Paper Rekristalisasi Asam Benzoat Bagus n
-
Upload
eriani-wulandari -
Category
Documents
-
view
232 -
download
0
Transcript of Paper Rekristalisasi Asam Benzoat Bagus n
-
8/10/2019 Paper Rekristalisasi Asam Benzoat Bagus n
1/4
REKRISTALISASI ASAM BENZOAT
Bagus Nurkam R1, Prastiwa Dwi Angga P
2, Fithriyatul Qamariyah
3, Hidayatul Mustafidah
4, Ravika
Endriyana S5
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Brawijaya
E-mail:[email protected]
Abstrak
Paper ini merupakan hasil percobaan praktikum rekristalisasi pada sampel asam benzoat yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap kelarutan padatan serta dapat
mempraktekkan metode pemurnian padatan senyawa organik. Metode percobaan dari
rekristalisasi ini yaitu dengan melarutkan padatan asam benzoat dengan proses mendidihkan
karena padatan tersebut dapat larut dalam pelarut dengan temperatur tinggi. Dalam pemilihanpelarut yaitu harus sesuai agar diperoleh hasil yang maksimal. Proses penyaringan digunakan
peyaring vakum (corong buchner) untuk mendapatkan padatan atau kristal yang akan diuji
sifat fisisnya. Uji sifat ini yaitu berupa titil lelehnya dengan menggunakan alat yaitu melting
point apparatus. Hasil percobaan ini akan diperoleh besarnya titik leleh sebelum dan sesudah
rekristalisasi, hal ini dapat dibandingkan dengan referensi yang ada.
Kata Kunci : Rekristalisasi, Corong Buchner, Melting Point Apparatus
Definisi
Rekristalisasi merupakan suatu metode untuk memisahkan padatan senyawa organik dengancara pemurnian padatan yang memiliki kecenderungan membentuk kisi kisi kristal melalui
penggabungan molekul molekul yang mempunyai ukuran, bentuk dan gaya yang sama
(Brady, 1994).
Kristal merupakan benda padat yang mempunyai permukaan permukaan datar bila suatu zat
dalam keadaaan cair atau kelarutan mengkristal, maka kristal dapat terbentuk dengan tumbuh
lebih ke satu arah dari pada ke lain arah (Keenan, 1992).
Corong Buchner merupakan alat penyaringan vakum, biasanya digunakan untuk menyaring
bahan dalam jumlah yang cukup banyak dalam waktu yang singkat. Prinsip dari penyaring
vakum ini yaitu menyaring padatan dari larutannya dengan menurunkan tekanan didalamsistem sehingga tekanan diluar sistem menjadi lebih besar sehingga larutan menjadi tertarik
kedalam sistem dengan lebih cepat (Basset, et al. 1991).
Melting point apparatus merupakan alat yang digunakan untuk menentukan titik leleh dari
sebuah senyawa, yang mana sampel (padatan) yang akan ditentukan titik lelehnya diletakkan
pada tabung kapiler tertutup yang ada didalam alat. Sampel nantinya akan terpanaskan secara
elektrik, dimana elektror akan mendekati titik leleh pada saat sampel mencair, sinar elektror
dapat menangkapnya (Adamson, 2007).
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
8/10/2019 Paper Rekristalisasi Asam Benzoat Bagus n
2/4
PENDAHULUAN
Pada bidang kimia, sering kali bahan padat harus dipisahkan dari larutan atau lelehan
tanpa mengikutkan kotoran kotoran yang terkandung dalam fasa air tersebut. Hal tersebut
dapat dilakukan melalui proses kristalisasi. Kristalisasi itu sendiri merupakan peristiwa
pembentukan partikel partikel zat padat dalam suatu fase homogen. Kristalisasi dalam
larutan dapat terjadi jika padatan terlarut dalam keadaan berlebih (diluar kesetimbangan),
maka sistem akan mencapai kesetimbangan dengan cara mengkristalkan padatan padatan
terlarut (Dewi, 2003).
Terkadang kristal yang terbentuk dari hasil kristalisasi masih harus dipisahkan dari
sebagian besar larutan dengan cara mengkristalkan kembali atau rekristalisasi. Rekristalisasi
adalah suatu metode pemurnian padatan padatan organik yang memiliki kecenderungan
membentuk kisi kristal melalui penggabungan molekul yang memiliki bentuk, ukuraan dan
gugus ikatan yang sama (Karno, 1961)
Proses pemisahan dengan rekristalisasi memilki kelebihan diantaranya diperoleh
kemurnian produk kristal dari solut yang cukup tinggi hanya dengan proses yang sederhana,
srta diperoleh produk akhir berupa padatan kristalin yang memliki bentuk dan ukuran yang
sama sehingga meningkatkan daya tarik (Toyokura, et al. 1981)
Dengan banyak melihat keuntungan dan aplikasidari proses rekristalisasi khususnya
dalam bidang kimia, maka penting adanya dilakukan percobaan rekristalisasi tersebut.
PERCOBAAN
Untuk mendapatkan data, tim yang berjumlah 5 orang yang terdiri dari Bagus Nurkam
R, Prastiwa Dwi A.P, Fithriyatul Qamariyah, Hidayatul Mustafidsh, Ravika Endriyana S
mencari topik, artikel, maupun referensi yang berkaitan dengan cara atau teknik rekristalisasi
padatan senyawa organik serta pembahasan mngenai rekristalisasi. Detail informasi atau
parameter penting untuk membahas topik seputar tentang rekristalisasi ini disertai contoh
yang harus didapatkan antara lain ;
1. Penjelasan tentang rekristalisasi dan teknik teknik pelaksanaannya
2. Faktor yang mempengaruhi proses rekristalisasi
3.
Prinsip rekristalisasi
4. Pemilihan pelarut yang tepat untuk proses rekristalisasi
EKSPERIMEN
Pada percobaan ini, prinsinya yaitu untuk memurnikan padatan dengan rekristalisasi
didasarkan perbedaan kelarutan antara paatan yang dimurnikan dengan pengotor dalam suatu
pelarut tertentu. Selain itu metode yang dipakai yaitu dengan penyaringan vakum
menggunakan corong buchner untuk mempercepat proses penyaringan padatan dari
larutannya. Langkah pertama percobaan ini yaitu harus melarutkan terlebih dahulu padatan
asam benzoat dalam suatu pelarut yaitu air dengan cara memanaskan diatas hot plate. Dengan
-
8/10/2019 Paper Rekristalisasi Asam Benzoat Bagus n
3/4
menimbang terlebih dahulu sebesar 2,5 gram padatan asam benzoat dengan neraca massa,
setelah itu padatan tersebut dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml dan ditambahkan air
panas. Setelah tercampur antara air panas dengan padatan asam benzoat, kemudian diaduk
serta posisi erlenmeyer harus dalam keadaan panas agar padatan larut sempurna. Setelah
padatan larut sempurna maka perlu ditambahkan 0,5 gram karbon aktif yang tujuannya untuk
mengadsorbsi pengotor
pengotornya. Untuk proses penyaringan harus dalam keadaan panas
agar larutan tersebut tidak mengkristal terlebih dahulu. Penyaring menggunakan corong
buchner yang sudah terlapisi kertas saring dan terhubung dengan pompa vakum. Setelah
proses penyaringan selesai, filtrat pada erlenmeyer 250 ml didinginkan dengan berisi es
disekelilingnya, hal ini karena kelarutan asam benzoat sedikit larut dalam temperatur rendah.
Setelah terbentuk endapan kemudian disaring kembali dengan corong gelas yang dilengkapi
kertas saring. Endapan yang diperoleh kemudian dikeringkan kedalam oven untuk
menguapkan pelarut yang masih terkandung didalam kristal, setelah itu didinginkan pada
desikator untuk menghilangkan molekul molekul air sehingga didapatkan kristal asam
benzoat yang murni. Setelah selesai kristal yang diperoleh ditimbang sampai konstan dengan
cara pemanasan dan pendinginan kembali. Ketika sudah didapatkan massa konstan kemudian
di uji titik lelehnya dengan melting point apparatus untuk mendapatkan harga temperatur titik
leleh.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan rekristalisasi didapatkan kristal murni asam benzoat dengan massa
0,83 gram engan randemen sebesar 33,2 %. Perhitungan randemen yaitu :
Randemen =
x 100%
=
x 100% = 33,2%
Randemen yang didapatkan masih sedikit, hal ini dimungkinkan adanya sedikit kesalahan
dalam percobaan, diantaranya adalah tempat memanaskan air dengan tempat penyaringan
vakum jaraknya cukup jauh sehingga tiap penambahan air panas agak lambat dan banyak uap
yang keluar, sehingga tingkat panasnya air menjadi berkurang, yang bisa mempengaruhi
jumlah kristal yang diperoleh. Kemungkinan yang kedua yaitu pengotor yang terkandung
didalam padatan terlalu banyak sehingga kristal murni yang diperoleh sangat sedikit. Kristalasam benzoat yang didapatkan berwujud padatan kristal berwarna putih. Setelah itu dilakukan
pengujian titik leleh pada kristal yang didapatkan pada asan benzoat (sebelum rekristalisasi)
dan (sesudah rekristalisasi) yaitu berdasarkan tabel berikut :
Sebelum rekristalisasi Sesudah rekristalisasi
T (oC) 103 oC112oC 148 oC150
oC
Berdasarkan litelatur (Wibbertman, et al. 2005) titik leleh asam benzoat sebesar 122 oC. Nilai
ini menunjukkan bahwa titik lebur asam benzoat maupun asam benzoat murni berbeda secara
signifikan jika dibandingkan dengan litelatur. Hal ini masih dimungkinkan adanya pengotoryang terkandung dalam kristal tersebut, sehingga pengukuran titik leleh kurang akurat.
-
8/10/2019 Paper Rekristalisasi Asam Benzoat Bagus n
4/4
Namun, jika ditinjau dari sifat fisik kristal asam benzoat, secara litelatur berupa padatan
kristal berwarna putih sesuai dengan data yang diperoleh percobaan ini.
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan rekristalisasi, dapat disimpulkan bahwa suatu padatan organik dapat
dimurnikan melalui proses rekristalisasi yang didsarkan pada perbedaan kelarutan antara
padatan yang dimurnikan dengan pengotornya pada suatu pelarut tertentu. Dalan metode ini,
padatan dapat larut dalam pelarut pada temperatur tinggi, dan kelarutannya akan berkurang
pada temperatur rendah sehingga dapat dihasilkan padatan kembali. Kristal asam benzoat
yang didapat pada percobaan ini adalah 33,2% dengan berwujud paatan berwarna putih.
Berdasarkan pengukuran titik leleh diperoleh asam benzoat murni sesudah rekristalisasi
148oC150oC dan sebelum rekristalisasi 103oC112oC.
DAFTAR PUSTAKAAdamson, 2007, Textbook of Physical ChemistryPP 395 - 396, CRS Press.
Basset, J.,et al., 1991, Vogel's Textbook of Quantitative Inorganik Analysis Includy
Elementary Instrumental Analysis, Longman Group, United Kingdom.
Brady, J., 1994, kimia Untuk Universitas, Erlangga : Jakarta.
Dewi, Devina Fitrika dan ali Masqudi, 2003, Pengisihan Fosfat dengan Proses Kristalisasi
dalam Reaktor Terfluidasi Menggunakan Media Pasir SilikaVol.4 No.4 (151 - 156), Journal
Purifikasi, ITS Press, Surabaya.
Karno, 1961, Textbook of Inorganik Chemistry, Mc.Millan Co, New York.
Keenan, 1984,Kimia Untuk Universitas, Erlangga : Jakarta.
Toyokura, ken, et al, 1981, Crystallization In Enzyclopedia of Chemical Processing and
Design, Marcel Pekkar,Inc,USA.
Wibbertmann, et al., 2005, Benzoic Acid Sodium Benzoat, Would Health, Organization
Geneva.