MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

108
1 1 MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN MEWARNAI DENGAN MENGGUNAKANMEDIA SISIR DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM TERPADU MUTIARA HATI SIMPANG III SIPIN KECAMATAN KOTA BARU KOTA JAMBI SKRIPSI SAFITRI NIM: TRA.162027 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN TAHA SYAIFUDDIN JAMBI 2020

Transcript of MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Page 1: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

1

1

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN

MEWARNAI DENGAN MENGGUNAKANMEDIA SISIR

DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM TERPADU

MUTIARA HATI SIMPANG III SIPIN

KECAMATAN KOTA BARU

KOTA JAMBI

SKRIPSI

SAFITRI

NIM: TRA.162027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN TAHA SYAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 2: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

i

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN

MEWARNAI DENGAN MENGGUNAKANMEDIA SISIR

DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM TERPADU

MUTIARA HATI SIMPANG III SIPIN

KECAMATAN KOTA BARU

KOTA JAMBI

SKRIPSI

Di ajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan

SAFITRI

NIM: TRA.162027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN TAHA SYAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 3: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

iii

Page 4: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

iv

Page 5: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

v

Page 6: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

vi

Page 7: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada kedua orang tua Bapak Wagiman dan Ibu

Suminah, kakak ku Sri Wahyuni, S.pd, serta sahabat-sahabat seperjuangan dan

orang-orang yang mencintai ilmu pengetahuan.

Page 8: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

viii

MOTTO

ة ي خلقك من ضعف ثه جعل من بعد ضعف قوه اله الله

Artinya: Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian

Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat.

(Q.S Ar Rum. 54)

Page 9: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

ix

ABSTRAK

Nama : Safitri

Program Studi : : Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Judul :Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan

Mewarnai Dengan Menggunakan Media Sisir di Taman

Kanak-kanak Islam Terpadu Mutiara Hati Simpang III

Sipin Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.

Penelitian Tindakan Kelas ini berjudul “Meningkatkan Kreativitas Anak

Melalui Kegiatan Mewarnai Dengan Menggunakan Media Sisir Di Taman Kanak-

kanak Islam Terpadu Mutiara Hati Simpang III Sipin Kecamatan Kota Baru Kota

Jambi” yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan kreativitas melalui kegiatan

mewarnai dengan menggunakan media sisir pada anak B4 usia 5-6 Tahun.

Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Setiap tahapan siklus meliputi

perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek pada penelitian ini

adalah terdiri dari 9 anak diantaranya 7 anak laki-laki dan 2 anak perempuan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara observasi. Hasil analisis

data menunjukan peningkatan dari prasiklus, siklus I dan siklus II secara berturut-

turut sebagai berikut: Terdapat 3 orang anak (33,33%) yang berhasil melakukan

kegiatan mewarnai pada prasiklus. Selanjutnya terdapat 6 anak (66,67%) yag

berhasil pada siklus I dan 7 anak (88,89%) yang berhasil pada siklus II. Dapat

disimpulkan bahwa melalui kegiatan mewarnai dengan menggunakan media sisir

dapat meningkatkan kreativitas anak.

Kata Kunci: mewarnai dengan menggunakan media sisir, kreativitas

Page 10: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

x

ABSTRACT

Name : Safitri

Study program : Early Childhood Islamic Education

Title : Enhancing Children's Creativity Through Coloring Activities

Using Comb Media in the Integrated Islamic Kindergarten

Mutiara Hati Simpang III Sipin Kota Baru District of Jambi

City.

This Classroom Action Research entitled "Improving Children's Creativity

Through Coloring Activities Using Comb Media in Integrated Islamic

Kindergarten Mutiara Hati Simpang III Sipin Kota Baru District of Jambi City"

which aims to find out increased creativity through coloring activities using comb

media on children B4 age 5-6 years. This research was conducted in 2 cycles.

Each stage of the cycle includes planning, implementation, observation and

reflection. The subjects in this study consisted of 9 children including 7 boys and

2 girls. Data collection techniques used by observation. The results of data

analysis showed an increase in pre-cycle, cycle I and cycle II respectively as

follows: There were 3 children (33.33%) who successfully carried out coloring

activities in the pre-cycle. Furthermore, there were 6 children (66.67%) who

succeeded in cycle I and 7 children (88.89%) who succeeded in cycle II. It can be

concluded that through coloring activities using comb media can increase

children's creativity.

Keywords: coloring using comb media, creativity

Page 11: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

xi

KATA PENGANTAR

Alhmdulillah puji syukur Allah subhanahuawataala, Tuhan yang

Maha’Alim yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkan Nya , atas

iradahnya sehingga skripsi ini dapat dirampungkan. Shalawat dan salam atas Nabi

shallallahu alaihi wasallam pembawa risalah pencerah bagi manusia. Penulis

skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat akademik guna

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Penulis menyadari sepenuhnya penyelesaian skripsi ini tidak banyak

melibatkan pihak yang telah memberikan motivasi baik moril maupun materil,

untuk itu melalui kolom ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan

kepada:

1. Prof. Dr. H. Suaidi Asy’ari MA, Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

2. Dr. Hj. Fadlillah, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Ridwan, S,Psi, M.Psi.Psikolog dan Amirul Mukminin Al Anwari, M.Pd.I

selaku kaprodi dan sekprodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).

4. Bapak Dr. Zawaqi Afdal Jamil, M.Pd.I selaku dosen pembimbing I dan

Bapak Amrindono, M.Pd.I Pembimbing II

5. Ibu Rasini, S.Pd selaku Kepala Sekolah yang telah memberi kemudahan

kepada penulis dalam memperoleh data dilapangan.

6. Kedua Orang Tua Tercinta dan keluarga yang telah memberikan motivasi

tiada henti hingga menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam

menyelesaikan Skripsi ini.

7. Seseorang yang spesial dihidupku Eko Prasetyo, S.T yang tiada hentinya

menjadi partner diskusi, juga motivasi dalam menyelesaikan skripsi.

8. Para sahabat-sahabat PIAUD 8B angkatan 2016 Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi yang

telah banyak membantu dan memberi motivasi untuk skripsi ini.

Page 12: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

xii

9. Sahabat-sahabat seperjuanganku “ Ninda Rahilda, Nurzalina, Nila Dia

Rahma, Vira Septina, Ricka Alfitri dan Nisrina Zihni.

Semoga bantuan dan bimbingan yang mereka berikan dengan penuh ke

ikhlasan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah subhanahuwataala, Amin

Ya Rabbal Aalamin.

Penulis, 19 Maret 2020

Safitri

NIM: TRA.162027

Page 13: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERNYATAAN ORIINALITAS ................................................................. ii

PENGESAHAN ............................................................................................ iii

NOTA DINAS ............................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ........................................................................................... v

MOTTO ........................................................................................................ vi

ABSTRAK ................................................................................................... vii

ABSTRAC ................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL........................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv

BAB I PEDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5

C. Fokus Masalah ..................................................................................... 5

D. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6

F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 7

A. Konsep Dasar Anak Usia Dini ............................................................. 7

B. Kreativitas Anak Usia Dini .................................................................11

C. Mewarnai Dengan Media Sisir............................................................19

D. Kegiatan Mewarnai Dengan Menggunakan Media Sisir ................... 23

E. Studi Relevan ..................................................................................... 24

F. Kerangka Berfikir............................................................................... 24

G. Hipotesis ..............................................................................................25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................26

A. Metode Penelitian............................................................................... 26

B. Setting dan Subjek Penelitian............................................................. 26

C. Pendekatan dan Desain Penelitian ..................................................... 27

D. Instrumen Penelitian........................................................................... 34

E. Sumber Data ....................................................................................... 35

F. Cara Pengumpulan Data ......................................................................35

G. Analisis Data .......................................................................................35

H. Jadwal Penelitian .................................................................................36

BAB IV TINJAUAN DAN PEMBAHASAN ............................................. 39

A. Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian .......................................... 39

Page 14: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

xiv

B. Kondisi Awal Kegiatan Mewarnai Dengan Menggunakan Media

Sisir .................................................................................................... 43

C. Hasil Temuan Tes .............................................................................. 45

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 58

A. Kesimpulan ........................................................................................ 58

B. Saran ................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 59

LAMPIRAN

Page 15: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model spiral Kemmis dan McTaggart ...................................... 27

Gambar 4.1 Lokasi TK IT Mutiara Hati .......................................................40

Gambar Grafik Persentase Anak .............................................................. 56

Page 16: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ....................................................................... 28

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian dan Tahap Penelitian ........................................ 37

Tabel 4.1 Identitas Sekolah TK IT Mutiara Hati .......................................... 39

Tabel 4.2 Keadaan Guru TK IT Mutiara Hati ............................................... 41

Tabel 4.3 Keadaan Siswa TK IT Mutiara Hati ............................................. 42

Tabel 4.4 Data Hasil Observasi ..................................................................... 44

Tabel 4.5 Jadwal Perencanaan Sikls I ........................................................... 46

Tabel 4.6 Data Hasil Observasi Siklus I ....................................................... 48

Tabel 4.7 Jadwal Perencanaan Siklus II ........................................................ 52

Tabel 4.8 Data Hasil Observasi Siklus II ...................................................... 54

Tabel 4.9 Kondisi Akhir Belajar Anak ......................................................... 55

Page 17: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Observasi Anak .............................................................

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) ..................

Lampiran 3. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................

Page 18: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Wiyani dan Barnawi (2012) pendidikan diartikan sebagai proses

pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Kemudian,

dalam arti luas pendidikan adalah segala bentuk pengalaman belajar yang

berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk

mengembangkan kemampuan seoptimal mungkin sejak lahir sampai akhir

hayat.

ب زدني علما وقل ر

Artinya: Dan katakanlah (olehmu Muhammad) ya Tuhanku, tambahkan

kepadaku ilmu pengetahuan. (Q.S. Thaha:114).

لمىن ل نضربها للناس وما يعقلها إل ٱلع وتلك ٱلمث

Artinya: Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk

manusia dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu. (Al

Ankabut 43).

Dari ayat diatas dapat diambil pelajaran bahwa didunia ini

membutuhkan ilmu yang cukup dan agama yang saling menyeimbangi karena

ilmu bisa memberikan kemudahan dimasa yang akan datang, ilmu bisa didapat

salah satunya dengan cara memasuki dunia pendidian maka dari itu orang tua

harus sadar bahwa pendidikan itu penting diberikan kepada anak dimulai sejak

lahir.

Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh Pendidikan Naional Indonesia ia

telah menyatakan bahwa pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk

memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan, batin, karakter) pikiran

(intelektual anak) dan tidak boleh dipisahkan bagian-bagian itu agar supaya

kita memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan, dan penghidupan anak-anak

didik, selarasnya dengan dunia.

Page 19: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

2

Risaldy dan Idris (2015:9) Rumusan tersebut dimaksudkan bahwa

pendidikan berperan sebagai penuntun pertumbuhan manusia sejak lahir, dalam

interaksinya dengan lingkungan, masyarakat maupun interaksi dengan alam.

Menurut Irianto (2011:3) Pendidikan merupakan usaha yang terencana

untuk membentuk perkembangan potensi dan kemampuan agar bermanfaat

bagi kepentingan hidupnya sebagai pribadi, sebagai masyarakat maupun

sebagai warga negara. Pendidikan akan dapat membawa kemajuan bagi setiap

individu menjadi manusia yang sempurna, melaui pendidikan itu juga akan

dapat membawa kemajuan individu dalam berbagai bidang bahkan akan

mengangkat derajatnya disisi Allah subhanallahuwataala. Pendidikan berarti

juga pewaris kebudayaan dari generasi ke generasi agar hidup masyarakat

mempunyai nilai-nilai kebudayaan yang ingin disalurkan dari generasi ke

generasi agar identitas masyarakat tersebut lebih terpelihara. Undang-undang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional Menjelaskan tujuan pendidikan nasional adalah untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

Irianto (2011:9) juga menyebutkan bahwa Pendidikan anak usia dini

diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. Pendidikan anak usia dini

dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan

informal. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidian informal berbentuk

pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.

Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan ruhani agar anak memiliki kesiapan dalam

memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan suatu upaya pembinaan

yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan anak berusia 6 tahun,

Page 20: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

3

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

yaitu dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki

kesiapan untuk memasuki pendidikan lebih lanjut (UU No.20 Tahun 2003,

Pasal 1 Butir 14).

Pendidikan anak usia dini secara umum bertujuan untuk membantu

mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan anak dalam bidang fisik,

intelektual, emosional, moral, dan agama secara optimal dalam lingkungan

pendidikan yang kondusif dan kooperatif.

Menurut Irianto, (2011:19)Pendidikan terhadap anak usia dini bukan

pengajaran yang menjadi tekanan. Dalam pendidikan moral, nilai agama, sosial

emosional, dan kemandirian melalui kegiatan belajar pembiasaan. Sedangkan

pembentukan dan pengembangan kemampuan dasar berbahasa, kognitif, fisik

motorik, dan estetika dikemas dalam program bermain sambil belajar

Rasa keingintahuan anak, percaya diri, serta imanjinatif merupakan

beberapa ciri anak untuk menjadi kreatif. Pendidikan yang berbasis pada

kreativitas sangat berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan anak.

Mengembangkan kreativitas merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka

mengembangkan potensi anak sejak dini. Karena pada masa ini potensi

kreativitas anak sedang dalam puncak perkembangan untuk diasah dan

diarahkan.

Di dalam buku Fadhilllah.M dkk (2014:63) Alex Sobour

mendefinisikan kreatif ebagai suatu yang beragam diikuti dengan logika serta

pengertian yang bersifat intuitif untuk menciptakan suatu keadaan atau benda

Hurlock berpendapat bahwa kreatif adalah kemampuan seseorang untuk

menghasilkan komposisi, produk atau gagasan apa saja yang pada dasarnya

baru berupa kegiatan imajinatif dengan menggabungkan pengalaman

sebelumnya ke situasi yang baru (Fadhillah.M dkk, 2014: 64).

Menurut Munandar (2009:12) Kreativitas adalah hasil dari interaksi

antara individu dengan lingkungannya, seseorang mempengaruhi dan

dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada, dengan demikian baik berupa

Page 21: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

4

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

individu maupun dilingkungan dapat menunjang atau dapat menghambat upaya

kreatif.

Kreativitas merupakan bakat yang secara potensial dimiliki oleh setiap

orang yang dapat diidentifikasi dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat

salah satu masalah yang kritis.

Jadi kesimpulannya kreativitas adalah kemampuan menciptakan suatu

hal baru yang didapatkan oleh anak-anak melalui pengalaman-pengalaman

yang didapat dari sebelumnya.

Mewarnai adalah memberi warna, mengecat, menandai (dengan warna

tertentu) sehingga dapat disimpulkan bahwa mewarnai adalah aktivitas

memberikan warna (pensil, krayon, cat spray dll) pada bidang atau objek yang

diinginkan.

Potensi kreativitas yang tidak kalah pentingnya bagi perkembangan

anak yaitu kreativitas dalam mewarnai gambar, Kegiatan mewarnai bagi anak

sangat bermanfaat selain bermanfaat bagi perkembangan motorik halus anak

juga dapat mengembangkan kreativitas yang dimilikinya. Seiring dengan

perkembangannya anak dituntut untuk kreatif dan inovatif. Tidak hanya

kepandaian saja yang diperlukan, tetapi juga Kreativitas.

Kreativitas anak harus dibina dan dilatih sejak dini untuk

mengembangkan potensi yang dimiliki, pembinaan kreativitas dapat dilakukan

melalui kegiatan mewarnai. Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan

pada tanggal 20 Juni 2019 di TK Islam Terpadu Mutiara Hati Simpang III

Sipin Kec. Kota Baru Kota Jambi khususnya pada usia 5-6 tahun di kelas B4

yang berjumlah 9 orang anak yang terdiri dari 7 anak laki-laki dan 2 anak

perempuan. Dari hasil yang didapat, penulis melihat perkembangan kreativitas

anak di TK Islam Terpadu Mutiara Hati saat ini masih belum berkembang hal

ini diketahui masih ada sebagian anak yang belum bisa menyesuaikan warna

gambar dengan bentuk aslinya, menyelesaikan tugas mewarni dengan benar

dan menyelesaikan kegiatan sesuai intruksi guru.

Dengan demikian perlu adanya upaya dalam meningkatkan

perkembangan kretaivitas anak, salah satu upaya pengembangan kreativitas

Page 22: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

5

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

anak tersebut dapat melalui kegiatan mewarnai salah satunya menggunakan

media sisir. Kegiatan mewarnai telah menjadi keterampilan yang sebaiknya

dikuasai anak-anak sejak dini karena memahami warna, anak tidak hanya

mengenal macam-macam warna namun juga memberikan kesempatan pada

anak untuk mengekpresikan diri. Kegiatan mewarnai ini dapat menumbuhkan

kreativitas anak yang dituangkan melalui warna-warna yang digunakan dalam

mewarnai dan melatih anak untuk senang dengan kegiatan mewarnai sejak usia

dini.

Mewarnai bagi anak merupakan kegiatan yang menyenangkan,

kepekaan anak dalam mengamati lingkungan sekitar dapat merangsang

imajinasi dan kreativitas. Pengalaman sehari-hari anak diceritakan dan

dihidupkan ke dalam bentuk gambar dan warna. Dari uraian diatas, penulis

merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Mengembangkan

kreativitas anak melalui kegiatan mewarnai dengan menggunakan media sisir

di Taman Kanak-kanak Islam Terpadu Mutiara Hati Simpang III Sipin Kec.

Kota Baru Kota Jambi.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas,

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Anak belum bisa menyesuaikan warna dengan bentuk aslinya.

2. Anak belum dapat mengembangkan kreativitas melalui media yang tepat.

3. Anak kurang termotivasi mengikuti kegitan mewarnai karena hanya

menggunakan media krayon.

C. Fokus Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka peneliti membatasi masalah

sebagai berikut: mengembangkan kreativitas anak usia 5-6 tahun melalui

kegiatan mewarnai dengan menggunakan media sisir di TK Islam Terpadu

Mutiara Hati.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka ditetapkan rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu apakah melalui kegiatan mewarnai

Page 23: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

6

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

menggunakan media sisir dapat meningkatkan perkembangan kreativitas anak

di TK Islam Terpadu Mutiara Hati?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui peningkatan dengan menerapkannya kegiatan mewarnai

dengan menggunakan media sisi di TK Islam Terpadu Mutiara Hati.

F. Manfaat Penelitian

Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat bermanfaat

diantaranya:

1. Bagi Peniliti Sebagai pengembangan pengetahuan dan memperoleh

pengalaman tentang penelitian dalam meningkatkan perkembangan

kreativitas anak usia dini melalui mewarnai dengan media sisir di taman

kanak-kanak.

2. Bagi Guru Sebagai masukan untuk menambah wawasan guru untuk lebih

kreatif lagi dalam memberikan pelajaran yang lebih menarik serta

menyenangkan untuk anak agar anak dapat aktif dalam pembelajaran serta

dapat meningkatkan perkembangan kreativitas anak melalui mewarnai

dengan menggunakan media sisir.

3. Bagi Anak Dengan adanya penelitian ini, diharapkan anak dapat lebih

termotivasi dan aktif dalam meningkatkan perkembangan kreativitas

melalui kegiatan mewarnai menggunakan media sisir di taman kanak-

kanak.

Page 24: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

7

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Anak Usia Dini

1. Pengertian Anak Usia Dini

Najib, dkk (2016:97) Anak usia dini ditunjukan kepada anak yang

berusia 0-6 tahun dalam proses pendidikannya, biasanya dikelompokan

menjadi beberapa tahapan berdasarkan golongan usia yaitu usia 2-3 tahun

masuk kelompok taman penitipan anak, usia 3-4 tahun masuk ke

kelompok bermain dan 4-6 tahun masuk dalam kelompok taman kanak-

kanak atau raudhatul atfal.

Batasan yang dipergunakan oleh the national asspcoation for the

education of young children (NAEYC) dan para ahli pada umumnya

adalah “ erarly childhood” anak masa awal adalah anak yang sejak lahir

sampai dengan usia 8 tahun. Jadi mulai dari anak itu lahir hingga ia

mencapai umur 6 tahun ia akan dikategorikan sebagai anak usia dini.

Beberapa orang menyebut fase atau masa ini sebagai golden age karena

masa ini sangat menentukan seperti apa mereka kelak jika dewasa baik

dari segi fisik, mental maupun kecerdasan.

Sedangkan hakikatnya anak usia dini adalah individu yang unik

dimana ia memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek

fisik, kognitif, sosial emosional, kreativitas, bahasa, dan komunikasi yang

khusus yang sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh anak tersebut.

Dalam islam anak merupakan amanah dan nikmat bagi seluruh

orang tua di dunia ini, oleh sebab itu anak yang merupakan nikmat dan

amanah harus disyukuri dengan cara membina dan mendidik anak dngan

maksimal, jika orang tua tidak bisa mendidik dan menjaganya dengan baik

maka anak juga bisa menjadi fitnah bagi orang tua, maka dari itu

pendidikan yang tepat dan penanaman kepribadian yang baik, ketaatan

yang kuat terhadap Allah SWT harus ditanakan kepada diri anak sedini

mungkin.

Page 25: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Jadi dapat disimpulkan bahwa anak usia dini adalah sekelompok

anak-anak yang berusia 0-6 tahun yang masih membutuhkan dukungan

dan kasih sayang untuk perkembangan sang anak itu sendiri.

2. Karakteristik Anak Usia Dini

Pada masa usia dini karakteristik anak sangat berbeda

dibandingkan dengan karakteristik tahapan selanjutnya, beberapa

karakteristik anak usia dini menurut Hartati adalah sebagai berikut:

a) Memiliki rasa ingin tahu yang besar, anak usia dini sangat tertarik

dengan dunia yang ada disekitarnya.

b) Merupakan pribadi yang unik, secara umum pola perkembangan anak

usia dini adalah sama, namun perlu disadari bahwa tiap-tiap anak

memiliki keunikannya sendiri-sendiri. Bahkan meskipun anak tersebut

kembar. Keunikan ini dapat berasalah dari faktor genetis maupun

berasal dari fakor lingkungan anak. Guru sebagai pendidik harus

benar-benar memahami hal ini sehingga guru dapat memahami

kebutuhan tiap-tiap anak dalam pembelajarannya.

c) Anak suka berfantasi dan berimajinasi, anak usia dini sangat suka

berimajinasi dan berfantasi dengan pikirannya, kemudian anak dapat

menceritakan dengan begitu antusias seolah-olah dia mengalaminya

sendiri, padahal bisa saja hal tersebut hanya hasil dari imajinasi anak.

Kadang anak juga belum bisa membedakan dengan jelas antara

kenyataan dan fantasi, sehingga seringkali orang dewasa menganggap

anak berbohong.

d) Masa paling potensial untuk belajar, pada usia 0-8 tahun

perkembangan otak anak dapat mencapai 80%, sehingga jika anak

diberikan stimulus-stimulus yang dapat merangsang otak anak maka

neuron-neuron yang ada dalam otak anak akan berkembang atau

bercabang-cabang sehingga akan menjadi lebih cerdas. Pada masa

inilah disebut masa golden age yang merupakan masa paling potensial

untuk anak dalam belajar guna menoptimalkan tumbuh kembang anak.

Page 26: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

e) Menunjukan sikap egosentris artinya berpusat pada aku, artinya anak

usia dini pada umumnya hanya memahami sesuatu dari sudut

pandangnya sendiri, bukan sudut pandang orang lain. Egosentris pada

anak dapat merugikan bagi penyesuaian diri dan sosialnya jika

berkelanjutan.

f) Memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek, anak usia dini

memiliki rentang daya konsentrasi pendek adalah dimaksud anak

mudah teralihkan perhatiannya terhadap hal-hal yang lebih menarik

atau anak mudah bosan terhadap suatu hal yang dikerjakan jika merasa

sudah tidak menarik lagi. Jangka waktu anak usia dini untuk

berkonsentrasi adalah sekitar 10 menit untuk dibawah 5 tahun menurut

Hurlock.

g) Sebagian baguan dari makhluk sosial, anak bisa berinteraksi dengan

lingkungan disekitarnya, pada masa ini anak akan belajar memahami

kepentingan orang lain, belajar mengalah, berbagi dan mengantri,

dalam hal ini anak juga belajar berperilaku sesuai harapan sosialnya

karena ia membutuhkan orang lain dalam kehidupannya.

3. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum

pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan

bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Pendidikan ini

dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan

pada jalur formal, nonformal dan informal.

Menurut UU. No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

Nasional Bab 1, pasal 1, butir 14 dinyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia

Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

lahir sampai dengan usia enak tahun yang dilakukan melalui pemberian

rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan

jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

pendidikan lebih lanjut.

Page 27: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Secara makro pendidikan nasional berujuan membentuk organisasi

pendidikan yang bersifat otonom sehingga mampu melakukan inovasi

dalam pendidikan untuk menuju suatu lembaga yang beretika, selalu

menggunakan nalar, berkemampuan komunikasi sosial yang positif dan

memiliki sumber daya manusia yang sehat dan tangguh. Secara mikro

pendidikan nasional bertujuan membentuk manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, beretika (beradap dan berwawasan

budaya bangsa indonesia), memiliki nalar (maju, cakap, cerdas, kreativ,

inovatif dan bertanggung jawab), berkemampuan komunikasi sosial (tertib

dan sadar hukum, kooperatif dan kompetitif, demokratis), dan berbadan

sehat sehingga menjadi manusia mandiri.

Salah satu tokoh pendidikan anak usia dini, Maria Montessori

mendefinisikan pendidikan anak usia dini sebagai sebuah proses dinamis

dimana anak-anak berkembang menurut ketentuan-ketentuan dalam dari

kehidupan mereka, dengan kerja sukaa rela mereka ketika ditempatkan

dalam sebuah lingkungan yang disiapkan untuk memberi mereka

kebebasan dalam ekspresi diri.

Menurut Byrnes dilembaga pendidikan anak usia dini yang baik,

anak-anak akan belajar menjadi pribadi yang mandiri, kuat bersosialisasi,

percaya diri, mempunyai rasa ingin tahu yang besar, bisa mengambil ide,

mengembangkan ide, pergi ke sekolah lain dan siap belajar, cepat

beradaptasi dan semangat unt belajar. Sementara, anak yang tidak

mendapatkan pendidikan usia dini akan lamban menerima sesuatu

perubahan dan pebelajaran.

Risaldi dan Idris ( 2015:9) Pendidikan anak usia dini secara umum

bertujuan untuk membantu pengembangan seluruh potensi dan

kemampuan anak dalam bidang fisik, intelektual, emosional, moral dan

agama secara optimal dalam lingkungan pendidikan yang kondusif dan

kooperatif.

Suyadi memberikan pengertian tentang pendidikan anak usia dini

sebagai salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang

Page 28: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan

perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan

(daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosial

emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai

dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak

usia dini.

Jadi dapat disimpulkan bahwa anak usia dini adalah sekelompok

anak-anak yang berusia 0-6 tahun yang akan siap memasuki pendidikan

prasekolah dan lanjut ke jenjang sekolah dasar.

B. Kreativitas Anak Usia Dini

1. Pengertian Kreativitas

Suyadi (2017:171) mengatakan terdapat banyak pengertian atau

definisi tentang kretivitas tetapi hampir semua definisi tersebut sepakat

bahwa kreativitas merupakan aktivitas berfikir di luar kebiasaan cara

berfikir orang biasa pada umumnya.

Susanto (2013:99) kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk

melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata,

yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.

Harris (1998) dalam artikelnya mengatakan bahwa kreativitas

dapat dipandang sebagai suatu kemampuan, sikap dan proses (Susanto,

2013:100).

Menurut Munandar (2009:12) kreativitas adalah hasil dari interaksi

antara individu dengan lingkungannya, seseorang mempengaruhi dan

dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada, dengan demikian baik

berupa didalam individu maupun dilingkungan dapat menunjang atau dapat

menghambat upaya kreatif.

Rogers menekankan (1962) bahwa sumber dari kreativitas adalah

kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri, mewujudkan potensi,

dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk

mengekspresikn diri dan mengaktifkan semua kemampuan organisme. Clark

Page 29: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Moustakis (1967), psikolog humanistik yang lain terkemuka, menyatakan

bahwa kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan diri dan

mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam

hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan dengan orang lain.

Kreativitas merupakan bakat yang secara potensial dimiliki oleh

setiap orang yang dapat ditemukenali (diidentifikasi) dan dipupuk melalui

pendidikan yang tepat salah satu masalah yang kritis.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah sesuatu

kemampuan seseorang yang dapat menginovasi atau dapat mengkrasikan

sesuatu yang lama menjadi lebih baru.

Peningkatan kreativitas dapat dilakukan dengan berbagai macam

kegiatan eksperimen dan eksplorasi yang dapat dilakukan oleh anak. Tugas

guru, orang tua, dan orang-orang yang dekat dengan anak perlu memahami

bagaimana memfasiltasi anak agar krativitas itu muncul sebagai kekuatan

yang sangat diperlukan bagi kehidupannya kelak.

Ciri-ciri kreativitas anak menurut pendapat Munandar (2009:71)

meliputi:

a. Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam.

b. Sering mengajukan pertanyaan yang baik.

c. Memberikan banyak gagasan atau usulan terhadap suatu masalah.

d. Bebas dalam menyatakan pendapat.

e. Mempunyai rasa keindahan yang dalam.

f. Menojol dalam salah stau bidang seni.

g. Mampu melihat suatu maslah dari berbagai segi/sudut pandang,

h. Mempunyai rasa humor yang luas.

i. Mempunyai daya imajinasi.

j. Orisinal dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan masalah.

2. Ciri-Ciri Kreativitas

Ciri-ciri kreativitas anak dapat diketahui melalui pengamatan

terhadap perilaku anak yang berbeda dengan anak pada umumnya.

Perbedaan perilaku anak tersebut bisanya membuat orang tua cemas dan

Page 30: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

bagi orangtua yang belum memahami tentang ciri-ciri anak kreatif biasanya

menganggap sebagai anak nakal.

Bakat dalam bentuk kreativitas akan tumbuh dan berkembang jika

didukung dengan fasilitas dan kesempatan yang memungkinkan. Orang tua

dan guru harus menyadari keragaman bakat dan kreativitas anak. Cara

mendidik dan mengasuh anak harus disesuaikan dengan pribadi dan

kecepatan masing-masing anak, sehingga tidak ada penekanan atau paksaan

dalam mendidik anak. Penerapan pendekatan 4 P (pribadi, pendorong

proses, dan produk) dalam menembangkan kreativitas menurut Utami

Munandar (2009:9) dapat mempengaruhi perilaku anak dalam menampilkan

ciri-ciri pribadi kreatif.

Keempat segi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Segi pribadi, kretivitas adalah hasil keunikan pribadi dalam berinteraksi

dengan lingkungan dan merupakan penggambaran adanya berbagai ciri

khusus dalam tiap individu. Ciri antara lain berupa rasa ingin tahu,

mempunyai minat yang luas, berani menambil resiko, mempunyai

praksara, keperayaan diri, tekun dan ulet dalam mengerjakan tugas.

b. Segi pendorong, merupakan suatu kondisi yang memotivasi seseorang

pada perilaku kreatif. Pendorong kreativitas ini dapat berupa hasrat yang

kuat pada diri individu dan dapat pula penghargaan dari orang lain (orang

tu, guru dll).

c. Segi proses, kreativitas adalah langkah-langkan yang ditempuh untuk

mendapatkan hasil dari tahapan pengalaman seseorang dalam melakukan

suatu pekerjaan atau kegiatan.

d. Segi produk, kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta atau

menghasilkan produk-produk baru atau kombinasi dari hal sebelumnya

yang sudah ada.

Menurut pedoman Diagnostik Potensi Peserta Didik (Munandar,

2014:71) disebutkan bahwa kreativitas antaa lain:

a. Anak menunjuka rasa ingin tahu yang luar biasa.

b. Anak ua menciptakan berbagai ragam dan jumlah gagasan.

Page 31: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

c. Anak ering mengajukan tanggapan yang unik dan pintar.

d. Berani menambil resiko.

e. Suka mencoba.

f. Peka terhadap keindahandai sei estetika dari lingkungan.

g. Memainkan peran yang positif.

h. Mendefinisikan masalah dengan bahasanya.

i. Bertumuh kembang mengatasi masalah.

j. Toleransi terhadap masalah ganda.

k. Menghargai sesama da lingkugan sekitar.

Karakteristik kreativitas anak dalam penelitian ini adalah krativitas

yang menujukan anak dalam meproduksi gambar, dan keluwesan anak

dalam menceritakan hasil gambarnya.

3. Tahap Perkembangan Kreativitas

Treffinger (Munandar, 2004:35) mengatakan bahwa pribadi yang

kreatif biasanya lebih terorganisasi dalam tindakan. Rencana inovatif serta

produk orisinal mereka telah dipikirkan dengan matang lebih dahulu,

dengan mempertimbangkan masalah yang mungkin timbul dan

implikasinya. Menurut Wallas (dalam Abay, 2014) ada empat tahapan atau

langkah dalam proses kreatif antara lain:

a. Persiapan

Tahap ini merupakan tahap yang paling awal dari proses kreatif

yaitu dimana seseorang mengumpulkan informasi. Tahap ini merupakan

periode untuk mempersiapkan pikiran menuju pada tindakan yang lebih

kreatif.

b. Inkubasi

Pada tahap ini seseorang dengan sengaja tidak memikirkan

sejenak tentang permasalahan yang dihadapi tetapi didalam pikiran

bawah sadar orang tersebut masihs terus berlangsung suatu pencarian

pemecahan masalah.

Pada tahap ini bukan berarti seorang pemikir mengalami

kelelahan mental atau menyerah terhadap persoalan yang belum dapat

Page 32: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

ditemukan jalan keluarnya, tetapi lebih ditujukan pada keinginan untuk

meninggalkan cara-cara dan pendekatanpendekatan tertentu yang tidak

efektif.

c. Iluminasi

Pada tahap ini suatu rencana atau gagasan pemecahan terhadap

masalah telah ditemukan. Tahap ini sering disebut tahap pemunculan

suatu ilham secara tibatiba, berupa kilatan imajinasi yang melahirkan

jawaban atau pemecahan yang selama ini memang sedang dicari.

d. Verifikasi dan evaluasi

Tahap ini merupakan proses akhir kreatiivitas, gagasan yang

ditemukan pada tahap iluminasi selanjutnya akan dicoba dilaksanakan

diuji dan dibuktikan dalam tindakan nyata. Secara garis besar pada tahap

ini orang akan menggunakan pola berpikir menyempit untuk mencoba

mendaptkan jawaban yang paling memungkinkan. Pada tahap ini

diperlukan suasana lingkungan yang bebas dan rileks, sehingga pikiran

dapat menjelajahi dan melakukan kombinasi baru terhadap semua

pengetahuan dan pengalaman yang tersimpan didalam ingatan.

4. Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas

Adapun bagi anak yang kurang atau tidak memiliki kreatif, Hurlock

(1999:11) menawarkan beberapa faktor pendorong yang dapat

meningkatkan krativitas yaitu:

a. Waktu.

b. Kesempatan menyendiri.

c. Dorongan.

d. Saran.

e. Lingkungan tang merangsang.

f. Hubungan anak dan orang tua yang tidak posesif.

g. Cara mendidik anak.

h. Dan kesempatan untuk memperoleh pengetahuan.

Page 33: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Seperti yang dikemukakan oleh Amabile dalam Munandar

(2014:113) selain faktor pendorong ada faktor penghambat yang dapat

mematikan kreativitas anak yaitu:

a. Evaluasi.

b. Hadiah.

c. Persaingan atau kompetensi.

d. Dan lingkungan yang membatasi.

5. Cara Mengembangkan Kreativitas

Metode pengembangan bakat dan kreativitas anak menurut Suratno

(2005: ) dengan pendekatan 4P (pribadi, press, proses dan produk)

diantaranya:

a. Pribadi

Kreativitas adalah keunikan yang dimiliki masing-masing

individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dari ungkapan

individu atau orang yang unik inilah diharapkan muncul gagasan atau ide

baru, dan pada akhirnya dapat diciptakan sesuatu produk baru yang

inovatif atau belum pernah ada sebelumnya. Pengertian baru tentunya

disesuaikan dengan tingkat kematangan psikologis seseorang, karena itu

menurut anak akan berbeda dengan orang dewasa. Masing-masing anak

mempunyai bakat dan kecepatan serta kreativitas yang berbeda, oleh

sebab itu orang tua dan guru dapat menghargai keunikan pribadi masing-

masing anak.

b. Press atau Pendorong

Kreativitas dapat diwujudkan jika didukung oleh lingkungan dan

kemauan dari dalam dirinya yang kuat. Terdapat dua faktor pendukung

kemauan seseorang, yaitu kemauan dari dalam (motivasi intrinsik) dan

kemauan yang disebabkan karena dorongan dari luar (motivasi

ekstrinsik). Motivasi ekstrinsik, berasal dari berbagai sumber seperti

penghargaan atas kreasi yang dihasilkan anak, pujian,insentif atau hadiah

atas keberhasilan yang diraih oleh anak. Motivasi intrinsik, dorongan

berasal dari dalam diri anak sebagai pendorong utama bagi

Page 34: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

pengembangan kreativitas anak hal ini disebabkan atas kesadaran diri dia

sendiri, tanpa paksaan. Karena itu, pemberian motivasi yang dilakukan

oleh orang tua dan guru hendaknya ditujukan bagi kesadaran diri,

kesadaran diri itu sendiri dapat dibangkitkan melalui pemberian

pengertian, pemahaman, dan pengalaman tanpa paksaan apalagi

kekerasan.

c. Proses

Pemunculan kreativitas anak tidak dapat diwujudkan dengan cepat

atau instan. Pemunculan kreativitas diperlukan proses melalui pemberian

kesempatan untuk bersibuk diri secara kreatif. Karena itu orang tua,

lingkungan keluarga dan juga guru hendaknya memberikan kesempatan

yang luas kepada anak untuk beraktivitas melalui berbagai kegiatan

kreatif. Yang penting dalam memunculkan kegiatan kreatif anak adalah

pemberian kebebasan kepada anak untuk melakukan berbagai kegiatan

eksperimen dalam rangka mewujudkan atau mengekspresikan dirinya

secara kreatif. Orang tua, keluarga dan guru hendaknya jangan memaksa

anak untuk melakukan sesuatu jika anak memang tidak berniat ataupun

sesungguhnya belum mampu melakukannya.

d. Produk

Jika kondisi pribadi dan kondisi lingkungan cukup mendukung

atau kondusif, maka hal ini memungkinkan seseorang untuk

menghasilkan produk kreatif. Mengingat bahwa kondisi pribadi dan

lingkunan erat kaitannya dengan proses kreatif, orang tua dan guru

hendaknya mampu menemukan bakat dan cirri-ciri pribadi anak. Bakat

dan cirri kreatif yang dimilii anak tersebut hendaknya dikembangkan

dengan cara memberikan dorongan kepada anak. Hal inidapat

diwujudkan dengan melibatkan anak secara aktif dalam berbagai

kegiatan serta menyediakan waktu serta sarana dan prasarana yang cukup

dan mampu mengunggah minat anak.

Page 35: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

6. Tujuan Pengembangan Kreativitas

Menurut Munandar (dalam Montalolu, 2010) ada lima alasan

mengapa kreativitas penting dimunculkan, dan dikembangkan dalam diri

anak diantaranya sebagai berikut:

a. Pertama, dengan berkreasi anak dapat mewujudkan dirinya,

perwujudan diri adalah salah satu kebutuhan pokok manusia.

b. Kedua, dengan kemampuan berfikir kreatif dimungkinkan dapat

melihat berbagai macam penyelesaian suatu masalah,

mengekspresikan pikiran-pikiran yang berbeda dari orang lain

tanpa dibatasi dan mampu melahirkan berbagai macam gagasan.

c. Ketiga, mempersibuk diri menjadi kreatif akan memberikan

kepuasan kepada individu tersebut. Hal ini penting diperhatikan

karena tingkat ketercapaian kepuasan seeorang akan

mempengaruhi perkembangan sosial emosinya.

d. Keempat, dengan kreativitas memungkinkan manusia

meningkatkan kualitas hidupnya. Gagasan-gagasan baru sebagai

buah pemikiran kreatif akan sangat diperlukan untuk menghadapi

masa depan yang penuh tantangan. Untuk itu pemikiran kreatif

akan sangat perlu dimunculkan, dipupuk dan dikembangkan sejak

dini.

Berdasarkan alasan diatas maka tujuan pengembangan

kreativitas anak di TK adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui cara mengekspresikan diri melalui hasil karya dengan

menggunaan teknik-teknik yang dikuasainya.

b. Mengetahui cara dalam menemukan alternatif pemecahan masalah.

c. Membuat anak memiliki sikap keterbukaan terhadap berbagai

pengalaman yang didapat oleh anak.

d. Membuat anak memiliki kepuasan diri terhadap apa yang

dilakukannya dan sikap menghargai hasil karya orang lain dan

membuat adan kreatif.

Page 36: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

7. Membangkitkan Kreativitas di Sekolah

Guru mempunyai dampak yang besar tidak hanya pada prestasi

pendidikan anak, tetapi juga pada sikap anak terhadap sekolah dan terhadap

belajar pada umumnya. Namun, guru juga dapat melumpuhkan rasa ingin

tahu alamiah anak, merusak motivasi, harga diri, dan kreativitas anak.

Bahkan guru-guru yang sangat baik (atau yang sangat buruk) dapat

mempengaruhi anak lebih kuat dari pada orang tua. Mengapa? Karena guru

lebih banyak kesempatan untuk merangsang atau menghambat kreativitas

anak dari pada orang tua. Gru mempunyai tugas mengevaluasi pekerjaan,

sikap, dan perilaku anak.

Secara langsung bahwa kemampuan kreativitas tidak dapat diajarkan

kepada anak secara lansung, tetapi ia dapat memungkikan kreaivitas

muncul, memupuknya, dan merangsang pertumbuhannya dengan cara

sebagai berikut:

a) Sikap guru, cara paling baik bagu guru untuk mengembangkan

kreativitas anak adalah dengan memberikan dorongan kepada anak

secara menyeluruh ke semua anak agar anak tergugah.

b) Falsafah mengajar, falsafah mengajar yang mendorong kreativitas anak

secara keseluruhan seperti, belajar itu sangat penting dan sangat

menyenangkan, anak patut dihargai dan disayangi sebagai pribadi yang

unik, anak hendaknya menjadi pelajar yang aktif, anak perlu merasa

nyaman dan diberikan rangsangan didalam kelas, anak harus

mempunyai rasa memiliki dan kebanggaan didalam kelas.

C. Mewarnai dengan media sisir

1. Pengertian Mewarnai

Menurut Pamadhi dkk (2018:7.4) kegiatan mewarnai akan mengajak

kepada anak bagaimana mengarahkan kebiasaan-kebiasaan anak dalam

mewarnai dengan spontas menjadi kebiasaan-kebiasaan menuangkan warna-

warna yang mempunyai nilai pendidikan.

Page 37: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Mewarnai adalah memberi warna, mengecat, menandai (dengan

warna tertentu) sehingga dapat disimpulkan bahwa mewarnai adalah

aktivitas memberikan warna (pensil, krayon,cat, spray dll) pada bidang atau

objek yang diinginkan.

Salah satunya dengan menggunakan media sisir anak dapat

mengembangkan kreativitas anak dengan kegiatan mewarnai, biasayanya

anak disediakan alat pewarna seperti krayon untuk mewarnai disini peneliti

mencoba mengembangkan kreativitas anak melalui media sisir yaitu dengan

menggunakan bahan-bahan seperti sikat gigi, sisir, dan cat air. Dengan

demikiran menggunakan media sisir dapat diartikan sebagai kegiatan yang

memberikan warna atau menuangkan warna pada gambar menggunakan

media sisir dan sikat gigi tentunya ditambahkan dengan cat air.

2. Tahapan-tahapan Mewarnai

Berikut tahapan mewarnai menurut Cicendekia (2013) pada anak

sebagai berikut:

a. Langkah pertama adalah mengenalkan terlebih dahulu warna-warna

seperti: merah, kuning, hijau dll.

b. Ajaklah anak untuk mewarnai gambar sederhana seperti segitiga,persegi

atau bentuk lainnya untuk tahap awal.

c. Setelah anak merasa senang dengan kegiatan mewarnai hewan atau

tumbuhan yang ia senangi sehingga anak termotivasi untuk mewarnai

karena ia menyukai bentuk media gambarnya.

d. Setelah anak merasa senang dengan kegiatan mewarnai, teraokan aturan

untuk mewarnai gambar dengan rapi dan menyesuaikan warna dengan

bentuk aslinya.

e. Ajarkan juga pada anak untuk mencampur warna untuk berkreasi.

f. Jangan memasakan anak untuk mewarna terus menerus sehingga ia

merasa bosan, biarkan anak memilih bentuk yang akan dikreasikan

seperti mewarnai dengan media sisir membentuk daun, selanjutnya bunga

dan lain-lain.

Page 38: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

3. Manfaat Mewarnai

(Young dalam Abay,2014) dalam kegiatan bermain kreatif seperti

mewarnai hal ini bertujuan untuk menyenangkan hati anak, mengungkapkan

perasaannya melalui warna-warna yang telah disediakan, ada beberapa

manfaat dari mewarnai gambar yaitu:

a. Anak-anak dapat mengekspresikan perasaannya serta gagasannya.

b. Dapat membangun rasa percaya diri anak.

c. Anak belajar mengenal warna, bentuk, tekstuk, dan bahan yang berbeda-

beda.

d. Penggunaan alat yang beragam dapat membntu mereka menguasai

keterampilan koordinasi.

Perlu diketahui bahwa aktivitas menggambar dan mewarnai

memiliki banyak manfaat bagi anak (Olvista dalam Abay, 2014)

diantaranya:

a. Sebagai media berekpresi.

b. Warna merupaka media terapi.

c. Melatih anak menggenggam media.

d. Melatih kemampuan koordinasi.

e. Mengembangkan kemampuan motorik.

f. Mewarnai meningkatkan konsentrasi.

g. Mewarnai melatih membuat target.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas mewarnai

Kreativitas mewarnai gambar akan berkembang apabila diberikan

motivasi dari dalam maupun dari luar individu. Akan tetapi ada beberapa

faktor yang dapat mempengaruhi kreativitas mewarnai yaitu faktor internal

dan eksternal. Adapun yang mempengaruhi kreativitas mewarnai gambar

(Munandar dalam Abay,2014) yaitu :

a. Faktor internal, yaitu yang berasal dari dalam diri setiap individu,

diantaranya keterbukaan anak pada saat mewarnai gambar, kemampuan

anak untuk bereksplorasi dengan warna-warna, kemampuan untuk

memahami konsep-konsep suatu gambar, mengekpresikan diri pada saat

Page 39: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

mewarnai gambar, serta membentuk kombinasi-kombinasi warna baru

berdasarkan hal-hal yang sudah ada sebelumnya.

b. Faktor eksternal, yaitu yang berasal dari luar individu yang bersangkutan.

Diantaranya keamanan individu pada saat mewarnai gambar, apabila

merasa aman terhadap lingkungannya maka anak akan mampu

mengungkapkan potensi kreatifnya kedalam suatu gambar dengan

kebebasan anak dalam mewarnai gambar, sarana atau fasilitas dalam

mewarnai gambar, adanya penghargaan bagi anak yang kreatif dalam

mewarni gambar, kesempatan untuk bebas mengekspresikan perasaannya

kedalam suatu gambar dan orang tus memberikan dorongan untuk

melakukan berbagai eksprimen dan kegiatan kreatif.

5. Kaitan Kreativitas dengan mewarnai

Salah satu kegiatan yang menarik bagi anak untuk membantu

perkembangan kreativitas adalah dengan kegiatan mewarnai, mewarnai

selain membantu perkembangan motorik halus anak, kegiatan mewarni ini

juga dapat membantu anak untuk menuangkan imajinasinya kedalam bentuk

warna dan tulisan. Melalui kegiatan mewarnai anak dapat mengenal warna

dan melatih kreativitas untuk dapat mengembangkan potensi diri lebih

optimal, dan juga memberikan kesempatan pada anak untuk

mengekspresikan diri. Sumanto (2005:65) menyatakan bahwa kreativitas

yang dapat dikembangkan pada kegiatan mewarnai bagi anak TK adalah

adanya kebebasan untuk memilih dan mengkombinasikan unsur warna pada

objek yang diwarnainya sesuai keinginan anak.

Jadi dapat disimpulkann bahwa dengan kegiatan mewarnai dapat

meningkatkan perkembangan kreativitas anak. Faktor-faktor diatas yaitu

faktor internal dan eksternal dapat mempengaruhi kreativitas anak dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan guru dalam kegiatan mewarnai. Faktor

internal yaitu keterbukaannya anak pada saat mewarnai dapat

mempengaruhi kreativitas anak dalam menyelesaikan tugas mewarnai,

bereksplorasi dengan warna-warna, kemampuan anak dalam bereksplorasi

dengan warna-warna sangat berpengaruh pada kreativitas anak dalam

Page 40: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

mewarnai, membentuk kombinasi baru, kemampuan anak dalam

mengkombinasikan warna sangat berpengaruh pada kreativitas anak dalam

mewarnai. Apabila anak tidak mampu mengkombinasikan macam-macam

warna maka anak akan menghasilkan karya yang tidak kreatif, sedangkan

faktor eksternalnya yaitu kebebasan anak dalam mewarnai gambar dapat

mempengaruhi hasil yang dilakukannya, anak yang selalu diawasi akan

memberikan efek bagi perkembangan kreativitas anak, sarana atau fasilitasi

yang disediakan dapat berpengaruh bagi kreativitas anak dalam kegiatan ini,

karena apabila fasilitas seperti cat air, sikat gigi, sisir, meja tidak tersdia

maka anak tidak mempunyai keinginan untuk kreatif.

D. Kegiatan Mewarnai Dengan Menggunakan Media Sisir

Salah satu cara mengembangkan kretivitas anak yaitu melalui

kegiatan mewarnai salah satunya menggunakan media sisir, penelitian ini

akan dilakukan di TK IT Mutiara Hati Simpang III Sipin Kec.Kota Baru

Kota Jambi diantaranya:

1. Alat dan bahan

a. Sisir

b. Sikat gigi

c. Hvs

d. Cat air / pewarna

e. Wadah

f. Daun ( contoh: daun singkong, daun mangga, bayam, dll)

2. Cara pelaksanaan

a. Siapkah terlebih dahulu alat dan bahannya

b. Masukan cat air/pewarna makanan kedalam wadah

c. Siapkan hvs lalu letakkan daun (singkong) diatas kertas

d. Ambillah sikat gigi lalu geggam lah di tangan kanan dan sisir di

tangan kiri

e. Celupkan sikat gigi ke dalam wadah yang telah beisi pewana

f. Lalu gesek kan sikat gigi dan sisir diatas daun singkong

g. Gesek lah kesekelilig kertas yang berwarna putih hingga penuh warna

Page 41: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

h. Terakhir angkatlah daun sigkong dan lihat lah pola daun singkong

tercap tidak berwarna.

E. Studi Relevan

Penulis meninjau dari beberapa peneliti skripsi yang berkaitan dengan

tema penulis untuk bahan acuan diantaranya:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Nurjannah (2017) dengan judul penelitian

meningkatkan perkembangan kreativitas anak usia dini melalui kegiatan

mewarnau dengan krayon di TK Nur Ummil di desa Tuna Baru.

2. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Fitriyani pada tahun 2017

dengan judul kreativitas anak di PAUD ALAM Al Muttaqin.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Suyatmi (2014) dengan judul penelitan

meningkatkan kreativitas anak usia dini melalui aktivitas menggambar

pada anak kelompok A di TK Aba Ngabean 2.

F. Kerangka Berfikir

Mewarnai merupakan kegiatan mebutuhkan warna atau pewarna pada

suatu gambar yang akan dihasilkan. Kegiatan mewarnai telah menjadi

keterampilan yang sebaiknya dikuasai anak-anak sejak dini karena

memahami warna, anak tidak hanya mengenal macam-macam warna namun

juga memberikan kesempatan pada anak untuk mengekspreikan diri.

Sedangkan kreativitas adalah daya atau kemampuan untuk mencipta,

kelancaran menanggapi masalah, ide dan materi, mudah menyesuaikan diri

terhadap situasi, memiliki keaslian dalam membuat tanggapan, karya yang

lain dari pada yang lain, dan mampu berfikir secara itegral, mampu

menghubungkan satu dengan yang lain.

Oleh karena itu, diharapkan dengan memberikan kegiatan mewarnai

dengan media sisir dapat meningkatkan pengembangan kreativitas anak

secara optimal.

Page 42: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah kegiatan yang dilakukan melalui

kegiatan mewarnai dengan menggunakan media sisir dapat meningkatkan

perkembangan kreativitas anak usia dini di TK Islam Terpadu Mutiara Hati

Simpang III Sipin Kec.Kota Baru Kota Jambi.

Page 43: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan

kelas (Classrom Action Research) yang bertujuan untuk meningkatkan

pembelajaran dikelas dengan sasaran akhir yang meningkatkan kreativitas

anak.

Penelitian tindakan kelas (disingkat PTK) merupakan salah satu bentuk

penelitian yang dilakukan di kelas. PTK umumnya dilakukan oleh guru

bekerjasama dengan peneliti atau ia sendiri sebagai guru berperan ganda

melakukan peneitian individu dikelas, disekolah dan atau di tempat ia mengajar

untk tujuan “penyempurnaan” atau “peningkatan” proses pembelajaran.

Penelitian tindakan kelas

Penelitian ini dapat memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru agar tercapainya tujuan pembelajaran. Kegiatan

penelitian ini melibatkan anak didik yang diawali dengan kegiatan perencanaan

dan diakhiri dengan kgiatan refleksi untuk memperoleh hasil yang sistematis

dari kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di TK Islam Terpadu Mutiara

Hati Simpang III Sipin Kec.Kota Baru Kota Jambi. Waktu Penelitian adalah

waktu yang diperlukan peneliti selama kegiatan penelitain yakni pada bulan

Desember sampai Maret Semester II Tahun Ajaran 2019/2020. Penentuan

waktu penelitian mengacu pada kalender akademik dan kurikulum di TK

karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membeutuhkan proses

belajar mengajar yang efektif dikelas.

Page 44: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah seluruh anak B4 Senta Seni sebanyak

9 orang murid, yang terdiri dari 7 murid laki-laki dan 2 murid perempuan.

C. Pendekatan dan Desain Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu dalam

melaksanakanya penelitian tindakan kelas ini menggunakan Model

Kemmis dan MC. Tanggart Kemmis bersama Tanggart

mengembangkan model PTK berdasarkan pada konsep asli dari Kurt

Lewin. Kemmis dan Taggart menggunakan sistem spiral refleksi diri

yang dimulai dengan perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan

(action), pengamatan/observasi (observation), dan refleksi (reflection),

kemudian perencanaan kembali.

Peneliti memilih model ini karena omponen pada tindaan dan

observasi harus dilakukan bersamaan agar peneliti tidak kehilangan

momentum saat harus melihat sejauh mana tingkat perkambangan anak.

Gambar 3.1 penelitian tindak kelas model spiral

Kemmis dan McTaggart

Dalam penelitian ini pemeliti berkolaborasi dengan guru kelas

B4. Penelitian ini dikatakan berhasi apbila minimal 71% dari jumlah

keseluruhan anak yaitu 9 orang anak, 7 dari 9 anak mencapai tingkat

Page 45: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

capaian perkembangan (TCP) minimal yang ditentukan bersama

kolaborasi yaitu 65% (Jurnal Yusria:2006).

2. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas yang

menggunakan metode eksperimen yang meggunakan rancangan One

Group Pretest-Posttest Design. Populasi dan teknik pengambilan

sampel indikator kinerja sebagai penentuan kreativitas anak dalam

penelitia ini adalah:

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2012:80).

Adapun populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah

anak-anak di TK IT Mutiara Hati dengan jumlah anak 9. Hal ini

dikarenakan anak-anak di kelas B4 memiliki kreativitas yang

masih belum distimulasi lagi. Populasi pada penelitian ini dapat

digambarkan pada tabel berikut:

Tabel 3.1. populasi penelitian

No Kelas Jumlah anak

1 B4 9

Jumlah 9

b. Teknik pengambilan sampel

Menurut Sugiyono (2012:81) sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimili oleh populasi tersebut. Pada

penelitian ini sampel berjumlah 9 anak di sentra seni B4.

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah

dengan teknik sampling jenuh. Samplig jenuh badalah teknik

pengambilan sampel bila semua anggota populasi dijadikan

Page 46: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil,

kurang dari 30 orang (Sugiyono,2012:85). Sempel pada penelitian

ni adalah kelas B4 sebagai kelas dengan umlah yang diteliti

sebanyak 9 anak.

3. Tahapan Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui dua siklus, pada masing-masing

siklus terdiri dari kegiatan sebagai berikut:

a. Siklus 1

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan suatu proses yang terdiri atas

beberapa langkah kegiatan untuk menghasilkan suatu produk.

Produk akhir dari kegiatan perencanaan adalah berupa

seperangkat komponen yang siap untuk diimplementasikan

dalam tahap pelaksanaan tindakan dan observasi dikelas yang

memiliki permasalahan. Perencanaan merupakan hal yang

dilakukan sebelum proses pembelajaran. Adapun hal yang

dilakukan tersebut yaitu:

a) Membuat rencana kegiatan harian (RKH) yang difokuskan

pada perencanaan langkah-langkah perbaikan yang

diharapkan dapat mengembangkan kemampuan anak dalam

pembelajaran

b) Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunaan saat

kegiatan mewarnai dengan menggunakan media sisir seperti

(sisir, sikat gigi, pewarna, hvs, pola bulan bintang, dan

wadah).

c) Membuat lembar obsservasi siswa, mengevaluasi kerja anak

saat ana melakukan kegiatan mewarnai dengan

menggunakan media sisir dan memberikan penilaian

terhadap hasil kerja yang telah diselesaikan oleh anak.

Page 47: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

2. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Tindakan yang dilakukan oleh peneliti diantaranya:

a) Kegiatan mewarnai dengan menggunakan media sisir

diawali dengan kegiatan pembelajaran dikelas dimana guru

melakukan apersepsi yang mengarah ke tema untuk

memberikan dorongan dan motivasi kepada anak sehingga

anak-anakpun merasa tertarik terhadap pembelajaran.

b) Memperkenalkan kepada anak berbagai macam alat da

bahan yang akan digunakan selama kegiatan berlangsung.

c) Memperlihatkan serta mencontohkan hasil karya yang

sudah jadi kepada anak dan mencontohkan tata cara

mengejakan mewarnai ini.

d) Selanjutnya guru mengatur anak secara bergantian untuk

mengerjakannya, membagikan ke semua anak alat dan

bahan yang telah dipersiapkan agar anak dapat memulai

mengerjakan mewarnai dengan sisir sesuai dengan cntoh

yang telah diperlihatkan sebelumnya.

e) Melakukan evaluasi.

f) Menganalisis hasil evaluasi.

g) Merefleksikan pelaksanaan tindakan untuk menentukan

perbaikan pada siklus selanjutnya.

3. Pengamatan/observasi (Observation)

Observasi adalah upaya mengamati dan

mendokumentasikan ha-hal yang terjadi selama tindakan

dilaksanakan. Selama berlangsung proses kegiatan

pembelajaran di observasi mulai dari awal sampai akhir. Dalam

PTK, observasi adalah suatu upaya pengamatan yang

memusatkan pada proses kegiatan pembelajaran untuk

pengumpulan data yang berkenaan dengan pelaksanaan

tindakan. Artinya, segala sesuatu yang terisi tidak luput dari

pengamatan dan mendokumentasikannya. Selama kegiatan

Page 48: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

berlangsung peneliti mendapatkan aktivitas anak yang

menunjukkan kepada hal yang positif. Hasil kegiatan anak

dapat dilihat diproses anak dalam melakukan aktivitas selama

dan sesudah kegiatan pembelajaran yaitu anak merasa tertarik

dan berminat untuk mengikuti kegiatan mewarnai dengan

menggunakan media sisir.

4. Refleksi (Reflecting)

Refleksi adalah langkah untuk mengkaji secara

menyeluruh tentang pelaksanaan tindakan. Kegiatan refleksi

dilakukan sesegera mungkin setelah tindakan dilaksanakan. Hal

ini sangat penting agar proses tindakan tidak terlupakan dan

untuk menghindari bias data terutama data yang bersifat

kualitatif.

Refleksi sangat penting untuk memahami proses dan

hasil serta perubahan yang terjadi. Kegiatan refleksi yang

dilakukan pada penelitian ini adalah:

a) Temuan-temuan selama proses pembelajaran berlangsung,

dicatatat dalam catatan lapangan.

b) Menganalisa kelemahan yang terjadi selama proses

pembelajaran berlangsung.

c) Menganalisa hasil belajar anak dan nilai positif yang ingin

diamati pada akhir siklus.

b. Siklus II

Pelaksanaan pada siklus II dilakukan dengan melakukan

perubahan pada bagian-bagian tertentu didasarkan pada refleksi

siklus I, sesuai dengan rencana yang telah disusun. Langkah-

langkah yang dilakukan pada siklus II sama halnya dengan siklus I,

yaitu: perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action),

observasi (observation), dan refleksi (reflection). Pelaksanaan

disetiap siklus bertujuan untuk mengetahui perkembangan anak

tentang kreativitas anak melalui mewarnai dengan media sisir.

Page 49: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Proses refleksi dilakukan berdasarkan analisa terhadap data-

data yang didapat dari pembelajaran dan observasi kemudian

direfleksikan untuk melihat kekurangan-kekurangan, mengkaji apa

yang telah dan belum terjadi, mengapa terjadi, dan apa

penyebabnya lalu menentukan langkah-langkah yang perlu

dilakukan untuk perbaikann yaitu:

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan hal yang dilakukan sebelum

proses pembelajaran. Adapun hal yang dilakukan tersebut yaitu:

a) Membuat rencana kegiatan harian (RKH) yang difokuskan

pada perencanaan langkah-langkah perbaikan yang

diharapkan dapat mengembangkan kemampuan anak dalam

pembelajaran

b) Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunaan saat

kegiatan mewarnai dengan menggunakan media sisir seperti

(sisir, sikat gigi, pewarna, hvs, pola bulan bintang, dan

wadah).

c) Membuat lembar obsservasi siswa, mengevaluasi kerja anak

saat ana melakukan kegiatan mewarnai dengan

menggunakan media sisir dan memberikan penilaian

terhadap hasil kerja yang telah diselesaikan oleh anak.

2. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Tindakan yang dilakukan oleh peneliti diantaranya:

a) Kegiatan mewarnai dengan menggunakan media sisir

diawali dengan kegiatan pembelajaran dikelas dimana guru

melakukan apersepsi yang mengarah ke tema untuk

memberikan dorongan dan motivasi kepada anak sehingga

anak-anakpun merasa tertarik terhadap pembelajaran.

b) Memperkenalkan kepada anak berbagai macam alat da

bahan yang akan digunakan selama kegiatan berlangsung.

Page 50: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

c) Memperlihatkan serta mencontohkan hasil karya yag sudah

jadi kepada anak dan mencontohkan tata cara mengejakan

mewarnai ini.

d) Selanjutnya guru mengatur anak secara bergantian untuk

mengerjakannya, membagikan ke semua anak alat dan

bahan yang telah dipersiapkan agar anak dapat memulai

mengerjakan mewarnai dengan sisir sesuai dengan cntoh

yang telah diperlihatkan sebelumnya.

e) Melakukan evaluasi.

f) Menganalisis hasil evaluasi.

g) Merefleksikan pelaksanaan tindakan untuk menentukan

perbaikan pada siklus selanjutnya.

3. Observasi

Selama kegiatan berlangsung peneliti mendapatkan

aktivitas anak yang menunjukkan kepada hal yang positif. Hasil

kegiatan anak dapat dilihat diproses anak dalam melakukan

aktivitas selama dan sesudah kegiatan pembelajaran yaitu anak

merasa tertarik dan berminat untuk mengikuti kegiatan

mewarnai dengan media sisir.

4. Refleksi

Refleksi sangat penting untuk memahami proses dan

hasil serta perubahan yang terjadi. Kegiatan refleksi yang

dilakukan pada penelitian ini adalah:

a) Menganalisa temuan-temuan selama proses pembelajaran

berlangsung, dicatatat dalam catatan lapangan.

b) Menganalisa kelemahan yang terjadi selama proses

pembelajaran berlangsung.

c) Menganalisa hasil belajar anak dan nilai positif yang ingin

diamati pada akhir siklus.

Page 51: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

D. Instrumen Penelitian

Kisi-Kisi Instrumen Perkembangan Kreativitas melalui Mewarnai

dengan media sisir sebagai berikut:

1. Definisi Konseptual

Menurut Utami Munandar (2009:12) kreativitas adalah hasil

dari interaksi antara individu dengan lingkungannya, seseorang

mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada,

dengan demikian baik berupa didalam individu maupun dilingkungan

dapat menunjang atau dapat menghambat upaya kreatif. Kreativitas

merupakan bakat yang secara potensial dimiliki oleh setiap orang yang

dapat ditemukenali (diidentifikasi) dan dipupuk melalui pendidikan

yang tepat salah satu masalah yang kritis.

kegiatan mewarnai akan mengajak kepada anak bagaimana

mengarahkan kebiasaan-kebiasaan anak dalam mewarnai dengan

spontas menjadi kebiasaan-kebiasaan menuangkan warna-warna yang

mempunyai nilai pendidikan.

Indikator konseptual dalam peelitian ini berkaitan dengan

bagaimana mengembangkan kreatiivitas anak melalui kegiatan

mewarnai denga menggunakan media sisir.

2. Definisi operasional

Indikator penelitian ini diambil berdasarkan tingkatan satuan

pencapaian perkembangan anak dalam PERMENDIKBUD NOMOR

137 TAHUN 2014 mengenai capaian perkembangan kreativitas seni

anak yaitu: (1). Menyanyikan lagu dengan sikap yang benar. (2)

Menggunakan berbagai macam alat musik tradisional maupun alat

musik lain untuk menirukan suatu irama atau lagu tertentu. (3) Bermain

drama sederhana. (4) Menggambar berbagai macam bentuk yang

beragam. (5) Melukis dengan berbagai cara dan objek 6. Membuat

karya seperti bentuk sesungguhnya dengan berbagai bahan (kertas,

plastisin, balok, dll).

Page 52: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

E. Sumber Data

Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian yang penulis lakukan

ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendapatkan data tentang perkembangan kreativitas anak selama

proses pembelajaran berlangsung.

2. Untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan kegiatan mewarnai

menggunakan media sisir dalam pembelajaran serta kemampuan guru

dalam mengelola pembelajaran.

3. Kolaborator Kolaborator dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat

penerapan PTK secara komprehensif, baik dari sisi anak maupun guru.

F. Cara Pengumpulan Data

Dalam ranga mengumpulkan segala sesuatu untuk kegiatan ini

diperlukan instrumen/alat pengumpulan data sangat diperlukan dalam rangka

mengumpulkan segala sesuatu untuk kegiatan ini. Hal ini dibutuhkan untuk

memperoleh hasil yang diinginkan anatara lain:

1. Observasi adalah kegiatan dalam rangka mencatat semua kegiatan yang

dilakukan subyek penelitian yang terkait dalam hal penelitian tindakan

kelas ini.

2. Portofolio (kumpulan hasil karya anak) adalah salah satu cara yang

digunakan untuk mengamati karya anak dalam rangka melakukan

penilaian perkembangan belajar anak usia dini dan wadah untuk

merekam berbagai unjuk kerja atau bukti nyata hasil belajar anak.

3. Dokumentasi adalah salah satu alat pengumpul data untuk melengkapi

data yang dirasa kurang lengkap berupa hasil foto-foto kegiatan anak

pada saat penelitian dilaksanakan.

G. Analisis Data

Analisis data merupakan cara yang digunakan dalam pengolahan data

yang berhubungan erat dengan perumusan masalah yang telah diajukan

Page 53: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

sehingga dapat digunakan untuk menarik kesimpulan data yang diperoleh

akan diolah dan di analisis secara narasi. Hasil analisis ini digunakan sebagai

bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjutan pada siklus untuk

memperoleh hasil yang lebih maksimal.

Data ini merupakan proses perhitungan hasil belajar anak pada

masing-masing siklus melalui:

1. Penilaian Rata-rata Anak

Keterangan:

X = Nilai rata-rata hasil tes siswa

∑× = jumlah semua nilai siswa

∑n = jumlah siswa (Nana Sudjana 2009:109)

2. Penilaian Ketuntasan Hasil Belajar

( )

( )

Skor 1: Belum Berkembang (BB): 0% - 25%

Skor 2: Mulai Berkembang (MB): 26% - 50%

Skor 3: Berkembang Sesuai Harapan (BSH): 51% - 75%

Skor 4: Berkembang Sangat Baik (BSB): 76% - 100%

(Almiati dkk,2008:208)

H. Jadwal Penelitian

Rencana waktu penelitian akan dilakukan selama tiga bulan , yaitu

dimulai oktober sampai januari. Rencana waktu ini masih bersifat relatif,

artinya dapat berubah berdasarkan situasi dan kondisi secara teknis

administratif maupun kondisi lapangan. Berikut ini dapat di uraikan tahap-

tahapan yang dilakukan selama penelitian dilaksanakan:

Page 54: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Table 3.2. jadwal penelitan dan tahap penelitian

TABEL PENELITIAN

Page 55: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

38

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Sekolah/Madrasah

Taman Kanak-kanak Islam Terpadu Mutiara Hati merupakan

lembaga PAUD formal yang berada di Mayang JL.Sunan kalijaga No.79

Rt.16 Kelurahan Simpang III Sipin Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.

Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) Mutiara Hati berdiri

pada tanggal 19 April 2003 dibawah naungan Yayasa Shohwah Jambi

dibawah pimpinan Bapak Zaenal Ekarosa, S.Pd.

2. Data Umum Sekolah

Tabel 4.1 Identitas sekolah TK IT Mutiara Hati

NO IDENTITAS SEKOLAH

1 Nama Sekolah Taman Kanak-kanak Islam Terpadu

Mutiara Hati

2 Nomor Statistik Sekolah -

3 Alamat Jl.Sunan Kalijaga No.79 Rt.16

4 Kelurahan Kelurahan Simpang III Sipin

5 Kecamatan Kecamatan Kota Baru

6 Kabupatenn/kota Kota Jambi

7 Provinsi Jambi

8 Kode Pos 36126

9 No Telephone/hp 085225510749

10 Status Sekolah Milik Sendiri

11 Akreditas B

12 KBM Pagi

13 Jenis Gedung Permanen

14 Status Gedung Milik Sendiri

Page 56: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

15 Status Tanah Milik Sendiri

16 Luas Tanah 382 M2

Sumber: Kepala TK IT Mutiara Hati

Alamat dan Peta Lokasi Satuan Lembaga PAUD

Taman Kanak-kanak Islam Terpadu Mutiara Hati terletak di Jalan

Sunan Kalijaga RT.16 No.79 Kelurahan Simpang III Sipin Kecamatan

Kota Baru Kota Jambi 36126.

Gambar 4.1 lokasi TK IT Mutiara Hati.

3. Visi dan Misi Sekolah

a. VISI

Membentuk Generasi Yang Cerdas, Religius Dan Berkarakter.

b. MISI

1) Menumbuhkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Allah

SWT.

2) Menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air.

Page 57: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

3) Melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan, inovatif, kreatif,

modern, terpadu dan religius.

c. TUJUAN

1) Mendidik, mengasuh dan mengasah anak-anak agar mempunyai

tingkat kecerdasan (IQ) yang seimbang dengan tingkat emosional

(EQ) serta kemampuan spiritual (SQ).

2) Mendidik anak agar mempunyai kreatifitas dan keterampilan yang

tinggi.

3) Mendidik anak agar mempunyai dasar-dasar akhlaq Islami.

4) Mendidik anak agar mempunyai karakter yang Islami.

4. Keadaan Guru dan Siswa

Teanaga mengajar di TK IT Mutiara Hati Simpang III Sipin

Kecamatan Kota Baru Kota Jambi tenaga edukatif yang langsung dengan

siswa yang mempunyai tugas utama untuk mendidik, memberikan ilmu

sebagai orang tua atau panutan disekolah. Oleh karena itu guru harus

mempunyai pengetahuan dan pemahaman bagaimana cara menidik,

membina, atau menata peserta didik agar tujuan dapat terlaksanakan

dengan baik. Adapun guru di TK IT Mutiara Hati berjumlah 9 orang

diantaranya:

Table 4.2. keadaan Guru TK IT Mutiara Hati Simpang III Sipin

Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.

No Nama Jabatan/Guru Mengaja

r Kelas

Pendidikan

Terakhir

1 Rasini, S.Pd Kepala

Sekolah

S1 PAUD

2 Nita, S.EI T.U S1

3 Tarminah, S.Pd Guru Kelas B1 S1 PAUD

4 Sitti Hajrah,

S.Pd. AUD

Guru Kelas B2 S1 PAUD

5 Runikarina WH, Guru Kelas B3 S1 Pertanian

Page 58: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

SP

6 Nur Zahadah,

A.Md

Guru Kelas B4 DIII

7 Yesi Gumala

Sari, S.Pd

Guru Kelas A S1 Pend. Eko

8 Linda

Rahmawati, S.Pt

Guru Kelas KB S1 Perternakan

9 Samidah, S.Ei Guru Tahfidz B/A/KB S1

10 Septi Pratiwi Guru kelas TPA

11 Misridesi, S.P Guru

pendamping

TPA S1

Table 4.3. Keadaan siswa TK IT Mutiara Hati Simpang III Sipin

Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.

No Tahun Ajaran Jumlah Anak

TK KB TPA

1 2009/2010 59 28 26

2 2010/2011 57 13 25

3 2011/2012 75 14 33

4 2012/2013 80 28 22

5 2013/2014 77 26 23

6 2014/2015 83 28 23

7 2015/2016 87 18 24

8 2016/2017 77 18 23

9 2017/2018 70 16 15

10 2018/2019 86 - 14

11 2019/2020 63 5 12

Page 59: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

B. Kondisi Awal Hasil Kegiatan Mewarnai Dengan Menggunakan Media

Sisir Anak Prasiklus

Penelitian ini dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan, yaitu pada tanggal

20 januari 2020 sampai 28 februari 2020 pada anak Senta Seni B4 untuk usia

anak 5-6 tahun dengan subjek anak diantaranya 1 anak perempuan dan 8 anak

laki-laki. Pengumpulan data dilakukan yaitu pada saat proses kegiata

berlangsung dengan lembar hasil karya anak melalui kegiatan mewarnai

dengan menggunakan media sisir.

Pengamatan kondisi pratidakan dilakukan untuk mengetahui

bagaimana keadaan anak saat dilapangan sebelum penelitian dilakukan,

peneliti melakukan pratindakan dahulu. Hasil yang diperoleh pada

kemampuan awal sebelum tindakan dan setelah tindaan akan dibandingka

melalui kegiatan mewarnai dengan menggunakan media sisir. Pada tahab ini

peneliti dan guru mengamati bagaimana kreativitas anak melalui kegiatan

mewarnai dengan menggunakan media sisir di TK IT Mutiara Hati.

1. Perencanaan

Pada siklus ini indikator yang diberikan adalah mewarnai dengan

menggunaan media sisir dengan tema alat transportas dan sub tema

kapal laut. Materi pembelajaran yang akan dilakukan pada prasiklus ini

adalah: (1) Nam, membaca doa sebelum dan sesudah kegiatan, meminta

tolong menggucapkan salam dengan baik, (2) Bahasa, anak menyebutkan

alat dan bahan untuk kegiatan mewarnai dengan menggunkan sisir seperti

cat air, sisir, sikat gigi dan gambar kapal laut, (3) Kognitif, membilang

berapa warna pada cat air yang digunakan, membilang sisir,sikat gigi dan

gambar kapal laut, (4) Motorik halus, dapat menyusun gambar kapal laut

diatas hvs, menggesek sikat gigi dan sisir yang telah dicelupkan kedalam

pewarna, (5) Sosial emosional, anak mengerjakan tugas mandiri dan

bangga dengan hasil karyanya sendiri, (6) Seni, anak dapat mengradasi

warna dengan menggunakan cat air yang telah dipersiapkan, dan kegiatan

mewarnai ini dilakukan saat kegiaatan ii berlangsung degan kurun waktu

Page 60: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

45 menit. Prasiklus dilakukan pada tanggal 20 januari 2020 yang dihadiri

oleh guru kelas B4 dari pukul 08.00-11.00.

2. Pelaksanaan

Pada prasiklus ini pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik

yaitu melalui tiga kegiatan yang dapat diberika setiap harinya dimulai dari

kegiatan pembukaan dimana guru dan anak-anak mengucapkan salam,

bernyanyi, bedoa, sholat dhuha, membaca surat pendek dan hadist,

membaca Asmaul Husnah, mengabsen kehadiran anak, menata tempat

duduk anak, dan beromunikan untuk mengarahkan kegiatan dengan tema

yang akan dilakukan hari ini.

Dilanjutkan didalam kegiatan inti yaitu guru menjelaskan dari

macam-macam alat dan bahan untuk mewarnai dengan menggnakan media

sisir, guru mengajak anak menyebutkan nama benda yang diperlihatan

guru (sisir, sikat gigi, pewarna), guru memperlihatkan contoh

menggesekan sisir dan sikat gigi secara bersamaan dengan membentuk

pola gambar kapal laut yang telah dipersiapkan sebelumnya dan

memperlisalkan anak untuk mengerjakan nya sendiri. Kemudian

dilanjutkan dengan kegiatan penutup dan anak berdiskusi tentang kegiatan

mewarnai dengan menggunakan media sisir.

3. Hasil Observasi Prasiklus

Prasiklus dilakukan pada tanggal 20 januari 2020 yang dihadiri

oleh guru B4 dari pukul 08.00-11.00. penulis memotret apa saja yang

dilakukan oleh guru, diperolehlah data tes sebelum tindakan diambil dari

cara anak menggesekan sisir dengan sikat gigi yang telah dicelupkan

kedalam pewarna dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Table 4.4. Data Hasil Observasi Meningkatkan Kreativitas Melalui

Kegiatan Mewarnai Dengan Menggunakan Media Sisir.

No Nama Anak Skor Nilai Ketuntasan

1 Abiyyu Zahran Sirait 50 Tidak tuntas

Page 61: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

2 Ananda El Raihan Aidan Nabil 60 Tuntas

3 Fakhdan Al-Azzami 25 Tidak tuntas

4 Gita 35 Tidak tuntas

5 M. Fakhri M 50 Tidak tuntas

6 Rai’if Al-Anaqie Hasnul 48 Tidak tuntas

7 Rts.Azizah Khairunnisa 58 Tuntas

8 Raziq Azura Zikri 58 Tuntas

9 Rayyan El Mahzhuzh 45 Tidak tuntas

Jumlah

Nilai rata-rata anak

Jumlah anak yan berhasil

Jumlah persetase keberhasilan anak

Jumlah anak yang belum berhasil

Persentase anak yang belum berhasil

429

47,66

3

33,33%

6

66,57%

Berdasarkan tabel diatas terlihat hasil kegiatan mewarnai dengan

menggunkan media sisir anak masih rendah. Jumlah anak yag berhasil

yaitu 3 anak atau 33,33% dari jumlah kelesuruhan 9 anak, sedangkan

jumlah anak yang belum berhasil yaitu 6 orang anak atau 66,67% dari 9

jumlah keseluruhan anak.

Selain itu nilai rata-rata yang diperoleh anak juga masih rendah

yaitu 47,66, maka dari itu peneliti mulai melakukan penelitian tindak kelas

guna untuk meningkatkan kreativitas anak melalui kegiatan mewarai

dengan menggunakan media sisir.

C. Hasil Temuan (tes setiap siklus)

Langkah awal peelitian ini dilaksanakan mulai bulan januari 2020 yang

terdiri dari 2 siklus, setiap siklus dilakukan 3 kali tatap muka (pertemuan)

dengan mengunakan langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan(tindakan),

observasi (pengamatan), dan refleksi, dapat diuraikan sebagai berikut:

Page 62: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

1. Siklus I

a. Perencanaan

Siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan yag dilakukan pada tanggal 27

januari 2020, 30 januari 2020 sampai 03 februari 2020. Pada siklus I

ini anak mempelajari tema Alam Semesta dengan sub tema bulan.

Dalam melaksanakan kegiatan mewarn sai dengan menggunakan

media sisir tindak lanjutan pada siklus I ini, ada beberapa hal yang

harus dipersiapkan oleh guru dan peneliti yaitu: (a) Rencana Proses

Pembelajaran Harian (RPPH), (b) Menyiapkan lembar observasi anak,

(c) Menyiapkan alat dan bahan untuk melaksanakan kegiatan

mewarnai dengan menggunakan media sisir. Materi pembelajaran yang

akan dilakukan dalam kegiatan mewarnai dengan menggunakan media

sisir adalah (1) Nam, membaca doa sebelum dan sesudan kegiatan,

meminta tolong untuk mengucapkan salam dengan baik, (2) Bahasa,

menyebutkan alat dan bahan yang akan digunakan saat melakukan

kegiatan mewarnai dengan menggunakan media sisir seperti sisir,

pewarna, sikat gigi, gambar bulan, (3) Kognitif, membilang dan

menyusun gambar bulan diatas kertas HVS secara berurutan dari bulan

sabit, bulan setengah, bulan bungkuk dan bulan purnama, (4) Motorik

halus, anak menggesekkan sisir dan sikat gigi secara bersamaan untuk

mendapatkan hasil percikan warna, (5) Sosial emosional, anak

mengerjakan tugas dengan mandiri dan bangga dengan hasil karyanya,

(6) Seni, anak dapat menggradasi warna dengan menggunakan cat

pewarna yang telah dipersiapkan, dan kegiatan ini dilakukan pada

kegiatan inti selama 45 menit.

Table 4.5. jadwal perencaaan siklus I

NO Hari/Tanggal Pertemuan Materi

1 Senin

27 Januari 2020

I Perkenalan tema alam

semesta dan subtema

Page 63: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

bulan, kegiatan mewarnai

dengan menggunakan

media sisir, untuk

membuat pola dengan

tema bulan sabit, bulan

setengah, bulan bungkuk

dan bulan purnama,

2 Kamis

30 Januari 2020

II Simulasi kegiatan

mewarnai dengan

menggunakan media sisir

menggunakan pola bulan

yang diletakkan diatas

kertas hvs lalu

menggesekan antara sisir

dan sikat gigi yang telah

dicelupkan pewarna

untuk menghasilkan

warnai melalui cipratan.

3 Senin

03 Februari 2020

III Praktek langung guru

memberikan tugas kepada

anak untuk melakukan

kegiatan mewarnai dengan

meggunakan media sisir

secara mandiri.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan ini dibantu oleh guru kelas B4 dalam melakukan

perbaikan pembelajaran yang berpedoma para rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) dan langkah-langkah pembelajaran ini berguna

untuk meningkatkan kreativitas anak melalui kegiatan mewarnai

Page 64: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

dengan menggunkan media sisir yang dilakukan sebanyak 3 kali

pertemuan dalam siklus I. Pada siklus ini, pembelajaran yang akan

diberikan kepada anak-anak setiap harinya, yaitu dimulai dengan

melakukan kegiatan pembukaan, dimana guru dan anak-anak

megucapkan salam dengan baik, berdoa sebelum dan sesudah belajar,

bernyanyi bersama, sholat dhuha berjamaah, membaca surah pendek

dan hadist, membaca Asmaul Husnah, mengabsen kehadiran anak,

menata tempat duduk anak, dan beromunikan untuk mengarahkan

kegiatan dengan tema Alam Semesta dan subtema Bulan. Dilanjutkan

dengan kegiatan inti guru menjelasan dari macam-macam alat dan

bahan untuk mewarnai dengan menggunakan media sisir, guru

mengajak anak untuk menyebutkan nama-nama benda yag telah

dipersiapkan oleh guru seperti (sisir, sikat gigi, pewarna, wadah, dan

juga pola bulan. Guru mengajarkan bagaimana cara menggesek dengan

benar agar bisa menghasilkan percikan warna yang indah, lalu guru

memberikan setiap anak alat dan bahan dan mempersilahkan anak

untuk mengerjakan secara mandiri. Kemudian dilanjutkan dengan

kegiatan penutup dan anak berdiskusi tentang kegiata mewarnai

dengan menggunakan media sisir yang telah dilakukan hari ini.

c. Obervasi

Berdasarkan hasil observasi yag merupakan gambaran aktivitas anak-

anak selama proses pembelajaran berlangsung, secara eseluruhan

aktivitas anak dalam proses belajar mengajar belum secara optimal, hal

ini dapat dilihat pada table berikut:

Table 4.6. data hasil Observasi untuk meningkatkan kreativitas

anak melalui kegiatan mewarnai dengan media sisir pada siklus I

No Nama Anak Skor Nilai Ketuntasan

1 Abiyyu Zahran Sirait

60 Tuntas

Page 65: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

2 Ananda El Raihan Aidan

Nabil

68 Tuntas

3 Fakhdan Al-Azzami 50 Tidak tuntas

4 Gita 40 Tidak tuntas

5 M. Fakhri M 74 Tuntas

6 Rai’if Al-Anaqie Hasnul 68 Tuntas

7 Rts.Azizah Khairunnisa 65 Tuntas

8 Raziq Azura Zikri 65 Tuntas

9 Rayyan El Mahzhuzh 48 Tidak tuntas

Jumlah

Nilai rata-rata anak

Jumlah anak yang berhasil

Persentase anak yang berhasil

Jumlah anak yang belum berhasil

Persentase anak yang belum berhasil

538

59,77

6

66,67%

3

33,33%

Dari tabel diatas terlihat adanya peningkatan kreativitas anak

melalui kegiatan mewarnai dengan menggunakan media sisir. Hal ini

terlihat dari meningkatnya nilai rata-rata anak yang diperoleh anak

pada siklus I yaitu 59,77, dari jumlah anak yang berhasil yaitu 6 anak

atau 66,67% dari jumlah keseluruhan anak dan anak yang belum

berhasil yaitu 3 anak atau 33,33% dari 9 anak keseluruhannya. Artinya

tindakan yang diberikan pada siklus I sudah dapat meningkatkan

kreativitas anak melalui kegiatan mewarnai dengan media sisir, namun

peneliti kembali menguji tingkat keberhasilan anak dengan

melanjutkan kepada siklus II guna memperkuat atau menyakini bahwa

memang dengan kegiatan mewarnai dengan menggunakan media sisir

mampu meningkatkan kreativitas anak melalui kegiatan mewarnai

dengan menggunakan media sisir di Sentra Seni B4 TK IT Mutiara

Page 66: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Hati ini dikarenakan pada siklus I menunjukan kemajuan. Oleh karena

itu peneliti melanjutkan tindakan siklus II.

d. Refleksi siklus I

Berdasarkan lembar observasi anak dan guru, pelaksanaan siklus I

dapat dikatakan sudah berhasil namun hanya mengalami sedikit

peningkatan saja dan perlu ditingkatkan pada siklus II, hal ini dapat

dilihat masih rendahnya kreativitas anak yang masih tetap dalam

proses pembelajaran, bahkan masih ada anak yang yang belum mampu

menggesekan antara sisir dan sikat gigi untuk membentuk pola bulan.

Hal ini disebabkan adanyan kendala yang dihadapi dalam proses

pembelajaran.

Adapun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan proses

pembelajaran pada siklus I diantaranya sebagai berikut:

1) Pada siklus I terdapat 3 anak yang belum mampu menggesekan

sisir dan sikat gigi yang telah dicelupan pewarna dengan benar

untuk mendapatkan percikan warna sesuai pola bulan tersebut.

2) Anak tidak fokus dalam mengerjakannya.

3) Anak masih sering mengeluh berkata tidak bisa kepada guru.

4) Anak masih sering meminta bantuan kepada guru.

Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus

I dan untuk meningkatkan hasil belajar anak, maka perlu dilanjutkan

pada siklus II dengan melakukan perbaikan-perbaikan untuk

mendapatkan hasil yang optimal yaitu:

1) Guru memberikan penjelasan dan contoh bagaimana cara mewarai

dengan menggunakan media sisir dengan lebih rinci dan bertahap,

guru mengkondisikan situasi agar anak memperhatikan penjelasan

yang diberikan oleh guru serta memberikan dukungan dan motivasi

agar anak fokus dan lebih mandiri dalam melakukan kegiatan

mewarnai dengan media sisir dengan pola bulan dan bintang.

Page 67: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

2) Guru mengkondisikan situasi kelas dengan kondusif, guru

menginstruksikan kepada anak untuk melakukan kegiatan secara

bergantian.

3) Guru mengkoordinir dan memberikan contoh kepada anak yang

masih mengalami kesulitan dengan lebih detail, degan

menggesekan sisir dan sikat gigi yag telah dicelupkan pewarnai

4) terlebih dahulu dan memberikan kesempatan kepada anak untuk

melakukannya sendiri.

Berdasarkan permasalahan diatas dapat dilihat bahwa masih

banyak anak yang mengalami masalah atau kelemahan dalam

melakukan kegiatan mewarnai ini dengan pola bulan dan bintang.

Maka guru harus mempersiapkan rencana kegiata lanjutan pada siklus

II.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Siklus II terdiri dari 3 pertemuan seperti siklus I, pertemuan di

siklus II ini dilakukan pada tanggal 17 Februari 2020, 24 Februari

2020 dan 02 maret 2020. Pada siklus yang keII ini anak mempelajari

tentang tema Tumbuhan dengan subtema daun singkong. Dalam

melaksanakan tindakan lanjutan pada siklus II ini, ada beberapa hal

yang perlu dipersiapkan oleh guru dan penulis, diantaranya: (1)

rencana proses pembelajaran harian (RPPH), (b) menyiapkan lembar

observasi anak, (c) menyiapkan alat dan bahan untuk melakukan

kegiatan mewarnai dengan menggunkan media sisir. Materi

pembelajaran yang akan dilakukan dalam kegiatan mewarnai dengan

menggunakan media sisir adalah: (1) Nam, membaca doa sebelum dan

sesudan kegiatan, meminta tolong untuk mengucapkan salam dengan

baik, (2) Bahasa, menyebutkan alat dan bahan yang akan digunakan

saat melakukan kegiatan mewarnai dengan menggunakan media sisir

seperti sisir, pewarna, sikat gigi, daun singkong, (3) Kognitif,

Page 68: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

membilang berapa banyak helai daun dalam satu tangkai daun

singkong, menyebutkan apa warna daun dan ukuran daun singkong.

(4) Motorik halus, anak menggesekkan sisir dan sikat gigi secara

bersamaan untuk mendapatkan hasil percikan warna, (5) Sosial

emosional, anak mengerjakan tugas dengan mandiri dan bangga

dengan hasil karyanya, (6) Seni, anak dapat menggradasi warna

dengan menggunakan cat pewarna yang telah dipersiapkan, dan

kegiatan ini dilakukan pada kegiatan inti selama 45 menit.

Table 4.7. jadwal penelitian siklus II

NO Hari/tanggal Pertemuan Materi

1 Senin

17 februari 2020

I Perkenalan tema

tumbuhan dan subtema

daun singkong, kegiatan

mewarnai dengan

menggunakan media sisir,

tema tumbuhan dan

subtema Daun singkong.

2 Senin

24 februari 2020

II Simulasi kegiatan bermain

mewarnai dengan

menggunakan media sisir

untuk membuat pola daun

singkong yang diletakkan

diatas kertas hvs lalu

menggesekan antara sisir

dan sikat gigi yang telah

dicelupkan pewarna untuk

menghasilkan warna

melalui cipratan.

3 Senin III Praktek langung guru

Page 69: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

02 maret 2020 memberikan tugas kepada

anak untuk melakukan

kegiatan mewarnai dengan

meggunakan media sisir

secara mandiri.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan ini dibantu oleh guru kelas B4 dalam melakukan

perbaikan pembelajaran yang berpedoma para rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) dan langkah-langkah pembelajaran ini berguna

untuk meningkatkan kreativitas anak melalui kegiatan mewarnai

dengan menggunkan media sisir yang dilakukan sebanyak 3 kali

pertemuan dalam siklus II. Pada siklus ini, pembelajaran yang akan

diberikan kepada anak-anak setiap harinya, yaitu dimulai dengan

melakukan kegiatan pembukaan, dimana guru dan anak-anak

megucapkan salam dengan baik, berdoa sebelum dan sesudah belajar,

bernyanyi bersama, sholat dhuha berjamaah, membaca surah pendek

dan hadist, membaca Asmaul Husnah, mengabsen kehadiran anak,

menata tempat duduk anak, dan berkomunikan untuk mengarahkan

kegiatan dengan tema Tanaman dan subtema daun singkong.

Dilanjutkan dengan kegiatan inti guru menjelasan dari macam-macam

alat dan bahan untuk mewarnai dengan menggunakan media sisir, guru

mengajak anak untuk menyebutkan nama-nama benda yag telah

dipersiapkan oleh guru seperti (sisir, sikat gigi, pewarna, wadah, dan

juga daun singkong. Guru mengajarkan bagaimana cara menggesek

dengan benar agar bisa menghasilkan percikan warna yang indah, lalu

guru memberikan setiap anak alat dan bahan dan mempersilahkan anak

untuk mengerjakan secara mandiri. Kemudian dilanjutkan dengan

kegiatan penutup dan anak berdiskusi tentang kegiatan mewarnai

dengan menggunakan media sisir yang telah dilakukan hari ini.

c. Observasi

Page 70: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Berdasarkan hasil observasi yag merupakan gambaran aktivitas

anak-anak selama proses pembelajaran berlangsung, secara eseluruhan

aktivitas anak dalam proses belajar mengajar belum secara optimal, hal

ini dapat dilihat pada table berikut:

Table 4.8. data hasil Observasi untuk meningkatkan kreativitas

anak melalui kegiatan mewarnai dengan media sisir pada siklus I

No Nama Anak Skor Nilai Ketuntasan

1 Abiyyu Zahran Sirait

70 Tuntas

2 Ananda El Raihan Aidan

Nabil

73 Tuntas

3 Fakhdan Al-Azzami 60 Tuntas

4 Gita 45 Tidak tuntas

5 M. Fakhri M 80 Tuntas

6 Rai’if Al-Anaqie Hasnul 73 Tuntas

7 Rts.Azizah Khairunnisa 80 Tuntas

8 Raziq Azura Zikri 78 Tuntas

9 Rayyan El Mahzhuzh 55 Tuntas

Jumlah

Nilai rata-rata anak

Jumlah anak yang berhasil

Persentase anak yang berhasil

Jumlah anak yang belum berhasil

Persentase anak yang belum berhasil

614

68,22

8

88,99%

1

11,11%

Dari tabel diatas terlihat adanya peningkatan kreativitas anak

melalui kegiatan mewarnai dengan menggunakan media sisir, anak

Page 71: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

yang tuntas dalam belajar sebanyak 8 anak atau 88,99% sedangkan

jumlah anak yang belum berhasil yaitu 1 anak atau 11,11%. Selain itu

nilai rata-rata anak mengalami peningkatan dari tindakan siklus I yang

sudah mencapai 68,22%. Penelitian ini diakatan berhasil apabila nilai

rata-rata anak mencapai tingkatan pencapaian perkembangan yang

telah ditentukan yaitu 65%. Artinya anak yang tuntas dalam tindakan

siklus II lebih tinggi dari persentase pada siklus I.

d. Refleksi Siklus II

Berdasarkan hasil evaluasi yag diadakan melalui kegiatan

mewarnai dengan menggunakan media sisir pada siklus II di sentra

seni B4, hasil yang telah diperoleh oleh anak telah mengalami

peningkatan sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan analisa

terhadap nilai-nilai kegiatan dan data observasi pada siklus II, dapat

diketahui bahwa tindakan yang dilakukan pada siklus II ini telah

berhasil untuk meningkatkan kreativitas anak di B4. Hal ini terbukti

dengan hasil kegiatan mewarnai dengan menggunakan media sisir

yang telah diperoleh anak telah memenuhi tingkat capaian

perkembangan yang telah ditetapkan.

Berikut ini table 3.9. kondisi akhir hasil belajar anak yang

diperoleh dalam kegiatan mewarnai dengan menggunakan media sisir:

No Variabel Yang Diamati Jumlah dan Persentase

Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 Nilai rata-rata 47,66 59,77 68,22

2 Banyak anak yang telah

berhasil dalam kegiatan

mewarnai dengan

meggunakan media sisir

3 dari 9

anak

6 dari 9

anak

8 dari 9

anak

3 Banyak anak yang belum

berhasil melakukan

6 dari 9

anak

3 dari 9

anak

1 dari 9

anak

Page 72: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

kegiatan mewarnai dengan

menggunakan media sisir

4 Persentase anak yang telah

berhasil melakukan

kegiata mewarnai dengan

menggunakan media sisir

33,33% 66,67% 88,89%

5 Persentase anak yang

belum berhasil melakukan

kegiatan mewarnai dengan

menggunakan media sisir

66,67% 33,33% 11,11%

Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam grafik pada gambar berikut:

Gambar 4.1 grafik Persentase Anak Yang Telah Berhasil

Dalam Kegiatan Mewarnai Dengan Menggunakan Media Sisir.

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

Prasiklus siklus I siklus II

Column2

Column1

Column3

Page 73: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Berdasarkan analisa hasil kegiatan anak dengan penerapan kegiatan

mewarnai dengan menggunakan media sisir dapat dilihat hasil yang

dicapai anak meninkat hal ini menunjukan bahwa penyampaian

pembelajaran melalui kegiatan mewarnai dengan menggunakan media

sisir dapat meningkatkan kreativitas anak.

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat perubahan nilai rata-rata

dari siklus I sampai tindakan siklus II. Hal ini disebabkan karena pada

siklus I masih ada anak yang belum mampu menggesekkan alat mewarnai

yaitu sisir dan sikat gigi dengan benar dan ada juga yang tidak

mendengarkan penjelasan guru, melamun, saat mencontohkan mewarnai.

Dari tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar setiap siklusnya

semakin meningkat. Pada prasiklus nilai rata-rata 47,66 pada siklus I nilai

rata-rata 59,77 dan pada siklus II nilai rata-rata anak meningkat 68,22

begitu juga dengan persentase keberhasilan anak dalam pembelajaran

setiap siklusnya, dapat dikatakan bahwa pada prasiklus 33,33% anak pada

siklus I 66,67% dan pada siklus II 88,895 dari 9 keselurhan anak yang

mengikuti kegiatan mewarnai dengan menggunakan media sisir.

Page 74: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisa hasil kegiatan anak dengan penerapan kegiatan

mewarnai dengan menggunakan media sisir dapat dilihat hasil yang dicapai

anak meninkat hal ini menunjukan bahwa penyampaian pembelajaran melalui

kegiatan mewarnai dengan menggunakan media sisir dapat meningkatkan

kreativitas anak.

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat perubahan nilai rata-rata dari

siklus I sampai tindakan siklus II. Hal ini disebabkan karena pada siklus I

masih ada anak yang belum mampu menggesekkan alat mewarnai yaitu sisir

dan sikat gigi dengan benar dan ada juga yang tidak mendengarkan penjelasan

guru, melamun, saat mencontohkan mewarnai.

Dari tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar setiap siklusnya semakin

meningkat. Pada prasiklus nilai rata-rata 47,66 pada siklus I nilai rata-rata

59,77 dan pada siklus II nilai rata-rata anak meningkat 68,22 begitu juga

dengan persentase keberhasilan anak dalam pembelajaran setiap siklusnya,

dapat dikatakan bahwa pada prasiklus 33,33% anak pada siklus I 66,67% dan

pada siklus II 88,895 dari 9 keselurhan anak yang mengikuti kegiatan

mewarnai dengan menggunakan media sisir

B. Saran

Bersasarkan kesimpulan diatas serta untuk meningkatkan kreativitas

anak melalui kegiatan mewarnai dengan menggunakan media sisir, maka

penulis menyarankan beberapa hal salah satunya: diharapkan kepada guru agar

dapat menerapkan kegiatan mewarnai dengan menggunakan media sisir di

sentra seni B4 untuk meningkatkan kreativitas anak.

Page 75: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

59

DAFTAR PUSTAKA

Fadhillah, dkk. 2014. Entertaiment Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.

Idris Meity H, Idris Sabil. 2015. Paduan Mengatasi Permasalahan Anak Usia

Dini. Jakarta Timur: PT Luxma Metro Media.

Irianto Agus.2011. Pendidikan Sebagai Investasi Pengembangan Suatu Bangsa.

Jakarta: Kencana.

Larasati Lia Destiana, dkk. 2016. Peningkatan kreativitas dalam kegiatan

mewarnai dengan menggunakan metode demonstrasi. Vol 1 (2). Hal 62-66.

Munandar Utami. 2014. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Nurjannah. 2017. (Meningkatkan Perkembangan Kreativitas Anak Usia Dini

Melalui Kegiatan Mewarnai Dengan Krayon Di TK Nur Ummi Tunas

Baru). Skripsi. Diterbitkan. Universitas Jambi: FKIP.

Susanto Ahmad. 2013. Teori Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: PT

Pranandamedia Group.

Suyadi. 2017. Teori Pembelajaran Anak Usia Dini. Bandung: PT Remaja

Rosadakarya.

Igak Wardani. 2017. Penelitian Tindakan Kelas. Tenggarang Selatan” universitas

Terbuka,2017

Trianto.2011. Panduan Lengkap Penelitin Tindakan Kelas. Jakarta: PT Prima.

Wulan Arumbi. 2017. Fakta dan ciri anak kreatif yang harus diketahui orangtua.

[Internet]. Tersedia di: http//psyline.id/fakta-dan-iri-anak-keatif-yang-harus-

diketahui/.

Page 76: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

60

Aqib Zainal, dkk. 2017. Penelitian Tindakan Kelas TK/RA-SLB/SDLB.

Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta,CV

Dwi Kurniawati. 2019. Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui

Kegiatan meronce Pada Anak Kelas A di Taman Kanak-kanak Al Barokah

Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi.

Paud Jateng. 2015. Permen 137 Tahun 2014 Standar Nasional Paud.[ internet].

Tersedia di: http://www.paud.id/2015/03/download-permendikbud-137-

tahun-2014-standar-paud.html.

Early Childhood Education. 2014. Anak Usia Dini. [internet]. Tersedia di:

http//ekacahyamaulidiyah.blogspot.com/2014/02/anak-usia-

dini_6.html?m=1

Pamadhi, dkk. 2018. Seni Keterampilan Anak. Tanggerang Selatan. Penerbit

Universitas Terbuka.

Yusria. 2016. Jurnal Anak Usia Dini. Vol (10). Hal 334

Najib, dkk. 2016. Strategik Pendidikan Karakter Bagi Anak Usia Dini.

Yogyakarta. Penerbit Gava Media.

Javanlabs . 2015. Tafsir Ayat Ar-rum . http://tFSIRQ.COM/30-ar-rum/ayat-

54(diakses 01 juni 2020)

Page 77: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 78: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

LAMPIRAN I SKOR PENILAIAN MENINGKATKAN KREATIVITAS

ANAK MELALUI KEGIATAN MEWARNAI

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SISIR

Table 1.1 Lembar Observasi Prasiklus Kegiata Mewarnai Dengan Menggunakan

Media Sisir Pada Tanggal 20 Januari 2020.

Indikator : mewarnai dengan menggunakan media sisir.

No Nama Mewarnai pola

kapal laut

dengan

mennggunakan

sisir dan sikat

gigi warna

Mewarnai pola

kapal laut

dengan

menggunakan

sisir dan sikat

gigi warna biru

Mewarnai pola

kapal laut

dengan

menggunakan

sisir dan sikat

gigi warna

Skor

Page 79: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

kuning merah

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Jml Na

1 Abiyyu √ √ √ 6 50

2 Raihan √ √ √ 7 60

3 Azzam √ √ √ 3 25

4 Gita √ √ √ 4 35

5 Fakhri √ √ √ 6 50

6 Iif √ √ √ 5 48

7 Azizah √ √ √ 7 58

8 Zikri √ √ √ 7 58

9 Rayyan √ √ 5 45

Kriteria Penskoran

1. Mewarnai pola kapal laut dengan menggunakan sisir dan sikat gigi warna

(kuning).

Skor 1: BB : bila anak melakukannya harus dengan imbingan atau

dicontohkan guru.

Skor 2: MB : bila anak melakukannya masih harus diingatkan lebih

dahulu oleh guru.

Skor 3: BSH : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru.

Skor 4: BSB : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai

kemampuan sesuai indikator yang diharapkan.

2. Mewarnai pola kapal laut dengan menggunakan sisir dan sikat gigi warna

(biru)

Skor 1: BB : bila anak melakukannya harus dengan imbingan atau

dicontohkan guru.

Skor 2: MB : bila anak melakukannya masih harus diingatkan lebih

dahulu oleh guru.

Skor 3: BSH : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru.

Skor 4: BSB : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai

kemampuan sesuai indikator yang diharapkan.

3. Mewarnai pola kapal laut dengan menggunakan sisir dan sikat gigi

warna (merah)

Skor 1: BB : bila anak melakukannya harus dengan imbingan atau

dicontohkan guru.

Page 80: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Skor 2: MB : bila anak melakukannya masih harus diingatkan lebih

dahulu oleh guru.

Skor 3: BSH : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru.

Skor 4: BSB : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai

kemampuan sesuai indikator yang diharapkan.

Jambi, 20 Januari 2020

Pengamat

Safitri

TRA.162027

Table 1.1 Lembar Observasi Prasiklus Kegiata Mewarnai Dengan Menggunakan

Media Sisir Pada Tanggal 27 Januari 2020

Siklus I Pertemuan I

Indikator : mewarnai dengan menggunakan media sisir.

No Nama Menyusun dan

mewarnai pola

bulan sabit dan

bulan setengah

dengan

menggunakan

Menyusun dan

mewarnai pola

bulan bungkuk

dan bulan

purnama

dengan

Menyusun dan

mewarnai pola

bulan sabit,

setengah,

bungkuk dan

purnama

Skor

Page 81: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

sisir dan sikat

gigi

menggunakan

sisir dan sikat

gigi

menggunakan

sisir dan sikat

gigi

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Jml Na

1 Abiyyu √ √ √ 4 33

2 Raihan √ √ √ 4 33

3 Azzam √ √ √ 4 30

4 Gita √ √ √ 4 30

5 Fakhri √ √ √ 5 40

6 Iif √ √ √ 4 35

7 Azizah √ √ √ 4 33

8 Zikri √ √ √ 4 35

9 Rayyan √ √ √ 4 38

Kriteria Pensekoran

1. Menyusun dan mewarnai pola bulan sabit dan bulan setengah dengan

menggunakan sisir dan sikat gigi

Skor 1: BB : bila anak melakukannya harus dengan imbingan atau

dicontohkan guru.

Skor 2: MB : bila anak melakukannya masih harus diingatkan lebih

dahulu oleh guru.

Skor 3: BSH : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru.

Skor 4: BSB : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai

kemampuan sesuai indikator yang diharapkan.

2. Menyusun dan mewarnai pola bulan bungkuk dan bulan purnama dengan

menggunakan sikat gigi dan sisir

Skor 1: BB : bila anak melakukannya harus dengan imbingan atau

dicontohkan guru.

Skor 2: MB : bila anak melakukannya masih harus diingatkan lebih

dahulu oleh guru.

Skor 3: BSH : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru.

Skor 4: BSB : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai

kemampuan sesuai indikator yang diharapkan.

3. Menyusun dan mewarnai pola bulan sabit, setengah, bungkuk, purnama

menggunakan sisir dan sikat gigi

Page 82: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Skor 1: BB : bila anak melakukannya harus dengan imbingan atau

dicontohkan guru.

Skor 2: MB : bila anak melakukannya masih harus diingatkan lebih

dahulu oleh guru.

Skor 3: BSH : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru.

Skor 4: BSB : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai

kemampuan sesuai indikator yang diharapkan.

Jambi, 27 Januari 2020

Pengamat

Safitri

TRA.162027

Table 1.2 Lembar Observasi Prasiklus Kegiata Mewarnai Dengan Menggunakan

Media Sisir Pada Tanggal 30 Januari 2020.

Siklus I Pertemuan II

Indikator : mewarnai dengan menggunakan media sisir.

No Nama Menyusun dan

mewarnai pola

bulan sabit dan

bulan setengah

dengan

menggunakan

Menyusun dan

mewarnai pola

bulan bungkuk

dan bulan

purnama

dengan

Menyusun dan

mewarnai pola

bulan sabit,

setengah,

bungkuk dan

purnama

Skor

Page 83: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

sisir dan sikat

gigi

menggunakan

sisir dan sikat

gigi

menggunakan

sisir dan sikat

gigi

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 jml Na

1 Abiyyu √ √ √ 5 45

2 Raihan √ √ √ 6 50

3 Azzam √ √ √ 5 45

4 Gita √ √ √ 4 35

5 Fakhri √ √ √ 7 60

6 Iif √ √ √ 6 50

7 Azizah √ √ √ 6 50

8 Zikri √ √ √ 6 50

9 Rayyan √ √ √ 4 40

Kriteria Pensekoran

1. Menyusun dan mewarnai pola bulan sabit dan bulan setengah dengan

menggunakan sisir dan sikat gigi

Skor 1: BB : bila anak melakukannya harus dengan imbingan atau

dicontohkan guru.

Skor 2: MB : bila anak melakukannya masih harus diingatkan lebih

dahulu oleh guru.

Skor 3: BSH : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru.

Skor 4: BSB : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai

kemampuan sesuai indikator yang diharapkan.

2. Menyusun dan mewarnai pola bulan bungkuk dan bulan purnama dengan

menggunakan sikat gigi dan sisir

Skor 1: BB : bila anak melakukannya harus dengan imbingan atau

dicontohkan guru.

Skor 2: MB : bila anak melakukannya masih harus diingatkan lebih

dahulu oleh guru.

Skor 3: BSH : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru.

Skor 4: BSB : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai

kemampuan sesuai indikator yang diharapkan.

3. Menyusun dan mewarnai pola bulan sabit, setengah, bungkuk, purnama

menggunakan sisir dan sikat gigi

Skor 1: BB : bila anak melakukannya harus dengan imbingan atau

dicontohkan guru.

Page 84: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Skor 2: MB : bila anak melakukannya masih harus diingatkan lebih

dahulu oleh guru.

Skor 3: BSH : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru.

Skor 4: BSB : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai

kemampuan sesuai indikator yang diharapkan.

Jambi, 30 Januari 2020

Pengamat

Safitri

TRA.162027

Table 1.3 Lembar Observasi Prasiklus Kegiata Mewarnai Dengan Menggunakan

√Media Sisir Pada Tanggal 03 februari 2020.

Siklus I Pertemuan III

Indikator : mewarnai dengan menggunakan media sisir.

No Nama Menyusun dan

mewarnai pola

bulan sabit dan

bulan setengah

dengan

menggunakan

sisir dan sikat

Menyusun dan

mewarnai pola

bulan bungkuk

dan bulan

purnama

dengan

menggunakan

Menyusun dan

mewarnai pola

bulan sabit,

setengah,

bungkuk dan

purnama

menggunakan

Skor

Page 85: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

gigi sisir dan sikat

gigi

sisir dan sikat

gigi

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Jml Na

1 Abiyyu √ √ √ 7 60

2 Raihan √ √ √ 8 68

3 Azzam √ √ √ 6 50

4 Gita √ √ √ 5 40

5 Fakhri √ √ √ 9 74

6 Iif √ √ √ 8 68

7 Azizah √ √ √ 8 65

8 Zikri √ √ 8 65

9 Rayyan √ √ √ 5 48

Kriteria Pensekoran

1. Menyusun dan mewarnai pola bulan sabit dan bulan setengah dengan

menggunakan sisir dan sikat gigi

Skor 1: BB : bila anak melakukannya harus dengan imbingan atau

dicontohkan guru.

Skor 2: MB : bila anak melakukannya masih harus diingatkan lebih

dahulu oleh guru.

Skor 3: BSH : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru.

Skor 4: BSB : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai

kemampuan sesuai indikator yang diharapkan.

2. Menyusun dan mewarnai pola bulan bungkuk dan bulan purnama dengan

menggunakan sikat gigi dan sisir

Skor 1: BB : bila anak melakukannya harus dengan imbingan atau

dicontohkan guru.

Skor 2: MB : bila anak melakukannya masih harus diingatkan lebih

dahulu oleh guru.

Skor 3: BSH : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru.

Skor 4: BSB : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai

kemampuan sesuai indikator yang diharapkan.

3. Menyusun dan mewarnai pola bulan sabit, setengah, bungkuk, purnama

menggunakan sisir dan sikat gigi

Skor 1: BB : bila anak melakukannya harus dengan imbingan atau

dicontohkan guru.

Page 86: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Skor 2: MB : bila anak melakukannya masih harus diingatkan lebih

dahulu oleh guru.

Skor 3: BSH : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru.

Skor 4: BSB : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai

kemampuan sesuai indikator yang diharapkan.

Jambi, 03 Februari 2020

Pengamat

Safitri

TRA.162027

Table 1.4 Lembar Observasi Prasiklus Kegiatan Mewarnai Dengan Menggunakan

Media Sisir Pada Tanggal 17 Februari 2020.

Sikluas II Pertemuan I

Indikator : mewarnai dengan menggunakan media sisir.

No Nama Mewarnai pola

daun singkong

berukuran

kecil dengan

menggunakan

sisir dan sikat

Mewarnai pola

daun singkong

berukuran

sedang dengan

menggunakan

sisir dan sikat

Mewarnai pola

daun singkong

berukuran

besar dengan

menggunakan

sisir dan sikat

Skor

Page 87: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

gigi gigi gigi

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 jml Na

1 Abiyyu √ √ √ 7 55

2 Raihan √ √ √ 7 55

3 Azzam √ √ √ 5 45

4 Gita √ √ √ 5 45

5 Fakhri √ √ √ 8 65

6 Iif √ √ √ 8 60

7 Azizah √ √ 8 65

8 Zikri √ √ √ 8 60

9 Rayyan √ √ √ 4 35

Kriteria Pensekoran

1. Mewarnai pola daun singkong berukuran kecil menggunakan sisir dan

sikat gigi

Skor 1: BB : bila anak melakukannya harus dengan imbingan atau

dicontohkan guru.

Skor 2: MB : bila anak melakukannya masih harus diingatkan lebih

dahulu oleh guru.

Skor 3: BSH : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru.

Skor 4: BSB : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai

kemampuan sesuai indikator yang diharapkan.

2. Mewarnai pola daun singkong berukuran sedang dengan menggunakan

sisir dan sikat gigi

Skor 1: BB : bila anak melakukannya harus dengan imbingan atau

dicontohkan guru.

Skor 2: MB : bila anak melakukannya masih harus diingatkan lebih

dahulu oleh guru.

Skor 3: BSH : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru.

Skor 4: BSB : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai

kemampuan sesuai indikator yang diharapkan.

3. Mewarnai pola daun singkong berukuran besar dengan menggunakan

sisir dan sikat gigi

Skor 1: BB : bila anak melakukannya harus dengan imbingan atau

dicontohkan guru.

Page 88: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Skor 2: MB : bila anak melakukannya masih harus diingatkan lebih

dahulu oleh guru.

Skor 3: BSH : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru.

Skor 4: BSB : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai

kemampuan sesuai indikator yang diharapkan.

Jambi, 17 Februari 2020

Pengamat

Safitri

TRA.162027

Table 1.5 Lembar Observasi Prasiklus Kegiata Mewarnai Dengan Menggunakan

Media Sisir Pada Tanggal 24 Februari 2020.

Siklus II Pertemuan II

Indikator : mewarnai dengan menggunakan media sisir.

No Nama Mewarnai pola

daun singkong

kecil dengan

menggunakan

sisir dan sikat

gigi

Mewarnai pola

daun singkong

sedang dengan

menggunakan

sisir dan sikat

gigi

Mewarnai pola

daun singkong

besar dengan

menggunakan

sisir dan sikat

gigi

Skor

Page 89: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Jml Na

1 Abiyyu √ √ √ 8 65

2 Raihan √ √ √ 8 65

3 Azzam √ √ √ 6 50

4 Gita √ √ √ 5 40

5 Fakhri √ √ √ 9 75

6 Iif √ √ √ 8 65

7 Azizah √ √ √ 9 75

8 Zikri √ √ √ 8 65

9 Rayyan √ √ √ 5 45

Kriteria Pensekoran

1. Mewarnai pola daun singkong berukuran kecil menggunakan sisir dan

sikat gigi

Skor 1: BB : bila anak melakukannya harus dengan imbingan atau

dicontohkan guru.

Skor 2: MB : bila anak melakukannya masih harus diingatkan lebih

dahulu oleh guru.

Skor 3: BSH : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru.

Skor 4: BSB : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai

kemampuan sesuai indikator yang diharapkan.

2. Mewarnai pola daun singkong berukuran sedang dengan menggunakan

sisir dan sikat gigi

Skor 1: BB : bila anak melakukannya harus dengan imbingan atau

dicontohkan guru.

Skor 2: MB : bila anak melakukannya masih harus diingatkan lebih

dahulu oleh guru.

Skor 3: BSH : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru.

Skor 4: BSB : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai

kemampuan sesuai indikator yang diharapkan.

3. Mewarnai pola daun singkong berukuran besar dengan menggunakan

sisir dan sikat gigi

Skor 1: BB : bila anak melakukannya harus dengan imbingan atau

dicontohkan guru.

Skor 2: MB : bila anak melakukannya masih harus diingatkan lebih

dahulu oleh guru.

Page 90: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Skor 3: BSH : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru.

Skor 4: BSB : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai

kemampuan sesuai indikator yang diharapkan.

Jambi, 24 Februari 2020

Pengamat

Safitri

TRA.162027

Table 1.6 Lembar Observasi Prasiklus Kegiatan Mewarnai Dengan Menggunakan

Media Sisir Pada Tanggal 03 Maret 2020.

Siklus II Pertemuan III

Indikator : mewarnai dengan menggunakan media sisir.

No Nama Mewarnai pola

daun singkong

kecil dengan

menggunakan

sisir dan sikat

gigi

Mewarnai pola

daun singkong

sedang dengan

menggunakan

sisir dan sikat

gigi

Mewarnai pola

daun singkong

besar dengan

menggunakan

sisir dan sikat

gigi

Skor

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 jml Na

1 Abiyyu √ √ √ 9 70

Page 91: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

2 Raihan √ √ √ 9 73

3 Azzam √ √ √ 7 60

4 Gita √ √ √ 5 45

5 Fakhri √ √ √ 10 80

6 Iif √ √ √ 9 73

7 Azizah √ √ √ 10 80

8 Zikri √ √ √ 9 78

9 Rayyan √ √ √ 7 55

Kriteria Pensekoran

1. Mewarnai pola daun singkong berukuran kecil menggunakan sisir dan

sikat gigi

Skor 1: BB : bila anak melakukannya harus dengan imbingan atau

dicontohkan guru.

Skor 2: MB : bila anak melakukannya masih harus diingatkan lebih

dahulu oleh guru.

Skor 3: BSH : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru.

Skor 4: BSB : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai

kemampuan sesuai indikator yang diharapkan.

2. Mewarnai pola daun singkong berukuran sedang dengan menggunakan

sisir dan sikat gigi

Skor 1: BB : bila anak melakukannya harus dengan imbingan atau

dicontohkan guru.

Skor 2: MB : bila anak melakukannya masih harus diingatkan lebih

dahulu oleh guru.

Skor 3: BSH : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru.

Skor 4: BSB : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai

kemampuan sesuai indikator yang diharapkan.

3. Mewarnai pola daun singkong berukuran besar dengan menggunakan

sisir dan sikat gigi

Skor 1: BB : bila anak melakukannya harus dengan imbingan atau

dicontohkan guru.

Skor 2: MB : bila anak melakukannya masih harus diingatkan lebih

dahulu oleh guru.

Page 92: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Skor 3: BSH : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru.

Skor 4: BSB : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai

kemampuan sesuai indikator yang diharapkan.

Jambi, 03 Maret 2020

Pengamat

Safitri

TRA.162027

Page 93: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

LAMPIRAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN

(RPPH)

Page 94: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …
Page 95: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …
Page 96: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …
Page 97: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

LAMPIRAN

PENGUMPULAN DATA

Page 98: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)

Judul Penelitian Tindakan Kelas:

Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Mewarnai Dengan

Menggunakan Media Sisir Di Taman Kanak-kanak Islam Terpadu Mutiara Hati

Simpang III Sipin Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.

1. Teknik Observasi

a. Mengamati setiap aktivitas anak setiap dalm proses pembelajaran pada

setiap siklusnya.

b. Mencatat setiap hasil belajar anak pada setiap siklusnya.

2. Teknik Wawancara

Teknik wawancara ini digunakan sebagai alat untuk mengetahui respon

dari seseorang atas suatu hasil yang dilakukan, seperti kegiatan mewarnai

dengan menggunkan media sisir yang dipakai dalam proses pembelajaran

untuk meningkatkan kreativitas anak. Tenik wawancara ini ditunjukan untuk

guru Sentra Seni B4 di TK IT Mutiara Hati. Dengan pertanyaan sebagai

berikut:

a. Berapa lama ibu mengajar di TK IT Mutiara Hati ?

b. Berapa lama ibu mengajar di Sentra Seni B4 ?

c. Berapa jumlah peserta didik di Sentra Seni B4 ?

d. Apa metode pembelajaran yang sering ibu pakai ?

e. Bagaimana kondisi awal anak sebelum mengikuti pembelajaran ?

f. Bagaimana keadaan anak pada saat mengikuti proses pembelajaran khusus

nya dengan kegiatan mewarnai dengan media sisir ?

3. Metode Dokumentasi

a. Mencatat gambaran umum lokasi penelitian.

b. Mencatat struktur organisasi sekolah.

c. Mencatat keadaan guru dan anak.

d. Mencatat data awal hasil belajar anak.

e. Mencatat hasil belajar anak setiap akhir siklus.

Page 99: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

LEMBAR WAWANCARA GURU

Nama Guru : Nur Zahadhah, A.Md

Wali Kelas : B4

Instrumen wawancara dengan guru sebelum pembelajaran kegiatan

mewarnai dengan menggunakan media sisir.

No Pertenyaan Jawaban

1 Berapa lama ibu mengajar

di TK IT Mutiara Hati ?

10 tahun, sejak tahun 2010

2 Berapa lama ibu mengajar

di Sentra Seni B4 ?

Satu tahun

3 Berapa jumlah peserta didik

di Sentra Seni B4 ?

9 anak, terdiri dari 2 anak perempuan dan 7

anak laki-laki

4 Apa metode pembelajaran

yang sering ibu pakai ?

Metode sentra, pendeketan saintifik

5 Bagaimana kondisi awal

anak sebelum mengikuti

pembelajaran ?

Anak sebelum mengikuti pembelajaran

cenderung belum fokus karena anak masih

sibuk dengan kegiatan masing-masing

setelah memasuki kelas, mebaca doa, sholat

dhuha, membaca surah dan hadist anak

sudah mula fokus da dilanjutkan

pembelajaran yang telah dipersiapkan.

6 Bagaimana keadaan anak

pada saat mengikuti proses

pembelajaran khusus nya

dengan kegiatan mewarnai

dengan media sisir ?

Antusias anak baik karena anak cenderung

menyukai kegiatan yang menggunakan

pewarna.

Page 100: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

Daftar Nama Anak B4

NO NAMA ANAK PANGGILAN JENIS

KELAMIN

L P

1 Rayyan El Mahzhuzh Rayyan L

2 Raziq Azura Zikri Zikri L

3 fakhdan Al Azzami Azzam L

4 Rts.Azizah

Khairunnisa

Azizah P

5 Abbiyyu Zahran Sirait Abiyyu L

6 Ra’if Al Anaqie

Husnul

Iif L

7 Ananda El Raihan

Aidan Nabil

Raihan L

8 M. Fakhri M Fahri L

9 Gita Gita P

Page 101: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

LAMPIRAN

DOKUMENTASI

Page 102: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

DOKUMENTASI

1. alat dan bahan

Page 103: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

2. anak mengerjakan tugas dengan arahan guru

3. anak sedang mengerjakan kegiatan secara mandiri

Page 104: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

4. hasil karya anak

Page 105: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …
Page 106: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …
Page 107: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …
Page 108: MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Safitri

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat /Tgl Lahir : Sengeti, 13 Februari 1998

Alamat : Sengeti, Rt 14 Muaro Jambi

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat Email : [email protected]

Nomor Kontak : 085367871201

Pengalaman – pengalaman Pendidikan Formal

1. SDN 189/IX Sengeti : Tahun 2010

2. MTs. Negeri Sengeti : Tahun 2013

3. MA Negeri 2 Sengeti : Tahun 2016

Prestasi Akademik/ olah raga/ Seni Budaya yang pernah diraih;

1. –

Pengalaman Organisasi

1. Panitia acara P3KS Kelurahan Sengeti : Tahun 2018-2019

2. Panitia MTQ Kelurahan Sengeti : Tahun 2018

3. Bendahara Osis:MA Negeri 2 Sengeti : Tahun 2016-2017

4. Bendahara Osis Mts Sengeti : Tahun 2012-2013

Motto Hidup : “sukses adalah saat persiapan dan kesempatan bertemu”