Makalah Tchno COOL CASE

37
COOL CASE PORTABLE Lemari Pendingin Portable tanpa Freon BISMO ISHYAFAPUTRO MOCH. YOGI MURTADHO VERGUSTA CHANDRA CHARISMA

description

Gas Chloro Fluoro Carbon atau yang biasa kita kenal sebagai gas CFC adalah salah satu penyebab terjadinya pemanasan global. Gas ini biasanya dihasilkan oleh lemari pendingin dan pendingin ruangan. Kita mengetahui hamper setiap rumah di seluruh dunia pasti memiliki lemari pedingin, yang mayoritas masih menggunakan gas CFC sebagai elemen pendinginnya. Jika dibiarkan maka akan menyebabkan efek rumah kaca yang menyebabkan lapisan ozon semakin tipis yang berbahaya bagi kehidupan manusia karena dapat meningkatkan suhu global.Desain kulkas kami menggunakan peltier. Peltier adalah modul Thermo-Electric. Komponen ini dilapisi oleh keramik tipis yang berisikan batang Bismuth Telluride didalamnya. Ketika disupply tegangan DC sebesar 12volt-15volt dan arus 2-5 amper maka salah satu sisi akan menjadi panas, sementara sisi lainnya akan dingin. Selisih suhu diantara keduanya dapat mencapai 60oC dan berbentuk tipis, berukuran 4x4 cm dengan tebal 4mm. Dengan memanfaatkan perbedaan temperatur pada peltier, alat ini dapat mengahasilkan suhu yang cukup dingin, sehingga kami memanfaatkannya sebagai elemen pendingin untuk lemari pendingin kami.

Transcript of Makalah Tchno COOL CASE

COOL CASE PORTABLE

Lemari Pendingin Portable tanpa Freon

BISMO ISHYAFAPUTROMOCH. YOGI MURTADHO

VERGUSTA CHANDRA CHARISMA

MAKALAH BUSINESS PLAN

“COOL CASE PORTABLE”

Diususun oleh :

Bismo Isyhafaputro (2213038001)Vergusta Chandra C. (2213038015)

Moch. Yogi Murtadho (2213038021)

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2015

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL……………………………………………………….………iDAFTAR I.SI……………………………………………………………….……..iiRINGKASAN………………………………………………………………….....ivBAB 1. LATAR BELAKANG..…………………………………………….….....1

1.1. Indentifikasi Permasalahan dan Peluang Bisnis ………………….….......11.2. Deskripsi Produk ……………………………...……………………........21.3. Tujuan……………………………………………………………….…...61.4. Luaran yang Diharapkan………………………………………….……...61.5. Manfaat Program………………………………………………….……...6

BAB 2. ANALISA PASAR…………………………………………………..…...72.1. Target atau Segmen Pasar yang Dituju……….……………………..…...72.2. Strategi Pemasaran …………………………………………….…...........7 2.2.1. Pengembangan Produk …...…………………………….…...........7 2.2.2. Pengembangan Wilayah Pemasaran …………………….…..........8 2.2.3. Kegiatan Promosi……. …...…………………………….…..........8

BAB 3. ANALISA INDUSTRI….…………………………………………..…..103.1. Skala bisnis, tingkat pertumbuhan, dan proyeksi penjualan…………......10 2.2.1. Skala Bisnis …………...…...…………………………….….......10 2.2.2. Tingkat Pertumbuhan …………………………………….…......10 2.2.3. Proyeksi Penjualan……. …...…………………………….…......103.2. Budaya Pesaing…………………………………………………...……...103.3. Prospek Jangka Panjang...………………………………………...……...10

BAB 4. METODE PELAKSANAAN USAHA……………….......……….…….114.1. Rencana Pelaksanaan Usaha ……………………………………….…..11

BAB 5. PERENCANAAN KEUANGAN……………………………………….155.1. Anggaran Biaya…………………………………………………………155.2. Proyeksi Biaya Usaha ………..………………………………………...15

BAB 6. SWOT…………………………..……………………………………….16BAB 7. STUDI KELAYAKAN.…..……………………………………………..18

7.1. Kelayakan produk……….…………………………………..……..……186.1.1. Keinginan atas produk …...…………………………….…..........18

6.1.2. Permintaan atas produk………………………………….…........187.2. Kelayakan Industri dan Taget Pasar………………………..…………...18

6.2.1. Kemenarikan industri …...………………………………….........18 6.2.2. Kemenarikan target pasar……………………………..……........187.3. Kelayakan Organisasi………………………………………..……..…...18

6.3.1. Kecakapan Organisasi …...………………………………….......18 6.3.2. Kecukupan sumber daya………………………………….…......187.4. Kelayakan Finansial………………………………………..……….…..19

6.4.1. Modal awal bisnis …...……………………………………..........19 6.4.2. Performa finansial dari bisnis yang sejenis………..………….....19 6.4.2. Keseluruhan kemenarikan finansial dari bisnis yang diusulkan....19

ii

LAMPIRAN……………………………………………………………………...21

iii

RINGKASAN

Gas Chloro Fluoro Carbon atau yang biasa kita kenal sebagai gas CFC adalah salah satu penyebab terjadinya pemanasan global. Gas ini biasanya dihasilkan oleh lemari pendingin dan pendingin ruangan. Kita mengetahui hamper setiap rumah di seluruh dunia pasti memiliki lemari pedingin, yang mayoritas masih menggunakan gas CFC sebagai elemen pendinginnya. Jika dibiarkan maka akan menyebabkan efek rumah kaca yang menyebabkan lapisan ozon semakin tipis yang berbahaya bagi kehidupan manusia karena dapat meningkatkan suhu global.

Kami menangkap sebuah keadaan di atas menjadi sebuah solusi untuk menciptakan lemari pendingin yang ramah lingkungan, yakni yang tidak menggunakan gas CFC sebagai elemen pendinginnya. Hal ini tentunya membuat alat kami lebih baik dari sisi lingkungan dibandingkan dengan lemari pendingin konvensional. Kami menciptakan sebuah alat yang berukuran cukup kecil untuk dibawa kemana saja tanpa mengurangi fungsinya sebagai lemari pendingin.

Desain kulkas kami menggunakan peltier. Peltier adalah modul Thermo-Electric. Komponen ini dilapisi oleh keramik tipis yang berisikan batang Bismuth Telluride didalamnya. Ketika disupply tegangan DC sebesar 12volt-15volt dan arus 2-5 amper maka salah satu sisi akan menjadi panas, sementara sisi lainnya akan dingin. Selisih suhu diantara keduanya dapat mencapai 60oC dan berbentuk tipis, berukuran 4x4 cm dengan tebal 4mm. Dengan memanfaatkan perbedaan temperatur pada peltier, alat ini dapat mengahasilkan suhu yang cukup dingin, sehingga kami memanfaatkannya sebagai elemen pendingin untuk lemari pendingin kami.

.

iv

BAB 1 LATAR BELAKANG

1.1. Identifikasi Permasalahan dan Peluang Bisnis

Pada saat ini lemari pendingin atau biasa disebut kulkas merupakan salah satu alat yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Peranan kulkas dalam kehidupan manusia saat ini bisa dibilang cukup besar. Hal ini dikarenakan fungsi kulkas yang menyangkut kebutuhan primer manusia yaitu pangan. Fungsi tersebut adalah untuk mendinginkan, menyimpan, dan mengawetkan barang dari pembusukkan. Jenis barang yang disimpan di dalam kulkas memang beraneka ragam tergantung pada bidang apa kulkas tersebut digunakan semisal untuk menyimpan obat-obatan dan barang kosmetik, tetapi sebagian besar atau pada umumnya kulkas lebih cenderung digunakan untuk menyimpan bahan-bahan makanan atau minuman. Kebutuhan akan lemari pendingin di Indonesia sendiri cukup tinggi, hal ini wajar karena memang suhu di Negara ini cukup tinggi dan kebanyakan orang di Indonesia gemar sekali mengkonsumsi minuman yang disimpan di lemari pendingin dan meminumnya dalam kondisi dingin saat cuaca panas.

Pada kebanyakan lemari pendingin yang dijual di pasaran refrigerant yang digunakan masih berupa Freon. Freon adalah nama dagang dari bahan kimia klorofluorokarbon atau CFC. Bila Freon (CFC) dilepaskan maka akan merusak ozon karena akan bereaksi dengan gasa gasnya. Bila ozon rusak akan tercipta lubang ozon, lubang inilah yang pada akhirnya menyebabkan global warming dan yang menjadi penyebab banyaknya perubahan di lingkungan hidup, mulai dari meningkatnya suhu muka bumi sampai mencairnya es di kutub. Berdasarkan proyeksi iklim yang dikeluarkan oleh IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), suhu permukaan bumi akan naik 1,1°C sampai 6,4°C pada abad ke-21. Selain itu Kulkas menggunakan daya listrik yang tinggi dan tidak sesuai dengan program save energy yang diusung pemerintah.

Ketersediaan kulkas yang aman dan hemat energi merupakan faktor penting dalam rangka mengurangi efek global warming dan ikut serta membantu peran pemerintah dalam mengurangi krisis energi listrik. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan membuat lemari pendingin (kulkas) tanpa Freon menggunakan peltier cooler yang ramah lingkungan dan hemat energi. Sehingga dengan penerapan komponen ini bisa tercipta satu alat pendingin ruangan tanpa freon sebagai langkah kecil menjaga kelestarian bumi dan menjadi solusi terhadap permasalahan global warming yang selama ini banyak disebabkan oleh kulkas berfreon sehingga cita-cita “SAVE OUR EARTH” dapat tercapai.

1

1.2 Deskripsi Produk

Jenis barang yang diproduksi merupakan sebuah lemari pendingin yang diberi nama “Cool Case”. Produk lemari pendingin ini didesain dari kardus strerofoam sehingga bobot dari Cool Case bisa ringan. Dimensi produk ini dibuat ukuran mini 6,75 liter (15cmx15cmx30cm).

Cool Case ini memiliki dua modus pengambilan sumber daya listrik, yaitu modus wireless dan modus wired. Untuk modus wireless sumber daya listriknya diambil dari powerbank sehingga produk ini dapat digunakan secara portable. Untuk kenyamanan konsumen kami juga menambahkan modus wired, sehingga kami melengkapi Cool Case dengan port usb (Universal Serial Bus) bila ingin dihubungkan dengan sumber daya listrik dari Komputer atau jaringan PLN.

2

Gambar 1. Contoh rancang bangun Cool Case

Bahan pendingin yang digunakan di produk ini tidak berasal dari Freon yang dapat merusak ozon, melainkan dari Thermistor Peltier sehingga Cool Case merupakan produk yang ramah lingkungan. Thermistor Peltier ini ketika disupply tegangan DC salah satu sisi akan menjadi panas, sementara sisi lainnya akan dingin (peltier effeck) yang dijadikan bahan pendingin Cool Case.

3

Gambar 2. Thermistor Peltier

Sebagai media konduksi kalor atau panas maka thermistor peltier ini akan diapit oleh Heatsink. Satu sisi heatsink berada di dalam kotak stereofoam sebagai “pendistribusi suhu dingin” peltier dan satu sisi heatsink lainnya di luar kotak stereofoam sebagai “pendistribusi suhu panas” peltier. Semakin rendah suhu pada sisi panasnya, maka akan semakin dingin suhu yang diperoleh pada bagian dinginnya. Berikut adalah gambar model pemasangan peltier.

4

Gambar 3. Heatsink

Daya listrik yang dibutuhkan oleh thermistor peltier ini terbilang kecil, yaitu 13,7 Watt. Bila disambungkan dengan powerbank kapasitas 16000 mAh, maka Cool Case dapat beroperasi selama 5 jam 50 menit.

Keunggulan dari produk ini adalah sebagai berikut:a. Berat dari produk ini ringan karena terbuat dari stereofoam dengan

volume penyimpanan 6,75 literb. Modus pengambilan daya listrik ada dua, yaitu wireless mode dan

wired mode.c. Dengan wireless mode memungkinkan Cool Case dibuat portable d. Ramah Lingkungan, tanpa menggunakan bahan pendingin Freon akan

tetapi menggunakan Thermistor Peltier.e. Daya listrik yang digunakan kecil, 13,7 Watt

5

Gambar 4. Model pemasangan Peltier dan Heatsink

1.2. Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dari pembuatan Cool Case ini sebagai berikut:

a. Merancang suatu lemari pendingin ramah lingkungan yang bebas dari gas Freon.

b. Selain bebas gas Freon, juga dapat dibawa kemana saja atau bersifat portable.

c. Memasarkan produk lemari pendingin yang berkonsep ramah lingkungan dan mudah dibawa kemana saja dengan daya yang rendah kepada konsumen.

d. Mendapatkan profit dari penjualan produk

1.3. Luaran yang diharapkan

Luaran yang diharapkan dari pembuatan dan produksi “Cool Case” ini adalah terciptanya suatu lemari pendingin yang multifungsi dan bebas dari gas Freon serta dapat dibawa kemana saja dengan daya yang rendah. Selain itu, menciptakan peluang usaha dengan prospek profit dari penjualan produk “Cool Case”.

1.4. Manfaat Program

Manfaat yang akan didapat dari Cool Case ini adalah sebagai berikut:

1. Terciptanya lemari pendingin yang dapat dibawa kemana saja dengan daya yang kecil

2. Turut serta dalam gerakan pengurangan efek pemanasan global karena “Cool Case” tidak menggunakan gas Freon

6

BAB 2ANALISA PASAR

2.1. Target atau Segmen Pasar yang Dituju

Segmen pasar terdiri dari 2 faktor :1. Faktor Geografis : Lingkungan Kampus Institut Teknologi Sepuluh

Nopember Surabaya2. Faktor Demografis

Usia : Semua usia Jenis Kelamin : Pria dan wanita Agama : Semua agama Profesi/hobi : Traveler, Pelajar/Mahasiswa/Karyawan yang kost,

Tenaga Medis, Pengendara Motor, Pedagang.Kebutuhan untuk menyimpan makanan atau minuman di dalam kondisi

dingin agar awet atau tahan lama dari pembusukan cukup tinggi. Kebanyakan orang Indonesia sangat gemar mengkonsumsi minuman dalam kondisi dingin apalagi saat kondisi cuaca sangat panas. Sementara tempat pendingin yang ada belum bisa dibawa kemana saja, sehingga menjadi repot ketika akan membawanya bepergian. Keberadaan bentuk kulkas portable kebanyakan masih diimpor dari luar negeri, menjadikan barang ini cukup langka dengan harga yang mahal. Oleh karena itu peluang untuk masuk di pemasaran kulkas portable ini cukup besar karena pesaing atau produk kompetitor sangat minim. Berdasarkan peluang tersebut, segmentasi pasar yang ingin kami tuju yang sesuai dengan produk ini adalah para traveler, tenaga medis, anak kost, dan profesi atau orang yang menekuni hobi tertentu lainnya yang membutuhkan tempat penyimpan dingin secara portable dengan daya listrik yang kecil.

Fenomena menggeliatnya sektor pariwisata di Indonesia telah menarik banyak traveler muda untuk bepergian, dengan adanya lemari pendingin portable akan melengkapi kebutuhan menyimpan makanan-minumannya dalam kondisi dingin. Tenaga medis yang bertugas di pedalaman daerah dapat terbantu membawa obat atau vaksinnya yang perlu kondisi dingin dengan “Cool Case” portable. Anak kost dengan budget minim yang tidak memungkinkan membeli kulkas dapat terbantu menyimpan makanan-minumannya secara dingin dengan daya listrik yang kecil, dan lain sebagainya.

2.2. Strategi Pemasaran2.2.1. Pengembangan produk

Membuat konstruksi atau desain lebih efisien dan menarik, dengan memberikan model yang bervariasi dan bahan yang lebih kuat. Penambahan volume atau tempat penyimpanan pada lemari pendingin yang lebih besar.

Tujuan yang ingin dicapai, agar konsumen tidak merasa bosan dengan desain yang cenderung monoton, juga untuk membuat produk ini kuat di segala pengaruh lingkungan dan untuk memberikan banyak pilihan ukuran dari praduk ini kepada konsumen sesuai kebutuhannya.

7

2.2.2. Pengembangan wilayah pemasaranMelakukan penjualan ke rumah - rumah, ke rumah makan,

penjualan ke komunitas traveler dan ke suatu pameran atau bazar di Surabaya. Wilayah pemasaran akan di perluas bukan hanya di Surabaya tetapi di seluruh kota - kota yang ada di Indonesia.

Tujuan yang ingin dicapai, untuk meningkatkan hasil penjualan.2.2.3. Kegiatan promosi

Kegiatan promosi produk “Cool Case” dipasarkan melalui dua media, yaitu:1. Offline

a. Dari mulut ke mulutPemasaran mulut ke mulut dilakukan dari penjual kepada beberapa konsumen. Salah satu contohnya yaitu ke teman-teman jurusan D3 Teknik Elektro yang kemudian dapat menyebar ke ranah yang luas, misal keluarga, teman, dan lain lain.

b. PameranMenjual produk “Cool Case” melalui berbagai pameran produk di Surabaya dan kota lainnya, semisal Jatim Fair, UKM Expo, dan lain sebagainya. Sasaran yang ditujukan adalah mereka yang aktif dan menyukai tantangan karena aktivitas mereka memerlukan berbagai macam pendukung, termasuk ketersediaan minuman.

c. Selebaran (Poster, flyer, brosur)Mendesain atribut pemasaran untuk mendukung penjualan, seperti kartu nama, banner, print ad, flyer, poster, sticker, dan packaging yang menarik. Selebaran ini bisa dititipkan di Cafe-Cafe, warung makan, lalu dibagikan saat Car Free Day, dan ditempelkan di tempat-tempat strategis lainnya. Poster dan selebaran juga dapat dibagikan pada pameran pameran yang diikuti.

2. Onlinea. Memperkenalkan produk “Cool Case” secara luas

menggunakan jejaring media sosial seperti: facebook, twitter, blog, Forum Jual Beli Online. Hal ini dapat dimaksimalkan mengingat branding online tidak memerlukan tenaga dan dana yang terlalu banyak, namun hasilnya dapat signifikan, tinggal mengolah kata kata yang dapat menarik para calon konsumen. Kami juga dapat memperkenalkan produk kami melalui broadcast message pada aplikasi blackberry massanger mengingat pengguna aplikasi tersebut cukup banyak. Selain itu kami juga dapat melakukan branding pada official account pada aplikasi line serta kami bisa spam pada comment pada aplikasi Instagram.

b. Membuat website resmi untuk membantu penjualan online “Cool Case”. Website ini dapat berfungsi pula sebagai katalog, serta berupa feedback agar bisnis kami dapat berkembang lebih baik kedepannya. Pembuatan website disini sangat penting

8

karena konsumen dapat mengetahui produk kita langsung, dalam artian kami memiliki gerai sendiri secara online. Sehingga calon konsumen dapat mengunjungi webste kami dan mengetahui produk kami secara lebih jelas dan lengkap.

9

BAB 3ANALISA INDUSTRI

3.1 Skala bisnis, tingkat pertumbuhan, dan proyeksi penjualan

3.1.1 Skala BisnisUntuk skala bisnis awal, kami memulainya dariskala mikro,

dikarenakan oleh modal yang sangat terbatas dan juga peralatan yang seadanya. Namun, sebagai bisnis awal sebagai UMKM kami dapat melakukan maneuver maneuver yang menyesuaikan pada pasaran. Selain itu kami juga dapat membangun kedekatan dengan masyarakat luas.

3.1.2 Tingkat PertumbuhanKami dapat membuat pertumbuhan bisnis kami melesat jika

mampu melakukan proses produksi, distribusi, marketing secara terstruktur. Hal ini menjadi tantangan bagi kami karena kami belum pernah melakukan ini sebelumnya.

3.1.2 Proyeksi PenjualanPada perencanaan awal kami akan membuat dua produk, satu

untuk branding, sedang yang lain dijual yang keuntungannya digunakan untu produksi ulang. Dari sini kami melakukan evaluasi bilamana dilanjutkan atau tudak.

3.2 Budaya PesaingIni yang menjadi salah satu kelebihan kami karena pesaing yang masih

sedikit. Kami dapat melakukan maneuver awal dengan leluasa juga inovasi yang lebih menggigit untuk lebih menarik pasar. Namun apabila kalangan industry memasuki bidang ini, itu merupaka tantangan tersendiri bagi kami yang harus diselesaikan.

3.3 Aspek Jangka Panjang

Kami berpikir bahwa aspek jangka panjang ini cukup baik mengingat semakin banyaknya orang Indonesia yang menyukai aktivitas bepergian. Dalam hal ini produk kami berfungsi banyak. Bisa sebagai penyimpan minuman, penyimpan obat obatan, dan lain sebagainya. Selain membuat produk ini kami juga berencana melakukan inovasi ke segala bidang.

10

BAB 4METODE PELAKSANAAN USAHA

3.1. Rencana Pelaksanaan Usaha Metode yang akan dilakukan diharapkan mampu membawa hasil yang

efektif dan optimal. Tahapan metode pelaksanaan tersebut adalah sebagai berikut

Gambar 5. Flowchart pelaksanaan usaha

Uraian pelaksanaan bisnis yang akan kami lakukan adalah sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan

11

Mulai

Tahap persiapan

Publikasi dan penjualan akhir

Evaluasi dan analisis profitabilitas

Evaluasi tahap

I

End

Perencanaan proses produksi

Survey bahan dan percobaan

Perencanaan desain awal

Pembuatan Produk

Publikasi dan penjualan tahap I

Pada tahap persiapan yaitu mencari informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan alat yang dibutuhkan, seperti bahan mana yang paling murah namun berkualitas dan sebagainya. Sumber bisa berasal dari berbagai hal baik studi literature maupun komparasi pada produk yang memiliki volume lebih besar. Selain itu kami melakukan identifikasi permasalahan pasar, merancang inovasi serta merencanakan plan plan yang dapat digunakan sebagai maneuver rencana alternatif.

2. Perencanaan Proses Produksi Untuk mempermudah pembuatan produk, kami berencana untuk bekerja sama dengan toko elektronik dalam hal supplier bahan utama. Hal tersebut bisa berlaku dengan catatan jika pesanan meningkat. Dilakukan survey bahan untuk mendapatkan supplier bahan yang murah dan berkualitas. Disini kami merencanakan pembuatan produk dengan material yang baik namun dengan harga yang relatif murah.

3. Survey Bahan dan Percobaan Tahap kedua kami akan melakukan uji coba pembuatan alat dari uji ketahanan produk maupun uji bahan pendingin. Dengan basis elektronika yang kami miliki, percobaan tidak akan memakan waktu yang lama. Untuk Survey bahan mudah dilakukan dikarenakan di Surabaya terdapat banyak toko elektronika yang menjual bahan dengan harga yang terjangkau namun dengan kualitas yang cukup baik. Dalam pengujian ini kami juga dapat menetukan bagaimana kualitas produk dan seberapa lama produk dapat bertahan.

4. Perencanaan desain awal Desain awal yang diaplikasikan pada produk merupakan brainstorming dari kami berdasarkan studi literatur dan analisis pasar. Tren yang sedang ada pada pasar, digunakan sebagai acuan untuk menentukan desain awal. Desain awal ini akan dijual pada publikasi dan penjualan tahap I untuk mengetahui respon pasar. Desain awal, masih dangat dimungkinkan berubah sesuai dengan saran konsumen pada penjualan tahap pertama. Desain menentukan peminatan konsumen tehadap produk kita sehingga poin ini cukup vital, namun sebagai anak muda kami cukup mampu menentukan tren mana yang sedang berkembang pada pasar yang diperkirakan akan laku.

5. Pembuatan Produk Apabila pembuatan alat berhasil maka kami akan memproduksinya dengan kualitas yang lebih baik. Pembuatan tiap produk diprediksi memakan waktu hanya 6 jam saat bahan sudah dilengkapi. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk produksi relatif singkat Untuk produk cool case ini kami membutuhkan beberapa komponen pendukung selain komponen utama.

Untuk pembuatan 1 buah cool caseNo. Nama Komponen Jumlah Komponen

1. Peltier 1 buah

2. Heat sink 1 buah

12

3. Alumunium foil 1 meter persegi

4. Power bank 1 buah

5. Kabel USB 1 baris

6. sterofoam 1 buah

Peralatan pendukungAlat-alat yang dibutuhkan untuk menunjang pembuatan produk cool case ini adalah :No. Nama Alat Jumlah

1. Solder 1 buah

2. Penyedot Timah 1 buah

3. Avometer 1 buah

4. Bor 1 buah

5. Alat ukur suhu 1 buah

6. Publikasi dan Penjualan Tahap I Telah dibahas di bagian sebelumnya mengenai publikasi kami baik dari fase awal maupun jangka panjangnya. Dengan penyediaan 3-5 produk yang kami tawarkan langsung ke konsumen maupun kami bawa pada pameran sekitar kami tentunya bisa mendapatkan beberapa pelanggan. Tiap produk juga kami beri kontak untuk pemesanan sesuai dengan keinginan konsumen. Apabila produk yang dilihat tidak sesuai dengan tren yang ada pada konsumen, dapat diatasi konsumen dengan langsung pesan ke tim CYB melalui kontak yang telah disediakan.

7. Evaluasi Tahap I Pada tahap ini kami akan mengevaluasi publikasi dan penjualan tahap I kami. Profit, dan jumlah barang akan kami analisa, apakah dapat menunjang indikator pada tujuan awal. Baik dari segi ekonomi, sosial dan lain-lain. Kemudian akan kami rumuskan publikasi dan penjualan tahap II atau kami akan mengulangi tahap I dengan strategi yang berbeda. karena kalau tim tidak mempertimbangkan hasil dari evaluasi.

8. Publikasi dan Penjualan akhir Apabila pada tahap evaluasi I kami telah menyimpulkan bahwa kami mampu untuk melanjutkan ke publikasi dan penjualan tahap II maka kami akan segera menjual barang jadi dengan skala yang lebih besar dikarenakan pemesanan yang sudah melampaui batas ekspektasi kami. Kami pun memiliki modal untuk menitipkan barang pada toko yang lebih besar dengan profit dan jumlah pemesanan per bulan yang tinggi.

9. Evaluasi dan Analisis Profitabilitas

13

Dengan tahap sebelumnya, publikasi dan penjualan tahap II yang skalanya lebih besar tentunya penanganan akan lebih sulit dan perlu diadakan evaluasi yang lebih mendalam. Selain itu, kami melakukan analisis profitabiitas untuk mengetahui ketercapaian target dan kesesuaian harga yang kami buat dengan kondisi pasar.Bpabila kami berhasil meningkatkan lagi maka kami akan segera merencanakan langkah selanjutnya yaitu mempertahankan harga dan menambah fitur pada produk kami.

14

BAB 5PERENCANAAN KEUANGAN

4.1. Anggaran Biaya Berikut adalah anggaran dana sebagai modal awal yang kami butuhkan untuk menjalankan usaha ini,

No Jenis Harga Total (Rp)1 Pembelian Barang Habis Pakai 220.0002 Peralatan Penunjang 620.0003 Akomodasi 490.0004 Lain- Lain 450.000Total 1.780.000

4.2. Proyeksi Biaya Usaha

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah kami lakukan, kami dapat

1. HPP (Harga Pokok Penjualan) = biaya habis pakai/total produksi

= Rp. 220.000,-/1

= Rp. 220.000,-

2. Harga Jual produk

= Rp. 350.000,-

3. Keuntungan Marginal = Harga Jual – HPP

= Rp. 400.000,- Rp. 220.000,-

= Rp. 180.000,-

4. Dari perhitungan keuntungan marginal dengan asumsi setiap bulan menjual 4 produk , maka Return of Invesment (ROI) adalah sebagai berikut.

ROI = (Keuntungan Marginal x 4 produk)

= Rp. 180.000,- x 4 = Rp. 720.000,-

Jadi, ROI dari bisnis ini dapat dicapai dengan membagi total semua modal awal (Rp. 1.780.000,-) dengan Keuntungan per bulan (Rp 720.000,-) = 2,473 = 2,5 bulan.

Profit yang kami targetkan adalah 80% dari modal awal tiap produk. Dengan profit yang tepat ini, bisa dimanfaatkan metode diskon yang dapat meningkatkan bargaining power dari produk.

15

BAB 6

SWOT

STRENGTH (KEKUATAN): sebutkan asset atau hal yang paling berharga dalam organisasi anda saat ini, berikan komentar seperlunya.

1. PORTABLE - Kemudahan karena produk ini dapat dibawa kemana saja dalam kondisi apa saja.

- selain itu menggunakan material yang berkualitas sehingga mematahkan kesan kesan selama ini bahwa portable itu mudah rusak.

2. COST - Menggunakan bahan bahan yang murah namun kuat.

- Karena pemain baru jadi kami bisa memainkan harga di pasaran.

3. EASY - Kemudahan dalam penggunaan.

- Kesederhanaan konsep membuatnya mudah dalam proses produksi.

- Perawatan barang yang relatif mudah

4. ECO FRIENDLY - Tidak menggunakan gas freon sebagai elemen pendinginnya membuat produk kami ramah lingkungan.

l

WEAKNESS (KELEMAHAN): sebutkan permasalahan utama yang timbul di dalam organisasi / perusahaan anda saat ini, berikan komentar seperlunya.

1. VOLUME - Kami belum dapat menentukan ukuran yang diinginkan oleh pasar.

2. FUND - Sebagai enterpreneur muda tentulah wajar memiliki masalah dalam hal pemodalan.

- Tim kami belum mampu mengelola keuangan secara rapi.

16

3. UNTESTED - Kami belum pernah menguji produk kami pada laboratorium.

OPPORTUNITIES (PELUANG): sebutkan kesempatan atau peluang yang datangnya dari luar organisasi yang mungkin dapat diraih oleh organisasi anda saat ini, berikan komentar seperlunya.

1. LESS COMPETITOR - Bisa dibilang jalan kami cukup sepi sehingga lebih mudah mendapatkan pasar, namun jika tidak hati hati dapat menjadi bumerang.

2. HIGH NEED - Lemari es sangatlah penting pada jaman ini, namun kami menyajikannya dalam produk yang berbeda yang ramah lingkungan.

THREATS (HAMBATAN): sebutkan ancaman atau hambatan yang datangnya dari luar organisasi yang mungkin dapat diraih oleh organisasi anda saat ini, berikan komentar seperlunya.

1. INDUSTRIAL INOVATION - Inovasi dari kompetitor yang telah memiliki nama adalah ancaman terbesar bagi kami karena mereka telah mendapatkan tempat di pasar.

17

BAB 7

STUDI KELAYAKAN

6.1. Kelayaan Produk

6.1.1. Keinginan atas produk :

Semua orang membutuhkan lemari pendingin bukan hanya sebagai mendinginkan bahan makanan tetapi mengawetkan barang yang lain. Contoh vaksin, ikan. Namun tak semua orang butuh lemari pendingin portable karena daya tamping lemari pendingin sedikit.

6.1.2. Permintaan atas produk :

Karena semua orang tidak membutuhkan lemari pendingin dalam bentuk portable sehingga permintaan produck kami tidak bisa di perhitungkan. Namun kami dapat menarik minat pasar dengan branding yang bagus di tambah dengan harga yang lebih murah. Selain itu kami juga menyediakan jasa untuk memberikan kemudahan bagi konsumen.

6.2. Kelayaan Industri dan Target Pasar

6.2.1. Kemenarikan Industri :

Pada lingkungan kami, lemari es tanpa freon masih cukup jarang digunakan karena harganya relatif mahal. Tren lingkungannya tidak mendukung. Oleh karenanya kami datang dengan inovasi baru. Selain itu kami datang dengan ukuran yang kecil yang dapat dibawa kemana saja.

Pada Cool Case terdapat beberapa komponen yaitu peltier, power bank, dan lain lain yang tersedia di pasaran sehingga mudah didapatkan.

6.2.2. Kemenarikan Target Pasar :

Target kami adalah lingkup kecil terlebih dahulu, misalnya perumahan, indekos, perkampungan. Kami bergerak dari rumah ke rumah untuk memasarkan produk kami. Selain itu kami dapat menawarkan pada pusat pusat keramaian.

Hal ini cukup efektif untuk menarik minat konsumen karena dapat bertatap muka dan mendapat respon langsung.

18

6.3. Kelayakan Organisasi

6.3.1. Kecakapan Organisasi

• Tim kami mampu secara organisasi dalam membuat pirantinya.

• Namun tim kami belum teruji secara praktis dalam hal pemasaran dan pengelolaan keuangan. Namun hal tersebut dapat dilatih.

• Yang paling penting adalah semangat enterpreneur.

6.3.2. Kecukupan Sumber Daya

• Tim kami terdiri dari 3 orang dengan latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Menurut kami ini adalah sebuah awal yang bagus dalam memulai sebuah bisnis.

• Dalam hal pemasaran kami kira kami telah mampu, baik itu marketing secara online maupun offline, walaupun di awal agak kikuk.

6.4. Kelayakan Finansial

6.4.1. Modal Awal Bisnis

• Untuk permulaan kami hanya dapat memproduksi satu hingga dua alat saja. Jika ingin memproduksi lagi kami harus mampu menjual semua barang kami. Produk pertama kami gunakan untuk sarana promosi, sedangkan produk kedua kami jual. Keuntungannya kami gunakan untuk memproduksi lebih banyak.

• Untuk keuntungan, kami mematok keuntungan sekitar 60% dari biaya produksi.

6.4.2. Performa Finansial dari Bisnis yang Sejenis

• Kompetitor kami yang memproduksi lemari pendingin portable cukup jarang sehingga untuk wilayah lokal bisa dikatakan sebagai pemain tunggal. Kami dapat merebut tempat di pasaran sebelum para competitor menjamur. Karena yang pertama kali merebut tempat di pasar memiliki kecenderungan untuk survive yang lebih besar.

• Menurut kami ide ini cukup menjanjikan prospek kedepannya, baik dari segi ekonomi maupun segi mental bagi kami selaku wirausahawan muda. Setelah berhasil memproduksi dan mejual produk kami, kami berencana untuk melebarkan sayap untuk membuat produk produk lagi yang lebih inovatif, dan pertama di pasaran, namun dibutuhkan.

6.4.3. Keseluruhan kemenarikan finansial dari bisnis yang diusulkan

19

• Ada beberapa faktor untuk memulai bisnis yang menjanjikan, yang paling ditekankan adalah modal, pertumbuhan bisnis, dan kondisi pasar. Sebagai mahasiswa yang merangkap sebagai wirausaha muda, untuk memulai bisnis kami tentunya memulai dari apa yang kami miliki. Sebagai mahasiswa tentunya kami memiliki dana awal yang terbatas untuk memulai bisnis ini. Selain itu kami juga belum berpengalaman di bisnis, yang dikhawatirkan akan mempengaruhi performa dan stabilitas bisnis kami. Kemudian adalah pasar. Pasar Indonesia yang cenderung moody menjadi permasalahan baru. Untuk itu kami akan terus mengevaluasi diri tehadap perkembangan pasar yang ada.

• Berdasarkan analisa kelayakan, sebagai inovator memang cukup sulit meyakinkan pasar, namun sebagai pemain tunggal kami bisa bebas berinovasi lebih. Selain itu kami dibekali dengan kemampuan elektronika yang cukup sehingga untuk tahap produksi bisa diatasi.

20

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Justifikasi Anggaran Kegiatan Biaya habis pakai No Jenis Dimensi Jumlah Harga

satuan (Rp)

Harga Total (Rp)

1 peltier buah 1 65.000 65.000 2 Heat sink buah 1 49.000 49.000 3 Alumunium foil Permeter 1 meter 3.000 3.000 4 Power bank buah 1 60.000 60.000 5 Kabel USB buah 1 18.000 18.000 6 sterofoam buah 1 25.000 25.000 Total biaya barang habis pakai 220.000 Peralatan Penunjang No Jenis Dimensi Jumlah Harga

Satuan (Rp)

Harga Total (Rp)

1 Solder+timah set 1 65.000 65.000 2 Bor alat 1 45.000 45.000 3 Multimeter Analog alat 1 120.000 120.000 4 Jack+kabel+termina

l set 2 32.500 65.000

5 Alat ukur suhu Alat 1 325.000 325.000Total biaya peralatan penunjang 620.000 Biaya akomodasi No Jenis Keterangan Jumlah Harga

Satuan (Rp)

Harga Total (Rp)

1 Biaya Transportasi Pembellian Alat ( Genteng, Toko Berkat Surabaya ), Penjualan dan promosi alat,

5 20.000 100.000

2 Biaya Komunikasi Telpon, email, Internet

3 50.000 150.000

3 Stand Pameran Di Acara Jatim fair,

3 80.000 240.000

21

UKM EXPO, Car free day

Total biaya Akomodasi 490.000

Biaya lain-lain No Jenis Keteran

gan Jumlah Harga

Satuan (Rp)

Harga Total (Rp)

1 Penggandaan Laporan

set 3 40.000 120.000

2 Poster+Web set 1 300.000 300.000 3 Administrasi

dan Print Laporan kerja

1 30.000 30.000

Total biaya Lain-lain 450.000 Total Keseluruhan Biaya 1.780.000

22