Managing the Company’s Strengths - goldenplantation.com · sampaikan kepada otoritas pasar modal...
Transcript of Managing the Company’s Strengths - goldenplantation.com · sampaikan kepada otoritas pasar modal...
Laporan Tahunan 2014 A nnual Report
La
po
ran
Tah
un
an
20
14
An
nu
al R
ep
ort
Laporan Tahunan
Annual Report
PT Golden Plantation TbkGedung Alun Graha
Jl Prof DR Soepomo SH no. 233Kelurahan Menteng Dalam
Kecamatan TebetJakarta Selatan, Indonesia
Tel. (62-21) 5790 5353Fax. (62-21) 5790 3553
PT Golden Plantation Tbk www.goldenplantation.com
PT Golden Plantation Tbk Managing the Company’s Strengths
Managin
g t
he C
ompany’s
Strengths
2014
2 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
4 Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
5 Laporan Direksi Board of Directors’ Report
6 Informasi Perseroan Corporate Information
8 Struktur Organisasi Organization Structure
9 Struktur Kepemilikan Perseroan dan Entitas Anak Shareholding Structure of the Company and Subsidiaries
10 Visi, Misi, Moto dan Nilai-nilai Perusahaan Vission, Mission, Motto and Corporate Values
11 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
13 Profil Direksi Board of Directors Profile
15 Profil Komite Audit Audit Committee Profile
16 Profil Internal Audit Internal Audit Committee
Daftar Isi | Contents
Profil PerusahaanCompany Profile
17 Profil Sekretaris Perusahaan Profile Of Corporate Secretary
18 Informasi Pemegang Saham Shareholders Information
19 Entitas Anak Subsidiaries
20 Jejak Langkah Milestones
21 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
26 Tinjauan Usaha Business Review
32 Tinjauan Operasional Operational Review
43 Tinjauan Keuangan
Financial Review
46 Laporan Konsolidasi Neraca Komprehensif Consolidated Balance Sheet
63 Tanggung Jawab Sosial Perseroan Corporate Social Responsibility
PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
IK FIN
HTISAR KEU
NANCIAL H
UANGAN
HIGHLIGHTS
Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
2 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
Penjualan bersih | Net sales
Laba bersih | Net Profit
Laba kotor | Gross Profit
Laba Bersih per Saham | Earning per Share
Debt to Equity RatioReturn to Equity
140,000,000,000
120,000,000,000
100,000,000,000
80,000,000,000
60,000,000,000
40,000,000,000
20,000,000,000
7,000,000,000
6,000,000,000
5,000,000,000
4,000,000,000
3,000,000,000
2,000,000,000
1,000,000,000
0
(1,000,000,000)
30,000,000,000
25,000,000,000
20,000,000,000
15,000,000,000
10,000,000,000
5,000,000,000
0
(5,000,000,000)
(10,000,000,000)
1,000,000
0
(1,000,000)
(2,000,000)
(3,000,000)
(4,000,000)
(5,000,000)
(6,000,000)
0.80%
0.60%
0.40%
0.20%
0.00%
1.20
1.00
0.80
0.60
0.40
0.20
0
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2014
2014
2014
2014
2014
2014
3PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Report
Pemegang Saham yang terhormat,
Kami Dewan Komisaris Perseroan, bersama ini mengucapkan puji
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Perseroan telah sukses
menawarkan saham dan resmi dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia
pada tanggal 23 Desember 2014.
Hal ini merupakan langkah berkelanjutan Perseroan yang tidak
dapat terlaksana tanpa kerja keras setiap insan Perseroan di bawah
kepemimpinan Direksi Perseroan dengan dibantu oleh para profesi
penunjang.
Dengan dicatatkannya saham Perseroan, kami terpacu untuk
senantiasa menjalankan fungsi pengawasan kami berdasarkan prinsip-
prinsip transparansi, tata kelola perusahaan yang baik dan penerapan
praktek terbaik dalam perkebunan kelapa sawit.
Kami meyakini komitmen Direksi Perseroan memimpin Perseroan
dalam mencapai target yang dapat memberikan nilai tambah kepada
nilai saham Perseroan, dan akan senantiasa menjalankan fungsi kami
secara melekat dengan cara memberikan masukan-masukan dan
dukungan setiap saat Direksi membutuhkan.
Akhir kata, tidak lupa kami ucapkan selamat bergabung kepada para
pemegang saham Perseroan, semoga Perseroan dapat terus tumbuh.
Dear Shareholders,
We, as the Board of Commissioners, would like to express our
grace to the God Almighty for the success of the Company’s initial
public offering (IPO) and formally listed at the Indonesia Stock
Exchange on 23 December 2014.
This is the continual step forward by the Company that would not be
able to be accomplished without the hard work of every individual
within the Company under the leadership of the Directors, with the
support of supporting professionals.
With the Company listing, we are more motivated to fulfil our
monitoring function based on the principals of transparency, good
corporate governance and implementation of best practice in palm
oil plantation.
We are convinced by the commitment of the Company’s Directors
in leading the Company to achieve its target that can add value to
the Company’s share price, and continuously exercise our function
in providing inputs and support whenever needed by the Directors.
Finally, allow us to extend our welcome to our shareholders, and
hope the Company will continue to grow.
Hormat kami,
Atas Nama Dewan Komisaris Perseroan
Sincerely,
On behalf of the Board of Commissioners
Koh Bing Hock
Komisaris Utama
Principle Commissioner
4 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Laporan DireksiBoard Of Directors’ Report
Pemegang Saham yang terhormat,
Bersama ini, kami Direksi Perseroan ingin mengucapkan selamat
datang kepada para pemegang saham publik Perseroan sebagai hasil
dari pencatatan saham perdana Perseroan di Bursa Efek Indonesia
pada tanggal 23 Desember 2014.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada para insan Perseroan,
profesi penunjang dan pihak-pihak lain yang membantu mewujudkan
pencatatan saham perdana ini. Ucapan terima kasih kami juga kami
sampaikan kepada otoritas pasar modal dan otoritas bursa terkait yang
telah memberikan kepercayaan kepada Perseroan menjadi emiten.
Perseroan melalui entitas anak telah menjalankan usaha perkebunan
kelapa sawit melalui pertumbuhan organik maupun anorganik dan akan
senantiasa meningkatkan kinerja dengan menerapkan prinsip praktek
terbaik (best practice). Dalam hal pertumbuhan organik, Perseroan
telah berusaha optimal dalam pencapaian target yang berujung
pada pencatatan laba, sedangkan dalam pertumbuhan anorganik,
Perseroan telah menyelesaikan pengambil-alihan mayoritas saham PT
Persada Alam Hijau, yang mempunyai lahan perkebunan di Propinsi
Jambi. Pada tahun 2014, salah satu entitas anak Perseroan, PT
Bumiraya Investindo dengan lahan perkebunan di Kalimantan Selatan
telah terdaftar pada Roundtable on Sustainability Palm Oil (RSPO) dan
pada tahun mendatang akan diikuti oleh entitas anak Perseroan lainnya
yang hasil akhirnya adalah sertifikasi RSPO untuk seluruh entitas
anak Perseroan. Di samping aktivitas usaha dalam mencapai target,
Perseroan juga berkomitmen untuk melaksanakan progam-program
tanggung jawab sosial perusahaan.
Kami dan seluruh insan Perseroan, optimis menghadapi tantangan dan
bekerja mencapai target di tahun 2015 dan tahun-tahun selanjutnya.
Kami juga ingin mengajak seluruh pemegang saham Perseroan untuk
turut serta mendukung Perseroan untuk membesarkan Perseroan.
Dear Shareholders,
With this opportunity, the Directors wish to welcome shareholders
of the Company, following the Initial Public Offering at the
Indonesian Stock Exchange on 23 December 2014.
We would like to express our gratitude to each individual of this
Company, supporting professionals and others that have assisted
in completing the Initial Public Offering. Our appreciation also goes
to the capital market and stock exchange authorities in trusting this
Company to go public.
Through its subsidiaries, the Company runs palm oil plantation
business through organic and inorganic growth, and will
continuously improve performance by implementing best practice
principles. With reference to organic growth, the company has
been optimal in fulfilling its target which results in profits, whilst non
organic, the Company has completed its acquisition of majority
shares of PT Persada Alam Hijau, which has a plantation in Jambi
Province. In 2014, one of the Company’s subsidiaries, PT Bumiraya
Investindo (“BRI”), whose plantation in South Kalimantan, has been
registered as a member in the Roundtable on Sustainability Palm
Oil (RSPO), and in the coming years, other subsidiaries will follow,
with the aim to get all subsidiaries certified by RSPO. In addition to
achieving targets, the Company is also committed in contributing
towards corporate social responsibility.
Together with all staff, the Company is optimistic in overcoming
challenges and working conscientiously to meet the 2015 and
longer terms targets. We would also like to seek shareholder’s
support in growing the Company.
Hormat kami,
Atas nama Direksi Perseroan
Sincerely,
On behalf of the Company’s Directors.
Budhi Istanto Suwito
Direktur Utama | President Director
L - R : Kanya Lakshmi Sidarta - Budhi Istanto Suwito - Idris Adlin
5PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Informasi PerseroanCorporate Information
Nama Perusahaan | Name of Company:
PT Golden Plantation Tbk
Bidang usaha | Line of business:
Perkebunan dan pabrik kelapa sawit
Palm oil plantation and processing
Tanggal pendirian | Date of establishment:
5 Desember 2007
Dasar Hukum Pendirian | Legal Basis of Establishment:
Akta Pendirian no. 01 tanggal 5 Desember 2007, dibuat
dihadapan Syarifah Chozie, SH MH, Notaris di Jakarta
Kepemilikan (per 31 Desember 2014)
Ownership (as of 31 December 2014):
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 78.171%
Stefanus Joko Mogoginta 0.0003%
Umum | Public 21.818%
Modal dasar | Authorized capital
Rp 1.15 trilliun | trillion
Modal ditempatkan dan disetor penuh
Issued and fully paid capital
Rp 366.5 milyar | billion
Bursa | Stock Exchange:
Bursa Efek Indonesia
Indonesia Stock Exchange Building, Tower 1
Jl Jend Sudirman kav 52-53
Jakarta 12190, Indonesia
Phone: (62-21) 515 0515
Fax: (62-21) 515 0330
Email: [email protected]
Kode saham | Ticker Code:
GOLL
Tanggal pencatatan | Listing date:
23 December 2014
Kantor Pusat | Head Office:
Gedung Alun Graha
Jl Prof DR Soepomo SH no. 233
Kelurahan Menteng Dalam
Kecamatan Tebet
Jakarta Selatan, Indonesia
Phone: (62-21) 5790 5353
Fax: (62-21) 5790 3553
Lokasi kebun | Plantation locations:
Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Sumatera Selatan, Riau, Jambi
Sumber daya manusia | Human resources:
1.249 karyawan tetap/permanent employees
2.358 karyawan tidak tetap/contractual employees
Hubungi kami | Contact us:
Sekretaris Perusahaan | Corporate Secretary:
Noor Vito Priyantomo
Jl Prof DR Soepomo SH no. 233, Kelurahan Menteng Dalam,
Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Indonesia
Phone: (62-21) 831 8775
Fax: (62-21) 835 1215
Email: [email protected]
6 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Nama dan Alamat Lembaga dan/atau Profesi Penunjang Pasar ModalNames and Addresses of Institutions and/or Capital Market Supporting Professionals
Auditor | Auditor:
Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto
RSM AAJ Associates
Plaza Asia, 10th floor
Jl Jend Sudirman kav. 59
Jakarta 12190, Indonesia
Tel (62-21) 5140 1340
Fax (62-21) 5140 1350
www.rsm.aajassociates.com
Biro Administrasi Efek | Share Registrar:
PT Sinartama Gunita
Sinarmas Land Plaza, Menara 1 lantai 9
Jl MH Thamrin no. 51
Jakarta 10350
Notaris | Notary:
Humberg Lie SH SE MKn
Jl Raya Pluit Selatan Raya no. 103
Jakarta Utara 14450
Tel (62-21) 66697316, 66697315, 66697272
Fax (62-21) 6678527
7PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Struktur OrganisasiOrganization Structure
Dewan Komisaris
Komite Audit
Direktur
Unit Audit Internal Sekretaris Perusahaan
Direktur Utama
Direktur Independen
Koh Bing Hock
Jaka Prasetya
Anthony Michael Gillbanks
Koh Bing Hock
Lita Christiana
Erna Suryani
Idris Adlin
Didik Sugiarto Noor Vito Priyantomo
Budhi Istanto Suwito
Kanya Laksmi Sidarta
8 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
BRI: PT Bumiraya Investindo
ASJ: PT Airlangga Sawit Jaya
CPOetama: PT Charindo Palma Oetama
MJAP: PT Mitra Jaya Agro Palm
MBP: PT Muarabungo Plantation
TPSum: PT Tugu Palma Sumatra
TAM: PT Tandan Abadi Mandiri
PAH: PT Persada Alam Hijau
Struktur Kepemilikan Perseroan dan Entitas AnakShareholding Structure of The ompany and Subsidiaries
StefanusJoko
Mogoginta
Publikpublic
Bunge
BRI
PAH
ASJ CPOetama MBP
TAM
MJAP TPSum
78.171%
0.0003%
64.95%
99.99%
99.99%
99.99% 99.99% 99.99%
99.99%
99.99%
21.818%
35%
9PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
VISIMenjadi perusahaan berwawasan nasional yang membangun
indonesia, hebat dan sukses di perkebunan kelapa sawit yang
bereputasi dan berkontribusi meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
MISI• Menyediakan produk kelapa sawit dan turunannya yang
berkualitas dan berwawasan lingkungan.
• Menjadi perusahaan yang hebat dengan cara
membangun sistim jalur ganda dalam organisasi: orang
yang tepat dan sistem yang baik.
• Membangun budaya disiplin dan sumber daya manusia
pembelajar untuk memaksimalkan kekuatan karyawan
dan organisasi.
• Memiliki kekuatan seperti perusahaan multinasional
namun dengan kelincahan seperti sebuah perusahaan
kecil.
• Menjunjung tinggi nilai - nilai profesionalisme dan tata
kelola perusahaan yang baik.
VISIONTo become a successful palm oil plantation company with a
vision to developing Indonesia and its people.
MISSION• To provide palm oil product and its derivative, of good
quality and environmental friendly.
• To become great company by developing double tracking
system within the organization: with the right people and a
good system.
• To develop a culture of discipline and knowledge that will
maximize the strength of employees and the organization.
• Possesses the strength of a multinational company with
agility of a small company.
• Uphold professionalism values and good corporate
governance.
L - R : Idris Adlin - Budhi Istanto Suwito - Kanya Lakshmi Sidarta
10 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Warga negara Malaysia, 62 tahun
Beliau menyelesaikan pendidikan diploma nya di University of Technology
Malaya - Malaysia tahun 1974, beliau menyelesaikan Program Strata-1
nya di Malaysia pada tahun 1978 yaitu first grade steam engineer’s
certificate of Competency, beliau juga mendapatkan sertifikat yaitu system
analysis and design certificate di NCC Manchester- United Kingdom pada
tahun 1980, dan pada tahun 2004 beliau telah menyelesaikan INSEAD
Asian Executive Program di Singapore.
Beliau mempunyai pengalaman lebih dari 41 tahun di industri kelapa sawit
di Malaysia dan Indonesia, termasuk menjadi Engineering Director di PT
Ukindo (Anglo Eastern Plantation Plc, U.K.) dari 1997 sampai dengan
1997, Senior Production Controller di PT SMART Tbk dari tahun 1988
sampai dengan 1997 dan 10 tahun bersama Sime Darby Plantations
Berhad, Malaysia.
Untuk periode 2005 – 2013 beliau menjabat sebagai Direktur Utama di
PT. Austindo Nusantara Jaya Agri, dan juga sebagai Direktur di beberapa
perusahaan yaitu: PT. Sahabat Mewah Dan Makmur, PT. ANJ Agri Siais,
PT. Kayung Agro Lestari, dan PT. Austindo Aufwind New Energy. Selain
itu saat ini beliau ditunjuk sebagai Komisaris PT. Austindo Nusantara Jaya
Agri untuk periode 2014 – 2018. Sejak tahun 2014 hingga sekarang beliau
menjabat sebagai Komisaris Utama atau Komisaris Independen dari PT.
Golden Plantation, Tbk.
Malaysian citizen, 62 years old
He finished his diploma education at the University of
Technology Malaysia in 1974 and also completed his
Engineering Studies in 1978 with a First Grade Steam
Engineer’s Certificate of Competency. He had also obtained
Certificate in System Analysis and Design from National
Computer Centre Manchester – United Kingdom in 1980,
and in 2004, he finished INSEAD Asian Executive Program in
Singapore.
He has over 41 years of experience in the palm oil industry in
Malaysia and Indonesia, including being Engineering Director
at PT Ukindo (Anglo Eastern Plantation Plc, U.K.) from 1997
to 1998, Senior Production Controller at PT SMART Tbk
from 1988 to 1997 and 10 years with Sime Darby Plantations
Berhad, Malaysia.
During the period of 2005 – 2013, he served as President
Director and Chief Executive Officer of PT. Austindo Nusantara
Jaya Agri, as well as Director in several companies such as
PT. Sahabat Mewah Dan Makmur, PT. ANJ Agri Siais, PT.
Kayung Agro Lestari, and PT. Austindo Aufwind New Energy.
In addition to that, he has been appointed as Commissioner
of PT. Austindo Nusantara Jaya Agri for the period of 2014 –
2018. Since 2014 to date, he is the President Commissioner
and Independent Commissioner of PT. Golden Plantation, Tbk.
Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Profile
Koh Bing HockKomisaris Utama | Komisaris Independen
Chairman | Independent Commissioners
11PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Warga Negara Inggris, 56 Tahun.
Beliau Menyelesaikan pendidikan Bachelor of Science in Agriculture
pada tahun 1983 dari University of Western Australia. Setelah lulus dari
universitas, beliau bekerja di Papua Nugini pada perkebunan kopi, kelapa
sawit dan kakau selama 15 tahun. Pada tahun 1999 – 2003 beliau pernah
bekerja di PT Tolan Tiga (SIPEF Indonesia). Pada tahun 2003 – 2007 beliau
pernah bekerja di PT London Sumatera Indonesia dan menjabat sebagai
Head of Technology Transfer dan merupakan anggota dari research
committee for Lonsum’s Bahlias Research station. Beliau juga terlibat
dalam beberapa konsultan independen di Papua Nugini, Indonesia,
Malaysia dan Afrika. Dan selain menjabat sebagai Komisaris
independen sejak tahun 2014 sampai saat ini di PT Golden
Plantation Tbk..
Citizen of British, 56 years old
He finished his Bachelor of Science in Agriculture in 1983 from
the University of Western Australia. Post university he worked
in Papua New Guinea on coffee, palm oil and cocoa estates for
15 years. In 1999 – 2003, he worked at PT Tolan Tiga (SIPEF
Indonesia). In 2003 – 2007 he worked in PT London Sumatera
Indonesia and held a position as Head of Technology Transfer
and member of research committee for Lonsum’s Bahlias
Research station. He has also been involved in several
independent consultancy in Papua New Guinea, Indonesia,
Malaysia and Africa. Besides as Independent Commissioner
since 2014 to present at PT Golden Plantation Tbk
Anthony Michael GillbanksKomisaris Independen
Independent Commissioner
Warga Negara Singapura, 43 Tahun
Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik pada tahun 1994 di
Institut Teknologi Bandung dan memperoleh gelar Master of Business
Administration pada tahun 1998 dari MIT Sloan School of Management.
Pada tahun 2004 – 2006, beliau pernah menjabat sebagai Direktur di
Deutsche Bank di Singapore. Pada tahun 2006 – 2010, beliau pernah
menjabat sebagai CEO untuk United Fiber System di Singapore. Pada
tahun 2010 – 2011, beliau pernah menjabat sebagai Managing Director
dan Head of Principal Investments Asia di Raiffeisen Bank International di
Singapore. Selama tahun 2011 – 2014, beliau pernah memiliki jabatan
sebagai Managing Partner di Leafgreen Capital Partners di Singapore, dan
pada tahun 2014 sampai saat ini selain menjabat sebagai Komisaris PT.
Golden Plantation, Tbk., beliau juga menjabat sebagai Managing Director
dari KKR Singapore Pte Ltd.
Singapore Citizen, 43 years old
He completed his Bachelor degree in Engineering in 1994 from
Institut Teknologi Bandung and obtained Master of Business
Administration degree in 1998 from MIT Sloan School of
Management. During 2004 – 2006, he was Director in
Deutsche Bank in Singapore. During 2006 – 2010, he was CEO
of United Fiber System in Singapore. During 2010 – 2011, he
was Managing Director and Head of Principle Investments
Asia of Raiffeisen Bank International in Singapore. During
2011- 2014, he was Managing Partner of Leafgreen Capital
Partners in Singapore, and in 2014 until now, in addition to
being Commissioner of PT. Golden Plantation Tbk, he is also
the Managing Director of KKR Singapore Pte Ltd.
Jaka PrasetyaKomisaris
Commissioner
12 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Warga Negara Indonesia, 45 Tahun.
Beliau Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi pada tahun 1995 dari
Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Pada Tahun 2001 – 2002 beliau
merupakan komisaris dari PT. Sriwijaya Panganindo Prima Lestari. Pada
tahun 2003 – 2005 beliau pernah menjabat sebagai wakil direktur utama di
PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. Pada tahun 2003 – 2006 beliau pernah
menjabat sebagai komisaris di PT. Poly Meditra Indonesia. Pada tahun
2005 – 2011 beliau pernah menjabat sebagai Komisaris dari PT. Tiga Pilar
Sejahtera Food Tbk. Selain menjabat sebagai Direktur utama sejak tahun
2014 sampai saat ini di PT. Golden Plantation, Tbk. Beliau juga menjabat
bebagai Direktur PT. Tiga Pilar Sejahtera sejak tahun 1990 sampai saat ini.
Selain itu Beliau juga menjabat sebagai presiden direktur di PT. Sriwijawa
Panganindo Prima Lestari sejak tahun 2002 sampai saat ini. Dan Beliau
juga menjabat sebagai Direktur di PT. Poly Meditra Indonesia sejak 2006
sampai saat ini. Yang terakhir beliau juga merupakan Direktur dari PT. Tiga
Pilar Sejahtera Food Tbk sejak tahun 2011 sampai dengan saat ini.
Indonesian citizen, 45 years
He is a graduate of Economic Degree in 1995 from the
Universitas Sebelas Maret, Surakarta. During 2001 – 2002, he
was commissioner of PT. Sriwijaya Panganindo Prima Lestari.
In 2003 – 2005, he was vice principle director of PT. Tiga Pilar
Sejahtera Food Tbk. In 2003 – 2006, he was commissioner
of PT. Poly Meditra Indonesia. In 2005 – 2011, he was
commissioner of PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, in addition
to President Director of PT. Golden Plantation Tbk since
2014. He is also the Director of PT. Tiga Pilar Sejahtera since
1990 until present. He is President Director of PT. Sriwijawa
Panganindo Prima Lestari since 2002. He is also a Director
of PT. Poly Meditra Indonesia since 2006. Currently, he is also
Director of PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk since 2011.
.
Budhi Istanto SuwitoPosisi Direksi
Director Position
Profil DireksiBoard of Directors’ Profile
Warga Negara Indonesia, 55 Tahun
Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana Fakultas Pertanian pada tahun
1979 dari Universitas Sumatera Utara, dan Fakultas Pertanian pada
tahun 1998 dari Universitas Medan Area. Pada tahun 1979 – 2003
beliau pernah menjabat sebagai Head of ED & Senior Inspector dari PT.
London Sumatera Indonesia, Tbk. Pada tahun 2004 – 2007 beliau pernah
menjabat sebagai Direktur Utama di Pulau Hijau Group. Pada tahun 2008
– 2010, beliau pernah menjabat sebagai direktur di PT. Inti Plantations dan
menjabat sebagai Direktur di PT. Anam Koto. Selain menjabat sebagai
Direktur di PT. Golden Plantation tbk sejak tahun 2014 sampai dengan
saat ini, beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama pada PT. Agrindo
Management Services pada tahun 2008 sampai saat ini.
Indonesian citizen, 55 years
He holds Agricultural Faculty Degree in 1979 from the the
University of Sumatera Utara, and Agriculture Faculty in 1998
from the University of Medan Area. During 1979 – 2003, he
was Head of ED & Senior Inspector of PT. London Sumatera
Indonesia Tbk. In 2004 – 2007, he was President Director of
Pulau Hijau Group. In 2008 – 2010, he was Director of PT. Inti
Plantations and as Director of PT. Anam Koto. In addition to
Director of PT. Golden Plantation Tbk since 2014, he is also
the President Director of PT. Agrindo Management Services
since 2008.
Idris AdlinPosisi Direksi
Director Position
13PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Warga Negara Indonesia, berusia 47 Tahun
Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi pada tahun 1992 dari
Universitas Indonesia dan saat ini dalam pendidikan Magister Business
dari Institut Pertanian Bogor. Pada tahun 1990 – 1991, Beliau pernah
menjabat sebagai Staff Akunting di PT Citra Sari Makmur. Pada tahun 1992
– 1994, Beliau pernah menjabat sebagai Professional Staff Audit Service
& Management Consultant, RSM AAJ. Pada tahun 1994 – 1995, beliau
pernah menjabat sebagai Accounting & Finance Assistant, PT Pentasena
Arthasentosa. Pada tahun 1995 – 1997, Beliau pernah menjabat sebagai
Department Head of Controller, PT Pentasena Arthasentosa. Pada tahun
1997 – 2002, Beliau pernah menjabat sebagai Head of Internal Audit, PT
Pentasena Arthasentosa. Pada tahun 2000 – 2002, Beliau pernah menjabat
sebagai Head of Compliance Officer di PT Pentasena Arthasentosa. Pada
tahun 2002 – 2004, beliau pernah menjabat sebagai Direktur Operasional
di PT Pentasena Arthasentosa. Pada tahun 2004 – 2005, Beliau pernah
menjabat sebagai head of Operation, Fund Management division di
PT Dhanawibawa Securities. Pada tahun 2005 – 2007 Beliau pernah
menjabat sebagai Head of Corporate Finance & Investor Reation di PT
Bakrie Sumatera Plantation Tbk. Pada tahun 2007 – 2014, beliau sempat
menjabat sebagai Head of Financial Controller & Comercial di PT Bakrie
Sumatera Plantation Tbk. Sejak tahun 2014 sampai dengan saat ini, beliau
menjabat sebagai Direktur Independen di PT Golden Plantation Tbk.
Indonesian citizen, 47 years
She holds Economic Degree in 1992 from the University of
Indonesia and currently pursuing Business Masters Degree at
the Institut Pertanian Bogor. During 1990 – 1991, she was an
accountant at PT. Citra Sari Makmur. In 1992 – 1994, she was
Professional Staff Audit Service & Management Consultant,
RSM AAJ. In 1994 – 1995, she was Accounting & Finance
Assistant at PT Pentasena Arthasentosa. During 1995 – 1997,
she was Head Department of Controller of PT Pentasena
Arthasentosa. In 1997 – 2002, she was Head of Internal Audit
of PT Pentasena Arthasentosa. In 2000 – 2002, she was Head
of Compliance Officer at PT. Pentasena Arthasentosa. In 2002
– 2004, she was the Director of Operation at PT Pentasena
Arthasentosa. In 2004 – 2005, she was head of Operation,
Fund Management division at PT Dhanawibawa Securities. In
2005 – 2007, she was Head of Corporate Finance & Investor
Reation at PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk. In 2007 – 2014,
she was Head of Financial Controller & Comercial at PT Bakrie
Sumatera Plantation Tbk. Since 2014, she is the Independent
Director of PT Golden Plantation Tbk.
Kanya Lakshmi SidartaPosisi Direksi
Director Position
14 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Menunjuk Peraturan No. IX.1.5 tentang Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam Nomor Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember
2012, maka Perseroan perlu untuk menetapkan Komite Audit
Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Komisaris Perseroan
No.001/GP-DEKOM/IX/2014 tanggal 15 September 2014.
Susunan anggota Komite Audit Perseroan saat ini adalah sebagai
berikut:
Tugas utama komite audit adalah membantu Dewan Komisaris
dengan memberikan masukan dan usulan atas laporan-laporan
dari Direksi, serta memberi masukan atas hal-hal yang perlu
mendapat perhatian Dewan Komisaris. Antara lain dengan
melakukan pemeriksaan berkala untuk meyakini berjalannya tata
kelolah yang baik, internal control manajemen dan kewajaran
transaksi, serta meyakini bahwa catatan telah dilakukan dengan
tepat waktu dan wajar serta pelaporan yang transparan dan benar.
In reference to Regulation No. IX.1.5 regarding the Establishment and
Implementation Guidance of Audit Committee Appendix of the Decree
of the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency Number
Kep-643/BL/2012, dated 7 December 2012, the Limited Liability
Company needs to establish Audit Committee of the company based
on Decree Letter of the Commissioner of the Ltd Liability Company
No.001/GP-DEKOM/IX/2014 dated 15 September 2014. Following is
the structure of the Audit Committee member:
The main duty of the audit committee are to assist the Board
of Commissioners by providing and reporting feedbacks to the
Directors, and to provide inputs on issues that require the attention
from the Board of Commissioners. These are done through periodical
investigations to ensure good corporate management, internal
control and reasonable transactions are in place, and also to ensure
that reporting are done timely manner and reasonable, as well as
proper and transparent.
Profil Komite AuditProfile of Audit Committee
Warga Negara Malaysia, 62 Tahun. Beliau mengawali karir sebagai
Engineer tahun 1974 dan memiliki pengalaman lebih dari 41 Tahun
dalam industri perkebunan kelapa sawit di Malaysia dan Indonesia.
Saat ini beliau aktif menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan.
Warga Negara Indonesia, 43 Tahun. Pendidikan terakhir beliau
adalah Sarjana Universitas Kristen Duta Wacana dan pekerjaan saat
ini adalah wiraswasta.
Warga Negara Indonesia, 33 Tahun. Beliau mengawali karir sebagai
finance and accounting SPV sejak tahun 2004 sampai dengan 2008
di PT Jaya Lestari. Kemudian sebagai asisten manajer operation
sejak 2008 sampai dengan 2012 di Sinarmas Mining, dan sebagai
kepala departemen Treasury sejak 2012 sampai dengan 2008 di PT
Mitra Pinasthika Mustika Rent.
Malaysian citizen, 62 years old. He started his career as an Engineer
in 1974 and has 41 years of experience in the palm oil plantation
industry in Malaysia and Indonesia. Currently he is active as a
President Commissioner of the Company
Indonesian citizen, 43 years old. She holds a Degree from the
University of Kristen Duta Wacana, and currently, an entrepreneur.
Indonesian citizen, 33 years old. She started he career as a finance
and accounting supervisor since 2004 - 2008 at PT Jaya Lestari. She
was assistant manager for operation since 2008 - 2012 at Sinarmas
Mining, and as Head of Treasury Department since 2008 until 2012 at
PT Mitra Pinasthika Mustika Rent.
KetuaChairman
Koh Bing Hock
Anggotamember
Lita Chritiara
Erna Suryani
15PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Profil Internal Audit Profile of Internal Audit
Sesuai dengan Peraturan No. IX.I.17, Perseroan menunjuk Didik
Sugiarto sebagai unit audit internal.
Berikut Profil Internal Audit Perseroan:
Didik Sugiarto, Warga Negara Indonesia, 30Tahun.
Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Akuntansi
di Universitas Janabadra Yogyakarta pada tahun 2007. Pada
tahun 2007 – 2009 beliau pernah menjabat sebagai Kepala Seksi
Administrasi di PT. Salim Ivomas Pratama. Pada tahun 2009
– 2012 beliau pernah bekerja di Putra Kelana Makmur Group
sebagai Senior Supervisor Finance and Accounting. Sebelum
beliau bergabung dengan PT. Golden Plantation Tbk pada tahun
2014 sampai dengan saat ini sebagai Internal Audit, beliau adalah
bisnis kontroler di PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk pada tahun
2012 – 2014.
In compliance with Regulation No. IX.I.17, the Company has
appointed Didik Sugiarto as internal auditor.
The following is the profile of Internal Auditor of the Company:
Didik Sugiarto, Indonesian citizen, 30 years old
He graduated as Economic Accountancy Bachelor in University of
Janabadra Yogyakarta in 2007. During 2007-2009, he was Head of
Administration Section of PT Salim Ivomas Pratama. During 2009-
2012, he worked as Senior Supervisor Finance and Accounting in
Putra Kelana Makmur group. Prior to joining PT Golden Plantation Tbk
in 2014 until to date as internal auditor, he was business controller in
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk in 2012-2014.
16 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Profil Sekretaris Perusahaan Profile of Corporate Secretary
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/
POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau
Perusahaan Publik dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi
Perseroan No. 002/GP/Dirut/IX/2014 tanggal 15 September
2014, Perseroan telah menunjuk Noor Vito Priyantomo, sebagai
Sekretaris Perusahaan.
Berikut ini adalah profil Corporate Secretary Perseroan:
Noor Vito Priyantomo, Warga Negara Indonesia, 35 Tahun.
Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum di Universitas
Gajah Mada pada tahun 2003. Beliau mengawali karir sebagai
konsultan hukum di Firma Ali Budiardjo Nugroho Reksodiputro
pada tahun 2004-2010. Pada tahun 2010-2011, beliau pernah
bekerja di Titan Chemicals Indonesia sebagai Legal Counsel.
Setelah itu, beliau bergabung dengan PT. Tiga Pilar Sejahtera
Food Tbk sebagai Head of Legal dan ditunjuk sebagai Corporate
Secretary Perseroan September 2014.
Bidang tugas Sekretaris Perusahaan, antara lain :
• Sebagai penghubung antara Perseroan dengan lembaga
regulator pasar modal yakni OJK serta Bursa Efek Indonesia;
• Sebagai pusat informasi bagi para pemegang saham dan
seluruh stakeholders yang memerlukan informasi-informasi
penting yang berkaitan dengan kegiatan dan perkembangan
Perseroan;
• Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan agar
tindakan korporat yang dilakukan Direksi maupun transaksi
yang dilakukan oleh Perseroan sesuai dengan peraturan dan
perundangan yang berlaku di pasar modal, anggaran dasar
Perseroan dan peraturan serta perundangan yang berlaku di
Republik Indonesia;
• Melaksanakan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang
Saham Perseroan, Rapat Direksi dan Rapat Komisaris
dan melakukan penelaahan dari aspek legal atas dokumen
transaksi Perseroan.
In accordance with Authority Financial Services (“OJK”) Regulation
No. 35/POJK.04/2014 regarding Corporate Secretary for Public
Company, and as per the Company’s Board of Directors’ letter No.
002/GP/Dirut/IX/2014 dated 15 September 2014, the Company has
appointed Noor Vito Priyantomo as Corporate Secretary.
The following is the profile of Company’s Corporate Secretary:
Noor Vito Priyantomo, Indonesian citizen, 35 years old
He graduated as Bachelor of Law from the University of Gajah Mada
in 2003. He started his career as legal consultant in Ali Budiardjo
Nugroho Reksodiputro law firm during 2014-2010. During 2010-
2011, he worked as Legal Counsel in Titan Chemicals Indonesia.
After that, he joined PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk as Head of
Legal and appointed as Corporate Secretary of the Company since
September 2014.
The main tasks for Corporate Secretary, amongst others, are as
follows:
• Act as liason officer between the Company and the Capital
Market Authorities, namely OJK and Indonesian Stock
Exchange;
• Act as center of information to all shareholders and stakeholders
who requires material information relating to the activities and
development of the Company;
• To provide input to the Board of Directors of the Company so that
any corporate actions undertaken by the Board of Directors or
transactions done by the Company are in line with the prevailing
rules and regulation of the capital market, the Company’s article
of association and prevailing rules and regulation of the Republic
of Indonesia;
• To hold Annual General Shareholders Meeting of the Company,
Board of Directors’ meeting, and Board of Commissioners’
meeting, and evaluate legal aspects of transactional documents
of the Company.
17PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Informasi Pemegang SahamShareholders Information
Penawaran umum saham perdana Perseroan sejumlah
800.000.000 lembar saham biasa kepada masyarakat dan telah
mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan
melalui surat No.S-527/D.04/2014 pada tanggal 11 Desember
2014 dan selanjutnya seluruh saham dicatatkan di Bursa Efek
Indonesia pada tanggal 23 Desember 2014.
Bersamaan dengan penawaran umum saham perdana
Perseroan, Perseroan menerbitkan 1 milyar lembar
Waran Seri-I dengan masa periode pelaksanaan
sampai dengan 20 Desember 2017 dengan harga
pelaksanaan sebesar Rp 288 untuk setiap waran.
Koh Bing Hock
Jaka Prasetya
Anthony Michael Gillbanks
Budhi Istanto Suwito
Idris Adlin
Kanya Lakshmi Sidarta
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Presiden Komisaris | President Comissioner
Komisaris | Commissioner
Komisaris Independen| Independent Commissioner
Presiden Direktur | President Director
Direktur | Director
Direktur Independen| Independent Director
The Company’s initial public offering some 800,000,000 shares
of ordinary stock to the public and has received an effective
statement from the Financial Services Authority through its letter
No. S-527/D.04/2014 on December 11, 2014 and subsequently
all shares listed on the Indonesia Stock Exchange on 23 December
2014.
Simultaneously to the Company’s initial public offering, the Company
issued 1 billion Warrant Series-I with exercise period no later than 20
December 2017 with exercise price of Rp 288 per warrant.
Pemegang saham (per 31 Desember 2014) | Shareholder (as of 31 December 2014)
78,1719%
21,8281%
Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Anggota DireksiShare Ownership by the Board of Commissioners and Directors
Nama
Name
Posisi
Position
Jumlah Saham
Number of share
Persentase
Percentage
Kronologis pencatatan sahamNeed to be translate Need to be translate
Dewan Komisaris | Board of Commissioners
Direksi | Directors
PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
Publik | Public
18 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Entitas AnakSubsidiaries
Lokasi
Jambi AktifBeroperasi7. PT Persada Alam Hijau Agribisnis/ Perkebunan Kelapa Sawit 99,99% 2014
Langsung
TahunPenyertaan
Tidak Langsung
Nama Perusahaan Jenis UsahaPersentase
KepemilikanEfektif
1. PT Bumiraya Investindo Agribisnis/ Perkebunan Kelapa Sawit 64,95% 2014
1. PT Charindo Palma Oetama Agribisnis/ Perkebunan Kelapa Sawit 99,99% 2010
2. PT Airlangga Sawit Jaya Agribisnis/ Perkebunan Kelapa Sawit 99,99% 2010
3. PT Muarabungo Plantation Agribisnis/ Perkebunan Kelapa Sawit 99,99% 2010
4. PT Mitra Jaya Agro Palm Agribisnis/ Perkebunan Kelapa Sawit 99,99% 2010
Jambi
5. PT Tugu Palma Sumatera Agribisnis/ Perkebunan Kelapa Sawit 99,96% 2010
6. PT Tandan Abadi Mandiri Agribisnis/ Perkebunan Kelapa Sawit 99,99% 2012
StatusOperasional
KalimantanSelatan
AktifBeroperasi
AktifBeroperasi
AktifBeroperasi
AktifBeroperasi
AktifBeroperasi
AktifBeroperasi
KalimantanBarat
KalimantanBarat
SumateraSelatan
KalimantanTengah
AktifBeroperasi
Riau
19PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Jejak LangkahMilestones
Pada 6 November 2014, BRI telah menjadi anggota Roundtable
on Sustainable Palm Oil (“RSPO”).
On 6 November 2014, BRI has become a member of Roundtable on
Sustainable Palm Oil (“RSPO”).
1992
2010
2011
2014
1993
2003
2007/2008
PT Tiga Pilar Sejahtera (“TPS”) didirikan oleh S Joko Mogoginta, memproduksi bihun kering dan mie
TPS founded by S Joko Mogoginta, producing dry vermicelli and instant noodle
BRI mengakuisisi 5 perusahaan perkebunan kelapa sawit
BRI acquired 5 palm oil plantation companies
BRI menjalin kerjasama dengan Bunge Agribusiness Pte LTd dengan kepemilikan 35% saham BRI oleh
Bunge pada November 2011
BRI entered into joint cooperation with Bunge Agribusiness Pte Ltd with 35% ownership on BRI by Bunge
on November 2011
TPSF mengakuisisi PT Golden Plantation
TPSF acquired PT Golden Plantation
PT Golden Plantation mengakuisisi BRI
PT Golden Plantation acquired BRI
PT Bumiraya Investindo (“BRI”) bediri dan mulai kegiatan operasional pada tahun 1993
BRI established and start commercial operation in 1993
Kelompok TPS masuk di Bursa Efek Indonesia melalui akuisisi PT Asia Inti Selera Tbk
TPS group listed into Indonesia Stock Exchange by acquiring PT Asia Inti Selera
Perusahaan tersebut dinamakan ulang menjadi PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (“TPSF”)
The said company renamed as PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (“TPSF”)
TPSF masuk ke dalam bisnis perkebunan kelapa sawit melalui akuisisi BRI
TPSF enter into palm oil plantation business by acquiring BRI
PT Golden Plantation berdiri
PT Golden Plantation established
20 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tinjauan Ekonomi dan Industri | Economy and Industry Review
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 melambat menjadi
5,1%, dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi
global, yang berimbas pada kontraksi pertumbuhan ekspor,
khususnya non migas/komoditas seperti batu bara, kelapa sawit
dan mineral mentah. Selain itu, faktor-faktor domestik seperti
dinamika politik, tingginya tingkat inflasi pada tingkat 8.38% , dan
melemahnya Rupiah terhadap mata uang asing, terutama Dollar
Amerika. Ini adalah tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto
(“PDB”) terendah sejak tahun 2009.
Walaupun demikian, sebagai negara dengan rakyat terbanyak
keempat didunia, dimana populasi mencapai sekitar 249 juta
orang, pertumbuhan PDB Indonesia termasuk yang relatif kuat
diregional dan menduduki posisi tiga besar diantara negara-negara
G20, setelah Cina dan India.
Tingkat inflasi pada bulan Desember 2014 naik sebesar 2.46%
seiring dengan naiknya biaya bahan bakar minyak subsidi dan
listrik. Sementara itu nilai tukar Rupiah melemah terhadap Dollar
Amerika, dari Rp 12.189 pada 31 Desember 2013 menjadi Rp
12.440 pada 31 Desember 2014 (menurut kurs tengah Bank
Indonesia), sebagai imbas dari kebijakan tapering dari Amerika
Serikat dan defisit neraca berjalan dikarenakan tingkat impor yang
lebih tinggi daripada ekspor, terutama karena rendahnya kontribusi
ekspor dari komoditas non migas.
The economic growth of Indonesia in 2014 slowdown to 5.1%, which
is affected by prolonged global economic growth, which resulting in
export contraction, especially for non oil and gas/commodity based
export, such as coal, palm oil and raw minerals. In addition to that,
various domestic factors, such as politics dynamics, high inflation rate
of 8.38% and Rupiah depreciation against foreign currency, especially
US dollar, have also adversely affecting economic growth. This is the
lowest level growth level of Gross Domestic Product since 2009.
Nonetheless, as a country with the fourth largest population, where
the population reaching approximately 249 million people, the growth
rate of Indonesian GDP has been relatively strong in the region, and
amongst top three within G20 countries, after China and India.
The inflation rate on December 2014 rose by 2.46% in line with higher
subsidized fuel price and electricity. Meanwhile, Rupiah depreciated
against US dollar, from Rp 12,180 on 31 December 2013 to Rp 12,440
on 31 December 2014 (according to mid rate of Bank Indonesia), as a
result of tapering policy from the United States of America and deficit
in balance of payment as import exceeded export, especially due to
lower contribution from non-oil and gas export.
Tinjauan EkonomiEconomy Review
21PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tinjauan Ekonomi dan Industri | Economy and Industry Review
Menurut Bank Dunia, pembelanjaan pasar domestik di Indonesia
yang bertahan tinggi terus menopang pertumbuhan selama
ini. Akibat melemahnya pertumbuhan investasi dan ekspor,
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2015 diperkirakan
stabil mencapai 5,2% , sedikit di bawah proyeksi Bank Dunia yang
dirilis Juli 2014 lalu, yaitu sebesar 5,6%.
Bank Indonesia memperkirakan perekonomian masih akan
mengalami penyesuaian didukung dengan stabilitas makroekonomi
yang tetap terjaga. Pada tahun 2015, pertumbuhan ekonomi
diperkirakan kembali membaik pada kisaran 5,4-5,8%, tidak
berubah dari proyeksi semula. Perbaikan itu seiring dengan
perkiraan kondisi ekonomi global yang lebih baik dari tahun
sebelumnya. Sejalan dengan hal tersebut, kontribusi ekspor
terhadap pertumbuhan juga diperkirakan akan meningkat.
According to World Bank, high domestic capital expenditure
in Indonesia sustained economic growth to date. Due to lower
investment growth and export, Indonesian economic growth in 2015
is expected to be stable at 5.2%2, slightly lower than earlier estimate
released in July 2014 by World Bank, of 5.6%.
Bank Indonesia predicted economic growth will continue
facing adjustments, supported with stabilized macroeconomics
foundamental. In 2015, economic growth is expected to recover at
5.4-5.8%, unchanged from previous predictions. The recovery will
follow estimated global economic recovery. In line with that, export
contribution to support economic growth will also improved
Prospek Perekonomian pada tahun 20152015 Economics Prospects
22 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tinjauan Ekonomi dan Industri | Economy and Industry Review
Kelapa sawit merupakan salah satu minyak paling banyak
diproduksi dan dikonsumsi di dunia. Produksi minyak yang efisien
dan sangat stabil ini digunakan untuk berbagai makanan, kosmetik,
produk kebersihan, dan dapat digunakan sebagai sumber bahan
bakar biodiesel. Kebanyakan minyak sawit diproduksi di Asia,
Afrika dan Amerika Selatan karena pohon-pohon membutuhkan
suhu yang hangat, sinar matahari dan banyak hujan untuk
memaksimalkan produksinya.
Produksi kelapa sawit dunia didominasi oleh Indonesia dan
Malaysia. Kedua negara bersama-sama mencapai sekitar 85-
90% dari total produksi minyak sawit global. Indonesia saat ini
merupakan produsen dan eksportir terbesar minyak sawit di
seluruh dunia. Pada tahun 2014, produksi minyak sawit nasional
mencapai 30,8 juta ton yang terserap di berbagai pasar utama
dunia, seperti India, Cina, Pakistan, dan negara-negara Uni Eropa.
Dalam waktu jangka panjang, permintaan minyak sawit global
menunjukkan tren meningkat sebagaimana pertumbuhannya
populasi. Hal tersebut juga mendukung peningkatan konsumsi
produk-produk yang berbasis minyak kelapa sawit.
Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk pembangunan
selanjutnya pada investasi di bidang perkebunan kelapa sawit dan
industri pengolahannya. Luasnya wilayah Indonesia memungkinkan
untuk perluasan lahan dan pada sisi lain berupa tersedianya pasar
ekspor yang luas, terlebih lagi setelah Cina tergabung dalam WTO
yang merupakan alternatif pasar baru, yang dapat menjadi tujuan
ekspor selain pasar yang sudah ada seperti Amerika, Eropa, India,
Pakistan dan seterusnya.
Peranan sektor swasta sangat diperlukan dalam memberikan
kontribusi terhadap pembangunan ekonomi nasional dengan
berlandaskan pada ekonomi kerakyatan sebagai upaya
pemerataan pembangunan khususnya meningkatan kesejahteraan
rakyat dalam rangka pengentasan garis kemiskinan terutama bagi
masyarakat pedesaan yang bergerak dalam bidang perkebunan,
khusus petani, yang terkelompok dalam unit-unit koperasi
pedesaan.
Palm oil is one of the most produced and consumed oil in the world.
The oil extracted is efficient and relatively stable to be used for various
food, cosmetics, cleaning materials, and can also be used as raw
material for biodiesel. The majority of palm oil is being produced
in Asia, Afrika and South America, since the trees required warm
temperature, sufficent sunlight and rains to maximize production.
The production of global palm oil is dominated by Indonesia and
Malaysia. Together, both countries contributed approximately 85-
90% of total palm oil production in the world. Indonesia to date is
the largest producer and exporter of palm oil in the world. In 2014,
national production of palm oil reached 30.8 million ton, which was
consumed in various major global markets, such as India, China,
Pakistan and Union Europe countries.
In a long run, global demand of palm oil has shown an increasing trend
in line with the growth of population. This also in return increasing the
demand for palm oil based products consumption.
Indonesia poses huge potential for sustainable development on palm
oil plantation investment and its CPO mills. The vast area of Indonesia
enables further land expansion, while on the other side, also the
availability of vast export market, especially after China joins the WTO,
which offers an alternative market for export beside America, Europe,
India, Pakistan and others.
The private sector role is required to contribute towards national
economic development based on pro people economy as an effort
to increase equal prosperity distribution to eradicate poverty, in
particular for plantation people in the rural area, especially farmers
and those connected to rural cooperative units.
Industri Perkebunan Kelapa SawitOverview of Palm Oil Plantation
23PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tinjauan terhadap Isu Lingkungan Hidup | Review on Environmental Issues
Pemerintah Indonesia menandatangani moratorium hutan primer
selama dua tahun mulai dari tanggal 20 Mei 2011 sampai 2013.
Moratorium diperpanjang selama dua tahun. Moratorium ini berarti
berhenti sementara untuk pemberian izin baru untuk pembukaan
hutan rimba dan lahan gambut di Indonesia. Sebagai gantinya,
Indonesia menerima paket Rp 1 miliar dari Norwegia
Indonesian Government signed prime forestry moratorium for two
years for the period of 20 May 2011 until 2013. The said moratorium
has been extended for another two years. This moratorium meant
temporary halting of granting new license for the opening of rainforest
and moss in Indonesia. In exchange, Indonesia obtained Rp 1 billion
assistance package from Norway.
Posisi Perseroan dalam Industri Kelapa SawitThe Company’s position in the Palm Oil Business
Dari segi total aset dan total land bank, Perseroan masih berada
pada tahap berkembang dan mempunyai ruang untuk memperluas
lahan tertanamnya. Pada 31 Desember 2014, areal lahan cadangan
Perseroan sebesar 51.198,92 ha, tersebar di Kalimantan Selatan,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Riau, dan Sumatera, dimana
seluas 19.020,60 ha diantaranya adalah sudah tertanam. Sisanya,
yaitu 32.178,32 ha merupakan cadangan lahan yang memiliki
prospek untuk dikembangkan oleh Perseroan dan Entitas Anak.
Dibawah ini adalah perbandingan utilitasi aset dan lahan yang
dimiliki oleh Perseroan and Entitas Anak.
From the point of view of total assets and landbanks, the Company
is still in the developing phase and has room to expand its planting
area. As of 31 December 2014, the area of reserved landbank of
the Company is 51,198.92 ha, spread out in South Kalimantan,
Central Kalimantan, West Kalimantan, Riau and Sumatera, whereby
19,020.60 ha has been planted. The remaining of 32,178.32 ha is
reserved landbank that potentially can be developed by the Company
and its subsidiaries.
Below depicted the effectiveness of asset utilization and landbank
owned by the Company and its subsidiaries.
24 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Perkebunan kelapa sawit dan pengolahan industrinya menjadi
industri penting untuk perekonomian. Ekspor minyak sawit
merupakan penghasil devisa penting dan memberikan
kesempatan kerja bagi jutaan rakyat Indonesia. Hampir 70 persen
dari perkebunan kelapa sawit di Indonesia terletak di Sumatera,
sisanya - sekitar 30 persen - sebagian besar ditemukan di pulau
Kalimantan.
Menurut data dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia, luas
areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia saat ini sekitar 8 juta
ha; dua kali lebih banyak dibanding pada tahun 2000 yaitu sekitar
4 juta ha lahan di Indonesia digunakan untuk perkebunan kelapa
sawit. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 13 juta ha
pada tahun 2020.
Perusahaan Indonesia yang bergerak di kelapa sawit berencana
memperluas kapasitas penyulingan minyak sawit. Hal ini sejalan
dengan keinginan pemerintah untuk menghasilkan lebih banyak
pendapatan dari sumber daya alam di Indonesia. Indonesia
lebih berfokus terutama pada ekspor minyak sawit mentah
(dan komoditas mentah lainnya) namun saat ini telah merubah
prioritasnya kepada produk olahan yang lebih tinggi.
Palm oil plantation and its CPO mills become a crucial industry for the
economy. Palm oil export has become an important source of income
and provide millions of employment for the people of Indonesia.
Almost 70% of palm oil plantation in Indonesia is located in Sumatra,
while remaining, about 30%, found predominantly in Kalimantan
island.
According to the data from Ministry of Agriculture of the Republic
of Indonesia, the areal plantation of palm oil in Indonesia to date
approximately 8 million ha, twice large than compared to 4 million ha
back in 2000 of palm oil plantation. The size is expected to further
enlarged to 13 million ha in 2020.
Indonesian corporates operating in palm oil plantation plan to expand
CPO mill capacity. This is in line with Government’s requirement to
produce larger income from natural resources in Indonesia. Indonesia
has focused more on palm oil export (and other raw minerals), but
recently shift its priority to value added products.
Prospek Usaha pada tahun 20152015 Business Outlook
25PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tinjauan UsahaBusiness Review
PT Golden Plantation Tbk (“Perseroan”) adalah Entitas Anak
dari PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (“TPSF”). Perseroan mulai
memasuki bisnis minyak sawit melalui akuisisi PT Bumiraya
Investindo (“BRI”) yang berlokasi di Kalimantan Selatan. Perseroan
berupaya mengeksplorasi kesempatan bisnis untuk meningkatkan
kinerja dan marjin usaha, termasuk diantaranya terjun ke agribisnis
dan perkebunan kelapa sawit.
Perseroan, melalui Entitas Anak, telah dan dalam proses
memperoleh Hak Guna Usaha untuk seluruh lahan yang dimiliki
Perseroan, dimana sekitar 54% dari total lahan tertanam telah
menghasilkan. Hasil panen kelapa sawit Perseroan selain diolah
di pabrik pengolahan kelapa sawit milik Perseroan di Pulau Laut
Kalimantan Selatan, juga didistribusikan langsung ke pabrik-pabrik
pengolahan kelapa sawit di sekitar perkebunan, antara lain ke
wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Pada April 2013, BRI telah menyelesaikan pembangunan pabrik
pengolahan minyak sawit mentah berkapasitas 30 MT TBS/jam,
dan mulai beroperasi. Pada tanggal 31 Desember 2014, kapasitas
pabrik pengolahan tersebut sudah dipergunakan secara penuh.
Kinerja Perseroan dan Entitas Anak untuk 5 tahun terakhir adalah
sebagai berikut:
PT Golden Plantation Tbk (“the Company”) is a subsidiary of PT Tiga
Pilar Sejahtera Food Tbk (“TPSF”). The Company started its palm oil
plantation via acquisition of PT Bumiraya Investindo (“BRI”), which
is located in South Kalimantan. The Company aimed to explore
business opportunities to improve performance and margin, including
expanding to agribusiness and palm oil plantation.
The Company, via its subsidiaries, have obtained cultivation right for
all landbanks belonging to the Company, whereby approximately
54% of total planting area is producing. The harvested palm oil of
the Company, other than processed in the Company’s CPO mill mill
in Pulau Laut, South Kalimantan, is also distributed directly to other
CPO mills nearby the plantations, to West Kalimantan and Central
Kalimantan, amongst others.
In April 2013, BRI has completed constructing of CPO mill mill for
palm oil, with capacity of 30 MT FFB/hour and started to operate.
In 31 December 2014, the capacity of the CPO mill has been fully
utilized.
The performance of the Company and its subsidiaries for the past five
years are as follows:
26 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Laba bersih dan hasil operasional Perseroan dipengaruhi oleh
hasil produksi perkebunan dan pabrik. Hasil produksi kelapa sawit
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, termasuk kualitas bahan-
bahan penanaman, kondisi tanah dan cuaca, kualitas pengelolaan
perkebunan dan pengaturan jadwal panen dan pengolahan
Tanaman Buah Segar. Tanaman kelapa sawit hanya akan dipanen
bila telah mencapai kematangan, hasil panen yang maksimal baru
didapatkan setelah umur pohon 8 tahun sampai dengan 25 tahun.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan dan Entitas Anak
memiliki perkebunan kelapa sawit dengan total luas lahan
sebesar 51.198,92 ha di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Barat, Riau, dan Sumatera, dimana seluas 19.020,60
ha diantaranya adalah sudah tertanam. Sisanya, yaitu 32.178,32
ha merupakan cadangan lahan yang memiliki prospek untuk
dikembangkan oleh Perseroan dan Entitas Anak. Dari total lahan
Area Tertanam, baru 54% yang merupakan tanaman menghasilkan.
Dengan demikian, luas area tanaman menghasilkan dan profil usia
perkebunan memiliki dampak material terhadap tingkat produksi
dan tingkat imbal hasil TBS Perseroan.
Harga minyak kelapa sawit berfluktuasi dan dipengaruhi oleh
beberapa faktor internasional maupun regional, antara lain
permintaan dan penawaran global serta kondisi cuaca, kebijakan
perdagangan pemerintah, pergerakan pola konsumsi, ketersediaan
dan harga komoditi subtitusi, ketidakstabilan politik, perubahan
ekonomi dunia dan keadaan tak terduga lainnya.
Pada tanggal 31 Desember 2014, penjualan minyak sawit mentah
Perseroan memberikan kontribusi sebesar 75% dari total penjualan
Perseroan dan Entitas Anak, atau sebesar Rp 103,15 milyar. Rata-
rata harga minyak kelapa sawit berfluktuasi tinggi, dimana harga
terendah CPO di pasar Rotterdam adalah USD435 per MT pada
bulan Oktober 2008 dan harga tertinggi adalah USD1.395 per MT
pada bulan Maret 2008. Pada tanggal 1 Januari 2014 hingga 31
Desember 2014, rata-rata harga CPO per bulan berfluktuasi antara
USD830 per MT hingga USD993 per MT (sumber: Bloomberg).
Untuk menghadapi fluktuasi tersebut, Perseroan memiliki tangki
penyimpanan yang cukup untuk menyimpan minyak kelapa sawit
pada saat harga tidak optimal untuk dilakukan penjualan. Perseroan
menjual TBS di perusahaan terdekat yang memiliki pabrik kelapa
sawit, sehingga meminimalisasi ongkos pengiriman dan kualitas
TBS dapat terjaga. Untuk jangka panjangnya, Perseroan terus
berusaha untuk melakukan efisiensi dari biaya investasi tanam
sehingga dapat tetap bersaing walaupun di harga minyak kelapa
sawit yang sedang rendah.
Net income and operational results of the Company are influenced
by the production of palm oil plantation and its processing. The
production of palm oil is affected by several factors, including the
quality of seeds, land and weather conditions, quality of plantation
management, and the schedule of planting and processing of Fresh
Fruit Bunches (FFB). Palm oil will only harvest upon maturity, with
maximum harvesting result after the age of the trees reached 8 to
25 years old.
As of 31 December 2014, the Company and its subsidiaries owned
a total plantation area of 51,198.92 hectare in South Kalimantan,
Central Kalimantan, West Kalimantan, Riau and Sumatra, where
about 19,020.60 hectare have been planted. The remaining,
32,178.32 hectare is allocated as prospect land to be developed by
the Company and its subsidiaries. Of the total planted area, only 54%
already mature plants. As a result, total area of productive plants and
the age of the plantation have material impacts on the production
level and yield of FFB of the Company.
The price of CPO fluctuates and affected by several factors
internationally and regionally, including the global demand and supply,
and weather, government regulation, movement of consumption
pattern, availability and price of substitute commodity, political
instability, change of global economic and other unpredictable events.
On 31 December 2014, the revenue of CPO contributed approximately
75% of total consolidated revenue of the Company and subsidiaries,
amounting to Rp 103.15 billion. The average price of CPO fluctuated
significantly, where the lowest CPO price in Rotterdam market
was USD435 per MT on October 2008, and the highest price was
USD1,395 per MT on March 2008. Since 1 January 2014 until 31
December 2014, average CPO price per month fluctuated between
USD830 per MT until USD993 per MT (source Bloomberg).
In anticipation of the price fluctuation, the Company has built a
storage tank, which is sufficient to store CPO when the price is not
optimum for sale. The Company sold FFB to nearby companies that
owned CPO mills, in order to push down transportation cost and
protect the quality of FFB. In the lon run, the Company will continue
to do efficiency on planting cost, to maintain competitiveness when
CPO price is low.
Kinerja usaha dari perkebunan dan pabrik kelapa sawitPerformance of palm oil plantation and processing
Harga produk kelapa sawitThe price of Crude Palm Oil (“CPO”)
27PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Harga minyak kelapa sawit berfluktuasi dan dipengaruhi oleh
beberapa faktor internasional maupun regional, antara lain
permintaan dan penawaran global serta kondisi cuaca, kebijakan
perdagangan pemerintah, pergerakan pola konsumsi, ketersediaan
dan harga komoditi subtitusi, ketidakstabilan politik, perubahan
ekonomi dunia dan keadaan tak terduga lainnya.
Pada tanggal 31 Desember 2014, penjualan minyak sawit mentah
Perseroan memberikan kontribusi sebesar 75% dari total penjualan
Perseroan dan Entitas Anak, atau sebesar Rp 103.15 milyar. Rata-
rata harga minyak kelapa sawit berfluktuasi tinggi, dimana harga
terendah CPO di pasar Rotterdam adalah USD435 per MT pada
bulan Oktober 2008 dan harga tertinggi adalah USD1.395 per MT
pada bulan Maret 2008. Pada tanggal 1 Januari 2014 hingga 31
Desember 2014, rata-rata harga CPO per bulan berfluktuasi antara
USD830 per MT hingga USD993 per MT (sumber: Bloomberg).
Untuk menghadapi fluktuasi tersebut, Perseroan memiliki tangki
penyimpanan yang cukup untuk menyimpan minyak kelapa sawit
pada saat harga tidak optimal untuk dilakukan penjualan. Perseroan
menjual TBS di perusahaan terdekat yang memiliki pabrik kelapa
sawit, sehingga meminimalisasi ongkos pengiriman dan kualitas
TBS dapat terjaga. Untuk jangka panjangnya, Perseroan terus
berusaha untuk melakukan efisiensi dari biaya investasi tanam
sehingga dapat tetap bersaing walaupun di harga minyak kelapa
sawit yang sedang rendah.
The price of CPO fluctuates and affected by several factors
internationally and regionally, including the global demand and supply,
and weather, government regulation, movement of consumption
pattern, availability and price of substitute commodity, political
instability, change of global economic and other unpredictable events.
On 31 December 2014, the revenue of CPO contributed approximately
75% of total consolidated revenue of the Company and subsidiaries,
amounting to Rp 103.15 billion. The average price of CPO fluctuated
significantly, where the lowest CPO price in Rotterdam market
was USD435 per MT on October 2008, and the highest price was
USD1,395 per MT on March 2008. Since 1 January 2014 until 31
December 2014, average CPO price per month fluctuated between
USD830 per MT until USD993 per MT (source Bloomberg).
In anticipation of the price fluctuation, the Company has built a
storage tank, which is sufficient to store CPO when the price is not
optimum for sale. The Company sold FFB to nearby companies that
owned CPO mills, in order to push down transportation cost and
protect the quality of FFB. In the lon run, the Company will continue
to do efficiency on planting cost, to maintain competitiveness when
CPO price is low.
Harga produk kelapa sawitThe price of Crude Palm Oil (“CPO”)
28 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Perseroan memiliki beberapa keunggulan kompetitif di sektor
kegiatan agribisnis sebagai berikut:
Sumber daya manusia yang handal
Perseroan memiliki tim manajemen yang kuat dan ahli dibidang
agribisnis, didukung oleh karyawan yang memiliki ketrampilan yang
terkini.
Sistem informasi manajemen perkebunan yang tepat
Perseroan memiliki Sistem Manajemen Informasi (“SIM”) untuk
mendukung kegiatan operasional perkebunan kelapa sawit yang
dirintis sejak tahun 2010 untuk memudahkan pengawasan,
pengumpulan data dan analisa pada setiap perkebunan, sehingga
memudahkan laporan konsolidasi untuk tinjauan manajemen.
SIM tersebut terdiri dari 2 aspek utama: Geographical Information
System, yang menyediakan data spasial, koordinat geografis,
peta tematik dan integrasi data dan Operational Software yang
menyediakan sistem manajemen blok, status aktifitas blok, analisa
produksi dan bagan-bagan.
Profil perkebunan yang relatif muda
Perseroan memiliki profil usia perkebunan yang relatif muda untuk
mendukung peningkatan produksi yang kedepannya. Rata-rata
usia pohon kelapa sawit ditanam berumur 7-8 tahun (usia produktif
tanaman kelapa sawit adalah 8-15 tahun). Secara rata-rata yield
produktivitas TBS di lahan tertanam adalah 22 MT/ha pada tahun
2014.
Bibit Kelapa Sawit yang Unggul
Kualitas bibit merupakan salah satu faktor yang menentukan
tingkat produktivitas dan mutu minyak sawit yang dihasilkan. Oleh
karena itu pengadaan benih kelapa sawit harus berkualitas tinggi
dan memiliki potensi genetik yang tinggi pula.
Untuk memenuhi kebutuhan bibit kelapa sawit Perseroan dan
Entitas Anak telah menyiapkan kebun bibit sendiri, dimana bibit/
kecambah berasal dari PPKS (Pusat Penelitian Kelapa Sawit)
Medan dan Socfin.
Cadangan lahan yang luas
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan dan Entitas Anak
memiliki perkebunan kelapa sawit dengan total luas lahan
sebesar 51.198,92 ha di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Barat, Riau, dan Sumatera, dimana seluas 19.020,60
ha diantaranya adalah sudah tertanam. Sisanya, yaitu 32.178,32
ha, merupakan cadangan lahan yang memiliki prospek untuk
dikembangkan oleh Perseroan dan Entitas Anak. Penetrasi akan
terus dilakukan dengan mengakuisisi lahan baru dan penanaman.
The Company has several competitive advantages in the
agribusiness sector as follows:
Skilled human resources
The Company has strong management memiliki with expertise
in agribusiness sector, supported by capable and up to date
skilled man power.
Accurate Information System Management on Plantation
The Company has management information system (“MIS”) in place
since 2010 to support its monitoring, data collection and analysis for
each plantation to facilitate consolidated reporting for management
review. The said MIS consisted for two main aspects: Geographical
Information System, which provide spacial data, geographic
coordination, tematic map and integrated data; and Operational
Software that supported management block system, status of block
activity, production analysis and diagrams.
Profile of plantation that is relatively young
The Company has relatively young plantation to support its production
going forward. The average age of planted palm oil is about 7-8
years old (matured productive plants are about 8-15 years old). The
average yield of planted area is 22 MT/ha in 2014.
Prime palm oil nursery
The quality of the seed is one of the factors that ensure productivity
rate and quality of CPO produced. As such, access to high quality
seed of palm oil with high potential genetic is vital.
To achieve the above, the Company has its own nursery, where the
seed originated from PPKS (Pusat Penelitian Kelapa Sawit) Medan
dan Socfin.
Large concession land
plantation of 51,198.92 ha in South Kalimantan, Central Kalimantan,
West Kalimantan, Riau and Sumatera, where 19,020.60 ha has been
planted. The remaining 32,178.32 is reserved land to be developed
by the Company and its subsidiaries. Penetration will be done by
acquisition of new land and planting activity.
Keunggulan PerseroanThe Company’s Competitive Advantages
29PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Kompetisi usaha yang semakin ketat menuntut Perseroan untuk
selalu sigap dalam menjawab tantangan dan memenangkan
kompetisi pasar, oleh sebab itu Perseroan berupaya menciptakan
produk yang berkualitas dan bersaing di pasar melalui kreativitas
dan inovasi secara berkesinambungan.
Strategi pertumbuhan usaha Perseroan adalah mendayagunakan
keunggulan bersaing yang dimiliki, dengan strategi utama sebagai
berikut:
Meningkatkan lahan tertanam seluas 5.000 – 8.000 ha setiap
tahunnya
Perseroan akan terus mengembangkan lahan perkebunan
kelapa sawit yang dimilikinya dengan memanfaatkan lahan
cadangan yang dimilikinya saat ini, yang pada tanggal 31
Desember 2014 adalah seluas 32.178,32 ha atau sebesar
65% dari total lahan konsesi Perseroan dan Entitas
Anak. Perseroan merencanakan untuk meningkatkan
lahan tertanamnya dengan penambahan seluas
5.000-8.000 ha lahan tertanam setiap tahunnya.
Perseroan selalu melakukan usaha-usaha untuk mengembangkan
bisnisnya secara organik maupun anorganik. Selanjutnya
Perseroan berencana melakukan penanaman kelapa sawit sekitar
7.000-8.000 ha per tahun untuk jangka waktu 5 tahun sehingga
diharapkan dapat memiliki lahan tertanam lebih dari 44.000 ha
pada tahun 2015. Perseroan juga berencana untuk mengakuisisi
perkebunan kelapa sawit untuk meningkatkan kapasitas produksi,
dan pada akhirnya, juga pendapatan
Strategi pertumbuhan usaha Perseroan adalah mendayagunakan
keunggulan bersaing yang dimiliki, dengan strategi utama sebagai
berikut:
Dengan kerjasama strategis yang dilakukan Perseroan melalui
BRI, dengan Bunge Agribusiness Singapore Pte. Ltd (“Bunge”),
diharapkan akan mendorong pertumbuhan Perseroan di sektor
agribisnis.
More competitive business environment has made the Company
to be more proactive in addressing challenges and win market
competition; Hence, the Company aimed to produce high quality
products and compete through sustainable creativity and innovation.
The strategy of the Company is to capitalized on its competitive
advantages, with main strategies as follow:
To grow planted land by 5,000 – 8,000 ha per annum
The Company will continue to grow its palm oil plantation by utilizing
its reserved land, which as per 31 December 2014, with the size
of 32,178.32 ha or 65% of the Company’s and its subsidiaries total
concession land. The Company plans to increase its planted land by
5,000-8,000 ha annually.
The Company always strive to expand its business, both organic
and inorganically. Going forward, the Company plans to expand its
planted area of palm oil plantation about 7,000-8,000 ha per annum
for the period of 5 years, so that planted area could exceed 44,000
ha by 2015.
The Company also plans to acquire additional palm oil plantation to
increase its production capacity and in return, revenue generated.
With strategic cooperation done via BRI, with Bunge Agribusiness
Singapore Pte Ltd (“Bunge”), it is expected that the Company can
further developed in the agribusiness space.
Strategi 20152015 Strategies
Prospek pada tahun 20152015 Outlook
30 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Menambah kapasitas pabrik pengolahan minyak kelapa sawit
Perseroan berencana untuk meningkatkan kapabilitas pabril
pengolahan minyak kelapa sawit dengan menyelesaikan kegiatan
peningkatan kapasitas pabrik pengolahannya yang ada saat ini
yang berlokasi di BRI. Peningkatan ini direncanakan dari 30 MT
TBS per jam menjadi 45 MT TBS per jam. Dalam jangka panjang,
Perseroan akan menambah jumlah pabrik pengolahan minyak
kelapa sawit.
Melakukan kerjasama strategis dengan mitra bisnis
Perseroan terbuka dalam menjalin kerjasama dengan perusahaan
kelapa sawit lainnya. Salah satu kerjasama strategis dengan mitra
bisnis Perseroan adalah dengan Bunge Agribusiness Singapore
Pte. Ltd. melalui penyertaan kepemilikan saham di BRI. Bunge
Agribusiness Singapore Pte. Ltd. melakukan fungsinya sebagai
pihak komersial yang membantu Perseroan memastikan produk-
produk Perseroan diserap penuh oleh pasar dan juga Bunge
melakukan penjualan secara ekspor atau global pada saat volume
telah besar, dimana fungsi tersebut memang merupakan kekuatan
Bunge yang telah teruji.
Peluang untuk melakukan akuisisi
Secara rutin, Perseroan akan menguji peluang akuisisi untuk
memperoleh cadangan lahan baru dan mengembangkan operasi
perkebunan di area yang memiliki karakteristik tanah yang sesuai
untuk penanaman, terutama perkebunan yang berlokasi dekat
dengan perkebunan Perseroan dan Entitas Anak untuk menjamin
terintegrasinya operasi perkebunan secara keseluruhan. Di
masa yang akan datang, Perseroan akan terus berupaya untuk
memperluas lahan yang dimilikinya guna mencapai skala ekonomis
yang lebih baik.
Tanggung Jawab Sosial untuk mengembangkan standar
kesejahteraan masyarakat sekitar
Perseroan senantiasa melakukan program-program sosial
dan kemasyarakatan sebagai tanggung jawab sosial terhadap
masyarakat dan pelestarian lingkungan hidup di sekitar perkebunan
Perseroan dan Entitas Anak. Dengan berkembangnya masyarakat
di sekitar perkebunan Perseroan dan Entitas Anak, akan
mendorong perkembangan dalam bisnis Perseroan dan Entitas
Anak juga, karena banyaknya SDM Perseroan yang berasal dari
masyarakat sekitar. Selain itu, Perseroan juga ikut berkontribusi
dalam memperbaiki infrastruktur di sekitar perkebunan Perseroan
dan Entitas Anak, seperti memperbaiki dan menambah jalan aspal
dan pembangunan tempat ibadah.
To add the capacity of the CPO mill
The Company plans to increase its CPO mill capacity by
improving the capacity of its current CPO mill in BRI. This will
result in larger capacity from 30 MT FFB per hour to 45 MT FFB
per hour. In the long run, the Company will add the number of
its CPO mill.
To do strategic cooperation with strategic partner
The company is open to cooperate with other palm oil companies.
One of the strategic cooperation with business partners is with Bunge
Agribusiness Singapore Pte. Ltd. through joint venture in BRI. Bunge
Agribusiness Singapore Pte. Ltd. acted as commercial partner to
ensure the marketability of all Company’s products and assist with
export when the volume becomes substantial, which is Bunge’s
proven strenghts
Possibility to do acquisition
The company regularly keep looking for acquisition opportunities to
obtain new land reserve and develop plantation area suitable for palm
oil plantation, especially in the surrounding areas of the Company’s
and its subsidiaries’ plantations to ensure overall integration. In the
future, the Company will continue expand its land ownership to
enable reaching better economics of scale.
Corporate Social Responsibility to improve local community
welfare
The company always conducted social and community programs
as part of its social responsibility towards the community and
environmental preservation surrounding the Company’s and
its subsidiaries’ plantations. As the community develops in the
surrounding area of the company and its subsidiaries, it will also
enhance development in the Company’s businesses as many of
its employees are from local community. In addition to that, the
Company will also contribute to improve infrastructure around the
plantations, such as road improvements and expansion, as well as
building praying houses.
31PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tinjauan OperasionalOperational Review
Perseroan, melalui Entitas Anak, memiliki 7 perkebunan kelapa
sawit dengan area konsesi sebesar 51.198,92 ha, dimana
19.020,60 ha (atau sekitar 37% dari total area konsesi) merupakan
lahan tertanam.
Saat ini Entitas Anak Perseroan memiliki pabrik kelapa sawit
di BRI dengan kapasitas produksi 30 MT TBS/jam yang dapat
ditingkatkan menjadi 45 MT TBS/jam. Pabrik kelapa sawit ini telah
beroperasi sejak 1Q 2013.
Berikut adalah lokasi dari perkebunan kelapa sawit dari grup:
The Company, through its subsidiaries, have 7 palm oil plantation
with concession are of 51,198.92 ha, where about 19,020.60 ha (or
equivalent to 37% of total concession area) has been planted.
To date, a subsidiary of the Company owned a CPO mill in BRI with
production capacity of 30 MT FFB/hour, which could be increased
to 45 MT FFB/hour. The said CPO mill has been in operation since
1Q 2013.
Below is the location map of palm oil plantation of the group:
Profil PerkebunanPlantation Profile
32 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Perseroan telah dan dalam proses memperoleh Hak Guna Usaha untuk seluruh lahan yang dimiliki Perseroan, dimana sekitar 54% dari total lahan tertanam telah menghasilkan. Saat ini Perseroan dan Entitas Anak sedang dalam proses pengurusan untuk mendapatkan Hak Guna Usaha seluas 6.639,8 ha di Kalimantan Selatan dan Musi Banyuasin.
Hasil panen kelapa sawit didistribusikan langsung ke pabrik-pabrik pengolahan di sekitar perkebunan, sedangkan minyak kelapa sawit mentah dan biji kelapa sawit akan disalurkan ke perusahaan-perusahaan trading dan konsumen industri.
PT Bumiraya Investindo (“BRI”)BRI berlokasi di Kotabaru, Kalimantan Selatan. Pada tanggal 31 Desember 2014, BRI memiliki lahan tertanam seluas 7.896 ha dan 5.290,32 ha merupakan Tanaman Menghasilkan. Areal pencadangan Perkebunan Kelapa Sawit seluas ± 9.066 ha milik BRI mempunyai dua izin lokasi:• Izin pertama sesuai dengan Keputusan Bupati Kotabaru,
yang dituangkan dalam Surat Keputusan No.188.45/524/KUM/2012, tanggal 21 Desember 2012 seluas ± 6.822,49 ha.
• Izin kedua sesuai Keputusan Bupati Kotabaru No. No. 188.45/393/KUM/2014, tanggal 9 Juni 2014, seluas 1.791 ha.
PT Charindo Palma Oetama (“CPOetama”) CPOetama berlokasi di wilayah Kecamatan Air Besar dan Kuala Behe, Kabupaten Landak, Propinsi Kalimantan Barat dengan lahan konsesi seluas 3.621 ha dimana seluruhnya sudah HGU. Pada tanggal 31 Desember 2014, CPOetama memiliki lahan tertanam seluas 2.067 ha dengan tanaman menghasilkan seluas 930,15 ha. Areal pencadangan Perkebunan Kelapa Sawit CPOetama, sesuai Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional tentang Pemberian Hak Guna Usaha atas nama CPOetama atas tanah di Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat seluas 1.554 ha.
The Company has and in process of acquiring cultivation right for all landbanks owned by the Company, where about 54% of the planted land is in production phase. Currently, the Company and its subsidiaries are in process to obtain cultivation right of 6,639.8 ha in South Kalimantan and Musi Banyuasin.
The harvested palm oil is distributed directly to the CPO mills in the nearby plantations, whilst crude palm oil and palm kernel to be distributed to trading companies or manufacturing customers.
PT Bumiraya Investindo (“BRI”) BRI is located at Kotabaru, South Kalimantan. On 31 December 2014, BRI owned planted land of 7 ,896 ha and 5,290.32 ha is already producing. The reserve area of palm oil plantation of circa9,066 ha owned by BRI, has two location permits:• the first permit is in accordance with the Decree of Kotabaru
Regency, stated in Letter of Decree No.188.45/524/KUM/2012, dated 21 December 2012 an area of ± 6,822.49 ha.
• the second permit is in accordance with the Decree of Kotabaru Regency No. 188.45/393/KUM/2014, dated 9 June 2014, an area of 1,791 ha.
PT Charindo Palma Oetama (“CPOetama”)CPOetama is located in Sub-district Air Besar and Kuala Behe, Regency Landak, Province of West Kalimantan with concession of 3,621 ha, which has obtained cultivation right. On 31 December 2014, CPOetama owned a planted land sized 2,067 ha with 930.15 ha of production. CPOetama reserved area in accordance with the Decree by the Head of National Land Agency regarding cultivation right for CPOetama over a land in Regent of Landak, Province of West Kalimantan is 1,554 ha.
33PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Airlangga Sawit Jaya (“ASJ”)ASJ berlokasi di Wilayah Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Propinsi Kalimantan Barat dengan lahan konsesi seluas 4.037 ha dimana seluruhnya sudah HGU. Pada tanggal 31 Desember 2014, ASJ memiliki lahan tertanam seluas 1.250 ha dengan tanaman menghasilkan seluas 312,5 ha Areal pencadangan Perkebunan Kelapa Sawit ASJ, sesuai Surat Keputusan Kepala Badan Pertanamahn Nasional tentang Pemberian Hak Guna Usaha atas nama ASJ atas tanah di Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat seluas 4.037 ha.
PT Muarabungo Plantation (“MBP”)MBP berlokasi di Wilayah Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Propinsi Sumatera Selatan. Pada tanggal 31 Desember 2014, MBP sedang dalam pengurusan untuk ijin tanahnya, dimana MBP memiliki luas Kadastral sebesar 4.183 ha yang terdiri dari 1.253 ha lahan tertanam. Areal pencadangan Perkebunan Kelapa Sawit MBP, sesuai dengan Revisi Ijin Usaha Perkebunan PT Muara Bungo Plantation melalui Keputusan Bupati Musi Banyuasin Nomor: 547/KPTS/IUP/ DISBUN/2011 tanggal 29 April 2011 tentang Ijin Usaha Perkebunan kelapa sawit menjadi seluas 7.850 ha ( inti 3.925 dan plasma 3.925 ha) yang berlokasi di Desa Kelurahan Balai Agung, Soak Baru, Sesaran Jaya, Kayuara dan Desa Lumpatan, Lumpatan II, Bailangu, Bailangu Timur Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan. Saat ini MBP memiliki lahan tertanam seluas 1.253 ha.
PT Mitra Jaya Agro Palm (“MJAP”)MJAP berlokasi di Wilayah Kecamatan Pematang Karau, Kabupaten Barito Timur, Propinsi Kalimantan Tengah. MJAP telah memperoleh ijin lokasi seluas 4.822 ha ddengan lahan tertanam seluas 4.556 ha dan tanaman menghasilkan seluas 1.458 ha. Areal pencadangan Perkebunan Kelapa Sawit pada awalnya mempunyai izin lokasi seluas ± 15.750 ha berdasarkan keputusan Bupati Barito Timur Nomor 334 Tahun 2007 tanggal 8 Desember 2007 tentang perpanjangan Ijin Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit atas nama MJAP. Kemudian berdasarkan Keputusan Bupati Barito Timur No.02 Tahun 2012, tanggal 2 Januari 2012 tentang perpanjangan ijin Lokasi untuk Usaha Perkebunan Kelapa Sawit MJAP yang terletak di Kec. Pematang Karau Kab Barito Timur Kalimantan Tengah menjadi seluas ±4.822 ha.
PT Airlangga Sawit Jaya (“ASJ”)ASJ is located at sub-district Air Besar, Regency of Landak, Province of West Kalimantan with a cultivation area of 4,037 ha. On 31 December 2014, ASJ owned a planted land of 1,250 ha with an area of 312.5 ha already in production. CPO reserved area in accordance with the Decree by the Head of National Land Agency regarding Cultivation Right (HGU) for ASJ over a land in Regent of Landak Province of West Kalimantan is 4,037 ha.
PT Muarabungo Plantation (“MBP”)MBP is located at sub-district Sekayu, Regency Musi Banyuasin, Province of South Sumatera. On 31 December 2014, MBP is in the process of obtaining land permission of 4,183 ha, of which 1,253 ha has been planted. According to Plantation Business Permit Revision of PT Muara Bungo Plantation through the Decree of the Regent of Musi Banyuasin No: 547/KPTS/IUP/ DISBUN/2011 dated 29 April 2011 regarding Plantation Business Permit, the reserve area becomes 7,850 ha (3,925 ha as Nucleus and 3.925 ha as Plasma) located in the village of sub-district Balai Agung, Soak Baru, Sesaran Jaya, Kayuara and village Lumpatan, Lumpatan II, Bailangu, East Bailangu sub-district Sekayu Province of Musi Banyuasin Province of South Sumatera. Currently MBP owns 1,253 ha of planted area.
PT Mitra Jaya Agro Palm (“MJAP”)MJAP is located at sub-district Pematang Karau, Regency of East Barito, Province of Central Kalimantan. MJAP has obtained location permit on a land of 4,822 ha, consisting 4,556 ha of planted land and 1,458 ha of productive land. The reserve area initially has location permit for ± 15,750 ha, based on the Decree of the Regent of East Barito No. 334 year 2007 dated 8 December 2007, regarding the extension of Palm Oil Plantation Location Permit under MJAP. Afterwards, based on the Decree of the Regent of East Barito No.02 year 2012, dated 2 January 2012 regarding location permit for Palm Oil Plantation Business for MJAP, located at sub-district Pematang Karau Regency of East Barito Central Kalimantan, the area becomes ±4,822 ha.
34 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Tugu Palma Sumatera (“TPSum”)TPSum berlokasi di Indragiri Hulu, Riau dan telah memperoleh ijin lokasi di lahan seluas 2.086 ha. Pada tanggal 31 Desember
1.856 hanad manatret nahal nakapurem s 230 haaules ,4102merupakan lahan belum tertanam.
PT Tandan Abadi Mandiri (“TAM”)TAM berlokasi di Wilayah Kecamatan Pelawan dan Kecamatan Bathin VIII, Propinsi Jambi dan telah memperoleh ijin lokasi di lahan 13.700 ha dengan lahan tertanam seluas 750 ha. Areal pencadangan Perkebunan Kelapa Sawit TAM seluas 13.700 ha, sesuai dengan Keputusan Bupati Sarolangun No.339 Tahun 2014 tentang Pemberian Izin Lokasi untuk Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit Pola Kemitraan dengan Masyarakat TAM, tanggal 27 Juni 2014 seluas 6.200 ha di Kecamatan Sarolangun, Pelawan dan Bathin VIII Kabupaten Sarolangun Propinsi Jambi, dan Keputusan Bupati Sarolangun No. 05/2011 tanggal 5 April 2012 tentang pemberian izin lokasi untuk pembangunan perkebunan kelapa sawit pola kemitraan dengan masyarakat seluas 7.500 ha yang terletak di Desa Batu Penyambung, Pulau Buayo, Rantau Gedang, Muara Latih dan Tanjung Gagak Kecamatan Bathin VIII Kabupaten Sarolangun Propinsi Jambi.
PT Persada Alam Hijau (“PAH”)PAH memiliki lahan konsesi sebesar 1.788 ha dimana semuanya sudah di tanam yang berlokasi dan sebesar 1.662,84 ha sudah menghasilkan. Perkebunan kelapa sawit PAH terletak di kabupaten Muara Tebo, Propinsi Jambi.
PT Tugu Palma Sumatera (“TPSum”)TPSum is located at Indragiri Hulu, Riau and has obtained location permit on 2.086 ha of land. As of 31 December 2014, 230 ha of land is planted and 1,856 ha unplanted.
PT Tandan Abadi Mandiri (“TAM”)TAM is located on Sub-district Pelawan and sub-district Bathin VIII, province of Jambi and has obtained location permit on 13,700 ha of land, including 750 ha of planted land. The reserve area is 13,700 ha, according to the Decree of Regent Sarolangun No.339 year 2014 regarding Granting Location Permit to Oil Palm Plantation Development Partnership with the Community for TAM, dated 27 June 2014 on 6,200 ha of land located at sub-district Sarolangun, Pelawan and Bathin VIII Regency of Sarolangun Province of Jambi, and the Decree of the Regent of Sarolangun No. 05/2011 dated 5 April 2012 regarding location permit to palm oil plantation development partnership with the community on 7,500 ha of land located at village Batu Penyambung, island Buayo, Rantau Gedang, Muara Latih and Tanjung Gagak sub-district Bathin VIII Regency of Sarolangun Province of Jambi.
PT Persada Alam Hijau (“PAH”)PAH has a land concession of 1,788 ha, where all has been planted and about 1,662.84 ha has matured and producing. The location of the plantation is in Muara Tebo regency, Jambi province.
35PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Diagram di bawah ini menyajikan ringkasan proses produksi
minyak kelapa sawit dan inti sawit serta turunannya:
Proses yang paling awal dalam kegiatan usaha kelapa sawit
adalah penanaman bibit. Bibit kelapa sawit setelah melalui proses
pemeliharaan dan seleksi, selanjutnya ditanam di lapangan.
Sebelum ditanam, terlebih dahulu dilakukan kegiatan land clearing
dan pengolahan tanah pada areal yang akan ditanami. Selanjutnya
adalah pemeliharaan tanaman sampai tanaman tersebut
menghasilkan. Kegiatan utama yang dilakukan dalam masa
pemeliharaan adalah kegiatan pemberantasan gulma, pemupukan
dan pengendalian hama/penyakit. Setelah berumur 3 tahun,
tanaman tersebut dapat dikategorikan tanaman menghasilkan,
dimana produknya disebut Tandan Buah Segar (TBS).
Proses produksi dimulai dari penerimaan hasil panen TBS yang
sudah memenuhi kriteria kematangan buah oleh stasiun timbang.
Setelah TBS ditimbang, kemudian diletakkan pada loading ramp
untuk dilakukan pemisahan mutu (sortasi). TBS yang telah dipilah
berdasarkan kualitas mutunya diangkut ke stasiun sterilisasi
(sterilizer), untuk disterilisasi dengan uap pada ruang tertutup yang
bertekanan untuk memudahkan pemisahan buah dari tandan.
Tandan yang telah direbus, dibawa ke stasiun penebah (tresher).
Pada stasiun ini tandan dipisahkan dari berondolannya. Buah yang
telah terlepas kemudian dicerna dan dipadatkan menggunakan
penekan ulir (screw press) untuk memisahkan minyak dari inti dan
serat kelapa sawit. Minyak yang dihasilkan kemudian diproses
lebih lanjut di penyulingan untuk menghasilkan minyak kelapa sawit
mentah yang bebas dari limbah.
Below diagram depicted a summary of palm oil and palm kernel
production process:
The initial process of palm oil plantation business is planting seedling.
Oil palm seedling post cultivation and selection, then planted to the
ground. Prior to planting, the land has to be cleared and tillaged in the
designated area. Afterwards, the plant is nutured until harvest time.
The main activity during nurturing period is to eradicate the weeds,
fertilization and pest/disease control. After three years, the plants can
be categorized as productive, yielding Fresh Fruit Bunch (“FFB”).
The production process started from the receipt of harvested FFB
that has fulfilled certain ripeness criteria is being weighted at weighing
station. Post weighting, FFB is placed at loading ramp to be sorted
according to quality type. The sorted FFB is then moved to sterilizer
station, to be sterilized by steam in pressurized closed room to ease
fruit separation from its cluster.
Boiled cluster then brought to tresher station to be separated from its
main. The separated fruits are then digested and condensed by using
screw press to separate the oil from palm kernel and fiber. The result
will be further processed in refinement to produce waste-free CPO.
Proses ProduksiProduction Flow Process
36 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Program Perkebunan Plasma merupakan kebijakan pemerintah
Indonesia berkaitan dengan kerjasama pengembangan
perkebunan. Sebagai perusahaan yang kegiatan usaha utamanya
merupakan perkebunan, Perseroan dan Entitas Anak tentu
berkewajiban untuk melatih dan mengawasi Plasma dan membeli
hasil perkebunan milik Plasma.
Perseroan berpartisipasi dalam Program Plasma sesuai dengan
yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia termasuk Pemerintah
Daerah setempat. Perseroan membantu mengembangkan
perkebunan rakyat dan membeli hasil panen kelapa sawit dari
perkebunan-perkebunan ini. Program ini adalah salah satu
kontribusi Perseroan untuk kesejahteraan komunitas-komunitas
lokal di sekitar area usaha Perseroan.
Pada saat ini, Perseroan dan Entitas Anak melakukan pemasaran
dan distribusi di pasar domestik, antara lain ke wilayah Kalimantan
Barat, Kalimantan Selatan, Palembang, dan Medan. TBS, minyak
kelapa sawit, dan inti sawit dijual kepada para pedagang dan
pengolah sawit dan umumnya dengan kesepakatan tentang
kontrak jangka panjang atau basis spot, dan waktu pengiriman
yang dinegosiasikan pada saat penjualan.
Saat ini seluruh produk Perseroan dan Entitas anak menggunakan
sistem Franco, dimana biaya pengiriman ditanggung oleh pengirim
dan distribusi produk Perseroan dan Entitas Anak menggunakan
transporter eksternal. Setiap produk yang tidak memenuhi kriteria
standard yang telah disepakati akan dikenakan claim hingga batas
waktu tertentu, dan jika melebihi batas waktu tersebut barang
akan dikembalikan (tidak diterima).
Sampai akhir 2014, tiga konsumen terbesar dari Perseroan dan
Entitas Anak adalah:
• PT Agro Palindo Sakti (57%)
• PT Alam Tri Abadi (38%)
• PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk (5%)
Hingga sekarang, kebanyakan BRI menjual baik minyak kelapa
sawit mentah dan inti sawit, sementara MJAP, CPO, ASJ, dan PAH
hanya menjual minyak kelapa sawit mentah.
The plasma plantation program is part of the government’s
policy related to cooperation in plantation development. As
a company whose main business relates to plantation, the
Company and its subsidiaries are obliged to train and monitor
Plasma and purchase the products of its Plasma.
The Company participated in the program as mandated by the central
and regional government. The Company assisted in developing the
local community’s plantations and purchased their products. This is
one of the programs, where the Company contributes to the local
community welfare.
Currently, the Company and its subsidiaries market and distribute
its products in domestic market only, amongst others to West
Kalimantan, South Kalimantan, Palembang and Medan. FFB, crude
palm oil and palm kernel are sold to traders and palm oil processors,
and usually the said sales are done with agreed procedure, long term
contract or spot basis, and the delivery time negotiated upon sales.
Currently, all production of the Company and its subsidiaries used
Franco system, where shipping costs are covered by sender and
product distribution is done by external transporter. Every product
that does not meet the agreed standard criteria will be charged until
certain time limit and if it went over time, then it will be returned.
Until end of 2014, the three main customers of the Company and its
subsididiaries are:
• PT Agro Palindo Sakti (57%)
• PT Alam Tri Abadi (38%)
• PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk (5%)
To date, predominantly BRI sold both crude palm oil and palm kernel,
whilst MJAP, CPO, ASJ, and PAH sold crude palm oil only.
Program Perkebunan Plasma Plasma Plantation Scheme
Pemasaran dan Distribusi Marketing and Distribution
37PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Perseroan memiliki divisi penelitian dan pengembangan yang
diarahkan pada pengembangan produk baru dan perbaikan proses
produksi, yang pada akhirnya dapat menghemat biaya produksi.
Perseroan terus melakukan investasi dalam pengembangan
dan penyempurnaan produk guna memenuhi perubahan selera
dan kebutuhan konsumen, dimana tim lapangan senantiasa
mengevaluasi kondisi pasar untuk memahami selera konsumen
dengan lebih baik. Selain itu, tim tersebut juga bertindak sebagai
pengawas mutu produksi serta penentu standar kualitas produk
dan proses produksi. Fungsi penelitian dan pengembangan
Perseroan antara lain, meneliti kegemaran konsumen terbaru,
mengembangkan produk baru dan melakukan evaluasi terhadap
teknologi yang digunakan oleh Perseroan. Sebagai sarana
penelitian, divisi ini juga dilengkapi dengan laboratorium untuk
melaksanakan test produksi dan kualitas produk.
Biaya rata-rata per tahun yang dikeluarkan oleh Perseroan untuk
penelitian dan pengembangan adalah sekitar Rp2 miliar dan
dibebankan terhadap beban usaha.
Pengembangan bisnis yang inovatif yang telah dipelopori dan
dijalankan secara sinergi oleh:
1. Departemen Research and Development (R&D): Bertanggung
jawab untuk memperkuat produk- produk yang ada dan
menghadirkan inovasi produk baru
2. Departemen Business Development: Bertanggung jawab
untuk mengembangkan dan menganalisa produk baru dari
sisi kualitas dan bisnis untuk memastikan produk dapat
diterima konsumen
The Company has research and development division, which focused
on new product development and production process improvement,
which in return will help to push down production cost. The Company
continuously invested in development and perfection of product to
follow changes in taste and client’s requirements, by sending its team
on the ground constantly evaluating market condition to understand
customer’s trend better. Meanwhile, the said team also acting as
quality controller and determine the standard of quality product and
production process. The research and development of the Company,
amongst others, research on the latest customer’s trend and evaluate
on the technology used by the Company. As a research institution,
this division also equipped with laboratorium to test the product
quality and production process.
The average cost per annum spent by the Company for research and
development is approximately Rp 2 billion and charged as operating
expense.
The development of innovative business, which was pioneered and
run with synergy by the following:
1. Research and Development department: in charge to strenghten
current product ranges and to create new innovative products
2. Business development department: in charge of developing and
analyzing new products from quality and business wise aspects
to ensure the marketability of the said products.
Riset dan Pengembangan Research and Development
38 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Perseroan menganggap bahwa penerapan praktik-praktik
yang ramah lingkungan dengan standar yang tinggi merupakan
aset yang berharga dan keunggulan kompetitif Perseroan. Hal
tersebut dapat mengurangi dampak kegiatan usaha utama
Perseroan terhadap lingkungan secara signifikan sebagai bagian
dari tanggung jawab sosial perusahaan serta mengurangi risiko
timbulnya kewajiban atas perundang-undangan perlindungan
lingkungan hidup. Perseroan tunduk terhadap berbagai peraturan
lingkungan hidup dan komitmen tertentu yang harus dipenuhi
kepada Pemerintah berdasarkan persyaratan atas ijin-ijin yang
dimiliki Perseroan.
Untuk memenuhi ketentuan tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup, Perseroan dan Entitas Anak telah memperoleh
perizinan-perizinan sebagai berikut :
BRI telah memperoleh:
• Surat Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Kotabaru No. 660/28/BLHD/2010 tanggal
15 November 2010 yang menyetujui Dokumen Evaluasi
Lingkungan Hidup Kegiatan Perkebunan dan Pengolahan
Kelapa Sawit di Kecamatan Pulau Laut Barat, Kecamatan
Pulau Laut Selatan dan Kecamatan Pulau Laut Kepulauan.
• Keputusan Bupati Kotabaru No.188.45/775/KUM/2013
tentang Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun, dikeluarkan oleh Bupati Kotabaru;
dan Keputusan Bupati Kotabaru No.188.45/319/KUM/2014
tentang Izin Pelaksanaan Pengkajian Pemanfaaran Air Limbah
ke Tanah Untuk Aplikasi Pada Tanah di Perkebunan Kelapa
Sawit, dikeluarkan oleh Bupati Kotabaru.
ASJ telah memperoleh:
• persetujuan Dokumen AMDAL RKL dan RPL Perkebunan
dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit sesuai dengan surat
yang dikeluarkan oleh Dinas Pertambangan Energi dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Landak No. 660.1/22/
TAMBEN.LH-D tanggal 20 Maret 2007.
• persetujuan KA-ANDAL Perkebunan dan Pabrik Pengolahan
Kelapa Sawit yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas
Pertambangan Energi dan Lingkungan Hidup Kabupaten
Landak selaku Ketua Komisi Penilai AMDAL No. 660.1/77/
Tamben.LH-D tanggal 5 Desember 2007.
• Surat Kelayakan Lingkungan Kegiatan Perkebunan dan
Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit sesuai dengan Surat
Keputusan Bupati Landak No. 660.1/106/HK-2007 tanggal
22 Mei 2007.
CPOetama telah memperoleh:
• Surat Persetujuan Dokumen AMDAL RKL dan RPL
Perkebunan dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit No.
660.1/23/TAMBEN.LH-D tanggal 20 Maret 2007 yang
dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pertambangan Energi dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Landak.
• Surat Keputusan Bupati Landak tentang Kelayakan
Lingkungan Kegiatan Perkebunan dan Pabrik Pengolahan
Kelapa Sawit No. 660.1/117/HK-2007 tanggal 25 Maret
2007.
The Company believes that implementation of environmental
friendly practices with high standards is a valuable asset
and part of competitive advantages of the Company. Such
conduct will mitigate adverse environmental impact by
the Company’s business activities significantly, as part of its
corporate social responsibility, as well as reducing risk of breaching
of environmental protection laws. The Company complied with
environmental regulation and followed certain commitments that
must be fulfilled to the Government in accordance with permit
requirements given.
To fulfill requirements of Environmental Impact Analysis, the Company
and its subsidiaries have obtained permission as follow:
BRI has obtained:
• Letter of Decree from the Head of Environmental Authority of
Kotabaru Regency No. 660/28/BLHD/2010 dated 15 November
2010 that approved on documentation of Environmental
Evaluation on Plantation Activities and Palm Oil Management
in sub-district Pulau Laut Barat, Pulau Laut Selatan and Pulau
Laut Kepulauan.
• Decree from the Regent of Kotabaru No.188.45/775/KUM/2013
regarding Permit for Temporary Storage of Hazardous Wastes
and Toxic, issued by Kotabaru Regency; and Decree of
Kotabaru Regency No.188.45/319/KUM/2014 regarding Permit
to Conduct Research on Utilization of Waste Water to Land for
palm oil plantation, issued by the Kotabaru Regent.
ASJ has obtained:
• documentation approval for AMDAL RKL and Plantation RPL
and CPO Mill Management in accordance with the letter issued
by Energy, Mining and Environment Department of Landak
Regency No. 660.1/22/TAMBEN.LH-D dated 20 March 2007.
• KA-AMDAL Plantation and CPO Mill Management issued by
the Head of Deparment of Energy, Mining and Environment of
Landak Regency as Chair, as Evaluating Commission of AMDAL
No. 660.1/77/Tamben.LH-D dated 5 December 2007.
• Letter of Plantation Activities Environment Worthiness and
CPO Mill Management in accordance with Decree of Landak
Regency No. 660.1/106/HK-2007 dated 22 May 2007.
CPOetama has obtained:
• Approved Letter of AMDAL RKL and RPL Plantation and CPO
Mill Management No. 660.1/23/TAMBEN.LH-D dated 20 March
2007 issued by the Head of Department of Energy, Mining and
Environment of Landak regency.
• Decree of Landak Regency in regards to Plantation Activities
Environment Worthiness and CPO Mill Management No.
660.1/117/HK-2007 dated 25 March 2007.
Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Analysis of Environmental Impact
39PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
TAM memasuki tahap final Draf Dokumen Amdal, dimana proses
selanjutnya, menunggu konsultasi Publik dan Pengesahaan dari
Bupati Kabupaten Sarolangun, Propinsi Jambi.
MJAP memasuki tahap final Draf Dokumen Amdal, dimana proses
selanjutnya, menunggu konsultasi Publik dan Pengesahaan dari
Bupati Kabupaten Sarolangun, Propinsi Jambi.
MBP telah memperoleh:
• AMDAL disetujui pada tanggal 27 Oktober 2008, No.1567
Tahun 2008, terdiri dari Ringkasan Eksekutif AMDAL
(REL), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RPL), Laporan Utama Analisis
Dampak Lingkungan (AMDAL). Luas areal Izin Lokasi 12.500
ha, Rencana Kapasitas Pabrik 60 MT TBS/Jam. Namun
AMDAL ini harus kembali direvisi dan dilengkapi laporannya
ke Badan Lingkungan Hidup Kab. Musi Banyuasin, karena
saat ini luas izin MBP telah berkurang menjadi 7.850 ha
sebagaimana Keputusan Bupati Musi Banyuasin No. 421
Tahun 2011 tanggal 20 April 2011.
TPSum telah memperoleh:
• Rekomendasi atas UKL-UPL Rencana Kegiatan
Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit sesuai dengan
surat yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Indragiri Hulu No. 660/BLH-AMDAL/IV/2014/09
tanggal 1 April 2014.
• Izin Lingkungan atas Rencana Kegiatan Pembangunan
Perkebunan Kelapa Sawit sesuai dengan surat yang
dikeluarkan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten
Indragiri Hulu No. 10 Tahun 2014 tanggal 1 April 2014.
PAH telah memperoleh rekomendasi atas UKL-UPL Budidaya
Perkebunan Kelapa Sawit dari Kepala kantor Lingkungan Hidup
Kabupaten Tebo dengan nomor surat No: 660.1/78/LH/2010
dengan luas Areal 2.100 ha di kelurahan Sungai Bengkal dan Desa
Kunangan Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo Provinsi Jambi.
Saat ini, Perseroan melalui BRI memiliki sebuah pabrik pengolahan
kelapa sawit, yang menghasilkan limbah cair sebagai polutan
utama dari kegiatan pengolahan Perseroan. Limbah cair tersebut
dihasikan dari proses pengolahan TBS menjadi minyak kelapa
sawit, sedangkan untuk limbah padat berupa janjang kelapa sawit.
Sistem pengolahan limbah cair di BRI melalui serangkaian kolam
pengolahan yang menggunakan bakteri untuk menguraikan limbah
cair dan untuk limbah padat, BRI telah melakukan pemanfaatan
tandan kosong yang diaplikasikan sebagai kompos di kebun dan
cangkang sebagai bahan bakar boiler di pabrik. Sesuai dengan
UKL/UPL BRI, BRI telah melakukan pemantauan kualitas air limbah
di kolam pengolahan terakhir oleh Balai Riset dan Standarisasi
Industri Banjarbaru, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit (BTKL) Banjarbaru dan Sucofindo.
Sebagaian besar ijin lingkungan dikeluarkan oleh Regional
Environmental Management Board dibawah masing-masing
pemerintah daerah. Ijin-ijin tersebut akan terus berlaku
selama Perseroan masih melakukan kegiatan usahanya.
Perseroan diwajibkan untuk menyerahkan laporan
secara berkala kepada pihak berwenang yang
bersangkutan mengenai dampak dari implementasi
pengawasan dan pengelolaan lingkungan.
TAM has entered into final phase of Draft AMDAL document, where
the next phase would be waiting for public consultant and approval
from the Regent of Sarolangun, Jambi province.
MJAP has entered final phase of Draft AMDAL document, where the
next phase would be waiting for public consultant and approval from
the Regent of Soralangun, Jambi province.
MBP has obtained:
• AMDAL has been approved on 27 October 2008 No. 1567 Year
2008, consisting of the Executive Summary of AMDAL (REL),
Environment Management Plan (RKL), Main Report of AMDAL.
The area of concession land is 12,500 ha. The planned capacity
of CPO mill 60 MT TBS/hour. However, this AMDAL has to be
revisit and completed to Environment Authority Regency of Musi
Banyuasin, since the current concession land has been reduced
to 7,850 ha as per Regency Decree of Musi Banyuasin No. 421
Year 2011 dated 20 April 2011.
TPSum has obtained:
• Recommendation on UKL-UPL for Activity Plan to Develop
Palm Oil Plantation in accordance with the letter issued by the
Head of Environment Authority of Indragiri Hulu Regency No.
660/BLH-AMDAL/IV/2014/09 dated 1 April 2014.
• Environment Permit for Activity Plan to Develop Palm Oil
Plantation according with the letter issued by the Head of
Environment Authority of Indragiri Hulu Regency No. 10 year
2014 dated 1 April 2014.
PAH has obtained the recommendation on UKL-UPL cultivation of
palm oil plantation from the Office of Environmental of Tebo Regency
with Letter No.660.1/78/LH/2010 with areal size of 2,100 ha in
Sungai Bengkal and Kunangan Villages, Tebo Ilir sub-district, Tebo
Regency, Jambi Province.
To date, the Company, through BRI, owns a CPO mill, which resulting
in liquid waste as the main pollutant from the Company’s processing
activity. The said liquid waste is the result from FFB conversion to
be crude palm oil, while the condensed waste is slender palm. The
liquid waste in BRI is processed through a series of processing pools
using bacteria to clean up liquid waste, and for condensed waste,
the empty shell of FFB turned into compost and slender palm into
the mill’s boiler fuel. In accordance with UKL/UPL of BRI, BRI has
monitored the waste water quality in processing pool recently by the
Research and Standardization Industry Agency of Banjarbaru, Center
For Environmental Health Engineering and Disease Control (BTKL)
Banjarbaru and Sucofindo.
The majority of environmental permits are issued by the Regional
Environmental Management Board under respective regional
government. Those permits should always be valid as long as the
Company in operation. The Company is obliged to provide routine
report to the authority related with impact from the implementation of
controlling and environmental management.
40 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sumber daya manusia merupakan aset utama Perseroan
dan memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan
keberhasilan usaha Perseroan. Menyadari hal tersebut, Perseroan
berkeyakinan bahwa untuk mencapai misi perusahaan, maka
diperlukan penunjangan pengembangan dan peningkatan kualitas
sumber daya manusia sehingga dapat dicapai pendayagunaan
Sumber Daya Manusia secara optimal.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan dan Entitas Anak
memiliki 1.249 karyawan tetap dan 2.358 karyawan tidak tetap.
Berikut adalah komposisi karyawan:
Perseroan berdedikasi untuk mencapai dan mempertahankan
standar tertinggi kesehatan dan kesejahteraan bagi karyawan.
Dalam upaya memberikan kesejahteraan dan melindungi
keselamatan karyawan serta memberikan jaminan kepastian,
Perseroan menyediakan sejumlah program kesejahteraan berupa
jaminan kesehatan melalui program Astek, Askes (Prohealth), dan
asuransi swasta lainnya. Perseroan juga memberikan Jaminan
Sosial Tenaga Kerja (“Jamsostek”), santunan kematian, Tunjangan
Hari Raya (“THR”), dan hak cuti sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Perseroan juga menyediakan fasilitas transportasi untuk
karyawan level tertentu.
Perseroan dan Entitas Anaknya telah memenuhi kewajiban Upah
Minimum Regional sebagaimana Surat Keterangan Perseroan dan
Surat Keterangan masing- masing Entitas Anak Perseroan.
Human resources is the prime asset of the Company and
has a critical role in determining the success of the business
of the Company. Based on that, the Company believes
that in order to achieve its mission, it is necessary to support
development and quality improvements of its man power, so that
the utilization of man power could be optimized.
As of 31 December 2014, the Company and its subsidiaries have
1,110 permanent employees and 2,490 contractual employees.
The following is the composition of the employees:
The Company dedicated to obtain and maintain the highest standard
of health and welfare for its employees. In order to provide welfare
and safety of the employees, as well as providing certainty to the
employees, the Company provides a number of welfare programs,
consisting health insurance under Astek, Askes (Prohealth), and other
private insurance. The Company also provides Social Insurance for
Man Power (“Jamsostek”), death assistance, holiday bonus and leave
entitlement as per prevailing regulation. The Company also provides
transporation means for certain level of employees.
The Company and its subsidiaries have complied with Regional
Minimum Wages as per the Company’s and its subsidiaries’
statement letters.
Sumber Daya ManusiaHuman Resources Management
Fasilitas dan Kesejahteraan KaryawanEmployee Facilities and Welfare
41PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Perseroan memiliki akses pada TPS Academy yaitu departemen
khusus dalam penyediaan dan pengembangan sumber daya
manusia. TPS Academy, yang didirikan oleh PT Tiga Pilar Sejahtera
Food Tbk, mampu menyediakan program pengembangan dan
pelatihan yang mendorong karyawan Perseroan untuk tumbuh
secara pribadi dan profesional. Program-program itu berfokus
pada mencari sumber daya manusia yang berkualitas baik,
mengembangkan pengetahuan, dan membangun kultur disiplin.
Perseroan mengedepankan teknologi informasi sebagai
akselerator bisnis yang akan terus memberikan dukungan vital
yang diperlukan untuk mencapai objektif-objektif bisnis oleh semua
unit bisnis. Departemen Teknologi Informasi (“IT”) mempunyai misi
untuk menyediakan lingkungan IT yang menyediakan lingkungan
kerja yang lancar untuk semua pegawai dan pemegang saham.
Departemen ini bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan
yang berkualitas kepada Perseroan, mengelola infrastruktur yang
aman dan terpercaya, merespon kepada kebutuhan para staf
dan pemegang saham dan mengedepankan pengawasan pada
pengeluaran.
Pencapaian-pencapaian penting Departemen IT sejak 2013-2014
termasuk:
• Implementasi aplikasi-aplikasi enterprise, termasuk IFS HR,
dan pengelolaan modul
• Mengembangkan dan memperkenalkan sistem Business
Intelligence baru
• Mengembangkan sistem absensi bersama Departemen SDM
• Mengembangkan Management Information System (MIS)
yang melayani Divisi Agribisnis
• Implementasi Enterprise Resource Planning (SAP) untuk
Divisi Agribisnis
The Company has access to TPS Academy, a special department
focusing on training and development of human resources. TPS
Academy, which is established by PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk,
has the capability to provide training and development programs that
would enable employees to grow both personally and professionally.
The said programs is focused to look for high quality man power,
developing knowledge and build discipline culture.
The Company prioritized its information technology as the business
accelerator which will continously provide vital support in order to
achieve objectives for all business units. Information Technology
department (“IT”) has a mission to provide a smooth IT environment
for all employees and shareholders.
This department is in charge to provide high quality service to the
Company, managing safe and trustful environment, responding to the
needs of the employees and shareholders and promote control on
expenditure.
The important achievements of IT department since 2013-2014
include the following:
• Implementation of enterprise applications, including IFS HR, and
module management
• Developing and introducing a new Business Intelligence system
• Developing absence system together with Human Resources
division
• Developing Management Information System for Agribusiness
division
• Implementation of Enterprise Resource Planning (SAP) for
Agribusiness division
Program Pelatihan KaryawanTraining Program of the Employee
Teknologi Informasi Information Technology
42 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tinjauan KeuanganFinancial Review
Pembahasan dan analisis berikut mengacu pada laporan
keuangan konsolidasi tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada 2014, berdasarkan laporan yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar &
Saptoto (member firm of RSM International) dengan opini wajar
tanpa pengecualian dengan pengungkapan hal-hal lain mengenai
penyajian laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk tahun-
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan tahun
yang berakhir pada 31 Desember 2014, sehubungan dengan
penerapan Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan No. 38
(Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”.
Tidak ada perubahan kebijakan pencatatan akuntansi sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku.
Kinerja keuangan tahun 2014, yang dibandingkan dengan tahun
sebelumnya adalah sebagai berikut:
The following discussion and analysis refers to the consolidated
financial statements as of 31 December 2014 and for the year ended
2014, based on independent audited financial statements by Public
Accountant KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (member firm
of RSM International) with fair opinion in all material respects with
in regards to consolidated financial statements for the year ended
31 December 2014, in relation to implementation of Accounting
Standards No. 38 (Revision of 2012) “Consolidation of Controlling
Entities”.
There is no change in the accounting standards in line with the
prevailing standards.
The Company’s 2014 financial performance, as compared to the
previous year, is discussed in the following section:
Kinerja Keuangan di Tahun 2014Financial Performance in 2014
43PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Laporan Konsolidasi Laba Rugi KomprehensifConsolidated Statements of Comprehensive Income
44 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Penjualan Neto Perseroan pada 2014 adalah sebesar Rp 137,6
milyar, dimana terjadi kenaikan sebesar 72%, dibandingkan tahun
sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan volume
produksi dan harga jual minyak sawit mentah per MT, dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.
Laba kotor meningkat sebesar 27,9% dibandingkan tahun
sebelumnya, menjadi Rp 27,4 milyar pada tahun 2014.
Beban Pokok Penjualan Perseroan pada 31 Desember 2014
sebesar Rp 110,2 milyar, meningkat sebesar 88,8%, dibandingkan
pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini searah dengan penjualan
yang lebih tinggi di tahun 2014.
Marjin laba kotor menjadi 19,9% pada tahun 2014, menurun dari
26,8% pada tahun sebelumnya.
Untuk meningkatkan marjin kedepannya, Manajemen berupaya
untuk meningkatkan efisiensi pemakaian bahan baku, yaitu dengan
melakukan perencanaan dini yang terpadu, mulai dari pembelian
bahan baku, proses persiapan bahan sampai dengan proses
produksi.
Laba usaha menurun sebesar 14,3% dibandingkan tahun
sebelumnya, menjadi Rp5,1 milyar pada tahun 2014. Hal ini
disebabkan akibat kenaikan pada beban usaha, seiring dengan
tingginya tingkat inflasi dan kenaikan Upah Minimum Regional.
Marjin Operasional pada tahun 2014 mencapai 3,7%, dibandingkan
dengan 7,4% pada tahun 2013.
Laba bersih meningkat menjadi Rp 7 milyar pada tahun 2014,
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 0,1 milyar pada tahun
2013.
Akibatnya, marjin laba bersih juga meningkat menjadi 9,5% pada
tahun 2014, dibandingkan 4,1% pada tahun 2013.
Net revenue of the Company in 2014 amounting to Rp
137.6 billion, increasing by 72% compared to previous year.
This is due to higher sales volume and improving CPO price
per MT, compared to previous year.
Gross profit increased by 27.9% compared to previous year,
amounting to Rp 27.4 bilion in 2014.
The Company’s cost of goods sold amouting to Rp 110.2 billion in
2014, increasing by 88.8% compared to previous year. This is in line
with higher sales in 2014.
Gross margin reached 19.9% in 2014, lowering from 26.8% in the
previous year.
To improve margin going forward, the Management aim to increase
efficiency in raw material usage through early integrated planning,
starting from the purchase of raw material, preparation process until
production process.
Operating profit dropped by 14.3% amounting to Rp5.1 billion
in 2014, compared to previous year. This is mainly due to higher
operating expense, in line with high inflation rate and increasing
Regional Minimum Wage.
Operating margin in 2014 reached 3.7%, compared to 7.4% in 2013.
Net Profit jumped to Rp 7 billion in 2014, compared to net loss of Rp
0.1 billion in 2013.
Accordingly, net profit margin also increased to 9.5% in 2014,
compared to 4.1% in 2013.
Pendapatan NetoNet Revenue
Laba KotorGross Profit
Laba UsahaOperating Profit
Laba BersihNet Profit
45PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Laporan Konsolidasi Neraca KomprehensifConsolidated Balance Sheet
Total aset bertambah sebesar 78,4%, menjadi Rp 1,97 trilliun pada
tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014. Komposisi terbesar
total aset adalah:
• Tanaman Perkebunan (43,7%)
• Kas dan setara kas (24,6%)
• Aset tetap (15,2%)
Tanaman Perkebunan pada tahun yang berakhir pada 31
Desember 2014 menjadi Rp 865 milyar, dari Rp 595 milyar ditahun
sebelumnya.
Kas dan setara kas meningkat secara signifikan dengan adanya
tambahan dana dari hasil Penawaran Umum, menjadi Rp 487
milyar, pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014.
Aset Tetap menjadi Rp 301 milyar pada tahun yang berakhir pada
31 Desember 2014, relatif stabil dibandingkan periode sebelumnya.
Total assets increased by 78.4%, amounting to Rp 1.97 trillion on
the year ending 31 December 2014. The largest contributors of total
assets are:
• Plantations (43.7%)
• Cash and cash equivalent (24.6%)
• Fixed assets (15.2%)
Plantation amounting to Rp 865 billion for the year ended 31
December 2014, increasing from Rp 595 milyar in previous year.
Cash and cash equivalent jumped significantly due to additional
proceed from the Initial Public Offering, amounting to Rp 487 billion,
for the year ended 31 December 2014.
Fixed assets amounting to Rp 301 billion for the year ended 31
Desember 2014, which is relatively stable compared to previous year.
AsetAssets
46 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Total liabilitas bertambah sebesar 152,3%, menjadi Rp 1,04 trilliun
pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014. Komposisi
terbesar total liabilitas adalah:
• Utang Bank (90,6%)
• Utang Usaha (3,7%)
• Beban akrual (1,7%)
Utang Bank sebesar Rp 945 milyar pada tahun yang berakhir
pada 31 Desember 2014, naik 363% dibanding periode yang
sama pada tahun 2013. Utang Bank berasal dari pinjaman
sindikasi pinjaman sindikasi RHB Bank Berhad cabang Singapore,
Rabobank International cabang Hong Kong , PT Bank Permata
Tbk dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia sebesar Rp 922
milyar (ekuivalen dengan USD125 juta) dan pinjaman PT Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp 24,6 milyar.
Pinjaman sindikasi tersebut terdiri dari Fasilitas A dan Fasilitas
Murabahah sebesar USD100 juta, serta utang Revolving (Fasilitas
B) sebesar USD25 juta. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 30 Juni
2019 dan dapat diperpanjang hingga 30 Juni 2021. Fasilitas ini
dikenakan tingkat bunga sebesar LIBOR + 6% per tahun untuk
fasilitas non Murabahah dan tingkat bagi hasil sebesar 6,1% per
tahun untuk fasilitas Murabahah. Pinjaman fasilitas B dikenakan
tingkat bunga LIBOR + 5,8% per tahun.
Pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berupa
kredit Investasi sebesar Rp 26 milyar. Fasilitas ini memiliki jatuh
tempo pada 22 Januari 2019 dengan masa tenggang (grace
period) 36 bulan dan dikenakan tingkat bunga sebesar 11,5% per
tahun. Pada 31 Desember 2014, saldo terutang Fasilitas ini adalah
Rp 24,6 milyar.
Total liabilities jumped by 152.3%, amounting to Rp 1.04
trillion on the year ending 31 Desember 2014. The largest
composition of total liabilities are:
• Bank loan (90.6%)
• Trade payable – third parties (3.7%)
• Accrued expenses (1.7%)
Bank loan amounting to Rp 945 billion for the year ended 31
December 2014, incrased by 363% compared to the same period
in 2013. The said loan comprised of sindicate facility of RHB Bank
Berhad, Singapore Branch, Rabobank International Hongkong
Branch, PT Bank Permata Tbk and Lembaga Pembiayaan Ekspor
Indonesia with total facility amounting to USD125 million and bank
loan from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk amounting to Rp
24.6 billion.
The syndicated loan consists of long-term loans such as Murabahah
A Facility and Murabahah Facility amounting to USD100 million,
and Revolving loan Facility B amounting to USD25 million. This
facility will be due on 30 June 2019 and extendable until 30 June
2021. This facility bears an interest rate of LIBOR+6% per annum
for non Murabahah facility, and sharing rate of 6.10% per annum for
Murabahah facility. Loan B facility bears interest rate of LIBOR+5.80%
per annum.
The bank loan from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
represents investment loan of Rp 26 billion. This facility has maturity
date on 22 January 2019 with grace period of 36 months and
interest expense of 11.5% per annum. As of 31 December 2014, the
outstanding loan of this facility is Rp 24.6 billion.
LiabilitasLiability
47PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Total ekuitas meningkat pada tahun yang berakhir pada 31
Desember 2014 sebesar 34% menjadi Rp 932 milyar.
Rasio Lancar meningkat secara signifikan menjadi 7,39x, dengan
adanya dana dari penawaran umum.
Rasio utang terhadap ekuitas meningkat menjadi 1,12x pada tahun
2014, dari sebelumnya 0,6x pada tahun 2013, seiring dengan
ekspansi Perseroan dalam tiga tahun terakhir.
Hal ini juga terlihat dari rasio liabilitas terhadap jumlah aset, dimana
rasio tersebut menjadi 0,53x pada tahun 2014 dari sebelumnya
0,37x pada tahun 2013.
Total equity increased on the year ended 31 December 2014 by 34%,
amounting to Rp 932 billion.
Current Ratio jumped significantly to 7.39x with the fresh funds
obtained from Initial Public Offerings.
Debt to Equity ratio has increased to 1.12x in 2014, from previously
0.6x in 2013, in line with the Company’s expansion in the last three
years.
This is also reflected in the liability to assets ratio, where the said ratio
increased to 0.53x in 2014 from 0.37x in 2013.
EkuitasEquity
Tinjauan Struktur PermodalanCapital Structure Review
48 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Kas dan kas equivalen meningkat sebesar 1.071% menjadi Rp
487 milyar pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014.
Arus Kas dari Aktifitas Operasi terdiri dari penerimaan dari
pelanggan, pembayaran kepada pemasok dan pihak ketiga,
pembayaran karyawan, penerimaan penghasilan bunga,
pembayaran pajak, dan pembayaran bunga dan beban keuangan.
Penerimaan kas dari pelanggan merupakan sumber utama
penerimaan kas Perseroan, sedangkan pembayaran karyawan
dan pembayaran kepada pemasok dan pihak ketiga merupakan
pengeluaran kas terbesar Perseroan.
Arus Kas dari Aktifitas Operasi menurun sebesar 653%, menjadi
Rp 104 milyar pada akhir tahun 2014. Hal ini terutama dari
penerimaan pelanggan sebesar Rp 142 milyar, dan pembayaran
terhadap pemasok dan pihak ketiga sebesar Rp 125,8 milyar, serta
pembayaran kepada pegawai sebesar Rp 107,9 milyar.
Pada tanggal 31 Desember 2014, arus kas dari aktivitas investasi
Perseroan adalah sebesar Rp 178,8 milyar, naik sebesar 111%
dibanding tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013. Hal
ini terutama dari cassie atas pinjaman entitas anak sebesar
Rp 80 milyar dan biaya pemeliharaan perkebunan yang belum
menghasilkan sebesar Rp 60 milyar.
Pada tanggal 31 Desember 2014, arus kas dari aktivitas pendanaan
Perseroan adalah sebesar Rp 708,7, meningkat sebesar 467%
dibanding period sebelumnya. Hal ini terutama dari penerimaan
dana penawaran umum sebesar Rp 230,4 milyar, dan penerimaan
utang bank sebesar USD125 juta dari pinjaman sindikasi RHB
Bank Berhad cabang Singapore, Rabobank International cabang
Hong Kong , PT Bank Permata Tbk dan Lembaga Pembiayaan
Ekspor Indonesia, serta utang dari PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk sebesar Rp 24,6 milyar.
Cash and cash equivalent jumped by 1,071% to Rp 487
billion on the year ending 31 December 2014.
Cashflow from Operating Activities consisted of cash receipt from
customers, payment to suppliers and third parties, payment to
employees, interest income, tax payment and interest expense and
finance charges. The cash receipt from customers is the main source
of cashflow of the Company, meanwhile payment to employees and
suppliers and third party is the largest cash outflow of the Company.
Cashflow from Operating Activities dropped by 653% to Rp 104
billion by the year end of 2014. This is mainly due to cash receipt
from the customers of Rp 142 billion, payment to suppliers and
third parties amounting to Rp 125.8 billion, as well as payment to
employees amounting Rp 107.9 billion.
As of 31 December 2014, cashflow from investing activities of the
Company amounting to Rp 178.8 billion, jumping by 111% compared
to the year ended 31 December 2013. This is mainly due to cassie
of a subsidiary’s loan amounting to Rp 80 billion and maintenance of
immature plantation of Rp 60 billion.
As of 31 December 2014, Cashflow from Financing Activities of
the Company amounting to Rp 708.7 billion, increased significantly
by 467% compared to previous period. This is mainly due to
proceeds from Initial Public Offerings amounting to Rp 230.4 billion,
and additional bank loan amounting to USD125 million from the
syndicated loan of RHB Bank Berhad, Singapore branch, Rabobank
International, Hong Kong branch, PT Bank Permata Tbk and Lembaga
Pembiayaan Ekspor Indonesia, as well as bank loan from PT Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk amounting to RP 24.6 billion.
Analisa Arus KasCashflow Analysis
Arus Kas dari Aktifitas OperasiCashflow from Operating Activities
Arus Kas dari Aktifitas InvestasiCashflow from Investing Activities
Arus Kas dari Aktifitas PendanaanCashfllow from Financing Activities
49PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Selama tahun 2014, pembelanjaan modal Perseroan adalah
sebagai berikut:
Throughout 2014, the capital expenditure of the Company is as
follows:
Pembelanjaan Modal Capital Expenditure
50 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Pinjaman sindikasi dari RHB Bank Berhad, Rabobank, PT Bank
Permata Tbk dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
Atas fasilitas ini PT Bumiraya Investindo (BRI), PT Airlangga Sawit
Jaya (ASJ),
PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Mitra Jaya Agro Palm
(MJAP), PT Muarobungo Plantation (MBP), dan PT Tandan Abadi
Mandiri (TAM), seluruhnya entitas anak, harus menjaga rasio Total
Net Debt to EBITDA tidak melebihi 5 kali, penerapan awal akan
dilakukan pada 30 Juni 2017 dan setiap 3 (tiga) bulan setelahnya.
Tujuan dari penggunaan utang bank diatas adalah untuk
mengembangkan usaha perkebunan kelapa sawith dan
turunannya.
Jaminan atas fasilitas pinjaman sindikasi bank ini adalah sebagai
berikut:
• Jaminan fidusia atas piutang, aset tetap dan asuransi yang
diberikan oleh PT Bumiraya Investindo (BRI), PT Airlangga
Sawit Jaya (ASJ), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT
Muarobungo Plantation (MBP), PT Mitra Jaya Agro Palm
(MJAP) dan PT Tandan Abadi Mandiri (TAM);
• Tanah perkebunan milik BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP dan
TAM;
• Gadai saham atas saham ASJ, CPO, MBP. MJAP yang
dimiliki BRI; dan
• Gadai atas saham TAM yang dimiliki oleh MBP.
Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
dan Anggaran Dasar Perseroan, laba bersih Perseroan dapat
dibagikan kepada Pemegang Saham sebagai dividen setelah
penyisihan dana cadangan wajib yang dipersyaratkan undang-
undang. Pembagian dividen harus disetujui oleh Pemegang Saham
melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
berdasarkan rekomendasi Perseroan.
Kebijakan dividen Perseroan adalah sebagai berikut:
• Laba bersih setelah pajak sampai dengan Rp 50 milyar:
10%-15%
• Laba bersih di atas Rp 50 milyar setelah Pajak: 15%-25%
Cash and cash equivalent jumped by 1,071% to Rp 487
billion on the year ending 31 December 2014.
Syndicated loan from RHB Bank Berhad, Rabobank, PT Bank
Permata Tbk dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
For this facility, PT Bumiraya Investindo (BRI), PT Airlangga Sawit
Jaya (ASJ), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Mitra Jaya Agro
Palm (MJAP), PT Muarabungo Plantation (MBP) and PT Tandan
Abadi Mandiri (TAM), must maintain a ratio Total Net Debt to EBITDA
should not exceed 5 times, first application will be date on 30 June,
2017, and every three (3) months later.
The main purpose of the said loan is to fund the expansion of palm oil
plantation business and its downstream.
The guarantee of these loan sindicate facility are as follows:
• The fiduciary security on receivable, property, plant and
equipment and insurance given by PT Bumiraya Investindo
(BRI), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Charindo Palma
Oetama (CPO), PT Muarobungo Plantation (MBP), PT Mitra
Jaya Agro Palm (MJAP) and PT Tandan Abadi Mandiri (TAM);
• Plantation of BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP and TAM;
• Fiduciary on shares of ASJ, CPO, MBP and MJAP owned by
BRI; and
• Fiduciary on shares of TAM owned by MBP
In line with prevailing regulations in Indonesia and the Company’s
Article of Association, net profit of the Company can be distributed
to shareholders as dividend after mandatory reserve required by the
regulations. The said dividend distribution has to be approved by the
shareholders through Annual General Shareholders’ Meeting based
on the Company’s recommendation.
The dividend policy of the Company is as follows:
• Net profit after tax until Rp 50 billion: 10%-15%
• Net profit after tax above Rp 50 billion: 15%-25%
Ikatan Material untuk Investasi Barang ModalMaterial Ties for Investment of Capital Goods
Kebijakan DividenDividend Policy
51PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Perseroan telah menyetujui adanya Program ESOP. Melalui
Program ESOP, Perseroan memberikan kesempatan kepada
karyawan Perseroan dan Entitas Anak untuk memiliki saham
Perseroan dengan sukarela pada saat Penawaran Umum.
Program ESOP memperkenankan karyawan tetap Perseroan yang
tercatat dalam data kepegawaian Perseroan dan Entitas Anak
untuk diberikan penjatahan pasti di dalam pengalokasian sejumlah
sSaham yang ditawarkan kepada publik.
Program ESOPA ini dialokasikan sebesar 10% dari jumlah Saham
Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum atau sejumlah 80 juta
saham. Apabila terdapat sisa saham yang tidak diambil bagian oleh
karyawan Perseroan, maka sisa saham tersebut akan ditawarkan
kepada Masyarakat.
Program ESOP ini merupakan program pemberian jatah pasti
saham yang merupakan bagian dari Penawaran Umum Perdana
Saham Perseroan kepada Karyawan Perseroan dan Anak
Perusahaan yang telah memenuhi kualifikasi dari Perseroan
(“Peserta ESOP”), berupa penjatahan pasti maksimum 10% dari
Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat.
Pelaksanaan program ESOP tersebut akan dilakukan berdasarkan
Peraturan No. IX.A.7, yang memperbolehkan alokasi maksimum
10% dari jumlah lembar saham yang dDitawarkan kepada
Masyarakat dapat dimiliki oleh karyawan Perseroan. Program ESA
tidak berlaku bagi Direksi dan Komisaris Perseroan dan Entitas
Anak.
The Company has approved ESOP program. Through ESOP
Program, the Company provided opportunity for the employees of
the Company and its subsidiaries to have shares of the Company
voluntarily during Initial Public Offerings. ESOP program allow
permanent employees of the Company certain allocation of the
shares offered to the public.
The ESOP program allocated 10% of number of shares offered to the
public, or equivalent to 80 million shares. Should there be any residual
shares not taken by the the employees, then the said shares will be
offered to the public.
The ESOP program represented provision of fixed allotment shares,
which is part of Initial Public Offering of the Company to its employees
and the employees of its subsidiaries that have fulfilled qualification
of the Company (“ESOP participants”), of which the fixed allotment
share is maximum 10% from shares offered to the public.
The implementationof the ESOP program will follow Regulation
no. IX.A.7, which allowed maximum allocation of 10% of number
of shares offered to the public to be owned by the employees of
the Company. This program is not valid for Board of Directors and
Commissioners of the Company and its subsidiaries.
Program Kepemilikan saham oleh Karyawan dan/atau Manajemen (ESOP/MSOP) Employee Stock Option Program (ESOP)/Management Stock Option Program (MSOP)
Sekitar 68% dari Penawaran Umum akan digunakan untuk
mengakuisisi PT Bailangu Capital Investment (“BCI”) dan PT
Persada Alam Hijau (“PAH”), sementara sisanya untuk belanja
modal dan ekspansi Perseroan.
About 68% of the proceeds from the Initial Public Offerings to be
used to acquire BCI and PAH, while the remaining will be used for
working capital and expansion of the Company.
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran UmumUsage of Proceeds from Rights Issues
52 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Pada tanggal 30 Juni 2014, Perusahaan mengakuisisi 64,95%
kepemilikan di PT Bumiraya Investindo (BRI) dari PT Tiga Pilar
Sejahtera Food Tbk, entitas induk, dengan nilai akuisisi sebesar
Rp284 milyar. BRI merupakan entitas induk dari PT Charindo
Palma Oetama, PT Muara Bungo Plantation, PT Airlangga Sawit
Jaya, PT Mitra Jaya Agro Palma, PT Tugu Palma Sumatera dan PT
Tandan Abadi Mandiri.
Pada tanggal 12 Desember 2014, Perusahaan mengakuisisi
99,99% kepemilikan di PT Persada Alam Hijau (PAH) dari PT
Profindo Putra Utama, pihak ketiga, dengan nilai akuisisi sebesar
Rp4,97 milyar.
Tidak terdapat transaksi material dan kejadian luar biasa lain
selama tahun 2014, terutama sehubungan dengan hal dibawah ini:
• Tidak terdapat tuntutan hukum yang mempengaruhi 2%
kekayaan bersih atau laba tahunan
• Tidak terdapat pendapatan eksport diatas 10%, dimana
semua penjualan adalah domestik
• Tidak terdapat pendapatan berkaitan dengan jenis usaha
tertentu dari anak perusahaan diatas 10%
• Beban biaya diatas 5% yang terkait dengan produk yang
memberikan penghasilan dalam jangka waktu mendatang
dan/atau yang tidak berhubungan dengan kegiatan
menghasilkan adalah berhubungan dengan pembibitan
kelapa sawit sebesar Rp 30,37 milyar pada tahun 2014
Tidak ada transaksi yang mengandung benturan kepentingan dan
transaksi dengan pihak berelasi selama tahun 2014.
Pada 10 Februari 2015, Perusahaan membeli 46.500 saham
(77,5%) BCI dari PT Pangeran Duayu (PD), dengan nilai perolehan
Rp 46,5 milyar. Kemudian pada 11 Februari, GP melakukan
pembelian 7.500 saham (12,5%) BCI dari PD dengan nilai
pengalihan sebesar Rp7,5 milyar.
Pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Menteri Pertanian
(“Permentan”) No. 19 tahun 2011 menetapkan kewajiban bagi
perkebunan kelapa sawit yang ada di Indonesia untuk memiliki
sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (“ISPO”). Sertifikat ISPO
ini menjawab tuntutan dunia yang semakin ketat akan tata kelola
perkebunan kelapa sawit yang lestari.
On 30 June 2014, the Company acquired 64.95%
ownership in PT Bumiraya Investindo (BRI) from PT Tiga
Pilar Sejahtera Food Tbk, parent entity, at the acquisition cost
of Rp284 billion. BRI is the parent entity of PT Charindo Palma
Oetama, PT Muara Bungo Plantation, PT Airlangga Sawit Jaya,
PT Mitra Jaya Agro Palma, PT Tugu Palma Sumatera and PT
Tandan Abadi Mandiri.
On 12 December 2014, the Company acquired 99.99% ownership
in PT Persada Alam Hijau (PAH) from PT Profindo Putra Utama, third
party, at the acquisition cost of Rp 4.97 billion.
There is no other material transactions and extraordinary events in
2014, especially in reference to below:
• There is no lawsuits that affecting 2% of net assets or net profit
• There is no export above 10%, since all sales are domestic
• There is no income associated with certain business from
subsidiaries above 10%
• Operating expense above 5% in relation to product that have
long term impact to revenue in the future, and/or not related to
producing activities is in relation to feedstock of palm oil trees
amounting to Rp 30.37 billion in 2014.
There is no transactions containing Conflict of Interest and
Transactions with Related Parties during 2014.
On 10 February 2015, the Company bought 46,500 shares (77.5%)
of BCI from PT Pangeran Dayu (PD), with yields of Rp 46.5 billion.
Then on 11 February, GP purchases 7,500 shares (12,5%) BCI from
PD with the transfer price amounted to Rp7.5 billion.
The Government of the Republic of Indonesia, by virtue of Agriculture
Minister Regulation (“Permentan”) no. 19 year 2011, stipulate a
mandate for oil palm estates in Indonesia to obtain ISPO certificate.
This certificate addressed growing global requirement for operational
sustainability of palm oil plantation.
Transaksi Material dan Kejadian Luar BiasaMaterial Transactions and Extraordinary Events
Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan dan Transaksi dengan Pihak BerelasiTransactions containing Conflict of Interest and Transactions with Related Parties
Kejadian setelah Tanggal NeracaSubsequent Events
Perubahan Peraturan Perundang-undanganChanges in Laws and Regulations
53PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Standar akuntansi yang telah dikeluarkan oleh DSAKIAI tetapi
belum efektif di tahun 2014, namun penerapannya disyaratkan
untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015 adalah sebagai
berikut:
• PSAK No. 1 (Revisi 2013): Penyajian laporan keuangan
• PSAK No. 4 (Revisi 2013): Laporan keuangan tersendiri
• PSAK No. 15 (revisi 2013): Investasi pada entitas asosiasi dan
ventura bersama
• PSAK No. 24 (Revisi 2013): Imbalan kerja
• PSAK No. 46 (Revisi 2014): Pajak penghasilan
• PSAK No. 48 (Revisi 2014): Penurunan nilai aset
• PSAK No. 50 (Revisi 2014): Instrumen keuangan: penyajian
• PSAK No. 55 (Revisi 2014): Instrumen keuangan: pengakuan
dan pengukuran
• PSAK No. 60 (Revisi 2014): Instrumen keuangan:
pengungkapan
• PSAK No. 65: Laporan keuangan konsolidasian
• PSAK No. 66: Pengaturan bersama
• PSAK No. 67: Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain
• PSAK No. 68: Pengukuran nilai wajar
• ISAK No. 26 (Revisi 2014) : Penilaian kembali derivatif melekat
Rincian tentang standard akuntansi dijabarkan lebih lanjut di
laporan keuangan yang telah diaudit di Laporan Tahunan ini.
Accounting standard issued by FASB-IIA that are relevant to the
Group but have not effective in 2014 and mandatory and effective for
the financial year beginning on 1 January 2015 are as follows:
• PSAK No. 1 (Revised 2013): Presentation of financial statements
• PSAK No. 4 (Revised 2013): Separate financial statements
• PSAK No. 15 (Revised 2013): Investment in associates and joint
ventures
• PSAK No. 24 (Revised 2013): Employee benefits
• PSAK No. 46 (Revised 2014): Income taxes
• PSAK No. 48 (Revised 2014): Impairment of assets
• PSAK No. 50 (Revised 2014): Financial instruments: presentation
• PSAK No. 55 (Revised 2014): Financial instruments: recognition
and measurement
• PSAK No. 60 (Revised 2014): Financial instruments: disclosures
• PSAK No. 65: Consolidated financial statements
• PSAK No. 66: Joint arrangements
• PSAK No. 67: Disclosure of interest in other entities
• PSAK No. 68: Fair value measurement
• ISAK No. 26 (Revised 2014): Reassessment of embedded
derivatives
More detailed accounting standards used are discussed in the
audited financial statements in this Annual Report.
Perubahan Kebijakan AkuntansiChanges in Accounting Policies
54 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tata Kelola PerseroanGood Corporate Governance
Penerapan tata kelola perusahaan dilaksanakan oleh Perseroan
berdasarkan nilai transparansi, independensi, akuntabilitas,
tanggung jawab dan keadilan. Komitmen tersebut juga tercermin
dari upaya Perseroan dalam menjaga kepercayaan dan melindungi
kepentingan pemegang saham dalam jangka panjang. Perseroan
menyediakan informasi yang akurat pada khalayak tentang segala
aktivitas yang dilakukan Perseroan.
Dalam melaksanakan Tata Kelola Perusahaan, manajemen telah
menyempurnakan visi dan misi perusahaan dalam upaya mencapai
Tata Kelola Perusahaan yang baik sesuai dengan anggaran dasar,
dimana pengurusan perusahaan dilakukan sepenuhnya oleh
Direksi dan pengawasannya dilakukan oleh Komisaris yang juga
berfungsi sebagai penasihat Direksi. Sesuai dengan Anggaran
Dasar dan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas, struktur korporasi terdiri dari Rapat Umum Pemegang
Saham, Dewan Komisaris dan Direksi. Setiap bagian mempunyai
independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung
jawabnya demi kepentingan Perseroan.
The implementation of corporate governance by the Company is based
on transparency value, independency, accountability, responsibility
and fairness. The said commitment is also reflected in the Company’s
effort to protect the trust and interests of the shareholders in the long
run. The Company provided accurate information to the public on all
activities done by the Company.
In carrying out corporate governance of the Company, the
management has perfecting vision and mission of the Company in
order to achieve a good corporate governance in line with its Article of
Associations, where the management of the Company conducted fully
by the Board of Directors and its monitoring is done by the Board of
Commissioners, who also acted as advisors for the Board of Directors.
In line with the Article of Associations and Regulation no. 40 Year
2007 about Limited Company, the corporate structure comprised of
General Shareholders Meeting, Board of Commissioners and Board
of Directors. Every division have autonomy to do respective task,
function and responsibility for the benefits of the Company.
55PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang
Saham untuk jangka waktu sampai dengan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan kelima sejak tanggal pengangkatan
mereka dan dapat diangkat kembali setelah masa jabatannya
berakhir dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang
Saham untuk memberhentikannya sewaktu-waktu.
Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari
sedikitnya seorang atau lebih anggota Direksi, dimana salah
seorang diangkat sebagai Direktur Utama di bawah pengawasan
Dewan Komisaris yang terdiri dari sedikitnya tiga orang anggota
Dewan Komisaris, dimana salah seorang diangkat sebagai
Komisaris Utama, satu orang Komisaris dan satu orang Komisaris
atau lebih yang dapat merangkap selaku Komisaris Independen.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.37,
tanggal 11 September 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie,
SH., SE., M.KN. Notaris di Jakarta Utara yang telah diberitahukan
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat
Penerimaan Pemberitahuan No.AHU-06127.40.21.2014 tanggal
12 September 2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Koh Bing Hock
Komisaris Independen: Jaka Prasetya
Anthony Michael Gillbanks
Direksi
Direktur Utama: Budhi Istanto Suwito
Direktur: Idris Adlin
Direktur Independen: Kanya Lakshmi Sidarta
Dewan Komisaris dan Direksi menerima gaji dan tunjangan yang
ditentukan pada Rapat Umum Pemegang Saham dan dibayarkan
per bulan setiap tahunnya. Dewan Komisaris dan Direksi tidak
memperoleh komisi atas kehadiran mereka dalam Rapat Umum
Pemegang Saham.
In line with the Company’s Article of Association, members of Board
of Directors and Board of Commissioners are appointed through
General Shareholders’ Meeting for a period until the fifth Annual
General Shareholder Meeting since the date of appointment and can
be appointed again after their tenure ended, without reducing the
rights of the General Shareholders’ Meeting to discharge them at any
point of time.
The Company is managed and led by Board of Directors, which
comprised at least one or more members of Board of Directors, where
one of them is appointed as President Director under supervision of
Board of Commissioners, which comprised at least three members
of Board of Commissioners, whereby one of them is appointed as
President Commissioners, one Commissioner and one or more
Commissioner, who can also act as Independent Commisioner.
In accordance with Statement Act of Shareholders Decree no. 27,
dated 11 September 2014, made in front of Humberg Lie, SH., SE.,
M.KN. Notary of North Jakarta, which was advised to Ministry of
Justice and Human Rights, based on Acceptance Letter no. AHU-
06127.40.21.2014 dated 12 September 2014, the composition of
Board of Commissioner and Board of Directors of the Company is
as follows:
Board of Commissioners
President Commissioners: Koh Bing Hock
Independent Commissioners: Jaka Prasetya
Anthony Michael Gillbanks
Board of Directors:
President Director: Budhi Istanto Suwito
Director: Idris Adlin
Independent Director: Kanya Lakshmi Sidarta
Board of Commissioners and Board of Directors received salary
and remuneration, which have been approved by Annual General
Shareholders’ meeting and paid on monthly basis every year. Board of
Commissioners and Board of Directors do not received commissions
on their attendance in General Shareholders’ Meeting.
Pengurusan dan Pengawasan Management and Supervision
56 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Pemberian tantiem kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi
dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham, dan dibayarkan secara tahunan berdasarkan pencapaian
target kinerja yang ditentukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan.
Pengelolaan Perseroan dilakukan oleh Direksi dibawah
pengawasan Komisaris yang mempunyai tugas utama mengawasi
kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan
masukan kepada Direksi.
Sesuai dengan cakupan kegiatan usaha utama yang dijalankan
oleh Perseroan, manajemen berpendapat bahwa jumlah anggota
dari Dewan Komisaris dan Direksi yang ada pada saat ini telah
cukup untuk mengawasi dan memimpin jalannya kegiatan
operasional perusahaan.
Penunjukan seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan telah sesuai dengan Peraturan No. IX.I.6 tentang Direksi
dan Komisaris Perseroan dan Perusahaan Publik.
Perseroan telah memiliki Bagian Internal Audit yang telah berfungsi
dengan baik dalam memberikan masukan-masukan rekomendasi
dan indikasi-indikasi yang berguna bagi jalannya Perseroan. Sesuai
dengan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-496/BL/2008
tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit
Internal, Perseroan menyusun Piagam Audit Internal yang telah
disetujui oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama Perseroan
pada tahun 2014.
Perseroan telah mengangkat Didik Sugiarto sebagain auditor
internal Perseroan.
Provision of tantiem to members of Board of Commissioners
and Board of Directors is done in accordance with decision
of General Shareholders’ Meeting and paid annually based
on targeted performance achievement set up by the Board of
Commissioners and Board of Directors of the Company.
The management of the Company is done by Board of Directors
under supervision of Board of Commissioners, whose main task is
to monitor Board of Directors’ policy, as well as providng feedback to
the Board of Directors.
In line with the scope of Company’s main business activities, the
management believes that the current member size of Board of
Commissioners and Board of Directors is sufficient to supervise and
carry out the operational activities of the Company.
The appointment of all members of Board of Commissioners and
Board of Directors complied with Regulation no. IX.I.6 about Directors
and Commissioners of the Company and Public Company.
The Company has established Internal Audit division, which have
functioned well in providing feedbacks, recommendations and
indications, which are beneficial for the operation of the Company.
In line with Decree of Chairman of Capital Market Supervisory Board
No. KEP-496/BL/2008 about the Establishment and Guidance on
Charter of Internal Audit, the Company has set up Internal Audit
Charter, which was approved by the President Director and President
Commissioner in 2014.
The Company has appointed Didik Sugiarto as Internal Auditor of the
Company
KompensasiRemuneration
Lingkup Kerja Direksi PerseroanJob Description of the Board of Directors of The Company
Lingkup Kerja Internal AuditJob Description of Internal Audit
57PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Menunjuk Peraturan No. IX.1.5 tentang Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam Nomor Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember
2012, maka Perseroan perlu untuk menetapkan Komite Audit
Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Komisaris Perseroan
No.001/GP-DEKOM/IX/2014 tanggal 15 September 2014.
Susunan anggota Komite Audit Perseroan saat ini adalah sebagai
berikut:
Ketua: Koh Bing Hock
Anggota: Lita Chritiara, Erna Suryani
Tugas utama komite audit adalah membantu Dewan Komisaris
dengan memberikan masukan dan usulan atas laporan-laporan dari
Direksi, serta memberi masukan atas hal-hal yang perlu mendapat
perhatian Dewan Komisaris. Hal ini mencakup antara lain dengan
melakukan pemeriksaan berkala untuk meyakini berjalannya tata
kelola yang baik, pengawasan internal manajemen dan kewajaran
transaksi, serta meyakini bahwa catatan telah dilakukan dengan
wajar dan tepat waktu, serta pelaporan yang transparan dan benar.
Dalam tahun 2014, Komite Audit telah melakukan satu kali
pertemuan.
Sesuai yang disyaratkan dalam Peraturan No. IX.I.4 tentang
Pembentukan Sekretaris Perusahaan, Perseroan memiliki
Sekretaris Perusahaan yang antara lain bertanggung jawab untuk
membantu Dewan Komisaris dan Direksi mengikuti prosedur yang
mengatur kegiatan kerja masing- masing maupun interaksi diantara
keduanya, menjadi penghubung Perseroan dengan OJK, Bursa
dan berbagai lembaga terkait, menyiapkan laporan pertanggung
jawaban tugasnya kepada Direksi, mengkoordinasikan
penyelenggaraan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa,
mengadministrasikan dokumen Perseroan antara lain Risalah
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi, Daftar Pemegang Saham dan
perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga, serta membantu Direksi
merancang dan mengkoordinasikan perencanaan pelaksanaan
restrukturisasi Perseroan.
Perseroan telah mengangkat Noor Vito Priyantomo sebagai
Sekretaris Perseroan
In reference to Rules No. IX.1.5 about Formation and Guidance on
Work Practice of Audit Committee Attachment Decree of Chairman
of Capital Market Supervisiory Board No. KEP-643/BL/2012 dated
7 December 2012, the Company has appointed Committee Audit of
the Company based on Statement Letter of Board of Commissioners
of the Company No. 001/GP-DEKOM/IX/2014 dated 15 September
2014. The current structure of Audit Committee of the Company is
as follows:
Chairman: Koh Bing Hock
Members: Lita Chritiara, Erna Suryani
The main task of audit committee is to assist Board of Commissioners
by providing feedback and inputs on reports of Board of Directors, as
well as providing inputs that necessitated attention of the Board of
Commissioners. This includes amongst others, regular inspections
to ensure a good corporate governance has been conducted, internal
control of the management, and fairness of transactions, as well as
to ensure that reports have been done appropriately and on timely
manner, as well as transparant and accurate reporting done.
During 2014, Audit Committee has conducted one meeting.
As per Rules No. IX.I.4 about establishment of Corporate Secretary,
the Company has Corporate Secretary, whose main responsibilities
include assisting Board of Commissioners and Board of Directors to
follow procedures that governed their respective tasks and interactions
amongst them, liaising the Company with OJK, Stock Exchange
and other related institutions, preparing accountability reports to
Board of Directors, coordinating Annual General Shareholders’
Meeting and Extraordinary Shareholders’ Meeting, administering the
Company’s documentations, including Minutes of Meetings of Board
of Commissioners and Board of Directors, List of Shareholders, and
agreements with third parties, as well as assisting Board of Directors
planning and coordinating the Company’s restructuring.
The Company has appointed Noor Vito Priyantomo as Corporate
Secretary.
Lingkup Kerja Komite Audit Job Description of Audit Committee
Ruang Lingkup Sekretaris PerusahaanJob Descriptiono of Corporate Secretary
58 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Beberapa manajemen risiko yang dijalan oleh Perseroan meliputi
manajemen risiko terhadap ketergantungan penyediaan dan
fluktuasi harga bahan baku, manajemen risiko persaingan usaha,
manajemen risiko kebiasaan dan selera makan, manajemen
risiko produk tercemar, manajemen risiko kebakaran, manajemen
risiko produk kadaluarsa, manajemen risiko pemogokan tenaga
kerja, manajemen risiko kondisi perekonomian, manajemen risiko
kebijakan pemerintah, manajemen risiko kehilangan sertifikasi
halal, dan manajemen risiko sebagai induk perusahaan.
Manajemen risiko terhadap ketergantungan penyediaan dan
fluktuasi harga bahan baku dijalankan dengan menerapkan
kebijakan tingkat persediaan dan pemesanan bahan baku yang
disesuaikan dengan kebutuhan produksi serta demand level
masing-masing produk serta dengan menjaga hubungan baik
dengan supplier. Manajemen risiko pemogokan tenaga kerja
dijalankan dengan selalu menyelenggarakan program- program
yang melibatkan partisipasi karyawan, menentukan tingkat
kompensasi yang mengikuti upah minimum regional yang berlaku
setiap tahunnya dan mendirikan koperasi yang diperuntukkan
bagi karyawan. Manajemen risiko kondisi perekonomian dan
manajemen risiko kebijakan pemerintah dijalankan dengan
penyesuaian produk-produk Perseroan sesuai dengan kondisi
perekonomian saat itu. Hal ini dilakukan dengan kegiatan riset
yang tanggap sehingga Perseroan dapat menyesuaikan strategi
untuk produk- produk Perseroan dengan kondisi pasar saat
itu. Manajemen risiko sebagai induk perusahaan dijalankan
dengan sistem pengendalian internal dan sistem pengendalian
manajemen yang memantau aktivitas operasi dan kinerja seluruh
Anak Perusahaan Perseroan sehingga selaras dengan target
pencapaian yang telah dirumuskan oleh manajemen Perseroan.
• Resiko Fluktuasi Harga Pasar terhadap Produk yang
Dihasilkan Perseroan
Penetapan harga produk yang dihasilkan oleh Perseroan,
terutama untuk produk-produk turunan kelapa sawit,
ditentukan berdasarkan harga pasar dunia, yang juga
tergantung pada perubahan tingkat produksi industri dunia,
permintaan dunia dan keadaan perekonomian dunia secara
keseluruhan yang berfluktuasi sesuai dengan siklusnya.
Seperti harga komoditas-komoditas lainnya, harga CPO
secara historis memiliki volatilitas yang tinggi dan dipengaruhi
musim. Harga CPO biasanya mengikuti tren harga minyak
nabati lainnya, seperti minyak kedelai. Sejak tahun 2003,
harga CPO di MDEX berkisar antara titik terendah dengan
harga USD346,63 per MT pada bulan Januari 2005 sampai
titik tertinggi USD1.248,55 per ton pada bulan Februari 2011.
Harga CPO pada tanggal 31 Desember 2014 mencapai
USD867,5 per MT (Sumber: Bappebti).
Several risk management programs done by the Company
include risk management on reliance on raw material
availability and price volatility, business competition risk
management, habit and food appetite risk management,
damaged goods risk management, fire risk management,
expired product management, labour strike risk management,
economic risk management, government policy risk management,
lost of halal certification risk management, and holding company risk
management.
Risk management on reliance of supply and price volatility of raw
material is done by applying certain level of policy on inventory
and raw material purchase, in accordance with the production
requirement and demand level of each product, as well as maintaining
good relationship with suppliers. Risk management on labour strike
is done as part of programs involving employee participation, setting
compensation level in accordance with minimum regional wages every
year, and setting up cooperative for employees. Risk management
for economic and government policy is run by adjusting products
of the Company pursuant to economic condition at that period of
time. This is supported by proactive research activities, so that the
Company could realignits strategy with the products of the Company
and the market condition at certain point of time. Risk management
of holding company is run through internal supervision system and
controlling management system,that monitor all operational activities
and performance of all subsidiaries, in order to achieve target set up
by the management of the Company.
• Market price volatility risk of products produced by the
Company
The price of products of the Company, especially for derivative
products of palm oil, is subject to global market price, which in
return is based on the dynamics of global production, demand
and economic condition, which overall have always fluctuated
following its cycle.
Like other commodity prices, CPO price historically has high
volatility and influenced by seasonality. CPO price usually follows
the price of other vegetable oils, like soya oil. Since 2003, the
price of CPO in MDEX hovered at lowest point of USD346.63
per MT on January 2005 until the highest level of USD1,248.55
per MT on February 2011. Price of CPO on 31 December 2014
is USD867.5 per MT (source: Bappebti).
Manajemen Risiko Risk Management
Resiko terkait kegiatan usaha Perseroan dan entitas anak Business risks associated with the Company and its subsidiaries
59PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Dengan berfluktuasinya harga pasar dunia akan
mempengaruhi juga harga produk Perseroan, dan pada
akhirnya mempengaruhi pendapatan Perseroan.
• Resiko Tidak Diperolehnya, Kesulitan dalam Pembaruan
dan Pengurangan Luas HGU Lahan Perkebunan
Jangka waktu HGU untuk perkebunan Perseroan dan Entitas
Anak adalah 20-35 tahun yang dapat diperpanjang dan
diperbaharui lagi. Perseroan dan Entitas Anak senantiasa
mentaati seluruh peraturan yang terkait dengan kegiatan
usaha utama Perseroan dan Entitas Anak dan dalam
memenuhi persyaratan yang dibutuhkan dalam rangka
pemberian dan/atau perpanjangan HGU.
Namun, tidak ada jaminan bahwa tidak akan ada perubahan
peraturan terkait yang dapat berpengaruh negatif terhadap
kemampuan Perseroan dan Entitas Anak dalam memperoleh
HGU baru atau memperpanjang maupun memperbaharui
HGU yang telah dimiliki saat ini. Pada tanggal 31 Desember
2014, masa berlaku HGU dari lahan perkebunan Perseroan
dan Entitas Anak adalah berkisar antara 21 hingga 35 tahun.
Kegagalan Perseroan dan Entitas Anak dalam memperoleh
persetujuan pemberian dan/atau perpanjangan HGU dapat
mempengaruhi pendapatan Perseroan dan Entitas Anak.
• Resiko Penghentian Ijin Usaha
Persyaratan perijinan merupakan suatu hal yang harus
dipenuhi oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan
usaha utama. Perseroan telah mempunyai ijin usaha yang
dikeluarkan oleh Kementrian Perdagangan dan Perindustrian
serta instansi terkait lainnya dan Entitas Anak telah memiliki
ijin usaha yang dikeluarkan oleh Bupati yang berwenang.
Apabila Perseroan melakukan pelanggaran atas ketentuan
yang berlaku maka terdapat kemungkinan sebagian atau
seluruh ijin dapat dibekukan sementara ataupun dicabut
sehingga dapat menghambat dan atau mengakibatkan
terhentinya kegiatan usaha utama perusahaan.
• Resiko Iklim
Iklim merupakan faktor penting dalam menentukan
keberhasilan usaha perkebunan kelapa sawit. Tanaman ini
memerlukan sinar matahari dan curah hujan yang cukup.
Sebagai contoh, pada tahun 1997 dan 2006, terjadi gejala
alam El Nino yang menyebabkan daerah-daerah di Indonesia
mengalami kekeringan yang melebihi normal. Gejala ini
menyebabkan tingkat produktivitas tanaman kelapa sawit
menurun dan pada akhirnya mempengaruhi pendapatan
Perseroan.
With global market volatility affecting the price of the Company’s
product, ultimately this will also have impact on the revenue of
the Company.
• Potential risk of unattainable, difficulty in extending and/or
areal reduction of cultivation right.
The tenure of cultivation rights of the Company and its
subsidiaries are about 20-35 years, which can be extendable and
renewed. The Company and its subsidiaries always complying
with all regulations in relation to the main activity of the Company
and its subsidiaries and in fulfilling the requirements of granting
and/or extending cultivation rights.
However, there is no guarantee that there will be no change
of regulations which can adversely impact on the Company’s
and its subsidiaries ability to obtain new cultivation rights or
extending or renewing their current rights. As of 31 December
2014, the tenure of the cultivation rights of the plantations
belonging to the Company and its subsidiaries ranges between
21 until 35 years. The failure of the Company and its subsidiaries
in obtaining and/or extending cultivation right can affect the
income of the Company and its subsidiaries.
• Potential risk of cancellation of business license
Having business license in place is the requirement that the
Company has to fulfilled in doing its main business activities.
The Company has business license issued by the Ministry of
Trade and Industry, as well as from related institutions, and its
subsidiaries also have business license issued by their respective
Regencies. Should the Company breached the prevailing rules,
then there is a possibility that some or all business licenses may
be frozen temporarily, or cancelled, which would affect and/or
resulting in termination of its main business activities.
• Climate risk
Climate is an important factor in determining the success of
the palm oil plantation business. Palm trees required sufficient
sunlight and rainfall. For example: in 1997 and 2006, there was
El Nino, which resulting in extraordinary drought in several areas
in Indonesia. This have been adversely affecting the productivity
of palm oil plantation and ultimately impacting the revenue of
the Company.
60 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
• Resiko Hama dan Penyakit
Tanaman kelapa sawit menghadapi ancaman dari berbagai
macam hama dan penyakit. Walaupun manajemen telah
mengambil langkah-langkah pencegahan dengan melakukan
pemeliharaan yang intensif, tidak dapat dipastikan bahwa
tanaman-tanaman tersebut akan selalu bebas hama atau
penyakit. Jika tanaman tersebut terkena hama atau penyakit,
hal ini dapat mengurangi produksi dan pada akhirnya
mempengaruhi pendapatan Perseroan.
• Resiko Pengadaan Bibit Unggul
Bibit yang baik merupakan hal yang sangat penting
karena mempengaruhi kualitas tanaman pada saat mulai
menghasilkan. Hingga saat ini, Perseroan dan Entitas Anak
mendapatkan bibit kelapa sawitnya dari beberapa perusahaan
pembibitan di Sumatera Utara. Di masa mendatang, tidak
ada jaminan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut dapat
terus menyediakan bibit, sehingga dapat mengakibatkan
terhambatnya rencana pengembangan perkebunan dan
pada akhirnya mempengaruhi kinerja Perseroan.
• Resiko Penurunan Produksi
Penurunan produksi TBS dapat terjadi karena hama, musim
kemarau panjang, dan lain faktor, sehingga mengakibatkan
penurunan produktifitas produk turunan lainnya. Meskipun
demikian resiko penurunan produksi dapat diupayakan
untuk diminimalisasi dengan cara memakai kecambah
yang berkualitas baik dan bersertifikat, menerapkan teknik
budidaya yang tepat, melakukan pengendalian hama
penyakit secara berkala, dan menerapkan manajemen panen
yang profesional.
• Resiko Permasalahan dengan Organisasi Lingkungan
Hidup, Organisasi Non-Pemerintah dan Pihak Perorangan
Organisasi-organisasi lingkungan hidup, organisasi non-
pemerintah dan individu tertentu dapat mengganggu aktivitas
perusahaan-perusahaan perkebunan, misalnya dengan
melakukan aksi protes, atau mengajukan tuntutan hukum
yang dapat mengganggu kegiatan usaha perusahaan
perkebunan.
• Pest and illness related to the palm oil trees
Palm oil trees faced various pest and illness threats.
Although the management has done several preventive
actions through intensive maintainance, there is no
certainty that the said trees will always be free of pest or
illness. This may reduce productivity and hence, the income
of the Company.
• Risk of inability to access availability of prime seeds
Prime quality seeds are critical factors that have impact on the
trees’ quality during production phase. To date, the Company
and its subsidiaries sourced its seeds from several nursery in
North Sumatra. In the future, there is no guarantee that such
nurseries could continue providing seeds, which in return may
halted the plantation expansion; and hence, the Company’s
performance.
• Risk of lower production
Lower production of FFB can be due to pest, prolonged
drought, and other factors, which in return, lowering palm oil
derivative products. Nonetheless, the lower production risk
could be minimalized by using high quality and certified sprouts,
appropriate cultivation technique and do regular pest control, as
well as implementing profesional harvesting management.
• Potential Conflicts with Non Government Organization,
Environmental Association, and local community
Enviornmental organizations, non government organizations
and certain persons can interrupt the activities of palm oil
plantations, for example by doing protest actions, or file
lawsuits, which could adversely affecting the activities of palm
oil producers.
61PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Beberapa organisasi non-pemerintah memiliki kehadiran yang
berpengaruh di kawasan sekitar perkebunan milik Perseroan
dan Entitas Anak. Mereka mendukung berbagai hal seperti
perlindungan satwa liar asli dari pembukaan lahan. Walaupun
Perseroan secara historis telah memiliki hubungan yang baik
dengan organisasi-organisasi tersebut, namun terdapat
risiko bahwa organisasi-organisasi tersebut mempengaruhi
pihak berwenang yang terkait untuk mengubah peraturan
lingkungan hidup yang berlaku saat ini. Setiap keterlambatan
dalam kegiatan produksi yang disebabkan oleh intervensi dari
organisasi lingkungan hidup, non-pemerintah atau individu
yang terkait dapat menimbulkan persepsi negatif terhadap
perusahaan perkebunan, serta mengganggu kegiatan
operasional Perseroan. Selain itu, hal ini dapat menyebabkan
peningkatan pengeluaran Perseroan untuk persiapan lahan,
sehingga mempengaruhi kinerja operasional Perseroan.
• Resiko Masalah Pencemaran Lingkungan
Perkebunan Perseroan dan Entitas Anak memerlukan
lingkungan yang bersih. Pada masa-masa mendatang
seiring dengan laju perkembangan industri di daerah
sekitar perkebunan Perseroan dan Entitas Anak, diperlukan
pengolahan limbah sesuai dengan peraturan lingkungan
hidup.
Perseroan dan Entitas Anak telah mengolah limbah
perkebunan dan fasilitas pengolahannya untuk memastikan
tidak ada limbah yang dapat mencemari lingkungan
sekitarnya sesuai dengan peraturan lingkungan hidup yang
berlaku di Indonesia. Namun tidak tertutup kemungkinan
terjadi perubahan peraturan lingkungan hidup yang dapat
mempengaruhi proses pengolahan limbah yang ada.
• Resiko Persaingan
Lahan perkebunan kelapa sawit Perseroan dan Entitas Anak
tergolong cukup muda. Pada 31 Desember 2014, baru 37%
dari total luas lahan konsesi Perseroan dan Entitas Anak
yang merupakan area tertanam, dan hanya 54% dari area
tertanam yang merupakan tanaman menghasilkan.
Dengan skala perkebunan yang masih muda ini, Perseroan
tidak memiliki banyak pesaing langsung dengan perusahaan
lain yang lebih besar di Indonesia.
Selain itu, industri minyak sawit bersaing dengan minyak-
minyak nabati lainnya, termasuk minyak kedelai, rapeseed
oil dan minyak bunga matahari, baik dalam bidang makanan
dan segmen biofuel. Penurunan harga dari minyak nabati
lainnya dapat menyebabkan para produsen biofuel
menggunakan minyak-minyak nabati lainnya tersebut
sebagai alternatif dari minyak sawit dalam produksi biofuel,
sehingga mengakibatkan penurunan permintaan dan harga
minyak sawit.
Several non government organizations have strong influence
in the area nearby the plantations of the Company and its
subsidiaries. They are keen supports of various activities, such
as wildlife protection from land clearing activities. Although
the Company and its subsidiaries have good relationship
with these organizations in the past, there is a risk that such
organizations may change and try to influence the authorities to
revise the current regulations pertaining environment. Any delay
in production activities due to intervention from environmental
organization, non government organization or certain persons
could result in negative perceptions of the palm oil plantation,
and disrupt the operational activity of the Company. In addition
to that, this may resulted in higher land clearing expenditure of
the Company, which in return, affecting operational performance
of the Company.
• Potential risk of environmental damage
The plantations of the Company and its subsidiaries required
clean environment. In the future, in line with the development of
industry surrounding the plantations, a proper waste treatment in
accordance with prevailing environmental regulation is required.
The Company and its subsidiaries have manage its waste
treatment to ensure that there is no wastage that polluted the
surrounding environment in accordance with the prevailing
environmental regulation in Indonesia. However, there may a be
change in the environment regulation that may affect the current
process of waste treatment.
• Competition risk
The landscape of the palm oil plantation of the Company and
its subsidiaries are considered relatively young. As per 31
December 2014, only 37% of the total area of land concession
has been planted, and only 54% of total planted area is in
production phase.
With such young plantation profile, the Company do not have
many direct competition with other larger plantation companies
in Indonesia.
In addition to that, palm oil industry also competing with other
vegetable oils, including soya oil, rapeseed oil and sunflower oil,
as for food or to support biofuel production. The lowering price
of other vegetable oil will attract biofuel producer to use other
vegetable oil as alternative material to palm oil in the production
of biofuel, which could adversely impace on the demand and
price of palm oil.
62 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial PerseroanCorporate Social Responsibility
Keberlangsungan bisnis Perseroan selama ini tak bisa dipisahkan
dari peran serta dan dukungan masyarakat, khususnya
masyarakat yang berada di sekitar Perseroan. Perseroan terus
berupaya agar eksistensi Perseroan beserta anak usahanya, hari
demi hari sepanjang tahun, semakin dirasakan manfaatnya bagi
masyarakat yang juga sebagai pemangku kepentingan. Untuk
semakin meningkatkan kontribusi Perseroan dalam pembangunan
berkelanjutan, Perseroan melaksanakan program Tanggungjawab
Sosial (“Corporate Social Responsibility/CSR”).
Perseroan melaksanakan program CSR yang secara garis besar
terdiri dari lima aktivitas yakni Pendidikan, Pemberdayaan Ekonomi,
Kesejahteraan Sosial, Keselamatan Kerja, dan Pelestarian
Lingkungan Hidup . Berikut ini adalah program – program yang
telah dijalankan oleh Perseroan pada ke lima aktivitas tersebut
selama 3 tahun terakhir:
• Pembangunan dan Perbaikan Infrastruktur Desa Sekitar
Dalam prinsip kesejahteraan, pembangunan infrastruktur,
khususnya jalan sebagai akses social, ekonomi dan
budaya, akan memberikan dampak pada kesejahteraan
masyarakat di sekitar perusahaan. Dalam proses perbaikan
jalan dan jembatan, yang dilakukan di bulan September
2013, Perseroan melibatkan semua pihak, baik dari unsur
masyarakat sekitar maupun perusahaan dan beberapa pihak
terkait. Unsur keterlibatan :
- Menggunakan tenaga kerja lokal.
- Memanfaatkan Sumber Daya Lokal (dengan membeli
batu, pasir dan tanah dari masyarakat lokal).
Adapun program realisasi program CSR lainnya adalah sebagai
berikut:
• Masyarakat di Pulau Laut selain mengandalkan bertani dan
berladang, mereka juga memiliki tradisi memelihara ternak
secara bersama di suatu lahan desa yang cukup luas, seperti
masyarakat Desa Lontar yang memelihara kerbau mereka di
lahan penggembalaan yang dibuat berpagar di sekelilingnya.
Pagar tersebut sangat vital dalam menjaga agar ternak
tersebut tetap berada dalam lahan atau kandang tersebut.
Peran Perseroan dalam hal ini adalah menyumbangkan
kawat berduri yang merupakan elemen utama pagar kandang
ternak tersebut.
The sustainability of the Company to date is inseparable from the
role and supports from community, especially the local people
surrounding the Company’s operation. The Company will strive to
ensure that its and subsidiaries’ existence, from day to day all year
long, will benefit the community as the stakeholders. To improve the
Company’s contribution for sustainability development, the Company
conducted Corporate Social Responsibility (“CSR”) programs.
The Company has carried out five main activities of CSR, namely
education, economic empowerment, society welfare, and
environmental preservation. The followings are the programs
performed by the Company in line with the above main activiites in
the last three years:
• Construction and restoration of infrastructure in the nearby
vlllage
Under principle of welfare, infrastructure construction, especially
road as social, economic and cultural access, will have an
impact on the society welfare in the surrounding area of the
Company. During construction and restoration process of road
and bridge in September 2013, the Company involved all
parties, both from the local community, the Company and other
stakeholders, as follows:
- Usage of local man power
- Utilization of local raw materials (by buying
stones, sands and land from the local people)
Other CSR programs realized are as follows:
• The people of Pulau Laut, other than farmers, they also have the
tradition for animal husbandry in a group within a certain area of
the village, such as the people of Lontar Village which nourishing
their buffalos in a fenced area. The said fence is critical to kept
the said feedlot within the predetermined area or cage. The
Company’s role is to provide barbed wire, which are the main
element of the said fence.
63PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
• Pagar kandang tersebut harus diperbaiki secara berkala
demi memastikan keamanan ternak kerbau masyarakat yang
dipelihara di dalamnya. Bantuan kawat untuk kandang kerbau
seluas 200 Ha untuk masyarakat desa Lontar, kecamatan
Pulau Laut Barat diserahkan pada Februari 2013.
• Bantuan Pembangunan Masjid senilai Rp50 Juta, kepada
masyarakat Teluk Sirih, Pulau Laut Selatan, Kabupaten
Kota Baru, Kalimantan Selatan diserahkan pada April 2013.
Kehadiran perseroan di tengah masyarakat, memberikan
dukungan berkaitan dengan kehidupan rohani masyarakat,
dalam rangka membangun keimanan, membantu masyarakat
desa Teluk Sirih dan Teluk Kemuning, juga mewujudkan
keinginan mereka untuk membangun sebuah Masjid yang
akan menjadi pusat kegiatan agama masyarakat setempat.
• Pengerasan jalan sepanjang 2 Km di desa Bangunrejo,
kecamatan Pulau Laut Barat, Kabupaten Kota Baru,
Kalimantan Tengah. Kegiatan pengerasan jalan di Desa
Bangunrejo, sebagai wujud komitmen dan tanggung jawab
social Perseroan kepada masyarakat local. Dampak positif
dari aktifitas ini bisa dirasakan oleh masyarakat desa,
sehingga aktifitas sosial, ekonomi dan budaya bisa berjalan
dengan baik.
• Perbaikan jalan Desa sepanjang 3 Km di Desa Bandaraya
Kecamatan Pulau Laut Kepulauan, Kabupaten Kota Baru,
Kalimantan Selatan dimana jalan desa Bandaraya ini juga
merupakan jalan utama bagi masyarakat desa tersebut untuk
beraktifitas, sehingga kondisi jalan yang rusak akan sangat
menghambat kegiatan ekonomi dan social masyarakat.
Dengan membantu memperbaiki jalan Desa Bandaraya,
Perseroan dapat membantu memperlancar kegiatan
masyarakat setempat.
• Perbaikan jalan Desa sepanjang 6 Km di desa Selaru
kecamatan Pulau Laut tengah Kabupaten Kota Baru,
Kalimantan Selatan. Jalan desa selaru ini selain penting buat
desa tersebut, juga penting bagi desa desa yang lain, karena
menjadi salah satu alternative jalan penghubung dari desa
desa tersebut menuju ke kabupaten Kota Baru. Namun
karena pengaruh hujan yang terus menerus turun, jalan
tersebut rusak dan tidak bisa dilalui. Melihat kebutuhan ini,
maka Perseroan mengambil kesempatan untuk membantu
dengan mengadakan perbaikan jalan tersebut.
• Sosialisasi Pembangunan Perekonomian Perdesaan, Desa
Baru, Kecamatan Sarolangun, Kabupaten Sarolangun,
Propinsi Jambi pada 13 September 2013. Tujuannya adalah
membangun wawasan masyarakat mengenai cara cara
mengembangkan perekonomian pedesaan dimana akan
juga mendorong kemajuan masyarakat di segala bidang.
Sosialisasi seperti ini diadakan secara berkala sesuai
kebutuhan masyarakat setempat.
• Fence has to be repaired regularly to ensure the safety of the
feedlot under care. The aid barbed wire of 200 HA for the people
of Lontar village, Pulau Laut Barat sub district, was submitted
on February 2013.
• The aid for mosque construction amounting to Rp 50 million was
provided for the people of Teluk Sirih, Pulau Laut Selatan, Kota
Baru Regency, South Kalimantan on April 2013. The Company’s
presence in the middle of the community, provide supports for
spiritual necessity of the people, in order to build faith, helping
out the people of Teluk Sirih and Teluk Kemuning villages, as
well as to realize their dreams to build a mosque that would be a
center for religious activities for the local community.
• The road enforcement of 2 km long in Bangunrejo village, Pulau
Laut Barat sub district, Kota Baru regency, Central Kalimantan.
This reflects the commitment and social responsibility of the
Company to the local people. The positive impact from this
activity can be felt by the villagers, so that social, economic and
cultural activities can function smoother.
• The road improvement of 3 km in Bandaraya Village, Pulau Laut
sub district, Kota Baru regency, South Kalimantan. This is the
main road used for daily activities; hence, the bad road condition
will hinder the economic and social activities of the community.
By helping out, the Company has assisted to facilitate the
activities of the people.
• The road improvement of 6 km in Selaru village, Pulau Laut
Tengah sub district, Kota Baru regency, South Kalimantan. This
road is important for both Selaru village and its neighbors, as the
road is one of the alternative roads to connect all the villages to
Kota Baru regency. Due to heavy rains, the said road became
damaged and impassable. Then the Company took initiative to
assist by repairing the said road.
• Socialization of rural economic development , Baru village,
Sarolangun sub district, Sarolangun regency, Jambi province on
13 September 2013. The aim is to broaden people’s perception
on how to develop rural economy, which in return will push for
community welfare in all sectors. This socializationis done on
regular basis, in accordance with local people’s requirements.
64 PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Surat Pernyataan Dewan Komisaris Dan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2014 Pt Golden Plantation TbkStatement Of The Board Of Commissioners And Board Of Directors On The Responsibility For The 2014 Annual Report Of Pt Golden Plantation Tbk
Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa semua
informasi dalam Laporan Tahunan 2014 PT Golden Plantation
Tbk telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab atas
kebenaran isi Laporan Tahunan.
We, the undersigned, hereby declare that all information in the 2014
annual report of PT Golden Plantation Tbk has been presented in its
entirety, and that we assume full responsibility for the accuracy of the
content of this Annual Report.
65PT Golden Plantation Tbk | Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Draft Final/March 31, 2015 Paraf/Sign: Paraf/ sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
Data Pending :
1. Bukti Pengeluaran dana akuisisi BCI
2. Bukti pengeluaran dana perolehan 15% BCI
3. Konfirmasi yang belum dibalas
4. Subsequent Event
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
Daftar Isi Halaman/ Table of Contents Page
Surat Pernyataan Direksi
Director’s Statement Letter Laporan Auditor Independen Independent Auditor’s Report Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
Consolidated Financial Statements For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 Consolidated Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3 Consolidated Statements of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 Notes to the Consolidated Financial Statements
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements Draft Final/March 31, 2015 1 Paraf/ sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF KONSOLIDASIAN FINANCIAL POSITION Per 31 Desember 2014 dan 2013 As of December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
Catatan/ 2014 2013
ASET Note Rp Rp ASSETS
Aset Lancar Current Assets
Kas dan Setara Kas 3, 32, 33 486,973,747,000 41,585,005,090 Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha - Pihak Ketiga 4, 33 3,936,968,196 2,411,088,645 Trade Receivables - Third Parties
Piutang Lain-lainAset Keuangan Lancar Lainnya 33 1,006,092,577 162,223,008 Other Current Financial Assets
Persediaan Persediaan 5 46,494,941,028 16,741,816,676 Inventories
Pajak Dibayar di Muka 13.b 2,246,956,374 2,930,060,999 Prepaid Taxes
Biaya Dibayar di Muka 2,536,161,679 1,412,836,104 Prepaid Expenses
Uang Muka 6 34,183,590,602 15,868,106,628 Advances
Jumlah Aset Lancar 577,378,457,456 81,111,137,150 Total Current Assets
Aset Tidak Lancar Non-Current Assets
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 7, 33 90,646,142,230 37,607,310,974 Other Non-Current Financial Assets
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 8, 33 9,686,369,522 7,033,047,012 Due from Related Parties Non-Trade
Investasi pada Entitas Asosiasi 8 -- 5,000,000,000 Investment in Associate
Aset Tetap 9 301,466,463,660 296,492,093,750 Property, Plant and Equipment
Tanaman Perkebunan 10 865,076,288,939 595,816,041,178 Plantations
Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan 11 82,219,910,433 63,839,516,631 Deferred Landrights Costs
Aset Takberwujud 12 16,193,091,437 16,185,300,183 Intangible Asset
Aset Pajak Tangguhan 13.d 17,089,405,021 3,113,035,452 Deferred Tax Assets
Uang Muka Jangka Panjang 6 15,866,480,998 1,675,480,313 Long - Term Advances
Jumlah Aset Tidak Lancar 1,398,244,152,240 1,026,761,825,493 Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET 1,975,622,609,696 1,107,872,962,643 TOTAL ASSETS
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements Draft Final/March 31, 2015 2 Paraf/ sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF KONSOLIDASIAN FINANCIAL POSITION (Lanjutan) (Continued) Per 31 Desember 2014 dan 2013 As of December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
Catatan/ 2014 2013
Note Rp Rp
LIABILITAS LIABILITIES
Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities
Utang Usaha - Pihak Ketiga 14, 33 38,922,548,372 13,040,386,112 Trade Payables - Third Parties
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 16, 33 3,354,941,230 56,422,765,814 Other Short-Term Financial Liabilities
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 33 10,899,164,857 4,370,367,014 Current Employee Benefits Liabilities
Utang Pajak 13.c 1,807,936,511 1,827,653,031 Taxes Payable
Beban Akrual 15, 33 17,377,826,808 6,779,401,044 Accrued Expenses
Uang Muka Penjualan -- 1,545,335,315 Sales Advances
Utang Bank Jangka Pendek 17, 32, 33 -- 134,079,000,000 Short-Term Bank Loan
Bagian Lancar atas Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 8, 33 -- 27,365,801,237 Current Portion of Due to Related Parties Non-Trade
Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka panjang 33 Current Portion of Long-Term Liabilities
Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang 18 1,200,000,000 44,195,895,524 Long-Term Bank Loans and Financial Institution
Utang Sewa Pembiayaan 19 4,599,107,327 11,864,466,484 Finance Lease Obligation
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 78,161,525,105 301,491,071,575 Total Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang Non-Current Liabilities
Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang 18, 33 945,394,195,271 70,288,980,847 Long-Term Bank Loans and Financial Institution
Utang Sewa Pembiayaan 19, 33 7,091,401,657 9,367,152,394 Finance Lease Obligation
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 8, 33 78,412,000 25,553,417,745 Due to Related Parties Non-Trade
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 20 6,134,849,516 4,756,654,442 Long - Term Employees Benefits Obigation
Liabilitas Pajak Tangguhan 13.d 6,833,076,088 2,106,840,710 Deferred Tax Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 965,531,934,532 112,073,046,138 Total Non-Current Liabilities
Jumlah Liabilitas 1,043,693,459,637 413,564,117,713 Total Liabilities
EKUITAS EQUITY
Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Equity Attributable to Owners
Kepada Pemilik Entitas Induk of the Parent
Modal Saham Capital Stock
Nilai Nominal Rp100 pada 31 Desember 2014 dan Par Value Rp100 as of December 31, 2014 and
Rp1.000.000 pada 31 Desember 2013 Rp1,000,000 as of December 31, 2013
Modal Dasar 2.000.000.000 lembar saham pada 31 Desember 2014 Authorized 2,000,000,000 shares as of December 31, 2014
dan 5.000 lembar saham pada 31 Desember 2013 and 5,000 shares as of December 31, 2013
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Issued and Fully Paid -
3.665.000.000 saham pada 31 Desember 2014, 3,665,000,000 shares as of December 31, 2014,
2.500 saham 31 Desember 2013 21 366,500,000,000 2,500,000,000 2,500 shares December 31, 2013
Proforma Ekuitas yang Timbul dari Proforma Equity Arising from
Transaksi Restrukturisasi Restructuring Transactions between
Entitas Sepengendali -- 691,831,004,929 Entities under Common Control
Tambahan Modal Disetor - Neto 22 314,206,513,326 -- Additional Paid-in Capital - Net
Saldo Laba (Defisit) 9,304,702,312 (22,160,000) Retained Earnings (Deficits)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Total Equity Attributable to Owners
kepada Pemilik Entitas Induk 690,011,215,638 694,308,844,929 of the Parent
Kepentingan Nonpengendali 23 241,917,934,421 -- Non-Controlling Interest
Jumlah Ekuitas 931,929,150,059 694,308,844,929 Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1,975,622,609,696 1,107,872,962,643 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements Draft Final/March 31, 2015 3 Paraf/ sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF KONSOLIDASIAN COMPREHENSIVE Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended, 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
Catatan/ 2014 2013
Note Rp Rp
PENJUALAN NETO 24 137,617,015,544 79,794,357,961 NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN 25 (110,228,984,176) (58,372,516,755) COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR 27,388,031,368 21,421,841,206 GROSS PROFIT
Beban Umum dan Administrasi 26 (26,237,883,994) (10,395,874,349) General and Administrative Expenses
Penghasilan Lainnya 28 22,324,278,393 3,224,148,040 Other Income
Beban Lainnya 28 (18,409,702,988) (8,341,314,361) Other Expenses
LABA USAHA 5,064,722,779 5,908,800,536 OPERATING INCOME
Pendapatan (Beban) Keuangan Neto 27 673,049,314 (4,418,318,336) Finance Income (Expense) - Net
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 5,737,772,093 1,490,482,200 INCOME BEFORE INCOME TAX
Manfaat Pajak Penghasilan 13.a 7,289,749,067 1,743,213,608 Income Tax Benefits
LABA SETELAH PAJAK PENGHASILAN 13,027,521,160 3,233,695,808 INCOME AFTER INCOME TAX
Laba Entitas Anak Sebelum Akuisisi (6,061,958,982) -- Pre Acquisition Income of Subsidiaries
LABA TAHUN BERJALAN SETELAH INCOME FOR THE YEAR AFTER
PENYESUAIAN PROFORMA 6,965,562,178 3,233,695,808 PROFORMA ADJUSTMENT
EFEK PENYESUAIAN PROFORMA -- (3,247,275,808) EFFECT OF PROFORMA ADJUSTMENT
RUGI TAHUN BERJALAN SEBELUM LOSS FOR THE YEAR BEFORE
PENYESUAIAN PROFORMA 6,965,562,178 (13,580,000) PROFORMA ADJUSTMENT
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN -- -- OTHER COMPREHENSIVE INCOME
JUMLAH (LABA) RUGI KOMPREHENSIF TAHUN TOTAL OF COMPREHENSIVE INCOME
BERJALAN SEBELUM (LOSS) BEFORE PROFORMA
PENYESUAIAN PROFORMA 6,965,562,178 (13,580,000) ADJUSTMENT FOR THE YEAR
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN INCOME (LOSS) FOR THE YEARS
SEBELUM PENYESUAIAN PROFORMA BEFORE PROFORMA ADJUSTMENT
YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:
Pemilik Entitas Induk 9,326,862,312 (13,580,000) Owners of the Parent
Kepentingan Nonpengendali (2,361,300,134) -- Non-Controlling Interest
Jumlah 6,965,562,178 (13,580,000) Total
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TOTAL OF COMPREHENSIVE INCOME
YANG DAPAT SEBELUM (LOSS) BEFORE PROFORMA
PENYESUAIAN PROFORMA ADJUSTMENT
DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:
Pemilik Entitas Induk 9,326,862,312 (13,580,000) Owners of the Parent
Kepentingan Nonpengendali (2,361,300,134) -- Non-Controlling Interest
Jumlah 6,965,562,178 (13,580,000) Total
LABA (RUGI) PER SAHAM INCOME (LOSS) PER SHARE
Dasar, Laba (Rugi) yang Diatribusikan kepada Basic, Income (Loss) Attributable to
Pemegang Saham Biasa Entitas Induk 29 6.20 (5,432) Common Stockholders of the Parent
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements
Draft Final/March 31, 2015 4 Paraf/ sign
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
Kepentingan Jumlah Ekuitas/
Nonpengendali/ Total Equity
Catatan/ Modal Saham/ Proforma Saldo Jumlah/ Non-Controlling
Note Capital Stock Agio Selisih Nilai Cadangan Jumlah/ Ekuitas yang Laba (Defisit)/ Total Interest
Saham/ Transaksi Setoran Total Timbul dari Retained Earnings
Additional Paid-in dengan Modal Transaksi (Deficits)
Capital Entitas yang Timbul Restrukturisasi
Excess of Par Sepengendali/ dari Obligasi Entitas
Difference Wajib Konversi/ Sepengendali/
in Value Reserves Proforma Equity
between for Capital Arising from
Entities Under Arising from Restructuring
Common Control the Mandatory Transactions
Convertible between
Bonds Entities under
Common Control
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
SALDO PER 31 DESEMBER 2012 2,500,000,000 -- -- -- -- 688,583,729,121 (8,580,000) 691,075,149,121 -- 691,075,149,121 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2012
Penyesuaian Efek Proforma Ekuitas Entitas Anak -- -- -- -- -- 3,247,275,808 -- 3,247,275,808 -- 3,247,275,808 Proforma Equity Adjustment of Subsidiaries
Rugi Komprehensif Tahun Berjalan Total Comprehensive Loss for the Year
Sebelum Penyesuaian Proforma -- -- -- -- -- -- (13,580,000) (13,580,000) -- (13,580,000) Before Proforma Adjustment
SALDO PER 31 DESEMBER 2013 2,500,000,000 -- -- -- -- 691,831,004,929 (22,160,000) 694,308,844,929 -- 694,308,844,929 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2013
Pembalikan Proforma Ekuitas Entitas Anak -- -- -- -- -- (691,831,004,929) -- (691,831,004,929) -- (691,831,004,929) Reversal of Proforma Equity of Subsidiaries
Akusisi Entitas Anak 22 -- 169,629,244,210 -- 169,629,244,210 -- -- 169,629,244,210 244,279,234,555 413,908,478,765 Acquisition of Subsidiary
Cadangan Setoran Modal yang Timbul dari 22 Reserve Capital Arising from
Obligasi Wajib Konversi -- -- -- 284,000,000,000 284,000,000,000 -- -- 284,000,000,000 -- 284,000,000,000 Mandatory Convertible Bonds
Reklasifikasi Cadangan Setoran Modal menjadi Saham 21 284,000,000,000 -- -- (284,000,000,000) (284,000,000,000) -- -- -- -- -- Reclassification of Reserve Capital Income Stock
Penambahan Modal Saham dari Penawaran Umum Proceeds from Initial
Saham Perdana - Bersih setelah Dikurangi Public Offering - Net of Share
Biaya Emisi Saham 80,000,000,000 144,577,269,116 -- -- 144,577,269,116 -- 224,577,269,116 -- 224,577,269,116 Issuance Costs
Laba Komprehensif Tahun Berjalan Total Comprehensive Income for the Year
Sebelum Penyesuaian Proforma -- -- -- -- -- -- 9,326,862,312 9,326,862,312 (2,361,300,134) 6,965,562,178 Before Proforma Adjustment
SALDO PER 31 DESEMBER 2014 366,500,000,000 144,577,269,116 169,629,244,210 -- 314,206,513,326 -- 9,304,702,312 690,011,215,638 241,917,934,421 931,929,150,059 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2014286,500,000,000
Equity Atributable to Owners of the Parent
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/
Tambahan Modal Disetor - Neto / Additional Paid in Capital - Net
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements Draft Final/March 31, 2015 5 Paraf/sign: Paraf/ Approval
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS CONSOLIDATED STATEMENTS OF KONSOLIDASIAN CASH FLOWS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
Catatan/ 2014 2013
Note Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan dari Pelanggan 142,144,542,979 94,370,731,621 Cash Received from Customers
Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga (125,790,201,810) (18,286,703,232) Payments to Suppliers and Third Parties
Pembayaran Karyawan (107,870,383,039) (66,942,257,220) Payments to Employees
Penerimaan Penghasilan Bunga 4,285,647,907 152,653,155 Interest Income Received
Pembayaran Pajak (3,211,280,213) (2,449,283,920) Payment of Taxes
Pembayaran Bunga dan Beban Keuangan (13,554,411,568) (20,649,894,332) Payments for Interest and Finance Charges
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi (103,996,085,744) (13,804,753,928) Net Cash Used in Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Pengeluaran untuk Hak Atas Tanah (18,274,068,159) (6,628,359,059) Payments for Landrights
Uang Muka Investasi Saham 6 (14,450,000,000) -- Advances for Investment Shares
Uang Muka Pembangunan Pabrik -- (796,633,863) Advances for Mills Construction
Aset Tetap dan Piranti Lunak Acquisition of Property, Plant and Equipment and Software
Penjualan -- 68,471,000 Selling
Perolehan (1,575,272,069) (28,408,293,667) Purchasing
Pemeliharaan Tanaman Perkebunan Maintenance of
Belum Menghasilkan (59,955,272,976) (48,947,158,317) Immature Plantations
Cassie atas Pinjaman Entitas Anak (79,659,394,250) -- Cassie of a subsidiary's Loan
Akuisisi Entitas Anak 31 (4,846,395,053) -- Acquisiiton of Subsidiary
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (178,760,402,507) (84,711,973,906) Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Penambahan Modal Saham melalui Penawaran Umum Saham Perdana Proceeds from Initial Public Offering
Penerimaan 230,400,000,000 -- Proceed
Biaya Emisi Saham (5,822,730,884) -- Issuance Cost
Utang Bank - Jangka Panjang Long-term Bank Loans
Penerimaan 872,681,488,415 -- Proceeds
Pembayaran (114,484,876,371) (36,295,895,524) Payment
Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan (15,600,415,047) (12,282,925,344) Payments of Obligations Under Finance Lease
Pembayaran Bunga dan Beban Keuangan (27,443,138,989) Payments for Interest and Finance Charges
Utang Bank - Jangka Pendek Short-term Bank Loan
Penerimaan 61,335,000,000 157,748,000,000 Proceeds
Pembayaran (186,032,000,000) (39,961,000,000) Payment
Pihak-Pihak Berelasi Related Parties
Penerimaan 10,504,576,408 6,061,875,905 Proceeds
Pembayaran (60,998,705,900) -- Payment
Pinjaman dari Pihak Ketiga Borrowing from Third Parties
Penerimaan 5,738,400,000 49,797,300,000 Proceeds
Pembayaran (61,543,488,916) -- Payment
Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Provided by
Aktivitas Pendanaan 708,734,108,716 125,067,355,037 Financing Activities
PENINGKATAN BERSIH NET INCREASE IN
KAS DAN SETARA KAS 425,977,620,465 26,550,627,202 CASH AND CASH EQUIVALENTS
DAMPAK SELISIH KURS ATAS EFFECT OF FOREIGN EXCHANGE ON
KAS DAN SETARA KAS 19,411,121,444 1,084,516,852 CASH AND CASH EQUIVALENTS
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS
AWAL TAHUN 3 41,585,005,090 13,949,861,036 AT BEGINNING OF THE YEAR
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS
AKHIR TAHUN 3 486,973,747,000 41,585,005,090 AT END OF THE YEAR
Aktivitas Non-kas disajikan pada Catatan 36 Non-cash activities presented in Note 36
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
Draft Final/March 31, 2015 6 Paraf/sign:
1. Umum 1. General
1.a Pendirian Perusahaan
PT Golden Plantation (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 5 Desember 2007 berdasarkan Akta No. 1, dibuat oleh Syarifah Chozie, S.H., M.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah memperoleh pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik lndonesia No. AHU-01623.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 14 Januari 2008 dan telah dicatat pada Daftar Perseroan No. AHU-0002547.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 14 Januari 2008. Anggaran Perusahaan telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Akta No. 37 tanggal 11 September 2014 mengenai perubahan nilai nominal saham Perusahaan yang semula sebesar Rp1.000.000 per saham menjadi Rp100 per saham dan persetujuan perubahan nama Perusahaan menjadi PT Golden Plantation Tbk, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta Utara dan telah memperoleh pengesahan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik lndonesia No. AHU-07898.40.20.2014 tanggal 12 September 2014.
1.a The Company’s Establishment PT Golden Plantation (“the Company”) was established on December 5, 2007 based on the Deed No. 1 which was made in the presence of Syarifah Chozie, S.H., M.H., a notary in Jakarta. The Deed of establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rigths of Republic Indonesia in his decree No. AHU-01623.AH.01.01.Tahun 2008 dated January 14, 2008 and registered in Company List No. AHU-0002547.AH.01.09.Tahun 2008 dated January 14, 2008. The Company’s articles of association has been amended several times, and the latest Deed No. 37 dated September 11, 2014 and regarding change in nominal value of share which previously amounting to Rp1,000,000 per shares to Rp100 per shares and approval change in the Company’s name to PT Golden Plantation Tbk, which was made in the presence of Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., a notary in North Jakarta and was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of Republic Indonesia in his decree No. AHU-07898.40.20.2014 dated September 12, 2014.
Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha meliputi usaha dalam bidang perkebunan dan pertanian.
In accordance with Article 3 of the Company’s articles of association, its scope of business activities is plantation and agriculture.
Perusahaan berkantor di Gedung Alun Graha, Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH No. 233 Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.
The Company’s office is located at Alun Graha Building, Jl. Prof. Dr. Soepomo, S.H., No. 233 Menteng Dalam Village, Tebet District, South Jakarta.
Perusahaan merupakan entitas anak dari PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
The Company is a subsidiary of PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
1.b Penawaran Efek Perusahaan Penawaran umum saham perdana Perusahaan sejumlah 800.000.000 lembar saham biasa kepada masyarakat dan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No.S-527/D.04/2014 pada tanggal 11 Desember 2014 dan selanjutnya seluruh saham dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Desember 2014.
1.b The Company’s Public Offering The company's initial public offering some 800,000,000 shares of common stock to the public and has received an effective statement from the Financial Services Authority in His letter No. S-527/D.04/2014 on December 11, 2014 and subsequently all shares listed on the Indonesia Stock Exchange on December 23, 2014.
Bersamaan dengan penawaran umum saham perdana Perusahaan, Perusahaan menerbitkan 1.000.000.000 lembar waran seri I yang berlaku pada 23 Desember 2015 sampai dengan 20 Desember 2017 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp288 untuk setiap waran.
In the same time with Company’s initial public offering, the Company issued 1,000,000,000 I series of warrant that applied from December 23, 2015 until December 20, 2017 with exercise price of Rp288 per warrant.
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
7
Jumlah Aset/
Total Assets
Tahun Operasi Percentage of
Komersial/ Ownership
Domisili/ Jenis Usaha/ Commercial 2014 2014
Domicile Activities Operation % Rp
Pemilikan Langsung/ Direct Ownership
PT Bumiraya Investindo Jakarta Industri Perkebunan Kelapa Sawit/ 1993 64.95 1,682,606,639,199
Palm Oil Plantations
Pemilikan tidak Langsung/ Indirect Ownership
Melalui/ Through PT Bumi Raya Investindo:
PT Charindo Palma Oetama Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ 2006 99.99 204,636,107,170
Palm Oil Plantations
PT Muarobungo Plantation Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ -- 99.99 120,549,687,231
Palm Oil Plantations
PT Airlangga Sawit Jaya Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ 2006 99.99 139,326,702,690
Palm Oil Plantations
PT Mitra Jaya Agro Palm Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ 2000 99.99 241,080,274,989
Palm Oil Plantations
PT Tugu Palma Sumatera Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ -- 99.96 27,309,859,911
Palm Oil Plantations
Pemilikan tidak Langsung/ Indirect Ownership
Melalui/ Through PT Muarobungo Plantation:
PT Tandan Abadi Mandiri Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ -- 100.00 46,188,762,789
Palm Oil Plantations
PT Persada Alam Hijau Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ 2014 99.99 109,436,367,328
Palm Oil Plantations
Entitas Anak/
Subsidiary
Persentase
Kepemilikan/
Pada tanggal 30 Juni 2014, Perusahaan mengakuisisi 64,95% kepemilikan di PT Bumiraya Investindo (BRI) dari PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, entitas induk, dengan nilai akuisisi sebesar Rp284.000.000.000. Transaksi akuisisi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali" (lihat Catatan 2.p). Terdapat selisih bersih antara harga perolehan saham dengan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi sebesar Rp169.629.244.210. BRI merupakan entitas induk dari PT Charindo Palma Oetama, PT Muara Bungo Plantation, PT Airlangga Sawit Jaya, PT Mitra Jaya Agro Palma, PT Tugu Palma Sumatera dan PT Tandan Abadi Mandiri. Sehubungan dengan hal tersebut laporan keuangan konsolidasi PT Golden Plantation Tbk dan entitas anak untuk tahun 2013 telah disajikan untuk menggambarkan seolah-olah akuisisi tersebut telah terjadi sejak tanggal 1 Januari 2013.
On June 30, 2014, the Company acquired 64.95% ownership in PT Bumiraya Investindo (BRI) from PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, parent entity, at the acquisition cost of Rp284,000,000,000. The acquisition transactions were recorded in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2012) “Business Combination for Entities Under Common Control” (see Note 2.p). There was net difference between the purchase price and the proportionate of stocks on net book value of assets of the subsidiary acquired amounted to Rp169,629,244,210. BRI is the parent entity of PT Charindo Palma Oetama, PT Muara Bungo Plantation, PT Airlangga Sawit Jaya, PT Mitra Jaya Agro Palma, PT Tugu Palma Sumatera and PT Tandan Abadi Mandiri. In relation with such matter, the consolidation financial statements of PT Golden Plantation Tbk and its subsisiaries have been presented to reflect that as if such acquisition had been since January 1, 2013.
Pada tanggal 12 Desember 2014, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Persada Alam Hijau (PAH) dari PT Profindo Putra Utama, pihak ketiga, dengan nilai akuisisi sebesar Rp4.972.372.596. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis (lihat Catatan 31).
On December 12, 2014, the Company acquired 99.99% ownership in PT Persada Alam Hijau (PAH) from PT Profindo Putra Utama, third party, at the acquisition cost of Rp4,972,372,596. This transaction is a business combination (see Note 31).
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
8
1.d Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
Berdasarkan Akta No. 80, tahun 2013 yang dibuat di hadapan notaris B. Andy Widyanto, S.H., notaris di Tangerang dan Akta No. 37, tahun 2014 yang dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
1.d Board of Commissioners, Director and Employees Based on the Deed No. 80, in 2013 which has made in the presence of B. Andi Widyanto, S.H., a notary in Tangerang and Deed No. 37, in 2014 which has made in the presence of Humberg Lie, S.H., M.Kn., a notary in Jakarta, the composition of Board of Commissioner and Director as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014 2013
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Koh Bing Hock* Stefanus Joko Mogoginta Commissioner
Komisaris Independen Gillbanks Anthony Michael -- Commisoner
Komisaris Jaka Prasetya -- Indepndent Commisioner
*Merangkap Komisaris Independen *also as Independent Commisioner
Direksi Directors
Direktur Budhi Istanto Suwito Yulianni Liyuwardi Director
Direktur Tidak Terafiliasi Idris Adlin -- Unafiliated Director
Direktur Tidak Terafiliasi Kanya Lakshmi Sidarta -- Unafiliated Director
Komite Audit Audit Committee
Ketua Koh Bing Hock -- Head of Committee
Anggota Lita Chritiana -- Member of Comittee
Anggota Erna Suyani -- Member of Comittee
Corporate Secretary Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dijabat oleh Noor Vito Priyantomo.
The Company’s corporate secretary as od December 31, 2014 is Noor Vito Priyantomo.
Pada tanggal 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 jumlah keseluruhan karyawan tetap Perusahaan dan entitas anak (“Grup”) adalah masing-masing sebesar 177 dan 176.
As of December 31, 2014 and 2013 the Company and subsidiaries (“Group”) have 177 and 176 permanent employees, respectively (unaudited).
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan 2. Summary of Significant Accounting Policies
2.a Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang meliputi Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta peraturan Otoritas Jasa Keuangan (sebelumnya Bapepam-LK) No.VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan Emiten/ Perusahaan Publik” sesuai Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7 dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.
2.a Compliance with Financial Accounting Standards (FAS) The Group’s consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statements and the Interpretations as issued by Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) and Regulation of Finance Services Authority (formerly Bapepam-LK) No. VIII.G.7 regarding the “Guidance of Financial Statements Presentation of Issuers/ Public Company” as set forth in decree No. KEP-347/BL/2012 regarding the amendment to Regulation No. VIII.G.7 and other accounting provisions which prevailing in the Capital Market.
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
9
2.b Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
2.b Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements have been prepared on a going concern assumption and using the accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows. The basis of measurement in the preparation of these consolidated financial statements is the historical cost concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi dilaporkan menggunakan metode langsung.
The consolidated statements of cash flows have been presented by classifying the activities into operating, investing and financing. The cash flows from operating activities were prepared using the direct method.
Mata uang fungsional Grup adalah Rupiah. Transaksi dicatat menggunakan mata uang fungsional. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah.
The functional currency of the Group is Indonesian Rupiah. Transactions are recorded using the functional currency. The reporting currency used in the preparation of these consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah.
Interpretasi atas SAK (ISAK) yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2014 adalah ISAK No. 27 “Pengalihan Aset dari pelanggan” dan ISAK No. 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”.
Interpretation on accounting standard (ISAK) for the first time for the financial year beginning January 1, 2014 is ISAK No. 27 “Transfer of Assets from Customers” and ISAK No. 28 “Extingushing Financial Liabilities with Equity Instruments”.
Penerapan ISAK No. 27 “Pengalihan Aset dari pelanggan” dan ISAK No. 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2014 tidak relevan, serta tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau tahun sebelumnya.
Implementation of ISAK No. 27 “Transfer of Assets from Customers” and ISAK No. 28 “Extingushing Financial Liabilities with Equity Instruments” with an effective date January 1, 2014 not relevant and did not result in changes to the Group’s accounting policies and had no effect on the amounts reported for the current period or prior financial years.
2.c Prinsip-Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada Catatan 1.c.
2.c Principles of Consolidation The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities in which the Company has the ability to directly or indirectly exercise control with ownership percentage of more than 50%, as described in Note 1.c.
Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara
sesuai perjanjian dengan investor lain; b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan
dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara
Control also exists when the parent owns half or less of the voting power of an entity when there is:
a. power over more than half of the voting rights by
virtue of an agreement with other investors; b. power to govern the financial and operating
policies of the entity under a statute or an agreement;
c. power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
10
dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau
d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
governing body and control of the entity is by that board or body; or
d. power to cast the majority of votes in the meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.
Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif.
The entities are consolidated from the date on which effective control was transferred to the Company and are no longer consolidated when the Company ceases to have effective control.
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Grup yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Grup sebagai satu kesatuan.
The effects of all significant transactions and balances between companies within the Group have been eliminated in the consolidated financial statements to reflect the financial position and results of operations of the Group as one business entity.
Kepentingan nonpengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham nonpengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak.
The non-controlling interest in the net income (loss) and equity of a subsidiary is stated as a proportion of the non-controlling shareholders in the net income (loss) and equity of subsidiary.
Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada entitas induk.
Non-controlling interest balance reflects the portion of profit or loss and net assets of subsidiaries that are not attributable directly or indirectly to the parent entity, that presented in the consolidated statements of comprehensive income and within equity in the consolidated statement of financial position, separately from the attributable to parent entity.
2.d Kas dan Setara Kas
Kas terdiri dari saldo kas dan simpanan di bank yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya.
2.d Cash and Cash Equivalent Cash consist of cash on hand and in banks, are not used as collateral and not restricted.
Setara kas merupakan deposito berjangka dengan jatuh tempo sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya.
Cash equivalent consists of time deposits with maturities of not more than or equal to three (3) months from the date of placement and are not restricted.
2.e Persediaan
Persediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan. Harga perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan kondisi yang diinginkan. Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah taksiran harga jual persediaan yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual barang tersebut. Harga perolehan dihitung dengan menggunakan metode Masuk Pertama Keluar Pertama.
2.e Inventories Inventories are carried at the lower of cost and net realizable value (NRV). Acquisition cost includes all costs to acquire the inventories and bringing them to their intended location and condition. NRV is the estimated fair selling price of inventory less the estimated cost to complete and cost to sell. Cost is determined using the First-In First-Out method.
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
11
Persediaan bibitan akan direklasifikasi ke tanaman belum menghasilkan ketika bibit tanaman ditanam pada tanah perkebunan.
Nurseries will be reclassified to immature plants when grown in soil seeds plantation crops.
Penyisihan untuk persediaan usang ditetapkan berdasarkan penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan.
An allowance for obsolete inventories is provided based on the periodic review of the condition of the inventories.
2.f Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka akan diamortisasi sesuai jangka waktu manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.
2.f Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefitted by using straight-line method.
2.g Perkebunan Plasma
Pengembangan perkebunan plasma dibiayai oleh kredit investasi perkebunan plasma dari bank atau melalui pembiayaan sendiri. Biaya-biaya yang terjadi dalam tahap pengembangan perkebunan plasma sampai perkebunan plasma tersebut diserahkan kepada petani plasma dikapitalisasi. Akumulasi biaya pengembangan perkebunan plasma disajikan sebesar nilai bersihnya setelah dikurangi dengan kredit investasi yang diterima sebagai aset atau liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
2.g Plasma Plantations Development of plasma plantations is financed by plasma plantation investment credits from bank or by self-financing. Costs incurred during the development phase up to the handover of the plasma plantation to plasma farmers are capitalized. The accumulated development costs are presented net of loans received, as assets or liabilities in the consolidated statements of financial position.
Selisih antara akumulasi biaya pengembangan dengan nilai konversi (jumlah yang disepakati antara bank dan petani plasma) dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat perkebunan plasma diserahkan ke petani plasma.
The difference between the accumulated development costs and the conversion value (the amount agreed between the bank and the plasma farmers) is charged to the consolidated statements of comprehensive income when the land is handed over to plasma farmers.
2.h Sewa
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut.
2.h Lease The determination of whether an arrangement is a lease agreement or lease agreement containing the substance of the agreement based on the inception date and whether the fulfillment of the agreement depends on the use of an asset and the agreement provides a right to use the asset.
Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Grup sebagai Lessee Pada awal masa sewa, Grup mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal kontrak.
Leases are classified as finance leases if the lease substantially transferred all the risks and benefits related to ownership of the asset. Leases are classified as operating leases if the lease did not substantially transfer all the risks and benefits related to ownership of the asset. Group as Lessee At the beginning of the lease term, the Group recognizes finance leases as assets and liabilities in the consolidated statements of financial position at fair value of the leased property or the present value of the minimum lease payments, if the present value is lower than the fair value. The valuation of a lease
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
12
Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap yang dimiliki Grup.
Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
is determined at the initial contract. The discount rate used in calculating the present value of the minimum lease payments is the implicit interest rate of the lease, if practicable. If not, the discount rate used is the level of the lessee's incremental borrowing rate applied. Initial direct costs of the lessee are capitalized and recognized as an asset. Leased asset depreciation policy is consistent with the policy for the property and equipment owned by Group. Under an operating lease, the Group recognizes lease payments as an expense on a straight-line basis over the lease term.
2.i Aset Tetap
Aset tetap dicatat berdasarkan model biaya yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada, kecuali tanah yang dicatat pada harga perolehan dan tidak didepresiasi.
2.i Property, Plant and Equipment Property, plant and equipment are recorded based on cost model which stated at cost less their accumulated depreciation and accumulated impairment losses, if any, except for land which are carried at cost and are not depreciated.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, biaya pinjaman dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of property, plant and equipment is acquisition cost, borrowing cost and any directly attributable costs in bringing the property, plant and equipment to its working condition and location for its intended use.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the asset as follows:
Tahun/Years
Bangunan 10 – 20 Buildings Prasarana Umum 8 Infrastructures Mesin dan Alat Berat 4 – 20 Machinery and Heavy Equipment Pabrik 20 Mills Kendaraan 4 – 8 Vehicles Peralatan dan Perabot Kantor 4 – 8 Office Furniture and Fixtures Biaya-biaya setelah perolehan awal dimasukkan di dalam nilai tercatat aset dan diakui secara terpisah, hanya jika terdapat kemungkinan besar biaya yang dikapitalisasi tersebut akan memberikan manfaat ekonomis bagi Grup dan dapat diukur secara andal. Nilai tercatat dari komponen yang diganti dihapusbukukan.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount and recognized as a separate asset, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of replaced parts is written-off.
Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan lainnya diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.
All other repairs and maintenance are charged to the consolidated statements of comprehensive income during the financial period in which they are incurred.
Ketika aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dilepas, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya serta akumulai penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari aset tetap yang bersangkutan
When property, plant and equipment are retired or otherwise disposed-off, their acquisition cost and related accumulated depreciation and accumulated impairment value, if any, are removed from the
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
13
dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
accounts and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statements of comprehensive income.
Aset dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dalam aset tetap. Seluruh biaya yang dikeluarkan, termasuk biaya pinjaman yang digunakan untuk konstruksi aset terkait selama periode konstruksi, dikapitalisasi. Aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke aset tetap yang tepat pada saat aset tersebut selesai dikerjakan atau siap digunakan.
Construction in progress is presented as part of property, plant and equipment. All incurred expenditures, including borrowing cost used for construction of such assets during the construction period, are capitalized. Construction in progress is transferred to the appropriate plant and equipment account when the construction is completed or ready for its intended use.
Grup melakukan penelaahan berkala atas nilai residu, umur manfaat serta metode penyusutan dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
The Group periodically review the asset’s residual values, useful lives and depreciation method and adjusted if different from prior estimations.
2.j Tanaman Perkebunan Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan termasuk biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan dan biaya tidak langsung lainnya yang diukur secara proporsional berdasarkan luas hektar tanam.
2.j Plantations Immature plantations is recognized at cost which consist of cost of preparation, planting, manuring and upkeeping, including borrowing cost used to finance the development of immature plantations and other indirect cost which are measured in proportion to the area wide of the fields.
Pada saat tanaman sudah menghasilkan, akumulasi harga perolehan tersebut direklasifikasi ke tanaman menghasilkan. Tanaman menghasilkan disusutkan dengan metode garis lurus selama taksiran masa produktif selama 25 tahun.
Once the plantations have matured, accumulations of cost are reclassified to matured plantations. Matured plantations are depreciated using the straight-line method according to its estimated useful life of 25 years.
2.k Biaya Pinjaman Biaya pinjaman yang timbul dari pinjaman bank dan lembaga keuangan dan pinjaman lainnya yang diperoleh untuk membiayai pengembangan tanaman perkebunan belum menghasilkan dan pembangunan mesin dikapitalisasi ke masing-masing tanaman perkebunan dan aset tetap. Biaya tersebut merupakan beban bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan selisih kurs yang diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga. Kapitalisasi dihentikan pada saat tanaman perkebunan belum menghasilkan menjadi tanaman menghasilkan dan mesin siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya.
2.k Borrowing Cost Borrowing costs incurred on bank loan and financial institutions and other loan obtained to finance development of immature plantation and building machinery are capitalized to the respective plantion and property and equipments. This cost is interest expense calculated with effective interest method and foreign exchanges differences that they are regarded as an adjustment to interest cost. Capitalization ceases upon the immature plantation become mature plantation and the machinery is ready for their intended use.
2.l Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan Seluruh biaya sehubungan dengan perolehan hak tanah ditangguhkan hingga hak tersebut diperoleh.
2.l Deferred Landrights Costs All costs related to acquisition of landrights is deferred until the right is obtained.
2.m Aset Takberwujud Biaya sehubungan dengan pembelian piranti lunak komputer dan biaya pemutakhirannya ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa manfaatnya.
2.m Intangible Assets Costs incurred for the purchase of computer software and the related cost to renew the program are deferred and amortized using the straight-line method over their useful lives.
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
14
Biaya perolehan perangkat lunak akuntansi yang diperoleh, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 5 (lima) tahun.
Acquisition cost accounting software, is deferred and amortized using the straight-line method based on the estimated useful lives for 5 (five) years.
Goodwill timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal dimana pengendalian diperoleh.
Goodwill arising in a business combination is recognized as an asset on the date that the control is acquired.
Goodwill pada tanggal akuisisi yang diukur sebagai selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi, dan nilai wajar kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh Perusahaan pada pihak yang diakuisisi di atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih.
Goodwill is measured as the excess of the sum of the consideration transferred, the amount of any noncontrolling interests in the acquiree, and the fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree over the net of the acquisition date amounts of the identifiable assets acquired and the liabilities taken over.
Goodwill negatif timbul dari pembelian dengan diskon, diakui segera sebagai keuntungan dalam laba tahun berjalan. Keuntungan tersebut diatribusikan kepada pihak pengakuisisi.
The negative goodwill that resulted from purchases with discount is recognized as gain in profit or loss. The gain is attributed to the acquirer.
Goodwill diuji setiap tahun untuk penurunan dan diakui sebesar kerugian penurunan biaya perolehan dikurangi akumulasi. Penurunan kerugian pada Goodwill tidak dapat dipulihkan. Keuntungan atau kerugian atas divestasi entitas termasuk nilai tercatat Goodwill terkait dengan entitas yang dijual dijual.
Goodwill is tested annually for impairment and carried at cost less accumulated impairment losses. Impairment losses on goodwill are not reversed. Gains or losses on the disposal of an entity include the carrying amount of goodwill relating to the entity sold.
Goodwill dialokasikan terhadap unit penghasil kas untuk tujuan mengujian penurunan nilai. Alokasi dilakukan terhadap masing-masing unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas yang diharapkan untuk memperoleh keuntungan dari kombinasi bisnis di mana Goodwill timbul.
Goodwill is allocated to cash-generating units for the purpose of impairment testing. The allocation is made to those cash-generating units or groups of cash-generating units that are expected to benefits from the business combination which resulted the goodwill.
2.n Investasi pada Entitas Asosiasi
Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana investor (yaitu Perusahaan atau entitas anak, mana yang bertindak sebagai investor) mempunyai pengaruh yang signifikan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut. Pengaruh signifikan dianggap ada jika investor memiliki 20% atau lebih hak suara investee, baik langsung maupun tidak langsung.
2.n Investment in Associates An associate is an entity in which the investor (i.e., the Company or subsidiary, which acts as an investor) has a significant influence to participate in decision making on financial and operational policies of the investee, but does not control or jointly control those policies. Significant influence is presumed to exist if the investor owns 20% or more of the voting rights of the investee, either directly or indirectly.
Investasi pada entitas asosiasi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Nilai tercatat tersebut ditambah atau dikurangi untuk mengakui bagian laba atau rugi setelah tanggal perolehan sesuai dengan persentase pemilikan, dan dikurangi dengan dividen yang diterima (metode ekuitas).
Investment in associate are initially recognized at cost. The carrying amount is increased or decreased by the share in the profit or loss of the investee after the date of acquisition in proportion with the percentage of ownership and reduced by dividends received (equity method).
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
15
Nilai tercatat tersebut juga disesuaikan jika terdapat perubahan dalam proporsi bagian investor atas entitas asosiasi yang timbul dari pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi. Penyesuaian tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif lain investor.
The carrying amount is also adjusted if there is a change in the investor's proportionate interest in the investee arising from the investee’s other comprehensive income. Those changes are recognized in other comprehensive income of the investor.
2.o Imbalan Kerja
Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Grup dalam suatu periode akuntansi.
2.o Employmee Benefits Short-term employee benefits Short-term employee benefits are wages, salaries and social security contribution. Short-term employee benefits is recognized at undiscounted amount when an employee has rendered service to the Group during an accounting period.
Imbalan Pascakerja Imbalan pascakerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen dan penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.
Post-employment Benefits Post-employment benefits are unfunded defined-benefits plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value of defined-benefits reserve, related current service costs and past service costs is the Projected Unit Credit. Current service costs, interest costs, vested past service cost, and effects of curtailments and settlements (if any) are charged directly to current operations. Past service costs which are not yet vested and actuarial gains or losses for working (active) employees are amortized during the employees’ average remaining years of service, until the benefits become vested.
Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika dan hanya jika, Grup berkomitmen untuk: a. Memberhentikan seorang atau sekelompok
pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau
b. Menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara suka rela.
Termination benefits is recognized if and only if, the Group is committed to either: a. Terminate the employment of an employee or
group of employees before the normal retirement date; or
b. Provide termination benefits as a result of an offer made in order to encourage voluntary redundancy.
2.p Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
Kombinasi bisnis antara entitas sepengendali berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam satu kelompok yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas dalam kelompok perusahaan tersebut.
2.p Business Combination between Entities under Common Control Business combination between entities under common control, such as transfers of assets, liabilities, shares or other ownership instruments by re-organizing entities within the same group, do not represent changes of ownership in terms of economic substance and thus do not result in a gain or loss for the group companies as a whole or for the individual entity in the group.
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
16
Karena kombinasi bisnis antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset ataupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.
Since business combination between companies under common control do not result in changes in economic substance of ownership in transferred assets, shares, liabilities or other ownership instruments, the transferred assets or liabilities (in legal form) are recorded at book value in a manner similar to business combination transactions using the pooling of interest method.
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut bukan merupakan Goodwill. Selisih tersebut dicatat sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas Sepengendali” dan disajikan dalam pos tambahan modal disetor sebagai unsur ekuitas. Akun ini tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba.
The difference between transfer price and book value is not a Goodwill.The difference is recorded as "Difference in Value of Entity under Common Control" and presented as a component of equity. This account can not be recognized as realized profit or loss nor reclassified as retained earning.
2.q Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham merupakan biaya yang berkaitan
dengan penerbitan saham Perusahaan. Biaya ini mencakup fee dan komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, biaya pencetakan dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan efek ekuitas di bursa efek, dan biaya promosi. Biaya emisi saham dicatat sebagai pengurang modal disetor dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Tambahan Modal Disetor”.
2.q Stock Issuance Cost Stock issuance cost represents expenses related with the issuance of Company’s stock. It consists of fees and commissions paid to underwriter, supporting institutions and professions to capital market, printing expenses of registration documents, listing expenses in stock exchange and promotional expenses. Stock issuance cost is recorded as a reduction to issued capital and presented as part of Stockholders’ Equity under “Additional Paid-in Capital”.
2.r Pengakuan Pendapatan dan Beban
Grup mengakui pendapatan menggunakan metode akrual. Pendapatan dari penjualan diakui saat barang telah diserahkan kepada pembeli. Beban produksi kebun terdiri dari beban langsung dan tidak langsung. Beban tidak langsung adalah beban yang tidak dapat dialokasikan ke kegiatan tertentu.
Selama tanaman belum menghasilkan, maka seluruh biaya yang berhubungan dengan pemeliharaan tanaman tersebut dikapitalisasikan ke nilai tanaman tersebut. Jika Grup telah mempunyai area tanaman menghasilkan, maka bagian atas beban produksi kebun dibebankan sesuai dengan proporsi luas areanya. Setelah status tanaman menghasilkan, maka semua biaya yang berhubungan dengan pemeliharaan tanaman menjadi beban produksi.
2.r Revenue and Expense Recognition The Group recognize revenue using the accrual method. Revenue from sales are recognized when goods have been delivered to the customer. Plantation production costs consist of direct and indirect costs. Indirect cost is an expense which could not be traced to specific activities.
During immature plantations, all expenses related to plantation cultivation are capitalized to immature plantations value. If the Group have matured plantations area, the portion of plantation production cost are charged to the area width proportionally. After all plantations have matured, all expenses related to plantation cultivation are charged as production cost.
Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognized when incurred. 2.s Pajak Penghasilan
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
2.s Income Tax All temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying value for financial reporting purposes are recognized as deferred tax using the balance sheet method. Currently enacted tax rates are used to determine deferred tax.
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
17
Saling hapus atas aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan, jika dan hanya jika, Grup: 1. memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum
untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan
2. aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas pajak yang sama atas entitas kena pajak yang sama.
The deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset, if and only if, the Group: 1. has a legally enforceable right to set-off current
tax asset against current tax liability; and
2. the deferred tax asset and the deferred tax liability relate to income taxes levied by the same tax authority on the same taxable entity.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan yang akan digunakan pada saat aset dipulihkan atau liabilitas dilunasi.
Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted at the reporting date and are expected to apply when the related deferred income tax asset is realized or the deferred income tax liability is settled.
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi.
Deferred tax assets relating to the carryforward of unused tax losses are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilized.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.
Adjustments to tax obligations are recognized when an assessment letter is received or, if an objection submitted, when the result of the decision for the objection determined, or if appealed, when the result of the decision on appeal from tax court is determined.
Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yaitu laba yang dihitung sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
Grup melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Grup: 1. Memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum
untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan
2. Bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Current income tax is recognized based on taxable income for the year which is determined in accordance with the current income tax regulations.
The Group off-set current tax assets and current tax liabilities if, and only if, the Group: 1. Has legally enforceable right to set-off the
recognized amounts; and
2. Intends to settle on a net basis or to realize the assets and settle liabilities simultaneously.
2.t Saldo dan Transaksi dalam Mata Uang Asing
Mata uang fungsional Grup adalah Rupiah. Mata uang selain mata uang fungsional adalah mata uang asing. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs spot yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.
2.t Transaction and Balances in Foreign Currencies The Group’s functional currency is Rupiah. Currency other than the functional currency is a foreign currency. Transactions involving foreign currencies are recorded at the exchange rates prevailing at the time the transactions are made.
Pada tanggal laporan keuangan, pos moneter dalam mata uang asing disesuaikan menggunakan kurs penutup yang berlaku, yaitu:
At each reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies were adjusted to reflect the exchange rates prevailing at the time, with the following conversion rates:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
18
2014 2013
Rp Rp
USD 1 (Dolar Amerika) 12,440 12,189 US Dollar (USD) 1
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan.
The resulting gains or losses on foreign currencies are credited or charged to the current year of consolidated statement of comprehensive income.
Sedangkan pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam mata uang asing diukur menggunakan kurs pada tanggal transaksi dan pos moneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing diukur menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditetapkan.
Whereas the non-monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies were measured using the exchange rate on transaction date and monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies were measured at fair value using the exchange rate on the date of fair value measurement.
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan.
The resulting gains or losses on foreign currencies are credited or charged to the current year of consolidated statement of comprehensive income.
2.u Instrumen Keuangan
Aset Keuangan Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
2.u Financial Instruments Financial Assets The Group classify its financial assets in the following categories (i) financial assets at fair value through profit or loss; (ii) loans and receivables; (iii) held-to-maturity investments; and (iv) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose of financial assets’ acquisition. Management recognizes financial assets’ classification at initial acquisition.
(i) Aset keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar
Melalui Laba Rugi (FVTPL) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi (FVTPL) adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui pada nilai wajarnya. Biaya transaksi sehubungan dengan perolehannya diakui pada laporan laba rugi periode berjalan. Selanjutnya, aset keuangan FVTPL disajikan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dan perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
(i) Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Financial assets at fair value through profit or loss(FVTPL) are financial assets held for trading. Financial assets are classified as held for trading when they are acquired principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term and there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit-taking. Derivatives are classified as assets held for trading, except for a derivative that is designated and effective as hedging instruments. At initial recognition, the financial asset measured at fair value through profit or loss recognized at fair value. Transaction costs related to the acquisition are recognized in the current period profit or loss. Subsequently, financial assets FTVPL are carried at fair value with gains or losses from changes in fair value are recognized in statements of comprehensive income.
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
19
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup tidak memiliki aset keuangan yang diukur ada FVTPL.
As of December 31, 2014 and 2013, the Group has no financial assets at FVTPL.
(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
(ii) Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. At initial recognition, loans and receivables are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang adalah kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya, aset keuangan tidak lancar lainnya dan piutang berelasi non-usaha.
As of December 31, 2014 and 2013, the financial assets, classified as loans and receivables are cash and cash equivalents, trade receivable, other current financial assets, other current non-financial assets, due from related party non-trade.
(iii) Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
(HTM) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: a. Investasi yang pada saat pengakuan awal
ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada FVTPL;
b. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
c. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
(iii) Held-to-Maturity (HTM) Investments
HTM investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that Management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
a. Investments which from initial recognition
were designated as financial assets measured at FVTPL;
b. Investments which were designated as available-for-sale financial assets; and
c. Investments that meet the definition of loans and receivables.
Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
These are initially recognized at fair value including transaction cost and subsequently measured at amortized cost, using the effective interest rate method.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup tidak memiliki investasi yang dimiliki hingga jatuh temponya.
As of December 31, 2014 and 2013, the Group has no held-tomaturity investments.
(iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS)
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivative yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan kedalam tiga kategori sebelumnya.
(iv) Available-for-Sale (AFS) Financial Assets AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding catagories.
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
20
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada pendapatan komprehensif lainnya kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Available-for-sale financial assets are initially recognized at fair value, plus transaction costs, and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognized in other comprehensive income, except for impairment losses and foreign exchanges gains and losses, until the financial assets is derecognized. If an available-for-sale financial asset is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously recognized in the equity section will be recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter diakui sebagai laba atau rugi.
Impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets are recognized in profit or loss.
Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
The investments classified as AFS are as follows:
- Investasi pada saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya.
- Investasi dalam ekuitas saham yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, dicatat pada nilai wajar.
- Investments in shares of stock that do not have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% and other longterm investments are carried cost.
- Investments in equity shares that have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% and which are classified as AFS, are recorded at fair value.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup tidak memiliki aset keuangan tersedia untuk dijual.
As of December 31, 2014 and 2013, the Group has no available for sale financial assets.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial Liabilities and Equity Instruments Classification as debt or equity Financial liabilities and equity instruments issued by the Group’s are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definition of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Grup setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
Equity Instruments An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Group after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL; dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial Liabilities Financial liabilities are classified into (i) financial liabilities at FVTPL; and (ii) financial liabilities measured at amortized cost.
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
21
(i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada FVTPL Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
(i) Financial Liabilities at FVTPL Financial liabilities at FVTPL are the financial liabilities that are designated for trading. Financial liabilities are classified for trading if acquired primarily for the purpose of selling or repurchasing in the near term and there is evidence of a pattern of short-term profit taking. Derivatives are classified as trading liabilities except when designated and effective as hedging instruments.
Pada saat pengakuan awal seluruh liabilitas keuangan diakui pada nilai wajarnya setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
At initial recognition, financial liabilities are measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortized cost using effective interest rate method.
Pada 31 Desember 2014 dan 2013, Grup tidak memiliki liabilitas keuangan dalam kategori ini.
As of December 31, 2014 and 2013, the Group has no financial liabilities in this category.
(ii) Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan
Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
(ii) Financial Liabilities Measured at Amortized Cost Financial liabilities that are not classified as financial liabilities at FVTPL are categorized and measured using amortized cost.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, liabilitas keuangan yang dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi adalah utang usaha, liabilitas keuangan jangka pendek lainnya, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, beban akrual, utang bank jangka panjang, utang sewa pembiayaan dan utang pihak berelasi non-usaha.
As of December 31, 2014 and 2013, the financial liabilities that are classified into financial liabilities at amortized cost are accounts payable, other short-term financial liabilities, current employee benefits liabilities, accrued expenses, long-term bank loan, obligation under financial lease and due to related parties non-trade.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah
Impairment of Financial Assets Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
22
pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti objektif penurunan nilai.
For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
For certain categories of financial assets, such as receivables, the impairment value of assets are assessed individually. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Group’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The carrying amount of the financial assets is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written-off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written-off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi konsolidasian periode berjalan.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognized in other comprehensive income are reclassified to current period consolidated profit or loss.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara objektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through the consolidated statements of comprehensive income to the extent that the carrying amount of the
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
23
melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
investment on the date the impairment is reversed does not exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi periode berjalan tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.
In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognized in the current period of profit or loss are not reversed through the consolidated statements of comprehensive income. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in equity.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
Derecognition of Financial Assets and Liabilities
The Group derecognize a financial assets only when the contractual rights to the cash flows from the assets expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If Group neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred assets, the Group recognize its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Group retain substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralized borrowing for the proceeds received.
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Group derecognize financial liabilities if and only if the Group’s obligations have been discharged, cancelled or expire.
Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Effective Interest Method The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
24
Saling Hapus Instrumen Keuangan Offsetting of Financial Instruments Saling hapus aset dan liabilitas keuangan dan jumlah bersih disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi ketika terdapat hak secara hukum untuk saling hapus jumlah yang diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikannya secara neto atau untuk merealisasikan aset dan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount present in the consolidated statement of financial position when there is a legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Estimasi Nilai Wajar Fair Value Determination Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan harus diestimasi untuk tujuan pengakuan dan pengukuran atau pengungkapan.
The fair value of financial assets and liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan pengukuran nilai wajar dengan hirarki nilai wajar dengan tingkatan sebagai berikut: a. harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar
aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1);
b. input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga) (Tingkat 2); dan
c. input dari aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).
PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy: a. quoted prices (unadjusted) in active markets for
identical assets or liabilities (Level 1); b. inputs other than quoted prices included within
Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from prices) (Level 2); and
c. inputs for the asset or liability that are not
based on observable market data (unobservable inputs) (Level 3).
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan harga pasar yang berlaku pada tanggal pelaporan. Kuotasian harga pasar yang digunakan aset keuangan yang dimiliki Grup adalah harga penawaran kini sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan ask price, instrumen ini termasuk Tingkat 1.
The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted market prices at the reporting date. The quoted market price used for financial assets held by the Group is the current bid price, while financial liabilities use ask price, these instruments are included in Level 1.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian ini memaksimalkan penggunaan data pasar yang dapat diobservasi yang tersedia dan andal dengan meminimalisasi penggunaan estimasi. Jika semua input yang signifikan diperlukan untuk nilai wajar instrumen yang dapat diobservasi, instrumen ini termasuk Tingkat 2.
The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined using valuation techniques. These valuation techniques maximize the use of observable market data where it is available and rely as little as possible on estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in Level 2.
Bila satu atau lebih input yang signifikan tidak menggunakan data pasar yang tidak dapat diobservasi, instrumen ini termasuk pada Tingkat 3. Hal ini berlaku untuk efek modal yang tidak terdaftar pada bursa saham.
If one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in Level 3. This is the case for unlisted equity securities.
2.v Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya (“Perusahaan pelapor”):
2.v Related Party Transactions A related party is a person or entity that is related to the entity that is preparing its financial statements (referred to as the “reporting entity”).
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
25
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian
bersama atas Perusahaan pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas
Perusahaan pelapor; atau (iii) personal manajemen kunci Perusahaan
pelapor atau perusahaan induk Perusahaan pelapor.
a. A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: (i) has control or joint control over the
reporting entity; (ii) has significant influence over the
reporting entity; or (iii) is a member of the key management
personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
b. Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan
pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah
anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya perusahaan induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain);
(ii) Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya);
(iii) Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
(iv) Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang lain adalah perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga;
(v) Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan Perusahaan pelapor;
(vi) Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a); atau
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan).
b. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: (i) The entity and the reporting entity are
members of the same group (which means that each parent, subsidiaries and fellow subsidiary are related to the others);
(ii) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);
(iii) Both entities are joint ventures of the same third party;
(iv) One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;
(v) The entity is a post-employment benefits
plan for the benefits of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity;
(vi) The entity is controlled or jointly
controlled by a person identified in (a); or (vii) A person identified in (a) (i) has
significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
2.w Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
Jumlah yang dapat diperoleh kembali suatu aset non-keuangan diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi tahun berjalan.
2.w Impairment of Non-Financial Assets The amount of recoverable assets shall be estimated at the time of the events or changes in circumstances indicate that the carrying value may not be recoverable. An impairment loss is recognized in the current year.
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
26
Rugi penurunan nilai yang telah diakui pada periode sebelumnya dibalik, jika dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai. Jumlah tercatat aset yang meningkat karena pembalikan rugi penurunan nilai, tidak boleh melebihi jumlah tercatat seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan nilai pada periode sebelumnya.
The impairment loss which was recognized in prior periods is reversed if and only if there is a change in the estimates used to determine the assets recoverable amount since the last impairment loss was recognized. Recoverable amount can be recognized only by reversing an amount which has been recognized. This increase is a reversal of an impairment loss. Total assets increased due to the reversal of an impairment loss, should not exceed the carrying amount if the asset does not experience an impairment loss in the previous period.
2.x Informasi segmen 2.x Segment information
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya, menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis.
Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision-maker. The chief operating decision-maker is responsible for allocating resources, assessing performance of the operating segments and making strategic decisions.
2.y Kombinasi Bisnis
Perusahaan mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode akuisisi.
2.y Business Combination The Company accounts for each business combination by applying the acquisition method.
Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar pada tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan. Biaya terkait akuisisi diakui sebagai beban pada periode saat biaya tersebut terjadi.
The consideration transferred for an acquisition is measured at the aggregate of the fair values of assets given-up, liabilities assumed, and equity instruments issued by the Company. Acquisition-related costs are recognized in the profit or loss as incurred.
Perusahaan mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi, kecuali:
The Company recognizes the identifiable assets acquired and liabilities assumed at their fair value on acquisition date, except if:
Aset atau liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dalam kombinasi bisnis diukur sesuai PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”.
Liabilitas (atau aset, jika ada) terkait dengan kesepakatan imbalan kerja dari pihak yang diakuisisi diukur sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”.
Instrumen liabilitas atau ekuitas yang terkait dengan penggantian atas penghargaan pembayaran berbasis saham pihak yang diakuisisi dengan penghargaan pembayaran berbasis saham pihak pengakuisisi diukur sesuai dengan metode yang diatur dalam PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”.
Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diperoleh, yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada tanggal akuisisi diukur sesuai PSAK No. 58 (revisi 2009), “Aset Tidak Lancar
Deferred tax assets or liabilities that are related to assets acquired and liabilities assumed in business combination are recognized and measured in accordance with PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”.
Liabilities (or assets, if any) related to employee benefits arrangement from the acquiree are recognized and measured in accordance with PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”.
Liabilities or equity instruments related to the replacement of an acquiree’s share-based payment awards are measured in accordance with PSAK No. 53 (Revised 2010), “Share-based Payment”.
Non-current assets (or disposal groups) acquired that are classified as held for sale in accordance with PSAK No. 58 (Revised 2009), “Non-current Assets Held for Sale and
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
27
yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”.
Discontinued Operations” are measured in accordance with that standard.
2.z Laba per Saham 2.z Earnings per Share
Laba per saham (LPS) dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam perode yang bersangkutan.
Basic earnings per share (EPS) is computed by dividing income (loss) attributable to owners with the weighted-average number of outstanding common shares in the respective period.
LPS dilusian mempertimbangkan pula instrumen keuangan lain yang diterbitkan yang sifatnya berpotensi dilutif bagi seluruh saham biasa yang beredar sepanjang periode pelaporan.
Diluted EPS is calculated by considering other issued financial instruments with potential dilution effect to all common shares outstanding during the reporting period.
2.aa Instrumen Keuangan Majemuk 2.aa Compound Financial Instruments
Instrumen keuangan majemuk yang diterbitkan oleh Perusahaan adalah obligasi wajib konversi dimana jumlah saham yang akan diterbitkan tidak akan berubah sesuai dengan perubahan nilai wajarnya.
Compound financial instruments issued by the Company is mandatory that the number of shares to be issued does not vary with changes in their fair value.
Pengakuan awal komponen liabilitas dari instrumen keuangan majemuk menggunakan nilai wajar dari liabilitas sejenis yang tidak mempunyai opsi konversi ke ekuitas. Pengakuan awal komponen ekuitas diakui dari selisih antara nilai wajar keseluruhan dari instrumen keuangan majemuk dengan nilai wajar komponen liabilitas. Biaya transaksi yang terkait dialokasikan secara proporsional ke masing-masing komponen kewajiban dan komponen ekuitas.
The liability component of a compound financial instrument is recognized initially at the fair value of a similar liability that does not have an equity conversion option. The equity component is recognized initially at the difference between the fair value of the compound financial instrument as a whole and the fair value of the liability component. Any directly attributable transaction costs are allocated to the liability and equity components in proportion to their initial carrying amounts.
Setelah pengakuan awal, komponen liabilitas dari instrumen keuangan majemuk diukur berdasarkan biaya amortisasi dengan metode suku bunga efektif. Komponen ekuitas dari instrumen keuangan majemuk tidak diukur kembali setelah pengakuan awal.
Subsequent to initial recognition, the liability component of a compound financial instrument is measured at amortized cost using the effective interest method. The equity component of a compound instrument is not re-measured subsequent to initial recognition.
2.bb Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan
Akuntansi yang Penting 2.bb Sources of Estimation Uncertainty and
Significant Accounting Judgement Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat asumsi dan estimasi yang dapat mempengaruhi jumlah tercatat aset dan liabilitas tertentu pada akhir tahun pelaporan.
The preparation of the consolidated financial statements in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards requires the management to make assumptions and estimates that could affect the carrying amounts of certain assets and liabilities at end of reporting year.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini, asumsi akuntansi telah dibuat dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabiltas pada laporan keuangan konsolidasian. Selain itu juga terdapat asumsi akuntansi mengenai sumber estimasi ketidakpastian pada akhir periode pelaporan
In the preparation of these consolidated financial statements, accounting assumptions have been made in the process of applying accounting policies that may affect the carrying amounts of assets and liabilties in the consolidated financial statements. In addition, there are accounting assumptions about the sources of estimation
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
28
yang dapat mempengaruhi secara material jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun pelaporan berikutnya.
uncertainty at end of reporting year that could materially affect the carrying amounts of assets and liabilities in the subsequent reporting year.
Manajemen secara periodik menelaah asumsi dan estimasi ini untuk memastikan bahwa asumsi dan estimasi telah dibuat berdasarkan semua informasi relevan yang tersedia pada tanggal tersebut dimana laporan keuangan konsolidasian disusun. Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset dan liabilitas yang akan dilaporkan di masa mendatang akan berbeda dari estimasi tersebut.
The management periodically reviews them to ensure that the assumptions and estimates have been made based on all relevant information available on the date in which the consolidated financial statements have been prepared. Because there is inherent uncertainty in making estimates, the value of assets and liabilities to be reported in the future might differ from those estimates.
Pada tanggal pelaporan, manajemen telah membuat asumsi dan estimasi penting yang memiliki dampak paling signifikan pada jumlah tercatat yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian , yaitu sebagai berikut:
At the reporting date, the management has made significant assumptions and estimates which have the most significant impact to the carrying amount recognized in the consolidated financial statements are as follows:
Estimasi Pajak Tangguhan Deferred Tax Estimation Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang diakui sebagai laba atau rugi serta jumlah yang dicatat sebagai aset pajak tangguhan. Pengakuan tersebut dilakukan hanya jika besar kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima pada periode mendatang, dimana perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan. Manajemen juga mempertimbangkan estimasi laba kena pajak di masa datang dan perencanaan strategis perpajakan dalam mengevaluasi aset pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku maupun perubahannya. Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan bahwa perhitungan pajak tangguhan berhubungan dengan pola yang kompleks dimana penilaian memerlukan pertimbangan dan tidak diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat. Estimasi pajak tangguhan disajikan dalam Catatan 13.d.
Management considerations are needed to determine the amount of deferred tax recognized in the profit or loss and the amount recorded as deferred tax assets. Recognition is performed only if it is probable that the asset will be recovered in the form of economic benefits to be received in future periods, in which the temporary differences and tax losses can still be used. Management also considers the future estimated taxable income and strategic tax planning in order to evaluate its deferred tax assets in accordance with applicable tax laws and its updates. As a result, related to its inherent nature, it is likely that the calculation of deferred taxes is related to a complex pattern where assessment requires a judgment and is not expected to provide an accurate calculation. Estimated deferred tax is presented in Note 13.d.
Estimasi Umur Manfaat Ekonomis Aset Tetap dan Tanaman Perkebunan
Estimated Useful Lives of Property and Equipment and Plantations
Manajemen melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap dan tanaman perkebunan berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi fisik dan teknis serta perkembangan teknologi mesin di masa depan dan kondisi tanah. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Perubahan estimasi umur manfaat aset tetap dan tanaman perkebunan, jika terjadi, diperlakukan secara prosepektif sesuai PSAK No. 25 (Revisi 2010) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi
The management makes a periodic review of the useful lives of property, equipment and plantations based on several factors such as physical and technical conditions and development of technology in the future and land condition. The results of future operations will be materially influenced by the change in estimate as caused by changes in the factors mentioned above. Changes in estimated useful life of property and equipment and plantations, if any, are prospectively treated in accordance with PSAK No. 25 (Revised 2010), “Accounting Policies, Changes in Accounting
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
29
dan Kesalahan”. Nilai tercatat aset tetap dan tanaman perkebunan disajikan dalam Catatan 9 dan 10.
Estimates and Errors”. Book value of property and equipment and plantation presented in Notes 9 and 10.
Imbalan Pascakerja Post-employment Benefits Nilai kini kewajiban imbalan pasti tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) tersebut mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pascakerja.
The present value of post-employment benefits liability depends on several factors that are determined on an actuarial basis based on several assumptions. Assumptions used to determine the cost (income) include the discount rate. Changes in these assumptions will affect the carrying amount of post-employment benefits.
Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.
The Group determines the appropriate discount rate at the end of the reporting period by the interest rate used to determine the present value of future cash outflows expected to settle an estimated liability. In determining the appropriate level of interest rates, the Group considers the interest rate of government bonds denominated in Rupiah that have a similar period to the corresponding period of the liability.
Asumsi kunci lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini, selama periode dimana liabilitas imbalan pascakerja terselesaikan. Perubahan asumsi imbalan kerja ini akan berdampak pada pengakuan keuntungan atau kerugian aktuarial pada akhir periode pelaporan. Informasi mengenai asumsi dan jumlah liabilitas dan beban imbalan pascakerja diungkapkan pada Catatan 20.
Another key assumption is partly determined by current market conditions during the period in which the post-employment benefits liability is resolved. Changes in the employee benefits assumption will impact recognition of actuarial gains or losses at the end of the reporting period. Information regarding the number of assumptions and post-employment benefits liabilities and expenses disclosed in Note 20.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Nilai wajar atas instrumen keuangan disajikan dalam Catatan 33.
When the fair value of financial assets and liabilities recorded in the consolidated statements of financial position is not available in an active market, it is determined using valuation techniques including the use of mathematical models. Input for this model is derived from observable market data through the data available. When observable market data is not available, management judgment is required to determine the fair value. The fair value of financial instruments is presented in Note 33.
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
30
3. Kas dan Setara Kas 3. Cash and Cash Equivalents
2014 2013
Rp Rp
Kas 113,323,751 71,667,926 Cash on Hand
Bank Cash in Banks
Rupiah Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 13,656,377,938 17,769,345,314 PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Permata Tbk 5,901,389,688 -- PT Bank Permata Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 656,627,463 312,838,658 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 590,611,885 108,573,023 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rabobank International Indonesia 589,911,181 174,565,000 PT Bank Rabobank International Indonesia
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 466,213,871 -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk 272,024,140 -- PT Bank CIMB Niaga Tbk
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp100 juta) 126,930,893 182,934,822 Others (below Rp100 million each)
Dolar AS US Dollar
PT Bank UOB Buana Tbk (USD) 11,783,761,512 -- PT Bank UOB Buana Tbk (USD)
PT Bank Rabobank International Indonesia (USD) 827,238,603 22,882,900,917 PT Bank Rabobank International Indonesia (USD)
PT Bank Permata Tbk (USD) 743,916,230 -- PT Bank Permata Tbk (USD)
Lain-lain 65,419,845 82,179,430 Others
Sub Jumlah Bank 35,680,423,249 41,513,337,164 Subtotal Cash in Banks
Deposito Berjangka Time Deposits
Rupiah Rupiah
PT Bank CIMB Niaga Tbk 122,500,000,000 -- PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Rabobank International Indonesia 40,000,000,000 -- PT Bank Rabobank International Indonesia
PT Bank Mandiri Syariah 10,000,000,000 -- PT Bank Mandiri Syariah
PT Bank UOB Buana Tbk 5,000,000,000 -- PT Bank UOB Buana Tbk
Dolar AS US Dollar
PT Bank Permata Tbk (USD) 236,360,000,000 -- PT Bank Permata Tbk (USD)
PT Bank UOB Buana Tbk (USD) 37,320,000,000 -- PT Bank UOB Buana Tbk (USD)
Sub Jumlah Deposito 451,180,000,000 -- Subtotal Deposits
Jumlah Kas dan Setara Kas 486,973,747,000 41,585,005,090 Total Cash and Cash Equivalents
Suku bunga kontraktual dan periode adalah sebagai berikut:
Contractual interest rate and the period for time deposits is as follows:
2014 2013
Rp Rp
Tingkat Bunga Interest Rate
Rupiah 9.75% - 10% -- IDR
Mata Uang Asing 2.75% - 3% -- USD
Jangka Waktu 1 Bulan -- Period
Informasi kas dan setara kas dalam mata uang asing disajikan dalam Catatan 32.
Information cash and cash equivalents denominated in foreign currencies are presented in Note 32.
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
31
4. Piutang Usaha – Pihak Ketiga 4. Trade Receivables – Third Parties
Rincian piutang usaha kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:
The details of trade receivables to third parties are as follows:
2014 2013
Rp Rp
PT Alam Tri Abadi 1,310,665,290 1,059,098,935 PT Alam Tri Abadi
PT Astra Agro Lestari 1,227,182,257 -- PT Astra Agro Lestari
PT Agro Palindo Sakti 965,944,019 -- PT Agro Palindo Sakti
PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk 81,769,500 509,400,000 PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk
Lain-Lain 351,407,130 842,589,710 Others
Jumlah 3,936,968,196 2,411,088,645 Total
Seluruh piutang usaha didenominasi dalam mata uang Rupiah.
All trade receivables denominated in Rupiah.
Berdasarkan hasil penelaahan atas kolektibilitas piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih, maka tidak dibentuk penyisihan penurunan nilai piutang.
Based on review of the collectability of individual receivables at the end of the year, the management believes that all trade receivables are fully collectible, and therefore, provision for impairment in value of receivables is not provided.
Seluruh piutang usaha milik PT Bumiraya Investindo, PT Mitrajaya Agro Palm, PT Airlangga Sawit Jaya, PT Charindo Palma Oetama, seluruhnya entitas anak, dijaminkan atas pinjaman bank dari Sindikasi RHB Bank Berhad (lihat Catatan 18).
All trade receivables of PT Bumiraya Investindo, PT Mitrajaya Agro Palm, PT Airlangga Sawit Jaya, PT Charindo Palma Oetama, all subsidiaries, are pledged as collateral against the loans obtained from RHB Bank Berhad Sindication (see Note 18).
5. Persediaan 5. Inventories
2014 2013
Rp Rp
Persediaan Bibitan 30,374,927,096 7,000,488,572 Nurseries
Pupuk, Obat-obatan dan Polybag 7,494,192,558 4,737,474,772 Fertilizer, Chemical and Polybag
Crude Palm Oil dan Kernel 2,939,961,334 2,139,376,367 Crude Palm Oil and Kernel
Suku Cadang 1,850,549,546 955,351,118 Spare Parts
Tandan Buah Segar 952,021,708 563,620,247 Fresh Fruit Bunchs
Bahan Bakar dan Pelumas 883,520,842 700,320,601 Fuel and Lubricant
Lain-lain 1,999,767,945 645,184,999 Others
Jumlah 46,494,941,029 16,741,816,676 Total
Manajemen tidak mengasuransikan persediaan Grup terhadap segala bentuk kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami.
Management doesn’t insure the Group’s inventory to cover possible losses of the insured assets.
Manajemen berpendapat bahwa tidak ada penurunan nilai terhadap nilai tercatat persediaan tercatat, sehingga tidak perlu untuk menyisihkan cadangan penurunan nilai persediaan yang usang.
The management believes that there is no impairment in the carrying value of inventories and thus, it is not necessary to provide decline in value of allowance for inventory obsolescence.
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
32
6. Uang Muka 6. Advances
2014 2013
Rp Rp
Uang Muka Jangka Pendek Short -Term Advances
Pembelian 25,375,639,072 13,583,641,844 PurchaseBiaya Operasional 2,813,847,842 1,590,592,614 Operational ExpenseLain-lain 5,994,103,688 693,872,170 Others
Jumlah 34,183,590,602 15,868,106,628 Total
Uang Muka Jangka Panjang Long -Term Advances
Uang Muka Investasi 14,450,000,000 -- Advance for InvestmentProject dalam Pengembangan -- 796,633,863 Mill ConstructionLain-lain 1,416,480,998 878,846,450 Others
Jumlah 15,866,480,998 1,675,480,313 Total
Uang muka pembelian merupakan pembayaran di muka untuk pembelian bibit tanaman dan bahan pembantu lainnya.
Purchase advance represents advanced payment to supplier for purchase of plant seeds and other supporting inventories.
Uang biaya operasional merupakan pembayaran di muka kepada kontraktor sehubungan dengan pembangunan sarana dan prasarana di area perkebunan.
Operational expense is payment to contractors for infrastructure projects in the plantation area.
Berdasarkan Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Saham PT Bailangu Capital Investment (BCI) tanggal 30 April 2014, Perseroan dan PT Pangeran Duayu telah sepakat untuk melakukan pengalihan atas 70% saham yang dimiliki PT Pangeran Duayu kepada Perusahaan, dimana Perseroan wajib melakukan pembayaran pertama sebesar Rp2.000.000.000 dan terdapat beberapa kondisi yang harus dipenuhi oleh Perusahaan dan PT Pangeran Duayu.
Under the Share Purchase Agreement Introduction PT Bailangu Capital Investment (BCI) dated April 30, 2014, the Company and PT Pangeran Duayu has agreed to transfer the 70% stake owned by PT Pangeran Duayu to the Company , where the Company is required to make the first payment amounting to Rp2,000,000,000 billion and there are some conditions that must be met by the Company and PT Pangeran Duayu.
Berdasarkan adendum Surat perjanjian pendahuluan jual beli Saham tanggal 3 Oktober 2014, PT Pangeran Duayu sepakat untuk menjual 77,5% kepemilikian sahamnya di BCI kepada Perusahaan dengan nilai pengalihan sebesar Rp46.250.000.000, yang kewajarannya telah dinilai oleh penilai independen KJPP Jennywati, Kusnanto & Rekan pada laporannya tanggal 3 Desember 2014 No. JK/FO/141203-001. Pembayaran pertama sebesar Rp2.000.000. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, uang muka yang telah dibayar adalah sebesar Rp14.450.000.000.
Based on amandement pre sale and purchase of shares Agreements dated October 3, 2014, PT Pangeran Duayu agree to sell 77.5% share ownership in BCI to the Company with the selling price of Rp46,250,000,000, which the fairness has been assessed by KJPP Jennywati, Kusnanto & Rekan dated December 3, 2014 No. JK/FO/141203-001. The first payment of Rp2,000,000. Until December 31, 2014, the advanced payment has been paid amounted to Rp14,450,000,000.
7. Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 7. Other Non-Current Financial Assets
2014 2013
Rp Rp
Koperasi Perkebunan Sipatuo 51,575,405,396 37,560,710,974 Koperasi Perkebunan Sipatuo
Koperasi Olak Gedong Melako Intan 38,246,887,944 -- Koperasi Olak Gedong Melako Intan
Koperasi Dait Jaya 505,216,932 46,600,000 Koperasi Dait Jaya
Koperasi Pade Jaya 315,131,958 -- Koperasi Pade Jaya
Lain-Lain 3,500,000 -- Others
Jumlah 90,646,142,230 37,607,310,974 Total
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
33
Seluruh aset keuangan tidak lancar lainnya didenominasi dalam mata uang Rupiah.
All other non-current financial assets denominated in Rupiah.
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang dapat ditagih sehingga tidak dibentuk penyisihan penurunan nilai piutang.
Management believes that all receivable is collectible that it is not necessary to provide allowance for impairment in value of receivable.
8. Saldo dan Transaksi dengan 8. Transactions and Balances with Pihak Berelasi Related Parties
Dalam kegiatan bisnis normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut:
On the normal course of business, the Group conduct transactions with related parties is as follows:
2014 2013 2014 2013
Rp Rp % %
Aset Assets
Piutang Pihak Berelasi Non-usaha Due from Related Parties Non-Trade
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 8,731,872,834 6,228,772,834 0.74 0.53 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
PT Patra Power Nusantara 697,208,897 697,208,897 0.06 0.06 PT Patra Power Nusantara
Lain-lain 257,287,791 107,065,281 0.02 0.01 Others
Jumlah 9,686,369,522 7,033,047,012 0.82 0.60 Total
Investasi pada Entitas Asosiasi Investment in Associate
PT Midland Pilar Agrostar -- 5,000,000,000 -- 0.42 PT Midland Pilar Agrostar
Liabilitas Liability
Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities
Utang Pihak Berelasi Non-usaha Due to Related Parties Non-Trade
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk -- 27,365,801,237 -- 5.71 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
Liabilitas Jangka Panjang Non-Current Liabilities
Utang Pihak Berelasi Non-usaha Due to Related Parties Non-Trade
PT Tiga Pilar Sejahtera -- 23,031,257,745 -- 4.81 PT Tiga Pilar Sejahtera
Stefanus Joko Mogoginta -- 2,522,160,000 -- 0.53 Stefanus Joko Mogoginta
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 78,412,000 -- 0.02 -- Others (below Rp1 billion each)
Jumlah 78,412,000 52,919,218,982 0.02 11.04 Total
Beban Imbalan Kerja Post-employee Benefits Expense
Dewan Komisaris dan Direksi 2,885,000,000 -- 11.00 -- Board of Commissioners and Directors
Total Assets/Liabilities/
Related Expenses
Persentase terhadap
Jumlah Aset/Liabilitas/
Beban Terkait/
Percentage to
Seluruh piutang dan utang pihak berelasi non-usaha didenominasi dalam mata uang Rupiah.
All due from and due to related parties non-trade denominated in Rupiah.
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang pihak berelasi non-usaha dapat tertagih, maka tidak dibentuk penyisihan penurunan nilai piutang.
The management believes that all due from related parties non-trade are fully collectible, and therefore, provision for impairment in value of receivables is not provided.
Berdasarkan perjanjian tanggal 15 Januari 2013, PT Bumiraya Investindo, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (TPSF), entitas induk, berupa fasilitas pinjaman berjangka sebesar Rp50.000.000.000 dengan tingkat suku bunga sebesar 17% per tahun dan akan jatuh tempo pada 31 Juli 2014.
Based on the agreement dated January 15, 2013, PT Bumiraya Investindo, a subsidiary, obtained term loan facilities of Rp50,000,000,000 from PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (TPSF), parent entity, with interest rate of 17% per annum and will be due on July 31, 2014.
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
34
Pada 31 Desember 2014, biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan adalah sebesar Rp6.441.232.721 (lihat Catatan 10).
As of December 31, 2014, borrowing costs that were capitalized to immature plantations amounted to Rp6,441,232,721 (see Note 10).
Sampai dengan 10 Juli 2014, fasilitas pinjaman dari TPSF adalah sebesar Rp35.092.801.237.
As of July 10, 2014, loan facility from TPSF amounted to Rp35,092,801,237.
Pada tanggal 10 Juli 2014, BRI melunasi pinjaman kepada TPSF sebesar Rp35.092.801.237.
Dated July 10, 2014, BRI has fully paid the related party loan to TPSF amounted to Rp35,092,801,237.
Pada tanggal 26 Maret 2014, Perusahaan melepaskan kepemilikan saham PT Midland Pilar Agrostar dengan harga pengalihan sebesar Rp5.000.000.000. Atas pengalihan tersebut tidak terdapat laba (rugi) pelepasan saham.
Dated on March 26, 2014, the Company sell the share ownership of PT Midland Pilar Agrostar with the selling price of Rp5,000,000,000. There is no gain (loss) on disposal of investment in shares.
Pada tanggal 10 Juli 2014, BRI melunasi pinjaman pihak berelasi ke PT Tiga Pilar Sejahtera sebesar Rp23.031.257.745.
Dated July 10, 2014, BRI has fully paid the related party loan to PT Tiga Pilar Sejahtera Food sebesar Rp23,031,257,745.
Hubungan dan sifat transaksi kepada pihak-pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:
The relationship and nature of transactions with related parties are as follows:
No Pihak Yang Berelasi/ Sifat Pihak Berelasi/ Sifat Transaksi/
Related Party Relationship Nature of Transactions
1 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk Entitas Induk/ Pinjaman dengan bunga dengan jatuh tempo, Obligasi Wajib Konversi
Parent Entity dan Beban antar Perusahaan tanpa jatuh tempo dan tidak dikenakan bunga/
Interest bearing loan with maturity date, Mandatory Convertible Bonds
and Intercompany charges without maturity date and zero interest bearing
2 PT Tiga Pilar Sejahtera Dalam Pengendalian yang Sama/ Pinjaman yang tidak dikenakan bunga dan tidak memiliki jatuh tempo/
Under Common Control Zero interest bearing Loan with no maturity date
3 Stefanus Joko Mogoginta Pemegang Saham Utama/ Pinjaman yang tidak dikenakan bunga dan tidak memiliki jatuh tempo/
Primary Stockholder Zero interest bearing Loan with no maturity date
4 PT Midland Pilar Agrostar Dalam Pengendalian yang Sama/ Investasi pada entitas asosiasi/
Under Common Control Investment in associate
5 Dewan Komisarid dan Direksi/ Manajemen Kunci/ Beban Imbalan Kerja/
Board of Commisioner and Director Key Management Employment Benefits Expense
9. Aset Tetap 9. Property, Plant and Equipment
1 Januari/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember/
Koreksi/
January 1, Addition Deduction Reclassification/ December 31,
Correction
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan Acquisition Costs
Pemilikan Langsung: Direct Ownership:
Tanah 120,642,910,977 2,171,817,327 -- -- 122,814,728,304 Land
Bangunan 5,955,822,274 8,174,071,589 -- 28,758,412,570 42,888,306,433 Buildings
Prasarana Umum 8,896,659,925 4,900,000 -- 1,256,788,689 10,158,348,614 Infrastructures
Mesin dan Alat Berat 9,478,153,172 857,992,560 -- -- 10,336,145,732 Machinery and Heavy Equipment
Pabrik 38,218,261,989 1,300,000 -- 61,417,045,689 99,636,607,678 Mills
Kendaraan 2,508,798,420 1,332,897,727 -- (181,300,000) 3,660,396,147 Vehicles
Peralatan dan Perabot Kantor 5,215,468,566 2,007,838,422 -- (16,104,400) 7,207,202,588 Office Furniture and Fixtures
Sub Jumlah 190,916,075,323 14,550,817,625 -- 91,234,842,548 296,701,735,496 Subtotal
Aset Sewa Pembiayaan: Assets under Finance Lease:
Mesin dan Alat Berat 31,304,594,329 876,927,481 -- (160,525,800) 32,020,996,010 Machinery and Heavy Equipment
Kendaraan 8,161,601,340 4,060,264,978 -- -- 12,221,866,318 Vehicles
Sub Jumlah 39,466,195,669 4,937,192,459 -- (160,525,800) 44,242,862,328 Subtotal
2014
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
35
1 Januari/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember/
Koreksi/
January 1, Addition Deduction Reclassification/ December 31,
Correction
Rp Rp Rp Rp Rp
2014
Aset dalam Penyelesaian Construction in Progress
Bangunan 13,186,574,344 1,496,977,297 -- (14,683,551,641) -- Buildings
Proyek dalam Pengembangan 76,703,940,907 127,000,000 -- (76,830,940,907) -- Project in Progress
Sub Jumlah 89,890,515,251 1,623,977,297 -- (91,514,492,548) -- Subtotal
Jumlah 320,272,786,243 21,111,987,381 -- (440,175,800) 340,944,597,824 Total
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation
Pemilikan Langsung: Direct Ownership:
Bangunan 3,203,880,036 3,189,622,665 -- (308,914,237) 6,084,588,464 Buildings
Prasarana Umum 3,176,351,002 670,978,818 -- 905,706,258 4,753,036,078 Infrastructures
Mesin dan Alat Berat 5,200,984,209 351,407,881 -- (750,341,511) 4,802,050,579 Machinery and Heavy Equipment
Pabrik 1,191,158,177 3,185,913,857 -- -- 4,377,072,034 Mills
Kendaraan 1,752,445,497 785,887,157 -- (132,118,211) 2,406,214,443 Vehicles
Peralatan dan Perabot Kantor 1,991,217,670 1,701,954,175 -- 43,716,413 3,736,888,258 Office Furniture and Fixtures
Sub Jumlah 16,516,036,591 9,885,764,553 -- (241,951,288) 26,159,849,856 Subtotal
Aset Sewa Pembiayaan: Assets under Finance Lease:
Mesin dan Alat Berat 3,426,813,679 2,151,396,514 -- (53,647,945) 5,524,562,248 Machinery and Heavy Equipment
Kendaraan 3,837,842,223 3,955,879,837 -- -- 7,793,722,060 Vehicles
Sub Jumlah 7,264,655,902 6,107,276,351 -- (53,647,945) 13,318,284,308 Subtotal
Jumlah 23,780,692,493 15,993,040,904 -- (295,599,233) 39,478,134,164 Total
Nilai Tercatat 296,492,093,750 301,466,463,660 Carrying Value
1 Januari/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember/
January 1, Addition Deduction Reclassification December 31,
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan Acquisition Costs
Pemilikan Langsung: Direct Ownership:
Tanah 119,791,910,977 851,000,000 -- -- 120,642,910,977 Land
Bangunan 5,955,822,274 -- -- -- 5,955,822,274 Buildings
Prasarana Umum 8,894,509,925 2,150,000 -- -- 8,896,659,925 Infrastructures
Mesin dan Alat Berat 6,949,284,566 2,551,468,606 22,600,000 -- 9,478,153,172 Machinery and Heavy Equipment
Pabrik -- -- -- 38,218,261,989 38,218,261,989 Mills
Kendaraan 2,821,938,420 118,800,000 431,940,000 2,508,798,420 Vehicles
Peralatan dan Perabot Kantor 3,425,063,094 1,673,025,472 -- 117,380,000 5,215,468,566 Office Furniture and Fixtures
Sub Jumlah 147,838,529,256 5,196,444,078 454,540,000 38,335,641,989 190,916,075,323 Subtotal
Aset Sewa Pembiayaan: Assets under Finance Lease:
Mesin dan Alat Berat 20,790,483,333 10,514,110,996 -- -- 31,304,594,329 Machinery and Heavy Equipment
Kendaraan 7,531,313,000 630,288,340 -- -- 8,161,601,340 Vehicles
Sub Jumlah 28,321,796,333 11,144,399,336 -- -- 39,466,195,669 Subtotal
Aset dalam Penyelesaian Construction in Progress
Bangunan 822,554,827 12,364,019,517 -- -- 13,186,574,344 Buildings
Proyek dalam Pengembangan 100,415,278,323 14,624,304,573 -- (38,335,641,989) 76,703,940,907 Project in Progress
Sub Jumlah 101,237,833,150 26,988,324,090 -- (38,335,641,989) 89,890,515,251 Subtotal
Jumlah 277,398,158,739 43,329,167,504 454,540,000 -- 320,272,786,243 Total
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation
Pemilikan Langsung: Direct Ownership:
Bangunan 2,813,035,066 390,844,970 -- -- 3,203,880,036 Buildings
Prasarana Umum 2,664,361,774 511,989,228 -- -- 3,176,351,002 Infrastructures
Mesin dan Alat Berat 5,092,209,535 247,139,673 21,150,000 (117,214,999) 5,200,984,209 Machinery and Heavy Equipment
Pabrik -- 1,191,158,177 -- -- 1,191,158,177 Mills
Kendaraan 1,807,692,856 375,727,974 430,975,333 -- 1,752,445,497 Vehicles
Peralatan dan Perabot Kantor 992,444,169 881,558,502 -- 117,214,999 1,991,217,670 Office Furniture and Fixtures
Sub Jumlah 13,369,743,400 3,598,418,524 452,125,333 -- 16,516,036,591 Subtotal
Aset Sewa Pembiayaan: Assets under Finance Lease:
Mesin dan Alat Berat 1,859,165,158 1,567,648,521 -- -- 3,426,813,679 Machinery and Heavy Equipment
Kendaraan 727,981,321 3,109,860,902 -- -- 3,837,842,223 Vehicles
Sub Jumlah 2,587,146,479 4,677,509,423 -- -- 7,264,655,902 Subtotal
Jumlah 15,956,889,879 8,275,927,947 452,125,333 -- 23,780,692,493 Total
Nilai Tercatat 261,441,268,860 296,492,093,750 Carrying Value296,491,865,588
2013
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
36
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation expense is allocated as follows:
2014 2013
Rp Rp
Beban Pokok Penjualan (lihat Catatan 25) 6,556,482,694 3,241,435,577 Cost of Goods Sold (see Note 25)
Kapitalisasi ke Tanaman Perkebunan Capitalized to Immature
Belum Menghasilkan (lihat Catatan 10) 5,452,854,850 4,618,019,711 Plantation (see Note 10)
Beban Umum dan Administrasi (lihat Catatan 26) 621,165,761 416,472,659 General and Administrative Expenses (see Note 26)
Jumlah 12,630,503,305 8,275,927,947 Total
Tanah Grup terdiri dari: Group’s land consist of: 1. Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30 dan No. 68-
70, seluruhnya terdaftar atas nama PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, dengan luas 2.803 hektar dan berlokasi di Kotabaru-Kalimantan Selatan. Masing-masing SHGU akan berlaku sampai tahun 2035-2044.
1. Land Cultivion Rights (SHGU) Nos. 30 and 68-70, all registered on PT Bumiraya Investindo (BRI)’s name, a subsidiary, with an area of 2,803 hectares located in Kotabaru-South Kalimantan. Each SHGU are valid until 2035-2044.
2. SHGU No. 11-16, seluruhnya terdaftar atas nama PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), entitas anak dengan luas 4.037 hektar dan berlokasi di Desa Jambu Tembawang, Engkadik Pade, Dange Aji, Temoyok, Serimbu. Masing-masing SHGU akan berlaku sampai 17 Nopember 2045.
2. SHGU Nos. 11-16, all registered on PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ)’s name, a subsidiary with an area of 4,037 hectares located in Desa Jambu Tembawang, Engkadik Pade, Dange Aji, Temoyok, Serimbu. Each SHGU are valid until November 17, 2045.
3. Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 17-22 atas nama PT Charindo Palma Oetama (CPO), entitas anak, dengan luas 3.622 hektar dan berlokasi di Kecamatan Air Besar yang terbagi di Desa Sepangah, Semuntik, Sekendal, Temoyok, Nyanum, Semedang. Masing-masing SHGU tersebut akan berlaku sampai 17 Nopember 2045.
3. SHGU Nos. 17-22, all registered on PT Charindo Palma Oetama (CPO)’s name, a subsidiary, with an area of 3,622 hectares located in District of Air Besar, that spread in Sub-district of Sepangah, Semuntik, Sekendal, Temoyok, Nyanum, Semedang. Each SHGU are valid until November 17, 2045.
4. Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 16 atas nama PT Persada Alam Hijau (PAH), entitas anak, dengan luas 942,29 hektar dan berlokasi di Kelurahan Sungai Bengkal dan Desa Kunangan, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo, Propinsi Jambi. Masing-masing SHGU tersebut akan berlaku sampai 11 Mei 2047.
4. SHGU No. 16, all registered on PT Persada Alam Hijau (PAH)’s name, a subsidiary, with an area of 942.29 hectares located in District of Sungai Bengkal and Kunangan Village, Subdistrict of Tebo Ilir, District of Tebo, Jambi Province. Each SHGU are valid until May 11, 2047.
Manajemen berpendapat tidak akan ada hambatan dalam memperbaharui sertifikat pada saat habis masa berlakunya.
Management considers that there will be no difficulties in obtaining renewals of certificates upon expiry date.
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke pabrik kelapa sawit adalah sebesar Rp2.498.497.737 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 (lihat Catatan 18).
Borrowing costs are capitalized to the palm oil mill is Rp2,498,497,737 for the year ended December 31, 2013, respectively (see Note 18).
Pada tahun 2014, penambahan aset tetap berupa dari entitas yang diakuisisi (lihat Catatan 31) dengan biaya perolehan sebesar Rp13.423.546.523 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp3.362.537.599.
In 2014, the addition of fixed assets, including Plant, Property and Equipment of the acquired entity (see Note 31) with a total acquisition cost and accumulated depreciation of Rp13,423,546,523 Rp3,362,537,599.
Seluruh aset tetap milik PT Bumiraya Investindo, PT Mitrajaya Agro Palm, PT Airlangga Sawit Jaya, PT Charindo Palma Oetama, PT Tandan Abadi Mandiri,
All plant, property and equipment of PT Bumiraya Investindo, PT Mitrajaya Agro Palm, PT Airlangga Sawit Jaya, PT Charindo Palma Oetama, PT Tandan Abadi
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
37
PT Muarabungo Plantation dan PT Tugu Palma Sumatera dijadikan jaminan atas pinjaman kepada sindikasi RHB Bank Berhad (lihat Catatan 18).
Mandiri, PT Muarabungo Plantation and PT Tugu Palma Sumatera, subsidiaries, are pledged as collateral against the loans obtained from RHB Bank Berhad Syndicate (see Note 18).
Aset tetap Grup berupa pabrik, mesin, alat berat dan kendaraan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp301.548.355.000 dan Rp131.852.362.500 pada 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013.
The Group’s property, plant and equipment such as mills, machineries, heavy equipment and vehicle are insured from fire, earthquake and other risks with a total coverage of Rp301,548,355,000 and Rp131,852,362,500 for December 31, 2014 and December 31, 2014 and 2013, respectively.
Seluruh asuransi aset tetap Grup dijadikan jaminan atas pinjaman kepada Sindikasi RHB Bank Berhad (lihat Catatan 18).
All Group’s insurance of plant, property and equipment are pledged as collateral against the loans obtained from RHB Bank Berhad Sindication (see Note 18).
Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami.
Management believes that insurance covarege is adequate to cover possible losses from insured assets.
Jumlah bruto aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah:
Total gross property and equipment that have been fully depreciated and still in use is:
2014 2013
Rp Rp
Mesin dan Alat Berat 2,484,680,000 2,484,680,000 Machinery and Heavy Equipment
Kendaraan 1,373,539,636 1,169,963,636 Vehicles
Perabot dan Peralatan Kantor 1,108,148,659 489,426,545 Office Furniture and Fixtures
Jumlah 4,966,368,295 4,144,070,181 Total
Manajemen berpendapat tidak ada indikasi atas perubahan-perubahan kondisi yang mengakibatkan penurunan nilai aset tetap pada 31 Desember 2014.
The management considers that there are no indication of changes in circumstances that resulted in the impairment of property, plant and equipment as of December 31, 2014.
10. Tanaman Perkebunan 10. Plantations
1 Januari/ Penambahan/ Pengurangan/ 31 Desember/
January 1, Addition Deduction December 31,
Rp Rp Rp Rp
Kelapa Sawit Palm Trees
Biaya Perolehan 616,871,419,234 278,031,921,343 -- 894,903,340,577 Acquisition Cost
Akumulasi Amortisasi 21,055,378,056 8,771,673,582 -- 29,827,051,638 Accumulated Amortization
Nilai Tercatat 595,816,041,178 865,076,288,939 Carrying Value
2014
1 Januari/ Penambahan/ Pengurangan/ 31 Desember/
January 1, Addition Deduction December 31,
Rp Rp Rp Rp
Kelapa Sawit Palm Trees
Biaya Perolehan 523,323,325,887 93,548,093,347 -- 616,871,419,234 Acquisition Cost
Akumulasi Amortisasi 16,770,537,707 4,284,840,349 -- 21,055,378,056 Accumulated Amortization
Nilai Tercatat 506,552,788,180 595,816,041,178 Carrying Value
2013
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
38
Beban amortisasi tanaman menghasilkan dibebankan pada beban pokok penjualan (lihat Catatan 25).
Amortization of matured plantations are charged to cost of goods sold (see Note 25).
Seluruh tanaman perkebunan milik PT Bumiraya Investindo, PT Airlangga Sawit Jaya, PT Charindo Palma Oetama, PT Muarabungo Plantation, PT Mitrajaya Agro Palm, PT Tandan Abadi Mandiri dijadikan jaminan atas pinjaman kepada Sindikasi RHB Bank Berhad (lihat Catatan 18).
All plantation of PT Bumiraya Investindo, PT Airlangga Sawit Jaya, PT Charindo Palma Oetama, PT Muarabungo Plantation, PT Mitrajaya Agro Palm, PT Tandan Abadi Mandiri, subsidiaries, are pledged as collateral against the loans obtained from RHB Bank Berhad Sindication (see Note 18).
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan adalah sebesar Rp72.611.640.268 (termasuk selisih kurs sebesar Rp24.744.652.500) dan Rp18.043.281.894 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (lihat Catatan 8, 16, 17 dan 18).
Borrowing costs that were capitalized to immature plantations amounted to Rp72,611,640,268 (include foreign exchange amounted to Rp24,744,652,500) and Rp18,043,281,894 for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively (see Notes 8, 16, 17 and 18).
Beban depresiasi aset tetap yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan adalah sebesar Rp5.452.854.850 dan Rp4.618.019.711 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (lihat Catatan 9).
Depreciation expenses of property and equipment is capitalized to immature plantation is amounted to Rp5,452,854,850 and Rp4,618,019,711 for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively (see Note 9).
Pada 2014, penambahan tanaman perkebunan dari entitas yang diakuisisi sebesar Rp77.034.592.303 (nilai perolehan Rp77.853.209.104, akumulasi amortisasi Rp818.616.801) (lihat Catatan 31).
In 2014, the additions of plantations from acquired entity amounting to Rp77,034,592,303 (acquisition cost Rp77,853,209,104, accumulated amortization Rp818,616,801) (see Note 31).
Rincian mutasi tanaman perkebunan adalah sebagai berikut:
The details of movements in the plantations are as follows:
2014 2013
Rp Rp
Tanaman Menghasilkan Mature Plantations
Saldo Awal 119,989,975,571 94,252,041,897 Beginning Balance
Penambahan dari Entitas Akuisisian 16,132,470,653 -- Additional from Acquired
Reklasifikasi dari Tanaman Perkebunan Reclassification from
Belum Menghasilkan 132,996,949,739 25,737,933,674 Immature Plantations
Jumlah 269,119,395,963 119,989,975,571 Total
Akumulasi Penyusutan (29,008,434,837) (21,055,378,056) Accumulated Amortization
Akumulasi Penyusutan dari Accumulated Amortization
Entitas Akuisisian (818,616,801) -- from Acquired Entity
Saldo Akhir 239,292,344,325 98,934,597,515 Ending Balance
Tanaman Belum Menghasilkan Immature Plantations
Saldo Awal 496,881,443,663 429,071,283,990 Beginning Balance
Penambahan dari Entitas Akuisisian 61,945,494,411 -- Additional from Acquired
Kapitalisasi Biaya 199,953,956,279 93,548,093,347 Cost Capitalization
Reklasifikasi ke Tanaman Perkebunan Reclassification to
Menghasilkan (132,996,949,739) (25,737,933,674) Mature Plantations
Saldo Akhir 625,783,944,614 496,881,443,663 Ending Balance
Jumlah Tanaman Perkebunan 865,076,288,939 595,816,041,178 Total Plantations
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
39
Luas area yang sudah ditanam adalah sebagai berikut: Details of the plantations based on the planted area are as follows:
2014 2013
(Dalam Ha)/ (Dalam Ha)/
(In Hectares) (In Hectares)
Tanaman Perkebunan Menghasilkan 6,202 5,118 Matured Plantations
Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan 9,726 8,600 Immature Plantations
Jumlah 15,928 13,718 Total
Tanaman perkebunan Grup telah diasuransikan terhadap gempa bumi dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp338.236.125.101 dan Rp110.000.000.000 pada 31 Desember 2014 dan 2013.
The Group’s plantation are insured from earthquake and other risks with a total coverage of Rp338,236,125,101 and Rp110,000,000,000 as of December 31, 2014 dan 2013.
Seluruh asuransi tanaman perkebunan milik PT Bumiraya Investindo, PT Airlangga Sawit Jaya, PT Charindo Palma Oetama, PT Muarabungo Plantation, PT Mitrajaya Agro Palm, PT Tugu Palma Sumatera, dan PT Tandan Abadi Mandiri dijadikan jaminan atas pinjaman kepada Sindikasi Bank RHB Berhad (lihat Catatan 18).
All insurance of plantation of PT Bumiraya Investindo, PT Airlangga Sawit Jaya, PT Charindo Palma Oetama, PT Muarabungo Plantation, PT Mitrajaya Agro Palm, PT Tugu Palma Sumatera, and PT Tandan Abadi Mandiri, subsidiaries, are pledged as collateral against the loans obtained from RHB Bank Berhad Sindication (see Note 18).
11. Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan 11. Deferred Landrights Costs
2014 2013
Rp Rp
PT Muarabungo Plantation 48,912,418,000 46,466,873,000 PT Muarabungo Plantation
PT Tandan Abadi Mandiri 11,356,635,980 2,217,057,000 PT Tandan Abadi Mandiri
PT Tugu Palma Sumatra 11,354,991,522 11,357,682,776 PT Tugu Palma Sumatra
PT Bumiraya Investindo 7,910,611,363 3,752,478,855 PT Bumiraya Investindo
PT Mitra Jaya Agro Palm 1,369,000,000 19,000,000 PT Mitra Jaya Agro Palm
PT Airlangga Sawit Jaya 970,663,725 4,758,000 PT Airlangga Sawit Jaya
PT Charindo Palma Oetama 239,264,200 21,667,000 PT Charindo Palma Oetama
PT Persada Alam Hijau 106,325,643 -- PT Persada Alam Hijau
Jumlah 82,219,910,433 63,839,516,631 Total
Akun ini merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Grup sehubungan dengan perolehan hak atas tanah sampai dengan hak tersebut diperoleh.
This account represent all cost paid of the Group related to acquisition of landrights until the right is obtained.
PT Muarabungo Plantation, PT Tugu Palma Sumatera, PT Tandan Abadi Mandiri dan PT Mitra Jaya Agro Palm sedang dalam proses untuk mendapatkan Sertifikat Hak Guna Usaha atas lahan perkebunan sawit.
PT Muarabungo Plantation, PT Tandan Abadi Mandiri dan PT Mitra Jaya Agro Palm are in the process of obtaining Land Cultivation Rights.
Lahan dengan luas 200 hektar, terdaftar atas nama PT Bumiraya Investindo, yang sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini masih dalam pengurusan sertifikat.
Land with an area of 200 hectares registered on PT Bumiraya Investindo which up to completion date of these consolidated financial statements are still under certification process.
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
40
Pada 2014, penambahan biaya hak atas tanah ditangguhkan dari entitas yang diakuisisi (PT Persada Alam Hijau) sebesar Rp106.325.643 (lihat Catatan 31).
In 2014, the additions of deferred landright from acquired entity (PT Persada Alam Hijau) amounting to Rp106,325,643 (see Note 31).
Seluruh biaya hak atas tanah ditangguhkan (tanah perkebunan) milik PT Bumiraya Investindo, PT Airlangga Sawit Jaya, PT Charindo Palma Oetama, PT Muarabungo Plantation, PT Mitrajaya Agro Palm, PT Tandan Abadi Mandiri dijadikan jaminan atas pinjaman kepada Sindikasi RHB Bank Berhad (lihat Catatan 18).
All deferred landright costs (plantations) of PT Bumiraya Investindo, PT Airlangga Sawit Jaya, PT Charindo Palma Oetama, PT Muarabungo Plantation, PT Mitrajaya Agro Palm, PT Tandan Abadi Mandiri, subsidiaries, are pledged as collateral against the loans obtained from RHB Bank Berhad Sindication (see Note 18).
12. Aset Takberwujud 12. Intangible Assets
1 Januari/ Penambahan/ 31 December/
January 1, Addition December 31,
Rp Rp Rp
Harga Perolehan Acquisition Cost
Goodwill 8,980,274,094 -- 8,980,274,094 Goodwill
Piranti Lunak 7,205,026,089 138,280,254 7,343,306,343 Software
Jumlah 16,185,300,183 138,280,254 16,323,580,437 Total
Akumulasi Amortisasi Accumulated Amortization
Piranti Lunak -- 130,489,000 130,489,000 Software
Nilai Tercatat 16,185,300,183 16,193,091,437 Carrying Value
2014
1 Januari/ Penambahan/ 31 Desember/
January 1, Addition December 31,
Rp Rp Rp
Harga Perolehan Acquisition Cost
Goodwill 8,980,274,094 -- 8,980,274,094 Goodwill
Piranti Lunak 4,397,509,027 2,807,517,062 7,205,026,089 Software
Nilai Tercatat 13,377,783,121 2,807,517,062 16,185,300,183 Carrying Value
2013
Seluruh beban amortisasi perangkat lunak dicatat di beban lain-lain.
Software amortization expense recorded in other expenses.
13. Perpajakan 13. Taxation
a. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan a. Income Tax Benefits (Expenses)
2014 2013
Rp Rp
Entitas Anak: Subsidiaries:
Kini -- (1,135,515,500) Current
Tangguhan 7,289,749,067 2,878,729,108 Deferred
Manfaat Pajak Penghasilan - Bersih 7,289,749,067 1,743,213,608 Income Tax Benefits - Net
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut:
A reconciliation between profit (loss) before income tax as presented in the consolidated statements of comprehensive income and the estimated fiscal loss of the Company is as follows:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
41
2014 2013
Rp Rp
Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan Income (Loss) before Income Tax
Menurut Laporan Laba Rugi as shown in the Consolidated
Komprehensif Konsolidasian 5,737,772,093 1,490,482,200 Statements of Comprehensive Income
Bagian Laba (Rugi) Bersih Entitas Anak - Bersih (5,740,300,073) (1,504,062,200) Income (Loss) before Loss Tax of Subsidiaries - Net
Rugi Perusahaan sebelum Loss before Income Tax of
Pajak Penghasilan (2,527,980) (13,580,000) the Company
Rugi Fiskal Perusahaan (2,527,980) (13,580,000) Company's Fiscal Loss
Perhitungan Taksiran Beban Pajak Kini Calculation of Estimated Current Income Tax
Perhitungan Taksiran Beban Pajak Kini -- -- Current Income Tax Expense
Taksiran Beban Pajak Kini Perusahaan -- -- the Company's Estimated Current Income Tax Expenses
Taksiran Beban Pajak Kini - Tax Expense Estimated Current Income
Entitas Anak -- (1,135,515,500) Tax Expense - Subsidiaries
Taksiran Beban Pajak Kini - Estimated Current Income Tax Expense -
Konsolidasian -- (1,135,515,500) Consolidated
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan tarif pajak yang berlaku dan manfaat (beban) pajak penghasilan sesuai laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income tax expense calculated with applicable income tax rate and income tax benefits (expense) as is as follows:
2014 2013
Rp Rp
Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan Menurut Income (Loss) before Income Tax as shown in the
Laporan Laba Rugi Menurut Komprehensif Konsolidasian 5,737,772,093 1,490,482,200 Consolidated Statements of Comprehensive Income
Bagian Laba (Rugi) Bersih Entitas Anak - Bersih (5,740,300,073) (1,504,062,200) Income (Loss) before Loss Tax of Subsidiaries - Net
Laba (Rugi) Perusahaan Sebelum Pajak Penghasilan (2,527,980) (13,580,000) Income (Loss) before Income Tax of the Company
Pajak Penghasilan dengan Tarif yang Berlaku (631,995) (3,395,000) Income Tax at Applicable RateRugi Fiskal yang Tidak Dikompensasi 631,995 3,395,000 Uncompensated Tax Loss
Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Perusahaan -- -- Total Tax Benfits (Expense) of the Company
Jumlah Manfaat Pajak Entitas Anak 7,289,749,067 1,743,213,608 Income Tax Benefits of Subsidiaries
Beban Pajak Penghasilan Konsolidasian 7,289,749,067 1,743,213,608 Consolidated Income Tax
b. Pajak Dibayar di Muka b. Prepaid Tax
2014 2013
Rp Rp
Entitas Anak Subsidiaries
PPh 28 (A) 1,713,013,748 1,253,662,118 Income Tax Article 28 (A)
Pajak Pertambahan Nilai 533,942,626 1,676,398,881 Value Added Tax
Jumlah 2,246,956,374 2,930,060,999 Total
PT Bumiraya Investindo, entitas anak, membebankan piutang pajak penghasilan pasal 28.a sebesar Rp1.253.662.118 untuk menyesuaikan dengan SPT tahun 2013.
PT Bumiraya Investindo, a subsidiary, expenses prepaid income tax article 28.a amounted to Rp1,253,662,118 to adjust with SPT year 2013.
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
42
c. Utang Pajak c. Taxes Payable
2014 2013
Rp Rp
Entitas Anak Subsidiaries
Pajak Penghasilan: Income Tax:
Pasal 4 (2) 102,812,984 -- Article 4 (2)
Pasal 21 200,412,681 91,626,701 Article 21
Pasal 22 38,294 439,986 Article 22
Pasal 23 136,726,988 198,770,440 Article 23
Pasal 26 38,549,439 38,549,439 Article 26
Pasal 29 -- 1,498,266,465 Article 29
Pajak Pertambahan Nilai 1,329,396,125 -- Value Added Tax
Jumlah 1,807,936,511 1,827,653,031 Total
d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan d. Deferred Tax Assets (Liabilities)
31 Desember/ Dibebankan 31 Desember/ Dibebankan Liabilitas 31 Desember/
December 31 (Dikreditkan) pada December 31 (Dikreditkan) pada Tangguhan December 31
2012 Laporan Laba Rugi 2013 Laporan Laba Rugi dari Entitas 2014
komprehensif komprehensif Anak yang
Konsolidasian/ Konsolidasian/ Diakuisisi/
Charged (Credited) Charged (Credited) Deferred Tax
to Consolidated to Consolidated Liabilities
Statements of Statements of from
Comprehensive Comprehensive the Acquired
Income Income Company
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Entitas Anak Subsidiaries
Liabilitas Imbalan Kerja Post-Employment Benefit
Jangka Panjang 816,034,988 373,128,623 1,189,163,611 344,548,769 -- 1,533,712,380 Obligations
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap dan Accumulated Depreciation Property,
Tanaman Perkebunan (2,688,569,354) (607,434,967) (3,296,004,321) (454,096,056) -- (3,750,100,377) Plant and Equipment and Plantation
Rugi Fiskal - Neto -- 3,113,035,452 3,113,035,452 7,399,296,354 -- 10,512,331,806 Fiscal Loss
Jumlah (1,872,534,366) 2,878,729,108 1,006,194,742 7,289,749,067 -- 8,295,943,809 Total
Liabilitas Pajak Tangguhan (1,872,534,366) (234,306,344) (2,106,840,710) 1,377,705,119 (6,103,940,497) (6,833,076,088) Deferred Tax Liabilities
Aset Pajak Tangguhan -- 3,113,035,452 3,113,035,452 5,912,043,948 8,064,325,621 17,089,405,021 Deferred Tax Assets
14. Utang Usaha – Pihak Ketiga 14. Trade Payables – Third Parties
2014 2013
Rp Rp
PT Saprotan Utama 6,735,468,725 4,107,100,000 PT Saprotan Utama
PT Nusa Palapa Gemilang 5,566,181,588 1,783,764,550 PT Nusa Palapa Gemilang
PT Multi Mas Chemindo 4,724,254,563 -- PT Multi Mas Chemindo
PT London Sumatera Indonesia 4,245,283,020 -- PT London Sumatera Indonesia
PT Ambawang Jayaraya Nusantara 1,647,254,198 -- PT Ambawang Jayaraya Nusantara
CV Saputra Jaya Mandiri 1,391,616,120 -- CV Saputra Jaya Mandiri
PT Siwitek 1,010,449,495 -- PT Siwitek
PT Socfin Indonesia 1,000,000,000 -- PT Socfin Indonesia
PT Panca Harapan 974,247,368 -- PT Panca Harapan
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
43
2014 2013
Rp Rp
CV Ratu Rosari 899,203,198 1,860,887,343 CV Ratu Rosari
PT Berkat Exsa Sentosa 860,625,027 -- PT Berkat Exsa Sentosa
PT Taiko Persada Indoprima 690,625,515 -- PT Taiko Persada Indoprima
Alva Laval 505,863,501 -- Alva Laval
Arifin Muhiddin -- 2,444,928,364 Arifin Muhiddin
PT Mama Mega Mandiri -- 1,903,969,445 PT Mama Mega Mandiri
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500juta) 8,671,476,054 939,736,410 Others (below Rp500 million each)
Jumlah 38,922,548,372 13,040,386,112 Total
Seluruh utang usaha didenominasi dalam mata uang Rupiah.
All trade payables denominated in Rupiah.
Tidak terdapat jaminan yang diberikan dan suku bunga dengan utang usaha.
There is no collateral and interest in regards with the trade payables.
15. Beban Akrual 15. Accrued Expenses
2014 2013
Rp Rp
Bunga 13,401,888,666 992,244,993 Interest
Operasional 3,975,938,142 5,787,156,051 Operational
Jumlah 17,377,826,808 6,779,401,044 Total
16. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 16. Other Short-Term Financial Liabilities
2014 2013
Rp Rp
Bunge Agribusiness Singapore Ltd. Bunge Agribusiness Singapore Ltd.
Pokok -- 49,797,300,000 Principal
Bunga -- 3,582,193,960 Interest
Lain-lain 3,354,941,230 3,043,271,854 Others
Jumlah 3,354,941,230 56,422,765,814 Total
Berdasarkan perjanjian tanggal 15 Pebruari 2013, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman dari Bunge Agribusiness Singapore Ltd berupa fasilitas pinjaman berjangka untuk perkebunan sebesar Rp29.085.000.000. Fasilitas pinjaman akan jatuh tempo pada 16 Mei 2014 dan dikenakan tingkat bunga sebesar 10% per tahun. Berdasarkan adendum perjanjian 25 Juni 2014, fasilitas ini akan jatuh tempo pada 24 Juli 2014 dengan plafon pinjaman sebesar Rp34.823.400.000.
Based on the agreement dated February 15, 2013, PT Bumiraya Investindo (BRI), a subsidiary, obtained plantation loan term facilities from Bunge Agribusiness Singapore Ltd. amounted to Rp29,085,000,000. This loan facilities will be due on May 16, 2014 and bears an interest rate of 10% per annum. Based the addendum dated June 25, 2014, this facility will be due on July 24, 2014 with the credit limit amounted to Rp34,823,400,000.
Berdasarkan perjanjian tanggal 7 Juni 2013, BRI memperoleh fasilitas pinjaman dari Bunge Agribusiness Singapore Ltd (Bunge) berupa fasilitas pinjaman berjangka untuk perkebunan sebesar Rp20.712.300.000. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 16 Mei 2014 dan dikenakan tingkat bunga sebesar 9,25% per tahun. Berdasarkan adendum perjanjian tanggal 25 Juni 2014, fasilitas ini akan jatuh tempo pada 24 Juli 2014.
Based on the agreement dated June 7, 2013, BRI obtained term loan facilities from Bunge Agribusiness Singapore Ltd. (Bunge) for plantation amounted to Rp20,712,300,000. This loan facilities will be due on May 16, 2014 and bears an interest rate of 9.25% per annum. Based on the addendum dated June 25, 2014, this facility will be due on July 24, 2014.
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
44
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan adalah sebesar Rp3.422.453.746 dan Rp3.582.193.960 masing-masing pada 31 Desember 2014 dan 2013.
Borrowing costs that were capitalized to immature plantations amounted to Rp3,422,453,746 and Rp3,582,193,960 as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
Pada tanggal 10 Juli 2014, BRI melunasi seluruh pinjaman dari Bunge Agribusiness Singapore Ltd sebesar Rp61.543.488.916.
Dated July 10, 2014, BRI has fully paid Bunge Agribusiness Singapore Ltd loan amounted to Rp61,543,488,916.
17. Utang Bank Jangka Pendek 17. Short-Term Bank Loans
2014 2013
Rp Rp
PT Rabobank International Indonesia -- 134,079,000,000 PT Rabobank International Indonesia
a. PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank)
a. PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank)
Berdasarkan perjanjian kredit No. LA/CA/1862/2013 tanggal 4 Juli 2013, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman jangka pendek sebesar USD6,000,000 yang digunakan untuk pembiayaan perkebunan. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 3 Mei 2014 dan dikenakan tingkat bunga sebesar COF + 4% per tahun.
Based on the credit agreement No. LA/CA/1862/2013 dated July 4, 2013, PT Bumiraya Investindo (BRI), a subsidiary, obtain the short-term loan facility agreement amounted to USD6,000,000 used for plantation programme. This facility will be due on May 3, 2014 and bears an interest rate of COF + 4% per annum.
Berdasarkan adendum perjanjian kredit No. LA/CA/1862/A3/2014 tanggal 2 Mei 2014 dan kemudian adendum perjanijian kredit No. LA/CA/1862/A4/2014 tanggal 27 Juni 2014, fasilitas ini diperpanjang, sehingga memiliki jatuh tempo pada 15 Agustus 2014.
Based on addendum of credit agreement No.LA/CA/1862/A3/2014 dated May 2, 2014 and then addendum credit agreement No. LA/CA/1862/A4/2014 dated June 27, 2014, this facility extended thus has the maturity date on August 15, 2014.
Pada 31 Desember 2013 saldo fasilitas ini adalah USD5,000,000 (ekuivalen Rp73.134.000.000).
As of December 31, 2013, the outstanding balance for this facility amounting to USD5,000,000 (equivalent Rp73,134,000,000).
Berdasarkan perjanjian kredit No. LA/CA/1864/2013 tanggal 25 Oktober 2013, BRI memperoleh fasilitas pinjaman belanja modal sebesar USD10,000,000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 31 Desember 2014 dan dikenakan bunga sebesar COF + 4% per tahun.
Based on the credit agreement No. LA/CA/1864/2013 dated October 25, 2013, BRI obtain the capital expenditure loan facility amounted to USD10,000,000. This facility will be due on December 31, 2014 and bears an interest rate of COF rate + 4% per annum.
Berdasarkan perjanjian kredit No.LA/CA/1864/A3/2014 jatuh tempo fasilitas ini diperpanjang hingga 15 Agustus 2014.
Based on the addendum of credit agreement No.LA/CA/1864/A3/2014, maturity date of this facility extended until August 15, 2014.
Pada 31 Desember 2013 saldo fasilitas ini adalah USD5,000,000 (ekuivalen Rp60.945.000.000).
As of December 31, 2013, the outstanding balance of this facility amounting to USD5,000,000 (equivalent Rp60,945,000,000), respectively.
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp7.103.152.631 (termasuk selisih kurs
Borrowing costs that were capitalized to immature plantations as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp7,103,152,631 (including foreign
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
45
Rp3.345.000.000) dan Rp5.206.167.853 (termasuk selisih kurs Rp4.347.158.418) (lihat Catatan 10).
exchange amounted to Rp3,345,000,000) and Rp5,206,167,853 (including foreign exchange amounted to Rp4,347,158,418), respectively (see Note 10).
Pada tanggal 10 Juli 2014, BRI melunasi utang bank jangka pendek ke Rabobank sebesar USD16,000,000 (ekuivalen Rp186.032.000.000).
Dated July 10, 2014, BRI has fully paid the short-term bank loan of Rabobank amounted to USD16,000,000,000 (equivalent Rp186,032,000,000).
18. Utang Bank dan Lembaga Keuangan 18. Long-Term Bank Loans and Jangka Panjang Lain Financial Institutions
2014 2013
Rp Rp
Rupiah IDR
PT Bank Negara Indonesia ( Persero) Tbk 24,581,000,000 -- PT Bank Negara Indonesia (Perseo) Tbk
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia -- 48,928,466,407 Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Kredit Investasi - Kebun I -- 30,538,385,641 Investment Loan - Plantation I
Kredit Investasi - Kebun II -- 17,085,907,633 Investment Loan - Plantation II
Kredit Investasi - Pabrik Kelapa Sawit -- 17,932,116,690 Investment Loan - Palm Oil Mill
Subjumlah 24,581,000,000 114,484,876,371 Subtotal
USD USD
Pinjaman Sindikasi RHB Bank Berhad 922,013,195,271 -- Syndicated Loan RHB Bank Berhad
Jumlah Utang Bank Jangka Panjang 946,594,195,271 114,484,876,371 Total Long-term Bank Loans
Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Less
Satu Tahun: Current Maturities:
1. PT Bank Negara Indonesia ( Persero) Tbk 1,200,000,000 -- 1. PT Bank Negara Indonesia (Perseo) Tbk
2. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia -- 25,527,895,524 2. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk -- 18,668,000,000 3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun 1,200,000,000 44,195,895,524 Total Current Maturities
Utang Bank Jangka Panjang - Long-Term
Setelah Dikurangi Jatuh Tempo Bank Loans - net of
dalam Satu Tahun 945,394,195,271 70,288,980,847 Current Maturities
a. Pinjaman Sindikasi RHB Bank Berhad a. Syndicated Loan RHB Bank Berhad Pada tanggal 26 Juni 2014, PT Bumiraya Investindo (BRI), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Muaraungo Plantation (MBP) dan PT Tandan Abadi Mandiri (TAM), seluruhnya entitas anak, sebagai debitur, memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi bank dari RHB Bank Berhad, Cabang Singapura, Rabobank Cabang Hongkong, PT Bank Permata Tbk dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia dengan jumlah keseluruhan fasilitas sebesar USD125,000,000, yang terdiri atas pinjaman jangka panjang berupa Fasilitas A dan Fasilitas Murabahah sebesar USD100,000,000, serta Revolving loan berupa Fasilitas B sebesar USD25,000,000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 30 Juni 2019 dan dapat diperpanjang hingga 30 Juni 2021. Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga sebesar LIBOR+6% per tahun untuk fasilitas non Murabahah dan tingkat bagi hasil sebesar 6,10% per tahun untuk fasilitas Murabahah. Pinjaman fasilitas B dikenakan tingkat bunga sebesar
On June 26, 2014, PT Bumiraya Investindo (BRI), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Muaraungo Plantation (MBP) and PT Tandan Abadi Mandiri (TAM) as debtor, obtain bank loan sindicate facility of RHB Bank Berhad, Singapore Branch, Rabobank International Hongkong Branch, PT Bank Permata Tbk and Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia with total facility amounting to USD125,000,000, the consists of long-term loans such as Murabahah A Facility and Murabahah Facility amounting to USD100,000,000, and Revolving loan Facility B amounting to USD25,000,000. This facility will be due on June 30, 2019 and extendable until June 30, 2021. This facility bears an interest rate of LIBOR+6% per annum for non Murabahah facility, and sharing rate of 6.10% per annum for Murabahah facility. Loan B facility bears interest rate of LIBOR+5.80% per annum. For this facility, PT Bumiraya Investindo (BRI), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Charindo Palma
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
46
LIBOR+5,80% per tahun. Atas fasilitas ini PT Bumiraya Investindo (BRI), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Muarobungo Plantation (MBP), dan PT Tandan Abadi Mandiri (TAM), seluruhnya entitas anak, harus menjaga rasio Total Net Debt to EBITDA tidak melebihi 5,00 kali, penerapan awal akan dilakukan pada 30 Juni 2017 dan setiap 3 (tiga) bulan setelahnya.
Oetama (CPO), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Muarabungo Plantation (MBP) and PT Tandan Abadi Mandiri (TAM), must maintain a ratio Total Net Debt to EBITDA should not exceed 5.00 times, first application will be date on Juni 30, 2017, and every three (3) months later.
Jaminan atas fasilitas pinjaman sindikasi bank ini adalah sebagai berikut: - Jaminan fidusia atas piutang, aset tetap dan
asuransi yang diberikan oleh PT Bumiraya Investindo (BRI), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Muarobungo Plantation (MBP), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP) dan PT Tandan Abadi Mandiri (TAM) (lihat Catatan 4 dan 9);
- Tanah perkebunan milik BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP dan TAM (lihat catatan 10 dan 11);
- Gadai saham atas saham ASJ, CPO, MBP. MJAP yang dimiliki BRI; dan
- Gadai atas saham TAM yang dimiliki oleh MBP.
The guarantee of these loan sindicate facility are as follows: - The fiduciary security on receivable, property, plant
and equipment and insurance given by PT Bumiraya Investindo (BRI), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Muarobungo Plantation (MBP), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP) and PT Tandan Abadi Mandiri (TAM) (see Note 4 and 9);
- Plantation of BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP and TAM; (see note 10 and 11)
- Fiduciary on shares of ASJ, CPO, MBP and MJAP owned by BRI; and
- Fiduciary on shares of TAM owned by MBP.
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan adalah sebesar Rp27.443.138.989 pada 31 Desember 2014.
Borrowing cost that were capitalized to immature plantations amounted to Rp27,443,138,989 as of December 31, 2014.
b. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Bank
BNI) b. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Bank BNI)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor 011.051 dan Akta Perjanjian Kredit Investasi No. 46 tanggal 23 Agustus 2011, seluruhnya dibuat di hadapan Alia Ghanie, S.H., notaris di Jakarta, PT Persada Alam Hijau (PAH), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi sebesar Rp26.000.000.000.
Based on the Deed of Investment Credit Agreement Nomor 011.051 and Deed of Investment Credit Agreement No. 46 dated August 23, 2011, all made in the presence of Alia Ghanie, S.H., a notary in Jakarta, PT Persada Alam Hijau (PAH), a subsidiary, obtained Investment Credit facility amounting to Rp26,000,000,000.
Fasilitas ini memiliki jatuh tempo pada 22 Januari 2019 dengan masa tenggang (grace period) 36 bulan dan dikenakan tingkat bunga sebesar 11,5% per tahun. Pada 31 Desember 2014, saldo terutang Fasilitas ini adalah Rp24.581.000.000.
This loan facility with maturity date on January 22, 2019 with grace periods of 36 months and bears an interest rate of 11.5% per annum. The outstanding balance of this facility amounting to Rp24,581,000,000 as of December 31, 2014.
Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah kebun kelapa sawit PAH seluas 942,29 hektar (lihat Catatan 10).
Collateral for the loan is plantations area for 942.29 hectares of PAH (see Note 10).
Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Penerima Kredit tidak diperkenankan untuk :
Mengadakan penggabungan usaha (merger), atau konsolidasi dengan perusahaan lain.
Melakukan Investasi, penyertaan modal atau pengambilalihan saham pada perusahaan lain.
Without the prior written consent of the Bank, Credit Recipients are not allowed to:
Conducting business combination (merger), or consolidation with another company.
Placement or purchase of other company shares.
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
47
Mengijinkan pihak lain menggunakan perusahaan untuk kegiatan usaha pihak lain.
Merubah bentuk atau status hukum perusahaan, merubah Anggaran Dasar Perusahaan, memindahtangankan resipis atau saham perusahaan baik antara pemegang saham maupun kepada pihak lain.
Membayar hutang kepada pemegang sahamnya.
Membagikan dividen atau keuntungan usaha kepada pemegang saham.
Memberikan pinjaman kepada siapapun juga, termasuk kepada para pemegang saham, kecuali dalam rangka transaksi dagang yang berkaitan dengan usaha Grup.
Menerima pinjaman dari pihak lain, kecuali jika pinjaman tersebut diterima dalam rangka transaksi dagang yang berkaitan dengan usahanya.
Memperoleh pembiayaan dari perusahaan leasing.
Melakukan akuisisi/pengambilalihan asset milik pihak ketiga.
Membuka kantor cabang atau perwakilan baru, atau membuka usaha baru selain usaha yang telah ada.
Mengikatkan diri sebagai Penjamin dan menjaminkan harta kekayaan kepada pihak lain.
Membubarkan Perusahaan atau minta dinyatakan pailit.
Merubah susunan pengurus, Direksi dan Komisaris Perusahaan.
Permit using the company's business activities by the other parties.
Change the company’s or legal form or status the Articles of Association, or stock transfer of share between shareholders or other parties.
Payment of loan to shareholders.
Distributing of Dividends or profits to shareholders.
Give a loan to other parties, including to the shareholders, except related to business activities of Group.
Obtained a loan from the other parties, except the loan obtained related commercial business transaction.
Obtained the financing from the leasing company.
Acquisition/ takeover of third parties assets
Open a new branch or representative, or new business outside of existing business.
Acting as guarantor and secured the assets to other parties.
Disincorporated the company or seek bankruptcy.
Changing the composition of Company’s management, Directors and Commissioners.
c. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)
Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi Prinsip Murabahah No. 62 dan No. 72, keduanya tanggal 19 Desember 2012 yang telah dilegalisasi oleh Yualita Widyadhari, S.H., notaris di Jakarta, PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ) dan PT Charindo Palma Oetama (CPO), keduanya entitas anak memperoleh fasilitas pembiayaan kembali qardh wal murabahah dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp100.000.000.000 untuk jangka waktu 3 tahun 3 bulan. Fasilitas ini dikenakan tingkat bagi hasil sebesar 11% per tahun.
c. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Based on investment financing agreement on the basis of Murabahah Principle Nos. 62 and 72 dated December 19, 2012 which have been legally validated by Yualita Widyadhari, S.H., a notary in Jakarta, PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ) and PT Charindo Palma Oetama (CPO), subsidiaries, obtained a refinancing facility qardh wal murabahah with total facility amounting to Rp100,000,000,000 for a period of 3 years and 3 months. This facility bears a sharing rate of 11% per annum.
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman perkebunan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar Rp2.425.209.165 dan Rp7.008.906.596 (lihat Catatan 10).
Borrowing cost capitalized to plantation for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp2,425,209,165 and Rp7,008,906,596 (see Note 10), respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp48.928.466.407
As of December 31, 2013 the outstanding balance of this facility amounting to Rp48,928,466,407.
Pada tanggal 10 Juli 2014, CPO dan ASJ melunasi utang bank jangka panjang ke Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia sebesar Rp36.164.518.645.
Dated July 10, 2014, CPO dan ASJ has fully paid the long-term bank loan of Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia amounted to Rp36,164,518,645.
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
48
d. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) d. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/005/PK-KI/2008 No. 21 dan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM.OO6/PK-KI/2008 No. 22 tanggal 9 September 2008, seluruhnya dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., notaris di Jakarta, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi yang terdiri dari:
Kredit Investasi – Kebun I
Kredit Investasi – Kebun II
Based on the Deed of Investment Credit Agreement Nomor KP-CRO/CBC-JPM/005/PK-KI/2008 No. 21 and Deed of Investment Credit Agreement Nomor KP-CRO/CBC-JPM.OO6/PK-KI/2008 No. 22 dated September 9, 2008, all made in the presence of Sri Ismiyati, S.H., a notary in Jakarta, PT Bumiraya Investindo (BRI), a subsidiary, obtained Investment Credit facility consisting of the following: Investment Credit – Kebun I Investment Credit – Kebun II
Seluruh fasilitas Kredit Investasi akan digunakan untuk pembiayaan kembali atas aset kebun kelapa sawit, mengambil alih fasilitas pinjaman yang diberikan kepada BRI dari kreditor terdahulu dan pengembangan perkebunan dengan luas tanam 1.000 hektar beserta sarananya dan dikenakan tingkat bunga sebesar 11,5% per tahun.
All Investment Credit facilities are used to refinance palm oil plantation, take over all credit facilities granted to BRI from previous creditors and development of plantation area of 1,000 hectares along with its infrastructures and bears an interest rate of 11.5% per annum.
Fasilitas Kredit Investasi – Kebun I memiliki pagu kredit sebesar Rp38.684.000.000 dengan periode pembayaran 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan termasuk masa tenggang 30 bulan.
Investment Credit – Kebun I facility has credit limit amounting to Rp38,684,000,000 with payment period of eight (8) years and six (6) months including grace period of 30 months.
Fasilitas Kredit Investasi – Kebun II memiliki pagu kredit sebesar Rp24.373.000.000 dengan periode pembayaran 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan termasuk masa tenggang 42 bulan.
Investment Credit – Kebun II facility has a credit limit amounting to Rp24,373,000,000 with a payment period of eight (8) years and six (6) months including the grace period of 42 months.
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar Rp1.031.800.516 dan Rp2.246.013.485.
Borrowing cost that capitilized to immature plantation for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp1,031,800,516 and Rp2,246,013,485, respectively.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi (Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit) Nomor KP-CRO/CBC-JPM/010/PK-KI/2009 No. 28 tanggal 8 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., notaris di Jakarta, BRI memperoleh fasilitas pinjaman berupa Kredit Investasi-Pabrik Kelapa Sawit yang digunakan untuk pembangunan pabrik kelapa sawit.
Based on the Deed of Investment Credit Agreement (Construction of Palm Oil Mill) Nomor KP-CRO/CBC-JPM/010/PK-KI/2009 No. 28 dated October 8, 2009 made in the presence of Sri Ismiyati, S.H., a notary in Jakarta, BRI obtained a credit facility of Investment Credit-Palm Oil Mill which will be used for the construction of palm oil mill.
Pada 31 Desember 2013 biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset tetap sebesar Rp2.498.497.737 (lihat Catatan 9).
As of December 31, 2013, capitalized of borrowing cost to property, plant and equipment amounted Rp2,498,497,737 (see Note 9).
Pada 31 Desember 2013 seluruh saldo terutang atas fasilitas Kredit Investasi sebesar Rp65.556.409.964.
As of December 31, 2013, total outstanding balance of Investment Credit Facilities amounted to Rp65,556,409,964.
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
49
19. Utang Sewa Pembiayaan 19. Obligations under Finance Lease
Grup memperoleh beberapa fasilitas sewa pembiayaan untuk pengadaan kendaraan dan alat berat dari beberapa perusahaan pembiayaan sebagai berikut:
The Group obtained several leasing facilities for the acquisition of vehicles and heavy equipment from certain financing companies as follows:
2014 2013
Rp Rp
PT ORIX Indonesia Finance 9,345,741,059 18,140,391,175 PT ORIX Indonesia Finance
PT Astra Sedaya Finance 1,122,112,695 -- PT Astra Sedaya Finance
PT Dipo Star Finance 912,272,359 2,399,794,814 PT Dipo Star Finance
PT Surya Artha Nusantara Finance 310,382,871 691,432,889 PT Surya Artha Nusantara Finance
Jumlah 11,690,508,984 21,231,618,878 Total0
Pembayaran sewa minimum masa datang berdasarkan masing-masing perjanjian sewa pembiayaan pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The future minimum lease payments based on lease agreements as of December 31, 2014 and 2013, are as follows:
2014 2013
Rp Rp
Tahun Year
2014 -- 13,453,305,530 2014
2015 9,891,027,620 8,651,176,500 2015
2016 2,565,658,499 1,856,602,500 2016
2017 248,998,500 -- 2017
Jumlah 12,705,684,619 23,961,084,530 Total
Dikurangi : Bagian Bunga 1,015,175,635 2,729,465,652 Less: Interest Portion
Nilai Tunai Pembayaran Minimum 11,690,508,984 21,231,618,878 Minimum Value of Cash Payment
Bagian yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun 4,599,107,327 11,864,466,484 Current Maturities
Utang Sewa Pembiayaan - Bersih Obligations Under Finance
Setelah Dikurang Jatuh Lease- Net of Current
Tempo Satu Tahun 7,091,401,657 9,367,152,394 Maturities 0
a. PT ORIX Indonesia Finance (Orix) a. PT ORIX Indonesia Finance (Orix)
Pada kurun waktu 2014 dan 2013 Grup memperoleh fasilitas pembiayaan dari Orix masing-masing sebesar Rp1.079.272.800 dan Rp33.041.904.750, untuk pembiayaan kendaraan dan alat berat. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan tingkat bunga antara 5,25% - 7%.
In the period 2014 and 2013. the Group obtained financing facility from Orix amounted to Rp1,079,272,800 and Rp33,041,904,750, to finance vehicles and heavy equipment. Finance lease agreements have payment period of 36 months and bears interest rate between 5.25% - 7%.
Saldo terutang pada 31 Desember 2014 dan 2013, masing-masing sebesar Rp9.345.741.059 dan Rp18.140.391.175.
The outstanding balance as of December 31, 2014 and 2013, amounting to Rp9,345,741,059 and Rp18,140,391,175, respectively.
b. PT Astra Sedaya Finance b. PT Astra Sedaya Finance
Pada kurun waktu 2014, Grup memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT Astra Sedaya Finance sebesar Rp2.237.532.000 untuk pembiayaan kendaraan dan alat berat. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan tingkat bunga sebesar 14-14,5% per tahun.
In the period 2014, the Group obtained financing facility from PT Astra Sedaya Finance amounting to Rp2,237,532,000 for vehicles and heavy equipment. Finance lease agreements have payment period of 36 months and bears an interest rate of 14-14.5%.
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
50
Saldo terutang pada 31 Desember 2014 sebesar Rp1.122.112.695.
The outstanding balance as of December 31, 2014 amounting to Rp1,122,112,695.
c. PT Dipo Star Finance c. PT Dipo Star Finance Pada kurun waktu 2013 Grup memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT Dipo Star Finance sebesar Rp4.187.472.000, untuk pembiayaan kendaraan dan alat berat. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan bunga sebesar 4,6%.
In the period 2013, the Group obtained financing facility from PT Dipo Star Finance amounted to Rp4,187,472,000, for vehicles and heavy equipment. Finance lease agreements have payment period of 36 months and bears an interest rate of 4.6%.
Saldo terutang 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp912.272.359 dan Rp2.399.794.814.
The outstanding balance as of December 31, 2014 and 2013 amounting to Rp912,272,359 and Rp2,399,794,814, respectively.
d. PT Surya Artha Nusantara Finance d. PT Surya Artha Nusantara Finance
Pada kurun waktu 2014 dan 2013, Grup memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT Surya Artha Nusantara Finance sebesar Rp1.128.600.000, untuk pembiayaan kendaraan dan alat berat. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan tingkat bunga sebesar 4,8% per tahun.
In the period 2014 and 2013, the Group obtained financing facility from PT Surya Artha Nusantara Finance amounting to Rp1,128,600,000 for vehicles and heavy equipment. Finance lease agreements have payment period of 36 months and bears an interest rate of 4.8%.
Saldo terutang pada 31 Desember 2014 and 2013 masing-masing sebesar Rp310.382.871 dan Rp691.432.889.
The outstanding balance as of December 31, 2014 and 2013 amounting to Rp310,382,871 and Rp691,432,889, respectively.
20. Liabilitas Imbalan 20. Long-Term Employee Kerja Jangka Panjang Benefits Obligations
Imbalan pascakerja program imbalan pasti Post-employment defined benefits plan benefits Grup mengakui liabilitas imbalan pascakerja sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Liabilitas imbalan pascakerja Grup 31 Desember 2014 dan 2013 dihitung oleh Aktuaris Independen PT Dian Artha Tama dengan tanggal laporan masing-masing 18 Maret 2015 dan 24 Maret 2014 dengan.
The Group recognized post-employment benefits liability based on the existing Labor Law. The balance of the Group’s estimated liability on post-employment benefits as of December 31, 2014 and 2013 were calculated by PT Dian Artha Tama, independent actuary, in its reports dated March 18, 2015 and March 24, 2014, respectively.
Liabilitas imbalan pascakerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Post-employment benefits obligation recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:
2014 2013
Rp Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti 4,577,160,747 3,615,894,120 Present Value of Defined Benefits Obligation
Kerugian (Keuntungan) Aktuarial yang belum diakui 1,557,688,769 1,140,760,322 Unrecognized Actuarial Loss (Gain)
Jumlah 6,134,849,516 4,756,654,442 Total
Rincian beban imbalan pascakerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The details of post employement benefits expenses for the years ended December 31, 2014 and 2013 is as follows:
2014 2013
Rp Rp
Biaya Jasa Kini 1,641,217,020 1,171,635,827 Current Service Cost
Biaya Bunga 268,858,180 225,855,282 Interest Expense
Biaya Jasa Lalu -- 15,691,190 Amortization of Non-vested Past Service Cost
Kerugian Aktuaria (79,023,419) 79,322,191 Actuarial Loss
Beban Imbalan Kerja 1,831,051,781 1,492,504,490 Total Employee Benefits Expense
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
51
Beban imbalan pascakerja dicatat sebagai bagian dari biaya gaji dan kesejahteraan karyawan (lihat Catatan 26).
The employee benefits expense recorded as part of salaries and allowances expense (see Note 26).
Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
The mutation of the post-employment benefits obligation are as follows:
2014 2013
Rp Rp
Saldo Awal Tahun 4,756,654,442 3,264,139,952 Beginning Balance
Beban Imbalan Kerja yang Employee Benefits Expense
Diakui pada Tahun Berjalan 1,831,051,781 1,492,514,490 Recognized in the Current Year
Pembayaran Imbalan Kerja (452,856,707) -- Payment in The Current Year
Saldo Akhir Tahun 6,134,849,516 4,756,654,442 Ending Balance
Rekonsiliasi perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:
Reconciliation of changes in present value of defined benefits obligations are as follows:
2014 2013
Rp Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Present Value Define Benefits Plan
pada 1 Januari 3,615,894,120 4,517,105,645 as of January 1
Biaya Bunga 268,858,180 225,855,282 Interest Cost
Biaya Jasa Kini 1,641,217,020 1,171,635,827 Current Service Cost
Biaya Jasa Lalu - Vested -- 15,691,190 Past Service - Vested
Pembayaran Imbalan (452,856,707) -- Benefit Payment
(Keuntungan) Kerugian Aktuarial (495,951,866) (2,314,393,824) Actuarial (Gain) Loss
Saldo pada 31 Desember 4,577,160,747 3,615,894,120 Balance on December 31,
Jumlah periode saat ini dan empat tahun sebelumnya dari nilai kini kewajiban imbalan pasti, nilai wajar aset program dan defisit pada program adalah sebagai berikut:
The number of the current period and the previous four years of the present value of the employee benefit obligation, the fair value of plan assets and the deficit in the program is as follows:
2014 2013 2012 2011 2010
Rp Rp Rp Rp Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti 4,577,160,747 3,615,894,120 4,517,105,645 3,059,953,258 1,065,210,138 Present Value of Defined Benefits Obigation
Aset Program -- -- -- -- -- Asset Program
Defisit 4,577,160,747 3,615,894,120 4,517,105,645 3,059,953,258 1,065,210,138 Deficits
Penyesuaian yang Timbul 654,387,198 891,833,384 20,096,225 (29,651,287) 23,938,509 Experience Adjustment on Obligations
atas Kewajiban
Penyesuaian yang Timbul atas -- -- -- -- -- Experience Adjusments on Assets
Nilai Wajar Aset Program
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas imbalan pascakerja pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The actuarial assumptions used in the calculation of post-employement benefits obligation as of December 31 2014 and 2013, are as follows:
Usia Pensiun Normal 55 Tahun/Years Normal Pension Age Estimasi Kenaikan Gaji 8% Estimated Salary Increase Tingkat Diskonto (2014: 8%; 2013: 8.5%) Discount Rate Tingka Mortalita Commissioners Standard Ordinary (CSO)- 1980 Mortality Rate Tingkat Pengunduran Diri Usia/Age 18-44 : 5% per tahun/annually Resignation Rate Usia/Age 45-54 : 0% per tahun/annually
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
52
21. Modal Saham 21. Capital Stock
Pemegang Saham Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Persentase
Kepemilikan
Jumlah Stockholders
Ditempatkan dan Kepemilikan/ Modal Saham/
Disetor Penuh/ Percentage of Total Capital Stock
Number of Shares Ownership
Issued and Fully
Paid (%) Rp
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 2,864,990,000 78.17 286,499,000,000 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
Stefanus Joko Mogoginta 10,000 0.00 1,000,000 Stefanus Joko Mogoginta
Masyarakat 800,000,000 21.83 80,000,000,000 Public
Jumlah 3,665,000,000 100.00 366,500,000,000 Total
2014
Pemegang Saham Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Persentase
Kepemilikan
Jumlah Stockholders
Ditempatkan dan Kepemilikan/ Modal Saham/
Disetor Penuh/ Percentage of Total Capital Stock
Number of Shares Ownership
Issued and Fully
Paid (%) Rp
Stefanus Joko Mogoginta 2,499 99.96 2,499,000,000 Stefanus Joko Mogoginta
Yulianni Liyuardi 1 0.04 1,000,000 Yulianni Liyuardi
Jumlah 2,500 100 2,500,000,000 Total
2013
Berdasarkan akta No.132 tanggal 28 Maret 2014 yang dibuat di hadapan Notaris Benediktus Andy Widyanto, S.H., notaris di Tangerang. Yulianni Liyuardi mengalihkan 1 lembar sahamnya kepada PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
Based on notarial deed No.132 dated on March 28, 2014, in presence of Bendiktus Andy Widyanto, S.H., a notary in Tangerang. Yulianni Liyuardi sold 1 of her share to PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
Berdasarkan akta No.134 tanggal 28 Maret 2014 yang dibuat di hadapan Notaris Benediktus Andy Widyanto, S.H., notaris di Tangerang. Stefanus Joko Mogoginta mengalihkan 2.500 lembar sahamnya kepada PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
Based on notarial deed No.134 dated on March 28, 2014, in presence of Bendiktus Andy Widyanto, S.H., a notary in Tangerang. Stefanus Joko Mogoginta sold 2,500 of his shares to PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
Berdasarkan Akta No. 208 tanggal 30 Juni 2014 ditegaskan kembali dalam akta No. 91 tanggal 27 Agustus 2014 dan yang dibuat di hadapan Humberg Lie.S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta, Perusahaan meningkatkan modal dasar menjadi Rp1.146.000.000.000 terbagi atas 1.146.000 saham dan telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp286.499.000.000 terbagi atas 286.500 saham melalui konversi seluruh obligasi konversi wajib yang dimiliki oleh PT Tiga Pilar Sejahtera Food tbk, entitas induk. Perubahan anggaran dasar ini telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No. AHU-07212.40.2014 tanggal 29 Agustus 2014.
Based on the Deed No. 208 dated June 30, 2014 and have been reaffirmed in deed No. 91 dated August 27, 2014 made in presence of Humberg Lie.S.H., S.E., M.Kn., a notary in Jakarta, the Company increase the authorized capital to Rp 1,146,000,000,000 divided into 1,146,000 shares and issued and fully paid amounting to Rp286,499,000,000 divided into 286,500 shares through convertion all of mandatory convertible bond of PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, parent entity. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights Republic of Indonesia in his letter No. AHU-07212.40.2014 dated August 29, 2014.
Berdasarkan Akta No. 37 tanggal 11 September 2014 yang dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta Utara, Perusahaan merubah nilai nominal saham yang semula sebesar Rp1.000.000 per saham menjadi Rp100 per saham. Akta ini telah memperoleh pengesahan
Based on the Deed No.37, dated September 11, 2014, which was made in presence of Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., a notary in North Jakarta, the Company change the previous par value of stock Rp1,000,000 per share become Rp100 per share. This deed was approved by
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
53
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik lndonesia No. AHU- 07898.40.20.2014 tanggal 12 September 2014.
the Ministry of Justice and Human Rights of Republic Indonesia in his decree No. AHU-07898.40.20.2014 dated 12 September 2014.
Rekonsiliasi jumlah saham beredar pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Reconciliation of number of shares outstanding as of December 31, 2014 and 2013 is as follows:
2014 2013
Lembar/Shares Lembar/Shares
Jumlah Saham Beredar - Awal 2,500 2,500 Number of Shares Outstanding - Beginning
Ditambah: Additional:
Konversi Obligasi Wajib Konversi 284,000 -- Conversion of Mandatory Convertible Bond
Dampak dari Perubahan Nilai Nominal Saham 2,864,713,500 -- Impact of Changing Par Value of Stock
Penawaran Umum Saham Perdana 800,000,000 -- Initial Public Offering
Jumlah Saham Beredar - Akhir 3,665,000,000 2,500 Outstanding Shares - Ending
Saham Beredar Outstanding Shares
22. Tambahan Modal Disetor - Neto 22. Additional Paid-in Capital - Net
Rincian tambahan modal disetor - neto pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Details of additional paid-in capital - net as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014 2013
Rp Rp
Agio Saham - Neto 144,577,269,116 -- Paid-in Capital Excess of Par - Net
Selisih Nilai Transaksi dengan Difference in Value of Transactions
Entitas Sepengendali 169,629,244,210 -- Between Entities Under Common Control
Cadangan Setoran Modal Reserves for Capital Arising from
yang Timbul dari Obligasi Wajib Konversi -- -- the Mandatory Convertible Bonds
Jumlah 314,206,513,326 -- Total
Agio Saham – Neto Additional Paid-in Capital Excess of Par - Net Rincian agio saham - neto pada 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
The details addition paid-in capital excess of par as of December 31, 2014 is as follows:
Rp
Penawaran Umum Perdana Saham Initial Public Offering
Agio Saham 150,400,000,000 Additional Paid-in Capital Exess of ParAdditional Paid-in Capital Excess of Par
Biaya Emisi Saham (5,822,730,884) Share Issuance CostShare Issuance Costs
Jumlah - Neto 144,577,269,116 Total - Net
Akun ini merupakan selisih perolehan saham PT Bumiraya Investindo, entitas anak, sebesar 190.462 saham dari PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, entitas induk, dengan nilai perolehan Rp284.000.000.000. Nilai aset bersih entitas anak yang diakuisisi adalah sebesar Rp453.629.244.210, selisih antara nilai perolehan dan nilai aset bersih yang diperoleh sebesar Rp169.629.244.210 dicatat sebagai selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali, yang dicatat sebagai komponen tambahan modal disetor.
This balance represents difference of the acquisition of PT Bumiraya Investindo, a subsidiary, amounting to 190,462 shares from PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, parent entity, with the acquisition cost of Rp284,000,000,000. The acquired net asset value of subsidiary amounting to Rp453,629,244,210, The difference between the acquisition cost and the net assets acquired amounting to Rp169,629,244,210 recorded as difference in value from restructuring transaction between entities under common control as a part of additional paid in capital.
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
54
Cadangan Setoran Modal yang Timbul dari Obligasi Wajib Konversi
Reserves for Capital Arising from the Mandatory
Convertible Bonds Dalam rangka akuisisi PT Bumiraya Investindo dari PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (TPSF), entitas induk, Perusahaan menerbitkan obligasi wajib konversi dengan nilai nominal Rp1.000.000, tanpa bunga dan akan jatuh tempo pada tahun 2017 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp284.000.000.000.
In relation with acquisition of PT Bumi Raya Investindo from PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (TPSF), parent entity, the Company issued mandatory convertible bond with par value Rp1,000,000, zero interest bearing and will be due on 2017 with total value amounting to Rp284,000,000,000.
Berdasarkan Akta No. 208 tanggal 30 Juni 2014 ditegaskan kembali dalam akta No. 91 tanggal 27 Agustus 2014 dan yang dibuat di hadapan Humberg Lie.S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta, Perusahaan mengkonversi obligasi wajib konversi ini menjadi 284.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.0000. Konversi obligasi wajib konversi menjadi modal ini telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No. AHU-07212.40.2014 tanggal 29 Agustus 2014 (lihat Catatan 21).
Based on the Deed No. 208 dated June 30, 2014 and have been reaffirmed in deed No. 91 dated August 27, 2014 made in presence of Humberg Lie.S.H., S.E., M.Kn., a notary in Jakarta, the Company conversed the mandatory convertible bond amounting to 284,000 shares with nominal Rp1,000,000. The convertion of this mandatory convertible bond to equity was approved by the Minister of Law and Human Rights Republic of Indonesia in his letter No. AHU-07212.40.2014 dated August 29, 2014 (see Note 21).
Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas Sepengendali
Difference in Value of Transaction
Between Entities Under Common Control Akun ini merupakan selisih perolehan saham PT Bumiraya Investindo, entitas anak, sebesar 190.462 saham dari PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, entitas induk, dengan nilai perolehan Rp284.000.000.000. Nilai aset bersih entitas anak yang diakuisisi adalah sebesar Rp453.629.244.210, selisih antara nilai perolehan dan nilai aset bersih yang diperoleh sebesar Rp169.629.244.210 dicatat sebagai selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali, yang dicatat sebagai komponen tambahan modal disetor.
This balance represents difference of the acquisition of
PT Bumiraya Investindo, a subsidiary, amounting to
190,462 shares from PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk,
parent entity, with the acquisition cost of
Rp284,000,000,000. The acquired net asset value of
subsidiary amounting to Rp453,629,244,210, The
difference between the acquisition cost and the net assets
acquired amounting to Rp169,629,244,210 recorded as
difference in value between entities under common
control as a part of additional paid in capital.
23. Kepentingan Nonpengendali 23. Non-controlling Interest
Berikut adalah rekonsiliasi kepentingan nonpengendali pada 31 Desember 2014:
Below is a reconciliation of non-controlling interest as of December 31, 2014:
1 Januari / Penambahan Penambahan Pengurangan 31 Desember/
January 1 dari Laba dari akuisisi/ dari Perolehan December 31
Komprehensif Additional Hak
Tahun Berjalan/ from Nonpengendali/
Additional acquisition Deduction
from from
Comprehensive acquired of
Income Noncontrolling
for the Year Interest
Rp Rp Rp Rp Rp
PT Bumiraya Investindo -- (2,361,300,134) 244,279,234,555 -- 241,917,934,421 PT Bumiraya Investindo
2014
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
55
24. Penjualan 24. Sales
2014 2013
Rp Rp
Pabrik Plant
Minyak Sawit Mentah 103,151,689,387 54,147,667,416 Crude Palm Oil
Tandan Buah Segar 23,147,965,889 22,548,017,304 Fresh Fruit Bunches
Inti Sawit dan turunannya 11,317,360,268 3,098,673,241 Palm Kernel and its derivatives
Jumlah 137,617,015,544 79,794,357,961 Total
Seluruh penjualan Grup merupakan penjualan kepada pihak ketiga.
All the Group’s sales represent sales to third parties.
Penjualan dengan nilai jual bersih melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Sales with net sales amount exceeding 10% of total net sales pertain for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014 2013 2014 2013
Rp Rp % %
PT Buanawira Lestari Mas 53,204,591,706 -- 38.66 -- PT Buanawira Lestari Mas
PT Binasawit Abadi Pratama 34,629,330,521 -- 25.16 -- PT Binasawit Abadi Pratama
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk 22,114,127,792 6,014,735,466 16.07 26.6 PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk
PT Agro Palindo Sakti 14,169,742,125 -- 10.30 -- PT Agro Palindo Sakti
PT Alam Tri Abadi 13,757,891,630 2,642,071,480 10.00 11.7 PT Alam Tri Abadi
PT Agrotunggal Jayamandiri -- 12,026,796,239 0.00 52.2 PT Agrotunggal Jayamandiri
Persentase terhadap
Jumlah Penjualan/
Percentage to
Total Sales
25. Beban Pokok Penjualan 25. Cost of Good Sold
2014 2013
Rp Rp
Tandan Buah Segar Fresh Fruit Bunch
Pemeliharaan Kebun 34,112,854,799 16,130,683,438 Maintenance Plantation
Pengangkutan dan Panen 9,413,451,453 18,711,322,661 Harvest and Freight
Beban Tidak Langsung 1,908,889,400 842,897,276 Indirect Cost
Upah Langsung 41,014,212,894 10,415,088,726 Direct Labor
Amortisasi Tanaman Perkebunan Amortization of Plantation
(lihat Catatan 10) 7,953,056,981 4,284,840,349 (see Note 10)
Tandan Buah Segar yang Dihasilkan Fresh Fruit Bunch Produced
pada Tahun 94,402,465,527 50,384,832,450 in Year
Persediaan Awal 563,620,247 -- Beginning Balance
Pembelian 1,841,157,526 703,200,960 Purchases
Persediaan Akhir (952,021,708) (563,620,247) Ending Balance
Tandan Buah Segar Siap untuk Digunakan Fresh Fruit Bunch Ready for Used
untuk Produksi dan Dijual 95,855,221,592 50,524,413,163 for Production and Sales
Beban Pokok Penjualan Tandan Buah Segar 34,777,651,946 24,233,107,146 Cost of good Sold Fresh Fruit Bunch Sales
Tandan Buah Segar yang Digunakan Fresh Fruit Bunch Used
untuk Produksi 61,077,569,646 26,291,306,017 for Production
Minyak Sawit Mentah dan Inti Sawit Crude Palm Oil and Palm Kernel
dan Turunannya and Its Derivatives
Upah Langsung 1,574,402,361 941,095,776 Direct Labor
Beban Depresiasi (lihat Catatan 9) 6,556,482,694 3,241,435,577 Depreciation Expenses (see Note 9)
Beban Produksi Tidak Langsung 7,043,462,496 5,804,948,606 Indirect Production Cost
Beban Pokok Produksi 76,251,917,197 36,278,785,976 Cost of Goods Manufactured
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
56
2014 2013
Rp Rp
Persediaan Awal 2,139,376,367 -- Beginning Balance
Persediaan Akhir (2,939,961,334) (2,139,376,367) Ending Balance
Beban Pokok Penjualan Minyak Mentah Cost of Goods Sold for Crude Palm Oil
dan Inti Sawit dan Turunannya 75,451,332,230 34,139,409,609 and Palm Kernel and its Derivatives
Jumlah Beban Pokok Penjualan 110,228,984,176 58,372,516,755 Total Cost of Goods Sold
Tidak terdapat pembelian dengan nilai beli melebihi 10% dari jumlah pembelian untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013.
There is no sales with purchases amount exceeding 10% of total purchases for the years ended December 31, 2014 and 2013.
26. Beban Umum dan Administrasi 26. General and Administrative Expenses
2014 2013
Rp Rp
Gaji dan Kesejahteraan 18,042,976,835 4,857,437,446 Salaries and Allowances
Sewa 2,586,695,246 1,789,196,550 Rental
Pajak 1,690,713,898 400,811,270 Tax
Hukum dan Konsultan 1,204,410,016 1,162,639,437 Legal and Consultancy
Perjalanan Dinas 978,853,628 769,343,069 Travel on Duty
Penyusutan Aset Tetap (lihat Catatan 9) 621,165,761 416,472,659 Depreciation of Property and Equipment (see Note 9)
Lain-lain 1,113,068,610 999,973,918 Others
Jumlah 26,237,883,994 10,395,874,349 Total
27. Penghasilan (Biaya) Keuangan – Neto 27. Finance Income (Cost) – Net
2014 2013
Rp Rp
Penghasilan Bunga 4,285,647,907 152,323,155 Interest Income
Beban Bunga (3,612,598,593) (4,482,326,517) Interest Expenses
Biaya Administrasi Bank -- (88,314,974) Bank Charges
Jumlah Penghasilan (Biaya) Keuangan - Neto 673,049,314 (4,418,318,336) Total Finance Income (Cost) - Net
28. Penghasilan (Beban) Lain-lain 28. Other Income (Expenses)
2014 2013
Rp Rp
Pendapatan Lainnya Other Income
Penghapusan Utang Plasma 9,878,560,237 -- Penghapusan Utang Plasma
Diskon atas Akusisi Entitas Anak (lihat Catatan 31) 7,155,376,761 -- Discount of Acquisition of Subsidiary (see Note 31)
Lain-lain 5,290,341,395 3,224,148,040 Others
Jumlah Penghasilan lainnya 22,324,278,393 3,224,148,040 Total Other Income
Beban Lainnya Other Expenses
Rugi Selisih Kurs (16,766,684,166) (8,341,314,361) Loss on Foreign Exchange
Lain-lain (1,643,018,822) -- Others
Jumlah Beban lainnya (18,409,702,988) (8,341,314,361) Total Other Expenses
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
57
29. Laba per Saham 29. Earnings per Share
Perhitungan laba per saham adalah sebagai berikut: Earnings per share calculation is as follows:
2014 2013
Laba (Rugi) Tahun Berjalan Profit (Loss) for the Year Before
Sebelum Penyesuaian Proforma yang dapat Proforma Adjustment Attributable to
Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (Rp) 9,326,862,312 (13,580,000) Owner of the Parent (Rp)
Rata-rata Tertimbang Jumlah Saham yang Beredar 1,504,560,440 2,500 Weighted Average of Outstanding Shares
Rugi per Saham Dasar (Rp) 6.20 (5,432) Basic Loss per Shares (Rp)
30. Informasi Segmen 30. Segment Information
Pembuat keputusan dalam operasional adalah Direksi. Direksi melakukan penelaahan terhadap pelaporan internal Grup untuk menilai kinerja dan mengalokasikan sumber daya. Manajemen menentukan operasi segmen berdasarkan laporan ini. Direksi mempertimbangkan bisnis dari sudut pandang imbal hasil dari modal yang diinvestasikan. Total aset dikelola secara tersentralisasi dan tidak dialokasikan. Grup mengoperasikan dan mengelola bisnis dalam satu segmen dalam hal perkebunan kelapa sawit.
The chief operating decision-maker is the Director. The Director reviews the Group’s internal reporting in order to assess performance and allocate resources. Management has determined the operating segment based on these reports. The Director considers the business from the return of invested capital perspectives. Total assets are managed centrally and are not allocated. The Group operates and manages the business in a single segment which is plantation.
31. Kombinasi Bisnis 31. Business Combination
Akuisisi PT Persada Alam Hijau (PAH) Acquisition of PT Persada Alam Hijau (PAH) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham PAH No. 35 dan Akta Jual Beli saham No. 36 dan No. 37 masing-masing tertanggal 12 Desember 2014 dan 15 Desember 2014 dibuat dihadapan Antonius Wahono Prawirodirdjo, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi seluruh kepemilikan saham pada PAH dari PT Profindo Putra Utama dan Fransiscus Suciyanto, kesuanya pihak ketiga, dengan jumlah keseluruhan nilai transaksi sebesar Rp4.994.400.934.
Based on the Deed of general Meeting of Stockholders’ PAH No. 35 and Deed of Sale and Purchase of shares No. 36 and No. 37 dated December 12, 2014 and December 15, 2014, respectively.made in presence of Antonius Wahono Prawirodirdjo, SH, a notary in Jakarta, PT Golden Plantation, Tbk., The Company acquired all shares ownership in PAH from PT Profindo Putra Utama and Fransiscus Suciyanto, third parties, with a total transaction value amounting Rp4,994,400,934.
Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi adalah:
The following table summarizes the number of identifiable assets and liabilities acquired on the date of acquisition were:
Nilai Wajar/
Fair Value
Rp
Kas dan Bank 125,977,543 Cash on Hand and Cash in Banks
Piutang Usaha - Pihak Ketiga 7,604,825 Trade Receivables - Third Parties
Aset Keuangan Lancar Lainnya 452,801,129 Other Current Financial Assets
Persediaan 376,961,774 Inventories
Uang Muka 81,869,999 Advances
Beban Dibayar di Muka 130,363,961 Prepaid Expenses
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
58
Nilai Wajar/
Fair Value
Rp
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 37,791,336,427 Other Non-current Financial Assets
Aset Tetap 10,061,008,924 Property, Plant and Equipment
Tanaman Perkebunan 77,034,592,303 Plantations
Aset Pajak Tangguhan 8,064,325,621 Deferred Tax Assets
Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan - Neto 106,325,643 Deferred Landright cost - Net
Utang Usaha - Pihak Ketiga (78,011,209) Trade Payables - Third Parties
Utang Pajak (153,056,275) Taxes Payable
Beban Akrual (457,315,292) Accrued Expenses
Liabilitas Keuangan Tidak Lancar Lainnya (9,900,588,575) Other Non-current Financial Liabilities
Utang Bank (24,631,000,000) Bank Loan
Utang Sewa Pembiayaan (1,122,112,694) Finance Lease Obligation
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha (79,659,394,250) Due to Related Parties Non-Trade
Liabilitas Pajak Tangguhan (6,103,940,497) Deferred Tax Liabilities
Jumlah Aset Neto 12,127,749,357 Total Net Assets
Porsi Kepemilikan yang Diperoleh 100% Proportion Acquired
Porsi Kepemilikan atas Nilai Wajar Aset Neto 12,127,749,357 Share of Fair Value of Net Assets
Diskon (7,155,376,761) Discount
Jumlah Nilai Pengalihan 4,972,372,596 Total Purchase Consideration
Grup melalui melakukan akuisisi 100% sehingga tidak terdapat saldo nonpengendali.
Group through the acquisition of 100% so there is no non-controlling balance.
Diskon yang diperoleh oleh Perusahaan terkait dengan pengurangan utang kepada pemegang saham lama PAH sebelum akusisian sebesar Rp10.277.835.568.
Acquired discount received by the Company related to deduction of due to related party of PAH to previous shareholder amounting to Rp10,277,835,568.
Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Expenditure related to acquisition expenses are not charged to business combination because of not material and have been charged to the statement of comprehensive income for the year.
Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan PAH terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Grup.
In connection with the acquisition, the financial statements from the date of acquisition PAH consolidated into the financial statements of the Group.
Jumlah pendapatan usaha dan laba sebelum pajak penghasilan PAH sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp121,526,190 dan nihil.
Total revenue and income before income tax PAH from the date of acquisition are included in the consolidated statements of comprehensive income for the year ended December 31, 2014 amounted to Rp121,526,190 and nil, respectively.
Pendapatan usaha dan laba tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 seolah-olah PAH telah dikonsolidasi sejak tanggal 1 Januari 2014 adalah sebesar Rp3.504.256.125 dan Rp3.343.092.660.
Operating revenues and earnings for the year ended December 31, 2014 as if PAH has been consolidated from the date January 1, 2014 amounted to Rp3,504,256,125 and Rp3, 343,092,660.
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
59
32. Aset dan Liabilitas Moneter 32. Monetary Asset and Liability Dalam Mata Uang Asing Denominated in Foreign Currencies
Mata Uang Asing/ Ekuivalen/ Ekuivalen/
Foreign Currency Equivalent Foreign Currency Equivalent
USD Rupiah USD Rupiah
Aset Asset
Kas dan Setara Kas 23,078,805 287,100,336,190 1,884,082 22,965,080,347 Cash and Cash Equivalents
Liabilitas Liabilities
Utang Bank Jangka Pendek -- -- 11,000,000 134,079,000,000 Short-term Bank Loan
Utang Bank Jangka Panjang 74,116,816 887,104,174,775 -- -- Long-term Bank Loans
Beban Akrual 1,077,322 13,401,888,666 -- -- Accrued Expenses
Jumlah Liabilitas 75,194,139 900,506,063,441 11,000,000 134,079,000,000 Total Liabilities
Liabilitas - Neto (52,115,333) (613,405,727,251) (9,115,918) (111,113,919,653) Net Liabilities
2014 2013
Mata Uang Asing/
33. Instrumen Keuangan dan 33. Financial Instruments and Manajemen Risiko Keuangan Financial Risks Management
a. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Grup menghadapi risiko keuangan: yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko mata uang dan risiko bunga dan mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai berikut: Risiko kredit: kemungkinan bahwa pelanggan tidak
membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Grup.
Risiko likuiditas: Grup menetapkan risiko kolektibilitas dari piutang usaha sehingga Grup dapat mengalami kesulitan dalam memenuhi liabilitas yang terkait dengan liabilitas keuangan.
Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari kas dan setara kas dan pinjaman.
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Grup tidak memiliki risiko suku bunga terutama karena tidak memiliki pinjaman dengan suku bunga mengambang.
a. Factors and Policies of Financial Risk Management In its operating, investing and financing activities, the Group are exposed to the following financial risks: credit risk, liquidity risk, currency risk and interest risk and it defines those risks as follows: Credit risk: possibility that a customer will not pay
the whole or part of a receivable or will not pay in a timely manner and hence, the Group will incur loss.
Liquidity risk: the Group defines liquidity risk from
the collectibility of the accounts receivable as mentioned above, therefore, the Group will encounter difficulty to meet obligations related to financial liabilities.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value of future cash flow of a financial instrument will fluctuate because of changes in the foreign exchange rates. The Group’s financial instrument that potentially contain foreign exchange rate risk are cash and cash equivalent and loans.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group did not have interest rate risk mainly because it does not have a loan with a floating interest rate.
Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Dewan Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan perusahaan. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Grup.
In order to effectively manage those risks, the Directors approved some strategies for the management of financial risks, which are in line with corporate objectives. These guidelines set up objectives and action to be taken in order to manage the financial risks that the Group is exposed to.
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
60
Kebijakan manajemen Grup untuk mengelola risiko diatas adalah sebagai berikut: Pemberian jaminan kredit dari pelanggan untuk
meminimalkan risiko piutang yang tidak tertagih; Meminimalkan tingkat suku bunga dan beban
keuangan; Membuat perencanaan keuangan yang berimbang,
sehingga dapat memenuhi liabilitas keuangan; dan Kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan
dan dikelola di pusat.
The Group’s policy to manage the abovementioned risks are as follows: Receive collateral from customers to minimize the
uncollectible debt risk; Minimize interest rate and finance charges; Perform steady financial plan to meet the financial
liability requirement; and All financial risk management’s activities are carried
out and monitored at the head office.
Risiko Kredit Grup mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan kebijakan jaminan pembayaran berupa aset tetap, dimana setiap pelanggan baru harus melalui persetujuan Direktur. Sebagai bagian dari proses dalam persetujuan atau penolakan tersebut, reputasi dan jejak rekam pelanggan menjadi bahan pertimbangan. Pada saat tanggal pelaporan, tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan.
Credit Risk The Group controls credit risk by setting a guaranteed payment policy such as property, plant and equipment, whereby each new customer must obtain approval from the Director. As part of the process in approval or rejection, the customer’s reputation and track record are taken into consideration. At the reporting date, there are no significant concentrations of credit risk.
Tabel berikut menganalisis aset keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya:
The following table analyzes the financial assets based on maturity:
Belum Jatuh 0 - 30 hari/days 31 - 90 hari/days > 90 hari/days Jumlah/Total
Tempo/
Not Yet
Overdue
Rp Rp Rp Rp Rp
Pinjaman yang Diberikan Loans and Receivables
dan Piutang
Kas dan Setara Kas 486,973,747,000 -- -- -- 486,973,747,000 Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha - Pihak Ketiga 2,373,119,416 57,388,285 1,506,460,495 -- 3,936,968,196 Trade Receivables - Third Parties
Aset Keuangan Lancar Lainnya 1,006,092,577 -- -- -- 1,006,092,577 Other Current Financial Assets
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 90,646,142,230 -- -- -- 90,646,142,230 Other Non-Current Financial Assets
Piutang Pihak Berelasi Non-usaha 9,686,369,522 -- -- -- 9,686,369,522 Due from Related Parties Non-Trade
Jumlah 590,685,470,745 57,388,285 1,506,460,495 -- 592,249,319,525 Total
2014
Belum Jatuh 0 - 30 hari/days 31 - 90 hari/days > 90 hari/days Jumlah/Total
Tempo/
Not Yet
Overdue
Rp Rp Rp Rp Rp
Pinjaman yang Diberikan Loans and Receivables
dan Piutang
Kas dan Setara Kas 41,585,005,090 -- -- -- 41,585,005,090 Cash and Cash Equivalent
Piutang Usaha - Pihak Ketiga -- 406,689,451 672,719,173 1,331,680,021 2,411,088,645 Trade Receivables - Third Parties
Aset Keuangan Lancar Lainnya 162,223,008 -- -- -- 162,223,008 Other Current Financial Assets
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 37,607,310,974 -- -- -- 37,607,310,974 Other Non-Current Financial Assets
Piutang Pihak Berelasi Non-usaha 7,033,047,012 -- -- -- 7,033,047,012 Due from Related Parties Non-Trade
Jumlah 86,387,586,084 406,689,451 672,719,173 1,331,680,021 88,798,674,729 Total
2013
Kualitas Kredit Aset Keuangan Credit Quality of Financial Assets Berikut kualitas kredit dari aset keuangan yang belum jatuh tempo berdasarkan peringkat kredit eksternal:
The credit quality of financial assets have not yet overdue based on external credit ratings is as follows:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
61
2014 2013
Rp Rp
Bank - Pihak Ketiga Bank - Third Parties
Dengan Pihak yang Memiliki With Parties that have an
Peringkat Kredit Eksternal External Credit
Fitch Fitch
AAA 21,820,947,344 18,190,756,995 AAA
AA+ 466,213,871 -- AA+
AA- 11,783,761,512 -- AA-
34,070,922,727 18,190,756,995
Dengan Pihak yang tidak memiliki With the party that does not have
peringkat kredit eksternal 1,609,500,522 23,322,580,169 an external credit rating
35,680,423,249 41,513,337,164
Depositio Berjangka pada Pihak Ketiga Time Deposits - Third Parties
Dengan Pihak yang Memiliki With Parties that have an
Peringkat Kredit Eksternal External Credit
AAA 358,860,000,000 -- AAA
AA+ 10,000,000,000 -- AA+
AA- 42,320,000,000 -- AA-
411,180,000,000 --
Dengan Pihak yang tidak memiliki -- With the party that does not have
peringkat kredit eksternal 40,000,000,000 -- an external credit rating
Jumlah 486,860,423,249 41,513,337,164 Total
Risiko Likuiditas Pada saat ini Grup berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi komitmen kas, Grup berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup.
Liquidity Risk Currently, the Group expect to pay all liabilities at the maturity. In order to meet the cash commitments, the Group expect its operating activities to generate sufficient cash inflows.
Grup mengelola risiko likuiditas dengan pengawasan proyeksi dari arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo dari liabilitas keuangan.
The Group manage its liquidity risk by monitoring actual cash flow projections continuously and supervising the maturity of its financial liabilities.
Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya:
The following table analyzes the financial liabilities based on maturity:
Jatuh tempo Jumlah/
Kurang dari 1 - 5 tahun/ Lebih 5 tahun/ tidak ditentukan/ Total
1 tahun/ Less 1 - 5 years More than 5 Maturity not
than 1 year years determined
Rp Rp Rp Rp Rp
Diukur dengan Biaya Perolehan Measured at Amortized Cost
Diamortisasi
Utang Usaha - Pihak Ketiga 38,922,548,372 -- -- -- 38,922,548,372 Trade Payables - Third Parties
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 3,354,941,230 -- -- -- 3,354,941,230 Other Short-Term Financial Liabilities
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 10,899,164,857 -- -- -- 10,899,164,857 Current Employee Benefits Liabilities
Beban Akrual 17,377,826,809 -- -- -- 17,377,826,809 Accrued Expenses
Utang Bank Jangka Panjang 1,200,000,000 945,394,195,271 -- -- 946,594,195,271 Long-Term Bank Loans
Utang Sewa Pembiayaan 4,599,107,327 7,091,401,657 -- -- 11,690,508,984 Obligations under Finance Lease
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha -- -- -- 78,412,000 78,412,000 Due to Related Parties Non-Trade
Jumlah 76,353,588,595 952,485,596,928 -- 78,412,000 1,028,917,597,523 Total
2014
Akan Jatuh Tempo/ Will Due on
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
62
Jatuh tempo Jumlah/
Kurang dari 1 - 5 tahun/ Lebih 5 tahun/ tidak ditentukan/ Total
1 tahun/ Less 1 - 5 years More than 5 Maturity not
than 1 year years determined
Rp Rp Rp Rp Rp
Diukur dengan Biaya Perolehan Measured at Amortized Cost
Diamortisasi
Utang Usaha - Pihak Ketiga 13,040,386,112 -- -- -- 13,040,386,112 Trade Payables - Third Parties
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 53,379,493,960 -- -- 3,043,271,854 56,422,765,814 Other Short-Term Financial Liabilities
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 4,370,367,014 -- -- -- 4,370,367,014 Current Employee Benefits Liabilities
Beban Akrual 6,779,401,044 -- -- -- 6,779,401,044 Accrued Expenses
Pinjaman Bank Jangka Pendek 134,079,000,000 -- -- -- 134,079,000,000 Short-Term Bank Loan
Utang Bank Jangka Panjang 44,195,895,524 70,288,980,847 -- -- 114,484,876,371 Long-Term Bank Loans
Utang Sewa Pembiayaan 11,864,466,484 9,367,152,394 -- -- 21,231,618,878 Obligations under Finance Lease
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 27,365,801,237 -- -- 25,553,417,745 52,919,218,982 Due to Related Parties Non-Trade
Jumlah 295,074,811,375 79,656,133,241 -- 28,596,689,599 403,327,634,215 Total
2013
Akan Jatuh Tempo/ Will Due on
Risiko Suku Bunga Grup terekspos risiko suku bunga terutama menyangkut liabilitas keuangan. Grup memiliki pinjaman jangka panjang kepada bank yang menggunakan tingkat bunga tetap. Pada saat ini, Grup menerapkan kebijakan atau pengaturan tertentu untuk mengelola risiko tingkat bunga dengan: Selektif dengan penawaran suku bunga pinjaman,
sehingga memperoleh pinjaman dengan suku bunga yang menguntungkan tanpa menambah eksposur suku bunga pinjaman yang berisiko.
Mengendalikan beban bunga dengan membuat kombinasi utang dan pinjaman jangka panjang dengan suku bunga tetap.
Interest Rate Risk The Group’s exposure to interest rate risk is primarily related to financial liabilities. The Group have long-term loans to banks that use fixed interest rate. At this time, the Group adopted certain policies or arrangements to manage interest rate risk as follows: Being selective in offering loan rates, in order to
obtain loans with favorable interest rates without increasing exposure to loans with high risks.
Control interest expense by making
a combination of debt and long-term loans with fixed rates.
Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan sifat bunga:
The following table analyzes the financial liabilities by type of interest:
2014 2013
Jumlah/ Total Jumlah/ Total
Rp Rp
Tanpa Bunga 70,632,893,267 52,786,843,769 Non-interest Bearing
Bunga Mengambang 922,013,195,271 134,079,000,000 Floating Rate
Bunga Tetap 36,271,508,984 216,461,790,446 Fixed Rate
Jumlah 1,028,917,597,522 403,327,634,215 Total
Analisa Sensitivitas Peningkatan bunga pinjaman pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014, tidak akan memepengaruhi laporan laba rugi komprehensif konsolidasian kerena beban bunga dikapitalisasi ke tanaman perkebunan belum menghasilkan.
Sensitivity analysis increasing of the interest rate of the debt for the year ended December 31, 2014, has no impact to the consolidated statement of comprehensive income because the interest capitalized to immature plantation.
Risiko Nilai Tukar Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terdiri dari kas dan setara kas dan pinjaman bank PT Bank Rabobank International
Foreign Currency Risks Currency exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign currency exchange rates. The Group's financial instruments that potentially have exchange rate risk consist of cash and cash equivalent and loan from bank PT Bank Rabobank International Indonesia and
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
63
Indonesia dan sindikasi RHB Bank Berhad (lihat Catatan 28).
syndication RHB Bank Berhad (see Note 28).
Analisa Sensitivitas Dengan hipotesis pelemahan nilai tukar terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat sebesar 10% tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, akan mengurangi laba sebelum pajak masing-masing sebesar Rp64.831.474.775 dan Rp11.111.391.965.
Sensitivity Analysis A hypothetical 10% decrease in the exchange rate of the Rupiah against the USD currency, for the years ended December 31, 2014 and 2013, would decrease (increase) profit before tax amounting to Rp64,831,474,775 and Rp11,111,391,965 respectively.
b. Estimasi Nilai Wajar Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat masing-masing kategori aset dan liabilitas keuangan pada, 31 Desember 2014 dan 2013:
b. Fair Value Estimation The schedule below presents the carrying amount of the respective categories of financial assets and liabilities as of December 31,2014 and 2013:
Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/
Carrying Value Fair Value Carrying Value Fair Value
Rp Rp Rp Rp
Aset Keuangan Financial Assets
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and Receivable
Kas dan Setara Kas 486,973,747,000 486,973,747,000 41,585,005,090 41,585,005,090 Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha 3,936,968,196 3,936,968,196 2,411,088,645 2,411,088,645 Trade Accounts Receivable
Aset Keuangan Lancar Lainnya 1,006,092,577 1,006,092,577 162,223,008 162,223,008 Other Current Financial Assets
Piutang Pihak Berelasi Non-usaha 9,686,369,522 9,686,369,522 7,033,047,012 7,033,047,012 Due from Related Parties Non-trade
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 90,646,142,230 90,646,142,230 37,607,310,974 37,607,310,974 Other Non-Current Financial Assets
Jumlah Aset Keuangan 592,249,319,525 592,249,319,525 88,798,674,729 88,798,674,729 Total Financial Assets
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities
Diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Measured at amortized cost
Utang Usaha - Pihak Ketiga 38,922,548,372 38,922,548,372 13,040,386,112 13,040,386,112 Trade Accounts Payable - Third Parties
Beban Akrual 17,377,826,809 17,377,826,809 6,779,401,044 6,779,401,044 Accrued Expenses
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 3,354,941,230 3,354,941,230 56,422,765,814 56,422,765,814 Other Current Financial Liabilities
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 10,899,164,857 10,899,164,857 4,370,367,014 4,370,367,014 Short-Term Post-Employment Benefits Liability
Utang Bank Jangka Pendek -- -- 134,079,000,000 134,079,000,000 Short-Term Bank Loan
Utang Pihak Berelasi Non-usaha 78,412,000 78,412,000 52,919,218,982 52,919,218,982 Due to Related Parties Non-trade
Utang Sewa Pembiayaan 11,690,508,984 11,690,508,984 21,231,618,878 21,231,618,878 Obligation Under Finance Lease
Utang Bank Jangka Panjang 946,594,195,271 946,594,195,271 114,484,876,371 114,484,876,371 Long-Term Bank Loans
Jumlah Liabilitas Keuangan 1,028,917,597,523 1,028,917,597,523 403,327,634,215 403,327,634,215 Total Financial Liabilities
2014 2013
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 manajemen memperkirakan bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan jangka pendek dan yang jatuh temponya tidak ditentukan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dalam laporan posisi keuangan, mendekati nilai wajarnya, dan tingkat bunga utang bank dan sewa pembiayaan diasumsikan sama dengan tingkat diskon pasar.
As of December 31, 2014 and 2013, management considers that the carrying amount of financial assets and liabilities recorded at amortized cost in the statements of financial position approximate their fair value for both short-term and those which maturities were not determined, and bank loans and financial lease interest rate assuming it is equal with the market discount rate.
34. Pengelolaan Permodalan 34. Capital Management
2014 2013
Rp Rp
Liabilitas Neto: Net Liabilities:
Jumlah Liabilitas 1,043,693,459,638 413,564,117,713 Total Liabilities
Dikurangi : Kas dan Setara Kas (486,973,747,000) (41,585,005,090) Less: Cash and Cash Equivalents
Liabilitas Neto 556,719,712,638 371,979,112,623 Net Liabilities
Jumlah Ekuitas 931,929,150,059 694,308,844,929 Total Equity
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
64
2014 2013
Rp Rp Dikurangi: Less:
Proforma Modal yang Timbul dari Transaksi Proforma Capital Arising from Transaction
Restrukturisasi Entitas Sepengendali -- (691,831,004,929) Restructuring Under Common Control
Tambahan Modal Disetor (169,629,244,210) -- Additional Paid in Capital
Kepentingan Nonpengendali (241,917,934,421) -- Non Controlling Interest
Jumlah (411,547,178,631) (691,831,004,929) Total
Jumlah Ekuitas yang Disesuaikan 520,381,971,428 2,477,840,000 Total of Adjusted Equity
Rasio Liabilitas Neto terhadap Ekuitas Disesuaikan 1.1 150.1 Net Liability Ratio to Adjusted Equity
Tujuan utama Grup dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo utang dan ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Grup mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Grup.
The Group’s main objective in managing capital is to optimize the balance of debt and equity in order to maintain its future business growth and maximizing the stockholder’s value. The Group manages its capital structure and makes some necessary modification by considering changes in economic conditions and its strategic objectives.
Untuk menjaga dan mengelola struktur modal, Perusahaan mungkin menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman.
In order to maintain and manage the capital structure, the Company may issue new shares, obtain new loans or repay loans.
36. Transaksi Non-Kas 36. Non-Cash Transaction
Berikut aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas:
The following are investing and financing activities that did not affect cash flows is as follows:
Pada 31 Desember 2014, penambahan aset tetap Grup melalui uang muka adalah sebesar Rp796.633.863.
As of December 31, 2014, addition of property, plant and equipment’s Group from advance amounted to Rp796,633,863.
Pada 31 Desember 2014 dan 2013 penambahan tanaman perkebunan pada entitas anak melalui kapitalisasi biaya pinjaman adalah sebesar Rp76.073.660.959 dan Rp18.043.281.894.
As of December 31, 2014 and 2013, addition of plantations in subsidiaries through borrowing cost capitalization amounted to Rp76,073,660,959 and Rp18,043,281,894, respectively.
Pada 31 Desember 2013, penambahan aset tetap pada entitas anak melalui kapitalisasi biaya pinjaman adalah sebesar Rp2.498.497.737.
As of December 31, 2013, addition of property and equipment in subsidiaries through borrowing cost capitalization amounted to Rp2,498,497,737, respectively.
Pada 31 Desember 2014 dan 2013, penambahan aset tetap pada entitas anak melalui penambahan sewa pembiayaan adalah sebesar Rp4.937.192.459 dan Rp11.144.399.336.
As of December 31, 2014 and 2013, addition of property and equipment in subsidiaries through additional of financial lease amounted to Rp4,937,192,459 and Rp11,144,399,336, respectively.
Pada 31 Desember 2014 pelepasan investasi pada entitas asosiasi adalah sebesar Rp5.000.000.000 melalui pihak berelasi.
As of December 31, 2014, disposal of investment in associate amounted to Rp5,000,000,000 through related parties.
Pada 31 Desember 2014, akuisisi entitas anak melalui obligasi wajib konversi adalah sebesar Rp284.000.000.000 dan obligasi tersebut telah dikonversi menjadi modal disetor.
As of December 31, 2014, acquisition of a subsidiary through mandatory convertible bonds amounted to Rp284,000,000,000 and the bonds were converted into shares.
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
65
Pada 31 Desember 2014, penambahan tanaman perkebunan pada entitas anak melalui kapitalisasi biaya gaji adalah sebesar Rp48.616.986.023.
As of December 31, 2014, addition of plantations in subsidiaries through salaries expense capitalization amounted to Rp48,616,986,023.
Pada 31 Desember 2014, penambahan tanaman perkebunan pada entitas anak melalui beban penyusutan adalah sebesar Rp3.247.123.388.
As of December 31, 2014, addition of plantations in subsidiaries through depreciation expense capitalization amounted to Rp3,247,123,388.
Pada 31 Desember 2014, penambahan tanaman perkebunan pada entitas anak melalui beban bunga sewa guna usaha adalah sebesar Rp1.204.054.369.
As of December 31, 2014, addition of plantations in subsidiaries through interest expense of lease capitalization amounted to Rp1,204,054,369.
37. Ikatan dan Perjanjian Penting 37. Commitments and Significant Agreements
Berdasarkan surat perjanjian kerjasama tanggal 7 Januari 2010, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, mengadakan kerjasama dengan petani plasma (yang diwakili oleh Koperasi Sipatuo) terkait pengelolaan lahan perkebunan seluas 3000 hektar yang berlokasi di Pulau laut Selatan, kalimantan Selatan. Di dalam perjanjian tersebut BRI memiliki hak memperoleh jasa manajemen sebesar 5% atas pengelolaan tanaman belum menghasilkan dan menerima seluruh penjualan tandan buah segar (TBS) plasma dengan harga sesuai dengan surat keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia. Kerjasama ini memiliki jangka waktu sampai dengan 25 tahun.
Based on partnership agreement dated January 7, 2010, PT Bumiraya Investindo (BRI), a subsidiary, enter partnership with plasma’s farmers (represented by Koperasi Sipatuo) related to management of plantation of 3000 hectare located in Pulau Laut Selatan, South Borneo. On that agreement BRI has rights to receive management fee of 5% for immature plantation management and receive all sales of fresh fruit bunches (TBS) from plasma at a price in accordance with the decree of the Minister of Agriculture of the Republic of Indonesia This partnership will be valid until 25 years.
Berdasarkan nota kesepahaman tanggal 31 Oktober 2011 antara PT Tugu Palma Sumatera dan masyarakat Kabupaten Indragiri Hulu yang diwakili oleh Camat Seberida dan Kepala Desa Paya Rumbai, kedua pihak setuju untuk melakukan kemitraan dimana lahan komposisi perkebunan yang dialihkan sebesar 60% adalah alokasi perkebunan inti dan sebesar 40% adalah perkebunan plasma.
Based on memorandum of understanding dated October 31, 2011 between PT Tugu Palma Sumatera and society of Kabupaten Indragiri Hulu who represented by Camat Seberida and Kepala Desa Paya Rumbai, both parties agreed to held partnership where the composition of plantation transferred for 60% for nucleus plantation and 40% for plasma plantation.
Berdasarkan Berita Acara Rapat Sosialisasi Pembangunan Kebun Kelapa Sawit tanggal 5 April 2013 antara PT Tandan Abadi Mandiri (TAM) dan masyarakat Kabupaten Sarolangun, kedua pihak setuju untuk mengalokasikan 40% dari lahan yang dialihkan sebagai lahan kebun untuk masyarakat.
Based on Socialization Meetings Event News in Developing Plantations dated April 5, 2013 between PT Tandan Abadi Mandiri (TAM) and society of Kabupaten Sarolangun, both parties agreed to allocated 40% of transferred plantation as plantation for society.
Berdasarkan Surat Pernyataan Direksi PT Mitra Jaya Abadi Prima No. 13 tanggal 12 Juli 2012 antara TAM dan masyarakat Kabupaten Sarolangun, kedua pihak setuju untuk mengalokasikan 40% dari lahan yang dialihkan sebagai lahan kebun untuk masyarakat.
Based on Statement of Boad Director PT Mitra Jaya Abadi Prima No.13 dated July 12, 2012 between TAM and society of Kabupaten Sarolangun, both parties agreed to allocated 40% of transferred plantation as plantation for society.
PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)
66
38. Kejadian Setelah Tanggal Pelaporan 38. Subsequent Events
Pada 10 Februari 2015, Perusahaan membeli 46.500 saham (77,5%) PT Bailangu Capital Investment (BCI) dari PT Pangeran Duayu (PD), dengan nilai perolehan Rp46.500.000.000. Kemudian pada 11 Februari, GP melakukan pembelian 7.500 saham (12,5%) BCI dari PD dengan nilai pengalihan sebesar Rp7.500.000.000.
On February 10, 2015, the company bought 46,500 shares (77.5%) PT Bailangu Capital Investment (BCI) from PT Pangeran Dayu (PD), with yields of Rp46,500,000,000. Then on February 11, GP purchases 7,500 shares (12,5%) BCI from PD with the transfer price amounted to Rp7,500,000,000.
39. Standar Akuntansi Baru yang 39. New Accounting Standard Belum Berlaku Tahun Buku 2014 not Yet Effective for Year 2014
Standar akuntansi yang telah dikeluarkan oleh DSAKIAI tetapi belum efektif di tahun 2014, namun penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut:
Accounting standard issued by FASB-IIA that are relevant to the Group but have not effective in 2014 and mandatory and effective for the financial year beginning on January 1, 2015 are as follows:
- PSAK No. 1 (Revisi 2013): Penyajian laporan
keuangan - PSAK No. 4 (Revisi 2013): Laporan keuangan
tersendiri - PSAK No. 15 (revisi 2013): Investasi pada entitas
asosiasi dan ventura bersama - PSAK No. 24 (Revisi 2013): Imbalan kerja - PSAK No. 46 (Revisi 2014): Pajak penghasilan - PSAK No. 48 (Revisi 2014): Penurunan nilai aset
- PSAK No. 50 (Revisi 2014): Instrumen keuangan:
penyajian - PSAK No. 55 (Revisi 2014): Instrumen keuangan:
pengakuan dan pengukuran - PSAK No. 60 (Revisi 2014): Instrumen keuangan:
pengungkapan - PSAK No. 65: Laporan keuangan konsolidasian - PSAK No. 66: Pengaturan bersama - PSAK No. 67: Pengungkapan kepentingan dalam
entitas lain - PSAK No. 68: Pengukuran nilai wajar - ISAK No. 26 (Revisi 2014) : Penilaian kembali
derivatif melekat
- PSAK No. 1 (Revised 2013): Presentation of financial statements
- PSAK No. 4 (Revised 2013): Separate financial statements
- PSAK No. 15 (Revised 2013): Investment in associates and joint ventures
- PSAK No. 24 (Revised 2013): Employee benefits - PSAK No. 46 (Revised 2014): Income taxes - PSAK No. 48 (Revised 2014): Impairment of
assets - PSAK No. 50 (Revised 2014): Financial
instruments: presentation - PSAK No. 55 (Revised 2014): Financial
instruments: recognition and measurement - PSAK No. 60 (Revised 2014): Financial
instruments: disclosures - PSAK No. 65: Consolidated financial statements - PSAK No. 66: Joint arrangements - PSAK No. 67: Disclosure of interest in other
entities - PSAK No. 68: Fair value measurement - ISAK No. 26 (Revised 2014): Reassessment of
embedded derivatives
Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan ini, Grup sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar yang direvisi dan yang baru tersebut.
As at the authorisation date of this of financial statements, the Group’s still evaluating the potential impact of these new and revised standards.
40. Tanggung Jawab Manajemen dan 40. Management Responsibility and Otorisasi Penerbitan Laporan Authorization of Consolidated Keuangan Financial Statements Issuance Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan isi laporan keuangan konsolidasian yang diotorisasi untuk terbit pada tanggal 27 Maret 2015.
The management of the Company is responsible for the preparation and content of the consolidated financial statements which were authorized for issued on March 27, 2015.