Musk Ular Is
-
Upload
rizka-eka-apc -
Category
Documents
-
view
285 -
download
1
Transcript of Musk Ular Is
BAB II
SISTEM MUSCULARIS ( OTOT TUBUH MANUSIA )
A. ANATOMIS OTOT
Ilmu yang mempelajari tentang otot disebut Myologi. Jaringan otot sangat
penting bagi tubuh karena fungsinya, diantaranya:
- sebagai alat gerak aktif
- alat transportasi
- pengedar makanan dalam usus
- pengedaran darah keseluruh tubuh
Jaringan otot ditandaiadanya myofibril-myifibril pada sel-selnya yang
memanjang. Miofibril tersebut yang bertanggung jawab atas kontrktilitas sel-sel
otot. Berdasarkan strukturnya maupun fisiologinya, otot dibagi menjadi 3 macam,
yaitu:
1. Otot Rangka
2. Otot Polos
3. Otot Jantung
BIOLOGI 2005 NARZIES Page 22
Ad. 1. OTOT RANGKA
Otot rangka juga disebut otot skelet (otot serat lintang / otot bercorak /
otot lurik / musculus striata). Secara mikroskopis, terlihat otot rangka tersebut
terdiri dari sel-sel otot (serabut-serabut otot) yang tebalnya kira-kira 10- 198 nm
dan panjangnya kira-kira 15 cm. Inti terletak tepat dibawah permukaan sel. Selain
itu juga nampak adanya garis-garis terang dan gelap yang melintang, oleh karena
itu disebut otot serat melintang. Satu sel otot diselubungioleh fasci propia.
Kemudian beberapa fasciculi diselubungi oleh selaputyang disebut fascia
superfisialis, yang terdapat dibawah kulit membentuk fasciculus otot. Didalam
sarcoplasma terdapat sejumlah mitokondria (sarcosom). Warna otot ditentukan
oleh adany suplai merah darah dan kandungan mioglobin, juga kadar air maupun
banyaknya fibril-fibril yang menyusunnya. Oleh karena itu otot yang tipis
biasanya warnanya lebih muda karena kandungan air yang sedikit, fibrilnya juga
lebih sedikit, serta suplai darahnyapun sedikit, jika dibanding otot yang tebal akan
berwarna gelap.
Bentuk fasciculus ini biasanya berupa kumparan, bagian tengah
menggembung yang disebut empal (ventrikel), dan kedua ujungnya mengecil
yang disebut dengan urat otot (tendon). Pada umumnya tendon tersebut melekat
pada tulang, sifatnya keras dan liat. Bagian ventrikel penting dakam fungsi gerak
aktif, yaitu terjadi kontraksi (mengkerut). Jika kontraksi terjadi pada ventrikel otot
tersebut maka akan terjadi gerakan tulang dengan perantaraan persendian dimana
otot melekat melalui tendonnya.
Pada umumnya otot melekat pada dua tulang atau lebih sehingga tiap otot
mempunyai dua tempat perlekatan. Istilah perlekatan pada segmen tulang
biasanya digunakan :
a. Punctum fixum (origo) yaitu perlekatan otot pada segmen tulang
yang tidak ikut bergerak.
b. Punctum mobile (insertio), yaitu perlekatan otot pada segmen
tulang yang bergerak.
BIOLOGI 2005 NARZIES Page 23
Sedang istilah lain yang juga sering digunakan sekarang, tanpa mengingat tempat
perlekatan tersebut bergerak atau tidak bergerak yaitu :
1. Perlekatan Distal, yaitu perlekatan otot pada segmen tulang yang berada di
sebelah distal (terletak menjauhi dari sentrum badan)
2. Perlekatan Proximal, yaitu perlekatn otot pada segmen tulang yang berada
di sebelah proximal (terletak lebih dekat dengan sentrum badan).
BIOLOGI 2005 NARZIES Page 24
Ad. 2. OTOT POLOS
Disebut juga musculus nonstriata (otot alat dalam / otot tak sadar).
Terdiri dari sel-sel berbentuk spindel dengan panjang 40-200nm dan tebal 4-
20nm, dengan inti berada di tengah. Miofibrilnya sulit untuk dilihat, tidak
mempunyai garis-garis gelap dan terang. Serabut retikuler (bentuk jala)
transversal menghubungkan sel-sel otot membentuk suatu berkas sehingga
menjadi satu unit fungsional.
Otot polos tidak melekat pada tulang tetapi ikut membentuk alat dalam,
seperti terdapat pada dinding usus, saluran pencernaan, saluran pernafasan,
dinding pembuluh darah, sistem urogenitale, dsb. Otot polos bekerja tidak
dipengaruhi oleh kehendak, tidak terlalu cepat tetapi berurutan dan tidak cepat
lelah. Oleh pengaruh hormonal, kemungkinan otot polos dapat bertambah panjang
dan berproliferasi (membentuk sel-sel baru), contohnya yaitu pada uterus, serabut
ototnya dapat mencapai 800 nm.
BIOLOGI 2005 NARZIES Page 25
Ad. 3. OTOT JANTUNG
Serabut-serabut otot yang mengandung sarcoplasma dalam jumlah besar
membentuk jala-jala, seperti otot serat lintang, juga terdapat garis-garis melintang
gelap dan terang tetapi sarcomernya lebih pendek, intiny terletak di tengah,
sarcosom ajuh lebih banyak dari otot rangka, serabut otot bercabang-cabang. Otot
jantug bergerak teratur dan tidak cepat. Tetapi diluar kehendak kita.
BENTUK OTOT
Tempat perlekatan ensertio (distal) , sering kali terdapat kepala otot yang
bergabung dengan venter (empal) otot dan berakhir pada tendo.
Bermacam-macam bentuk otot penyusun tubuh, diantaranya :
1. Otot fusiformis, yaitu otot yang mempinyai serabtu-serabut panjang dan
menghasilkan gerakan yang luas, tetapi tidak kuat, biasanya mempunyai
tendo yang relative pendek.
2. Otot Unipenatus, yaitu otot yang mempunyai tendo panjang walupun
serabut-serabut otot yang melekat pada tendo tersebut merupakan otot
pendek-pendek, otot ini lebih kuat.
3. Otot Bipenatus, yaitu otot yang mempunyai struktur sama dengan
unipenatus, hanya serabut-serabut otot melekat pada kedua sisi tendo.
4. Otot Planus, yaitu otot yang mempunyai tendo tipis (aponeurosis).
BIOLOGI 2005 NARZIES Page 26
Berdasarkan perlekatan pada origo (distal) tersebut dapat dibedakan:
1. Otot dengan kepala dua, tiga atau empat, dimana empalnya bersatu
menjadi satu dan berakhir pada tendo yang sama. Contohnya : musculus
bicep brachii, tricep brachii.
2. Otot dengan satu kepala dan mempunyai satu atau lebih tendo perantara,
dengan dua atau tiga venter (empal) otot. Contohnya : pada musculus
digastricus (otot perut), musculus abdominis.
FUNGSI OTOT
1. Alat gerak aktif
2. Alat transportasi
3. Pembentuk alat-alat dalam
Untuk fungsi pertama yaitu alat gerak aktif, terjadi bila venter otot
mendapatkan rangsang, kemudian kontraksi maka akan menggerakkan tulang-
tulang yang dilekatinya, ini dilakukan oleh otot rangka. Berdasarkan proses
tersebut maka otot dapat dikelompokkan menjadi :
1. Kelompok Otot yang saling membantu dan berlawanan
a) Otot saling membantu (otot sinergis)
Yaitu beberapa otot yang bekerja pada satu sendi dan saling membantu,
sehingga memberikan gerkan semacam. Contoh : M. bisep branchii (otot
bisep lengan atas) dengan M. coracobrachialis (otot pengangkat lenga
atas) yang menyebabkan gerakan fleksi (bengkoknya lengan bawah)
b) Otot saling berlawanan (otot antagonis)
Yaitu dua atau lebih otot yang bekerja pada satu sendi dan saling
berlawanan arahnya, sehingga gerakannya saling menghambat otot yang
satu terhadap otot yang lain. Contohnya : pada otot bisep lengan atas
dengan otot trisep lengan atas (M. trisep brachii). Bisep menyebabakan
gerakan fleksi pada lengan, sedang trisep menyebabakan gerakan extensi
(meluruskan lengan).
BIOLOGI 2005 NARZIES Page 27
2. Kelompok otot berdasarkan gerak dasar tertentu
a) Otot Fleksor : otot yang menyebabkan gerakan fleksi (membengkokkan
tulang), misalnya M bisep brachii memebengkokkan lengan bawah.
b) Otot Extensor : otot yang menyebabkan gerkan extensi (meluruskan
tulang), misalnya : M. trisep brachii meluruskan lengan bawah.
c) Otot Abduktor : Otot yang menyebabkan gerakan abduksi (menjauhi
tubuh) , misalnya M. Deltoideus menyebabkan abduksi lengan atas pada
sendi bahu.
d) Otot Adduktor : otot yang menyebabkan gerakan adduksi (mendekati
tubuh), misalnya : M. pectoralis mayor (otot dada besar) menyebabkan
gerakan adduksi lengan atas pada sendi bahu, jadi berlawanan dengan M.
Deltoideus.
e) Otot Pronator : otot yang menyebakan gerakan pronasi (memutar
kebawah), misalnya : M. pronator kwadratus memutar telapak tangan
sehingga tertelungkup yang selalu bekerja sama secara sinergis dengan M.
pronator.
f) Otot Supinator : otot yang menyebabkan gerakan memutar ke atas keluar
(supinasi), misalnya : M bicepbrachii yang memutar lengan baawh
sehingga telapak tangan menengadah.
g) Otot Rotator : otot yang menyebabkan gerakan rotasi (memutar),
misalnya: M. gluteus maximus yang menyebabkan gerakan rotasi ke
dalam tungkai atas pada sendi pangkal paha.
3. Kelompok otot yang bekerja pada satu sendi atau lebih
a. Otot monoarticuler , otot yang hanya melalui satu sendi dan bekerja pada satu
sendi tersebut. Misal : M. brachioradialis
b. Otot polyarticuler, otot yang melewati lebih dari satu sendi dan bekerja lebih
dari satu sendi. Misalnya: M. hamstring pada daerah pangkal paha dan bekerja
pada sendi pangkal paha dan lutut.
BIOLOGI 2005 NARZIES Page 28
B. OTOT SKELET PEMBENTUK TUBUH MANUSIA
Otot skelet terdiri dari:
1.Otot kepala
2. Otot badan
3. Otot anggota badan
Ad. 1. OTOT-OTOT KEPALA
Otot bagian kepala dibagi atas:
a. Otot kulit kepala yang terhimpun diantaranya:
M. occipitofrontalis (venter otot yang satu pada os occipetalis dan venter otot
lainnya pada os frontalis).
M. temporoparietalis venter otot yang satu pada os temporalis dan yang lainnya
pada os parietalis).
b. Otot kulit wajah yang terhimpun dari :
m. nasalis (otot hidung)
m. orbicularis oegli (otot keluk mata)
m. orbicularis oris (otot sekitar mulut)
m. temporalis (otot pelipis)
m. frontalis (otot dahi)
m. sternoeleidomastoideus (otot silang leher)
c. Otot Pengunyah, yang terhimpun dari:
m. masseter, menutup leher dengan mengangkat mandibula
m. temporalis, elevator rahang bawah yang paling kuat
m. pterygoideus, berperan dalam semua gerakan mandibula
Otot-otot kepala merupakan otot mimik, yaitu otot yang memancar ke dalam
kulit wajah maupun kepala, jika kontraksi menyebabkan pergeseran kulit. Pergeseran
tersebut mengakibatkan lipatan-lipatan dan kerutan. Inilah merupakan dasar dari
ekspresi wajah seseorang. Sehingga orang dapat memperlihatkan wajah gembira atau
sedih dan sebagainya. Ekspresi wajah tersebut bergantung pada banyak faktor,
diantaranya: usia, intelektual, sifat ras. Pada orang yang masih muda, kulit masih
elastis, sehingga sifat kulit masih fleksibel. Tetapi pada orang yang lebih tua sifat
elastisitas kulit sudah mulai berkurang maka kerutan akan menetap. Otot-otot kulit
kepala merupakan epikranius, sangat longgar dan berikatan dengan periosteum,
tetapi juga berikatan erat dengan kulit kepala. Terutama pada venter anterior, dapat
BIOLOGI 2005 NARZIES Page 29
menimbulkan kerutan-kerutan pada dahi. Selain itu kontraksi kedua venter frontalis
dapat mengangkat alis mata dan kelopak mata atas. Hal ini dapat mengakibatkan
ekspresi wajah keheranan.
Sedang pada kulit wajah, m.orbicularis oculi berfungsi untuk menimbulkan
ekspresi kuatir. Musculus ini ada tiga bagian yaitu pars orbitalis (berfungsi untuk
menutup kelopak mata), pars palpebralis (berkaitan dengan reflek mengedip), pars
lacrimalis (untuk mengeluarkan isi air mata). Karena hubungan serabut-serabut otot
ini sangat erat sekali dengan kulit, maka dihasilkan lipatan-lipatan berbentuk radier
pada daerah sudut lateral mata. Pada usia lanjut daerah tersebut pada umumnya
terjadi lipatan yang permanent.
Ad. 2. OTOT-OTOT BADAN
Otot-otot pembentuk badan terdiri dari:
a. Otot punggung
b. Otot Perut
c. Otot Dada
d. Otot Pelvis
a. Otot Punggung
Otot punggung sejati terdapat dua buah yasng rumit susunannya, terletak disebelah
belakang yang terdiri dari musculus intervertebralis. Otot punggung sejati tersebut
dinamakan penegak batang badan dan sangat penting artinya untuk sikap dan gerak
tulang belakang. Biasanya otot punggung sejati ditutup oleh otot punggung sekunder
yang sebenarnya termasuk otot-otot gerak atas maupun bawah.
b. Otot Perut
Dinding depan perut dibentuk oleh otot lurus perut (musculus rectus abdominis),
yang terletak dikanan dan kiri garis tengah badan (linea alba . Disisinya terdapat otot
lebar perut yang didalamnya terdapat otot serong luar perut (musculus oblicuus
externus) dan di lapisan dalamnya terdapat otot serong dalam perut (musculus
trasversus abdominis). Otot tersebut terentang antara gelang pinggul dan rangka
dada, merupakan sebuah penutup yang dapat merubah volume pada rongga perut.
Otot-otot tersebut dapat berkontraksi secara aktif sehingga dapat mempengaruhi letak
dan gerak rangka dada secara tidak langsung mempengaruhi setiap tulang belakang.
c. Otot Dada
BIOLOGI 2005 NARZIES Page 30
Otot dada dibentuk oleh otot disela-sela iga (musculus intercostalis) yang
mempengaruhi gerak iga serta menjaga supaya tidak terjadi tonjolan maupun lekukan
sela-sela antara iga yang dikarenakan selalu berubah-ubah sesuai dengan fungsinya.
Selain itu musculus intercostalis juga berguna untuk penyempurna dinding thorax.
Otot-otot leher terentang antara pinggir atas tulang dada dan tulang lidah. Adapula
yang melekat pada tulang tengkorak. Otot tersebut penting artinya untuk gerakan
kepala dan leher, juga gerak pangkal tengkorak dan tulang lidah untuk menelan.
Otot-otot leher yang lain terletak didepan dan disisi tulang belakang dan sebaagian
melekat pada tulang rusuk bagian atas.
d. Otot gelang panggul
Terdiri dari :
Otot bokong besar (m. gluteus maximus)
Otot bokong tengah (m. gluteus medius)
Otot bokonh kecil (m. gluteus minimus)
Otot psoas yang melekat pada os coxa
Otot penegak selaput otot lebar (m. tensor fasciae alata)
M.gluteus ketiganya berfungsi dalam gerakan ekstensi dari extremitas inferior,
sedang otot psoas dan m. tensor fasciae alata berfungsi untuk gerakan fleksi dari
extremitas inferior.
Ad. 3. OTOT-OTOT ANGGOTA TUBUH
a. Extremitas Superior
Untuk anggota gerakan atas diperlukan otot-otot :
Otot Gelang bahu
Otot lengan atas
Otot lengan bawah
Otot tangan
Sebagian otot gelang bahu terentang antara rangka badan, tengkorak dan
gelang bahu. Otot-otot tersebut adalah :
Otot belah ketupat (m. rhomboideus)
Otot gergaji depan (m. serratus anterior)
Otot kerudung (m. trapezium)
Otot silang leher (m. sternocleidomastoideus)
Selain itu, untuk menggerakkkan lengan atas terhadap gelang bahu adalah;
BIOLOGI 2005 NARZIES Page 31
Otot deltoid, terdapat disebelah superior lengan atas
Otot bulat kecil (m. caput breve bicep brachii), terdapat dibawah lengan atas.
Otot bulat besar (m. caput longum bicep brachii), yang berada di posterior m.
caput breve bicep brachii.
Otot yang terentang antara rangka badan dengan lengan juga penting untuk gerakan
abduksi dan adduksi extremitas superior, diantaranya:
- Otot dada besar (m. pectoralis mayor)
- Otot punggug lebar (m. latissimus dorsi)
Sedang otot yang membentuk lengan atas adalah :
- Otot fleksor, yang terletak di bagian depan
- Otot bicep brachii (m. coracobrachialis)
- Otot extensor, terletak di bidng belakang lengan atas
- Otot tricep brachii
Otot flexor (ketul) dan otot extenxor (kedang) tersebut juga dapat
menggerakkan lengan di sendi siku dan sebagian sendi bahu.
Otot penyusun lengan bawah berlekatan dengan telapak tangan dan jari-jari
dengan perantaraan urat-urat panjang yang disebut urat pergelangan tangan yang
melintang didaerah pergelangan tangan (aponeurosis palmaris) untuk menggerakkan
pergelangan tangan dan jari-jari, sedang otot-otot yang melekat pada os radius
bertanggung jawab menggerakan lengan bawah. Menurut letak otot dalam
BIOLOGI 2005 NARZIES Page 32
hubungannnya satu sama lain, maka otot lengan bawah dengan pembatas os ulna dan
os radius dengan membrana osseanya juga dapat dibagi :
- Otot ventral sebagai otot flexor
- Otot dorsal sebagai otot extensor
b. Extremitas inferior
Dapat dibedakan :
1. Otot pangkal paha
2. Otot tungkai atas dan bawah
3. Otot kaki
1. Otot pangkal paha
Otot pangkal paha tersusun oleh otot yang sama dengan otot pelvis dan otot yang
melekat padaa os femuris dan gelang panggul, diantaranya :
a. Otot extensor terletak dibidang depan
- Otot kuadrisep paha (m. quadriceps femoris)
- Otot silang paha (m. sartorius)
b. Otot flexor terletak dibidang belakang
- Otot ramping (m.gracilis)
- Otot separuh selaput paha (m. semimembranus femoris)
- Otot bisep paha (m. bicep femoris)
2. Otot Tungkai atas dan bawah
Otot pada tungkai semuanya melekat pada kaki dan jari-jari kaki dengan perantaraan
tendon ( urat-urat panjang ), yang semuanya diikat di daerah pergelangan kaki.
Terdapat tendo yang terbesar yaitu tendo akhiles. Otot yang terdapat di tungkai.
a. Golongan depan
- Otot tulang kering depan (m. tibialis anterior)
- Otot kedang jari (m. extensor digitorium manus)
- Fungsi : untuk mengangkat ujung kaki dan meregangkan jari-jari
b. Golongan terletak di bidang luar
Otot sisi betis panjang dan pendek (m.peroneus longus & brevis fibularis)
Fungsi : untuk menggerakkan kaki keluara dari sendi loncat bawah.
BIOLOGI 2005 NARZIES Page 33
c. Golongan belakang
Otot trisep betis (m. tricep fibularis) yang terdiri dari :
Perut betis (m. gastroenemius)
Otot betis (m. soleus)
Urat kering (tendo akhiles)
Fungsi : menurunkan ujung kaki, pada serabut otot tersebut kontraksi, juga
untuk mengangkat tubuh diatas jari-jari kaki.
d. Golongan bawah
Otot ketul dalam pada kaki dan jari-jari kaki (m. flexor profundipedis et
digitorium pedis)
Fungsi : untuk menurunkan ujung kaki, membengkokkan jari kaki dan
menggerakkan kaki kedalam.
3. Otot Kaki
Otot-otot kaki pendek dan telapak kaki melekat pada jari-jari kaki
C. FISTOLOGIS OTOT ( MEKANISME KERJA OTOT )
Karakteristik otot adalah :
1. Exitabilitas, yaitu kemampuan dari jaringan otot untuk mengadakan jawaban jika
dirangsang atau dipacu
BIOLOGI 2005 NARZIES Page 34
2. Conductivitas, yaitu sifat jaringan otot untuk menghantarkan suatu rangsang
3. Elastisitas, yaitu sifat jaringan otot untuk kembali ke bentuk semula jika kekuatan
yang ada padanya terhenti.
4. Viscositas, yaitu sifat dari jaringan otot yang mempunyai tahanan atau tekanan
5. Contraktilitas, yaitu sifat jaringan otot untuk memendek atau berubah tegangannya
jika mendapat suatu rangsang.
Sehubungan dengan fungsi otot sebagai alat gerak aktif , maka sifat yang terakhir
adalah terpenting, yaitu dapat kontraksi bila mendapatkan stimulus.
Otot sehubungan dengan fungsinya sebagai alat gerak maupun sebagai penghasil
panas, melakukan kerjanya dengan kontraksi, yaitu memendekkan otot, kontraksi otot
kan terjadi bila mendapat rangsang dengan kekuatan tertentu yang dikenal dengan nilai
ambamg. Agar terjadi respon, maka besarnya pacu minimal sama dengan nilai ambang.
Rangsang yang pacunya sama dengan nilai ambang disebut pacu liminal, sedang yang
kurang dari nilai ambang disebut subliminal. Kalau lebih dari nilai ambang dinamakan
supraliminal. Hukum “ All or Nothing “ berlaku, untuk kontraksi otot tersebut yang
artinya bila sel otot kontraksi maka akan melakukan kontraksi secara penuh, jika nilai
ambang telah tercapai, walaupun ditambah rangsang maka kontraksi tak akan bertambah,
sebaliknya jika rangsang kurang dari nilai ambang, maka sama sekali otot tidak
berkontraksi. Namun demikian kondisi pada waktu stimulus berubah maka kekuatan
kontraksipun berubah, misalnya sel otot yang baru diregangkan, diberi suplai makanan
cukup, dioksigenasi dengan baik maka kontraksinya lebih kuat dibanding dengan suplai
makan dan oksigenais yang cukup. Prinsip “ All or Nothing “ tersebut hanya berlaku
pada sel otot tunggal. Tetapi tidak berlaku pada segumpal otot ataupun organ otot
(kecuali otot jantung). Pada segumpal otot rangsang yang kuat juga akan menimbulkan
kontraksi yang lebih kuat. Perbedaan tersebut terjadi karena serabut syaraf motoris yang
didistribusikan ke otot. Setiap serabut otot tunggal dicabangkan menjadi seratus cabang
kecil yang masing-masing berakhir pada ujung otot tertentu yang disebut motor and plate
dan myoneural junction (hubungan otot- syaraf). Jadi satu serabut syaraf menginervasi
seratus serabut otot. Serabut syaraf motor tunggal bersama seratus cabang cabang serabut
otot membentuk suatu motor unit pada terminalnya. Suatu stimulus yang lebih kuat
mengasktifkan beberapa motor unit , dengan demikian menghasilkan kontraksi yang lebih
kuat bila dibanding dengan stimulus yang lebih lemah. Jantung merupakan suatu organ
yang mengikuti prinsip “ all or nothing “ karena struktur percabangan sel otot jantung,
maka setiap stimulus menyebar ke seluruh sel, mengaktifkan semuanya setiap waktu,
BIOLOGI 2005 NARZIES Page 35
sehingga dapat dihasilkan kontraksi maksimum setiap waktu pada kondisi tertentu.
Kekuatan setiap kontraksi otot bervariasi dari waktu ke waktu tergantung beberapa
faktor:
- Intensitas stimulus
- Lemah kuatnya stimulus
- Besarnya beban yang diterima otot
- Panjang serabut pada awal kontraksi
- Panjang serabut pada aal relaksasi
- Kondisi metabolik yang menyertainya
a. Dasar Molekul Kontraksi
Proses yang menyebabkan pemendekan unsura-unsur kontraksi otot adalah
pergesern filamen halus dan filamen tebal. Sewaktu kontraksi, filamen halus dari
ujung berlawanan dari sarcomer akan saling mendekati, kadang-kadang filamen
tersebut saling menutupi.
Pergeseran pada waktu otot kontraksi dihasilkan dengan pemutusan dan
pembentukan kembali ikatan silang antara miosin dan aktin. Kepala molekul miosin
terikat aktin secara menyudut, menggeser miosin terhadap aktin secara memutar,
melepaskan ikatan dan menyambung kembali pada titik yang selanjutnya. Tiap siklus
pengikatan, pemutaran dan pemutusan memendekkan otot 1 %.
b. Langkah-Langkah Kontraksi
1. Pelepasan muatan dari neuron motorik
2. Pelepasan transmitter / asetilkholin paad lempeng ujung motorik / motor end
plate.
3. Pembangkitan potensial lempeng ujung
4. Pembangkitan potensial aksi pada serabut otot
5. Penyebaran depolarisasi ke dalam sepanjang saluran
6. Pembebasan ion Ca2+ dari reticulum sarkoplasma dan difusi Ca2+ ke filament
kasar dan halus
7. Pengikatan Ca2+ pada troponin C membebaskan daerah pengikatan myosin pada
aktin
8. Pembentukan iaktan melintang antara aktin dan myosin dan pergeseran pada
filament kasar, yang menyebabkan pemendekan.
c. Langkah-langkah relaksasi
1. Ca2+ dipompa kembali masuk kedalm reticulum sarcoplasma
BIOLOGI 2005 NARZIES Page 36
2. Pembebasan Ca2+ dari troponin
3. Penghentian interaksi antara aktin dan myosin
d. Jenis-jenis kontraksi
Adanya kontraksi dapat dilihat dan dicatat dengan alat yang dinamakan kymograph
atau elektomyograf, sedang hasil gambarnya berupa kymogram (grafik) yang
mempunyai 3 fase, yaitu :
1. Fase kontraksi (memendeknya serabut otot)
2. Fase relaksasi (kembali memanjang seperti semula)
3. Fase Latent (merupakan fase sebelum kontraksi)
Secara skematis ketiga fase tersebut seperti tersebut pada grafik berikut :
Keterangan:
1) Fase Laten
2) Fase kontraksi
3) Fase relaksasi
Rangsangan biasanya datang pada otot secara berturut-turut. Pacu tresebut
tergantung pada fase tertentu , datang pacu kedua selanjutnya pacu ketiga dan
seterusnya. Berdasarkan proses tersebut, dikenal beberapa tipe grafik :
- Bentuk tunggal
- Bentuk tetanus tak sempurna ( klonus )
- Bentuk tetanus sempurna
Jenis kontraksi otot :
1) Kontraksi Isotonis, yaitu kontraksi yang melawan beban dengan mendekatkan
kedua ujung otot. Sehingga kedua otot sama-sama menghasilkan tonus otot
( otot mengadakan pemendekan ).
2) Kontraksi Isometris, yaitu kontraksi tanpa pemendekan yang nyata tetapi terjadi
penambahan tonus.
e. Energi untuk kontraksi otot
Energi untuk kontraksi otot diperoleh dari ATP yang tersedia didalam serabut
otot. ATP dipecah oleh enzim ATPase menjadi ADP+P dan akibat pemecahan
tersebut akan menghasilkan energi. Serabut otot menyusun ATP dari reaksi :
ADP + P + E ----------> ATP
Serabut otot mempunyai mekanisme dasar untuk menghasilkan ATP secara
berkelanjutan. Proses tersebut memerlukan beberapa molekul tinggi :
BIOLOGI 2005 NARZIES Page 37
1. Phosphocreatin yang terdapat dalam serabut otot dalm konsentrasi 5 kalinya
ATP. Phosphocreatin dipecah menjadi creatin dan phosphate.
Creatin + P + E ------------> ATP --------> kontraksi otot
2. Pemecahan Glikogen
Glikolisis merupakan sederetan reaksi kimia dalam sel untuk mengubah glikogen
menjadi asam piruvat. Selama perubahan energi kimia glikogen diubah menjadi
ikatan phosphate tenaga tinggi ( ATP ) yang dapat disimpan dalam otot.
Glikolisis terdiri dari :
- Glikolisis aerobic ( siklus kreb )
Glikogen + O2 --------------> CO2 + H2O+ E
- Glikolisis Anaerobic
Glikogen ------------> asam laktat + E
Energi hasil pemecahan tersebut kemudian digunakan untuk menyusun ATP
melalui pembentukan kembali phosphocreatin.
3. Oksigen yang berperan dalam oksidasi seperlima asam laktat menghasilkan
energi yang penting dalam perubahan empat perlima bagian asam laktat menjadi
glikogen. Demikian seterusnya.
f. Kelelahan otot
Bila otot mendapatkan rangsangan liminal atau supra liminal terus menerus,
maka pada mechanomiogram akan tampak bahwa fase laten menjadi lebih lama. Begitu
pula fase kontraksi dan relaksasi, amplitude atau tinggi kontraksi lebih rendah yang
berarti kerja otot semakin berkurang. Keadaan tersebut memperlihatkan kelelahan otot.
Kelelahan otot dapat diakibatkan karena:
1) Habisnya bahan atau zat sebagai sumber energi utnuk kontraksi otot, seperti
glikogen dan sejenisnya.
2) Akumulasi hasil metabolisme karena kontraksi otot, seperti asam laktat. Asam laktat
ini menghambat motor endplate, akibatnya hantaran impuls dari syaraf ke otot
terganggu.Tetapi bila masih terdapat cadangan glikogen, maka otot tersebtu
masih dapat mengadakan kontraksi.
Coba anda perhatikan bila anda membawa beban pada salah satu tangan dengan posisi
abduksi, maka lama kelamaan akan terjadi pada lengan gemetar, kemudian merendah
perlahan-lahan….apa yang terjadi ??? ( meneketehe’ )
BIOLOGI 2005 NARZIES Page 38
BIOLOGI 2005 NARZIES Page 39
BIOLOGI 2005 NARZIES Page 40