Makalah Teologi Musanabi Dan Paulus DS

239
TUGAS KULIAH RESENSI BUKU COLLOQIUM PERJANJIAN LAMA, COLLOQIUM PERJANJIAN BARU DAN THEOLOGI CONTEMPORARY Disusun Oleh : NAMA : DERWIN SIMANJUNTAK N I M : 0205104011 PROGRAM : S2 JURUSAN : M.Th DOSEN : PDT. PAULUS SIBARANI, M.Th SEKOLAH TINGGI TEOLOGIA INJILI JAKARTA (STTIJA) JAKARTA

Transcript of Makalah Teologi Musanabi Dan Paulus DS

TUGAS KULIAHRESENSI BUKU COLLOQIUM PERJANJIAN LAMA, COLLOQIUM PERJANJIAN BARU DAN THEOLOGI CONTEMPORARY

Disusun Oleh : NAMA : DERWIN SIMANJUNTAK N I M: 0205104011 PROGRAM : S2 JURUSAN : M.Th DOSEN : PDT. PAULUS SIBARANI, M.Th

SEKOLAH TINGGI TEOLOGIA INJILI JAKARTA(STTIJA)JAKARTA 2014KATA PENGANTAR

Bersyukur kepada Tuhan kita Yesus Kristus atas kasih-Nya, karena telah diberikan kesempatan untuk menulis tugas resensi buku mengenai Colloqium Perjanjian Lama. Adapun penulisannya dilakukan untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen kepada saya sebagai mahasiswa S2 STTIJA dalam mengerjakan tugas resensi buku, yaitu : 1. Tugas Colloqium Perjanjian Lama:Menulis Teologi Musa dan Teologi Era Para Nabi selain menulis materi ini saya juga memberikan tanggapan saya dengan sumber dari buku The Moody Handbook of Theology, dengan penulis Paul Enns, penerbit Literatur SAAT Malang. 2. Tugas Colloqium Perjanjian Baru:Menulis Teologi Paulus selain menulis materi ini saya juga memberikan tanggapan saya dengan sumber dari buku The Moody Handbook of Theology, dengan penulis Paul Enns, penerbit Literatur SAAT Malang. 3. Tugas Theologi Contemporary:Menulis Evangelism dan Neo-Leberalism selain menulis materi ini saya juga memberikan tanggapan saya dengan sumber dari buku A Handbook of Contemporary Theology dengan penulis David L. Smith. Penerbit Bridge Point Books. 1992

Saya berharap, tulisan ini dapat berkenan di hati pembaca dan bisa dipahami.Sebagai mahasiswa, saya menyadari kalau saya masih dalam tahap pembelajaran dalam penulisan ini, sehingga memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya berharap bilamana kelak saya diberikan tugas penulisan lagi, saya bisa meningkatkan kualitas dan memberikan dampak yang positif dalam pengenalan akan firman Allah, sehingga nama Tuhan dapat dimuliakan.Duri, 17 Januari 2014Derwin Simanjuntak

TEOLOGI ERA MUSA

Pada waktu Yakub, anak-anaknya, dan keluarga mereka turun ke Mesir, mereka merupakan keluarga besar yang migrasi ke Mesir, namun demikian, sebagaimana yang tertulis di pembukaan Kitab Keluaran, keluarga Yakub telah berkembang menjadi suatu bangsa. Bangsa ini akan menjadi alat kunci dari wahyu Allah bagi umat manusia. Pada waktu bangsa Hyksos dan kemudian orang Mesir menindas Israel, Allah menetapkan untuk membawa Israel keluar dari perbudakan. Di Keluaran 12, pada puncak dari tulah, Allah mengutus malaikat maut melewati Mesir. Barangsiapa mengoleskan darah domba pada tiang atas pintu rumahnya akan ditebus, ini merupakan tindakan iman untuk mengoleskan darah pada rumah mereka. Tindakan hebat untuk membebaskan Israel dari bayangan orang Mesir merupakan suatu tindakan penebusan dimana Allah akan mencapainya melalui keturunan Yakub, yaitu Sang Mesias. Allah memimpin Israel yang telah ditebus turun ke Sinai dimana Ia membuat kovenan dengan bangsa itu. Ia menetapkan untuk memisahkan orang Israel sebagai bangsa yang dikhususkan untuk diri-Nya sendiri. Israel menjadi mediator Allah dalam kerajaan teokrasi Allah di atas bumi melalui Kovenan Musa.

ISRAEL : UMAT ALLAHDi Keluaran 19, Allah masuk pada perjanjian bersyarat, yaitu Kovenan Musa, dengan Israel. Pola dari kovenan itu mengikuti format perjanjian zaman kuno antara raja yang berkuasa dengan taklukkannya. 1 Natur kovenan bersyarat itu menyatakan apa yang telah dilakukan oleh raja yang berkuasa itu terhadap taklukkannya. Persyaratan dari kovenan itu kemudian diajukan kepada bangsa itu; mereka berkewajiban untuk menaati raja itu. Sementara raja yang berkuasa itu berjanji untuk melindungi dan memelihara taklukkannya. Berkat proteksi dan provisi-Nya bergantung pada ketaatan dari taklukkan-Nya. Apabila mereka menaati Dia, maka mereka akan menerima berkat; apabila mereka tidak taat kepada Dia, maka mereka akan menerima penghukuman.

FORMAT PERJANJIAN THE SUZERAINTY - VASSAL DARI KOVENAN MOSAIK DI KELUARAN 19

Unsur-unsur PerjanjianKeluaran 19Unsur-unsur Mosaik

Mukadimah TradisionalAy. 3bPengakuan dari raja

Prolog HistorikalAy. 4Mengingat provisi Allah yang lalu

Ketentuan UmumAy. 5aSyarat yang harus ditaati Israel

Berkat yang dijanjikamAy. 5b-6aJanji dari berkat

Perjanjian itu dikenal sebagai Kovenan Musa yang terjadi antara TUHAN dengan bangsa Israel. TUHAN mengingatkan bangsa itu akan kewajiban mereka : ketaatan (Kel. 19:5). Bangsa itu menyetujui kovenan itu, waktu mereka mengatakan, Segala yang difirmankan Tuhan akan kami lakukan! (Kel.19:8). Dengan pengesahan kovenan, bangsa Israel, sebagai mediator kerajaan teokrasi Allah di atas bumi telah lahir.

MEDIATOR BANGSA BANGSAAllah akan berjanji akan membuat Israel imamat yang rajani dan suatu bangsa yang kudus (Kel. 19:6). Bangsa itu dikhususkan bagi Tuhan untuk menjadi mediator kebenaran-Nya kepada bangsa lain. Ini merupakan perintah bagi seorang utusan. Seorang imam adalah seorang mediator, mewakili umat Allah; dalam pengertian semua di dunia. Israel merupakan imamat yang bersifat universal. Mereka adalah mediator-mediator anugerah Allah bagi bangsa-bangsa di dunia sebagaimana yang dinyatakan kepada Abraham semua bangsa di bumi akan diberkati2Catatan sejarah adalah kegagalan demi kegagalan, oleh karena itu, bangsa itu tidak pernah mencapai tujuan ilahinya sebagai mediator kebenaran Allah. Yesaya melihat ke masa depan pada waktu Israel yang sejati, Mesias, akan menggenapi tujuan Allah bagi bangsa-bangsa. Israel sebagai bangsa harus menjadi terang spiritual bagi bangsa-bangsa di dunia. Israel gagal, tetapi Mesias pada akhirnya akan memproklamirkan terang Allah bagi bangsa-bangsa melalui pendirian kerajaan seribu tahun (Yes. 42:6; 49:6; 51:4; 60:1,3)Pernyataan pernyataan Yesaya itu ada dalam bagian tentang hamba, yang menjelaskan bagaimana terang Allah akan sampai pada bangsa-bangsa. Hal itu akan terjadi melalui hamba-Nya, Sang Mesias, di mana Allah telah menaruh Roh-Nya. (Yes. 42: 1); Ia akan membawa terang Allah kepada orang non-Yahudi (Yes. 42:6; 49:6). Akibatnya adalah berkat Allah sampai ke ujung bumi, sesuai dengan janji kepada patriakh, yaitu Abraham (Kej. 12:2-3). Sang mesias juga akan memulihkan bangsa yang telah jatuh (Yes. 49:6), memulihkan semua yang hilang oleh karena Adam. Kondisi sebelum kejatuhan di Eden akan kembali hadir melalui kemuliaan kerajaan yang diperintah oleh Mesias pada waktu dunia akan mengenal kebenaran-Nya (Yes. 51:3-4). Pada hari itu Allah akan meninggikan keturunan Abraham sekali lagi dimana Yerusalem akan menjadi pusat dari kebenaran, dan bangsa-bangsa dunia akan datang kepada Israel untuk pengetahuan kebenaran itu (Yes. 60:1-3).

KONSTITUSI BANGSASetelah memasuki sebuah kovenan dengan bangsa Israel, Allah memberikan Israel konstitusinya, yang terdapat di Keluaran, Imamat, dan Bilangan. Itu semua merupakan stipulasi dari kovenan dalam kerajaan mediatorial bahwa Israel harus taat apabila bangsa itu mau menikmati berkat Allah.Hukum itu dapat dibagikan ke dalam tiga kategori : hukum sipil, hukum seremonial, dan hukum moral.

HUKUM MORALHukum moral ditemukan pada prinsipnya di Sepuluh Hukum (Kel. 20:2-17; Ul. 5:6-21), meskipun tidak terbatas pada hukum-hukum itu saja. Kesepuluh Hukum itu didaftarkan dalam dua kategori; hubungan manusia dengan Allah, meliputi empat hukum yang pertama (Kel. 20:2-11), dan hubungan manusia dengan manusia, meliputi enam hukum yang terakhir (Kel. 20:12-17). Hukum moral itu mulai dengan pernyataan Akulah TUHAN, Allahmu yang membawa engkau, keluar dari tanah Mesir (Kel. 20:2), oleh karena itu, standar modal untuk memutuskan apa yang benar dan salah, baik dan jahat, ditetapkan berdasarkan kekudusan dari karakter Yahweh yang tanpa salah dan tidak bergeser, yaitu Allah orang Israel. Natur, atribut, karakter, dan kualitas-Nya memberikan tolok ukur bagi semua keputusan etis.4HUKUM SIPIL Hukum sipil meliputi banyak hukum yang mencul di Keluaran 21:1-24:18, demikian pula di Imamat dan Ulangan. Hukum-hukum ini mencerminkan kepedulian sosial di mana orang Israel akan hidup dengan kepedulian yang benar terhadap sesamanya dalam kerajaan mediatorial ini. Hukum hukum itu memberikan referensi untuk budak, mencelakakan orang lain, hak kepemilikan, penindasan kepada janda dan yatim piatu, peminjaman uang, dan kepedulian kepedulian yang lain.

HUKUM SEREMONIALHukum seremonial dijelaskan terutama di Keluaran 25:1-40:38 (demikian pula di Imamat dan Bilangan), meliputi tabernakel, pakaian dan fungsi dari imam-imam, dan korban-korban serta persembahan.Harus dicatat bahwa kategori ini saling tumpang tindih di teks Keluaran dan Bilangan; ketiga aspek dari hukum harus dijelaskan sesuai dengan konteksnya, bukan pula hal yang sederhana untuk membedakan antara ketiga aspek hukum itu. Dalam setiap kasus, hukum itu adalah konstitusi Israel dengan TUHAN, Raja yang berkuasa atasnya dalam kerajaan mediator. Pada waktu Israel tidak menaati hukum itu, mereka adalah peran nabi untuk mengajak bangsa itu kembali menaati hukum itu.

IBADAH BANGSAPada waktu Allah memilih suatu bangsa bagi diri-Nya, Allah juga memberikan cara bagaimana bangsa itu dapat bertemu dengan TUHAN; jadi Dia memberikan ibadah tabernakel di mana Israel dapat menghadap Allah yang mahakudus. Di tempat itu TUHAN akan bertemu dengan Israel (Kel. 25:22; 29:42, 43; 30:6,36).TUHAN memanggil Israel untuk membangun tabernakel. (1) Hal itu merupakan pemberian jalan untuk Allah tinggal di tengah bangsa itu (Kel. 25:8). (2) Hal itu memberikan jalan untuk Allah menyatakan kemuliaan-Nya (Kel. 40:34, 35). (3) Hal itu memberikan jalan bagi bangsa yang berdosa untuk menghadap Allah yang kudus karena itu merupakan pusat ibadah pengorbanan (Im. 17:11). (4) Hal itu merupakan peringatan atas separasi Allah yang kudus dengan orang berdosa. (5) Hal itu mengantisipasi penebusan dalam Kristus (Ibr. 8:5)Tabernakel itu di bagi menjadi dua ruangan, Ruang Kudus dan Ruang yang Mahakudus. Allah menginstruksikan Israel untuk menempatkan kotak dari kayu, yang disebut tabut perjanjian, di tempat yang Mahakudus, dan menutupi tabut perjanjian itu dengan kursi kemurahan. Di sini Allah tinggal dengan bangsa-Nya (Kel. 25:22). Pada pintu masuk ke halaman tabernakel ada mezbah korban bakaran di mana imam setiap hari mempersembahkan korban bakaran kepada TUHAN (Kel. 29:38). Ini merupakan peringatan bagi bangsa itu bahwa dituntut darah untuk menghadap TUHAN. Para imam, yang berasal dari suku Lewi, dikhususkan sebagai mediator antara bangsa itu dengan Allah yang kudus. Mereka melayani di tempat peribadahan tabernakel. Keseluruhan sistem penyembahan tabernakel merupakan peringatan akan kemahakudusan Allah; hal itu memperingati bangsa itu bahwa seorang mediator harus ada untuk menghadap Allah.

KOVENAN PALESTINAKitab Bilangan mengantisipasi kepemilikan tanah oleh Israel. Bangsa ini mengembara melalui padang belantara dan sampai ke bagian timur Laut Mati dalam penantian memiliki tanah itu. Ini adalah penekanan penting dari kitab itu karena Enam puluh Sembilan kali penulis kitab Bilangan mengulangi ikrar bahwa Israel pada suatu hari akan memiliki dan mewarisi tanah yang dijanjikan kepadanya.5 TUHAN mengulangi natur persyaratan dari kovenan dengan mengutip keharusan ketaatan untuk mendapat berkat (Ul. 28:1-14) dan mengutip penghukuman atas ketidaktaatan (Ul. 28:15-68). Penghukuman itu mengantisipasi penyebaran Asyur (722 BC), Babel (568 BC), dan Roma (70 AD) (Ul. 28:64). Bagaimana pun juga, pada waktu semua bencana itu berlalu, Allah mewahyukan bahwa Israel akan sekali lagi memiliki tanah itu (Bil. 30:1-10). Hal itu pada akhirnya akan digenapi pada waktu kerajaan seribu tahun.NATUR KOVENANNatur Kovenan Palestina adalah sebagai berikut: (1) Bangsa itu akan diangkat dari tanah itu karena ketidaksetiaannya (Ul. 30:1-3); (2) Akan ada pertobatan di kemudian hari dari Israel (Ul. 28:63-38); (3) Mesias mereka akan kembali (Ul. 30:3-6); (4) Israel akan dipulihkan kembali ke tanah itu (Ul. 30:5); (5) Israel akan bertobat sebagai sebuah bangsa (Ul. 30:4-8; lihat Rm. 11:26-27); (6) Para musuhnya akan dihakimi (Ul. 30:7) bangsa itu akan kemudian menerima berkatnya secara penuh (Ul. 30:9).6Kovenan Palestina adalah penting sejauh hal itu tidak menegaskan kembali kepemilikan Israel akan tanah itu. Janji dari Kovenan Palestina tidak dibatalkan oleh karena Kovenan Musa yang bersyarat.7 Kovenan Palestina diberikan sebagai kovenan kekal (Yeh. 16:60) oleh karena hal itu adalah bagian dari Kovenan Abraham yang tanpa syarat dan suatu penjelasan akan hal itu.

PENGGENAPAN KOVENANStudi atas Ulangan 28-30 memperlihatkan bahwa Allah memprediksi kemurtadan Israel dan penyebaran di bawah Asyur, Babel, dan Roma sebelum mendiami tanah itu. Sebelum Kovenan Palestina digenapi, Israel harus terlebih dahulu bertobat dan sampai pada pengenalan akan Mesias (Za. 12:10-14), maka mereka akan dikumplkan kembali dari tengah bangsa-bangsa di tanah, dimana orang orang telah tinggal selama ribuuan tahun. Jadi, Kovenan Palestina adalah tentang masa depan, yaitu suatu peristiwa eskatologis yang akan digenapi di tanah Israel yang sebenarnya dalam kerajaan milenial.

RINGKASANIbadah Musa memberikan tambahan wahyu berkaitan dengan Allah. (1) Allah adalah kudus; Ia tidak dapat didekati tanpa seorang mediator. Kekudusan Allah juga dapat dilihat dalam tuntutan-Nya akan moral yang benar dari umat-Nya, oleh karena itu Ia memberikan mereka kode moral yang mereka jalani dalam kehidupan mereka. (2) Allah adalah imanen; hal itu diperlihatkan melalui perhatian pada umat-Nya dan tinggal bersama mereka. (3) Darah penting dalam beribadah kepada Allah yang kudus. Darah harus ada sebagai penebusan dari murka Allah karena dosa, dan tanpa darah adalah tidak mungkin untuk menghadap Allah. (4) Pekerjaan mediator dalam keimanan orang Lewi menunjuk pada Mediator yang akan sekali untuk selamanya merekonsiliasi manusia yang berdosa dengan Allah yang kudus. (5) Allah telah membuat kovenan dengan bangsa yang khusus, Israel. Di era PL Allah memerintah atas Israel di kerajaan mediator melalui mediator-mediator yang dipilih-Nya.

CATATAN UNTUK ERA MUSA1. Lihat George E. Mendenhall, Law and Covenant in Israel ang the Near East (Pittsburgh; Biblical Colloquium, 1955); dan Meredith G. Kline, Treaty of the Great King (Grand Rapids: Eerdmans, 1963)2. Walter C. Kaiser, Jr., Toward an Old Testament Theology (Grand Rapids: Zondervan, 1978), hal. 1093. Ibid., hal. 114-118; dan Leon Wood, A Survey of Israels History (Grand Rapids; Zondervan, 1970), hal. 148-150.4. Kaiser, Toward an Old Testament Theology, hal. 1145. Ibid., hal. 124.6. J, Dwight Pentecost, Things to Come (Grand Rapids: Zondervan, 1958), hal. 97.7. Ibid., hal. 97.

UNTUK STUDI LEBIH LANJUT TENTANG ERA MUSA* William Dyrness. Themes in Old Testament Theology. Exeter:Paternoster, 1979.** Walter C. Kaiser, Jr. Toward an Old Testament Theology. Grand Rapids: Zondervan, 1978. Hal. 100-121.* Elmer A. Martens, Gods Design: A Focus on Old Testament Theology Grand Rapids: Baker, 1981. Hal 37-115.** Geerhardus Vos, Biblical Theology: Old and New Testaments. Grand Rapids: Eerdmans, 1948. Hal. 100-182TANGGAPAN TEOLOGI ERA MUSATEOLOGI ERA MUSAAllah memimpin Israel yang telah ditebus turun ke Sinai di mana Ia membuat kovenan dengan bangsa itu. Ia menetapkan untuk memisahkan orang Israel sebagai bangsa yang dikhususkan untuk diri-Nya sendiri. Israel menjadi mediator Allah dalam kerajaan teokrasi Allah di atas bumi melalui Kovenan Musa. Allah masuk pada perjanjian bersyarat, yaitu Kovenan Musa, dengan Israel. Persyaratan kovenan itu kemudian diajukan kepada bangsa itu, mereka berkewajiban untuk menaati raja itu. Apabila mereka menaati Dia, maka mereka akan menerima berkat, apabila mereka tidak taat kepada Dia, maka mereka akan menerima penghukuman. Perjanjian itu dikenal sebagai Kovenan Musa yang terjadi antara TUHAN dengan bangsa Israel.

MEDIATOR BANGSA-BANGSAAllah berjanji akan membuat Israel imamat yang rajani dan suatu bangsa yang kudus (Kel. 19:6). Bangsa itu dikhususkan bagi Tuhan untuk menjadi mediator kebenaran-Nya kepada bangsa lain. Ini merupakan perintah bagi seorang utusan. Seorang imam adalah seorang mediator, mewakili umat Allah, dalam pengertian semua bangsa Israel harus menjadi mediator antara kerajaan Allah dengan semua bangsa di dunia. Israel merupakan imamat yang bersifat universal. Mereka adalah mediator-mediator anugerah Allah bagi bangsa-bangsa di dunia sebagaimana yang dinyatakan kepada Abraham semua bangsa dibumi akan diberkati. Israel sebagai bangsa harus menjadi terang spiritual bagi bangsa-bangsa di dunia. Israel gagal, tetapi Mesias pada akhirnya akan memproklamirkan terang Allah bagi bangsa-bangsa melalui pendirian kerajaan seribu tahun (Yes 42:6, 49:6; 51:4, 60:1,3).

KONSTITUSI BANGSAHukum MoralHukum moral ditemukan pada prinsipnya di sepuluh Hukum (Kel. 20:2-17; Ul. 5:6-21), meskipun tidak terbatas pada hukum-hukum itu saja. Kesepuluh Hukum itu didaftarkan dalam dua kategori, hubungan manusia dengan Allah, meliputi empat hukum yang pertama (Kel 20:2-11) dan hubungan manusia dengan manusia, meliputi enam hukum yang terakhir (Kel. 20:12-17). Hukum moral mulai dengan pernyataan, Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau, keluar dari tanah mesir (Kel. 20:2), oleh sebab itu standart moral untuk memutuskan apa yang benar dan salah, baik dan jahat, ditetapkan berdasarkan kekudusan dari karakter Yahweh yang tanpa salah dan tidak bergeser yaitu Allah orang Israel.

Hukum SipilHukum sipil meliputi banyak hukum yang muncul di Keluaran 21:1-24:18, demikian pula di Imamat dan Ulangan. Hukum-hukum ini mencerminkan kepedulian sosial di mana orang Israel akan hidup dengan kepedulian yang benar terhadap sesamanya dalam kerajaan mediatorial ini. Hukum-hukum itu memberikan referensi untuk budak, mencelakakan orang lain, hak kepemilikian, penindasan kepada janda dan yatim piatu, peminjaman uang, dan kepedulian-kepedulian yang lain.

Hukum Seremonial Dijelaskan di Keluaran 25:1-40:38 (demikian pula di imamat dan Bilangan), meliputi tabernakel, pakaian, dan fungsi dari imam-imam, dan korban-korban serta persembahan.

IBADAH BANGSAPada waktu Allah memilih suatu bangsa bagi diri-Nya juga memberikan cara bagaimana bangsa itu dapat bertemu dengan TUHAN; jadi Dia memberikan ibadah tabernakel di mana Israel dapat menghadap Allah yang kudus. Di tempat itu TUHAN akan bertemu dengan Isral (Kel. 25:22; 29:42, 43; 30:6, 36).TUHAN memanggil Israel untuk membangun tabernakel. Hal itu merupakan pemberian jalan untuk Allah tinggal di tengah bangsa itu (Kel. 25:8). Hal itu memberikan jalan untuk Allah menyatakan kemuliaan-Nya (Kel. 40:34, 35). Hal itu memberikan jalan bagi bangsa yang berdosa untuk menghadap Allah yang kudus karena itu merupakan pusat ibadah pengorbanan (Im. 17:11). Hal itu merupakan peringatan terhadap orang berdosa untuk berhenti berbuat dosa. Hal itu mengantisipasi (menunjuk) penebusan dalam Kristus (Ibr. 8:5).Tabernakel itu dibagi menjadi dua ruangan, Ruang Kudus dan Ruang yang Maha Kudus. Allah menginstruksikan Israel untuk menempatkan kotak dari kayu, yang disebut tabut perjanjian, ditempat yang Maha Kudus, dan menutupi tabut perjanjian itu dengan kursi kemurahan. Di sini Allah tinggal dengan bangsa-Nya (Kel. 25:22). Pada pintu masuk ke halaman tabernakel ada mezbah korban bakaran dimana imam setiap hari mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan (Kel. 29:38). Ini merupakan peringatan bagi bangsa itu bahwa dituntut darah untuk menghadap TUHAN. Para imam, yang berasal dari suku Lewi, dikhususkan sebagai mediator antara bangsa itu dengan Allah yang kudus. Mereka melayani di tempat peribadahan tabernakel. Keseluruhan sistem penyembahan tabernakel merupakan peringatan akan kemahakudusan Allah; hal itu memperingati bangsa itu bahwa seorang mediator harus ada menghadap Allah.

KOVENAN PALESTINAKitab Bilangan mengantisipasi kepemilikan tanah oleh Israel. Bangsa ini mengembara melalui padang belantara dan sampai ke bagian timur Laut Mati dalam penantian memiliki anak itu. Ini adalah penekanan penting dari kitab itu karena Enam puluh sembilan kali penulis kitab Bilangan mengulangi ikrar bahwa Israel pada suatu hari akan memiliki dan mewarisi tanah yang dijanjikan kepadanya. TUHAN mengulangi natur persyaratan dari Kovenan dengan mengutip keharusan ketaatan untuk mendapat berkat (Ul. 28:1-14) dan mengutip penghukuman atas ketidaktaatan (Ul. 28:15-68).

Natur KovenanNatur kovenan Palestina adalah sebagai berikut: Bangsa itu akan diangkat dari tanah itu karena ketidaksetiaannya (Ul. 30:1-3); Akan ada pertobatan dikemudian hari dari Israel (Ul. 28:63-68); Mesias mereka akan kembali (Ul. 30:3-6); Israel akan dipulihkan kembali dari tanah itu (Ul. 30:5); Israel akan sebagai sebuah bangsa (Ul. 30:4-8; Rm. 11:26-27); (6) Para musuhnya akan dihakimi (Ul. 30:7); Bangsa itu akan kemudian menerima berkatnya secara penuh (Ul. 30:9).Kovenan Palestin adalah penting sejauh hal itu menegaskan kembali kepemilikan Israel akan tanah itu. Janji dari kovenan Palestina tidak dibatalkan oleh karena Kovenan Musa yang bersyarat. Kovenan Palestina diberikan sebagai Kovenan kekal (Yeh. 16:60) oleh karena hal itu adalah bagian dari Kovenan Abraham yang tanpa syarat dan suatu penjelasan akan hal itu.

Penggenapan KovenanStudi atas Ulangan 28-30 memperlihatkan bahwa Allah memprediksi kemurtadan Israel dan penyebaran dibawah Asyur, Babel dan Roma sebelum mendiami tanah itu. Sebelum Kovenan Palestina digenapi, Israel harus terlebih dahulu bertobat dan sampai pada pengenalan akan Mesias (Za. 12:10-14), maka mereka akan dikumpulkan kembali dari tengah bangsa-bangsa ditanah, dimana orang-orang telah tinggal selama ribuan tahun. Jadi, Kovenan Palestian adalah tentang masa depan, yaitu suatu peristiwa eskatologis yang akan digenapi di tanah Israel yang sebenarnya dalam kerajaan Millenial.

RINGKASANIbadah Musa memberikan tambahan wahyu berkaitan dengan Allah. Allah adalah kudus; Ia tidak dapat didekati tanpa seorang mediator. Kekudusan Allah juga dapat dilihat dalam tuntutan-Nya akan moral yang benar dari umat-Nya, oleh karena itu Ia memberikan mereka kode moral yang mereka jalani dalam kehidupan mereka. Allah adalah imanen; hal itu diperlihatkan melalui perhatian pada umat-Nya dan tinggal bersama mereka. Darah penting dalam beribadah kepada Allah yang kudus. Darah harus ada sebagai penebusan dari murka Allah karena dosa, dan tanpa darah adalah tidak mungkin menghadap Allah. Pekerjaan mediator dalam keimaman orang Lewi menunjuk pada Mediator yang akan sekali untuk selamanya merekonsiliasi manusia yang berdosa dengan Allah yang kudus. Allah telah membuat Kovenan dengan bangsa yang khusus, Israel. Di era PL Allah memerintah atas Israel dikerajaan mediator melalui mediator-mediator yang dipilih-Nya.

TEOLOGI ERA PARA NABI

FUNGSI SEORANG NABIPara nabi di Israel memegang peran penting untuk mendeklarasikan masa depan berkat-berkat bagi kerajaan Israel berkaitan dengan janji semula yang diberikan kepada Abraham di Kejadian 12: 1-3 dan dijelaskan lebih jauh di bawah kovenan Palestina (Ul. 30: 1-10) dan Kovenan Daud (2Sam. 7: 12-16).Pekerjaan seorang nabi dijelaskan di Ulangan 18: 15-18 dan langsung mengantisipasi nabi besar, yaitu Mesias, kepada siapa orang akan mendengarkan (Ul. 18:8). Ada beberapa istilah berbeda yang digunakan untuk menjelaskan seorang nabi. Istilah bahasa Ibrani untuk nabhi artinya adalah jurubicara atau seorang pembicara dan menunjuk pada seorang yang dipanggil untuk memproklamasikan sebagai pembuka bagi berita dari Allah sendiri.1 Istilah Ibrani kedua menjelaskan nabi itu adalah roeh yang berarti melihat (1Sam. 9:9); ini merupakan kata yang terlebih dahulu untuk nabi dan pada dasarnya mirip dengan nabhi.2 Roeh merupakan istilah popular yang biasa dipakai sedangkan nabhi merupakan istilah teknis.3 Istilah Ibrani ketiga, seer, artinya melihat atau lihatlah dan ini juga mirip dengan roeh. Ketiga istilah itu digunakan di 1 Tawarikh 29:29, yang mengusulkan bahwa ketiganya memiliki arti yang sama.4Fungsi utama dari nabi PL adalah sebagai administrator dari kerajaan teokrasi untuk membawa Israel kembali pada hukum Musa, di mana orang Israel terikat pada Tuhan dalam kovenan antara Tuan dengan hamba-Nya.5 Hukum Musa merupakan kovenan bersyarat dimana Allah menjanjikan akan memberkati Israel apabila mereka menaati Dia; apabila mereka tidak menaati Dia, Dia akan menghukum mereka. Fungsi lain ( di antara lainnya ) dari seorang nabi adalah untuk memprolamirkan apa yang terjadi. Kulminasi dari berita tentang apa yang akan terjadi ini berbicara tentang masa depan Israel di bawah pemerintahan kerajaan Mesias.PENGHARAPAN PADA SEORANG HAMBA : YESAYAKitab Yesaya seringkali dianggap sebagai surat romanya PL. Nabi Yesaya memberikan gambaran kerajaan dari Mesias, melalui siapa Allah akan membawa terang bagi bangsa bangsa, menebus Israel menyediakan pengampunan, dan membawa berkat universal bagi bumi dalam kerajaan minenial.Nubuat Yesaya tumpang tindih dengan pengumuman tentang penundaan penghakiman dan berkat masa yang akan datang. Berkat berkat pada masa yang akan datang ini ditentukan pada hari dimana Israel akan bertobat atas dosa dosa mereka dan menikmati berkat berkat pemulihan pada tanah dan kerajaan Mesias . Dasar bagi teolog Yesaya adalah panggilannya yang di jelaskan di Yesaya 6.6 Dalam penampakan ilahi ini Yesaya melihat kemuliaan Tuhan di takhta dan dikelilingi oleh seraphim. Yesaya juga mengingatkan kekudusan Allah dalam (Yesaya 6 : 3 ). Bangsa Israel harus mengenali kekudusan Allah dan dirinya sendiri harus berjalan dalam kekudusan ( Im 11 : 4 ). Nabi itu terus menjelaskan tentang hari depan di mana Israel akan kudus bagi Tuhan dan kemuliaan Allah akan memenuhi bumi.Yesaya secara tidak biasa menjelaskan secara deskriptif kerajaan Mesias yang akan datang, yang akan menjadi berkat bagi Israel dan bangsa bangsa. Nabi itu menunjuk Mesias sebagai Ranting Dari Tuhan ( Yes 4 : 2 ). Mesias akan lahir dari keturunan Daud dan membawa berkat bagi seluruh bumi. Mesias juga akan Immanuel, Allah beserta kita, dalam kehidupan dan pelayananNya ( Yes 7 : 14 ). Adalah jelas dari Matius 1 : 23 bahwa nubuat itu digenapi pada kelahiran Kristus. Kehadiran Kristus melalui perkataanNya dan karyaNya mendemonstrasikan Allah beserta kita, oleh karena Ia menunjukkan karya Allah dan menyampaikan perkataan Allah. Yesaya menjabarkan Dia sebagai Anak yang lahir dan putra yang diberikan , yang pertama menunjukkan kemanusiaanNya sedang yang terakhir menunjuk kelahiranNya ( Yes 9 : 6 ). Sebutan Yesaya akan Mesias juga menekankan kelahiranNya: Penasihat ajaib ( lihat 28 : 29 ), Allah yang Perkasa dan Bapa yang kekal ( Yes 9 : 6 ). Yesaya menekankan bahwa Mesias bukan hanya akan membawa berkat bagi Israel, tetapi juga bagi bangsa- bangsa di dunia. Derah Galilea orang kafir, akan menjadi Mulia karena kehadiran Mesias ( Yes. 9 : 1-2; lihat juga 42:6;49:6 ). Tetapi Mesias juga di tetapkan untuk memerintah. Sebagai keturunan Daud , Ia akan melaksanakan pemerintahan atas bumi pada kerajaan yang akan datang ( Yes. 9 : 7 ). PemerintahanNya akan merupakan pemerintahan yang adil dan benar ( Yes. 11 : 1-5 ). Tetapi pemerintahanNya di awali dengan penghakiman atas bangsa- bangsa di dunia ( Yes. 24 : 1-23 ). Pada waktu itu Mesias akan memberkati Israel ( Yes 14:1-2 ) dan bangsa bangsa ( Yes . 25 : 6-12), memulihkan semua yang telah hilang karena Adam. Kutuk kematian akan diangkan melalui pemerintahan Mesias ( Yes. 25 :8 ). Pada waktu kerajaan itu , bumi akan mengetahui kebenaran oleh karena Mesias, sang Guru , akan membimbing orang orang pada kebenaranNya ( Yes. 30 : 20 - 21). Mesias akan membawa kesembuhan pada dunia ( Yes. 35 : 5-6 ), yaitu suatu kesembuhan yang akan efektif pada mereka yang berjalan dalam kekudusan ( Yes 35 : 8 ).Dalam mengembangkan topik- Nya tentang kemuliaan Tuhan di masa yang, Yesaya memperlihatkan bagaimana Allah akan membawa bagi orang Israel dan bangsa bangsa di dunia. Hal itu akan berdasar pada pengampunan dosa. Oleh karena itu, Yesaya bukan hanya berhubungan dengan Mesias yang memerintah tetapi juga dengan Mesias yang menderita, yang adalah peribadi yang sama. Mesias akan menderita kematian yang sangat berat sebagai pengganti bagi dosa dunia ( Yes. 52: 13-53:12 ).7 Teologi Yesaya memberikan pencerahan yang cukup banyak tentang metode Allah untuk membereskan dilemma dari dosa dalam kehidupan umat manusia. Melalui Mesias, dosa akan di tebus dan kemuliaan Allah akan dimanifestasikan di atas bumi dalam kerajaan millennium yang akan datang.ANTISIPASI DARI UMAT YANG TELAH MENGALAMI REGENERASI:KOVENAN BARUKovenan Baru, yang telah diberitahukan sebelumnya oleh Yeremia, menjelaskan bagaimana umat Allah, Israel akan menikmati berkat kerajaan. Hal itu terjadi melalui regenerasi dari hati.

NATUR KOVENAN BARUNabi Yeremia mengumumkan penundaan invasi oleh Nebukannezar dan pembuangan di Babel yang akan terjadi. Namun, Yeremia memperlihatkan hari akan datang dimana Allah akan memulihkan keberuntungan Israel dan membawa mereka kembali ketanah ( Yer. 30:3). Hal ini akan merupakan pemulihan eskatologis, oleh karena itu akan diikuti dengan masa tribulasi yang besar bagi Israel ( Yer. 30 : 7 ). Yerima bernubuat tentang pembangunan kembali tembok Yerusalem pada masa yang akan datang ( Yer. 30 : 18-24 ) dan penghasilan dari berkat berkat kerajaan ( Yer. 31: 1-12 ). Berkat Israel pada masa yang akan datang akan berdasar pada Kovenan Baru itu dibuat dengan bangsa Israel ( Yer. 31:31 ) dan akan kontras dengan Kovenan Lama, Kovenan Musa, yang tidak dapat menghasilkan kebenaran dalam diri bangsa itu Sebelas provisi Kovenan Baru adalah sebagai berikut:8(1) Kovenan Baru itu merupakan kovenan anugerah tanpa syarat yang berdasarkan atas Aku hendak dari Allah.(2) Kovenan Baru merupakan kovenan kekal(3) Kovenan Baru juga menjanjikan adanya pembaharuan akan budi dan hati yang di sebut regenerasi.(4) Kovenan Baru menyediakan restorasi yang berasal dari kemurahan dan berkat Allah..(5) Pengampunan dosa juga termasuk dalam kovenan itu , sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka . ( Yer. 31: 34b). (6) Diamnya Roh Kudus juga termasuk didalamnya. Hal ini dapat terlihat dari perbandingan Yeremia 31:33 dengan Yehezkiel 36:27 . (7) Pelayanan pengajaran Roh Kudus akan dimanisfestasikan, dan kehendak Allah akan dikenali melalui ketaatan hati..(8) Sebagaimana biasanya dalam kasus Israel adalah pada tanah itu, ia akan diberkati secara materi seturut dengan provisi dari kovenan baru itu.(9) Bait suci akan dibangun kembali di Yerusalem, karena telah tertulis Aku.akan memberikan tempat kudusKu ditenganh- tengah mereka untuk selama lamanya. Tempat kediamanKupun aka nada pada mereka ( Yeh. 37 : 26- 27a ). (10) Perang akan berhenti Dan damai akan memerintah sesuai dengan Hosea 2 : 18 ( 11) Darah dari Tuhan Yesus Kristus adalah dasar dari semua berkat- berkat kovenan baru, karena oleh karena darah perjanjianKu dengan engkau, Aku akan melepaskan orang orang tanahanmu dan lubang yang tidak berair ( Za. 9 : 11 )

PENGGENAPAN KOVENANMeskipun Kovenan Baru dikutip di ibrani 8, hal itu tidak dapat diartikan bahwa Kovenan Baru telah digenapi dalam gereja. Di Jeremia 31 : 31 dan di Ibrani 8 : 8 menyatakan bahwa kovenan itu dibuat denganorang Israel dan orang Yehuda.9 Kovenan itu akan digenapi pada bangsa dengan siapa kovenan itu dibuat. Waktu penggenapan dari Kovenan Baru itu adalah eskatologis sebagaimana terlihat dalam konteks dari Yeremia 31. Dalam bagian Yeremia 30-33 konteksnya telah dinyatakan dalam Yeremia 30 :3, dimana dinyatakan , Lihatlah, hari itu sedang datang, menunjukkan suatu konteks eskatologis ( lihat Yeremia 31:27 ). Yeremia 30:7 menjabarkan periode tribulasi di masa yang akan datang , di mana sisa dari Yeremia 30 adalah milenial. Nabi lain juga menunjukkan Kovenan Baru sebagai eskatologis dan karena itu terjadinya di masa depan ( Yes. 55:3;Yeh. 16:60;62:; 20:37; 34:25-26; Hos. 2:18-20 ).10 Yesaya menghubungkan penggenapan Kovenan Baru dengan kembalinya Mesias Dan pengampunan Israel ( Yes. 59: 20-21 ). Yeremia menghubungkannya dengan restorasi Israel pada tanah itu ( Yer. 32:27,40-41), Urutan peristiwa yang disusun oleh para nabi adalah bahwa Israel akan pertama di kumpulkan lagi dan direstorasi ketanah itu dan kemudian akan mengalami berkat dari kovenan baru di tanah itu.. Penggenapan nubuat itu menuntut pengumpulan kembali semua orang Israel, kelahiran bari secara spiritual dari mereka, dan kembalinya Kristus.11 Kovenan Baru tidak digenapi oleh gereja tapi dalam kerajaan yang akan datang.

ANTISIPASI IBADAH YANG DIBAHARUI: YEHEZKIEL.Nabi Yehezkiel menjabarkan restorasi Israel pada tanah itu, regenerasinya, dan pembaharuan ibadah Israel dalam kerajaan milenial.Tidak lama sebelum kehancuran bait Allah oleh Nebukanezar pada tahun 585 BC kemudian Allah meninggalkan bait Allah ( Yeh. 11:23 ). Kekudusan Allah telah dilanggar oleh penyembahan berhala dan kemurtadan bangsa Israel. Mereka telah melanggar Kovenan Musa, yang telah mengikat mereka dengan Tuhan, dan mereka telah melacurkan iman mereka. Namun demikian , Yehezkiel melihat masa yang akan datang, pada waktu Israel, akan direstorasi kembali ketanah itu ( Yeh. 36: 1-37:28 ), beribadah kepada Allah dalam Bait Allah baru yang akan datang dikerajaan minerial ( Yeh. 40:5 dst). Yehezkiel menjabarkan kembalinya kemuliaan Allah pada Bait Allah baru pada masa yang akan datang ini sebagai sesuatu yang datang dari Timur dari mana hal itu juga telah pergi ( Yeh. 43:2-4).Dalam diskusi rinci Yehezkiel menjabarkan sesuatu pertobatan dan pemulihan bangsa beribadah kepada Allah dalam lingkungan yang baru di Bait Allah milenial. Yehezkiel 33-48 adalah eskatologis, menjabarkan bagaimana Allah akan menobatkan dan memulihkan bangsa itu ketanah itu. Mesias , dibawah sebutan Daud, akan menjadi Raja dan Gembala mereka (Yeh.34:23-34). Allah akan membawa mereka kembali ke tanah itu di mana mereka akan menikmati istirahat dan damai di kerajaan itu ( Yeh. 36: 1-37:28 ). Bangsa Ibrani akan bertobat sebagaimana Allah akan memberikan kepada mereka hati yang baru dan menaruh Roh Kudus Nya di antara mereka ( Yeh.36:25-27). Setelah Tuhan menghancurkan musuh Utara mereka (Yeh. 38:1-39:6 )tanah itu di bersihkan dan dipersiapkan untuk ibadah milenial. Pasal 40-48 menjabarkan ibadah milenial dari Tuhan secara rinci.12Ini adalah paling sedikit lima tujuan khusus dari Bait Allah milenial.(1) Mendemonstrasikan kekudusan Allah kekudusan natur dan pemerintahan Yehovah yang maha itu . Telah menimbulkan murka dan pertanyaan oleh karena penyembahan berhala dan pemberontakan bangsaNya yang telah mengaku itu..Hal ini telah mengharuskan .. penghakiman Israel yang penuh dosa.bersama dengan bangsa bangsa di lingkungan mereka yang jahat..Hal itu di ikuti dengan pemameran anugrah Allah dengan memulihkan bangsa yang terhilang dari diriNya sendiri..(2)Menyediakan Tempat Perhentian bagi Kemuliaan Allah ..Ini adalahTempat Tahtaku, dan tempat tumpuan kakiKu, dimana Aku tinggal di tengah anak anak Israel selama lamanya (43:7).(3) Melanjutkan Korban Peringatan. Tentu saja bukan korban itu, sebagai hal memungkinkan seseorang mendapatkan keselamatan yang telah dicapai yang dipelihara dalam kehadiran kemuliaan Yehova yang di nyatakan. ( 4 ) Menyediakan Pusat Pemerintahan ilahi. Pada waktu kemuliaan ilahi menempati tempat tinggal-Nya di Bait Allah, pengumuman itu bukan hanya bait adalah tempat tinggal Allah dan takhta ibadah , hal itu juga merupakan pusat pencerminan pemerintahan ilahi. Ini adalah tempat takhta-Ku (43:7)(5) Menyediakan Kemenangan atas Kutuk ( 47: 1-12). Dari bawah antara rumah Bait Allah,nabi itu melihat arus yang luas biasa muncul dan mengalir ke timur dan semakin meluap yang menyegarkan sampai aliran itu masuk pada puncaknya di Laut Mati, yang mana air yang beracun itu dipulihkan .Dilintasan dari air yang memberi kehidupan itu, sang pelihat menemukan kedua sisinya dipenuhi dengan pohon pohon yang tumbuh lebat dan yang daunnya yang tak pernah layu dan yang terus berbuah, dan yang memberikan obat obatan dan makanan.13 Yehezkiel mengawali nubuatnya dengan menjabarkan kemuliaan Allah (Yeh.1:4-28) dan mengakhiri bukunya dengan menjabarkan kembalinya kemuliaan Allah pada Bait milenial ( Yeh. 43:2 ). Jadi, Yehezkiel menjabarkan penghakiman Allah dan kemenangan atas dosa dimana kemulianNya akan kembali dimanifestasikan pada umat-Nya Israel dan pada bangsa bangsa di dunia. ANTISIPASI ATAS KERAJAAN KELIMA: DANIELDaniel memberikan cukup banyak rincian dalam menjabarkan kehancuran dari kerajaan kerajaan palsu dan pendirian kerajaan Mesias.Allah memampukan Daniel untuk menafsirkan mimpi dan visi yang diberitahukan sebelumnya tentang konsumasi zaman oleh Allah. Nebukadnezar, sebagai Babel, Media Persia, Yunani, dan Romawi ( Dan.2: 36-43). Setelah penurunan dari keempat kerajaan itu Daniel melihat kerajaan lain yang tidak akan pernah dihancurkan: Kerajaan itu akan menghancurkan dan mengakhiri semua kerajaan itu, tetapi kerajaan itu akan bertahan untuk selama lamanya ( Dan. 2:44). Ini adalah kerajaan kelima ; itu adalah kerajaan Mesias. Kerajaan kelima ini menghancurkan keempat kerajaan sebelumnya dengan potongan batutanpa tangan, mengartikan kerajaan Mesias bukan berasal dari manusia ( Dan. 2 : 45 ).Pasal 7, suatu bagian parallel, menjabarkan keempat kuasa kafir yang sama, dihancurkan oleh Anak Manusia ( sebutan bagi Mesias ), yang membebaskan kerajaan itu pada Hari hari yang lampau ( Dan. 7: 13-14). Bangsa Ibrani yang telah bertobat akan berkembang dalam kerajaan baru itu ( Dan. 7:27). Daniel kemudian menjabarkan tujuh puluh minggu ( 490 tahun ) diberikan pada bangsa Ibrani. Ketujuh puluh minggu itu menjabarkan rencana Allah untuk membuat provisi bagi dosa (untuk mengakhiri pelanggaran, untuk mengakhiri dosa, untuk membuat penebusan bagi dosa , 9:24), dan untuk mendirikan kerajaanNya yang benar di atas bumi ini ( untuk membawa kebenaran yang kekal, untuk memetraikan visi dan nubuat, dan untuk mengurapi tempat yang maha kudus 9:24 ). Enampuluh Sembilan minggu ( 483 tahun ) telah digenapi dalam sejarah, diakhiri dengan kematian Kristus pada tahun 33 Masehi ( Dan. 9:26 ). Namun demikian, raja itu ( yang terkenal sebagai antiKristus) yang melawan Israel akan di hancurkan juga ( Dan. 11:45). Israel akan dilepaskan dari opresi, dan mereka yang telah mati akan dibangkitkan ( Dan. 12 : 1-2 ). Daniel menjabarkan suatu kebangkitan kepada kehidupan yang kekal dan suatu kebangkitan pada kehinaan yang kekal ( Dan. 12:2 ). Kebangkitan pasti akan dipisahkan oleh zaman milenial.Daniel telah memberikan gambaran rinci dari konsumasi zaman itu. Allah yang berdaulat yang melakukan apa yang dikehendakiNya dan akan mengakhiri zaman itu sesuai dengan kehendakNya yang baik ( Dan. 2:21;4:35). Kuasa dunia orang tidak percaya yang melawan Allah dan kebenaranNya akan dikalahkan dan dimusnahkan; Israel, bangsa yang tertindas, akan dibebaskan dan didirikan dalam kerajaan milenial di masa yang akan datang. Kemuliaan Allah akan dimanifestasikan di kerajaan yang akan datang ( Dan. 12:3 ).

ANTISIPASI HARI TUHAN: YOELNabi Yoel memberikan pandangan lebih lanjut tentang konsep kerajaan melalui deskripsi-Nya akan penghakiman Israel pada masa yang akan datang, bangsa bangsa, dan berkat berkat milenial.Yoel memanggil bangsa Yehuda untuk bertobat melalui wabah belalang yang mengerikan yang menghancurkan bangsa itu ( Yl. 2 : 12-13 ). Wabah belalang itu memberikan gambaran sebelum hari Tuhan itu ( 1 : 15 ), sebuah konsep yang melibatkan tiga gambaran: (1) hal itu dapat menunjuk pada hukuman Allah yang manapun dalam sejarah; (2) hal itu dapat menunjuk pada penghukuman eskatologis; (3) hal itu dapat berarti berkat-berkat pada zaman milenial.14 Jadi, Hari Tuhan adalah suatu periode yang panjang yang diawali dengan Allah berhadapan dengan Israel setelah pengangkatan pada awal dari periode tribulasi dan dilanjutkan sampai kedatangan yang kedua dan zaman milenial sampai penciptaan langit baru dan bumi baru setelah millennium.15 Yoel mempersembahkan 2:18-3:21 untuk menjabarkan penekanan eskatologis dari Hari Tuhan, baik dalam penghakiman masa yang akan datang maupun berkat-berkat. Setelah mendorong bangsa itu untuk bertobat, Yoel menggambarkan hari yang akan datang pada Israel bertobat : Tuhan menjadi cemburu karena tanahNya, dan Ia belas kasihan pada umat-Nya (2:18). Yoel menjabarkan hari yang akan datang sebagai waktu di mana Tuhan akan bertindak untuk memberkati Israel pada kerajaan milenial: (1) tanah itu akan produktif (2:21-27); (2) Israel akan hidup dalam damai (2:26); (3) Tuhan akan tinggal dtengah bangsa itu ( 2:27); (4) Roh Allah akan dicurahkan atas bangsa itu ( 2: 28-32).16Hari berkat pada masa yang akan datang itu juga adalah hari pemusnahan bagi musuh-musuh Israel. Pada saat pertobatan Israel, Allah akan menghakimi bangsa bangsa berdasar pada perlakuan mereka pada Israel (3:2-6). Tuhan akan ditinggikan pada saat Ia menyatakan penghakiman atas bangsa bangsa (3:9-17 ), dan dunia akan mengetahui bahwa Tuhan adalah Allah Israel, yang tinggal di Yerusalem (3:17). Yoel menggambarkan zaman akhir dengan berkat Allah atas tanah Israel (3:18-21). Seturut dengan rencana Allah bagi umat tebusanNya supaya menjadi kudus, demikianlah akan terjadi pada hari itu. Yerusalem akan menjadi kudus, dan semua yang tinggal disitu akan kudus bagi Tuhan (3:17).

ANTISIPASI KEDATANGAN MESIAS: ZAKHARIAAllah memberikan nabi Zakharia delapan malam visi untuk menekankan penghakiman atas bangsa bangsa dan kemuliaan masa yang akan datang dari umatNya, Israel dalam kerajaan itu. Signifikansi penglihatan itu, baik yang berimplikasi jauh Dan dekat, dapat dilihat dalam bagan di bawah ini.Visi visi itu menjabarkan penderitaan Israel (1:7-17), yang diakhiri dengan Mesias yang menghancurkan para penindas (1:21). Setelah musuh Israel dimusnahkan, Yerusalem menikmati ekspansi dan pertumbuhan (2:1-13), dimana hanya akan terjadi setelah bangsa itu dimurnikan dari pencemaran dosa (3:1-10). Kemudian Israel akan menggenapi perannya sebagai terang bagi bangsa- bangsa. Hal itu merupakan maksud awal dari Allah bagi bangsa itu ( Yes. 49:6;60:1-3;Zak.4:1-14). Tetapi sebelum Israel dapat mengalami berkat, Allah akan menyatakan kekudusanNya, menghakimi dasa secara individu sesuai dengan standard kekudusannya (5:1-4), demikian pula dosa seluruh negeri ( 5:5-11). Penghakiman akan diumumkan dari Yerusalem, pusat kudus dari Allah yang kudus ( 6:1-8).Berkat berkat kerajaan itu akan diawali oleh Mesias, yang disebut Cabang itu (6:12) dan yang akan juga memerintah sebagai Imam dan Raja ( 6:13). Dalam perensentasi dari dua beban itu ( pasal 9:14), Zakaria menjabarkan bagaimana zaman kemuliaan kerajaan ini akan datang. Hal itu adalah melalui pekerjaan Mesias yang datang dalam kerendahan di Yerusalem (9:9) sebagai Gembala yang Baik tetapi di tolak dan di jual dengan tiga puluh keeping perak demi gembala gembala yang tidak berani itu ( 11 : 12-17). Gembala yang Baik terluka (13:6) dan dibunuh oleh umatNya sendiri ( 13:7 ). Namun pada kedatanganNya yang kedua kali Ia akan datang dalam kemenangan, membebaskan umat yang telah bertobat (12: 10-14), membebaskan mereka dari musuh musuh mereka (14:1-4), meninggikan Yerusalem sebagai pusat kekudusan ( 14;10), dan memerintah atas bangsa-bangsa dunia dalam kerajaan itu ( 9:10).Mesias telah membuat provisi. Pada hari itu semua yang tinggal dalam kehadirat Tuhan akan dimurnikan dari dosa dan akan dikuduskan bagi Tuhan yang adalah kudus (14:20-21).VISI-VISI ZAKHARIA

VisiSignifikansi LangsungPenggenapan di Masa yang Akan Datang

PERTAMA(1:7-17)Dorongan karena dominasi orang non- Israel--Bait akan di bangunTerlepas dari dominasi orang non Israel

KEDUA(1:18-21)Bangsa-bangsa yang sekarang berkuasa akan diturunkanMesias hentikan Waktu dari non Israel..Babel, Media..Persia, Yunani, Roma

KETIGA(2:1-13)Yerusalem akan direstorasi dan di bangun kembali pada hari merekaKeturunan dan berkat dari Yerusalem dalam Milenium

KEEMPAT(3:1-10)Yoshua, mewakili bangsa, disucikan, memmpukan bangsa untuk melayani AllahMesias menyucikan bangsa, memampukan Israel untuk menjadi terang bagi bangsa- bangsa

KELIMA(4:1-14)Kuasa Allah memampukan mereka untuk menyelesaikan Bait (4:6-7) kuasa yang dinyatakan melalui Yoshua and ZerubabelKuasa Allah memampukan bangsa untuk menjadi terang bagi dunia kuasa dilayani melalui Mesias

KEENAM(5:1-4)Allah akan cepat menghakimi dosa individu dari bangsa yang direstorasiAllah akan menghakimi dosa pada akhir dariWaktu non- Israel

KETUJUH(5:5-11)Allah akan menghakimi perdagangan selama restorasi (Neh. 5:1-13) Pengeksploitasi perdagangan yang jahat akan secara permanen dihakimi dan diangkat (Wyu. 18)

KEDELAPAN(6:1-8)Allah siap untuk menghakimi para musuh IsraelAllah akan menghakimi bangsa-bangsa:Asyur Utara,Babel, Roma,Mesir Selatan

RINGKASANKitab para nabi telah memberikan suatu konsep perkembangan dari bagaimana Allah akan berhadapan dengan Israel Dan dunia pada masa yang akan datang. Para nabi memberikan suatu gambaran yang cukup luas tentang karya Mesias, baik pada waktu kedatangan-Nya yang pertama Dan yang kedua. Fokus yang diberikan adalah pendirian kerajaan di masa yang akan datang. Yesaya merinci penebusan-Nya sebagai Pengganti (Yes. 52:13-53:12) Dan Zakharia juga tinggal dalam penderitaan-Nya (Za. 11:12-13; 13:6-7). Namun demikian, penekanan yang besar diberikan pada kedatangan Mesias yang kedua kalinya Dan kemuliaan pemerintahan-Nya di bumi. Sangat dekat berhubungan dengan peristiwa itu adalah pertobatan Israel, pengampunan, dan restorasi. Keduanya berjalan bersamaan karena melalui Israel Allah akan memberkati bangsa-bangsa dunia ini. Jadi, keduanya adalah konsep yang saling tumpang tindih yang dijelaskan oleh para nabi. Tetapi, focus terakhir tidak terletak pada Israel; tetapi terletak pada kemuliaan Allah. Pelayanan Yesaya berfokus pada Allah yang kudus (Yes. 6) demikian pula Yehezkiel (Yeh. 1). Yesaya berbicara tentang suatu kerajaan di masa yang akan datang di mana hanya yang kudus yang akan memiliki persekutuan dengan Allah yang kudus (Yes. 35:8); Yehezkiel merinci ibadah pada masa mendatang kepada Allah yang kudus, mulia dalam penampakan-Nya pada bangsa-Nya (Yeh. 43:2, 4, 5). Zakharia mengakhiri dengan suatu penekanan atas kekudusan Allah (Za. 14:20-21). Pengakuan dan penyembahan akan kekudusan Allah (Za. 14:20-21). Pengakuan dan penyembahan akan kekudusan Allah akan dicapai dalam zaman kerajaan di masa mendatang itu.

CATATAN UNTUK ERA PARA NABI

1. Gleason L. Archer, Jr., A Survey of Old Testament Introduction (Chicago: Moody, 1964), hal. 284.2. Francis Brown, S.R. Driver, Dan C. A. Briggs, A Hebrew and English Lexicon of the Old Testament (Oxford: Clarendon, 1968), hal. 611, 909.3. E. J. Young, My Servants The Prophets (Grand Rapids: Eerdmans, 1952), hal. 63-64. Ini merupakan volume yang paling penting dalam pembahasan tentang arti, natur dan fungsi dari nabi PL.4. Lihat juga J. A. Motyer, Prophecy, Prophets, dalam James D. Douglas, ed., The New Bible Dictionary (Grand Rapids: Eerdmans, 1962), hal. 1037, mengusulkan bahwa ketiga istilah itu sinonim.5. Alva J. McClain, The Greatness of the Kingdom (Chicago: Moody, 1968), hal. 116-117.6. Lihat Walter Kaiser, Toward an Old Testament Theology (Grand Rapids: Zondervan, 1978), hal. 205-207.7. Kata ganti Tetapi Ia tertikam oleh pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; Dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh (Yes. 53:5) menekankan konsep penebusan substitusionari.8. Ryrie, The Basis of the Premillennial Faith, (Neptune, N.J.: Loizeaux, 1953) hal. 112-114.9. J. Dwight Pentecost, Things to Come (Grand Rapids: Zondervan, 1958), hal. 119-120.10. Ryrie, Basis of the Premillennial Faith, hal. 110-111.11. Ibid., hal. 111.12. Untuk pembahasan tentang pandangan-pandangan penafsiran tentang Bait milenial lihat Hobart E. Freeman, An Introduction to the Old Testament Prophets (Chicago: Moody, 1968), hal. 308-324; dan Paul D. Feinberg, A Study of Ezekiels Temple Vision, B. D. tesis yang tidak diterbitkan (Fullerton, Calif.: Talbot Seminary, 1963).13. Merril F. Unger, The Temple Vision of Ezekiel, Bibliotheca Sacra 106 (Januari 1949): 57-64.14. James Orr, Eschatology of the Old Testament, dalam James Orr, ed., The International Standard Bible Encyclopedia, 5 vols. (Grand Rapids: Eerdmans, 1939), 2:977. Orr menyatakan: Hari Tuhan, dalam tulisan para nabi, dipahami kadang-kadang secara lebih umum sebagai menunjuk pada manifestasi apa saja dari kuasa Allah dalam penghakiman atau keselamatan (cth. Belalang di Yoel 2), kadang-kadang lebih eskatologis, yaitu tentang krisis akhir dalam sejarah kerajaan Allah, meliputi menggulingkan semua oposisi, dan menyelesaikan kemenangan orang benar (e.g. Yes. 2:2-5; Yl. 3; Am. 9:11dst; Za. 14, etc.).15. Pentecost, Things to Come, hal. 230-23116. Ada beragam pandangan tentang penggenapan dari Yoel 2:28-32, hal itu disebabkan terutama oleh karena digunakannya oleh Petrus pada Pentakosta (Kis 2:16-21). (1) Penggenapan pada hari Yoel. Ini bukan pandangan yang popular. (2) Penggenapan pada Pentakosta. Amilennialis pada umumnya memegang pandangan ini, dan menyamakan era gereja dengan era Mesianik, bandingkan dengan E. J. Young, An Introduction to the Old Testament (Grand Rapids: Eerdmans, 1964), hal 255. Problema dengan pandangan ini adalah bagaimana fenomena dari Yoel 2:30-32 dapat dimengerti telah digenapi. (3) Pandangan eskatologis. Beberapa, seperti Charles Feinberg, mengusulkan tidak ada bagian dari ayat yang digenapi di Pentakosta; semuanya adalah eskatologis, atau terjadi dimasa yang akan datang. Pentakosta merupakan suatu ilustrasi dari Yoel 2. Bandingkan dengan Charles L. Feinberg. The Minor Prophets (Chicago: Moody, 1976), hal. 81-82. (4) Pandangan Penggenapan yang Terus Berlangsung. Hobart Freeman mengusulkan seluruh era gereja adalah penggenapan secara terus-menerus dari Yoel 2. Bandingkan dengan Hobart Freeman, Old Testament Prophets, hal. 155-156. (5) Pandangan penggenapan Sebagian. Pengikut dari pandangan ini mengusulkan Roh Kudus diberikan pada hari Pentakosta dan memungkinkan penyediaan berkat Allah bagi Israel, tetapi aspek eskatologis dari nubuat itu belum digenapi sekarang. Bandingkan dengan John F. Walvoord, The Holy Spirit (Grand Rapids: Zondervan, 1965), hal. 229. Pandangan terakhir ini memiliki problema yang paling sedikit berhubungan dengan itu.

UNTUK STUDI LEBIH LANJUT TENTANG ERA PARA NABI

E. W. Hengstenberg. Christology of the Old Testament. Cetak ulang. Grand Rapids: Kregel, 1970. Hal. 122-699.**Walter C. Kaiser. Jr. Toward an Old Testament Theology. Grand Rapids: Zondervan, 1978. Hal. 182-261. Elmer A. Martens. Gods Design: A Focus on Old Testament Theology. Grand Rapids: Baker, 1981. Hal. 191-248. Charles C. Ryrie. The Basis of the Premillennial Faith. Neptune, N.J.: Loizeaux, 1953. hal. 105-125.**Geerhardus Vos. Biblical Theology: Old and New Testaments. Grand Rapids: Eerdmans, 1948. Hal. 185-296.

TANGGAPAN TEOLOGI ERA PARA NABI

TEOLOGI ERA PARA NABIDaftar berikut ini merupakan ide teologis disetipa kitab Perjanjian Lama menurut Waltke, bisa membantu pelajaran kita, dan menunjukan apa maksudnya ide-ide teologis Alkitab bukannya ide-ide teologis sistematis (yang merupakan hasil dari memasukan materi-materi keseluruhan Alkitab kedalam kategori yang lebih luas). Sebagian ditulis sebagai topik; agar lebih membantu, kita akan dinyatakan dalam kalimat lengkap yang menyatakan maksud teologis dari kitab tersebut.I. PENTATEUCH (Musa): Pendirian Teokrasi: Allah memerintah atas seluruh ciptaan.A. KEJADIAN: Asal mula, dibelakang pendirian teokrasi: janji berkat keturunan ditanah itu.B. KELUARAN: Penebusan keturunan Abraham keluar dari perbudakan dan pemberian suatu konstitusi kepada mereka.C. IMAMAT: Manual atau peraturan-peraturan yang memampukan Yahwe untuk hidup ditengah-tengah umatnya, menjadikan mereka kudus (cf. Lev. 26:11-12).D. BILANGAN: Hukum kultik dalam perjalanan diperkemahan: pengaturan militer dan consensus para suku dan membawa tabut: janji berkat tidak bisa dirusak dari dalam atau dari luar.E. ULANGAN: Perjanjian diperbaharui dalam bentuk nubuat hukum.II. PARA NABIA. PARA NABI PENDAHULU:1. YOSUA: Pemenuhan histories dari janji Yahweh kepada leluhur dan Musa untuk memberi Israel tanah perjanjian melalui perang suci (cf. 1:2-6, 11:23; 21:43).2. HAKIM-HAKIM: Kegagalan teokrasi dibawah hakim-hakim dan kebutuhan adanya raja.3. SAMUEL: Penegakan monarki manusia bukannya teokrasi.4. RAJA-RAJA: Kegagalan teokrasi dibawah monarki: raja-raja Israel dan Judah bisa memerintah yang lain tapi tidak diri mereka sendiri.B. PARA NABI UTAMA:1. YESAYA: Tuhan yang kudus tidak mengijinkan kenajisan dalam diri umatNya, dan menghadapinya dengan cara menegur serta memurnikan mereka dan membuat mereka bisa masuk berpartisipasi dalam rencanaNya memperluas pemerintahanNya atas non-Yahudi (awalnya pendisiplinan dibawah non-Yahudi, dan kedua, janji perjanjian yang tidak bisa digagalkan).2. YEREMIA: Yerusalem akan jatuh jika orang-orangnya tidak bertobat; tapi, pemerintahan Tuhan ditegaskan melalui perjanjian yang baru.3. YEHEZKIEL: Kejatuhan Yerusalem dan penawanan di Babilonia merupakan cara yang diperlukan bagi kemuliaan Tuhan untuk memperbaiki ketidaktaatan manusia; tapi saatnya akan datang ketika Yehovah akan memperbaharui sisa yang bertobat dari umatnya dan menetapkan mereka kedalam hari kemuliaan teokrasi dimasa yang akan datang dengan bait yang baru (Archer).C. PARA NABI KECIL:1. HOSEA: Selain ketidak setiaan Israel, kasih setia Yahweh pasti menang.2. YOEL: Penghakiman Ilahi akan datang atas Israel dihari Yahweh.3. AMOS: Yahweh setia pada perjanjian dan hukumNya.4. YUNUS: Walau Israel merupakan pelayan yang tidak efektif dan sering didisiplin, Yahwe yang berdaulat menyatakan keselamatan kepada non-Yahudi melalui pembawa pesan nubuatNya.5. OBAJA: Yahweh akan membalaskan bagi Israel terhadap Edom.6. MIKAH: Hasil dari iman yang menyelamatkan adalah pembaharuan social dan kehidupan yang kudus didasarkan pada kebenaran dan kedaulatan Allah.7. NAHUM: Nineveh akan jatuh karena kekejaman dan kebejatannya dan karena Yahwe maha kuasa.8. HABAKKUK: Hidup benar melalui iman dihadapan kesulitan yang kelihatannya menghalangi janji Tuhan.9. ZEFANIA: Yahweh mengontrol seluruh dunia walau tanpaknya berlawanan, dan dia akan membuktikannya dimasa yang akan datang diHari Yahwe didalamnya penghukuman atas semua yang tidak taat menjadi jelas.10. HAGAI: Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya dan semua ini akan ditambahkanNya kepadamu 11. ZAKARIA: Penglihatan dan nubuat mengenai pemurnian Israel serta pemulihannya sebagai imamat rajani dimasa yang akan datang.12. MALEAKHI: Yahweh akan datang dengan cepat dengan api dan upah untuk memurnikan teokrasinya.III. HAGIOGRAPHA:A. MAZMUR: Pemazmur memperlihatkan Yahwe sebagai raja alam semesta yang menegakan pemerintahannya atas bumi melalui umatnya; mereka berdoa agar itu terjadi dan memuji serta percaya pada Yahwe (McDaniel).B. AYUB: Orang yang menderita harus belajar hidup dalam iman pada pencipta dan pemerintah alam semesta yang berdaulat.C. AMSAL: Sekumpulan maksim diberikan kepada pelajar mengenai keahlian hidup benar dan produktif.D. RUT: Yahweh secara berdaulat, tapi secara tersembunyi, mempengaruhi kelahiran rajanya.E. KIDUNG AGUNG: Suatu perayaan dalam lagu sukacita persatuan dua jenis manusia dalam pernikahan.F. PENGKHOTBAH: Selain kesia-siaan yang terlihat dalam keberadaan manusia, dia akan hidup dalam percaya pada Allah yang berdaulat, baik, dan adil.G. RATAPAN: Suatu lagu ratapan kehancuran Yerusalem dengan harapan akan masa depan yang didasarkan pada kesetiaan Tuhan.H. ESTER: Sebuah ilustrasi keturunan fisik dari Abraham tapi bukan keturunan rohani.I. DANIEL: Sebuah gambaran sejarah Israel dibawah kekuatan non Yahudi sampai dimasa kerajaan.J. EZRA-NEHEMIA: Sebuah cerita mengenai penegakan teokrasi selama penindasan non Yahudi.K. TAWARIK: Sejarah Israel didisain untuk membangkitkan dukungan teokrasi selama penindasan non Yahudi.Contoh:Teologi Alkitab Kitab YunusIde Teologis YunusTuhan. Walaupun kitab ini membawa nama nabi dan menuliskan aktifitasnya, Tuhan adalah karakter utama dalam kitab ini, Dia yang menggiring peristiwa kepada akhir yang dimaksud. YHWH dan elohim menjadi sebutan utama Tuhan dalam kitab ini; tapi penggunaan sebutan kedua menunjukan kontras dengan allah orang kafir, deskripsi itu menggunakan kata yang sama. Yahwe menunjukan Dirinya adalah Tuhan.Atribut Tuhan yang direfleksikan dalam kitab ini sangat banyak. Perkataan Yunus dalam 4:2 menyatakan kalau Dia itu murah hati, belas kasih, sabar, sangat kasih, dan enggan menghancurkan. Ini merupakan alasan Yunus kaburdia tahu karena semua itu Tuhan akan berbelas kasih. Belas kasih itu, hus (pronounced khoos), menjadi atribut Allah utama dalam kitab ini yang membentuk objek pelajaran dalam pasal 4, pesan dari Yahwe melalui Yunus. Hal ini menyatukan ide sebelumnya mengenai belas kasih Yahwe terhadap Yunus dan para pelaut. Faktanya, pernyataan bahwa keselamatan adalah dari Yahwe (2:10) dijelaskan oleh hal ini.Karya dari Yahwe yang berasal dari atribut-atribut ini sangat banyak. Hal pertama yang kita perhatikan adalah wahyu Tuhan. Hal ini dilakukan dua kali melalui komunikasi langsung kepada sang nabi dalam pengutusan (1:1 and 3:1), melalui pembuangan undi (1:8), dan melalui keadaan badai serta pelajaran dari pasal 4. Faktanya, perkataan Tuhan kepada Yunus adalah suatu panggilan pelayanan dan janji dimasa yang akan datang berbicara melalui dia (3:1). Saat sang nabi enggan untuk taat, perkataan Tuhan kepadanya berupa teguran (4:4 and 4:9). Saat Tuhan berbicara kepada ikan (2:11) tidak menemui kesulitan yang sama.Wilayah kedua dari tindakan Tuhan dinyatakan dalam kitab itu menunjukan kedaulatanNya atas seluruh ciptaan. Dia memberikan badai (1:4) dan menakutkan semua. Dia mengontrol pengundian (1:8) sehinggan Yunus ketahuan. Dia dikenal sebagai Allah yang empunya langit (1:9) yang menciptakan laut dan daratan. Gelombang dan ombak dibawah kekuasaanNya (2:4). Dia mempersiapkan ikan untuk melakukan kehendakNya (2:1), pohon untuk bernaung (4:6), ulat penghancur (4:7), dan angin membuai dari timur (4:8). Semua dibawah kekuasaanNya. Berurusan dengan orang kafir lebih mudah daripada berurusan dengan Yunus, karena Dia menjawab doa mereka dan menyelamatkan mereka dari kematian. Tapi melalui Yunus menjadi jelas kalau Tuhan menghukum yang ketidak taatan (1:10ff), karena dia membuang Yunus kekedalaman (2:4). PenghukumanNya juga jatuh atas Nineveh (3:4) jika mereka tidak berbalik dari kejahatannya. Penghukuman atas mereka itu merupakan manifestasi murka Allah (3:9). Penghukuman atas Yunus adalah sebuah disiplin dan bukti belas kasihNya (4:9).Belas kasih Allah dinyatakan melalui penyelamatan para pelaut, Yunus, dan orang Asiriah, dan Yunus dari permohonannya. Pengiriman pesan penghukuman merupakan tindakan belas kasih, karena Tuhan dan Yunus tahu kalau mereka mendengar dan bertobat, Tuhan akan berbalik dari murkaNya (3:9, 10). Maka dari itu, gambaran Tuhan, yang muncul dari kitab ini, adalah Tuhan yang berdaulat atas seluruh ciptaan menyebarkan anugrah kepada mereka yang mau bertobat dan berbalik dari jalannya yang salah. Sub-plot yang terdapat diseluruh tema teologis ini adalah Yunus juga perlu belajar belas kasih yang sama.Umat Manusia. Banyak hal yang bisa dipelajari mengenai umat manusia dari kitab ini, tapi disini kita perlu membuat perbedaan antara umat manusia pada umumnya dan Yunus secara spesifik sebagai nabi Tuhan. Kitab ini merefleksikan pengakuan kalau manusia itu hebat dan mampu membuat kota besar (3:3). Tapi terikat pada jalannya yang salah kepada kejahatan dan kehancuran (1:2; 3:8). Ditangan Tuhan manusia itu lemah dan rapuh (2:3; 3:8ff). Kerapuhannya terlihat dalam ketakutan (1:5; 1:10) dan pertobatan atas peringatan (3:8). Umat manusia juga sangat religius, karena dia berdoa kepada allah (1:5), membuang undi (1:7), peduli terhadap jiwa yang tidak bersalah (1:14), dan memuja berhala (2:9). Seluruh kegiatan religiusnya sia-sia karena secara rohani dia tidak peduli (4:11) sampai berhadapan dengan Tuhan yang benar dan hidup.Keinginan umat manusia dalam kitab ini menunjukan prioritasnya. Dia menilai hidup sangat tinggi dan tidak ingin binasa (1:6, 3:9). Dia berdoa agar tidak binasa (1:14; 4:4-9). Dia berusaha mempertahankan hidup yang lain (1:13, 14).Ironisnya, Yunus terlihat berlawanan dalam drama dikitab ini. Dia tidak menaati perkataan Yahweh (1:2) dan berkeras (1:5). Dia ingin mati (1:13) dan sebenarnya berdoa agar dia bisa mati (4:2ff). Dia marah melihat Tuhan tidak jadi memurkai saat orang Asiria bertobat (4:a). Dia mengklaim takut akan Tuhan (1:9), tapi faktanya dia menulis kitab ini untuk dibaca bangsa itu yang menunjukan dia berbalik dari janjinya.Hubungan Tuhan dan Manusia. Belas kasih Allah menjelaskan drama itu yang mendahului pelajaran dimana kata itu pertama kali digunakan; maka dari itu, penegakan hubungan perjanjian antara Tuhan dan manusia dalam kitab ini adalah karya Tuhan. Bagian Tuhan, langkah-langkah menegakan pemerintahan ini adalah: pernyataan agar pesan penghukuman disampaikan (1:2, 3:1), menunjukan belas kasih kepada para pelaut (1:6), perluasan khesed kepada mereka yang adalah milikNya (2:9), berbalik tidak jadi menghukum (3:9) sehingga mereka tidak binasa. Melalui pola yang muncul ini, pelajaran puncaknya tidak hanya menegur prilaku Yunus tapi juga menjelaskan maksud Tuhan. Dia punya belas kasih bagi orang jahat.Manusia, bagian mereka, harus merespon perkataan dan karya Yahweh. Ditengah badai dimana kematian bisa dipastikan, atau dalam penantian penghukuman dimana kematian juga bisa dipastikan, mereka berdoa (1:14; 3:8-9). Bahkan Yunus dalam kepastian kematian dalam perut ikan dia berdoa (2:2). Ini merupakan suatu pengakuan kalau keselamatan dari kematian hanya datang dari Yahwe semata.Bagi para pelaut, respon lanjutan terhadap perlakuan Tuhan terjadi setelah badai ditenangkan. Pernyataan luar biasa akan kehendak Allah diantisipasi oleh mereka (1:16), dan saat itu terjadi mereka takut akan Yahweh. Korban dan sumpah mereka (1:16) bisa ditafsirkan sebagai ibadah atau hal gaib dalam sebuah budaya kafir, tapi dalam kitab ini mencerminkan suatu kemurnian ingin berbalik kepada Tuhan. Sumpah berikut yang terdapat dalam kitab ini adalah dari Yunus (2:10). Jadi respon terhadap keselamatan adalah ibadah.Bagi orang Asiria, proses ini sedikit berbeda. Doa bagi keselamatan mereka adalah doa kepada Allah untuk tidak menghukum. Maka dari itu, pertobatan dari hidup yang berdosa adalah sebuah keharusan (3:10). Berpuasa, merobek pakaian, dan berbalik dari kejahatan, semuanya mencerminkan sebuah kesungguhan takut terhadap perkataan Tuhan. Maka dari itu, takut menjadi motif menonjol dalam kitab inibaik para pelaut dan orang Asiria takut terhadap Yahweh, dimana Yunus hanya mengklaim takut akan Dia.Titik balik bagi para pelaut berasal dari fakta bahwa mereka percaya (hiphil dari aman dalam 3:5 memiliki ide melihat kata yang diberitakan bisa dipercaya dan diandalkan). Kepercayaan adalah murni saat berbalik bertobat dan takut seperti terlihat dalam tindakan mereka. Maka dari itu, Tuhan tidak jadi murka atas mereka.Kita bisa berkata, saat umat manusia merespon tindakan dan perkataan Tuhan melalui iman, dan berbalik dari berhala kafir untuk taat beribadah dan takut akan Dia, Tuhan akan menyelamatkan mereka dari kematian yang mendekat. Semia ini dimungkinkan karena belas kasihNya. Yunus berusaha menghalangi belas kasih Tuhan, sehingga Tuhan membawa dia kesatu kesadaran tentang apa yang dia lakukan dengan menyingkirkan dia, Yunus, dari objek belas kasihnya.Struktur Tulisan Kitab YunusDalam mempelajari kitab ini kita harus melihat unit tulisannya melalui analisa komposisi dan membandingkan unit yang mirip untuk pengaturan strukturalnya. Saat menghubungkan bagian-bagian kepada keseluruhan, kita harus berusaha membedakan bentuk tulisan yang digunakan oleh penulis untuk menunjukan pesannya. Dalam proses itu, jangan salah gunakan konsep genre tulisan. Genre tulisan adalah suatu klasifikasi karya yang didasarkan pada bentuk luar (specific meter and structure) dan juga bentuk dalam (attitude, tone, purpose--sederhananya, subjek dan audience). Analisa genre tidak selalu membantu.Sebagai contoh, Leslie Allen dalam tafsirannya mengelompokan Yunus sebagai sebuah perumpamaan. Hal ini tidak hanya tidak membantu, tapi tidak benar. Sebuah perumpamaan adalah suatu simile diperluas (e.g., The kingdom of heaven is like dan kemudian cerita akan berlanjut). Hal terbaik yang bisa dikatakan mengenai Yunus adalah sebuah narasi didaktik mengenai kehidupan sang nabi.Hal lanjutan bisa diperoleh melalui mempelajari struktur kitab dari perspektif gaya Ibrani, i.e., repetisi. Observasi berikut ini dibuat untuk bisa melihat bagaimana struktur memperluas teologi.1. Kita akan melihat struktur seimbang dari kita untuk melihat parallelism:The word of Yahweh came to Jonah--Jonah 1:1, 3:1. Pasal satu menunjukan ketidak taatan; pasal tiga ketaatan. Setengah awal kelihatannya mengilustrasikan setengah berikutnya dari kitab ini: pesan bahwa salvation out of certain death is of Yahweh pertama kali dialami oleh sang nabi dan kemudian kepada orang Asiria.Landes, dalam tulisannya The Kerygma of the Book of Jonah, menunjukan bagaimana mazmur cocok dalam dua sisi struktur simetrikal:1:17 fokus berpindah ke Yunus 4:1-11 fokus berpindah ke Yunus2:10 Yunus diselamatkan 4:1 Yunus marah karena Niniwe diselamatkan2:1 Yunus berdoa 4:2a Yunus berdoa2:2-6a Dia merujuk balik kepadanya 4:2a Dia merujuk balik kepada situasi menekan di Palestinadikedalaman 2:6b-7 Dia berseru pada Tuhan 4:2a Dia menarik keputusan terhadap pikiran bahwa Tuhan yang berbelas kasih bisa menyelamatkan Niniwe: dia harus kabur ke Tarshish2:8 Dia mencapai pengertian 4:2b Dia menyerukan belas kasih Tuhan yang membawa keselamatandari keselamatannya: penyembah berhala mengabaikan Dia yang mengasihi mereka2:9 Respon Yunus terhadap 4:3 Respon Yunus terhadap Yahweh: permintaan agar matiYahweh: ibadah dengan Korban dan sumpah 2:10 Respon Yahweh terhadap 4:11 Respon Yahweh terhadap Yunus: dia bertindak sehinggaYunus: dia bertindak sehingga nabi itu bisa berespon dengan benar terhadap Nabi itu mendapatkan misi ilahi (telah selesai). Berespon dengan benar terhadap misi (masih harus diselesaikan) 2. Kita juga harus memperhatikan penekanan kuat dalam kitab ini atas aktifitas Tuhan dalam membuat pelayannya menjadi pembawa pesan belas kasih dari Tuhan yang berbelas kasih. Tuhan secara literal (dan berdaulat) menggerakan langit dan bumi berkaitan dengan mujizat: dia mempersiapkan (menggerakan) badai, memilih ikan, memerintah ikan, mempersiapkan pohon, mendatangkan ulat, dan memanggil angin timur semua karena nabi keras kepala ini.3. Kita juga melihat talionic (eye for eye, tooth for tooth) keadilan bagi Niniwe. Bencana ( ra ) diberitahukan pada mereka dalam istilah kejahatan yang sedang mereka lakukan ( ra) yang telah sampai kepada Tuhan. Saat Yunus memberitakan pesan itu, rencana Tuhan itu tidak dilakukan, tapi tetap jahat ( raa ) baginya.Mereka percaya ( aman ) terhadap pesan Tuhan dan berbalik ( shub) dari kejahatan mereka. Tuhan melihat pertobatan mereka, dan Dia relented/repented/undur ( nakham ) atas kehancuran/kejahatan ( ra ) yang dikatakan ingin dilakukanNya, berbalik ( shub) dari murkanya (kharon) dan menyelamatkan mereka dari kepastian kematian. Ironi dari kitab ini terlihat dalam fakta bahwa Yunus menjadi marah ( kharah) atas apa yang menurut dia sebuah hal yang jahat. Singkatnya, pembawa pesan Tuhan tidak memiliki belas kasihan yang sama seperti Tuhannya.4. Dalam menjabarkan cerita ini, emosinya tinggi: takut, sukacita, dan kemarahan sangat banyak ditunjukan oleh karakter prinsip (perhatikan adverbial accusatives). Alas, atau terlebih lagi Oh! diulangi: sekali digunakan oleh para pelaut yang akan mati dan tidak mau mati, dan sekali oleh Yunus yang ingin mati.Ekspresi lest we perish digunakan dua kali: sekali oleh para pelaut yang sangat ketakutan, dan sekali oleh orang Assiria yang percaya dan berharap diselamatkan dari kematian. Tapi Yunus tidak sensitive terhadap seruan mereka: dalam ucapan pertama dia tertidur, dan yang kedua dia marah. Faktanya, pergumulan hidup mati dibawa diseluruh kitab ini: dua kali Yunus ingin matisekali untuk para pelaut, dan sekali karena orang Asiria. Tidak seorangpun ingin mati kecuali Yunus, dan dia ingin mati karena orang Asiria tidak mati.5. Kita memperhatikan doa-doa yang ada dalam kitab ini. Kata kerja palal, shaal, qara, dan shiwwa semua digunakan. Para pelaut, Yunus, orang Asiria, dan sekali lagi Yunus, semua berdoa. Ketiga doa pertama adalah untuk keselamatan dari kematian, dan semuanya terjawab; doa terakhir untuk kematian, dan tidak terjawab.6. Kita telah melihat bahwa Tuhan ingin menyelamatkan orang dari kematian. Pelajaran utama mengikat seluruh pesan: khus, memiliki belas kasih, adalah kata kunci (ini jelas harus dipelajari dalam setiap eksposisi kitab ini). Arti memiliki belas kasih dalam pengertian menyelamatkan hidup. Hasilnya dalam keselamatan dari kehancuran. Penghakiman dihindarkan karena khus saat Tuhan mundur dari rencana penghukumanNya. Anugrah dan belas kasih sedang bekerja dalam mendatangkan keselamatan, tapi mereka dipaksa melalui diselamatkan karena belas kasih.Dengan ini, dan observasi lain atas kitab ini, kita bisa melihat bagaimana struktur itu menambah pesan.Tujuan Kitab YunusLangkah berikut dalam menentukan inti teologi dari kitab ini adalah menentukan prilaku penulis, pembaca kitab, dan argumennya. Mengenai prilaku penulis, yang kita asumsikan Yunus, harus dikatakan kalau dia bergerak karena belas kasihan Tuhan terhadap orang Asiria. Kitab ini diam dengan teguran Yahwe, dan sebenarnya tidak mengatakan kalau Yunus tergerak oleh belas kasih. Tapi, fakta bahwa Yunus menuliskan seluruh peristiwa dalam kitab ini, peristiwa yang memalukan bagi dirinya, sangat menunjukan kalau dia akhirnya tergerak oleh belas kasih. Tuhan, jika bisa kita katakana demikian, merupakan pahlawan dalam kitab inidia yang menentukan. Diamnya Yunus berbicara mengenai penerimaannya.Pembaca kitab ini adalah orang Israel, orang yang dia nubuatkan. Para nabi di Israel dan Judah menulis dengan tujuan mengajarkan satu jalur tindakan. Banyak peristiwa aneh dalam kehidupan para nabi yang merupakan paradigma bagi orang-orang (terutama lihat Hosea, Yesaya). Kita tahu kalau Israel dimasa Yunus tidak taat padaNya. Faktanya, kita bisa katakana Israel sedang dalam disiplin ilahi (menurut kitab Raja-raja Yunus bernubuat ditahun 750s; kerajaan Israel makmur dan memuaskan diri sendiri). Musuh mereka, dan sumber disiplin mereka, berasal dari kerajaan Asiria. Prilaku Yunus lebih seperti prilaku bangsa Israel.Tapi prilaku ini berlawanan dengan ajaran Tuhan bagi bangsa itu. Menurut Keluaran 19 dan Ulangan 20, mereka adalah imamat rajani yang mewakili Yahweh kepada bangsa-bangsa. Saat mereka menutup diri, mereka tidak taat dalam beberapa hal. Jika mereka menaati pesan keselamatan Yahweh kepada bangsa itu, mereka tidak perlu membagi belas kasihNya. Jika mereka membagi belas kasih itu, mereka akan menyadari kembali kalau mereka ada karena anugrah dan belas kasihNya, karena Dia yang telah menyelamatkan mereka dan membuat mereka beribadah padaNya.Argumen dari kitab ini, berkaitan dengan keselamatan dari kematian yang pasti bagi non Yahudi, karena Yahweh adalah Tuhan yang belas kasih.Teologi Kitab YunusPernyataan teologis yang harus dibuat tapi juga ditekankan, adalah walaupun Israel adalah pelayan yang tidak efektif dan sering dibawah disiplin, Yahweh yang berdaulat memperluas belas kasih kepada non Yahudi melalui pembawa pesan nubuat yang enggan. Hal yang membuat ketegangan begitu kuat dalam drama ini adalah non Yahudi ini adalah musuh yang dibenci, dan Yunus tidak ingin belas kasih Tuhan ditunjukan atas mereka.Korelasi dengan Perjanjian BaruKapanpun ide teologis seperti ini diekspresikan, langkah berikut adalah menentukan hubungannya dengan Perjanjian Baru. Kita harus mewaspadai perubahan utama antar perjanjian, tapi seperti ini, i.e., bahwa belas kasihan Tuhan menuntun Dia untuk menyatakan keselamatan bagi non Yahudi, tidak begitu sulit menghubungkannya dengan dunia sekarang. Fakta keselamatan itu sendiri bersifat insidental bagi tujuan kitab ini, karena tujuannya berkaitan dengan mengubah umat Tuhan menjadi orang-orang yang memiliki belas kasih pada orang jahat yang secara rohani tidak peduli.Pelajaran bagi Yunus adalah, juga menjadi pelajaran bagi kita dimasa kini: kita harus memiliki belas kasih bagi mereka yang akan binasa, tidak peduli seberapa jahat mereka. Bahayanya adalah umat Tuhan terlalu sering mengarahkan belas kasih pada hal-hal yang memiliki nilai bagi mereka (seperi Yunus terhadap pohon tempat dia berteduh). Kita juga memiliki belas kasih bagi hal-hal seperti itu (lading yang sekarat, pohon berteduh, alat rusak yang kita hargai) yang remeh, dan tidak sensitive terhadap mereka yang akan binasa. Ini juga terjadi dalam usaha penginjilan, kita berusaha menjangkau individu yang menurut kita bisa menguntungkan gereja. Sisanya, kita anggap neraka tidak cukup panas bagi mereka, kecuali kita memang tidak peduli.Pikiran ini terlihat kejam, tapi bagi Yunus teguran Tuhan atas belas kasih yang salah arah juga sama kejamnya. Dia bahkan tidak perduli jika binatang-binatang juga dihancurkan. Teguran itu adalah bagi dia, dan Israel yang memiliki prilakunya, dan juga terhadap kita. Tuhan adalah Tuhan yang berbelas kasih, dan kita tidak menentukan siapa yang menerima belas kasihNya. Kita harus membawa pesan itu kesemua yang mau mendengar, dan bersukacita atas iman mereka saat mendengar perkataan ini.Ini adalah beberapa ide untuk mengilustrasikan bagaimana kita bisa mulai menjembatani jurang antara analisan eksegesis dan presentasi homiletik.Penggunaan Perjanjian Lama dalam Perjanjian BaruPendahuluanAnda tidak bisa melakukan Teologi Alkitab dan tetap dalam materi Perjanjian Lamasetidaknya sebagai orang Kristen dalam melakukan teologi, untuk menemukan pernyataan terakhir dan pemenuhan Perjanjian Lama dalam Kristus Yesus. Jadi setiap karya eksegetis yang anda lakukan perlu menunjukan dimana pesan anda digunakan dalam Perjanjian Baru, dan bagaimana aplikasi itu bisa mempengaruhi pandangan anda akan teks asli. Sudah jelas kalau Alkitab Ibrani dilihat sebagai pewahyuan Tuhan melalui Yesus, para rasul, juru tulis, dan orang Farisi. Sebuah pelajaran mengenai istilah biasa digunakan dalam mengutip Kitab Suci juga menunjukan kalau adanya persetujuan atas kitab mana yang masuk dalam kanon (orang Samaria dan Saduki membatasi kanonisitas hanya pada Taurat).Tapi survey kita mengenai penyalinan dan penerjemahan Alkitab juga menunjukan kalau dimasa Injil (sekitar 50 B.C. sampai 150 A.D.) ada serangkaian kitab gulungan kitab Ibrani berbeda, terjemahan Yunani berbeda, sebagian karya awal dalam bahasa lain, ditambah Samaritan Pentateuch dan Aramaic Targum. Jadi salinan Alkitab mana yang mereka gunakan? Mereka tahu kalau Perjanjian Lama adalah perkataan kekal Allah, dan berbicara kepada mereka seperti kepada pembaca aslinya; mereka tahu kalau prinsip janji dan penggenapannya menggaris bawahi arti Alkitab, karena Allah selalu menggenapi perkataanNya dan setiap penggenapan merujuk pada janji yang lebih besar. Banyak penggunaan Alkitab dalam beragam tingkatan literal, dan penggunaan itu harus kita mengerti untuk mengetahui bagaimana menafsirkan Perjanjian Lama untuk masa kini.Suatu masalah utama muncul dalam pemikiran kita saat kita mulai berbicara mengenai kutipan dari Perjanjian Lama dalam PB, karena konsep kutipan langsung tidak bisa dilakukan. Mereka adalah Kitab Suci untuk menunjukan penggenapan atau menegaskan yang baru tapi ajaran yang berkaitan; tapi mereka kadang mencapainya pada arti literal dan denotasi aslinya. Faktanya, sekali teks diubah ke Yunani atau Aramik, sedikit perubahan arti dikenalkan (berkaitan dengan perubahan dalam konteks). Petrus menyatakan Be holy, because I the LORD your God am holy dari Imamat, terlihat seperti word perfect, tapi arti kata Yunaninya hanya mendekati arti kata Ibraninya, ini yang terdekat. Tapi arti menjadi kudus bagi orang Ibrani agak berbeda dari arti menjadi kudus orang Kristen. Mereka memiliki aturan puasa dan ritual pemurnian dan pembatasan atas pakaian dan pertanian semua sangat berbeda, tapi dalam jangkauan teologi kekudusan yang berkembang dalam wahyu Tuhan.Maka dari itu, kita perlu berpikir dalam istilah progresif dalam Alkitab, melihat bagaimana Tuhan memajukan ide dan motif PL. Kita perlu berpikir bagaimana mereka menggunakan Perjanjian Lama dengan beragam hubungannya. Seperti yang telah anda ketahui dari membaca catatan eksegetis saya puas dengan tiga kategori umum untuk menggambarkan hubungannya; Saya telah memperkenalkannya dalam pembahasan mazmur kerajaan, tapi akan saya ilustrasikan lebih luas disini. Anda perlu memikirkan seluruh subjek ini bagi kepuasan anda, karena berkaitan dengan eksegesis, kritik tekstual, dan prosedur pengaplikasian. Berusaha memaksakan arti Perjanjian Baru kedalam bagian Perjanjian Lama, tidak hanya mengabaikan tata bahasa, sejarah, eksegesis tekstual yang kita ikuti, tapi juga menyederhanakan masalah bagaimanan penulis sesudahnya menggunakan Alkitab Ibrani.Kategori I: Nubuat LangsungPenggunaan PL dalam PB yang memiliki hubungan arti terdekat antar dua bagiannya adalah nubuat langsung. Penulis atau pembicara dalam Perjanjian Lama menyadari fakta bahwa apa yang dinyatakannya harus digenapi dimasa yang akan datang, dan itu biasanya dalam zaman Mesianik. Kategori ini, bisa sedikit membingungkan, karena kebanyakan nubuat memiliki penggenapan langsung yang tidak sepenuhnya memiliki arti lengkap, maksudnya, penggenapan pertama menjadi tipe dari arti utamanya (seperti Yesaya 7:14).Contoh 1: Mikah 5:1 dan Matius 2:6 Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala (PL).Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari engkaulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel (PB).Seharusnya jelas bahwa ini merupakan nubuat langsung mengenai kelahiran Mesias di Betlehem. Tapi seharusnya cukup jelas kalau Matius tidak menggunakan Ibrani yang kita miliki, tapi Perjanjian Lama Yunani (tapi bahkan disitu ada beberapa perbedaan). Cukup menarik, dia tidak membaca bagian terakhir yang berbicara mengenai keunikan dia yang akan datang. Kelihatannya Matius hanya menggunakan terjemahan Yunani biasa dimasanya untuk menyatakan penggenapan nubuat, dan tidak ingin mendapat bacaan tepat teks Ibrani, dimana orang-orang tidak terbiasa. Maksudnya adalah untuk menunjukan kalau nubuat itu sekarang telah digenapi.Contoh 2: Maleakhi 3:1 dan Matius 11:10Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! (PL).Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu (PB).Yesus jelas merujuk nubuat Maleakhi mengenai pendahulunya, dalam evaluasi panjang tentang Yohanes Pembaptis. Tapi perhatikan, dia dengan bebas mengubah pronoun-nya untuk menunjukan kalau dia adalah Tuhan yang akan datang kebaitNya (seperti kelanjutan perkataan Maleakhi dalam 3:1). Tuhan berbicara dalam Maleakhi (aku = Yahweh), dan Yesus ingin pendengarnya tahu kalau dialah Yahweh.Contoh 3:Yesaya 61:1 dan Lukas 4:17Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara (PL)."Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas (PB).Ini jelas bukan teks yang sama. Yesus masuk kedalam sinagoge dan membaca dalam bahasa Ibrani dari gulungan Yesaya. Lukas, saat menuliskan cerita dalam bahasa Yunani, mengetahui kalau Yesus telah membaca dari bagian itu, dan hanya menuliskannya, mungkin dari Alkitab Yunani. Ini mengenalkan masalah utama dari para penulis injil dalam menuliskan pesan dan aktifitas Yesus. Dia mengajar dalam bahasa Aramik dan Ibrani, tapi terjemahannya adalah yang paling dekat dengan perkataan Yesus pada intinya identik kecuali yang hilang dalam terjemahan.Kemungkinan bagian ini juga memiliki penggenapan ganda. Yesaya mungkin berpikir (dan menurut saya) dialah yang diurapi untuk berkotbahdan memang demikian. Tapi perkataannya terutama merujuk pada Yesus Kristus.Kategori 2: TipologiTipologi adalah sebuah bentuk nubuat, nubuat tidak langsung, karena kita tidak tahu itu adalah nubuat sampai penggenapannya atau antitype-nya diketahui. Saat antitype besarnya ada, baru kita bisa melihat kebelakang dan melihat apa yang dimaksud Tuhan. Tipologi biasanya memiliki seseorang atau karya Mesias sebagai tujuannya. Jadi terdapat pola jelas dari paralel motif, tapi tipe dan antitipe memiliki realitas dan arti yang independen.Sisi praktis dari observasi ini adalah eksegetor harus mengetahui kalau tipe itu memiliki arti independen dalam perkembangan pewahyuan. Kita bisa menjelaskan arahnya dalam wahyu lengkap; tapi kita tidak bisa berasumsi kalau orang Israel mengetahuinya, atau perlu tahu untuk bisa mengerti wahyu Tuhan kepada mereka.Contoh 1: Keluaran 12 dan 1 Korintus 5:7Paulus dalam 1 Korintus 5:7, mengatakan Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus, dan dalam ayat 8 menambahkan, Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama . Keluaran 12 menunjukan Paskah Israeldomba korban, roti tak beragi, darah pada pintu, penebusan anak sulung. Semuanya itu memiliki arti yang luar biasa bagi penebusan Israel dari Mesir. Tapi Roh Kudus mengatur semua itu dengan suatu pandangan mengenai karya penebusan Yesus Kristus. Kita tidak bisa memisahkan kedua bagian ini dalam pikiran kita; tapi dalam proses eksegesis kita awalnya harus menentukan apa artinya bagi orang Israel, dan menelusuri apa yang Tuhan lakukan dengannya dalam penggenapan wahyu. Antitipe memberi kedalaman arti saat yang lama sepenuhnya dimengerti. Tapi antitipe ada pada level berbeda, level rohani (bukan ragi, tapi kejahatan dan iri hati adalah arti barunya); dan penebusan domba paskah kita adalah rohani dan kekal, bukan bangsa dari perbudakan Mesir. Jadi Kita mencari perbedaan dan juga hubungannya, menyadari kalau tipe ini adalah nubuat secara ilustrasi.Contoh 2: Keluaran 16 dan Yohanes 6:29-41Ini cerita mengenai mana dari langit. Orang Israel menggerutu karena tidak punya makanan, dan Tuhan mengirimkan mana dari langit, dengan aturan ketat dalam menerimanya. Dia melakukan ini untuk mengajarkan mereka agar tidak hidup oleh roti semata tapi dari setiap perkataan dari Tuhan (lihat Deut. 8:3).Mengambil motif mana sebagai sebuah metafor, Yesus menyatakan kalau dia adalah mana dari langit, dan orang yang menerimanya tidak akan pernah lapar lagi. Mana adalah sebuah tipe, ilustrasi bentuk awal dari ilahi mengenai aspek pelayanan Yesus. Dia datang dari langit seperti mana, untuk memenuhi kebutuhan Israel seperti mana, tapi sekarang dalam pengertian rohani bukan fisik. Jika mereka percaya padanya, mereka akan menerima mana sorgawi ini, seperti orang Israel mempercayai perkataan TUHAN, mereka pergi dan mengumpulkan mana. Ironisnya, setelah Yesus menyelesaikan ajarannya, orang banyak menggerutu.Eksposisi dari Keluaran 16 memiliki tema pemeliharaan Tuhan atas kebutuhan fisik umatNya untuk mengajarkan mereka bergantung padaNya; eksposisi Yohanes 6 memiliki tema pemeliharaan Tuhan atas kebutuhan rohani manusia melalui Yesus Kristus. Hal pertama bisa menyebut bagaimana Perjanjian Lama mengaplikasikannya kepada Kristus; kedua akan melihat Keluaran untuk menjelaskan maksud Yesus.Contoh 3: Mazmur 22 dan Matius 27Mazmur 22 adalah tulisan mengenai penderitaan Daud ditangan para musuhnya. Bahasa yang dia gunakan adalah hiperbolis; tapi secara histories dan literal benar dalam penderitaan Yesus diatas salib. Itulah tipe Mesias yang diakui oleh Yahudi dan orang Kristen. Perjanjian Lama merujuk Mazmur ini setidaknya tujuh kali untuk menunjukan kalau itu adalah sebuah tipe dari kematian dan pemuliaan Kristus.Mazmur 22:2 mengatakan, Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Matius 27:46 menulis, Eli Eli, lama sabachthani? artinya, Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Kita memperhatikan kalau Yesus menggunakan bahasa Aramik sabachthani, dimana Ibraninya dalam Mazmur 22 menulis azabthani. Markus 15:34 menulis, Eloi, Eloi, lama sabachthani? Jadi disini juga terdapat beberapa pertanyaan mengenai bahasa yang Yesus gunakan untuk menunjukan Allah Bapa; eli adalah bahasa Ibrani, my God, dan eloi variannya.Mazmur 22:9 dalam Ibraninya menulis: "Ia menyerah kepada TUHAN; biarlah Dia yang meluputkannya, biarlah Dia yang melepaskannya! Bukankah Dia berkenan kepadanya. Matius 27:43 menulis perkataan pencemooh sebagai berikut: Ia menaruh harapan-Nya pada Allah: baiklah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah berkata: Aku adalah Anak Allah. Jelas teks ini menggunakan Mazmur 22, tapi bukan suatu kutipan langsung. Kata kerja pertama yang mengikuti Mazmur dalam Yunaninya, tapi itu hanya mendekati. Saya pikir, yang terjadi adalah orang yang mencemooh Yesus mengetahui (1) kalau Mazmur 22 adalah Mesianik, dan (2) Yesus mengklaim sebagai Mesias. Jadi mereka mengingat perkataan itu dan menggunakannya, tidak menyadari kalau saat itu mereka menggenapi nubuat import.Penggunaan ini dan lainnya menunjukan suatu tipe dari Kristus. Mazmur memiliki suatu arti bagi pribadi menderita seperti Daud, tapi memiliki arti yang lebih besar bagi Yesus yang menderita.Kategori 3: MidrashSeperti didefinisikan dalam pembahasan mengenai mazmur kerajaan, sebuah midrash adalah sebuah aplikasi analogis. Ekspositor akan menemukan dalam bagian di Alkitab yang analogis dengan situasi mereka dan menggunakannya untuk mendukung ajaran mereka, menunjukan kalau pengajaran mereka sejalan dengan perbuatan Tuhan dimasa yang lalu. Saya mengira setiap kali seseorang dimasa kini membawakan eksposisi, dia sedang melakukan midrash karena aplikasi bagi masa kini sedang dibuat.Karena itu merupakan aplikasi analogis, Midrash setidaknya tepat sehubungan dengan pengkalimatan dan arti teks dalam bahasa Ibrani. Tapi, tidak harus berpusat pada pribadi dan karya Mesias semata, tapi melihat pada kehidupan komunitas orang percaya penerapan yang bisa digunakan semua orang. Orang yang sedang membuat penerapannya kelihatannya mengembangkan sebuah prinsip dasar dari bagian tersebut, walaupun dia bermain dengan kata dalam prosesnya. Dia tidak bisa mengatakan teks aslinya berkata demikian; dia menerapkannya dalam situasi yang berhubungan.Contoh 1: Keluaran 34:29-35 dan 2 Korintus 3:12-18Didalam kitab Keluaran, ceritanya adalah Musa naik gunung untuk mendengar perkataan Tuhan. Saat dia kembali kepada umatnya, dia tidak sadar kalau wajahnya bersinar, menyatakan kemuliaan. Jadi untuk menghalangi orang melihat sinarnya berangsung hilang, dan karena itu bisa disimpulkan perjanjian itu bersifat temporal, dia menyelubungi wajahnya. Saat dia kembali kepada TUHAN, dia melepas selubungnya. Paulus menggunakan cerita ini untuk mendukung maksudnya bahwa orang Yahudi tidak mengerti Alkitab karena mereka tidak menerima Kristus. Paulus berkata, Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka mengenai orang Yahudi yang tidak percaya kapanpun kitab Musa dibacakan di Sinagoge. Tapi, saat dia berbalik kepada TUHAN (Paulus mengubah Yunaninya dari LXX dari apostrepho menjadi epistrepho), selubungnya disingkirkan, karena Roh TUHAN ada, disitu ada kemerdekaan.Maksud Paulus tetap benar apakah dia menggunakan cerita Keluaran maupun tidak. Terdengar seperti dia pernah mendengar hal ini dibacakan dalam Sinagoge, dan menggunakannya untuk mengutarakan maksudnya, dan menyimpannya bagi surat-suratnya. Bagian aslinya jelas tidak berarti Musa bertobat setelah kembali kepada TUHAN dan selubungnya disingkirkantapi memberikan ilustrasi yang baik terhadap maksudnya karena paralel dengan kekerasan hati Israel. Hal yang menarik adalah Paulus menggunakan metode midrash Yahudi untuk mengemukakan maksudnya. Jadi hermeneutic bukan masalah mereka; penolakan terhadap Kristus merupakan masalahnya.Contoh 2: Kejadian 21:10 dan Galatia 4:21-31Disini Paulus juga menggunakan cerita Perjanjian Lama untuk mendukung maksudnya dalam argumen kitabnya. Dia menegaskan kalau janji itu telah digenapi dalam Kristusdan kita diselamatkan oleh anugrahkita tidak berada dibawah Taurat untuk pengudusan. Dan dia menarik cerita Ismail dan Ishak.Didalam Kejadian 21 Sarah melihat Ismail bermain ( tsakhaq ) dengan Ishak kecil, anak yang dijanjikan. Dia menerima ancaman disini, dan menuntut agar budak dan anaknya diusir. Perkataannya dikutip oleh Paulus dalam penggunaan alegoris bagian tersebut [dia tidak menggunakan alegori seperti yang digunakan dimasa kini; dia menggunakan alegori dalam pengertian klasik, jadi hati-hati] untuk mengatakan bahwa anak dari budak harus diusir. Menarik diperhatikan kalau Paulus mengambil terjemahan Yunani yang menggunakan give way to hilarity, sebuah terjemahan mengintensif dari bahasa Ibrani, tapi kemudian memodifikasinya menjadi persecute. Paulus, dilatih dibawah Gamaliel, menghafal Perjanjian Lama Ibrani; ini merupakan perubahan penafsiran disengaja. Paulus menggunakan Ismail untuk mengemukakan