MI.4.d. Askep RPK Rev
-
Upload
bangun-samudra-utama -
Category
Documents
-
view
76 -
download
7
description
Transcript of MI.4.d. Askep RPK Rev
-
ASUHAN KEPERAWATAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN
1
-
PENDAHULUAN
Marah adalah perasaan jengkel dan tidak nyaman karena tidak terpenuhinya/ancaman kebutuhan: fisik, psikologik dan sosial
Perilaku kekerasan adalah respon terhadap perasaan marah yang dapat membahayakan diri, orang
lain dan lingkungan intervensi, agar pasien
dapat mengontrol perilakunya.
Asuhan keperawatan RISIKO PERILAKU KEKERASAN diberikan, agar pasien dapat mengontrol perilakunya dan keluarga mampumelakukan perawatan risiko perilaku kekerasan.
2
-
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta
mampu melakukan asuhan keperawatan
RISIKO PERILAKU KEKERASAN
-
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan konsep RISIKO PERILAKU KEKERASAN
2. Menguraikan langkah-langkah proses keperawatan
RISIKO PERILAKU KEKERASAN:
a. Melakukan pengkajian risiko perilaku kekerasan
b. Menetapkan diagnosis keperawatan risiko perilaku
kekerasan
c. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien risiko
perilaku kekerasan
d. Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga
pasien risiko perilaku kekerasan
e. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam
merawat pasien risiko perilaku kekerasan
f. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien
risiko perilaku kekerasan
3. Mempraktikkan asuhan keperawatan RISIKO PERILAKU
KEKERASAN
-
PENGERTIANRisiko perilaku kekerasan merupakan perilaku yang
memperlihatkan individu tersebut dapat mengancam secara fisik, emosional dan atau seksual kepada orang lain (Herdman, 2012).
Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupunpsikologis.
Perilaku kekerasan dapat dilakukan secara verbal, dan ataufisik yang diarahkan pada diri sendiri, orang lain danlingkungan
5
-
Definisi
Marah adalah perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman
-
Rentang Respon
Respon adaptif Respon maladaptif
Asertif Frustasi Pasif Agresif Amuk
-
Lima Fase siklus Agresifase Definisi Tanda, gejala dan perilaku
pemicu Peristiwa terjadi atau keadaan dilingkungan memnunculkan respon klien ygseringkali dalam bentuk kemarahan ataupermusuhan
Gelisah, ansietas, iritabilitas, mondar-mandir, otot tegang RR cepat,berkeringat, suara keras, marah
eskalasi Respon klien memperlihatkanpeningkatan perilaku yg mengindikasikanpergerakan menuju kehilangan kendali
Wajah pucat/kemerahan, berteriak,bersumpah, agitasi, mengancam,menuntut, mengepalkan tangan,gestur mengancam, menunjukkansikap bermusuhan, kehilangankemampuan untuk menyelesaikanmasalah atau berpikir jenuh
krisis Periode krisis emosional dan fisik ketika klien kehilangan kendali
Kehilangan kendali fisik dan emosiona, melemparkan benda, menendang memuku, meludah, menggigit, mencakar, tidak mampu berkomunikasi dengan jelas
-
Lanjutan.......................
Fase definisi Tanda, gejala dan perilaku
pemulihan Klien memperoleh kembali kendali fisik dan emosional
Merendahkan suara, ketegangan otot berkurang,komunikasi lebih jelas dan rasional, relaksasi fisik
pascakrisis Klien berusaha memperbaikihubungan dengan orang lain dan kembali ke tingkat sebelum insiden agresi dan kembali seperti semula
menyesal., meminta maaf, menangis, perilaku menarik diri
-
FAKTOR PREDISPOSISI
BiologisHeriditer, gangguan jiwa, riwayat penyakit atau trauma kepala, dan riwayat penggunaan NAPZA.
PsikologisPengalaman gagal kehidupan yang mengakibatkan perasaan frustasi , gagaldan tidak berguna.
SosiokulturalPembelajaran sosial yang membenarkan perilaku kekerasan:
- korban kekerasan
_ kontrol sosial yang kurang (pembenaran perilaku kekerasan)
10
-
FAKTOR PRESIPITASI
Presipitasi dapat bersifat faktor eksternal maupun internal dari individu.
Faktor internal:
Perasaaan gagal dan kehilangan
Faktor eksternal:
Korban kekerasan, lingkungan yang stresful (ribut, padat, dihina).
11
-
Tanda dan Gejala
Data Subjektif:
Ungkapan perasaan kesal, kecewa
Ungkapan ingin memukul
Data Objektif:
Wajah memerah dan tegang
Pandangan tajam
Mengatupkan rahang dengan kuat
Mengepalkan tangan
Bicara kasar
Suara tinggi, menjerit atau berteriak
Mondar-mandir
Melempar atau memukul benda/orang lain12
-
PENGKAJIAN
Wawancara:
Apa penyebab perasaan marah?
Apa yang dirasakan saat terjadikejadian/penyebab marah?
Apa yang dilakukan saat marah?
Apa akibat dari cara marah yang dilakukan?
Apakah dengan cara yang digunakanpenyebab marah hilang?
-
Lanjutan.
Observasi:
Wajah memerah dan tegang
Pandangan tajam
Mengatupkan rahang dengan kuat
Mengepalkan tangan
Bicara kasar
Mondar mandir
Nada suara tinggi, menjerit atau berteriak
Melempar atau memukul benda/orang lain15
-
Contoh Pengkajian
Data: Pasien mengatakan ingin memukul ibunya karena keinginannya tidak dipenuhi, yang biasa dilakukan jika marah adalah memukul dan menendang pintu. Pasien berbicara dengan nada tinggi dan suara keras, tangan mengepal, mata melotot
Dokumentasikan dalam kartu berobat pasiendi Puskesmas
-
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
PERILAKU KEKERASAN
RISIKO PERILAKU KEKERASAN
17
-
18
-
KELUARGA PASIEN
Pertemuan I dengan KeluargaPerawat menemui keluarga :- Identifikasi masalah yang dialami
pasien dan keluarga- Identifikasi kemampuan keluarga
dalam merawat risiko perilakukekerasan
Perawat menemui pasien
Perawat menemui pasien :Lakukan pengkajianLatih satu cara untuk mengatasirisiko perilaku kekerasanJika pasien mendapatkan terapipsikofarmaka, maka hal pertamayang dilatih perawat adalahtentang pentingnya kepatuhanminum obat.
Pertemuan II dengan KeluargaPerawat kembali menemuikeluarga : Latih keluarga untuk merawat
risiko perilaku kekerasan Sampaikan hasil tindakan yang
telah dilakukan terhadap pasien Diskusikan hal yang perlu
keluarga lakukan, yaitumemantau jadual kegiatanpasien dan memberi pujian
Kunjungan Rumah
-
TINDAKAN KEPERAWATAN
1. TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK PASIEN
2. TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KELUARGA
20
-
1. Tindakan Keperawatan untuk Pasien
Tujuan : Pasien mampu: Membina hubungan saling percaya
Menjelaskan penyebab marah
Menjelaskan perasaan (tanda dan gejala) saat terjadikejadian/penyebab marah
Menjelaskan perilaku yang dilakukan saat marah dan akibatnya
Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan
Melakukan kegiatan mengontrol perilaku kekerasan:
Fisik : menyalurkan kemarahan
Minum obat secara teratur
Berbicara yang baik
Kegiatan ibadah 21
-
Tindakan Keperawatan1. Orientasi
Ucapkan salam setiap kali berinteraksi
dengan pasien
Perkenalkan diri : nama, nama panggilan yang perawat sukai, serta tanyakan nama dan nama panggilan pasien yang disukai
Tanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini
Buat kontrak asuhan : apa yang akan dilakukan dantujuannya, berapa lama, dan tempatnya dimana
Jelakan bahwa perawat akan merahasiakan informasi yang diperoleh untuk kepentingan terapi
Tunjukkan sikap empati
Penuhi kebutuhan dasar pasien
22
-
Tindakan Keperawatan
2. Menjelaskan penyebab marah
Diskusikan bersama pasien penyebab rasa marah/perilakukekerasan saat ini dan yang lalu
3. Menjelaskan perasaan saat terjadi marah/ perilaku kekerasanterjadi
Diskusikan tanda-tanda perilaku kekerasan bersama pasien
Tanda dan gejala subjektif : perasaan
Tanda dan gejala objektif : tanda fisik
23
-
Tindakan Keperawatan4. Menjelaskan perilaku yang dilakukan saat marah
Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang biasa dilakukan pada saat marah:
Verbal
terhadap orang lain
terhadap diri sendiri
terhadap lingkungan
Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya
5. Menyebutkan cara mengontrol rasa marah/perilaku kekerasan
Diskusikan cara mengontrol perilaku kekerasan, yaitu dengan cara patuh minum obat, cara fisik, cara sosial, dan spiritual.
24
-
Lanjutan.
6. Mengontrol rasa marah/perilaku kekerasan
Latih pasien mengontrol perilaku kekerasannya secara :
Patuh minum obat
Fisik: tarik nafas dalam, pukul kasur atau bantal.
Sosial/verbal: menyatakan secara asertif rasa marahnya
Spiritual: sholat/
berdoa sesuai
keyakinan pasien
25
-
26
-
SP PENGKAJIAN dan LATIHAN NAFAS DALAM danMEMUKUL KASUR/ BANTAL
Identifikasi penyebab, tanda dan gejala, perilakukekerasan yg dilakukan, akibat perilaku kekerasan
Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan: fisik, obat, verbal, spiritual
Latih cara mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara fisik 1 & 2
Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan fisik.
27
Latihan 1
-
SP LATIHAN PATUH MINUM OBAT
Evaluasi : tanda dan gejala perilaku kekerasan
Validasi : kemampuan melakukan tarik nafas dalam dan pukul kasur dan bantal
Tanyakan manfaat melakukan latihan dan menggunakancara fisik 1 dan 2, beri pujian
Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan obat (jelaskan 6 benar: benar nama, benar jenis benar dosis, benar waktu, benar cara, kontinuitas minum obat dan dampak jika tidak kontinu minum obat)
Masukkan pada jadwal kegiatan: latihan fisik dan minum obat
28
Latihan 2
-
SP LATIHAN CARA SOSIAL/VERBAL
Evaluasi: tanda dan gejala perilaku kekerasan
Validasi : kemampuan pasien melakukan tarik nafas dalam, pukul kasur dan bantal, jadual minum obat
Tanyakan manfaat melakukan latihan tarik nafas dalam, pukul kasur dan bantal, dan manfaat minum obat, beri pujian
Latih cara mengontrol perilaku kekerasan secara verbal (yaitu bicara yang baik : meminta, menolak danmengungkapkan perasaan)
Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan fisik, minum obat, dan latihan
cara bicara yang baik .
29
Latihan 3
-
SP LATIHAN CARA SPIRITUAL
Evaluasi: tanda dan gejala perilaku kekerasan
Validasi: kemampuan pasien melakukan tariknafas dalam, pukul kasur dan bantal, minumobat dengan benar dan patuh, bicara yang baik
Tanyakan manfaat latihan tarik nafas dalam, pukul kasur dan bantal, patuh minum obat, danmenerapkan cara bicara yang baik, beri pujian
Latih mengontrol marah dengan cara spiritual (2 kegiatan)
Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, minum obat, verbal, dan spiritual. 30
Latihan 4
-
2. Tindakan Keperawatan untukKeluarga
Tujuan : Keluarga mampu :
mengenal masalah risiko perilaku kekerasan
mengambil keputusan untuk merawat risiko perilakukekerasan
merawat risiko perilaku kekerasan
memodifikasi lingkungan yang mendukung pasienmengontrol rasa marah/perilaku kekerasan
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
31
-
Lanjutan..Tindakan:
Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien.
Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinyaperilaku kekerasan/ risiko perilaku kekerasan.
Melatih keluarga cara merawat risiko perilaku kekerasan.
Membimbing keluarga merawat risiko perilaku kekerasan.
Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang mendukung pasien untuk mengontrol rasa marah/ risiko perilakukekerasan
Mendiskusikan tanda dan gejala kekambuhan yang memerlukan rujukan segera ke fasilitas pelayanan kesehatan
Menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur.
32
-
33
-
SP MENGENAL MASALAH DALAM MERAWAT RISIKO PERILAKU KEKERASAN dan LATIHAN CARA MERAWAT:
CARA FISIK 1 & 2
Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya perilaku kekerasan (gunakan booklet/leaflet)
Jelaskan cara merawat perilaku kekerasan
Latih satu cara merawat perilaku kekerasan:
fisik 1 dan 2
Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian.
34
Latihan 5
-
Evaluasi: kemampuan keluarga mengidentifikasi gejala perilaku kekerasan pasien
Validasi: kemampuan keluarga dalam merawat/melatih pasien cara fisik1 dan 2, beri pujian
Evaluasi manfaat yang dirasakan keluarga dalammerawat
Jelaskan 6 benar cara memberikan obat
Latih cara memberikan/ membimbing minum obat
Anjurkan membantu pasien minum
obat sesuai jadwal dan memberi pujian.
35
Latihan 6
SP LATIHAN CARA MERAWAT: MEMBERI OBAT
-
Evaluasi: kemampuan keluarga mengidentifikasi gejala perilaku kekerasan pasien
Validasi: kemampuan keluarga dalam membim- bing pasienmelaksanakan latihan fisik 1 dan 2, dan memberikan obat;beri pujian
Evaluasi manfaat yang dirasakan keluarga dalam merawat
Jelaskan cara mengontrol rasa marah dengan cara verbal (bicara yang baik : meminta, menolak dan mengungkapkanperasaan)
Latih cara verbal/sosial
Anjurkan membantu pasien melakukan kegiatan/latihan sesuai jadwal dan memberi pujian.
36
SP LATIHAN CARA MERAWAT: MEMBIMBING
LATIHAN CARA SOSIAL
LATIHAN 7
-
Evaluasi: kemampuan keluarga mengidentifikasi gejala perilaku kekerasan pasien
Validasi: kemampuan keluarga merawat/melatih pasien cara fisik 1 dan 2, kepatuhan minum obat, dan cara verbal/sosial; beri pujian
Evaluasi manfaat yang dirasakan keluarga dalam merawat
Jelaskan cara mengontrol rasa marah dengan cara spiritual
Latih cara spiritual
Jelaskan follow up ke Puskesmas, tanda kambuh
Identifikasi kendala atau kesulitan dalam melakukan kegiatan
Jelaskan cara mengontrol rasa marah pasien jika sudah terjadi perilaku merusak diri dan atau lingkungan
Latih cara pengekangan dan proses rujukan
Anjurkan membantu pasien melakukan kegiatan/latihan sesuai jadual dan memberi pujian.
37Latihan 8
SP LATIHAN CARA MERAWAT: MEMBIMBING
LATIHAN CARA SPIRITUAL
-
Evaluasi Kemampuan PasienPasien mampu:
Menyebutkan penyebab, tanda dan gejala perilakukekerasan, perilaku kekerasan yang biasa dilakukan danakibat perilaku kekerasan.
Mengontrol perilaku kekerasan secara teratur sesuai jadual:
secara fisik: tarik nafas dalam dan pukul bantal/kasur
secara sosial/verbal: meminta, menolak, dan mengungkapkan perasaan dengan cara baik
secara spiritual
terapi psikofarmaka
Mengidentifikasi manfaat latihan yang dilakukan dalam mencegah perilaku kekerasan
38
-
Evaluasi Kemampuan KeluargaKeluarga mampu :
Mengenal masalah yang dirasakan dalam merawat pasien(pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya risikoperilaku kekerasan)
Mengambil keputusan merawat risiko perilaku kekerasan
Merawat risiko perilaku kekerasan
Menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang mendukung pasien mengontrol perasaan marah
Mengevaluasi manfaat asuhan keperawatan dalam mencegah perilaku kekerasan pasien
Melakukan follow up ke Puskesmas, mengenal tanda kambuhdan melakukan rujukan.
39
-
DOKUMENTASI HASIL ASUHAN KEPERAWATAN
(Lihat modul)
40
-
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal:
DataPasien:Keluarga:
Diagnosis Keperawatan
Tindakan KeperawatanPasien:Keluarga:
Rencana Tindak LanjutPasien (Topik , waktu, dan tempat)Keluarga
S: (pasien dan keluarga)
O: (pasien dan keluarga)
A:
P:P pasien:
P keluarga:
Perawat
(namaperawat)
-
Manajemen Krisis Identifikasi leader Susun tim krisis Beritahu petugas keamanan jika diperlukan Pindahkan semua klien dari area tersebut Siapkan alat restrain Susun strategi dan beritahu anggota TIM Tugas penangan klien secara fisik Jelaskan tindakan Ikat/ kekang sesuai instruksi Berikan obat psikofarmaka sesuai instruksi Jaga tetap kalem dan konsisten Evaluasi tindakan TIM Jelaskan kejadian pada klien dan staf seperlunya Secara bertahap integrasikan klien pada lingkungan
-
BUKU SUMBER
Herdman, T.H. (2012). NANDA International Nursing Diagnoses Definition &
Classification, 2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell
Keliat, B.A., dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas (CMHN - Basic
Course). Jakarta: EGC
Stuart, G.W. & Laraia, M.T. (2005). Principles and Practice of Psychiatric Nursing.
8th edition. Missouri: Mosby
-
44