Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

48
i Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar KATA PENGANTAR Kurikulum 2013 telah diimplementasikan mulai tahun 2013 yang dilaksanakan secara bertahap. Pada tahun 2014 implementasikan kurikulum 2013 dilaksanakan di semua sekolah, pada tahun 2015 implementasi kurikulum dilaksanakan pada 9,322 sekolah dasar di 444 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan kurikulum 2013 ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar-Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menenga, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melaksanakan program pendampingan bagi guru di sekolah dasar agar memiliki pemanhaman, sikap dan ketrampilan yang sejalan dengan kurikulum 2013. Dalam pelaksanaannyam keberhasilan program pendampingan perlu di dukung oleh ketersediaan panduan yang secara teknis mampu mimbimbing dan mengarahkan guru melaksanakan praktik pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 tersebut. Panduan teknis yang telah disusun adalah: 1. Panduan Teknis Pendampingan Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar 2. Panduan Teknis Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Di Sekolah Dasar 3. Panduan Teknis Pembelajaran di Sekolah Dasar 4. Panduan Teknis Penilaian di Sekolah Dasar 5. Panduan Teknis Pengisian Rapor dan Buku Induk di Sekolah Dasar 6. Panduan Teknis Remedial Dan Pengayaan di Sekolah Dasar 7. Panduan Teknis Pengembangan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar 8. Panduan Teknis Pelaksanaan Bimbingan Psiko-Edukatif di Sekolah Dasar 9. Panduan Teknis Interaksi Sekolah Dengan Orangtua di Sekolah Dasar 10. Panduan Teknis Pemanfaatan TIK Dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar 11. Panduan Teknis Pengembangan Muatan Lokal di Sekolah Dasar 12. Panduan Teknis Menyusun Buku I – Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di Sekolah Dasar

Transcript of Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

Page 1: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

i Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

KATA PENGANTAR

Kurikulum 2013 telah diimplementasikan mulai tahun 2013 yang dilaksanakan

secara bertahap. Pada tahun 2014 implementasikan kurikulum 2013 dilaksanakan

di semua sekolah, pada tahun 2015 implementasi kurikulum dilaksanakan pada

9,322 sekolah dasar di 444 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Untuk mendukung

keberhasilan pelaksanaan kurikulum 2013 ini, Direktorat Pembinaan Sekolah

Dasar-Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menenga, Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, melaksanakan program pendampingan bagi guru di

sekolah dasar agar memiliki pemanhaman, sikap dan ketrampilan yang sejalan

dengan kurikulum 2013. Dalam pelaksanaannyam keberhasilan program

pendampingan perlu di dukung oleh ketersediaan panduan yang secara teknis

mampu mimbimbing dan mengarahkan guru melaksanakan praktik pembelajaran

sesuai dengan kurikulum 2013 tersebut. Panduan teknis yang telah disusun

adalah:

1. Panduan Teknis Pendampingan Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

2. Panduan Teknis Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Di

Sekolah Dasar

3. Panduan Teknis Pembelajaran di Sekolah Dasar

4. Panduan Teknis Penilaian di Sekolah Dasar

5. Panduan Teknis Pengisian Rapor dan Buku Induk di Sekolah Dasar

6. Panduan Teknis Remedial Dan Pengayaan di Sekolah Dasar

7. Panduan Teknis Pengembangan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar

8. Panduan Teknis Pelaksanaan Bimbingan Psiko-Edukatif di Sekolah Dasar

9. Panduan Teknis Interaksi Sekolah Dengan Orangtua di Sekolah Dasar

10. Panduan Teknis Pemanfaatan TIK Dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar

11. Panduan Teknis Pengembangan Muatan Lokal di Sekolah Dasar

12. Panduan Teknis Menyusun Buku I – Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) di Sekolah Dasar

Page 2: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

ii Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

Panduan Teknis ini di susun sebagai acuan bagi guru, Kepala Sekolah,

Pengawas, para pembina pada Dinas Pendidikan, pemangku kepentingan,

orangtua, serta masyarakat dalam melaksanakan, membina dan memfasilitasi

kurikulum 2013 di SD. Sesuai dengan dinamika yang ada, upaya perbaikan

panduan ini perlu dilakukan.

Kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam penyusunan panduan

ini, kami ucapkan terima kasih dan penghargaan atas dedikasi dan sumbangan

pemikirannya. Semoga panduan ini dapat memberi manfaat dalam

menyukseskan pelaksanaan kurikulum 2013 di SD.

Jakarta, Juli 2015

Direktur Pembinaan SD

Ibrahim Bafadal

NIP. 19641228198701 1001

Page 3: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

iii Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Tujuan Panduan ............................................................................. 2

C. Dasar ............................................................................................ 2

D. Sasaran ........................................................................................ 3

E. Ruang Lingkup Panduan .................................................................. 3

BAB II PENGERTIAN DAN PRINSIP PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN 5

A. Hahekat Pembelajaran Remedial dan Pengayaan ............................. 5

B. Pembelajaran Remedial .................................................................. 6

C. Prinsip-Prinsip Remedial ................................................................ 8

D. Pembelajaran Pengayaan .............................................................. 8

E. Prinsip-prinsip Pengayaan ............................................................. 10

F. Jenis-jenis Pengayaan ................................................................... 11

BAB III PELAKSANAAN PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN ................ 15

A. Pelaksanaan Pembelajaran Remedial ............................................... 15

B. Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan ............................................ 29

BAB IV MONITORING DAN EVALUASI PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN

PENGAYAAN DI SD ......................................................................... 37

A. Perencanaan Monev ...................................................................... 37

B. Pelaksanaa Monev .......................................................................... 37

C. Laporan Hasil Monev ...................................................................... 37

D. Indikator Keberhasilan melalui Evaluasi Diri Sekolah (EDS) ................ 37

E. Faktor Pendukung .......................................................................... 37

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 39

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 41

Page 4: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

iv Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

Page 5: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

1 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mulai tahun pelajaran 2013/2014, Pemerintah telah memberlakukan kurikulum

baru yang disebut dengan Kurikulum 2013. Implementasi kurikulum tersebut diatur

dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang

Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Keberhasilan implementasi Kurikulum

2013 SD dalam kegiatan pembelajaran di sekolah dasar, sangat ditentukan oleh

pemahaman pemangku kepentingan pendidikan, utamanya guru. Dalam hal ini, Guru SD

harus memiliki pemahaman, kesadaran, kemampuan, kreativitas, kesabaran dan

keuletan dalam melaksanakannya. Dalam pelaksanaannya, sejumlah faktor seperti

keragaman kemampuan guru, jumlah guru, kondisi geografis, serta keterbatasan waktu

pelatihan yang diikuti guru, sangat mungkin membuat pemahaman dan keterampilan

guru dalam melaksanakan pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 menjadi beragam.

Oleh karenanya, diperlukan kegiatan pendampingan yang didukung oleh panduan

teknis, yang secara operasional memberikan petunjuk pembelajaran, mulai dari

perencanaan, pelaksanaan, penilain, dan tindak lanjutnya. Berkenaan dengan hal

tersebut, Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar menyusun berbagai panduan teknis

sebagai petunjuk operasional pembelajaran.

Buku Pantuan Teknis Pembelajaran Remedial dan Pengayaan ini, merupakan

salah satu panduan dari sepuluh panduan teknis yang disusun. Panduan teknis

pembelajaran remedial dan pengayaan ini menjadi sangat penting mengingat Kurikulum

2013 jenjang SD yang melaksanakan pembelajaran tematik terpadu menganut sistem

belajar tuntas. Kondisi ini memberikan implikasi bahwa peserta didik belum dapat

melanjutkan kegiatan belajar ke kompetensi berikutnya sebelum menguasai kompetensi

sebelumnya. Dengan demikian dalam proses pembelajaran, guru perlu melaksanakan

pembelajaran remedial bagi peserta didik yang belum menguasai kompetensi dan

memberi pengayaan bagi peserta didik yang lebih cepat menguasai kompetensi.

Page 6: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

2 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

B. Tujuan Panduan

Panduan Teknis ini dimaksudkan untuk:

1. Memfasilitasi guru untuk menangani dan membantu peserta didik yang secara

individual atau kelompok mengalami masalah pembelajaran.

2. Memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam merencanakan,

melaksanakan dan mengembangkan pembelajaran remedial dan pengayaan

dalam berbagai modus, strategi, dan model pembelajaran

C. Dasar

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan;

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar

Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar

Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar

Kepala Sekolah/Madrasah;

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar

Pengelolaan Pendidikan;

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar

Penilaian Pendidikan;

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar

Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA;

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar

Proses;

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang

Pembinaan Kesiswaan;

13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 48 Tahun 2010 tentang Rencana

Strategis Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014;

14. Rencana Aksi Nasional (RAN) Pendidikan Karakter Kementerian Pendidikan

Nasional Tahun 2010 – 2014.

15. Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses

16. Permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian

17. Permendikbud No.103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan

Dasar dan Menengah

18. Permendikbud No.104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh

Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

Page 7: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

3 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

D. Sasaran

Pengguna Panduan Teknis ini mencakup pihak-pihak sebagai berikut:

1. Pendamping Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

2. Guru secara individual atau kelompok guru (guru mata pelajaran, guru kelas, dan

guru pembina kegiatan ekstrakurikuler)

3. Kepala sekolah

4. Guru bimbingan dan konseling atau konselor sekolah

5. Tenaga kependidikan (pengawas, pustakawan sekolah, pembina pramuka)

6. Orangtua, komite sekolah dan masyarakat

E. Ruang Lingkup Panduan

Ruang lingkup panduan teknis ini mencakup substansi sebagai berikut:

1. Pengertian, Prinsip dan Langkah-Langkah Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

sebagai landasan bagi guru.

2. Pengertian, Prinsip dan Langkah-langkah Penerapan Pembelajaran Remedial dan

Pengayaan sebagai acuan atau masukan bagi guru, orang tua dan masyarakat

dalam melakukan kegiatan remedial dan pengayaan sesuai dengan kemampuan,

bakat, dan minat peserta didik.

3. Contoh-contoh penerapan pembelajaran remedial dan pengayaan di kelas.

Page 8: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

4 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

Page 9: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

5 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

BAB II

PENGERTIAN DAN PRINSIP

PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN

A. Hakekat Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

Pembelajaran Remedial dan Pengayaan merupakan tindak lanjut guru

terhadap proses dan hasil belajar peserta didik. Proses dan hasil belajar dapat

berupa kesulitan penguasaan peserta didik terhadap satu atau dua KD pada

subtema tertentu. Jika pada kompetensi inti (KI) pengetahuan dan keterampilan

(KI-3 dan KI-4), peserta didik belum mampu menguasai KD dengan proses yang

benar dan hasil yang baik, maka peserta didik harus menuntaskan KD yang belum

dikuasai melalui pembelajaran remedial, sebelum melangkah pada KD berikutnya.

Jika peserta didik telah menguasai KD, maka peserta didik dapat mengikuti

pembelajaran pengayaan untuk memperluas wawasan dan pemahamannya. Dalam

pelaksanaannya, guru harus menetapkan apakah peserta didik perlu mendapatkan

pembelajaran remedial atau pengayaan. Penetapan ini dilakukan setelah hasil

ulangan harian peserta didik selesai diolah. Sebelum menetapkan pembelajaran

remedial dan pengayaan, guru harus melakukan analisis terkait dengan hasil

ulangan harian, catatan observasi selama proses pembelajaran, serta informasi dari

berbagai pihak terkait peserta didik, misalnya informasi dari orang tua atau guru.

Langkah ini penting dilakukan untuk menetapkan apakah remedial atau pengayaan

yang dilakukan bersifat individual, kelompok, atau klasikal, serta apakah pola

pelaksanaannya difokuskan pada keunikan individu, substansi materi, atau strategi

pembelajaran yang digunakan guru.

Pembelajaran remedial dan pengayaan, harus mempertimbangkan dengan

cermat perbedaan individual peserta didik. Dalam hal ini, asumsi ketuntasan belajar

memungkinkan peserta didik mencapai kompetensi yang sama, sekalipun dengan

kebutuhan waktu yang berbeda. Peserta didik yang belajar lambat perlu waktu lebih

lama untuk materi yang sama, dibandingkan peserta didik pada umumnya. Untuk

peserta didik yang lamban, diperlukan langkah-langkah dan pemberian materi serta

penanganan yang berbeda dengan peserta didik yang cepat. Peserta didik yang

Page 10: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

6 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

lebih cepat belajar juga perlu penanganan dalam bentuk pengayaan, sehingga

memenuhi prinsip keadilan.

Upaya guru untuk mendorong keberhasilan peserta didik menguasai KD

sekaligus meminimalkan peserta didik yang harus mengikuti pembelajaran remedial,

dapat dilakukan melalui kegiatan penilaian diri sendiri dan/atau penilaian

antarteman, sehingga kompetensi yang dirasakan masih kurang dapat diatasi

sebelum peserta didik mengikuti kegiatan ulangan harian. Di samping itu,

pelaksanaan pembelajaran remedial dapat dilakukan pada setiap akhir pembelajaran

atau pada akhir satu pertemuan.

B. Pembelajaran Remedial

1. Pengertian

Pembelajaran Remedial adalah kegiatan pembelajaran yang diberikan kepada

peserta didik yang belum mencapai kompetensi minimal dalam satu KD tertentu.

Metode yang digunakan dalam pembelajaran remedial bervariasi sesuai dengan

sifat, jenis, dan latar belakang kesulitan belajar yang dialami peserta didik. Tujuan

pembelajaran juga dirumuskan sesuai dengan kesulitan yang dialami peserta didik.

Pada pelaksanaan pembelajaran remedial, media pembelajaran harus betul-betul

disiapkan guru agar dapat mempermudah peserta didik dalam memahami KD yang

dirasa sulit. Alat evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran remedial pun perlu

disesuaikan dengan kesulitan belajar yang dialami peserta didik.

2. Mengapa Diperlukan Pembelajaran Remedial?

Setiap guru berharap peserta didik dapat mencapai penguasaan kompetensi yang

telah ditentukan. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66

Tahun 2013 tentang Standar Penilaian, setiap pendidik hendaknya memperhatikan

PENTING UNTUK DIPAHAMI GURU

Remedial bukan mengulang tes (ulangan harian) dengan materi yang sama,

tetapi guru memberikan perbaikan pembelajaran pada KD yang belum

dikuasai oleh peserta didik melalui upaya tertentu. Setelah perbaikan

pembelajaran dilakukan, guru melakukan penilaian untuk mengetahui apakah

peserta didik telah memenuhi kompetensi minimal dari KD yang

diremedialkan.

Page 11: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

7 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

prinsip perbedaan individu (kemampuan awal, kecerdasan, kepribadian, bakat,

potensi, minat, motivasi belajar, gaya belajar), maka pembelajaran remedial

dilakukan untuk memenuhi kebutuhan/hak peserta didik. Dalam pembelajaran

remedial guru akan membantu peserta didik untuk memahami kesulitan belajar

yang dihadapi, mengatasi kesulitan dengan memperbaiki cara belajar dan sikap

belajar yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang optimal.

3. Kapan Dilakukan Pembelajaran Remedial?

Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 65 Tahun 2013

tentang Standar Proses, No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian: “Hasil

penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan perbaikan

(remedial), pengayaan (enrichment) atau pelayanan konseling”.

Penilaian yang dimaksud tidak terpaku pada hasil tes (ulangan harian) pada KD

tertentu. Penilaian juga bisa dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung

(dari aspek pengetahuan, sikap ataupun keterampilan). Pembelajaran remedial,

dapat dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran atau pada akhir satu subtema,

sesuai dengan kondisi dan capaian kompetensi peserta didik.

4. Berapa Lama Pembelajaran Remedial Dilakukan?

Pembelajaran remedial dilaksanakan sampai peserta didik menguasai KD yang

diharapkan (tujuan tercapai). Ketika peserta didik telah mencapai kompetensi

minimalnya (setelah pembelajaran remedial dilakukan), maka pembelajaran

remedial tidak perlu dilanjutkan.

5. Bagaimana Pembelajaran Remedial Dilakukan?

Teknik pembelajaran remedial bisa diberikan secara individual, berkelompok, atau

klasikal. Beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pelaksanaan

pembelajaran remedial yaitu: pembelajaran individual, pemberian tugas, diskusi,

tanya jawab, kerja kelompok, dan tutor sebaya.

Aktivitas guru dalam pembelajaran remedial, antara lain: memberikan tambahan

penjelasan atau contoh, menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dengan

sebelumnya, mengkaji ulang pembelajaran yang lalu, menggunakan berbagai jenis

media. Setelah peserta didik mendapatkan perbaikan pembelajaran dilakukan

penilaian, untuk mengetahui apakah peserta didik sudah menguasai KD yang

diharapkan.

Page 12: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

8 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

6. Siapa yang Melakukan Pembelajaran Remedial?

Guru kelas melakukan identifikasi terhadap kesulitan peserta didik, kemudian

membuat perencanaan pembelajaran remedial meliputi penentuan materi ajar,

penetapan metode, pemilihan media, dan penilaian.

C. Prinsip-prinsip Pembelajaran Remedial

Prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran remedial sesuai dengan sifatnya

sebagai pelayanan khusus antara lain:

1. Adaptif

Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk belajar

sesuai dengan daya tangkap, kesempatan, dan gaya belajar masing-masing.

2. Interaktif

Pembelajaran remedial hendaknya melibatkan keaktifan guru untuk secara

intensif berinteraksi dengan peserta didik dan selalu memberikan monitoring dan

pengawasan agar mengetahui kemajuan belajar peserta didik.

3. Fleksibilitas dalam metode pembelajaran dan penilaian

Pembelajaran remedial perlu menggunakan berbagai metode pembelajaran dan

metode penilaian yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.

4. Pemberian umpan balik sesegera mungkin

Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada peserta didik mengenai

kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin agar dapat menghindari

kekeliruan belajar yang berlarut-larut.

5. Pelayanan sepanjang waktu

Pembelajaran remedial dilakukan secara berkesinambungan dan harus selalu

tersedia programnya agar setiap saat peserta didik dapat mengaksesnya sesuai

dengan keperluannya masing-masing.

D. Pembelajaran Pengayaan

1. Pengertian Pengayaan

Dalam kurikulum dirumuskan secara jelas KI dan KD yang harus dikuasai peserta

didik sesuai dengan alokasi waktu yang sudah ditentukan. Penguasaan KI dan KD

setiap peserta didik diukur dengan menggunakan sistem penilaian acuan kriteria

(PAK). Jika seorang peserta didik mencapai standar tertentu maka peserta didik

dipandang telah mencapai ketuntasan. Oleh karena itu pembelajaran pengayaan

Page 13: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

9 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

dapat diartikan memberikan tambahan/perluasan pengalaman atau kegiatan peserta

didik yang teridentifikasi melampaui ketuntasan belajar yang ditentukan oleh

kurikulum.

Metode yang digunakan bervariasi sesuai dengan bahan kajian, muatan

pelajaran yang dipelajari peserta didik. Dalam pembelajaran pengayaan, media

belajar harus betul-betul disiapkan guru agar dapat memfasilitasi peserta didik untuk

memperkaya pengetahuan, melatih keterampilan, dan membentuk sikap yang baik.

Kegiatan pengayaan dilaksanakan dengan tujuan memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk memperdalam penguasaan materi pelajaran yang

berkaitan dengan materi pelajaran yang sudah maupun yang akan dipelajari

sehingga tercapai tingkat perkembangan yang optimal sesuai dengan

kemampuannya.

2. Apa saja yang dapat dilakukan dalam pengayaan?

Guru melakukan pengayaan sesuai dengan bahan kajian atau muatan pelajaran

yang sedang dipelajari, seperti membaca materi diikuti dengan menulis laporan,

melakukan percobaan dan menjadi tutor sebaya bagi teman yang memerlukan

pembelajaran remedial.

Guru mengembangkan latihan praktis dari materi yang sedang dibahas,

membuat hasil karya, melakukan suatu proyek, membahas masalah, atau

mengerjakan permainan yang harus diselesaikan peserta didik. Apapun kegiatan

yang dipilih guru, hendaknya kegiatan pengayaan tersebut menyenangkan dan

mengembangkan kemampuan kognitif tinggi sehingga mendorong peserta didik

untuk mengerjakan tugas yang diberikan.

3. Mengapa diperlukan pengayaan?

Kurikulum 2013 Sekolah Dasar menganut sistem pembelajaran berbasis aktivitas

atau kegiatan, sistem pembelajaran tuntas, dan pelayanan perbedaan individu

peserta didik.

Dengan memperhatikan prinsip perbedaan individu (kemampuan awal, kecerdasan,

kepribadian, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, gaya belajar) tersebut, maka

pengayaan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan/hak peserta didik.

Dalam pembelajaran pengayaan, guru memfasilitasi peserta didik untuk

memperkaya wawasan dan keterampilan serta mampu mengaplikasikan dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 14: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

10 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

4. Kapan dilakukan pembelajaran pengayaan?

Pembelajaran pengayaan dilakukan ketika peserta didik telah menguasai KD

(teridentifikasi melampaui ketuntasan belajar yang ditentukan oleh kurikulum). Guru

perlu mengantisipasi dengan menyiapkan program-program atau aktivitas yang

sesuai KD untuk memfasilitasi peserta didik. Pembelajaran pengayaan dapat

dilakukan bersama-sama dengan kegiatan pembelajaran atau dilakukan di luar jam

pelajaran.

5. Bagaimana pembelajaran pengayaan dilakukan?

Pembelajaran pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui

ketuntasan belajar dengan memerlukan waktu lebih sedikit daripada teman-teman

lainnya. Waktu yang masih tersedia dapat dimanfaatkan peserta didik untuk

memperdalam/memperluas atau mengembangkan bahan kajian, muatan pelajaran,

maupun mempraktikkan bahan kajian yang dipelajari. Guru dapat memfasilitasi

peserta didik dengan memberikan berbagai sumber belajar, antara lain:

perpustakaan, majalah atau koran, internet, bahan praktik, demonstrasi dll.

6. Siapa yang terlibat dalam pembelajaran pengayaan?

Pihak utama yang berperan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

pengayaan adalah guru kelas, mengingat guru kelas adalah orang yang memahami

kelebihan peserta didik. Dalam praktiknya, jika diperlukan, guru dapat melakukan

kerjasama dengan narasumber dalam melaksanakan pembelajaran pengayaan.

E. Prinsip-prinsip Pembelajaran Pengayaan

Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam mengonsep pembelajaran pengayaan

menurut Khatena (1992):

1. Inovasi

Guru perlu menyesuaikan program yang diterapkannya dengan kekhasan

peserta didik, karakteristik kelas serta lingkungan hidup dan budaya peserta didik.

2. Kegiatan yang memperkaya

Dalam menyusun materi dan mendisain pembelajaran pengayaan, kembangkan

dengan kegiatan yang menyenangkan, membangkitkan minat, merangsang

pertanyaan, dan sumber-sumber yang bervariasi dan memperkaya.

3. Merencanakan metodologi yang luas dan metode yang lebih bervariasi

Page 15: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

11 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

Misalnya dengan memberikan project, pengembangan minat dan aktivitas-

akitivitas menggugah (playful). Menerapkan informasi terbaru, hasil-hasil penelitian

atau kemajuan program-program pendidikan terkini.

F. Jenis-jenis Pembelajaran Pengayaan

1. Kegiatan eksploratori yang masih terkait dengan KD yang sedang dilaksanakan

yang dirancang untuk disajikan kepada peserta didik. Sajian yang dimaksud

contohnya: bisa berupa peristiwa sejarah, buku, narasumber, penemuan, uji coba,

yang secara regular tidak tercakup dalam kurikulum.

1. Keterampilan proses yang diperlukan oleh peserta didik agar berhasil dalam

melakukan pendalaman dan investigasi terhadap topik yang diminati dalam bentuk

pembelajaran mandiri.

2. Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik yang memiliki

kemampuan belajar lebih tinggi berupa pemecahan masalah nyata dengan

menggunakan pembelajaran pemecahan masalah, penemuan, proyek, dan

penelitian ilmiah.

Pemecahan masalah ditandai dengan:

Identifikasi bidang permasalahan yang akan dikerjakan;

Penentuan fokus masalah/problem yang akan dipecahkan;

Penggunaan berbagai sumber;

Pengumpulan data menggunakan teknik yang relevan;

Analisis data;

Penyimpulan hasil investigasi.

Guru dalam menyusun pelaksanaan pengayaan dapat memperhatikan

pendapat yang kemukakan oleh Passow (1993) bahwa dalam merancang

pembelajaran pengayaan, penting untuk memperhatikan tiga hal, yaitu :

a. Keluasan dan kedalaman konsep. Konsep dan materi yang diberikan tidak

hanya berisi bagian luarnya saja, tetapi lebih menyeluruh dan mendalam.

Sekolah tertentu, khususnya yang memiliki peserta didik lebih cepat dalam

belajar dibanding sekolah-sekolah pada umumnya, dapat menaikkan

tuntutan kompetensi melebihi standar isi. Misalnya sekolah-sekolah yang

menginginkan memiliki keunggulan khusus.

Page 16: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

12 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

Contoh: pembahasan hukum Phytagoras, tidak hanya berupa rumus dan

pemecahan soal namun juga memberikan pemahaman yang luas mulai dari

sejarah terbentuknya hukum-hukum Phytagoras dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari.

b. Tempo dan kecepatan dalam pembelajaran pengayaan.

Sesuaikan cara pemberian materi pelajaran dengan tempo dan kecepatan daya

tangkap peserta didik. Hal ini berkaitan dengan kecepatan daya tangkap yang

dimiliki peserta didik sehingga materi dapat diberikan dengan lebih mendalam

dan lebih dinamis. Hal ini untuk menghindari kebosanan peserta didik yang telah

menguasai materi pelajaran yang diberikan di kelas.

c. Memperhatikan isi dan tujuan dari materi yang diberikan

Hal ini bertujuan agar kurikulum yang dirancang lebih tepat guna dan responsif

terhadap kebutuhan peserta didik. Renzulli (1979) menyatakan bahwa

pembelajaran pengayaan berbeda dengan program akselerasi karena

pengayaan dirancang dengan lebih memperhatikan keunikan dan kebutuhan

individual dari peserta didik.

Langkah-langkah dalam pembelajaran pengayaan diawali dengan kegiatan

identifikasi, perencanaan, dan pelaksanaan. Guru tidak perlu menunggu hasil

penilaian otentik kemampuan peserta didik. Namun apabila melalui observasi

proses pembelajaran, peserta didik sudah terindikasi memiliki kemampuan yang

lebih dari teman lainnya (bisa ditandai dengan: penguasaan materi yang cepat dan

membutuhkan waktu yang lebih singkat, sehingga peserta didik seringkali memiliki

waktu sisa yang lebih banyak, karena dapat menyelesaikan tugas atau menguasai

materi dengan cepat), maka guru dapat merencanakan dan memutuskan untuk

melaksanakan pembelajaran pengayaan.

Winner dalam Santrock (2007), mengemukakan karakteristik peserta didik

yang berbakat antara lain :

a. Peserta didik berbakat biasanya cermat/teliti dalam setiap hal ataupun

kesempatan dimana mereka harus menggunakan kemampuannya. Mereka adalah

anak-anak yang selalu menjadi yang pertama dalam menguasai suatu pelajaran

dengan usaha yang juga minimal dibandingkan teman-teman atau peserta didik-

peserta didik yang lain dikarenakan mereka sejak lahir memiliki kemampuan yang

tinggi dalam satu atau beberapa bidang.

Page 17: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

13 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

b. Dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik yang berbakat dapat berhasil

memecahkan masalah secara tepat dengan cara yang ia kembangkan atau ia

temukan sendiri. Peserta didik yang berbakat dapat menangkap atau lebih

menyukai petunjuk yang tidak eksplisit dibandingkan dengan peserta didik yang lain

c. Memiliki hasrat untuk ”menguasai”. Mereka memiliki hasrat, obsesi dan minat

dan kemampuan untuk fokus, sehingga sangat mudah baginya untuk memahami

dan menguasai suatu hal.

Page 18: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

14 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

Page 19: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

15 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

BAB III

PELAKSANAAN PEMBELAJARAM REMEDIAL

DAN PENGAYAAN DI SEKOLAH DASAR

A. Pelaksanaan Pembelajaran Remedial

1. Identifikasi Permasalahan Pembelajaran

Penting untuk memahami bahwa “tidak ada dua individu yang persis sama di

dunia ini”, begitu juga penting untuk memahami bahwa peserta didik pun memiliki

beragam variasi baik kemampuan, kepribadian, tipe, dan gaya belajar, maupun latar

belakang sosial-budaya. Oleh karenanya guru perlu melakukan identifikasi terhadap

keseluruhan permasalahan pembelajaran.

Secara umum identifikasi awal bisa dilakukan melalui :

a. Observasi selama proses pembelajaran

b. Penilaian otentik

c. Wawancara

Permasalahan pembelajaran bisa dikategorikan ke dalam tiga fokus perhatian:

1) Permasalahan pada keunikan peserta didik

a) Keberagaman individu dapat berpengaruh terhadap hasil belajar dan

permasalahan belajar peserta didik. Ada peserta didik yang cenderung lebih aktif

dan senang praktik secara langsung, ada yang cenderung mengamati, ada yang

lebih tenang dan suka membaca. Di kelas, guru juga perlu memiliki wawasan lebih

menyeluruh mengenai latar belakang keluarga dan sosial budaya. Peserta didik yang

dibesarkan dalam keluarga pedagang, tentu memiliki keterampilan berbeda dengan

keluarga petani atau nelayan.

b) Peserta didik yang berasal dari keluarga yang terpecah (tidak harmonis),

mungkin berbeda dengan peserta didik yang berasal dari keluarga harmonis dan

mendukung kegiatan belajar.

2) Permasalahan pada materi ajar

Rancangan pembelajaran telah disiapkan dalam buku guru dan buku siswa. Pada

praktiknya, tidak semua yang disajikan dalam materi ajar, sesuai dengan

kompetensi peserta didik. Guru bisa saja menemukan bahwa materi ajar (KD) yang

disajikan dalam buku terlalu tinggi bagi peserta didik tertentu disebabkan keunikan

peserta didik. Oleh karena itu perlu disiapkan berbagai alternatif contoh aktivitas

Page 20: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

16 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

pembelajaran yang bisa digunakan guru untuk mengatasi permasalahan

pembelajaran (contoh dan alternatif aktivitas untuk peserta didik yang merasa

kesulitan terhadap materi ajar, bisa dilihat dalam buku “Panduan Teknis

Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa)

3) Permasalahan pada strategi pembelajaran

Dalam proses pembelajaran, guru sebaiknya tidak hanya terpaku pada satu strategi

atau metode pembelajaran saja, karena tipe dan gaya belajar peserta didik sangat

bervariasi termasuk juga minat dan bakatnya, sehingga guru perlu mengidentifikasi

apakah kesulitan peserta didik dalam menguasai materi disebabkan oleh strategi

atau metode belajar yang kurang sesuai.

2. Perencanaan Remedial

Setelah melakukan identifikasi awal terhadap permasalahan belajar peserta didik,

berarti guru telah memperoleh pengetahuan yang utuh tentang peserta didik dan

mulai untuk membuat perencanaan. Dengan melihat bentuk kebutuhan dan tingkat

kesulitan yang dialami peserta didik, guru akan dapat merencanakan waktu dan

cara yang tepat untuk melakukan pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial

bisa dilakukan:

a. Di dalam jam belajar efektif atau terintegrasi dalam pembelajaran.

Segera setelah guru mengidentifikasi kesulitan peserta didik dalam proses

pembelajaran guru dapat secepatnya mengambil tindakan berupa pembelajaran

remedial untuk peserta didik yang teridentifikasi dan pelaksanaannya terintegrasi

dalam proses pembelajaran. Strategi yang digunakan meliputi diskusi kelompok,

tanya jawab, dan tutor sebaya.

b. Menetapkan waktu khusus di luar jam belajar efektif.

Dalam perencanaaan guru perlu menyiapkan hal-hal yang mungkin diperlukan

dalam pelaksanaan pembelajaran remedial, seperti:

1) Menyiapkan media pembelajaran.

2) Menyiapkan contoh dan alternatif aktivitas.

3) Menyiapkan materi dan alat pendukung.

Pembelajaran remedial di luar jam pelajaran dapat melibatkan orang tua di rumah.

Page 21: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

17 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

3. Pelaksanaan Pembelajaran Remedial

Setelah perencanaan disusun, langkah selanjutnya adalah melaksanakan

pembelajaran remedial sesuai dengan perencanaan pembelajaran remedial yang

telah dibuat. Pelaksanaan pembelajaran remedial dapat dilakukan secara individual,

kelompok, maupun klasikal. Remedial secara individual dilakukan jika hasil penilaian

dalam satu rombongan belajar, menunjukkan satu atau beberapa orang peserta

didik (biasanya tidak lebih dari 15% dari jumlah peserta didik di kelasnya)

mengalami kesulitan terhadap materi atau KD dalam sub tema tertentu (biasanya

ditunjukkan dalam pencapaian KD yang kurang dari KKM), atau menunjukkan

perilaku khas yang perlu penanganan secara individual. Remedial yang dilakukan

secara kelompok, didasarkan pada pertimbangan bahwa sejumlah peserta didik

dalam satu rombongan belajar menunjukkan kesulitan yang relatif sama pada

materi atau KD dalam subtema tertentu. Sedangkan remedial secara klasikal

dilakukan jika sebagian besar atau sekitar 75% peserta didik mengalami kesulitan.

Dalam pelaksanaannya, berdasarkan hasil identifikasi permasalahan, strategi

pembelajaran remedial ditekankan pada: (1) keunikan peserta didik, (2) alternatif

contoh dan aktivitas terkait materi ajar, dan (3) strategi/metode pembelajaran.

Pembelajaran remedial dapat dilakukan secara terintegrasi dalam pembelajaran,

dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran, atau dilakukan di luar jam

pelajaran.

4. Evaluasi Pembelajaran Remedial

Identifikasi keberhasilan dilakukan setelah pembelajaran remedial selesai

dilaksanakan. Bila peserta didik belum mencapai kompetensi minimal (KKM) yang

ditetapkan guru, maka guru perlu meninjau kembali strategi pembelajaran remedial

yang diterapkan atau melakukan identifikasi (analisis kebutuhan) peserta didik

dengan lebih seksama.

Apabila peserta didik berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan atau KKM, guru

berhasil melaksanakan pembelajaran remedial bagi peserta didik. Keberhasilan

pembelajaran remedial dapat dipertahankan sebagai bahan rujukan dalam

pencapaian tujuan pembelajaran atau bagi rekan guru lainnya. Apabila ternyata

ditemukan kasus khusus di luar kompetensi guru, guru dapat mengonsultasikan

dengan orang tua untuk selanjutnya dilakukan konsultasi dengan ahli.

Page 22: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

18 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

Skema Langkah-langkah Pembelajaran Remedial

A B C

Identifikasi Permasalahan

Pembelajaran :

Melakukan Perencanaan :

Pelaksanaan Remedial :

Evaluasi Remedial :

Contoh Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Remedial

Contoh 1.

Pembelajaran Remedial Terkait Dengan Keunikan Peserta Didik

Identifikasi :

Hasil penilaian di kelas I SD tema Keluargaku, subtema “Keluarga Besarku,” dengan

indikator KD muatan pelajaran Matematika (1) menunjukkan berbagai bentuk

bangun datar yang ada di sekolah dan (2) membuat bentuk baru dengan cara

menyusun berbagai bangun datar, menunjukkan bahwa ada satu peserta didik yang

belum dapat menunjukkan bangun datar yang ada di sekolah dan belum mampu

menggambar dan cara menyusunnya. Melalui hasil identifikasi awal (observasi

selama proses pembelajaran dan pengujian sederhana terhadap indera penglihatan

peserta didik), guru menemukan bahwa peserta didik tersebut memiliki jarak

penglihatan yang terbatas serta sulit dalam mengenali bentuk yang dilihatnya.

Berdasarkan contoh kasus di atas, maka pembelajaran remedial yang dapat

dilakukan tidak hanya difokuskan pada substansi materi yang tidak dikuasai peserta

didik, akan tetapi dalam pelaksanaannya, guru dapat melakukan pendekatan

Permasalahan pada Keunikan Peserta Didik

Permasalahan pada capaian KD/Materi Ajar

Permasalahan pada Strategi Pembelajaran

Dilakukan dalam jam Belajar Efektif

Dilakukan di Luar

Jam Belajar Efektif

Menyesuaikan dengan

keunikan Peserta Didik

Menyiapkan alternatif

contoh2 terkait materi ajar

Menyesuaian Strategi

Pembelajaran

Identifikasi Keberhasilan

Page 23: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

19 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

pribadi, memberikan motivasi terkait dengan kondisi penglihatan peserta didik, serta

penanganan yang mungkin berbeda dengan peserta didik lain yang memiliki

kesulitan substansi yang sama. Di samping itu, guru melakukan komunikasi dengan

orang tua berkenaan dengan masalah yang dihadapi peserta didik, serta upaya-

upaya yang sebaiknya dilakukan orang tua berkenaan dengan masalah keterbatasan

penglihatan anaknya.

Sementara itu, untuk pembelajaran remedial pada indikator yang terdeteksi, guru

dapat merancang rencana sebagai berikut.

Kompetensi

Dasar Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Remedial

3.2 Mengenal bangun

datar dan bangun

ruang

menggunakan

benda-benda

yang ada di

sekitar rumah,

sekolah, atau

tempat bermain.

1.Menunjukkan

berbagai bentuk

bangun datar

yang ada di

sekolah

2.Membuat

bentuk baru

dengan cara

menyusun

berbagai

bangun datar.

Metode

Melakukan penjelasan ulang dan memberikan

contoh-contoh yang lebih kongkrit yang ada

di sekitar anak dengan pendekatan keunikan

individu (menyentuh, meraba, membentuk).

Perencanaan

Dilakukan di luar jam belajar efektif.

Menyiapkan media dan alat pendukung.

Proses Pelaksanaan

Guru memulai pembelajaran dengan

mengajak peserta didik bermain bentuk

dengan bantuan tanah liat atau plastisin.

Setelah peserta didik merasa nyaman dan

terlibat dengan kegiatan, kemudian guru

masuk ke dalam materi ajar (bangun

datar).

Langkah selanjutnya, guru memberikan

penjelasan ulang dengan jarak yang lebih

dekat dan menggunakan benda-benda di

sekitar yang berbentuk bangun datar (segi

empat-segi tiga-lingkaran, dan bentuk-

bentuk bangun datar lainnya).

Peserta didik bisa menyentuh, meraba,

dan melihat dari jarak dekat benda

bangun datar sambil guru menjelaskan

ulang akan konsep bangun datar agar

peserta didik dapat memahaminya dengan

lebih baik.

Guru meminta peserta didik untuk

membuat gambar bangun-bangun datar,

mulai dari bangun datar yang sederhana

(lingkaran) sampai yang lebih kompleks

Page 24: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

20 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

Kompetensi

Dasar Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Remedial

(segi lima). Membantu peserta didik

menamai bentuk-bentuk bangun datar

yang dibuatnya.

Peserta didik membuat bentuk bangun

datar dengan menggunakan alat bantu

lidi/kawat lentur, dan sebagainya.

Penilaian Otentik

Guru melakukan identifikasi keberhasilan

secara langsung terhadap pemahaman

peserta didik, selama pelaksanaan

pembelajaran remedial dengan bertanya:

1. Apa yang tadi kita lakukan?

2. Apa saja yang telah digambar olehmu?

3. Jadi apakah nama-nama bangun datar

ini?

4. Bagaimana ciri-cirinya?

5. Sebutkan benda-benda di sekitarmu yang

berbentuk segitiga!

Apabila peserta didik berhasil memenuhi

kompetensi yang diharapkan, beri

penguatan:

1. non verbal (senyuman, acungan jempol,

tepuk tangan),

2. verbal (“bagus”, “hebat”) atau

3. pemberian reward (benda-benda yang

menyenangkan bagi peserta didik atau

benda seperti: pensil,penggaris, buku).

Guru melakukan penilaian melalui

tes/ulangan terkait dengan materi.

Contoh 2.

Pembelajaran Remedial Terkait Dengan Materi Pembelajaran

Identifikasi :

Melalui hasil identifikasi awal di kelas I SD, tema Keluargaku, subtema Keluarga

Besarku, dengan indikator KD muatan pelajaran Matematika adalah:

(1) menunjukkan berbagai bentuk bangun datar yang ada di sekolah dan

(2) membuat bentuk baru dengan cara menyusun berbagai bangun datar,

diperoleh data bahwa peserta didik:

1. memiliki daya tangkap yang lebih lambat,

Page 25: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

21 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

2. masih belum memahami konsep bangun datar meskipun telah diberikan

penjelasan ulang,

3. terkesan tidak percaya diri dan malu mengemukakan pendapat.

Strategi pembelajaran yang dilakukan guru adalah kegiatan mengamati,

memberikan penjelasan, dan pemberian tugas di kelas.

Berdasarkan permasalahan tersebut, guru dapat merancang rencana

pembelajaran remedial sebagai berikut.

Kompetensi

Dasar Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Remedial

3.2 Mengenal

bangun datar

dan bangun

ruang

menggunakan

benda-benda

yang ada di

sekitar rumah,

sekolah, atau

tempat

bermain.

1.Menunjukkan

berbagai bentuk

bangun datar yang

ada di sekolah

2.Membuat bentuk

baru dengan cara

menyusun

berbagai bangun

datar.

Strategi

Memeragakan bentuk-bentuk bangun datar

melalui lagu dan gerak. Menerangkan

dengan lebih kongkrit, melalui peragaan

dan storytelling.

Perencanaan

Dilakukan segera setelah guru

mengidentifikasikan peserta didik yang

mengalami kesulitan.

Menyiapkan media dan alat pendukung

(lagu dan gerak senam).

Pelaksanaan

Segera setelah guru mengetahui ada

peserta didik yang kesulitan dan terlihat

tidak antusias dan sulit menangkap maksud

dari yang dijelaskan guru, Guru mulai

membangun suasana kelas menjadi lebih

hidup dan melibatkan seluruh kelas untuk

bernyanyi. Lagu yang dinyanyikan adalah

lagu yang bertema bentuk. Contoh : lagu

Topi saya Bundar. Sambil melakukan

gerakan-gerakan bentuk bangun datar.

(lagu bisa diubah syairnya sesuai dengan

kebutuhan: topi untuk bundar/lingkaran,

buku untuk kotak, dll)

Berkumpulah di kelas, minta peserta didik

yang mengalami kesulitan untuk duduk

dekat guru. Kemudian Guru bercerita

(storytelling) tentang kisah “si tomat

bundar yang baik” (pilih cerita-cerita yang

terkait dengan bentuk bangun datar),

ceritakan dengan menarik dan peserta didik

mendengarkan.

Page 26: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

22 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

Kompetensi

Dasar Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Remedial

“Dahulu tomat

bentuknya garis, tidak

seperti buah dan sayur lain di kebun yang

bentuknya bulat, gemuk dan

bernas. Tapi si tomat tidak pernah

berkecil hati. Ia juga suka

menolong. Suatu hari ia menyelamatkan

laba-laba kecil dari incaran

burung, dan laba2 itu berkata

bahwa setiap si tomat berbuat

sebuah kebaikan ia akan memiliki

tambahan 1 buah sisi. Karena ia suka

menolong, maka sisi tomat selalu

bertambah, ketika sisinya berjumlah tiga

tomat berbentuk segitiga, berbuat satu

kebaikan lagi bertambahlah sisinya mejadi

empat, begitu seterusnya sampai

sisi tomat berjumlah tak terhingga,

jadilah si tomat berbentuk bundar”

seperti sekarang.

(cerita oleh : Tri Puspitarini)

Amati perubahan sikap peserta didik yang

mengalami kesulitan. Bila ia lebih tertarik

dengan kegiatan dan cerita, ajak ia untuk

lebih terlibat dan buat kegiatan menjadi

lebih interaktif dan ajukan pertanyaan-

pertanyaan.

Guru dapat menggambar si tomat berbagai

bentuk bangun datar atau meminta peserta

didik untuk menggambarnya.

Penilaian Otentik

Guru melakukan penilaian secara langsung

selama proses pembelajaran. Sambil

bercerita, guru dapat mengajukan

pertanyaan:

1. Jadi, sekarang si tomat berbentuk

apa?

2. Si tomat segi 5 ada berapa sisinya?

3. Berapa jumlah sisi si tomat bundar?

Apabila peserta didik berhasil memenuhi

kompetensi yang diharapkan, beri

penguatan:

1. Non verbal (senyuman, acungan

Page 27: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

23 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

Kompetensi

Dasar Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Remedial

jempol, tepuk tangan),

2. Verbal (“bagus”, “hebat”) atau

pemberian reward (benda-benda yang

menyenangkan bagi peserta didik atau

benda seperti pensil).

Guru melakukan penilaian melalui

tes/ulangan terkait dengan materi.

Contoh 3.

Pembelajaran Remedial Terkait Dengan Strategi/Metode Pembelajaran

Identifikasi :

Melalui hasil identifikasi awal di kelas I SD, tema Lingkungan Bersih Sehat dan

Asri, subtema Lingkungan Rumahku, dengan indikator muatan pelajaran pada

Kompetensi Dasar Matematika adalah: (1) mengidentifikasi operasi penjumlahan

dua angka, (2) mengidentifikasi operasi pengurangan dari 20, diperoleh data

peserta didik memiliki daya tangkap lambat, masih belum memahami konsep

penjumlahan dan pengurangan dua angka meskipun telah diberikan penjelasan

ulang. Strategi pembelajaran yang dilakukan guru adalah kegiatan mengamati,

dan memberikan penjelasan di kelas serta pemberian tugas. Berdasarkan

permasalahan tersebut, guru dapat merancang rencana pembelajaran remedial

sebagai berikut.

Kompetensi

Dasar Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Remedial

3.4 Menunjukan

pemahaman

tentang besaran

dengan

menghitung

maju sampai

100 dan mundur

dari 20

1. Mengidentifikasi

operasi

penjumlahan

dua angka

2. Mengidentifikasi

operasi

pengurangan

dari 20

Metode

Melakukan penjelasan ulang dan memberikan

contoh-contoh penjumlahan dan

pengurangan yang lebih kongkrit yang ada di

sekitar anak dengan pendekatan keunikan

individu (menyentuh, meraba, membentuk).

Perencanaan

Dilakukan di luar jam belajar efektif.

Menyiapkan media dan alat pendukung.

Proses Pelaksanaan

Guru memulai pembelajaran dengan

mengajak peserta didik mengingat kembali

Page 28: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

24 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

Kompetensi

Dasar Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Remedial

tentang membilang angka 41 sampai 60

melalui kartu bilangan. Setelah peserta didik

merasa nyaman dan terlibat dengan

kegiatan, kemudian guru masuk ke dalam

materi ajar (penjumlahan dan pengurangan).

Langkah selanjutnya, guru memberikan

penjelasan ulang mengenai penjumlahan dan

pengurangan melalui kartu bilangan.

Peserta didik bisa menyentuh, meraba dan

melihat dari jarak dekat kartu bilangan

tersebut dan memahaminya dengan lebih

baik. Selanjutnya guru meminta peserta didik

menentukan pasangan-pasangan bilangan

dengan jumlah tertentu menggunakan kartu

bilangan dan menuliskannya dengan arahan

guru.

Penilaian Otentik

Guru melakukan identifikasi keberhasilan

secara langsung terhadap pemahaman

peserta didik, selama pelaksanaan

pembelajaran remedial dengan bertanya.

1. Apa yang tadi kita lakukan?

2. Apa saja yang telah kamu lihat?

3. Apakah kalian memahami penjumlahan

dan pengurangan melalui kartu bilangan

tadi?

Apabila peserta didik berhasil memenuhi

kompetensi yang diharapkan, beri

penguatan:

1. Non verbal (senyuman, acungan jempol,

tepuk tangan),

2. Verbal (bagus, hebat),

3. Pemberian reward (benda-benda yang

menyenangkan bagi peserta didik atau

benda seperti pensil, buku, dan

penggaris).

Guru melakukan penilaian melalui

tes/ulangan terkait dengan materi.

Page 29: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

25 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

Contoh 4.

Pembelajaran Remedial Terkait Dengan Strategi/Metode Pembelajaran

Identifikasi :

Setelah melakukan analisis hasil ulangan harian peserta didik kelas IV pada tema

Selalu Berhemat Energi, sub tema Macam-macam Sumber Energi, dengan

indikator: (1) menjelaskan melalui tulisan berbentuk laporan tentang peranan

energi cahaya Matahari dalam kehidupan, (2) melaporkan hasil pengamatan

tentang manfaat energi cahaya matahari bagi kehidupan manusia, serta

observasi selama proses pembelajaran, guru menemukan bahwa peserta didik

belum dapat fokus dalam kegiatan dan tidak dapat menjelaskan dalam bentuk

tulisan tentang peranan energi cahaya matahari dalam kehidupan. Sehingga

dalam kegiatan percobaan di kelas peserta didik cenderung mengganggu, tidak

terlibat dalam kegiatan pembelajaran, sehingga tidak memahami materi.

Berdasarkan permasalahan tersebut, guru dapat merancang rencana

pembelajaran remedial sebagai berikut.

Kompetensi

Dasar Indikator Pelaksanaa Pembelajaran Remedial

3.6. Memahami sifat-

sifat cahaya melalui

pengamatan dan

mendeskripsikan

penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari

1. Menjelaskan

melalui tulisan

berbentuk

laporan tentang

peranan energi

cahaya Matahari

dalam

kehidupan,

2. Melaporkan hasil

pengamatan

tentang manfaat

energi cahaya

Matahari bagi

kehidupan

manusia.

Strategi

Aktivitas luar kelas, percobaan secara

berkelompok.

Perencanaan

Dilakukan di luar jam pelajaran efektif.

Guru menyiapkan media pembelajaran

kreatif dan merencanakan aktivitas di luar

kelas.

Guru menyiapkan media dan alat

pendukung terkait materi dan percobaan.

Pelaksanaan

Peserta didik diajak keluar kelas untuk

berolahraga (menyalurkan energi anak

yang sangat aktif) di halaman sekolah.

Guru dan peserta didik berolahraga di

halaman sekolah. Guru meminta peserta

didik untuk menceritakan apa yang

dilihatnya dan dirasakannya.

Apa perbedaannya bila berada di bawah

pohon rindang dengan di bawah sinar

matahari. Peserta didik juga diminta untuk

melihat/mengamati sekelilingnya,

Page 30: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

26 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

Kompetensi

Dasar Indikator Pelaksanaa Pembelajaran Remedial

contoh: melihat ke tanah ada refleksi

cahaya matahari. Guru mendorong anak

untuk lebih menjelajahi apa yang dilihat di

sekelilingnya. Kemudian Guru menyiapkan

alat peraga berupa kain basah yang

dijemur di bawah sinar matahari langsung

dan kain yang tidak terkena sinar matahari.

Guru bisa mengajak peserta didik menyanyi

lagu-lagu yang memiliki tema cahaya atau

guru menciptakan lagu tentang cahaya

atau yang terkait dengan cahaya, seperti

lagu “fotosintesis”.

Guru menugaskan peserta didik untuk

menyusun laporan tentang manfaat energi

matahari bagi kehidupan. Laporan ditulis

secara berkelompok. Guru memberikan

bimbingan dengan mengajukan beberapa

pertanyaan.

Penilaian Otentik

Peserta didik diminta untuk membacakan

laporan yang telah ditulis.

Apabila peserta didik berhasil memenuhi

kompetensi yang diharapkan, beri

penguatan:

1. Non verbal (senyuman, acungan

jempol, tepuk tangan),

2. Verbal (bagus, hebat) atau

3. Pemberian reward (benda-benda yang

menyenangkan bagi peserta didik atau

benda seperti pensil).

Peserta didik juga dijelaskan kembali

bagaimana cara menuliskan laporan hasil

pengamatan. Guru melakukan penilaian

melalui tes/ulangan terkait dengan materi.

Page 31: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

27 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

Contoh 5.

Pembelajaran Remedial Terkait Keunikan Peserta Didik

Identifikasi

Setelah melakukan analisis hasil ulangan harian peserta didik kelas IV pada tema

Indahnya Kebersamaan, sub tema Keragaman Budaya Bangsaku, dengan

indikator: (1) menceritakan pengalamannya menjaga keharmonisan hubungan

dengan teman sebagai pengamalan nilai-nilai Pancasila, serta observasi selama

proses pembelajaran, guru menemukan bahwa peserta didik selalu mengganggu

teman. Ia suka mengolok-olok, meledek teman, suka mengolok-olok dialek/gaya

bicara teman dari suku tertentu. Guru menilai peserta didik ini tidak memahami

nilai-nilai keberagaman budaya dan sulit untuk menerapkan dalam kehidupan

sehari-hari.

Kompetensi

Dasar Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Remedial

3.5 Memahami

manusia dalam

dinamika interaksi

dengan lingkungan

alam, sosial,

budaya, dan

ekonomi

Menceritakan

pengalamannya

menjaga kehar-

monisan hubungan

dengan teman sebagai

pengamalan nilai-nilai

Pancasila

Strategi

Diskusi setelah mengamati tayangan

film/mengamati gambar atau naskah cerita

yang menggambarkan indahnya

persahabatan dalam keberagaman.

(sebagai contoh/gambaran, misal film

boneka si unyil, atau film laskar pelangi-

guru boleh menggunakan contoh film lain)

yang menggambarkan indahnya kehidupan

yang harmonis dalam keberagaman.

Bila tidak tersedia, guru boleh membuat

cerita sendiri dan dilakukan metode

storytelling.

Perencanaan

Dilakukan langsung saat proses

pembelajaran.

Guru menyiapkan media-media film,

gambar atau cerita yang dikarang sendiri.

Dilakukan secara berkelompok dan seluruh

peserta didik ikut terlibat.

Pelaksanaan

Kegiatan mengamati film di kelas. (dapat

diganti dengan membaca buku atau

membacakan cerita).

Setelah itu guru menyiapkan bahan diskusi.

Sebelumnya bangun suasana diskusi

menjadi lebih hangat dan santai. Gunakan

Page 32: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

28 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

Kompetensi

Dasar Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Remedial

bahasa Indonesia yang baik tapi tidak

terkesan formal atau menggurui.

Hindari melakukan diskusi dengan format

tanya jawab yang membosankan tetapi

gunakan dialog-dialog yang menggugah

anak untuk bertanya.

Sebaiknya guru bersikap netral dan

menghindari sikap menghakimi atau

merujuk ke salah satu peserta didik. Ajak

seluruh peserta didik untuk ikut terlibat

dalam diskusi dimana semua dapat bebas

mengemukakan pendapat.

Beri umpan balik pada setiap gagasan yang

dikemukakan peserta didik.

Setelah diskusi dilakukan refleksi dan

mengaitkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pada saat pembelajaran, guru mengadakan

observasi dengan menggunakan skala sikap

(K1 dan K2). Apabila terdapat peserta didik

yang mengolok-olok teman, guru menegur

dengan memberi pengertian.

Penilaian Otentik

Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan

lisan yang lebih bersifat refleksi seperti,

1. Apa yang kamu rasakan tentang sikap si

tokoh X yang punya sikap tidak toleran?

2. Bagaimana bila dalam sehari-hari kita

menemui teman yang seperti si tokoh

X?

3. Apa yang bisa disimpulkan dari cerita

tersebut?

4. Apa rasanya kalau kita berteman dan

saling menghargai?

Catat setiap jawaban yang dikemukakan

peserta didik serta amati perubahan sikap,

gerak tubuh, dan mimik wajah.

Untuk selanjutnya guru bisa mengontrol

perilaku-perilaku peserta didik dalam

kehidupan sehari-harinya.

Page 33: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

29 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

B. Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan

Dalam pelaksanaan pembelajaran pengayaan, guru diharapkan lebih peka dalam

mengenali peserta didik yang memiliki karakteristik khusus, dikarenakan mereka

memiliki kebutuhan yang juga berbeda dibandingkan dengan teman-temannya.

Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan yang dapat dilakukan

guru sebagai berikut.

1. Identifikasi Awal

Sebelum pembelajaran pengayaan dilakukan, guru harus melakukan

identifikasikasi awal terhadap minat dan gaya belajar peserta didik. Kegiatan ini

dimaksudkan agar pengayaan yang dilakukan dengan tepat sehingga peserta didik

merasa senang dalam pembelajaran pengayaan yang dilakukan.

2. Perencanaan Pengayaan

Setelah identifikasi awal dilakukan guru membuat perencanaan sesuai dengan

minat dan gaya belajar peserta didik. Hal-hal yang perlu disiapkan dalam

perencanaan adalah alternatif kegiatan apa yang akan diberikan untuk dilakukan

peserta didik. Guru menentukan berdasarkan kebutuhan pengayaan anak, apakah

aktifitas yang dipilih penekanannya pada K1 dan K2, K3 atau K4. Penentuan fokus

ini dapat pula ditentukan dengan berdiskusi atau menanyakan pada peserta didik

yang bersangkutan. Guru harus selalu menyiapkan pembelajaran pengayaan dengan

menyiapkan materi pengayaan dan alat atau perangkat pendukung aktifitas

pengayaan.

3. Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan

Pembelajaran pengayaan dilakukan dalam proses pembelajaran dilaksanakan

sesuai perencanaan dengan memperhatikan gaya dan minat belajar. Pengayaan

dilakukan saat proses pembelajaran selain untuk melayani kebutuhan

pengembangan potensi peserta didik juga dimaksudkan agar peserta tersebut tidak

merasa jenuh sehingga dapat berperilaku mengganggu proses pembelajaran yang

sedang berlangsung.

4. Penilaian Otentik

Setelah pelaksanaan pembelajaran pengayaan guru melakukan penilaian otentik

sesuai dengan jenis kegiatan dan aktifitas pengayaan tersebut misalnya mereview

hasil karangan, membuat rekaman atau dokumen proses aktifitas peserta didik,

membuat deskripsi kemajuan dan portofolio.

Page 34: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

30 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

Skema Langkah-langkah Pembelajaran Pengayaan

Identifikasi Awal :

Melakukan Perencanaan :

Pelaksanaan Pengayaan :

Penilaian otentik :

Contoh Rancangan Pembelajaran Pengayaan

Contoh 1

Pembelajaran Pengayaan terkait K1-K4

Identifikasi

Melalui hasil identifikasi awal di kelas I SD, tema Diriku, subtema Tubuhku, dengan

indikator muatan pelajaran pada Kompetensi Dasar PJOK “Melakukan gerak

lokomotor menggunakan kaki,” Guru menemukan peserta didik yang memiliki

keterampilan gerak dan olah tubuh yang sangat baik, memiliki gerak lokomotor

yang baik dan tangkas. Peserta didik tersebut juga memiliki bentuk tubuh yang

tegap, sehat dan kuat. Ia juga berminat pada pelajaran olahraga atau kegiatan seni

bela diri.

Identifikasi Minat dan Gaya

Belajar Peserta Didik

Penekanan

pada K1 dan K2

Penekanan pada K3

Dilaksanakan dalam pembelajaran sesuai

perencanaan dg memperhatikan gaya dan

minat belajar

Penekanan pada K4

Penilaian Otentik

Page 35: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

31 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

Berdasarkan kondisi tersebut, guru dapat merancang rencana pembelajaran

pengayaan sebagai berikut.

Kompetensi

Dasar Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan

4.1. Mempraktikkan

pola gerak dasar lokomotor yang

dilandasi konsep gerak (seperti konsep tubuh,

ruang, hubungan, dan

usaha) dalam berbagai bentuk permainan

sederhana dan atau tradisional

Melakukan gerak

lokomotor menggunakan

kaki

Metode

Guru melakukan pembelajaran pengayaan dengan metode penugasan dan

peningkatan keterampilan.

Perencanaan

Dilakukan dalam jam belajar efektif.

Pelaksanaan Peserta didik diberi peran lebih

dibandingkan dengan teman yang lain,

seperti diminta memimpin memberi contoh teman serta menjadi tutor sebaya.

Penilaian Otentik

Penilaian otentik dilakukan dengan

membuat rekaman /dokumentasi proses aktivitas peserta didik, membuat deskripsi

kemajuan dan portofolio.

Contoh 2

Pembelajaran Pengayaan Terkait K1-K4

Identifikasi

Melalui hasil identifikasi awal di kelas I SD, tema Kegiatanku, subtema Kegiatan Pagi

Hari, dengan indikator muatan pelajaran pada Kompetensi Dasar SBdP :

(1) menyanyikan lagu dengan percaya diri, (2) menjelaskan tentang isi lagu, dan

(3) membuat gambar tentang kebiasaan pagi hari di rumah, guru menemukan

peserta didik yang percaya diri, berinisiatif mengajukan diri untuk menyanyi,

mampu menuangkan idenya dalam bentuk gambar yang jelas, dengan goresan

garis yang bagus dan indah. Peserta didik juga mampu menangkap penjelasan dan

kesimpulan dari kegiatan dengan baik dan cepat.

Page 36: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

32 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

Berdasarkan kondisi tersebut, guru dapat merancang rencana pembelajaran

pengayaan sebagai berikut.

Kompetensi

Dasar Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan

4.1 Menggambar

ekspresi dengan

mengolah garis,

warna, dan bentuk

berdasarkan hasil

pengamatan di

lingkungan sekitar

4.7 Menyanyikan

lagu anak-anak dan

berlatih memahami

isi lagu

Menyanyikan lagu

dengan percaya

diri.

Menjelaskan

tentang isi lagu.

Membuat gambar

tentang kebiasaan

pagi hari di rumah.

Metode

Guru melakukan pembelajaran pengayaan

dengan metode penugasan dan peningkatan

keterampilan.

Peserta didik diminta membantu guru untuk

memberikan motivasi pada teman-teman

dalam menyanyi dan bergerak mengikuti

nuansa iramanya. Ia juga diminta untuk

membuat gambar kegiatan sehari-hari

dalam bentuk komik sederhana.

Perencanaan

Dilakukan langsung saat proses

pembelajaran. Ketika melakukan gerak dan

lagu tentang kegiatan sehari-hari, guru bisa

meminta peserta didik untuk maju ke depan

menjadi “asisten” guru untuk menyanyi dan

bergerak sesuai dengan nuansa dan irama

lagu.

Proses Pelaksanaan

Aktivitas yang dilakukan : Memberikan

project dan mendorong peserta didik untuk

meningkatkan keterampilannya.

Proses :Peserta didik yang percaya diri, riang

dan berani bisa memotivasi teman-teman

lainnya untuk menyanyi dengan lebih

bersemangat.

Setelah menyanyi guru meminta semua

peserta didik untuk menggambar kegiatan

sehari-hari, akan tetapi pada peserta didik

yang berbakat diberikan tugas lebih tinggi

yaitu menggambarkan kegiatan sehari-

harinya dalam bentuk buku komik sederhana.

Penilaian Otentik

Penilaian otentik dilakukan dengan mereview

dan memberi komentar hasil kerja (gambar

komik sederhana tentang kegiatan sehari-

hari).

Page 37: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

33 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

Contoh 3

Pembelajaran Pengayaan Terkait K1-K4

Identifikasi :

Melalui hasil identifikasi awal di kelas IV SD, tema Berbagai Pekerjaan, subtema

Jenis-jenis Pekerjaan, dengan indikator muatan pelajaran pada Kompetensi Dasar

Bahasa Indonesia : “Membedakan kalimat langsung dan tidak langsung,” guru

menemukan peserta didik yang mampu mengolah dan menyajikan teks wawancara

dengan sangat baik. Ia mampu menggunakan kosa kata yang bervariasi, dapat

menggunakan kalimat langsung dan tidak langsung dengan tepat sesuai konteks.

Peserta didik selalu menyelesaikan tugasnya dengan lebih cepat. Berdasarkan

kondisi tersebut, guru dapat merancang rencana pembelajaran pengayaan sebagai

berikut.

Kompetensi

Dasar Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan

4.3. Mengolah dan menyajikan teks

wawancara tentang jenis-jenis usaha dan

pekerjaan serta kegiatan ekonomi dan

koperasi secara

mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan

tulis dengan memilih dan memilah kosa kata

baku

Membedakan kalimat langsung

dan tidak langsung

Metode Guru melakukan pembelajaran pengayaan

dengan metode eksplorasi.

Perencanaan Peserta didik diminta untuk melakukan

wawancara dan menuliskan hasilnya.

Sebelumnya peserta didik juga ditanyakan untuk mencari nara sumber yang memiliki

profesi tertentu, bisa profesi-profesi yang diidolakan/diminatinya, misal: pemain bola

untuk diwawancarai dan diminta untuk

menuliskan hasil wawancaranya.

Pelaksanaan Dilakukan langsung saat proses

pembelajaran.

Guru memberikan referensi narasumber, menyiapkan alat-alat wawancara (kertas, alat

tulis atau alat perekam bila memungkinkan). Guru memberikan referensi nara sumber,

menyiapkan alat-alat wawancara (kertas, alat tulis atau alat perekam bila memungkinkan).

Guru juga memberikan contoh laporan

wawancara yang baik dan benar dari surat kabar, sebagai bahan referensi.

Penilaian Otentik

Penilaian otentik dilakukan dengan mereview

hasil kerja (laporan hasil wawancara) yang dilakukan oleh peserta didik.

Page 38: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

34 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

Contoh 4

Pembelajaran Pengayaan Terkait K1 – K3

Identifikasi

Melalui hasil identifikasi awal di kelas IV SD, tema Indahnya Kebersamaan, subtema

Budaya Bangsaku, dengan indikator muatan pelajaran pada Kompetensi Dasar

PPKn : (1) menuliskan makna dari tiap sila dari pancasila dalam bentuk peta pikiran,

(2) menjelaskan perilaku yang sesuai dengan sila-sila panca sila dalam bentuk

tulisan, (3) mendesain poster tentang persatuan, guru menemukan peserta didik

yang dapat menuntaskan materi ajar dengan cepat dan baik. Peserta didik

menunjukkan kemampuan berpikir kritis, menjawab pertanyaan dengan baik,

mengajukan pertanyaan yang relevan dan kritis, melakukan analisis dan mengaitkan

bersatu dalam keberagaman dengan konteks kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan kondisi tersebut, guru dapat merancang rencana pembelajaran

pengayaan sebagai berikut.

Kompetensi

Dasar Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan

3.4. Memahami arti

bersatu dalam

keberagaman di

rumah, di sekolah,

dan masyarakat.

1. Menuliskan

makna dari tiap

sila dari

pancasila dalam

bentuk peta

pikiran,

2. Menjelaskan

perilaku yang

sesuai dengan

sila-sila pancasila

dalam bentuk

tulisan,

3. Mendesain

poster tentang

persatuan.

Metode

Guru melakukan pembelajaran pengayaan

dengan membuat alternatif pembelajaran

pengayaan yaitu dengan metode penugasan.

Perencanaan

Peserta didik diminta untuk menuliskan

pengalaman sehari-harinya terkait dengan

menjaga persatuan dalam keberagaman, dalam

sebuah karangan yang benar secara tata

bahasa dan indah. Atau membuat poster

tentang persatuan dalam keberagaman.

Guru menyiapkan alat perangkat pendukung

pembelajaran pengayaan.

Guru juga akan membuat

dokumentasi/mengumpulkan hasil kerja

(portofolio).

Pelaksanaan

Dilakukan langsung saat proses pembelajaran.

Guru menugaskan kepada peserta didik untuk

menuliskan pengalaman sehari-hari terkait

dengan menjaga persatuan dalam

keberagaman, dalam sebuah karangan.

Kemudian peserta didik diminta untuk

Page 39: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

35 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

Kompetensi

Dasar Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan

menjelaskan hasil karangannya.

Sedangkan peserta didik yang membuat poster

tentang persatuan dalam keberagaman , hasil

karyanya dipajang di kelas.

Penilaian Otentik

Penilaian otentik dilakukan dengan mereview

hasil kerja (tulisan/karangan/poster) yang

dilakukan oleh peserta didik dan

mendokumentasikannya

Page 40: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

36 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

Page 41: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

37 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

BAB IV

MONITORING DAN EVALUASI PEMBELAJARAN

REMEDIAL DAN PENGAYAAN DI SEKOLAH DASAR

A. Perencanaan Monev

Setelah melakukan identifikasi awal terhadap permasalahan belajar peserta

didik, berarti guru telah memperoleh pengetahuan yang utuh tentang peserta didik dan

mulai untuk membuat perencanaan.

B. Pelaksanaa Monev

Setelah melakukan identifikasi awal terhadap permasalahan belajar peserta didik,

berarti guru telah memperoleh pengetahuan yang utuh tentang peserta didik dan mulai

untuk membuat perencanaan.

C. Laporan Hasil Monev

Setelah melakukan identifikasi awal terhadap permasalahan belajar peserta didik,

berarti guru telah memperoleh pengetahuan yang utuh tentang peserta didik dan mulai

untuk membuat perencanaan.

D. Indikator Keberhasilan melalui Evaluasi Diri Sekolah (EDS)

Setelah melakukan identifikasi awal terhadap permasalahan belajar peserta didik,

berarti guru telah memperoleh pengetahuan yang utuh tentang peserta didik dan mulai

untuk membuat perencanaan.

E. Faktor Pendukung

Setelah melakukan identifikasi awal terhadap permasalahan belajar peserta didik,

berarti guru telah memperoleh pengetahuan yang utuh tentang peserta didik dan mulai

untuk membuat perencanaan.

Page 42: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

38 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

Page 43: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

39 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

BAB V

PENUTUP

Pembelajaran remedial dan pengayaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dengan program pembelajaran dan penilaian. Program pembelajaran remedial dan

pengayaan merupakan tindak lanjut guru terhadap proses dan hasil belajar peserta

didik. Oleh karena itu, pelaksanaan pembelajaran remedial dan pengayaan perlu

dirancang dengan baik berdasarkan analisis hasil penilaian dan ketercapaian kompetensi

peserta didik.

Dalam panduan teknis ini telah diberikan penjelasan tentang pengertian, tujuan,

dan prinsip pembelajaran remedial dan pengayaan, serta contoh praktis pengembangan

pembelajaran remedial dan pengayaan. Panduan ini diharapkan dapat memberikan

pemahaman tentang pengertian pembelajaran remedial dan pengayaan serta prinsip-

prinsip pengembangan dengan baik. Melalui panduan ini disarankan guru dapat

merencanakan dan melaksanakan pembelajaran remedial dan pengayaan sesuai dengan

hasil analisis penilaian dan konteks pembelajaran di sekolah masing-masing.

Dari contoh-contoh yang telah dipaparkan pada panduan ini, guru memiliki acuan

dalam melaksanakan pembelajaran remedial dan pengayaan yang berkontribusi besar

terhadap keberhasilan belajar peserta didik. Melalui contoh-contoh tersebut diperoleh

pemahaman bahwa pembelajaran remedial dan pengayaan dapat dilaksanakan oleh

guru.

Page 44: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

40 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

Page 45: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

41 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional.2008. Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Remedial. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Departemen Pendidikan Nasional.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Panjaitan, Mutiara O. 2011. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan. Jakarta: Pusat

Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Warkitri, dkk.1999.Penilaian Pencapaian Hasil Belajar; Modul Universitas Terbuka.

Jakarta: Universitas Terbuka. Ludpag, Anselmo, 1989, Educational Psychology, National Publishing, Philiphines. K. A. Heller, F. J. Monks, and A. H. Passow (Eds.), "Nurturing social-emotional

development of gifted children."In International Handbook for Research on Giftedness and Talent, pp. 525-538. Oxford: Pergamon Press.

Khatena, Joe, 1992, Gifted: Challenge and Response for Education, , F.E. Peacock Publishers

Sanctrock W, John, Educational Psychology, 2008, Mc.Graw Hill

Page 46: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

42 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

Page 47: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

43 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar

Page 48: Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd

44 Panduan Teknis Remedial & Pengayaan Di Sekolah Dasar