Hasil Pengamatan - Rekristalisasi Dan Aspirin - On

download Hasil Pengamatan - Rekristalisasi Dan Aspirin - On

of 17

Transcript of Hasil Pengamatan - Rekristalisasi Dan Aspirin - On

  • 7/22/2019 Hasil Pengamatan - Rekristalisasi Dan Aspirin - On

    1/17

    Laporan praktikum Organik I Rekristalisasi dan Pembuatan Aspirin KELOMPOK 2

    A. JUDUL PERCOBAAN : REKRISTALISASI DANaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaPEMBUATAN ASPIRIN

    B. HARI/TANGGAL PERCOBAAN : JUMAT / 01 NOVEMBER 2013C. SELESAI PERCOBAAN : SENIN / 04 NOVEMBER 2013D. TUJUAN PERCOBAAN :

    1. Melakukan rekristalisasi dengan baik2. Menentukan pelarut yang sesuai untuk rekristalisasi3. Menghilangkan pengotor melalui rekristalisasi4. Melakukan pembuatan aspirin dengan cara asetilasi terhadap gugus fenol5. Melakukan rekristalisasi aspirin hasil sintesis dengan baik.

    E. KAJIAN TEORI :1. Rekristalisasi

    Rekristalisasi adalah pemurnian suatu zat padat dari campuran atau pengotornya

    dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut setelah dilarutkan dalam pelarut yang

    cocok. Prinsip rekristalisasi adalah perbedaan kelarutan antara zat yang akan dimurnikan

    dengan kelarutan zat pencampur atau pencemarnya. Larutan yang terjadi dipisahkan satu

    sama lain, kemudian larutan zat yang diinginkan dikristalkan dengan cara menjenuhkannya.

    Proses kristalisasi adalah kebalikan dari proses pelarutan. Mula-mula molekul zat

    terlarut membentuk agrerat dengan molekul pelarut, lalu terjadi kisi-kisi di antara molekul

    zat terlarut yang terus tumbuh membentuk kristal yang lebih besar di antara molekul

    pelarutnya, sambil melepaskan sejumlah energi. Kristalisasi dari zat akan menghasilkan

    kristal yang identik dan teratur bentuknya sesuai dengan sifat kristal senyawanya. Dan

    pembentukan kristal iniakan mencapai optimum bila berada dalam kesetimbangan.

    Ada lima tahap dalam melakukan rekristalisasi zat-zat, yaitu:

    1. Memilih pelarut yang cocokPelarut yang umum digunakan jika diurutkan sesuai dengan kenaikan

    kepolarannya adalah petroleum eter (n-heksana), toluene, kloroform, aseton, etilasetat, etanol, metanol, dan air. Pelarut yang cocok untuk merekristalisasi suatu

    sampel zat tertentu adalah pelarut yang dapat melarutkan secara baik zat tersebut

    dalam keadaan panas, tetapi sedikit melarutkan dalam keadaan dingin.

    2. Melarutkan senyawa ke dalam pelarut panas sedikit mungkin

  • 7/22/2019 Hasil Pengamatan - Rekristalisasi Dan Aspirin - On

    2/17

    Laporan praktikum Organik I Rekristalisasi dan Pembuatan Aspirin KELOMPOK 2

    Zat yang akan dilarutkan hendaknya dilarutkan dalam pelarut panas dengan

    volume sedikit mungkin, sehingga diperkirakan tepat sekitar titik jenuhnya. Jika

    larutan terlalu encer, uapkan pelarutnya sehingga tepat jenuh. Apabila digunakan

    kombinasi dua pelarut, mula-mula zat itu dilarutkan dalam pelarut yang baik dalam

    keadaan panas sampai larut, kemudian ditambahkan pelarut yang kurang baik tetes

    demi tetes sampai timbul kekeruhan. Tambahkan beberapa tetes pelarut yang baik

    agar kekeruhannya hilang, kemudian baru disaring.

    3. Saring larutan dalam keadaan panas untuk menghilangkan pengotor yang tidak larutPenyaringan larutan dalam keadaan panas dimaksudkan untuk memisah zat-zat

    pengotor yang tidak larut atau tersuspensi dalam larutan, seperti debu, pasir, dan

    lain-lain. Agar penyaringan berjalan cepat, biasanya digunakan corong Buchner. Jika

    larutannya mengandung zat warna pengotor, maka sebelum disaring ditambah

    sedikit (2% berat) arang aktif untuk mengadsorbsi zat warna tersebut. Penambahan

    arang aktif tidak boleh terlalu banyak karena dapat mengadsorbsi senyawa yang

    dimurnikan.

    4. Dinginkan filtratFiltrat didinginkan pada suhu kamar sampai terbentuk kristal. Kadang-kadang

    pendinginan ini dilakukan dalam air es. Penambahan umpan (seed) yang berupa

    kristal murni ke dalam larutan atau penggoresan dinding wadah dengan batang

    pengaduk dapat mempercepat proses kristalisasi.

    5. Menyaring dan mengeringkan KristalApabila proses kristalisasi telah berlangsung sempurna, kristal yang diperoleh

    perlu disaring dengan cepat menggunakan corong Buchner. Keringkan kristal yang

    diperoleh dalam eksikator.

    Rekristalisasi bergantung pada kelarutan zat dalam pelarut tertentu di kala suhu

    diperbesar.

    2. Pembuatan AspirinAspirin atau asam asetilsalisilat (asetosal) adalah sejenis obat turunan dari

    salisilat yang sering digunakan sebagai senyawa analgesic (penahan rasa sakit atau nyeri

    minor), antipiretik (terhadap demam), dan anti-inflamasi (peradangan). Aspirin dibuat

    dengan cara esterifikasi, di mana bahan aktif dari aspirin yaitu asam salisilat direaksikan

  • 7/22/2019 Hasil Pengamatan - Rekristalisasi Dan Aspirin - On

    3/17

    Laporan praktikum Organik I Rekristalisasi dan Pembuatan Aspirin KELOMPOK 2

    dengan asam asetat anhidrad atau dapat juga direaksikan dengan asam asetat glasial bila

    asam asetat anhidrad sulit untuk ditemukan. Asam asetat anhidrad ini dapat digantikan

    dengan asam asetat glacial karena asam asetat glacial ini bersifat murni dan tidak

    mengandung air, selain itu asam asetat anhidrad juga terbuat dari dua asam asetat glacial

    sehingga pada pereaksian volume semua digandakan.

    Pada proses pembuatan reaksi esterifikasi ini dibantu oleh suatu katalis asam

    untuk mempercepat reaksi. Tetapi pada penambahan katalis ini tidak terlalu berefek maka

    dilakukan pemanasan untuk mempercepat reaksinya. Pada pembuatan aspirin juga

    ditambahkan air untuk melakukan rekristalisasi berlangsung cepat dan akan terbentuk

    endapan. Endapan inilah yang merupakan aspirin.

    Persamaan reaksinya:

    Aspirin berupa kristal tak berwarna dengan titik leleh 133,4C. Senyawa ini larut

    baik dalam alkohol dan eter tetapi sedikit larut dalam air. Kemurnian aspirin dapat diuji

    dengan cara dilarutkan ke dalam alkohol, kemudian ditambahkan larutan FeCl3. Jika tidak

    terjadi perubahan warna, berarti aspirin sudah dalam keadaan murni, namun jika berwarna

    violet masih mengandung asam salisilat yang belum bereaksi.

    kalor

    + CH3COOH(aq)

  • 7/22/2019 Hasil Pengamatan - Rekristalisasi Dan Aspirin - On

    4/17

    Laporan praktikum Organik I Rekristalisasi dan Pembuatan Aspirin KELOMPOK 2

    F. ALUR KERJA REKRISTALISASI

    PEMBUATAN ASPIRIN2,5 gram asam salisilat

    Hasil

    - Dimasukkan dalam Erlenmeyer 125 mL- Ditambahkan 3,75 gram asam asetat anhidrida- Ditambahkan 3 tetes H2SO4pekat- Diaduk sampai homogen- Dipanaskan diatas penangas 50o60oC sambil di aduk

    hingga jernih.

    - Didinginkan sambil tetap diaduk- Ditambahkan 37,5 mL aquades- Disaring dengan corong Buchner- Ditambahkan 7,5 mL etanol 96% + 25 mL aquades- Direkristalisasi.

    Kristal Aspirin

    - Ditentukan berat dan titik leleh aspirin- Diuji kemurnian dengan FeCl3

    Filtrat Residu

    Kristal putih

    - Dikeringkan dalam eksikator- Ditimbang beratnya- Dibandingkan titik leleh dengan zat mula-mula

    - Disaring dalam keadaan panas dengancorong bunchner

    1 gram asam salisilat + 75 mL Aquades

    Campuran

    - Dimasukkan dalam Erlenmeyer 125 mL- Dipanaskan di atas kompor sampai mendidih sambil diguncang.- Ditambah aquades sampai Kristal tepat larut- Hitung volume aquades yang diperlukan

    Hasil

    - Didinginkan sampai terbentuk Kristal.-

    Saring kembali dengan corong Buchner

  • 7/22/2019 Hasil Pengamatan - Rekristalisasi Dan Aspirin - On

    5/17

    Laporan praktikum Organik I Rekristalisasi dan Pembuatan Aspirin KELOMPOK 2

    - Dimasukkan dalam Erlenmeyer 125 mL- Dipanaskan di atas kompor sampai mendidih

    sambil diguncang.- Ditambah aquades sampai Kristal tepat larut- Hitung volume aquades yang diperlukan

    - Didinginkan sampai terbentuk Kristal.- Saring kembali dengan corong Buchner

    G. HASIL PENGAMATANNo Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan Dugaan/Reaksi Kesimpulan

    1 Rekristalisasi : Sebelum :Asam salisilat : serbuk putih

    Aquades : tak berwarna

    Sesudah :-Asam salisilat + Aquades :

    Tidak berwarna

    -Volume aquades yangditambahkan : 70 mL

    -Berat kristal mula: 1 gram-Titik leleh kristal (Teori) :

    159oC

    -Berat kristal hasil : 0,9 gram-Titik leleh Kristal hasil

    rekristalisasi : 160 oC

    -Kristal berbentuk jarum

    H2O

    Rekristalisasi seuntuk pemurnia

    zat seperti Asam

    Salisilat yang

    ditinjau dari

    perubahan warn

    ungu ketika

    ditambahkan

    beberapa tetes

    FeCl3.

    Randeman: 90%Filtrat Residu

    - Dikeringkan dalam eksikator- Ditimbang beratnya- Dibandingkan titik leleh dengan zat

    mula-mula

    - Disaring dalam keadaan panas dengancorong bunchner

    1 gram asam salisilat + 75 mL Aquades

    Campuran

    Hasil

    Kristal

  • 7/22/2019 Hasil Pengamatan - Rekristalisasi Dan Aspirin - On

    6/17

    Laporan praktikum Organik I Rekristalisasi dan Pembuatan Aspirin KELOMPOK 2

    2 Pembuatan Aspirin : Sebelum :-Asam Salisilat : serbuk putih-Asam Asetat Anhidrida : tidakberwarna

    -H2SO4pekat : tidak berwarna

    -Etanol : tidak berwarna-FeCl3 : KuningSesudah :-Asam salisilat + Asetat

    Anhidrida + H2SO4pekat :

    Larutan tidak berwarna

    -Kristal : berbentuk jarumkecil-kecil

    -Kristal Aspirin + FeCl3 :berwarna Ungu pekat

    -Berat Kristal mula : 2,5 gram-Titik leleh Kristal (teori) :

    133,4oC

    -Berat Kristal hasil : 2,1 gram-Titik leleh Kristal (hasil):

    135 oC

    + CH3COOH(aq)

    Berat teoritis aspirin: 3,24 gram

    Aspirin dapat dimelalui asetilasi

    terhadap asam

    salisilat yang m

    memiliki titik le

    kristal sebesar

    135oC. Kemurn

    Kristal di uji de

    meneteskan FeC

    pada Kristal Asp

    dimana bila

    terbentuk warna

    kuning dinyatak

    Kristal tersebut

    murni, sedangka

    jika berwarna u

    maka belum mu

    Randeman: 84%Kristal- Ditentukan berat dan titik leleh aspirin- Diuji kemurnian dengan FeCl3

    2,5 gram asam salisilat

    Hasil

    - Dimasukkan dalam Erlenmeyer 125 mL- Ditambahkan 3,75 gram asam asetat

    anhidrida- Ditambahkan 3 tetes H2SO4pekat- Diaduk sampai homogen- Dipanaskan diatas penangas 50o60oC

    sambil di aduk hingga jernih.

    - Didinginkan sambil tetap diaduk- Ditambahkan 37,5 mL aquades- Disaring dengan corong Buchner- Ditambahkan 7,5 mL etanol 96%

    + 25 mL aquades

    - Direkristalisasi.

    H2SO4Kalor

  • 7/22/2019 Hasil Pengamatan - Rekristalisasi Dan Aspirin - On

    7/17

    Laporan praktikum Organik I Rekristalisasi dan Pembuatan Aspirin KELOMPOK 2

    H. ANALISIS DAN PEMBAHASAN1. REKRISTALISASI

    Pada percobaan 1, yaitu uji pembentukan rekristalisasi. Pertama-tama 1 gram

    asam salisilat yang sudah ditimbang dan sudah ditambahkan 75 mL air (dalam keadaan

    larut) dimasukkan pada erlenmeyer 125 mL. Kemudian dipanaskan sampai larut sambil

    diguncang. Lalu ditambahkan aquades sampai larutan homogen. Volume aquades yang

    diperlukan sampai larutannya homogen adalah sebesar 70 mL. Setelah itu dididihkan

    sambil diaduk. Setelah itu larutan disaring dengan corong Bunchner. Filtrat yang

    dihasilkan setelah disaring didinginkan berbentuk kristal berwarna putih yang berbentuk

    jarum. Setelah itu kristal yang terbentuk diletakkan pada eksikator untuk memperoleh

    kristal yang lebih murni (tidak tercampur air). Kristal yang sudah dimasukkan dalam

    eksikator ditimbang, dan diperoleh massa kristal sebanyak 0,9 gram. Kristal yang telah

    ditimbang diuji dengan FeCl3 untuk mengetahui kemurniannya, dan dihasilkan warna

    ungu. Titik leleh yang dihasilkan 160oC, hal ini terdapat pebedaan sebesar 1

    oC dari

    literatur (159o), sehingga kemurniaannya terbukti benar. Hasil randeman dari proses

    rekristalisasi adalah sebesar 90%.

    2. PEMBUATAN ASPIRINPada percobaan 2, yaitu uji pembentukan aspirin. Pertama-tama 2,5 gram asam

    salisilat kering yang sudah ditimbang dimasukkan pada Erlenmeyer 125 mL. setelah itu

    ditambahkan 3,75 gram asam asetat anhidrat. Kemudian ditambahkan 3 tetes asam sulfat

    pekat, lalu dicampur hingga larutan homogen. Setelah itu, dipanaskan dengan penangas

    yang telah di atur suhunya (50oC

    -60

    oC). Kemudian diaduk selama 5 menit. Lalu

    didinginkan sambil diaduk. Lalu ditambahkan 37,5 mL air. Setelah itu disaring dengan

    penyaring Buchner. Residu dari penyaringan ditambah dengan 7,5 mL etanol, kemudian

    ditambah 25 mL air. Lalu dipanaskan sampai larutan homogen. Setelah itu didinginkan

    sehingga terbentuk kristal. Lalu kristal yang dihasilkan disaring dengan penyaring

    Buchner. Sehingga dihasilkan residu berbentuk kristal, kemudian kristal yang dihasilkan

    diletakkan pada eksikator. Setelah diletakkan pada eksikator, kristal ditimbang dan

    dihasilkan massa sebesar 2,1 gram dengan titik leleh sama dengan 135oC. Hal ini terjadi

  • 7/22/2019 Hasil Pengamatan - Rekristalisasi Dan Aspirin - On

    8/17

    Laporan praktikum Organik I Rekristalisasi dan Pembuatan Aspirin KELOMPOK 2

    perbedaan 1,6 o

    C dengan literaturnya (133,4oC). Pada saat kristal aspirin diuji dengan

    FeCl3, warna yang dihasilkan adalah ungu, sedangkan pada teori, apabila aspirin murni

    atau mendekati murni akan muncul warna kuning. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

    kristal aspirin yang diperoleh tidak murni, dengan randeman sebesar 85%.

    Terjadi kesalahan pada hasil percobaan kedua, dimana kristal aspirin yang

    didapatkan masih tidak murni. Hal ini dapat disebabkan karena:

    1. Pada saat proses percobaan, larutan aquades yang ditambahkan terlalu banyak sehinggamenyebabkan larutan yang terlalu encer karena penambahannya tidak tepat di sekitar

    titik jenuh larutan

    2. Karena larutannya terlalu encer, maka ada kemungkinan bahwa asam salisilat yangterkandung dalam aspirin tidak sepenuhnya bereaksi sempurna (aspirin masih

    mengandung asam salisilat yang belum bereaksi).

    I. KESIMPULAN1. Titik leleh yang dihasilkan pada percobaan rekristalisasi adalah sebesar 160oC, hal ini

    terdapat pebedaan sebesar 1oC dari literatur (159

    o), sehingga kemurniaannya terbukti

    benar.

    2. Hasil randeman dari proses rekristalisasi adalah sebesar 90%.3. Setelah diletakkan pada eksikator, kristal ditimbang dan dihasilkan massa sebesar 2,1

    gram sedangkan hasil teoritisnya adalah 3,24 gram. Selain itu, ketika kristal aspirin diuji

    dengan FeCl3, warna yang dihasilkan adalah ungu, sedangkan pada teori, apabila aspirin

    murni atau mendekati murni akan muncul warna kuning. Hal ini menunjukkan bahwa

    ada asam salisilat yang tidak bereaksi sempurna ketika percobaan dilakukan.

    4. Titik leleh aspirin dalam percobaan ini sama dengan 135oC. Hal ini terjadi perbedaan 1,6oC dengan literaturnya (133,4oC).

    5. Hasil randeman dari proses rekristalisasi adalah sebesar 85%.

  • 7/22/2019 Hasil Pengamatan - Rekristalisasi Dan Aspirin - On

    9/17

    Laporan praktikum Organik I Rekristalisasi dan Pembuatan Aspirin KELOMPOK 2

    J. JAWABAN PERTANYAAN REKRISTALISASI

    1. Prinsip dasar rekristalisasi yaitu perbedaan kelarutan antara zat yang akan dimurnikandengan kelarutan zat pelarut.

    2. urutan kerja yang dilakukan dalam pekerjaan rekristalisasi adalah:- Pemilihan pelarut yang cocok- Melarutkan senyawa ke dalam pelarut panas sedikit mungkin- Saring larutan dalam keadaan panas untuk menghilangkan pengotor yang tidak larut- Dinginkan filtrat- Menyaring dan mengeringkan kristal.

    3. Sifat yang harus dimiliki pelarut agar dapat digunakan untuk mengkristalisasi suatusenyawa organic tertentu:

    - Pelarut yang dapat melarutkan secara baik zat tersebut dalam keadaan panas tetapisedikit melarutkan dalam keadaan dingin

    - biasanya senyawa yang dalam keadaan polar direkristalisasi dalam pelarut yang kurangpolar dan sebaliknya.

    4. Penyaringan dengan labu isap (Buchner) lebih disukai dalam memisahkan kristal dariinduk lindinya karena labu isap dilengkapi dengan vacum evaporator untuk menyaring

    suatu larutan pada senyawa tententu hingga didapat hasil yang maksimal, cepat, dan

    akurat. Prinsip kerja yang digunakan dalam penyaringan ini yaitu dengan meminimalisir

    suatu tekanan di dalam sistem sehingga tekanan di luar sistem menjadi lebih besar.

    5. Randeman kristal hasil rekristalisasi:

    PEMBUATAN ASPIRIN1.

    2. Asetilasi: Terjadinya pergantian atom H pada gugus OH dan pergantian asam salisilatdengan asetil anhidrat.

    Fungsi H2SO4adalah sebagai katalisator.

    + CH3COOH(aq)

  • 7/22/2019 Hasil Pengamatan - Rekristalisasi Dan Aspirin - On

    10/17

    Laporan praktikum Organik I Rekristalisasi dan Pembuatan Aspirin KELOMPOK 2

    3. Fungsi FeCl3untuk membuktikan apakah dalam kristal mengandung asam salisilat atautidak. FeCl3 merupakan pereaksi umum golongan fenol. Penambahan fenol akan

    membentuk senyawa berwarna di mana jika senyawa berada pada orto berwarna violet,

    meta tidak berwarna, dan para endapan kuning. di mana reaksinya akan menghasilkan

    reaksi samping yang berupa polimer yang mengandung gugus fenol. Pada percobaan

    didapatkan senyawa aspirin yang murni yang ditandai dengan tidak terbentuknya warna

    violet saat ditambahkan FeCl3.

    4. Randeman kristal aspirin:

  • 7/22/2019 Hasil Pengamatan - Rekristalisasi Dan Aspirin - On

    11/17

    Laporan praktikum Organik I Rekristalisasi dan Pembuatan Aspirin KELOMPOK 2

    K. DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2013.Aspirin.http://id.wikipedia.org (Diakses tanggal 30 Oktober 2013).

    Arsyad, Natsir, 2001.Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah. Jakarta: Gramedia.

    Respati. 1986.Dasar-Dasar Ilmu Kimia. Jakarta: Aksara Baru.

    Svehla. 1979.Buku Ajar Vogel: Analisis Anorganik Kuantitatif Makro dan Semimikro.

    Jakarta: Kalman Media Pustaka.

    Tim Penyusun. 2013.Penuntun Praktikum Kimia Organik I. Surabaya: UNESA Press.

    http://id.wikipedia.org/wiki/asam_oksalathttp://id.wikipedia.org/wiki/asam_oksalat
  • 7/22/2019 Hasil Pengamatan - Rekristalisasi Dan Aspirin - On

    12/17

    Laporan praktikum Organik I Rekristalisasi dan Pembuatan Aspirin KELOMPOK 2

    LAMPIRAN

    Asam salisilat Penimbangan asam salisilat

    Asam salisilat ditambah aquades Proses pemanasan asam salisilat dan

    aquades

  • 7/22/2019 Hasil Pengamatan - Rekristalisasi Dan Aspirin - On

    13/17

    Laporan praktikum Organik I Rekristalisasi dan Pembuatan Aspirin KELOMPOK 2

    Larutan menjadi homogen setelahditambahkan 70 mL aquades

    Larutan didinginkan hingga terbentukkristal

    Proses penyaringan kristal Kristal basah yang didapat setelah

    proses penyaringan

  • 7/22/2019 Hasil Pengamatan - Rekristalisasi Dan Aspirin - On

    14/17

    Laporan praktikum Organik I Rekristalisasi dan Pembuatan Aspirin KELOMPOK 2

    Kristal kering yang telah disimpan dalam

    esikator

    Pengujian kristal rekristalisasi dengan

    FeCl3(ungu)

    Asam asetat anhidrat Asam salisilat + asam asetat anhidrat

  • 7/22/2019 Hasil Pengamatan - Rekristalisasi Dan Aspirin - On

    15/17

    Laporan praktikum Organik I Rekristalisasi dan Pembuatan Aspirin KELOMPOK 2

    Asam salisilat + asam asetat anhidrat +asam sulfat pekat

    Larutan campuran diaduk

    Proses pemanasan campuran di dalam

    penangas air

    Filtrat yang diperoleh setelah disaring

    dengan corong Bunchner

  • 7/22/2019 Hasil Pengamatan - Rekristalisasi Dan Aspirin - On

    16/17

    Laporan praktikum Organik I Rekristalisasi dan Pembuatan Aspirin KELOMPOK 2

    Proses penyaringan kristal setelah

    direaksikan dengan etanol dan air

    Kristal aspirin basah

    Kristal aspirin kering setelah disimpan

    dalam esikator

    Kristal aspirin setelah diuji dengan FeCl3

    berwarna ungu (tidak murni)

  • 7/22/2019 Hasil Pengamatan - Rekristalisasi Dan Aspirin - On

    17/17

    Laporan praktikum Organik I Rekristalisasi dan Pembuatan Aspirin KELOMPOK 2

    LAMPIRAN PERHITUNGAN

    Randeman kristal hasil rekristalisasi:

    Randeman kristal aspirin:

    molAsam Asetat Anhidrad=

    =

    = 0,037

    molAsam Salisilat=

    =

    = 0,018

    Asam Asetat Anhidrad + Asam Salisilat Aspirin + Asam Asetat

    M: 0,037 0,018 - -

    R: 0,018 0,018 0,018 0,018S: 0,019 - 0,018 0,018

    Berat teoritis aspirin: n x MR= 0,018 x 180

    = 3,24 gram