MODUL PROMODEL

15
1 Modul Pelatihan Promodel 2009 SESI I : ELEMEN DASAR PROMODEL 1. General Information Informasi umum, dimana dilakukan setup awal mengenai unit waktu, satuan jarak, library yang digunakan, initialization logic, termination logic, dan judulnya. 2. Location/Lokasi (Basic Module) Lokasi atau tempat yang posisinya tetap (fixed), atau tempat dimana entitas diproses. Name : nama lokasi yang dibuat Cap. : kapasitas lokasi Units : jumlah lokasi yang dibuat DTs. : downtimes, pengaturan kondisi rusaknya lokasi (mesin atau lainnya) Rules : mekanisme entitas meninggalkan lokasi (FIFO, LIFO, dll)

description

Latihan penggunaan aplikasi ProModel sederhana

Transcript of MODUL PROMODEL

1

Mo

du

l

Pe

la

ti

ha

n

Pr

om

od

el

2

00

9

SESI I : ELEMEN DASAR PROMODEL

1. General Information

Informasi umum, dimana dilakukan setup awal mengenai unit waktu, satuan jarak, library yang

digunakan, initialization logic, termination logic, dan judulnya.

2. Location/Lokasi (Basic Module)

Lokasi atau tempat yang posisinya tetap (fixed), atau tempat dimana entitas diproses.

Name : nama lokasi yang dibuat

Cap. : kapasitas lokasi

Units : jumlah lokasi yang dibuat

DTs. : downtimes, pengaturan kondisi rusaknya lokasi (mesin atau lainnya)

Rules : mekanisme entitas meninggalkan lokasi (FIFO, LIFO, dll)

2

Mo

du

l

Pe

la

ti

ha

n

Pr

om

od

el

2

00

9

3. Entities/Entitas (Basic Module)

Segala sesuatu yang diproses dalam promodel.

4. Arrivals (Basic Module)

Mekanisme yang menentukan bagaimana entitas masuk ke dalam sistem. Beberapa informasi

dalam men-set arrival (kedatangan entitas) antara lain:

Entity : nama entitas (bebas)

Location : lokasi dimana dikehendaki entitas pertama kali masuk ke dalam sistem

Qty each : jumlah entitas dalam setiap kali kedatangan.

First time : waktu dimana kedatangan entitas yang pertama

Occurrence : jumlah kedatangan, jika kedatangan bersifat tak hingga ketik “inf”

Frequency : waktu antar kedatangan entitas

Logic : gunakan logic jika anda menginginkan adanya arrival statements yang dapat

berupa general statement.

Disable : merupakan fitur untuk sementara menghentikan kondisi arrival ini.

5. Processing (Basic Module)

Operasi yang terjadi di sebuah lokasi (location)

Entity : entitas yang akan dijelaskan prosesnya

Location : lokasi entitas diproses

3

Mo

du

l

Pe

la

ti

ha

n

Pr

om

od

el

2

00

9

Operation : operasi yang dilakukan terhadap entitas di location

Output : perubahan entitas (yang mungkin terjadi, mungkin juga tetap)

Destination : lokasi berikutnya setelah diproses di location

Rule : aturan/mekanisme perpindahan entitas termasuk jumlah yang dipindahkan

Move Logic : logika/cara pindahnya entitas dari lokasi awal ke lokasi berikutnya.

Misalnya : move with operator (cara pindah dengan dibawa oleh operator)

Move for 5 min (waktu berpindah adalah 5 menit)

6. Resource : manusia atau mesin yang bersifat mobile (mampu berpindah)

7. Path Network : denah/path yang menggambarkan gerakan dari resource.

Name : nama network yang diinginkan (bebas)

Type : tipe mekanisme perpindahkan melalui network ini.

T/S : ukuran atau satuan yang digunakan time atau speed

Paths : untuk mendefinisikan/menggambarkan jalur gerakan

Interfaces : menentukan suatu node terhubung dengan lokasi apa.

Nodes : menentukan lokasi dan jumlah node/titik yang digunakan dalam model ini.

4

Mo

du

l

Pe

la

ti

ha

n

Pr

om

od

el

2

00

9

LATIHAN SESI I : MODEL SEDERHANA

Studi Kasus : Bengkel Dengan 2 mesin CNC

Sebuah bengkel memiliki dua mesin CNC, saat ini bengkel tersebut memiliki produksi rutin sebuah gear.

Proses produksi berlangsung seperti pada gambar di bawah ini.

Operator membawa bahan baku 1 dari pallet putih dan bahan baku 2 dari pallet orange menuju mesin

CNC1 (hijau), bahan baku 1 dan 2 diubah/diproses di mesin CNC1 menjadi WIP (berbentuk silinder tipis),

setelah itu WIP dipindahkan oleh operator ke mesin CNC2 (merah), pada mesin CNC2 wip diproses

menjadi finish good dan dipindahkan ke pallet biru. Di pallet biru, finish good akan dikumpulkan 4 buah

baru dipindahkan ke gudang (luar sistem).

Permasalahan: Kapasitas produksi diyakini lebih besar dari saat ini, saat ini bengkel hanya mampu

memproduksi 55 unit per hari (8 jam kerja). Sementara permintaan bengkel mencapai 100 unit per hari

(8 jam kerja). Lakukan simulasi kondisi eksisting kemudian usulkan perbaikan terhadap bengkel ini agar

kapasitas mampu meningkat menjadi 120 unit per hari (faktor biaya dalam hal ini investasi gratis).

Diketahui dari hasil pengamatan waktu baku diperoleh data-data sebagai berikut:

a. Bahan baku selalu tersedia di pallet putih dan orange dengan WAD (waktu antar kedatangan)

N(3, 1) menit untuk pallet putih dan N(3, 0.3) menit untuk orange.

b. Waktu memindahkan bahan baku dari pallet putih ke CNC1 berdistribusi normal {N(10, 1) detik}

c. Waktu operasi di mesin CNC1 berdistribusi eksponensial {E(8) menit}

d. Waktu memindahkan WIP dari CNC1 ke CNC2 berdistribusi uniform {U(8,12) detik}

e. Waktu operasi di mesin CNC2 berdistribusi normal {N(4, 0.1)menit}

f. Waktu memindahkan finish good dari CNC2 ke pallet biru berdistribusi U(7.4, 11.45) detik

Penyelesaian:

Dalam melakukan simulasi langkah awalnya adalah membuat hal-hal sebagai berikut:

1. Tata Letak dari sistem yang akan disimulasikan

2. Diagram aliran entitas

3. Model konseptual, terdapat variabel keputusan, parameter, dan ukuran performansi.

5

Mo

du

l

Pe

la

ti

ha

n

Pr

om

od

el

2

00

9

4. Analisis Data Input

5. Analisis Data Output.

Adapun langkah untuk eksperimen dilakukan dua hal, yaitu:

a. Eksperimen data eksisting (kondisi saat ini) berfungsi untuk validasi model termasuk

perhitungan jumlah replikasi model.

b. Eksperimen data usulan (skenario usulan), perhitungan replikasi beserta perbandingan skenario

usulan dan kondisi eksisting.

c. Rekomendasi.

1. Tata Letak

Tata letak seperti pada gambar di atas.

2. Diagram Aliran Entitas

3. Model Konseptual

4. Analisis Data Input

Analisis data input adalah analisis terhadap data-data yang digunakan dalam simulasi, misalnya

WAD, waktu proses, waktu transportasi, dll. Secara umum data-data tersebut harus memenuhi

kriteria:

- Kerandoman atau independensi, dapat dilakukan dengan stat fit (run test)

- Homogen, juga bisa dilakukan dengan stat fit (scatter diagram)

Setelah kriteria terpenuhi tentunya kemudian dicek kecukupan data, jenis distribusinya, dan

estimasi parameter dari distribusi yang diujikan.

6

Mo

du

l

Pe

la

ti

ha

n

Pr

om

od

el

2

00

9

Hasil analisis data input:

Stasiun Kerja Waktu Kecukupan

Data

Hasil Uji

Random

Hasil Uji

Homogenitas Distribusi Keterangan

Pallet Putih WAD cukup random homogen Normal N(3, 1) menit

Pallet Orange WAD cukup random homogen Normal N(3, 0.3) menit

Move Pallet ke

CNC1

Man

handling cukup random homogen Normal N(10, 1) detik

CNC1 Proses cukup random homogen Eskponensial E(8) menit

Move CNC1 ke

CNC2

Man

handling cukup random homogen Uniform U(8, 12) detik

CNC2 Proses cukup random homogen Normal N(4, 0.1) menit

Move CNC2 ke

Pallet Akhir

Man

handling cukup random homogen Uniform

U(7.4, 11.45)

detik

Move Pallet

awal ke akhir

Man

handling cukup random homogen Uniform U(8,12) detik

Move pallet

awal ke CNC2

Man

handling cukup random homogen normal N(12,2)detik

Move CNC1 ke

pallet akhir

Man

handling cukup random homogen Normal N(12,2)detik

5. Eksperimen Data Eksisting (Kondisi saat ini)

Langkah-langkah menggunakan software Promodel adalah sebagai berikut:

a. Atur General Information (klik build-General Information) pada software Promodel, pilih graphic

library Mfg_new atau industry kemudian pilih time units dalam minutes dan distance units

dalam meters.

b. Kemudian atur Location (klik build-location)

c. Atur Entities (klik build-entities)

7

Mo

du

l

Pe

la

ti

ha

n

Pr

om

od

el

2

00

9

d. Atur Path Network (klik build-path network)

e. Atur Resource (klik build-resource)

Perhatikan pada specs, terdapat pilihat net, N1. Net menunjukkan path network yang berlaku

bagi resource, sementara N1 adalah kondisi awal si resource berada.

f. Atur Processing (klik build-processing)

g. Atur Arrivals (klik build-Arrivals)

h. Atur Simulation Option (klik simulation-option)

8

Mo

du

l

Pe

la

ti

ha

n

Pr

om

od

el

2

00

9

i. Lakukan verification simulasi (klik simulation-run) jangan lupa save dahulu program anda. Jika

tidak ada yang salah dan program bisa berjalan berarti program sudah verified.

j. Lakukan perhitungan kebutuhan jumlah replikasi, perhitungan jumlah replikasi ini dilakukan

dengan menggunakan rumus berikut:

�� � �����,�� �� ��

Keterangan:

n’ : jumlah replikasi yang dibutuhkan

tα/2,n-1 : nilai t pada α/2 dan derajat kebebasan n-1

S : standar deviasi

e : error

n : jumlah replikasi awal (bebas)

k. Lakukan simulasi sebanyak hasil perhitungan replikasi pada poin j

l. Lakukan perbandingan dengan data aktual (uji perbandingan sample) atau validasi dari model.

Uji t (independent atau paired).

m. Analisis hasil simulasi sistem eksisting, pilih dan catat hal-hal apa saja yang menghambat kinerja

sistem (misalnya mesin yang paling tinggi utilitasnya (bottleneck), layout yang kurang baik,

jumlah resource yang terbatas, atau hal-hal lainnya).

6. Usulkan Skenario perbaikan sistem.

7. Lakukan simulasi skenario perbaikan sistem, lalu bandingkan dengan sistem eksisting, jika lebih baik

maka skenario layak direkomendasikan.

9

Mo

du

l

Pe

la

ti

ha

n

Pr

om

od

el

2

00

9

SESI II : PENGGUNAAN MACROS, SUBROUTINE, DAN VARIABLES

Pengertian Variables, Macros, dan Subroutines

Variables : merupakan peubah yang bisa berubah saat simulasi berlangsung, variable digunakan

untuk membuat keputusan atau mengumpulkan data. Variabel ada yang berupa variabel lokal maupun

global.

Global Variables : dapat diakses dari manapun dalam model.

Local Variables : variable yang hanya dapat diakses atau hanya berlaku pada sebuah operasi,

atau subroutine.

Keterangan:

Icon : pilihannya no atau yes, yes jika ingin dimunculkan pada model pada saat model sedang

run.

ID : nama variabel (bebas)

Type : tersedia pilihan integer (diskrit) dan continue (real).

Initial Value : nilai variabel saat model mulai run (nilai awal variabel).

Macros : nama suatu ekspresi (ketentuan), set statements dan fungsi, atau teks, apapun yang

dapat digunakan dalam suatu logic (syntax). Sebuah macro diketik sekali saja, dan nama macro tersebut

akan berlaku bagi setiap teks yang digunakan dimanapun di model dan dapat digunakan sebanyak yang

diinginkan.

ID : nama macro (bebas)

Text : statement atau angka yang mana akan disubstitusikan pada setiap nama macro (sesuai ID)

yang digunakan di setiap logic pada saat model run.

RTI : memungkinkan definisi run-time interface (batasan) terhadap macro ini. Dengan adanya

batasan interval run-time yang didefinisikan di awal, macro dapat digunakan untuk men-set nilai

parameter pada awal model run.

10

Mo

du

l

Pe

la

ti

ha

n

Pr

om

od

el

2

00

9

Subroutines : adalah definisi/perintah/logic/syntax yang diberikan oleh user dan dapat dipanggil

(digunakan) untuk menggantikan/memerankan logic dan mampu pula menghasilkan value (nilai) di

dalam model. Subroutine dapat digunakan dimana pun di model

Keterangan:

ID : nama subroutines (bebas)

Type : tipe nilai (value) yang akan dihasilkan oleh subroutines.

Parameters : untuk mendefinisikan parameter apa saja yang digunakan di subroutine ini.

Logic : blok statement yang dieksekusi pada saat subroutine ini diaktifkan.

Ada tiga cara untuk menggunakan subroutines yaitu:

a. Subroutine dapat digunakan dengan menuliskan nama subroutines tersebut dalam sebuah logic.

b. Subroutine dapat digunakan secara independen dari logic, sehingga logic akan tetap berjalan tanpa

menunggu subroutine selesai dieksekusi. Caranya adalah dengan menggunakan statement

ACTIVATE diikuti dengan nama subroutines di Initialization Logic pada General Information.

c. Promodel memiliki kemampuan untuk menggunakan subroutines yang ditulis dalam bahasa

program lainnya, promodel hanya perlu memanggilnya melalui fitur fungsi XSUB().

11

Mo

du

l

Pe

la

ti

ha

n

Pr

om

od

el

2

00

9

LATIHAN SESI II : MODEL TRANSPORTASI

Studi Kasus : Distribusi Barang

PT Krakatau Iron (PT. KI) adalah sebuah perusahaan yang memiliki 3 area konsumen (order_1, order_2,

dan order_3), PT KI merespon permintaan dengan sistem send to order (dikirim setelah pesanan datang)

dari gudang ke pabrik1, pabrik2, dan pabrik3. dimana PT KI dalam sehari selalu memiliki persediaan 50

unit produk (iron_slab) pada gudangnya. Permintaan konsumen setelah dianalisis datanya ternyata

memiliki pola sebagai berikut:

PABRIK Distribusi Rata-Rata

(unit/hari)

Standar

Deviasi

Waktu antar

pemesanan

(jam)

1 Normal 4 1

N(10,1) 2 Normal 3 1

3 Normal 6 1

Data waktu pengiriman adalah sebagai berikut:

PERJALANAN Distribusi Rata-Rata

(jam)

Standar

Deviasi

G-1 Normal 4 1

G-3 Normal 4 1

1-2 Normal 2 1

2-3 Normal 3 1

Perjalanan dari gudang ke pabrik 2 hanya dapat dilakukan jika melalui pabrik 1 atau pabrik 2.

Waktu pengolahan iron_slab (hasil kiriman PT. KI) di pabrik 1, 2, dan 3 adalah sama yaitu berdistribusi

uniform a = 1 dan b = 1.5. Sementara pabrik 1, 2, dan 3 tidak melakukan pengiriman karena

konsumennya langsung mengambil produk di pabrik tersebut.

Permasalahan:

Saat ini PT. KI memiliki 20 unit kendaraan (truck) untuk mengangkut iron_slab ke pabrik 1, 2, dan 3. PT.

KI saat ini sedang terkena pengaruh krisis global, untuk itulah PT. KI mengambil kebijakan untuk

melakukan efisiensi di semua bidang termasuk pada kegiatan pengiriman iron_slab ini.

Manager Iron_Slab Delivery diminta untuk segera mengambil tindakan penghematan berkaitan dengan

kondisi ini. Karena adanya ketidakpastian (uncertainty) dalam aktivitasnya maka manager mencoba

menyelesaikan permasalahan ini dengan menggunakan pendekatan simulasi.

Pertanyaan:

Apa saja yang bisa dilakukan Manager Iron_Slab Delivery untuk merespon kebijakan perusahaan?

12

Mo

du

l

Pe

la

ti

ha

n

Pr

om

od

el

2

00

9

Penyelesaian:

1. Tata Letak

2. Diagram Aliran Entitas

no

3. Model Konseptual

4. Analisis Data Input

Data input seperti tersaji pada studi kasus.

5. Eksperimen Data Eksisting (Kondisi saat ini)

Langkah-langkah menggunakan software Promodel adalah sebagai berikut:

13

Mo

du

l

Pe

la

ti

ha

n

Pr

om

od

el

2

00

9

a. Atur General Information (klik build-General Information) pada software Promodel, pilih graphic

library Distrib.glb. Initialization logic nanti akan diisi pada saat selesai membuat subroutines.

b. Kemudian atur Location (klik build-location)

c. Atur Entities (klik build-entities)

Iron_slab adalah entitas utama (produk dari PT. KI) sementara pabrik_orderan merupakan entitas

pelengkap yang fungsinya adalah untuk menjalankan order dari konsumen (area order).

d. Atur Path Network (klik build-path network)

N1 adalah gudang, N2 adalah pabrik 1, N3 adalah pabrik 2, dan N4 adalah pabrik 3. Gambar di atas

merepresentasikan waktu tempuh dari satu titik ke titik lain (lokasi ke lokasi lain).

14

Mo

du

l

Pe

la

ti

ha

n

Pr

om

od

el

2

00

9

e. Atur Resource (klik build-resource)

Perhatikan pada specs, terdapat pilihat net, N1. Net menunjukkan path network yang berlaku

bagi resource, sementara N1 adalah kondisi awal si resource berada.

f. Atur Processing (klik build-processing)

g. Atur Arrivals (klik build-Arrivals)

Pada arrival ini yang diatur hanya iron_slab saja, sementara untuk entitas pabrik_orderan akan

diatur di subroutines.

h. Atur Variables (klik Build-More Elements-Variables(Global))

Khusus untuk variable sold_at_1 (2 dan 3) pada Icon diubah menjadi Yes, ini berfungsi

memunculkan graphic variabel tersebut sehingga dapat diketahui jumlah yang berhasil dijual

secara realtime pada saat simulasi running.

i. Atur Macros (klik Build-More Elements-Macros)

Macros dalam konteks ini berfungsi mirip seperti variable namun kendali perubahannya

dilakukan pada saat model belum run.

15

Mo

du

l

Pe

la

ti

ha

n

Pr

om

od

el

2

00

9

j. Atur Subroutines (klik Build-More Elements-Subroutines)

ID : nama subroutines (bebas)

Type : tipe output yang akan dihasilkan oleh subroutine (integer atau real)

Parameters : jika ada parameter dalam subroutine maka harus dideklarasikan disini, dalam

hal ini tidak diperlukan parameter.

Logic : blok statements yang akan dieksekusi pada saat subroutines diaktifkan. Ketik

sesuai dengan gambar di atas.

k. Atur General Information untuk mengaktifkan Subroutines (klik Initialization Logic).

l. Atur Simulation Option (klik Simulation-Option)

Run hours di-set selama 24 jam dikarenakan simulasi merepresentasikan harian. Sementara

Warmup Period diperlukan karena simulasi ini merupakan simulasi tak henti.

m. Lakukan verification simulasi (klik Simulation-Run) jangan lupa save dahulu program anda. Jika

tidak ada yang salah dan program bisa berjalan berarti program sudah verified.