mentahan ose.docx

27
LEMBAR PENGESAHAN Judul Praktikum : Laporan Praktikum Pengantar Oseanografi Tanggal Praktikum : 17 - 20 Mei 2013 Tempat Praktikum : Pulau Tegal Nama : Marfalinda NPM : 1214111046 Fakultas : Pertanian Jurusan : Budidaya Perairan Kelompok : 7 (Tujuh) Bandar Lampung, 5 Juni 2013 Mengetahui, Asisten Asisten Aan Fahrizki Melisha NPM. 1014111021 NPM. 1114111035 Kata Pengantar

Transcript of mentahan ose.docx

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum:Laporan Praktikum Pengantar OseanografiTanggal Praktikum:17 - 20 Mei 2013Tempat Praktikum:Pulau TegalNama:MarfalindaNPM:1214111046Fakultas:PertanianJurusan:Budidaya PerairanKelompok:7 (Tujuh)

BandarLampung, 5 Juni 2013Mengetahui,AsistenAsisten

Aan FahrizkiMelishaNPM. 1014111021NPM. 1114111035Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan laporan praktikum pengantar oseanografi ini yang didalamnya membahas tentang kondisi oseanografi di perairan dengan berbagai macam aspek-aspek seperti aspek fisika, kimia, biologi, geografi, geologi dan ilmu-ilmu lainnya.Laporan ini saya susun sebagai salah satu pelengkap tugas dari mata kuliah oseanografi umum dan telah melakukan fieldtrip selama 4 hari di perairan kepulauan tegal. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kualitas air diperairan laut serta mengamati faktor-faktor fisika, kimia dan biologi pada air laut di Provinsi Lampung. Hasil kerja dan pengamatan dari praktikum ini dicatat dan dituangkan pada lembar laporan yang kemudian akan dikumpulkan kepada asisten dosen sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.Dalam penulisan laporan ini, saya mendapatkan banyak masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak dosen, asisten dosen serta rekan-rekan mahasiswa yang telah memberi masukan dan kritik maupun saran kepada saya. Saya menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun agar selanjutnya dapat memperbaiki menjadi yang lebih baik.Bandar Lampung, 5 Juni 2013

Penulis

I.PENDAHULUAN

1.1Latar BelakangKata oseanografi adalah kombinasi dari dua kata yunani : oceanus (samudera) dan graphos (uraian/deskripsi) sehingga oseanografi mempunyai arti deskripsi tentang samudera. Tetapi lingkup oseanografi pada kenyataannya lebih dari sekedar deskripsi tentang samudra, karena samudera sendiri akan melibatkan berbagai disiplin ilmu jika ingin diungkapkan.Dalam bahasa lain yang lebih lengkap, oseanografi dapat diartikan sebagai studi dan penjajahan ilmiah mengenai laut dan segala fenomenanya. Laut sendiri adalah bagian dari hidrosfer. Seperti diketahui bahwa bumi terdiri dari bagian yang disebut litosfer, bagian cair yang disebut hidrosfer dan bagian gas yang disebut atmosfer. Sementara itu bagian yang berkaitan dengan system ekologi seluruh makhluk hidup penghuni planet bumi dikelompokkab kedalam biosfer.Para ahli oseanografi mempelajari berbagai topic, termasuk organism laut dan dinamika ekosistem; arus samudera, ombak, dan dinamika fluida geofisika; tektonik lempeng dan geologi dasar laut; dan aliran berbagai zat kimia dan sifat fisik dalam samudera dan pada batas-batasnya. Topic beragam ini menunjukkan berbagai disiplin yang dihubungkan oleh ahli oceanografi untuk memperluas pengetahuan mengenai samudera dan memahami proses didalamnya: biologi, kimia, geologi, meteorology, dan fisika.

1.2Tujuan PraktikumSecara umum praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan fenomena oseanografi yang berkaitan dengan bidang keilmuan lainnya, secara khusus tujuan dari praktikum ini adalah :1.Memperoleh gambaran kuantitatif dari parameter fisika, parameter biologi dan parameter kimia.2.Dapat mengetahui dan menjelaskan sebab dan akibat dari nilai kuantitatif parameter fisika dan kimia yang telah diukur.3.Dapat memberikan kesimpulan dari data kuantitatif yang telah didapatkan.

Adapun tujuan diadakannya field trip oseanografi ini adalah :1.Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dari perkuliahan.2.Mahasiswa dapat membandingkan teori-teori yang didapatkan dari perkuliahan dengan kenyataan yang ada di alam.3.Mahasiswa terampil dalam hal-hal yang bersifat aplikasi oseanografi.

II.TINJAUAN PUSTAKA

2.1Gambaran Umum LokasiPulau tegal merupakan salah satu pulau kecil yang berada diperairan Teluk Lampung. Pulau Tegal mempunyai luas sekitar 98 hektar dengan jumlah penduduk 400 jiwa. Pantai dan taman bawah laut di Pulau Tegal masih terawatt baik, bahkan ada grup selam dari Unila (Universitas Lampung) yang merawatnya.Mereka menggantungkan hidup dari hasil perkebunan melinjo, kelapa, pisang, dan kopi, Pulau Tegal pertama kali dihuni awal tahun 1980-an. Pulau itu memiliki empat teluk, yaitu Teluk Putri, Teluk Baju, Teluk Bejo, dan Teluk Tegal yang menghadap ke arah Kota Bandar Lampung.Teluk Putri berada di sisi selatan pulau itu berdampingan dengan Teluk Bejo. Teluk Baju berada di sisi timur Pulau Tegal. Kondisi pantai di ketiga teluk itu jauh berbeda jika dibandingkan dengan kondisi pantai di Teluk Tegal yang kotor dan penuh sampah. Pulau tegal memiliki keidahan laut yang sangat menawan, banyak sekali ikan-ikan yang berwarna-warni yang hidup didalam perairan tersebut serta terumbuk karang nya yang begitu bagus.(Anonim, 2011)

2.2Sifat Air LautAir laut mengandung 3.5% garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut. Keberadaan garam-garaman mempengaruhi sifat fisis air laut (seperti: densitas, kompresbilitas, titik beku, dan temperatur dimana densitas menjadi maksimum) beberapa tingkat, tetapi tidak menentukannya. beberapa sifat (viskositas, daya serap cahay) tidak terpengaruh secara signifikan oleh salinitas. Dua sifat yang sangat ditentukan oleh jumlah garam di laut (salinitas) adalah daya hantar listrik (konduktivitas) dan tekanan osmosis. Garam-garaman utama yang terdapat dalam air laut adalah klorida (55%), natrium (31%), sulfat (8%), magnesium (4%), kalsium (1%), potasium (1%) dan sisanya (kurang dari 1%) terdiri dari bikarbonat, bromida , asam borak, strontium dan florida. Tiga sumber utama garam-garaman di laut adalah pelapukan batuan didarat, gas-gas vulkanik dan sirkulasi lubang-lubang hidrotermal (hydrothermal vents) di laut dalam. (Musrifin, 2005)2.2.1SuhuSuhu adalah ukuran derajat panas atau dingin suatu benda, alat yang digunakan untuk mengukur suhu disebut thermometer. Suhu air dipengaruhi komposisi subtract, kecerahan, kekeruhan, air tanah, dan pertukaran air, panas udara akibat respirasi dan naungan darin kondisi perairan tersebut. Semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut secara mikrokopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda setiap atom. Dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalambentuk perpindahan maupun gerakan ditempat berupa getaran. makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, semakin tinggi suhu benda tersebut. (Sihotang, 2006)

2.2.2SalinitasSalinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air. Salinitas juga dapat mengacu pada kandungan garam dalam tanah. Kandungan garam pada sebagian besar danau, sungai, dan saluran air alami sangat kecil sehingga air di tempat ini dikategorikansebagai air tawar. Kandungan garam sebenarnya pada air ini, secara definisi, kurang dari 0,05%. jika lebih dari itu, air dikategorikan sebagai air payau atau menjadi saline bila konsentrasinya 3 sampai 5%. lebih dari 5% disebut brine.(Sutrisno. T, 2004)2.2.3 pHpH adalah tingkatan yang menunjukkan asam/basanya suatu larutan yang diukur pada skala 00 sampai 14. Sebagian besar biota akuatik sensitive terhadap perubahan pH dan menyukai nilai pH 7-8,5. Nilai pH sangat mempengaruhi nilai proses biokimia perairan misalnya proses nitrifikasi akan berakhir jika pH rendah. (Novotny dan Olem dalam Effendi, 2003). Sebagian besar tumbuhan air mati karena tidak dapat bertoleransi terhadap pH rendah. Haslam 1995, (dalam Effendi 2003)2.2.4 Arusketika angin berhembus di laut, energy yang ditransfer dari angin ke batas permukaan, sebagian energy ini digunakan dalam pembentukkan gelombang gravitasi permukaan yang memberikan pergerakan air dari yang kecil kearah perambatan gelombang sehingga terbentuklah arus dilaut. Semakin cepat kecepatan anginh, semakin besar gaya gesekan yang bekerja pada permukaan laut, dan semakin besar arus permukaan. Dalam proses gesekan antara angin dengan permukaan laut dapat menghasilkan gerakan air yaitu pergerakan air laminar dan pergerakan air turbulen. (Supangat dan Susanna, 2003)2.2.5 GelombangGelombang laut atau ombak merupakan gerakan air laut yang paling umum dan mudah diamati. Jika ada dua massa benda yang berbeda kerapatannya (densitasnya) bergesekan satu sama lain, maka pada bidang gerakannya akan terbentuk gelombang. Gelombang terjadi karena beberapa sebab, yaitu karena angin, menabrak pantai, dan gempa bumi. Gerakan permukaan gelombang dapat dikelompokkan dalam gerak osilasi, gerak translasi dan gerak swash. (Purnomo, 2012)2.2.6 Pasang SurutGelombang-gelombang laut yang paling panjang adalah yang berhubungan dengan pasang surut, dan dikarakterisasi oleh naik dan turunnya permukaan laut yang berirama setelah periode beberapa jam. Pasang naik biasanya disebut sebagai aliran atau flow (flood), sedangkanpasang turun dinamakan (ebb). Istilah surut dan aliran pada pasang surut juga biasa digunakan untuk mengartikan arus-arus pasang itu sendiri. Dari awal mulanya telah diketahui bahwa ada hubungan antara pasang surut dengan matahari dan bulan. Pasang surut dalam keadaan tertinggi pada saat bulan purnama atau baru, dan waktu-waktu pasang surut yang tinggi pada lokasi tertentu dapat diperkirakan dihubungkan dengan posisi bulan dilangit. Karena pergerakan relatif bumi, matahari, bulan cukup rumit, maka mengakibatkan pengaruh mereka akan peristiwa pasang surut menghasilkan pola-pola kompleks yang sama. Meskipun begitu, jarak gaya-gaya yang ditimbulkan oleh pasang surut dapat dirumuskan dengan tepat, walaupun respon lautan atas gaya-gaya ini dimodifikasi oleh efek-efek permanen topografi dan efek sementara dari pola-pola cuaca. (Supangat, 2000)

2.2.7LamunLamun atau sea grass adalah satu-satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang terdapat di lngkungan laut dan hidup di perairan pantai yang dangkal. Seperti halnya rumput di darat, mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkai-tangkai yang merayap yang efektif untuk berkembang biak. Lamun berbunga, berbuah, dan menghasilkan biji.Lamun biasanya terdapat dalam julah yang melimpah dan sring membentk padang lamun yang lebat dan luas di perairan tropik. Sifat-sifa llingkungan pantai, terutama dekat estuari, cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan lamun. Namun seperti halnya mangrove, lamun juga hidup di lingkungan yang sulit. Pengaruh gelombang, sedimentasi, pemanasan air, pergantian pasang dan surut dan curah hujan, semuanya harus di hadapi dengan gigih denganpenyesuaian-penyesuaian secara morfologik dan faal.Penyesuaian secara morfologik dilakukan dengan berbagai bentuk, misalnya daun yang seperti rumput, lentur dan sistem akar dari rimpag yang meluas mampu berthan terhadap pengaruh ombak, pasut dan perpindahan sedimen du habitat pantai yang dangkal. Lamun yang hidup di periran yang sering terkena pemanasan yang intensif sehingga suhu air meninggi lebih banyak berupa varietas yang berdaun kecil.(Romimohtarto, 2001)

2.2.8MakrobhentosLamun adalah tumbuhan tingkat tinggi (Angiospermae) yang telah beradaptasi untuk dapat hidup terbenam di air laut. Dalam bahasa Inggris disebut seagrass. Istilah seagrass hendaknya jangan dikelirukan dengan seaweed yang dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan sebagai rumput laut yang sebenarnya merupakan tumbuhan tingkat rendah dan dikenal juga sebagai alga laut. (Bengen, 2001)

2.2.9PlanktonPlankton terdiri dari organisrne-oraganisrne yangberukuran kecil ( mikroskopik ) yang jumlahnya sangat banyak dan mereka ini tidak cukupkuat untuk menahan gerakan air yang begitu besar. Banyak di antara kelompok hewan iniyang merupakan golongan perenang aktif walaupun demikian mereka tetap terombang-ambing oleh arus lautan. Kelompok ini terdiri dari golongan binatang (zooplankton ) dangolongan tumbuh-tumbuhan ( fitoplankton ). (Rohmimohtarto dan Juwono,2003)

III.METODE3.1Waktu dan LokasiField trip oseanografi umum ini dilaksanakan pada hari Jum'at, Sabtu, Minggu dan Senin tanggal 17 - 20 Mei 2013 di Pulau Tegal.3.2Alat dan BahanAlat dan Bahan praktikum lapangan parameterAlat / Metode

Fisika

SuhuTermometer

ArusFloating drodge

GelombangPanjangTinggiPeriodeSudut refraksiTali berskalaPapan skalaStop watchAngel meter

Pasang surutPapan skala

KecerahanSecchi disk

Kimia

SalinitasRefraktometer

PhKertas lakmus

Biologi

MakrobenthosCore sampler

PlanktonPlanktonet

LamunTransek

Fraksi sedimenSaringan bertingkat

3.3Metode Kerja3.3.1SuhuCara pengukuran suhu air laut pada kedalaman tertentu dilakukan dengan menggunakan termometer balik. Termometer ini dari dua macam yaitu Termometer balik terbuka (unprotected reversing thermometer). Pada thermometer ini merkuri termometernya memiliki pelindung. Dan Termometer balik tertutup (protected reversing thermometer). Pada termometer ini merkuri termometernya memiliki pelindung dan berhungan langsung dengan parameter sebelumnya.Rumus thermometer protected :Tw = T' + C + IC =( T' + Vo )( T' - t )K - 100Keterangan :Tw= suhu air terkoreksiT'= suhu yang terbaca pada skala thermometer utamaC= koreksi muai panjangI= indeks koreksi termometer utamaVo= volume air raksa di bawah suhu 0- 120T= suhu pada termometer bantuK= koefisien muai panas termometer (dari tabel) = 6100Rumus thermometer unprotected :Tu = Tu' + C + IC =( Tu' + Vo )( Tw - t )KKeterangan :Tu= suhu air terkoreksiTu'= suhu yang terbaca pada skala termometer utamaC= koefisien muai panjangI= indeks koreksi termometer utamaVo= volume air raksa di bawah suhu 0- 130T= suhu pada termometer bantuK= koefisien muai panas termometer (dari tabel) = 6100

Untuk mengetahui kedalaman pengukuran suhu yang sesungguhnya adalah :Z =( TW unprotected - TW protected )m . QDimana :m= densitas rata-rata lapisan airQ= koefisien tekanan dari thermometer unprotectedCara kerjanya yaitu kedua termometer itu diletakkan secara terbalik dan diturunkan ke dalam perairan yang diinginkan. Lalu diamkan beberapa saat lalu lepas messenger melalui tali kemudian angkat dan baca skalanya. Pada masing-masing thermometer ini terdapat satu pasangan termometer yaitu termometer utama dan termometer bantu. cara menggunakannya dapat dilihat pada termometer utamanya. termometer utama berfungsi sebagai pembaca skala suhu insitu, sedangkan termometer bantu berfungsi sebagai suhu koreksian pada tabung gelas pelindung pada kedua termometer tersebut. nilai termometer bantu ini merupakan nilai koreksi suhu pada pembacaan suhu pada termometer utama suhu insitu untuk menghindari kesalahan pembacaan suhu insitu pada saat penarikan botol Nansen ke permukaan yang dapat menimbulkan perubahan suhu ditabung gelas pelindungnya.3.3.2ArusPengukuran arus dilakukan dengan dua metode yaitu metode langlarian. Metode langlarian menggunakan alatfloating droadge.Cara kerjanya yaitu langkah pertama Hanyutkanfloating droadgedi permukaan air pada jarak tertentu dengan menggunakan tali. Perhatikan waktu hingga tali tersebut menegang yang diakibatkan olehfloating droadgeyang terbawa oleh arus. Hitung waktu hingga tali tersebut menegang dengan menggunakanstopwatch.Setelah itu posisi diukur dengan menggunakan kompas ke arah utara dan dibidikkan ke arahfloating droadge.Kemudian pengukuran dilakukan 10 kali pengulangan.3.3.3Tinggi GelombangTinggi gelombang merupakan selisih gelombang tertinggi dengan gelombang terendah. Cara kerjanya yaitu menggunakan papan skala untuk menentukan tinggi gelombang tertinggi (puncak gelombang) dan gelombang terendah (lembah gelombang). Kemudian beberapa orang praktikan memegang papan skala pada kedalaman tertentu. Saat gelombang datang dilihat tinggi gelombang tertinggi dan gelombang terendah. Kemudian tinggi gelombang didapatkan dengan mengurangi nilai tinggi gelombang tertinggi dan tinggi gelombang terendah. Pengukuran dilakukan pada kondisi tanpa angin dan dengan kondisi penuh angin, masing-masing 10 kali pengulangan.3.3.4Panjang GelombangCara menentukan panjang gelombang adalah pengukuran panjang gelombang dilakukan oleh dua orang praktikan. Salah satu praktikan berdiri pada saat gelombang mencapai puncak, sedangkan yang lain mengejar puncak gelombang berikutnya. Jarak antara kedua praktikan dihubungkan dengan menggunakan tali tambang kecil, kemudian dikonversikan kedalam satuan ukur yang berlaku. Kemudian pengukuran dilakukan sebanyak 10 kali pengulangan.3.3.5Periode GelombangPara penentuan periode gelombang adalah periode gelombang dilakukan dengan menggunakan stopwatch. Seorang praktikan masuk ke dalam perairan dan mencatat banyaknya gelombang yang menerpa tubuhnya dalam selang waktu 1 menit. Konversikan nilai-nilai yang didapat untuk mengetahui nilai periode gelombang. Pengukuran terhadap gelombang dilakukan sebelum gelombang itu pecah. Kemudian Pengukuran dilakukan sebanyak 10 kali pengulangan.3.3.6Refraksi GelombangPengukuran sudut refraksi gelombang dilakukan dengan menggunakan view box, dengan menyiapkan kertas transparan dan letakkan di depan view box yang berfungsi untuk menggambar refraksi gelombang yang datang. Satu orang praktikan melihat gelombang yang datang melalu celah view box dan menandai gelombang yang datang dengan menggunakan penggaris. Setelah diketahui refraksi gelombangnya, lalu ditandai dengan membuat garis di kertas transparan yang digunakan.3.3.7Kemiringan PantaiPengukuran kemiringan pantai dilakukan dengan cara memberi tanda tempat mulai mengukur dengan menggunakan patok. Dari patok tersebut diukur sepanjang 3 meter tegak lurus dengan patok selanjutnya menggunakan tali. Hitung jarak permukaan pasir dengan tali tersebut, konversi satuan sudut dengan metode phytagoras. Ulangi hingga jaraknya dari pantai mencapai 20 meter. Lakukan pada 5 titik yang berbeda dengan jarak 3 m.3.3.8SalinitasSalinitas diukur dengan menggunakan refraktometer, yaitu dengan mengkalibrasi refraktometer dengan menggunakan akuades. Keringkan dengan tissue lalu tanda tera diarahkan ke nol (pengkalibrasian). Bilas kembali refraktometer dengan akuades dan keringkan. Beri satu tetes air sampel yang sudah diambil dengan menggunakan botol Nansen. Nilai salinitas akan terlihat pada skala refraktometer dengan peneropongan. Pengukuran salinitas dilakukan untuk setiap kedalaman yang berbeda. Lakukan sebanyak sepuluh kali pengulangan.3.3.9pHpH diukur dengan menggunakan kertas lakmusm yaitu dengan mencelupkan kertas lakmus kedalam air selama beberapa detik. Angkat dan amati perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus. Cocokan warna pada kertas lakmus dengan papan skala yang ada di wadah kertas lakmus. Lakukan sebanyak 10 kali pengulangan.3.3.10Pasang SurutPengukuran angin menggunakan alat papan skala. pengukuran dilakukan dengan melihat perubahan ketinggian permukaan air dengan interval waktu pengamatan setiap jam dengan lama pengamatan adalah 72 jam. Lokasi pemasangan papan skala dilakukan pada daerah yang terhindar dari osilasi/gerak turun naiknya air laut karena pengaruh pergerakan kapal, pada tempat yang mudah teramati. pemasangan papan skala hendaknya masih terendam pada saat surut terendah. Hasil pengamatan pasang surut disusun dalam bentuk table, kemudian dianalisa untuk mengetahui komponen pasang surut dan ditentukan tipe pasang surutnya berdasarkan bilangan Formzahl. analisis data pasang surut menggunakan metode analisis harmonic admiralty dengan bantuan perangkat lunak dari BPPT.3.3.11KecerahanKecerahan diukur dengan menggunakansecchi disk, yaitu dengan menyiapkan alat dan bahan. Membuat jarak 20 meter dari bibir pantai untuk pengukuran kecerahan. Masukkansecchi diskyang telah diberi pemberat dan tali sampai warna hitam menghilang, lalu ukur panjangnya. Kemudian masukkan lebih dalam lagi agar warna putih menghilang, lalu ukur panjangnya. Kemudian selisihkan panjang warna putih dengan warna hitam. Lalu catat hasilnya sebagai nilai kecerahan. Lakukan sebanyak 10 kali pengulangan.

3.3.12PlanktonPlankton diambil dengan menggunakan planktonet, yaitu dengan menyiapkan alat dan bahan. Masukkan sebanyak 10 ember air laut kedalam planktonet. Kemudian botol film hasil penyaringan diberi 3 tetes formalin 4% dan diberi label. Sample plankton diambil setiap 1 kali di setiap periode pengambilan. Kemudian pengamatan plankton dilakukan dilaboratorium

3.3.13MakrobhentosMakrobhentos diambil dengan menggunakancore sampler,yaitu dengan menyiapkan alat dan bahan. Membuat transek seluas 10 x 10 m. Masukkancore samplersampai menyentuh substrat. Kemudian tahan dengan papan kayu/triplek penyangga. Angkat dan masukkan ke dalam saringan. Makrobhentos yang berukuran besar lebih baik diidentifikasi dilapangan, tetapi makrobhentos yang berukuran kecil dimasukan kedalam plastik transparan, diberi air laut, diberi 5-10 tetes formalin 4% dan diberi label. Lalu lakukan 10 kali ulangan secara acak.3.3.14LamunLamun diamati dengan menggunakan transek dan diidentifikasi menggunakan buku identifikasi, yaitu dengan menyiapkan alat dan bahan. Meletakkan transek seluas 10 x10 m. Hitung jumlah rumpun dalam 1 transek. Hitung berapa buah lamun dalam satu rumpun. Mengukur panjang daun terpanjang dan daun terpendek. Mengukur lebar daun terkecil. Lalu lakukan 10 kali ulangan.3.3.15Fraksi Sedimenfraksi sedimen diamati dengan menggunakan saringan bertingkat dan ember dengan menyiapkan saringan bertingkat dengan ukuran messize lime tingkat dari ukuran terbesar sampai terkecil. Mengambil sampel sedimen sedalam 50 cm dengan menggunakan ember dan saringan dengan saringan pertama.Sedimen yang lolos tersaring dengan saringan pertama kemudian disaring dengan saringan kedua dan seterusnya. Timbang sedimen yang tersaring pada tiap-tiap saringan dan hitung persentasenya.

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Parameter FisikaSuhu

Suhu pada Thermometer TertutupUlangan ke-SabtuMingguSenin

T.AwalT.akhirT.AwalT.AkhirT.AwalT.Akhir

1313030293030,5

2312930293030,5

3313030293030,5

4312830293030,5

5312930293030,5

6312030293030,5

7312030293030,5

8312930293030,5

9312930293030,5

10312830293030,5

Sesuai pada tabel diatas bahwa suhu pada thermometer tertutup ini berkisar dari 28csampai31c,hal ini menunjukkan bahwa suhu di perairan pulau tegal ini adalah normal. Suhu merupakan ukuran energi gerakan molekul secara horizontal yang sesuai dengan garis lintang dan secara vertikal yang sesuai dengan kedalaman perairan.Suhu pada Thermometer TerbukaUlangan ke-SabtuMingguSenin

T.AwalT.akhirT.AwalT.AkhirT.AwalT.Akhir

1302830283028

2302930283028

3302930283028

4302830283028

5302830283028

6302930283028

7302930283028

8302830283029

9302930283029

10302830283029

Sedangkan pada tabel diatas bahwa suhu pada thermometer terbuka ini berkisar dari 28csampai30c,hal ini menunjukkan bahwa suhu di perairan pulau tegal ini adalah normal. Suhu merupakan ukuran energi gerakan molekul secara horizontal yang sesuai dengan garis lintang dan secara vertikal yang sesuai dengan kedalaman perairan.

ArusUlanganSabtuMingguSenin

10.00 WIB16.00 WIB10.00 WIB16.00 WIB10.00 WIB16.00 WIB

1.0,034 m/s0,04 m/s0,032 m/s0,029 m/s0,041 m/s

2.0,09 m/s0,027 m/s0,019 m/s0,038 m/s0,021 m/s

3.0,035 m/s0,41 m/s0,027 m/s0,033 m/s0,04 m/s

4.0,029 m/s0,029 m/s0,043 m/s0,034 m/s0,05 m/s

5.0,05 m/s0,035 m/s0,043 m/s0,033 m/s0,043 m/s

6.0,017 m/s0,033 m/s0,05 m/s0,032 m/s0,04 m/s

7.0,021 m/s0,022 m/s0,03 m/s0,041 m/s0,033 m/s

8.0,058 m/s0,055 m/s0,052 m/s0,019 m/s0,041 m/s

9.0,041 m/s0,031 m/s0,058 m/s0,021 m/s0,028 m/s

10.0,11 m/so,043 m/s0,066 m/s0,017 m/s0,043 m/s

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa kecepatan arus pada perairan pulau tegal inidiperoleh dari satuan sekon yang telah diubah menjadi satuan meter/sekon (m/s). Sehingga dalam menentukan hasil diperoleh dari panjang tali yang dibagi dengan kecepatan yang awal satuannya adalah sekon dan dilakukan sebanyak 10 kali pengulangan yang hasil akhirnya berbeda-beda. Perbedaan yang terjadi disebabkan dari tiupan angin. Saat praktikum sedang berlangsung angin datang berhembus kencang maka arus perairan menjadi besar. Dari data tersebut bahwa kecepatan arus tercepat adalah 0,04 m/s dan kecepatan arus paling lambat adalah 0,066 m/s. Faktor yang menyebabkan arus menjadi terhambat adalah adanya dua KJA dan pulau yang berada dibelakang lokasi praktikum. Penyebab utama arus permukaan laut samudera adalah tiupan angin yang bertiup melintasi permukaan bumi melintasi zona-zona lintang yang berbeda. Ketika angin melintasi permukaan samudera, maka massa air laut tertekan sesuai dengan arah angin.

Tinggi GelombangUlangan ke-SabtuMingguSenin

10.0016.0010.0016.0010.00

15 cm7 cm4 cm4 cm5 cm

24 cm7 cm5 cm5 cm4 cm

34 cm5 cm4 cm6 cm5 cm

45 cm7 cm5 cm4 cm5 cm

56 cm6 cm5 cm7 cm6 cm

65 cm8 cm4 cm3 cm4 cm

75 cm8 cm3 cm4 cm5 cm

85 cm6 cm5 cm3 cm4 cm

94 cm6 cm5 cm4 cm4 cm

106 cm7 cm5 cm5 cm5 cm

Gelombang atau ombak yang terjadi di lautan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam tergantung kepada gaya pembangkitnya. Pembangkit gelombang laut dapat disebabkan oleh angin, gaya tarik menarik bumi-bulan-matahari, gempa didasar laut, ataupun gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal. Pada kondisi sesungguhnya di alam, pergerakan orbital diperairan dangkal dekat dengan kawasan pantai dan energy gelombang mampu mempengaruhi kondisi pantai. Ketinggian dan periode gelombang tergantung kepada panjang fetch pembangkitannya. Fetch adalah jarak perjalanan tempuh gelombang dari awal pembangkitannya. Fetch ini dibatasi oleh bentuk daratan yang mengelilingi laut. semakin panjang fetchnya, ketinggian gelombangnya akan semakin besar. Energy gelombang akan membangkitkan arus dan mempengaruhi pergerakan sedimen dalam arah tegak lurus pantai dan sejajar pantai. Gelombang laut disebabkan oleh angin. Angin diatas lautan mentransfer energimya ke perairan, menyebabkan riak-riak, alun atau bukit, dan berubah menjadi apa yang disebut sebagai gelombang. Dibawah permukaan, gerakan berputar gelombang itu semakin mengecil, ada gerak orbital yang mengecil seiring dengan kedalaman air, sehingga kemudian di dasar hanya akan meninggalkan suatu gerakan kecil mendatar dari sisi ke sisi yang disebut surge.Periode

UlanganHari SabtuHari MingguHari Senin

XT = t / xXT = t / xXT = t / x

1.212,85 s212,85 s212,85 s

2.203 s193,15 s242,5 s

3.193,15 s203 s203 s

4.212,85 s173,52 s222,72 s

5.222,72 s203 s203 s

6.203 s193,15 s193,15 s

7.193,15 s212,85 s212,85 s

8.203 s183,33 s173,52 s

9.212,85 s193,15 s222,72 s

10.212,85 s173,52 s193,15 s

Dari data tabel diatas menunjukan bahwa setiap 1 menit gelombang yang datang hasil nya bervariasi. Selama 1 menit di hitung setiap gelombang yang datang. Pengamatan ini menggunakan alat yaitu stopwatch. Data diperoleh adalah periode minimal bernilai 17 x (x = gelombang yang datang). Dan periode maksimal bernilai 40 x (x = gelombang yang datang).

Sudut RefraksiUlangan ke-SabtuMingguSenin

10.0016.0010.0016.0010.00

13060503954

22530484552

34535524758

42840493668

52042644966

63843604953

72420653063

84558602666

92540552263

104950603565

Pengamatan sudut refraksi ini dilakukan dengan menggunaka view box yang telah terpasang kertas kalkir.Dari data sudut refraksi ini menunjukkan bahwa gelombang yang datang dan yang menyentuhview boxmendapatkannilai maksimum68 dan nilai minimum 22.

Kemiringan Pantai

Titik5 meter10 meter15 meter20 meter

10,10,070,070,0005

20,00160,00130,00130,0005

30,00170,00110,00110,0007

Kemiringan pantai yang terjadi di perairan pulau tegal inimenggambarkan bahwa kemiringan pantai di tiap titik yang berbeda memiliki perbedaan nilai kemiringannya. Perhitungan kemiringan pantai ini dapat dilihat pada lembar pengesahan yang kemudian di tabelkan pada tabel kemiringan pantai ini. Kemiringan pantai diukur dengan cara mengukur ke arah laut dalam sejauh 20 meter dari tepi pantai dan 3 meter ke arah kiri dari tepi pantai dan 3 meter ke arah kanan tepi pantai. Pengukuran ini menggukan alat pipa skala. Dihitung dari 5 meter pertama dari permukaan pantai menuju laut dalam sampai 5 meter berikut di kedalaman 20 meter dari permukaan pantai.Pasang SurutHariWaktuKetinggian

Jumat, 17 Mei 201317.00 WIB117 cm

18.00 WIB120 cm

19.00 WIB124 cm

20.00 WIB136 cm

21.00 WIB140 cm

22.00 WIB160 cm

23.00 WIB173 cm

24.00 WIB170 cm

Sabtu, 18 Mei 201301.00 WIB160 cm

02.00 WIB168 cm

03.00 WIB152 cm

04.00 WIB145 cm

05.00 WIB130 cm

06.00 WIB130 cm

07.00 WIB147 cm

08.00 WIB150 cm

09.00 WIB165 cm

10.00 WIB170 cm

11.00 WIB180 cm

12.00 WIB178 cm

13.00 WIB175 cm

14.00 WIB163 cm

15.00 WIB155 cm

16.00 WIB140 cm

17.00 WIB130 cm

18.00 WIB125 cm

19.00 WIB120 cm

20.00 WIB125 cm

21.00 WIB135 cm

22.00 WIB150 cm

23.00 WIB170 cm

24.00 WIB165 cm

Minggu, 19 Mei 201301.00 WIB163 cm

02.00 WIB160 cm

03.00 WIB155 cm

04.00 WIB152 cm

05.00 WIB150 cm

06.00 WIB140 cm

07.00 WIB137 cm

08.00 WIB138 cm

09.00 WIB153 cm

10.00 WIB155 cm

11.00 WIB160 cm

12.00 WIB173 cm

13.00 WIB170 cm

14.00 WIB168 cm

15.00 WIB162 cm

16.00 WIB150 cm

17.00 WIB142 cm

18.00 WIB130 cm

19.00 WIB120 cm

20.00 WIB126 cm

21.00 WIB135 cm

22.00 WIB147 cm