Modul 8 reformasi birokrasi final · PDF fileModul UD Tk. I dan UPKP BPOM RI Reformasi...

download Modul 8 reformasi birokrasi final · PDF fileModul UD Tk. I dan UPKP BPOM RI Reformasi Birokrasi 8. 2 2) Memahami Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara Online. 3)

If you can't read please download the document

Transcript of Modul 8 reformasi birokrasi final · PDF fileModul UD Tk. I dan UPKP BPOM RI Reformasi...

  • Modul UD Tk. I dan UPKP BPOM RI

    Reformasi Birokrasi 8. 0

    MODUL 8

    REFORMASI BIROKRASI

    Reviewer:

    Dr. Endry Boeriswati, M. Pd.

    MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN PENYESUAIAN KEPANGKATAN (UPKP)

    APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) BADAN POM RI 2015

  • Modul UD Tk. I dan UPKP BPOM RI

    Reformasi Birokrasi 8. 1

    Modul 8

    REFORMASI BIROKRASI

    A. Pendahuluan Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

    pembaharuan dan perubahan yang mendasar terhadap sistem penyelenggaraan

    pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi),

    ketatalaksanaan (business prosess) dan sumber daya manusia aparatur. Reformasi

    birokrasi merupakan langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih

    berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan

    pembangunan nasional.

    Di samping itu reformasi birokrasi dilakukan dengan tujuan untuk

    menyelaraskan birokrasi pemerintahan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi

    informasi dan komunikasi serta perubahan lingkungan strategis, agar sesuai dengan

    dinamika tuntutan masyarakat. Oleh karena itu perlu ada perubahan sistem birokrasi

    pemerintahan secara mendasar, komprehensif, dan sistematik, sehingga tujuan dan

    sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Reformasi

    merupakan proses pembaharuan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan.

    Pentingnya melakukan reformasi birokrasi agar tidak termarginalkan dalam persaingan

    global.

    B. Deskripsi Singkat Mata diklat ini membahas tentang Reformasi Birokrasi, Penilaian Mandiri

    Pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara Online, dan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

    di Badan POM.

    C. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)

    Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta diharapkan dapat

    memahami pentingnya Reformasi Birokrasi dan melaksanakan kegiatan dalam rangka

    Reformasi Birokrasi. D. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

    Setelah mempelajari modul ini, para peserta mampu:

    1) Menjelaskan pengertian dantujuan Reformasi Birokrasi.

  • Modul UD Tk. I dan UPKP BPOM RI

    Reformasi Birokrasi 8. 2

    2) Memahami Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara Online.

    3) Menjelaskan proses pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Badan POM.

    E. Materi Bahasan Materi bahasan mata pelajaran ini terdiri dari 3 (tiga)kegiatan belajar, yaitu:

    1) Reformasi Birokrasi.

    2) Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara Online.

    3) Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Badan POM.

    F. Uraian Materi Kegiatan Belajar 1: REFORMASI BIROKRASI 1. Pendahuluan

    Sebelum membahas tujuan dan pelaksanaan reformasi birokrasi, maka kita

    akan memahami terlebih dahulu latar belakang mengapa Indonesia melakukan

    reformasi birokrasi. Reformasi merupakan suatu perubahan yang tidak terjadi begitu

    saja tetapi ada penyebab yang sangat fondamen dari struktur yang selama ini ada.

    Reformasi birokrasi adalah salah satu cara untuk membangun kepercayaan rakyat.

    Pengertian dari reformasi birokrasi itu sendiri adalah suatu usaha perubahan pokok

    dalam suatu sistem yang tujuannya mengubah struktur, tingkah laku, dan keberadaan

    atau kebiasaan yang sudah lama. Ruang lingkup reformasi birokrasi tidak hanya

    terbatas pada proses dan prosedur, tetapi juga mengaitkan perubahan pada tingkat

    struktur dan sikap serta tingkah laku. Hal ini berhubungan dengan permasalahan yang

    bersinggungan dengan wewenang dan kekuasaan.

    Perubahan dalam hal ini bertujuan untuk melakukan suatu tindakan perbaikan

    dari sesuatu yang dianggap kurang atau tidak baik tanpa melakukan perusakan-

    perusakan pranata yang sudah ada. Pranata adalah sistem tingkah laku sosial yang

    bersifat resmi serta adat istiadat dan norma yang mengatur tingkah laku itu, dan

    seluruh perlengkapannya dalam berbagai kompleksitas manusia didalam masyarakat.

    Reformasi Birokrasi merupakan upaya berkelanjutan yang setiap tahapannya

    memberikanperubahan atau perbaikan birokrasi ke arah yang lebih baik.

    Reformasi sebagai suatu proses untuk mengubah proses, prosedur birokrasi

    publik dan sikap serta tingkah laku birokrat untuk mencapai efektivitas birokrasi dan

    tujuan pembangunan nasional. Aktivitas reformasi sebagai padanan lain dari change,

    improvement, atau modernization. Dari pengertian ini, maka reformasi ruang

  • Modul UD Tk. I dan UPKP BPOM RI

    Reformasi Birokrasi 8. 3

    lingkupnya tidak hanya terbatas pada proses dan prosedur, tetapi juga mengaitkan

    perubahan pada tingkat struktur dan sikap tingkah laku (the ethics being). Arah yang

    akan dicapai reformasi antara lain adalah tercapainya pelayanan masyarakat secara

    efektif dan efisien.

    Mengapa Indonesia melakukan Reformasi Birokrasi? Untuk menjawab

    pertanyaan ini maka kita perlu mengaji ulang kinerja Birokrasi sebelum ada reformasi.

    Seperti yang kita ketahui kinerja birokrasi Indonesia dapat dikatakan dalam kondisi

    sakit atau kurang sehat secara organisasi. Maraknya praktik Korupsi, Kolusi dan

    Nepotisme (KKN) yang mengrongrong kewibawaan pemerintah dalam membentuk

    pemerintahan yang bersih ternyata masih jauh dari realitas. Di samping itu, krisis

    ekonomi yang dialami Indonesia tahun 1997, pada tahun 1998 telahberkembang

    menjadi krisis multidimensi yang mengakibatkan adanya tuntutan kuatdari segenap

    lapisan masyarakat terhadap pemerintah untuk segera melaksanakan reformasi

    penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Reformasi ini dapat terjadi

    karena adanya desakan dari internal dan eksternal. Desakan tersebut dapat

    digambarkan seperti tabel 8. 1.

    Tabel 8. 1. Latar Belakang Reformasi Birokrasi

    Aspek Permasalahan Peraturan Perundang-undangan di bidang aparatur negara

    Tumpang tindih, tidak sesuai dengan kondisi saat ini

    Pola pikir (mind set) dan budaya kerja (culture-set) birokrasi

    Belum sepenuhnya mendukung birokrasi yang profesional

    Praktik manajemen SDM Belum optimal meningkatkan profesional Distribusi PNS Belum merata dan profesional secara

    geografis

    Fungsi dan kewenangan antarinstansi pemerintah

    Tumpang tindih, berbenturan, terlalu besar

    Sistem pengawasan internal Belum mampu berperan sebagai quality assurance

    KKN Masih tinggi pada semua sektor

    Kualitas pelayanan publik Masih belum memenuhi harapan publik

    Sistem monitoring, evaluasi, dan penilaian Belum dibangun dengan baik

  • Modul UD Tk. I dan UPKP BPOM RI

    Reformasi Birokrasi 8. 4

    Sejak itu, dimulainya era reformasi di bidang politik, hukum, ekonomi, dan

    birokrasi, yang dikenal sebagai reformasi gelombang pertama. Dalam perkembangan

    pelaksanaan reformasi gelombang pertama, reformasi di bidangbirokrasi mengalami

    ketertinggalan dibanding reformasi di bidang politik, ekonomi, dan hukum. Oleh karena

    itu, pada tahun 2004, pemerintah telah menegaskan kembali akan pentingnya

    penerapan prinsip-prinsip clean government dan good governance yang secara

    universal diyakinimenjadi prinsip yang diperlukan untuk memberikan pelayanan prima

    kepada masyarakat.

    Program utama yang dilakukan pemerintah adalah membangun aparatur negara

    melalui penerapan Reformasi Birokrasi. Dengan demikian, Reformasi Birokrasi

    gelombang pertama pada dasarnya secara bertahap mulai dilaksanakan pada tahun

    2004. Reformasi gelombang kedua bertujuan untuk membebaskan Indonesia dari

    dampak dan ekor krisisyang terjadi 10 (sepuluh tahun) yang lalu. Pada tahun 2025,

    Indonesia diharapkan berada pada fase yangbenar-benar bergerak menuju negara

    maju. Kedua gelombang ini memiliki penekan yang berbeda. Hal ini dapat kita lihat

    pada tabel di bawah ini.

    Tabel 8. 2. Perbandingan Reformasi Birokrasi Gelombang I dan Gelombang II

  • Modul UD Tk. I dan UPKP BPOM RI

    Reformasi Birokrasi 8. 5

    Untuk melakukan reformasi birokrasi, pemerintah telah menetapkan reformasi

    birokrasi dan tata kelola pemerintahan menjadi prioritas utama. Reformasi birokrasi

    juga diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010

    tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 20102025 dan Peraturan Menteri

    Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 20Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi

    Birokrasi 2010 2014, dijelaskanbahwa program penataan organisasi bertujuan untuk

    meningkatkan efisiensi danefektivitas kelembagaan pemerintah pusat dan daerah

    secara proporsional sesuaidengan kebutuhan pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan,

    sehingga organisasibirokrasi menjadi tepat fungsi dan tepat ukuran. Dengan target

    yang ingin dicapaimelalui program ini adalah untuk menurunnya tumpang tindih

    pelaksanaan tugas pokok dan fungsi antar organisasi perangkat daerah dan

    meningkatnya kapasitaskelembagaan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi

    organisasi perangkatdaerah.

    Grand Design Reformasi Birokrasi adalah rancangan induk untuk kurun waktu

    2010-2025 yang berisi langkah-langkah umum penataan organisasi, penataan tata

    laksana, penataan manajemen sumber daya manusia aparatur, penguatan sistem

    pengawasan intern, penguatan akuntabilitas, peningkatan kualitas pelayanan publik

    dan pemberantasan praktek KKN. Grand Design ini sebagai instrumen yang

    menghubungkan antara arah kebijakan reformasi birokrasi sebagaimana dinyatakan

    dalam R