METODOLOGI - pelalawankab.go.id Bab II Kajian... · segi ekonomis maupun fungsi ekologis serta...

24
12 BAB II Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun 2009 METODOLOGI 2.1. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Studi Lokasi studi ini adalah di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Studi dilakukan selama 5 (lima) bulan hari kerja (Juni hingga Oktober 2009), mulai dari persiapan sampai dengan penyusunan laporan akhir. 2.2. Pendekatan Metodologi Pendekatan metodologi yang digunakan dalam Kajian Inventarisasi Potensi Sumber daya Alam di Kabupaten Pelalawan dengan mempertimbangkan profil dan karakteristik stakeholder dan masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di sekitar lokasi studi yang ada di Kabupaten Pelalawan. Kegiatan ini mengacu kepada azas profesionalisme, akademik, objektifitas dan rasionalitas. Dalam kaitan ini pendekatan metodologi dirancang dan disesuaikan dengan proses dan program kegiatan yang dilakukan. Secara garis besar metode pelaksanaan kegiatan ini mencakup; proses pengumpulan data sekunder dan literatur, pengamatan langsung di lapangan, pengumpulan data primer dengan cara penyebaran kuisioner, serta pengevaluasian terhadap metode dan aktivitas eksploitasi sumber daya alam yang sudah dilakukan. Untuk proses dan program kegiatan pengambilan data digunakan pendekatan metodologi yang paling dapat menjamin pencapaian tingkat akurasi, representasi dan efisiensi data yang tinggi disamping kesesuaian data dengan alat dan metode analisis yang digunakan. Untuk kegiatan

Transcript of METODOLOGI - pelalawankab.go.id Bab II Kajian... · segi ekonomis maupun fungsi ekologis serta...

12

BABII

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

METODOLOGI

2.1. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Studi

Lokasi studi ini adalah di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Studi

dilakukan selama 5 (lima) bulan hari kerja (Juni hingga Oktober 2009),

mulai dari persiapan sampai dengan penyusunan laporan akhir.

2.2. Pendekatan Metodologi

Pendekatan metodologi yang digunakan dalam Kajian Inventarisasi

Potensi Sumber daya Alam di Kabupaten Pelalawan dengan

mempertimbangkan profil dan karakteristik stakeholder dan masyarakat

yang tinggal dan beraktivitas di sekitar lokasi studi yang ada di

Kabupaten Pelalawan.

Kegiatan ini mengacu kepada azas profesionalisme, akademik,

objektifitas dan rasionalitas. Dalam kaitan ini pendekatan metodologi

dirancang dan disesuaikan dengan proses dan program kegiatan yang

dilakukan. Secara garis besar metode pelaksanaan kegiatan ini

mencakup; proses pengumpulan data sekunder dan literatur,

pengamatan langsung di lapangan, pengumpulan data primer dengan

cara penyebaran kuisioner, serta pengevaluasian terhadap metode dan

aktivitas eksploitasi sumber daya alam yang sudah dilakukan. Untuk

proses dan program kegiatan pengambilan data digunakan pendekatan

metodologi yang paling dapat menjamin pencapaian tingkat akurasi,

representasi dan efisiensi data yang tinggi disamping kesesuaian data

dengan alat dan metode analisis yang digunakan. Untuk kegiatan

12

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

pengumpulan data di masyarakat digunakan metodologi partisipasi.

Sasaran yang hendak dicapai dengan menggunakan pendekatan

metodologi di atas adalah supaya rumusan yang dihasilkan dapat

memenuhi kriteria, dapat diimplementasikan, dipertanggungjawabkan

dan mendapat pengakuan dari stakeholders.

2.3. Metode Kajian

Metode yang digunakan dalam kajian inventarisasi potensi sumber

daya alam dilakukan dengan pengumpulan data yang dikelompokan atas

dua bagian, yaitu pengumpulan data primer dan pengumpulan data

sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung baik

dengan cara pengukuran/pengambilan sampel, perhitungan, pengamatan

langsung dan wawancara terhadap objek yang terdapat dilapangan.

Gambar 2. 1. Wawancara dengan Aparatur Kecamatan Kerumutan

12

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Data yang dimaksud meliputi:

1. Keadaan Kependudukan, Sosial Ekonomi, Sosial Budaya

Kependudukan

Informasi yang disajikan mencakup jumlah dan komposisi penduduk,

perbandingan jenis kelamin (sex ratio), jumlah kepala keluarga dan

kepadatan penduduk.

Sosial Ekonomi

Informasi yang disajikan mencakup jenis mata pencaharian dan

tingkat pendapatan; sarana dan prasarana ekonomi; pusat kegiatan

perekonomian lokal; pola penggunaan dan pemilikan sumber daya

lahan; serta manfaat sumber daya alam bagi masyarakat.

Sosial Budaya

Informasi yang disajikan mencakup adat istiadat dan pola kebiasaan,

pranata sosial dan orientasi nilai budaya, agama dan sarana

peribadatan, tingkat pendidikan masyarakat, serta sikap dan persepsi

masyarakat terhadap laju pertumbuhan pembangunan dan

ketersediaan Sumber daya alam.

12

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Gambar 2. 2. Wawancara dengan Masyarakat

Tabel 2. 1. Metode Pengumpulan Data Sosial Ekonomi dan Budaya

No Parameter Metode

1. Kependudukan (Demografi)

a. Struktur, tingkat kepadatan, pertumbuhan penduduk dan agama yang dianut

Data kependudukan/monografi desa di kantor kecamatan setempat

2. Sosial Ekonomi

a. Ekonomi rumah tangga Wawancara mendalam dengan penduduk setempat/kuisioner

b. Ekonomi sumber daya alam (pola pemilikan & penguasaan sumber daya, pola

Data potensi desa di kantor kecamatan setempat, wawancara

12

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

No Parameter Metode

penggunaan lahan) mendalam dengan penduduk setempat (kuisioner)

c. Perekonomian lokal dan regional (kesempatan kerja & berusaha, nilai tambah, pendapatan penduduk, pendapatan asli daerah, pusat pertumbuhan ekonomi, prasarana & sarana perekonomian, fasos dan fasum, aksesibilitas wilayah)

Data potensi desa di kantor kecamatan setempat, data perekonomian di kantor Pemda setempat, wawancara mendalam dengan penduduk setempat/kuisioner.

3. Sosial Budaya

a. Kebudayaan, proses sosial, pranata sosial, warisan budaya, pelapisan sosial, kekuasaan dan wewenang

Data statistik desa di kantor kecamatan setempat, wawancara mendalam dengan penduduk setempat/kuisioner

2. Potensi Sumber Daya Alam Hasil Perikanan

Metode yang digunakan adalah metode survey dan

pengumpulan data statistik terkait dengan perikanan. Hasil

keseluruhan data akan diidentifikasi secara kualitatif dan

kuantitatif. Data meliputi data pendukung seperti keadaan

perairan secara umum (fisika,Biologi, Kimia), keadaan DAS

serta vegetasi sepanjang DAS, keadaan masyarakat nelayan,

jenis alat tangkap nelayan. Data yang dikumpulkan diharapkan

akan menghasilkan korelasi antara satu dengan yang lain

sehingga didapat rumusan mengenai potensi perikanan secara

keseluruhan dan terintegrasi.

Pengamatan Kualitas Air (fisika,Biologi, Kimia) meliputi :

12

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

a. Kimia fisika Perairan, dianalisis berdasarkan standar baku

mutu PP. 82 Tahun 2008 mengai baku mutu kualitas air

tawar. Dan KepMenLH No.51 tahun 2004 mengenai Baku

mutu kualitas air laut dan biota Laut.

b. Biologi perairan, analisa flankton dan benthos

Hasil pengamatan kualitas perairan dimaksudkan untuk mengetahui

keadaan perairan, tingkat pencemaran serta dapat dijadikan pedoman

untuk menarik kesimpulan terkait dengan potensi sumber daya alam

hasil perikanan di Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau.

Gambar 2. 3. Pengambilan Plankton

3. Potensi Sumber Daya Alam Hasil Peternakan

12

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Metode yang digunakan adalah metode pengamatan langsung

dan pengumpulan data statistik mengenai bidang terkait

(Peternakan). Kondisi yang akan dikaji adalah sebaran jenis

ternak serta aspek pendukungnya seperti ketersediaan pakan

alami maupun buatan. Keseluruhan data akan diidentifikasi,

selanjutnya data ditabulasikan dalam bentuk tabel secara

persentase yang akan dikaitkan dengan tingkat permintaan

pasar. Secara keseluruhan data yang dianalis akan didapat

kesimpulan mengenai jenis ternak yang berpotensi terkait

dengan permintaan pasar.

4. Potensi Sumber Daya Alam Hasil Pertanian

Metode yang digunakan dalam pengkajian ini adalah metode

deskriptif dan analisis, yaitu suatu metode untuk mengkaji

kondisi, usahatani dan aspek pendukungnya. Penelitian

deskriptif bertujuan untuk membuat gambaran mengenai

situasi atau kejadian atau memberikan gambaran hubungan

antar fenomena, membuat prediksi serta implikasi dari suatu

masalah yang ingin dipecahkan. Masalah yang berkaitan dengan

potensi pertanian adalah mengkaitkan atau menghubungkan

kondisi cuaca yang ada serta keadaan lahan dengan jenis usaha

pertanian maupun perkebunan. Sehingga didapat suatu

pendekatan permasalahan atau pola tanam dalam satu dekade

bulan, triwulan maupun tahunan. Pendekatan ini diharapkan

menemukan potensi jenis vegetasi yang paling aktual atau

berpotensi dalam wilayah kajian. Sebaran jenis pertanian dan

pola tanam akan dioferlay kedalam bentuk tabular maupun

data spasial dengan pendekatan GIS (Geografis Information

12

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

System) yang outputnya berupa peta sebaran jenis pertanian di

Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau.

12

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

5. Potensi Sumber Daya Alam Hasil Hutan

Merupakan informasi yang berkaitan dengan keanekaragaman

fauna dan flora baik budidaya/non budidaya yang ditinjau dari

segi ekonomis maupun fungsi ekologis serta manfaatnya bagi

masyarakat. Data dikumpulkan dan dianalisa berdasarkan data

statistik yang didapat di instansi terkait serta pengamatan

dilapangan yang menggambarkan kondisi tegakan hutan di

Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. hasil akan dianalisa secara

kualitatif dan kuantitatif sehingga dapat ditarik kesimpulan

akhir terkait dengan hasil produksi hutan (flora dan fauna).

6. Keadaan Geologi dan Pertambangan

Merupakan informasi yang mengarah kepada keadaan geologi,

jenis tanah, jenis batuan serta bentang wilayah sehingga akan

didapat Informasi sumber daya mineral secara teknis geologi.

Kualitas dan karakteristik tanah, serta potensinya untuk

pertanian sangat ditentukan oleh formasi geologi dan litologi

(sifat batuan). Lapukan batuan yang dapat berlangsung secara

fisik dan kimia akan menghasilkan mineral tertentu. Sehingga

jenis mineral yang dihasilkan ada yang merupakan cadangan

hara bagi tanaman.

Secara umum sumber daya alam dibagi dalam 2 kelompok

besar, yaitu: (1) Sumber Daya Alam Hayati dan (2) Sumber

Daya Alam Non-Hayati, termasuk di dalamnya air dan mineral.

Pada pelaporan yang berkaitan dengan kegiatan Inventarisasi

Potensi Sumber Daya Alam, hanya akan dibahas mengenai

sumber daya alam non hayati (nir hayati) menyangkut

12

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

mengenai kandungan (potensi), jenis dan keterdapatannya

yang pada tahap laporan awal ini, hanya disinggung mengenai

metode alat dan pengukuran serta luaran yang akan dihasilkan.

Air Tanah Bawah Permukaan

Adalah air yang terdapat di bawah tanah dengan kedalaman

dan pada lapisan tertentu yang keberadaan serta kondisinya

sangat tergantung pada kondisi geologi dan perilaku

masyarakat.

Metode/ alat:

Pada tahap eksplorasi awal untuk mengetahui keterdapatan

dan penyebarannya dapat diketahui dengan menggunakan

alat Ground Probing Rada (GPR) atau disebut juga

Subsurface Interface Radar (SIR) atau dapat pula diketahui

dengan menggunakan metode geofisik lainnya seperti

Geolistrik dengan berbagai jalur rangkaian/ lintasan.

Prinsip kerja

Teknik penggunaan metoda SIR adalah sistim

“Electromagnetic Subsurface Profiling” (ESP), yaitu dengan

cara memanfaatkan pengembalian gelombang

elektromagnet yang dipancarkan melalui permukaan tanah

dengan perantaraan antena. Pemancaran dan pengembalian

gelombang elektromagnet ini relatif cepat sekali yaitu

dalam satuan waktu “Nanosecond”. Kedalaman penetrasi

dari metoda SIR ini sangat tergantung kepada sifat

kelistrikan media yang diselidiki seperti : konduktivitas

listrik dan konstanta dielektrik. Kedua sifat listrik tersebut

berkaitan erat dengan sifat fisik tanah atau batuan yang

12

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

antara lain kandungan kadar air dan sifat kegaramannya.

Berdasarkan pengalaman, metoda SIR ini penetrasinya

akan mencapai 25 - 30 meter apabila digunakan pada

daerah yang kadar kegaramannya relatif kecil.

Alat yang digunakan pada SIR/GPR adalah:

a) Penentuan posisi (Global Positioning System merk

Garmin IIIplus)

b) Model Control Module, Sirveyor 20 beserta Komputer

c) Model Transducer (deep probing, 80 Mhz dan 200 Mhz)

d) Model Transducer (shalow probing, 1 GHz (General

purpose)

e) Alat penunjang lain berupa kabel-kabel dan power

supply

12

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Gambar 2. 4. Georadar tipe SIR-20 dan perangkat penyertanya, seperti control module dan tranducer

Pengoperasian

Tahap Persiapan, merupakan penyiapan lahan untuk

lintasan georadar yang sebelumnya sudah ditentukan pada

pekerjaan pemetaan geologi permukaan. Penyiapan lahan

yang dimaksud adalah membuka daerah dengan mengurangi

vegetasi penutup dan membuat relatif datar. Selain itu

yang paling penting pada tahap ini adalah kalibrasi

peralatan.

Tahap Pengambilan Data, dilakukan dengan cara

menggerakan tranduser yang terdiri dari alat pemancar dan

penerima sepanjang lintasan yang telah ditentukan.

12

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Gambar 2. 5. Proses pengambilan data Georadar di lapangan

Sinyal atau gelombang yang dipancarkan ke bawah

permukaan (pemilihan panjang gelombang yang akan

digunakan disesuaikan dengan tujuan kegiatan yang ingin

diperoleh) akan menyebar dan sebagian akan dipantulkan

karena adanya perbedaan sifat kelistrikan media bawah

permukaan. Sinyal yang dipantulkan kembali akan segera

terekam secara digital pada komputer dalam bentuk

penampang yang menerus seperti yang terlihat pada

ilustrasi cara kerja di bawah ini.

12

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Gambar 2. 6. Ilustrasi cara kerja & proses pengambilan data Georadar

Tahap Pemprosesan dan Interpretasi Data; merupakan

tahapan yang penting, karena pada tahap ini data citra

(image) yang terekam pada control module diproses dengan

menggunakan software dari tipe GPR 2.0 untuk dipisahkan

secara ‘scattered method’ dengan maksud memperjelas

pola tampilan dengan membedakan tingkat

konduktifitasnya. Pada tahapan ini pula dilakukan proses

koreksi kedalaman, antara panjang gelombang yang

digunakan dengan kondisi kedalaman sesungguhnya (telah

ditentukan pada tahap kalibrasi) juga penghitungan jarak

setiap titik ikat dalam lintasan (Gambar dibawah ini).

12

0ns

100

200

10 m

0ns

100

200

0ns

100

200

10 m

0ns

100

200

10 m

0ns

100

200

0ns

100

200

10 m

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Gambar 2. 7. Pemprosesan citra (image) dari citra yang belum terkoreksi (a) hingga citra yang telah terproses dan terkoreksi (b)

7. Pemanfaatan lahan

Gambaran mengenai pemanfaatan lahan di Kabupaten Pelalawan

diaplikasikan dengan Sistem Informasi Geografis (Geographic

Information System/GIS) yang merupakan sistem informasi

12

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan

menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff, 1989).

GIS mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data

pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya,

menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan

diolah pada GIS merupakan data spasial yaitu sebuah data yang

berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem

koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi

GIS dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti; lokasi, kondisi,

trend, pola dan pemodelan. Secara garis besar tahapan kegiatan

yang dilakukan dalam kajian ini adalah dapat digambarkan dalam

diagram alir sebagai berikut :

12

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Gambar 2. 8. Diagram Alir Tahapan Kegiatan Yang Dilakukan Dalam Kajian

12

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Fungsi analisa spasial yang dipakai yaitu fungsi overlay, fungsi ini

menghasilkan data spasial baru dari minimal dua data spasial yang

menjadi masukannya. Hasil akhirnya adalah informasi distribusi

dan luas areal, rekomendasi pemanfaatan lahan di Kabupaten

Pelalawan Provinsi Riau. Selain itu proses GIS (Geografic

Information System) dimaksudkan untuk menunjukkan sebaran

potensial sumber daya alam seperti perkebunan, perikanan,

pertanian dll. Sehingga proses sistem informasi geografis

menghasilkan output berupa peta serta dapat disusun dalam

bentuk laporan dokumen pemetaan sumber daya alam dan

lingkungan pesisir Kabupaten Pelalawan.

12

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Gambar 2. 9. Pengambilan titik koordinat dengan metode waypoint

2.4. Metode Pengumpulan Data

2.4.1. Jenis dan Metode Pengumpulan Data Primer

Pengumpulan data primer dilakukan dengan mengadakan

pengamatan/pengukuran komponen dan parameter yang terkait dengan

aktivitas dan program yang ada dan terkait pemanfaatan sumber daya

alam di Kabupaten Pelalawan, baik secara langsung maupun tidak

langsung di lapangan. Jenis data primer yang akan dikumpulkan meliputi

data informasi apresiasi masyarakat terhadap pemanfaatan sumber daya

alam di Kabupaten Pelalawan, yang semuanya dikumpulkan dengan

metode: Quisioner, Metode PRA (Partisipotory Rural Appraisal) dan

Wawancara Mendalam. Pengambilan data primer ini dilakukan di

beberapa kecamatan penelitian dengan melibatkan masyarakat di lokasi

wilayah.

Secara detail teknik pengumpulan dara primer dilakukan melalui

metode sebagai berikut:

a. Metode Partisipatif, yaitu pengamatan lapangan dengan

menggunakan pendekatan pengamatan berpartisipasi serta

12

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

mempelajari dan mengamati langsung di lapangan data-data yang

dibutuhkan.

b. Kuisioner, yaitu dengan membuat daftar pertanyaan yang ditujukan

untuk responden. Kuisioner ini disebarkan kepada 20 orang

stakeholer yang ada di beberapa kecamatan penelitian. Secara

umum ada dua kelompok pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner

ini yaitu: (1) Karakteristik Responden; umur, jenis kelamin, status

perkawinan, pendidikan, pekerjaan, rata-rata penghasilan dan

penataran atau pelatihan yang diikuti selama lima tahun terakhir,

(2) Perilaku Komunikasi; keterdekatan terhadap media masa dan

akses terhadap jaringan komunikasi.

c. Wawancara mendalam (Indepth interview) pada berbagai pihak

baik tokoh formal maupun informal. Tokoh formal meliputi: 1.

Kepala Desa; 2. Ketua Badan Perwakilan Desa 3. Camat; 4. Bappeda

Kabupaten Pelalawan; 5. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pelalawan; 6. Perguruan Tinggi di Riau; 7. LSM. Sementara tokoh

informal, antara lain adalah: 1. Tokoh Agama; 2. Tokoh Masyarakat

3. Ketua himpunan nelayan.

12

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Gambar 2. 10.Interview

12

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

2.4.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara mempelajari

literatur, laporan-laporan dan data statistik yang diperoleh dari instansi

terkait baik di tingkat Propinsi Riau maupun di Kabupaten Pelalawan.

Data statistik, laporan dan publikasi lainnya yang relevan yang diperoleh

dari perpustakaan dan istansi-instansi terkait.

Data sekunder yang akan dikumpulkan antara lain adalah:

1. Data Perikanan di Kabupaten Pelalawan untuk 5 tahun terakhir

termasuk data tentang produksi hasil tangkapan nelayan ikan.

2. Data Peternakan di Kabupaten Pelalawan untuk 5 tahun

terakhir.

3. Data Pertanian di Kabupaten Pelalawan untuk 5 tahun terakhir.

4. Data Perkebunan di Kabupaten Pelalawan untuk 5 tahun

terakhir.

5. Data Kehutanan di Kabupaten Pelalawan untuk 5 tahun terakhir.

6. Data Pertambangan di Kabupaten Pelalawan untuk 5 tahun

terakhir.

7. Data dari Dept. Koperasi di Kabupaten Pelalawan tentang

perkembangan lembaga-lembaga ekonomi.

8. Data harga komoditi di tingkat Kabupaten Pelalawan dari Dinas

Perdagangan.

9. Laporan-laporan survey di wilayah Kabupaten Pelalawan

(Biologi, Sosial dan Ekonomi).

12

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

10. Data dari Bappeda untuk masing-masing wilayah studi untuk

mendapatkan informasi tentang renstra wilayah terkait dengan

pembangunan berbasis masyarakat yang ada di wilayah tersebut.

2.4.3. Analisis Data

Setelah data diperoleh, maka dilakukan pengolahan data yang

disajikan dalam bentuk tabel.

Data yang terkumpul akan di olah dalam bentuk informasi dengan

sistim informasi geografi (GIS) dan laporan. Penggunaan GIS (Geografic

Information System) dimaksudkan untuk menunjukkan peta sebaran

potensi sumber daya alam ditiap region Kabupaten Pelalawan Propinsi

Riau. Laporan dan peta yang disusun, akan terus dikomunikasikan dengan

pemberi pekerjaan sebagai bagian dari quality control studi ini. Dalam

hal ini antara peta dan laporan merupakan suatu kesatuan yang utuh dan

saling melengkapi.

_____________________

12

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

2.1. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Studi ............................................................. 11 2.2. Pendekatan Metodologi ................................................................................... 11 2.3. Metode Kajian ................................................................................................. 12 2.4. Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 29

2.4.1. Jenis dan Metode Pengumpulan Data Primer .......................................... 29 2.4.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data Sekunder ...................................... 32 2.4.3. Analisis Data ........................................................................................... 33