Mukadimah - pakamin | This WordPress.com site is … · Web viewAkhlak disebut juga perangai atau...
Transcript of Mukadimah - pakamin | This WordPress.com site is … · Web viewAkhlak disebut juga perangai atau...
MODUL PEMELAJARAN
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNTUK KELAS X / TIK
MEMBIASAKAN PERILAKU TERPUJI
KODE KOMPETENSI : 4
Guru Pembimbing :M. Amin Wahyudi, S.Ag.
NIP : 19710927 200701 1 008
1
SIFAT-SIFAT TERPUJI
Mukadimah
Imam al-Gazali mengungkapkan bahwa akhlak merupakan keadaan yang melekat pada
jiwa manusia serta melahirkan perbuatan-perbuatan secara spontan, tanpa melalui pemikiran
dan pertimbangan. Akhlak disebut juga perangai atau budi pekerti. Suatu perbuatan disebut
akhlak apabila memenuhi dua syarat berikut ini.
l. Perbuatan itu dilakukan berulang – ulang.
2. Perbuatan itu dilakukan dengan mudah tanpa dipikirkan atau diteliti terlebih dahulu
sehing ga hal itu benar – benar merupakan suatu kebiasaan.
1. Pengertian Akhlaq
Akhlak dalam pengertian sehari-hari bisa diartikan tabiat, perangai, budipekerti,
kesusilaan, sopan santun, moral/etika dan tingkah laku: Sedangkan menurut Istilah adalah :
Akhlak adalah suatu daya yang telah bersemi dalam jiwa seseorang hingga dapat
menimbulkan perbuatan-perbuatan yang mudah tanpa memerlukan berpikir lagi.
Bila yang ditimbulkan perbuatan baik maka disebut akhlak yang baik atau mulia, tapi bila yang
ditimbulkan perbuatan yang buruk disebut akhlak yang tercela.
Akhlak yang baik bisa dibedakan menjadi empat bagian :
a. Akhlak yang baik kepada Allah SWT.
b. Akhlak yang baik terhadap diri sendiri.
c. Akhlak yang baik terhadap sesama manusia
d. Akhlak yang baik terhadap lingkungan.
Akhlak yang baik terhadap Allah meliputi :
a. Khusnudzon /positive thinking kepada Allah SWT.
b. Beriman kepada Allah.
c. Cinta kepada Allah.
d. Takut kepada Allah.
e. Beribadah kepada Allah
f. Bertaubah kepada Allah.
2
g. Tawakkal kepada Allah
h. Sabar menerima ketentuan Allah.
i. Bersyukur kepada Allah.
j. Tawadlu' kepada Allah.
k. Malu kepada kepada Allah
Akhlak bersumber kepada dua macam norma berikut ini .
1. Norma Keagamaan
Norma keagamaan adalah norma yang mengajarakan akhlak kepada manusia dengan
mengambil tuntunan yang telah diberikan Allah swt. dan Rasulullah saw. dalam Al-Qur'an dan
hadis.
Dengan demikian, akhlak ini mempunyai dua macam sanksi apabila dilanggar. Yang pertama
adalah sanksi yang datang dari Tuhan (bersifat gaib) dan yang kedua adalah sanksi yang
datang dari masyarakat (sesama manusia).
2. Norma Sekuler
Norma sekuler adalah norma yang mengajarkan akhlak kepada manusia dengan berpedoman
kepada olah pikir dan pengalaman manusia. Dengan demikian, akhlak ini hanya mempunyai
satu sanksi, yaitu sanksi yang datang dari masyarakat (sesama manusia) semata-mata. .
Akhlak merupakan suatu upaya manusia untuk mempertahankan hidupnya. Akhlak pula
yang membedakan manusia dengan binatang. Kemajuan ilmu pengetahuan tanpa disertai
pendidikan akhlak yang baik. tidak akan bisa mempertahankan kehidupan manusia. Hal in i
justru akan menyebabkan kepunahan dan kebinasaan.
A. Husnuzan terhadap Allah swt.
Husnuzan berarti berbaik sangka/ positive thinking kebalikannya su’udzon/negative
thinking . Dalam kehidupan sehari-hari manusia akan berinteraksi dengan sesamanya dalam
suatu pergaulan. Hal itu disebabkan ,manusia adalah makhluk sosial yang saling
membutuhkan. Untuk mewujudkan suatu pergaulan yang harmonis perlu dipupuk sikap berbaik
sangka antara sesama manusia.
Jadi sikap husnuzdzon berarti orang yang senantiasa berprasangka baik kepada
sesama atas segala keputusan (takdir) Allah SWT.
Sikap husnuzan terhadap Allah swt. akan menenteramkan jiwa serta memantapkan
keimanan manusia. Sikap itu akan melahirkan sikap tawaduk dan tawakkal. Sikap husnuzan
terhadap semua ketentuan Allah swt. Merupakan cerminan watak dan karakter manusia
sebagai hamba yang beriman.
3
Oleh karena itu, manusia harus yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya
adalah atas takdir Allah swt. Manusia harus yakin bahwa kehidupan ini mutlak sepenuhnya di bawah
kontrol Allah swt. Dengan demikian, sikap husnuzan terhadap Allah swt. akan membawa ketenangan,
kedamaian, dan ketenteraman hidup manusia.
Allah berfirman dalam Surat An-Najm Ayat 39-41 berikut ini.
Artinya:
Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan
bahwasanya usahannya itu kelak akan diperlihatkan kepadanya. Kemudian akan diberi balasan
kepadanya dengan balasan yang paling sempurna. (Q.S. An-Najm: 39-41)
B. Gigih dalam Bekerja
Gigih dalam bekerja berarti bekerja sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan sangat
bertanggung jawab terhadap pekerjaan tersebut. Bahkan, hal itu senantiasa dikaitkan dengan prinsip
ibadah kepada Allah swt. sehingga tetap berpegang pada ketentuan syariat Islam. Rasulullah saw.
bersabda dalam hadis berikut ini.
Artinya:
Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kalian akan hidup selamanya, namun beribadahlah
kalian seolah-olah esok akan mati segera. (H.R. Ibnu Majah)
Hidup pada zaman modern ini penuh dengan persaingan. Persaingan itu ada yang sehat dan
ada yang tidak sehat. Apabila manusia tidak gigih dalam bekerja, ia akan rugi. Di lain pihak. orang
yang tekun dlan gigih dalam bekerja akan memperoleh kemajuan dan keberhasilan yang mereka
idamkan.
Keberhasilan tidak bisa dicapai dengan mudah. Keberhasilan akan tercapai apabila seseorang
mau berjuang. rajin, tidak mudah putus asa, serta memiliki motivasi yang kuat. Hal itu sesuai dengan
nasihat Imam Syafi'i berikut ini.
Artinya:
Siapa yang berusaha dengan bersungguh-sungguh pasti akan mendapat.
Kemalasan akan menyebabkan kemiskinan dan bahkan kejahatan. Hal itu merugikan diri
sendiri, keluarga, dan masyarakat. Islam sangat menentang hal itu. Menurut ajaran Islam, kegigihan
menanggulangi kemelaratan, kebodohan, dan keterbelakangan merupakan refleksi keimanan dan
ketakwaan kepada Allah swt. Oleh karena itu, generasi muda Islam harus memiliki etos kerja yang
tinggi dan memiliki akidah yang kuat supaya berhasil mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
4
Simak pepatah Arab berikut ini!
Artinya:
Manusia harus berusaha, Allah-lah yang menganugerahkan hasilnya
C. Berinisiatif
Berinisiatif adalah upaya untuk tidak tinggal diam, tidak berpangku tangan, dan terus
berusaha disertai tawakal kepada Allah swt.
Berinisiatif berarti mengembangkan dan memberdayakan kreatifitas daya pikir manusia
untuk merencanakan ide/ gagasan yang diharapkan dapat bermanfaat.
Islam menganjurkan manusia agar senantiasa berinisiatif dan terus berusaha serta tidak
menggantungkan diri kepada takdir. Allah swt. berfirman dalam Surat At-Takwir Ayat 29 berikut
ini.
Artinya:
Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan) itu kecuali apabila dikehendaki oleh Allah,
Tuhan semesta alam.'(Q.S. At-Takwir: 29)
Berinisiatif akan memperbaiki kehidupan manusia. Orang yang tidak mau berinisiatif untuk
memperjuangkan nasib keluarganya akan statis, tidak berkembang, dan tidak maju. Sebaliknya,
orang yang memiliki inisiatif dan berusaha dengan kesungguhan jiwanya akan berkembang dan
maju ke arah yang lebih baik.
Kreativitas merupakan sumber dari sikap berinisiatif. Adapun taqarrub kepada Allah swt
akan membuka kejernihan berpikir dan bertindak. Tidak ada sejarah yang dibangun oleh orang
yang tidak berakhlak mulia dan tidak memiliki kedekatan dengan Sang Pencipta alam semesta ini.
Orang yang tercatat dalam sejarah adalah orang yang memiliki keteguhan jiwa serta kebersihan
hati. Oleh karena itu, apabila ingin mendaftarkan diri sebagai pemuda harapan bangsa, kita harus
bersiap-siap sejak dini. Otak harus diasah untuk menumbuhkan inisiatif. Akal pikiran harus
dibersihkan dari kekolotan dan kejumudan. Hal itu akan menimbulkan inisiatif untuk berusaha
mengubah nasib walau banyak jalan terjal dan hambatan yang ada di depan kita.
Cara untuk menumbuhkan sikap suka berinisiatif :
1) Beramal dan bekerja sesuai dengan keadaan
2) Tidak ikut-ikutan tanpa dasar pengetahuan/ taklid buta.
3) Bekerja keras dengan sungguh-sungguh untuk kemudahan mencapai cita-cita
4) Senantiasa menggunakan akal, memperbaiki jiwa agar selalu memiliki kebiasaan yang baik.
5
D. Rela Berkorban
Definisi rela berkorban adalah bersedia dengan ikhlas hati, senang hati tanpa mengharap
imbalan untuk memberikan sebagian sesuatu yang kita miliki untuk keperluan orang lain/
masyarakat demi kemanfaatan.
Segala kegiatan seorang mukmin hanyalah untuk mencari rida Allah swt., bukan mencari
rida manusia. Hal itu harus terus dilakukan meskipun banyak manusia yang marah dan benci,
bahkan menyakiti dan menganiaya. Dalam mencari rida Allah swt., janganlah dipusingkan oleh
segala perbuatan manusia. Rasa percaya diri hendaknya ditanamkan kepada anak-anak sejak
dini.
Mencari nafkah bukanlah hanya dengan menjadi pegawai atau buruh saja. Yang lebih
penting untuk diajarkan kepada generasi muda Islam ialah membedakan antara yang halal dan
haram. Menjadi pedagang kaki lima atau menjadi kuli pelabuhan dengan pendapatan yang hanya
sekadar cukup untuk makan, lebih mulia daripada menjadi pegawai yang melakukan korupsi,
kolusi, nepotisme, dan menjual harga diri karena mengejar pangkat dan harta.
Tanah air merupakan tempat manusia dilahirkan, tempat manusia hidup, bernaung, dan berpijak. Oleh
karena itu, manusia akan marah apabila ada orang lain yang berbuat sekehendaknya dan
mengganggu tanah airnya tersebut. Lebih dari itu, manusia rela mengorbankan jiwa raga untuk
membela tanah airnya.
Kita sekarang hidup pada zaman yang modern. maju, dan dinamik. Dunia hampir tidak
mempunyai batas lagi karena canggihnya sarana komunikasi dan transportasi. Kita harus bergaul
dengan sesama manusia dari berbagai bangsa dan agama. Dalam pergaulan masyarakat yang
modern ini kita harus saling menghormati dan mengembangkan sikap toleransi untuk menjaga
kerukunan. Setiap orang wajib mengesampingkan kepentingan sendiri dan rnendahulukan
kepentingan bersama. Hal itu di dalam agama Islam dinamakan tasamuh.
Akan tetapi, tasamuh bukan berarti orang boleh melakukan apa saja dan melanggar larangan
agamanya masing-masing. Kita tidak boleh mengartikan tasamuh untuk melunturkan akidah masing-
masing agama. Kita harus menyadari bahwa setiap orang harus.bersepakat di dalam perbedaan atau
istilahnya agree in disagreement. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt. di dalam Surat AlKafirun
Ayat 6 berikut ini.
Artinya:
Bagimu agamamu dan bagiku agamaku. (Q.S. Al-Kafirun: 6)
E. Ikhlas
Ikhlas adalah mengerjakan sesuatu dengan penuh kesadaran semata-mata mengharap
keridaan Allah swt. tanpa dicampuri tujuan yang lain. Ikhlas menjadi syarat utama diterimanya suatu
amal perbuatan. Allah swt. akan menerima amal perbuatan manusia yang hanya mengharapkan rida-
Nya. Oleh sebab itu, suatu amal perbuatan harus dilandasi dengan niat yang benar dalam hati.
Rasulullah saw. bersabda dalam hadis berikut ini.
6
Artinya:
Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang akan memperoleh sesuatu sesuai dengan niatnya. Barang siapa hijrah pada jalan Allah atau Rasul-Nya, hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa hijrah karena ingin memperoleh keduniaan atau untuk mengawini wanita, hijrahnva ke arah yang dituju itu. (H.R. Bukhari-Muslim)
Allah swt. akan menilai amal perbuatan sesuai dengan niatnya. Jika niatnya benar, amalnya
akan diterima sebagai ibadah dan berpahala. Sebaliknya, jika niatnya salah, amalnya akan ditolak dan
tidak berpahala.
Ikhlas merupakan cara untuk menghilangkan segala niat yang tidak dibenarkan oleh Allah swt.
Bahkan, mereka yang ikhlas ini akan terhindar dari bujuk rayu setan. Allah swt. berfirman di dalam
Surat Al-Hijr Ayat 39-40 berikut ini.
Artinya:
Iblis berkata, "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah nzemutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi , dan pasti aku akan menyesatkan rnereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka." (Q.S. Al-Hijr: 39-40)
Orang yang ikhlas akan menjadi orang yang teguh pada pendirian yang benar (istikamah).
Mereka juga senantiasa memiliki karakter tasamuh atau toleransi yang telah mendarah daging.
Mereka senantiasa rindu kepada ibadah. Jiwa mereka tidak tenteram manakala belum beribadah
secara khusyuk kepada Allah swt.
Orang yang ikhlas mempunyai prinsip untuk selalu memberikan manfaat k.epada
sesamanya. Hal itu disebabkan mereka menyadari bahwa seluruh aktivitas hidupnya selalu
dikontrol oleh Allah swt. Oleh karena itu, mereka selalu berbuat kebajikan clan bertakwa kepada
Allah swt.
F. Sikap yang benar terhadap sesama Makhluk selain Manusia
Selain manusia, Allah swt. juga menciptakan makhluk-makhluk lain untuk menghuni alam
ini. Hubungan manusia dengan makhluk-makhluk tersebut akan diuraikan dalam pembahasan
berikut ini.
1. Hubungan dengan Makhluk Gaib
Makhluk gaib adalah makhluk selain manusia dan diciptakan oleh Allah swt. dengan
memiliki kewajiban yang sama dengan manusia, yaitu beribadah kepada Allah swt. Makhluk
gaib itu terdiri dari jin dan malaikat. Mereka diciptakan Allah swt. untuk mendiami suatu alam
7
yang berbeda dengan alam manusia. Manusia tidak dapat melihat alam dan kehidupan
mereka. Dalam kaitannya dengan makhluk gaib, Allah swt. mewajibkan manusia untuk mem-
percayai keberadaan mereka. Hubungan yang pertama kali terjadi adalah pada waktu Allah
swt. selesai menciptakan Nabi Adam. Allah swt. kemudian memerintahkan kepada malaikat
dan jin untuk bersujud kepada Nabi Adam. Hal itu menunjukkan bahwa kedudukan manusia
lebih tinggi daripada malaikat dan jin.
Pada waktu itu, semua malaikat dan jin bersujud kepada Nabi Adam. Akan tetapi, iblis
tidak mau melakukannya. Iblis merupakan makhluk dari golongan jin yang ingkar kepada Allah
swt. Iblis merasa iri hati kepada Nabi Adam karena Nabi Adam diberi kedudukan yang lebih
tinggi darinya, padahal ia merasa bahwa dirinya lebih baik. Oleh karena itu, iblis diusir Allah
swt. dari surga. Sejak itu iblis berjanji untuk menjatuhkan kedudukan manusia dan menggoda
seluruh keturunan Nabi Adam.
Manusia wajib mengimani keberadaan malaikat dan jin, tetapi tidak boleh mengabdi
kepada mereka. Manusia hanya boleh dan diwajibkan mengabdi kepada Allah swt. yang
menciptakan mereka.
2. Hubungan dengan Alam dan Lingkungan Sekitar
Alam merupakan ciptaan Allah swt. yang disediakan bagi manusia untuk dikelola. Dalam
mengelola alam ini, manusia mempunyai kewajiban sebagai berikut.
a. Manusia harus memanfaatkan serta memelihara alam ini dengan sebaik - baiknya. Allah
swt. berfirman di dalam Surat Luqman Ayat 20 berikut ini.
Artinya:
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk
(kepentingan) karena apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan
untukmu nikmat-Nya, lahir dan batin .... (Q.S. Luqman: 20)
b. Manusia harus menjaga kelestarian alam ini. tidak menyia-nyiakan, dan merusaknya. Allah
swt. berfirman dalam Surat Al-Anbiya' Ayat 107 berikut ini.
Artinya:
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta
alam. (Q.S. --31 _Anbiya': 107)
Semua hasil yang didapatkan dari pengelolaan alam harus dimanfaatkan untuk kemakmuran
manusia. Dengan demikian Islam betul-betul menjadi rahmatan lil – alamin
Rasulullah saw. bersabda dalam hadis berikut ini.
8
Artinya :
Tidak ada seoran_muslim oang menancapkan atau menanam. sebatang tanaman,
kemudian dimakan oleh burung, manusia, atau binatang, melainkan tanaman tersebut
menjadi sedekah baginya. (H.R. Bukhari)
3. Hubungan dengan Hewan Ciptaan Allah swt.
Selain manusia. Allah swt. juga menciptakan hewan untuk mengisi alam ini. Allah swt.
menciptakan semua itu untuk dimanfaatkan manusia. Dalam hubungannya dengan hewan.
Allah swt. juga mengajarkan adab atau etika yang harus dilaksanakan oleh manusia. Islam
melarang manusia menganiaya hewan. Sebaliknya, manusia harus menyayangi hewan, lebih-
lebih hewan piaraan, seperti burung, kambing, lembu. kerbau, dan kucing.
Akhlaq terhadap makhluk lain dapat ditempuh dengan 2 cara :
1) Syafaqoh yaitu perasaan belas kasihan sehingga ingin berbuat baik bagi sesama makhluk.
Contoh : menyembelih ayam dengan pisau yang tajam sehingga tidak menyiksanya.
2) Himayah yaitu memelihara makhluk lain dengan kasih sayang
Contoh : tidak lupa menyiram tanaman dan memberi makan ternak.
Rasulullah saw. bersabda dalam hadis berikut ini.
Artinya:
Dan diazab seorang wanita yang rnengurung kucing sehingga kucing itu mati kelaparan,
lalu masuk neraka karenanya. (H.R. Bukhari-Muslim dari Ibnu Umar)
IKHTISAR
1. Akhlak merupakan keadaan yang melekat pada jiwa manusia serta melahirkan
perbuatanperbuatan dengan spontan tanpa melalui proses pemikiran dan pertimbangan.
Akhlak merupakan suatu upaya manusia untuk mempertahankan hidupnya. Akhlak pula
yang membedakan manusia dari binatang. Kemajuan ilmu pengetahuan tanpa disertai
pendidikan akhlak yang baik, tidak akan bisa mempertahankan kehidupan manusia. Hal
itu justru akan menyebabkan kepunahan dan kebinasaan.
2. Husnuzan berarti berbaik sangka. Sikap kita terhadap Allah swt. harus husnuzan.
Demikian pula di dalam interaksi dengan sesama manusia, kita harus husnuzan.
9
Husnuzan terhadap Allah swt. akan melahirkan sikap tawaduk dan takarub. Berbaik
sangka terhadap semua ketentuan Allah swt. merupakan cerminan watak clan karakter
hamba Allah swt. yang beriman.
3. Islam mengajak umatnya untuk bersungguh - sungguh di dalam melakukan pekerjaan
dan tugas, baik yang berhubungan dengan kepentingan duniawi maupun ukhrawi. Sifat
malas akan menyebabkan kemiskinan dan bahkan memunculkan berbagai tindak
kejahatan. Sikap malas sangat merugikan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
4. Berinisiatif adalah upaya untuk tidak tinggal diam, berpangku tangan, tetapi tetap
berusaha dan bertawakal kepada Allah swt. Berinisiatif akan memperbaiki kehidupan
manusia. Orang yang tidak mau berinisiatif untuk memperjuangkan nasib keluarganya,
tidak akan maju dan berkembang.
5. Segala amalan seorang mukmin hanyalah untuk mencari rida Allah swt. bukan mencari
rida manusia. Hal itu merupakan keharusan bagi seorang mukmin meskipun akan banyak
manusia yang menentang, membenci, atau bahkan menyakitinya.
6. Ikhlas adalah mengerjakan sesuatu dengan penuh kesadaran semata-mata mengharap
keridaan Allah swt., tanpa dicampuri oleh tujuan yang lain. Oleh karena itu, setiap amal
perbuatan harus berlandaskan pada niat yang benar. Keutamaan ikhlas di antaranya
adalah menghindarkan manusia dari bujuk rayu setan.
7. Manusia wajib mengimani keberadaan makhluk gaib seperti malaikat dan jin. Akan tetapi,
manusia tidak boleh mengabdi kepada mereka. Manusia harus memanfaatkan dan
memelihara alam ini dengan sebaik-baiknya, tidak boleh menyia-nyiakan dan
merusaknya.
Islam melarang manusia menganiaya hewan. Sebaliknya, manusia harus menyayangi
hewan, terutama hewan piaraan.
INTEGRASI BUDI PEKERTI
Pak Mudakir adalah seorang petani yang tekun beribadah. Ia mempunyai sawah yang luas. Dari hasil sawah itu, ia bisa hidup berkecukupan sehingga menjadi orang yang terpandang di kampungnya. Setiap azan dikumandangkan, ia selalu pergi ke masjid untuk melaksanakan salat berjamaah. Ia selalu membantu orang yang membutuhkan.
Suatu ketika ia tertimpa musibah. Sawahnya dilanda banjir. Padi yang siap dipanen musnah tanpa ada yang tersisa sedikit pun. Pak Mudakir merasa sangat sedih karena kejadian itu. Akibat kesedihan itu pula istri Pak Mudakir kambuh penyakit darah tingginya. Tak berapa lama istrinya meninggal dunia. Kesedihan Pak Mudakir belum berhenti sampai di situ. Selang beberapa bulan kemudian, anak sulungnya mengalami kecelakaan lalu lintas hingga meninggal.
Peristiwa demi peristiwa menyedihkan yang menimpa Pak Mudakir membuat ia bertanya tanya dalam hatinya. Bukankah ia telah rajin beribadah? Mengapa Allah menyiksa dirinya begitu berat? Pak Mudakir merasa bahwa ibadahnya selama ini tidak berguna. Ia menjadi jarang pergi ke masjid, jarang beribadah. dan malas bekerja. Akibatnya, anak-anaknya tak terurus, sawah ladangnya terbengkalai. Semangat hidup Pak Mudakir sudah tidak ada lagi.
Melihat hal itu, Pak Hasan yang menjadi ustaz di kampung tersebut merasa iba. Bersama beberapa
tetangga yang lain, mereka berusaha menghibur Pak Mudakir. Mereka membantu merawat keluarga
dan mengurus sawah ladangnya. Sedikit demi sedikit usaha mereka menampakkan hasil. Pak
10
Mudakir akhirnya berhasil bangkit kembali. Ia kembali bekerja mengolah sawah ladangnya. Ia teringat
nasihat Pak Hasan bahwa apabila orang mau berusaha, Allah pasti akan menunjukkan jalan.
LATIHAN
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang paling benar!
1. Sikap husnuzan kepada Allah swt. akan melahirkan sikap ....a. mudah bergaul dengan orang lainb. selalu mengeluh terhadap musibah yang dideritanya c. selalu mempertanyakan tentang nasib jeleknyad. tawaduk dan takarub kepada-Nyae. selalu berpikir negatif kepada Allah swt.
Hadis riwayat Ibnu Majah tersebut mengajarkan kita untuk berperilaku dan bersikap .... a. husnuzanb. gigih c. suuzan d. menyayangi binatang e. ikhlas
3. Berupaya tidak tinggal diam, tidak berpangku tangan adalah pengertian ....a. tawakal d. statisb. pasrah e. ikhlas c. berinisiatif
4. Q.S. Al-Hijr Ayat s9-40 menjelaskan bahwa iblis akan senantiasa menyesatkan manusia kecuali hamba-hamba Allah su-t. yang ....a. khusyuk d. berilmub. ikhlas e. tabah c. beribadah
5. Di dalam Surat An – Naml 23 Allah SWT. Berfirman bahwa Dia tidak menyukai orang – orang yang ....a. takabur d. besar hatib. congkak e. sombong c. angkuh
6. Berikut ini yang tidak termasuk sikap rela berkorban karena Allah SWT. adalah .....a. berangkat ke pengajian walaupun hari hujanb. memberikan infak untuk pembangunan masjidc. tetap bekerja di sawah walaupun hari panasd. mengantarkan rombongan remaja masjid dengan mobil pribadi ke tempat pengajiane. mengajar di TPA tanpa dibayar
7. Sikap toleransi disebut juga ...a. tasamuh d. tawasuhb. takarub e. tadabur c. tawaduk
8. Kesediaan membantu setiap makhluk hidup yang pantas mendapat bantuan, serta menghindari sikap iri dan dengki merupakan perwujudan dari sikap ...a. kasih sayang d. manusiawib. dinamis e. saling mencintaic. kebersamaan
9. Q.S. Taha Ayat 53 menjelaskan hubungan manusia dengan ....a. Allah swt.b. sesama manusiac. lingkungan d. alam sekitare. binatang dan tumbuhan
10. Sikap dinamis tercermin dalam perilaku
11
a. peduli, belas kasih, dan berempati terhadap makhluk lainb. berpikir cerdas, penuh kreasi, dan beradaptasi dengan lingkunganc. selalu berbaik sangka dan berpikir dalam segala hald. percaya diri dan tak kenal dalam perjuangan mencapai cita – cita e. kesediaan membantu setiap makhluk hidup yang pantas mendapat bantuan, serta menghindari
sifat iri dan dengki
B. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat!
1. Mengapa sikap husnuzan harus dimiliki oleh setiap umat yang beriman ?2. Tuliskan ayat Al – Qur,an yang menerangkan bahwa orang yang ikhlas akan selamat dari godaan
iblis bserta terjemahannya ?3. Bagaimana sikap yang benar terhadap makhluk gaib ?4. Bagaimana sikap yang benar tehadap binatang ?5. Terangkan mengenai tasamuh dalam hubungannya dengan Q. S. Al – Kafirun ayat 6 !
12