MODEL PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR MELALUI …eprints.ums.ac.id/44535/30/naskah publikasi...
Transcript of MODEL PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR MELALUI …eprints.ums.ac.id/44535/30/naskah publikasi...
MODEL PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI
ISICARD-MATCH DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS VIII-H SMP
MUHAMMADIYAH 7 SURAKARTA TAHUN
PELAJARAN 2015/2016
Disusun Oleh:
Artikel Publikasi disusun untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
Oleh:
SITI NURKAYATI
A.220120002
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
i
PERSETUJUAN
MODEL PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI
ISICARD-MATCH DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS VIII-H SMP
MUHAMMADIYAH 7 SURAKARTA TAHUN
PELAJARAN 2015/2016
Disusun oleh:
SITI NURKAYATI
A.220120002
Artikel Publikasi ini telah disetujui oleh pembimbing skripsi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk
dipertahankan di hadapan tim penguji skripsi.
Surakarta, 1 Juni 2016
Pembimbing
Drs. Sutan Syahrir Zabda, SH, MH
NIK/NIDN. 142 / 0608085201
PERNYATAAN
ii
Saya yang bertandatangan di bawah ini,
Nama : Siti Nurkayati
NIM : A.220120002
Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Judul Artikel Publikasi :“MODEL PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR
MELALUI PENERAPAN STRATEGI ISICARD-
MATCH DALAM PROSES PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA
SISWA KELAS VIII-H SMP MUHAMMADIYAH 7
SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016”.
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa artikel publikasi yang saya serahkan ini benar-
benar hasil karya saya sendiri dan bebas plagiat karya orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu/dikutip dalam naskah dan disebutkan pada daftar pustaka. Apabila
dikemudian hari terbukti skripsi ini hasil plagiat, saya bertanggung jawab sepenuhnya
dan bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
Surakarta, 1 Juni 2016
Yang membuat pernyataan,
SITI NURKAYATI
A.220120002
iii
PENGESAHAN
SKRIPSI
MODEL PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI
ISICARD-MATCH DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS VIII-H SMP
MUHAMMADIYAH 7 SURAKARTA TAHUN
PELAJARAN 2015/2016
Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
SITI NURKAYATI
A.220120002
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Kamis, tanggal 23 Juni 2016 dan
dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji
1. Drs. Sutan Syahrir Zabda, M.H ( )
(Ketua Dewan Penguji)
2. Dra. Sundari, SH, M.Hum. ( )
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Drs. Achmad Muthali’in, M.Si. ( )
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan,
Prof. Dr. Harun Djoko Prayitno, M.Hum
NIP. 196504281993031001
1
MODEL PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI ISICARD-MATCH DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS VIII-H SMP MUHAMMADIYAH 7 SURAKARTA TAHUN
PELAJARAN 2015/2016
Siti Nurkayati and Drs. Sutan Syahrir Zabda, M.H Universitas Muhammadiyah Surakarta
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi belajar dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VIII-H SMP Muhammadiyah 7 Surakarta melalui penerapan strategi ISICARD-MATCH. Partisipasi belajar siswa sebelum dilakukan uji coba model hanya ada 4 anak atau 21,05% dari 19 peserta didik yang tergolong tinggi. Subjek dalam penelitian uji coba model ini adalah seluruh siswa kelas VIII-H SMP Muhammadiyah 7 Surakarta. Data penelitian ini dikumpulkan melalui informan dan tempat serta peristiwa berlangsungnya aktivitas pembelajaran tersebut. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Uji keabsahan data dengan triangulasi sumber data dan teknik atau metode pengumpulan data. Analisis data dengan menerapkan model alir (flow model of analysis) melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan uji coba model melalui penerapan strategi ISICARD-MATCH, pada uji coba model I siswa yang memiliki partisipasi belajar yang tergolong tinggi sebanyak 13 anak atau 68,42% dari 19 peserta didik. Siklus II partisipasi belajar siswa yang tergolong tinggi meningkat yaitu menjadi 16 anak atau 84,22% dari 19 peserta didik. Berdasarkan data hasil penelitian uji coba model tersebut, maka penerapan strategi ISICARD-MATCH dapat meningkatkan partisipasi belajar dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VIII-H SMP Muhammadiyah 7 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016. Kata Kunci: ISICARD-MATCH , Partisipasi Belajar, Uji Coba Model.
2
MODEL FOR ENHANCING LEARNING THROUGH PARTICIPATION STRATEGY IMPLEMENTATION ISICARD-MATCH IN LEARNING
PROCESS IN CIVIC EDUCATION CLASS VIII-H JUNIOR MUHAMMADIYAH 7 SURAKARTA YEARS
LESSON 2015/2016
Siti Nurkayati dan Drs. Sutan Syahrir Zabda, M.H Muhammadiyah University of Surakarta
Abstract
This action research is aimed to improve learning participation in learning
process of Citizenship Education in the VIII-H grade students of SMP Muhammadiyah
7 Surakarta through the implementation of ISICARD-MATCH strategies. The
participation of students before doing the research only 4 childrens or 21,05% of the 19
students in high level. The subject of this research is all students in VIII-H grade of
SMP Muhammadiyah 7 Surakarta. The data of the research from informan and place,
where were obtained learning activities was happening. In this research, technique of
collecting dataa using observation and interview methods. The test validity of the data
by triangulation of data sources and data collection techniques or methods. Analysis of
the data by applying the model of flow (flow models of analysis) through data
collection, data reduction, data presentation, and conclusion. The results of this study shows that after testing the model through the
implementation of ISICARD-MATCH strategies, in model test I students who have studied a relatively high participation of as many as 13 children, or 68.42% of the 19 learners. Cycle II students' learning participation is increasing to 16 children, or 84.22% of the 19 learners. Based on the result of the data test model, then the application of ISICARD-MATCH strategies can participation improve in the learning process of learning Citizenship Education in VIII-H grade students of SMP Muhammadiyah 7 Surakarta in academic year 2015/2016. Keywords: ISICARD-MATCH Participation Learning, Testing Model.
3
PENDAHULUAN
Menurut Sander sebagaimana dikutip oleh Yoldas (2015:545) Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan istilah umum dari pembelajaran politik yang disengaja
digunakan dalam lembaga pendidikan dan tidak terbatas pada bentuk-bentuk
pembelajaran politik. Menurut Asri (2013:1) pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
adalah sebagai berikut:
Hal ini seperti yang tertuang dalam Standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan nasional (2006:2)
yang menegaskan bahwa: Pendidikan Kewarganegaraan (citizenship) merupakan
mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari
segi agama, sosial-budaya, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga
negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh
Pancasila dan UUD 1945.
Chikwe (2012:4) menjelaskan bahwa “Pendidikan Kewarganegaraan
memainkan peran penting dalam membangun dan mendukung kewarganegaraan yang
bertanggung jawab di negara mana pun”. Menurut Somantri, fungsi Pendidikan
Kewarganegaraan adalah usaha yang dilakukan secara ilmiah dan psikologis untuk
memberikan kemudahan belajar pada peserta didik supaya terjadi internalisasi moral
Pancasila dan pengetahuan kewarganegaraan untuk melandasi tujuan pendidikan
nasional yang diwujudkan dalam integritas pribadi dan perilaku dalam kehidupan
sehari-hari (Asri, 2013:2). Pendapat Sutor sebagaimana dikutip oleh Yoldas (2015:546)
menyebutkan bahwa “tujuan utama dari Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk
mendorong kemampuan dan kemauan politik partisipasi dengan memberikan informasi
dan dasar untuk membuat penilaian teliti, yang dicirikan sebagai rasionalitas politik”.
Menurut Nogueira dan Moreira (2012:1180), Pendidikan Kewarganegaraan dirancang
sebagai daerah kurikuler non-disipiln yang bertujuan untuk mempromosikan
keterampilan kewarganegaraan dalam terstruktur dan formal skenario pembelajaran.
Tujuan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menurut Asri (2013:4) sebagai
berikut:
Tujuan pembelajaran PKn dalam Departemen Pendidikan Nasional (2006:49)
yaitu untuk memberikan kompetensi sebagai berikut:
1. Berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
2. Berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab, serta bertindak secara
sadar dalam kegiatan kemasyarakatan, berbangsa, dan bernegara.
3. Berkembang secara positif dan berdemokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat di Indonesia agar dapt hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lain.
4
4. Berinterkasi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara
langsung dengan memanfaatkan teknologi dan komunikasi.
Misi dan tujuan dari Pendidikan Kewarganegaraan tersebut berbanding terbalik
dengan fakta dilapangan. Mengamati keadaan sekarang bahwa masih terdapat siswa
yang tidak paham dengan sistem pemerintahan demokrasi dan tidak memahami
peranannya sebagai warga negara. Bahkan muncul gejala adanya sikap apatis para
pelajar dalam menanggapi dan mempelajari peristiwa-peristiwa politik yang terjadi dan
masih terjadinya pelanggaran HAM, baik yang dilakukan warga negara maupun
negara. Para pelajar sampai saat ini juga masih banyak yang ikut dalam aksi tawuran
dan menggunakan obat-obatan terlarang serta berbuat asusila terhadap temannya
sendiri. Hal tersebut tentu tidak sesuai dengan misi dan tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan (Deviana, 2015).
Menurut Deviana (2015), masalah yang dihadapi terhadap realitas saat ini yakni
banyak siswa yang tidak tertarik dengan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Hal yang mempengaruhi realita tersebut diantaranya adalah media yang digunakan
dalam pembelajaran cenderung membosankan dan saat mengajar mayoritas guru
menggunakan metode ceramah. Menurut Umami (2013:1-2), peserta didik banyak
yang mengeluh mempelajari materi Pendidikan Kewarganegaraan di bangku sekolah
formal. Pendidikan Kewarganegaraan dianggap sebagai sesuatu yang membosankan
bagi peserta didik. Hal ini terjadi karena ada kesalahan yang terletak pada proses
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan itu sendiri. Beberapa proses mendasar
yang seharusnya diajarkan dengan gembira ternyata dilewatkan begitu saja. Pemberian
soal yang sangat banyak dan berulang-ulang serta konsekuensi dihukum apabila tidak
dapat mengerjakan. Hal tersebut tentu berdampak buruk untuk anak karena merasa
bosan dan mempunyai pandangan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan sebagai mata
pelajaran yang sulit dan menjenuhkan. Tujuan penelitian ini adalah: 1) merumuskan
tawaran model pembelajaran ISICARD-MATCH dalam proses pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VIII-H SMP Muhammadiyah 7
Surakarta tahun pelajaran 2015/2016; 2) mengetahui model pembelajaran ISICARD-
MATCH dapat meningkatkan partisipasi belajar dalam proses pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan pada siswa kelas VIII-H SMP Muhammadiyah 7 Surakarta tahun
pelajaran 2015/2016; dan 3) Menyempurnakan model pembelajaran ISICARD-MATCH
5
dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VIII-H
SMP Muhammadiyah 7 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode
Research and Development (R&D). Metode penelitian kualitatif merupakan penelitian
yang digunakan untuk meneliti objek pada kondisi alamiah. Peneliti berperan sebagai
instrumen kunci. Hasil penelitian kualitatif menekankan makna dari pada generalisasi
(Sugiyono, 2014: 15). Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII-H, guru
PKn, peneliti, kepala SMP Muhammadiyah 7 Surakarta.Objek dalam penelitian ini
adalah partisipasi belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan.
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini meliputi
observasi dan wawancara. Validitas data (keabsahan data) dalam penelitian ini
menggunakan dua macam triangulasi yaitu pertama triangulasi sumber data berupa
informasi dari guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan siswa kelas VIII-
H SMP Muhammadiyah 7 Surakarta, dokumentasi serta peristiwa tentang uji coba
model yang dilakukan. Kedua triangulasi teknik atau metode pengumpulan data dari
hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik
analisis model alir (flow model of analysis), karena setiap tahap saling berhubungan dan
kesimpulan sebagai hasil proses analisis yang terjadi hanya satu kali.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru PKn serta dari sumber
media cetak ataupun online mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kurang
diminati siswa dan akibatnya partisipasi belajar dalam proses pembelajaran pun sangat
rendah. Hal yang mempengaruhi realita tersebut diantaranya adalah media yang
digunakan dalam pembelajaran cenderung membosankan dan saat mengajar mayoritas
guru menggunakan metode ceramah. Fokus penelitian ini adalah meningkatkan
partisipasi belajar dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa
kelas VII-H SMP Muhammadiyah 7 Surakarta. Solusi sebagai upaya untuk mengatasi
rendahnya partisipasi belajar dalam proses pembelajaaran Pendidikan
Kewarganegaraan adalah melalui penerapan strategi ISICARD-MATCH.
6
Jumlah siswa yang memiliki partisipasi belajar yang tergolong tinggi dalam
proses pembelajaran PKn sebelum menerapkan strategi ISICARD-MATCH hanya 4
anak (21,05%). Proses pembelajaran setelah dilakukan uji coba model melalui
penerapan strategi ISICARD-MATCH menunjukan bahwa partisipasi belajar
mengalami perubahan yang signifikan di mana pada uji coba model I sebanyak 13 anak
(68,42%) dan uji coba model II 16 anak (84,21%) yang tergolong tinggi dari 19 peserta
didik. Pelaksanaan uji coba model II ini dapat dikatakan telah mencapai indikator yang
diinginkan oleh peneliti. Peningkatan partisipasi belajar dapat dilihat melalui penerapan
model strategi ISICARD-MATCH. Grafik peningkatan partisipasi belajar dalam proses
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VIII-H SMP
Muhammadiyah 7 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 dari sebelum uji coba model
sampai uji coba model II sebagaimana gambar berikut ini.
Gambar 25. Grafik Peningkatan partisiapsi belajar dalam Proses Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan pada Siswa Kelas VIII-H SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Tahun
Pelajaran 2015/2016 dari Pra Uji Coba Model sampai Uji Coba Model II
Keterangan:
a. Partisipasi belajar masih rendah, yang aktif hanya sebanyak 4 anak (21,05%).
b. Partisipasi belajar pada uji coba model I meningkat yakni sebagaian besar naik
pada level atau masuk kriteria tergolong tinggi, sebanyak 13 anak (68,42%).
c. Partisipasi belajar pada uji coba model II rata-rata mengalami peningkatan dan
mayoritas tergolong tinggi, sebanyak 16 anak (84,21%).
0
5
10
15
20
Pra Uji Coba
Model (21.05%) Uji Coba Model
I (68.42%) Uji Coba Model
II (84.22%)
Siswa
7
Model pembelajaran tersebut sangat disenangi oleh siswa, karena model tersebut
dianggap baru sehingga mampu memberikan suasana baru dalam proses pembelajaran
Pendidikan kewarganegaraan. Terbukti skor partisipasi belajar sebelum dilakukan uji
coba model rata-rata rendah yakni dibawah 20. Partisipasi belajar setelah dilakukan uji
coba model I meningkat sebanyak 13 anak yakni naik pada level tinggi dengan skor
diatas 20, sedangkan pada uji coba model II mayoritas sudah naik ke level tinggi yakni
sebanyak 16 anak dan rata-rata skornya di atas 25. Berdasarkan hasil tersebut berarti
sudah ada peningkatan yang signifikan. Model pembelajarn ISICARD-MATCH telah
memberikan suasana serta pegalaman yang berbeda pada siswa kelas VIII-H SMP
Muahmmadiyah 7 Surakarta. Siswa yang partisipasinya semula rendah kini lebih
memperhatikan dan terlibat aktif saat proses pembelajaran, sehingga peserta didik pun
lebih menguasai materi yang disampaikan oleh guru.
Temuan di atas, mendukung teori Aydede & Kesercioglu sebagaimana dikutip
oleh Vidermanova dan Vallo (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Practical
Geometry Tasks as a Method for Teaching Active” menyatakan bahwa “Active learning
forces the students to contemplate and to make comments on applied information by
involving them in activity-based research practices. With this approach students not
only listen to the presentations, but at the same time, they improve their skills
through practice and analysis and through integrating and evaluating the
knowledge which they have acquired by asking and writing at the end of peer-
work”, dari penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran aktif
memaksa siswa untuk merenungkan dan untuk membuat komentar pada informasi
yang diterapkan dengan melibatkan mereka dalam praktik penelitian berdasarkan
aktivitas. Dengan pendekatan ini siswa tidak hanya mendengarkan presentasi, tapi pada
saat yang sama mereka meningkatkan keterampilan mereka melalui praktek dan
analisis serta mengintegrasikan dan mengevaluasi pengetahuan yang telah mereka
peroleh dengan meminta dan menulis pada setiap akhir kerja. Kajian ini dengan hasil
penelitian di atas terdapat keterkaitan yakni penggunaan pembelajaran aktif dalam
proses pembelajaran. Peneliti menerapakan pembelajaran aktif melalui model
pembelajaran dengan strategi ISICARD-MATCH yang mampu meningkatkan
partisipasi belajar pada siswa. Dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan
pembelajaran aktif mampu melibatkan siswa secara langsung dan meningkatkan
8
keterampilan serta mengintegrasikan dan mengevaluasi pengetahuan yang telah
mereka peroleh dalam proses pembelajaran.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan uji coba model yang telah dilaksanakan, maka peneliti memberikan
beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Penerapan strategi ISICARD-MATCH mampu meningkatkan partipasi belajar dalam
proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VIII-H.
2. Partisipasi belajar yang tergolong tinggi sebelum dilakukan uji coba model hanya 4
anak atau (21,05%) dari 19 siswa. Partisipasi belajar yang tergolong tinggi
meningkat setelah dilakukan uji coba model melalui penerapan strategi ISICARD-
MATCH, yaitu pada uji coba model I sebanyak 13 anak atau (68,42%) dari 19 siswa.
Uji coba model II partisipasi belajar yang tergolong tinggi meningkat lagi sebanyak
3 siswa sehingga bertambah menjadi 16 anak atau (84,22%) dari 19 peserta didik.
Berdasarkan simpulan di atas maka, dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Kepala sekolah dapat melakukan pemantauan proses pembelajaran di kelas. Hal ini
dapat digunakan untuk mengetahui situasi pembelajaran di kelas dan masalah-
masalah yang muncul dari masing-masing kelas serta berusaha mengatasi
permasalahan tersebut berkolaborasi dengan guru.
2. Guru kelas atau guru mata pelajaran perlu mengadakan pemantauan perilaku siswa
selama proses pembelajaran. Hal ini akan membantu guru memahami setiap
permasalahan yang muncul sehingga mudah dalam mencari solusi pemecahannya.
3. Guru diharapkan profesional dalam mengajar dengan menggunakan strategi
pembelajaran aktif yang kreatif dan inovatif, sehingga siswa mendapat pengetahuan
yang lebih bermutu dan berkualitas.
4. Siswa hendaknya harus memperhatikan penjelasan dari guru agar dapat memahami
setiap materi yang disampaikan serta menjalin hubungan baik dengan guru maupun
bekerjasama dengan teman-temannya agar proses pembelajaran lebih
menyenangkan.
5. Sekolah diharapkan memperbanyak buku-buku bacaan untuk siswa di perpustakaan
supaya peserta didik lebih suka membaca.
9
DAFTAR PUSTAKA
Asri, Ade (2013). “Penerapan Metode Ceramah Bervariasi untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran PKn”.
http://repository.upi.edu/424/3/S_PKN_0901624_CHAPTER1.pdf. Diakses pada
hari Rabu tanggal 20 Januari 2016 pukul 20:54 WIB.
Chikwe, Moses. 2012. “Civic Education and Global Citizenship: A Deweyan
Perspective”. http://www.infactispax.org/jounal/ Deviana. 2015. “Pentingnya Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan”.
http://www.kompasiana.com/www.kompasianadevi.com/pentingnya-mata-
pelajaran-pkn_54f345937455139d2b6c6ee8. Diakses pada hari Rabu tanggal 20
Januari 2016 pukul 20:48 WIB.
Noguiera Fernanda dan Moreira Antonio. 2012. “A framework for Civic Education
Teachers’ Knowledge”. Procedia-Social and Behavioral Sciences 47 ( 2012 )
1179 – 1183.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Umami, Ovi Fauziah. 2013. “Penerapan Metode Role Playing untuk meningkatkan
Keaktifan dalam Proses Pembelajaran PKn pada Peserta Didik Kelas IV SD N
Ngebung 1 Kalijambe Sragen Tahun 2012/2013”. Skripsi. Surakarta: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Vidermanova, Kitti dan Vallo Dusan. 2015. “Practical Geometry Tasks as a Method
for Teaching ActiveLearning in Geometry”. Procedia - Social and Behavioral
Sciences 191 ( 2015 ) 1796 – 1800.
Yoldas, Ozlem Becerik. 2015. “Civic education and learning democracy: their
importance for political participation of young people”. Procedia-Social and
Behavioral Sciences 174 ( 2015 ) 544 – 549.