makalah_tugas

20
MENGEMBANGKAN INSTRUMENT PENILAIAN ( Develop Assessment Instruments ) A. Latar Belakang Konsep baru dalam pengukuran proses pembelajaran yang berpusat pada pembelajar (learned-centered) adalah penilaian yang berpusat pada pembelajar (learner-centered assessment ). Definisi learner-centered assessment sejajar dengan definisi tradisional test acuan patokan, sebagai element inti dari pembelajaran yang didesain secara sistematis.Hasil dari tes acuan patokan memberikan indikasi instuktur seberapa baik pebelajar mampu mencapai setiap tujuan pembelajaran, dan mengindikasikan komponen mana dari pembelajaran yang bisa berjalan dengan baik, dan komponen mana yang perlu direvisi.Selain itu juga, tes acuan patokan memungkinkan pebelajar untuk merefleksikan diri dengan mengaplikasikan kriteria untuk menilai hasil kerja mereka sendiri. B. Konsep Pengembangan Pengembangan tes muncul di point ini dan bukannya di setelah pembelajaran karena tes harus sesuai dengan tujuan performance.Performance yang ingin dicapai dalam tujuan harus sesuai dengan performance yang ingin dicapai dalam tes atau penugasan. Penilaian acuan patokan terbentuk dari item-item atau tugas-tugas performance yang langsung mengukur ketrampilan yang dideskripsikan dalam satu atau lebih tujuan performance.

Transcript of makalah_tugas

Page 1: makalah_tugas

MENGEMBANGKAN INSTRUMENT PENILAIAN

( Develop Assessment Instruments )

A. Latar Belakang

Konsep baru dalam pengukuran  proses pembelajaran yang berpusat pada pembelajar

(learned-centered) adalah penilaian yang berpusat pada pembelajar (learner-centered

assessment ). Definisi learner-centered assessment sejajar dengan definisi tradisional

test acuan patokan, sebagai element inti dari pembelajaran yang didesain secara

sistematis.Hasil dari tes acuan patokan memberikan indikasi instuktur seberapa

baik pebelajar mampu mencapai setiap tujuan pembelajaran, dan

mengindikasikan komponen mana dari pembelajaran yang bisa berjalan dengan

baik, dan komponen mana yang perlu direvisi.Selain itu juga, tes acuan patokan

memungkinkan pebelajar untuk merefleksikan diri dengan mengaplikasikan

kriteria untuk menilai hasil kerja mereka sendiri.

B. Konsep Pengembangan

Pengembangan tes muncul di point ini dan bukannya di setelah pembelajaran karena

tes harus sesuai dengan tujuan performance.Performance yang ingin dicapai dalam

tujuan harus sesuai dengan performance yang ingin dicapai dalam tes atau penugasan.

Penilaian acuan patokan terbentuk dari item-item atau tugas-tugas performance

yang langsung mengukur ketrampilan yang dideskripsikan dalam satu atau lebih

tujuan performance.

1. Empat Tipe Tes yang dapat digunakan.

a.      Entry behaviors test

Tes ini diberikan kepada pebelajar sebelum memulai pembelajaran. Tes ini berguna

untuk mengukur  ketrampilan syarat atau ketrampilan yang harus sudah dikuasai

sebelum pembelajaran dimulai. Keterampilan syarat akan muncul di bawah garis entry

behavior.

Page 2: makalah_tugas

b.      Pretest

Tes ini dilakukan pada awal pembelajaran untuk mengetahui apakah pebelajar sudah

menguasai beberapa atau semua ketrampilan yang akan diajarkan. Tujuannya adalah

untuk efisiensi.Jika semua ketrampilan sudah dikuasai maka tidak perlu ada

pembelajaran.Namun jika hanya sebagian materi yang sudah dikuasai maka data tes ini

memungkinkan desainer untuk lebih efisien. Mungkin hanya review atau pengingat

yang dibutuhkan.

Biasanya pretest dan entry behavior test dijadikan satu. Hasil dari tes entry behavior

dapat digunakan desainer untuk mengetahui apakah pebelajar siap memulai

pembelajaran, sedangkan dari hasil pretest desainer dapat memutuskan apakah

pembelajaran akan menjadi terlalu mudah untuk pebelajar.

c.      Practice test

Tujuan tes ini adalah untuk membuat pebelajar lebih aktif berpartisipasi selama

pembelajaran. Tes ini memungkinkan pebelajar untuk menampilkan pengetahuan dan

ketrampilan baru dan untuk refleksi diri sampai level berapa ketrampilan dan

pengetahuan mereka. Tes ini berisi ketrampilan yang lebih sedikit dan lebih fokus pada

materi per pertemuan daripada per unit.Hasil tes ini digunakan instruktur untuk

memberikan feedback dan untuk memonitor pembelajaran.

d.      Posttest

Tes ini paralel dengan pretes.Sama dengan pretes, posttest mengukur tujuan

pembelajaran.Postest harus menilai semua objektif dan terutama fokus pada objektif

terakhir.Namun jika waktu tidak memungkinkan, maka hanya tujuan akhir dan

ketrampilan penting saja yang diujikan.

Postest mungkin digunakan untuk menilai performance pebelajar dan untuk memberi

kredit karena telah menyelesaikan program.Tujuan yang terutama dari tes ini adalah

agar desainer dapat mengidentifikasi area pembelajaran yang tidak bisa dilakukan

dengan baik. Jika pebelajar gagal dalam tes, desainer harus dapat mengidentifikasi

dalam proses pembelajaran yang mana tidak dimengerti oleh siswa.

Test Type Designers decicion Objectives

Page 3: makalah_tugas

Typically Tested

Tes entry

behavior

1. Apakah siswa siap mengikuti

pembelajaran?

2. Apakah siswa telah memiliki

ketrampilan prasarat?

3. Ketrampilan prasarat atau

keterampilan  yang ditandai dalam

analisis pembelajaran

Pretest Apakah pembelajar menguasai

materi sebelumnya ?

Ketrampilan manakah yang

sebelumnya dikuasai ?

Bagaimana dapat efesian

mengembangkan pembelajaran ?

Objek akhir

Langkah utama dari analisis tujuan

Practice test Apakah siswa memiliki 

pengetahuan dan ketrampilan?

Apakah kesalahan dan

miskonsepsi   mereka bentuk?

Apakah pembelajaran cukup

kluster?

Apakah langkah pembelajaran

cukup bagi pembelajar?

Pengetahuan dan ketrampilan sub

objek  tanpa tujuan

Tipe  skop pada pelajaran

Posttest Apakah pembelajar telah mencapai

tujuan?

Apaka pembelajaran lebih efektif 

pada setisp lsngkah  ketrampilan

Page 4: makalah_tugas

subordinate?

Apakah pembelajaran perlu direvisi?

Apakah pembelajar menguasai

ketrampilan dan sikap ?

Tujuan akhir

Langkah utama  dan ketrampilan

subordinate

2. Mendesain Tes

Pertimbangan pertama adalah menyesuaikan bidang pelajaran dengan item atau tipe

tugas penilaian.Verbal information biasanya di tes dengan objectif tes.Tes bentuk

objektif meliputi format seperti jawaban singkat, jawaban alternatif, mencocokkan, dan

pilihan ganda.

Objektif untuk intelektual skill lebih kompleks dan biasanya menggunakan model

objektif, kreasi produk atau pertunjukan langsung.

Penilaian untuk ranah afektif juga kompleks. Biasanya tidak ada cara langsung untuk

mengukur tingkah laku seseorang. Penilaian di ranah ini biadanya dilakukan dengan

observasi.

Penilaian ranah psikomotor biasanya dilakukan dengan mendemonstrasikan

tugas.Untuk melihat apakah setiap langkah telah dilakukan dengan baik oleh pebelajar,

guru membuat check-list atau rating-scale.

1. 3. Menentukan Level Penguasaan

Peneliti yang meneliti sistem penguasaan pelajaran menyarankan bahwa penguasaan

equivalent dengan level keberhasilan yang diharapkan dari pebelajar yang terbaik.

Metode untuk menentukan level penguasaan menggunakan acuan norma.

Pendekatan yang kedua, bisa digunakan cara statistik. Jika desainer ingin memastikan

bahwa pebelajar benar-benar mengerti ketrampilan sebelum mereka melanjutkan tahap

Page 5: makalah_tugas

pembelajaran selanjutnya, maka kemungkinan-kemungkinan harus disediakan untuk

menampilkan ketrampilan sehingga hampir tidak mungkin keberhasilan menjadi hasil

utama.Jika menggunakan soal pilihan ganda sangat mudah untuk menghitung

probabilitas kesempatan keberhasilan. Dengan tipe soal yang lain, lebih sulit dilakukan

penghitungan tapi lebih mudah untuk meyakinkan orang lain bahwa keberhasilan bukan

sekedar kesempatan saja

4. Menulis Item Tes

Ada empat kategori tes yang berkualitas, yaitu:

a.   Berpusat pada Tujuan (Goal-Centered Criteria)

Soal tes dan penugasan harus sesuai dengan tujuan utama pembelajaran.Soal dan

penugasan harus sesuai dengan perilaku termasuk konsep dan action.Untuk

menyesuaikan jawaban soal tes dengan perilaku yang diharapkan dalam tujuan,

desainer harus mempertimbangkan tugas belajar atau kata kerja yang ditunjukkan

dalam tujuan.Butir soal harus mengukur perilaku yang sesungguhnya yang

dideskripsikan dalam tujuan.

b.   Berpusat pada Pebelajar (Learner-Centered Criteria)

Tes item dan penilaian tugas harus disesuaikan dengan kharakteristik dan kebutuhan

siswa, meliputi kosa kata, bahasa, tingkat kompleksitas tugas, motivasi siswa, dan

tingkat ketertarikan siswa, pengalaman siswa, dan latar belakang siswa serta

kebutuhan khusus siswa.

c.   Berpusat pada Kontek (Context-Centered Criteria)

Dalam membuat tes item dan penilaian tugas, desainer harus mempertimbangkan

seting kinerja dan juga lingkungan belajar atau lingkungan kelas. Tes item dan tugas

harus realistis atau relevan dengan seting kinerja. Kriteria ini membantu untuk

memastikan transfer pengetahuan dan skill dari belajar ke dalam lingkungan kinerja.

Page 6: makalah_tugas

d.   Berpusat pada Penilaian (Assessment-Centered Criteria)

Siswa akan merasa cemas selama assessment, penyusunan tes item dan penilaian

tugas yang baik dapat menghilangkan rasa cemas siswa. Cetakan tes yang berkualitas

meliputi kebahasaan baik, pengucapan dan tanda baca tepat dan tulisan jelas, petunjuk

jelas, sumber materi dan pertanyaan jelas.Kriteria ini membantu siswa untuk melakukan

dengan tenang.

1. Seting Penguasaan Kriteria

Terdapat beberapa saran yang dapat membantu anda dalam menentukan berapa

banyak tes item pilihan yang diperlukan. Jika tes item memerlukan sebuah format

respon yang memungkinkan siswa dapat menebak jawaban dengan benar anda dapat

memasukkan beberapa tes item paralel untuk tujuan yang sama jika kemungkinan

menebak jawaban yang benar kecil kemungkinan, anda dapat memutuskan satu atau

dua item untuk menentukan kemampuan siswa

1. Jenis-jenis Item

Pertanyaan penting lainnya adalah jenis tes item atau penilaian tugas apa yang paling

baik dalam menilai kinerja siswa? Perilaku tertentu dalam objektif memberikan point-

point penting terhadap jenis item atau tugas yang dapat digunakan untuk menguji

perilaku.

Contoh, jika point penting yang ditanyakan kepada siswa adalah mengingat fakta, maka

tanyakan kepada siswa tersebut dengan jawaban siswa yang menyatakan fakta-fakta

daripada memberikan pertanyaan yang meminta reaksi siswa seperti pada pertanyaan

pilihan ganda.gunakan objektif sebagai guide, dalam menyeleksi jenis tes item yang

memberi kesempatan kepada siswa untuk mendemonstrasikan kinerja tertentu yang

terdapat dalam objektif. Setiap jenis test items mempunyai kelebihan dan

kekurangannya masing-masing. Untuk meyeleksi jenis tes items yang baik dari

beberapa format test item yang ada, pertimbangkan beberapa faktor seperti faktor

waktu yang diperlukan oleh siswa dalam memberikan respon, waktu penilaian yang

Page 7: makalah_tugas

diperlukan untuk menganalisis dan memutuskan jawaban, suasana ujian, dan

kemungkinan dalam menebak jawaban yang benar.

1. Menulis Petunjuk

Test harus terdapat petunjuk yang jelas, singkat. Permulaan tes biasanya

menyebabkan kecemasan pada siswa yang akan dinilai. Oleh karena itu tes

seharusnya mengurangi keraguan pada pikiran siswa mengenai apa yang akan mereka

kerjakan dalam menyelesaikan test.

Dibawah ini informasi petunjuk test yang biasanya ditemukan dalam test :

a.     Judul test seharusnya memberikan kesan kepada siswa mengenai content atau isi

daripada kata-kata sederhana seperti Pretest atau Test I

b.    Pernyataan singkat yang menerangkan objective atau performance yang diujikan.

c.     Siswa diberitahu untuk menebak jawaban jika mereka tidak yakin dengan jawaban

yang benar.

d.    Petunjuk khusus seharusnya diucapkan dengan benar.

e.     Siswa diberitahu agar menulis nama mereka atau identitas mereka.

f.     Siswa seharusnya diberitahu mengenai penggunaan perlengkapan khusus dalam

menyelesaikan test seperti penggunan pensil, lembar jawaban mesin, teks-teks tertentu

atau perlengkapan khusus lainnya.

1. Mengevaluasi Test dan Item Test.

Arah dan uji test item untuk tes objektif harus diujicobakan terlebih dulu sebelum

digunakan untuk evaluasi formatif.  Agar tidak  terjadi kesalahan pada instrumen tes ,

perancang harus memastikan hal hal berikut:

1.    arah tes jelas, sederhana, dan mudah diikuti;

Page 8: makalah_tugas

2.    masing-masing item tes jelas dan menyampaikan kepada peserta didik yang

dimaksud dipembentukan atau stimulus;

3.    kondisi-kondisi dimana dibuat tanggapan yang realistis;

4.    metode respon jelas bagi peserta didik; dan

5.   ruang yang tepat, waktu, dan peralatan yang tersedia .

Test item yang tidak terjawab oleh sebagian besar pelajar harus dianalisis, direvisi, 

atau bahkan diganti sebelum tes diberikan lagi. Ketika membangun item tes, dan tes

pada umumnya, perancang harus diingat bahwa tes mengukur kecukupan

(l) pengujian itu sendiri,

(2) bentuk tanggapan,

(3) bahan-bahan pengajaran,

(4) lingkungan pengajaran dan situasi, dan

(5) pencapaian pelajar.

C. Hasil Pengembangan

Tabel   Desain Evaluasi Seni Rupa Kelas XII SMP Negeri 13 Bandar Lampung

Sub Ketrampilan Intelektual

No Ketrampilan Tujuan Performance Test Item

1 Melalui eksplorasi  tentang bahan

bahan bekas siswa dapat 

menuliskan macam-macam

bahan bekas untuk membuat

karya seni kriya.

Tuliskan macam-macam

bahan yang dapat

digunakan dalam

membuat karya seni

kriya !

Page 9: makalah_tugas

2 Melalui diskusi siswa dapat 

menyebutkan  bebrapa alat untuk

membuat seni kriya.

Tuliskan 4 alat untuk

membuat karya seni

kriya!

Tabel   Desain Evaluasi Seni Rupa Kelas XII SMP Negeri 13 Bandar Lampung

Sub Ketrampilan Psikomotor

No Ketrampilam Tujuan Performance Test Item

1 Dengan   menyiapkan bahan dan

alat siswa dapat  mengumpulkan 

bahan yang sesuai untuk

pembuatan kartu ucapan.

Kumpulkan bebrapa

bahan  untuk membuat

kartu ucapan minimal 10

macam !

2 Dengan  menyiapkan alat dan

bahan  siswa dapat memilih

bahan dan alat yang  sesuai

untuk pembuatan  kartu ucapan.

Siapkan alat-alat  yang

digunakan  untuk

pembvuatan kartu

ucapan minimal 4 buah!

3 Dengan mengamati beberapa

contoh pola / desain  yang

disiapkan guru siswa dapat 

membuat desain  kartu ucapan.

Buatlah contoh pola/

desain  kartu ucapan 

pada kertas gambar !

4 Dengan latihan  mebuat  pola 

kartu ucapan  siswa dapat 

membuat   bagian-bagian kartu

ucapan.

Buatlah  bagian-bagian 

pola sesuai dengan

kartu ucapan .

5 Melalui   kerja kelompok siswa

dapat  mrenggabubgkan bagian-

bagian pola kartu ucapan.

Gabungkan bagian-

bagian pola untun

membentuk kartu

ucapan!

6 Melalui kerja  kelompok  siswa

dapat  menyelesaikan proses

pembuatan kartu ucapan

Buatlah finishing

pembuatan kartu

ucapan !.

Page 10: makalah_tugas

Tujuan Instruksional

1.Siswa dapat mengapresiasikan karya seni rupa  daerah.

2. Siswa dapat mengekspresikan diri karya seni rupa, musik, seni tari, dan seni teater.

2.1   Siswa dapat membuat  karya  seni kriya

2.2   Siswa dapat membuat kartu ucapan  dengan memanfaatkan  barang bekas 

dari lingkungan sekitar.

Tabel Keputusan Perancang

No Test Type Keputusan Perancang

1 Tes entry

behavior

Apakah siswa siap mengikuti pembelajaran?

Apakah siswa telah memiliki ketrampilan prasyarat?

2 Pretest Apakah pembelajar menguasai materi sebelumnya ?

Ketrampilan manakah yang sebelumnya dikuasai ?

Bagaimana dapat efesien mengembangkan

pembelajaran ?

3 Practice test Apakah siswa memiliki  pengetahuan dan ketrampilan?

Apakah kesalahan dan miskonsepsi   mereka bentuk?

Apakah pembelajaran cukup kluster?

Apakah langkah pembelajaran cukup bagi pembelajar?

4 Posttest Apakah pembelajar telah mencapai tujuan?

Apakah  pembelajaran lebih efektif  pada setiap langkah 

ketrampilan subordinate?

Apakah pembelajaran perlu direvisi?

Page 11: makalah_tugas

Apakah pembelajar menguasai ketrampilan dan sikap ?

Tabel   Desain Evaluasi Seni Rupa Kelas XII SMP Negeri 13 Bandar Lampung

Tes Entry Behavior, Pretes, Practise Tes, dan Post tes

No Test Type Jenis Soal/ Pertanyaan

1 Tes entry

behavior

Apakah siswa telah memiliki ketrampilan prasyarat?

a. Apakah siswa sudah dapat memotong/ menggunting ?

b. Apakah siswa sudah dapat melipat ?

c. Apakah siswa sudah dapat  menggulung  kertas ?

2 Pretest Apakah pembelajar menguasai materi sebelumnya ?

a. Apakah siswa sudah dapat membuat kartu ucapan ?

b. Apakah  siswa sudah pernah membuat kartu ucapan?

Ketrampilan manakah yang sebelumnya dikuasai

a. Bagian manakah yang sulit dalam pebuatan kartu

ucapan?

b. Apa kesulitan dalam pembuatan kerangka?

c. Apa kesulitan dalam pembuatan bagian tambahan /

Asesoris ?

d. Apa kesulitan dalam pewarnaan dan finishing?

3 Practice

test

Apakah siswa memiliki  pengetahuan dan

ketrampilan?

a. Bahan bahan apa yang dibutuhkan dalam pembuatan

Page 12: makalah_tugas

kartu ucapan?

b. Alat-alat apa yang dibutuhkan dalam pembuatan kartu

ucapan?

c.Bagaimana cara  membuat  kerangka  kartu ucapan ?

d. Bagaimana cara menggabungkan  kerangka dengan 

aksesoris?

e. Bagaimana cara kartu ucapan  mewarnai dengan 

tepat?

4 Posttest Apakah pembelajar telah mencapai tujuan?

a. Tuliskan bahan-bahan yang diperlukan dalam

pembuatan kartu ucapan !

b.Tuliskan alat-alat yang diperlukan dalam pembuatan

kartu ucapan !

c.Buatlah kerangka pembuatan kartu ucapan!

d. Buatlah kartu ucapan yang sudah melalui proses

finishing!

Tabel   Desain Evaluasi Seni Rupa Kelas XII SMP Negeri 13 Bandar Lampung

Sub Ketrampilan Intelektual

No Ketrampilan Tujuan Performance Test Item

1 2.1 Melalui eksplorasi  tentang

bahan bahan bekas siswa

dapat  menuliskan macam-

macam bahan bekas untuk

Tuliskan macam-macam

bahan yang dapat

digunakan dalam

membuat karya seni

Page 13: makalah_tugas

membuat karya seni kriya. kriya !

2 2.1 Melalui diskusi siswa dapat 

menyebutkan  bebrapa alat

untuk membuat seni kriya.

Tuliskan 4 alat untuk

membuat karya seni

kriya!

Tabel   Desain Evaluasi Seni Rupa Kelas XII SMP Negeri 13 Bandar Lampung

Sub Ketrampilan Psikomotor

No Ketrampilam Tujuan Performance Test Item

1 2.1 Dengan   menyiapkan bahan

dan alat siswa dapat 

mengumpulkan  bahan yang

sesuai untuk pembuatan kartu

ucapan.

Kumpulkan bebrapa

bahan  untuk membuat

kartu ucapan minimal

10 macam !

2 2.1 Dengan  menyiapkan alat dan

bahan  siswa dapat memilih

bahan dan alat yang  sesuai

untuk pembuatan  kartu

ucapan.

Siapkan alat-alat  yang

digunakan  untuk

pembuatan kartu

ucapan minimal 4

buah!

3 2.2 Dengan mengamati beberapa

contoh pola / desain  yang

disiapkan guru siswa dapat 

membuat desain  kartu

ucapan.

Buatlah contoh pola/

desain  kartu ucapan 

pada kertas gambar !

4 2.2 Dengan latihan  membuat 

pola  kartu ucapan  siswa

dapat  membuat   bagian-

bagian kartu ucapan.

Buatlah  bagian-

bagian  pola sesuai

dengan kartu ucapan .

5 2.2 Melalui   kerja kelompok siswa

dapat  menggabungkan

bagian-bagian pola kartu

Gabungkan bagian-

bagian pola untuk

membentuk kartu

Page 14: makalah_tugas

ucapan. ucapan!

6 2.2 Melalui kerja  kelompok  siswa

dapat  menyelesaikan proses

pembuatan kartu ucapan

Buatlah finishing

pembuatan kartu

ucapan !.

Frekuensi  Instrumen  untuk  Evaluasi Tingkah Laku / Sikap

Nama                                  :                                             Tanggal           :

Jumlah  yang diobservasi   :                                             Total                :

ASPEK YES NO

A. Pendekatan Kustomer

1.  Tersenyum

2. Inisiatif untuk menyapa

3. Komentar individu

4. Meminta izin

5. Pelayanan

6. Perhatian pada semua aspek

7. Lain-lain

B. Selama  Kegiatan

1.  Mendengarkan dengan penuh

perhatian

2.  Meminta klarifikasi informasi

3. Menyiapkan  bentuk permintaan

4. Melengkapi formar

5. Menjelaskan  perubahan

6. Menjelaskan urutan material

7. Lain lain

C. Kesimpulan

1.  Menemukan  pelayanan keseluruhan

Page 15: makalah_tugas

2.  Ucapan terimakasih

3. Menanggapi komentar

4.  Membuat kesimpulan

5.  Lain-lain