New Normal Posyandu

22
New Normal Posyandu Oleh: ILUNI GIZI FKM UI

Transcript of New Normal Posyandu

Page 1: New Normal Posyandu

New Normal PosyanduOleh: ILUNI GIZI FKM UI

Page 2: New Normal Posyandu

Outline

1. Latar Belakang

2. Apa yang kami kerjakan

3. Apa yang kami temukan

4. Langkah selanjutnya

Page 3: New Normal Posyandu

Latar Belakang

BAB 1

Page 4: New Normal Posyandu

Latar Belakang

• Posyandu hadir sejak tahun 1986 sebagai pelayanan kesehatan masyarakat yang bahkan menjadi contoh bagi berbagai negara

• Sebagai lulusan dari Gizi FKM UI, yang memiliki berbagai pengalaman dan melihat secara langsung kondisi posyandu di beberapa daerah di Indonesia selama masa perkuliahan, menjadi penting bagi ILUNI GIZI UI untuk terus berkontribusi membantu posyandu dengan ilmu yang sudah didapatkan, terutama saat pandemi hadir.

• Untuk itu, tujuan dari kegiatan New Normal Posyandu adalah: ○ Memastikan keberlanjutan dan alternatif kegiatan posyandu selama kondisi pandemi dan setelahnya○ Meningkatkan kapasitas kader posyandu dalam menjalankan perannya

Tujuan

• Skrining rutin masalah gizi dan Kesehatan balita

• Intervensi dini dengan konseling PMBA sebelum anak mengalami gangguan pertumbuhan

• Deteksi dini = penanganan tepat waktu

Masalah

• Kunjungan posyandu yang seringkali kurang dari target

• Pengukuran antropometri dan plotting kurang maksimal

• Konseling PMBA belum maksimal• Deteksi dini tidak terwujud dengan

sistem pencatatan & pelaporan yang kurang maksimal

Tantangan

• Pandemi• Kekhawatiran dalam pelaksanaan:

• Kerumunan• Waktu tunggu lama• Waktu kader terbatas• Jarak rumah - posyandu

Page 5: New Normal Posyandu

Latar Belakang

Page 6: New Normal Posyandu

Apa yang kami kerjakan

BAB 2

Pendampingan teknis bagi posyandu agar dapat menjalankan peran pemantauan pertumbuhan dan konseling dengan baik.

Page 7: New Normal Posyandu

Kerangka Kerja

Page 8: New Normal Posyandu

Program kami(A) Pemantauan Pertumbuhan (B) Pendampingan Kader

Pos penimbangan @RT

1. Desentralisasi posyandu2. Kunjungan rumah3. Online monitoring4. Home-based screening

questions

1. Pendampingan kader Kegiatan rutin setiap bulan berupa pemaparan materi dan diskusi mengenai permasalahan gizi balita yang sering ditemui pada kegiatan posyandu. Materi yang dibahas berupa : PMBA, pergerakkan masyarakat, literasi kesehatan & penilaian masalah kesehatan

2. Roleplay KonselingSalah satu tools untuk meningkatkan kapasitas kader dalam memberikan konseling sederhana

3. Info gizi informasi mengenai kesehatan dan gizi yang diberikan kepada kader melalui media chat (whatsapp) berupa e-poster secara rutin setiap bulannya guna meningkatkan literasi kesehatan dan gizi

Page 9: New Normal Posyandu

Program kami

Posyandu Mustika (RW 03) Jumlah sasaran balita: 90-100 balitaJumlah kader: 10 kader

Posyandu Bougenville (RW 13) Jumlah sasaran balita: 30-40 balitaJumlah kader: 11 kader

Penerima ManfaatKelurahan Cisalak, Kota Depok

● Prodi Gizi FKM UI: brainstorming desain program dan memberikan dampingan selama program berlangsung, serta menjadi pemberi materi dalam pendampingan kader

● Pemerintah Kecamatan: memberi izin dan turut observasi kegiatan

● Pemerintah Kelurahan: memberi izin dan turut observasi kegiatan

● Pengurus PKK: menggerakan posyandu binaan, observasi kegiatan, memberi saran dan masukan untuk program, menentukan beberapa keputusan

● Media: menyebarkan informasi tentang kegiatan

KolaborasiKelurahan Cisalak, Kota Depok

Page 10: New Normal Posyandu

Apa yang kami temukan

BAB 3

(A) Pemantauan Pertumbuhan

(B) Pendampingan Kader

Page 11: New Normal Posyandu

Pemantauan Pertumbuhan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli Ags Sept Okt

Mustika x ✓ ✓ x x ✓ SQ ✓ ✓ ✓

Bougenville x ✓ ✓ x x ✓ OL ✓ KR ✓

X : tidak ada kegiatan✓ : kegiatan posyandu dibukaSQ: screening questionsOL: online monitoringKR: kunjungan rumah

• Kegiatan pemantauan pertumbuhan lewat posyandu secara offline lebih dipilih/diterima oleh kader dan keluarga balita.

• Konsep desentralisasi posyandu juga diadaptasi dengan baik oleh posyandu lainnya

• Namun, buka/tidaknya posyandu sangat bergantung dengan

• kondisi pandemi, • kegiatan kelurahan lainnya, dan • kesediaan kader.

Apr, Mei: posyandu tidak dibuka meski kasus masih cukup ringan, karena ada lebaran.

Page 12: New Normal Posyandu

Hasil Observasi

Posyandu Mustika Posyandu Bougenville

SDM Kader - Jumlah kader lebih dari 5, namun setiap kader memiliki lebih dari satu peran di masyarakat (kader posbindu, lingkungan, dll)

- Kapasitas kader tidak merata (karena faktor jarak usia yang besar) → menyebabkan sulitnya pembagian peran dalam kegiatan posyandu

- Jumlah kader lebih dari 5, namun setiap kader memiliki lebih dari satu peran di masyarakat (kader posbindu, lingkungan, dll)

- Kapasitas kader cukup merata dan pembagian tugas setiap kegiatan posyandu sangat baik

- ada rolling tugas kader setiap 5-6 bulan sekali

Protokol kesehatan

- Penerapan protokol kesehatan cukup baik (menggunakan masker, menyiapkan antiseptik, menjaga jarak)- Namun kader masih suka berkerumun dalam beberapa situasi

Persiapan - Pemberitahuan kegiatan posyandu lewat WA atau dari masjid

Pendaftaran - Kader kadang masih keliru dalam menentukan usia balita; tanggal kegiatan yang berubah-ubah, membuat kader bingung dalam penentuan usia (belum genap 1 bulan, tapi karena sudah kedatangan kedua dianggap sudah 1 bulan)

- Kader sudah dapat menghitung usia balita dengan baik dan ada konfirmasi

Pengukuran - Kader sudah mampu dalam melakukan penimbangan; dan penggunaan pakaian minimal sudah diterapkan- Namun, kader masih sering disibukkan dengan pengukuran lain, seperti TB, LILA, LK yang mana kapasitas kader masih belum baik pada bagian

pengukuran ini (saat pandemi, tim berusaha untuk lebih menekankan pada pengukuran BB saja)

Plotting KMS - Kader sudah dapat melakukan plotting KMS, namun kader juga dibebankan tugas untuk menentukan status gizi anak menggunakan tabel SK Antropometri yang kadang membuat bingung

- Kader masih belum mengajarkan cara plotting KMS kepada ibu/pengasuh balita (harapannya agar ibu bisa mandiri)

- Kader sudah dapat melakukan plotting KMS, namun kader juga dibebankan tugas untuk menentukan status gizi anak menggunakan tabel SK Antropometri yang kadang membuat bingung

- Kader sudah menjelaskan cara plotting KMS kepada ibu

Page 13: New Normal Posyandu

Hasil Observasi

Posyandu Mustika Posyandu Bougenville

Konseling dan Rujukan

- Kader masih melakukan konseling seadanya; hanya berdasarkan hasil plotting, alasan bila turun, dan diminta untuk diperbaiki

- Kader sudah mulai melakukan konseling secara lebih komprehensif dan mendalam, terutama fokus pada PMBA di rumah dan makanan apa saja yang dikonsumsi dan apa yang perlu diperbaiki

Pencatatan dan Pelaporan

- Kertas pencatatan dari kedua posyandu berbeda; sehingga sebenarnya dalam 1 kelurahan masing-masing posyandu dapat menggunakan kertas pencatatan sendiri; lalu direkap kedalam formulir yang diminta oleh Puskesmas. Selama pandemi catatan yang diminta berupa S, K, D, N, 2T, O, B

- Pelaporan biasanya memakan waktu cukup lama bisa hingga 1 minggu, karena standar pencatatan dan pelaporan yang berbeda

Pembagian PMT

- Masih ada kebingungan dalam pembagian PMT selama pandemi, apakah boleh memasak langsung atau harus makanan kemasan- Kadang, kader membuat makanan sesuai usia (ada yang halus, lembik, dan makanan keluarga), tapi kadang hanya makanan keluarga saja - Ada berbagai persepsi tentang PMT yang baik, biasanya kader harus mengikuti arahan dari kelompok PKK yang kadang berbeda dengan pendapat

kader (contoh: tidak boleh memberikan bayam, tidak boleh goreng-gorengan)

Kunjungan Rumah

- Kunjungan rumah selalu dilakukan setelah kegiatan posyandu; karena sistem desentralisasi, jarak dengan rumah warga jadi lebih dekat sehingga bisa lebih cepat

- Namun kadang masih ada rumah yang sulit untuk didatangi (tidak ada orang, sakit, atau tidak mau dikunjungi)

- Kadang, kader meminta data dari ibu/pengasuh melalui WA kalau tidak melakukan kunjungan rumah

Page 14: New Normal Posyandu

Pendampingan Kader

Strengths

- Kegiatan pendampingan kader dilakukan secara online, sehingga kegiatan lebih fleksibel- Penyampaian materi didominasi dengan kegiatan interaktif: diskusi dan tanya jawab- Setiap posyandu diberikan 1 narasumber untuk berdiskusi mengenai kegiatan posyandu sehingga

lebih efektif dalam menjawab permasalahan atau temuan di setiap kegiatannya - Adanya kuis guna menilai pengetahuan ibu setelah diberikan info gizi dan dapat menambah

semangat kader dalam mengikuti kegiatan pendampingan

Weakness- Beberapa ibu mengalami kendala untuk mengoperasikan fungsi pada Zoom Meeting- Dari waktu ke waktu, pertanyaan yang diajukan oleh kader mulai berkurang dan cenderung

berulang

Opportunities- Dapat memanfaatkan media menarik, seperti kahoot dan zoom polling untuk kuis pendampingan- Antusiasme kader cukup tinggi dalam mengikuti rangkaian kegiatan pendampingan kader

Threats- Koneksi yang tidak stabil menyebabkan suara dari kader, narasumber, maupun panitia

terputus-putus saat kegiatan

Page 15: New Normal Posyandu

Pendampingan Kader

Pendampingan Kader Materi

Ke-1 Pentingnya Penimbangan Berat Badan Secara Rutin & KMS

Ke-2 Pola Makan pada Balita

Ke-3 Masalah kesehatan terkait gizi (Gizi lebih / obesitas & Stunting)

Ke-4 Konseling oleh Kader Posyandu

Ke-5 PMT & MP-ASI

Ke-6 Rujukan ke faskes & literasi kesehatan

Ke-7 Pergerakkan masyarakat

Page 16: New Normal Posyandu

Roleplay Konseling

• Sebanyak 10 kader dari dua Posyandu cakupan NNP mengikuti roleplay konseling secara daring

• Kader mengikuti dengan antusias kegiatan roleplay dan berharap sewaktu-waktu dapat dilaksanakan secara luring

• Terdapat 4 kader yang berhasil melakukan konseling dengan predikat sangat baik.

• Kader merasa kegiatan ini dapat mempersiapkan keterampilan konseling yang kader miliki, memotivasi, meningkatkan kepercayaan diri, memberikan pengalaman baru bagi kader, dan memberikan gambaran teknis terkait konseling di Posyandu

Perlu ditingkatkan Sudah baik

Page 17: New Normal Posyandu

Roleplay Konseling

Perlu ditingkatkan Sudah baik

Page 18: New Normal Posyandu

Info Gizi

A. Temuan Baik● Informasi gizi dan kesehatan yang disebarkan mencakup: asupan gizi

balita, resep makanan, stunting, status gizi balita, konseling, alur rujukan, dan literasi kesehatan

● Informasi gizi dan kesehatan dalam bentuk elektronik mempermudah penyebaran kepada kader maupun ibu balita di posyandu.

● Kader menyatakan informasi gizi yang diberikan sudah baik dari segi pesan, warna, maupun gambar.

B. Tantangan● Memilah informasi gizi dan kesehatan prioritas untuk diketahui oleh kader● Menyesuaikan cara penyampaian informasi dengan karakteristik ibu kader● Memastikan informasi gizi dibaca oleh ibu kader

Page 19: New Normal Posyandu

Langkah Selanjutnya

BAB 4

Page 20: New Normal Posyandu

Next Step

• Posyandu memegang peranan penting dalam intervensi gizi dan kesehatan di masyarakat, terutama perannya dalam mencegah stunting

• Sejarah posyandu yang sudah cukup panjang menghasilkan berbagai praktik baik dan juga beberapa tantangan-tantangan

• Selanjutnya, NNP akan melakukan perluasan wilayah pendampingan dan melibatkan lebih banyak stakeholders terkait, dengan pendampingan teknis yang serupa:

a. Menganalisis kondisi posyandu yang ada: analisa gap dari sisi supply dan demandb. Melakukan observasi dan pemantauan kegiatan posyandu bulananc. Memberikan pelatihan kader sesuai dengan kebutuhan

• Untuk keberlanjutan program, NNP juga akan menyasar untuk melatih para kelompok PKK sebagai pengurus posyandu selama ini dalam memberikan pendampingan serupa

Page 21: New Normal Posyandu
Page 22: New Normal Posyandu

Thank you!

Contact us:

IG: @newnormalposyanduFacebook: New Normal Posyandu

Email: [email protected]