METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus...

121
METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN (Studi Komparasi Pondok Pesantren Sabilul Huda Banyubiru dan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon Salatiga) SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) OLEH NI’MAH KHOIRIYAH NIM: 11111046 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN) SALATIGA 2016

Transcript of METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus...

Page 1: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN

(Studi Komparasi Pondok Pesantren Sabilul Huda

Banyubiru dan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon

Salatiga)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh GelarSarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

OLEH

NI’MAH KHOIRIYAH

NIM: 11111046

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN)

SALATIGA

2016

Page 2: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

ii

Page 3: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

iii

Page 4: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

iv

Page 5: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

v

Page 6: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

vi

MOTTO

من جد وجد “Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkannya”

ر كم من تـعلم القران وعلمه خيـ"Sebaik-sebaik orang di antara kamu adalah orang yang belajar

Al-Qur’an dan mengajarkannya."{HR. Bukhari}

Page 7: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

vii

PERSEMBAHAN

Atas rahmat dan ridho Allah SWT, skripsi ini penulis persembahkan untuk orang-

orang yang penulis sayangi:

1. Orang tuaku tercinta H. Suharto Al-Abdul Hamid dan Hj. Sukamti Al-

Istiqomah yang senantiasa tiada hentinya memberikan kasih sayangnya,

nasihat, semangat dan keikhlasan do’a yang selalu tercurah kepada

penulis, hormat dan baktiku kan selalu tertuju untuk mu.

2. Kakakku Mas Arief Zaenuddin dan Mbak Siti Roichatun, Adikku

Hidayatur Rohmaniyah, juga keponakan tercinta Naila Faizatur Rosyida

terima kasih atas do’a, cinta, motivasi dan dukungan kalian.

3. Bapak dan Abah yai Pondok Pesantren Salafiyah Pulutan yang selalu

membimbing serta memberikan ilmu dan nasihatnya sehingga mampu

memberikan keteduhan dan kedamaian ketika penulis mengaji dan hidup

mandiri. Semoga Allah memberikan umur panjang, kesehatan dan

ketaqwaan, dalam membimbing generasi penerus agama.

4. Sahabatku tercinta Khuzaimah, Nidhaul Husna, Ema Siti Rohyani yang

telah memberikan sebuah makna kebersamaan, kehangatan, semangat,

motivasi dan arahan yang berarti bagi penulis.

5. Keluarga besar Pondok Pesantren Salafyah Pulutan terkhusus santri putri.

6. Teman-teman seperjuangan keluarga besar Al-Khidmah Kota Salatiga dan

Alkhidmah Kampus IAIN Salatiga.

7. Sahabat-sahabati ku keluarga besar PMII Komisariat Joko Tingkir Salatiga

Page 8: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

viii

8. Keluarga besar dan kanda-yunda JQH Al-Furqon yang telah memberi

wawasan dan pelajaran berorganisasi yang loyal dan kebersamaan.

9. Keluarga besar Racana Kusuma Dilaga Woro Sri Kandhi dan BRIGSUS

Naga Sandhi yang memberikan wawasan dan pelajaran juga pengalaman

baru bagi penulis serta kebersamaan dan kedisiplinan dalam berorganisasi

yang solid.

Page 9: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas karunia rahmat,

nikmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul Metode Menghafal Al-Qur’an (Studi Komparasi Pondok Pesantren

Sabilul Huda Banyubiru dan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon Salatiga).

Sholawat dan salam semoga senantiasa tersanjungkan kepada junjungan agung

Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari peradaban zaman

jahiliyah menuju zaman terang benderang dengan kesempurnaan agama Islam

juga yang dinanti-nantikan syafaatnya kelak di hari akhir.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga. Keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan

dukungan semua pihak yang terkait. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan PAI.

4. Ibu Tri Wahyu Hidayati, M.Ag., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

ikhlas dalam membimbing, memberikan nasihat, arahan, serta masukan-

masukan yang sangat membangun dan pengorbanan waktunya untuk penulis

dalam penyelesaian tugas akhir ini.

Page 10: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

x

5. Bapak M.Gufron, M.Ag., selaku dosen pembimbing akademik yang selalu

memberikan bimbingan, arahan dan motivasi bagi penulis selama aktif di

perkuliahan.

6. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh petugas admin Jurusan Pendidikan Agama

Islam IAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah dan

penelitian berlangsung.

7. Abah KH. Achmad Mudzakir dan Ibu Nyai Hj. Sayyidah Bashiroh pengasuh

Pondok Pesantren Sabilul Huda dan Abah KH.Munawir Munajad pengasuh

Pondok Pesantren Nazzalal Furqon yang telah memberikan izin penelitian

dan memberikan informasi bagi penulis

8. Mbak Ana Faizah beserta keluarga besar Pondok Pesantren Sabilul Huda, dan

Mbak Faizah Wahyu Hidayah, Mbak Annifatul Lailia beserta keluarga besar

Pondok Pesantren Nazzalal Furqon yang telah membantu dalam memberikan

informasi untuk keperluan penyelesaian skripsi.

9. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu mendidik, mencurahkan pengorbanan,

kasih sayang, nasehat, motivasi, dukungan dan do’a restu yang tiada henti

bagi keberhasilan studi penulis.

10. Teman-teman tercinta dan keluarga besar Pondok Pesantren Salafiyah

Pulutan Lor, Salatiga.

11. Teman seperjuangan angakatan 2011 terkhusus PAI B yang telah berjuang

dan belajar bersama di IAIN Salatiga.

12. Semua pihak yang ikut serta memberikan motivasi dan dorongan dalam

penulisan skripsi ini.

Page 11: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

xi

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, sehingga

kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga

skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Salatiga, 24 Februari 2016

Penulis

Page 12: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

xii

ABSTRAKKhoiriyah, Ni’mah. 2015. Metode Menghafal Al-Qur’an Studi Komparasi Pondok

Pesantren Sabilul Huda Banyubiru dan Pondok Pesantren NazzalalFurqon Salatiga. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program StudiPendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.Pembimbing: Tri Wahyu Hidayati, M.Ag.

Kata Kunci : Metode Menghafal Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah sumber utama ajaran Islam dan pedoman hidup bagisetiap muslim. Pondok pesantren tahfizhul qur’an, yaitu pondok pesantren yangmengkhususkan diri dalam mempelajari ilmu-ilmu Al-Qur’an, pondok pesantrenkhusus menghafal Al-Qur’an yang mana setiap lembaga pendidikannyamempunyai karakteristik masing-masing dalam proses pembelajarannya danterkhusus pada metode-metode yang digunakan dalam pendidikan penghafalanuntuk menghasilkan para penghafal Al-Qur’an yang berkualitas. Berdasarkan latarbelakang di atas, peneliti merumuskan ke dalam dua pertanyaan sebagai berikut:(1) Bagaimana metode menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Sabilul HudaBanyubiru dan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon Salatiga? (2) Apakahperbedaan dan persamaan metode menghafal Al-Qur’an di Pondok PesantrenSabilul Huda Banyubiru dan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon Salatiga?.

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.Prosedur pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara, dandokumentasi. Wawancara peneliti lakukan kepada pengasuh dan beberapa santriyang menghafalkan Al-Qur’an di Pondok Pesantren Sabilul Huda Banyubiru danPondok Pesantren Nazzalal Furqon Salatiga.

Hasil temuan penelitian menunjukkan: (1) Metode yang digunakan di PP.Sabilul Huda adalah tidak diterapkan metode khusus, metode memperbanyakmembaca Al-Qur’an sebelum menghafal, metode wahdah, metode takrir, metodesemaan sesama tahfidz, deresan wajib 1 hari 3 juz, dan metode yang digunakan diPP. Nazzalal Furqon adalah tidak diterapkan metode khusus, metodememperbanyak membaca Al-Qur’an sebelum menghafal, metode wahdah, metodetakrir, metode semaan sesama tahfidz, metode muroja’ah kelompok, metodederesan wajib ¼ juz. (2) Persamaan metode yang digunakan santri dalammenghafal Al-Qur’an di PP.Sabilul Huda Banyubiru dan PP Nazzalal FurqonSalatiga adalah metode memperbanyak membaca Al-Qur’an sebelum menghafal,metode wahdah, metode takrir, metode semaan dengan sesama tahdfidz, danmetode deresan wajib 3 juz. (3) Perbedaan metode yang digunakan dalammenghafal Al-Qur’an antara santri di PP Sabilul Huda Banyubiru, yaitu: metodederesan wajib 3 juz, sedangkan di PP Nazzalal Furqon Salatiga adalah metodemuroja’ah kelompok, dan metodederesan ¼ juz.

Page 13: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i

HALAMAN BERLOGO.............................................................................. ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING........................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iv

HALAMAN DEKLARASI.......................................................................... v

HALAMAN MOTTO ................................................................................. vi

HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. ix

ABSTRAK ................................................................................................... xii

DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xvii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah ............................................................................ 1

B. Fokus Penilitian...................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian..................................................................................... 5

D. ManfaatPenelitian.................................................................................... 5

E. PenegasanIstilah ...................................................................................... 6

F. Metode Penelitian 9

G. Sistematika Penulisan............................................................................. 14

BAB II LANDASAN TEORI

A. Al-Qur’an. ........................................................................................... 16

1. Pengertian Al-Qur’an ........................................................................ 16

2. Nama-nama Al-Qur’an. ..................................................................... 17

3. Keutamaan-keutamaan Al-Qur’an..................................................... 18

Page 14: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

xiv

B. Adab Membaca Al-Qur’an ...................................................................... 21

C. Keutamaan Menghafal Al-Qur’an. .......................................................... 25

D. Metode Menghafal Al-Qur’an. ................................................................ 30

1. Metode Wahdah.................................................................................. 30

2. Metode Kitabah. ................................................................................. 30

3. Metode Sima’i. ................................................................................... 31

4. Metode Gabungan............................................................................... 31

5. Metode Jama’...................................................................................... 32

6. Metode Semaan dengan Sesama Teman Tahfidz. .............................. 32

7. Metode Takrir. .................................................................................... 32

8. Memperbanyak Membaca Al-Qur’an sebelum Menghafal.. .............. 33

9. Menyetorkan Hafalan kepada Guru yang Tahfidz Al-Qur’an. ........... 34

BAB III PAPARAN DAN TEMUAN PENELITIAN

A. GambaranUmumPondok Pesantren ........................................................ 38

1. Gambaran Umum Pondok Pesantren Sabilul HudaBanyubiru . ......... 38

a. Sejarah berdirinya Pondok Pesantren. ........................................... 38

b. Lokasi Pondok Pesantren. .............................................................. 41

c. Tujuan Pondok Pesantren. ............................................................. 41

d. Struktur Kepengurusan. ................................................................. 42

e. Sarana Dan Prasarana. ................................................................... 43

f. Keadaan Santri ............................................................................... 44

g. Program Kegiatan. ......................................................................... 44

2. Gambaran Umum Pondok Pesantren Nazzalal Furqon Tingkir

Tengah Salatiga . ................................................................................ 48

a. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren. ......................................... 48

b. Lokasi Pondok Pesantren. ............................................................ 50

c. Visi dan Misi . .............................................................................. 51

d. Sarana dan Prasarana . .................................................................. 51

e. Keadaan Santri.............................................................................. 52

f. Program Kegiatan. ........................................................................ 53

Page 15: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

xv

B. Temuan Penelitian. .................................................................................. 55

1. Metode Menghafal Al-Qur’an di PP. Sabilul huda. ........................... 55

2. Metode Menghafal Al-Qur’an di PP. Nazzalal furqon. ...................... 58

3. Implementasi Metode Menghafal Al-Qur’an. .................................... 62

a. Implementasi Metode Menghafal Al-Qur’an PP. Sabilul huda. .... 62

b. Implementasi Metode Menghafal Al-Qur’an PP. Nazzalal

furqon............................................................................................. 64

BAB IV ANALISIS DATA

A. Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Sabilul Huda. ........ 66

B. Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Nazzalal Furqon ... 69

C. Persamaan Metode Menghafal Al-Qur’an............................................... 72

D. Perbedaan Metode Menghafal Al-Qur’an............................................... 78

E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

Pesantren………………………………………………………………... 80

1. Kelebihan Metode Menghafal Al-Qur’an……………………………. 80

2. Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an………………………….. 81

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................... 83

B. Saran......................................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 86

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULISAN

Page 16: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. SuratPermohonanIzinMelakukanPenelitian

2. SuratKeteranganMelakukanPenelitian

3. LembarKonsultasi

4. DaftarPertanyaan

5. Hasil Wawancara

6. Daftar Foto/ Gambar

7. Daftar SKK

Page 17: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

xvii

DAFTAR GAMBAR

1. Bagian Depan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon

2. Wawancara dengan Salah Satu Santri

3. Kegiatan Mengaji Al-Qur’an Santri PP.Nazzalal Furqon

4. Kegiatan Muroja’ah Kelompok di PP. Nazzalal Furqon

5. Kegiatan Semaan dengan Sesama Teman Tahfidz di PP. Nazzalal Furqon

6. Kegiatan Mengaji Kitab di PP. Nazzalal Furqon

7. Kegiatan Mengaji Al-Qur’an dengan Abah Yai di PP. Sabilul Huda

8. Kegiatan Mengaji Al-Qur’an dengan Ibu Nyai di PP. Sabilul Huda

9. Kegiatan Deresan Wajib 1 Hari 3 Juz di PP. Sabilul Huda

10. Kegiatan Mengaji Kitab di PP. Sabilul Huda

Page 18: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an merupakan mu’jizat terbesar dan mulia yang diturunkan

kepada Nabi Muhammad saw. Al-Qur’an yang secara harfiah berarti “bacaan

sempurna” merupakan suatu nama pilihan Allah yang sangat tepat, karena

tiada satu bacaan pun sejak manusia mengenal baca tulis lima ribu tahun yang

lalu yang dapat menandingi Al-Qur’an Al-Karim, bacaan sempurna lagi

mulia itu (Syihab,1999:3)

Al-Qur’an adalah sumber utama ajaran Islam dan pedoman hidup bagi

setiap muslim. Al-Qur’an bukan sekedar memuat petunjuk tentang hubungan

manusia dengan Tuhan, tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan

sesamanya (hablum min Allah wa hablum min an-nas), serta manusia dengan

alam sekitarnya (hablum min ‘alam). Untuk memahami ajaran Islam secara

sempurna diperlukan pemahaman terhadap kandungan Al-Qur’an dan

mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari secara sungguh-sungguh dan

konsisten. (Al Munawar,2002:3)

Dalam Al-Qur’an terdapat berbagai ilmu pengetahuan yang

manfaatnya yang sangat besar dan luar biasa bagi manusia untuk dipelajari.

Adapun berbagai macam ilmu pengetahuan dan manfaat tersebut tidak mudah

dan tidak mungkin untuk diperoleh tanpa adanya proses pendidikan.

1

Page 19: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

2

Proses pendidikan adalah suatu usaha yang sangat mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan individu dalam kelangsungan sepanjang

hidup di lingkup masyarakat.

Dalam mempelajari ilmu agama, salah satunya adalah ilmu Al-

Qur’an, dapat dijumpai di lembaga-lembaga pendidikan seperti pendidikan di

lingkup pesantren. Pesantren adalah suatu lembaga pendidikan ke-agamaan

yang mempunyai kekhasan tersendiri dan berbeda dengan lembaga

pendidikan lainnya. Para peserta didik pada pesantren disebut santri yang

umumnya menetap di pesantren, yang biasa disebut dengan istilah pondok

atau pondok pesantren.

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai

sejarah panjang dan unik. Sesuatu yang unik pada dunia pesantren ialah

begitu banyak variasi antara satu pesantren dengan pesantren yang lain.

Namun begitu, dalam berbagai aspek dapat ditemukan kesamaan umum dan

variabel struktural seperti dalam bentuk kepemimpinan, organisasi

kepengurusan, dewan pengasuh atau kiai juga dewan asatidz atau dewan guru

dan bagian lainnya.

Begitu juga halnya dengan pesantren yang biasa disebut dengan

pondok pesantren tahfizhul qur’an, yaitu pondok pesantren yang meng-

khususkan diri dalam mempelajari ilmu-ilmu Al-Qur’an, pondok pesantren

khusus menghafal Al-Qur’an yang mana setiap lembaga pendidikannya

mempunyai karakteristik masing-masing dalam proses pembelajarannya dan

terkhusus pada metode-metode yang digunakan dalam pendidikan

Page 20: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

3

penghafalan untuk menghasilkan para penghafal Al-Qur’an yang berkualitas.

Di zaman sekarang ini sudah banyak lembaga-lembaga atau instansi

pendidikan umum baik lembaga pendidikan negeri dan lembaga pendidikan

swasta yang di dalamnya mengkhususkan untuk mempelajari berbagai ilmu

Al-Qur’an seperti contoh sistem tahfizh Al-Qur’an atau dalam menghafal ayat

Al-Qur’an dari sebagian surat-surat Al-Qur’an atau surat-surat pendek

sebagaimana di kalangan pendidikan SD-sederajat, SMP-sederajat, dan SMA-

sederajat bahkan di jenjang perguruan tinggi seperti di Kampus IAIN Salatiga

ini dalam proses perkuliahannya terdapat mata kuliah Al-Qur’an, dan ciri

khas dalam mata kuliah tersebut adalah identik dengan menghafalkan

sebagian dari surat-surat Al-Qur’an yaitu sepertisurat-surat pendek atau surat-

surat Al-Qur’an pilihan. Hal tersebutlah yang menarik penulis untuk

mengadakan penelitian guna mengetahui karakteristik dua pesantren yang

mengkhususkan dalam pendidikan Al-Qur’an (menghafal Al-Qur’an) sebagai

pendidikan utamanya, tanpa menghilangkan tradisi kitab kuning didalamnya.

Pesantren yang menjadi objek penelitian ini adalah Pondok Pesantren

Nazzalal Furqon Tingkir Tengah dan Pondok Pesantren Sabilul Huda

Tegaron Banyubiru yang merupakan pesantren takhassus Al-Qur’an. Dimana

pendidikan utamanya adalah pendidikan Al-Qur’an (menghafal Al-Qur’an),

disamping itu diajarkan juga ilmu-ilmu agama lainnya, seperti ilmu nahwu,

tajwid, fiqih, akhlak, tarikh dan lain sebagainya.

Pondok Pesantren Sabilul Huda adalah pondok pesantren tahfizhul

Qur’an yang mana para santri tidak hanya tertuju pada pendidikan di

Page 21: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

4

pesantren, melainkan santri diperbolehkan mengikuti pendidikan formal di

tingkat sekolah. Sedangkan di Pondok Pesantren Nazzalal Furqon ini adalah

sebuah pondok pesantren takhassus menghafal Al-Qur’an yang notabenenya

benar-benar khusus untuk menghafal Al-Qur’an, yang mana di Pondok

Pesantren Nazzalal Furqon ini santri tidak diperbolehkan mengikuti

pendidikan formal di luar pesantren karena murni di fokuskan untuk

mempelajari Al-Qur’an di lingkup pesantren saja.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan di atas,

penulis bermaksud mencari karakteristik masing-masing pesantren dalam

metode menghafal Al-Qur’an dengan menggunakan studi komparasi atau

perbandingan. Dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Metode

Menghafal Al-Qur’an Studi Komparasi Pondok Pesantren Sabilul Huda

Banyubiru dan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon Salatiga”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan di atas, maka fokus

penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana metode menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Sabilul

Huda Tegaron Banyubiru dan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon Tingkir

Tengah Salatiga?

2. Apakah perbedaan dan persamaan metode menghafal Al-Qur’an di Pondok

Pesantren Sabilul Huda Tegaron Banyubiru dan Pondok Pesantren

Nazzalal Furqon Tingkir Tengah Salatiga?

Page 22: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

5

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian yang telah dirumuskan maka, penelitin

ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui metode menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren

Sabilul Huda Tegaron Banyubiru dan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon

Tingkir Tengah Salatiga.

2. Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan metode menghafal Al-Qur’an

di Pondok Pesantren Sabilul Huda Tegaron Banyubiru dan Pondok

Pesantren Nazzalal Furqon Tingkir Tengah Salatiga.

D. Manfaat Penelitian

Dari tujuan tersebut, penelitian ini diharapkan memberikan manfaat:

1. Secara teoritik

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan keilmuan

dalam bidang pengajaran Al-Qur’an, khususnya mengenai metode dalam

menghafalkan Al-Qur’an dengan mengetahui metode tahfizhul qur’an di

pondok pesantren yang menjadi obyek peneliti, dapat memberikan manfaat

motivasi dan semangat dalam menghafal dan juga bermanfaat di bidang

ilmu lainnya.

2. Secara praktis

Hasil penelitian ini secara praktis, akan menjadi bahan masukan

dan pertimbangan dalam mengembangkan dan meningkatkan kompetensi

pengajaran Al-Qur’an di pondok pesantren, dan tambahan informasi

Page 23: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

6

wawasan ilmu sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas dalam

menghafal Al-Qur’an bagi para generasi qur’ani.

E. Penegasan Istilah

Sebelum penulis membahas lebih lanjut yang menjadi inti

pembahasan, maka perlu penulis jelaskan istilah-istilah yang berkaitan

dengan judul di atas antara lain ;

1. Metode

Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu “metha”

(melalui) dan “hodos” (jalan, cara). Dengan demikian dapat diartikan

bahwa metode adalah cara atau jalan yang dilalui untuk mencapai suatu

tujuan. (Munir, 2006: 6)

2. Menghafal Al-Qur’an

Menghafal dalam bahasa Indonesia yang berarti menerima,

mengingat, menyimpan dan memproduksi kembali tanggapan-tanggapan

yang diperolehnya melalui pengamatan. (Munjahid, 2007: 74). Dalam

kamus bahasa Arab kata menghafal berasal dari kata hafizha-yahfazhu-

hifzhan yang (حفظ یحفظ حفظا) artinya memelihara, menjagadan menghafal

dengan daya ingatan atau memori.Sedangkan Al-Qur’an juga merupakan

bahasa Arab yang artinya bacaan atau yang dibaca.

Menghafal Al-Qur’an yang biasa dijuluki dengan sebutan hifzhi al-

Qur’an adalah menghafal Al-Qur’an, mengingat atau menjaga kemurnian

Al-Qur’an sesuai dengan urutan yang terdapat dalam mushaf Utsmani

yaitu dari surat al-Fatihah hingga surat an-Nas dengan maksud beribadah,

Page 24: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

7

memelihara kalam Allah yang merupakan mu’jizat yang diturunkan

kepada Nabi dan Rasul terakhir dengan perantaraan Malaikat Jibril yang

ditulis dalam beberapa mushaf yang dinukil (dipindahkan) kepada kita

dengan jalan mutawatir. (Munjahid, 2007: 73-74)

3. Studi Komparasi

Studi adalah pelajaran, penggunaan waktu dan fikiran untuk

memperoleh ilmu pengetahuan, dapat juga berarti penyelidikan.

Komparasi atau analisis komparatif menggunakan logika perbandingan.

Menurut Aswarni Sudjud, penelitian komparasi akan dapat

menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang

benda-benda, tentang orang tentang prosedur kerja, tentang ide-ide, kritik

terhadap orang, kelompok, terhadap suatu ide atau suatu prosedur kerja.

Dapat juga membandingkan kesamaan dan perbedaan pandangan orang,

grup, negara, terhadap kasus, terhadap orang, peristiwa atau terhadap ide-

ide. (Arikunto, 2010: 310)

Jadi, studi komparasi adalah suatu pelajaran atau penyelidikan

tentang perbandingan antara benda satu dengan benda yang lain, dapat

dilihat dari segi kesamaan benda dan perbedaan benda.

4. Pondok Pesantren

Menurut M. Arifin kata pondok pesantren adalah suatu lembaga

pendidikan agama Islam yang tumbuh serta diakui masyarakat sekitar,

dengan sistem asrama (komplek) di mana santri-santri menerima

pendidikan agama melalui sistem pengajian atau madrasah yang

Page 25: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

8

sepenuhnya berada di bawah kedaulatan dari leadership seorang atau

beberapa orang kiai dengan ciri-ciri khas yang bersifat karismatik serta

independen dalam segala hal. (Qomar, tt: 2)

5. Sabilul Huda

Sabilul Huda adalah nama pondok pesantren yang terletak di

daerah Krajan Tegaron Banyubiru. Pondok Pesantren Sabilul Huda adalah

sebuah asrama pendidikan Islam atau tempat untuk mempelajari agama

Islam khususnya untuk menghafal Al-Qur’an.

6. Nazzalal Furqon

Nazzalal Furqon adalah sebuah pondok pesantren yang terletak di

Jl.Raya Tingkir Tengah Salatiga. Pondok Pesantren Nazzalal Furqon

adalah sebuah asrama pendidikan Islam yang tidak jauh berbeda dengan

Pondok Pesantren Sabilul Huda yang mana notabenenya adalah tempat

untuk belajar agama Islam khususnya bagi para tahfizhul qur’an atau para

penghafal Al-Qur’an.

F. Metode Penelitian

Kedudukan metode penelitian sangat penting dalam suatu penelitian

ilmiah. Metode penelitian merupakan teknik atau cara yang digunakan demi

keberhasilan sesuai hasil yang diinginkan. metode yang penulis gunakan

dalam penelitian ini adalah :

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang

menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian

Page 26: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

9

deskriptif, yaitu dengan membuat gambaran atau lukisan secara sistematis,

faktual dan akurat mengenai metode menghafal Al-Qur’an di Pondok

Pesantren Sabilul Huda dan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon.

2. Kehadiran Peneliti

Penelitian ini dilakukan oleh peneliti dengan mengunjungi lokasi

dan terlibat secara langsung dalam aktivitas santri, terutama dalam

usahanya dalam memperoleh data dan berbagai informasi.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini bertempat di Pondok Pesantren Sabilul Huda

terletak di Desa Krajan Tegaron Banyubiru dan di Pondok Pesantren

Nazzalal Furqon di Jl.Raya Tingkir Tengah Salatiga.

4. Sumber Data

Menurut Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif

ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti

dokumen dan lain-lain (Moeleong, 1989:157). Data dalam penelitian

adalah semua data yang diperoleh dari informan yang dianggap penting

dan juga dihasilkan dari dokumentasi yang menunjang. Data yang penulis

peroleh berasal dari unsur-unsur yang terkait dengan judul yang diteliti.

Diantaranya pengasuh pondok pesantren, santri, dan ustadz di Pondok

Pesantren Sabilul Huda dan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian

ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi :

Page 27: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

10

a. Observasi

Menurut Marshall, menyatakan bahwa melalui observasi,

peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.

(Sugiyono, 2013: 226)

Pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara

langsung terhadap sumber data. Dalam hal ini peneliti akan langsung

melakukan pengamatan terhadap metode menghafal Al-Qur’an di

Pondok Pesantren Sabilul Huda dan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon

untuk memperoleh gambaran umum tentang metode menghafal Al-

Qur’an pada objek yang diteliti.

b. Wawancara

Menurut Esterberg, wawancara adalah merupakan pertemuan

dua orang atau lebih untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya

jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik

tertentu (Sugiyono,2013: 231) ciri utama dari wawancara adalah kontak

langsung atau bertatap muka antara peneliti dengan narasumber atau

informan untuk mendapatkan sumber-sumber data atau informasi-

informasi data yang di-butuhkan oleh peneliti. Wawancara ini

dilakukan kepada pengasuh pondok pesantren (kiai), ustadz dan santri

yang sedang proses tahfizhul qur’an di pondok pesantren tersebut.

c. Dokumen

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu

teknik pengumpulan data yang didapatkan bisa berbentuk tulisan,

Page 28: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

11

gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2013:

240) metode ini digunakan untuk memperluas pengamatan dan

wawasan juga dalam pengumpulan data dari kedua pondok tersebut.

6. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

dengan teknik analisis diskriptif komparatif.

a. Analisis deskriptif

Metode ini sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki

dengan menggambarkan keadaan subjek/ objek penelitian pada saat

sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana

adanya (Nawawi, 1990: 100) analisis ini di-gunakan untuk mengetahui

keadaan atau fakta-fakta yang terdapat pada kedua pondok pesantren

yang diteliti dalam metode menghafal Al-Qur’an.

b. Analisis komparatif

Analisis komparatif merupakan logika perbandingan komparasi

yang dibuat adalah komparasi fakta-fakta replikatif. Dari komparasi

fakta-fakta dapat dibuat konsep atau abstraksi teoritisnya. Dari

komparasi dapat dibuat generalisasi untuk membantu memperluas daya

prediksinya. (Muhadjir, 1994: 88) analisis ini digunakan untuk

mengetahui perbandingan dan persamaan metode menghafal Al-Qur’an

dari kedua pondok pesantren yang diteliti.

Page 29: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

12

7. Pengecekan keabsahan data

Untuk keabsahan data dalam penelitian ini ditentukan dalam

menggunakan kriteria kreadibilitas. Hal ini dimaksudkan untuk

membuktikan bahwa apa yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan

kenyataan yang ada dalam latar penelitian. Metode yang digunakan dalam

pengecekan keabsahan data yaitu :

a. Triangulasi sumber

Yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan

suatu informasi yang diperoleh melalui waktu yang berbeda.

b. Triangulasi metode

Yaitu pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian

beberapa teknik pengumpulan data dan beberapa sumber data dengan

metode yang sama (Moeleong, 2008: 330-331)

8. Tahap-tahap penelitian

Tahap ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu : tahap pra-lapangan,

tahap pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data.

a. Tahap pra-lapangan

Dalam tahap ini, peneliti harus menyusun rancangan penelitian,

memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajaki dan

menilai lapangan, memilih dan memanfaatkan informan, menyiapkan

perlengkapan penelitian. Untuk penelitian ini karna menggunakan

perbandingan antar dua tempat yang berbeda yaitu melakukan

penelitian di Pondok Pesantren Sabilul Huda dan Pondok Pesantren

Page 30: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

13

Nazzalal Furqon, maka peneliti menyusun rancangan penelitian berupa

rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan dalam penelitian, memilih

dan menentukan informan, serta menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan

dalam penelitian.

b. Tahap pekerjaan lapangan

Dibagi atas tiga bagian, yaitu:

(1) memahami latar penelitian dan persiapan diri

(2) memasuki lapangan, dan

(3) berperan serta sambil mengumpulkan data.

c. Tahap analisis data

Penulis menganalisis hasil temuan data dari penelitian baik

secara lisan ataupun tulisan. (Moeleong, 2008: 127-148)

G. Sistematika Penulisan

Skripsi ini akan penulis susun dengan sistematika sebagai berikut ;

1. Bagian Awal

Pada bagian awal meliputi ; sampul, lembar berlogo, judul, persetujuan

pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto

dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan

daftar lampiran.

2. Bagian inti

Pada bagian inti terdiri dari beberapa bab, yaitu ;

Page 31: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

14

Bab I ; Pendahuluan, bab ini membahas tentang latar belakang masalah,

fokus penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, penegasan istilah, metode

penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

Bab II ; Landasan Teori. Pada bab ini akan diuraikan berbagai teori yang

menjadi landasan teoritik penelitian, meliputi ; pengertian dan keutamaan

Al-Qur’an, adab membaca Al-Qur’an, keutamaan menghafal Al-Qur’an,

dan metode menghafal Al-Qur’an.

Bab III ; Paparan data dan hasil penelitian. Berisi tentang gambaran umum

dari kedua pondok pesantren yang meliputi : sejarah berdirinya, letak

geografis, visi dan misi, struktur kelembagaan, sarana dan

prasarana,keadaan santri, program kegiatan. Hasil wawancara tentang

metode menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Sabilul Huda Tegaron

Banyubiru dan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon Tingkir Tengah

Salatiga.

Bab IV ; Analisis Data. Bab ini berisikan tentang analisis komparasi

metode menghafal Al-Qur’an antar kedua pondok pesantren , dari segi

penerapan, persamaan dan perbedaannya.

Bab V ; Penutup. Pada bab ini berisikan kesimpulan, dan saran.

3. Bagian akhir

Pada bagian akhir ini termuat ; daftar pustaka, riwayat hidup penulis dan

lampiran-lampiran.

Page 32: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

15

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Al-Qur’an

1. Pengertian Al-Qur’an

Kitab suci kaum muslimin yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

Saw melalui Malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya, secara populer

dirujuk dengan nama Al-Qur’an .(القران)

Menurut Djalal (2013: 4) secara bahasa kata Al-Qur'an merupakan

mashdar yang maknanya sinonim dengan kata qira'ah (bacaan). Al-Qur'an

dengan arti qira'ah ini, sebagaimana dalam firmanAllah SWT :

Artinya: “Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkan-nya (di

dadamu) dan (membuatmu) pandai membacanya. Apabila Kamitelah selesai membacanya maka ikutilah bacaannya itu”. (QS.Al-Qiyamah/75:17-18)

Ada pendapat para ulama' lain yang menerangkan pengertian Al-

Qur'an menurut bahasa ini, yakni:

a. Az-Zujaj (wafat 311 H) mengatakan bahwa lafal Al-Qur'an itu berupa

isim sifat, ikut wazan fu'lan yang diambil dari kata: Al-Qar'u yang berarti

kumpul pula. Sebab, semua ayat, surah, hukum-hukum, dan kisah-kisah

Al-Qur'an itu berkumpul menjadi satu. Al-Qur'an mengumpulkan intisari

semua kitab-kitab suci dan seluruh ilmu pengetahuan. Sesuai dengan

firman Allah swt:

Page 33: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

16

Artinya: Dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untukmenjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dankabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (Q.S.An-Nahl/16: 89 )

b. Al-Farra' (wafat 207 H) mengatakan, bahwa kata Al-Qur'an itu berupa

isim musytaq ikut wazan fu'lan, diambil dari lafal Al-Qara'in, bentuk

jamak dari kata qarinah yang berarti bukti. Kitab Al-Qur'an dinamakan

demikian, karena sebagiannya membuktikan kebenaran sebagian yang

lain. (Djalal, 2013: 5-6)

Menurut istilah yang dikutip dari Muhammad Ali Ash-Shobuny, Al-

Qur’an adalah kalam Allah yang melemahkan tantangan musuh (mu’jizat)

yang diturunkan kepada Nabi atau Rasul yang terakhir dengan perantara

Malaikat Jibril, tertulis dalam beberapa mushaf, dipindahkan (dinukil)

kepada kita secara mutawatir, merupakan ibadah dengan membacanya,

dimulai dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas.

(Munjahid, 2007: 25-26).

2. Nama-nama Al-Qur'an

Selain memiliki nama Al-Qur'an, menurut Thanthawi (2013: 30-32)

wahyu yang diterima oleh Rasulullah saw tersebut juga memiliki nama yang

lain, di antaranya yaitu:

a. Al-Furqan, karena kitab suci ini membedakan antara yang benar dan

yang salah. Allah swt berfirman:

Page 34: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

17

Artinya: "Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan (Al-

Qur'an) kepada hamba-Nya, agar ia menjadi pemberiperingatan kepada seluruh alam." (QS. Al-Furqaan/25: 1)

b. Al-kitab, hal ini didasarkan pada firman-Nya

Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-

Nya Al-Kitab (Al-Qur'an) dan Dia tidak mengadakankebengkokan di dalamnya." (QS. Al-Kahfi/18: 1).

c. Adz-Dzikr, di dalam Al-Qur'an disebutkan:

Artinya: "Dan Al-Qur'an ini adalah suatu kitab (peringatan) yang

mempunyai berkah yang telah Kami turunkan. Maka,mengapakah kamu mengingkarinya?" (QS. Al-Anbiyaa'/21:50)

3. Keutamaan-keutamaan Al-Qur’an

Sebagaimana kita ketahui Al-Qur'an sebagai wahyu Allah yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw sebagai pedoman umat manusia,

dengan begitu Al-Qur'an sudah pasti mempunyai keutamaan-keutamaan

yang luar biasa bagi umat manusia, diantaranya:

a. Al-Qur’an adalah cahaya

Al-Qur’an sebagai cahaya yang akan menerangi perjalanan hidup

seorang hamba dan menuntunnya menuju keselamatan adalah cahaya Al-

Qur’an dan cahaya iman. Allah berfirman:

Page 35: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

18

Artinya: " Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (AlQuran) dengan perintah kami. sebelumnya kamu tidaklahmengetahui Apakah Al kitab (Al Quran) dan tidak pulamengetahui Apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan AlQuran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan Dia siapa yangKami kehendaki di antara hamba-hamba kami. danSesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepadajalan yang lurus.” (QS. Asy-Syura/42: 52)

b. Al-Qur'an sebagai rahmat, petunjuk dan obat, Allah swt berfirman:

Artinya: "Wahai umat manusia! Sungguh telah datang kepada kaliannasehat dari Rabb kalian (yaitu Al-Qur'an), obat bagi penyakityang ada dalam dada, hidayah, dan rahmat bagi orang-orangyang beriman." (QS. Yunus/: 57) (http://muslim.or.id)

Al-Qur'an begitu besar kemuliaannya, Menurut Sugianto (2004: 32-

34) di dalam Al-Qur'an banyak sekali keutamaan yang di dapat-kan, seperti

halnya keutamaan-keutamaan membaca Al-Qur'an sebagai berikut:

1. Membaca Al-Qur’an di dalam ajaran Islam dinilai sebagai ibadah. Dan

orang yang membacanya dijanjikan pahala di sisi Allah swt.

2. Al-Qur’an dapat memberikan syafa’at kepada para pembacanya dan

dapat memasukkannya ke dalam surga.

Page 36: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

19

3. Al-Qur’an merupakan sebaik-baik bacaan orang mukmin

4. Al-Qur’an sebagai obat dan penawar

Menurut Syu'aib (2012: 47-49) keutamaan membaca dan mengkaji

Al-Qur'an telah disebutkan dalam firman Allah swt:

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah swt,

dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rizki yangKami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akanmerugi agar Allah swt menyempurnakan kepada mereka pahalamereka dan menambah kepada mereka dari anugerah-Nya.Sesungguhnya Allah swt Maha Pengampun lagi MahaMensyukuri." (QS. Fathir/35:29-30)

Dan juga disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Aisyah

radhyallahu 'anha:

ها قالت : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : الماهر عن عائشة رضي الله عنـشاق له بالقرأن مع السفرة الكرام البـررة, والذي يـقرأ القرأن ويـتتـعتع فيه , وهو عليه

)٢/١٩٥رواه مسلم أجران

Artinya: Dari Aisyah radhyallahu ‘anha, dia berkata, “Rasulullah saw telahbersabda, ‘Orang yang membaca Al-Qur'an dengan fasih danlancar akan dikelompokkan dengan orang-orang yang mulia.Orang yang membaca Al-Qur’an dengan tidak lancar, namun iaberupaya untuk membacanya, maka ia akan mendapat duapahala.’”{Riwayat Muslim 2/195} (Al-Albani, 2012: 802)

Page 37: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

20

Apabila di suatu lingkungan ada seorang penghafal Al-Qur’an, ia

berhak untuk didahulukan menjadi imam atau pemimpin dalam

permasalahan agama, lebih-lebih dalam ibadah sholat. Dan Ibnu Mas'ud Al-

Anshari Al-Badri ra., meriwayatkan dari Nabi saw, bahwa beliau bersabda :

نـوا فى ؤم القوم أقـرؤهم لكتاب اهللا فان كانـوا فى القراءة سواء فأعامهم بالسنة فان كايـ الرجل السنة سواء فأقدمهم هجرة فإن كانوا فى الهجرة سواء فأقدمهم ساما وال يـؤمن

الرجل في سلطانه وال يـقعد في بـيته على تكرمته إال بإذنه Artinya: "Orang yang menjadi imam dalam suatu masyarakat adalah orang

yang paling hafal kitab Allah (Al-Qur’an) di antara mereka.Apabila mereka sama dalam hafalan maka yangmaka yang lebihdahulu masuk Islam. Sungguh, jangan sekali-kali seorang laki-lakimenjadi imam atas laki-laki lain di hadapan orang tersebutdanjangan duduk di rumahnya sebagai bentuk penghormatan kecualiatas izinnya." {HR. Muslim}(Zawawie, 2011: 77-78)

B. Adab Membaca Al-Qur’an

Dinamakan kitab suci,membaca Al-Qur'an di dalam ajaran Islam di nilai

sebagai ibadah. Diwajibkan untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an. Sebab,

membaca Al-Qur’an dapat mengangkat derajat, menghapus segala kejelekan,

mendidik akhlak, mencerahkan jiwa,serta orang yang membacanya dijanjikan

pahala di sisi Allah. Allah Swt berfirman:

Artinya: “Sesungguhnya, orang-orang yang selalu membaca kitab Allah danmendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kamianugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan,mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi ” (QS.Al-Faathir/35: 29)

Terkait dengan hal ini,Rasulullah Saw bersabda :

Page 38: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

21

بعشر أمثالها, ال أقـول : حرف, ولكن واحلسنة من قـرأ حرفا من كتاب الله فـله حسنة, الماري ألف حرف, و الم حرف, و ميم حرف. ( رواه البخ

والترمذي والحاكم )Artinya: “Barang siapa membaca satu huruf dari Al-Qur’an, maka ia akan

mendapatkan sebuah kebaikan. Dan satu kebaikan tersebut dilipatgandakan menjadi sepuluh. Aku tidak pernah berkata alif laam miimitu satu huruf, akan tetapi alif itu satu huruf, lam satu huruf, dan mimsatu huruf.”{HR. Bukhori dan Tirmidzi }(Al-Albani, 2013: 236-237)

Di dalam buku Ahsin (2000: 32-34) diterangkan dalam membaca kitab

suci Al-Qur’an pun terdapat anjuran-anjuran atau etika yang dianjur-kan bagi

orang yang membaca Al-Qur’an untuk dapat memperhatikan hal-hal sebagai

berikut:

1. Membaca Al-Qur’an sesudah berwudhu, karena ia termasuk dzikrullah yang

paling utama.

Rasulullah saw bersabda:

أفضل عبادة أمتى تالوة القران ( رواه البيهقى )

“Dari An-Nu’man bin Basyir r.a., bahwa Nabi saw bersabda: Yangpaling utama dari ibadah umatku adalah membaca Al-Qur’an.”{HR.Al-Baihaqi}.

2. Membacanya di tempat yang suci dan bersih. Ini dimaksudkan untuk

menjaga keagungan Al-Qur’an.

3. Membacanya dengan khusyu’, tenang dan penuh hikmat.

Allah berfirman:

Artinya:"Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan

mereka bertambah khusyu'."(QS. Al-Isra'/17: 109)

Page 39: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

22

4. Bersiwak (membersihkan mulut) sebelum mulai membaca.

5. Membaca ta’awudz sebelum membaca ayat Al-Qur’an.

Allah berfirman:

Artinya: "Apabila kamu membaca Al-Qur'an hendaklah meminta

perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk." (QS. An-Nahl/16: 98)

6. Membaca basmalah pada setiap permulaan surah, kecuali permulaan surah

At-Taubah.

7. Membacanya dengan tartil.

Allah berfirman:

Artinya: "Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan." (QS. Al-

Muzamil/73: 4)

8. Tadabur/ memikir terhadap ayat-ayat yang dibacanya.

Allah berfirman:

Artinya: "Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu yangpenuh dengan berkah supaya kamu memperhatikan ayat-ayatnya."(QS. Shaad/38: 29)

9. Membacanya dengan jahr, karena membacanya dengan jahr yakni dengan

suara yang keras lebih utama, sebagaimana diterangkan dalam hadits Nabi

berikut ini:

Page 40: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

23

ثـنا إسمعيل بن عياش, عن بحير بن سعد, عن خالد بن ثـنا الحسن بن عرفة : حد حدبن عامر , قال : سمعت رسول الله عقبة معدان , عن كثير بن مرة الحضرمي , عن

ليه وسلم يـقول : الجاهر بالقرأن كالجاهر بالصدقة , والمسر بالقرأن صلى الله ع كالمسر بالصدقة.

Artinya : Al-Hasan bin Arafah menceritakan kepada kami, Ismail bin Ayasymenceritakan kepada kami, dari Bahir bin Sa’ad, dari Khalid binMa’dan, dari Katsir bin Murrah Al-Hadhrami, dari Uqbah binAmir, ia berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda:“Orang yang membaca Al-Qur’an dengan suara keras samadengan orang yang bershadaqah secara terang-terangan.Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an dengan suara pelan,maka ia sama dengan orang yang bershadaqah secara sembunyi-sembunyi.”(Al-Albani, 2013: 240)

10. Membaguskan bacaannya dengan lagu yang merdu.

ن عن أبي هريـرة رضي الله عنه أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم يـقول : ما أذ الله لشيء ما أذن لنبي حسن الصوت يـتـغنى بالقرأن , يجهربه .

Artinya:Dari Abu Hurairah ra., bahwasanya ia pernah mendengarRasulullah saw bersabda, “Allah memperbolehkan melagukansesuatu menyamai bacaan seorang nabi yang bersuara bagusdalam melagukan Al-Qur’an dengan suara yang kuat.” {HR.Muslim 2/192} (Al-Albani, 2012: 806)

C. Keutamaan Menghafal Al-Qur’an

Menghafal Al-Qur'an merupakan suatu perbuatan yang sangat ter-puji

dan mulia. Karena menghafal adalah dasar dari pembelajaran Al-Qur'an yang

mana Al-Qur'an diturunkan kepada Rasulullah melalui Malaikat Jibril secara

bertahap atau mutawatir. Menghafal Al-Qur'an mengandung sikap meneladani

Nabi saw. Di sini akan dijelaskan terlebih dahulu pengetahuan mendasar

menghafal Al-Qur'an, yaitu:

Page 41: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

24

Secara etimologi, menghafal merupakan bahasa Indonesia yang berarti

menerima, mengingat, menyimpan, memproduksi kembali tanggapan-

tanggapan yang diperolehnya melalui pengamatan.

Menghafal dalam bahasa Arab berasal dari kata hafizha-yahfazhu-

hifzhan .yang artinya : memelihara, menjaga, dan menghafal (حفظ_یحفظ_حفظا)

Orang yang hafal seluruh Al-Qur’an, oleh masyarakat dijuluki atau diberi gelar

sebagai seorang yang (hafizh).

Pada zaman Rasulullah saw saat menerima wahyu dan mengajarkan Al-

Qur’an kepada para sahabat dengan cara hafalan. Karena Nabi Muhammad saw

adalah seorang nabi yang ummi, yakni tidak pandai membaca dan menulis.

Setelah suatu ayat diturunkan dan diterima oleh beliau, maka segeralah beliau

menghafalnya dan segera pula beliau mengajarkan kepada para sahabatnya,

sehingga benar-benar me-nguasainya, serta menyuruhnya agar mereka mereka

menghafalnya. (Ahsin, 2000: 5-6)

Orang-orang yang mempelajari, membaca, atau menghafal Al-Qur’an

merupakan orang-orang pilihan yang memang dipilih Allah untuk menerima

warisan kitab suci Al-Qur’an.

Page 42: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

25

Artinya: “Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kamipilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yangMenganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yangpertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahuluberbuat kebaikan dengan izin Allah. yang demikian itu adalah karuniayang Amat besar.” (QS. Al-Faathir/35: 32)

Dan disebutkan dalam hadits, Rasulullah saw bersabda:

: قال رسول الله ص.م. : إن الله عز وجل اهلين من الناس عن انس رضي الله عنه قال القران هم اهل الله وخاصته قال : قيل من هم يارسول الله ؟ قال : اهل

( رواه احمد وابن ماجه والدارمى والنساء )

Artinya: “Dari Anas r.a. ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda:Sesunngguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri dari paramanusia. Kata Anas selanjutnya: Lalu Rasulullah saw ditanya:Siapakah mereka itu wahai Rasulullah? Jawab beliau: Yaitu Ahlul-Qur’an. Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang istimewabaginya. ” {HR. Ahmad, Ibnu Majah, An-Nasa’i, Ad-Darami}.(Ahsin, 2000: 26-27)

Ada beberapa keutamaan menghafal Al-Qur’an menurut hadits

Rasulullah saw, diantaranya adalah sabda Rasulullah Saw. Sebagai berikut:

ا, يـفوح تـعلموا القران واقـرءوه, فإن مثل القران لمن تـعلمه فـقرأه, كمثل جرا بمحشو مشك ريحه في كل مكان ومن تـعلمه فـيـرقد وهو في جوفه فمثـله كمثل جراب أو كيا على

مسك

Artinya:“Pelajarilah Al-Qur’an dan bacalah, sesungguhnya perumpama-anorang yang mempelajari Al-Qur’an dan membacanya adalah sepertitempat air penuh dengan minyak wangi misik, harumnya menyebar kemana-mana. Barang siapa yang mempelajarinya kemudian ia tidurdan di dalam hatinya terdapat hafalan Al-Qur’an adalah sepertitempat air yang tertutup dan berisi minyak wangi misik”. {HR.Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, serta Ibnu Hibban}.

Dari hadits ini nampak jelas keutamaan menghafal Al-Qur’an, hingga

Rasulullah mengibaratkan seperti minyak misik, dengannya berarti seseorang

Page 43: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

26

yang memakainya memberikan bau wangi kepada orang-orang dan lingkungan

di sekelilingnya. Dengan demikian orang yang menghafal Al-Qur’an

diharapkan dan hampir dapat dipastikan dapat memberikan manfaat kepada

orang lain dan lingkungan.

Begitulah balasan Allah kepada orang yang menghafal Al-Qur’an.

Dalam hadits yang lain juga dijelaskan bahwa cahaya penghafal Al-Qur’an

nanti di akhirat akan dapat menyentuh kedua orang tuanya yang hal ini semua

disebabkan berkah Al-Qur’an. (Munjahid, 2007: 73-75)

Masyarakat memberikan kedudukan yang tinggi pada orang yang

menghafal Al-Qur’an, ini didukung oleh beberapa hadits Rasulullah. Berikut

ini adalah keutamaan menghafal Al-Qur’an antara lain, adalah:

a. Allah memberikan kedudukan yang tinggi dan terhormat di antara manusia

lain. Dari Umar bin Khaththab ra., bahwa Nabi Muhammad saw telah

bersabda:

إن الله يـرفع بهذا الكتاب أقـواما ويضع به اآلخرين Artinya: “Sesungguhnya Allah mengangkat derajat kamu dengan kitabini dan menjatuhkan yang lain.” {HR. Muslim}

b. Termasuk sebaik-baik umat. Sebagaimana sabda Rasulullah saw:

ر كم من تـعلم القران وعلمه خيـArtinya: "Sebaik-sebaik orang di antara kamu adalah orang yangbelajar Al-Qur’an dan mengajarkannya."{HR. Bukhari} (Al-Albani,2013: 736)

c. Orang yang hafal Al-Qur’an selalu diliput dengan rahmat Allah, dan

mendapatkan cahaya Allah.

d. Yang paling berhak memimpin. Rasulullah saw bersabda:

Page 44: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

27

يـؤم القوم أقـرؤهم الكتاب الله Artinya: "Yang lebih berhak memimpin suatu kaum adalah yang palingbagus bacaan Al-Qur'annya." {HR. Muslim}

e. Tergolong manusia yang paling tinggi derajatnya di surga.

f. Orang yang hafal Al-Qur’anmenemani para Nabi kelak di hari akhir dan

termasuk golongan yang tidak peduli terhadap hisab, tidak terkejut sewaktu-

waktu sangkakala ditiup dan tidak susah pada hari kegelisahan yang sangat

besar. (Sugianto, 2004: 37-40)

Untuk mencapai kemuliaan atau keutamaan menghafal di atas, maka

perlu diperhatikan dalam hal yang berkaitan dengan menghafal Al-Qur'an,

Menurut Sugianto (2004: 52-54) sebelum memulai untuk menghafalkan Al-

Qur'an, seorang penghafal hendaknya memenuhi beberapa syarat,yaitu:

1. Persiapan pribadi, yakni niat yang ikhlas dari calon penghafal, keinginan,

pandangan dan usaha keras serta tanpa adanya paksaan dari siapa pun.

2. Bacaan Al-Qur'an yang benar dan baik, hal ini diutamakan dalam langkah

menghafalkan Al-Qur'an. Dengan demikian, akan menghasilkan hafalan

yang benar dan baik pula.

3. Mendapat izin dari orang tua, wali, dan suami bagi wanita yang sudah

menikah. Karena hal ini juga dapat mendukung dalam proses menghafal Al-

Qur'an.

4. Memiliki sifat mahmudah (terpuji) yakni, menerapkan dalam hidup yang

amar ma'ruf nahi munkar .

5. Kontinuitas (Istiqomah) dalam menghafal Al-Qur'an, yakni memiliki

kedisiplinan, baik disiplin waktu, tempat, maupun disiplin materi hafalan.

Page 45: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

28

6. Sanggup memelihara hafalan Al-Qur'an dengan baik, seorang penghafal Al-

Qur'an haruslah mempunyai tekad kuat untuk selalu menjaga hafalannya

dengan baik.

7. Mempunyai mushaf sendiri atau mushaf khusus untuk menghafal dan tidak

berganti-ganti mushaf dari mulai menghafal sampai khatam menghafal.

Karena dengan ini akan dapat mempermudah penghafal untuk menghafal

Al-Qur'an melainkan dapat membantu mengingat tulisan bahkan tata letak

ayat hafalan.

D. Metode Menghafal Al-Qur’an

Menghafal Al-Qur’an merupakan salah satu kegiatan belajar. Di dalam

menghafal Al-Qur’an ada beberapa model atau metode yang mungkin bisa

dikembangkan dalam rangka mencari alternatif terbaik untuk menghafal Al-

Qur’an, dan bisa memberikan bantuan kepada para penghafal dalam

mengurangi kepayahan dalam menghafal Al-Qur’an. Metode-metode itu di

antara lain ialah:

a. Metode Wahdah

Yang dimaksud dengan metode ini, yaitu menghafal satu per satu

terhadap ayat-ayat yang hendak dihafalnya. Untuk mencapai hafalan awal,

setiap ayat bisa dibaca sebanyak sepuluh kali atauberulang-ulang sesuai

kemampuan penghafal sehingga proses ini mampu membentuk pola

bayangannya. Dengan demikian penghafal akan mampu meng-kondisikan

ayat-ayat yang dihafalkannya dalam bayangannya, hingga dapat membentuk

Page 46: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

29

gerak refleks pada lisannya. Demikian selanjutnya, sehingga semakin

banyak diulang maka kualitas hafalan akan semakin representatif.

b. Metode Kitabah

Kitabah artinya menulis. Pada metode ini penghafal menulis terlebih

dahulu ayat-ayat yang akan dihafalnya. Kemudian ayat ter-sebut dibaca

hingga lancar dan benar bacaannya. Metode ini cukup praktis dan baik,

karena di samping membaca dengan lisan, aspek visual menulis juga akan

sangat membantu dalam mempercepat terbentuknya pola hafalan dalam

bayangannya.

c. Metode Sima’i

Sima’i artinya mendengar. Yang dimaksud dengan metode ini adalah

mendengarkan sesuatu bacaan untuk dihafalkannya. Metode ini akan sangat

efektif bagi penghafal yang mempunyai daya ingat ekstra, terutama bagi

penghafal tunanetra, atau anak-anak yang masih di bawah umur yang belum

mengenal tulis dan baca Al-Qur’an.

Menurut Munjahid (2007:120) menghafal Al-Qur’an dengan metode

mendengarkan (sima’i) ini memiliki keuntungan, seorang penghafal akan

cepat lancar baik sambungan antar ayat satu dengan ayat berikutnya. Namun

metode ini juga terdapat kelemahan yaitu pada jangka panjang jika seorang

penghafal lupa akan sulit untuk mengingatnya, karena tidak ada bayangan

terhadap tulisan dan letak ayat pada mushaf.

Page 47: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

30

d. Metode Gabungan

Menurut Ahsin (2000: 65-66) metode ini merupakan gabungan

antara metode pertama dan metode kedua, yakni metode wahdah dan

metode kitabah. Hanya saja kitabah (menulis) di sini lebih memiliki

fungsional sebagai uji coba terhadap ayat-ayat yang telah dihafalnya.

Kelebihan metode ini adalah adanya fungsi ganda, yakni berfungsi untuk

menghafal dan sekaligus berfungsi untuk pemantapan hafalan. Karena

dengan menulis akan memberikan kesan visual yang mantap.

Menurut Munjahid (2007: 120) dari metode-metode di atas dapat

dipilih oleh seorang penghafal Al-Qur’an sesuai dengan keinginan dan

kecocokan atau kondisi masing-masing.

e. Metode Jama’

Yang dimaksud metode ini, ialah cara menghafal yang dilakukan

secara kolektif, yakni ayat-ayat yang dihafal dibaca secara kolektif, atau

bersama-sama, dipimpin oleh seorang instruktur. Cara ini termasuk metode

yang baik untuk dikembangkan, karena akan dapat menghilang-kan

kejenuhan, di samping akan banyak membantu menghidupkan daya ingat

terhadap ayat-ayat yang dihafalkannya.

f. Metode Semaan dengan Sesama Teman Tahfizh

Menurut Alawiyah Wahid (2014:98-99) maksud dengan metode ini

adalah semaan Al-Qur’an atau tasmi’ (memperdengarkan hafalan kepada

orang lain), misalnya kepada sesama teman tahfidz atau kepada senior yang

lebih lancar merupakan salah satu metode untuk tetap memelihara hafalan

Page 48: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

31

supaya tetap terjaga, serta bertambah lancar. Kegiatan ini bisa dilakukan

dengan semaan Al-Qur’an bersama seperti halnya kegiatan rutin pondok

pesantren di tiap minggunya.

g. Metode Mengulang atau Takrir

Menurut Alawiyah Wahid (2014:75) metode takrir maksudnya

adalah mengulangi kembali hafalan yang sudah dihafalkan atau hafalan

yang sudah disetorkan kepada guru atau kyai secara terus-menerus dan

istiqomah. Ini bertujuan supaya hafalan yang sudah dihafalkan tetap terjaga,

berkualitas baik, kuat dan lancar. Mengulang bisa dilakukan dengan sendiri

atau didengarkan oleh guru atau yang lain.

h. Memperbanyak Membaca Al-Qur’an sebelum Menghafal

Selain metode di atas, Alawiyah Wahid (2014:102-103) juga

mengemukakan suatu metode untuk mempercepat menghafalkan Al-Qur’an

ialah memperbanyak membaca Al-Qur’an sesering mungkin sebelum

menghafalkan Al-Qur’an. Yang mana tujuannya untuk mengenal terlebih

dahulu ayat-ayat yang hendak dihafalkan dan tidak asing dengan ayat-ayat

tersebut, sehingga lebih mudah dalam meng-hafalkannya. Semakin sering

membaca Al-Qur’an (bin-nadzri), maka akan semakin mudah

menghafalkan. Contohnya, jika seseorang sering membaca surat Al-

Faatihah dan Yaasiin atau surat-surat lain yang sering dibaca, maka lama

kelamaan menjadi hafal dengan sendirinya karena seringnya dibaca.

Hal tersebut sering dilakukan oleh ulama-ulama salaf. Mereka

mempraktikkan metode sering membaca Al-Qur’an atau materi lainnya

Page 49: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

32

sampai menjadi hafal dengan sendirinya. Dan metode tersebut juga sangat

cocok dan dapat membantu bagi orang-orang yang mempunyai daya ingat

agak lemah.

i. Menyetorkan Hafalan kepada Guru yang Tahfidz Al-Qur’an

Setiap santri atau murid ataupun seseorang yang menghafalkan Al-

Qur’an wajib menyetorkan hafalannya kepada seorang guru, atau kiai. Hal

ini bertujuan agar bisa diketahui letak kesalahan ayat-ayat yang dihafalkan.

Dengan menyetorkannya kepada seorang guru, maka kesalahan tersebut

dapat diperbaiki.

Sesungguhnya, menyetorkan hafalan kepada guru yang tahfidz

merupakan kaidah baku yang sudah ada sejak zaman Rasulullah saw. Pada

dasarnya, Al-Qur’an diambil dengan cara talaqqi (berguru kepada ahlinya),

dan sangat di sarankan untuk belajar dari lisan para ulama yang mempunyai

keahlian atau pakar mengenai lafal-lafal Al-Qur’an. Sehingga, seorang

murid tidak terjerumus dalam kekeliruan ketika membaca atau

mengucapkan ayat-ayat Al-Qur’an Al-Karim.

Dengan demikian, menghafal Al-Qur’an kepada seorang guru yang

ahli dan paham mengenai Al-Qur’an sangat diperlukan bagi sang calon

penghafal supaya bisa menghafal Al-Qur’an dengan baik dan benar.

(Alawiyah Wahid, 2014: 78-80)

Pada prinsipnya semua metode di atas baik sekali untuk dijadikan

pedoman menghafal Al-Qur’an, baik salah satu di antaranya, atau diguna-

kan semua sebagai alternatif atau kompilasi metode di atas agar berkesan

Page 50: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

33

tidak monoton, sehingga dengan demikian dapat menghilangkan kejenuh-an

dalam proses menghafal Al-Qur’an.

Menurut Badwilan (2009: 50-55) terdapat beberapa kaidah-kaidah

penting yang harus diperhatikan bagi penghafal juga dapat membantu dalam

proses menghafal Al-Qur’an, yaitu sebagai berikut:

1. Ikhlas

Barang siapa yang ingin dimuliakan Allah dengan menghafal Al-

Qur’an, maka ia harus niatkan untuk mencari keridhaan Allah.

2. Memperbaiki ucapan dan bacaan

Dasar kebenaran suatu perbuatan dan kesesuaiannya dengan sunnah

(syariat). Barang siapa yang ingin menghafal Al-Qur’an maka ia harus

mempelajarinya dari guru yang menguasainya dengan baik.

3. Penentuan ukuran hafalan harian

Menghadirkan sejenis komitmen harian bagi orang yang ingin

menghafal Al-Qur’an. Dengan mengkhususkan sejumlah ayat untuk

dihafal setiap hari, satu atau dua halaman setiap harinya.

4. Memperkuat hafalan yang telah dilakukan sebelum pindah pada halaman

lain.

Yaitu dengan cara mengulang hafalan tersebut di setiap ada waktu

longgar, di waktu sholat atau kapan pun itu. Semua itu akan membantu

memperkuat hafalan yang telah dilakukan.

5. Memakai satu mushaf yang digunakan untuk menghafal.

Page 51: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

34

Kaidah ini dapat membantu dalam penghafalan Al-Qur’an. Bahwa

manusia menghafal dengan melihat sama halnya menghafal dengan

mendengar. Posisi-posisi ayat dalam mushaf akan tergambar dalam

benak penghafal, sebab seringnya membaca dan melihat pada mushaf.

6. Menyertai hafalan dengan pemahaman

Yaitu dengan memahami ayat-ayat yang dihafalnya serta me-

ngetahui keterkaitannya antara sebagian ayat satu dengan ayat lainnya.

7. Mengikat hafalan dengan mengulang dan mengkajinya bersama-sama.

Diutamakan bagi penghafal Al-Qur’an untuk melakukan pe-

ngulangan hafalan dengan penghafal lain, karena dalam hal itu

terkandung banyak kebaikan, juga untuk memperkuat hafalan.

Dan Munjahid (2007: 113-119) menambahkan paparannya dengan

kiat praktis dan efektif dalam menghafal Al-Qur’an, di antaranya:

(a). Memelihara diri dari hadats, karena Al-Qur’an adalah kitab suci yang

diturunkan dari dzat yang suci, maka untuk dapat melekatkan hafalan

pada hati seseorang, dibutuhkan kesucian diri. Di antaranya upaya

dengan memelihara diri dari hadats kecil dan besar. Terutama pada saat

menyentuh dan membaca Al-Qur’an.

(b). Sholat dan berdo’a, bagi seorang penghafal Al-Qur’an agar cepat hafal

dan dapat melekat kuat hafalannya di dalam dada, banyak sekali ikhtiar-

ikhtiar khusus yang dilakukan. Di antaranya dengan sholat-sholat sunah

yang dikhususkan untuk dapat melekatkan hafalan, dan lain sebagainya.

Page 52: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

35

(c). Berkonsentrasi, yang dimaksud konsentrasi di sini adalah terfokusnya

pikiran dan ingatan seorang penghafal Al-Qur’an pada ayat-ayat yang

sedang dihafal, atau dengan niat menjaga hafalan Al-Qur’annya.

(d). Memilih model atau metode menghafal yang tepat, karena model atau

metode menghafal yang dimiliki seseorang dengan lainnya kadang

tidak sama, karena setiap orang mempunyai porsi daya ingat yang

berbeda-beda. Artinya tiap orang memiliki model atau gaya menghafal

yang berbeda dengan lainnya.

Page 53: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

36

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Pondok Pesantren

1. Gambaran Umum Pondok Pesantren Sabilul Huda Banyubiru

a. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Sabilul Huda

Di tanah Krajan RT.04 RW.02 Desa Tegaron Kecamatan

Banyubiru Kabupaten Semarang sekitar tahun 1960 didirikannya

sebuah pondok pesantren yang diprakarsai oleh KH.Abdul Ghoni,

KH.Abdullah dan KH. M.Syaifullah. Konon cerita pada saat itu

adaseorang santri yang ikut pada KH. M.Syaifullah (pengasuh

pertama pondok pesantren Sabilul Huda) untuk ikut belajar mengaji

kepada beliau, namun pada saat itu belum terdapat bangunan pondok

pesantren, hanya santri tersebut ikut di rumah beliau/ ndalem KH.

M.Syaifullah. Selang beberapa waktu banyak berdatangan santri

yang ikut mengaji atau berguru dengan beliau, hingga akhirnya

KH.Abdul Ghoni (kakek mertua dari KH. M.Syaifullah)

memutuskan untuk mendirikannya sebuah pesantren, yang mana

fisik bangunan pesantren tersebut KH.Abdul Ghoni sendiri yang

merancang dan mendirikannya dengan dibantu oleh anak beliau yang

bernama KH.Abdullah (mertua dari KH.M.Syaifullah) menurut

cerita, uniknya dalam proses pendirian pondok pesantren ini

KH.Abdul Ghoni sendiri yang mengerjakan dalam membuat

materialnya yaitu batu bata yang terbuat dari tanah liat, langsung dari

Page 54: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

37

tangan beliau sendiri yang membuat dengan mengolah semacam

rupa hingga menjadi batu bata dan beliau me-nyusun langsung batu

bata tersebut sampai berdirinya tembok pesantren untuk pertama

kalinya.

Pada proses pembangunan pondok pesantren pada waktu

itu belum diberi nama. Baru pada tahun 1970 diberi nama "Pondok

Pesantren Sabilul Huda". Adapun yang ditunjuk sebagai pengasuh

pertama pada waktu itu adalah KH. M.Syaifullah.

Wawasan pertama untuk mendirikan lembaga pendidikan

yang murah dan terjangkau oleh seluruh masyarakat, telah

mengharuskan pesantren ini untuk membina masyarakat seluas-

luasnya, dan berupaya untuk selalu menunjukkan jalan alternatif

menuju hidayah Allah dan itu merupakan suatu yang diharapkan dari

nama Pondok Pesantren Sabilul Huda ini.

Pondok Pesantren Sabilul Huda ini awalnya ini adalah

pondok pesantren berbasis salaf atau sistem pengajiannya adalah

mengkaji kitab-kitab kuning.Seiring berjalannya waktu, pondok

pesantren mengalami perkembangan yang pesat, yang awalnya

hanya terdapat santri putra saja, kemudian pada tahun 1975 M sudah

mulai menerima santri putri. Hingga beberapa waktu kemudian

pondok pesantren mengalami perkembangan yang relatif baik,

dengan terus bertambahnya santri yang menimba ilmu di pondok

pesantren tersebut.

Page 55: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

38

Dengan semakin bertambahnya jumlah santri, pendidikan

di pondok pesantren dituntut pula dengan adanya suatu per-

kembangan yang lebih berarti, oleh karena itu sejak tahun 1991

didirikanlah madrasah diniyyah yang kemudian disusul dengan

adanya santri huffazh (penghafal Al-Qur'an) dan Taman Pendidikan

Al-Qur'an (TPA) pada tahun 1992 M. Dengan begitu perkembangan

pembelajaran di pondok pesantren banyak diminati dengan

pembelajaran ilmu-ilmu Al-Qur'an yang di bantu pe-ngasuhannya

oleh KH.Achmad Mudzakir al-Hafizh (menantu dari KH.

M.Syaifullah) dan juga oleh istrinya Hj. Sayyidah Bashiroh al-

Hafizhah (putri KH. M.Syaifullah).Pada saat itulah pondok pesan-

tren mengalami perkembangan yang pesat hingga tahun 2000 M.

Pada tahun2000-an Pondok Pesantren Sabilul Huda per-

kembangannya mengalami pasang surut, karena pada era saat itu

terjadinya krisis moneter yang juga berdampak pada pondok

pesantren yang mengalami berkurangnya santri, namun dengan

begitu tidak menjadi suatu penghalang untuk tetap berjuang

mensyiarkan agama Islam. Hingga saat ini Pondok Pesantren Sabilul

Huda masih berdiri kokoh dan pembelajaran pondok pesantren

masih berjalan seperti apa yang ada meski tidak begitu banyaknya

seperti waktu itu.Pada tahun 1999 KH. M.Syaifullah wafat dan

pengasuhan Pondok Pesantren Sabilul Huda diasuh oleh KH.

Page 56: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

39

Achmad Mudzakir al-Hafizh sampai sekarang, dengan 30 santri putri

dan 10 santri putra pada tahun ini.

b. Lokasi Pondok Pesantren Sabilul Huda Tegaron Banyubiru

Alamat Pondok Pesantren:

Alamat lengkap : Krajan I RT/04 RW/02

Dusun : Tegaron

Desa Kelurahan : Tegaron

Kecamatan : Banyubiru

Kabupaten : Semarang

Provinsi : Jawa Tengah

Kode Pos : 50664

Nomor Telepon : 0813 2536 6771

Email : [email protected]

c. Tujuan Pondok Pesantren Sabilul Huda

Secara umum tujuan pendidikan Pondok Pesantren Sabilul

Huda ialah menanamkan dan memantapkan Ruhul Islam dalam

kehidupan beragama secara perorangan maupun bermasyarakat,

berdasarkan keikhlasan beribadah serta mengamalkan syari'at Islam

secara murni.

Berangkat dari masyarakat dewasa ini, Pondok Pesantren

Sabilul Huda menjabarkan ke dalam tujuan-tujuan khusus untuk

menjadikan santrinya:

Page 57: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

40

a. Memiliki ilmu dasar Al-Qur'an dan syri'at Islam Ahlus Sunnah

Waljama'ah.

b. Memiliki kemampuan dasar untuk merumuskan dan

menyampaikan gagasan dakwah Islamiyah.

c. Memiliki ketrampilan dengan dasar pengalaman syari'at Islam

Ahlus Sunnah Waljama'ah.

d. Memiliki sifat mandiri dalam kehidupan sehari-hari.

e. Memiliki kecakapan dasar untuk memimpin organisasi atas dasar

inisiatif, partisipasi dan swadaya mereka sendiri.

f. Memiliki bekal ilmu dan pengetahuan untuk dapat me-lanjutkan

ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

g. Memiliki akhlaqul karimah dan uswatun hasanah di tengah-

tengah lingkungannya baik itu dalam keluarga maupun di

masyarakat luas.

d. Struktur Kepengurusan Pondok Pesantren Sabilul Huda

Pengasuh Pondok Pesantren : KH. Achmad Mudzakir al-Hafidz

Susunan Pengurus Pondok Pesantren Putra :

Ketua : Muchammad Hayat

Sekretaris&Bendahara : Darusman

Sie.Keamanan : Miftachurrohman

Sie.Kebersihan : Achmad Mufid Masykur

Page 58: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

41

Susunan Kepengurusan Pondok Pesantren Putri:

Ketua : Ana Faizah

Sektretaris : 1). Khisna Faizatul Muna

2). Arifah Septiana

Bendahara : Azizatus Sholikhah

Sie.Keamanan : 1). Nurul Wafiyah

2). Dwi Windarti

Sie.Kebersihan : 1). Kuni Masrochah

2). Ikhwatun Hasanah

e. Sarana Dan Prasarana Pondok Pesantren Sabilul Huda

Tabel. 3.1

Data Sarana Dan Prasarana PP Sabilul Huda

No. Fasilitas Jumlah

1 Kamar Santri Putri 6

2 Kamar Mandi Putri 3

3 Ruang Kantor Pondok Putri 1

4 Mushola 1

5 Ruang Dapur 2

6 Kamar Tamu 1

7 Kamar Santri Putra 4

8 Kamar Mandi Putra 1

9 Kantor Pondok Putra 1

10 Telepon 1

Page 59: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

42

f. Keadaan Santri Pondok Pesantren Sabilul Huda

Pondok Pesantren Sabilul Huda memiliki 30 santriwati.

Yang terdiri dari 13 santriyang menghafal Al-Qur'an, dan 17 santri

yang tidak/ belum menghafal Al-Qur'an. Dan 10 santriwan yang

terdiri dari 4 santriwan penghafal Al-Qur'an dan 6 santriwan yang

tidak/ belum menghafal Al-Qur'an.

g. Program Kegiatan Pondok Pesantren Sabilul Huda

1. Pendidikan atau Pengajian Al-Qur'an

Pengajian di Pondok Pesantren Sabilul Huda di bagi menjadi

lima tingkatan:

a) Memakai metode qiro'ati, iqro' atau metode lainnya,

dilanjutkan ghorib dan tajwid praktis, metode ini untuk santri

atau anak-anak atau pemula (santri dewasa yang sama sekali

belum pernah belajar membaca Al-Qur'an).

b) Menghafal Juz 'Amma, yaitu menghafal juz 30 Al-Qur'an

(Surat An-Naba’ sampai Surat An-Nas) secara fasih dan

benar.

c) Bin-Nazhar, yaitu belajar membaca Al-Qur'an 30 juz secara

fasih dan benar, dan dilanjutkan dengan menghafal tujuh

surat-surat pilihan yaitu menghafal Surat Yasiin, Surat As-

Sajadah, Surat Al-Mulk, Surat Ar-Rahman, Surat Al-

Waqi'ah, Surat Ad-Dukhan dan Surat Al-Kahfi. Pelaksanaan

pengajian Al-Qur’an bin-nadzar ini dilakukan dengan cara

Page 60: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

43

sorogan (santri menghadap ke pak.yai/ bu.nyai secara

bergantian)

d) Bil-Ghaib, yaitu menghafal Al-Qur'an 30 juz secara fasih dan

benar dengan syarat harus sudah khatam belajar membaca

Al-Qur'an 30 juz (Bin-Nazhar), dan diharuskan mengikuti

pengajian tafsir Al-Qur'an/ Al-Qur'an dengan artinya serta

kitab yang berkaitan dengan ilmu Al-Qur'an (Ulumul Qur'an).

Begitu juga dengan pengajian Al-Qur’an yang bil-ghaib ini

pelaksanaannya juga bersamaan dengan pengajian Al-Qur’an

bin-nadzar, dan waktunya di jadikan satu majelis.

e) Qiro'ah Sab'ah, yaitu belajar mengetahui bacaan imam yang

tujuh serta rowinya dengan syarat harus sudah khatam bil-

ghaib dengan sempurna.

2. Dirosatul Kutub/ Pengajian Kitab-kitab Kuning

Pengajian kitab-kitab kuning adalah merupakan pendidikan

yang paling awal di ajarkan di Pondok Pesantren Sabilul Huda

dengan cara sorogan/ prifat dan bandongan/ klasikal sejak

berdirinya pondok pesantren sampai sekarang. Dan telah di

tetapkan target bagi santri sebagai berikut:

a. Target Sorogan/ Prifat: santri diharapkan dapat menguasai

pembelajaran fasholatan, doa-doa harian, tahlil, hafalan Kitab

Jurumiyyah, menarqib Kitab Safinatun Naja, Riyadhul

Page 61: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

44

Badi'ah, Ta'limul Muta'alim, Sullamut Taufiq, Tashrif/

Shorof, menarqib Kitab Taqrib.

b. Target Bandongan/ klasikal meliputi Tafsir Al-Qur'an,

Ulumul Qur'an, Fiqih dan Tasawuf.

Pengajian kitab dibaca pada waktu ba'da Maghrib dan Subuh

setelah pengajian Al-Qur'an dan waktu pagi sekitar jam 09.00-

10.30.

Adapun setiap kegiatan di bulan Ramadhan adalah waktu

yang terbanyak untuk mengkaji kitab-kitab kuning.

Tabel. 3.2

Jadwal Kegiatan Harian Santri

No Waktu Jenis Kegiatan

1 03.00 Bangun tidur, sholat malam

2 04.45 Sholat subuh berjamaa'ah

3 05.00 Pengajian Al-Qur'an

4 06.00 Pengajian kitab

5 07.00 Istirahat dan sholat dhuha

6 08.00 Pengajian kitab

7 09.00 Istirahat (sarapan, tadarus dll)

8 12.00 Persiapan sholat dhuhur

9 12.30 Sholat dhuhur berjama'ah

10 13.00 Pengajian Al-Qur'an

11 14.00 Istirahat (tadarus)

Page 62: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

45

12 15.30 Sholat ashar berjama'ah

13 16.00 Makan sore

14 16.30 Istirahat (mandi, tadarus)

15 18.00 Sholat maghrib berjama'ah

16 18.45 Pengajian Al-Qur'an

17 19.30 Pengajian kitab

18 20.00 Sholat isya' berjamaah

19 21.30 Tadarus bersama (belajar)

20 22.30 Istirahat malam

Tabel. 3.3

Jadwal Mengaji Kitab PP.Sabilul Huda

No Hari Waktu Kegiatan Pengampu

1 Senin 06.00-07.00 Nahwu

(Jurumiyyah)

Ustadzah.

Meria Lutfah

19.30-20.30 Tajwid (Fathul

Mannan)KH. Achmad

Mudzakir2 Selasa 06.00-07.00 Tafsir Al-Qur'an

19.30-20.30 Risalatul Mahidh Ustadzah.

Azizatus

Sholichah

3 Rabu 06.00-07.00 Nashaihul Ibad KH. Achmad

Page 63: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

46

19.30-20.30 Khulashoh Mudzakir

4 Kamis 06.00-07.00 At-Tibyan

19.30-20.30 Muhtarul Hadits

5 Sabtu 06.00-07.00 Tafsir Al-Qur'an

19.30-20.30 Fiqih (Safinah)

6. Minggu 19.30-20.30 Belajar menulis

pegon

2. Gambaran Umum Pondok Pesantren Nazzalal Furqon Tingkir

Tengah Salatiga.

a. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Nazzalal Furqon

Pondok Pesantren Nazzalal Furqon Tingkir Tengah Salatiga

didirikan sendiri oleh Bapak KH.Munawir Munajad al-Hafizh

bersama dengan istri tercinta beliau Ibu Nyai Hj.Robithoh al-

Hafizhah (Almh) pada tahun 1981. Sejarah berdirinya pondok

pesantren ini sangat unik karena berbeda dengan sejarah berdirinya

pondok pesantren pada umumnya, dan tidak bisa lepas dari sejarah

hidup pendirinya sendiri.

Pada awalnya Bapak KH. Munawir Munajad al-Hafizh

menimba ilmu di Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang yang

diasuh oleh Simbah KH. Chudlori (Alm.) selama enam tahun untuk

memperdalam keilmuan agama, khususnya pada penguasaan ilmu

kitab kuning. Setelah lulus dari Pondok Pesantren API, beliau

Page 64: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

47

memutuskan untuk menyempurnakan pengembaraan tholabul 'ilmi-

nya dengan menghafalkan Al-Qur'an di Pondok Pesantren Yambu'a

Kudus yang diasuh oleh seorang kyai Khos Simbah KH. Arwani

Amin (Alm.). Di pondok tersebut Bapak KH.Munawir Munajad al-

Hafizh ngalap barokah kepada sang guru selama tujuh tahun. Tidak

cukup sampai di situ, pengembaraan Bapak KH.Munawir Munajad

al-Hafizh berlanjut dengan nyantri di Pondok Pesantren Langitan

Tuban yang diasuh oleh Simbah KH. Abdullah Faqih selama dua

tahun. Yang membuat istimewa adalah ternyata Bapak KH. Munawir

Munajad al-Hafizh adalah satu-satunya santri yang pertama hafal Al-

Qur'an yang nyantri di pondok pesantren tersebut. Pada saat yang

bersamaan, istri Bapak KH. Munawir Munajad al-Hafizh yaitu Ibu

Nyai Hj.Robithoh al-Hafizhah juga merupakan santriwati yang telah

banyak menimba ilmu agama dengan nyantri di Pondok Pesantren

Yambu'a Kudus selama tiga tahun dan berulang kali nyantri selama

puasa (kilatan atau posonan) di beberapa pondok pesantren, seperti

di Pondok Pesantren daerah Payaman Magelang, Pondok Pesantren

Al-Muayyad Solo, dan di Pondok Pesantren Langitan Tuban.

Sejarah pendirian Pondok Pesantren Nazzalal Furqan Tingkir

Tengah yang unik bermula saat Bapak KH. Munawir Munajad al-

Hafizh menyunting idaman hati Ibu Nyai Hj. Robithoh al-Hafizhah

pada tahun 1981. Pada saat pernikahan itulah Bapak KH. Munawir

Munajad al-Hafizh mendapat kado pernikahan yang lain dari pada

Page 65: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

48

yang lain, yaitu kado pernikahan yang berwujud "seorang santri".

Santri yang dimaksud adalah anak dari seorang petani yang berasal

dari daerah Grabag yang kagum dengan kedalaman ilmu Bapak KH.

Munawir Munajad al-Hafizh dan akhirnya menitipkan anaknya

tersebut untuk ikut belajar dengan beliau.

Dari cikal satu "santri kado" itulah Pondok pesantren

Nazzalal Furqan berdiri dan berkembang pesat hingga sekarang. Dari

awal tahun berdirinya 1981 sampai tahun 1988 pondok pesantren ini

baru ada santri putri sebanyak 5 orang, hingga pada tahun 1990 baru

bertambahnya 1 santri putra yang belajar Al-Qur'an dengan beliau.

(Hariri, 2011: 44-45)

Dari tahun 1981 pondok pesantren ini telah mencetak hafizh

dan hafizhah yaitu kurang lebih dari 1000-an santri. Pada tahun ini

jumlah santri yang ada sebanyak 100 santriwan dan 200 santriwati.

b. Lokasi Pondok Pesantren Nazzalal Furqan

Alamat Pondok Pesantren:

Jalan : Gang Saroja

Dusun : Ngepos

Desa/Kelurahan : Tingkir Tengah

Kecamatan : Tingkir

Kodya : Salatiga

Kode Pos : 50745

Nomor Telepon/Fax : (0298) 314375

Page 66: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

49

c. Visi dan Misi Pondok Pesantren Nazzalal Furqan

1) Visi Pondok Pesantren Nazzalal Furqan Tingkir

"Menjaga Al-Qur'an sampai mati"

2) Misi Pondok Pesantren Nazzalal Furqan

a) Mencetak hafizh dan hafizhah yang fasih dalam membaca

dan menghafal Al-Qur'an

b) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan santriwan dan

santriwati.

c) Membentuk perilaku Islami dalam kehidupan sehari-hari.

d. Sarana dan prasarana Pondok Pesantren Nazzalal Furqan

Untuk menunjang kegiatan belajar di Pondok Pesantren ini,

beberapa sarana dan prasarana pendukung telah tersedia. Sarana dan

prasarana adalah segala sesuatu apa saja yang ada di pondok

pesantren tersebut serta berupa fisik, baik benda bergerak maupun

tidak bergerak dan berfungsi membantu semua aktifitas kegiatan

belajar.

Tabel. 3.4

Data Sarana dan Prasarana Ponpes Nazzalal Furqon Tingkir

Salatiga Tahun 2015

No Jenis Jumlah Ket

1 Kamar Santri Putri 18 Baik

2 Kamar Mandi Putri 11 Baik

3 Mushola Putri 1 Baik

Page 67: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

50

4 Ruang Dapur Putri 2 Baik

5 Kamar Santri Putra 8 Baik

6 Kamar Mandi Putra 6 Baik

7 Ruang Dapur Putra 3 Baik

8 Mushola Putra 1 Baik

9 Puskestren 1 Baik

10 Kamar Tamu 3 Baik

11 Kantin 1 Baik

12 Koperasi 1 Baik

13 Mobil Inventaris 2 Baik

14 Alat Rebana 2 set Baik

15 Sound System 2 set Baik

16 Telepon 3 Baik

e. Keadaan Santri

Secara global jumlah santri di Pondok Pesantren Nazzalal

Furqon di tahun ini adalah 100 santriwan dan 215 santriwati. Mereka

semua berasal dari berbagai daerah.

f. Program Kegiatan

Tabel. 3.5

Jadwal Kegiatan Harian

No. Waktu Kegiatan Keterangan

1 03.30 Tahajud Semua santri

Page 68: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

51

2 04.30 Jama’ah Sholat Subuh Semua santri

3 05.00-06.00 Muroja’ah Santri bin-nadzar

4 06.00-07.00 Piket harian pondok Semua santri

5 07.00-07.30 Istirahat (mandi dan

makan)

Semua santri

6 07.30-09.00 Sholat dhuha Semua santri

7 09.00-10.00 Pengajian Al-Qur’an Santri bin-nadzar

8 10.00-10.30 Deresan Semua santri

9 10.30-12.00 Istirahat

10 12.00-12.30 Persiapan dan jamaah

sholat dzuhur

Semua santri

11 12.30-13.30 Ayatan bin-nadzar Semua santri bin-

nadzar

12 13.30-14.30 Deresan Semua santri

13 14.30-15.00 Istirahat mandi

14 15.00-15.30 Persiapan dan jamaah

sholat ashar

Semua santri

15 15.30-17.15 Pengajian Al-Qur’an Santri bin-nadzar

dan bil-ghaib

16 17.15-17.45 Istirahat makan

17 17.45-18.15 Persiapan dan jamaah

sholat maghrib

Semua santri

Page 69: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

52

18 18.15-19.00 Yasinan Semuasantri

19 19.00-19.15 Jamaah sholat isya Semua santri

20 19.15-20.30 Pengajian Al-Qur’an Santri bil-ghaib

21 20.30-21.00 Deresan kelompok Santri bil-ghaib

22 21.00-22.00 Deresan

23 22.00 Istirahat malam

Tabel. 3.6

Jadwal Kegiatan Mingguan

No. Hari Waktu Kegiatan Pengampu

1.Selasa 20.00-

21.00

Mengaji Kitab

Fathul QoribK.Basyirun

2.Kamis

13.30-

15.00Mengaji Kitab

Kifayatun Nisa’

Ustadzah

Ma’inatul H

20.00-

21.30Dzibaan -semua santri

3.Jum’at

08.30-

09.30Mengaji Tajwid Ustadzah

Anisatul K

13.30-

15.00Tartilan Semua santri

4. Minggu 20.00- Mengaji Kitab K.M Nasir

Page 70: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

53

21.00 Sullamut Taufiq

B. Temuan Penelitian

1. Metode Menghafal Al-Qur’an di PP Sabilul Huda

Hasil dari proses wawancara dan observasi yang dilakukan oleh

peneliti tentang metode menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren

Sabilul Huda adalah sebagai berikut:

a. Hj.Sayyidah

Hj.Sayyidah adalah pengasuh dari PP Sabilul Huda atau

orang yang bertanggung jawab atas segala aktivitas di PP Sabilul

Huda. Metode menghafal Al-Qur’an di PP Sabilul Huda tidak

terdapat metode khusus, namun terdapat metode dengan test hafalan

disetiap tahunnya. Seperti ungkapan dari Hj. Sayyidah berikut ini:

“Untuk tata cara santri menghafal Al-Qur’an di sini santritersebut harus mengawali dengan mengkhatamkan hafalan juz30 (juz ‘amma) dan menyelesaikan membaca Al-Qur’an 30 juz(bin-nadzar) secara baik dan benar. Meski santri tersebutsudah pernah menghafalkan Al-Qur’an di pondok pesantrenlain, tetap ia harus mengulang dari awal. Dan ditekankankepada santri baru untuk diutamakan dalam belajarmakharijul huruf dengan baik dan benar.Di pondok pesantrenini tidak diterapkan metode khusus, karena dalam prosesmenghafal ini sesuai kemampuan masing-masingsantri.Namunmetode yang digunakan untuk mempermudahdalam menghafal Al-Qur’an, santri diwajibkan menggunakanAl-Qur’an pojok cetakan Kudus.” (Hj. Sayyidah, 03-09-2015)

b. Windar

Windar adalah santriwati PP Sabilul Huda sejak tahun 2013,

dia berusia 23 tahun dan mulai menghafal Al-Qur’an di PP Sabilul

Page 71: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

54

Huda sejak tahun 2014. Sekarang sudah mampu menghafal Al-

Qur’an 6 juz. Dia menghafal Al-Qur’an karena keinginan dari diri

sendiri dan dukungan dari orang tua. Cara Windar dalam menghafal

Al-Qur’an yaitu dengan dibaca dan dihafalkan ayat per ayat. Dia

menghafal setiap hari 1 halaman sampai 1 lembar. Seperti yang

diungkapkan Windar berikut ini:

“Cara saya menghafal ketika menambah hafalan baru yaitudengan saya baca terlebih dahulu 1 halaman, baru saya meng-hafalnya ayat per ayat sampai lancar, setelah itu baru sayaulangi lagi atau tikrar sampai saya benar-benar hafal 1pojok/halaman itu. Dan biasanya saya dapat menambahhafalan sebanyak satu pojok/ halaman sampai satu lembardalam satu hari.” (Windar, 06-09-2015)

c. Azihah

Azihah adalah santriwati PP Sabilul Huda sejak tahun 2011,

dia berusia 19 tahun, dan mulai menghafal di PP Sabilul Huda sejak

tahun 2013 sampai sekarang sudah mampu menghafal Al-Qur’an 22

juz. Dia menghafal Al-Qur’an karena kemauan ia sendiri, dukungan

orang tua juga dorongan dari sang guru. Cara Azihah dalam

menghafal Al-Qur’an yaitu dengan menghafal Al-Qur’an ayat per

ayat. Dia menambah hafalan 3 halaman sampai 5 halaman per hari.

Seperti ungkapan Azihah berikut ini:

“Cara saya dalam menghafal, seperti saya menambah hafalan1 pojok/halaman, awalnya saya baca dahulu berulang-ulangkemudian saya angan-angan dan sambil menghafal ayat perayat sampai lancar, setelah lancar satu ayat baru sayalanjutkan ke ayat yang lain. Setelah itu baru saya ulangi lagidari ayat pertama sampai ayat terakhir (tikrar). Kemudianminta di sima’kan oleh teman yang lain.” (Azihah, 06-09-2015)

Page 72: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

55

d. Anafa

Anafa adalah santriwati PP Sabilul Huda sejak tahun 2005,

dia mulai menghafalkan Al-Qur’an pada tahun 2007 pada saat

menginjak usia ke 20 tahun dan dia sudah dapat mengkhatamkan

hafalan Al-Qur’annya sekitar pada tahun 2011. Menghafalkan Al-

Qur’an adalah keinginan besar dari dirinya sendiri dan sangat

didukung oleh kedua orang tuanya. Cara Anafa menghafal Al-

Qur’an yaitu dengan metode ayat per ayat, dalam sehari ia mampu

menambah hafalan Al-Qur’an 2 sampai 3 pojok/ halaman. Seperti

yang Anafa paparkan sebagai berikut:

“Cara saya menghafalkan Al-Qur’an sebelum saya khatamsekarang ini yaitu saya tadarus dahulu berkali-kali 1 pojokayat Al-Qur’an setelah itu baru saya hafalkan dari ayat perayat, begitu dan seterusnya sampai lanyah dan lancar. Danuntuk menjaganya dalam sehari ada tadarus wajib yaitumentadarus hafalan Al-Qur’an dalam satu majelis sebanyak 3juz dengan syarat tidak boleh diselingi dengan kegiatanapapun.” (Anafa, 16-09-2015)

e. Viani

Viani adalah santriwati PP.Sabilul Huda sejak tahun 2011,

berusia 16 tahun, ia mulai menghafalkan Al-Qur’an pada bulan

Agustus tahun 2015, sekarang ia sudah mampu menghafalkan Al-

Qur’an juz 1. Ia menghafalkan Al-Qur’an karena keinginannya

sendiri dan didukung orang tuanya. Cara Viani menghafalkan Al-

Qur’an dengan cara menghafal ayat per ayat. Dalam 1 hari ia mampu

Page 73: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

56

menambah hafalan 2 sampai 3 pojok. Seperti ungkapan Viani berikut

ini:

“Cara saya menghafalkan Al-Qur’an dengan saya bacaberulang-ulang, setelah itu baru saya hafalkan ayat per ayat,begitu seterusnya. Dan sekarang ini saya belum didawuhiuntuk muroja’ah atau deresan langsung pada bu nyai, karenasaya baru mulai masih menghafal ayat juz 1, jadi fokus untukundakan atau hafalan tambahan.” (Viani, 16-09-2015)

Dari lima informan di atas, metode menghafal Al-Qur’an di

Pondok Pesantren Sabilul Huda dengan menggunakan metode

memperbanyak membaca Al-Qur’an sebelum menghafal, metode

menghafal ayat per ayat, metode takrir, metode semaan dengan sesama

teman tahfidz, dan tadarusan wajib 1 hari 3 juz.

2. Metode Menghafal Al-Qur’an di PP Nazzalal Furqon

Hasil dari proses wawancara dan observasi yang dilakukan oleh

peneliti di PP Nazzalal Furqon adalah sebagai berikut:

a. KH.Munawir

KH.Munawir adalah pengasuh sekaligus penanggung jawab

segala kegiatan aktifitas mengaji Al-Qur’an di PP Nazzalal Furqon.

KH.Munawir dalam memilih metode menghafal Al-Qur’an di PP

Nazzalal Furqon tidak ada metode khusus, melainkan secara

langsung sorogan kepada kiai. Seperti ungkapan KH.Munawir

berikut ini:

“Di sini untuk metode mengaji Al-Qur’an terutama meng-hafal Al-Qur’an tidak ada metode khusus melainkan terserahpada santri dan menurut kemampuan masing-masing santri.Dengan harapan di sini santri sregep atau rajin dalammengaji, mentadarus atau menjaga Al-Qur’an dengan sebaik-

Page 74: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

57

baiknya sampai akhir hayat. Saya hanya mengarahkan sesuaikaidah membaca yang benar dalam santri membaca ataumenghafal Al-Qur’an, ketika waktu mengaji Al-Qur’an dengancara sorogan kepada saya secara langsung.” (KH.Munawir,10-09-2015)

b. Sari

Sari adalah santriwati di PP Nazzalal Furqon sejak tahun

2014, dia berusia 19 tahun dan mulai menghafal Al-Qur’an di PP

Nazzalal Furqon pada bulan akhir tahun 2014, sampai sekarang

sudah mampu menghafalkan Al-qur’an 4 juz. Menghafal Al-Qur’an

adalah kemauan Sari sendiri dan dukungan dari orang tua-nya. Cara

Sari dalam menghafalkan Al-Qur’an dengan dihafal ayat per ayat.

Dalam 1 hari dia dapat menambah hafalan 2 sampai 3 pojok/

halaman. Seperti ungkapan Sari berikut ini:

“Cara saya dalam menghafal Al-Qur’an setiap harinya sayamembuat hafalan ayat baru seumpama 1 pojok itu awalnyasaya baca dahulu atau bin-nadzari semua agar benarbacaannya, kemudian baru saya hafalkan dengan ayat perayat. Setelah itu saya minta tolong kepada teman lain untukmenyimakkan.” (Sari, 16-09-2015)

c. Ruhah

Ruhah adalah santriwati di PP Nazzalal Furqon sejak tahun

2009, dia berusia 23 tahun dan mulai menghafal Al-Qur’an di PP

Nazzalal Furqon pada tahun 2010 sekarang sudah mampu menghafal

Al-qur’an 12 juz. Dia menghafal Al-Qur’an karena keinginan dirinya

sendiri dan sangat didukung oleh orang tuanya. Cara Ruhah dalam

menghafal Al-Qur’an dengan menghafal ayat per ayat. Dalam 1 hari

Page 75: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

58

ia dapat menambah hafalan 1 pojok/halaman Al-Qur’an. Seperti

paparan Ruhah sebagai berikut:

“Cara saya menghafal Al-Qur’an biasanya saya bin-nadzariterlebih dahulu atau dibaca 1 pojok/halaman sampai sepuluhkali atau bisa lebih. Kemudian saya hafalkan dari ayat perayat sampai lancar. Setelahitu baru disima’kan oleh temanyang lain.” (Ruhah, 16-09-2015)

d. Rosyi

Rosyi adalah santriwati di PP Nazzalal Furqon sejak tahun

2010, dia berusia 22 tahun dan mulai menghafal Al-Qur’an di PP

Nazzalal Furqon mulai bulan awal tahun 2011, sampai sekarang

sudah mampu menghafal Al-Qur’an 25 juz. Dia menghafal Al-

Qur’an adalah keinginannya sendiri yang didukung penuh oleh

kedua orang tuanya. Cara Rosyi dalam menghafal Al-Qur’an dengan

di hafal ayat per ayat. Dalam 1 hari dia mampu menghafal ayat Al-

Qur’an 2 pojok/ halaman. Seperti ungkapan Rosyi berikut ini:

“Cara saya menghafal Al-Qur’an yaitu dengan saya mendarussendiri, kalau untuk membuat atau menambah hafalan baruawalnya saya baca terus menerus atau diulang berkali-kali,setelah itu baru saya hafalkan ayat per ayat. Kalau untukderesan atau muroja’ah, kami lakukan dengan muroja’ahbersama secara berkelompok setelah mengaji Al-Qur’anbakda isya’ dengan membaca tiap santri ¼ juz disema’kanoleh senior yang sudah khatam hafalan Al-Qur’an dengancara sorogan satu per satu.” (Rosyi, 16-09-2015)

e. Zahwa

Zahwa adalah santriwati PP Nazzalal Furqon sejak bulan

Maret 2010, dan pada bulan itu juga dia sudah mulai menghafal Al-

Qur’an pada usia 19 tahun, sekarang ia sudah mampu

Page 76: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

59

mengkhatamkan hafalan Al-Qur’annya pada Juli 2014. Zahwa

menghafal Al-Qur’an karena keinginannya sendiri dan didorong oleh

orang tuanya. Sebelum mulai menghafal ia menata niatnya dengan

mepersiapkan diri sebaik-baiknya untuk bisa lebih fokus pada

hafalan Al-Qur’annya. Cara yang dilakukan Zahwa pada saat

menambah hafalannya dulu dengan cara dihafalkan ayat per ayat,

seperti paparan Zahwa berikut ini:

“Cara saya menghafalkan Al-Qur’an yaitu dihafal ayat perayat, yang awalnya saya baca dulu 1 pojok Al-Qur’an ituberkali-kali kemudian baru saya hafalkan ayat per ayat.Biasanya saya dalam 1 hari mampu menghafalkan sampai 1lembar atau 2 pojok. Untuk menyetorkan undakan ataumenambah hafalan kepada ibu.nyai (ketika ibu.nyai masihsugeng) hanya satu kali waktu bakda subuh, selain itudigunakan deresan ¼ juz kepada abah.yai bakda isya’.”(Zahwa, 20-09-2015)

Dan dapat ditemukan dari paparan lima informan di atas, dari

pengasuh mengatakan menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren

Nazzalal Furqon tidak terdapat metode khusus dalam menghafal Al-

Qur’an, karena semua sesuai kemampuan santri. hanya saja metode yang

biasa digunakan sesuai ungkapan dari 4 informan lain adalah

memperbanyak membaca Al-Qur’an sebelum menghafal, metode ayat

per ayat, metode takrir, muroja’ah ber-sama secara berkelompok yaitu

satu majelis muroja’ah tiap kelompok terdapat 9 orang, dan tiap

orangnya menghafalkan ¼ juz dengan cara sorogan yang disema’

langsung oleh santri senior, metode deresan wajib 1 hari ¼ juz dan

metode semaan sesama teman tahfidz.

Page 77: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

60

3. Implementasi Metode Menghafal Al-Qur’an

Setiap metode memiliki waktu yang paling tepat untuk diterapkan.

Begitu jugadengan berbagai metode atau berbagai cara yang diterapkan

di PP Sabilul Huda Banyubiru dan PP Nazzalal Furqon Salatiga. Selain

waktu yang digunakan terdapat juga kiat-kiat atau riyadhah untuk

menjaga hafalan Al-Qur’an. Implementasi dari berbagai metode dan kiat-

kiat menjaga hafalan yang tersebut di atas, seperti ungkapan-ungkapan

dari informan berikut ini:

a. Implementasi Metode Menghafal Al-Qur’an di PP Sabilul Huda

1) Hj. Sayyidah

“Untuk pengajian santri yang masih menghafal juz ammasebelum maju sorogan kepada saya, santri tersebut harusdisima’kan terlebih dulu kepada santri senior. Dan untuksantri bin-nadhar ketika sudah selesai membaca 30 juz Al-Qur’an diharuskan menghafal tujuh surat pilihan yaitu SuratAs-Sajadah, Surat Yasiin, Surat Ad-Dukhan, Surat Waqi’ah,Surat Ar-Rahman, Surat Al-Kahfi dan Surat Al-Mulk. Meskinantinya santri tersebut tidak melanjutkan dalam menghafalAl-Qur’an, tetapi itu sebagai bekal hidup. Dan setiaptahunnya di bulan Rabi’ul Awal diadakannya test hafalanyang dilakukan oleh santri bil-ghaib yang mana antara satusantri dengan satu santri yang lain saling menyima’ dandipantau langsung oleh abah yai/ ibu nyai. Nasihat untukmenjaga hafalan, santri diharapkan bisa menjaga wudhunya,ajek jama’ah sholat lima waktu setiap hari, sholat sunah 4rokaat setelah sunah tahajud.” (Hj. Sayyidah, 03-09-2015)

2) Windar

“Saya membuat hafalan baru 2 pojok ayat Al-Qur’an dalamsatu hari dengan metode ayat per ayat, dan waktu yang sayasuka untuk menambah hafalan adalah pada saat pagi bakdadhuha dan bakda dhuhur, biasanya paling lama setengahjam. Kemudian sorogan kepada ibu nyai mengajukanundakan atau hafalan baru sebanyak dua kali pada waktu

Page 78: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

61

bakda subuh dan bakda dhuhur, dan untuk muroja’ah ¼ juzsaya lakukan waktu bakda maghrib. Dan kiat untuk menjagahafalan sregep sholat dhuha tiap hari, dan dulu saya pernahmendapat ijazah berupa dzikir “Rotibul Hadad” dariLangitan.” (Windar, 06-09-2015)

3) Azihah

“Kalau untuk menambah hafalan baru yang biasa sayalakukan pada waktu sekitar jam 11.00, bakda ashar danbakda isya’, dalam waktu-waktu tersebut saya mampumenghafalkan minimal 3 pojok ayat Al-Qur’an dan maksimal¼ juz, dan paling lama 1 jam. Kemudian pada saat mengajikepada ibu nyai, saya manfaatkan waktu dua kali undakanatau menambah hafalan yaitu bakda dhuhur dan bakdamaghrib dan satu kali deresan atau muroja’ah-nya bakdasubuh. Dan kiat untuk menjaga hafalan sregep untukberjama’ah sholat lima waktu.” (Azihah, 06-09-2015)

4) Anafa

“Sebelum mengkhatamkan hafalan saya, cara saya dalammenambah hafalan baru dengan metode ayat per ayat, dansaya lebih suka pada waktu bakda dhuha, bakda dhuhur danbakda isya’. Dan untuk menjaga hafalan saya tiap hari harusmengkhatamkan 3 juz dalam waktu satu majelis, dan itusering saya lakukan pada waktu bakda dhuha. Kiat untukmenjaga hafalan harus sregep-sregep deres dengan niatmenjaga Al-Qur’an.” (Anafa, 16-09-2015)

5) Viani

“Waktu yang sering saya lakukan untuk menambah hafalanini pada waktu bakda dhuha sekitar jam sembilan pagi,bakda dhuhur dan bakda isya’ rata-rata maksimalmembutuhkan waktu paling lama 1 jam per 1 pojok ayat Al-Qur’an. Dan untuk menjaga hafalan sering mentadarus ataumuroja’ah setiap hari.” (Viani, 16-09-2015)

Dari berbagai implementasi waktu yang dipaparkan oleh informan

di atas, mayoritas waktu yang efektif digunakan dalam menghafal Al-

Page 79: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

62

Qur’an di PP. Sabilul Huda adalah bakda dhuha, bakda dhuhur dan bakda

isya.

b. Implementasi Metode Menghafal Al-Qur’an di PP Nazzalal

Furqon

1) KH. Munawir

“Untuk mengaji Al-Qur’an terutama santri baru diutamakanuntuk belajar makharijul huruf yaitu panduan utama sebelumbelajar membaca Al-Qur’an dengan dibimbing olehseniornya. Dengan begitu santri sudah terlatih denganbacaan yang benar pada saat nantinya sorogan kepada saya.Sebelum melangkah pada tahap hafalan santri diharuskansudah hafal juz 30 dan selesai bin-nadzar 30 juz. Dan untukkiat khusus dengan nasihat agar santri dapat sregep mengajidan bertekad untuk menjaga Al-Qur’an sampai mati.”(KH.Munawir, 10-09-2015)

2) Ruhah

“Waktu yang biasa saya gunakan untuk menambah hafalanbaru, saya lebih enak pada waktu ba’da ashar itu untukmembuat hafalan baru, dan ba’da subuhnya saya gunakanuntuk melancarkan hafalan saya itu. Pada waktu-waktutersebut dalam sehari saya mampu menghafalkan 1 pojok.Dan paling lama waktu saya mentadarus 1½ jam sampai 2jam. Kiat menjaga hafalan bagi saya rajin-rajin deres ataumuroja’ah, mengistiqomahkan membaca Surat Yasiin danSurat Thaha setiap bakda Sholat Maghrib.” (Ruhah, 16-09-2015)

3) Sari

“Kalau saya sering menggunakan waktu untuk menambahhafalan yaitu pada waktu malam hari sekitar jam 10 malam,pagi bakda subuh dan bakda ashar maksimal saya gunakantiap waktunya ½ jam sampai 1 jam. Dalam sehari sayamampu menambah hafalan 2 sampai 3 pojok. Kiat saya untukmenjaga hafalan berusaha untuk istiqomah deres Al-Qur’an,sering di bin-nadzari dan sebelum memulai dalam menghafaldiawali dengan bertawashul pada guru-guru.” (Sari, 16-09-2015)

Page 80: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

63

4) Rosyi

“Untuk menambah hafalan saya lebih suka pada waktubakda tahajud dan bakda subuh maksimal tiap waktunya 1jam, dan dalam satu hari biasanya saya mampu menambah 2pojok. Kiat saya untuk menjaga hafalan yaitu dengan terusdimuthala’ah, sering melakukan sema’an, tiap hari membaca1 juz. Pernah mendapatkan ijazah dengan melakukan dalailAl-Qur’an dan puasa daud selama 3 tahun dari SimbahK.Yasiin Srumbung.” (rosyi, 16-09-2015)

5) Zahwa

“Waktu yang sering saya gunakan dalam menambah hafalansaya lebih suka pada waktu bakda subuh karena pada waktutersebut pikiran masih fresh, dan situasi yang sepi sepertibakda tahajud lebih mudah untuk menghafal. Dalam satuhari saya mampu menambah hafalan 2 pojok/ 1 lembar. Dansetelah khatam tanggungjawab saya lebih besar untuk bisamenjaga hafalan saya, untuk itu tiap harinya dan anjurandari Abah yai untuk muroja’ah atau deresan wajib sehari ¼juz. Kiat saya untuk menjaga hafalan yaitu dengan tikrar-an(membaca ulang hafalan) dan pernah mendapat ijazah untukmelakukan puasa daud selama 1 tahun, dan sebelum mulaimentadarusnya dikhususkan untuk hadroh atau hadiahfatichah kepada para Nabi, dan guru-guru.” (Zahwa, 20-09-2015)

Dari berbagai implementasi waktu yang dipaparkan oleh informan

di atas, mayoritas waktu yang efektif digunakan santri dalam menghafal

Al-Qur’an di PP. Nazzalal Furqon adalah bakda tahajud, bakda subuh,

bakda dhuha, dan bakda ashar.

Page 81: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

64

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Sabilul Huda

Dilihat dari hasil temuan observasi dan wawancara di PP Sabilul

Huda. Sebenarnya tidak terdapat metode khusus dalam menghafal Al-Qur’an,

hanya saja santri berinisiatif sendiri untuk menggunakan metode atau sesuai

kemampuan santri. Hal ini peneliti temukan dalam wawancara berikut:

“Di pondok pesantren ini tidak diterapkan metode khusus, karenadalam proses menghafal ini sesuai kemampuan masing-masing santri.Namun metode yang digunakan untuk mempermudah dalam menghafalAl-Qur’an, santri diwajibkan menggunakan Al-Qur’an pojok cetakanKudus.” (Hj. Sayyidah, 03-09-2015)

Dan ditemukan beberapa metode yang digunakan santri dalam

menghafal Al-Qur’an, yaitu sebagai berikut:

1. Metode memperbanyak membaca Al-Qur’an sebelum menghafal

Dari para informan mengungkapkan cara yang dilakukan dalam

menghafal Al-Qur’an yaitu mereka melakukan dengan membaca Al-

Qur’an sebelum menghafal, terutama dalam menambah hafalan. Seperti

ungkapan dalam isi wawancara berikut:

“Cara saya dalam menghafal, semisal saya menambah hafalan 1pojok/halaman, awalnya saya baca dahulu berulang-ulang kemudiansaya angan-angan dan sambil menghafal ayat per ayat sampai lancar.”(Azihah, 06-09-2015)

“Cara saya menghafalkan Al-Qur’an sebelum saya khatam sekarangini yaitu saya tadarus dahulu berkali-kali 1 pojok ayat Al-Qur’an itu,setelah itu baru saya hafalkan dari ayat per ayat begitu dan seterusnyasampai lanyah dan lancar.” (Anafa, 16-09-2015)

Page 82: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

65

“Cara saya menghafalkan Al-Qur’an dengan saya baca berulang-ulang, setelah itu baru saya hafalkan ayat per ayat, begitu seterusnya.Dan sekarang ini saya belum didawuhi untuk muroja’ah atau deresanlangsung pada bu nyai, karena saya baru mulai masih menghafal ayatjuz 1, jadi fokus untuk undakan atau hafalan tambahan.” (Viani, 16-09-2015)

2. Metode ayat per ayat (Wahdah)

Selain menggunakan metode di atas, para informan juga

mengungkapkan dalam menghafalkan Al-Qur’an mereka menggunakan

metode dengan cara menghafal ayat per ayat atau metode wahdah.

Terutama dalam menambah hafalan baru. Sebagaimana telah diungkapkan

oleh informan dalam wawancara sebagai berikut:

“Cara saya menghafal ketika menambah hafalan baru yaitu dengansaya baca terlebih dahulu 1 halaman, baru saya menghafalnya ayat perayat sampai lancar.” (Windar, 06-09-2015)

“Cara saya menghafalkan Al-Qur’an dengan saya baca berulang-ulang, setelah itu baru saya hafalkan ayat per ayat, begitu seterusnya.”(Viani, 16-09-2015)

3. Metode takrir atau mengulang

Metode ini biasa digunakan santri atau para informan dalam

menghafal Al-Qur’an, di mana santri sudah mampu menghafal dengan

ditakrir atau diulang kembali, harapannya supaya hafalan yang

dihafalkannya tersebut tetap terjaga dan menjadikan lancar dan berkualitas

dalam menghafal Al-Qur’an. Seperti ungkapan informan berikut:

“Cara saya menghafal ketika menambah hafalan baru yaitu dengansaya baca terlebih dahulu 1 halaman, baru saya menghafalnya ayat perayat sampai lancar, setelah itu baru saya ulangi lagi atau tikrar sampaisaya benar-benar hafal 1 pojok/halaman itu. Dan biasanya saya dapatmenambah hafalan sebanyak satu pojok/ halaman sampai satu lembardalam satu hari.” (Windar, 06-09-2015)

Page 83: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

66

“Cara saya dalam menghafal, semisal saya menambah hafalan 1pojok/halaman, awalnya saya baca dahulu berulang-ulang kemudiansaya angan-angan dan sambil menghafal ayat per ayat sampai lancar,setelah lancar satu ayat baru saya lanjutkan ke ayat yang lain. Setelahitu baru saya ulangi lagi dari ayat pertama sampai ayat terakhir(tikrar). Kemudian minta di sima’kan oleh teman yang lain.” (Azihah,06-09-2015)

4. Metode semaan dengan sesama teman tahfizh

Metode ini diterapkan di PP Sabilul Huda sebagai program

implementasi disetiap tahunnya pada bulan hijriah dengan diadakannya

test ujian hafalan antar santri yang menghafal atau bil-ghaib. Seperti

ungkapan informan berikut ini:

“Dan setiap tahunnya di bulan Rabi’ul Awal diadakannya test hafalanyang dilakukan oleh santri bil-ghaib yang mana antara satu santridengan satu santri yang lain saling menyima’ dan dipantau langsungoleh abah kyai/ibu nyai.” (Hj. Sayyidah, 03-09-2015)

5. Metode menghafal satu hari tiga juz

Metode ini diterapkan sebagai implementasi program yang

dikhususkan pada santri yang sudah khatam hafalan Al-Qur’an, yaitu

diharuskan setiap harinya mengkhatamkan dengan menghafal Al-Qur’an

minimal 2 sampai 3 juz dan maksimal 5 juz dalam satu majelis, begitu pula

adab dalam melaksanakan kegiatan ini harus menghafal dengan khidmat

tidak boleh diselingi dengan kegiatan apapun, tujuan agar dapat fokus

dalam hafalan Al-Qur’annya. Seperti ungkapan informan berikut:

“Bagi santri yang sudah khatam hafalan Al-Qur’an dianjurkan untuktetap mentadarus atau muroja’ah hafalannya setiap hari dalam satumajelis minimal 2-3 juz hafalan dan maksimal 5 juz, supaya tidakmudah lupa dengan hafalan yang sudah didapat.” (Hj. Sayyidah, 03-09-2015)

Page 84: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

67

“Dan untuk menjaganya dalam sehari ada tadarus wajib yaitumentadarus hafalan Al-Qur’an dalam satu majelis sebanyak 3 juzdengan syarat tidak boleh diselingi dengan kegiatan apapun.” (Anafa,16-09-2015)

Dalam menjaga hafalan banyak sekali hal yang dilakukan seperti yang

telah disampaikan Munjahid (2007: 117), berkonsentrasi yang di maksud

disini adalah terfokusnya pikiran dan ingatan seorang penghafal Al-Qur’an

pada ayat-ayat yang sedang dihafalnya. Kegiatan ini diterapkan dengan tujuan

untuk menjaga hafalan Al-Qur’an dengan baik.

B. Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Nazzalal Furqon

Gambaran metode menghafal Al-Qur’an di PP Nazzalal Furqon dari

hasil temuan melalui observasi dan wawancara kepada informan, ditemukan

paparan dari informan bahwa proses mengaji hafalan Al-Qur’an di PP

Nazzalal Furqontidak menggunakan suatu metode khusus dalam

menghafalkan Al-Qur’an, seperti ungkapan informan berikut:

“Di sini untuk metode mengaji Al-Qur’an terutama menghafal Al-Qur’antidak ada metode khusus melainkan terserah kepada santri dan menurutkemampuan masing-masing santri. Dengan harapan di sini santri sregepatau rajin dalam mengaji, mentadarus dan menjaga hafalan Al-Qur’annya dengan baik sampai akhir hayat.” (KH.Munawir, 10-09-2015)

Selain itu juga ditemukan beberapa metode yang digunakan santri

dalam menghafal Al-Qur’an di PP Nazzalal Furqon, yaitu sebagai berikut:

1. Metode memperbanyak membaca Al-Qur’an sebelum menghafal

Metode ini sering dilakukan oleh para informan dalam menghafal

Al-Qur’an, karena dengan metode ini dapat memudahkan informan dalam

Page 85: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

68

proses menghafalkan ayat-ayat Al-Qur’an, sebagaimana dari paparan

informan berikut ini, diantaranya:

“Cara saya menghafal Al-Qur’an biasanya saya bin-nadzari terlebihdahulu atau dibaca 1 pojok/halaman sampai sepuluh kali atau bisalebih. Kemudian saya hafalkan dari ayat per ayat sampai lancar.”(Ruhah, 16-09-2015)

2. Metode ayat per ayat (wahdah)

Selain metode di atas, Para informan juga mengungkapkan dalam

menghafal Al-Qur’an mereka menggunakan cara menghafal ayat per ayat

atau metode wahdah, terutama dalam menambah hafalan baru. Seperti

paparan informan berikut ini:

“Cara saya menghafal Al-Qur’an yaitu dengan saya mendarus sendiri,kalau untuk membuat atau menambah hafalan baru awalnya saya bacaterus menerus atau diulang berkali-kali, setelah itu baru saya hafalkanayat per ayat.” (Rosyi, 16-09-2015)

“Cara saya menghafalkan Al-Qur’an yaitu dihafal ayat per ayat, yangawalnya saya baca dulu 1 pojok ayat Al-Qur’an itu berkali-kalikemudian baru saya hafalkan ayat per ayat.” (Zahwa, 20-09-2015)

3. Metode takrir

Metode takrir atau mengulang hafalan, yaitu metode implementasi

dalam bentuk menjaga hafalan agar hafalan Al-Qur’an menjadi tambah

lancar dan melekat kuat dengan baik. dalam hal ini ditemukan pada

informan yang sudah khatam hafalan Al-Qur’an 30 juz, berikut ungkapan

dari informan :

“Dan setelah khatam tanggungjawab saya lebih besar untuk bisamenjaga hafalan saya, untuk itu tiap harinya dan anjuran dari Abahyai untuk muroja’ah atau deresan wajib sehari ¼ juz. Kiat saya untukmenjaga hafalan yaitu dengan tikrar-an (membaca ulang hafalan) dan

Page 86: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

69

pernah mendapat ijazah untuk melakukan puasa daud selama 1 tahun,dan sebelum mulai mentadarusnya dikhususkan untuk hadroh atauhadiah fatichah kepada Nabi, guru-guru.” (Zahwa, 20-09-2015)

4. Metode muroja’ah kelompok

Metode ini yang dimaksud adalah dalam suatu kegiatan satu

majelis, yang mana dalam satu kelompok terdapat 9-10 santri penghafal

Al-Qur’an dengan disema’kan oleh seorang santri penghafal Al-Qur’an

yang sudah khatam atau senior dengan sorogan satu per satu, dan tiap

peserta kelompok tersebut tiap santri membacakan hafalannya sebanyak ¼

juz dari hafalan yang sudah di dapatkannya. Seperti ungkapan informan

berikut ini:

“Kalau untuk deresan atau muroja’ah, kami lakukan dengan muroja’ahbersama secara berkelompok setelah mengaji Al-Qur’an bakda isya’dengan membaca tiap santri ¼ juz disema’kan oleh senior yang sudahkhatam hafalan Al-Qur’an dengan cara sorogan satu per satu.” (Rosyi,16-09-2015)

5. Metode deresan wajib ¼ juz dalam sehari

Metode ini adalah bentuk implementasi yang biasa dilakukan oleh

santri penghafal Al-Qur’an yang sudah khatam hafalan 30 juz dengan

tujuan supaya hafalannya tetap terjaga dengan baik. adapun seperti hasil

wawancara beerikut ini:

“Dan setelah khatam tanggungjawab saya lebih besar untuk lebihmenjaga hafalan saya, dan untuk tiap harinya juga anjuran dari Abahyai untuk muroja’ah atau deresan wajib sehari ¼ juz.” (Zahwa, 20-09-2015)

6. Metode semaan dengan sesama teman tahfizh

Para informan mengungkapkan bahwa dalam kegiatan proses

menghafal selain menggunakan metode-metode di atas, metode semaan

Page 87: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

70

sesama tahfizh ini dilakukan pada saat santri selesai menghafalkan hafalan

tambahannya, untuk memperlancar hafalan yang di dapat. Seperti

ungkapan informan berikut:

“Cara saya dalam menghafal Al-Qur’an setiap harinya saya membuathafalan ayat baru seumpama 1 pojok itu awalnya saya baca dahuluatau bin-nadzari semua agar benar bacaannya, kemudian baru sayahafalkan dengan ayat per ayat. Setelah itu saya minta tolong kepadateman lain untuk menyimakkan.” (Sari, 16-09-2015)

“Cara saya menghafal Al-Qur’an biasanya saya bin-nadzari terlebihdahulu atau dibaca 1 pojok/halaman sampai sepuluh kali atau bisalebih. Kemudian saya hafalkan dari ayat per ayat sampai lancar.Setelah itu baru disima’kan oleh teman yang lain.” (Ruhah, 16-09-2015)

C. Persamaan Metode Menghafal Al-Qur’an

Dilihat dari hasil temuan Observasi dan wawancara di PP. Sabilul

Huda Banyubiru dan PP Nazzalal Furqon Salatiga ditemukan beberapa

persamaan dalam metode atau tata cara dalam menghafal Al-Qur’an, yaitu

seperti berikut ini :

1. Tidak diterapkan metode khusus

Dari hasil temuan wawancara di PP. Sabilul Huda dan PP. Nazzalal

Furqon, sebenarnya tidak terdapat metode khusus dalam menghafal Al-

Qur’an, hanya saja para santri berinisiatif sendiri untuk meng-gunakan

metode yang sesuai kemampuan santri. Hal ini peneliti temukan dalam

wawancara berikut:

a. PP. Sabilul Huda :

“Di pondok pesantren ini tidak diterapkan metode khusus, karenadalam proses menghafal ini sesuai kemampuan masing-masingsantri. Namun metode yang digunakan untuk mempermudah dalam

Page 88: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

71

menghafal Al-Qur’an, santri diwajibkan menggunakan Al-Qur’anpojok cetakan Kudus.” (Hj. Sayyidah, 03-09-2015)

b. PP. Nazzalal Furqon:

“Di Pondok Pesantren Nazzalal Furqon untuk metode mengaji Al-Qur’an terutama menghafal Al-Qur’an tidak ada metode khususmelainkan terserah pada santri dan menurut kemampuan masing-masing santri. Dengan harapan di pondok ini santri sregep ataurajin dalam mengaji, mentadarus atau menjaga Al-Qur’an denganbaik sampai akhir hayat.” (KH.Munawir, 10-09-2015)

Munjahid (2007: 119) memaparkan kiat praktis dan efektif dalam

menghafal Al-Qur’an, salah satu diantaranya adalah Memilih model atau

metode menghafal yang tepat, karena model atau metode menghafal yang

dimiliki seseorang dengan lainnya kadang tidak sama, karena setiap orang

mempunyai porsi daya ingat yang berbeda-beda. Artinya tiap orang

memiliki model atau gaya menghafal yang berbeda dengan lainnya.

2. Metode memperbanyak membaca Al-Qur’an sebelum menghafal

Metode ini digunakan para informan atau santri penghafal Al-

Qur’an dalam proses menghafal Al-Qur’an, seperti yang diungkapkan oleh

para informan berikut ini:

a. PP. Sabilul Huda:

1) “Cara saya dalam menghafal, semisal saya menambah hafalan 1pojok/halaman, awalnya saya baca dahulu berulang-ulangkemudian saya angan-angan dan sambil menghafal ayat per ayatsampai lancar.” (Azihah, 06-09-2015)

2) “Cara saya menghafalkan Al-Qur’an sebelum saya khatam sekarangini yaitu saya tadarus dahulu berkali-kali 1 pojok ayat Al-Qur’anitu, setelah itu baru saya hafalkan dari ayat per ayat begitu danseterusnya sampai lanyah dan lancar.” (Anafa, 16-09-2015)

Page 89: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

72

b. PP. Nazzalal Furqon:

“Cara saya menghafal Al-Qur’an biasanya saya bin-nadzariterlebih dahulu atau dibaca 1 pojok/halaman sampai sepuluh kaliatau bisa lebih. Kemudian saya hafalkan dari ayat per ayat sampailancar.” (Ruhah, 16-09-2015)

Alawiyah Wahid (2014:102-103) juga mengemukakan suatu

metode untuk mempercepat menghafalkan Al-Qur’an ialah memperbanyak

membaca Al-Qur’an sesering mungkin sebelum menghafalkan Al-Qur’an.

Yang mana tujuannya untuk mengenal terlebih dahulu ayat-ayat yang

hendak dihafalkan dan tidak asing dengan ayat-ayat tersebut, sehingga

lebih mudah dalam menghafalkannya. Semakin sering membaca Al-

Qur’an (bin-nadzri), maka akan semakin mudah menghafalkan.

Contohnya, jika seseorang sering membaca surat Al-Faatihah dan Yaasiin

atau surat-surat lain yang sering dibaca, maka lama kelamaan menjadi

hafal dengan sendirinya karena seringnya dibaca.

3. Metode wahdah (ayat per ayat)

Dari para informan mengungkapkan dalam menghafalkan Al-

Qur’an mereka menggunakan dengan cara menghafal ayat per ayat atau

metode wahdah. Terutama dalam menambah hafalan baru. Sebagaimana

ungkapan informan di bawah ini:

a. PP. Sabilul Huda :

1) Cara Windar dalam menambah hafalan baru yaitu dengan dibacaterlebih dahulu 1 halaman, setelah itudihafalnya ayat per ayatsampai lancar. (Windar, 06-09-2015)

Page 90: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

73

2) Cara Viani menghafalkan Al-Qur’an dengan dibaca berulang-ulang,setelah itu dihafalkan ayat per ayat, begitu seterusnya. (Viani, 16-09-2015)

b. PP. Nazzalal Furqon :

1) Cara Ruhah menghafal Al-Qur’an dengan di bin-nadzari ataudibaca 1 pojok/ halaman sampai sepuluh kali atau lebih, kemudiandihafalkan dari ayat per ayat sampai lancar setelah itu barudisima’kan oleh teman yang lain. (Ruhah, 16-09-2015)

2) Cara Zahwa menghafalkan Al-Qur’an yaitu dengan dibaca dulu 1pojok Al-Qur’an itu berkali-kali kemudian baru dihafalkan ayat perayat. (Zahwa, 20-09-2015)

Menurut Ahsin (2000: 63), salah satu metode dalam menghafal Al-

Qur’an adalah metode wahdah. Metode ini adalah cara menghafal satu per

satu terhadap ayat–ayat yang hendak dihafalnya. Untuk mencapai hafalan

awal, setiap ayat bisa dibaca sebanyak sepuluh kali atau berulang-ulang

sesuai kemampuan penghafal sehingga proses ini mampu membentuk pola

bayangannya. Dengan demikian penghafal akan mampu mengkondisikan

ayat-ayat yang dihafalkannya dalam bayangannya, hingga dapat

membentuk gerak refleks pada lisannya. Demikian selanjutnya, sehingga

semakin banyak diulang maka kualitas hafalan akan semakin representatif.

4. Metode takrir atau mengulang

Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa metode takrir ini

digunakan dengan kepercayaan untuk menjaga dengan baik hafalan Al-

Qur’an yang sudah dihafalkan. Seperti ungkapan dari para informan dari

kedua pondok pesantren berikut :

Page 91: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

74

a. PP. Sabilul Huda :

1) Cara Windar dalam menghafal Al-Qur’an yaitu ia baca terlebihdahulu, kemudian dilanjut dengan metode wahdah sampai lancar,setelah itu baru ditikrar sampai ia benar-benar hafal 1 pojok / 1halaman itu. (Windar, 06-09-2015)

2) Cara Azihah dalam menghafalawalnya ia baca dahulu berulang-ulang kemudian menghafal ayat per ayat sampai lancar, setelah itubaru ia ulangi lagi dari ayat pertama sampai ayat terakhir (tikrar).(Azihah, 06-09-2015)

b. PP. Nazzalal Furqon :

Kiat saya untuk menjaga hafalan yaitu dengan tikrar-an (membacaulang hafalan) dan pernah mendapat ijazah untuk melakukan puasadaud selama 1 tahun, dan sebelum mulai mentadarusnyadikhususkan untuk hadroh atau hadiah fatichah kepada Nabi, guru-guru. (Zahwa, 20-09-2015)

Dalam bukunya Alawiyah Wahid (2014:77) metode takrir

maksudnya adalah mengulangi kembali hafalan yang sudah dihafalkan

atau hafalan yang sudah disetorkan kepada guru atau kyai secara terus-

menerus dan istiqomah. Ini bertujuan supaya hafalan yang sudah

dihafalkan tetap terjaga, berkualitas baik, kuat dan lancar. Mengulang bisa

dilakukan dengan sendiri atau didengarkan oleh guru atau yang lain.

5. Metode semaan dengan sesama teman tahfizh

Metode ini adalah metode yang melibatkan antara sesama tahfidz

yang mana antara satu tahfidz melakukan semaan dengan tahfidz lainnya,

bisa dilakukan dua orang atau secara berkelompok. Seperti dalam

ungkapan informan berikut ini:

Page 92: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

75

a. PP. Sabilul Huda :

Setiap tahunnya di bulan Rabi’ul Awal diadakannya test hafalanyang dilakukan oleh santri bil-ghaib yang mana antara satu santridengan satu santri yang lain saling menyima’ dan dipantaulangsung oleh abah kyai/ibu nyai. (Hj. Sayyidah, 03-09-2015)

b. PP. Nazzalal Furqon :

1) Cara saya dalam menghafal Al-Qur’an setiap harinya sayamembuat hafalan ayat baru seumpama 1 pojok itu awalnya sayabaca dahulu atau bin-nadzari semua agar benar bacaannya,kemudian baru saya hafalkan dengan ayat per ayat. Setelah itu sayaminta tolong kepada teman lain untuk menyimakkan. (Sari, 16-09-2015)

2) Cara saya menghafal Al-Qur’an biasanya saya bin-nadzari terlebihdahulu atau dibaca 1 pojok/halaman sampai sepuluh kali atau bisalebih. Kemudian saya hafalkan dari ayat per ayat sampai lancar.Setelah itu baru disima’kan oleh teman yang lain. (Ruhah, 16-09-2015)

Menurut Alawiyah Wahid (2014:98-99) maksud dengan metode ini

adalah Semaan Al-Qur’an atau Tasmi’ (memperdengar-kan hafalan kepada

orang lain), misalnya kepada sesama teman tahfidz atau kepada senior

yang lebih lancar merupakan salah satu metode untuk tetap memelihara

hafalan supaya tetap terjaga, serta bertambah lancar. Kegiatan ini bisa

dilakukan dengan semaan Al-Qur’an bersama seperti halnya kegiatan rutin

pondok pesantren di tiap minggunya.

D. Perbedaan Metode Menghafal Al-Qur’an

Selain terdapat persamaan dalam keduanya ditemukan pula perbedaan

terapan metode menghafal Al-Qur’an antara PP. Sabilul Huda dan PP.

Nazzalal Furqon, sebagaimanayang disebutkan di bawah ini:

Page 93: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

76

1. Metode muroja’ah

Metode ini sama halnya dengan mengulang kembali hafalan Al-

Qur’an yang sudah pernah dihafal dengan bertujuan untuk menjaga

hafalan Al-Qur’an supaya tetap terjaganya hafalan dengan baik. Dan

metode ini bisa dilakukan secara berkelompok atau dilakukan sendiri.

Sebagaimana yang telah menjadi rutinitas di kedua pondok pesantren

berikut ini :

a. PP. Nazzalal Furqon, dengan menggunakan metode ini sudah men-jadi

rutinitas bagi para santri atau informan di pondok pesantren, dan

dilakukan secara berkelompok pada waktu setelah mereka selesai

kegiatan mengaji Al-Qur’an kepada bapak yai, sebagaimana telah

diungkapkan oleh informan sebagai berikut:

Kalau untuk deresan atau muroja’ah bersama secara berkelompoksetelah mengaji Al-Qur’an ba’da isya’ itu membaca ¼ juzdisima’kan oleh senior dengan cara sorogan atau bergantian.(Rosyi, 16-09-2015)

b. PP. Sabilul Huda kegiatan metode muroja’ah ini dilakukan oleh

individu secara langsung pada waktu kegiatan mengaji Al-Qur’an

kepada ibu nyai atau abah yai, seperti ungkapan informan berikut ini:

Untuk sorogan kepada ibu nyai mengajukan undakan atauhafalan baru sebanyak dua kali pada waktu bakda subuh danbakda dhuhur, dan untuk muroja’ah ¼ juz dilakukan waktu bakdamaghrib. ( Windar, 06-09-2015 )

2. Metode deresan wajib

Metode deresan wajib ini sama halnya dengan mentadarus hafalan

Al-Qur’an yang dilakukan setiap harinya oleh para informan. Dan metode

Page 94: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

77

deresan wajib ini biasa dilakukan oleh santri yang sudah khatam hafalan

Al-Qur’an 30 juz, yang mana dengan ini santri dapat benar-benar menjaga

hafalannya agar tidak mudah lupa. Namun dalam metode ini dari kedua

pondok pesantren yang diteliti terdapat perbedaan dalam penerapan

metode tersebut, yaitu sebagai berikut :

a. PP. Sabilul Huda, metode deresan wajib ini adalah bentuk

implementasi yang harus atau wajib dilakukan santri yang sudah

khatam hafalan Al-Qur’an 30 juz dengan tuntutan dalam setiap harinya

men-takrir 3 juz hafalan Al-Qur’an dalam satu majelis. Seperti

ungkapan informan berikut :

Santri bil-ghaib yang sudah khatam 30 juz ayat Al-Qur’an, untukmenjaga hafalan di tiap harinya wajib mengkhatamkan 3 juzayat Al-Qur’an dalam waktu satu majelis, dan itu sering sayalakukan pada waktu bakda dhuha. (Anafa, 16-09-2015)

b. PP. Nazzalal Furqon, implementasi metode deresan wajib ini di-

lakukan juga oleh para santri yang sudah khatam hafalan Al-Qur’an 30

juz dengan tujuan sama untuk menjaga hafalan Al-Qur’an, yaitu dengan

mengulang atau mentadarus kembali hafalannya dalam waktu 1 hari

menghafalkan ¼ juz Al-Qur’an dengan sorogan langsung kepada abah

yai. Seperti ungkapan informan berikut ini :

Setelah mengkhatamkan hafalan Al-Qur’an, yang saya lakukanuntuk tanggungjawab menjaga hafalan anjuran dari abah yaiuntuk melaksanakan deresan wajib sehari menghafal ¼ juz.(Zahwa, 20-09-2015)

Page 95: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

78

E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

Pesantren

1. Kelebihan Metode Menghafal Al-Qur’an

a. Metode memperbanyak membaca Al-Qur’an sebelum menghafal

Cara yang digunakan santri dalam membuat hafalan baru

dengan terlebih dahulu membaca ayat yang akan dibacanya berulang

kali agar tidak asing dengan ayat-ayat tersebut, sehingga mudah

dalam menghafalkannya. Karena bagi para penghafal Al-Qur’an

bahwa dengan metode atau tehnik apapun yan dilakukan tidak akan

terlepas dari pembacaan ayat secara berulang-ulang sampai dapat

mengucapkan tanpa melihat mushaf.

b. Metode wahdah

Dalam menambah hafalan baru, santri juga menggunakan

metode wahdah atau menghafal ayat per ayat. Dengan metode ini

akan membentuk pola dalam bayangannya dan mampu

mengkondisikan ayat-ayat yang dihafalkannya bukan saja dalam

bayangan akan tetapi hingga dapat membentuk gerak refleks pada

lisannya.

c. Metode takrir atau mengulang

Kelebihan dari metode ini adahalah dengan tujuan menjaga

kualitas hafalan Al-Qu’an yang sudah didapatkan agar tidak mudah

lupa, dengan cara mengulang kembali hafalannya.

Page 96: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

79

d. Metode semaan sesama dengan teman tahfizh

Kelebihan dari metode ini yakni membantu teman yang

tahfizh dalam memelihara hafalannya dengan cara sama-sama

menyima’ atau mendengarkan secara bergantian.

e. Metode deresan wajib

Tujuan metode ini adalah untuk menjaga hafalan Al-Qur’an

bagi santri yang sudah khatam hafalan 30 juz Al-Qur’an agar

hafalan-nya tetap kuat, selain itu juga agar disetiap harinya

mempunyai waktu untuk selalu mentadarus Al-Qur’an.

f. Metode muroja’ah kelompok

Kelebihan dari metode ini adalah agar santri tidak merasa

jenuh dalam setiap kegiatan mengaji Al-Qur’an, dalam satu

kelompok tersebut dapat berinteraksi bersama dalam hafalan Al-

Qur’an.

2. Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an

Secara garis besar dilihat dari segi kekurangan dari semua metode

yang terdapat di kedua pondok pesantren ini adalah menghabiskan

banyak waktu yang digunakan, ketelitian terhadap bacaan ayat-ayat Al-

Qur’an dan juga membutuhkan kesabaran yang ekstra bagi peng-hafal

Al-Qur’an. Karena pada saat santri sudah mampu menghafal ayat Al-

Qur’an sebanyak satu juz hafalan, diwajibkan untuk melakukan

pengulangan hafalan dan itu dilakukan secara terus menerus.

Page 97: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

80

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kesimpulan dari penelitian Metode Menghafal Al-

Qur’an Studi Komparasi Pondok Pesantren Sabilul Huda dan Pondok

Pesantren Nazzalal Furqon, telah ditemuakan beberapa metode yang terdapat

di masing-masing dari kedua pondok pesantren yang penulis teliti, yaitu:

1. Di Pondok Pesantren Sabilul Huda metode yang digunakan santri dalam

menghafal Al-Qur’an adalah metode memperbanyak membaca Al-

Qur’an sebelum menghafal, metode wahdah, metode takrir, metode

semaan sesama teman tahfidz, dan metode menghafal 1 hari 3 juz.

2. Di Pondok Pesantren Nazzalal Furqon ditemukan metode-metode yang

digunakan santri dalam proses menghafal Al-Qur’an adalah: metode

memperbanyak membaca Al-Qur’an sebelum menghafal, metode

wahdah, metode muroja’ah kelompok, metode takrir, metode deresan

wajib ¼ juz dalam 1 hari, dan metode semaan dengan sesama teman

tahfidz.

3. Dari hasil temuan antar kedua pondok pesantren yang diteliti, terdapat

persamaan dan perbedaan metode yang digunakan para informan dalam

menghafal Al-Qur’an, yaitu:

a. Persamaan metode menghafal Al-Qur’an yang digunakan antara

kedua pondok pesantren yang diteliti yakni, bahwa tidak terdapat

metode khusus dalam menghafal Al-Qur’an antar keduanya, namun

Page 98: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

81

dalam cara keseharian atau metode-metode yang digunakan hampir

sama yaitu dengan menggunakan metode wahdah, memperbanyak

membaca Al-Qur’an sebelum menghafal, metode takrir dan metode

semaan sesama teman tahfizh.

b. Selain itu juga ditemuakan beberapa perbedaan dalam metode

menghafal Al-Qur’an, diantaranya:

1) Di PP Sabilul Huda menggunakan metode deresan wajib 3 juz

setiap hari khusus untuk santri yang sudah khatam menghafal Al-

Qur’an 30 juz, sedangkan

2) Di PP Nazzalal Furqon menggunakan metode deresan wajib tiap

harinya ¼ juz untuk yang sudah khatam hafalan Al-Qur’an 30 juz,

dan metode muroja’ah kelompok setelah mengaji Al-Qur’an bakda

isya’.

4. Kelebihan dan kekurangan

Dari beberapa metode yang digunakan santri dalam menghafal Al-

Qur’an terdapat kelebihan dan kekurangan dalam setiap pelaksanaan-nya,

yaitu

a. Kelebihan dari setiap metode di atas adalah dapat membantu santri

dalam proses menghafalkan Al-Qur’an dan menjaga hafalan Al-

Qur’annya.

b. Kekurangan secara garis besar dari metode-metode di atas adalah

menghabiskan banyak waktu yang digunakan, ketelitian terhadap

Page 99: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

82

bacaan ayat-ayat Al-Qur’an dan juga membutuhkan kesabaran yang

ekstra bagi peng-hafal Al-Qur’an.

B. Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian lapangan yang penulis lakukan,

dengan uraian di atas, ada beberapa saran yang diajukan menyangkut

penelitian ini, yaitu:

1. Pondok Pesantren

Dilihat karakteristik dari kedua pondok pesantren yang berbeda,

mulai tahapan-tahapan awal sebelum melangkah pada menghafal Al-

Qur’an sampai tahapan menghafal Al-Qur’an sudah mumpuni dalam

mencetak generasi qur’an yang lebih konsisten terhadap apa yang sudah

menjadi tanggungjawab dalam belajar dan menjaga Al-Qur’an.

2. Santri

Dengan berbagai macam metode, dan banyak pula yang dilakukan

dalam menghafal Al-Qur’an melalui metode-metode tersebut. Tetap

menjaga kontinuitas dan berusaha istiqomah dalam menjaga hafalan Al-

Qur’an dengan baik.

Page 100: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

83

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Al-Karim

Al-Albani, Muhammad Nashiruddin. 2013a. Ringkasan Shahih Bukhari IV.Jakarta: Pustaka Azzam.

__________. 2013b. Shahih Sunan At-Tirmidzi (3). Jakarta: Pustaka Azzam.

__________. 2012. Ringkasan Shahih Muslim II. Jakarta: Pustaka Azzam.

__________. 2007. Shahih Sunan Abu Daud (I). Jakarta: Pustaka Azzam.

Al Hafidz, Ahsin W. 2000. Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an.Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: PT Rineka Cipta.

Badwilan, Ahmad Salim. 2009. Panduan Cepat Menghafal Al-Qur'an danRahasia-rahasia Keajaibannya. Jogjakarta: Diva Press

Djalal, Abdul. 2013. Ulumul Qur'an. Surabaya: CV Dunia Ilmu

Hariri, Ahmad. 2011. Korelasi Intensitas Metode Bimbingan Guru denganKemampuan Menghafal Al-Qur’an Santri Pondok PesantrenNazzalal Furqon Tingkir 2011. Skripsi tidak diterbitkan. Salatiga:Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

Moeleong, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Munir, M. 2006. Metode Dakwah . Jakarta: Prenada Media

Munjahid. 2007. Strategi Menghafal Al-Qur’an 10 Bulan Khatam.Yogyakarta: Idea Press

Qomar, Mujamil. Tanpa tahun. Pesantren: Dari Transformasi MetodologiMenuju Demokratisasi Institusi. Jakarta: Erlangga.

Shihab, M.Quraish. 1999. Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhu’i AtasPelbagai Persoalan Umat. Bandung: Mizan.

Page 101: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

84

Sugianto, Ilham Agus. 2004. Kiat Praktis Menghafal Al-Qur’an. Bandung:Mujahid Press

Sugiyono. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.Bandung. CV Alfabeta.

Syu'aib, Syeikh Abdul. Tanpa tahun. Menjiwai Qur'an. Terjemahan olehMuh. Alif. 2012. Yogyakarta: Mumtaz.

Thanthawi, Muhammad Sayyid. 2013. Ulumul Qur’an Teori & Metodologi.Jogjakarta: Ircisod

Wahid, Wiwi Alawiyah. 2014. Cara Cepat Bisa Menghafal Al-Qur’an.Jogjakarta: Diva Press

Zawawie, Mukhlishoh. 2011. Pedoman Membaca, Mendengar, danMenghafal Al-Qur’an. Solo: Tinta Medina.

http://muslim.or.id/9030/html : Keutamaan-keutamaan Al-Qur’an

Page 102: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

LAMPIRAN

Bagian Depan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon

Wawancara dengan Salah Satu Santri

Page 103: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

Kegiatan Mengaji Al-Qur’an Santri PP. Nazzalal Furqon

Kegiatan Muroja’ah Kelompok di PP. Nazzalal Furqon

Page 104: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

Kegiatan Semaan dengan Sesama Teman Tahfidz di PP.Nazzalal Furqon

Kegiatan Mengaji Kitab di PP.Nazzalal Furqon

Page 105: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

Kegiatan Mengaji Al-Qur’an dengan Abah Yai di PP. Sabilul Huda

Kegiatan Mengaji Al-Qur’an dengan Ibu Nyai di PP. Sabilul Huda

Page 106: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok

Kegiatan Deresan Wajib 1 Hari 3 Juz di PP.Sabilul Huda

k

Kegiatan Mengaji Kitab di PP.Sabilul Huda

Page 107: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok
Page 108: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok
Page 109: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok
Page 110: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok
Page 111: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok
Page 112: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok
Page 113: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok
Page 114: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok
Page 115: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok
Page 116: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok
Page 117: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok
Page 118: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok
Page 119: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok
Page 120: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok
Page 121: METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1456/1/skripsi.pdf · E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok