Nutrisi dalam Keperawatan Traskultural · Keperawatan Traskultural Dosen Pengajar: Ns. Ni Kadek Ayu...

18
Nutrisi dalam Keperawatan Traskultural Dosen Pengajar: Ns. Ni Kadek Ayu Suarningsih, S.Kep., MNS

Transcript of Nutrisi dalam Keperawatan Traskultural · Keperawatan Traskultural Dosen Pengajar: Ns. Ni Kadek Ayu...

Nutrisi dalamKeperawatan TraskulturalDosen Pengajar: Ns. Ni Kadek Ayu Suarningsih, S.Kep., MNS

Definisi

Dilema Nutrisi

Makanan adalah zat yang kita makan sehari-hari, yang mengandung

nilai gizi dan juga kandungan lain di dalam makanan yang tidak

mengandung gizi sama sekali.

Jadi makanan sangat diperlukan oleh tubuh kita untuk mengganti sel-sel

yang rusak, sebagai zat pembangun, dan sebagai sumber energi

Faktor-Faktor yang mempengaruhi KebutuhanNutrisi

Faktor yang mempengaruhi PermasalahanNutrisi

• Terdapat fungsi simbolik makanan dalam perspektif budaya

(Foster dan Anderson, 1986), yaitu makanan berperan sebagai

ungkapan ikatan sosial, makanan berperan sebagai ungkapan

kesetiakawanan kelompok, makanan sebagai identitas dan

stress dan simbolisme makanan dalam bahasa

Pemilihan bahan, pengelolahan, penyajian dan pengomsumsiannya sangatmelekat dengan budaya individu, keluarga, dan komunitas tempat.

Budaya dan makanan memiliki hubungan yang sangat erat. Makanan berfungsi untukmempertahankan, meningkatkan dan mengembalikan kesehatan yang optimal.Pemilihan bahan, pengelolahan, penyajian dan pengomsumsiannya berkaitan denganbudaya individu, keluarga, dan komunitas tempat.

• Budaya makan nasi saat panen padi dan meninggalkan makan sayur-sayuran (wortel) di daerah Cianjur padaera 70-an, ternyata menyebabkan angka rabun senja meningkat saat musim padi dan menurun saat musimtanam padi, dll.

Budaya mempengaruhi individu dan keluarga dalam menentukan makanan yang dikonsumsi.

• Orang muslim tidak akan memakan daging anjing, babi, atau hewan yang dianggap halal, misalnya ayam, jikatidak disembelih dengan menyebut nama Allah SWT, dll.

Makanan juga berkaitan dengan kondisi kesehatan seseorang, makanan orang sakitbiasanya dengan sedikit garam dan tanpa cabe sehingga terasa hambar.

Makanan juga dikaitatkan dengan jenis kelamin, makanan maskulin ataufeminim.

• Gado-gado, rujak, ketoprak, sate ayam, soto ayam, atau teh adalah makanan yang feminim yang identik dengan perempuan. Sate kambing, sop kambing, atau kopi adalah makanan maskulin yang berindentik dengan lelaki.

Makanan juga dikaitkan dengan usia, susu dan madu adalah makanan untukanak-anak.

• Makanan untuk orang dewasa adalah kacang goreng, kopi atau teh tubruk.

Makanan dapat juga memperat hubungan kekerabatan.

• Pada orang jawa atau orang sunda saat lebaran, mereka akan mengantar makanan kepada orang yang lebih dituakan walaupun yuang lebih muda lebih miskin. Makanan hantaran di sini berfungsisebagai bentuk pengakuan bahwa yang menerima dituakan dihormati sekaligus ucapan syukurorang yang lebih muda kepada orang yang lebih tua.

Makanan dapat membangun dan mempertahankan hubungan antar manusia,

• Makanan yang dibawa sendiri-sendiri kemudian diletakkan ke suatu tempat selanjutnya di santapbersama-sama.

Banyak nya kebudayaan tersebut dapat mengganggu atau menjadi hambatan

untuk proses penyembuhan, karena kebudayaan yang di percayai sangat sulit

untuk dihilangkan.

Dengan persepsi masyarakat yang sangat bergantung pada budaya nya sangat

sulit untuk menerima perkembangan dan inovasi baru mengenai ilmu

kesehatan yang menurut mereka tidak dapat dipercaya dan bertentangan

dengan nilai budaya nya.

Kebutuhan nutrisi ketika Sakit

Pasien rawat inap: Sakit Akut atau menderita penyakit kronis sangat berisikomempengaruhi status gizi. Banyak evidence Asupan oral yang buruk bertanggung jawab daripada perawatan klinis atau penyakit medis atas kebutuhan nutrisi harian yang tidak terpenuhi.

Ketika seorang pasien mengalami kekurangan gizi atau intake oralnya buruk selama 3-4 hari, maka berdampak meningkatkan waktu pemulihan, tingkat komplikasi dan akibatnya meningkatkan lama masa rawat inap peningkatan biaya kesehatan.

Asupan dari menu rumah sakit sangat penting untuk status gizi pasien dengan masa tinggal yang lebih lama, terlepas dari status gizi mereka saat masuk

Akibat Penolakan Nutrisi

Faktor yang berkaitan dengan KecenderunganPenolakan Nutrisi Di RS

Pengetahuan Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dibandingkan dengan perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.

Pengetahuan yang hanya setengah justru lebih berbahaya daripada tidak tahu sama sekali

PendidikanPendidikan merupakan jalur yang ditempuh untuk mendapatkan informasi.

Informasi memberikan pengaruh besar terhadap perilaku pasien maupun keluarga pasien.

Apabila pasien maupun keluarga pasien diberikan informasi tentang bahaya pantang makanan dengan jelas, benar dan komprehensif termasuk akibatnya maka tidak akan mudah terpengaruh atau mencoba melakukan pantang makanan.

Pengalaman Pengalaman merupakan sumber pengetahuan dan tindakan sesorang dalam melakukan sesuatu hal.

Adanya pengalaman mengenai kebutuhan nutrisi karena dapat beresiko jika kesalahan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi.

PekerjaanPekerjaan merupakan suatu usaha dalam memporelh imbalan yaitu uang.

Keluarga yang bekerja akan mendukung pasien dalam memenuhi kebutuhan saat memenuhi kebutuhan nutrisi yang mengandung banyak zat gizi,

sedangkan pasien yang bekerja menyebabkan pasien mempunyai kesempatan untuk bertukar informasi dengan rekan kerja tentang pantang makanan.

EkonomiStatus ekonomi merupakan simbol status sosial di masyarakat.

Pendapatan yang tinggi menunjukan kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan nutrisi yang memenuhi faedah zat gizi untuk seseorang.

Sedangkan kondisi ekonomi keluarga yang rendah mendorong seorang pasien untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan kesehatan

BudayaMenjalankan ritual yang menyatakan tentang hubungan, kekuatan, dan keyakinan.

Derajat keyakinan. Derajat keyakinan budayaa khusus dan perilaku yang ada dalam kehidupan keluarga dikaitkan dengan lama waktu keluarga tersebut ada di dalam satu komunitas, komposisi komunitas, dan jarak geografik, serta bersifat sementara dari keluarga besar dan komunitaas asal.

Lingkungan sangat mempengaruhi, khususnya di pedesaan yang mana masih melekatnya budaya tarak dari nenek moyang.

Contoh Dampak Kebudayaan terhadap nutrisidi RS

Tidak mengkonsumsi Ikan

• Kebiasaan tidak makan ikan pada daerah tertentu terjadi karenaselain harganya yang mahal, rasa amis yang dirasa dapatmengganggu nafsu makan, bahkan mereka percaya bila balitamakan daging atau ikan akan menyebabkan cacingan.

Tidak mengkonsumsi Sayuran yang kaya nutrisi

• lebih menyukai sayuran yang dimasak sampai matang sekalikarena anggapan bila sayuran yang dimasak belum empuk berartibelum matang sehingga mereka tidak mau memakannya.

Kepercayaan orang Cina (mayoritas di Malaysia)

• Preferensi yang kuat untuk masakan rumah dan keyakinan bahwa beras adalah satu-satunya makanan pokok, berarti bahwa pasien akan memerlukan makanan berbasis beras dan ini dapat dibawa oleh kerabat.

• Sup yang direbus dengan baik dianggap membersihkan sistem dan mempercepat pemulihan, terutama setelah operasi.

Prinsip pemberian nutrisi agar lebih mudahditerima di RS

Pasien disediakan dengan berbagai makanan yang aman dan berkualitas baik yang menarik, nikmat, dan bergizi yang memadai

Pasien membutuhkan nutrisi yang ditangani melalui produksi layanan makanan rumah sakit, penyususnan makanan, dan sistem pengiriman

Pasien yang berisiko gizi buruk diidentifikasi dan dilaksanakan strategi intervensi

Makanan yang disediakan harus mempertimbangkan keadaan medis, budaya, dan agama pasien

Pemangku kepentingan utama dari layanan makanan dan staf klinis harus bekerja sama dalam kolaborasi untuk menerapkan dan memantau Standar

Kontrol biaya seimbang dengan kualitas dan jangkauan pilihan

Profil pasien rumah sakit dan pola konsumsi pasien harus dipantau secara teratur untuk menginformasikan revisi berkelanjutan dari desain menu

Thank You