Otitis Media
-
Upload
zulfida-nurainiyah -
Category
Documents
-
view
34 -
download
2
Transcript of Otitis Media
OTITIS MEDIA
Definisi
Otitis Media adalah peradangan sebagian
atau seluruh mukosa telinga tengah (kavum
tympani), tuba eustachius, antrum mastoid
dan sel-sel mastoid.
Patofisiologi
I nfecting agent: Streptococcus Staphylococcus Haemophylus I nfluenza
Rhinogen: tersering Hematogen Trauma Tuba Eustachius
Telinga tengah (Kavum Tympani)
I ritasi Eksudat Purulen
Tekanan pada kavum telinga tengah Membrana I skemi Pendengaran Tympani Bulging trombo Nekrosis Phlebitis Nyeri Ruptur/ Perforasi
Pembagian Otitis Media Akut (OMA) Otitis Media Supuratif Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK) Otitis Media Otitis Media Serosa Akut (Barotrauma) Otitis Media
Non Supuratif (Otitis Media
Serosa) Otitis Media Serosa Kronis (Glue Ear)
OTITIS MEDIA SUPURATIF AKUT
• Adalah: suatu keadaan peradangan akut
pada telinga tengah yang disebabkan oleh
masuknya bakteri patogen ke dalam
telinga tengah
• Stadium Oklusi Tuba Eustachius
Adanya retraksi membrana tympani
akibat terjadinya tekanan negatif di
dalam telinga tengah.
• Stadium Hiperemis (Stadium
Presupurasi)
Tampak pembuluh darah yang
melebar di membrana tympani
(tampak Hiperemi),edema, sekret
bersifat eksudat.
• Stadium Supurasi
Edem yang hebat, hancurnya sel
epitel superficial, eksudat purulen
di kavum tympani, membran
tympani menonjol (bulging,
bombans)
Pasien tampak sangat sakit: N, S
meningkat, rasa nyeri ditelinga
sangat hebat, dapat terjadi ruptur
Lakukan miringotomi.
• Stadium Perforasi
Terjadi ruptur membrana tympani,
sekret mengalir keluar, sudah tidak
ada nyeri
• Stadium Resolusi
Bila membran tympani utuh, maka
kedaan membran tympani perlahan-
lahan kembali normal. Bila sudah
perforasi, sekret akan berkurang dan
akhirnya kering daya tahan tubuh
baik dan virulensi kuman rendah
resolusi dapat terjadi walaupun tanpa
pengobatan
OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS
• adalah infeksi kronis ditelinga tengah
dengan perforasi membran tympani dan
sekret yang keluar daari telinga tengah
terus menerus atau hilang timbul.
Faktor yang menyebabkan OMA menjadi
OMK
- Terapi yang terlambat diberikan
- Terapi yang tidak adekuat
- Virulensi kuman yang tinggi
- Daya tahan tubuh yang rendah
- Higiene yang buruk
Letak Perforasi
Penting untuk menentukan tipe/jenis
perforasi
• Perforasi Sentral (kecil)
• Perforasi Sentral (subtotal)
• Perforasi Atik
• Perforasi Marginal
Jenis OMSK
• OMSK tipe benigna (tipe mukosa)
Peradangan terbatas pada mukosa, tidak
mengenai tulang, perforasi terletak di
sentral, tidak terdapat kolesteatoma
• OMSK tipe maligna (tipe tulang)
Disertai kolesteatoma, perforasi di atik,
marginal.
Kolesteatoma
Tumpukan dari pengelupasan lapisan keratin epitel bertatah dalam kavum timpani atau kavum mastoid
Teori Terjadinya
1. Teori Invaginasi
2. Teori Migrasi
3. Teori Metaplasi
• MASTOIDITIS
Adalah keradangan pada antrum dan
cellulae mastoidea, merupakan komplikasi
dari OMPK
Pengkajian
Pengumpulan Data
• Riwayat Keperawatan
Identitas Pasien: usia
Riwayat adanya keluhan nyeri: PQRST
Riwayat infeksi saluran napas yang
berulang
Riwayat alergi
OMA berulang
Pengkajian Fisik
• Nyeri telinga
• Penyebab nyeri:
• Otogenik: OM, Furunkel, Serumen,
Penyumbatan Tuba Eustachius
• Non Otogenik: Sinusitis, Artritis TMJ, Tonsilitis,
Karies gigi
• Perasaan penuh dan penurunan pendengaran
• Suhu meningkat
• Malaise
• Nausea Vomiting
• Vertigo
Bunyi abnormal yang didengar penderita yang berasal dari dalam kepala, biasanya disebut juga telinga berdengung.
• Otore
- Sekret serosa (cair): Otitis Eksterna
- Sekret Purulen: Furunkel MAE
- Sekret Mukopurulen: Dari telinga Tengah
- Sekret bau busuk: Kolesteatoma
- Sekret dengan bercak darah: Polip telinga, Ca
• Pemeriksaan dengan otoskop
- Membran tympani, tergantung stadium biasanya sudah terjadi
perforasi
Pengkajian Psikososial
1) Nyeri, Otore: berpengaruh pada interaksi
2) Aktifitas terbatas
3) Takut menghadapi tindakan pembedahan
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Diagnostik
1) Tes Audiometri: AC menurun
2) X Ray: terhadap kondisi patologis
X-Foto mastoid, tampak gambaran mastoid
sklerotik, perselubungan atau berbentuk rongga
(sel-sel mastoid rusak akibat kolesteatoma)
Pemeriksaan Pendengaran
1) Tes Suara bisik
2) Tes Garpu Tala
• Tes Rine
• Tes Weber
• Tes Schwabah
Diagnosa Keperawatan
– Nyeri berhubungan dengan adanya proses peradangan dan cairan dalam telinga tengah
– Risiko tinggi cidera berhubungan dengan proses peradangan
– Gangguan sensori/persepsi berhubungan dengan obstruksi, kerusakan pada telinga tengah
– Intoleransi aktifitas berhubungan dengan adanya nyeri
– Ansietas berhubungan dengan ketidaakmampuan komunikasi, menghadapi tindakan pembedahan
– Isolasi sosial berhubungan dengan nyeri, otore, penurunan pendengaran
– Risiko tinggi trauma berhubungan dengan gangguan persepsi pendengaran
– Kurangnya pengetahuan tatalaksana pengobatan, peraawatan dan pencegahan kekakmbuhan.
PERENCANAAN/PELAKSANAAN1. Memberikan rasa nyaman
• Mengurangi rasa nyeri (pre op)» Anjurkan tehnik relaksasi, distraksi» Berikan kompres dingin» Kolaborasi pemberian analgetik, tindakan
myringotomy.• Mengurangi rasa nyeri (pos op)
» Kompres dingin sekitar telinga» Atur posisi yang nyaman» Anjurkan tehnik relaksasi, distraksi» Beri aspirin/analgetik sesuai indikasi» Beri sedatif sesuai indikasi
2. Mencegah penyebaran infeksi
– Rawat luka setiap hari, sesuai kondisi
– Observasi tanda-tanda infeksi lokal
– Ajarkan klien tentang pengobatan antibiotik
– Amati penyebaran infeksi pada otak: suhu tubuh: menggigil, kaku
kuduk, nausea dan vomiting.
3. Monitor gangguan sensori
– Catat status pendengaran
– Ingatkan klien bahwa vertigo dan nausea dapat terjadi setelah radikal
mastoidektomi karena gangguan telinga dalam. Berikan tindakan
pengamanan
– Perhatikan drooping wwajah unilateral atau mati rasa karena
perlukaan (injury) saraf wajah
4. H. E.
– Ajarkan klien mengganti bakutan dan menggunakan antibiotik
secara kontinyu sesuai aturan
– Beritahu komplikasi yang mungkin terjadi dan bagaimana
melaporkannya
– Tekankan hal-hal penting yang perlu di follow up, evaluasi
pendengaran
5. Terapi Medik
– Antibiotik dan tetes telinga: steroid
– Pengeluaran debris dan drainase pus untuk melindungi
jaringan dari kerusakan: miringotomy
6. Intervensi Bedah
– Indikasi jika terdapat kolesteatoma– Indikasi jika terjadi nyeri, vertigo,paralise wajah,kaku kuduk
(gejala meningitis atau abses otak)– Tipe Prosedur
– Simple Mastoidectomy– Radikal Mastoidectomy– Posteroanterior Mastoidectomy
Tujuan Mastoidectomi:» Menghilangkan sumber infeksi» Mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut» Sejauh mungkin mempertahankan fungsi
pendengaran
EVALUASI
– Rasa nyeri berkurang atau hilang– Tidak terjadi cidera / trauma– Komunikasi terpelihara– Klien dapat mengikuti prosedur perawatan,
pengobatan, dan dapat mencegah kekambuhan