MIKRO 2

33
I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mikrobiologi berasal dari kata mikro (kecil atau renik), bio (hidup) dan logos (ilmu). Jadi mikrobiologi merupakan bidang ilmu biolgi yang mengkaji tentang mikroba yang mencakup bermacam-macam kelompok organisme mikroskopik yang terdapat sebagai sel tunggal maupun kelompok sel, baik itu dari kelompok Bakteri, Virus, Fungi, Protozoa, maupun mikroalga. Fungi atau cendawan adalah organisme heterotrofik, mereka memerlukan senyawa organik untuk untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organik yang mati yang terlarut, mereka disebut saprofit yang menghancurkan sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang kompleks, menguraikannya menjadi zat-zat kimia yang lebih sederhana, yang kemudian dikembalikan ke dalam tanah, dan selanjutnya meningkatkan kesuburannya. Fungi dapat sangat menguntungkan bagi manusia. Sebaliknya mereka juga dapat merugikan dan menjadi

description

mikroooo

Transcript of MIKRO 2

I. PENDAHULUANA. Latar BelakangMikrobiologi berasal dari kata mikro (kecil atau renik), bio (hidup) dan logos (ilmu). Jadi mikrobiologi merupakan bidang ilmu biolgi yang mengkaji tentang mikroba yang mencakup bermacam-macam kelompok organisme mikroskopik yang terdapat sebagai sel tunggal maupun kelompok sel, baik itu dari kelompok Bakteri, Virus, Fungi, Protozoa, maupun mikroalga. Fungi atau cendawan adalah organisme heterotrofik, mereka memerlukan senyawa organik untuk untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organik yang mati yang terlarut, mereka disebut saprofit yang menghancurkan sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang kompleks, menguraikannya menjadi zat-zat kimia yang lebih sederhana, yang kemudian dikembalikan ke dalam tanah, dan selanjutnya meningkatkan kesuburannya. Fungi dapat sangat menguntungkan bagi manusia. Sebaliknya mereka juga dapat merugikan dan menjadi pathogen bilamana mereka membusukkan kayu, tekstil, makanan dan bahan-bahan lainnya, serta mungkin saja tumbuh di tubuh kita. Jika kita mempelajari sifat-sifatnya baik yang menguntungkan maupun yang merugikan, fungi maupun bakteri bisa dimanfaatkan oleh manusia baik pemanfaatan secara lengsung, maupun dijadikan sebagai media perkembangan ilmu pengetahuan. Berdasarkan uraian yang ada diatas, maka dianggap perlu untuk mengadakan praktikum mengenai Pengenalan, dan Pengamatan Mikroorganisme dengan Mikroskop.

B. Rumusan MasalahRumusan masalah yang ada dalam praktikum Pengenalan, dan Pengamatan Mikroorganisme dengan Mikroskop yaitu:1. Bagaimana cara menggunakan mikroskop dengan baik dan benar?.2. Apa saja yang termasuk dalam contoh mikroorganisme?.3. Bagaimana cara melakukan penyiapan preparasi pengamatan mikroskopis dengan baik dan benar?.4. Bagaimana cara penanganan dan perawatan mikroskop setelah selesai digunakan?.

C. TujuanTujuan yang ingin dicapai setelah mengikuti praktikum Pengenalan, dan Pengamatan Mikroorganisme dengan Mikroskop yaitu: 1. Dapat menggunakan mikroskop dengan baik dan benar.2. Dapat mengenal beberapa contoh mikroorganisme.3. Dapat melakukan penyiapan preparasi pengamatan mikroskopik dengan baik dan benar.4. Dapat memahami cara penanganan dan perawatan mikroskop setelah selesai digunakan.

D. ManfaatManfaat setelah melakukan praktikum mengenai Pengenalan, dan Pengamatan Mikroorganisme dengan Mikroskop, yaitu:1. Praktikan dapat menggunakan mikroskop dengan baik dan benar.2. Praktikan dapat mengenal beberapa contoh mikroorganisme.3. Praktikan dapat melakukan penyiapan preparasi pengamatan mikroskopik dengan baik dan benar.4. Praktikan dapat memahami cara penanganan dan perawatan mikroskop setelah selesai digunakan.

II. TINJAUAN PUSTAKAMikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang untuk meneliti apa saja yang terkandung di dalam mikroorganisme. Dalam meneliti mikroorganisme diperlukan teknik atau cara cara khusus untuk mempelajarinya serta untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti mikroorganisme baik sifat maupun karakteristiknya, tentu diperlukan adanya pengenalan alat yang akan digunakan serta mengetahui cara penggunaan alat alat yang berhubungan dengan penelitian unutk memudahkan dalam melakukan penelitian. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian harus dalam keadaan steril atau bebas dari kuman, bakteri, virus dan jamur. Perlu adanya pengetahuan tentang cara-cara atau teknik sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat-alat yang digunakan memiliki teknik sterilisasi yang berbeda (Dwidjoseputro, 2003). Fungi atau cendawan adalah organisme heterotrofik, mereka memerlukan senyawa organik untuk untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organik yang mati yang terlarut, mereka disebut saprofit. Saprofit menghancurkan sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang kompleks, menguraikannya menjadi zat-zat kimia yang lebih sederhana, yang kemudian dikembalikan ke dalam tanah, dan selanjutnya meningkatkan kesuburannya. Jadi mereka dapat sangat menguntungkan bagi manusia. Sebaliknya mereka juga dapat merugikan bilamana mereka membusukkan kayu, tekstil, makanan dan bahan-bahan lainnya (Pelczar, dan Chan 1986).Bakteria umumnya uniseluler/ sel tunggal,tidak mempunyai klofil, berkembang biak dengan pembelahan sel secara transversal atau biner. Hidup bebas secara cosmopolitan di mana-mana, khususnya di udara, di tanah, di dalam air, pada bahan makanan, pada tubuh manusia, hewan ataupun tanaman. Adapula yang hidup bersimbiosis dengan jasad-hidup lain, baik hewan maupun tumbuhan. Sifatnya hidupnya secara umum adalah saprofitik pada sisa buangan hewan ataupun tanaman yang sudah mati, tetapi banyak juga yang parasit pada hewan, manusia dan tanaman yang menyebabkab banyak jenis penyakit. Hidup bebas secara luas, kadang-kadang kosmopolitan, baik di udara, di dalam air, di tanah dan pada bahan lainnya, khususnya pada bahan makanan (Suriawiria, 1996).Bakteri meupakan organisme yang paling sederhana yang dijumpai hampir di semua lingkungan alami. Sel ini ada yang berbentuk bola atau berbentuk batang dengan ukuran liniear hanya beberapa mikrometer. Bakteri memiliki selaput pelindung yang kuat, disebut dinding sel, sementara tepat disebelah dalamnya terdapat membran plasma yang berbentuk sebuah kompartemen sitoplasmik, berisi DNA, RNA, protein-protein dan molekul-molekul kecil. Bakteri berukuran kecil dan dapat berkembang biak dengan sangat cepat cukup dengan membelah diri menjadi dua (binary fission) apabila makan berlimpah maka istilah survival of the fittest biasanya mengandung arti bahwa yang akan menang adalah jenis yang mampu membelah dengan cepat. Di alam bakteri hidup di tempat- tempat dengan kondisi ekologi yang sangat beragam, sehingga komposisi biokimia yang dimiliki kaya sekali. Walaupun demikian, kita dapat membagi ke dalam dua golongan besar yaitu eubakteria yang lazim dijumpai hidup di tanah, dalam air dan pada organisme-organisme hidup dan lebih besar, yang kedua erkebakteria lazim dijumpai di lingkungan-lingkungan terbatas seperti di kuala Lumpur, di dasar laut, di air asin dan sumber-sumber asam yang panas (Alberts dkk, 1994).Pada bakteri Escherichia coli adalah sel prokaryotis yang merupakan suatu organisme yang tidak berbahaya yang biasanya hidup di dalam saluran usus manusia dan banyak hewan tingkat tinggi lainnya. Dinding luar sel Escherichia coli di lapisi oleh selongsong atau kapsul yang berbentuk dari senyawa berlendir. Pada bagian ini dikeluarkan suatu struktur serupa rambut yang disebut pili. Keturunan (strain) dan Escherichia coli dan bakteri lain yang bersifat motil juga mempunyai satu atau lebih flagela panjang, yang dapat menggerakkan bakteri di dalam lingkungan cairnya. Membran sel terdiri dari molekul lipida yang membentuk dua lapisan lipis berbagai protein yang menembus lapisan tersebut. Membran ini bersifat permeabel selektif dan mengandung protein yang dapat melangsungkan pengangkutam nutrient tertentu ke dalam sel dan hasil buangan ke luar dari sel. Membran sel kebanyakan prokeryotis juga mengandung protein penting pembawa electron, yang dapat mengubah energi oksidatif menjadi energi kimia ATP. Pada bakteri fotosintetik, membran bagian dalam diturunkan dari membran plasma yang mengandung klorofil dan pimen lain penangkap sinar (Lehninnger, 1982).

III. METODE PRAKTIKUMA. Waktu dan TempatPraktikum Pengenalan, dan Pengamatan Mikroorganisme dengan Mikroskop dilaksanakan pada hari sabtu, 30 Maret 2013 pukul 08.00 WITA sampai selesai dan bertempat di Laboratorium Unit Mikrobiologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Haluoleo, Kendari.

B. Alat dan BahanAlat yang digunakan pada praktikum Pengenalan, dan Pengamatan Mikroorganisme dengan Mikroskop yaitu dapat dilihat pada tabel 1.Tabel 1. Alat dan kegunaan yang digunakan dalam praktikum Pengenalan, dan Pengamatan Mikroorganisme dengan Mikroskop.NoNama alatKegunaan

1. Mikroskop cahaya florescenceUntuk melihat hasil pengamatan

2.Kaca objekUntuk meletakan objek pengamatan

3. Kaca penutupUntuk menutup objek pengamatan

4.Pipet tetesUntuk mengambil larutan

5.Botol semprotUntuk media penyimpan aquades

6.Jarum inokulasi ujung bengkokUntuk menginokulasikan sampel pengamatan kapang

7.Pinset Untuk menjepit sampel pengamatan

8.Botol ampulSebagai media pengenceran khamir dan bakteri

9.Cawan petriMedia untuk meletakan sampel kapang pada tempe

10Spatula Untuk mengambil sampel nenas

11Kamera Untuk mendokumentasikan hasil pengamatan

Bahan yang digunakan pada praktikum Pengenalan, dan Pengamatan Mikroorganisme dengan Mikroskop yaitu dapat dilihat pada tabel 2.Tabel 2. Alat dan kegunaan yang digunakan dalam praktikum Pengenalan, dan Pengamatan Mikroorganisme dengan Mikroskop.NoNama bahanKegunaan

1.Lactophenol cotton blueUntuk mewarnai sampel kapang

2.Bahan makanan seperti roti, tempe, nasi, dan buah yang telah berjamurSebagai bahan amatan

3.Alkohol Untuk mensterilkan alat yang digunakan

4.Apuades Untuk media pengamatan dan pengenceran

5.Tissue Untuk membersihkan alat yang telah digunakan

6.Buah nenasSebagai bahan amatan bakteri

7.Ragi Sebagai bahan amatan khamir

C. Prosedur KerjaProsedur kerja yang dilakukan pada praktikum Pengenalan, dan Pengamatan Mikroorganisme dengan Mikroskop yaitu sebagai berikut :1. Pengamatan Mikroskopa. Menyiapkan mikroskop cahaya florescenceb. Menyebutkan bagian-bagian dari mikrosko, serta menjelaskan fungsinya masing-masing.c. Mendokumentasikannya menggunakan kamera digital.

2. Pengamatan Mikroorganismea. Smapel pengamatan kapang1. Menyiapkan bahan makanan yang telah berjamur2. Memilih jenis jamur berdasarkan warnanya, kemudian mengambilnya denga jarum inokulasi ujung bengkok yang telah dipanaskan terlebih dahulu diatas lampu spritus dengan perlahan.3. Meletakan sampel jamur keatas kaca objek, kemudian memberikan reagen berupa aquades sebanyak 1 tetes, dan meutupnya dengan kaca penutup.4. Mengamatinya dibawah mikroskop mulai dari perbesarna rendah hingga perbesaran tinggi dengan memperhatikan SOP mikroskop.5. Jika telah dapat ditemukan mikroorganisme amatannya, maka objek tersebut ditetesi lactophenol cotton blue sebanyak beberapa tetes, hingga bahan amatan berwarna, kemudian mengamatinya kembali dibawah mikroskop.6. Mengidentifikasi jenis jamur yang ada dengan menggunakan buku identifikasi.7. Mendokumentasikannya menggunakan kamera digital.8. Mencatat hasil pengamatan.b. Sampel pengamatan khamir1. Mengambil sampel ragi dengan spatula2. Mengencerkannya kedalam cawan petri yang berisi aquades 10 ml.3. Mengambil 1 tetes larutan sampel, dan meneteskannya keatas kaca objek, dan menutupnya dengan kaca penutup.4. Mengamati sampel dibawah mikroskop mulai dari perbesarna rendah hingga perbesaran tinggi dengan memperhatikan SOP mikroskop.5. Mengidentifikasi jenis khamir dengan menggunakan buku identifikasi khamir.6. Mendokumentasikannya dengan kamera digital.c. Sampel pengamatan bakteri1. Mengambil sampel buah nenas menggunakan spatula2. Mengencerkannya kedalam botol ampul yang berisi aquades 10 ml.3. Mengambil 1 tetes larutan sampel, dan meneteskannya keatas kaca objek, dan menutupnya dengan kaca penutup.4. Mengamati sampel dibawah mikroskop mulai dari perbesarna rendah hingga perbesaran tinggi dengan memperhatikan SOP mikroskop.5. Mengidentifikasi jenis bakteri dengan menggunakan buku identifikasi bakteri.6. Mendokumentasikannya dengan kamera digital.

IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil PengamatanHasil pengamatan Pengenalan, dan Pengamatan Mikroorganisme dengan Mikroskop yaitu:1. Pengamatan mikroskop16

13

12111098765321

15

4

Keterangan :Gagang Pemutar halusPemutar kasarPengatur cahayaKaki (tumpuan)Kondensor Papan preparatPenjepitLensa objektif

RevolferFluorescenceSoket penghubung ke PCLensa okulerTubus lensaTubus okulerKapala mikroskop

2. Hasil pengamatan mikroorganisme

a. Pengamatan kapang warna hijau pada kelapa (Aspergillus sp.)

1

2

3

Gambar mikroskopGambar literatur

Keterangan:1. Konidium 2. Konidia 3. Konidiofor

b. Pengamatan kapang warna hitam pada kelapa (Mucor sp.)

Gambar mikroskop

1

2

3

Gambar literatur

Keterangan:1. Kotak spora (sporangium)2. Spora3. Sporangiofor

c. Pengamatan khamir pada ragi roti (Saccharomyces cerevisiae)

1

2

3

Gambar literaturGambar mikroskop

Keterangan:1. 1 sel2. Sel yang membesar3. Tunas

d. Pengamatan kapang pada roti (Rhizopus stolonifer)

1

2

3

4

Gambar literaturGambar mikroskop

Keterangan:1. Kotak spora (sporangium)2. Spora3. Sporangiofor4. Rizoid

e. Pengamatan kapang pada tempe (Rhizopus oryzae)

1

2

3

Gambar mikroskop

Gambar literatur

Keterangan:1. Spora2. Sporangiofor 3. Kotak spora (sporangium)

f. Pengamatan bakteri pada nenas (Acetobacter sp.)

1

Gambar mikroskop

Gambar literatur Keterangan:1. Bakteri

g. Pengamatan kapang warna hijau pada nasi (Aspergillus sp.)

1

2

3

4

Gambar literaturGambar mikroskop Keterangan:1. Konidia 2. Konidium 3. Sterigma 4. Konidiofor

h. Pengamatan kapang warna kuning pada nasi (Aspergillus sp.)

1

2

3

4

Gambar mikroskopGambar literatur Keterangan:1. Sterigma 2. Konidium3. Konidia 4. Konidiofor

i. 1Pengamatan kapang warna hitam pada nasi (Aspergillus sp.)

2

3

4

Gambar literaturGambar mikroskop

Keterangan:1. Sterigma 2. Konidium3. Konidia 4. konidiofor

B. PembahasanMikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari segala hal mengenai organism-organisme yang berukuran kecil dan tidak dapat dilihat secara kasat mata, seperti bakteri, fungi/ cendawan, protozoa, maupunu microalgae. Dalam mempelajari segala macam mikroorganisme tersebut, maka diperlukan adanya mikroskop. Mikroskop ini sangat membantu, bahkan peranannya sangat utama dalam mempelajari segala macam mikroorganisme yang tidak dapat dilihat secara kasat mata.Mikroskop pada awal perkembangannya ditemukan oleh Antonie Van Leeuwenhoek. Beliau merupakan orang yang pertamakali memperkenalkan alat sejenis mikroskop namun masih sangat sederhana. Ia juga adalah orang yang pertamakali menemukan mikroorganisme. Pada perkembangannya, mikroskop ini semakin berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mikroskop yang umum dipakai pada zaman sekarang yaitu mikroskop cahaya yang lebih konvensional dan mikroskop elektron. Mikroskop cahay merupakan mikroskop yang masih menggunakan cahaya sebagai sumber iluminasi atau pencahayaan dalam megoperasikannya, baik menggunakan cermin pengumpul cahaya matahari (sederhana), maupun yang telah menggunakan sumber arus listrik sebagai sumber cahaya (lebih konvensional). Mikroskop ini masih banyak dipakai diberbagai keperluan. Mikroskop elektron merupakan mikroskop yang lebih modern yang menggunakan energi elekktromagnetik sebagai iluminasi/ pencahayaannya, dimana gelombang elektromagnetik yang diberikan oleh lensa objektif dan lensa okuler akan bertemu dan saling bertumbukan, sehingga menciptakan bayangan dari apa yang ada dihadapan lensa objektif. Namun sumber energi elektromagnetik yang digunakan masih bersumber dari konversi energi listrik. Walaupun berbeda, namun kedua mikroskop tersebut dalam penggunaannya haruslah digunakan dengan baik dan benar sesuai dengan Standart Operasional Penggunaan alat (SOP).Fungi pada awal perkembangannya dalam taksonomi, fungi ini digolongkan dalam kelompok tumbuhan (Plantae) karena memiliki banyak kesamaan dengan tumbuhan. Namun pada akhirnya, fungi ini dipisahkan dalam satu kelompok tersendiri, yaitu dalam kelompok Pteridophyta. Fungi atau cendawan adalah organisme heterotrofik. Mereka memerlukan senyawa organik untuk untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organik yang mati yang terlarut, mereka disebut saprofit. Saprofit menghancurkan sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang kompleks, menguraikannya menjadi zat-zat kimia yang lebih sederhana, yang kemudian dikembalikan ke dalam tanah, dan selanjutnya meningkatkan kesuburannya. Selain itu, fungi juga dapat berperan dalamberbagai bidang seperti industry dan pertanian. Dalam bidang industri, misalnya penolahan tempe, fungi dijadikan sebagai bahan utama dimana fungi dikembangbiakan dalam media kedelai sehingga akan membentuk miselium atau hifa. Hifa inilah yang berwarna putih yang melekatkan biji kedelai dan yang dikonsumsi sehari-hari. Dala bidang pertanian, kelompok fungi khususnya mikorhiza digunakan sebagi sendawan yang dapat meningkatkan kesuburan tanaman dengan cara membantu tanamana mengikat Nitrogen (N) dan phosphor (P) yang ada dilingkungan Jadi mereka dapat sangat menguntungkan bagi manusia. Sebaliknya mereka juga dapat merugikan bilamana mereka membusukkan kayu, tekstil, makanan dan bahan-bahan lainnya yang menjadi sumber penyakit atau bahkan mengandung toksin bagi manusia.Bakteria umumnya memiliki sel tunggal, berkembang biak dengan pembelahan sel secara transversal atau biner. Hidup bebas secara kosmopolitan di mana-mana, khususnya di udara, di tanah, di dalam air, pada bahan makanan, pada tubuh manusia, hewan ataupun tanaman. Secara morfologi, bakteri memiliki beberapa bentuk, seperti cocus, basil, dan spiral. Pada umumnya bakteri bersifat parasit obligat dan merugikan bagi manusia, namun adapula bakteri yang sangat menguntungkan bagi manusia, misalnya bakteri dapat membantu proses pencernaan yang ada didalam usus halus, bakteri dalam bidang industry dapat digunakan sebagai bahan utama penolahan makanan seperti nata, dan bahkan adapula bakteri yang dikembangkan sebagai penghasil bioplastik yang nantinya diharapkan dapat mengganti dan mengurangi penggunaan plastik yang susah untuk diuraikan oleh mikroorganisme didalam tanah.Hasil pengamatan yang diperoleh dalam praktikum Pengenalan, dan Pengamatan Mikroorganisme dengan Mikroskop menunjukan bahwa banyaknya mikroorganisme khususnya kapang dan bakteri yang terdapat pada berbagai jenis bahan makanan yang telah membusuk dan rusak. Dalam pengamatan mengenai jamur yang terdapat dalam berbagai jenis-jenis bahan makanan yang telah berjamur seperti kelapa yang telah berjamur terdapat kapang dengan perbedaan warna yang nampak secara kasat mata, selain itu, setelah diamati dibawah mikroskop kapang tersebut selain memiliki warna yang berbeda, juga memiliki jenis yang berbeda pula seperti Aspergillus sp. p dengan bagian-bagiannya berupa konidium, konidia, dan konidiofor, sedangkan pada kapang yang berwarna hijau, dan Mucor sp. dengan bagian-bagiannya berupa sporangium, spora, dan sporangiofor. Untuk kapang yang berwarna hitam. Pada kapang yang ditemukan di nasi yang telah berjamur, memiliki 3 jenis kapang yang berbeda jika dilihat berdasarkan warnanya, seperti kaang warna hijau, hitam, dan kuning. Namun secara keseluruhan memiliki jenis yang sama, yaitu Aspergillus sp. dengan bagian-bagiannya yang berupa sterigma, konidium, konidia, dan konidiofor, hanya saja memiliki tingkatan yang berbeda dari sub. spesiesnya. untuk kapang yang didapatkan pada ragih rotiyaitu jenis Saccharomyces cereviseae dengan cirri yang memiliki tunas, dan uniseluler. Sedangkan pada roti, kapang yang ditemukan yaitu Rhizopus stolonifer dengan cirri yang memiliki sporangium, spora, sporangiofor, dan rhizoid. Pada pengamatan kapang yang terdapat pada tempe diperoleh kapang jenis Rhizopus orizae dengan bagian-bagiannya yang berupa spora, sporangiofor, dan kotak spora. Untuk pengamatan bakteri yang terdapat pada nenas yang telah membusuk diperoleh baktei jenis Azetobacter yang sifatnya motil atau bergerak aktif. Pengamatan bakteri pada nenas ini tidak melakukan langkah pewarnaan gram, karena pada mulanya tujuan yang ingin diamati yaitu jenis kapang yang ada pada nenas, namun karena pada nenas tersebut belum ditumbuhi jamur, maka yang dilakukan adalah pengamatan bakteri pada nenas busuk.

V..PENUTUPA. KesimpulanBerdasarkan hasil pengamatan yang didapatkan pada prktikum Penyiapan, Pengenalan, dan Pemakaian Alat, maka dapat ditarik skeimpulan bahwa:1. Cara menggunakan mikroskop dengan baik dan benar yaitu dengan cara membawanya dengan perlahan dan meletakannya ketempat yang aman dan rata, kemudian menyabungkan dengan sumber arus listrik dan menyalakannya. Pada saat pengamatan terlebih dahulu menyiapkan preparatnya terlebih dahulu kemudian meletakannya pada meja preparat dan mulai mengamatinya mulai dari perbesaran rendah hingga tinggi yang disesuaikan dengan kondensor. Setelah digunakan, mikroskop dikembalikan ke kondisi awal.2. Contoh mikroorganisme ytaitu; Bakteri misalnya : Azetobacter, Eschericia coli, Bacilus sp., Fungi misalnya: Rhizopus sp., Bacillus sp., Saccharomyces cerevisiae, Mikroalgae misalnya : Hostoc sp.3. Penyiapan preparasi mikroskop dengan baik dan benar yaitu mengambil sampel mikroba dengan menggunakan jarum inokulasi kemudian menempatkannya diatas kaca objek. Setelah itu memberikan reagen dan menutupnya dengan kaca penutup dan memberikan zat warna, kemudian mengamatinya dibawah mikroskop4. Penanganan mikroskop dengan baik dan benar setelah selesai digunakan yaitu dengan mengembalikan lensa,, kondensor, dan ketinggian meja preparat pada kondisi awal, kemudian menelap mikroskop aga tidak kotor dan menutupnya dengan penutup.

B. SaranSaran yang dapat saya ajukan dalam praktikum Penyiapan, Pengenalan, dan Pemakaian Alat yaitu sebaiknya semua mahasiswa lebih memperhatikan lagi apa yang dijelaskan oleh asisten praktikum, agar kita lebih mengetahui dan memahami nama-nama alat, fungsinya, serta cara kerja dari masing-masing alat tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D., 2003, Dasar-dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta.Alberts, Bruce dkk., 1994, Biologi Molekuler Sel edisi kedua, PT Gramedia Pustaka, Jakarta.

Lehninger, 1982, Dasar-Dasar Biokimia jilid 1, Erlangga, Jakarta.Pelczar, Michael J. Jr & Chan, E.C.S., 1986, Dasar-Dasar Mikrobiologi, UI-Press, Jakarta.

Sariawiria, Unus., 2003, Mikrobiologi Air, PT Alumni, Bandung.