Otitis Media

26
OTITIS MEDIA

Transcript of Otitis Media

Page 1: Otitis Media

OTITIS MEDIA

Page 2: Otitis Media

Definisi

Otitis Media adalah peradangan sebagian

atau seluruh mukosa telinga tengah (kavum

tympani), tuba eustachius, antrum mastoid

dan sel-sel mastoid.

Page 3: Otitis Media

Patofisiologi

I nfecting agent: Streptococcus Staphylococcus Haemophylus I nfluenza

Rhinogen: tersering Hematogen Trauma Tuba Eustachius

Telinga tengah (Kavum Tympani)

I ritasi Eksudat Purulen

Tekanan pada kavum telinga tengah Membrana I skemi Pendengaran Tympani Bulging trombo Nekrosis Phlebitis Nyeri Ruptur/ Perforasi

Page 4: Otitis Media

Pembagian Otitis Media Akut (OMA) Otitis Media Supuratif Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK) Otitis Media Otitis Media Serosa Akut (Barotrauma) Otitis Media

Non Supuratif (Otitis Media

Serosa) Otitis Media Serosa Kronis (Glue Ear)

Page 5: Otitis Media

OTITIS MEDIA SUPURATIF AKUT

• Adalah: suatu keadaan peradangan akut

pada telinga tengah yang disebabkan oleh

masuknya bakteri patogen ke dalam

telinga tengah

Page 6: Otitis Media

• Stadium Oklusi Tuba Eustachius

Adanya retraksi membrana tympani

akibat terjadinya tekanan negatif di

dalam telinga tengah.

• Stadium Hiperemis (Stadium

Presupurasi)

Tampak pembuluh darah yang

melebar di membrana tympani

(tampak Hiperemi),edema, sekret

bersifat eksudat.

Page 7: Otitis Media

• Stadium Supurasi

Edem yang hebat, hancurnya sel

epitel superficial, eksudat purulen

di kavum tympani, membran

tympani menonjol (bulging,

bombans)

Pasien tampak sangat sakit: N, S

meningkat, rasa nyeri ditelinga

sangat hebat, dapat terjadi ruptur

Lakukan miringotomi.

Page 8: Otitis Media

• Stadium Perforasi

Terjadi ruptur membrana tympani,

sekret mengalir keluar, sudah tidak

ada nyeri

• Stadium Resolusi

Bila membran tympani utuh, maka

kedaan membran tympani perlahan-

lahan kembali normal. Bila sudah

perforasi, sekret akan berkurang dan

akhirnya kering daya tahan tubuh

baik dan virulensi kuman rendah

resolusi dapat terjadi walaupun tanpa

pengobatan

Page 9: Otitis Media

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS

• adalah infeksi kronis ditelinga tengah

dengan perforasi membran tympani dan

sekret yang keluar daari telinga tengah

terus menerus atau hilang timbul.

Page 10: Otitis Media

Faktor yang menyebabkan OMA menjadi

OMK

- Terapi yang terlambat diberikan

- Terapi yang tidak adekuat

- Virulensi kuman yang tinggi

- Daya tahan tubuh yang rendah

- Higiene yang buruk

Page 11: Otitis Media

Letak Perforasi

Penting untuk menentukan tipe/jenis

perforasi

• Perforasi Sentral (kecil)

• Perforasi Sentral (subtotal)

Page 12: Otitis Media

• Perforasi Atik

• Perforasi Marginal

Page 13: Otitis Media

Jenis OMSK

• OMSK tipe benigna (tipe mukosa)

Peradangan terbatas pada mukosa, tidak

mengenai tulang, perforasi terletak di

sentral, tidak terdapat kolesteatoma

• OMSK tipe maligna (tipe tulang)

Disertai kolesteatoma, perforasi di atik,

marginal.

Page 14: Otitis Media

Kolesteatoma

Tumpukan dari pengelupasan lapisan keratin epitel bertatah dalam kavum timpani atau kavum mastoid

Teori Terjadinya

1. Teori Invaginasi

2. Teori Migrasi

3. Teori Metaplasi

Page 15: Otitis Media

• MASTOIDITIS

Adalah keradangan pada antrum dan

cellulae mastoidea, merupakan komplikasi

dari OMPK

Page 16: Otitis Media

Pengkajian

Pengumpulan Data

• Riwayat Keperawatan

Identitas Pasien: usia

Riwayat adanya keluhan nyeri: PQRST

Riwayat infeksi saluran napas yang

berulang

Riwayat alergi

OMA berulang

Page 17: Otitis Media

Pengkajian Fisik

• Nyeri telinga

• Penyebab nyeri:

• Otogenik: OM, Furunkel, Serumen,

Penyumbatan Tuba Eustachius

• Non Otogenik: Sinusitis, Artritis TMJ, Tonsilitis,

Karies gigi

• Perasaan penuh dan penurunan pendengaran

• Suhu meningkat

• Malaise

• Nausea Vomiting

Page 18: Otitis Media

• Vertigo

Bunyi abnormal yang didengar penderita yang berasal dari dalam kepala, biasanya disebut juga telinga berdengung.

• Otore

- Sekret serosa (cair): Otitis Eksterna

- Sekret Purulen: Furunkel MAE

- Sekret Mukopurulen: Dari telinga Tengah

- Sekret bau busuk: Kolesteatoma

- Sekret dengan bercak darah: Polip telinga, Ca

• Pemeriksaan dengan otoskop

- Membran tympani, tergantung stadium biasanya sudah terjadi

perforasi

Page 19: Otitis Media

Pengkajian Psikososial

1) Nyeri, Otore: berpengaruh pada interaksi

2) Aktifitas terbatas

3) Takut menghadapi tindakan pembedahan

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Diagnostik

1) Tes Audiometri: AC menurun

2) X Ray: terhadap kondisi patologis

X-Foto mastoid, tampak gambaran mastoid

sklerotik, perselubungan atau berbentuk rongga

(sel-sel mastoid rusak akibat kolesteatoma)

Page 20: Otitis Media

Pemeriksaan Pendengaran

1) Tes Suara bisik

2) Tes Garpu Tala

• Tes Rine

• Tes Weber

• Tes Schwabah

Page 21: Otitis Media

Diagnosa Keperawatan

– Nyeri berhubungan dengan adanya proses peradangan dan cairan dalam telinga tengah

– Risiko tinggi cidera berhubungan dengan proses peradangan

– Gangguan sensori/persepsi berhubungan dengan obstruksi, kerusakan pada telinga tengah

– Intoleransi aktifitas berhubungan dengan adanya nyeri

– Ansietas berhubungan dengan ketidaakmampuan komunikasi, menghadapi tindakan pembedahan

– Isolasi sosial berhubungan dengan nyeri, otore, penurunan pendengaran

– Risiko tinggi trauma berhubungan dengan gangguan persepsi pendengaran

– Kurangnya pengetahuan tatalaksana pengobatan, peraawatan dan pencegahan kekakmbuhan.

Page 22: Otitis Media

PERENCANAAN/PELAKSANAAN1. Memberikan rasa nyaman

• Mengurangi rasa nyeri (pre op)» Anjurkan tehnik relaksasi, distraksi» Berikan kompres dingin» Kolaborasi pemberian analgetik, tindakan

myringotomy.• Mengurangi rasa nyeri (pos op)

» Kompres dingin sekitar telinga» Atur posisi yang nyaman» Anjurkan tehnik relaksasi, distraksi» Beri aspirin/analgetik sesuai indikasi» Beri sedatif sesuai indikasi

Page 23: Otitis Media

2. Mencegah penyebaran infeksi

– Rawat luka setiap hari, sesuai kondisi

– Observasi tanda-tanda infeksi lokal

– Ajarkan klien tentang pengobatan antibiotik

– Amati penyebaran infeksi pada otak: suhu tubuh: menggigil, kaku

kuduk, nausea dan vomiting.

3. Monitor gangguan sensori

– Catat status pendengaran

– Ingatkan klien bahwa vertigo dan nausea dapat terjadi setelah radikal

mastoidektomi karena gangguan telinga dalam. Berikan tindakan

pengamanan

– Perhatikan drooping wwajah unilateral atau mati rasa karena

perlukaan (injury) saraf wajah

Page 24: Otitis Media

4. H. E.

– Ajarkan klien mengganti bakutan dan menggunakan antibiotik

secara kontinyu sesuai aturan

– Beritahu komplikasi yang mungkin terjadi dan bagaimana

melaporkannya

– Tekankan hal-hal penting yang perlu di follow up, evaluasi

pendengaran

5. Terapi Medik

– Antibiotik dan tetes telinga: steroid

– Pengeluaran debris dan drainase pus untuk melindungi

jaringan dari kerusakan: miringotomy

Page 25: Otitis Media

6. Intervensi Bedah

– Indikasi jika terdapat kolesteatoma– Indikasi jika terjadi nyeri, vertigo,paralise wajah,kaku kuduk

(gejala meningitis atau abses otak)– Tipe Prosedur

– Simple Mastoidectomy– Radikal Mastoidectomy– Posteroanterior Mastoidectomy

Tujuan Mastoidectomi:» Menghilangkan sumber infeksi» Mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut» Sejauh mungkin mempertahankan fungsi

pendengaran

Page 26: Otitis Media

EVALUASI

– Rasa nyeri berkurang atau hilang– Tidak terjadi cidera / trauma– Komunikasi terpelihara– Klien dapat mengikuti prosedur perawatan,

pengobatan, dan dapat mencegah kekambuhan