Paper Teknik Gas Alam

12
PAPER TEKNIK GAS ALAM “NATURAL GAS PROCESSING” Oleh : Meriandriani 03101002048 Aristia Khairunnisa 03101002075 Listya Dyah Rizki 03101002089 UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS TEKNIK

description

mengenai gas alam

Transcript of Paper Teknik Gas Alam

Page 1: Paper Teknik Gas Alam

PAPER TEKNIK GAS ALAM“NATURAL GAS PROCESSING”

Oleh :

Meriandriani 03101002048

Aristia Khairunnisa 03101002075

Listya Dyah Rizki 03101002089

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

2013

Page 2: Paper Teknik Gas Alam

NATURAL GAS PROCESSING

Natural Gas Processing adalah proses industri yang kompleks dirancang

untuk membersihkan gas alam mentah dengan memisahkan kotoran dan berbagai

non-metana hidrokarbon dan cairan untuk menghasilkan apa yang dikenal sebagai

dry natural gas. Pengolahan Gas alam dimulai sumur bor. Komposisi gas alam

mentah yg diekstrak dari sumur bor tergantung pada jenis, kedalaman, dan kondisi

geologi daerah. Minyak dan gas alam sering ditemukan bersama-sama dalam yang

sama reservoir.

Gas alam yang dihasilkan dari sumur minyak umumnya diklasifikasikan

sebagai associated-dissolved, yang berarti bahwa gas alam dilarutkan dalam

minyak mentah. Kebanyakan gas alam mengandung senyawa hidrokarbon, contoh

seperti gas metana (CH4), benzena (C6H6), dan butana (C4H10). Meskipun

mereka berada dalam fase cair pada tekanan bawah tanah, molekul-molekul

akan menjadi gas pada saat tekanan atmosfer normal. Secara kolektif, mereka

disebut kondensat atau cairan gas alam (NGLs). Gas alam yang diambil dari

tambang batu bara dan tambang (coalbed methane) merupakan pengecualian

utama, yang pada dasarnya campuran dari sebagian besar metana dan karbon

dioksida (sekitar 10 persen).

Pabrik pengolahan gas alam  memurnikan gas alam mentah yang

diproduksi dari ladang gas bawah tanah. Sebuah pabrik mensuplai gas alam lewat

pipa-pipa yang dapat digunakan sebagai bahan bakar oleh perumahan, komersial

dan industri konsumen. Pada proses pengolahan, kontaminan akan dihilangkan

dan hidrokarbon yg lebih berat akan diolah lagi untuk keperluan komersial

Page 3: Paper Teknik Gas Alam

lainnya. Untuk alasan ekonomi, beberapa pabrik pengolahan mungkin harus

dirancang untuk menghasilkan produk setengah jadi. Biasanya mengandung lebih

dari 90 persen metana murni dan lebih kecil jumlah etana nitrogen, karbon

dioksida, dan kadang-kadang. Hal ini dapat diproses lebih lanjut di pabrik hilir

atau

digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan bahan kimia

Jenis Sumur Gas Alam

Gas alam mentah terutama berasal dari salah satu dari tiga jenis sumur :

1. Sumur minyak mentah ;

2. Sumur gas ;

3. Sumur kondensat.

Gas alam yang keluar dari sumur minyak mentah biasanya disebut associated gas.

Gas ini ada sebagai gas di atas minyak mentah yang terbentuk didalam tanah, atau

bisa saja larut dalam minyak mentah.

Gas alam yang keluar dari sumur gas dan sumur kondensat, di mana ada sedikit

atau bahkan tidak ada kandungan minyak mentah disebut non-associated gas.

Sumur gas biasanya hanya memproduksi gas alam mentah, sedangkan sumur

kondensat menghasilkan gas alam mentah bersama dengan hidrokarbon berat

molekul rendah. Gas ini pada fase cair pada kondisi ambien contoh;

pentana disebut sebagai gas alam kondensat (kadang-kadang juga disebut bensin

alami atau hanya kondensat).

Gas alam bisa disebut sweet gas ketika relatif bebas dari hidrogen sulfida, namun,

gas yang mengandung hidrogen sulfida disebut sour gas.

Gas alam mentah juga dapat berasal dari cadangan metana dalam pori-pori lapisan

batubara, dan terutama teradsorpsi ke permukaan batubara itu sendiri. Gas

tersebut disebut sebagai coalbed gas atau coalbed methane. Coalbed gas telah

menjadi sumber energi penting di akhir akhir ini.

Kontaminan dalam Gas Alam Mentah

Gas alam mentah utamanya terdiri dari metana (CH4), molekul hidrokarbon

terpendek dan paling ringan juga sejumlah:

Gas hidrokarbon yang lebih berat : etana (C2H6), propana (C3H8), butana

normal (n-C4H10), isobutana (i-C4H10), pentana dan bahkan hidrokarbon

dengan berat molekul yang lebih tinggi. Ketika diproses dan dimurnikan

menjadi produk jadi, semua ini secara kolektif disebut sebagai NGL (Cairan

Gas Alam).

Page 4: Paper Teknik Gas Alam

Gas asam : karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S), methanethiol

(CH3SH) dan ethanethiol (C2H5SH).

Gas lain : nitrogen (N2) dan helium (He).

Uap air. Juga sebagai larutan garam dan gas terlarut (asam).

Gas alam mentah harus dimurnikan untuk memenuhi standar kualitas yang

ditetapkan oleh perusahaan pipa transmisi utama dan distribusi . Standar kualitas

bervariasi dari pipa ke pipa dan biasanya tergantung dari desain sistem pipa dan

pangsa pasar yang dilayaninya. Secara umum, penetapan standar gas alam antara

alain adalah:

Nilai heating value (nilai kalori) harus berada dalam kisaran tertentu. Sebagai

contoh, di Amerika Serikat, harus sekitar 1.035 +/- 5% BTU per kaki kubik

gas pada 1 atmosfer dan 60 derajat Fahrenheit (41 MJ +/- 5% per meter kubik

gas pada 1 atmosfer dan 15,6 derajat Celsius).

Penyesuaian dew-point  untuk mengurangi kandungan air dan hidrokarbon

berat di gas alam sehingga tidak terjadi kondensasi selama proses transportasi

dalam pipa.

Kandungan hidrogen sulfida 0.25 grain H2S per 100 cubic feet gas atau

sekitar 4 ppm. Spesifikasi untuk CO2 biasanya tidak lebih dari dua atau tiga

persen per 100 cubic feet gas.

Page 5: Paper Teknik Gas Alam

Diagram Alur dari Sebuah Proses Pengolahan Gas Alam

Aliran blok diagram di atas adalah konfigurasi umum untuk pengolahan gas alam

mentah dari non-associatedgas well dan bagaimana gas alam mentah diolah

menjadi gas jual kepada end user atau pasar. Hasil pengolahan gas alam mentah

dapat berupa :

Gas alam kondensat

Sulfur

Etana

Gas alam cair (NGL): propana, butana dan C5 + (istilah yang umum

digunakan untuk pentana ditambah dengan molekul hidrokarbon yang lebih

tinggi)

1. Gas alam mentah berasal dari beberapa sumur yang berdekatan, dikumpulkan

dan proses pengolahan pertama yang terjadi adalah proses menghilangkan

kandungan air dan gas alam kondensat. Hasil kondensasi biasanya dialirkan

kilang minyak dan air dibuang sebagai waste water.

2. Gas alam mentah kemudian dialirkan ke pabrik pengolahan di mana

pemurnian awal biasanya menghilangkan kandungan asam (H2S dan CO2).

Page 6: Paper Teknik Gas Alam

Proses yang dipakai pada umumnya adalah Amine Treating yang biasa

disebut Amine Plant.

3. Proses berikutnya adalah untuk menghilangkan uap air dengan menggunakan

proses penyerapan dalam trietilen glikol cair (TEG). 

4. Proses berikutnya adalah untuk mengubah menjadi fase gas alam cair (NGL)

yang merupakan proses paling kompleks dan menggunakan pabrik pengolahan

gas modern.

Aplikasi Gas Alam

1. Bahan bakar untuk industrial heating dan proses pengeringan

2. Bahan bakar untuk pengoperasian pembangkit listrik dan industri

3. Bahan bakar rumah tangga untuk memasak, memanaskan dan menyediakan

air panas

4. Bahan bakar untuk kendaraan ramah lingkungan (gas alam cair)

5. Bahan baku untuk sintesis kimia

6. Bahan baku untuk produksi skala besar , misalnya gas-to-liquid (GTL) proses

(misalnya untuk menghasilkan sulfur-dan aromatik dengan emisi pembakaran

yang rendah)

Proses Pengolahan Gas Alam Cair

 Pencairan gas alam menjadi LNG/LPG bertujuan untuk memudahkan dalam penyimpanan dan transportasi. Gas alam yang diolah di kilang LNG/LPG.

PROCESS TRAIN               Process Train adalah unit pengolahan gas alam hingga menjadi LNG serta produk-produk lainnya (pencairan fraksi berat dari gas alam).               Dalam pengolahan gas alam di process train dilakukan proses pemurnian, pemisahan H2O dan Hg, serta pendinginan dan penurunan tekanan

Page 7: Paper Teknik Gas Alam

secara bertahap hingga hasil akhir proses berupa LNG. Terdiri beberapa tahapan yaitu:

PLANT 1 - GAS PURIFICATION               Proses di Plant 1 adalah pemurnian gas dengan pemisahan kandungan CO2 (Carbon Dioksida) dari gas alam. Kandungan CO2 tersebut harus dipisahkan agar tidak mengganggu proses selanjutnya.               Pemisahan CO2 dilakukan dengan proses absorbsi larutan Mono Ethanol Amine (MEA), yang sekarang diganti dengan Methyl De Ethanol Amine (MDEA) produksi Ucarsol. Proses ini dapat mengurangi CO2 sampai di bawah 50 ppm dari aliran gas alam. Batas maksimum kandungan CO2 pada proses selanjutnya adalah 50 ppm.

PLANT 2 - GAS DEHYDRATION AND MERCURY REMOVAL                   Selain CO2, gas alam juga mengandung uap air (H2O) dan Mercury (Hg) yang akan menghambat proses pencairan pada suhu rendah. Pada Plant 2, kandungan H2O dan Hg dipisahkan dari gas alam.               Kandungan H2O pada gas alam tersebut akan menjadi padat dan akan menghambat pada proses pendinginan gas alam selanjutnya. Pemisahan kandungan H2O (Gas Dehydration) dilakukan dengan cara absorbsi menggunakan molecullar sieve hingga kandungan H2O maksimum 0,5 ppm.

  Kandungan mercury (Hg) pada gas alam tersebut jika terkena peralatan yang terbuat dari aluminium akan terbentuk amalgam. Sedangkan tube pada Main Heat Exchanger 5E-1 yang merupakan alat pendingin dan pencairan utama untuk memproduksi LNG adalah terbuat dari aluminium. Pemisahan kandungan Hg (Mercury Removal) dilakukan dengan cara absorbsi menggunakan adsorben . Bed Mercury Removal yang berisi Sulfur Impregnated Activated Charcoal dimana merkuri akan bereaksi membentuk senyawa HgS, hingga kandungan Hg maksimum 0,1 ppm.

PLANT 3 - FRACTINATION               Sebelum gas alam didinginkan dan dicairkan pada Main Heat Exchanger 5E-1 pada suhu yang sangat rendah hingga menjadi LNG, proses pemisahan (fractination) gas alam dari fraksi-fraksi berat (C2, C3, ..., dst) perlu dilakukan. Proses fraksinasi tersebut dilakukan di Plant 3.               Pemisahan gas alam dari fraksi beratnya dilakukan pada Scrub Column 3C-1. Setelah dipisahkan dari fraksi beratnya, gas alam didinginkan terlebih dahulu hingga temperatur sekitar -50°C dan selanjutnya diproses di Plant 5 untuk didinginkan lebih lanjut dan dicairkan.               Sedangkan fraksi beratnya dipisahkan lagi sesuai dengan titik didihnya dengan beberapa alat (Deethanizer, Deprophanizer dan Debuthanizer) untuk mendapatkan prophane, buthane dan condensate.

PLANT 4 - REFRIGERATION                          Selain penurunan tekanan, proses pencairan gas alam dilakukan dengan menggunakan sistem pendingin bertingkat. Bahan pendingin yang digunakan:

Page 8: Paper Teknik Gas Alam

Propane dan Multi Component Refrigerant (MCR). MCR adalah campuran Nitrogen, Methane, Ethane, Prophane dan Buthane yang digunakan untuk pendinginan akhir dalam proses pembuatan LNG. Plant 4 menyediakan pendingin Prophane dan MCR.       Baik prophane maupun MCR sebagai pendingin diperoleh dari hasil sampingan pengolahan LNG.

Siklus Pendingin ProphaneCairan prophane akan berubah fase menjadi gas prophane setelah temperaturnya naik karena dipakai mendinginkan gas alam maupun MCR. Sesuai dengan kebutuhan pendinginan bertingkat pada proses pengolahan LNG, kondisi cairan prophane yang dipakai pendinginan ada 3 tingkat untuk MCR dan 3 tingkat untuk gas alam. Gas prophane setelah dipakai untuk pendinginan dikompresikan oleh Prophane Recycle Compresor 4K-1 untuk menaikkan tekanannya, kemudian didinginkan oleh air laut, dan selanjutnya dicairkan dengan cara penurunan tekanan. Demikian siklus pendingin propane diperoleh.

Siklus Pendingin MCRCairan MCR berubah fase menjadi gas MCR dengan kenaikan temperatur karena dipakai pendinginan gas alam pada Main Heat Exchanger 5E-1. Gas MCR tersebut dikompresikan secara seri oleh MCR First Stage Compresor 4K-2 dan MCR Second Stage Compressor 4K-3 untuk menaikkan tekanannya. Pendinginan dengan air laut dilakukan pada interstage 4K-2 dan 4K-3 serta pada discharge 4K-3.

PLANT 5 - LIQUEFACTION            Pada Plant 5 dilakukan pendinginan dan pencairan gas alam setelah gas alam mengalami pemurnian dari CO2, pengeringan dari kandungan H2O, pemisahan Hg serta pemisahan dari fraksi beratnya dan pendinginan bertahap oleh prophane. Gas alam menjadi cair setelah keluar dari Main Heat Exchanger 5E-1 dan peralatan lainnya selanjutnya ditransfer ke storage tank.

Page 9: Paper Teknik Gas Alam

DAFTAR PUSTAKA

http://chemeng2301.blogspot.com/2013/05/proses-pembuatan-gas-alam-cair.html (diakses 14 November 2013)