Operasi Dan Pemeliharaan Sistem Scada

9
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SISTEM SCADA Lingkup Operasi dan pemeliharaan Sistem SCADA terdiri dari 3 sub sistem, Master Station, Remote Station, dan Telekomunikasi. Pada tiap subsistem didukung dengan komponen tambahan. Pemeliharaan SCADA dilakukan ketika load rendah (beban sedikir )atau pada hari libur ketika criteria tidak memnuhi N-1. BIla tidak terjadi masalah maka pemeliharaan dilakukan pada waktu tertentu. Workstation menerima masukan dan memberikan input Tujuan Pemeliharaan Tujuan dari pemeliharaan adalah untuk menjamin kontinuitas operasional dan pengoptimalan peralatan SCADA dan telekomunikasi, antara lain: 1. Untuk meningkatkan reliability, availability, dan efisiensi 2. Untuk mempertahankan lifetime peralatan 3. Untuk mengidentifikasi masalah dan mencegah masalah yang lebih besar. Untuk menunjang tujuan pemeliharaan yang telah disebutkan sebelumnya, perlu dibuat pedoman pemeliharaan. Pedoman pemeliharaan meliputi: a. Prosedur kerja dan instruksi kerja (IK); b. Jadwal pemeliharaan;

description

membahas seluk beluk scada transmisi sehingga pembaca diharapkan memahami tentang scada transmisi tenaga listrik

Transcript of Operasi Dan Pemeliharaan Sistem Scada

Page 1: Operasi Dan Pemeliharaan Sistem Scada

OPERASI DAN PEMELIHARAAN SISTEM SCADA

Lingkup Operasi dan pemeliharaan

Sistem SCADA terdiri dari 3 sub sistem, Master Station, Remote Station, dan Telekomunikasi.

Pada tiap subsistem didukung dengan komponen tambahan. Pemeliharaan SCADA dilakukan

ketika load rendah (beban sedikir )atau pada hari libur ketika criteria tidak memnuhi N-1. BIla

tidak terjadi masalah maka pemeliharaan dilakukan pada waktu tertentu.

Workstation menerima masukan dan memberikan input

Tujuan Pemeliharaan

Tujuan dari pemeliharaan adalah untuk menjamin kontinuitas operasional dan pengoptimalan

peralatan SCADA dan telekomunikasi, antara lain:

1. Untuk meningkatkan reliability, availability, dan efisiensi

2. Untuk mempertahankan lifetime peralatan

3. Untuk mengidentifikasi masalah dan mencegah masalah yang lebih besar.

Untuk menunjang tujuan pemeliharaan yang telah disebutkan sebelumnya, perlu dibuat

pedoman pemeliharaan. Pedoman pemeliharaan meliputi:

a. Prosedur kerja dan instruksi kerja (IK);

b. Jadwal pemeliharaan;

c. Dokumen pemeliharaan dan gambar kerja.

Instalasi SCADA dan telekomunikasi secara berkala perlu untuk dipelihara atau diperbaiki untuk

mempertahankan unjuk kerja alat agar tetap melaksanakan fungsinya secara baik.

Jenis Pemeliharaan

1. Preventive

Pemeliharaan ini disebut juga Time Base Maintenance, berdasar waktu. Untuk mencegah

kerusakan peralatan secara tiba-tiba. Mempertahankan unjuk kerja yang optimum sesuai unsure

teknisnya. Dilaksanakan secara berkala dengan berpedoman kepada standar yang ada (IEC,

Page 2: Operasi Dan Pemeliharaan Sistem Scada

IEEE, dll) dan pengalaman operasi di lapangan. Pemeliharaan ini disebut juga dengan

pemeliharaan berdasarkan waktu (Time Base Maintenance).

2. Predictive

Disebut juga pemeliharaan berdasarkan kondisi / Condition Base Maintenance. Dilaksanakan

dengan mengacu pada kondisi-kondisi tertentu (parameter-parameter teknis dari peralatan yang

tidak terpenuhi).

3. Corrective

Pemeliharaan Corrective dilaksanakan setelah terjadinya kerusakan, pemeliharaan yang bersifat

darurat.

Maintenance dapat berdampak pemborosan. Hal ini karena ketidaktepatan penerapan strategi

maintenance pada peralatan karena penggantian alat premature, kehilangan kesempatan menjual

karena alat rusak saat beroperasi.

Alat Pengoperasian dan Pemeliharaan

Tools berupa perangkat keras ataupun perangkat lunak harus dilengkapi dengan

mempertimbangkan spesifikasi perlatan sistem SCADA yang terpasang sehingga mampu

digunakan secara maksimal. Tools bisa terdiri dari beragam macam dan tipe disesuaikan dengan

keragaman dari peralatan sistem SCADA yang terpasang.

Suku Cadang

Suku cadang dipersiapkan untuk pemeliharaan instalasi sesuai jadwal pemeliharaan yang

telah direncanakan. Pengadaan suku cadang dilakukan dengan melakukan prioritas dan

pertimbangan kesulitan dalam mendapatkan barang serta lamanya waktu pengiriman barang itu

sampai ke pelakasana pemeliharaan.

Suku cadang dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Fast moving parts, harus disiapkan komponennya secara berkala selama tahun

berjalan periode pemeliharaan.

2. Slow moving parts, disediakan pada awal tahun periode pemeliharaan.

Page 3: Operasi Dan Pemeliharaan Sistem Scada

Perhitungan Key Performance Indicator (KPI)

Target kinerja merupakan salah satu bagian kesepakatan program kerja yang disetujui antara

unit pelaksana dengan kantor wilayah atau kantor induk. Di dalam program kerja harus termuat

bagian-bagian pokok antara lain jadwal pemeliharaan, rencana kerja dan non-rutin, serta targer

kerja.

Untuk memudahkan perthitungan availability, sistem SCADA dan telekomunikasi dibagi

menjadi tiga, yaitu:

a. Teleinformasi data

b. Master station

c. Telekomunikasi

Teleinformasi Data

Yang termasuk dalam teleinformasi data adalah gateway, RTU, dan IED dengan perhitungan

waktu gangguan dan pemeliharaan. Setiap fungsi siberi bobot sebagai berikut:

a. Telemetering (TM) = bobot 1

b. Telesignaling (TS) = bobot 1

c. Remote Control (RC) = bobot 1

Perhitungan availability teleinformasi data adalah sebagai berikut:

AV TD=[1−∑ (TM , TS , RC )DowntimeN (TM , TS , RC )xT total

] x100 %

Keterangan:

Downtime TM : Jumlah waktu TM yang tidak available (invalid) per triwulan dengan satuan jam

Downtime TS : Jumlah waktu TS yang tidak available per triwulan dengan satuan jam

Downtime RC : Jumlah waktu RC yang tidak available per triwulan dengan satuan jam.

N (TM,TS,RC) : Jumlah TM,TS,RC yang ada per akhir triwulan pada periode sebelumnya.

Ttotal : Waktu dalam kurun waktu triwulan (3 bulan)

Page 4: Operasi Dan Pemeliharaan Sistem Scada

Master Station

Yang termasuk dalam master station semua jenis peralatan master station dan

peripheralnya dengan perhitungan waktu gangguan dan pemeliharaan. Setiap fungsi diberi

bobot sebagai berikut:

a. Server (SV) = bobot 4b. Workstation (WS) = bobot 1,5c. Switch (SW) = bobot 2d. Peripheral (PH) = bobot 0,5e. UPS (UPS) = bobot 2

Perhitungan availability master station adalah sebagai berikut:

AV MS=[1−(T SV x 4 )+(T WS x1,5 )+(T SW x2 )+(T PH x0,5 )+(T UPS x2)N ( SV ,WS , SW ,PH ,UPS )xT total

] x100 %

Untuk sistem redundant:

Availability sistem 1 AV 1=[1− Downtime 1

Total ] x100 %

Availability sistem 2 AV 2=[1− Downtime2

Total ] x100%

AVMS = 1 – ((1-AV1)(1-AV2))Dimana:TSV : Jumlah waktu server yang tidak available per triwulan dengan satuan jam.TWS : Jumlah waktu workstation yang tidak available per triwulan dengan satuan

jam.TSW : Jumlah waktu switch yang tidak available per triwulan dengan satuan jam.TPH : Jumlah waktu Peripheral yang tidak available per triwulan dengan satuan

jam.TUPS : Jumlah waktu UPS yang tidak available per triwulan dengan satuan jam.AV1 : Availability sistem 1AV2 : Availability sistem 2Ttotal : Waktu dalam kurun waktu triwulan (3 bulan).N(SV,WS,....) : Jumlah SV, WS, SW, PH dan PS yang ada per akhir triwulan pada periode

sebelumnya.

Page 5: Operasi Dan Pemeliharaan Sistem Scada

Telekomunikasi

Yang termasuk dalam telekomunikasi adalah semua peralatan telekomunikasi dan sistem catu daya dengan perhitungan waktu gangguan dan pemeliharaan. Setiap fungsi diberi bobot sebagai berikut:

a. Peralatan komunikasi data (KD) = bobot 4b. Teleproteksi (TP) = bobot 1c. Peralatan komunikasi suara (KS) = bobot 3d. Catu daya 24/48 V (PS) = bobot 2

Perhitungan availability telekomunikasi adalah sebagai berikut:

AV TEL=[1−(T KD x 3)+(TTP x 1,5 )+(T KS x1)+(T PS X 1)N ( KD , TP , KS , PS) xT total

]x 100 %

Dimana:TKD : Waktu downtime media komunikasi data (FO, PLC, kabel pilot, dan radio

data)TKS : Waktu downtime media komunikasi suara (PABX, PLC Voice, Radio

Voice)TTP : Waktu downtime teleproteksiTPS : Waktu downtime catu dayaN (KD…..) : Jumlah peralatan telekomunikasi terpasang per akhir triwulan pada periode

sebelumnya.Ttotal : Waktu dalam kurun waktu triwulan (3 bulan)

Availability sistem SCADA dan Telekomunikasi

Dari ketiga availability sub-sistem yang ada bisa dihitung availability sistem SCADA dan

telekomunikasi secara kesuluruhan.

AVSCADATEL = AVTD + AVMS + AVTEL

3 ReliabilityReliability berbanding terbalik dengan unavailability. Reliability adalah tingkat kemampuan suatu peralatan dalam mempertahankan unjuk kerjanya. Perhitungan nya adalah

R ~ 1q

Dimana:R = Reliabilityq = Unavailability

Page 6: Operasi Dan Pemeliharaan Sistem Scada

MTBF = Mean Time Between FailureMTTR = Mean Time To Repair

MTBF dan MTTR dapat diilustrasikan sebagai berikut:

Suatu peralatan akan mengalami siklus gangguan sebagaimana dijelaskan pada gambar 19.

Waktu operasi dan waktu gangguan di setiap siklus akan berbeda-beda. Satu siklus terdiri dari

satu kali operasi dan satu kali gangguan. Karena waktunya yang berbeda-beda, maka perlu

dihitung nilai rata-rata untuk waktu operasi dan waktu gangguan. Waktu operasi rata-rata dan

waktu gangguan rata-rata dapat dilihat pada gambar 20.

To1 To2 To3Tg1 Tg2 Tg3

Ts1 Ts2 Ts3

Gambar Waktu operasi (To), waktu gangguan (Tg), dan waktu siklus (Ts)

Gambar Waktu operasi rata-rata dan waktu gangguan rata-rata

MTTF adalah waktu rata-rata peralatan beroperasi, sedangkan MTTR adalah waktu rata-rata

peralatan mengalami gangguan. Sedangkan MTBF adalah jumlah dari MTTF dan MTTR.

Berikut adalah rumus-rumus yang digunakan:

MTBF = MTTF + MTTR

Page 7: Operasi Dan Pemeliharaan Sistem Scada

Rasio keberhasilan Remote Control (RC)

Untuk menghitung rasio keberhasilan remote control dipergunakan rumus sebagai berikut:

RSuccess=[ ∑ RCsucces

Total eksekusi RC ] x 100 %

Dimana:RSuccess = Rasio remote control yang berhasilRCsuccess = Jumlah remote control yang berhasilTotal eksekusi RC = Jumlah usaha eksekusi remote control