Memahami hadits dhaif & maudhu

19
MEMAHAHMI HADITS DHAI’IF DAN MAUDHU’ Ulum al-Hadits Kelompok 5 1.C PAI – FAI - UMT

Transcript of Memahami hadits dhaif & maudhu

Page 1: Memahami hadits dhaif & maudhu

MEMAHAHMI HADITS

DHAI’IF DAN MAUDHU’

Ulum al-HaditsKelompok 5

1.C PAI – FAI - UMT

Page 2: Memahami hadits dhaif & maudhu

1. Hadits Dha’if , Definisi dan

Pembagiannya

Page 3: Memahami hadits dhaif & maudhu

 Definisi Dha’if, menurut lughat adalah lemah, lawannya “qawi” yang artinya kuat.

Sementara menurut istilah muhaditsin, dha’if adalah :

ي ح� و�ال� �ح د�يث� الص# ات� الح� ف� �م�ع ص الم ي�ج م�

�ن د�يث� الح�س� ات� الح� ف� �.صArtinya : “Hadits yang tidak mengumpulkan sifat-sifat hadits shahih atau sifat-sifat hadits hasan”

�و ط ر6 ط�ا ا�و ا�ك ث�ر� م�ن ش6 ر د� ش� �ق ا ف� م�

�ن ي ح� ا�و� الح�س� �ح الص#Artinya : “Hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih dari syarat-syarat hadits shahih dan hadits hasan”

Definsisi Hadits Dha’if

Page 4: Memahami hadits dhaif & maudhu
Page 5: Memahami hadits dhaif & maudhu

Sanad

Perawi

Thabaqat

Mudawin (penulis hadits)

TINJAUAN HADITS

Page 6: Memahami hadits dhaif & maudhu

2. Hadits Maudhu’ , Definisi

dan Tanda-tandanya

Page 7: Memahami hadits dhaif & maudhu

 

Hadits Maudhu’ adalah hadits yang rawinya dusta(Lihat juga Ilmu Hadits Praktis karya Dr. Mahmud Thahan, Pustaka Thariqul Izzah, 2005, hal. 109)

Hadits maudhu’ merupakan hadits dha’if yang paling rendah dan paling buruk. Sebagian ulama malah menganggapnya terpisah, bukan bagian dari jenis hadits-hadits dha’if

Definsisi Hadits Maudhu’

Page 8: Memahami hadits dhaif & maudhu

Para ‘ulama sepakat bahwa hadits maudhu’ tidak boleh diriwayatkan bagi orang yang sudah mengetahui keadaan (status)-nya, kecuali jika disertai penjelasan mengenai status (maudhu’)-nya. Hal ini karena Rosulullah Shallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda:

�ن#ه6 ى أ د�يثF ي6ر� د#ث� ع�نIي ب�ح� م�ن ح�د6 ال ك�اذ�ب�ين� و� أ�ح� ه6 ك�ذ�بR ف�

“Barangsiapa yang menceritakan suatu hadits dariku, sedangkan (diketahui hadits) itu dusta, maka ia tergolong salah seorang dari para pendusta” (HR. Muslim)

Page 9: Memahami hadits dhaif & maudhu

Tanda – tanda Hadits Palsu• Susunan redaksinya kacau, yang tidak mungkin disabdakan oleh Nabi

seperti itu. Misalnya perkataan:

ل�يما ما ا�ك�ل�ه6 ال ل�كان� ح� ج6 زZ ر� Zلو كان الرب#ع�ه6 ائ�ع6 ا�ال# ش� الج�

“Kalau sekiranya beras itu seorang laki-laki, niscaya adalah ia seorang yang tidak lekas marah, ia mesti mengenyangkan orang lapar yang

memakannya”

• Matannya bertentangan dengan ketetapan agama yang kuat dan jelas, bertentangan dengan al-qu’ran dan ajaran Islam yang umum, bertentangan dengan keimanan.

النظر الى الوجه الجميل عبادة“Melihat wajah yang cantik itu, satu ibadah”

Page 10: Memahami hadits dhaif & maudhu

• Ada beberapa tanda yang sah, yang menunjukkan atas kepalsuannya.

• Matannya bertentangan dengan akal sehat misalnya perkataan:

Iي�ي ب� الن#ب ل� ف�ي ج� ر� د�خ� م� ان# الق�ج� ر� صلى الله عليه وسلم و�خ�

�م�ن ك6مIهSesungguhnya bulan pernah masuk dalam saku baju Nabi Shallahu ‘alaihi Wasallam, dan keluar dari tangan bajunya.

Page 11: Memahami hadits dhaif & maudhu

Bertentangan dengan struktur bahasa Arab sehingga tidak enak di dengar. Adanya pengakuan dari pemalsu hadits. Misalnya:

و ط6 ر6 ش6 ط�ت ق� س� ب#ة6 ح� الم� د�ق�ت ص� ا�ذ�ا�د�ب ا ال�“Apabila percintaan sudah sangat rapat maka gugurlah syarat-syarat adab (akhlaq)”Adalah perkataan orang bernama Junaid yang disandarkan kepada Nabi.

• Bertentangan dengan struktur bahasa Arab sehingga tidak enak di dengar.

• Adanya pengakuan dari pemalsu hadits. Misalnya:

ب#ة6 ح� د�ق�ت الم� ا�ذ�ا ص��د�ب و ط6 ا ال� ر6 ط�ت ش6 ق� س�“Apabila percintaan sudah sangat rapat

maka gugurlah syarat-syarat adab (akhlaq)”

Adalah perkataan orang bernama Junaid yang disandarkan kepada Nabi.

Page 12: Memahami hadits dhaif & maudhu

3. Motivasi Kemunculan Hadits

Maudhu’ dan Golongan-golongan

Pembuatnya

Page 13: Memahami hadits dhaif & maudhu

1. Dalam rangka Taqarrub kepada Allah SWT; dengan meletakkan hadits-hadits targhib (yang mendorong) kebajikan; atau berisi ancaman terhadap yang munkar. Mereka termasuk kelompok pembuat hadits maudhu’ yang paling buruk disebabkan keperca-yaannya terhadap mereka.Diantaranya mereka terdapat Maisarah bin Abdi Rabbihi yang mengaku memalsukan hadits untuk memberi dorongan kepada manusia

Page 14: Memahami hadits dhaif & maudhu

b. Dalam rangka mendukung mazhab; termasuk mazhab yang terpecah menjadi aliran politik setelah munculnya fitnah (masa terbunuhnya Khalifah Utsman bin affan) dan maraknya aliran-aliran politik, seperti khawarij dan Syi’ah. Misalnya perkataan :

�يه �ك# ف ر� م�ن ش� ي ر6 الب�ش� ع�ل�يw خ�ر� ك�ف�

Ali merupakan sebaik-baik manusia, barangsiapa yang meragukannya maka ia telah kafir

Page 15: Memahami hadits dhaif & maudhu

c. Dalam rangka merusak ajaran Islam; mereka antara lain dari kalangan Zindiq yang tidak mampu melakukan tipu daya secara dhahir terhadap Islam. Diantaranya adalah Muhammad bin Sa’id as-Syami, yang dihukum mati dan disalib karena kezindikannya. Salah satu hadits yang diriwayatkannya adalah Hadits dari Humaid dari Anas ra secara marfu , [anâ khôtamu an-nabiyyîna lâ nabiyya ba’dî Illâ an Yasyâallahu] “Aku adalah Nabi Terakhir, tidak ada lagi Nabi sesudahku kecuali yang Allah kendendaki”

Page 16: Memahami hadits dhaif & maudhu

• Dalam rangka mencari muka terhadap penguasa. Misalnya hadits yang disampaikan Ghiyats bin Ibrahim an-Nakha’I al-Kufi dengan amir al-Mukminin al-Mahdi yang sedang bermain dengan burung merpati.

[lâ sabaqo illâ fî nashlin au khuffin au hôfirin au janâhin]Tidak ada perlombaan kecuali bermain pedang, pacuan, menggali atau

sayap• Dalam rangka mencari penghidupan dan memperoleh rejeki; seperti

yang dilakukan oleh sebagian tukang dongeng yang mencari penghidupan melalui cerita kepada masyarakat. Diantara mereka adalah Abu Sa’id al-Madaini.

• Dalam rangka meraih popularitas; itu dilakkan dengan membuat hadits gharib (asing) yang tidak dijumpai pada seorang syekh-syekh hadits. Mereka membolak-balikkan sanad hadits supaya orang-orang yang mendengarnya terperangah. Diantara mereka adalah Ibnu Abu Dihyah dan Hammad an-Nashibi

Page 17: Memahami hadits dhaif & maudhu

Wassalam …

Page 18: Memahami hadits dhaif & maudhu

SESI PERTANYAAN

Page 19: Memahami hadits dhaif & maudhu

Info : @mabsus