DASAR TEORI PROMODEL

27
LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Performansi suatu sistem yang sudah kita miliki atau berjalan harus kita jaga dan kita tingkatkan, selain dari itu desain baru suatu sistem diharapkan memiliki performansi yang optimal. Dalam upaya tersebut, seringkali kita mengalami kesulitan dalam mengukur performansi dari desain baru suatu perbaikan pada sistem yang sudah ada. Uji coba atas suatu perbaikan atau perubahan langsung terhadap sistem yang ada pasti akan memerlukan waktu dan biaya yang sangat besar di samping risiko kegagalan yang sulit diestimasi. salah satu cara untuk memperbaiki desain sistem yang baru adalah dengan menggunakan simulasi. Simulasi bertujuan untuk mendeskripsikan sistem secara nyata dan terperinci. software yang digunakan adalah Arena. Modul Arena yang biasa digunakan adalah Basic Process. namun seringkali penggunaan Basic process kurang mencukupi sistem yang nyata tersebut. Sistem nyata memiliki banyak proses dan transfer yang bermacam- macam. Proses yang dimaksud antara lain proses match, hold, dan signal. Proses transfer yang memakai conveyor maupun transporter juga masih belum terdefinisikan. Modul yang digunakan adalah Advance Process dan Advance transfer. 1.2 Tujuan Tujuan dari praktikum ini antara lain: 1. Mengenalkan praktikan tentang module-module Advanced Process dan Advanced Transfer yang tersedia di dalam Arena 2. Mengenalkan praktikan tentang fungsi dan kegunaan module Advanced Process dan Advanced Transfer dalam Arena 3. Mampu memodelkan suatu sistem dengan cara menggambarkan karakteristik elemen sistem melalui module-module Advanced Process dan Advanced Transfer dalam ARENA 4. Mampu melakukan analisis terhadap output simulasi 1.3 Manfaat Manfaat dari praktikum ini antara lain : 1. Praktikan dapat mengetahui module-module Advanced Process dan Advanced Transfer dalam ARENA 2. Praktikan Mengenalkan tentang fungsi dan kegunaan module Advanced Process dan Advanced Transfer dalam Arena

description

Pengetahuan simulasi promodel

Transcript of DASAR TEORI PROMODEL

Page 1: DASAR TEORI PROMODEL

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Performansi suatu sistem yang sudah kita miliki atau berjalan harus kita jaga dan kita

tingkatkan, selain dari itu desain baru suatu sistem diharapkan memiliki performansi

yang optimal. Dalam upaya tersebut, seringkali kita mengalami kesulitan dalam

mengukur performansi dari desain baru suatu perbaikan pada sistem yang sudah ada. Uji

coba atas suatu perbaikan atau perubahan langsung terhadap sistem yang ada pasti akan

memerlukan waktu dan biaya yang sangat besar di samping risiko kegagalan yang sulit

diestimasi. salah satu cara untuk memperbaiki desain sistem yang baru adalah dengan

menggunakan simulasi.

Simulasi bertujuan untuk mendeskripsikan sistem secara nyata dan terperinci.

software yang digunakan adalah Arena. Modul Arena yang biasa digunakan adalah Basic

Process. namun seringkali penggunaan Basic process kurang mencukupi sistem yang

nyata tersebut. Sistem nyata memiliki banyak proses dan transfer yang bermacam-

macam. Proses yang dimaksud antara lain proses match, hold, dan signal. Proses transfer

yang memakai conveyor maupun transporter juga masih belum terdefinisikan. Modul

yang digunakan adalah Advance Process dan Advance transfer.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini antara lain:

1. Mengenalkan praktikan tentang module-module Advanced Process dan Advanced

Transfer yang tersedia di dalam Arena

2. Mengenalkan praktikan tentang fungsi dan kegunaan module Advanced Process dan

Advanced Transfer dalam Arena

3. Mampu memodelkan suatu sistem dengan cara menggambarkan karakteristik elemen

sistem melalui module-module Advanced Process dan Advanced Transfer dalam

ARENA

4. Mampu melakukan analisis terhadap output simulasi

1.3 Manfaat

Manfaat dari praktikum ini antara lain :

1. Praktikan dapat mengetahui module-module Advanced Process dan Advanced

Transfer dalam ARENA

2. Praktikan Mengenalkan tentang fungsi dan kegunaan module Advanced Process dan

Advanced Transfer dalam Arena

Page 2: DASAR TEORI PROMODEL

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2

3. Praktikan Mampu memodelkan suatu sistem dengan cara menggambarkan

karakteristik elemen sistem melalui module-module Advanced Process dan Advanced

Transfer dalam ARENA

4. Prak tikan Mampu melakukan analisis terhadap output simulasi

1.4 Batasan

Batasan dari praktikum ini antara lain

1. Sistem yang digunakan berupa Single Line Multi Server

2. Penerapan sistem yang di simulasikan adalah sistem manufaktur serta sistem

material handling

3. Data yang diambil dari teori pembangkitan bilangan acak atau data yang telah ada

1.5 Asumsi

Asumsi dari praktikum ini antara lain

1. Tidak ada komponen atau pelanggan yang keluar atau membatalkan antriannya

2. Tidak ada kerusakan mesin

3. Data waktu kedatangan pelanggan berdistribusi Eksponensial, dan data waktu

pelayanan setiap server berdistribusi Triangular

Page 3: DASAR TEORI PROMODEL

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

3

BAB II DASAR TEORI

2.1 Arena Advanced

Sofware ARENA memiliki module-module yang digunakan untuk memodelkan suatu

sisitem. Sistem simulasi yang akan diterapkan dalam praktikum ini menggunakan

Advanced Process Panel dan Advanced Transfer Panel. Berikut adalah pengenalan tentang

Advanced Process Panel dan Advanced Transfer Panel:

2.1.1 Advanced Process Panel

Advanced process panel adalah panel yang memiliki beberapa module yang memiliki

fungsi dan aplikasi proses yang lebih bervariasi dari pada panel basic process. Panel

tersebut dibagi menjadi General Flowchart Module dan Data Module. Data module adalah

kumpulan module yang tidak diaplikasikan pada lembar kerja namun berfungsi untuk

menyimpan data-data module. Berikut module-module yang terdapat dalam Advanced

Process Panel:

2.1.1.1 General Flowchart Modules

General flowchart module adalah kumpulan dari objek yang ditempatkan pada

jendela model untuk mendeskripsikan proses simulasi. Berikut adalah macam-macam

module yang termasuk general flowchart module.

Tabel 2.1 General Flowchart Module Advanced Process Panel No. Nama Module Deskripsi Penggunaan 1 Delay Module

Delay module menunda sebuah entitas dengan spesifikasi waktu tertentu. Saat pernyataan waktu tunda dievaluasi dan entitas tetap pada modul sampai periode waktu tertentu. Waktu tersebut dialokasikan pada value-added, non-value-added, transfer, wait or other time entitas. Asosiasi diperhitungkan dan dialokasikan sebaik mungkin.

1. Proses pengecekan di bank,

2. Melakukan setup pada mesin,

3. Transfer sebuah dokumen ke antar department di perusahaan.

2 Dropoof module

Dropoof module melepaskan beberap entitas dari grup entitas dan mengirimkan entitas tersebut ke module yang lain, spesifikasi dengan graphical connection. Nilai atribut group user-defined dan atribut internal diberikan untuk entitas yang dilepaskan berdasarkan spesifikasi peraturan.

1. Pengisian papan pallet dengan produk

2. Memisahkan surat untuk department yang bervariasi

3 Hold module

Modul ini akan memegang sebuah entitas dalam sebuah antrian untuk menunggu sinyal, menunggu untuk kondisi tertentu benar kemudian dilakukan pemindaian, atau terpegang selama waktu yang tidak terbatas (menjadi hilang kemudian dengan Remove Module). Jika entitas memegang

1. Saat menunggu lampu lalu lintas menjadi hijau,

2. Memegang bagian untuk otorisasi hak, mengecek status mesin atau

Page 4: DASAR TEORI PROMODEL

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

4

No. Nama Module Deskripsi Penggunaan sinyal, Signal Module dipakai ditempat lain di model, maka entitas pindak ke modul selanjutnya. Jika entitas dipegang untuk kondisi yang akan menjadi benar, maka entitas akan tetap pada modul (bias ditempatkan atau di internal antrian sampai kondisi menjadi benar). Saat entitas dipegang dalam waktu tak terbatas, Remove Module dapat di gunakan di tempat lain pada model untuk memperbolehkan untuk proses selanutnya.

operator untuk proses selanjutnya.

4 Match Module

Match module membawa beberapa entitas sekaligus untuk menunggu di antrian yang berbeda. Kesesuaian yang cocok saat ada minimal satu entitas di setiap antrian yang diinginkan. Tambahan, sebuah atribut akan terspesifikasi seperti entitas yang menunggu antrian harus memiliki nilai atribut yang sama sebelum pencocokan diresmikan. Saat entitas dating pada match module, modul tersebut ditempati oleh satu sampai lima kumpulan antrian, berdasarkan titik masuk yang menghubungkanya. Entitas akan tetap pada antrianya sampai terjadi kecocokan. Disaat ada satu kecocokan, satu entitas pada setiap antrian akan lepas dan bertemu. Entitas yang bertemu akan tersinkronisasi untuk meninggalkan modul.

1. Perakitan part, 2. Mempertemukan

produk yang bervariasi untuk pesanan pelanggan,

3. Sinkronisasi pelanggan yang keluar dengan pesanan terisi.

5 Pickup module

Pickup module menghilangkan beberapa urutan entitas dari awal antrian sampai urutan tertentu dalam antrian. Entitas yang terbawa bertambah sampai akhir grup entitas yang baru masuk.

1. Mengumpulkan pesanan dalam lokasi antrian yang bervariasi,

2. Mengumpulkan kelengkapan formulir untuk kantor,

3. Membawa siswa dipemberhentian bis sekolah.

6 ReadWrite module

ReadWrite Module digunakan untuk membaca data dari catatan masuk atau dari keyboard dan pemberian nilai data dari daftar variable atau atribut (atau pernyataan lain). Module ini juga digunakan untuk menulis data menjadi keluaran (output) seperti screen atau file. Saat membaca atau menulis data, logika ReadWrite berubah menurut Type of Arena File Name ( the Access Type dari file tertentu dalam File Module). Sequential File atau Lotus Spreadsheet Access Types. Saat entitas dating pada ReadWrite Module, file tertentu memeriksa apakah file aktif. Jika tidak, file akan aktif secara otomatis. Nilai

1. Membaca informasi kedatangan atau keberangkatan pesawat,

2. Menulis informasi pesanan menjadi data file seperti waktu kedatangan pesanan,

3. Waktu kedatangan pengisian,

4. Waktu penyelesaian pesanan.

Page 5: DASAR TEORI PROMODEL

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

5

No. Nama Module Deskripsi Penggunaan atribut, variable, atau pernyataan (ekspresi) dan yang lain yang terdaftar dibaca dan ditulis menurut format yang ditentukan.

7 Release module

Relase modul digunakan untuk melepaskan unit-unit resource yang sebelumnya entitas telah dipegang. Module ini dapat digunakan untuk melepaskan resource secara individu atau dalam set. Setiap resource yang akan dilepas, nama dan kuantitas akan ditentukan. Saat entitas masuk dalam Release Module, hal itu mengendalikan resource tertentu. Beberapa entitas menunggu di antrian menambah kendali untuk resource secara cepat.

1. Menyelesaikan pesanan pelanggan (melepaskan operator),

2. Melengkapi formulir pajak (melepaskan akuntan),

3. Meninggalkan rumah sakit (melepaskan dokter, perawat, dan kamar inap)

8 Remove module

Remove module menghilangkan entitas tunggal dari posisi tertentu dalam antrian dan mengirimkan itu ke module yang ditunjuk. Saat entitas datang pada Remove Module, hal itu akan menghilangkan entitas dari antrian tertentu dan mengirimkan ke modul yang terhubung. Urutan dari entitas menandakan lokasi dari antrian dalam antrian. Entitas yang menyebabkan proses penghilangan ke modul selanjutnya ditentukan dan diproses sebelum entitas hilang.

1. menghilangkan pesanan ke antrian seharusnya dilengkapi lebih lanjut,

2. memanggil pasiendari ruang tunggu untuk pemeriksaan.

9 Seize module

Seize Module mengalokasikan unit satuan atau lebih resource menjadi entitas. Seize Module dapat digunakan untuk meraih, menangkap unit dari resource khusus, anggota dari resource set, atau resource yang terdefinisi sebagai metode alternative, seperti atribut atau ekspresi. Saat entitas masuk pada modul ini, entitas akan menunggu di antrian sampai semua resource tertentu tersedia secara serempak. Tipe alokasi resource dapat ditentukan.

1. Memulai pesanan pelanggan (seize operator),

2. Memulai mengisi formulir pajak (seize akuntan),

3. Menjadi pasien rumah sakit (seize kamar inap, perawat dan dokter)

10 Search module

Search module mencari sebuah antrian, grup (batch), atau ekspresi untuk menemukan entitas (untuk entitas dalam antrian atau grup) atau nilai dari variable global J yang sesuai dengan kondisi yang dicari. Saat pencarian antrian atau grup, nilai dari sistem variable global J diatur menjadi urutan dari entitas pertama yang sesuai dengan kondisi yang dicari, atau menjadi o jika kondisi yang dicari tidak sesuai. Saat mencari ekspresi, sistem variable global J diatur menjadi nilai dari index pertama yang sesuai dengan kondisi yang dicari atau menjadi o jika nilai J ada dalam jangkauan tertentu dari kondisi yang

1. Mencari nomor pesanan khusus dalam antrian,

2. Mencari grup untuk tipe bagian tertentu,

3. Menentukan proses mana yang masuk berdasarkan ketersediaan resource.

Page 6: DASAR TEORI PROMODEL

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

6

No. Nama Module Deskripsi Penggunaan dicari.

11 Signal module

Signal module mengirimkan sebuah signal atau tanda untuk setiap hold module dalam model untuk menunggu sinyal dan melepaskan banyak entitas tertentu. Saat entitas dating ke signal modul, signal dievaluasi dank ode signal dikirimkan. Pada saat itu, entitas di Hold Module yang menunggu untuk signal yang sama akan hilang dari antrian. Entitas mengirimkan sinyal untuk melanjutkan proses sampai bertemu dengan Delay, masuk ke antrian atau pergi.

1. Menganalisa pola lalu lintas di persimpangan (sinyal saat lampu berwarna hijau),

2. Memberikan tanda operator untuk menyelesaikan pesanan yang menunggu komponen lain.

12 Store module

Store module menambah entitas untuk disimpan. Unstore module dapat digunakan untuk menghilangkan entitas dari storage. Saat entitas masuk dalam store module, simpanan bertambah dan entitas pindah ke modul selanjutnya dengan cepat. Tempat simpan sangat berguna untuk menampilkan animasi entitas saat entitas sedang dalam proses di modul yang lain. Tambahan, statistic akan menyimpan jumlah entitas dalam penyimpanan.

1. Memberikan animasi part melalui beberapa operasi yang tertunda(load, setup, process, unload),

2. Melihat beberapa pelanggan yang ada dalam took bahan makanan( berada dalam took saat masuk)

13 Unstore module

Unstore module menghilangkan entitas dari penyimpanan. Saat entitas masuk ke dalam unstore module, simpanan akan berkurang dan entitas akan berpindah pada modul selanjutnya secara tepat.

1. Menghilangkan entitas dari animasi lokasi saat proses sudah selesai,

2. Melihat beberapa pelanggan yang ada dalam took bahan makanan (unstore saat pergi)

14 Adjustable variable module

Adjustable variable module mengatur variable ke nilai target pada kecepatan tertentu. Modul ini mungkin digunakan dengan pilihan Rotate by Expression di Global dan gambar resource untuk mempresentasikan rotasi animasi yang lancar dari gambar. Modul mungkin dapat memperkirakan atau menganimasikan kenaikan atau penurunan yang bersambung sampai nilai variable waktu berakhir.

1. Merotasikan gambar menjadi 180 derajat pada kecepatan 5 derajat tiap detik.

2.1.1.2 Data Module

Data module adalah kumpulan objek yang ada ditampilan lembar kerja dari model

yang mendefinisikan karakteristik bermacam-macam elemen proses seperti Expressian

Page 7: DASAR TEORI PROMODEL

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

7

dan AdvancedSet. Berikut adalah macam-macam module yang termasuk dalam data

module Advanced Process Panel.

No. Nama Modul Deskripsi Penggunaan 1 AdvancedSet

module

2 Expression module

3 Failure module

4 File module

5 StatSet module

6 Statistic module

7 Storage module

2.1.2 Advanced Transfer Process

Advanced transfer panel adalah panel yang memiliki beberapa module yang

memiliki fungsi dan aplikasi transfer atau transportasi yang lebih bervariasi. Panel

tersebut dibagi menjadi 4 bagian yaitu General Flowchart Module, Conveyor Flowchart

Module, Transporter Flowchart Module dan Data Modules. General Flowchart Module

adalah kumpulan dari objek yang ditempatkan pada jendela model untuk

mendeskripsikan proses simulasi. General flowchart module berwarna merah. Conveyor

flowchart module adalah kumpulan dari objek yang ditempatkan pada jendela model

untuk mendeskripsikan proses simulasi dengan fungsi yang khusu yaitu conveyor.

Conveyor flowchart module berwarna hijau. Tansporter flowchart modules adalah

kumpulan dari objek yang ditempatkan pada jendela model untuk mendeskripsikan

proses simulasi dengan fungsi yang khusus yaitu transporter. Transporter flowchart

Page 8: DASAR TEORI PROMODEL

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

8

module berwarna biru. Data module adalah kumpulan module yang tidak diaplikasikan

pada lembar kerja namun berfungsi untuk menyimpan data-data module.

Berikut module-module yang terdapat dalam Advanced Transfer Panel.

2.1.2.1General Flowchart Modules

Tabel 2.2 General Flowchart Module Advanced Transfer Panel No Nama Module Deskripsi Penggunaan 1 Enter Module

Enter module mendefinisikan sebuah station (atau kumpulan station) yang mencocokan secara fisik atau logis lokasi dimana proses muncul. Saat sebuah dating pada Enter Module, pembongkaran akan muncul dan entitas pindah ke enter module dan station akan dilepaskan

1. Memulai bagian dari produksi parallel dimana forklift bagian tersebut harus dilepaskan

2. Awalan dari proses dokumen setelah dokumen dibuat ketika resource pegawai harus dilepaskan

2 Leave Module

Leave module digunakan untuk mentrensfer entitas ke station atau module. Entitas akan pindah menjadi 2 cara. Entitas akan ditransfer ke module station yang ditentukan dengan rekomendasi station dan mengarahkan, membawa atau memindahkan ke station tersebut, atau koneksi grafis dapat digunakan untuk memindahkan entitas ke module yang lain.

1. Akhiran dari bagian produksi di seri proses parallel dimana bagian membutuhkan forklift untuk ditransferkan untuk dikirimkan

3 PickStation Module

PickStation module memperbolehkan entitas untuk memilih station khusus dari bermacam-macam station. Modul ini memilih diantara banyak kumpulan station berdasarkan logika pemilihan yang ditentukan oleh module. Entitas kemudian diarahkan, ditransportasikan, dibawa atau dikoneksikan ke station tertentu.

1. Sebuah part dikirimkan ke station proses berdasarkan mesin yang tersedia tiap station.

2. Sebuah surat peminjaman dikirimkan ke set pegawai peminjam berdasarkan jumlahnya yang dikirimkan tiap pegawai

3. Seorang pelanggan yang memilih diantara banyak kasir berdasarkan jumlah antrian terkecil di setiap jalur.

4 Route Module

Route Module mentransferkan entitas ke station tertentu atau ke station selanjutnya di rangkaian station kunjungan tertentu untuk entitas. Waktu tunda untuk pemindahan ke station berikutnya harus ditentukan. Saat entitas

1. Mengirimkan part ke station proses selanjutnya berdasarkan rutenya.

2. Mengirimkan panggilan laporan

Page 9: DASAR TEORI PROMODEL

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

9

No Nama Module Deskripsi Penggunaan masuk ke Route Module, station atribut (Entity Station) mengatur tujuan station. Entitas kemudian dikirim ke station tujuan menggunakan route time yang ditentukan.

keuangan kea gen keuangan.

3. Mengantarkan pelanggan restoran ke meja tertentu.

5 Station Module

Station module mendefinisikan sebuah station (atau kumpulan station) yang cocok secara fisik atau logis lokasi dimana proses muncul. Jika station modul terdefinisi sebagai sebuah kumpulan station, maka secara efektif akan menjadi lokasi yang multi proses.

1. Menetapkan area pembubutan.

2. Menetapkan set dari bea kamar.

3. Menetapkan area persiapan makanan.

Page 10: DASAR TEORI PROMODEL

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

10

2.1.2.2 Conveyor Flowchart Module

Berikut adalah macam-macam module yang termasuk conveyor flowchart module:

Tabel 2.3 Conveyor Flowchart Module Advanced Process Panel No. Nama Module Deskripsi Penggunaan 1 Access Module

Access module mengalokasikan satu atau lebih cell dari conveyor, kemudian ke entitas untuk pemindahan dari satu station ke yang lain. Saat entitan dikendalikan dari cell pada conveyor, kemudian dapat dibawa ke station selanjutnya. Saat entitas dating ke access module, entitas menunggu sampai jumlah tepat dari cell yang berdampingan pada conveyor kosong dan meluruskan dengan entitas lokasi station.

1. Part masuk dalam conveyor untuk dikirimkan ke daerah pengecatan.

2. Gelas masuk dalam conveyor untuk ditransferkan ke ruang pemotongan

2 Convey Module

Convey module memindahkan entitas pada conveyor dari lokasi tertentu ke station tujuan. Waktu tunda untuk membawa entitas dari satu station ke selanjutnya berdasarkan kecepatan conveyor jarak antar station. Ketika entitas masuk ke convey module, atribut station diatur ke station tujuan. Kemudian, entitas dibawa ke station tujuan. Jika tipe tujuan dispesifikasikan sebagai high sequence, maka station selanjutnya akan ditentukan oleh urutan entitas dan langkah kerja berdasarkan urutan.

1. Membawa tas dari lokasi ke area bagasi

2. Membawa part dari station pengisian ke station proses.

3 Exit module

Exit module melepaskan entitas cell di conveyor tertentu.jika entitas yang lain menunggu dalam antrian conveyor di station yang sama ketika cell itu lepas, entitas kemudian masuk ke conveyor

1. Keluar dari conveyor untuk dikemas

2. Part yang cacat dipindahkan dari conveyor dan dibuang

3. Penumpang mengambil koper dari conveyor

4 Start Module

Start module mengubah status conveyor dari tidak aktif menjadi aktif. Conveyor mungkin tidak diaktifkan bersamaan dengan stop module atau dari awalnya diatur tidak aktif. Kecepatan conveyor mungkin akan berubah secara permanen ketika conveyor telah bekerja.

1. Memulai conveyor bottling setelah perawatan terjadwal.

2. Memulai menjalankan conveyor barang ketika tas tersebut datang

5 Stop Module

Stop module akan mengatur status conveyor dari aktif menjadi tidak aktif. Conveyor akan aktif bersamaan dengan pengaktifan start module atau dari awalnya diatur aktif. Ketika entitas masuk ke stop module conveyor akan mati secara otomatis tanpa menghiraukan tipe conveyor atau jumlah entitas yang ada di conveyor.

1. Menghentikan conveyor barang setelah antisipasi banyak waktu.

2. Menghentikan conveyor untuk perawatan terjadwal.

Page 11: DASAR TEORI PROMODEL

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

11

2.1.2.3 Transporter Flowchart Module

Berikut adalah macam-macam module yang termasuk transporter flowchart module:

Tabel 2.4 Transporter Flowchart Module Advanced Process Panel No. Nama Module Deskripsi Penggunaan 1 Activate Module

Activate module meningkatkan kapasitas dari Halte transportasi sebelumnya. Unit transportasi yang telah diaktifkan akan berada pada lokasi station yang mana telah ada sampai dipindahkan atau diminta oleh suatu entity. Jika ada sebuah entity yang sedang menunggu pada saat unit aktif, entity akan memperoleh control transporter secepatnya.

1. Mengaktifkan forklift untuk perawatan terjadwal

2. Mengaktifkan gurney di emergency room setelah pembersihan dan pengisian ulang

3. Mempekerjakan staff cadangan di restoran

2 Allocate Module

Allocate module menugaskan transporter untuk menjadi satu entitas tanpa bergerak ke entitas stasiun lokasi. Kemudian entitas memiliki kendali atas transporter, baik memindahkanya ke lokasi khusus atau untuk menhentikan gangguan atau kegagalan. Sebuah unit khusus transporter dapat dialokasikan menjadi entitas atau aturan seleksi dapat digunakan untuk menentukan transporter akan ditugaskan ke entitas.

1. Mekanik mengalokasikan forklift untuk perawatan terjadwal

2. Mengalokasikan taksi untuk mengangkut penumpang

3 Free module

Free module melepaskan entity yang terakhir dialokasikan oleh transporter unit. Jika entitas lain sedang menunggu dalam antrian untuk diminta atau mengalokasikan transporter, maka transporter akan diberikan nepada entitas tersebut. Jika tidak ada entitas menunggu pada saat unit transporter dibebaskan, maka transporter akan menunggu dilokasi stasiun entitas sampai dibebaskan, kecuali hal tersebut ditentukan dalam module transporter.

1. Part menunggu dilepaskan oleh forklift untuk diletakkan di truk pengiriman.

4 Halt module

Modul Halt mengubah status unit transporter menjadi tidak aktif. Jika transporter sibuk pada saat entitas memasuki modul halt, maka status modul dianggap sibuk dan sampai entitas yang mengontrol transporter membebaskan unit. Jika transporter dalam keadaan idle pada saat menghentikan entitas transporter, maka transporter secara tidak langsung menjadi tidak aktif. Setelah unit transporter telah dihebtikan, maka tidak ada entitas akan mendapatkan control dari transporter sampai diaktifkan kembali.

1. Menghentikan forklift untuk perawatan terjadwal

2. Mematikan gurney yang rusak di emergency room

5 Move module Move module mempercepat transporter dari satu lokasi ke lokasi lain tanpa menggerakkan entitas pengendali ke station tujuan. Entitas

1. Memindahkan forklift rusak ke bengkel

Page 12: DASAR TEORI PROMODEL

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

12

No. Nama Module Deskripsi Penggunaan

pengendali tetap di modul lokasi sampai transporter tida di tempat tujuan. Pada saat itu, entitas akan dapat pindah ke modul lain atau menugaskan model. Jika transporter yang dipindahkan adalah free-path transporter, maka waktu tunda untuk memindahkan transporter dari satu stasiun ke yang berikutnya didasarkan pada kecepatan transporter dan jarak antar stasiun. Jika transporter yang dipindahkan adalah guided-transporter, maka time delay untuk memindahkan transporter tidak hanya tergantung pada kecepatan dan jarak ke tujuan, melainkan juga percepatan transporter itu, perlambatan, dan lalu lintas ketika bersimpangan di jalan.

2. Memindahkan pekerja ke ruang istirahat

3. Memindahkan pelayan ke dapur

6 Request module

Request module menugaskan unit transporter ke suatu entitas dan menggerakkan unit ke lokasi stasiun entitas. Sebuah unit transporter spesifik dapat ditentukan atau seleksi berdasarkan aturan. Ketika entitas tiba di request module, maka entitas akan dialokasikan transporter ketika salah satu tersedia. Entitas tetap pada request module sampai unit transporter telah mencapai stasiun entitas. Kemudian entitas bergerak keluar dari module request.

1. Sebagian part yang sudah diamplas meminta sebuah troli untuk membawa part tersebut ke bagian pengecatan

2. Konsumen di restoran siap untuk memesan dan meminta seorang pelayan untuk dating ke mejanya.

7 Transport module

Transport module mentransfer entitas pengendali ke stasiun tujuan. Setelah penundaan waktu yang diperlukan untuk transportasi, entitas muncul kembali dalam model di modul station. Free-path transporter selalu berpindah ke stasiun tujuanya sama dengan entitas. Guided transporter mungkin akan dipindahkan ke lokasi jaringan yang berbeda dari tujuan stasiun entitas dengan menggunakan Guided trans Destination Type. Jika Free-path transporter telah digunakan, maka time delay untuk memindahkan entitas dan transporter dari satu stasiun ke yang berikutnya didasarkan pada kecepatan transporter dan jarak antar station. Jika Guided transporter sedang digunakan, maka time delay untuk mengangkut entitas tidak hanya tergantung pada kecepatan dan jarak tujuan guided transporter, tetapi juga percepatan transporter itu, perlambatan, dan lalu lintas ketika bersimpangan di jalan. Ketika entitas

1. Forklift mengangkut pallet dari part ke stasiun pemrosesan selanjutnya

2. Sebuah troli surat mengangkut paket dari ruang paket ke ruang pemrosesan selanjutnya

Page 13: DASAR TEORI PROMODEL

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

13

No. Nama Module Deskripsi Penggunaan memasuki modul Transportasi, Stasiun atribut (Entity Station) diatur ke stasiun tujuan entitas. Kemudian entitas tersebut diangkut ke stasiun tujuan. Jika tujuan stasiun dimasukkan sebagai By Squence, maka stasiun berikutnya akan ditentukan oleh urutan entitas dan langkah kerja dalam set.

2.1.2.4 Data module

Data module adalah sekumpulan objek yang ada di tampilan lembar kerja dari model

yang mendefinisikan kerakteristik bermacam-macam elemen proses seperti distance dan

segment. Berikut adalah macam-macam module yang termasuk dalam data module

Advanced Transfer Panel.

Tabel 2.5 Data Module Advanced Transfer Panel No. Nama Module Deskripsi Penggunaan

1 Sequence module Sequence module digunakan untuk menentukan urutan untuk aliran entitas melalui model. Urutan terdiri dari daftar urutan stasiun yang akan dikunjungi suatu entitas. Untuk setiap stasiun dalam setiap kunjungan, atribut dan variable akan diberi nilai. Setiap stasiun dalam urutan kunjungan ini disebut sebagai langkah (atau jobstep) dalam urutan. Tiga tujuan khusus atribut disediakan untuk semua entitas. Atribut Squence (Entity Squence) didefinisikan sebagai urutan yang harus diikuti oleh entitas; nilai o menunjukkan bahwa entitas tidak mengikuti urutan apapun. Agar suatu entitas mengikuti urutan, urutan atribut yang harus diberi nilai (misalnya, dalam module Assign). Atribut Jobstep (Entity Jobstep) menyimpan urutan sejumlah langkah entitas. Nilai ini diperbaharui secara otomatis setiap kali suatu entitas ditransfer. Anda biasanya tidak perlu secara eksplisit menetapkan nilai ke Jobstep dalam model. Atribut Planned Station (Entity Planned Station) menyimpan jumlah stasiun yang terkait dengan Jobstep berikutnya dalam urutan. Atribut ini tidak dialihkan user. Atribut ini secara otomatis diperbaharui setiap kali perubahan entity. Sequence atau Entity jobstep, atau ketika entitas memasuki stasiun. Nama Jobstep secara keseluruhan harus bersifat unik.

1. Menentukan routing path untuk pemrosesan part

2. Menentukan urutan langkah penanganan ketika pasien tiba di emergency room

2 Conveyor module Conveyor module didefinisikan sebagai conveyor yang terakumulasi atau non terakumulasi untuk membantu gerakan entitas antara stasiun. Bila menggunakan conveyor

1. Bottling conveyor

2. Baggage handling belt

Page 14: DASAR TEORI PROMODEL

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

14

No. Nama Module Deskripsi Penggunaan untuk kegiatan transfer antara modul, maka conveyor harus didefinisikan menggunakan modul ini.

3 Segment module Segment module menetapkan jarak antara dua stasiun pada set segment conveyor. Stasiun awal, stasiun berakhir, dan segment yang digunakan untuk membuat set segmen yang sesuai, mempangaruhi penetapan jalur conveyor. Biasanya, lebih dari satu segment module yang digunakan untuk mendefinisikan set segment.

1. Membawa tas dari lokasi ke bagasi

2. Membawa part dari stasiun pengisian ke station proses

4 Transporter module

Transporter module menetapkan perangkat Free-path atau guided transporter untuk menggerakkan entitas dari satu lokasi ke lokasi lain. Free-path transporter bergerak bebas antara stasiun dan tidak dipengaruhi oleh lalu lintas pengangkut lainya. Distance module menentukan jarak antar stasiun. Guided Transporter, di sisi lain hanya terbatas untuk berjalan di jalur tetap seperti trek atau rel. gerakan mungkin akan mempengaruhi kemacetan lalu lintas dari kendaraan lain. Guided transporter berjalan pada jaringan yang telah ditetapkan dengan menggunakan Network module dan Network Link module. Setiap entri spread sheet menciptakan satu set transporter tunggal. Bila menggunakan transporter untuk mentransfer antar module atau sebagaiserver dalam leave atau Enter module, maka transporter harus didefinisikan dengan menggunakan modul transporter.

1. Forklift mentransfer part antar stasiun pemrosesan

2. Kursi roda memindahkan pasien antar ruang diagnosa

5 Distance module Distance module digunakan untuk menetapkan jarak perjalanan antara semua stasiun yang dapat diakses oleh free-path Transporter. Distance module terdiri dari nama jarak dan daftar stasiun yang saling berdekatan dan jarak individu

1. Mendefinisikan jarak forklift berjalan antara stasiun pengolahan

2. Mendefinisikan jarak perjalanan di rumah sakit antara berbagai daerah diagnostik

6 Network module Network module menetapkan sebuah peta sistem yang akan diikuti oleh satu set guided-transporter. Sebuah jaringan meliputi sebuah set link tertentu yang dispesifikasikan dalam grup Network Link yang berulang. Parameter link jaringan (misalnya, panjang, persimpangan, arah) didefinisikan dalam module Network Link

1. Penggunaan guided vehicles

7 Network link module

Network link module mendefinisikan karakteristik jalur guided-transporter antara

1. Penggunaan guided

Page 15: DASAR TEORI PROMODEL

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

15

No. Nama Module Deskripsi Penggunaan persimpangan beginning intersection name dan ending intersection name. Network module kemudian merefrensi satu set link jaringan untuk mentukan jaringan yang memandu transporter untuk mengikuti gerakan.

vehicles

8 Activity Area Module

Activity Are module adalah area yang dapat dikaitkan dengan satu atau lebih stasiun. Daerah ini digunakan untuk mengumpulkan data statistik yang terkait dengan stasiun. Masing-masing kegiatan memiliki aktivitas daerah induk terkait yang dapat digunakan untuk mendefinisikan hirarki dari sistem dimodelkan. Data statistic secara otomatis merangkumnya melalui activity area hierarcy

1. Workstation 2. Lintasan

manufaktur 3. Situs

manufaktur 4. perusahaan

2.2. Penerapan Simulasi Arena Dengan Module Advanced

2.2.1. Sistem Transportasi

2.2.2. Sistem Manufaktur

Page 16: DASAR TEORI PROMODEL

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

16

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Diagram Alir Praktikum

START

STUDI PUSTAKA

PENGOLAHAN

DATA

PENENTUAN

DISTRIBUSI

PEMODELAN

SISTEM

PETRI NET

SIMULASI

SISTEM DALAM

PROMODEL

ANALISA DAN

PEMBAHASAN

KESIMPULAN

DAN SARAN

SELESAI

Page 17: DASAR TEORI PROMODEL

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

17

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang dipergunakan dalam praktikum :

1. Personal Computer

2. Software ARENA 5.0

3. Data Sekunder (data tugas)

3.3 Prosedur Praktikum

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam praktikum ini adalah :

1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum

2. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan pembelajaran dengan menggunakan referensi

yang ada.

3. Pengolahan data

Pengolahan data terbagi menjadi :

i. Penentuan distribusi

Penentuan distribusi ini menggunakan software ProModel yaitu

dengan memasukkan data kedalam menu stat fit pada Promodel

lalu kelangkah selanjutnya.

ii. Pemodelan sistem

Pemodelan sistem merupakan proses membangun atau

membentuk sebuah model dar suatu sistem nyata dalam bahasa

formal tertentu. Pemodelan ini dibuat dengan memodelkan suatu

proses menggunakan software Promodel.

4. Membuat petri net sistem yang dibuat

Petri net merupakan model bipartite graph yang memiliki dua tipe node

yaitu place dan transition yang dipergunakan untuk menganalisa informasi

penting mengenai struktur dan perilaku dinamis dari sistem yang

dimodelkan.

5. Simulasi Sistem dalam Promodel

Simulasi ini menggambarkan cara kerja sistem yang dijalankan dengan

software ProModel. Disini dapat dilihat secara langsung hasilnya, serta

dapat siatur kecepatan proses sehingga dapat menghemat waktu dalam

simulasi ini.

6. Analisa dan Pembahasan

Page 18: DASAR TEORI PROMODEL

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

18

Analisa dan pembahasan dari sebelum simulasi dan hasil setelah

disimulasikan berupa input dan output data yang diperoleh.

7. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan saran memberikan rangkuman dari awal proses hingga

akhir dan melengkapi apa yang kurang pada proses tersebut.

8. Selesai

Di akhir praktikum didapatkan hasil atau output dari data yang diolah,

serta kesimpulan yang di dapat pada praktikum ini.

Page 19: DASAR TEORI PROMODEL

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

19

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Sistem

Sistem ini merupakan sistem pembuatan gear. Dimana input berupa batang silinder

baja akan diproses menjadi gear. Dalam sistem ini raw material berupa batang silinder

baja dipotong di mesin saw. Kemudian raw material dihaluskan di mesin lathe. Setelah

dihaluskan raw material dibentuk menjadi gear pada mesin mill. Sehingga menghasilkan

output berupa gear.

4.2 Penentuan Distribusi dengan Statfit

1. Buka program ProModel

2. Pilih Menu Tools - Stat::Fit

Gambar 4.1 Tools – Stat::Fit

Gambar 4.2 tampilan Stat::Fit

3. Masukan data waktu dalam Data Table

Gambar 4.3 Input data waktu

4. Pilih menu Fit – Setup, maka akan muncul Setup Calculations klik Select All Kemudian

klik OK

Page 20: DASAR TEORI PROMODEL

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

20

Gambar 4.4 Fit - Setup

Gambar 4.5Setup Calculations

5. Pilih menu Fit – Auto::Fit, Kemudian pilih continuous distributions dan assigned

bound klik OK. Kemudian akan muncul Automatic Fitting yang berisi data dari setiap

distribusi. Data ini digunakan untuk data process pada model sistem ProModel.

Gambar 4.6 Auto::Fit

Gambar 4.7 Automatic Fitting

Page 21: DASAR TEORI PROMODEL

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

21

4.3 Petri Net

Page 22: DASAR TEORI PROMODEL

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

22

4.4 Langkah pembutan Model

1. Buka program ProModel

2. Penentuan Distribusi dengan Stat::Fit (Sub Bab 4.2)

3. Pembuatan model

Langkah-langkah pembuatan model adalah sebagai berikut:

a. Build

Klik menu build lalu pilih:

1. Location

a. Masukkan graphic kedalam layout, seperti pallet, sawing machine, lathe

machine, milling machine.

b. Masukkan pula text untuk memberi label Total Produksi, Total Biaya, dan

Biaya Produk.

2. Entities

Masukkan Raw material dan Gear kedalam entities.

Gambar 4.8 Tabel Entities

3. Path Network

Hubungkan tanda panah kearah mesin secara brurutan, setelah itu tentukan

jarak tiap-tiap panah.

Gambar 4.9 Path networking

Page 23: DASAR TEORI PROMODEL

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

23

4. Resource

Pilih machinist sebagai resource dalam model ini.

5. Processing

a) Masukkan raw material pada entity, lalu pallet pada location, setelah

itu isi routing raw material dengan raw material sebagai entity, saw

sebagai destination, dan isi move logic dengan Move WITH

Machinist THEN FREE.

b) Masukkan raw material pada entity, lalu saw pada location, lalu klik

operation, build, isikan distribustion function dengan mean dan

standar deviasi yang telah dicari, lalu akan muncul WAIT U(13, 15.9)

MIN pada operation. setelah itu isi routing raw material dengan raw

material sebagai entity, lathe sebagai destination, dan isi move logic

dengan Move WITH Machinist THEN FREE.

c) Masukkan raw material pada entity, lalu lathe pada location, lalu klik

operation, build, isikan distribustion function dengan mean dan

standar deviasi yang telah dicari, lalu akan muncul WAIT U(14, 15)

MIN pada operation. setelah itu isi dengan Bar sebagai output,mill

sebagai destination, dan isi move logic dengan Move WITH

Machinist THEN FREE.

d) Masukkan Bar pada entity, lalu mill pada location, lalu klik

operation, build, isikan distribustion function dengan mean dan

standar deviasi yang telah dicari, lalu akan muncul WAIT U(10, 12)

MIN pada operation. setelah itu isi routing dengan Bar sebagai

output,pallet2 sebagai destination, dan isi move logic dengan Move

WITH Machinist THEN FREE.

e) Masukkan Gear pada entity, lalu pallet2 pada location, lalu klik

operation, build, isikan Inc Total_Biaya, GetCost() pada operation.

Gambar 4.10 Memrogam proses

Page 24: DASAR TEORI PROMODEL

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

24

6. Arrivals

Buat raw material kedalam arrival, kemudian ubah location pada pallet,

occurrences menjadi INF, dan Frequency sesuai distribusi waktu

kedatangan.

Gambar 4.11 Menentukan Arrivals

7. Variable

Masukkan Total Biaya, Total produksi, dan biaya Produk kedalam variabel,

lalu klik disebelah variabel , kemudian akan muncul counter.

Gambar 4.12 Menentukan Variable

b. Simulation

Pilih option lalu isikan runtime dengan waktu yang dibuthkan untuk proses.

4.5 Analisis Hasil Simulasi

1. Dari Tabel output location dapat dilihat bahwa waktu rata-rata perentri dari

Saw Machine adalah 19,38 menit ; Lathe Machine adalah 17,78 menit ; Milling

Machine adalah 10,91 menit. Dan dapat diketahui pula bahwa Utilization dari

Saw Machine adalah 85,06% ; Lathe Machine adalah 77,05% ; Milling Machine

adalah 46,06%

Page 25: DASAR TEORI PROMODEL

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

25

Gambar 4.13 Tabel output location

2. Dari Tabel output Location States Single dapat dilihat bahwa rata-rata waktu

operasi perentri dari Saw Machine adalah 54,69 % ; Lathe Machine adalah

67,55 % ; Milling Machine adalah 43,19 % dari total jam kerja yang telah

ditentukan.

Gambar 4.14 Tabel output Location States Single

3. Dari tabel output Resource States dapat dilihat bahwa dari waktu yang telah

dijadwalkan yaitu 30 jam, machinist In use 6,61% ; machinist Travel to use

12,65% ; machinist Idle 80,73% .

Gambar 4.15 Tabel output Resource States

Page 26: DASAR TEORI PROMODEL

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

26

4. Dari tabel output Entity Activity dapat dilihat bahwa gear yang dihasilkan

adalah 77 unit, dengan waktu rata-rata pembuatan adalah 59,53 menit/unit .

Gambar 4.16 Tabel output Entity Activity

5. Dari tabel output Location Costing dapat dilihat bahwa total biaya yang

dibutuhkan pada Saw Machine $10183,56 ; pada Lathe Machine $18721,19 ;

pada Milling Machine $15548,08. Dan biaya yang dibutuhkan untuk seluruh

proses adalah $44452,82

Gambar 4.19 Tabel output Location Costing

6. Dari tabel output Entity Costing dapat dilihat bahwa total biaya yang

dibutuhkan untuk memroduksi 77 gear adalah $44452,82

Gambar 4.20 Tabel output Entity Costing

Page 27: DASAR TEORI PROMODEL

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN