Manusia Dan Aspek Sosial.pptx

24
Manusia Dan Aspek Sosial Kelompok X Universitas Negeri Makassar Zurnansyah Sulfianty 1512140012

Transcript of Manusia Dan Aspek Sosial.pptx

Manusia Dan Aspek Sosial

Kelompok X Universitas Negeri MakassarZurnansyah

Sulfianty 1512140012

MANUSIA DAN ASPEK SOSIAL

Aspek-Aspek

Kehidupan Sosial

Perilaku Dan

Penyesua-ian

Tipe-Tipe Perilaku Sosial

Kontak Dan Jarak Sosial

Elite dan Massa

Pelapisan Sosial

KESIMPULAN

1. Aspek OrganikAspek organik ini yaitu manusia sebagai makhluk sosial yang

memiliki fisik yang disebut jasmani.

2. Aspek PsikologisAspek psikologi di sini yakni unsur rohaniah yang terdapat

dalam diri manusia sebagai makhluk sosial. Jiwa atau ruh nan menjadikan seorang manusia itu hayati dan memiliki ciri-ciri hidup. Mulai dari bernafas, tumbuh, berkembang, dan bisa

memiliki pemikiran-pemikiran yang sifatnya abstrak. Termasuk memiliki perasaan tehadap segala sesuatu nan dialaminya dalam hidupnya baik sebagi individu maupun

manusia sebagai makhluk sosial.

3. Aspek SosialAspek sosial yaitu adanya kebersamaan yag menjadi bagian

dari karakteristik manusia sebagai makhluk sosial.

Aspek-Aspek Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Perilaku dan penyesuaian

Tipe-Tipe Perilaku Sosial

1. Sikap dan keinginan-keinginanKeinginan manusia sebagai makhluk

social, diklasifikasikan sebagai berikut : Kehendak untuk mempunyai pengalaman baru Kehendak akan keamanan Kehendak untuk dihargai Kehendak ingin memperoleh pengakuan2. Pemenuhan kepentingan

kepentingan dalam arti luas merupakan “ keadaan subjektif yang cenderung untuk bertindak dengan cara tertentu pula apabila ada stimulus, seperti rasa iri, kebencian, pemujaan, penghinaan, kepercayaan dan sebagainya. Kepentingan dalam arti psikologis dan rasional mempunyai implikasi kepentingan terhadap diri sendiri .

Perilaku Positif Masyarakat Terhadap Perubahan Sosial Budaya

1.Percaya Pada Diri Sendiri 

2. Berpikir Rasional 

3. Terbuka Pada Inovasi 

Perilaku Negatif Masyarakat Terhadap Perubahan Sosial Budaya

Dampak Perilaku Masyarakat Terhadap Perubahan Sosial Budaya

1.Penyalahgunaan Teknologi

2.Perilaku Kebarat- Baratan

3.Konsumerisme

a.Integrasi Sosial

b.Disintegrasi Sosial

KONTAK SOSIAL DAN JARAK SOSIAL

1. Kontak Primer Dan Kontak Sekunderkontak primer, yakni kontak yang

dikembangkan secara intim dan mendalam berupa pergaulan tatap muka di mana hubungan secara visual dan perasaan-perasaan yang berhubungan dengan pendengaran senantiasa digunakan. kontak sekunder, yakni kontak yang ditandai oleh pengaruh keadaan luar dan jarak yang lebih besar.

KONTAK BERDASARKAN SIMPATI DAN BERDASARKAN KATEGORIS

JARAK SOSIAL

Dalam setiap kontak sosial, secara tak langsung menyatakan suatu jarak sosial. Secara harfiah jarak sosial berarti mengubah barang sesuatu menjadi terpencil, memindahkan suatu obyek yang dekat kepada suatu posisi yang jauh dari titik semula. Perkataan ‘jarak’ berasal dari pengalaman langsung kita terhadap ruang. Kita dapat membedakan tiga jenis jarak. Pertama, jarak yang menjamin terpeliharanya tata sosial dan hirarki sosial tertentu. Kedua, jarak eksistensial. Ketiga, jarak diri sendiri, yakni jarak yang diciptakan di dalam diri seseorang individu tertentu.

PEMELIHARAAN HIRARKI SOSIAL

JARAK EKSISTENSIAL

PENCIPTAAN JARAK DALAM KEPRIBADIAN TUNGGAL

ELITE DAN MASSA

Dalam pengertian yang umum elite itu menunjuk sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih yang khusus dapat diartikan sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan.

Dalam cara pemakaiannya yang lebih umum elite dimaksudkan: “posisi di dalam masyarakat di puncak struktur-struktur sosial yang terpenting, yaitu posisi tinggi di dalam ekonomi, pemerintahan aparat kemiliteran, politik, agama, pengajaran, dan pekerjaan-pekerjaan dinas”.

Fungsi eliteGolongan elite sebagai minoritas sering

ditampakkan dengan beberapa bentuk penampilan antara lain :

Elite menduduki posisi yang penting dan cenderung merupakan poros kehidupan masyarakat secara keseluruhan.

Faktor utama yang menentukan kedudukan mereka adalah keunggulan dan keberhasilan yang dilandasi oleh kemampuan baik yanag bersifat fisik maupun psikhis, material maupun immaterial, merupakan heriditer maupun pencapaian.

Dalam hal tanggung jawab, mereka memiliki tanggung jawab yang lebih besar jika dibandingkan dengan masyarakat lain.

Ciri-Ciri lain yang merupakan konsekuensi logis dari ketiga hal di atas adalah imbalan yang lebih besar yang diperoleh atas pekerjaan dan usahanya.

Pengertian Massa Ciri-ciri massa

Istilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spontan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd, tapi yanag secara fundamental berbeda dengannya dalam hal-hal yang lain.

Terhadap beberapa hal yang penting sebagian ciri-ciri yang membedakan di dalam massa :

Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial, meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tingkat kemakamuran atau kebudayaan yang berbeda-beda. Orang bisa mengenali mereka sebagai massa misalnya orang-orang yang sedang mengikuti suatu proses peradilan tentang pembunuhan misalnya melalui pers.

Massa merupakan kelompok yang anonim, atau lebih tepat, tersusun dari individu-individu yang anonim.

Sedikit sekali interaksi atau bertukar pengalaman antara anggota anggotanya.

Masyarakat dan massa

Massa merupakan gambaran kosong dari suatu masyareakat atau persekutuan. Ia tidak mempunyai organisasi social, tidak ada lembaga kebiasaan dan tradisi, tidak memiliki serangkaian aturan-aturan atau ritual, tidak terdapat sentiment-sentimen kelompok yang terorganisir, tidak ada struktur status perananan, serta tidak mempunyai kepemimpinan yang mantap.

PELAPISAN SOSIAL

Definisi sistematik antara lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokin bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya

Pelapisan Social Ciri Tetap Kelompok Social

Terjadinya Pelapisan SocialSemakin banyak kepemilikan, kecakapan masyarakat atau seseorang

terhadap sesuatu yang dihargai, semakin tinggi kedudukan atau lapisannya. Sebaliknya bagi mereka yang hanya mempunyai sedikit atau bahkan tidak memiliki sama sekali, maka mereka mempunyai kedudukan dan lapisan yang rendah.

Ada dua tipe penyebab terjadinya stratifikasi sosial, pertama, terjadi dengan sendirinya, kedua, terjadi secara sengaja. Stratifikasi yang terjadi dengan sendirinya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa individu sejak lahir. Misalnya usia, jenis kelamin, keturunan, sifat keaslian keanggotaan seseorang dalam masyarakat.Sedangkan stratifikasi sosial yang terjadi dengan sengaja untuk tujuan bersama dilakukan dalam pembagian kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam organisasi-organisasi formal, seperti: pemerintahan, partai politik, perusahaan, perkumpulan, angkatan bersenjata.

Beberapa kriteria yang menyebabkan terjadinya stratifikasi sosial adalah sebagai berikut.

1)   Ukuran kekayaan2)   Ukuran kekuasaan3)   Ukuran kehormatan4)   Ukuran ilmu pengetahuan

System Pelapisan menurut Sifatnya

1. Sistem pelapisan masyarakat yang tertutupDalam sistem ini, pemindahan anggota

masyarakat kelapisan yang lain baik ke atas maupun ke bawah tidak mungkin terjadi, kecuali ada hal-hal istimewa.

2. System pelapisan masyarakat yang terbukaStratifikasi ini bersifat dinamis karena

mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal.

3. System pelapisan social campuran Stratifikasi sosial c a m p u r a n m e r u p a k a n

kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka.

Kesamaan Derajat Persamaan Hak

Adanya kekuasaan negara seolah-olah hak individu lambat laun di rasakan sangat mengganggu, karena dimana kekuasaan negara itu berkembang, maka ia terpakasa memasuki lingkungan hak manusia pribadi dan berkuranglah pula luas batas hak-hak yang di miliki individu itu. Dan akan tibul suatu persengketaan pokok antara kedua kekuasaan ini secara porinsif. Mengenai persamaan hak selanjutnya dicantumkan dalam pernyataan sedunia tentang Hak-Hak Manusia atau Universitas Declaration of Human Right (1948) dalam pasal-pasalnya, yaitu : pasal 1, pasal 2 ayat 1, dan pasal 7.

Persamaan Derajat Di IndonesiaMengenai hak dan kebebasan yang berkaitan dengan adanya

persamaan derajat dan hak juga tercantum dalam pasal-pasalnya secara jelas. Sebagaimana kita ketahui negara Indonesia menganut asas bahwa setiap negara memiliki kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintah. Pasal yang memuat ketentuan-ketentuan tentang hak-hak asasi yaitu pas 27,28,29 dan 31.

KESIMPULAN