Mentahan Surat Al Mujadalah

27
: ُ اِ ح سْ ف ي واُ ح سْ ف ا فِ سِ ل ا ج مْ ل ا يِ ف واُ ح س ف يْ مُ ك ل ل يِ ف ا ذِ & وا اُ ن م) ا * ن يِ ذ ال ا هُ ي 3 ا ا ي واُ ت وُ 3 ا * ن يِ ذ ال وْ مُ ك يِ م واُ ن م) ا * ن يِ ذ الُ اِ ع فْ ر ي واُ زُ ? ش ن ا وا فُ زُ ? ش ن ا ل يِ ف ا ذِ & ا وْ مُ ك لٌ ز يِ D ب خ * ونُ ل مْ ع ي ا مِ بُ ا وٍ ات خ ر ذ مْ لِ عْ ل اIndonesia: Hai orang-orang yang beriman, apabiladikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalammajelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akanmemberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:"Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akanmeninggikan orang-orang yang beriman di antaramu danorang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapaderajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamukerjakan. -Hadits dan Ayat tentang Kewajiban Menuntut Ilmu- Orang yang mempunyai ilmu mendapat kehormatan di sisi Allah dan Rasul-Nya. Banyak ayat Al-Qur’an yang mengarah agar umatnya mau menuntut ilmu , seperti yang terdapat dalam Qs Al Mujadalah ayat 11 : R ِ ع فْ ر يُ ه ل ل ا * ن يِ ذ ال واُ ن م ا ءْ مُ ك يِ م * ن يِ ذ ال و واُ ت وُ 3 ا مْ لِ عْ ل اٍ ات خ ر ذُ ه ل ل ا و ا مِ ب * ونُ ل مْ ع يُ ُ ز يِ D ب خArtinya : Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.s. al-Mujadalah : 11) " Hadits dan Ayat tentang Kewajiban Menuntut Ilmu

description

mfdghngbkn

Transcript of Mentahan Surat Al Mujadalah

Page 1: Mentahan Surat Al Mujadalah

�م�ج�ال�س� : ال ف�ي ح وا �ف�س� ت م� �ك ل ق�يل� �ذ�ا إ وا آم�ن �ذ�ين� ال !ه�ا ي� أ �ا ي

ف�ع� �ر� ي وا ز ف�انش وا ز انش ق�يل� �ذ�ا و�إ م� �ك ل �ه الل ح� �ف�س� ي ح وا ف�اف�س��م�ا ب �ه و�الل ج�ات- د�ر� �م� �ع�ل ال وا وت أ �ذ�ين� و�ال م� م�نك وا آم�ن �ذ�ين� ال �ه الل

�ير3 ب خ� �ع�م�ل ون� تIndonesia: Hai orang-orang yang beriman, apabiladikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalammajelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akanmemberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:"Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akanmeninggikan orang-orang yang beriman di antaramu danorang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapaderajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamukerjakan.

-Hadits dan Ayat  tentang Kewajiban Menuntut Ilmu- Orang yang mempunyai  ilmu mendapat

kehormatan di sisi Allah dan Rasul-Nya. Banyak ayat Al-Qur’an yang mengarah agar umatnya mau

menuntut ilmu, seperti yang terdapat dalam Qs Al Mujadalah ayat 11:

�ر�ف�ع� وا ال�ذ�ين� الله ي وا و�ال�ذ�ين� م�نك م� ء�ام�ن �م�ا و�الله د�ر�ج�ات- ال�ع�ل�م� أ وت �ع�م�ل ون� ب ت �ير خ�ب

Artinya :

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang

diberi  ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.s. al-Mujadalah : 11)

"

Hadits dan Ayat  tentang Kewajiban Menuntut Ilmu

 "

Dari Abdullah bin Mas’ud r.a. Nabi Muhamad pernah bersabda :”Janganlah ingin seperti orang lain,

kecuali seperti dua orang ini. Pertama orang yang diberi Allah kekayaan berlimpah dan ia

membelanjakannya secara benar, kedua orang yang diberi Allah al-Hikmah dan ia berprilaku sesuai

dengannya dan mengajarkannya kepada orang lain (HR Bukhari)

Hadits   di atas mengandung pokok materi yaitu seorang muslim harus merasa iri dalam beberapa hal.

Memang iri atau perbuatan hasud adalah perbuatan yang dilarang dalam ajaran Islam, tetapi ada dua

Page 2: Mentahan Surat Al Mujadalah

hasud yang harus ada pada diri seorang muslim, yaitu pertama menginginkan banyak harta dan

harta itu dibelanjakan di jalan Allah seperti dengan berinfaq, shadaqah dan lainnya. Harta ini tidak

digunakan untuk berbuat dosa dan maksiat kepada Allah, kedua menginginkan ilmu seperti yang

dimiliki orang lain, kemudian ilmuitu diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, juga diajarkan kepada

orang lain dengan ikhlash.

Hukum mencari ilmu itu wajib, dengan rincian, pertama hukumnya menjadifardhu ‘ain untuk

mempelajari ilmu agama seperti aqidah, fiqih, akhlak serta Al-Qur’an. Ilmu-ilmu ini bersipatpraktis,

artinya setiap muslim wajib memahami dan mempraktekkan dalam pengabdiannya kepada

Allah. Fardu ‘ain artinya setiap orang muslim wajib mempelajarinya, tidak boleh tidak.

Dan kedua hukumnya menjadi fardu kifayah untuk mempelajari ilmu pengetahuan umum

seperti : ilmu sosial, kedokteran, ekonomi serta teknologi.Fardu Kifayah artinya tidak semua orang

dituntut untuk memahami serta mempraktekkan ilmu-ilmu tersebut, boleh hanya sebagian orang

saja.

Kewajiban menuntut ilmu ini ditegaskan dalam hadits nabi, yaitu :

�م� ط�ل�ب (( البر عبد إبن رواه �لع�ل �ض�ة3 ا لk ع�ل�ى ف�ر�ي - ك �م ل �م�ة- و� م س� ل م س�

Artinya :

Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat”(HR. Ibnu Abdil Bari)

Secara jelas dan tegas hadits   di atas menyebutkan bahwa menuntut ilmu itu diwajibkan bukan saja

kepada laki-laki, juga kepada perempuan. Tidak ada perbedaan bagi laki-laki ataupun perempuan

dalam mencari ilmu, semuanya wajib. Hanya saja bahwa dalam mencari ilmu itu harus tetap sesuai

dengan ketentuan Islam.

Kewajiban menuntut ilmu waktunya tidak ditentukan sebagimana dalam shalat, tetapi setiap ada

kesempatan untuk menuntutnya, maka kita harus menuntut ilmu. Menuntut ilmu   tidak saja dapat

dilaksanakan di lembaga-lembaga formal, tetapi juga dapat dilakukan lembaga non formal. Bahkan,

pengalaman kehidupanpun merupakan guru bagi kita semua, di mana kita bisa mengambil pelajaran

dari setiap kejadian yang terjadi di sekeliling kita. Begitu juga masalah tempat, kita dianjurkan

untuk menuntut ilmu dimana saja, baik di tempat yang dekat maupun di tempat yang jauh, asalkan

ilmu tersebut bermanfaat bagi kita. Nabi pernah memerintahkan kepada umatnya untuk menuntut

ilmu walaupun sampai di tempat yang jauh seperti negeri China.

Page 3: Mentahan Surat Al Mujadalah

Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: “Berlapang-

lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya Alloh akan memberi

kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka

berdirilah, niscaya Alloh akan meninggikan orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

dan Alloh Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Al Mujadalah 11)

 

Kandungan Ayat 11 Surat Al Mujadalah:

- Ayat 11 Surat Al Mujadalah terletak di halaman 434 baris 7 sampai 10.

- 2 perintah dan 2 janji Alloh:

2 perintah: 1. Berlapang-lapanglah dalam majlis. 2. Berdirilah …

2 janji Alloh: 1. Alloh akan memberi kelapangan  2. Alloh akan meninggikan

derajat

- Lafadz Alloh diulang 3 x. Rangkaian Lafadz “alladziina aamanuu” (orang-

orang yang beriman) diulang 2x.

- Jumlah huruf “fa” ada 7, huruf “ya” 10,

Asbabun Nuzul (sebab turunnya) ayat 11 surat Al Mujadalah:

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa apabila ada orang yang baru

datang ke majlis Rosululloh, para sahabat tidak mau memberikan tempat

duduk di sisi Rosululloh. Maka turunlah ayat ini (58:11) sebagai perintah

untuk memberikan tempat kepada orang yang  baru datang. (Diriwayatkan

oleh Ibnu Jarir dari Qotadah)

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ayat 11 ini turun pada hari Jum’at,

di saat pahlawan-pahlawan Badr datang ke tempat pertemuan yg penuh

sesak. Orang-orang tidak memberi tempat kpd yg baru datang itu, sehingga

terpaksa mereka berdiri. Rosululloh menyuruh berdiri kpd pribumi, dan

tamu-tamu itu (Pahlawan Badar) disuruh duduk di tempat mereka. Orang-

Page 4: Mentahan Surat Al Mujadalah

orang yg disuruh pindah tempat itu merasa tersinggung perasaannya. Ayat

ini (ayat 11) turun sbg perintah kpd kaum mu’minin untuk menaati perintah

Rosululloh dan memberikan kesempatan duduk kpd sesama mu’min.

PEMBAHASANA.QS. Al-Mujadalah, 58 : 11.

�ن� �ذ�ي ال الله ف�ع� �ر� ي وا ز �ش ف�ان وا ز �ش ان �ل� ق�ي �ذ�ا و�إ ، م� �ك ل الله خ� �ف�س� ي خ و�ا ف�اف�س� �م�ج�ال�س� ال ف�ي� خ و�ا �ف�س� ت م� �ك ل �ل� ق�ي �ذ�ا إ و�ا م�ن� أ �ن� �ذ�ي �ال !ها �ي �ا ي

: ( المجادله �ر3 �ي ب خ� و�ن� �عءم�ل ت �م�ا ب و�الله ، ج�ات- د�ر� �ع�ل�م� واال ت أ �ن� �ذ�ي و�ال ، م� �ك م�ن و�ا م�ن� (١١أ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan keoadamu:”berlapang-lapanglah kamu dalam majelis”, maka lapangkanlah. Niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:”berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. )QS. Al-Mujadalah, 58:11(Selanjutnya berkenaan dengan ayat tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut:Kata tafassahu pada ayat tersebut maksudnya adalah tawassa’u yaitu saling meluaskan dan mempersilahkan.Kata yafsahillahu lakum maksudnya Allah akan melapangkan rahmat dan rizki bagi mereka.Kata unsuzyu maksudnya saling merendahkan hati untuk memberi kesempatan kepada setiap orang yang datang.Kata yarfa’illahu ladzina amanu maksudnya Allah akan mengangkat derajat mereka yang telah memuliakan dan memiliki ilmu di akhirat pada tempat yang khusus sesuai dengan kemuliaan dan ketinggian derajatnya.Dari ayat tersebut dapat diketahui, hal sebagai berikut:Pertama : Bahwa para sahabat berupaya ingin saling mendekat pada saat berada di majelis Rasulullah saw, dengan tujuan agar ia dapat mudah mendengar wejangan dari Rasulullah saw. Yang diyakini bahwa dalam wejangannya itu terdapat kebaikan yang amat dalam serta keistimewaan yang agung.Kedua : Bahwa perintah untuk saling meluangkan dan meluaskan tempat ketika berada di majelis, tidak saling berdesakan dan berhimpitan dapat dilakukan sepanjang dimungkinkan, karena cara demikian dapat menimbulkan keakraban diantara sesama orang yang berada di dalam majelis dan bersama-sama dapat mendengar wejangan Rasulullah saw.Ketiga : Bahwa pada setiap orang yang memberikan kemudahan kepada hamba Allah yang ingin menuju pintu kebaikan dan kedamaian, Allah akan memberikan keluasan kebaikan di dunia dan akhirat.2 Singkatnya ayat ini berisi perintah untuk memberikan kelapangan dalam mendatangkan setiap kebaikan dan memberikan rasa kebahagiaan kepada setiap orang Islam. Atas dasar inilah Rasulullah saw, menegaskan bahwa Allah akan selalu menolong hambanya, selama hamba tersebut selalu menolong sesama saudaranya.3Adapun arti potongan ayat dibawah ini adalah:

خ و�ا ف�اف�س� �م�ج�ال�س� ال ف�ي� خ و�ا �ف�س� ت م� �ك ل �ل� ق�ي �ذ�ا إMaksudnya adalah apabila kamu diminta berdiri selama berada di majelis Rasulullah saw, maka segeralah berdiri, karena Rasulullah saw terkadang mengamati keadaan setiap individu, sehingga dapat diketahui setiap keadaan orang tersebut, atau karena Rasulullah saw, ingin menyerahkan suatu tugas khusus yang tidak mungkin tugas tersebut dapat dikerjakan oleh orang lain. Berhubungan dengan hal yang demikian, maka bagi orang yang datang terdahulu di majelis tersebut tidak boleh mempersilahkan orang yang datang belakangan untuk duduk di tempat duduknya.Imam Malik, Bukhari, Muslim dan Turmudzi meriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah saw, bersabda: La yuqimu al-rajulu min majlisi walakin tafassakhu wa tawassa’u. Yang artinya: seorang tidak sepantasnya mempersilahkan tempat duduknya kepada orang lain )yang datang belakangan(. Tetapi cukup dengan memberikan kelapangan dan mempersilahkan lewat.

Page 5: Mentahan Surat Al Mujadalah

ج�ات- د�ر� �ع�ل�م� واال ت أ �ن� �ذ�ي و�ال ، م� �ك م�ن و�ا م�ن� أ �ن� �ذ�ي ال الله ف�ع� �ر� ي

maksudnya adalah bahwa Allah akan mengangkat orang mukmin yang melaksanakan segala perintahnya dengan memberikan kedudukan yang khusus, baik dari pahala maupun keadilan-Nya. Singkatnya bahwa setiap orang mukmin dianjurkanagar memberikan kelapangan kepada sesama kawannyaitu datang belakangan, atau apabila dianjurkan agar keluar meninggalkan majelis, maka segera tinggalkanlah tempat itu, dan jangan ada prasangka bahwa perintah tersebut akan menghilanhkan haknya. Melainkan merupakan kesempatan yang dapat menambah kedekatan pada Tuhannya, karena Allah tidakakan menyia-nyiakan setiap perbuatan yang dilakukan hambanya. Melainkan akan diberikan balasan yang setimpal di dunia dan akhirat.Sedangkan potongan ayat 3ر� �ي ب خ� و�ن� �عءم�ل ت �م�ا ب maksudnya bahwa Allah mengetahui setiap perbuatan yang baik و�اللهdan buruk yang dilakukan hamba-Nya, dan akan membalasnya amal tersebut. Orang yang baik akan di balas dengan kebaikan. Demikian pula orang yang berbuat buruk akan dibalas buruk atau diampuni-Nya.4Ayat tersebut diatas selanjutnya sering digunakan para ahli untuk mendorong diadakannya kegiatan di bidang ilmu pengetahuan dengan cara menjunjung tinggi atau mengadakan dan menghadiri majelis ilmu. Orang yang mendapatkan ilmu itu selanjutnya akan mencapai derajat yang tinggi dari Allah.

Sabda Rasulullah Saw dalam sebuah hadits “Kefakiran dapat menjerumuskan seseorang kedalam kekufuran”. Kefakiran adalah salah satu bentuk penyakit yang memang seringkali dapat membuat orang terjerumus ke dalam lembah kemaksiatan. Oleh sebab itu, masalah kekayaan atau harta merupakan hal urgen dalam agama. Allah dengan tegas memerintah hambanya agar tidak melupakan kehidupan dunia dan mempunyai etos kerja yang tinggi dalam meraih kehidupan di dunia mendapat perhatian besar dalam Islam.Dalam QS. Al-Mujadalah ayat 11 Allah berfirman :”Hai orang-orang yang beriman apabila dikatakan kepadamu ‘berlapang-lapanglah dalam majelis’ maka lapangkanlah niscaya Allah akan member kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan ‘berdirilah kamu’ maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.Asbabun Nuzul QS. Al-Mujadalah ayat 11 ini, diriwayatkan oleh Ibn Abi Hatim dari Muqatil bin Hibban, ia mengatakan bahwa pada suatu hari yaitu hari Jum’at, Rasulullah Saw berada di Shuffah mengadakan pertemuan di suatu tempat yang sempit, dengan maksud menghormati pahlawan perang Badar yang terdiri dari kaum Muhajirin dan Anshar. Beberapa pahlawan perang Badar ini terlambat datang, diantaranya Tsabit bin Qais, sehingga mereka berdiri diluar ruangan. Mereka mengucapkan salam “Assalamu’alaikum Ayyuhan Nabi Wabarakatuh”, lalu Nabi menjawabnya. Mereka pun mengucapkan sama kepada orang-orang yang terlebih dahulu datang, dan dijawab pula oleh mereka. Para pahlawan Badar itu tetap berdiri, menunggu tempat yang disediakan bagi mereka tetapi tak ada yang memperdulikannya. Melihat keadaan tersebut, Rasulullah menjadi kecewa lalu menyuruh kepada orang-orang di sekitarnya untuk berdiri. Diantara mereka ada yang berdiri tetapi rasa keengganan nampak di wajah mereka. Maka orang-orang munafik memberikan reaksi dengan maksud mencela Nabi, sambil mengatakan “Demi Allah,

Page 6: Mentahan Surat Al Mujadalah

Muhammad tidak adil, ada orang yang lebih dahulu datang dengan maksud memperoleh tempat duduk di dekatnya, tetapi disuruh berdiri untuk diberikan kepada orang yang terlambat datang”. Lalu turunlah ayat ini.Bagian akhir ayat ini menjelaskan bahwa Allah akan mengangkat tinggi kedudukan orang yang beriman dan orang yang diberi ilmu. Orang-orang yang beriman diangkat kedudukannya oleh Allah dan Rasul-Nya, sedangkan orang-orang yang berilmu diangkat kedudukannya karena mereka dapat member banyak manfaat kepada orang lain. Ilmu disini tidak terbatas pada ilmu-ilmu agama saja, tetapi termasuk di dalamnya ilmu-ilmu keduniaan. Apapun ilmu yang dimiliki seseorang bila ilmu itu bermanfaat bagi dirinya dan orang lain, ilmu itu tergolong salah satu dalam tiga pusaka yang tidak akan punah meskipun pemiliknya telah meninggal dunia. Tiga pusaka dimaksud adalah sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shaleh yang mendoakan kepada orang tuanya.Dalam QS. Al-Mujadalah ayat 11 di atas, Allah menganjurkan kepada kita agar senantiasa mau bekerja keras, baik dalam menuntut ilmu maupun bekerja mencari nafkah. Hanya orang-orang yang rajin belajarlah yang akan mendapatkan banyak ilmu. Dan hanya orang-orang yang berilmulah yang memiliki semangat kerja untuk meraih kebahagiaan hidup. Oleh karena itu, Allah menjamin akan mengangkat derajat kehidupan orang-orang yang beriman dan berilmu.Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menyaksikan orang yang rajin belajar dan bekerja hidupnya sukses dan berprestasi, sedangkan orang yang malas dan tidak memiliki ilmu hidupnya susah dan selalu gagal. Betapa pentingnya memiliki ilmu pengetahuan dan semangat berkerja keras. Sebab hanya dengan ilmu yang bermanfaat dan amal yang bergunalah manusia akan mendapatkan kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat.Perilaku orang yang mengamalkan isi kandungan ayat antara lain :

1. Perilaku disiplin dan taat asas, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan baik diri sendiri maupun orang lain

2. Menghormati hak dan kewibawaan orang lain, sebab pada dasarnya semua orang ingin dihargai dan dihormati kewibawaannya

3. Rajin dan giat mencari ilmu, baik ilmu umum maupun ilmu agama1. Rajin dan taat beribadah kepada Allah2. Bersikap sportif dan konsekuen dengan bersedia menerima kesalahan dan kekurang diri

sendiri serta mengakui kelebihan dan kebenaran dari orang lain3. Bekerja/belajar sesuai dengan aturan yang telah ditentukan4. Bekerja/belajar dengan penuh semangat, sehingga dipandang sebagai sesuatu yang

menyenangkan5. Bekerja dengan sikap penuh tanggung jawab, tidak hanya kepada manusia melainkan

kepada Allah6. Bekerja dengan didasari niat ibadah kepada Allah Swt.

Sebagai generasi yang hidup pada era modern, persaingan hidup semakin ketat dan peluang mendapat pekerjaan semakin sempit, hendaknya kita dapat mempersiapkan diri dengan berbagai bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan, serta etos kerja yang baik. Dengan demikian kita tidak akan tertinggal oleh generasi lain yang juga memiliki perbekalan diri yang cukup. Oleh sebab itu, hendaknya kita dapat membiasakan diri beretos kerja yang

Page 7: Mentahan Surat Al Mujadalah

baik sejak saat ini. Untuk dapat membiasakan diri menerapkan beretos kerja yang baik, hendaknya terlebih dahulu diperhatikan :

1. Pahami dengan baik bahwa waktu dan kesempatan datangnya hanya sekali dalam seumur hidup. Hari ini tidak akan datang lagi pada hari esok atau lusa, ia akan terkubur oleh hari-hari berikutnya.

2. Biasakan menghargai waktu dan menggunakannya untuk hal-hal yang positif, jangan biarkan waktu berlalu tanpa arti atau terisi dengan perbuatan yang sia-sia

3. Biasakan hidup teratur dan bersikap disiplin, taat kepada aturan, tepat atas komitmen, dan setia pada janji, sehingga hidup terasa indah dan bermakna

4. Jadikan suatu pekerjaan sebagai kewajiban yang harus ditunaikan, sehingga tidak terbersit pikiran akan menyepelekannya

5. Mulailah membiasakan diri beretos kerja yang baik sejak sekarang, dengan menata jadwal kegiatan sendiri dan berusaha menepati dan melaksanakannya.

Page 8: Mentahan Surat Al Mujadalah

Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

MUNASABAH SURAH

AL-JUMU’AH AYAT 9-10

Pada saat Rasulullah SAW. berkhutbah pada hari jum’at

maka datanglah kafilah yang membawa barang dagangan dari Syam. Kemudian

orang-orang yang sedang mendengarkan khutbah dari Rasulullah SAW pada saat itu mereka

Page 9: Mentahan Surat Al Mujadalah

keluar untuk menjemput rombongan kafilah itu sehingga hanya tinggal 12 orang

saja yang duduk mendengarkan khutbah dari Rasulullah. Dengan terjadinya

peristiwa tersebut maka turunlah ayat yang selanjutnya )ayat 11( yang

menegaskan bahwa apa yang ada pada sisi Allah SWT. jauh lebih baik dari pada

apa yang ada pada perniagaan. )Munajab Mahali, 2002: 816(

  Menurut Syekh Hj.

Abdul Halim Hasan dalam bukunya Tafsir Al-Ahkam di dalam Surah Al-Jumu’ah ayat

9.

Ulama telah sepakat bahwa yang dimaksud dengan panggilan pada hari

jum’at itu ialah adzan ketika khatib telah naik ke atas mimbar dan akan memulai

mengucapkan khutbahnya.

Pada zaman Rasulullah SAW, Abu Bakar dan Umar

melaksanakan adzan jum’at dilaksanakan hanya satu kali, yaitu sesudah khatib

naik ke atas mimbar. Diriwayatkan oleh Zuhri dari Saib bin Zaif dia berkata :

tidak ada di zaman Rasulullah SAW. melainkan seorang muadzin saja yang

mengumandangkan adzan ketika Rasulullah SAW. Telah naik ke atas mimbar,

kemudian qomat setelah beliau turun demikian juga yang dilakukan Abu Bakar Dan

Umar.

Di zaman Usman karena orang telah bertambah banyak, maka

ia menambah adzan itu. Menurut yang telah diriwayatkan dari Salaf, mereka tidak

menyetujui  tambahan adzan pertama itu,

yaitu adzan sebelum khatib naik ke atas mimbar. Wafi’ mengatakan bahwa dia menerima

keterangan

Page 10: Mentahan Surat Al Mujadalah

dari Usman bin Al-Ghar. Wafi’ berkata “maka dia menjawab Ibnu Umar mengatakan

bahwa, itu adalah bid’ah dan bid’ah itu sesat walaupun orang banyak memandang

hal itu baik”. )Abdul Halim Hasan, 2006: 598-599(

 

 

Menurut Ahmad Mushthafa

Al-Maraghi dalam bukunya Terjemahan Tafsir Al-Maraghi, apabila muadzin ada

dihadapan imam, sedang imam duduk di atas mimbar untuk salat maka tinggalkanlah

jual beli dan berjalanlah untuk mendengarkan nasehat imam di dalam khutbahnya

dan hendaklah kamu berjalan dengan tenang, perlahan dengan tentram, sehingga

kamu sampai ke masjid.

Perintah kepada orang-orang mukmin agar bejalan untuk salat jum’at

dengan tenang, telah diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah

bahwa Nabi SAW. mengatakan “apabila salat

diqamati maka janganlah kamu mendatangi dengan tergesah-gesah, tetapi

datangilah salat itu dengan tenang dan tentram. Salatlah apa yang kamu dapati

dari salat itu dan sempurnakanlah apa yang kamu ketinggalan dari salat itu”.

Page 11: Mentahan Surat Al Mujadalah

Dari Abu Qatadah ia berkata ketika kami salat bersama

Nabi SAW. tiba-tiba mendengar kegaduhan beberapa orang lelaki ketika beliau

selesai salat, beliau menanyakan “ada apa

kamu?”, mereka menjawab “kami

bergegas-gegas untuk salat”. Beliau mengatakan “jangan kamu

lakukan itu”. )HR.Al-Bukhari dan Muslim( 

 

 

 

Berjalanlah untuk salat itu, yakni meninggalkan jual

beli lebih baik bagimu daripada sibuk dengan jual beli dan mencari manfaat

duniawi, sebab kemanfaatan akherati itu lebih baik dan lebih kekal karena ia

memiliki kemanfaatan abadi. Sedang kemanfaatan duniawi adalah lenyap )fana(.

Dan apa yang di sisi Allah itu lebih baik bagimu, jika kamu termasuk

orang-orang yang mempunyai pengetahuan yang benar tentang apa yang berbahaya

dan apa yang bermanfaat. )Ahmad Mustafa Al-Maraghi, 1993: 162-165(

Page 12: Mentahan Surat Al Mujadalah

Apabila dipanggil )diundang( pada hari jum’at, hendaklah

kamu pergi sembahyang jum’at dan tinggalkan perdagangan, perusahaan dan apa-apa

pekerjaanmu. Apabila telah selesai sembahyang jum’at itu, hendaklah kamu

bertebaran di muka bumi, sambil mengerjakan jabatan kamu masing-masing dan

menungtut kurnia )rezeki( Allah. Pada itu janganlah kamu lupa mengingat Allah,

yaitu mengerjakan sembahyang pada tiap-tiap waktunya. Ayat-ayat ini menunjukkan

dua perkara:

1. Bahwa salat jum’at itu perlu

mengerjakannya, sebagai ganti dari salat dzuhur, yaitu atas tiap-tiap

orang laki-laki , kecuali jika ada dzuhur, seperti sakit, dalam

perjalanan, hari hujan dan sebagainya. Maka ketika itu tiadalah wajib

salat jum’at melainkan salat dzuhur saja.

2. Bahwa kita tidak disuruh oleh

agama Islam meninggalkan pekerjaan )perusahaan( pada hari jum’at,

melainkan sekedar untuk mengerjakan salat jum’at dan mendengar khutbah

saja. Selain dari pada itu kita boleh bekerja seperti pada hari yang lain.

Yang terlarang dalam agama Islam ialah bahwa, mereka

meneruskan juga perniagaannya atau permainannya, sedang imam telah membaca

khutbah sehingga imam berdiri seorang dirinya saja. )Mahmud Yunus, 2002:

828-830(

 

Page 13: Mentahan Surat Al Mujadalah

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

Page 14: Mentahan Surat Al Mujadalah

Kesimpulan

 

Ayat 9-10 pada Surah Al-Jumu’ah memberikan gambaran

tentang kegiatan kaum muslimin pada hari jum’at, sebagaimana orang Yahudi

mengistimewakan hari sabtu dan kaum Nasrani menghormati hari ahad, sedangkan

jum’at merupakan hari yang istimewa bagi kaum muslimin karenanya Allah SWT. telah

memberikan bimbingan berbagai kegiatan yang seharusnya mereka lakukan di hari

jum’at.

Pada Ayat ini ada dua kegiatan yang utama. Pertama, kegiatan ibadah. Kaum muslimin

hendaknya menyiapkan diri secara penuh sejak pagi hari bahkan dianjurkan pada

malam hari jum’at dihidupkan dengan memperbanyak dzikir dan Qiamul-lail. Bukan

berarti pada malam-malam yang lain kegitan itu tidak perlu, tretapi khusus pada

malam hari jum’at hendaknya ibadah ditingkatkan. Kedua, Allah melarang jual beli ketika

panggilan adzan jum’at,

Allah melarang jual beli agar tidak menjadikannya sebagai kesibukan yang menghalanginya

untuk melakukan shalat jum’at. Allah mengkhususkan melarang jual beli karena ini

adalah perkara terpenting yang sering menyebabkan kesibukan seseorang. Larangan

ini menunjukkan makna pengharaman dan tidak sahnya jual beli. Kemudian Allah

mengatakan “Dzalikum” )yang demikian itu(, yakni yang Aku telah sebutkan

kepadamu dari perkara meninggalkan jual beli dan menghadiri shalat jum’at

adalah lebih baik bagimu, jika kamu akan mengetahui maslahatnya. Maka, lakukanlah

Page 15: Mentahan Surat Al Mujadalah

kesibukan dengan perkara selain jual beli sehingga mengabaikan shalat jum’at

adalah juga perkara yang diharamkan.

3. Isi Kandungan Surat Al Jumu'ah {62} ayat : 9 - 10

Pada Surat Jumu'ah ayat: 9 - 10, menganjurkan untuk menyeimbangkan antara bekerja dan beribadah. Sabda Rosul

SAW. 

”Bekerjalah untuk kepentingan duniamu seolah-olah kamu akan hidup selamanya dan bekerjalah untuk kepentingan

akhiratmu seolah-olah kamu akan mati besuk”. ( H.R. Baihaqi). 

Pada ayat yang ke 9 Allah dengan tegas memerintahkan kepada orang-orang yang beriman apabila diseru untuk

melaksanakan sholat jum'at bersegeralah mengingat Allah dan meninggalkan jual beli. Kita diperbolehkan mengejar

mengejar kehidupan duniawi yang disimbulkan degan jual beli tetapi harus ingat bahwa tujuan hidup manusia

hanyalah beribadah kepada Allah.

Pada ayat yang ke 10 , ditegaskan apabila ibadah sholat telah dilaksanakan, maka kita dipersilahkan untuk

melanjutkan aktivitas lagi untuk mencari karunia Allah. Hal ini memberi pengertian bahwa kita tidak boleh malas

karena rizki Allah tidak datang dengan sendirinya. Potensi akal dan pikiran yang dimiliki oleh manusia hendaknya

menjadi modal utama untuk meningkatkan produktivitas kerja secara inovatif, agar hidupnya lebih berkualitas.

Adapun cara meningkatkan produktivitas kerja dapat dilakukan dengan :

a. Rajin, ulet dan tidak mudah berputus asa

b. Meningkatkan inovasi dan kreativitas

c. Belajar dari pengalaman untuk berbuat lebih baik di masa yang akan datang

d. Memaksimalkan kemampuan diri dan selalu optimis

e. Berdo'a dan bertawakal kepada Allah.

A. Pilihlah Jawaban yang Paling Tepat !

1. Dalam surat Al Mujadalah ayat : 11 Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan ..............

a. beramal sholeh d. bersedekah dan menunaikan zakat 

b. bekerja keras e. beribadah 

c. berilmu pengetahuan

2. Bekerjalah untuk duniamu seolah-olah engkau akan hidup selamanya. Makna yang tersirat dari pernyataan

tersebut adalah ..........

a. semangat hidup d. etos kerja 

b. cita-cita yang mulia e. sifat pantang menyerah 

c. kepribadian yang baik

3. Di bawah ini merupakan diskripsi dan sikap kerja keras, kecuali ............

a. berusaha terus meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan 

b. suka berangan-angan tentang kehidupan masa depan yang bahagia

Page 16: Mentahan Surat Al Mujadalah

c. kegagalan menjadi cambuk untuk bekerja lebih baik lagi

d. tidak suka menunda-nunda pekerjaan

e. tugas dilaksanakan terprogram

4.

Dan apabila dikatakan berdirilah kamu, maka berdirilah. Kata "berdirilah" dapat dimaknai sebagai perintah .................

a. Shalat d. menunaikan zakat 

b. Bersedekah e. beribadah

c. bekerja

5. , kata tersebut mengandung hukum bacaan .....................

a. mad thobi'i d. idghom bilagunnah

b. ikhfa' e. iqlab

c. idghom bigunnah

6. Salah satu manfaat bekerja keras dalam kehidupan sehari hari antara lain ........... 

a. sebagai sarana untuk meraih popularitas

b. untuk mendapatkan pujian dari masyarakat

c. Menghilangkan kehormatan diri, karena diperbudak harta

d. memperkokoh karakter pribadi, tabah dan sabar dalam segala keadaan

e. memperlemah kesehatan tubuh dan mental

7. Etos kerja memiliki pengertian ...........................

a. bekerja menurut keahliannya

b. tempat kerja yang baik

c. waktu kerja yang baik

d. semangat kerja yang baik

e. cara kerja yang baik

8. Panjang angan-angan ( thulul amal ), adalah sifat yang dengan etos kerja ...........

a. bertentangan d. serupa

b. sejalan e. berhubungan

c. sesuai

9. Di bawah ini yang mengandung hukum bacaan idghom bigunnah adalah ..........

a. • d. 

b. e. 

c.

10. Sikap kerja keras telah dicontohkan oleh Rosulullah SAW, sejak masa mudanya yaitu dengan .........

a. berpolitik praktis d. bekerja di baitul mal

b. bertani e. penambang minyak

c. bedagang

11. , makna yang tepat pada potongan ayat: 9 surat Al Jumu'ah adalah .... 

a. dan tinggalkanlah zikirmu d. dan tinggalkanlah sholatmu

b. dan tinggalkanlah jual beli e. dan dirikanlah sholatmu

c. dan tinggalkanlah pekerjaanmu

12. ••, pada potongan ayat tersebut mengandung hukum bacaan ............

a. izhar halqi d. idghom bigunnah

b. ikhfa' syafawi e. ikhfa' haqiqi

c. idghom bilagunnah

13. Tujuan diciptakannya manusia oleh Allah SWT di dunia in adalah ............

Page 17: Mentahan Surat Al Mujadalah

a. menikmati kehidupan duniawi d. beribadah kepada Allah 

b. memperkaya diri e. meyelamatkan dunia

c. menguasai manusia

14. Perintah Allah SWT agar kita bekerja dan berusaha secara maksimal bertujuan agar kita dapat ..............

a. hidup kekal d. menikmati hidup yang sepuas-puasnya

b. memiliki harta yang melimpah e. menjalankan kholifah di muka bumi

c. dapat bersedekah 

15. Yang dimaksud bertebaranlah kamu di muka bumi, dalam surat Al Jumu'ah ayat 10 adalah ...........

a. himbauan untuk tidak mengelompok dan menekuni profesi

b. larangan untuk tetap tinggal di masjid

c. menciptakan kreativitas

d. jalan-jalan untuk mencari pengalaman

e. melakukan kerja produktif

16. Pekerjaan jenis apapun tetap dipandang baik dan mulia selama.............

a. mendatangkan hasil yang memuaskan

b. tidak bertentangan dengan syariat Islam

c. mendatangkan kepuasan bagi dirinya dan masyarakat

d. dilakukan tidak karena terpaksa 

e. belum ada pilihan yang lebih baik

17. Keseimbangan antara bekerja dan beribadah dalam kehidupan akan menciptakan pribadi seorang muslim

yang ...............

a. pemalas dan enggan berusaha

b. pekerja keras dan ahli ibadah yang taat

c. pesimis dan berkarakter lemah

d. serakah akan dunia dan lupa akhirat 

e. lupa dunia dan mementingkan akhirat

18. Bekerja keras dengan kemampuannya masing-masing merupakan ............

a. anjuran pemerintah d. kebiasaan orang beragama

b. perintah agama c. kewajiban manusia hidup

c. keutamaan beragama

19. , pada potongan ayat tersebut mengandung hukum bacaan ...........

a. ikhfak d. mad jaiz munfashil

b. mad thabi'i e. idghom bigunnah

c. mad wajib muttashil

20. Untuk meningkatkan produktivitas kerja seseorang, salah satu hal yang harus dilaksanakan adalah ..........

a. mengurangi jam kerja

b. melakukan segala cara dan upaya

c meningkatkan inovasi dan kreativitas

d. meningkatkan keimanan dan ketaqwaan

e. bekerja tanpa mengenal waktu 

B. Jawablah Pertanyaan Di Bawah Ini dengan Singkat dan Benar !

1. Apa yang dimaksud etos kerja yang baik ?.......................................................................

2. Apa persyaratan yang mendasar untuk meningkatkan produktififas kerja ?...................

3. Jelaskan isi kandungan surat Al Qoshos ayat 77..............................................................

Page 18: Mentahan Surat Al Mujadalah

4. Sebutkan identifikasi seseorang yang mempunyai etos kerja yang tinggi .? ..................

5. Apa yang kamu ketahui tentang keseimbangan kerja dengan ibadah yang diungkapkan dalam surat jumu’ah ayat

9 : 10 ? ..................................................................................

6. Tunjukkan kerja keras yang pernah dicontohkan oleh Rosulullah SAW .? .....................

7. Jelaskan bekerja yang berorientasi pada proses .?............................................................

8. Tuliskan ayat Al Qur’an yang mengisyaratkan produktifitas kerja .?..............................

9. Untuk apa Islam memerintahkan umatnya bekerja keras mencari harta benda .? ...........

10. Apa yang tersirat dalam surat Al Jumu’ah ayat 9-10 jelaskan ? .....................................

Pada saat Rasulullah SAW. berkhutbah pada hari jum’at

maka datanglah kafilah yang membawa barang dagangan dari Syam. Kemudian

orang-orang yang sedang mendengarkan khutbah dari Rasulullah SAW pada saat itu mereka

keluar untuk menjemput rombongan kafilah itu sehingga hanya tinggal 12 orang

saja yang duduk mendengarkan khutbah dari Rasulullah. Dengan terjadinya

peristiwa tersebut maka turunlah ayat yang selanjutnya )ayat 11) yang

menegaskan bahwa apa yang ada pada sisi Allah SWT. jauh lebih baik dari pada

apa yang ada pada perniagaan. )Munajab Mahali, 2002: 816)

Menurut Syekh Hj.Abdul Halim Hasan dalam bukunya Tafsir Al-Ahkam di dalam Surah Al-Jumu’ah ayat

9.

Ulama telah sepakat bahwa yang dimaksud dengan panggilan pada hari

jum’at itu ialah adzan ketika khatib telah naik ke atas mimbar dan akan memulai

mengucapkan khutbahnya.

Pada zaman Rasulullah SAW, Abu Bakar dan Umar

melaksanakan adzan jum’at dilaksanakan hanya satu kali, yaitu sesudah khatib

naik ke atas mimbar. Diriwayatkan oleh Zuhri dari Saib bin Zaif dia berkata :

Page 19: Mentahan Surat Al Mujadalah

tidak ada di zaman Rasulullah SAW. melainkan seorang muadzin saja yang

mengumandangkan adzan ketika Rasulullah SAW. Telah naik ke atas mimbar,

kemudian qomat setelah beliau turun demikian juga yang dilakukan Abu Bakar Dan

Umar.

Di zaman Usman karena orang telah bertambah banyak, maka

ia menambah adzan itu. Menurut yang telah diriwayatkan dari Salaf, mereka tidak

menyetujui tambahan adzan pertama itu,

yaitu adzan sebelum khatib naik ke atas mimbar. Wafi’ mengatakan bahwa dia menerima keterangan

dari Usman bin Al-Ghar. Wafi’ berkata “maka dia menjawab Ibnu Umar mengatakan

bahwa, itu adalah bid’ah dan bid’ah itu sesat walaupun orang banyak memandang

hal itu baik”. )Abdul Halim Hasan, 2006: 598-599)

Menurut Ahmad Mushthafa

Page 20: Mentahan Surat Al Mujadalah

Al-Maraghi dalam bukunya Terjemahan Tafsir Al-Maraghi, apabila muadzin ada

dihadapan imam, sedang imam duduk di atas mimbar untuk salat maka tinggalkanlah

jual beli dan berjalanlah untuk mendengarkan nasehat imam di dalam khutbahnya

dan hendaklah kamu berjalan dengan tenang, perlahan dengan tentram, sehingga

kamu sampai ke masjid.

Perintah kepada orang-orang mukmin agar bejalan untuk salat jum’at

dengan tenang, telah diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah

bahwa Nabi SAW. mengatakan “apabila salat

diqamati maka janganlah kamu mendatangi dengan tergesah-gesah, tetapi

datangilah salat itu dengan tenang dan tentram. Salatlah apa yang kamu dapati

dari salat itu dan sempurnakanlah apa yang kamu ketinggalan dari salat itu”.

Dari Abu Qatadah ia berkata ketika kami salat bersama

Nabi SAW. tiba-tiba mendengar kegaduhan beberapa orang lelaki ketika beliau

selesai salat, beliau menanyakan “ada apa

kamu?”, mereka menjawab “kami

bergegas-gegas untuk salat”. Beliau mengatakan “jangan kamu

lakukan itu”. )HR.Al-Bukhari dan Muslim)

Berjalanlah untuk salat itu, yakni meninggalkan jual

beli lebih baik bagimu daripada sibuk dengan jual beli dan mencari manfaat

duniawi, sebab kemanfaatan akherati itu lebih baik dan lebih kekal karena ia

memiliki kemanfaatan abadi. Sedang kemanfaatan duniawi adalah lenyap )fana).

Dan apa yang di sisi Allah itu lebih baik bagimu, jika kamu termasuk

orang-orang yang mempunyai pengetahuan yang benar tentang apa yang berbahaya

dan apa yang bermanfaat. )Ahmad Mustafa Al-Maraghi, 1993: 162-165)

Page 21: Mentahan Surat Al Mujadalah

Apabila dipanggil )diundang) pada hari jum’at, hendaklah

kamu pergi sembahyang jum’at dan tinggalkan perdagangan, perusahaan dan apa-apa

pekerjaanmu. Apabila telah selesai sembahyang jum’at itu, hendaklah kamu

bertebaran di muka bumi, sambil mengerjakan jabatan kamu masing-masing dan

menungtut kurnia )rezeki) Allah. Pada itu janganlah kamu lupa mengingat Allah,

yaitu mengerjakan sembahyang pada tiap-tiap waktunya. Ayat-ayat ini menunjukkan

dua perkara:

1. Bahwa salat jum’at itu perlu

mengerjakannya, sebagai ganti dari salat dzuhur, yaitu atas tiap-tiap

orang laki-laki , kecuali jika ada dzuhur, seperti sakit, dalam

perjalanan, hari hujan dan sebagainya. Maka ketika itu tiadalah wajib

salat jum’at melainkan salat dzuhur saja.

2. Bahwa kita tidak disuruh oleh

agama Islam meninggalkan pekerjaan )perusahaan) pada hari jum’at,

melainkan sekedar untuk mengerjakan salat jum’at dan mendengar khutbah

saja. Selain dari pada itu kita boleh bekerja seperti pada hari yang lain.

Yang terlarang dalam agama Islam ialah bahwa, mereka

meneruskan juga perniagaannya atau permainannya, sedang imam telah membaca

khutbah sehingga imam berdiri seorang dirinya saja. )Mahmud Yunus, 2002:

828-830)

Ayat 9-10 pada Surah Al-Jumu’ah memberikan gambaran

Page 22: Mentahan Surat Al Mujadalah

tentang kegiatan kaum muslimin pada hari jum’at, sebagaimana orang Yahudi

mengistimewakan hari sabtu dan kaum Nasrani menghormati hari ahad, sedangkan

jum’at merupakan hari yang istimewa bagi kaum muslimin karenanya Allah SWT. telah

memberikan bimbingan berbagai kegiatan yang seharusnya mereka lakukan di hari

jum’at.

Pada Ayat ini ada dua kegiatan yang utama. Pertama, kegiatan ibadah. Kaum muslimin

hendaknya menyiapkan diri secara penuh sejak pagi hari bahkan dianjurkan pada

malam hari jum’at dihidupkan dengan memperbanyak dzikir dan Qiamul-lail. Bukan

berarti pada malam-malam yang lain kegitan itu tidak perlu, tretapi khusus pada

malam hari jum’at hendaknya ibadah ditingkatkan. Kedua, Allah melarang jual beli ketika panggilan

adzan jum’at,

Allah melarang jual beli agar tidak menjadikannya sebagai kesibukan yang menghalanginya

untuk melakukan shalat jum’at. Allah mengkhususkan melarang jual beli karena ini

adalah perkara terpenting yang sering menyebabkan kesibukan seseorang. Larangan

ini menunjukkan makna pengharaman dan tidak sahnya jual beli. Kemudian Allah

mengatakan “Dzalikum” )yang demikian itu), yakni yang Aku telah sebutkan

kepadamu dari perkara meninggalkan jual beli dan menghadiri shalat jum’at

adalah lebih baik bagimu, jika kamu akan mengetahui maslahatnya. Maka, lakukanlah

kesibukan dengan perkara selain jual beli sehingga mengabaikan shalat jum’at

adalah juga perkara yang diharamkan.

Page 23: Mentahan Surat Al Mujadalah

Pada ayat yang ke 9 Allah dengan tegas memerintahkan kepada orang-orang yang beriman apabila

diseru untuk melaksanakan sholat jum'at bersegeralah mengingat Allah dan meninggalkan jual beli.

Kita diperbolehkan mengejar mengejar kehidupan duniawi yang disimbulkan degan jual beli tetapi

harus ingat bahwa tujuan hidup manusia hanyalah beribadah kepada Allah.

Pada ayat yang ke 10 , ditegaskan apabila ibadah sholat telah dilaksanakan, maka kita dipersilahkan

untuk melanjutkan aktivitas lagi untuk mencari karunia Allah. Hal ini memberi pengertian bahwa kita

tidak boleh malas karena rizki Allah tidak datang dengan sendirinya. Potensi akal dan pikiran yang

dimiliki oleh manusia hendaknya menjadi modal utama untuk meningkatkan produktivitas kerja secara

inovatif, agar hidupnya lebih berkualitas. Adapun cara meningkatkan produktivitas kerja dapat

dilakukan dengan :

a. Rajin, ulet dan tidak mudah berputus asa

b. Meningkatkan inovasi dan kreativitas

c. Belajar dari pengalaman untuk berbuat lebih baik di masa yang akan datang

d. Memaksimalkan kemampuan diri dan selalu optimis

e. Berdo'a dan bertawakal kepada Allah.