Materi 2, Decision Making

11
MATERI I DECISION MAKING suatu pilihan dibuat diantara sejumlah kemungkinan alternatif yang melibatkan suatu pertukaran nilai yang diberikan pada suatu hasil yang berbeda (Baumann & Deber 1989) proses yang dibuat dengan penuh kesadaran untuk memilih dari berbagai pilihan yang ada menghasilkan pilihan terakhir, dapat berupa tindakan atau pendapat. dimulai ketika kita menginginkan sesuatu namun tidak tahu apa yang kita inginkan, shg proses dari pengambilan keputusan, dapat rasional ataupun irrasional dan dapat berdasarkan asumsi tegas ataupun diam-diam Pembuatan keputusan merupakan proses yang kompleks dalam kehidupan sehari-hari seorang bidan Bagian-bagian otak kita menurut urut-urutan perkembangannya: ‘The New Brain' : bagian ‘otak' ini adalah bagian yang ‘berpikir'. Bagian ini memproses data rasional. ‘The Middle Brain' : bagian ‘otak' ini adalah bagian yang ‘merasa'. Bagian ini memproses semua emosi dan insting. ‘The Old Brain' : bagian ‘otak' ini adalah bagian yang ‘memutuskan'. Bagian ini sebenarnya menerima input dari dua bagian terdahulu, tetapi bagian inilah sesungguhnya yang menjadi pemicu pengambilan keputusan. Bidan dengan klien sbg partner berarti sejajar, tidak berjenjang, setiap hubungan bersifat unik * Hal ini butuh kerjasama dan saling bertukar pikiran, pandangan dan informasi. * Bidan lebih tahu mengenai perubahan fisiologi dalam masa kehamilan dan persalinan maka perempuan dapat memberitahu pengalamannya dan pengetahuan tentang tubuhnya serta keinginan setiap pilihannya, Komponen dlm pembuatan keputusan

description

Pengambilan Keputusan dalam praktik Kebidanan

Transcript of Materi 2, Decision Making

Page 1: Materi 2, Decision Making

MATERI IDECISION MAKING

suatu pilihan dibuat diantara sejumlah kemungkinan alternatif yang melibatkan suatu pertukaran nilai yang diberikan pada suatu hasil yang berbeda (Baumann & Deber 1989)

proses yang dibuat dengan penuh kesadaran untuk memilih dari berbagai pilihan yang ada menghasilkan pilihan terakhir, dapat berupa tindakan atau pendapat.

dimulai ketika kita menginginkan sesuatu namun tidak tahu apa yang kita inginkan, shg proses dari pengambilan keputusan, dapat rasional ataupun irrasional dan dapat berdasarkan asumsi tegas ataupun diam-diam

Pembuatan keputusan merupakan proses yang kompleks dalam kehidupan sehari-hari seorang bidan

Bagian-bagian otak kita menurut urut-urutan perkembangannya: ‘The New Brain' : bagian ‘otak' ini adalah bagian yang ‘berpikir'. Bagian ini memproses

data rasional. ‘The Middle Brain' : bagian ‘otak' ini adalah bagian yang ‘merasa'. Bagian ini memproses

semua emosi dan insting. ‘The Old Brain' : bagian ‘otak' ini adalah bagian yang ‘memutuskan'. Bagian ini

sebenarnya menerima input dari dua bagian terdahulu, tetapi bagian inilah sesungguhnya yang menjadi pemicu pengambilan keputusan.

Bidan dengan klien sbg partner berarti sejajar, tidak berjenjang, setiap hubungan bersifat unik

* Hal ini butuh kerjasama dan saling bertukar pikiran, pandangan dan informasi.

* Bidan lebih tahu mengenai perubahan fisiologi dalam masa kehamilan dan persalinan maka perempuan dapat memberitahu pengalamannya dan pengetahuan tentang tubuhnya serta keinginan setiap pilihannya,

Komponen dlm pembuatan keputusan Fakta Pengetahuan Pengalaman Analisis Penilaian

Pendekatan dalam pengambilan keputusan: Paternalistik Bersama-sama Oleh klien

Model dalam pembuatan keputusan Model hypothetico-deductive/Systematic positivist Model intuitive-humanistic

Page 2: Materi 2, Decision Making

Model hypothetico-deductive Menyeleksi isyarat yang ada dalam situasi Membuat hypotesa sesuai dengan data awal Mencari secara selektif untuk konfirmasi isyarat yang dicari Identifikasi alternatif untuk tindakan Pertimbangkan hasil/risiko yang didapat

2 pertimbangan à Bidan dan Klien Bidan à Kemungkinan suatu hasil/outcome didasari atas pemahaman bidan terhadap

komponen pengambilan keputusan serta dengan perkiraan subjektif dari suatu kemungkinan outcome

Klienà Penggunaan nilai didasari pengetahuan klien terhadap kebutuhannya Jelaslah bahwa pendekatan systematic positivist adalah menentukan lebih dari sekedar

gambaran. Hal ini potensial untuk mengembangkan suatu keputusan klinik khususnya bagi para bidan baru karena proses ini logis dan berkelanjutan/sekuel

Model Intuitive-Humanistic Prinsip utama adalah bahwa penilaian intuisi membedakan para ahli dan yang baru,

dimana para ahli tidak menyandarkan lagi pada prinsip analisa untuk menghubungkan pemahaman mereka terhadap situasi atau tindakan tertentu.

Banyak bidan mengakui akan adanya intuisi (gut feeling) yang berperan dalam praktinya. Benner (1984) berpendapat bahwa penggunaan intuisi adalah bagian legitimasi dari praktik bidan dan menggambarkan aspek –aspek dari penilaian intuisi yaitu :

• Pengakuan kesamaan dan pola/tipe • Pemahaman perasaan yang umum (berasal dari pengetahuan budaya, sosial dan bahasa)

* Ketrampilan “Tahu bagaimana”

* Memiliki rasa untuk mampu membedakan kejadian-kejadian yang berarti/penting

* Kerasionalan yang hati-hati (diambil dari suatu pandangan baru terhadap suatu situasi)

KEPEMIMPINAN BIDAN Dgn terciptanya stereotip peran gender, dapt menghalangi kesiapan perempuan utk

berperan sbg pemimpin & juga kesempatan utk dipromosikan Pemimpin diciptakan bkn dilahirkan. Gaya kepemimpinan bisa diperoleh/ditransfer melalui proses belajar & pengalaman Perlu dialog terbuka ttg siapa yg bisa menjadi pemimpin & apa yg diperlukan utk

menerapkan kepemimpinan yg efektif Bidan dlm pelayanan sering menghadapi dilema moral & etis yg disodorkan oleh tradisi

sistem & institusi yg berpihak pd laki-laki Hsl penelitian menunjukkan tdk ada perbedaan yg bermakna antara kepribadian

kepemimpinan laki 2 & perempuan

Page 3: Materi 2, Decision Making

Perbedaan hanya berdasarkan persepsi masyarakat berdasarkan apa yg diinginkan masy utk dilihat

Gaya kepemimpinan yg baru yg sangat interaktif dan bernuansa kolaborasi lbh disukai Laki2 & perempuan sama2 bisa menggunakan gaya kepemimpinan yg top down &

otoriter serta menggunakan cara-cara kekuasaan di lingk organisasi otoriter/di pemerintahan

Medahulukan nilai2 positif dari keunikan seseorang lbh bermanfaat dari pada mempermasalahkan perbedaan gender

KREDIBILITAS KEPEMIMPINAN Kepemimpinan adalah sebuah ikatan antara pemimpin & pengikutnya yg membutuhkan

perhatian dan kredibilitas kepemimpinan terus menerus.

Ada 6 langkah membangun kredibilitas kepimimpinan Mampu menjelaskan nilai2 pandangan hidup Mampu menangkap apa keinginan pengikutnya Membangun konsensus Mampu meyakinkan pengikutnya Berpegang pd hal yg diyakini Menjadi panutan.

Teknik Pengambilan Keputusan : DO IT Analisis SWOT Six Hats 3 K

ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN “D O I T “D - Define Proble (rumuskan masalah)O - Open Mind (identifikasi semua kemungkinan solusi/berpikir terbuka)I - Identify Best Solution (pilih solusi terbaik)T - Transform to Action (terjemahkan ke tindakan) D - Define problem

Rumuskan masalah. Merumuskan masalah yang sebenarnya bukan hanya sekedar kulit luarnya saja. Di sini yang terpenting adalah mencari pertanyaan yang paling tepat, kemudian menentukan tujuan yang bisa dicapai. Seandainya masalah terlalau besar, pecah menjadi bagian yang lebih kecil, sampai batas yang mampu untuk diatasi. Cara terbaik merumuskan masalah adalah mengkristalkan rumusan dalam dua pernyataan dan memilih yang paling baik.

Contoh:PROBLEM:Kehamilan yg tdk diinginkan/direncanakan

Rumuskan dlm satu pernyataan (statement] Buat dua pilihan pernyataan, pilih yg paling tepat

Page 4: Materi 2, Decision Making

Pakai salah satu metode kontrasepsi? Apa metode yg dipakai? Apakah metode tsb dipakai dgn benar?D = SUDAH PAKAI TETAPI TDK TAHU APAKAH DIPAKAI DGN BENAR

O - Open mind and apply creative techniques :Berpikir terbuka dan menerapkan teknik yang kreatif. Setelah batasan masalah ditentukan, mulai menyusun pemikiran atau ide-ide yang mungkin untuk memecahkan masalah. Pada tahapan ini, susun saja dahulu dan jangan mengevaluasi. Kita terapkan beberapa teknik kreatif untuk menghasilkan sebanyak mungkin ide yang berbeda. Bahkan ide yang buruk sekalipun boleh jadi menghasilkan ide yang bagus. Ingatlah bahwa orang lain mempunyai perspektif yang berbeda untuk suatu masalah.

I - Identify best solution :

Mencari solusi terbaik. Dari susunan daftar ide tersebut, pilihlah ide/solusi terbaik dari yang anda peroleh. Terlebih dahulu ide dinilai dan dikembangkan secara rinci sebelum memilih salah satu.

Pilih ide/ solusi terbaik, pertimbangkan faktor Siapa, tempat, waktu, biaya, proses.

Mis: - siapa: ibu 1 anak vs. ibu 6 anak, ibu bekerja vs ibu tdk bekerja - lokasi: kota-desa, dataran-kepulauan - waktu: berapa lama program ingin diketahui dampaknya - biaya: TV lbh efektif tetapi mahal→ pakai layar tancap sbg alternatif

T - Transform into actions : Mampu mengubah ide menjadi tindakan. Pada tahap terakhir ini kita harus meluangkan

waktu dan tenaga untuk menyusun rencana tidak nyata yang mungkin tidak hanya terpusat pada ide awal tetapi perlu memasukkan juga kegiatan pendukung lainnya untuk melancarkan pelaksanaannya.

Perencanaan LAYAR TANCAP Cari kelompok usaha layar tancap Susun skenario film Cari pemeran yg cocok Estimasi biaya Buat proposal ke PEMDA, perusahaan swasta, iuran warga dll. (jika ini tdk terpecahkan

lakukan kembali DOIT utk masalah ini) Seandainya mendapat sponsor, pembuatan film dimulai Rencana monitoring dampak dari layar tancap (tentukan durasi penayangan yg dianggap

cukup → 6 bln, 1 thn?

ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN “SWOT”

Page 5: Materi 2, Decision Making

Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Opportunities (Kesempatan) Threat (Ancaman)

Strength (Kekuatan)Apa keuntungan anda; apakah dilakukan dengan baik, harus realistis; sumber daya apa yang anda memiliki; apa yang orang lain lihat sebagai kekuatan anda.

Weakness (Kelemahan)Apa yang perlu ditingkatkan; apa yang anda lakukan dengan tidak baik; apa yang harus anda hindari.

Opportunities (Kesempatan)Dimana anda memperoleh kesempatan yang baik; kecenderungan minat apa yang anda sadari; kesempatan yang bermanfaat dapat berasal dari hal-hal berikut : perubahan teknologi; perubahan dalam kebijakan pemerintah atau kegiatan lokal yang terkait dengan bidang anda; perubahan pola sosial, profil penduduk, perubahan gaya hidup, dll.

Threat (Ancaman) Kendala apa yang dihadapi; apa yang dilakukan oleh competitor anda; apakah butuh kekhususan dalam pekerjaan anda, perubahan produk atau pelayanan; apakah anda mempunyai masalah hutang atau cash-flow yang buruk.

SIX HATSoleh Dr. Edward de Bono

White Hat : informasi, fakta dan data objektif Red Hat : emosi Black Hat : kehati-hatian (risiko) Yellow Hat : keuntungan (kesempatan) Green Hat : ide (kemungkinan 2 baru) Blue Hat : arah, tujuan.

Keterangan: Manusia memiliki berbagai macam perspektif (sudut pandang) ketika melihat sebuah

masalah atau mengambil keputusan bisnis. Perspektif tersebut, diumpamakan sebagai enam macam topi dengan warna yang berbeda.

White Hat = Informasi Fakta, dan data objektif. Memfokuskan pada data dan fakta yang ada. Dengan melihat

adanya fakta maka semua perbedaan dapat dihapuskan. Dan dalam white hat ini setiap orang diperbolehkan menganalisa semua data yang ada dan membuat diagnosa.

Red Hat = Emosi Teknik ini mengambil pandangan orang lain atau pihak luar bagaimana mereka bertindak

berdasarkan menggunakan naluri, emosi, serta memikirkan reaksi. membolehkan seseorang menggunakan kata hati tanpa perlu memberi alasan.

Page 6: Materi 2, Decision Making

Black Hat = Kehati-hatian (risiko negatif). Penggunaan teknik ini akn memperlihatkan keburukan suatu masalah. Lalu akan dinilai

dengan teliti dan menganalisa risiko kegagalannya. Teknik ini penting karena dapat melihat kelemahan-kelemahan suatu masalah dan setelah selesai dapat diatasi atau diubah sesuai kelemahannya itu untuk menghasilkan tindakan. Black Hat dianggap metode yang paling berguna dan sering digunakan. warna hitam melambangkan warna topi hakim yang menandakan ketelitian dalam membuat keputusan.

"Memakai" topi hitam akan membantu Anda untuk bersikap kritis dalam melihat berbagai kelemahan dari sebuah masalah/keputusan. Anda harus memikirkan dan mempertimbangkan dengan baik sisi-sisi negatif ini.

Yellow Hat = Keuntungan (kesempatan). Penggunaan teknik ini membantu dalam pemikiran positif/optimis serta bersikap ceria

Yang menunjukkan kebaikan dan nilai suatu keputusan. Teknik ini membantu kita untuk terus maju dengan membantu kita untuk terus berpikir

positif walaupun terdapat kesukaran dalam membuat keputusan. Anda akan bisa melihat seluruh manfaat.

Green Hat = Ide (kemungkinan-kemungkinan baru). Teknik ini melambangkan kreativitas dan merupakan satu cara untuk mengembangkan

kreativitas dalam penyelesaian masalah. Teknik ini bertujuan untuk memperbolehkan kita membandingkan alternatif-alternatif penyelesaian serta variasi dalam suatu penyelesaian masalah.

Blue Hat = Arah tujuan. Teknik ini membawa kita untuk melihat kembali proses pemikiran dengan bertanya pada

diri sendiri : apakah langkah seterusnya; apakah pencapaian kita sudah sesuai. Anda bisa melakukan kontrol dengan bijaksana dari suatu proses, kemudian mengambil

kesimpulan.

Menurut para ahli, semua topi itu baik. Namun untuk menghasilkan solusi/keputusan terbaik, kita disarankan untuk mengenakan semua topi itu secara bergantian. Bisa juga, kita mengenakan salah satu/beberapa saja, sesuai situasi dan kondisi yang ada. Bagaimana pendapat Anda? Topi mana yang sering Anda pakai? Jangan katakan bahwa Anda tidak berpikir...

Initial Ideas - Blue, White, Green, Blue Choosing between alternatives - Blue, White, (Green), Yellow, Black, Red, Blue Identifying Solutions - Blue, White, Black, Green, Blue Quick Feedback - Blue, Black, Green, Blue Strategic Planning - Blue, Yellow, Black, White, Blue, Green, Blue Process Improvement - Blue, White, White (Other peoples views), Yellow, Black,

Green, Red, Blue Solving Problems - Blue, White, Green, Red, Yellow, Black, Green, Blue Performance Review - Blue, Red, White, Yellow, Black, Green, Red, Blue

Page 7: Materi 2, Decision Making

Pengambilan Keputusan ” Tiga K ” Kondisi

Adalah keadaan pada saat ini dimana wanita akan menentukan keputusannya. Kehendak Setelah mengetahui kondisi wanita, maka selanjutnya membuat daftar kehendak atau

pilihan keputusan, akan ada beberapa pilihan keputusan yang dibuat oleh wanita. Konsekuensi

Dan yang terakhir adalah membuat konsekuensi untuk tiap pilihan baik yang positif maupun yang negatif. Setelah itu bidan dapat membantu wanita dalam menentukan keputusannya, dengan melihat sisi positif dan negatif dari tiap pilihannya itu.

Faktor pendukung dan penghambat dalam pengambilan keputusan Ketidakpastian Informasi Kebiasaan Sumber persoalan Kesulitan dalam pengambilan keputusan Pengetahuan, ketrampilan dan sikap SPKK

Pengambilan Keputusan dalam Praktik Kebidanan Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan : fisik, emosional, rasional, praktikal,

interpersonal, dan struktural Jenis pengambilan keputusan : ketidaksanggupan, intuitif, terpaksa, reaktif,

ditangguhkan, berhati-hati. 3 K (Kondisi, Kehendak, Konsekuensi)

Tahapan dalam pembuatan keputusan1. Menentukan filosofi asuhan untuk memberikan pandangan keputusan mana yang akan

dibuat 2. Menentukan apakah keputusan itu perlu dan anda dapat membuatnya?3. Menilai keseluruhan situasi 4. Mencari dan menilai semua kemungkinan tindakan termasuk klien, intuisi para praktisi,

isu etik, moral dan hukum, ketersedian sumber, pengetahuan dan penemuan ilmiah, konflik kepentingan, kode etik profesi, pengalaman sebelumnya.

5. Menyeleksi tindakan dan menginformasikan “concerned others” dari kerasionalan di belakang suatu keputusan

6. Melaksanakan tindakan dan memonitornya 7. Merefleksikan ke 2 outcome/hasil dan proses pembuatan keputusan

Page 8: Materi 2, Decision Making