Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

55
PPh Pasal 22 dan 23 Slide by: Jayu Pramudya dan Nia Paramita Departemen Akuntansi FEUI

Transcript of Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Page 1: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

PPh Pasal 22 dan 23

Slide by: Jayu Pramudya dan Nia ParamitaDepartemen Akuntansi FEUI

Page 2: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Sistematika

2

PPh 221.

PPh 232.

Page 3: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Landasan Hukum:Pasal 22 UU PPh

PMK No. 154/ PMK.03/ 2010 j.o. No. 224/ PMK.011/ 2012

PMK No. 253/ PMK.03/ 2008

PPh Pasal 22

Page 4: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Definisi

• Aktivitas pembayaran atas penyerahan barang bagi institusi pemerintah atau BUMN tertentu.

• Aktivitas impor barang.• Aktivitas penjualan atau pembelian barang di

industri tertentu.• Aktivitas penjualan barang sangat mewah.

Merupakan pajak yang dipungut atas:

4

Page 5: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

5

Pemungut, Penyetor, dan Pelapor (1)

• Bendahara pemerintah untuk mekanisme pembelian barang.

• Bendahara pengeluaran untuk mekanisme Uang Persediaan (UP).

• Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau pejabat penerbit Surat Perintah Membayar (SPM) untuk mekanisme Pembayaran Langsung (LS).

• BUMN tertentu.

Aktivitas Penyerahan Barang

• Bank Devisa• Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Aktivitas Impor

Page 6: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

6

Pemungut, Penyetor, dan Pelapor (2)

• Badan usaha yang ditunjuk Kepala KPP untuk penjualan hasil produksi dalam negeri di industri semen, kertas, baja, dan otomotif.

• Produsen atau importir BBM, BBG, dan pelumas untuk penjualan komoditas tersebut.

• Industri atau eksportir yang ditunjuk Kepala KPP untuk pembelian bahan keperluan di sektor kehutanan, perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan.

Aktivitas di Industri Tertentu

Page 7: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

7

BUMN Pemungut

• Pertamina, PLN, PGN, Telkom, Garuda Indonesia, Pembangunan Perumahan (PP), Wijaya Karya, Adhi Karya, Hutama Karya, Krakatau Steel.

Persero Non Perbankan

Seluruh Bank BUMN

Page 8: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

8

Tarif Pajak (1)

Aktivitas Penyerahan Barang• 1,5% dari harga pembelian.

Aktivitas Impor• 2,5% dari nilai impor bagi pengguna Angka Pengenal Impor (API).• 0,5% bagi pengguna API untuk impor kedelai, gandum, dan tepung

terigu.• 7,5% dari nilai impor bagi non pengguna API.• 7,5% dari harga jual lelang untuk barang yang tidak dikuasai.• Nilai impor = CIF ditambah Bea Masuk dan pungutan lain.

Page 9: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Pencatatan Transaksi PPh 22Bendaharawan Negara dan Impor

PPh 22 Dipungut Bendaharawan Negara Jumlah pajak yang dipungut oleh bendaharawan merupakan

pengurang kas yang diterima dicatat sebagai pembayaran pajak dimuka.

PPN dan PPnBM tidak dicatat, namun bukti potongnya dimintakan untuk memperoleh restitusi pajak.

PPh 22 Atas Impor Jumlah PPh 22 yang dibayarkan dicatat sebagai pajak dibayar

dimuka. Untuk Bea Masuk dan PPnBM menjadi penambah nilai

persediaan.9

Page 10: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Ilustrasi

Koperasi Medang Kamulan menerima pembayaran dari Kantor Humas Pemprov atas penyediaan furniture berbahan kayu jati senilai Rp 350.000.000,00. Berapakah beban PPh 22 dan bagaimana pernjurnalannya (metode periodik)?

Jawaban :Beban PPh 22 = 1,5% x 350.000.000

= Rp 5.250.000,00Jurnal Koperasi Jurnal Humas PemprovKas 344.750.000 Furniture 350.000.000Pajak dibayar di muka PPh 22 5.250.000 Kas 344.750.000

Penjualan 350.000.000 Utang PPh 22 5.250.000

10

Page 11: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

CV. Pancala mengirimkan tagihan ke Pemprov Aceh atas pengadaan barang sebesar Rp 220.000.000,00 termasuk PPN. Pengadaan barang tersebut dikenai pemungutan PPh 22 sebesar 1,5%. Harga pokok penjualan atas barang tersebut adalah Rp 115.000.000,00. Bagaimanakah CV. Pancala melakukan penjurnalan?Jawaban :

Ilustrasi(Pencatatan Transaksi Bendaharawan Negara)

11

Piutang dagang 197,000,000 Pajak dibayar di muka PPh 22 3,000,000

Penjualan 200,000,000 Harga pokok penjualan 115,000,000

Persediaan 115,000,000

Page 12: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Ilustrasi - (Impor)PT. Kutai Kartanegara melakukan transaksi jual beli dengan Tenggarong Inc.

yang berdomisili usaha di luar negeri atas sebuah mesin cetak tanpa menggunakan API. Nilai kontrak diketahui $ 10,000.00 berdasar ketentuan FOB shipping point. PT. Kutai Kartanegara mengasuransikan pengiriman tersebut dengan biaya premi sebesar 10% dari kontrak pembelian, dengan biaya pengangkutan senilai $ 1,500.00. Adapun Bea Masuk dan pungutan lain masing – masing adalah senilai 20% dan Rp 5.000.000,00. Kurs yang ditetapkan oleh Menkeu adalah Rp 10.000,00/ $ sedangkan oleh BI Rp 9.500,00/ $. Berapakah besar beban PPh 22?

Jawaban :

12

Cost 100,000,000.00Insurance (10% dari Cost) 10,000,000.00Freight 15,000,000.00CIF 125,000,000.00Bea Masuk (20% dari CIF) 25,000,000.00Pungutan Lain 5,000,000.00DPP PPN 155,000,000.00Beban PPh 22 (Tarif 7,5% dari nilai impor) 11,625,000.00

Page 13: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

PT. Argabelah melakukan impor atas barang dengan nilai pembelian $ 36.000 (kurs KMK berlaku Rp 9.100/ $). Perusahaan membayar biaya asuransi dan pengangkutan masing – masing sebesar 7,5% dan 5% dari nilai pembelian. Bea Masuk sebesar 10% dari CIF dan Bea Masuk lainnya $ 2.500. Penyerahan barang dikenai PPN dan PPnBM 20%. Jika perusahaan memiliki API (tarif PPh 22 2,5%), bagaimanakah penjurnalan dilakukan ?Jawaban :

Ilustrasi(Pencatatan Transaksi Impor)

13

PenghitunganCost 36,000 Insurance (7,5%) 2,700 Freight (5%) 1,800 CIF 40,500 Bea Masuk (10% CIF) 4,050 Bea Masuk lainnya 2,500 Nilai impor (DPP PPh 22, PPN, PPnBM) 47,050.00$ PPnBM (20% DPP) 9,410.00$ PPh 22 (2,5% DPP) 1,176.25$ PPN (10% DPP) 4,705.00$

Page 14: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Jawaban :

Ilustrasi(Pencatatan Transaksi Impor)

14

Nilai persediaan dicatat : (47.050 + 9.410) x 9.100) 513,786,000 Nilai Pajak dibayar di muka PPh 22 : 1.176,25 x 9.100 10,703,875 Nilai PPN masukan : 4.705 x 9.100 42,815,500

PenjurnalanPersediaan 513,786,000Pajak dibayar di muka PPh 22 10,703,875 PPN masukan 42,815,500

Kas 567,305,375

Page 15: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

15

Tarif Pajak (2)

Aktivitas di Industri Tertentu

• Penjualan hasil produksi dalam negeri.• 0,1% dari Dasar Pengenaan Pajak PPN (DPP PPN) di

industri kertas.• 0,25% dari DPP PPN di industri semen.• 0,45% dari DPP PPN di industri otomotif.• 0,3% dari DPP PPN di industri baja.• 0,3% dari DPP PPN atas obat – obatan di industri

farmasi.

Page 16: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

16

Tarif Pajak (3)

Aktivitas di Industri Tertentu• Penjualan BBM, BBG, dan pelumas.• 0,25% dari harga jual BBM untuk penjualan ke SPBU Pertamina.• 0,3% dari harga jual BBM untuk penjualan ke SPBU Non Pertamina

atau pihak lain.• 0,3% dari harga jual minyak tanah.• 0,3% dari harga jual BBG.• 0,3% dari harga jual pelumas.• 0,45% dari DPP PPN penjualan kendaraan bermotor di dalam negeri

oleh Agen Tunggal Pemegang Merek, Agen Pemegang Merek, atau Importitr Umum.

• 0,25% dari harga beli untuk pembelian di industri kehutanan, perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan.

Barang Sangat Mewah (PMK No. 253/ PMK. 03/ 2008)• 5% dari harga jual, tidak termasuk PPN dan PPnBM.

Page 17: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Pencatatan Transaksi PPh 22Industri Tertentu

Pihak Pemungut Mencatat penerimaan kas dan mengakui utang pajak, sebab

harus disetor ke kas negara. Pihak yang Dipungut

Mencatat pembayaran tersebut sebagai pajak dibayar di muka pada saat pembelian, sebab kewajiban perpajakannya telah dipenuhi.

17

Page 18: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Ilustrasi(Industri Tertentu)

Koperasi Holing mengadakan penjualan kepada Ny. Sima atas 1.000 rim kertas flano dengan nilai total Rp 77.000.000,00, termasuk PPN. Diketahui pula bahwa atas pembelian bubur kertas sebagai bahan baku, perusahaan telah dikenai PPh 22 senilai Rp 200.000,00. Berapakah PPh 22 yang dipungut Koperasi Holing dan bagaimana penjurnalannya dengan metode periodik?Jawaban :

Beban PPh 22 = 0,1% x (100%/ 110%) x 77.000.000= Rp 70.000,00

Jurnal Koperasi HolingPiutang dagang 77.070.000

Penjualan 70.000.000Utang PPh 22 70.000PPN keluaran 7.000.000

18

Page 19: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

CV. Talkandha merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pencetakan plat baja untuk keperluan industri. Di suatu transaksi, perusahaan mencatatkan penjualan kredit sebesar Rp 575.000.000,00, tidak termasuk PPN dan PPh 22 (tarif 0,3%), dengan harga pokok penjualan sebesar Rp 465.000.000,00. Bagaimana penjual dan pembeli melakukan pencatatan?Jawaban :

Ilustrasi(Pencatatan Transaksi Industri Tertentu)

19

Penjual (CV. Talkandha)Piutang dagang 634,225,000

Penjualan 575,000,000 PPN keluaran 57,500,000 Utang PPh 22 1,725,000

Harga pokok penjualan 465,000,000 Persediaan 465,000,000

PembeliPersediaan 575,000,000 PPN masukan 57,500,000 Pajak dibayar di muka PPh 22 1,725,000

Utang dagang 634,225,000

Page 20: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Sanksi Tarif

CV. Tarumanegara melakukan pembelian lima keranjang ikan patin senilai Rp 1.500.000,00 per keranjang untuk keperluan ekspor, dengan biaya pengiriman sebesar Rp 50.000,00 ditanggung Tn. Mulawarman sebagai pedagang pengumpul. Jika Tn. Purnawarman tidak memiliki NPWP, berapakah besar PPh 22 yang harus dipungut oleh PT. Kutai Kartanegara?Jawaban :

Tarif PPh 22 = 0,25% x (1 + 100%)= 0,5%

Beban PPh 22 = 0,5% x 5 x 1.500.000= Rp 37.500,00

20

Bagi WP yang tidak memiliki NPWP,tarif lebih tinggi 100% untuk PPh 22 tidak final.

Ilustrasi

Page 21: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Saat Terutang dan Pelunasan

Pemungutan pajak terutang dilakukan saat pembayaran kecuali ditetapkan berlainan oleh Menkeu. Pengecualian tersebut antara lain:

21

Kegiatan Impor

Saat pembayaran bea masuk.Kecuali jika pembayaran bea masuk ditunda/ dibebaskan, pemungutan dilakukan saat penyelesaian Pemberitahuan Impor Barang (PIB).

Kegiatan Pembelian Barang Saat pembayaran.

Pembelian Hasil Produksi Saat penjualan.

Penjualan Hasil Produksi/ Pengolahan Barang Saat penerbitan delivery order.

Penyetoran hasil pungutan dilakukan ke Bank Persepsi atau Kantor Pos.

Page 22: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Objek Dikecualikan dari Pemungutan (1)

22

Impor barang dan/ atau penyerahan barang yang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan tidak terutang PPh.

Impor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan/ atau PPN.

Impor sementara, jika pada waktu impornya nyata – nyata dimaksudkan untuk diekspor kembali.

Impor kembali, yang meliputi barang – barang yang diimpor kembali dalam kualitas yang sama atau barang yang telah diekspor untuk perbaikan, pengerjaan dan pengujian yang memenuhi syarat yang ditentutkan Ditjen Bea dan Cukai.

Page 23: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Objek Dikecualikan dari Pemungutan (2)

23

Pembayaran atas pengadaan barang bagi institusi pemerintah jika berjumlah maksimal Rp 2.000.000,00 atau bagi BUMN maksimal Rp 10.000.000,00 dan tidak merupakan pembayaran terpecah-pecah; atau jika ditujukan untuk pembelian BBM, listrik, BBG, pelumas, air minum/ PDAM, dan benda pos.

Pembayaran untuk pembelian gabah dan/ atau beras oleh Perum Bulog.

Emas batangan yang akan diproses untuk menghasilkan barang perhiasan dari emas yang ditujukan untuk ekspor.

Pembayaran untuk pembelian barang sehubungan dengan penggunaan dana BOS.

Page 24: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Ilustrasi

Fa. Kalingga menandatangani kontrak dengan Pemerintah Kota Pasuruan untuk melakukan penyediaan ATK senilai Rp 110.000.000,00.

a. Berapakah besar beban PPh 22?b. Jika kontrak tersebut meliputi pula penyediaan 1000 lembar perangko

nominal Rp 6.000,00 at cost, berapakah besar beban PPh 22?

Jawaban :c. Beban PPh 22 = 1,5% x 110.000.000

= 1,5% x 110.000.000= Rp 1.650.000,00

b. Beban PPh 22 = 1,5% x (110.000.000 – 60.000.000)= 1,5% x 50.000.000= Rp 750.000,00

24

Page 25: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Pengecualian PPh 22

25

Pengecualian memerlukan bukti berupa Surat keterangan Bebas PPh 22 yang diterbitkan oleh Dirjen Pajak untuk:

• Impor barang dan/ atau penyerahan barang yang tidak terutang PPh.

• Emas batangan yang diproses untuk menghasilkan perhiasan untuk diimpor.

Pelaksanaan pengecualian dari pemungutan PPh 22 atas Impor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan/ atau PPN serta impor sementara dilakukan oleh Ditjen Bea dan Cukai, dengan tata cara yang diatur oleh Dirjen Bea dan Cukai dan/ atau Dirjen Pajak.

Pengecualian atas hal lain tidak memerlukan Surat Keterangan Bebas.

Page 26: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Landasan Hukum:Pasal 23 UU PPh

PMK No. 244/ PMK.03/ 2008

PPh Pasal 23

Page 27: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Definisi

• Penanaman modal.• Penyewaan aset fisik dan finansial.• Keterlibatan dalam pekerjaan atau kegiatan.• Pemberian jasa tertentu.

Pajak yang dikenakan terhadap WP dalam negeri dan BUT atas penghasilan dari:

27

Page 28: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Pemotong, Penyetor, dan Pelapor

28

Badan pemerintah.

Subjek pajak badan dalam negeri.

Penyelenggara kegiatan.

BUT.

Perwakilan perusahaan luar negeri lainnya.

Orang pribadi yang ditunjuk oleh Kepala KPP.

Page 29: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Tarif Pajak

15% dari jumlah bruto atas:• Dividen• Bunga• Royalti• Hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya selain yang dipotong PPh 21

huruf (e).

2% dari jumlah bruto (sebelum PPN) atas:• Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, kecuali

yang dikenai PPh pasal 4 ayat (2).• Imbalan jasa teknik, manajemen, konstruksi, konsultan, katering dan jasa lain

selain yang dipotong PPh 21.

Bagi yang tidak memiliki NPWP dikenai tarif 100% lebih tinggi

29

Page 30: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

30

Jasa penilai (appraisal); Jasa aktuaris; Jasa akuntansi, pembukuan, dan atestasi laporan keuangan; Jasa perancang (design); Jasa pengeboran (drilling) di bidang penambangan minyak dan gas

bumi (migas), kecuali yang dilakukan oleh bentuk usaha tetap (BUT); Jasa penunjang di bidang penambangan migas; Jasa penambangan dan jasa penunjang di bidang penambangan

selain migas; Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara; Jasa penebangan hutan; Jasa pengolahan limbah; Jasa penyedia tenaga kerja (outsourcing services) Jasa perantara dan/atau keagenan;

Lingkup Jasa Dikenai PPh 23 (1)PMK No. 244/ PMK. 03/ 2008

Page 31: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

31

Jasa di bidang perdagangan surat-surat berharga, kecuali yang dilakukan oleh Bursa Efek, KSEI dan KPEI;

Jasa custodian/penyimpanan /penitipan, kecuali yang dilakukan oleh KSEI;

Jasa pengisian suara (dubbing) dan/atau sulih suara; Jasa mixing film; Jasa sehubungan dengan software computer, termasuk perawatan,

pemeliharaan dan perbaikan; Jasa instalasi/pemasangan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas,

AC, dan/atau TV kabel, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai izin dan/atau sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi;

Jasa perawatan/perbaikan/pemeliharaan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC, TV kabel, alat transportasi/kendaraan dan/atau bangunan, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai izin dan/atau sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi;

Lingkup Jasa Dikenai PPh 23 (2)PMK No. 244/ PMK. 03/ 2008

Page 32: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

32

Jasa maklon; Jasa penyelidikan dan keamanan; Jasa penyelenggara kegiatan atau event organizer; Jasa pengepakan; Jasa penyediaan tempat dan/atau waktu dalam media

masa, media luar ruang atau media lain untuk penyampaian informasi;

Jasa pembasmian hama; Jasa kebersihan atau cleaning service; Jasa catering atau tata boga.

Lingkup Jasa Dikenai PPh 23 (3)PMK No. 244/ PMK. 03/ 2008

Page 33: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Pencatatan Transaksi PPh 23Tidak Final

Pihak Pemotong (Pihak yang Membayar) Mencatat utang pajak pada saat pembayaran dilakukan. Pajak akan mengurangi kas yang diberikan namun tidak mengurangi

beban perusahaan. Pajak yang dipotong akan disetorkan pada bulan berikutnya. Saldo utang pajak di neraca Jumlah yang belum disetorkan. Jika beban tidak dipungut pajak Beban tidak boleh menjadi pengurang.

Pihak yang Dipotong Pajaknya (Pihak yang Menerima Pembayaran) Mencatat sebagai pajak dibayar di muka pada saat pendapatan diakui. Jumlah kas yang diterima lebih sedikit dari pendapatan yang diakui.

33

Page 34: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Ilustrasi

34

PT. Kanjuruhan menandatangani sebuah kontrak untuk melaksanakan pengolahan limbah dengan teknik sanitary landfill di 10 lokasi dengan imbalan jasa sebesar Rp 35.000.000,00. Berapakah besarnya PPh 23 yang dipotong oleh klien terhadap PT. Kanjuruhan dan bagaimana penjurnalannya saat pembayaran?

Jawaban:

Beban PPh 23 = 2% x 35.000.000

= Rp 700.000,00

Jurnal PT. Kanjuruhan Klien

Kas 34.300.000 Beban operasi 35.000.000

Pajak dibayar di muka PPh 2 700.000 Kas 34.300.000

Pendapatan jasa 35.000.000 Utang PPh 23 700.000

Page 35: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Ilustrasi

35

Tn. Balaputradewa meminjam uang pada 1 Juli 2012 senilai Rp 1.000.000,00 kepada Tn. Samarotungga dengan bunga 8% per tahun. Kesepakatan mensyaratkan Tn. Balaputradewa membayarkan bunga pada 31 Juni 2012 dan 2013, serta mengembalikan seluruh pokok pinjaman pada saat pembayaran bunga kedua. Berapakah besar beban PPh 23 masing – masing di tahun 2012 dan 2013?

Jawaban :Beban PPh 23 2012 = Beban PPh 23 2013

= 15% x 8% x 1.000.000= 15% x 80.000= Rp 12.000,00

Page 36: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Ilustrasi

36

Koperasi Blambangan diminta untuk menyajikan hidangan di kegiatan simposium regional untuk 300 orang dengan nilai Rp 15.000,00 per orang. Berapakah besarnya PPh 23 yang dipotong oleh panitia dan bagaimana penjurnalannya?

Jawaban :Beban PPh 23 = 2% x 300 x 15.000

= 2% x 4.500.000= Rp 90.000,00

Jurnal PT. Kanjuruhan Panitia

Kas 4.410.000 Beban konsumsi 4.500.000

Pajak dibayar di muka PPh 2 90.000 Kas 4.410.000

Pendapatan jasa 4.500.000 Utang PPh 23 90.000

Page 37: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Fa. Kurusetra merupakan perusahaan yang menjalankan kegiatan produksi dengan menggunakan mesin yang sebagian di antaranya disewa dari pihak ketiga. Fa. Kurusetra melakukan pembayaran biaya sewa setiap bulan ketiga dan bulan kesembilan tahun berjalan untuk nilai sewa selama satu semester, sekaligus memotong PPh 23 dengan tarif 2%. Meski demikian, baik Fa. Kurusetra maupun perusahaan penyewa tetap melakukan pengakuan pendapatan dan beban untuk setiap bulan di pembukuan masing – masing. Jika nilai sewa per bulan adalah Rp 1.750.000,00, bagaimanakah penjurnalan dilakukan?

Ilustrasi(Pencatatan Transaksi Sewa Aset)

37

Page 38: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Jawaban:

Ilustrasi(Pencatatan Transaksi Sewa Aset)

38

Pemotong (Fa. Kurusetra)Utang sewa 3,500,000Beban sewa 1,750,000Sewa dibayar di muka 5,250,000

Kas 10,290,000Utang PPh 23 210,000

Pihak yang Dipotong Pajaknya (Pemilik mesin)Kas 10,290,000Pajak dibayar di muka PPh 23 210,000

Piutang sewa 3,500,000Pendapatan sewa 1,750,000Pendapatan sewa diterima di muka 5,250,000

Page 39: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

PT. Kiskendha melakukan pembayaran dividen tahunan senilai Rp 275,00 per lembar saham kepada sepuluh pemegang saham yang masing – masing memiliki 100 lot saham. Atas pembayaran dividen dikenai pemotongan PPh 23 dengan tarif 15%. Bagaimana perusahaan dan masing – masing pemegang saham melakukan pencatatan saat pengumuman dan saat pembayaran?Jawaban:

Ilustrasi(Pencatatan Transaksi Dividen)

39

Pemotong (PT. Kiskendha) Pihak yang Dipotong Pajaknya (Untuk Satu Pemegang Saham)Saat Pengumuman Saat PengumumanLaba ditahan 13,750,000 Piutang dividen 11,687,500

Utang dividen 11,687,500 Pajak dibayar di muka PPh 23 2,062,500Utang PPh 23 2,062,500 Penghasilan dividen 13,750,000

Saat Pembagian Saat PembagianUtang dividen 11,687,500 Kas 11,687,500

Kas 11,687,500 Piutang dividen 11,687,500

Page 40: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Pencatatan Transaksi PPh 23Final

Pihak Pemotong Mencatat seperti dalam memperlakukan pajak tidak final.

Pihak yang Dipotong Pajaknya Pencatatan dapat dilakukan dengan dua pendekatan:

• Mencatat Gross Seperti pajak tidak final.• Mencatat Net Hanya sebesar nilai setelah pajak.

Pilihan tergantung bagaimana perusahaan menentukan sistem pembukuan.

Standar akuntansi tidak menjelaskan secara rinci perlakuan pajak final ini, sehingga dalam praktik kedua pendekatan dapat diterapkan.

Dampak yang terjadi Tarif pajak efektif akan sangat berbeda antara kedua pendekatan.

40

Page 41: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Ilustrasi

41

Koperasi Pajajaran memiliki sebuah gelanggang olahraga yang disewakan kepada Nn. Dyah Pitaloka selama 3 hari 3 malam untuk penyelenggaraan pernikahan putra semata wayangnya. Atas maksud memastikan kesempurnaan perhelatan, Nn. Dyah Pitaloka meminta penyediaan tiga set generator yang harus dipindahkan dari fasilitas produksi Koperasi Pajajaran. Kedua pihak bersepakat atas nilai Rp 30.000.000,00 sebagai akad atas keseluruhan kontrak. Sebagai informasi tambahan, Koperasi Pajajaran telah menggunakan acuan biaya sewa generator sebesar Rp 250.000,00 per hari yang lebih tinggi dari standar normal Rp 50.000,00 per hari akibat harus dihentikannya kegiatan fasilitas produksi. Berapakah besar beban pajak?

Jawaban:Beban PPh 23 = 2% x 3 x 3 x 250.000

= 2% x 2.250.000= Rp 45.000,00

Beban PPh Final = 10% x (30.000.000 – 2.250.000)= Rp 2.775.000,00

Page 42: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

CV. Mahameru merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pemberian jasa perencanaan konstruksi sekaligus jasa konsultansi teknik. CV. Mahameru baru saja mengirimkan tagihan kepada Pemkab Maumere atas pemberian jasa senilai Rp 525.000.000,00. Atas tagihan tersebut, penghasilan yang berasal dari jasa perencanaan konstruksi dikenai PPh final senilai Rp 9.250.000,00 dan penghasilan yang berasal dari jasa konsultansi teknik dikenai PPh 23 sebesar Rp 1.250.000,00. Bagaimanakah CV. Mahameru melakukan pencatatan berdasar metode Gross atau Net? Berapakah tarif pajak efektif masing – masing?

Ilustrasi(Pencatatan Transaksi Jasa Konstruksi)

42

Page 43: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Jawaban :

Ilustrasi(Pencatatan Transaksi Jasa Konstruksi)

43

Metode GrossPiutang dagang 514,500,000Pajak dibayar di muka PPh Final 9,250,000Pajak dibayar di muka PPh 23 1,250,000

Pendapatan jasa 525,000,000Tarif pajak efektif

: (9.250.000+1.250.000)/ 525.000.000 : 2%Metode NetPiutang dagang 514,500,000Pajak dibayar di muka PPh 23 1,250,000

Pendapatan jasa 515,750,000Tarif pajak efektif

:1.250.000/ 515.750.000 : 0,2424%

Page 44: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Kasus Khusus: Sinematografi

44

Royalti adalah nilai yang diterima atau diperoleh pemegang hak cipta dengan memberikan hak cipta hasil karya sinematografi kepada pihak lain sebesar:

• Seluruh penghasilan, jika pihak lain berhak mengumumkan dan/ atau memperbanyak ciptaannya dengan persyaratan tertentu; atau

• 10% dari bagi hasil, jika pihak lain berhak mengumumkan dan/ atau memperbanyak ciptaannya dengan persyaratan tertentu dengan pola bagi hasil antara pencipta dan pemilik bioskop.

Page 45: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

45

Besaran Jumlah Bruto

Nilai dikurangi

oleh:

• Pembayaran gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain atas jasa yang disediakan tenaga kerja berdasarkan kontrak.

• Pengadaan/ pembelian material.• Jasa perantara yang dibayarkan kepada pihak ketiga.• Penggantian biaya/ reimbursement.

Pemajakan tidak berlaku

untuk:

• Penghasilan yang dibayarkan sehubungan dengan jasa teknik, manajemen, konstruksi, konsultasi dan jasa lain yang dikenai PPh final.

Page 46: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Bukti Pendukung Rincian Tagihan

46

Kontrak kerja dan pembayaran.

Faktur pembelian barang.

Faktur tagihan kepada pihak ketiga disertai perjanjian tertulis.

Faktur tagihan atau bukti pembayaran oleh pihak kedua kepada pihak ketiga.

Page 47: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Ilustrasi

47

Fa. Mengwi sebagai pihak pertama pada tanggal 2 Maret 2012 menandatangani kontrak dengan Koperasi Wora - Wari selaku perusahaan agen periklanan sebagai pihak kedua untuk membuat media. Rincian keterangan terkait nilai kontrak adalah:

Pembelian material iklan Rp 35.000.000,00Jasa konsultan iklan 7.500.000,00Upah agen 5.000.000,00Biaya pemasangan iklan ke media 50.000.000,00Total Rp 97.500.000,00

Berapakah besarnya PPh 23 yang dipotong antar setiap pihak yang terlibat dalam kontrak ini?

Page 48: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Ilustrasi

48

Jawaban :Beban PPh 23 dipotong Koperasi Wora – Wari kepada Fa. Mengwi, jika terdapat bukti pendukung rincian transaksi

= 2% x (7.500.000 + 5.000.000)= 2% x 12.500.000= Rp 250.000,00

Jika tidak terdapat bukti pendukung rincian transaksi= 2% x (7.500.000 + 50.000.000 + 35.000.000)= 2% x 97.500.000= Rp 1.950.000,00

Beban PPh 23 dipotong Fa. Mengwi kepada perusahaan media= 2% x 50.000.000= Rp 1.000.000,00

Page 49: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Ilustrasi

49

CV. Daha yang beraktivitas menyediakan Asisten Rumah Tangga (ART) mendapat kontrak untuk menyediakan 5 orang ART, tetapi tenaga kerja dimaksud tetap menjadi tenaga kerja CV. Daha. Kontrak menyepakati bahwa pembayaran atas penyerahan jasa oleh CV. Daha terdiri atas gaji tenaga kerja sebesar Rp 2.500.000,00 per orang per bulan dan imbalan atas penyediaan ART sebesar Rp 500.000,00 per bulan. Berapakah besarnya PPh 23 yang dipotong oleh klien?

Jawaban:Jika terdapat bukti pendukung atas rincian besarnya tagihan, makaBeban PPh 23 = 2% x 500.000

= Rp 10.000,00

Jika tidak terdapat bukti pendukung rincian besarnya tagihan, makaBeban PPh 23 = 2% x 13.000.000

= Rp 260.000,00

Page 50: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Objek Dikecualikan dari Pemungutan

50

Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada bank.

Sewa yang dibayarkan atau terutang sehubungan dengan sewa dengan hak opsi.

Dividen yang diterima atau diperoleh PT. dari badan usaha yang didirikan dan berkedudukan di Indonesia dengan syarat:• Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan.• Kepemilikan saham paling rendah 25% dari jumlah yang disetor.

Bagian laba dari persekutuan yang modalnya tidak terdiri atas saham – saham.

SHU Koperasi.

Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada badan usaha atau jasa keuangan (penyalur pinjaman/ pembiayaan sesuai PMK).

Page 51: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Ilustrasi

51

PT. Sriwijaya merupakan penanam saham terbesar di PT. Palembang dengan kepemilikan sejumlah 100.000 lembar saham biasa dari total 500.000 lembar yang beredar dan 1.000.000 lembar yang diotorisasi. Di tahun 2012, PT. Palembang membagikan dividen kas senilai total Rp 75.000.000 bagi seluruh pemegang saham biasa.

a. Berapakah besar beban PPh 23 atas penghasilan dividen PT. Sriwijaya?

b. Bagaimana perubahan atas jawaban anda di point (a) jika ternyata PT. Sriwijaya memiliki 300.000 saham beredar?

c. Bagaimana perubahan atas jawaban anda di point (a) jika PT. Sriwijaya melakukan stock split dengan rasio 3:1 sebelum pengumuman pembagian dividen?

d. Bagaimana perubahan atas jawaban anda di point (a) jika ternyata PT. Sriwijaya hanya mengkreditkan akun Laba Ditahan sebesar Rp 25.000.000,00 atas pembagian dividen tersebut?

Page 52: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Ilustrasi

52

Jawaban :a. Beban PPh 23 = 15% x (100.000/ 500.000) x 75.000.000

= 15% x 15.000.000= Rp 2.250.000,00

b. Beban PPh 23 yang dikenakan akan berubah menjadi Rp 0,00. Hal ini disebabkan karena kepemilikan PT. Sriwijaya dengan demikian mencapai 60% sehingga pendapatan atas dividen dari PT. Palembang dikecualikan dari objek pajak.

c. Beban PPh 23 yang dikenakan akan tetap senilai Rp 2.250.000,00 sebab tidak terdapat perubahan proporsi kepemilikan dan jumlah dividen yang dibagikan.

d. Beban PPh 23 = 15% x (100.000/ 500.000) x 25.000.000= 15% x 5.000.000= Rp 750.000,00

Page 53: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Saat Terutang, Penyetoran, dan Pelaporan

53

Saat terutang adalah pada akhir bulan dilakukannya pembayaran atau akhir bulan terutangnya penghasilan yang bersangkutan, tergantung yang lebih dahulu terjadi.

Saat penyetoran selambat-lambatnya adalah tanggal 10 bulan takwim berikutnya setelah bulan saat terutangnya pajak.

Saat pelaporan Surat Pemberitahuan Masa oleh pemotong selambat-lambatnya adalah 20 hari setelah masa pajak berakhir.

Pemotong wajib memberikan tanda bukti pemotongan kepada WP dalam negeri atau BUT yang dipotong.

Page 54: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

Dialektika Pajak:Liquidating Dividend

Liquidating dividend merupakan contoh dividen yang tidak bersumber dari Laba Ditahan. Dividen ini didebitkan

terhadap agio, sehingga dikecualikan dari objek pajak.

Penanam saham yang hanya memiliki kurang dari 25% kepemilikan dapat memiliki kendali yang besar jika 75%

saham lain dimiliki banyak penanam saham dalam persentase kecil. Akan tetapi pajak memperlakukan kesemua penanam saham tersebut secara sama.

Besaran persentase kepemilikan tidak dapat dikalkukasi dengan rasio jumlah kepemilikan lembar saham beredar

ketika terdapat lebih dari satu macam saham, seperti saham biasa dan saham preferen.

54

Page 55: Pajak Witholding PPh 22, 23 Akhir

55

Dwi [email protected] atau [email protected]

081318227080/ 08161932935http:/staff.blog.ac.id/martani/ atau dwimartani.com

Terima Kasih