Membaca Ham Perempuan di Indonesia Dalam Perspektif...
-
Upload
phungtuong -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of Membaca Ham Perempuan di Indonesia Dalam Perspektif...
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
Membaca Ham Perempuan di Indonesia Dalam Perspektif Makro
• Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Periode 2015-2019
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
Dimana Kita Berdiri Saat ini?
• 2018 : 20 tahun reformasi. • Demokrasi dirapuhkan substansinya bisa jadi
lahan subur bagi lahirnya mayoritanisme • Hak asasi dipolitisasi untuk menyuburkan
extrimisme atas nama hak berkumpul, berexpresi, dll.
• Otonomi daerah sebagai spirit reformasi untuk menghindari akumulasi kuasa sentralistik pusat kuasa berpindah ke daerah Radar awal Komnas Perempuan (2009) melihat kebijakan diskriminatif
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
Dimana Negara kita?
• Impunitas konteks pelanggaran HAM korelasi dengan suburnya radikalisme
• Imparsialitas sejumlah aparatus negara kegamangan antara kesalehan individual dengan bias agama dalam mengelola negara
• Supremasi negara dihadapan korporasi dan institusi agama/atas nama agama
• Pembangunan dan politik infrastruktur yang maskulin
• Visi ekonomi yang berdampak konflik sosial penggusuran atas nama agama.
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
Konteks Global dan Regional
• Radikalisme dan fundamentalisme menjadi fenomena global
• Politik populisme yang menggerus hak asasi di US ( Rasisme, anti migran), dan Asean (extra judicial killing untuk terdakwa bandar narkoba)
• Kejahatan lintas negara, mengglobal perlindungan masih territorial
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
Kekerasan Terhadap Perempuan dalam pusaran multi konteks
• Revolusi cara berinteraksi digitalisme cyber violence lebih kuat dari daya siap sistem hukum
• Kejahatan tidak berhubungan dengan tingkat pendidikan sistem pendidikan yang abai pada HAM-perempuan
• Dampak kebijakan diskriminatif penutupan lokalisasi dan berpindahnya lokus prostitusi
• Perempuan jadi penanda “hijrah ideologis” : FGMC, Kawin anak, poligami, kawin sirri.
• Kekerasan dengan dimensi spiritual bermunculan
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
Tantangan
• Cara beragama yang semakin doktriner, verbal, konfliktual dan fragmentatif instruktif, tanpa dialog, otoritas pada pemimpin
• Narkoba dan lapis kejahatan pada perempuan
• Institusi keluarga kegentaran berbagai pihak pada rapuhnya perkawinan (kepentingan anak) impunitas dengan perceraian
• Sadisme kekerasan terhadap perempuan di titik nir-nurani, kebas rasa: Mutilasi, disfigurasi, femisida, dll agresi pada tubuh.
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
Gerakan sosial
• Tumbuh banyak gerakan perempuan tapi minim saling berjendela
• Gerakan berubah pola reaktif, individual, massif, digital based movement
• Gerakan global mekanisme UN catatan kritis
• Kerentanan Perempuan pembela HAM
• Terimakasih, terimakasih
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
Alur Perencanaan Komnas Perempuan
Renstra KP 2015-2019
Program Prioritas
Rencana Kerja
Tahunan
Masukan Publik dan
Pemerintah
Rekomendasi Mekanisme HAM PBB
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
Masukan Publik Februari 2017:
Penguatan Peran KP sebagai
Katalisator Gerakan
Perempuan
Penguatan Kelembagaan
KP sebagai Mekanisme
HAM
Mendorong Gerakan
Kultural Dan Pelibatan
Lebih Luas Kelompok2
Strategis
Pembentukan Mekanisme
‘layanan’ Khusus utk
Wilayah Kepulauan
Pengembangan
Kajian Teologis
untuk Isu2 Sensitif
Konsolidasi 3 Lembaga HAM utk Strategi &
Arah Kebijakan Politik HAM
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap Perempuan, dan
meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangannya
Pendi-dikan Publik
Kajian Kebijakan/Pera
turan Per-uu-
an
Pemantau-
an
Pemberian Saran
& Pertim-bangan
Pengembangan
Kerja sama
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
Pe
nd
idik
an P
ub
lik Pengoptimalan Fungsi KP sebagai Pusat
Pengetahuan HAM Perempuan
Penguatan Kapasitas Mitra (OMS, Komunitas Korban dan Institusi Pendidikan)
Dialog Konstruktif dengan Tokoh/Institusi dan Ormas Agama
Penyelenggaraan Kampanye Nasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan
Penjangkauan Forum-forum Strategis Tokoh Agama
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
Capaian
Forum2 Strategis Tokoh
Agama Mulai Menyikapi
Persoalan Kekerasan
terhadap Perempuan
Munculnya Komitmen dan Inisiatif Untuk Merintis Layanan Pencegahan Kekerasan Seksual Di
Institusi Agama
Meluasnya dukungan
individu, OMS, tokoh
masyarakat dan pejabat publik
terhadap pelaksanaan kampanye
penghapusan KtP
Terbangunnya ruang yang kondusif untuk
mempertemukan perempuan rentan
diskriminasi dengan Tokoh2 Agama
Tersedianya Dokumen Hasil
Kajian Kerentanan Perempuan dalam Lingkar
Terorisme dan Praktek P2GP, yang Dapat Dijadikan
Rujukan
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
Skema Kerja Kajian Peraturan Perundang-undangan
Hasil Pemantauan Kajian Peraturan Per-uu-an (Policy Brief, Kertas Posisi,
DIM, Draft RUU, dll)
Pemberian Saran dan Pertimbangan (Rekomendasi)
Keterangan Ahli, Pihak Terkait dalam Proses JR, Surat Dukungan, Rapat Koordinasi Lintas K/L
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
Capaian
Kesepakatan Pemerintah tentang elemen kunci yang perlu dirumuskan dalam RUU P-KS
Penundaan Revisi UU PKDRT dapat ditunda sampai terbangunnya monitoring dan evaluasi yang komprehensif atas pelaksanaan UU PKDRT
Putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak permohonan perumusan norma baru perzinaan
Ratifikasi Konvensi Asean tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang (ACTIP) 17 Oktober 2017
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
Lingkup Kerja Pemantauan
Penemuan Fakta dan Pelaporan
Koordinasi Lintas K/L, Pemda dan
CSO
Penguatan Jaring
Pemantau
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
Capaian
848 dari 1.204 pengaduan yang diterima telah ditindaklanjuti dalam bentuk Rujukan ke Lembaga Layanan
dan Penerbitan Surat Dukungan
Langkah maju dalam penanganan kasus perampasan lahan di Seko Luwu
Utara dan Dongi Luwu Timur
Mekanisme CATAHU Kekerasan terhadap Perempuan di Tingkat Daerah
Temuan dan Rekomendasi tentang kerentanan perempuan dalam eksploitasi
SDA di Pengunungan Kendeng Jawa Tengah, dan perampasan lahan di Seko Luwu Utara
dan Kulon Progo Jogyakarta
Laporan Pelaksanaan Ratifikasi Konvensi & Rekomendasi Badan
HAM PBB oleh Pemerintah Indonesia
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
Pemberian Saran dan Pertimbangan
Penyelenggaraan Sistem Peradilan Pidana Terpadu dalam Penanganan Kasus KtP;
Pelaksanaan Perdasus Pemulihan di Papua;
Perumusan Indikator Nasional Penghapusan KtP dalam RAN TPB;
Monitoring dan Evaluasi Komprehensif terhadap Implementasi UU P-KDRT;
Input kepada Komite HAM terkait penafsiran ‘Hak atas Hidup” Pasal 6 Konvensi Hak Sipil Politik;
Penyelesaian Kasus Kerusuhan dan Pembongkaran Gereja di Aceh Singkil;
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
Capaian Dilanjutkannya MoU Penyelenggaraan SPPT
PKKtP oleh KPP-PA, dan bertambahnya para pihak yang terlibat;
Kementerian Dalam Negeri mengambil inisiatif untuk mendorong pelaksanaan Perdasus Pemulihan di Papua;
Putusan Mahkamah Konstitusi yang mengabulkan JR UU Adminduk yang diajukan oleh Penghayat Kepercayaan
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
Kerja Sama
Kerjasama dengan Kemenko PMK dalam memastikan dirumuskannya elemen kunci RUU P-KS oleh Pemerintah;
Kerja Sama dengan Direktorat Otsus Kemendagri untuk mendorong implementasi Perdasus Pemulihan;
Kerjasama Penyelenggaraan Konferensi Nasional PDP dengan Prodi Kajian Gender dan FH UI;
Kerjasama dengan Dewan Pers dan AJI untuk Pedoman Pemberitaan Media untuk Kekerasan Seksual;
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
KP
Lemhanas RI
LPSK
Dinas Pendidikan DKI Jakarta
KHAM, KPAI, ORI &
LPSK
LIPI
KKR Aceh
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
Capaian LPSK akan membuat Mekanisme Rujukan dan
Pengintegrasian Dukungan Pemulihan terhadap Korban Kekerasan Seksual;
KKR Aceh Menerbitkan Protokol Dengar Kesaksian Perempuan Korban Kekerasan Seksual, yang akan digunakan dalam Proses Pengungkapan Kebenaran dan Rekonsiliasi di Aceh;
Dewan Pers Menerbitkan Kode Etik Jurnalistik dalam Penulisan Berita tentang Kekerasan Seksual;
Direktur Otsus Kemendagri membentuk Tim Monitoring Terpadu Pelaksanaan Perdasus Pemulihan
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
Laporan Komnas Perempuan Tahun 2017:
III. Situasi dan Kondisi Kelembagaan Komnas
Perempuan sebagai Mekanisme Nasional HAM
dengan mandat khusus Penghapusan Kekerasan
Terhadap Perempuan
Konsultasi Publik:
Kemajuan dan Tantangan Pencegahan dan
Penanganan KtP
Selasa, 23 Januari 2018
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
Situasi Eksternal Tantangan : • Kondisi KtP semakin kompleks,
beragam, dan meluas
• Kecenderungan penyangkalan
terjadinya perkosaan massal pada
peristiwa Mei 1998
• Minimnya pemahaman pengambil
kebijakan, APN dan APH akan peran
dan fungsi Komnas Perempuan
sebagai LNHAM dg mandat khusus
• Ketidak jelasan Posisi LNHAM dlm
ketatanegaraan Indonesia
• Dasar hukum berdasarkan Perpres
• Minimnya dukungan negara
• Belum terakreditasi di Global
Alliance of National Human Rights
Institution (GANHRI)
Peluang: • Komnas Perempuan sbg Role
Model Mekanisme HAM dengan
mandat Khusus Pengahapusan
KtP
• Dukungan dari sejumlah K/L
(KHAM, Bappenas, LPSK,
Kemenko PMK, Kemenkumham,
dll) dan pejabat Negara
(Presiden, mentri PAN/RB,
Menteri PPPA, dll)
• Program Komnas Perempuan
masuk dalam nomenklatur
administrasi negara
• Revisi UU HAM, RUU PKS
• Revisi Perpres 65 Tahun 2005
tentang Komnas Perempuan
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
Situasi Internal
Kekuatan : • Komisioner memiliki komitmen
yang tinggi dan keberagaman
profesi, daerah dan agama
• Staf pekerja keras dan daya
survive yang tinggi
• Memiliki jaringan dan kerjasama
yang luas dengan CSO,
mekanisme HAM di Nasional,
regional dan internasional, dan
dengan K/L terkait.
• memiliki aturan lembaga dan
dewan etik yang menjadi
pengawal implementasi komitmen dan nilai-nilai lembaga
Kelemahan: • Komnas Perempuan belum
memiliki satker mandiri
• belum memiliki staff PNS
• belum memiliki ruang kerja yang
mencukupi dan ramah terhadap
perempuan dan disabilitas
• belum memiliki sumberdaya (staff
dan dana) yang cukup untuk
mendukung pelaksanaan mandat
secara optimal
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
• Penyesuaian Honoarium ==>perubahan perpres No. 2 tahun 2011
• Satker Mandiri ==> perubahan Perpres No. 65 tahun 2005
• Penambahan Dukungan Negara untuk Pelansanaan Program
• revisi UU HAM dijadikan Dasar Hukum Ketiga LNHAM
• Penguatan Posisi LNHAM Dalam Ketata Negaraan
Indonesia
Target Advokasi Penguatan
Kelembagaan
• Melakukan tinjau ulang : kondisi korban 20 thn pasca reformasi; metode dan strategi Pemantauan yang dilakukan selama ini.
• Meningkatkan intensitas dialog kebijakan baik di nasional maupun di daerah
• Membenahi management dan struktur lembagaan
• Membangun kerja sama dan sistim rujukan melakukan kajian kebijakan dan kasus sebagai landasan memberikan rekomendasi yang bersifat solusif maupun draft perundangan ke institusi terkait
Upaya Penguatan Kelembagaan di
Internal
• Ada 3 Program Komnas Perempuan masuk dlm Program Prioritas nasional
• Penambahan gedung, namun belum diikuti dengan pemberian biaya perawatannya.
• Perpres No. 132 Tahun 2017 tentang Honorarium anggota dan Badan Pekerja (Revisi Perpres No. 2 tahun 2011) ==> masih tetap 15 orang komisioner, seorang sekjen dan 45 Badan pekerja. Tidak ada lagi gaji BP yang dibawah UMR
• Penambahan Dana Program
Capaian Advokasi
Kelembagaan
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
Sumber Penganggaran 2017
Dana Budget Realisasi Sisa Penyerapan
Jumlah APBN
12.516.880.000
10.375.578.159
2.141.301.841 83%
UNFPA
1.773.426.250
1.518.149.184
255.277.066 86%
MAMPU
5.795.000.000
4.325.344.765
1.469.655.235 75%
NORAD
313.876.983
313.847.554
29.429 100%
Jumlah HIBAH
7.882.303.233
6.157.341.503
1.724.961.730 78%
Jumlah APBN dan
HIBAH
20.399.183.233
16.532.919.662
3.866.263.571
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
Prosentasi alokasi Penggunaan Anggaran
PROGRAM
51%
RESPON AKTUAL
4%
GAJI DAN OPERASI
ONAL 45%
Jumlah Anggaran 2017: 20.399.183.233
1. Konsep Layanan
KtP 10%
2. Harmonisa
si Kebijakan
14%
3. Pemantaua
n 20%
4. Advokasi Kelembaga
an: 21%
5. Konsolidasi
Gersos 10%
6. Database Nasional
KtP 25%
ALOKASI BERDASARKAN PROGRAM PRIORITAS
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
Rekomendasi Laporan Tahunan Tahun 2017
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
• Memastikan Negara Cermat membaca isu KTP berbasis data dengan perspektif HAM. Memastikan Pelanggaran HAM masa lalu tidak berulang, menghentikan impunitas, memberikan pengakuan dan hak kebenaran.
• Negara menindaklanjuti rekomendasi mekanisme HAM Internasional.
• Menggaungkan prinsip dan spirit HAM dalam berbangsa.
• Menjaga supremasi negara dari kekuatan korporasi
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
• Membuka ruang-ruang koordinasi dan konsolidasi antara Negara, Masyarakat, korban dan LNHAM.
• Merawat dan memperkuat gerakan sosial dan dukungan maupun perlindungan bagi perempuan pembela HAM.
• Menghentikan dan menghapuskan penghukuman yang tidak manusiawi.
• Memastikan Negara, dalam menyediakan layanan dan mencegah kekerasan terhadap perempuan termasuk tempat kerja.
"Lembaga independen yang merupakan
mekanisme nasional untuk menghapuskan
kekerasan terhadap perempuan yang didirikan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181/1998
pada tanggal 15 Oktober 1998."
• Memastikan pendidikan HAM dan Gender bagi
aparatur Negara dan mereformasi kurikulum di lembaga pendidikan, integrasi SRHR
• Memastikan Negara untuk lembaga HAM dan Masyarakat memberikan penguatan dukungan kerja.
• Memastikan Negara dan Masyarakat memberikan penguatan dukungan kerja lembaga HAM, termasuk Komnas perempuan ( status Hukum, Sumber daya dan infrastruktur , sistem perlindungan dan keamanan jiwa melakukan kerja-kerja penghapusan)