Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd
-
Upload
nia-piliang -
Category
Education
-
view
527 -
download
31
Transcript of Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd
i Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
KATA PENGANTAR
Kurikulum 2013 telah diimplementasikan mulai tahun 2013 yang dilaksanakan
secara bertahap. Pada tahun 2014 implementasikan kurikulum 2013 dilaksanakan
di semua sekolah, pada tahun 2015 implementasi kurikulum dilaksanakan pada
9,322 sekolah dasar di 444 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Untuk mendukung
keberhasilan pelaksanaan kurikulum 2013 ini, Direktorat Pembinaan Sekolah
Dasar-Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menenga, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, melaksanakan program pendampingan bagi guru di
sekolah dasar agar memiliki pemanhaman, sikap dan ketrampilan yang sejalan
dengan kurikulum 2013. Dalam pelaksanaannyam keberhasilan program
pendampingan perlu di dukung oleh ketersediaan panduan yang secara teknis
mampu mimbimbing dan mengarahkan guru melaksanakan praktik pembelajaran
sesuai dengan kurikulum 2013 tersebut. Panduan teknis yang telah disusun
adalah:
1. Panduan Teknis Pendampingan Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
2. Panduan Teknis Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Di
Sekolah Dasar
3. Panduan Teknis Pembelajaran di Sekolah Dasar
4. Panduan Teknis Penilaian di Sekolah Dasar
5. Panduan Teknis Pengisian Rapor dan Buku Induk di Sekolah Dasar
6. Panduan Teknis Remedial Dan Pengayaan di Sekolah Dasar
7. Panduan Teknis Pengembangan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar
8. Panduan Teknis Pelaksanaan Bimbingan Psiko-Edukatif di Sekolah Dasar
9. Panduan Teknis Interaksi Sekolah Dengan Orangtua di Sekolah Dasar
10. Panduan Teknis Pemanfaatan TIK Dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar
11. Panduan Teknis Pengembangan Muatan Lokal di Sekolah Dasar
12. Panduan Teknis Menyusun Buku I – Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) di Sekolah Dasar
ii Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
Panduan Teknis ini di susun sebagai acuan bagi guru, Kepala Sekolah,
Pengawas, para pembina pada Dinas Pendidikan, pemangku kepentingan,
orangtua, serta masyarakat dalam melaksanakan, membina dan memfasilitasi
kurikulum 2013 di SD. Sesuai dengan dinamika yang ada, upaya perbaikan
panduan ini perlu dilakukan.
Kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam penyusunan panduan
ini, kami ucapkan terima kasih dan penghargaan atas dedikasi dan sumbangan
pemikirannya. Semoga panduan ini dapat memberi manfaat dalam
menyukseskan pelaksanaan kurikulum 2013 di SD.
Jakarta, Juli 2015
Direktur Pembinaan SD
Ibrahim Bafadal
NIP. 19641228198701 1001
iii Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Tujuan Panduan ............................................................................. 2
C. Dasar ............................................................................................ 2
D. Sasaran ........................................................................................ 3
E. Ruang Lingkup Panduan .................................................................. 3
BAB II PENGERTIAN DAN PRINSIP PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN 5
A. Hahekat Pembelajaran Remedial dan Pengayaan ............................. 5
B. Pembelajaran Remedial .................................................................. 6
C. Prinsip-Prinsip Remedial ................................................................ 8
D. Pembelajaran Pengayaan .............................................................. 8
E. Prinsip-prinsip Pengayaan ............................................................. 10
F. Jenis-jenis Pengayaan ................................................................... 11
BAB III PELAKSANAAN PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN ................ 15
A. Pelaksanaan Pembelajaran Remedial ............................................... 15
B. Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan ............................................ 29
BAB IV MONITORING DAN EVALUASI PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN
PENGAYAAN DI SD ......................................................................... 37
A. Perencanaan Monev ...................................................................... 37
B. Pelaksanaa Monev .......................................................................... 37
C. Laporan Hasil Monev ...................................................................... 37
D. Indikator Keberhasilan melalui Evaluasi Diri Sekolah (EDS) ................ 37
E. Faktor Pendukung .......................................................................... 37
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 39
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 41
iv Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
1 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mulai tahun pelajaran 2013/2014, Pemerintah telah memberlakukan kurikulum
baru yang disebut dengan Kurikulum 2013. Implementasi kurikulum tersebut diatur
dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Keberhasilan implementasi Kurikulum
2013 SD dalam kegiatan pembelajaran di sekolah dasar, sangat ditentukan oleh
pemahaman pemangku kepentingan pendidikan, utamanya guru. Dalam hal ini, Guru SD
harus memiliki pemahaman, kesadaran, kemampuan, kreativitas, kesabaran dan
keuletan dalam melaksanakannya. Dalam pelaksanaannya, sejumlah faktor seperti
keragaman kemampuan guru, jumlah guru, kondisi geografis, serta keterbatasan waktu
pelatihan yang diikuti guru, sangat mungkin membuat pemahaman dan keterampilan
guru dalam melaksanakan pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 menjadi beragam.
Oleh karenanya, diperlukan kegiatan pendampingan yang didukung oleh panduan
teknis, yang secara operasional memberikan petunjuk pembelajaran, mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, penilain, dan tindak lanjutnya. Berkenaan dengan hal
tersebut, Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar menyusun berbagai panduan teknis
sebagai petunjuk operasional pembelajaran.
Buku Pantuan Teknis Pembelajaran Remedial dan Pengayaan ini, merupakan
salah satu panduan dari sepuluh panduan teknis yang disusun. Panduan teknis
pembelajaran remedial dan pengayaan ini menjadi sangat penting mengingat Kurikulum
2013 jenjang SD yang melaksanakan pembelajaran tematik terpadu menganut sistem
belajar tuntas. Kondisi ini memberikan implikasi bahwa peserta didik belum dapat
melanjutkan kegiatan belajar ke kompetensi berikutnya sebelum menguasai kompetensi
sebelumnya. Dengan demikian dalam proses pembelajaran, guru perlu melaksanakan
pembelajaran remedial bagi peserta didik yang belum menguasai kompetensi dan
memberi pengayaan bagi peserta didik yang lebih cepat menguasai kompetensi.
2 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
B. Tujuan Panduan
Panduan Teknis ini dimaksudkan untuk:
1. Memfasilitasi guru untuk menangani dan membantu peserta didik yang secara
individual atau kelompok mengalami masalah pembelajaran.
2. Memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam merencanakan,
melaksanakan dan mengembangkan pembelajaran remedial dan pengayaan
dalam berbagai modus, strategi, dan model pembelajaran
C. Dasar
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah/Madrasah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar
Penilaian Pendidikan;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar
Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar
Proses;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Pembinaan Kesiswaan;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 48 Tahun 2010 tentang Rencana
Strategis Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014;
14. Rencana Aksi Nasional (RAN) Pendidikan Karakter Kementerian Pendidikan
Nasional Tahun 2010 – 2014.
15. Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses
16. Permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian
17. Permendikbud No.103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan
Dasar dan Menengah
18. Permendikbud No.104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
3 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
D. Sasaran
Pengguna Panduan Teknis ini mencakup pihak-pihak sebagai berikut:
1. Pendamping Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
2. Guru secara individual atau kelompok guru (guru mata pelajaran, guru kelas, dan
guru pembina kegiatan ekstrakurikuler)
3. Kepala sekolah
4. Guru bimbingan dan konseling atau konselor sekolah
5. Tenaga kependidikan (pengawas, pustakawan sekolah, pembina pramuka)
6. Orangtua, komite sekolah dan masyarakat
E. Ruang Lingkup Panduan
Ruang lingkup panduan teknis ini mencakup substansi sebagai berikut:
1. Pengertian, Prinsip dan Langkah-Langkah Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
sebagai landasan bagi guru.
2. Pengertian, Prinsip dan Langkah-langkah Penerapan Pembelajaran Remedial dan
Pengayaan sebagai acuan atau masukan bagi guru, orang tua dan masyarakat
dalam melakukan kegiatan remedial dan pengayaan sesuai dengan kemampuan,
bakat, dan minat peserta didik.
3. Contoh-contoh penerapan pembelajaran remedial dan pengayaan di kelas.
4 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
5 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
BAB II
PENGERTIAN DAN PRINSIP
PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
A. Hakekat Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Pembelajaran Remedial dan Pengayaan merupakan tindak lanjut guru
terhadap proses dan hasil belajar peserta didik. Proses dan hasil belajar dapat
berupa kesulitan penguasaan peserta didik terhadap satu atau dua KD pada
subtema tertentu. Jika pada kompetensi inti (KI) pengetahuan dan keterampilan
(KI-3 dan KI-4), peserta didik belum mampu menguasai KD dengan proses yang
benar dan hasil yang baik, maka peserta didik harus menuntaskan KD yang belum
dikuasai melalui pembelajaran remedial, sebelum melangkah pada KD berikutnya.
Jika peserta didik telah menguasai KD, maka peserta didik dapat mengikuti
pembelajaran pengayaan untuk memperluas wawasan dan pemahamannya. Dalam
pelaksanaannya, guru harus menetapkan apakah peserta didik perlu mendapatkan
pembelajaran remedial atau pengayaan. Penetapan ini dilakukan setelah hasil
ulangan harian peserta didik selesai diolah. Sebelum menetapkan pembelajaran
remedial dan pengayaan, guru harus melakukan analisis terkait dengan hasil
ulangan harian, catatan observasi selama proses pembelajaran, serta informasi dari
berbagai pihak terkait peserta didik, misalnya informasi dari orang tua atau guru.
Langkah ini penting dilakukan untuk menetapkan apakah remedial atau pengayaan
yang dilakukan bersifat individual, kelompok, atau klasikal, serta apakah pola
pelaksanaannya difokuskan pada keunikan individu, substansi materi, atau strategi
pembelajaran yang digunakan guru.
Pembelajaran remedial dan pengayaan, harus mempertimbangkan dengan
cermat perbedaan individual peserta didik. Dalam hal ini, asumsi ketuntasan belajar
memungkinkan peserta didik mencapai kompetensi yang sama, sekalipun dengan
kebutuhan waktu yang berbeda. Peserta didik yang belajar lambat perlu waktu lebih
lama untuk materi yang sama, dibandingkan peserta didik pada umumnya. Untuk
peserta didik yang lamban, diperlukan langkah-langkah dan pemberian materi serta
penanganan yang berbeda dengan peserta didik yang cepat. Peserta didik yang
6 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
lebih cepat belajar juga perlu penanganan dalam bentuk pengayaan, sehingga
memenuhi prinsip keadilan.
Upaya guru untuk mendorong keberhasilan peserta didik menguasai KD
sekaligus meminimalkan peserta didik yang harus mengikuti pembelajaran remedial,
dapat dilakukan melalui kegiatan penilaian diri sendiri dan/atau penilaian
antarteman, sehingga kompetensi yang dirasakan masih kurang dapat diatasi
sebelum peserta didik mengikuti kegiatan ulangan harian. Di samping itu,
pelaksanaan pembelajaran remedial dapat dilakukan pada setiap akhir pembelajaran
atau pada akhir satu pertemuan.
B. Pembelajaran Remedial
1. Pengertian
Pembelajaran Remedial adalah kegiatan pembelajaran yang diberikan kepada
peserta didik yang belum mencapai kompetensi minimal dalam satu KD tertentu.
Metode yang digunakan dalam pembelajaran remedial bervariasi sesuai dengan
sifat, jenis, dan latar belakang kesulitan belajar yang dialami peserta didik. Tujuan
pembelajaran juga dirumuskan sesuai dengan kesulitan yang dialami peserta didik.
Pada pelaksanaan pembelajaran remedial, media pembelajaran harus betul-betul
disiapkan guru agar dapat mempermudah peserta didik dalam memahami KD yang
dirasa sulit. Alat evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran remedial pun perlu
disesuaikan dengan kesulitan belajar yang dialami peserta didik.
2. Mengapa Diperlukan Pembelajaran Remedial?
Setiap guru berharap peserta didik dapat mencapai penguasaan kompetensi yang
telah ditentukan. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66
Tahun 2013 tentang Standar Penilaian, setiap pendidik hendaknya memperhatikan
PENTING UNTUK DIPAHAMI GURU
Remedial bukan mengulang tes (ulangan harian) dengan materi yang sama,
tetapi guru memberikan perbaikan pembelajaran pada KD yang belum
dikuasai oleh peserta didik melalui upaya tertentu. Setelah perbaikan
pembelajaran dilakukan, guru melakukan penilaian untuk mengetahui apakah
peserta didik telah memenuhi kompetensi minimal dari KD yang
diremedialkan.
7 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
prinsip perbedaan individu (kemampuan awal, kecerdasan, kepribadian, bakat,
potensi, minat, motivasi belajar, gaya belajar), maka pembelajaran remedial
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan/hak peserta didik. Dalam pembelajaran
remedial guru akan membantu peserta didik untuk memahami kesulitan belajar
yang dihadapi, mengatasi kesulitan dengan memperbaiki cara belajar dan sikap
belajar yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang optimal.
3. Kapan Dilakukan Pembelajaran Remedial?
Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 65 Tahun 2013
tentang Standar Proses, No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian: “Hasil
penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan perbaikan
(remedial), pengayaan (enrichment) atau pelayanan konseling”.
Penilaian yang dimaksud tidak terpaku pada hasil tes (ulangan harian) pada KD
tertentu. Penilaian juga bisa dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung
(dari aspek pengetahuan, sikap ataupun keterampilan). Pembelajaran remedial,
dapat dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran atau pada akhir satu subtema,
sesuai dengan kondisi dan capaian kompetensi peserta didik.
4. Berapa Lama Pembelajaran Remedial Dilakukan?
Pembelajaran remedial dilaksanakan sampai peserta didik menguasai KD yang
diharapkan (tujuan tercapai). Ketika peserta didik telah mencapai kompetensi
minimalnya (setelah pembelajaran remedial dilakukan), maka pembelajaran
remedial tidak perlu dilanjutkan.
5. Bagaimana Pembelajaran Remedial Dilakukan?
Teknik pembelajaran remedial bisa diberikan secara individual, berkelompok, atau
klasikal. Beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pelaksanaan
pembelajaran remedial yaitu: pembelajaran individual, pemberian tugas, diskusi,
tanya jawab, kerja kelompok, dan tutor sebaya.
Aktivitas guru dalam pembelajaran remedial, antara lain: memberikan tambahan
penjelasan atau contoh, menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dengan
sebelumnya, mengkaji ulang pembelajaran yang lalu, menggunakan berbagai jenis
media. Setelah peserta didik mendapatkan perbaikan pembelajaran dilakukan
penilaian, untuk mengetahui apakah peserta didik sudah menguasai KD yang
diharapkan.
8 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
6. Siapa yang Melakukan Pembelajaran Remedial?
Guru kelas melakukan identifikasi terhadap kesulitan peserta didik, kemudian
membuat perencanaan pembelajaran remedial meliputi penentuan materi ajar,
penetapan metode, pemilihan media, dan penilaian.
C. Prinsip-prinsip Pembelajaran Remedial
Prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran remedial sesuai dengan sifatnya
sebagai pelayanan khusus antara lain:
1. Adaptif
Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk belajar
sesuai dengan daya tangkap, kesempatan, dan gaya belajar masing-masing.
2. Interaktif
Pembelajaran remedial hendaknya melibatkan keaktifan guru untuk secara
intensif berinteraksi dengan peserta didik dan selalu memberikan monitoring dan
pengawasan agar mengetahui kemajuan belajar peserta didik.
3. Fleksibilitas dalam metode pembelajaran dan penilaian
Pembelajaran remedial perlu menggunakan berbagai metode pembelajaran dan
metode penilaian yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.
4. Pemberian umpan balik sesegera mungkin
Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada peserta didik mengenai
kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin agar dapat menghindari
kekeliruan belajar yang berlarut-larut.
5. Pelayanan sepanjang waktu
Pembelajaran remedial dilakukan secara berkesinambungan dan harus selalu
tersedia programnya agar setiap saat peserta didik dapat mengaksesnya sesuai
dengan keperluannya masing-masing.
D. Pembelajaran Pengayaan
1. Pengertian Pengayaan
Dalam kurikulum dirumuskan secara jelas KI dan KD yang harus dikuasai peserta
didik sesuai dengan alokasi waktu yang sudah ditentukan. Penguasaan KI dan KD
setiap peserta didik diukur dengan menggunakan sistem penilaian acuan kriteria
(PAK). Jika seorang peserta didik mencapai standar tertentu maka peserta didik
dipandang telah mencapai ketuntasan. Oleh karena itu pembelajaran pengayaan
9 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
dapat diartikan memberikan tambahan/perluasan pengalaman atau kegiatan peserta
didik yang teridentifikasi melampaui ketuntasan belajar yang ditentukan oleh
kurikulum.
Metode yang digunakan bervariasi sesuai dengan bahan kajian, muatan
pelajaran yang dipelajari peserta didik. Dalam pembelajaran pengayaan, media
belajar harus betul-betul disiapkan guru agar dapat memfasilitasi peserta didik untuk
memperkaya pengetahuan, melatih keterampilan, dan membentuk sikap yang baik.
Kegiatan pengayaan dilaksanakan dengan tujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk memperdalam penguasaan materi pelajaran yang
berkaitan dengan materi pelajaran yang sudah maupun yang akan dipelajari
sehingga tercapai tingkat perkembangan yang optimal sesuai dengan
kemampuannya.
2. Apa saja yang dapat dilakukan dalam pengayaan?
Guru melakukan pengayaan sesuai dengan bahan kajian atau muatan pelajaran
yang sedang dipelajari, seperti membaca materi diikuti dengan menulis laporan,
melakukan percobaan dan menjadi tutor sebaya bagi teman yang memerlukan
pembelajaran remedial.
Guru mengembangkan latihan praktis dari materi yang sedang dibahas,
membuat hasil karya, melakukan suatu proyek, membahas masalah, atau
mengerjakan permainan yang harus diselesaikan peserta didik. Apapun kegiatan
yang dipilih guru, hendaknya kegiatan pengayaan tersebut menyenangkan dan
mengembangkan kemampuan kognitif tinggi sehingga mendorong peserta didik
untuk mengerjakan tugas yang diberikan.
3. Mengapa diperlukan pengayaan?
Kurikulum 2013 Sekolah Dasar menganut sistem pembelajaran berbasis aktivitas
atau kegiatan, sistem pembelajaran tuntas, dan pelayanan perbedaan individu
peserta didik.
Dengan memperhatikan prinsip perbedaan individu (kemampuan awal, kecerdasan,
kepribadian, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, gaya belajar) tersebut, maka
pengayaan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan/hak peserta didik.
Dalam pembelajaran pengayaan, guru memfasilitasi peserta didik untuk
memperkaya wawasan dan keterampilan serta mampu mengaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
10 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
4. Kapan dilakukan pembelajaran pengayaan?
Pembelajaran pengayaan dilakukan ketika peserta didik telah menguasai KD
(teridentifikasi melampaui ketuntasan belajar yang ditentukan oleh kurikulum). Guru
perlu mengantisipasi dengan menyiapkan program-program atau aktivitas yang
sesuai KD untuk memfasilitasi peserta didik. Pembelajaran pengayaan dapat
dilakukan bersama-sama dengan kegiatan pembelajaran atau dilakukan di luar jam
pelajaran.
5. Bagaimana pembelajaran pengayaan dilakukan?
Pembelajaran pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui
ketuntasan belajar dengan memerlukan waktu lebih sedikit daripada teman-teman
lainnya. Waktu yang masih tersedia dapat dimanfaatkan peserta didik untuk
memperdalam/memperluas atau mengembangkan bahan kajian, muatan pelajaran,
maupun mempraktikkan bahan kajian yang dipelajari. Guru dapat memfasilitasi
peserta didik dengan memberikan berbagai sumber belajar, antara lain:
perpustakaan, majalah atau koran, internet, bahan praktik, demonstrasi dll.
6. Siapa yang terlibat dalam pembelajaran pengayaan?
Pihak utama yang berperan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
pengayaan adalah guru kelas, mengingat guru kelas adalah orang yang memahami
kelebihan peserta didik. Dalam praktiknya, jika diperlukan, guru dapat melakukan
kerjasama dengan narasumber dalam melaksanakan pembelajaran pengayaan.
E. Prinsip-prinsip Pembelajaran Pengayaan
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam mengonsep pembelajaran pengayaan
menurut Khatena (1992):
1. Inovasi
Guru perlu menyesuaikan program yang diterapkannya dengan kekhasan
peserta didik, karakteristik kelas serta lingkungan hidup dan budaya peserta didik.
2. Kegiatan yang memperkaya
Dalam menyusun materi dan mendisain pembelajaran pengayaan, kembangkan
dengan kegiatan yang menyenangkan, membangkitkan minat, merangsang
pertanyaan, dan sumber-sumber yang bervariasi dan memperkaya.
3. Merencanakan metodologi yang luas dan metode yang lebih bervariasi
11 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
Misalnya dengan memberikan project, pengembangan minat dan aktivitas-
akitivitas menggugah (playful). Menerapkan informasi terbaru, hasil-hasil penelitian
atau kemajuan program-program pendidikan terkini.
F. Jenis-jenis Pembelajaran Pengayaan
1. Kegiatan eksploratori yang masih terkait dengan KD yang sedang dilaksanakan
yang dirancang untuk disajikan kepada peserta didik. Sajian yang dimaksud
contohnya: bisa berupa peristiwa sejarah, buku, narasumber, penemuan, uji coba,
yang secara regular tidak tercakup dalam kurikulum.
1. Keterampilan proses yang diperlukan oleh peserta didik agar berhasil dalam
melakukan pendalaman dan investigasi terhadap topik yang diminati dalam bentuk
pembelajaran mandiri.
2. Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik yang memiliki
kemampuan belajar lebih tinggi berupa pemecahan masalah nyata dengan
menggunakan pembelajaran pemecahan masalah, penemuan, proyek, dan
penelitian ilmiah.
Pemecahan masalah ditandai dengan:
Identifikasi bidang permasalahan yang akan dikerjakan;
Penentuan fokus masalah/problem yang akan dipecahkan;
Penggunaan berbagai sumber;
Pengumpulan data menggunakan teknik yang relevan;
Analisis data;
Penyimpulan hasil investigasi.
Guru dalam menyusun pelaksanaan pengayaan dapat memperhatikan
pendapat yang kemukakan oleh Passow (1993) bahwa dalam merancang
pembelajaran pengayaan, penting untuk memperhatikan tiga hal, yaitu :
a. Keluasan dan kedalaman konsep. Konsep dan materi yang diberikan tidak
hanya berisi bagian luarnya saja, tetapi lebih menyeluruh dan mendalam.
Sekolah tertentu, khususnya yang memiliki peserta didik lebih cepat dalam
belajar dibanding sekolah-sekolah pada umumnya, dapat menaikkan
tuntutan kompetensi melebihi standar isi. Misalnya sekolah-sekolah yang
menginginkan memiliki keunggulan khusus.
12 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
Contoh: pembahasan hukum Phytagoras, tidak hanya berupa rumus dan
pemecahan soal namun juga memberikan pemahaman yang luas mulai dari
sejarah terbentuknya hukum-hukum Phytagoras dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Tempo dan kecepatan dalam pembelajaran pengayaan.
Sesuaikan cara pemberian materi pelajaran dengan tempo dan kecepatan daya
tangkap peserta didik. Hal ini berkaitan dengan kecepatan daya tangkap yang
dimiliki peserta didik sehingga materi dapat diberikan dengan lebih mendalam
dan lebih dinamis. Hal ini untuk menghindari kebosanan peserta didik yang telah
menguasai materi pelajaran yang diberikan di kelas.
c. Memperhatikan isi dan tujuan dari materi yang diberikan
Hal ini bertujuan agar kurikulum yang dirancang lebih tepat guna dan responsif
terhadap kebutuhan peserta didik. Renzulli (1979) menyatakan bahwa
pembelajaran pengayaan berbeda dengan program akselerasi karena
pengayaan dirancang dengan lebih memperhatikan keunikan dan kebutuhan
individual dari peserta didik.
Langkah-langkah dalam pembelajaran pengayaan diawali dengan kegiatan
identifikasi, perencanaan, dan pelaksanaan. Guru tidak perlu menunggu hasil
penilaian otentik kemampuan peserta didik. Namun apabila melalui observasi
proses pembelajaran, peserta didik sudah terindikasi memiliki kemampuan yang
lebih dari teman lainnya (bisa ditandai dengan: penguasaan materi yang cepat dan
membutuhkan waktu yang lebih singkat, sehingga peserta didik seringkali memiliki
waktu sisa yang lebih banyak, karena dapat menyelesaikan tugas atau menguasai
materi dengan cepat), maka guru dapat merencanakan dan memutuskan untuk
melaksanakan pembelajaran pengayaan.
Winner dalam Santrock (2007), mengemukakan karakteristik peserta didik
yang berbakat antara lain :
a. Peserta didik berbakat biasanya cermat/teliti dalam setiap hal ataupun
kesempatan dimana mereka harus menggunakan kemampuannya. Mereka adalah
anak-anak yang selalu menjadi yang pertama dalam menguasai suatu pelajaran
dengan usaha yang juga minimal dibandingkan teman-teman atau peserta didik-
peserta didik yang lain dikarenakan mereka sejak lahir memiliki kemampuan yang
tinggi dalam satu atau beberapa bidang.
13 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
b. Dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik yang berbakat dapat berhasil
memecahkan masalah secara tepat dengan cara yang ia kembangkan atau ia
temukan sendiri. Peserta didik yang berbakat dapat menangkap atau lebih
menyukai petunjuk yang tidak eksplisit dibandingkan dengan peserta didik yang lain
c. Memiliki hasrat untuk ”menguasai”. Mereka memiliki hasrat, obsesi dan minat
dan kemampuan untuk fokus, sehingga sangat mudah baginya untuk memahami
dan menguasai suatu hal.
14 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
15 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
BAB III
PELAKSANAAN PEMBELAJARAM REMEDIAL
DAN PENGAYAAN DI SEKOLAH DASAR
A. Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
1. Identifikasi Permasalahan Pembelajaran
Penting untuk memahami bahwa “tidak ada dua individu yang persis sama di
dunia ini”, begitu juga penting untuk memahami bahwa peserta didik pun memiliki
beragam variasi baik kemampuan, kepribadian, tipe, dan gaya belajar, maupun latar
belakang sosial-budaya. Oleh karenanya guru perlu melakukan identifikasi terhadap
keseluruhan permasalahan pembelajaran.
Secara umum identifikasi awal bisa dilakukan melalui :
a. Observasi selama proses pembelajaran
b. Penilaian otentik
c. Wawancara
Permasalahan pembelajaran bisa dikategorikan ke dalam tiga fokus perhatian:
1) Permasalahan pada keunikan peserta didik
a) Keberagaman individu dapat berpengaruh terhadap hasil belajar dan
permasalahan belajar peserta didik. Ada peserta didik yang cenderung lebih aktif
dan senang praktik secara langsung, ada yang cenderung mengamati, ada yang
lebih tenang dan suka membaca. Di kelas, guru juga perlu memiliki wawasan lebih
menyeluruh mengenai latar belakang keluarga dan sosial budaya. Peserta didik yang
dibesarkan dalam keluarga pedagang, tentu memiliki keterampilan berbeda dengan
keluarga petani atau nelayan.
b) Peserta didik yang berasal dari keluarga yang terpecah (tidak harmonis),
mungkin berbeda dengan peserta didik yang berasal dari keluarga harmonis dan
mendukung kegiatan belajar.
2) Permasalahan pada materi ajar
Rancangan pembelajaran telah disiapkan dalam buku guru dan buku siswa. Pada
praktiknya, tidak semua yang disajikan dalam materi ajar, sesuai dengan
kompetensi peserta didik. Guru bisa saja menemukan bahwa materi ajar (KD) yang
disajikan dalam buku terlalu tinggi bagi peserta didik tertentu disebabkan keunikan
peserta didik. Oleh karena itu perlu disiapkan berbagai alternatif contoh aktivitas
16 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
pembelajaran yang bisa digunakan guru untuk mengatasi permasalahan
pembelajaran (contoh dan alternatif aktivitas untuk peserta didik yang merasa
kesulitan terhadap materi ajar, bisa dilihat dalam buku “Panduan Teknis
Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa)
3) Permasalahan pada strategi pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, guru sebaiknya tidak hanya terpaku pada satu strategi
atau metode pembelajaran saja, karena tipe dan gaya belajar peserta didik sangat
bervariasi termasuk juga minat dan bakatnya, sehingga guru perlu mengidentifikasi
apakah kesulitan peserta didik dalam menguasai materi disebabkan oleh strategi
atau metode belajar yang kurang sesuai.
2. Perencanaan Remedial
Setelah melakukan identifikasi awal terhadap permasalahan belajar peserta didik,
berarti guru telah memperoleh pengetahuan yang utuh tentang peserta didik dan
mulai untuk membuat perencanaan. Dengan melihat bentuk kebutuhan dan tingkat
kesulitan yang dialami peserta didik, guru akan dapat merencanakan waktu dan
cara yang tepat untuk melakukan pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial
bisa dilakukan:
a. Di dalam jam belajar efektif atau terintegrasi dalam pembelajaran.
Segera setelah guru mengidentifikasi kesulitan peserta didik dalam proses
pembelajaran guru dapat secepatnya mengambil tindakan berupa pembelajaran
remedial untuk peserta didik yang teridentifikasi dan pelaksanaannya terintegrasi
dalam proses pembelajaran. Strategi yang digunakan meliputi diskusi kelompok,
tanya jawab, dan tutor sebaya.
b. Menetapkan waktu khusus di luar jam belajar efektif.
Dalam perencanaaan guru perlu menyiapkan hal-hal yang mungkin diperlukan
dalam pelaksanaan pembelajaran remedial, seperti:
1) Menyiapkan media pembelajaran.
2) Menyiapkan contoh dan alternatif aktivitas.
3) Menyiapkan materi dan alat pendukung.
Pembelajaran remedial di luar jam pelajaran dapat melibatkan orang tua di rumah.
17 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
3. Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
Setelah perencanaan disusun, langkah selanjutnya adalah melaksanakan
pembelajaran remedial sesuai dengan perencanaan pembelajaran remedial yang
telah dibuat. Pelaksanaan pembelajaran remedial dapat dilakukan secara individual,
kelompok, maupun klasikal. Remedial secara individual dilakukan jika hasil penilaian
dalam satu rombongan belajar, menunjukkan satu atau beberapa orang peserta
didik (biasanya tidak lebih dari 15% dari jumlah peserta didik di kelasnya)
mengalami kesulitan terhadap materi atau KD dalam sub tema tertentu (biasanya
ditunjukkan dalam pencapaian KD yang kurang dari KKM), atau menunjukkan
perilaku khas yang perlu penanganan secara individual. Remedial yang dilakukan
secara kelompok, didasarkan pada pertimbangan bahwa sejumlah peserta didik
dalam satu rombongan belajar menunjukkan kesulitan yang relatif sama pada
materi atau KD dalam subtema tertentu. Sedangkan remedial secara klasikal
dilakukan jika sebagian besar atau sekitar 75% peserta didik mengalami kesulitan.
Dalam pelaksanaannya, berdasarkan hasil identifikasi permasalahan, strategi
pembelajaran remedial ditekankan pada: (1) keunikan peserta didik, (2) alternatif
contoh dan aktivitas terkait materi ajar, dan (3) strategi/metode pembelajaran.
Pembelajaran remedial dapat dilakukan secara terintegrasi dalam pembelajaran,
dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran, atau dilakukan di luar jam
pelajaran.
4. Evaluasi Pembelajaran Remedial
Identifikasi keberhasilan dilakukan setelah pembelajaran remedial selesai
dilaksanakan. Bila peserta didik belum mencapai kompetensi minimal (KKM) yang
ditetapkan guru, maka guru perlu meninjau kembali strategi pembelajaran remedial
yang diterapkan atau melakukan identifikasi (analisis kebutuhan) peserta didik
dengan lebih seksama.
Apabila peserta didik berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan atau KKM, guru
berhasil melaksanakan pembelajaran remedial bagi peserta didik. Keberhasilan
pembelajaran remedial dapat dipertahankan sebagai bahan rujukan dalam
pencapaian tujuan pembelajaran atau bagi rekan guru lainnya. Apabila ternyata
ditemukan kasus khusus di luar kompetensi guru, guru dapat mengonsultasikan
dengan orang tua untuk selanjutnya dilakukan konsultasi dengan ahli.
18 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
Skema Langkah-langkah Pembelajaran Remedial
A B C
Identifikasi Permasalahan
Pembelajaran :
Melakukan Perencanaan :
Pelaksanaan Remedial :
Evaluasi Remedial :
Contoh Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
Contoh 1.
Pembelajaran Remedial Terkait Dengan Keunikan Peserta Didik
Identifikasi :
Hasil penilaian di kelas I SD tema Keluargaku, subtema “Keluarga Besarku,” dengan
indikator KD muatan pelajaran Matematika (1) menunjukkan berbagai bentuk
bangun datar yang ada di sekolah dan (2) membuat bentuk baru dengan cara
menyusun berbagai bangun datar, menunjukkan bahwa ada satu peserta didik yang
belum dapat menunjukkan bangun datar yang ada di sekolah dan belum mampu
menggambar dan cara menyusunnya. Melalui hasil identifikasi awal (observasi
selama proses pembelajaran dan pengujian sederhana terhadap indera penglihatan
peserta didik), guru menemukan bahwa peserta didik tersebut memiliki jarak
penglihatan yang terbatas serta sulit dalam mengenali bentuk yang dilihatnya.
Berdasarkan contoh kasus di atas, maka pembelajaran remedial yang dapat
dilakukan tidak hanya difokuskan pada substansi materi yang tidak dikuasai peserta
didik, akan tetapi dalam pelaksanaannya, guru dapat melakukan pendekatan
Permasalahan pada Keunikan Peserta Didik
Permasalahan pada capaian KD/Materi Ajar
Permasalahan pada Strategi Pembelajaran
Dilakukan dalam jam Belajar Efektif
Dilakukan di Luar
Jam Belajar Efektif
Menyesuaikan dengan
keunikan Peserta Didik
Menyiapkan alternatif
contoh2 terkait materi ajar
Menyesuaian Strategi
Pembelajaran
Identifikasi Keberhasilan
19 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
pribadi, memberikan motivasi terkait dengan kondisi penglihatan peserta didik, serta
penanganan yang mungkin berbeda dengan peserta didik lain yang memiliki
kesulitan substansi yang sama. Di samping itu, guru melakukan komunikasi dengan
orang tua berkenaan dengan masalah yang dihadapi peserta didik, serta upaya-
upaya yang sebaiknya dilakukan orang tua berkenaan dengan masalah keterbatasan
penglihatan anaknya.
Sementara itu, untuk pembelajaran remedial pada indikator yang terdeteksi, guru
dapat merancang rencana sebagai berikut.
Kompetensi
Dasar Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
3.2 Mengenal bangun
datar dan bangun
ruang
menggunakan
benda-benda
yang ada di
sekitar rumah,
sekolah, atau
tempat bermain.
1.Menunjukkan
berbagai bentuk
bangun datar
yang ada di
sekolah
2.Membuat
bentuk baru
dengan cara
menyusun
berbagai
bangun datar.
Metode
Melakukan penjelasan ulang dan memberikan
contoh-contoh yang lebih kongkrit yang ada
di sekitar anak dengan pendekatan keunikan
individu (menyentuh, meraba, membentuk).
Perencanaan
Dilakukan di luar jam belajar efektif.
Menyiapkan media dan alat pendukung.
Proses Pelaksanaan
Guru memulai pembelajaran dengan
mengajak peserta didik bermain bentuk
dengan bantuan tanah liat atau plastisin.
Setelah peserta didik merasa nyaman dan
terlibat dengan kegiatan, kemudian guru
masuk ke dalam materi ajar (bangun
datar).
Langkah selanjutnya, guru memberikan
penjelasan ulang dengan jarak yang lebih
dekat dan menggunakan benda-benda di
sekitar yang berbentuk bangun datar (segi
empat-segi tiga-lingkaran, dan bentuk-
bentuk bangun datar lainnya).
Peserta didik bisa menyentuh, meraba,
dan melihat dari jarak dekat benda
bangun datar sambil guru menjelaskan
ulang akan konsep bangun datar agar
peserta didik dapat memahaminya dengan
lebih baik.
Guru meminta peserta didik untuk
membuat gambar bangun-bangun datar,
mulai dari bangun datar yang sederhana
(lingkaran) sampai yang lebih kompleks
20 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
Kompetensi
Dasar Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
(segi lima). Membantu peserta didik
menamai bentuk-bentuk bangun datar
yang dibuatnya.
Peserta didik membuat bentuk bangun
datar dengan menggunakan alat bantu
lidi/kawat lentur, dan sebagainya.
Penilaian Otentik
Guru melakukan identifikasi keberhasilan
secara langsung terhadap pemahaman
peserta didik, selama pelaksanaan
pembelajaran remedial dengan bertanya:
1. Apa yang tadi kita lakukan?
2. Apa saja yang telah digambar olehmu?
3. Jadi apakah nama-nama bangun datar
ini?
4. Bagaimana ciri-cirinya?
5. Sebutkan benda-benda di sekitarmu yang
berbentuk segitiga!
Apabila peserta didik berhasil memenuhi
kompetensi yang diharapkan, beri
penguatan:
1. non verbal (senyuman, acungan jempol,
tepuk tangan),
2. verbal (“bagus”, “hebat”) atau
3. pemberian reward (benda-benda yang
menyenangkan bagi peserta didik atau
benda seperti: pensil,penggaris, buku).
Guru melakukan penilaian melalui
tes/ulangan terkait dengan materi.
Contoh 2.
Pembelajaran Remedial Terkait Dengan Materi Pembelajaran
Identifikasi :
Melalui hasil identifikasi awal di kelas I SD, tema Keluargaku, subtema Keluarga
Besarku, dengan indikator KD muatan pelajaran Matematika adalah:
(1) menunjukkan berbagai bentuk bangun datar yang ada di sekolah dan
(2) membuat bentuk baru dengan cara menyusun berbagai bangun datar,
diperoleh data bahwa peserta didik:
1. memiliki daya tangkap yang lebih lambat,
21 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
2. masih belum memahami konsep bangun datar meskipun telah diberikan
penjelasan ulang,
3. terkesan tidak percaya diri dan malu mengemukakan pendapat.
Strategi pembelajaran yang dilakukan guru adalah kegiatan mengamati,
memberikan penjelasan, dan pemberian tugas di kelas.
Berdasarkan permasalahan tersebut, guru dapat merancang rencana
pembelajaran remedial sebagai berikut.
Kompetensi
Dasar Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
3.2 Mengenal
bangun datar
dan bangun
ruang
menggunakan
benda-benda
yang ada di
sekitar rumah,
sekolah, atau
tempat
bermain.
1.Menunjukkan
berbagai bentuk
bangun datar yang
ada di sekolah
2.Membuat bentuk
baru dengan cara
menyusun
berbagai bangun
datar.
Strategi
Memeragakan bentuk-bentuk bangun datar
melalui lagu dan gerak. Menerangkan
dengan lebih kongkrit, melalui peragaan
dan storytelling.
Perencanaan
Dilakukan segera setelah guru
mengidentifikasikan peserta didik yang
mengalami kesulitan.
Menyiapkan media dan alat pendukung
(lagu dan gerak senam).
Pelaksanaan
Segera setelah guru mengetahui ada
peserta didik yang kesulitan dan terlihat
tidak antusias dan sulit menangkap maksud
dari yang dijelaskan guru, Guru mulai
membangun suasana kelas menjadi lebih
hidup dan melibatkan seluruh kelas untuk
bernyanyi. Lagu yang dinyanyikan adalah
lagu yang bertema bentuk. Contoh : lagu
Topi saya Bundar. Sambil melakukan
gerakan-gerakan bentuk bangun datar.
(lagu bisa diubah syairnya sesuai dengan
kebutuhan: topi untuk bundar/lingkaran,
buku untuk kotak, dll)
Berkumpulah di kelas, minta peserta didik
yang mengalami kesulitan untuk duduk
dekat guru. Kemudian Guru bercerita
(storytelling) tentang kisah “si tomat
bundar yang baik” (pilih cerita-cerita yang
terkait dengan bentuk bangun datar),
ceritakan dengan menarik dan peserta didik
mendengarkan.
22 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
Kompetensi
Dasar Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
“Dahulu tomat
bentuknya garis, tidak
seperti buah dan sayur lain di kebun yang
bentuknya bulat, gemuk dan
bernas. Tapi si tomat tidak pernah
berkecil hati. Ia juga suka
menolong. Suatu hari ia menyelamatkan
laba-laba kecil dari incaran
burung, dan laba2 itu berkata
bahwa setiap si tomat berbuat
sebuah kebaikan ia akan memiliki
tambahan 1 buah sisi. Karena ia suka
menolong, maka sisi tomat selalu
bertambah, ketika sisinya berjumlah tiga
tomat berbentuk segitiga, berbuat satu
kebaikan lagi bertambahlah sisinya mejadi
empat, begitu seterusnya sampai
sisi tomat berjumlah tak terhingga,
jadilah si tomat berbentuk bundar”
seperti sekarang.
(cerita oleh : Tri Puspitarini)
Amati perubahan sikap peserta didik yang
mengalami kesulitan. Bila ia lebih tertarik
dengan kegiatan dan cerita, ajak ia untuk
lebih terlibat dan buat kegiatan menjadi
lebih interaktif dan ajukan pertanyaan-
pertanyaan.
Guru dapat menggambar si tomat berbagai
bentuk bangun datar atau meminta peserta
didik untuk menggambarnya.
Penilaian Otentik
Guru melakukan penilaian secara langsung
selama proses pembelajaran. Sambil
bercerita, guru dapat mengajukan
pertanyaan:
1. Jadi, sekarang si tomat berbentuk
apa?
2. Si tomat segi 5 ada berapa sisinya?
3. Berapa jumlah sisi si tomat bundar?
Apabila peserta didik berhasil memenuhi
kompetensi yang diharapkan, beri
penguatan:
1. Non verbal (senyuman, acungan
23 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
Kompetensi
Dasar Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
jempol, tepuk tangan),
2. Verbal (“bagus”, “hebat”) atau
pemberian reward (benda-benda yang
menyenangkan bagi peserta didik atau
benda seperti pensil).
Guru melakukan penilaian melalui
tes/ulangan terkait dengan materi.
Contoh 3.
Pembelajaran Remedial Terkait Dengan Strategi/Metode Pembelajaran
Identifikasi :
Melalui hasil identifikasi awal di kelas I SD, tema Lingkungan Bersih Sehat dan
Asri, subtema Lingkungan Rumahku, dengan indikator muatan pelajaran pada
Kompetensi Dasar Matematika adalah: (1) mengidentifikasi operasi penjumlahan
dua angka, (2) mengidentifikasi operasi pengurangan dari 20, diperoleh data
peserta didik memiliki daya tangkap lambat, masih belum memahami konsep
penjumlahan dan pengurangan dua angka meskipun telah diberikan penjelasan
ulang. Strategi pembelajaran yang dilakukan guru adalah kegiatan mengamati,
dan memberikan penjelasan di kelas serta pemberian tugas. Berdasarkan
permasalahan tersebut, guru dapat merancang rencana pembelajaran remedial
sebagai berikut.
Kompetensi
Dasar Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
3.4 Menunjukan
pemahaman
tentang besaran
dengan
menghitung
maju sampai
100 dan mundur
dari 20
1. Mengidentifikasi
operasi
penjumlahan
dua angka
2. Mengidentifikasi
operasi
pengurangan
dari 20
Metode
Melakukan penjelasan ulang dan memberikan
contoh-contoh penjumlahan dan
pengurangan yang lebih kongkrit yang ada di
sekitar anak dengan pendekatan keunikan
individu (menyentuh, meraba, membentuk).
Perencanaan
Dilakukan di luar jam belajar efektif.
Menyiapkan media dan alat pendukung.
Proses Pelaksanaan
Guru memulai pembelajaran dengan
mengajak peserta didik mengingat kembali
24 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
Kompetensi
Dasar Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
tentang membilang angka 41 sampai 60
melalui kartu bilangan. Setelah peserta didik
merasa nyaman dan terlibat dengan
kegiatan, kemudian guru masuk ke dalam
materi ajar (penjumlahan dan pengurangan).
Langkah selanjutnya, guru memberikan
penjelasan ulang mengenai penjumlahan dan
pengurangan melalui kartu bilangan.
Peserta didik bisa menyentuh, meraba dan
melihat dari jarak dekat kartu bilangan
tersebut dan memahaminya dengan lebih
baik. Selanjutnya guru meminta peserta didik
menentukan pasangan-pasangan bilangan
dengan jumlah tertentu menggunakan kartu
bilangan dan menuliskannya dengan arahan
guru.
Penilaian Otentik
Guru melakukan identifikasi keberhasilan
secara langsung terhadap pemahaman
peserta didik, selama pelaksanaan
pembelajaran remedial dengan bertanya.
1. Apa yang tadi kita lakukan?
2. Apa saja yang telah kamu lihat?
3. Apakah kalian memahami penjumlahan
dan pengurangan melalui kartu bilangan
tadi?
Apabila peserta didik berhasil memenuhi
kompetensi yang diharapkan, beri
penguatan:
1. Non verbal (senyuman, acungan jempol,
tepuk tangan),
2. Verbal (bagus, hebat),
3. Pemberian reward (benda-benda yang
menyenangkan bagi peserta didik atau
benda seperti pensil, buku, dan
penggaris).
Guru melakukan penilaian melalui
tes/ulangan terkait dengan materi.
25 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
Contoh 4.
Pembelajaran Remedial Terkait Dengan Strategi/Metode Pembelajaran
Identifikasi :
Setelah melakukan analisis hasil ulangan harian peserta didik kelas IV pada tema
Selalu Berhemat Energi, sub tema Macam-macam Sumber Energi, dengan
indikator: (1) menjelaskan melalui tulisan berbentuk laporan tentang peranan
energi cahaya Matahari dalam kehidupan, (2) melaporkan hasil pengamatan
tentang manfaat energi cahaya matahari bagi kehidupan manusia, serta
observasi selama proses pembelajaran, guru menemukan bahwa peserta didik
belum dapat fokus dalam kegiatan dan tidak dapat menjelaskan dalam bentuk
tulisan tentang peranan energi cahaya matahari dalam kehidupan. Sehingga
dalam kegiatan percobaan di kelas peserta didik cenderung mengganggu, tidak
terlibat dalam kegiatan pembelajaran, sehingga tidak memahami materi.
Berdasarkan permasalahan tersebut, guru dapat merancang rencana
pembelajaran remedial sebagai berikut.
Kompetensi
Dasar Indikator Pelaksanaa Pembelajaran Remedial
3.6. Memahami sifat-
sifat cahaya melalui
pengamatan dan
mendeskripsikan
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
1. Menjelaskan
melalui tulisan
berbentuk
laporan tentang
peranan energi
cahaya Matahari
dalam
kehidupan,
2. Melaporkan hasil
pengamatan
tentang manfaat
energi cahaya
Matahari bagi
kehidupan
manusia.
Strategi
Aktivitas luar kelas, percobaan secara
berkelompok.
Perencanaan
Dilakukan di luar jam pelajaran efektif.
Guru menyiapkan media pembelajaran
kreatif dan merencanakan aktivitas di luar
kelas.
Guru menyiapkan media dan alat
pendukung terkait materi dan percobaan.
Pelaksanaan
Peserta didik diajak keluar kelas untuk
berolahraga (menyalurkan energi anak
yang sangat aktif) di halaman sekolah.
Guru dan peserta didik berolahraga di
halaman sekolah. Guru meminta peserta
didik untuk menceritakan apa yang
dilihatnya dan dirasakannya.
Apa perbedaannya bila berada di bawah
pohon rindang dengan di bawah sinar
matahari. Peserta didik juga diminta untuk
melihat/mengamati sekelilingnya,
26 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
Kompetensi
Dasar Indikator Pelaksanaa Pembelajaran Remedial
contoh: melihat ke tanah ada refleksi
cahaya matahari. Guru mendorong anak
untuk lebih menjelajahi apa yang dilihat di
sekelilingnya. Kemudian Guru menyiapkan
alat peraga berupa kain basah yang
dijemur di bawah sinar matahari langsung
dan kain yang tidak terkena sinar matahari.
Guru bisa mengajak peserta didik menyanyi
lagu-lagu yang memiliki tema cahaya atau
guru menciptakan lagu tentang cahaya
atau yang terkait dengan cahaya, seperti
lagu “fotosintesis”.
Guru menugaskan peserta didik untuk
menyusun laporan tentang manfaat energi
matahari bagi kehidupan. Laporan ditulis
secara berkelompok. Guru memberikan
bimbingan dengan mengajukan beberapa
pertanyaan.
Penilaian Otentik
Peserta didik diminta untuk membacakan
laporan yang telah ditulis.
Apabila peserta didik berhasil memenuhi
kompetensi yang diharapkan, beri
penguatan:
1. Non verbal (senyuman, acungan
jempol, tepuk tangan),
2. Verbal (bagus, hebat) atau
3. Pemberian reward (benda-benda yang
menyenangkan bagi peserta didik atau
benda seperti pensil).
Peserta didik juga dijelaskan kembali
bagaimana cara menuliskan laporan hasil
pengamatan. Guru melakukan penilaian
melalui tes/ulangan terkait dengan materi.
27 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
Contoh 5.
Pembelajaran Remedial Terkait Keunikan Peserta Didik
Identifikasi
Setelah melakukan analisis hasil ulangan harian peserta didik kelas IV pada tema
Indahnya Kebersamaan, sub tema Keragaman Budaya Bangsaku, dengan
indikator: (1) menceritakan pengalamannya menjaga keharmonisan hubungan
dengan teman sebagai pengamalan nilai-nilai Pancasila, serta observasi selama
proses pembelajaran, guru menemukan bahwa peserta didik selalu mengganggu
teman. Ia suka mengolok-olok, meledek teman, suka mengolok-olok dialek/gaya
bicara teman dari suku tertentu. Guru menilai peserta didik ini tidak memahami
nilai-nilai keberagaman budaya dan sulit untuk menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Kompetensi
Dasar Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
3.5 Memahami
manusia dalam
dinamika interaksi
dengan lingkungan
alam, sosial,
budaya, dan
ekonomi
Menceritakan
pengalamannya
menjaga kehar-
monisan hubungan
dengan teman sebagai
pengamalan nilai-nilai
Pancasila
Strategi
Diskusi setelah mengamati tayangan
film/mengamati gambar atau naskah cerita
yang menggambarkan indahnya
persahabatan dalam keberagaman.
(sebagai contoh/gambaran, misal film
boneka si unyil, atau film laskar pelangi-
guru boleh menggunakan contoh film lain)
yang menggambarkan indahnya kehidupan
yang harmonis dalam keberagaman.
Bila tidak tersedia, guru boleh membuat
cerita sendiri dan dilakukan metode
storytelling.
Perencanaan
Dilakukan langsung saat proses
pembelajaran.
Guru menyiapkan media-media film,
gambar atau cerita yang dikarang sendiri.
Dilakukan secara berkelompok dan seluruh
peserta didik ikut terlibat.
Pelaksanaan
Kegiatan mengamati film di kelas. (dapat
diganti dengan membaca buku atau
membacakan cerita).
Setelah itu guru menyiapkan bahan diskusi.
Sebelumnya bangun suasana diskusi
menjadi lebih hangat dan santai. Gunakan
28 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
Kompetensi
Dasar Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
bahasa Indonesia yang baik tapi tidak
terkesan formal atau menggurui.
Hindari melakukan diskusi dengan format
tanya jawab yang membosankan tetapi
gunakan dialog-dialog yang menggugah
anak untuk bertanya.
Sebaiknya guru bersikap netral dan
menghindari sikap menghakimi atau
merujuk ke salah satu peserta didik. Ajak
seluruh peserta didik untuk ikut terlibat
dalam diskusi dimana semua dapat bebas
mengemukakan pendapat.
Beri umpan balik pada setiap gagasan yang
dikemukakan peserta didik.
Setelah diskusi dilakukan refleksi dan
mengaitkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada saat pembelajaran, guru mengadakan
observasi dengan menggunakan skala sikap
(K1 dan K2). Apabila terdapat peserta didik
yang mengolok-olok teman, guru menegur
dengan memberi pengertian.
Penilaian Otentik
Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan
lisan yang lebih bersifat refleksi seperti,
1. Apa yang kamu rasakan tentang sikap si
tokoh X yang punya sikap tidak toleran?
2. Bagaimana bila dalam sehari-hari kita
menemui teman yang seperti si tokoh
X?
3. Apa yang bisa disimpulkan dari cerita
tersebut?
4. Apa rasanya kalau kita berteman dan
saling menghargai?
Catat setiap jawaban yang dikemukakan
peserta didik serta amati perubahan sikap,
gerak tubuh, dan mimik wajah.
Untuk selanjutnya guru bisa mengontrol
perilaku-perilaku peserta didik dalam
kehidupan sehari-harinya.
29 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
B. Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan
Dalam pelaksanaan pembelajaran pengayaan, guru diharapkan lebih peka dalam
mengenali peserta didik yang memiliki karakteristik khusus, dikarenakan mereka
memiliki kebutuhan yang juga berbeda dibandingkan dengan teman-temannya.
Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan yang dapat dilakukan
guru sebagai berikut.
1. Identifikasi Awal
Sebelum pembelajaran pengayaan dilakukan, guru harus melakukan
identifikasikasi awal terhadap minat dan gaya belajar peserta didik. Kegiatan ini
dimaksudkan agar pengayaan yang dilakukan dengan tepat sehingga peserta didik
merasa senang dalam pembelajaran pengayaan yang dilakukan.
2. Perencanaan Pengayaan
Setelah identifikasi awal dilakukan guru membuat perencanaan sesuai dengan
minat dan gaya belajar peserta didik. Hal-hal yang perlu disiapkan dalam
perencanaan adalah alternatif kegiatan apa yang akan diberikan untuk dilakukan
peserta didik. Guru menentukan berdasarkan kebutuhan pengayaan anak, apakah
aktifitas yang dipilih penekanannya pada K1 dan K2, K3 atau K4. Penentuan fokus
ini dapat pula ditentukan dengan berdiskusi atau menanyakan pada peserta didik
yang bersangkutan. Guru harus selalu menyiapkan pembelajaran pengayaan dengan
menyiapkan materi pengayaan dan alat atau perangkat pendukung aktifitas
pengayaan.
3. Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan
Pembelajaran pengayaan dilakukan dalam proses pembelajaran dilaksanakan
sesuai perencanaan dengan memperhatikan gaya dan minat belajar. Pengayaan
dilakukan saat proses pembelajaran selain untuk melayani kebutuhan
pengembangan potensi peserta didik juga dimaksudkan agar peserta tersebut tidak
merasa jenuh sehingga dapat berperilaku mengganggu proses pembelajaran yang
sedang berlangsung.
4. Penilaian Otentik
Setelah pelaksanaan pembelajaran pengayaan guru melakukan penilaian otentik
sesuai dengan jenis kegiatan dan aktifitas pengayaan tersebut misalnya mereview
hasil karangan, membuat rekaman atau dokumen proses aktifitas peserta didik,
membuat deskripsi kemajuan dan portofolio.
30 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
Skema Langkah-langkah Pembelajaran Pengayaan
Identifikasi Awal :
Melakukan Perencanaan :
Pelaksanaan Pengayaan :
Penilaian otentik :
Contoh Rancangan Pembelajaran Pengayaan
Contoh 1
Pembelajaran Pengayaan terkait K1-K4
Identifikasi
Melalui hasil identifikasi awal di kelas I SD, tema Diriku, subtema Tubuhku, dengan
indikator muatan pelajaran pada Kompetensi Dasar PJOK “Melakukan gerak
lokomotor menggunakan kaki,” Guru menemukan peserta didik yang memiliki
keterampilan gerak dan olah tubuh yang sangat baik, memiliki gerak lokomotor
yang baik dan tangkas. Peserta didik tersebut juga memiliki bentuk tubuh yang
tegap, sehat dan kuat. Ia juga berminat pada pelajaran olahraga atau kegiatan seni
bela diri.
Identifikasi Minat dan Gaya
Belajar Peserta Didik
Penekanan
pada K1 dan K2
Penekanan pada K3
Dilaksanakan dalam pembelajaran sesuai
perencanaan dg memperhatikan gaya dan
minat belajar
Penekanan pada K4
Penilaian Otentik
31 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
Berdasarkan kondisi tersebut, guru dapat merancang rencana pembelajaran
pengayaan sebagai berikut.
Kompetensi
Dasar Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan
4.1. Mempraktikkan
pola gerak dasar lokomotor yang
dilandasi konsep gerak (seperti konsep tubuh,
ruang, hubungan, dan
usaha) dalam berbagai bentuk permainan
sederhana dan atau tradisional
Melakukan gerak
lokomotor menggunakan
kaki
Metode
Guru melakukan pembelajaran pengayaan dengan metode penugasan dan
peningkatan keterampilan.
Perencanaan
Dilakukan dalam jam belajar efektif.
Pelaksanaan Peserta didik diberi peran lebih
dibandingkan dengan teman yang lain,
seperti diminta memimpin memberi contoh teman serta menjadi tutor sebaya.
Penilaian Otentik
Penilaian otentik dilakukan dengan
membuat rekaman /dokumentasi proses aktivitas peserta didik, membuat deskripsi
kemajuan dan portofolio.
Contoh 2
Pembelajaran Pengayaan Terkait K1-K4
Identifikasi
Melalui hasil identifikasi awal di kelas I SD, tema Kegiatanku, subtema Kegiatan Pagi
Hari, dengan indikator muatan pelajaran pada Kompetensi Dasar SBdP :
(1) menyanyikan lagu dengan percaya diri, (2) menjelaskan tentang isi lagu, dan
(3) membuat gambar tentang kebiasaan pagi hari di rumah, guru menemukan
peserta didik yang percaya diri, berinisiatif mengajukan diri untuk menyanyi,
mampu menuangkan idenya dalam bentuk gambar yang jelas, dengan goresan
garis yang bagus dan indah. Peserta didik juga mampu menangkap penjelasan dan
kesimpulan dari kegiatan dengan baik dan cepat.
32 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
Berdasarkan kondisi tersebut, guru dapat merancang rencana pembelajaran
pengayaan sebagai berikut.
Kompetensi
Dasar Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan
4.1 Menggambar
ekspresi dengan
mengolah garis,
warna, dan bentuk
berdasarkan hasil
pengamatan di
lingkungan sekitar
4.7 Menyanyikan
lagu anak-anak dan
berlatih memahami
isi lagu
Menyanyikan lagu
dengan percaya
diri.
Menjelaskan
tentang isi lagu.
Membuat gambar
tentang kebiasaan
pagi hari di rumah.
Metode
Guru melakukan pembelajaran pengayaan
dengan metode penugasan dan peningkatan
keterampilan.
Peserta didik diminta membantu guru untuk
memberikan motivasi pada teman-teman
dalam menyanyi dan bergerak mengikuti
nuansa iramanya. Ia juga diminta untuk
membuat gambar kegiatan sehari-hari
dalam bentuk komik sederhana.
Perencanaan
Dilakukan langsung saat proses
pembelajaran. Ketika melakukan gerak dan
lagu tentang kegiatan sehari-hari, guru bisa
meminta peserta didik untuk maju ke depan
menjadi “asisten” guru untuk menyanyi dan
bergerak sesuai dengan nuansa dan irama
lagu.
Proses Pelaksanaan
Aktivitas yang dilakukan : Memberikan
project dan mendorong peserta didik untuk
meningkatkan keterampilannya.
Proses :Peserta didik yang percaya diri, riang
dan berani bisa memotivasi teman-teman
lainnya untuk menyanyi dengan lebih
bersemangat.
Setelah menyanyi guru meminta semua
peserta didik untuk menggambar kegiatan
sehari-hari, akan tetapi pada peserta didik
yang berbakat diberikan tugas lebih tinggi
yaitu menggambarkan kegiatan sehari-
harinya dalam bentuk buku komik sederhana.
Penilaian Otentik
Penilaian otentik dilakukan dengan mereview
dan memberi komentar hasil kerja (gambar
komik sederhana tentang kegiatan sehari-
hari).
33 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
Contoh 3
Pembelajaran Pengayaan Terkait K1-K4
Identifikasi :
Melalui hasil identifikasi awal di kelas IV SD, tema Berbagai Pekerjaan, subtema
Jenis-jenis Pekerjaan, dengan indikator muatan pelajaran pada Kompetensi Dasar
Bahasa Indonesia : “Membedakan kalimat langsung dan tidak langsung,” guru
menemukan peserta didik yang mampu mengolah dan menyajikan teks wawancara
dengan sangat baik. Ia mampu menggunakan kosa kata yang bervariasi, dapat
menggunakan kalimat langsung dan tidak langsung dengan tepat sesuai konteks.
Peserta didik selalu menyelesaikan tugasnya dengan lebih cepat. Berdasarkan
kondisi tersebut, guru dapat merancang rencana pembelajaran pengayaan sebagai
berikut.
Kompetensi
Dasar Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan
4.3. Mengolah dan menyajikan teks
wawancara tentang jenis-jenis usaha dan
pekerjaan serta kegiatan ekonomi dan
koperasi secara
mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah kosa kata
baku
Membedakan kalimat langsung
dan tidak langsung
Metode Guru melakukan pembelajaran pengayaan
dengan metode eksplorasi.
Perencanaan Peserta didik diminta untuk melakukan
wawancara dan menuliskan hasilnya.
Sebelumnya peserta didik juga ditanyakan untuk mencari nara sumber yang memiliki
profesi tertentu, bisa profesi-profesi yang diidolakan/diminatinya, misal: pemain bola
untuk diwawancarai dan diminta untuk
menuliskan hasil wawancaranya.
Pelaksanaan Dilakukan langsung saat proses
pembelajaran.
Guru memberikan referensi narasumber, menyiapkan alat-alat wawancara (kertas, alat
tulis atau alat perekam bila memungkinkan). Guru memberikan referensi nara sumber,
menyiapkan alat-alat wawancara (kertas, alat tulis atau alat perekam bila memungkinkan).
Guru juga memberikan contoh laporan
wawancara yang baik dan benar dari surat kabar, sebagai bahan referensi.
Penilaian Otentik
Penilaian otentik dilakukan dengan mereview
hasil kerja (laporan hasil wawancara) yang dilakukan oleh peserta didik.
34 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
Contoh 4
Pembelajaran Pengayaan Terkait K1 – K3
Identifikasi
Melalui hasil identifikasi awal di kelas IV SD, tema Indahnya Kebersamaan, subtema
Budaya Bangsaku, dengan indikator muatan pelajaran pada Kompetensi Dasar
PPKn : (1) menuliskan makna dari tiap sila dari pancasila dalam bentuk peta pikiran,
(2) menjelaskan perilaku yang sesuai dengan sila-sila panca sila dalam bentuk
tulisan, (3) mendesain poster tentang persatuan, guru menemukan peserta didik
yang dapat menuntaskan materi ajar dengan cepat dan baik. Peserta didik
menunjukkan kemampuan berpikir kritis, menjawab pertanyaan dengan baik,
mengajukan pertanyaan yang relevan dan kritis, melakukan analisis dan mengaitkan
bersatu dalam keberagaman dengan konteks kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan kondisi tersebut, guru dapat merancang rencana pembelajaran
pengayaan sebagai berikut.
Kompetensi
Dasar Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan
3.4. Memahami arti
bersatu dalam
keberagaman di
rumah, di sekolah,
dan masyarakat.
1. Menuliskan
makna dari tiap
sila dari
pancasila dalam
bentuk peta
pikiran,
2. Menjelaskan
perilaku yang
sesuai dengan
sila-sila pancasila
dalam bentuk
tulisan,
3. Mendesain
poster tentang
persatuan.
Metode
Guru melakukan pembelajaran pengayaan
dengan membuat alternatif pembelajaran
pengayaan yaitu dengan metode penugasan.
Perencanaan
Peserta didik diminta untuk menuliskan
pengalaman sehari-harinya terkait dengan
menjaga persatuan dalam keberagaman, dalam
sebuah karangan yang benar secara tata
bahasa dan indah. Atau membuat poster
tentang persatuan dalam keberagaman.
Guru menyiapkan alat perangkat pendukung
pembelajaran pengayaan.
Guru juga akan membuat
dokumentasi/mengumpulkan hasil kerja
(portofolio).
Pelaksanaan
Dilakukan langsung saat proses pembelajaran.
Guru menugaskan kepada peserta didik untuk
menuliskan pengalaman sehari-hari terkait
dengan menjaga persatuan dalam
keberagaman, dalam sebuah karangan.
Kemudian peserta didik diminta untuk
35 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
Kompetensi
Dasar Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan
menjelaskan hasil karangannya.
Sedangkan peserta didik yang membuat poster
tentang persatuan dalam keberagaman , hasil
karyanya dipajang di kelas.
Penilaian Otentik
Penilaian otentik dilakukan dengan mereview
hasil kerja (tulisan/karangan/poster) yang
dilakukan oleh peserta didik dan
mendokumentasikannya
36 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
37 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI PEMBELAJARAN
REMEDIAL DAN PENGAYAAN DI SEKOLAH DASAR
A. Perencanaan Monev
Setelah melakukan identifikasi awal terhadap permasalahan belajar peserta
didik, berarti guru telah memperoleh pengetahuan yang utuh tentang peserta didik dan
mulai untuk membuat perencanaan.
B. Pelaksanaa Monev
Setelah melakukan identifikasi awal terhadap permasalahan belajar peserta didik,
berarti guru telah memperoleh pengetahuan yang utuh tentang peserta didik dan mulai
untuk membuat perencanaan.
C. Laporan Hasil Monev
Setelah melakukan identifikasi awal terhadap permasalahan belajar peserta didik,
berarti guru telah memperoleh pengetahuan yang utuh tentang peserta didik dan mulai
untuk membuat perencanaan.
D. Indikator Keberhasilan melalui Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
Setelah melakukan identifikasi awal terhadap permasalahan belajar peserta didik,
berarti guru telah memperoleh pengetahuan yang utuh tentang peserta didik dan mulai
untuk membuat perencanaan.
E. Faktor Pendukung
Setelah melakukan identifikasi awal terhadap permasalahan belajar peserta didik,
berarti guru telah memperoleh pengetahuan yang utuh tentang peserta didik dan mulai
untuk membuat perencanaan.
38 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
39 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
BAB V
PENUTUP
Pembelajaran remedial dan pengayaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dengan program pembelajaran dan penilaian. Program pembelajaran remedial dan
pengayaan merupakan tindak lanjut guru terhadap proses dan hasil belajar peserta
didik. Oleh karena itu, pelaksanaan pembelajaran remedial dan pengayaan perlu
dirancang dengan baik berdasarkan analisis hasil penilaian dan ketercapaian kompetensi
peserta didik.
Dalam panduan teknis ini telah diberikan penjelasan tentang pengertian, tujuan,
dan prinsip pembelajaran remedial dan pengayaan, serta contoh praktis pengembangan
pembelajaran remedial dan pengayaan. Panduan ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman tentang pengertian pembelajaran remedial dan pengayaan serta prinsip-
prinsip pengembangan dengan baik. Melalui panduan ini disarankan guru dapat
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran remedial dan pengayaan sesuai dengan
hasil analisis penilaian dan konteks pembelajaran di sekolah masing-masing.
Dari contoh-contoh yang telah dipaparkan pada panduan ini, guru memiliki acuan
dalam melaksanakan pembelajaran remedial dan pengayaan yang berkontribusi besar
terhadap keberhasilan belajar peserta didik. Melalui contoh-contoh tersebut diperoleh
pemahaman bahwa pembelajaran remedial dan pengayaan dapat dilaksanakan oleh
guru.
40 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
41 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional.2008. Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Remedial. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Departemen Pendidikan Nasional.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Panjaitan, Mutiara O. 2011. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Warkitri, dkk.1999.Penilaian Pencapaian Hasil Belajar; Modul Universitas Terbuka.
Jakarta: Universitas Terbuka. Ludpag, Anselmo, 1989, Educational Psychology, National Publishing, Philiphines. K. A. Heller, F. J. Monks, and A. H. Passow (Eds.), "Nurturing social-emotional
development of gifted children."In International Handbook for Research on Giftedness and Talent, pp. 525-538. Oxford: Pergamon Press.
Khatena, Joe, 1992, Gifted: Challenge and Response for Education, , F.E. Peacock Publishers
Sanctrock W, John, Educational Psychology, 2008, Mc.Graw Hill
42 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
43 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar
44 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar