makalah_tugas
-
Upload
edy-prabowo -
Category
Documents
-
view
5 -
download
0
Transcript of makalah_tugas
MENGEMBANGKAN INSTRUMENT PENILAIAN
( Develop Assessment Instruments )
A. Latar Belakang
Konsep baru dalam pengukuran proses pembelajaran yang berpusat pada pembelajar
(learned-centered) adalah penilaian yang berpusat pada pembelajar (learner-centered
assessment ). Definisi learner-centered assessment sejajar dengan definisi tradisional
test acuan patokan, sebagai element inti dari pembelajaran yang didesain secara
sistematis.Hasil dari tes acuan patokan memberikan indikasi instuktur seberapa
baik pebelajar mampu mencapai setiap tujuan pembelajaran, dan
mengindikasikan komponen mana dari pembelajaran yang bisa berjalan dengan
baik, dan komponen mana yang perlu direvisi.Selain itu juga, tes acuan patokan
memungkinkan pebelajar untuk merefleksikan diri dengan mengaplikasikan
kriteria untuk menilai hasil kerja mereka sendiri.
B. Konsep Pengembangan
Pengembangan tes muncul di point ini dan bukannya di setelah pembelajaran karena
tes harus sesuai dengan tujuan performance.Performance yang ingin dicapai dalam
tujuan harus sesuai dengan performance yang ingin dicapai dalam tes atau penugasan.
Penilaian acuan patokan terbentuk dari item-item atau tugas-tugas performance
yang langsung mengukur ketrampilan yang dideskripsikan dalam satu atau lebih
tujuan performance.
1. Empat Tipe Tes yang dapat digunakan.
a. Entry behaviors test
Tes ini diberikan kepada pebelajar sebelum memulai pembelajaran. Tes ini berguna
untuk mengukur ketrampilan syarat atau ketrampilan yang harus sudah dikuasai
sebelum pembelajaran dimulai. Keterampilan syarat akan muncul di bawah garis entry
behavior.
b. Pretest
Tes ini dilakukan pada awal pembelajaran untuk mengetahui apakah pebelajar sudah
menguasai beberapa atau semua ketrampilan yang akan diajarkan. Tujuannya adalah
untuk efisiensi.Jika semua ketrampilan sudah dikuasai maka tidak perlu ada
pembelajaran.Namun jika hanya sebagian materi yang sudah dikuasai maka data tes ini
memungkinkan desainer untuk lebih efisien. Mungkin hanya review atau pengingat
yang dibutuhkan.
Biasanya pretest dan entry behavior test dijadikan satu. Hasil dari tes entry behavior
dapat digunakan desainer untuk mengetahui apakah pebelajar siap memulai
pembelajaran, sedangkan dari hasil pretest desainer dapat memutuskan apakah
pembelajaran akan menjadi terlalu mudah untuk pebelajar.
c. Practice test
Tujuan tes ini adalah untuk membuat pebelajar lebih aktif berpartisipasi selama
pembelajaran. Tes ini memungkinkan pebelajar untuk menampilkan pengetahuan dan
ketrampilan baru dan untuk refleksi diri sampai level berapa ketrampilan dan
pengetahuan mereka. Tes ini berisi ketrampilan yang lebih sedikit dan lebih fokus pada
materi per pertemuan daripada per unit.Hasil tes ini digunakan instruktur untuk
memberikan feedback dan untuk memonitor pembelajaran.
d. Posttest
Tes ini paralel dengan pretes.Sama dengan pretes, posttest mengukur tujuan
pembelajaran.Postest harus menilai semua objektif dan terutama fokus pada objektif
terakhir.Namun jika waktu tidak memungkinkan, maka hanya tujuan akhir dan
ketrampilan penting saja yang diujikan.
Postest mungkin digunakan untuk menilai performance pebelajar dan untuk memberi
kredit karena telah menyelesaikan program.Tujuan yang terutama dari tes ini adalah
agar desainer dapat mengidentifikasi area pembelajaran yang tidak bisa dilakukan
dengan baik. Jika pebelajar gagal dalam tes, desainer harus dapat mengidentifikasi
dalam proses pembelajaran yang mana tidak dimengerti oleh siswa.
Test Type Designers decicion Objectives
Typically Tested
Tes entry
behavior
1. Apakah siswa siap mengikuti
pembelajaran?
2. Apakah siswa telah memiliki
ketrampilan prasarat?
3. Ketrampilan prasarat atau
keterampilan yang ditandai dalam
analisis pembelajaran
Pretest Apakah pembelajar menguasai
materi sebelumnya ?
Ketrampilan manakah yang
sebelumnya dikuasai ?
Bagaimana dapat efesian
mengembangkan pembelajaran ?
Objek akhir
Langkah utama dari analisis tujuan
Practice test Apakah siswa memiliki
pengetahuan dan ketrampilan?
Apakah kesalahan dan
miskonsepsi mereka bentuk?
Apakah pembelajaran cukup
kluster?
Apakah langkah pembelajaran
cukup bagi pembelajar?
Pengetahuan dan ketrampilan sub
objek tanpa tujuan
Tipe skop pada pelajaran
Posttest Apakah pembelajar telah mencapai
tujuan?
Apaka pembelajaran lebih efektif
pada setisp lsngkah ketrampilan
subordinate?
Apakah pembelajaran perlu direvisi?
Apakah pembelajar menguasai
ketrampilan dan sikap ?
Tujuan akhir
Langkah utama dan ketrampilan
subordinate
2. Mendesain Tes
Pertimbangan pertama adalah menyesuaikan bidang pelajaran dengan item atau tipe
tugas penilaian.Verbal information biasanya di tes dengan objectif tes.Tes bentuk
objektif meliputi format seperti jawaban singkat, jawaban alternatif, mencocokkan, dan
pilihan ganda.
Objektif untuk intelektual skill lebih kompleks dan biasanya menggunakan model
objektif, kreasi produk atau pertunjukan langsung.
Penilaian untuk ranah afektif juga kompleks. Biasanya tidak ada cara langsung untuk
mengukur tingkah laku seseorang. Penilaian di ranah ini biadanya dilakukan dengan
observasi.
Penilaian ranah psikomotor biasanya dilakukan dengan mendemonstrasikan
tugas.Untuk melihat apakah setiap langkah telah dilakukan dengan baik oleh pebelajar,
guru membuat check-list atau rating-scale.
1. 3. Menentukan Level Penguasaan
Peneliti yang meneliti sistem penguasaan pelajaran menyarankan bahwa penguasaan
equivalent dengan level keberhasilan yang diharapkan dari pebelajar yang terbaik.
Metode untuk menentukan level penguasaan menggunakan acuan norma.
Pendekatan yang kedua, bisa digunakan cara statistik. Jika desainer ingin memastikan
bahwa pebelajar benar-benar mengerti ketrampilan sebelum mereka melanjutkan tahap
pembelajaran selanjutnya, maka kemungkinan-kemungkinan harus disediakan untuk
menampilkan ketrampilan sehingga hampir tidak mungkin keberhasilan menjadi hasil
utama.Jika menggunakan soal pilihan ganda sangat mudah untuk menghitung
probabilitas kesempatan keberhasilan. Dengan tipe soal yang lain, lebih sulit dilakukan
penghitungan tapi lebih mudah untuk meyakinkan orang lain bahwa keberhasilan bukan
sekedar kesempatan saja
4. Menulis Item Tes
Ada empat kategori tes yang berkualitas, yaitu:
a. Berpusat pada Tujuan (Goal-Centered Criteria)
Soal tes dan penugasan harus sesuai dengan tujuan utama pembelajaran.Soal dan
penugasan harus sesuai dengan perilaku termasuk konsep dan action.Untuk
menyesuaikan jawaban soal tes dengan perilaku yang diharapkan dalam tujuan,
desainer harus mempertimbangkan tugas belajar atau kata kerja yang ditunjukkan
dalam tujuan.Butir soal harus mengukur perilaku yang sesungguhnya yang
dideskripsikan dalam tujuan.
b. Berpusat pada Pebelajar (Learner-Centered Criteria)
Tes item dan penilaian tugas harus disesuaikan dengan kharakteristik dan kebutuhan
siswa, meliputi kosa kata, bahasa, tingkat kompleksitas tugas, motivasi siswa, dan
tingkat ketertarikan siswa, pengalaman siswa, dan latar belakang siswa serta
kebutuhan khusus siswa.
c. Berpusat pada Kontek (Context-Centered Criteria)
Dalam membuat tes item dan penilaian tugas, desainer harus mempertimbangkan
seting kinerja dan juga lingkungan belajar atau lingkungan kelas. Tes item dan tugas
harus realistis atau relevan dengan seting kinerja. Kriteria ini membantu untuk
memastikan transfer pengetahuan dan skill dari belajar ke dalam lingkungan kinerja.
d. Berpusat pada Penilaian (Assessment-Centered Criteria)
Siswa akan merasa cemas selama assessment, penyusunan tes item dan penilaian
tugas yang baik dapat menghilangkan rasa cemas siswa. Cetakan tes yang berkualitas
meliputi kebahasaan baik, pengucapan dan tanda baca tepat dan tulisan jelas, petunjuk
jelas, sumber materi dan pertanyaan jelas.Kriteria ini membantu siswa untuk melakukan
dengan tenang.
1. Seting Penguasaan Kriteria
Terdapat beberapa saran yang dapat membantu anda dalam menentukan berapa
banyak tes item pilihan yang diperlukan. Jika tes item memerlukan sebuah format
respon yang memungkinkan siswa dapat menebak jawaban dengan benar anda dapat
memasukkan beberapa tes item paralel untuk tujuan yang sama jika kemungkinan
menebak jawaban yang benar kecil kemungkinan, anda dapat memutuskan satu atau
dua item untuk menentukan kemampuan siswa
1. Jenis-jenis Item
Pertanyaan penting lainnya adalah jenis tes item atau penilaian tugas apa yang paling
baik dalam menilai kinerja siswa? Perilaku tertentu dalam objektif memberikan point-
point penting terhadap jenis item atau tugas yang dapat digunakan untuk menguji
perilaku.
Contoh, jika point penting yang ditanyakan kepada siswa adalah mengingat fakta, maka
tanyakan kepada siswa tersebut dengan jawaban siswa yang menyatakan fakta-fakta
daripada memberikan pertanyaan yang meminta reaksi siswa seperti pada pertanyaan
pilihan ganda.gunakan objektif sebagai guide, dalam menyeleksi jenis tes item yang
memberi kesempatan kepada siswa untuk mendemonstrasikan kinerja tertentu yang
terdapat dalam objektif. Setiap jenis test items mempunyai kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Untuk meyeleksi jenis tes items yang baik dari
beberapa format test item yang ada, pertimbangkan beberapa faktor seperti faktor
waktu yang diperlukan oleh siswa dalam memberikan respon, waktu penilaian yang
diperlukan untuk menganalisis dan memutuskan jawaban, suasana ujian, dan
kemungkinan dalam menebak jawaban yang benar.
1. Menulis Petunjuk
Test harus terdapat petunjuk yang jelas, singkat. Permulaan tes biasanya
menyebabkan kecemasan pada siswa yang akan dinilai. Oleh karena itu tes
seharusnya mengurangi keraguan pada pikiran siswa mengenai apa yang akan mereka
kerjakan dalam menyelesaikan test.
Dibawah ini informasi petunjuk test yang biasanya ditemukan dalam test :
a. Judul test seharusnya memberikan kesan kepada siswa mengenai content atau isi
daripada kata-kata sederhana seperti Pretest atau Test I
b. Pernyataan singkat yang menerangkan objective atau performance yang diujikan.
c. Siswa diberitahu untuk menebak jawaban jika mereka tidak yakin dengan jawaban
yang benar.
d. Petunjuk khusus seharusnya diucapkan dengan benar.
e. Siswa diberitahu agar menulis nama mereka atau identitas mereka.
f. Siswa seharusnya diberitahu mengenai penggunaan perlengkapan khusus dalam
menyelesaikan test seperti penggunan pensil, lembar jawaban mesin, teks-teks tertentu
atau perlengkapan khusus lainnya.
1. Mengevaluasi Test dan Item Test.
Arah dan uji test item untuk tes objektif harus diujicobakan terlebih dulu sebelum
digunakan untuk evaluasi formatif. Agar tidak terjadi kesalahan pada instrumen tes ,
perancang harus memastikan hal hal berikut:
1. arah tes jelas, sederhana, dan mudah diikuti;
2. masing-masing item tes jelas dan menyampaikan kepada peserta didik yang
dimaksud dipembentukan atau stimulus;
3. kondisi-kondisi dimana dibuat tanggapan yang realistis;
4. metode respon jelas bagi peserta didik; dan
5. ruang yang tepat, waktu, dan peralatan yang tersedia .
Test item yang tidak terjawab oleh sebagian besar pelajar harus dianalisis, direvisi,
atau bahkan diganti sebelum tes diberikan lagi. Ketika membangun item tes, dan tes
pada umumnya, perancang harus diingat bahwa tes mengukur kecukupan
(l) pengujian itu sendiri,
(2) bentuk tanggapan,
(3) bahan-bahan pengajaran,
(4) lingkungan pengajaran dan situasi, dan
(5) pencapaian pelajar.
C. Hasil Pengembangan
Tabel Desain Evaluasi Seni Rupa Kelas XII SMP Negeri 13 Bandar Lampung
Sub Ketrampilan Intelektual
No Ketrampilan Tujuan Performance Test Item
1 Melalui eksplorasi tentang bahan
bahan bekas siswa dapat
menuliskan macam-macam
bahan bekas untuk membuat
karya seni kriya.
Tuliskan macam-macam
bahan yang dapat
digunakan dalam
membuat karya seni
kriya !
2 Melalui diskusi siswa dapat
menyebutkan bebrapa alat untuk
membuat seni kriya.
Tuliskan 4 alat untuk
membuat karya seni
kriya!
Tabel Desain Evaluasi Seni Rupa Kelas XII SMP Negeri 13 Bandar Lampung
Sub Ketrampilan Psikomotor
No Ketrampilam Tujuan Performance Test Item
1 Dengan menyiapkan bahan dan
alat siswa dapat mengumpulkan
bahan yang sesuai untuk
pembuatan kartu ucapan.
Kumpulkan bebrapa
bahan untuk membuat
kartu ucapan minimal 10
macam !
2 Dengan menyiapkan alat dan
bahan siswa dapat memilih
bahan dan alat yang sesuai
untuk pembuatan kartu ucapan.
Siapkan alat-alat yang
digunakan untuk
pembvuatan kartu
ucapan minimal 4 buah!
3 Dengan mengamati beberapa
contoh pola / desain yang
disiapkan guru siswa dapat
membuat desain kartu ucapan.
Buatlah contoh pola/
desain kartu ucapan
pada kertas gambar !
4 Dengan latihan mebuat pola
kartu ucapan siswa dapat
membuat bagian-bagian kartu
ucapan.
Buatlah bagian-bagian
pola sesuai dengan
kartu ucapan .
5 Melalui kerja kelompok siswa
dapat mrenggabubgkan bagian-
bagian pola kartu ucapan.
Gabungkan bagian-
bagian pola untun
membentuk kartu
ucapan!
6 Melalui kerja kelompok siswa
dapat menyelesaikan proses
pembuatan kartu ucapan
Buatlah finishing
pembuatan kartu
ucapan !.
Tujuan Instruksional
1.Siswa dapat mengapresiasikan karya seni rupa daerah.
2. Siswa dapat mengekspresikan diri karya seni rupa, musik, seni tari, dan seni teater.
2.1 Siswa dapat membuat karya seni kriya
2.2 Siswa dapat membuat kartu ucapan dengan memanfaatkan barang bekas
dari lingkungan sekitar.
Tabel Keputusan Perancang
No Test Type Keputusan Perancang
1 Tes entry
behavior
Apakah siswa siap mengikuti pembelajaran?
Apakah siswa telah memiliki ketrampilan prasyarat?
2 Pretest Apakah pembelajar menguasai materi sebelumnya ?
Ketrampilan manakah yang sebelumnya dikuasai ?
Bagaimana dapat efesien mengembangkan
pembelajaran ?
3 Practice test Apakah siswa memiliki pengetahuan dan ketrampilan?
Apakah kesalahan dan miskonsepsi mereka bentuk?
Apakah pembelajaran cukup kluster?
Apakah langkah pembelajaran cukup bagi pembelajar?
4 Posttest Apakah pembelajar telah mencapai tujuan?
Apakah pembelajaran lebih efektif pada setiap langkah
ketrampilan subordinate?
Apakah pembelajaran perlu direvisi?
Apakah pembelajar menguasai ketrampilan dan sikap ?
Tabel Desain Evaluasi Seni Rupa Kelas XII SMP Negeri 13 Bandar Lampung
Tes Entry Behavior, Pretes, Practise Tes, dan Post tes
No Test Type Jenis Soal/ Pertanyaan
1 Tes entry
behavior
Apakah siswa telah memiliki ketrampilan prasyarat?
a. Apakah siswa sudah dapat memotong/ menggunting ?
b. Apakah siswa sudah dapat melipat ?
c. Apakah siswa sudah dapat menggulung kertas ?
2 Pretest Apakah pembelajar menguasai materi sebelumnya ?
a. Apakah siswa sudah dapat membuat kartu ucapan ?
b. Apakah siswa sudah pernah membuat kartu ucapan?
Ketrampilan manakah yang sebelumnya dikuasai
a. Bagian manakah yang sulit dalam pebuatan kartu
ucapan?
b. Apa kesulitan dalam pembuatan kerangka?
c. Apa kesulitan dalam pembuatan bagian tambahan /
Asesoris ?
d. Apa kesulitan dalam pewarnaan dan finishing?
3 Practice
test
Apakah siswa memiliki pengetahuan dan
ketrampilan?
a. Bahan bahan apa yang dibutuhkan dalam pembuatan
kartu ucapan?
b. Alat-alat apa yang dibutuhkan dalam pembuatan kartu
ucapan?
c.Bagaimana cara membuat kerangka kartu ucapan ?
d. Bagaimana cara menggabungkan kerangka dengan
aksesoris?
e. Bagaimana cara kartu ucapan mewarnai dengan
tepat?
4 Posttest Apakah pembelajar telah mencapai tujuan?
a. Tuliskan bahan-bahan yang diperlukan dalam
pembuatan kartu ucapan !
b.Tuliskan alat-alat yang diperlukan dalam pembuatan
kartu ucapan !
c.Buatlah kerangka pembuatan kartu ucapan!
d. Buatlah kartu ucapan yang sudah melalui proses
finishing!
Tabel Desain Evaluasi Seni Rupa Kelas XII SMP Negeri 13 Bandar Lampung
Sub Ketrampilan Intelektual
No Ketrampilan Tujuan Performance Test Item
1 2.1 Melalui eksplorasi tentang
bahan bahan bekas siswa
dapat menuliskan macam-
macam bahan bekas untuk
Tuliskan macam-macam
bahan yang dapat
digunakan dalam
membuat karya seni
membuat karya seni kriya. kriya !
2 2.1 Melalui diskusi siswa dapat
menyebutkan bebrapa alat
untuk membuat seni kriya.
Tuliskan 4 alat untuk
membuat karya seni
kriya!
Tabel Desain Evaluasi Seni Rupa Kelas XII SMP Negeri 13 Bandar Lampung
Sub Ketrampilan Psikomotor
No Ketrampilam Tujuan Performance Test Item
1 2.1 Dengan menyiapkan bahan
dan alat siswa dapat
mengumpulkan bahan yang
sesuai untuk pembuatan kartu
ucapan.
Kumpulkan bebrapa
bahan untuk membuat
kartu ucapan minimal
10 macam !
2 2.1 Dengan menyiapkan alat dan
bahan siswa dapat memilih
bahan dan alat yang sesuai
untuk pembuatan kartu
ucapan.
Siapkan alat-alat yang
digunakan untuk
pembuatan kartu
ucapan minimal 4
buah!
3 2.2 Dengan mengamati beberapa
contoh pola / desain yang
disiapkan guru siswa dapat
membuat desain kartu
ucapan.
Buatlah contoh pola/
desain kartu ucapan
pada kertas gambar !
4 2.2 Dengan latihan membuat
pola kartu ucapan siswa
dapat membuat bagian-
bagian kartu ucapan.
Buatlah bagian-
bagian pola sesuai
dengan kartu ucapan .
5 2.2 Melalui kerja kelompok siswa
dapat menggabungkan
bagian-bagian pola kartu
Gabungkan bagian-
bagian pola untuk
membentuk kartu
ucapan. ucapan!
6 2.2 Melalui kerja kelompok siswa
dapat menyelesaikan proses
pembuatan kartu ucapan
Buatlah finishing
pembuatan kartu
ucapan !.
Frekuensi Instrumen untuk Evaluasi Tingkah Laku / Sikap
Nama : Tanggal :
Jumlah yang diobservasi : Total :
ASPEK YES NO
A. Pendekatan Kustomer
1. Tersenyum
2. Inisiatif untuk menyapa
3. Komentar individu
4. Meminta izin
5. Pelayanan
6. Perhatian pada semua aspek
7. Lain-lain
B. Selama Kegiatan
1. Mendengarkan dengan penuh
perhatian
2. Meminta klarifikasi informasi
3. Menyiapkan bentuk permintaan
4. Melengkapi formar
5. Menjelaskan perubahan
6. Menjelaskan urutan material
7. Lain lain
C. Kesimpulan
1. Menemukan pelayanan keseluruhan
2. Ucapan terimakasih
3. Menanggapi komentar
4. Membuat kesimpulan
5. Lain-lain