: Lafayette (Louisiana – United States). Diakses
melalui https://ri.new.be/relation/lafayette-etats-unis/ pada tanggal Juli 2019 pukul 12 : 07 WIB. 59
Namur Capitale. Relations Internationales: Bourg-en-Bresse (France). Diakses melalui
https://ri.new.be/relation/bourg-en-bresse-france/ pada tanggal 17 Juli 2019 pukul 13 : 07 WIB. 60
Entente de coopération intermunicipale entre Bourg-En-Bresse (France) & Namur (Belgique).
Diakses melalui https://ri.new.be/wp-content/uploads/2016/12/Entente-Namur-Bourg.pdf pada
tanggal 17 Juli 2019 pukul 13 : 04 WIB.
39
BAB III
PROSES KERJASAMA SISTER CITY ANTARA KOTA BANDUNG DAN
KOTA NAMUR
Bab ini akan membahas bagaimana awal mula proses yang dilakukan oleh
Kota Bandung dengan Kota Namur dalam melakukan kerangka kerjasama sister
city disertai dengan tahapan yang dilakukan oleh Kota Bandung apabila hendak
melakukan kerjasama dengan Pemerintah Daerah di Luar Negeri.
3.1 Proses kerjasama kota Bandung dan kota Namur melalui program Sister
City
Keinginan kota Bandung untuk mengadakan kerjasama melalui program
sister city dengan kota di Belgia muncul pada awal tahun 2016 setelah mendengar
adanya rencana kunjungan pejabat Belgia ke Kota Bandung. Hal ini disampaikan
oleh walikota Bandung saat itu, Ridwan Kamil, pasca pertemuan dengan Duta
Besar Kerajaan Belgia, Patrick Herman, di Balai Kota Bandung. Untuk
mengawali kerjasama, Ridwan Kamil pun memiliki beberapa program yang akan
ditawarkan olehnya pada saat kunjungan pejabat Belgia mendatang.61
Kunjungan tersebut pun kemudian terjadi pada 17 Maret 2016. Bertempat
di gedung balaikota Bandung, Ridwan Kamil menyambut kedatangan Putri Belgia,
Astrid Josephine Charlotte Fabrizia Elisabeth Paola Marie, beserta rombongan.
Pada saat pertemuan tersebut, Ridwan Kamil menawarkan pihak Belgia untuk
61
Putra Prima Perdana. Putri Kerajaan Belgia Bakal Kunjungi Ridwan Kamil. Diakses melalui
https://nasional.tempo.co/read/742585/putri-kerajaan-belgia-bakal-kunjungi-ridwan-
kamil/full&view=ok pada tanggal 2 Juli 2019 pukul 16 : 55 WIB.
40
melakukan investasi di Bandung.62
Pasca pertemuan tersebut, Ridwan Kamil
menandatangani LoI sister city antara Bandung dan kota Namur.63
Status perjanjian sister city antara kota Bandung dengan Namur untuk
sampai kepada tahap MoU membutuhkan waktu satu tahun. Pada tahun 2017
tepatnya bulan Oktober, terjadi kunjungan balasan yang dilakukan oleh Ridwan
Kamil ke Belgia. Kunjungan yang dilakukan oleh pihak Bandung setidaknya
memiliki tiga misi utama yakni menghadiri festival Europalia di kota Brussels,
menghadiri business meeting antara Indonesia dan Belgia serta melakukan
penandatanganan kerjasama sister city antara kota Bandung dan kota Namur.64
Perjanjian tersebut pun ditandatangani oleh Ridwan Kamil dan Maxime Prevot
selaku walikota Namur dengan meliputi empat bidang ; pendidikan, ekonomi,
budaya serta lingkungan.65
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis serta dikutip
dari situs kerjasama sister city Kota Bandung, terdapat beberapa tahap yang harus
dilakukan apabila suatu kota hendak melakukan perjanjian internasional. Tahapan
tersebut antara lain :
62
Dian Rosidi. Di Hadapan Putri Belgia, Ridwan Kamil Tawarkan Investasi Di Bandung. Diakses
melalui https://bandung.merdeka.com/halo-bandung/dihadapan-putri-belgia-ridwan-kamil-
tawarkan-investasi-di-bandung-160317y.html pada tanggal 2 Juli 2019 pukul 17 : 12. WIB. 63
Anto Darmanto, Ridwan Kamil Kerjasama Sister City Dengan Kerajaan Belgia. Diakses
melalui https://bandung.pojoksatu.id/read/2016/03/17/ridwan-kamil-kerjasama-sister-city-degan-
kerajaan-belgia/ pada tanggal 2 Juli 2017 pukul 17 : 19 WIB. 64
Kang Emil “Jual Kota Bandung” ke Eropa. Diakses melalui https://www.jawapos.com/jpg-
today/11/10/2017/kang-emil-jual-kota-bandung-ke-eropa/ pada tanggal 2 Juli 2019 pukul 21 : 52
WIB. 65
Bilal Ramadhan. Kota di Belgia Jadi „Sister City‟ Bandung. Diakses melalui
https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/10/10/oxl77x330-kota-di-belgia-jadi-
sister-city-bandung pada tanggal 2 Juli 2019 pukul 21 : 59 WIB.
41
1. Penjajakan
Penjajakan merupakan tahap awal yang dilakukan oleh kedua pihak
apabila hendak melakukan kerjasama. Pada tahap ini, kedua kota saling
tukar-menukar informasi serta potensi yang dimiliki oleh kedua kota.
Penjajakan sendiri dapat dilakukan di kantor perwakilan negara asing di
Indonesia maupun kantor perwakilan Indonesia di luar negeri.
2. Penandatanganan Letter of Intent
Setelah melakukan tahap penjajakan, tahap berikutnya yang dilakukan
adalah penandatanganan Letter of Intent. Hal ini dapat dilakukan setelah
keinginan untuk melakukan kerjasama disetujui oleh kedua pihak.66
3. Plan of Action
Pada tahap ini, penyusunan rencana kegiatan dalam kerjasama dilakukan.
Tidak hanya rencana kegiatan, dalam tahap ini pula dijelaskan tujuan dan
manfaat dalam kerjasama tersebut.
4. Persetujuan DPRD
Setelah ditandatanganinya rencana kerjasama, LoI serta plan of action
oleh kedua pihak, dokumen tersebut kemudian diserahkan kepada DPRD
kota, dalam kasus ini, DPRD kota Bandung, untuk dimintai persetujuan.
5. Permintaan Fasilitasi Pemerintah
Apabila dokumen yang diberikan kepada DPRD telah disetujui, tahap
selanjutnya adalah pemerintah kota akan mengirimkan surat kepada
Kementerian Dalam Negeri Indonesia (KEMENDAGRI) untuk
66
Sister City, Tahapan Kerjasama Sister City. Diakses melalui
http://kerjasama.bandung.go.id/luar-negeri/sister-city pada tanggal 29 Agustus 2019 pukul 08 : 22
WIB.
42
memfasilitasi serta membahas kerjasama yang akan dilakukan. Pada tahap
ini pula, dilibatkan beberapa instansi seperti Kementerian Luar Negeri
(KEMENLU), Sekretariat Negara (SETNEG) serta instansi terkait
perjanjian kerjasama yang dilakukan.67
6. Penyusunan dan Penandatanganan MoU
Kerjasama luar negeri merupakan suatu hal yang didasari oleh adanya
perjanjian internasional. Oleh karenanya, Direktorat Jenderal Hukum dan
Perjanjian Internasional KEMENLU Indonesia dilibatkan pada tahap
penyusunan ini. Draft MoU yang telah disusun oleh KEMENLU kemudian
dibahas oleh KEMENLU, SETNEG dan KEMENDAGRI serta beberapa
instansi terkait. Apabila draft tersebut sudah disepakati, maka akan
diteruskan kepada perwakilan Indonesia di negara kota calon sister city
berada melalui KEMENLU.
Apabila draft MoU telah disetujui oleh mitra kerjasama sister city,
maka pemerintah kota akan mengajukan surat full power kepada Menteri
Luar Negeri Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Indonesia. Surat
tersebut merupakan surat kewenangan yang diberikan oleh pemerintah
pusat kepada pemerintah daerah untuk melakukan penandatanganan
kerjasama. Dengan diterimanya surat tersebut oleh pemerintah kota, maka
penandatanganan dapat dilakukan oleh pemimpin wilayah tersebut yang
dalam kasus ini adalah walikota.68
Penandatanganan pun dapat dilakukan
67
Hasil wawancara dengan Nadia Adelliani Ernanda, staff bagian penyusun program kelembagaan
dan kerja sama luar negeri kota Bandung pada tanggal 28 Agustus 2019. 68
Hasil wawancara dengan Nadia Adelliani Ernanda, staff bagian penyusun program kelembagaan
dan kerja sama luar negeri kota Bandung pada tanggal 28 Agustus 2019
43
di luar negeri maupun di dalam negeri. MoU yang sudah ditandatangani
kemudian diserahkan kepada Kementerian Luar Negeri yang kemudian
akan menerbitkan salinan sah. Salinan tersebut akan diberikan kepada
pemerintah kota dan Kementerian Dalam Negeri.69
7. Pelaksanaan Kerjasama
Penandatanganan MoU oleh kedua pihak pada akhirnya menjadikan
kerjasama tersebut menjadi mengikat terhadap satu sama lain serta
menjadi penanda bahwa kerjasama tersebut mulai dapat dilakukan. Untuk
mengawasi jalannya kerjasama, maka tim kerja yang nantinya akan
menjadi pelaksana harian terbentuk. Dalam kerjasama sister city, alokasi
dana yang akan digunakan baik yang bersumber dari APBD maupun
sumber lain juga harus diperhatikan sebagai salah satu faktor penggerak
kerjasama.
8. Evaluasi Pelaksanaan Kerjasama
Berjalannya suatu kegiatan yang disepakati dalam perjanjian akan
dimonitoring serta dievaluasi oleh Kementerian Dalam Negeri serta
lembaga terkait untuk mengetahui sejauh mana pencapaian yang telah
diperoleh dalam suatu kegiatan.
9. Pelaporan Pelaksana Kerjasama
Hasil dari pelaksanaan kerjasama sister city kemudian akan dilaporkan
kepada Kementerian Dalam Negeri melalui Pemerintah Kota sesuai
dengan format yang terdapat dalam Monitoring dan Evaluasi. Hasil dari
69
Sister City, Tahapan Kerjasama Sister City. Diakses melalui
http://kerjasama.bandung.go.id/luar-negeri/sis‟
eter-city pada tanggal 29 Agustus 2019 pukul 08 : 22 WIB.
44
evaluasi akan dijadikan acuan kedepannya apabila kota tesebut hendak
melakukan kerjasama sister city dengan kota lain.70
70
Sister City, Tahapan Kerjasama Sister City. Diakses melalui
http://kerjasama.bandung.go.id/luar-negeri/sister-city pada tanggal 29 Agustus 2019 pukul 08 : 22
WIB.
45
BAB IV
ALASAN KOTA BANDUNG MELAKUKAN KERJASAMA SISTER CITY
DENGAN KOTA NAMUR TAHUN 2017
Kerjasama sister city yang dilakukan oleh kota Bandung dengan kota
Namur dalam beberapa bidang seperti pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, ekonomi dan perdagangan, pariwisata dan pertukaran budaya tentunya
didasari oleh beberapa faktor yang ingin diraih oleh kota Bandung. Pada bab ini,
penulis akan menjabarkan alasan kota Bandung bekerjasama dengan kota Namur
dengan menggunakan konsep paradiplomasi serta sister city.
4.1 Kepentingan Kota Bandung Mengembangkan SDM dan Teknologi
Terhadap Penerapan Smart City
Kota Bandung merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang dapat
dikatakan sebagai “smart city”. Menurut Barrionuevo dalam artikel yang berjudul
Smart Cities : Definition, Dimensions, Performances, and Initiatives, suatu kota
dapat dikatakan “smart” apabila menggunakan sumber daya dan teknologi yang
dimiliki dengan cerdas serta dapat terkoordinasi untuk menggembangkan pusat
kota yang terintegrasi, layak huni dan dapat dipertahankan.71
Boyd Cohen pun
71
Vito Albino. Smart Cities : Definition, Dimensions, Performances, and Initiatives. Journal of
Urban Technology, 2015. Vol. 22, Hal. 6.
46
juga menjelaskan bahwa smart city memiliki dimesi dan indikator sebagai
berikut72
:
Tabel 4.1 Dimensi dan Indikator Smart City Menurut Boyd Cohen
No. Dimensi Indikator
1. Smart Economy Enterpreneurship and
Innovations
Productivity
Local and Global
Interconnectedness
2. Smart Environment Green Buildings
Green Energy
Green Urban Planning
3. Smart People 21 Century Education
Individue Society
Embrace Creativity
4. Smart Governance Enabling Supply and
Demand Side Policy
Transparency and Open
Data
ICT and E-Gov
5. Smart Living Culturally Facility
Safe
Healthy
6. Smart Mobility Mixed and Modal Acces
72
Annisah. Usulan Perencanaan Smart City : Smart Governance Pemerintah Daerah Kabupaten
Mukomuko. Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi Volume : 8 No. 1 (Januari – September
2017) Hal. 60 – 61.
47
Integrated ICT
Berbicara mengenai penerapan konsep smart city, kota Bandung mulai
menerapkan smart city pada tahun 2015. Berbagai upaya pun dilakukan oleh kota
Bandung dalam menerapkan konsep smart city, diantaranya adalah menyediakan
320 aplikasi untuk kebutuhan pelaporan dan pelayanan masyarakat secara online
yang berupa aplikasi mobile dan web. Aplikasi tersebut antara lain Panic Button
yang telah terintegrasi dengan Command Center.73
Gambar 4.1 Ilustrasi Penggunaan Aplikasi Panic Button di Kota Bandung
Sumber : https://commandcenter.bandung.go.id/info-panic-button/
Upaya lain yang dilakukan oleh kota Bandung dalam rangka memenuhi
kategori smart city dalam hal smart governance adalah dengan diterapkannya e-
73
Kota Bandung Menuju Smart City. Diakses melalui http://yourbandung.com/kota-bandung-
menuju-smart-city/ pada tanggal 10 September 2019 pukul 14 : 47 WIB
48
governance di kota Bandung sendiri dengan tujuan memberikan transparansi serta
kemudahan bagi penduduknya untuk mengakses data pemerintahan. Hal ini pun
didukung dengan adanya berbagai aplikasi e-governance kota Bandung. Beberapa
di antaranya adalah e-musrembang, e-rk (elektronik remunerasi kerja) serta
BIRMS (Bandung Integrated Resources Management System).74
Selain
peluncuran aplikasi, kota Bandung pun juga memiliki beberapa program yang
dinilai mampu untuk menunjang penerapan smart city di kotanya. Beberapa
program tersebut yakni smart branding, smart economy, smart living, smart
people dan smart environment. Program tersebut pun sudah dilakukan oleh
pemerintah kota Bandung melalui beberapa kegiatan. Kegiatan tersebut yaitu :75
Tabel 4.2 Daftar Program Smart City dan Kegiatan yang Telah Dilakukan
oleh Pemerintah Kota Bandung
No. Program Kegiatan Yang Sudah Terlaksana
1. Smart Branding Stunning Bandung
Taman Tematik
2. Smart economy Bidang industri :
- Little Bandung, Portal Wira
Usaha Baru
Bidang Transaksi :
- Revitalisasi pasar tradisional
74
Bandung Smart City : Smart Governance. Diakses melalui https://smartcity.bandung.go.id/ pada
tanggal 10 September 2019 pukul 19 : 20 WIB. 75
Bandung Smart City : Smart City Programs. Diakses melalui
https://smartcity.bandung.go.id/smartcity/program_kota_cerdas pada tanggal 8 Oktober 2019.
49
Kesejahteraan :
- Kredit Melati (Melawan
Rentenir)
3. Smart Living Industri :
- GPS (Gerakan Peduli
Sampah)
- Forum Rembung Peduli
Bandung
- Forum Kerukunan Antar
Umat Beragama.
Mobilitas
- Area Traffic Control System
(ATCS)
- Boseh (Bike Sharing)
- E-Parking
Kesehatan
- Layad Rawat
- Kekasih (Kendaraan Konseling
Silih Asih)
4. Smart People Pembelajaran
- Bandung Masagi
Komunitas
- Maghrib Mengaji
50
- Subuh Berjamaah
5. Smart Environment Perlindungan
- Penegakan Perda K3
Pengelolaan Limbah
- Biopori, Biodigister, TPS
terpadu.
Energi
- Sistem cerdan pengelolaan
air dan udara.
Dengan adanya aplikasi pendukung e-governance serta penerapan program
smart city di kota Bandung, maka berdasarkan dimensi serta indikator yang
diberikan oleh Boyd Cohen, dapat dikatakan kota Bandung telah memenuhi
indikator untuk dikatakan sebagai smart city. Dikategorikannya kota Bandung
sebagai salah satu smart city pun didukung pula dengan diterimanya penghargaan
oleh kota Bandung pada tahun 2017 dalam kategori Rating Kota Cerdas
Indonesia.76
Namun demikian,beberapa ahli menilai bahwa kota Bandung belum
maksimal dalam menerapakan konsep smart city di kotanya. Hal ini dikarenakan
aplikasi yang diluncurkan oleh pemerintah kota Bandung tidak berjalan
76
Kota Bandung Raih Penghargaan Sebagai Smart City atau Kota Pintar. Diakses melalui
https://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2017/05/23/kota-bandung-raih-penghargaan-
sebagai-smart-city-atau-kota-pintar-401747 pada tanggal 11 September 2019 pukul 16 : 58 WIB.
51
sebagaimana mestinya. Faktor lain yang menyebabkan belum berjalannya
penerapan smart city secara maksimal di kota Bandung adalah minimnya
anggaran untuk melakukan inovasi dan ketidaktahuan masyarakat kota Bandung
atas aplikasi tersebut menimbulkan masalah baru dalam penerapan smart city di
kota Bandung.77
Permasalahan dalam sumber daya, informasi, serta infrastruktur
pun turut serta menjadi faktor mengapa belum maksimalnya smart city di kota
Bandung.78
Seperti yang diketahui, Dinas Komunikasi dan Informasi merupakan
implementor inti dalam menerapkan smart city di Kota Bandung. Namun, untuk
menerapkan kebijakan smart city, Dinas tersebut mengalami kekurangan staff ahli
di bidang ilmu teknologi sedangkan keberadaan staff dinilai sangat penting untuk
menunjang keberhasilan kebijakan smart city di kota Bandung. Sebenarnya, hal
ini telah diatasi oleh Dinas Komunikasi dan Informasi dengan mengadakan seleksi
untuk menambah jumlah anggota. Namun, penambahan tersebut dianggap belum
sepenuhnya membantu. Minimnya pemahaman petugas terhadap tugas dan fungsi
smart city pun juga dinilai menghambat pelaksanaan program smart city.79
Sedangkan dari sisi infrastruktur, masih banyak hal yang harus diperbaiki. Salah
satunya adalah layanan internet yang belum merata dan optimal.80
Permasalahan
77
Arif Budianto. Penerapan Smart City di Bandung Belum Maksimal. Diakses melalui
https://autotekno.sindonews.com/read/1241166/133/penerapan-smart-city-di-bandung-belum-
maksimal-1505820004 pada tanggal 11 September 2019 pukul 17 : 12 WIB. 78
Siti Widharetno Mursalim. Implementasi Kebijakan Smart City di Kota Bandung. Jurnal Ilmu
Administrasi Universitas Sangga Buana YPKP Bandung Vol.14, No. 1, Juni 2017. Hal, 136. 79
Siti Widharetno Mursalim. Implementasi Kebijakan Smart City di Kota Bandung. Jurnal Ilmu
Administrasi Universitas Sangga Buana YPKP Bandung Vol.14, No. 1, Juni 2017. Hal, 136. 80
Siti Widharetno Mursalim. Implementasi Kebijakan Smart City di Kota Bandung. Jurnal Ilmu
Administrasi Universitas Sangga Buana YPKP Bandung Vol.14, No. 1, Juni 2017. Hal, 137.
52
yang dihadapi oleh Kota Bandung dalam menerapkan konsep smart city pun
menjadi salah satu faktor adanya kerjasama sister city dengan Kota Namur.81
Di kota Namur sendiri, penerapan konsep smart city mulai dilakukan pada
Desember tahun 2012 dengan didasari oleh perkembangan teknologi di Belgia.82
Untuk mendukung kegiatan tersebut, pemerintah kota Namur pun menyediakan
berbagai fasilitas penunjang yang dapat digunakan oleh masyarakat di kotanya.
Beberapa fasilitas tersebut antara lain layanan properti berbasis online, fasilitas
bisnis, lahan tematik dan berbagai layanan lainnya. Serupa dengan kota Bandung,
kota Namur pun juga meluncurkan satu aplikasi yang dapat digunakan yakni
Namur Intelligente et Durable (NID).83
Kota Namur pun juga memudahkan
warganya untuk mengakses internet di delapan titik yang di antaranya adalah
astrid park, the wallonia square dan city hall – mayor‟s garden serta mengakses
data publik yang dibutuhkan.84
Dengan berbagai hal yang telah dilakukan tersebut,
kota Namur berhasil menempati urutan pertama kategori smart city di provinsi
Wallonia.85
Keunggulan Kota Namur dalam menerapkan konsep smart city di kotanya
dijadikan sebagai salah satu faktor mengapa kerjasama sister city dilakukan. Hal
81
Nadia Adelliani Ernanda, wawancara personal 82
Namur Smart City : Digital City or Smart City? It‟s the place of the human that makes the
difference.. Diakses melalui https://www.namur.be/fr/ma-ville/ville-intelligente/namur-ville-
intelligente pada tanggal 11 September 2019 pukul 22 : 47 WIB. 83
Namur, the smart and sustainable city, builds its nest (NID). Diakses melalui
http://www.wallonia.be/en/news/namur-smart-and-sustainable-city-builds-its-nest-nid pada
tanggal 11 September 2019 pukul 23 : 04 WIB. 84
Namur Capitale : Open Data. Diakses melalui https://www.namur.be/fr/ma-ville/ville-
intelligente/open-data pada tanggal 11 September 2019 pukul 23 : 13 WIB. 85
Namur Smart City : Digital City or Smart City? It‟s the place of the human that makes the
difference.. Diakses melalui https://www.namur.be/fr/ma-ville/ville-intelligente/namur-ville-
intelligente pada tanggal 11 September 2019 pukul 23 : 15 WIB.
53
ini ditujukan untuk mempelajari bagaimana penerapan smart city terutama di
bidang teknologi yang nantinya dapat diimplementasikan di kota Bandung
4.2 Adanya Kepentingan Kota Bandung Untuk Memajukan Penerapan
Konsep Halal di Kotanya.
Selain adanya kepentingan Kota Bandung dengan Kota Namur terkait
smart city, alasan lain adanya kerjasama sister city di kedua kota adalah terkait
keinginan Kota Bandung memajukan penerapan konsep halal di kotanya. Hal ini
bukan tanpa alasan. Pada tahun 2016, Global Muslim Travel Index (GMTI)
dijadikan sebagai acuan pertama bagi Kementerian Pariwisata sebagai standarisasi
industri wisata halal Indonesia. Sejalan dengan GMTI, Kementerian Pariwisata
pun menilai bahwa sektor wisata halal di Indonesia membutuhkan pengembangan
dalam makanan dan produk halal serta tempat ibadah untuk memajukan wisata
halal di Indonesia. Pada awalnya, hanya beberapa wilayah yang dijadikan sebagai
prioritas destinasi halal.86
Kemudian, wilayah yang dijadikan prioritas destinasi
halal pun berkembang dengan terpilihnya Kota Bandung sebagai salah satu
prioritas destinasi halal di Indonesia87
dengan menargetkan 5 juta wisatawan
untuk datang ke Kota Bandung.88
86
Fuji Pratiwi. GMTI Jadi Acuan Kriteria Wisata Halal. Diakses melalui
https://www.republika.co.id/berita/koran/financial/16/04/20/o5xd0810-gmti-jadi-acuan-kriteria-
wisata-halal pada tanggal 14 November 2019 pukul 21 : 40 WIB 87
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Indonesia Jadi Tujuan Wisata Halal Dunia.
Diakses melalui https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/indonesia-jadi-tujuan-wisata-halal-
dunia-terbaik-2018/ pada tanggal 14 November 2019 pukul 21 : 57 WIB. 88
Huyogo Simbolon. Kota Bandung Mantapkan Wisata Halal, Berapa Target Kunjungan
Wisatawan? Diakses melalui https://www.liputan6.com/regional/read/3584623/kota-bandung-
mantapkan-wisata-halal-berapa-target-kunjungan-wisatawan pada tanggal 7 September 2019 pukul
19 : 40 WIB.
54
Di Kota Bandung sendiri, terkait penerapan konsep halal terhadap industri
pangan masih memiliki problematika dikarenakan masih minimnya produk
pangan bersertifikasi halal.89
Selain itu, Kota Bandung pun menargetkan bahwa
halal tidak hanya berfokus pada industri pangan saja namun juga kepada produk
lain seperti obat dan kosmetika dan untuk menunjang hal tersebut, dibutuhkan
teknologi yang mendukung.90
Atas hal inilah Kota Bandung melakukan kerjasama
dalam industri halal dengan Kota Namur.
Kerjasama yang dilakukan oleh Kota Bandung dengan Kota Namur untuk
mengembangkan sektor halal dapat dikatakan menjadi hal yang tepat dikarenakan
beberapa hal. Pertama, dari segi pangan, Kota Namur merupakan salah satu
wilayah yang cukup serius menerapkan konsep halal dengan adanya regulasi yang
dibentuk untuk mengatur penerapan halal terutama di industri pangan.91
Proses
pembuatan pun juga diawasi dari tahap awal dengan dilakukannya pengujian
bahan baku hingga nantinya komposisi yang digunakan dapat terjamin
kehalalannya.92
Di Kota Namur sendiri pun, hanya terdapat beberapa perusahaan
tersertifikasi halal yang diperbolehkan memproduksi makanan halal.93
Selain itu,
89
Arie Lukihardianti. Industri Makanan Bersertifikasi Halal Minim di Jabar. Diakses melalui
https://www.republika.co.id/berita/koran/teraju/16/03/11/nasional/daerah/17/09/21/owlws1384-
industri-makanan-bersertifikat-halal-masih-minim-di-jabar pada tanggal 17 November 2019 pukul
18 : 23 WIB 90
Vinskatania Agung A. Bisnis Ekonomi Halal di Indonesia Jadi Hal Legit. Diakses melalui
https://www.itb.ac.id/news/read/5042/home/bisnis-ekonomi-halal-di-indonesia-jadi-hal-legit pada
tanggal 17 November 2019 pukul 18 : 24 WIB. 91
Bagian Kerjasama Kota Bandung : Hubungan Diplomatik Pemerintah Kota (Bandung & Belgia)
diakses melalui http://kerjasama.bandung.go.id/2019/06/12/hubungan-diplomatik-pemerintahan-
kota-bandung-belgia pada tanggal 4 November 2019 pukul 16 : 13 WIB. 92
Nadia Adelliani Ernanda, wawancara personal. 93
Bagian Kerjasama Kota Bandung : Hubungan Diplomatik Pemerintah Kota (Bandung & Belgia)
diakses melalui http://kerjasama.bandung.go.id/2019/06/12/hubungan-diplomatik-pemerintahan-
kota-bandung-belgia pada tanggal 4 November 2019 pukul 16 : 13 WIB.
55
dari sisi teknologi, Kota Namur memiliki alat pendeteksi kehalalan bahan yang
nantinya dapat digunakan untuk berbagai produk seperti makanan, obat maupun
kosmetik yakni progenus.94
Hal inilah yang ingin dipelajari oleh Kota Bandung
dari Kota Namur terhadap bagaimana menerapkan halal di kotanya.
4.3 Adanya Kesamaan Status Administrasi dan Kemiripan Karakteristik
Antara Kota Bandung dengan Kota Namur.
Kerjasama sister city yang dilakukan oleh kota Bandung dengan kota
Namur juga tidak terlepas oleh kemiripan karakteristik yang dimiliki kedua kota.
Seperti yang diungkapkan pada pembahasan sebelumnya, kerjasama sister city
dapat dilakukan bila adanya kesamaan tingkat administrasi antar kedua kota.95
Bila dilihat, baik kota Bandung maupun kota Namur merupakan ibukota provinsi
di negaranya masing-masing. Di Indonesia, kota Bandung merupakan ibukota
Provinsi Jawa Barat sedangkan di Belgia, kota Namur merupakan ibukota
provinsi Wallonia. Atas dasar ini, kerjasama pun dilakukan96
dan hal ini sudah
sesuai jika melihat peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2008 yang
menyatakan bahwa apabila suatu daerah hendak melakukan kerjasama dengan
pihak lain, terutama kota di luar negeri, setidaknya memperhatikan beberapa hal.
Salah satunya adalah kesetaraan status administrasi.97
94
Nadia Adelliani Ernanda, wawancara personal. 95
Sidik Jatmika. Otonomi Daerah Perspektif Hubungan Internasional. Yogyakarta : Bigraf
Publisher, 2008. Hal. 108 96
Nadia Adelliani Ernanda, wawancara personal. 97
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2008 pasal 4 terkait kerjasama sister province
/ sister city.
56
Tidak hanya kesetaraan status administrasi. Kemiripan lain yang dapat
dilihat dari kerjasama sister city kota Bandung dengan Kota Namur adalah kedua
kota dinilai merupakan kota kreatif di masing-masing negara. Menurut Charles
Landry, kota kreatif merupakan kota yang memiliki karakteristik tersendiri serta
mencerminkan kepribadian dari kota tersebut.98
Terkait kerjasama sister city yang
dilakukan antara Kota Bandung dengan Kota Namur, bila melihat dari sisi kreatif,
kemiripan karakteristik dapat dilihat dari keberadaan masyarakat yang mampu
menciptakan usaha ekonomi kreatif. Di Bandung sendiri, hal ini dapat dilihat
dengan adanya usaha di bidang desain seni dan fashion yang didirikan oleh
masyarakat di Kota Bandung.99
Tidak hanya itu, Kota Bandung juga memiliki
beberapa pusat kesenian. Salah satu di antaranya adalah Teras Sunda yang terletak
di kawasan Cibiru.100
Status Kota Bandung sebagai salah satu kota kreatif di
Indonesia pun sudah diakui oleh UNESCO pada tahun 2015.101
Sedangkan di Kota Namur sendiri, produk kerajinan yang terbuat dari kulit
serta kaca merupakan produk unggulan yang dihasilkan oleh kota tersebut.102
Selain kerajinan, hal yang menjadikan Kota Namur dikenal sebagai salah satu
kota kreatif di Belgia adalah dikarenakan banyaknya studio animasi yang terletak 98
Creative city : The Creative City. diakses melalui
http://www.reading.ac.uk/PeBBu/state_of_art/urban_approaches/creative_city/creative_city.htm
pada tanggal 4 November 2019 pukul 16 : 25 WIB. 99
Ridwan Aji Pitoko. Kenapa Bandung Disebut Kota Kreatif Dunia? Lihat Saja Masyarakatnya...
diakses melalui
https://properti.kompas.com/read/2016/02/11/161100821/Kenapa.Bandung.Disebut.Kota.Kreatif.
Dunia.Lihat.Saja.Masyarakatnya. Pada tanggal 4 November 2019 pukul 16 : 45 WIB. 100
Asep Firmansyah. Pemkot Bandung Resmikan Pusat Budaya dan Kesenian. Diakses melalui
https://www.antaranews.com/berita/763811/pemkot-bandung-resmikan-pusat-kebudayaan-dan-
kesenian pada tanggal 4 November 2019 pukul 17 : 35 WIB. 101
UNESCO. Creative Cities Network : Indonesia. Diakses melalui https://en.unesco.org/creative-
cities/creative-cities-map pada tanggal 9 September 2019 pukul 15 : 10 WIB. 102
Namur, Belgium. (diakses melalui https://www.britannica.com/place/Namur-Belgium pada
tanggal 4 November 2019 pukul 19 : 17)
57
di Kota Namur103
seperti dogstudio dan pixelmind serta keberadaan TRAKK
sebagai pusat kreatif yang dimiliki oleh kota Namur.104
Dengan adanya beragam
studio animasi serta pusat kreatif yang dimiliki oleh Kota Namur, maka
diharapkan identitas Kota Bandung yang dikenal sebagai kota kreatif semakin
berkembang dikarenakan adanya kerjasama serta pertukaran pikiran yang
dilakukan oleh kedua kota.
103
Nadia Adelliani Ernanda, wawancara personal. 104
Trakk Namur : A Unique Place to Challenge Accelerate and Make Possible. Diakses melalui
https://www.trakk.be/ pada tanggal 5 November 2019 pukul 13 : 55 WIB.
58
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berakhirnya perang dingin menyebabkan berbagai aktor serta isu baru
bermunculan. Semula, negara merupakan tokoh sentral dalam hubungan
internasional yang disertai dengan isu politik dan keamanan. Namun adanya tokoh
baru seperti MNCs, organisasi internasional, individu dan aktor lainnya
menjadikan isu dalam hubungan internasional semakin meluas. Tidak hanya isu
politik dan keamanan, isu mengenai hak asasi manusia, ekonomi, terorisme dan
lainnya juga menjadi hal yang dibahas dalam hubungan internasional. Meski aktor
baru bermunculan, negara tetap menjadi aktor utama dalam hubungan
internasional.
Banyak hal yang dapat dijadikan contoh bahwa pada saat ini, tidak hanya
negara saja yang terlibat dalam hubungan internasional. Mengambil contoh
kerjasama sister city antara kota Bandung dengan kota Namur, semula hal ini
diawali dengan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Belgia. Hubungan
yang semula hanya state to state pun kini berkembang menjadi city to city dengan
melibatkan sub-negara dalam hubungan internasional.
Melibatkan kota Namur sebagai salah satu mitra kerjasama luar negerinya,
kota Bandung pun tidak terlepas dari berbagai permasalahan. Kota Namur sendiri
terletak sangat jauh dari kota Bandung sehingga dirasa sangat sulit untuk
merealisasikan kerjasama yang telah disepakati sejak tahun 2017. Namun
59
demikian, kota Bandung memiliki alasan tersendiri yang menjadikan kota Namur
tetap sebagai mitra sister citynya.
Kepentingan Kota Bandung mengembangkan SDM dan teknologi
terhadap penerapan smart city menjadi alasan pertama mengapa Kota Bandung
melakukan kerjasama sister city-nya dengan Kota Namur. Kota Bandung memang
dikenal sebagai salah satu kota dengan penerapan smart city terbaik di Indonesia.
Namun, Kota Bandung tetap memiliki kekurangan di beberapa sektor dalam smart
citynya seperti minimnya sumber daya manusia yang paham mengenai konsep
smart city serta kurangnya infrastruktur yang memadai. Dipilihnya Kota Namur
sebagai mitra sister city Kota Bandung dikarenakan fasilitas serta infrastruktur
yang memadai serta didukung pula oleh keberadaan sumber daya manusia yang
memahami teknologi terkait smart city. Kerjasama pun kemudian diadakan untuk
mempelajari bagaimana penerapan smart city terutama di bidang teknologi yang
nantinya dapat diimplementasikan di Kota Bandung
Alasan selanjutnya mengapa Kota Bandung melakukan kerjasama sister
citynya dengan Kota Namur adalah adanya kepentingan yang dimiliki Kota
Bandung untuk memajukan penerapan konsep halal di kotanya. Hal ini
dikarenakan terpilihnya Kota Bandung sebagai salah satu wilayah prioritas
destinasi halal di Indonesia oleh Kementerian Pariwisata. Kementerian Pariwisata
pun mengacu terhadap GMTI terkait standarisasi industri wisata halal di Indonesia
dan menilai bahwa diperlukan adanya pengembangan dalam makanan dan produk
halal serta tempat ibadah untuk memajukan wisata halal di Indonesia. Kota
Bandung pun memiliki problematika dalam bidang teknologi dikarenakan
60
keinginanya untuk mengembangkan halal tidak hanya pada produk pangan saja,
melainkan pada beberapa produk yakni obat dan kosmetika. Kota Bandung pun
melakukan kerjasama dengan Kota Namur dikarenakan keseriusan kota tersebut
dalam menerapkan konsep halal serta dimilikinya teknologi yang mampu
mendeteksi kehalalan bahan yang nantinya digunakan sebagai produk pangan,
obat maupun kosmetika.
Alasan terakhir mengapa adanya kerjasama antara Kota Bandung dan Kota
Namur adalah kesamaan status administrasi serta kemiripan karakteristik antara
Kota Bandung dengan Kota Namur. Hal ini dikarenakan kerjasama sister city
hanya dapat dilakukan oleh kota yang memiliki kesamaan tingkat administrasi.
Kota Bandung dan Kota Namur merupakan ibukota provinsi di negaranya masing-
masing. Selain itu, bila dilihat dari sisi kemiripan karakteristik, kedua kota
merupakan penghasil ekonomi kreatif dimana adanya produk yang dihasilkan
serta menjadi ciri bagi Kota Bandung dan Kota Namur. Tidak hanya produk, sisi
kreatif kedua kota pun dapat dilihat dari adanya pusat kesenian yang terletak di
Kota Bandung dan Kota Namur.
5.2 Saran
Kerjasama sister city dinilai dapat menguntungkan suatu kota untuk
mengembangkan wilayahnya. Melihat pada kerjasama antara kota Bandung
dengan kota Namur, pasca bergantinya walikota Bandung, diharapkan kerjasama
dapat terus berjalan sehingga dapat melakukan program secara real. Selain itu,
diperlukan pula budgeting untuk memprioritaskan bidang kerjasama yang akan
61
akan dilakukan serta dibutuhkannya peran aktif dinas terkait perjanjian untuk
membantu merealisasikan perjanjian.
xv
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Coloumbis, Theodore A, dan James H. Wolfe. Pengantar Hubungan
Internasional: Keadilan dan Power. USA : Precentice Hall Inc, 1990.
Frazmand, Ali. Sound Governance : Policy and Administrative Innovations.
London : Preager Publisher, 2004.
Jatmika, Sidik. Otonomi Daerah Perspektif Hubungan Internasional. Yogyakarta :
Bigraf Publisher, 2001.
Jemadu, Aleksius. Politik Global dalam Teori dan Praktik. Yogyakarta : Graha
Ilmu, 2008.
Kuznetsov, Alexander S. Theory and Practice of Paradiplomacy : Subnational
governments in international affairs. New Yok : Routledge, 2015.
Mamadouh, Virginie. Urban Europe. Amsterdam : Amsterdam University Press,
2016.
Mas‟oed, Mohtar. Ilmu Hubungan Internasional Disiplin Dan Metodologi.
Jakarta : PT Pustaka LP3ES, 1994.
Mukti, Takdir Ali. Paradiplomacy : Kerjasama Luar Negeri Oleh Pemda di
Indonesia. Yogyakarta, The Phinisi Press : 2003.
Sinaga, Obsatar. Otonomi Daerah & Kebijakan Publik : Implementasi Kerja
Sama Internasional. Bandung : Lepsindo, 2010
Tavares, Rodrigo. Paradiplomacy : Cities and States as Global Players. New
York : Oxford University Press, 2016.
Dokumen / Laporan
Badan Pusat Statistik Kota Bandung. 2018. “Kota Bandung Dalam Angka”.
Badan Pusat Statistik Kota Bandung. 2017. “Sensus Ekonomi 2016, Analisis
Hasil Listing : Potensi Ekonomi Kota Bandung”.
Décret instituant Namur comme capitale de la Wallonie et siége des institutions
politiques régionales. 1986. “Le Parlement wallon a adopté et Nous,
Gouvernement, sanctionnons ce qui suit”.
xvi
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. 2006. “Panduan Umum Tata Cara
Hubungan dan Kerjasama Luar Negeri Oleh Pemerintah Daerah Revisi
Tahun 2006”.
Ville de Namur. 2012. “Entente de coopération intermunicipale entre Bourg-En-
Bresse (France) & Namur (Belgique)”
Jurnal
Albino, Vito. “Smart Cities : Definition, Dimensions, Performances, and
Initiatives”. Journal of Urban Technology Vol. 22. 2015.
Annisah. “Usulan Perencanaan Smart City : Smart Governance Pemerintah
Daerah Kabupaten Mukomuko”. Jurnal Masyarakat Telematika dan
Informasi Vol. 8. 2017.
Fitri, Hendrini Renola dan Faisyal Rani. “Implementasi Kerjasama Sister City
Studi Kasus Sister City Bandung – Braunschweig (Tahun 2000 – 2013)”.
Jurnal Transnasional Universitas Riau Vol. 5 No.1. 2013.
Mursalim, Siti Widharetno. “Implementasi Kebijakan Smart City di Kota
Bandung”. Jurnal Ilmu Administrasi Universitas Sangga Buana YPKP
Bandung Vol.14, No. 1, Juni 2017.
Rodrigues, Gilberto Marcos Antonio dan Thiago Mattioli. “Paradiplomacy,
Security Policies and City Networks : the Case of the Mecrocities Citizen
Security Thematic Unit.”. Contexto Internacional, Vol, 39(3) Sep / Dec
2017
Rusnandar, Nandang. “Sejarah Kota Bandung Dari “Bergdessa” (Desa Udik)
Menjadi Bandung “Heurin Ku TangTung” (Metropolitan)”. Jurnal
Patanjala Vol.2 No.2. 2010.
Situs dan Artikel Resmi
Bagian Kerjasama Kota Bandung. “Informasi Grafis Progres
Kerjasama Luar Negeri Dari Tahun 1990 – 2017” diakes dari
http://kerjasama.bandung.go.id/dokumentasi/informasi-grafis pada 28
November 2018.
Bagian Kerjasama Kota Bandung. “Awal Mula dan Sejarah Kerjasama Sister
City” diakses dari http://kerjasama.bandung.go.id/luar-negeri/sister-city
Pada7, 9 & 24 Februari 2019.
xvii
Bagian Kerjasama Kota Bandung. “Hubungan Diplomatik Pemerintah Kota
(Bandung & Belgia)” diakses dari
http://kerjasama.bandung.go.id/2019/06/12/hubungan-diplomatik-
pemerintahan-kota-bandung-belgia pada 4 November 2019.
Bagian Kerjasama Kota Bandung. “Sister City Kota Bandung : Braunschweig”
diakses dari http://kerjasama.bandung.go.id/ksln/ksdpl pada 3 November
2019.
Bagian Kerjasama Kota Bandung. “Sister City Kota Bandung : Fort
Worth”diakses dari http://kerjasama.bandung.go.id/luar-negeri/sister-city
pada 5 Mei 2019 & 3 November 2019.
Bagian Kerjasama Kota Bandung. “Progres Kerjasama Luar Negeri Dari Tahun
1990 – 2018” diakses dari
http://kerjasama.bandung.go.id/dokumentasi/informasi-grafis pada 22 Juni
2019.
Bagian Kerjasama Kota Bandung. “Tahapan Kerjasama Sister City” diakses dari
http://kerjasama.bandung.go.id/luar-negeri/sister-city pada 29 Agustus
2019.
Bagian Kerjasama Kota Bandung. “Suwon – Rep. Korea : Aktivitas Yang Sudah
Terimplementasikan” diakses dari http://kesrjasama.bandung.go.id/luar-
negeri/sister-city pada 22 Juni 2019.
Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Bandung. “ Bandung Smart City : Smart
City Programs” diakses dari
https://smartcity.bandung.go.id/smartcity/program_kota_cerdas pada
tanggal 8 Oktober 2019.
Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung. “Profil Kabupaten / Kota : Kota Bandung,
Jawa Barat” diakses dari
http://ciptakarya.pu.go.id/profil/profil/barat/jabar/bandung.pdf pada 17
Maret 2019.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. “Indonesia Jadi Tujuan Wisata Halal
Dunia” diakses dari
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/indonesia-jadi-tujuan-
wisata-halal-dunia-terbaik-2018 pada 14 November 2019.
Kementerian Luar Negeri Indonesia. “Hubungan Bilateral Indonesia dan Belgia”
diakses dari https://www.kemlu.go.id/brussels/Pages/hubungan-bilateral-
ri-belgia-indonesia.aspx pada 16 November 2018.
Namur Capitale. “Open Data” diakses melalui https://www.namur.be/fr/ma-
ville/ville-intelligente/open-data pada 11 September 2019
xviii
Namur Capitale. “Relations Internationales : Quebec City (Quebec, Canada)”
diakses dari https://ri.new.be/relation/quebec-canada/ pada 16 Juli 2019.
Namur Capitale. “Relations Internationales : Lafayette (Louisiana – United
States)” diakses dari https://ri.new.be/relation/lafayette-etats-unis/ pada
16 Juli 2019.
Namur Capitale. “Relations Internationales: Bourg-en-Bresse (France)” diakses
dari https://ri.new.be/relation/bourg-en-bresse-france/ pada 17 Juli 2019.
Pemerintah Kota Bandung. “Bandung Smart City : Smart Governance” diakses
dari https://smartcity.bandung.go.id/ pada 10 September 2019.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Kota Bandung : Profil Daerah” diakses dari
http://jabarprov.go.id/index.php/pages/id/1060 pada 16 Maret 2019.
UNEP. “Solid approach to waste : how 5 cities are beating pollution” diakses
dari https://www.unenvironment.org/news-and-stories/story/solid-
approach-waste-how-5-cities-are-beating-pollutionn pada 22 Juni 2019.
UNESCO. “Creative Cities Network : Belgium“ diakses dari
https://en.unesco.org/creative-cities/creative-cities-map pada 9 September
2019.
UNESCO. “Creative Cities Network : Indonesia“ diakses dari
https://en.unesco.org/creative-cities/creative-cities-map pada 9 September
2019.
Situs Berita Online
Agung, Vinskatania. “Bisnis Ekonomi Halal di Indonesia Jadi Hal Legit” diakses
dari https://www.itb.ac.id/news/read/5042/home/bisnis-ekonomi-halal-di-
indonesia-jadi-hal-legit pada 17 November 2019.
Budianto, Arif. “Penerapan Smart City di Bandung Belum Maksimal” diakses
dari https://autotekno.sindonews.com/read/1241166/133/penerapan-smart-
city-di-bandung-belum-maksimal-1505820004 pada 11 September 2019.
“Creative City : The Creative City” diakses dari
http://www.reading.ac.uk/PeBBu/state_of_art/urban_approaches/creative_
city/creative_city.htm pada 4 November 2019.
xix
Darmanto, Anto. “Ridwan Kamil Kerjasama Sister City Dengan Kerajaan Belgia”
diakses dari https://bandung.merdeka.com/halo-bandung/dihadapan-putri-
belgia-ridwan-kamil-tawarkan-investasi-di-bandung-160317y.html pada 2
Juli 2019.
Effendi, Zaenal. “Surabaya dan Liverpool Resmi Jadi Sister City” diakses dari
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3745329/surabaya-dan-
liverpool-resmi-jadi-sister-city pada 4 Oktober 2019.
Firmansyah, Asep. “Pemkot Bandung Resmikan Pusat Budaya dan Kesenian”
diakses dari https://www.antaranews.com/berita/763811/pemkot-bandung-
resmikan-pusat-kebudayaan-dan-kesenian pada 4 November 2019.
Gibbons, Zeynita. “Namur, Belgia jadi sister city Bandung” diakses dari
https://www.antaranews.com/berita/657551/namur-belgia-jadi-sister-city-
bandung pada 25 November 2018.
Jawa Pos. “Kang Emil “Jual Kota Bandung” ke Eropa” diakses dari
https://www.jawapos.com/jpg-today/11/10/2017/kang-emil-jual-kota-
bandung-ke-eropa/ pada 2 Juli 2019.
“Kota Bandung Menuju Smart City” diakses dari http://yourbandung.com/kota-
bandung-menuju-smart-city/ pada 10 September 2019.
“Kota Bandung Raih Penghargaan Sebagai Smart City atau Kota Pintar” diakses
dari https://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2017/05/23/kota-
bandung-raih-penghargaan-sebagai-smart-city-atau-kota-pintar-401747
pada 11 September 2019.
Lukihardianti, Arie. “Industri Makanan Bersertifikasi Halal Minim di Jabar”
diakses dari
https://www.republika.co.id/berita/koran/teraju/16/03/11/nasional/daerah/1
7/09/21/owlws1384-industri-makanan-bersertifikat-halal-masih-minim-di-
jabar pada 17 November 2019.
“Namur, Belgium” diakses dari https://www.britannica.com/place/Namur-
Belgium pada tanggal 21 November 2018.
“Namur Smart City : Digital City or Smart City? It‟s the place of the human that
makes the difference..” diakses dari https://www.namur.be/fr/ma-
ville/ville-intelligente/namur-ville-intelligente pada tanggal 11 September
2019.
“Namur, the smart and sustainable city, builds its nest (NID)” diakses dari
http://www.wallonia.be/en/news/namur-smart-and-sustainable-city-builds-
its-nest-nid pada 11 September 2019.
xx
Nugroho, Wisnu Adi. “Kerjasama “sister province” Jateng dengan Queensland
diperpanjang” diakses dari
https://www.antaranews.com/berita/948581/kerja-sama-sister-province-
jateng-dengan-queensland-diperpanjang pada 4 Oktober 2019.
Perdana, Putra Prima. “Putri Kerajaan Belgia Bakal Kunjungi Ridwan Kamil”
diakses dari https://nasional.tempo.co/read/742585/putri-kerajaan-belgia-
bakal-kunjungi-ridwan-kamil/full&view=ok pada 2 Juli 2019.
Pitoko, Ridwan Aji. “Kenapa Bandung Disebut Kota Kreatif Dunia? Lihat Saja
Masyarakatnya...” diakses dari
https://properti.kompas.com/read/2016/02/11/161100821/Kenapa.Bandun
g.Disebut.Kota.Kreatif.Dunia.Lihat.Saja.Masyarakatnya pada tanggal 4
November 2019.
Pratiwi, Fuji. “GMTI Jadi Acuan Kriteria Wisata Halal” diakses dari
https://www.republika.co.id/berita/koran/financial/16/04/20/o5xd0810-
gmti-jadi-acuan-kriteria-wisata-halal pada 14 November 2019.
Ramadhan, Bilal. “Kota di Belgia Jadi „Sister City‟ Bandung” diakses dari
https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/10/10/oxl77x330
-kota-di-belgia-jadi-sister-city-bandung pada 2 Juli 2019.
Rosidi, Dian. “Di Hadapan Putri Belgia, Ridwan Kamil Tawarkan Investasi Di
Bandung” diakses dari https://bandung.merdeka.com/halo-bandun
g/dihadapan-putri-belgia-ridwan-kamil-tawarkan-investasi-di-
bandung-160317y.html pada 2 Juli 2019.
Simbolon, Huyogo. “Kota Bandung Mantapkan Wisata Halal, Berapa Target
Kunjungan Wisatawan?” diakses dari melalui
https://www.liputan6.com/regional/read/3584623/kota-bandung-
mantapkan-wisata-halal-berapa-target-kunjungan-wisatawan pada 7
September 2019.
“Trakk Namur : A Unique Place to Challenge Accelerate and Make Possible”
diakses dari https://www.trakk.be/ pada 5 November 2019.
“What is a Sister City?” diakses dari
https://sistercities.org/about-us/what-is-a-sister-city-3/ pada 11 September
2019.
World Population Review. “Belgium Population 2019” diakses dari
http://worldpopulationreview.com/countries/belgium-population/ pada 23
Juli 2019.
xxi
Skripsi
Afnan, Mefri. 2019. Skripsi. Kerjasama Sister City Kota Bandung Dengan Kota
Namur (Belgia) Dalam Meningkatkan Industri Kreatif Di Kota Bandung.
Bandung : Universitas Pasundan
Apriliani, Hana. 2018. Skripsi. Hubungan Kerjasama Kota Kembar (Sister City)
Antara Bandung dan Seoul tahun 2015 – 2017. Yogyakarta : Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
Fahri, Mufidah. 2018. Skripsi. Dinamika Kerjasama Kota Banudng –
Braunschweig dalam Kerangka Sister City. Makassar : Universitas
Hasanudin.
Fitri, Reliza Onidema Miskatu. 2018. Skripsi. Alasan Bandung Melakukan
Kerjasama Sister City Dengan Kawasaki, Kanagawa Prefecture, Jepang
(2015-2017). Yogyakarta : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Wawacara
Wawancara Personal dengan Nadia Adelliani Ernanda, Staff Bagian Penyusun
Program Kelembagaan dan Kerjasama Luar Negeri Kota Bandung pada
tanggal 28 Agustus 2019.
xxii
LAMPIRAN 1
TRANSKRIP WAWANCARA
Wawancara dengan Nadia Adelliani Ernanda S.S, Penyusun Program
Kelembagaan dan Kerja Sama Luar Negeri Kota Bandung
Waktu : Rabu, 28 Agustus 2019 Pukul 10.00 WIB
Narasumber : Nadia Adelliani Ernanda S.S, Penyusun Program Kelembagaan
dan Kerja Sama Luar Negeri Kota Bandung
Tempat : Bagian Kerjasama Daerah Kota Bandung, Jl. Aceh No. 51,
Bandung
Catatan :
Q : Penulis
A : Narasumber
Q : Berdasarkan dari beberapa artikel yang saya temui, pada tahun
2016 Kota Bandung melakukan penandatanganan Letter of Intent
dengan Kota Namur, Belgia. Sebelumnya, pada saat atau sebelum
penandatanganan LoI tersebut, apakah Kota Bandung memiliki suatu
permasalahan sehingga melakukan kerjasama? Apakah ada hal atau
keinginan tertentu yang ingin dicapai oleh Kota Bandung?
xxiii
A : Ya kalau Bandung mah, pada dasarnya punya kerjasama dengan semua
untuk hmm.. untuk apa ya? Untuk mengembangkan kota Bandung itu
sendiri ke berbagai hal, berbagai bidang. Makanya kita melakukan
kerjasama baik dalam negeri maupun luar negeri, sebenarnya dasarnya
kayak gitu kan. Ya kita punya konsep namanya sister city, tidak hanya
dengan Namur, dengan kota manapun kita berusaha untuk mengambil,
untuk berbagi lah ya apa yang bisa Bandung pelajari dari mereka ataupun
apa yang diungguli dari Bandung untuk dibagikan ke mereka.
Q : Terkait kerjasama sister city antara Kota Bandung dengan Kota
Namur, siapa yang menjadi inisiator kerjasama? Apakah Kota
Bandung atau Kota Namur?
A : Jadi gini, kalo ceritanya Namur ini kan tahun... dua ribu... dua ribu enam
belas waktu princess Astrid itu datang. Nah sebenernya awalnya tuh
karena princess Astrid itu datang kesini dan kebetulan maunya datang ke
Bandung. Jadi mm.. kayaknya kemudian ada inisiatif mungkin dari
provinsi Jawa Barat dulu dia mau kerjasama sister province dengan
Wallonia. Kemudian princess Astrid itu kan datengnya bukan ke provinsi
ya, ke kota, ketemu walikota. Akhirnya, ya daripada cuma datang saja, ayo
kita adain ceremonial juga nih, ada hasilnya nih, kunjungan Astrid itu apa?
Akhirnya ditemukan kota Bandung ini melakukan kerjasama dengan kota
Namur. Karena kota Namur ini kan merupakan ibukota provinsi dari
Wallonia. Jadi asal mulanya tuh bukan Namur duluan atau Bandung
xxiv
duluan yang mau melakukan kerjasama. Jadi sebenernya karena si
princess Astrid itu datang kesini.
Q : Kemudian, jika dari pihak Belgia serta Namur terlebih dahulu yang
ingin melakukan kerjasama sister city, mengapa Bandung setuju
untuk melakukan kerjasama tersebut? Tidak di kota lain?
A : Sebenarnya mudahnya gini, mudahnya tuh mm... saya gak tau sih
ceritanya kalo yang sister province, tapi mungkin mereka udah duluan deh
rencana sister province Jabar dengan Wallonia itu. Mudahnya kan,
gampangnya kan jadi yaudah si ibukota provinsi itu dengan ibukota
provinsi Jawa Barat, jadi kan setara yah. Sebenarnya mungkin bisa mmm...
apa namanya, dengan kota lain di Belgia. Tapi kalau dilihat dari
karakteristiknya juga Bandung mirip-mirip lah kayak kota Namur, hampir
sama. Jadi ya cocok dan banyak juga sih yang bisa kita eksplor dari kota
Namur.
Q : Kalau saya boleh tau, sebenarnya apa ya keunggulan kota Namur
itu sendiri, menurut ibu?
A : Yang saya tau ya, hahaha yang saya tahu, dia termasuk yang smart city
juga. Kita kan kemarin-kemarin lagi trend-trendnya smart city nih. Nah,
Namur sendiri merupakan salah satu yang “smart”, yang udah pakai e-
government, segala macam. Terus Namur kota kreatif juga, disana ada
industri.. mereka tuh punya apa, kayak pusat animasi gitu kalo gak salah.
xxv
Terus pendidikan juga sama, mereka punya beberapa universitas juga
kayak Bandung gitu.
Q : Pertanyaan selanjutnya, dari apa yang saya baca, dari masa
penjajakan hingga sampai tahap MoU itu memakan waktu kurang
lebih satu tahun. Nah, proses dari penjajakan, Letter of Intent sampai
ke tahap penandatanganan MoU itu sendiri seperti apa ya bu
dijelaskan secara singkatnya?
A : Jadi gini, awalnya kan ada LoI dulu ya. Habis itu, ada yang namanya
PoA (plan of action). Jadi setelah LoI ditandatangani kita mau ngapain aja.
Setelah itu kita ajuin draft MoU ke dewan, kita minta persetujuan dewan.
Udah gitu setelah dewan memberikan persetujuan, ada surat persetujuan
kita ajukan ke kemendagri. Nah, kemendagri itu nanti akan mengadakan
rapat antar kementerian. Jadi di rapat itu diundang kemenlu, setneg, serta
kementerian atau lembaga terkait. Misalnya kita ada bidang pendidikan
nih, berarti kemendikbud diundang. Terus transportasi atau lingkungan
klhk atau lembaga terkait dan termasuk pemkot Bandung. Nah nanti
dibahas sama-sama draft MoU itu. Setelah draft Mou itu sudah fix, kita
kirimin tuh hasilnya ke kota Namurnya. Kalau Namurnya sudah oke,
yaudah nanti kita minta surat kalau dulu tuh namanya full power.
Q : Apa itu surat full power?
A : Surat full power itu kayak surat kuasa. Sebenarnya kewenangan
perjanjian luar negeri itu kan masih di pemerintah pusat ya. Jadi nanti ada
xxvi
surat kuasa dari kemenlu ke walikota Bandung untuk melakukan
penandatanganan. Udah gitu bisa melakukan tanda-tangan.
Q : Untuk jangka waktu kerjasama sister city ini berapa tahun?
A : Lima tahun
Q : Apa ada kemungkinan untuk diperpanjang?
A : Itu harus evaluasi dulu. Kalau untuk perpanjangan pun kita harus ke
pusat maupun disini ya untuk mempertimbangkan apakah kerjasama
memberikan manfaat, layak gak sih untuk diperpanjang. Ah, kalau gak
jalan mending ga usah diperpanjang. Jadi harus ada evaluasi dulu.
Q : Menurut ibu, apa perbedaan antara kota Namur dengan kota
Bandung? Berbicara kemiripan, tadi sudah disebukan kalau kota
Namur dan kota Bandung sama-sama ibukota provinsi serta
menerapkan sistem smart city.
A : Kalau perbedaan... perbedaan... mm.. apa ya? Saya belum pernah kesana
sih hahaha jadi saya kurang tahu.
Q : Kemudian, bidang apa saja yang disepakati oleh kedua kota dalam
kerjasama sister city?
A : Nanti ya, MoUnya akan saya berikan. Ada disitu soalnya.
xxvii
Q : Oh begitu, gapapa bu. Pertanyaan selanjutnya, dari program yang
telah disepakati, program apa saja yang sampai saat ini sudah
terlaksana?
A : Nah... sebenarnya ini tuh, kemarin tuh tidak ada kegiatan apapun selama
dua tahun terakhir dari tahun 2017 hingga tahun 2019. Hanya waktu itu
saja sekalian penandatanganan MoU, kita buka yang namanya little
bandung mobile. Jadi itu hanya berupa pameran, hanya beberapa hari.
Setelah itu, sampai sekarang belum. Belum ada kegiatan berjalan.
Makanya ini bulan September nanti, delegasi pemkot Bandung yang
dipimpin sama pak wakil walikota akan datang kesana. Kita mau bicarain
yang.. sebenarnya di MoU ada, namanya join working group, kelompok
kerjasama. Jadi akan ada apa ya, tanggung jawab baik dari kota Namur
maupun dari kota Bandungnya kalau setelah dibentuk itu orang-orang ini
yang akan bertanggung jawab atas terlaksananya kerjasama. Nah nanti
udah gitu, setelah terbentuknya join working group, akan dibahas action
plan. Nah barulah.. agak telat ini sebenarnya ya, harusnya dari kemarin-
kemarin pembentukan join working group ini. Makanya mudah-mudahan
setelah terbentuknya itu akan ada kerjasama yang real antara Bandung
sama Namur. Cuma semenjak tahun 2017 hingga tahun 2019 belum ada.
Q : Tapi saya sempat baca, kalau tidak salah tahun ini perwakilan dari
Belgia sempat datang kesini. Nah hal yang dibicarakan ada kerjasama
produk makanan halal, sama kerjasama pesawat. Sampai hari ini
bagaimana progressnya?
xxviii
A : Sebenarnya itu dari Belgia secara keseluruhan, negara, bukan Namur.
Nah itu salah satunya tentang halal mau belajar ke Namur. Karena di
Namur itu ternyata dia punya misalnya kesehatan, dia punya alat untuk
mendeteksi misalkan vaksin itu halal atau tidak, mengandung hal yang
diperbolehkan atau tidak. Nah itu yang mau kita pelajari dari kota Namur.
Dan disana pun juga ada apa namanya, penerapan konsep halal disana
lebih bagus. Kayak misalnya, kita di Bandung ini kan di Indonesia jadi
pencetus pariwisata halal. Ternyata justru disana, halal disana yang
muslimnya minioritas itu lebih bagus. Mereka lihat halal dari awal
prosesnya, terus orang dikasih lembur atau engga, mempekerjakan anak di
bawah umur atau engga itu dilihat. Jadi kalau disana katanya kalau sudah
dikasih label halal itu sudah secara keseluruhan. Kalau kita kan cuma label
saja. Kalau disana dari awal sampai akhir udah tersertifikasi halal. Nah itu
kita akan pelajari juga.
Q : Berarti masih banyak kerjasama yang belum terlaksana ya bu?
A : Kemarin sih, sejauh ini baru itu saja belum ada yang real bener-bener
sama kota Namurnya.
Q : Setelah melakukan kerjasama sister city dengan kota Namur, sudah
ada manfaat yang terasa di kota Bandung walaupun baru dua tahun
berjalan?
xxix
A : Kalau secara jujur, belum. Karena memang belum dilaksanakan secara
maksimal. Harus diakui, dua tahun ini kerjasama “tertidur” dan tahun ini
baru kita akan melakukan kembali.
Q : Kalau saya boleh tahu, MoU sister city Bandung-Namur ini kan
ditandatangani tahun 2017, mengapa baru dikatakan aktif
belakangan ini?
A : Sebenarnya gini, kalau secara jarak pun itu pengaruh buat saya. Terus
anggaran kita memang terbatas. Kemarin-kemarin kita memang sempet
ada rencana kunjungan kesana deh untuk ngomongin apa gitu misalnya.
Cuma beberapa tahun kemarin gagal, terus gak jadi-jadi. Akhirnya baru
tahun ini lah bisa terlaksana. Kemarin juga mungkin perhatiannya terbelah
kali ya. kita kan juga tergantung pimpinan, gimana pimpinannya. Mungkin
gak terlalu fokus sama si Namur ini, mungkin ada hal-hal lain yang perlu
dilakukan.
Q : Berarti hambatan kerjasama sister city Namur dan Bandung ini
selain jarak mungkin juga dana ya?
A : Iya betul
Q : Selain itu ada lagi gak bu?
A : Hmm.. mungkin harus didorong juga kali ya karena kami sebagai bagian
kerjasama hanya fasilitator, yang akan melaksanakan kerjasama adalah
dinas-dinas terkait. Kalo kerjasama kan kita hanya menghubungkan, ini
xxx
loh kita punya kerjasama ini. Yang jalanin nanti bukan kami. Mungkin itu
yang harus digenjot. “Eh, kita punya kerjasama sama Namur, kalian
butuhnya apa?” nanti kita cari. Atau misalnya apa yang bisa kita bagiin ke
Namur? Itu sih.
Q : Tapi dinas terkait sudah diinfokan belum bu kalau Bandung ada
rencana kerjasama dengan Namur?
A : Sudah, tapi mungkin... mereka juga punya program lain ya, dan juga
mungkin kebijakan pimpinan.
Q : Terakhir, bagaimana hubungan antara kota Bandung dan kota
Namur sampai saat ini?
A : Kita komunikasi sih jalan terus ya. Kalau misalnya ada event asia-afrika
atau apapun kita undang kota Namur. Cuma di mereka masalahnya adalah
ya.. karena jarak itu dan mm... kadang-kadang kita suka mepet kan ngasih
taunya. Ngasih undangan, mepet sedangkan mereka butuh waktu juga
karena perencanaan orang luar, orang eropa kan gitu ya ada apapun,
rencananya harus lama. Nah nanti setelah september, oktober, november
akan ada economic misson dari Wallonia ke Bandung itu. Nah, nanti
mungkin Namur juga akan dateng. Jadi akan ada kunjngan balasan untuk
ngomongin action plan itu. Untuk tahun ini aja persiapannya dari tahun
lalu, jadi emang mereka tuh perencanaannya bener-bener.
Q : Oooh begitu, baik bu, terimakasih atas infonya.
xxxi
A : Sama-sama, semangat dan sukses ya.