makalah piracy

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembajakan merupakan suatu yang lumrah dinegara kita, beberapa produk bajakan seperti software, VCD/DVD lagu, film, MP3, buku, dll., dapat dengan mudah kita mendapatkannya, penjualnya pun terkesan sangat bebas dan terang-terangan. Dalam kesempatan ini saya akan membahas tentang pembajakan software yang sudh kita ketahui menjadi hal yang biasa sekali di negeri kita dan umumnya dilakukan tanpa merasa bersalah. Bukan apa- apa, di satu sisi hal ini disebabkan karena masih minimnya kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai hak dan kekayaan intelektual yang terdapat pada setiap software yang digunakan. Di sisi lain, harga-harga software propriatery tersebut bisa dikatakan diluar jangkauan kebanyakan pengguna di indonesia. Bagi kita pun, rasanya seperti sudah sangat biasa kita menemukan betapa sofware-software tersebut ataupun dalam bentuk collection yang dijual hanya dengan harga yang berkisar antara lima hingga beberapa puluh ribu rupiah di toko- toko komputer, ataupun perlengkapan aksesorisnya. Permasalahan yang cukup menggelitik adalah kenyataan bahwa penggunaan software bajakan ini tidak hanya melingkupi publik secara umum saja, namun pula mencakup kalangan korporat, pemerintahan atau bahkan 1

Transcript of makalah piracy

Page 1: makalah piracy

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembajakan merupakan suatu yang lumrah dinegara kita, beberapa produk

bajakan seperti software, VCD/DVD lagu, film, MP3, buku, dll., dapat dengan

mudah kita mendapatkannya, penjualnya pun terkesan sangat bebas dan terang-

terangan. Dalam kesempatan ini saya akan membahas tentang pembajakan

software yang sudh kita ketahui menjadi hal yang biasa sekali di negeri kita dan

umumnya dilakukan tanpa merasa bersalah. Bukan apa-apa, di satu sisi hal ini

disebabkan karena masih minimnya kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai hak

dan kekayaan intelektual yang terdapat pada setiap software yang digunakan. Di

sisi lain, harga-harga software propriatery tersebut bisa dikatakan diluar

jangkauan kebanyakan pengguna di indonesia. Bagi kita pun, rasanya seperti

sudah sangat biasa kita menemukan betapa sofware-software tersebut ataupun

dalam bentuk collection yang dijual hanya dengan harga yang berkisar antara lima

hingga beberapa puluh ribu rupiah di toko-toko komputer, ataupun perlengkapan

aksesorisnya.

Permasalahan yang cukup menggelitik adalah kenyataan bahwa penggunaan

software bajakan ini tidak hanya melingkupi publik secara umum saja, namun

pula mencakup kalangan korporat, pemerintahan atau bahkan para penegak

hukum-nya sendiri pun bisa dikatakan belum bisa benar-benar dikatakan bersih

dari penggunaan software bajakan. Proses pemberantasannya barangkali akan

mengalami banyak hambatan.

1.2. Rumusan Masalah

Penjelasan tentang hak cipta Software seperti apa dalam dunia TI?

Apa saja istilah-istilah dalam kasus pembajakan software TI?

Apa penyebab pembajakan software dalam dunia TI?

Apa saja peranan software?

Apa saja solusi yg diberikan terhadap kasus pembajakan software?

1

Page 2: makalah piracy

1.3. Tujuan

 Untuk memahami seperti apa itu hak cipta software

 Sebagai pengetahuan tentang definisi dan istilah pembajakan software

 Untuk mengetahui penyebab pembajakan software

Untuk mengetahui peranan software

Untuk mencari solusi terhadap kasus pembajakan software

1.4. Manfaat

Dapat mengetahui tentang hak cipta software

Dapat mengetahui dimana point-point yang penting dlam pelanggaran

pembajakan software

Dapat mengetahui motif yg ada dalam kasus pembajakan software

Dapat mengetahui peranan yang ada dalam hal software

2

Page 3: makalah piracy

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Hak Cipta Sofware

Hak cipta software adalah kepemilikan atau perlindungan atas suatu

intelektual property (produk yang dihasilkan dari kretivitas seseorang yang

memiliki nilai jual.) biasanya perlindungan itu barupa perlindungan hukum.

Mengapa dikatakan demikian? Karena hak cipta tersebut diatur oleh undang-

undang atau peraturan pemerintah. Perlindungan terhadap intelektual property

adalah melindungi hasil kreativitas sesesorang. Contohnya jika kita membeli

novel, sebenarnya kita membeli fisik buku saja tetapi bukan ide ceritanya,

penyajiannya, hasil karyanya. Kita boleh saja menjual buku itu atau memberikan

buku itu kepeda orang lain. Tetapi tidak boleh menggandakan dan menjual.

Hak cipta diberikan pada pemilik dari karya asli yang dilindungi hukum

setelah karya itu diciptakan atau dibuat. Di Indonesia hak cipta dijelaskan sebagai

hak yang diberikan untuk pencipta suatu karya untuk mengontrol atas penggunaan

dari ciptaanya.ciptaan-ciptaan atau karya yang dihasilkan tersebut termasuk buku-

buku, program-program komputer, karya-karya drama, rekaman suara, dan film.

Hak cipta memberi hak bagi pemiliknya untuk:

1. Membuat copy dari hasil ciptaanya.

2. Menyebarluaskan hasil ciptaanya.

3. Mempertunjukan hasil ciptaanya didepan umum

4. Menjual hasil ciptaannya agar dapat di konsumsi oleh orang lain.

Undang-undang pengaturan atas hak cipta terdapat dalam UU nomor 19

tahun 2002 tentang hak cipta. Karya yang bias mendapatkan hak cipta menurut

undang-undang pun baaneka macamnya dan bentuknya. Program komputer,

ceramah, pampfhlet, tarian, lagu, terjamahan dan peta. Adalah beberapa contoh

saja dari jenis hasil ciptaan seseorang yang dilindungi. Semua ciptaan yang sudah

berhak cipta tersebut tidak boleh diperbanyak atau digandakan tanpa seijin dari

pemiliknya yang mempunyai wewenang hak cipta dari karyanya tersebut.

3

Page 4: makalah piracy

Masalah-masalah yang timbul sehubungan dengan adanya copyright ini

sangat marak belakangan ini. Hal itu dikarenakan makin banyaknya jaringan

internet, jaringan computer. Kemampuan computer dalam menggandakan dan

mencetak ditambah dengan kemampuan internet dalam memberikan informasi

menjadikan proses penggandaan menjadi lebih mudah. Faktor-faktor yang

menyebabkan maraknya penggandaan adalah

Format seperti MP3 dapat diperbanyak dan disimpan dengan ukuran yang

kecil

Pengubahan bentuk format dari yang tidak digital menjadi digital sangat

mudah, dengan adanya scanner.

Harga alat-alat penyimpanan informasi dalam bentuk digital harganya relative

murah

Adanya kemudahan dalam pengambilan materi dari internet.

Karena banyaknya pelanggaran yang terjadi, maka upaya perlindungan hak cipta

selain perlindungan hukum dilakukan oleh produsen karya.contohnya dalam

industri software dan hardware dilakukan cara seperti barikut:

1. Pembeli software harus memasang suatu hardware pada computer, untuk

menjalankan software tersebut dan memastikan bahwa software yang dibeli

hanya dijalankan pada 1mesin saja.

2. Memasang copy protection pada disket, sehingga software tidak dapat dicopy.

3. Watermarking menyisipkan watermark pada intelektual property multimedia.

Pembajakan software secara illegal banyak dilakukan di Indonesia baik dalam

perusahaan kecil atau besar.dalam UU hak cipta yang baru, pelaku pembajakan

software bias dikenai sanksi paling berat 5 tahun penjara atau denda Rp. 500 juta.

Untuk menghindari adanya kejahatan pembajakan ini maka diperlukan

kesadaran masyarakat akan hukum hak cipta.

2.2. Pengertian Pembajakan software

Pembajakan piranti lunak atau yang lebih dikenal dengan istilah software di

Indonesia saat ini sudah sangat memperihatikan sekali. Dengan mudahnya

software-software bisa didapatkan saat ini. Mulai dari dijual secara terbuka di

4

Page 5: makalah piracy

pusat-pusat perbelanjaan (mall), pusat penjualan komputer, internet sampai pada

pedagang kaki lima dipinggir-pingir jalan.

Sebagai bangsa Indonesia merasa malu dengan predikat yang disandang

oleh bangsa ini, dimana negara kita ini termasuk sebagai salah satu negara yang

memiliki predikat buruk berkaitan pembajakan software. Sampai-sampai

terkadang software baru yang belum resmi diluncurkan di negara asalnya, tetapi di

negara kita versi bajakannya (full verision) sudah beredar dan dapat dibeli dengan

harga yang relatif murah, yaitu antara Rp. 20.000 s/d Rp. 25.000,- per CD.

Dari 108 negara yang disurvei International Data Corp (IDC), tercatat ada

67 negara yang tingkat pembajakannya turun dengan kisaran 1-7 persen.

Penurunan paling tajam diraih Rusia, sementara 11 negara lainnya tingkat

pembajakannya naik. Sisanya tercatat tidak mengalami perubahan (prosentasenya

tetap). Rata-rata tingkat pembajakan secara global meningkat menjadi 38% pada

2007, sementara pada 2006 hanya 35%. Demikian halnya dengan nilai kerugian

yang secara global meningkat dari US$ 40 miliar pada 2006 menjadi US$ 48

miliar pada 2007. Armenia didaulat sebagai negara dengan tingkat pembajakan

terbesar dengan prosentase 93%, menyusul Armenia, Bangladesh dan Azerbaijan

dengan prosentase 92%. Di lain sisi, negara adidaya Amerika Serikat (AS) tercatat

sebagai negara yang tingkat pembajakannya paling rendah dengan presentase

20%.

Berikut daftar lengkap 5 negara pembajak terbesar:

1. Armenia (93%)

2. Bangladesh (92%)

3. Azerbaizan (92%)

4. Moldova (92%)

5. Zimbabwe (91%)

Daftar lengkap 5 negara pembajak terendah:

1. Amerika Serikat (20%)

2. Luxemburg (21%)

3. New Zeland (22%)

4. Jepang (23%)

5

Page 6: makalah piracy

5. Austria (25%)

Indonesia menduduki peringkat ke 12 dari 108 negara dalam hasil studi

internasional data perusahaan tentang pembajakan software atau piranti lunak di

dunia. “Posisi 12 ini menunjukan bahwa pembajakan software di Indonesia

telah mengalami penurunan sebanyak satu persen,” kata Donni A.Sheyoputra

perwakilan bussiness software alliance di Indonesia saat konferensi pers seusai

pembukaan seminar tentang pembajakan software di kantor U.S Foreign

Commercial Service di Gedung Metropolitan II Jakarta.

Sebelumnya Indonesia menduduki posisi delapan, yang artinya Indonesia

adalah 10 besar negara pembajak software di dunia. Turunnya tingkat pembajakan

software di Indonesia pada tahun 2007 lalu paling tidak telah meningkatkan

kepercayaan investor asing untuk kembali menanamkan modalnya di Indonesia.

“Sebelumnya jumlah kerugian akibat pembajakan di Indonesia mencapai US$ 411

juta. Sebab pada tahun 2007 84 persen software di Indonesia bajakan,” kata

Donni. Sementara itu wakil Duta Besar Amerika John A. Heffrern dalam

pidatonya menyatakan di tingkat global kerugian akibat pembajakan mencapai

US$ 500 miliar. “Dalam bidang software, kerugian akibat pembajakan mencapai

ratusan juta dollar,” kata John.

Dia juga menegaskan pembajakan hak kekayaan interlektual dalam bidang

apapun membawa dampak serius bagi iklim investasi, perekonomian dan industri.

Jenis-jenis Pembajakan Software yang Sering Dilakukan.

2.2.1. Hardisk Loading

Jenis pembajakan software yang tergolong pada Hardisk Loading adalah

pembajakan software yang biasanya dilakukan oleh para penjual komputer yang

tidak memiliki lisensi untuk komputer yang dijualnya, tetapi software-software

tersebut dipasang (install) pada komputer yang dibeli oleh pelangganya sebagai

“bonus”. Hal ini banyak terjadi pada perangkat komputer yang dijual secara

terpisah dengan software (terutama untuk system operasinya). Pada umumnya ini

dilakukan oleh para penjual komputer rakitan atau komputer “jangkrik” (Clone

Computer).

6

Page 7: makalah piracy

2.2.2. Under Licensing

Jenis pembajakan software yang tergolong pada Under Licensing adalah

pembajakan software yang biasanya dilakukan oleh perusahaan yang

mendaftarkan lisensi untuk sejumlah tertentu, tetapi pada kenyataanya software

tersebut dipasang (install) untuk jumlah yang berbeda dengan lisensi yang

dimilikinya (bisanya dipasang lebih banyak dari jumlah lisensi yang dimiliki

perusahaan tersebut. Misalnya, suatu perusahaan perminyakan dengan nama “PT.

Perusahaan Perminyakan” membeli lisensi produk AutoCAD dari perusahaan

Autodesk. Perusahan tersebut membeli lisensi produk AutoCAD untuk 25 unit

komputer diperusahaannya yang mempergunakan software AutoCAD sebagai

aplikasi yang digunakan untuk menangani kebutuhan pekerjaan pada bidang

perminyakan. Pada kenyataanya, “PT. Perusahaan Perminyakan” tersebut

memiliki lebih dari 25 unit komputer yang menggunakan software AutoCAD,

misalnya ada 40 unit komputer. “PT. Perusahaan Perminyakan” tersebut

telahymelakukan pelanggaran Hak Cipta (Pembajakan software) dengan kategori

Under Licensing untuk 15 unit computer yang dugunakan, yaitu dengan

menggunakan software AutoCAD tanpa lisensi yang asli dari AutoDesk.

2.2.3. Conterfeiting

Jenis pembajakan software yang tergolong pada Conterfeiting adalah pembajakan

software yang biasanya dilakukan oleh perusahaan pembuat software-software

bajakan dengan cara memalsukan kemasan produk (Packaging) yang dibuat

sedemikian rupa mirip sekali dengan produk aslinya. Seperti CD Installer, Manual

Book, Dus (Packaging), dll.

2.2.4. Mischanneling

Jenis pembajakan software yang tergolong pada Mischanneling adalah

pembajakan software yang biasanya dilakukan oleh suatu institusi yan menjualnya

produknya ke institusi lain dengan harga yang relatif lebih murah, dengan harapan

institusi tersebut mendapatkan keuntungan lebih (revenue) dari hasil penjuala

software tersebut. Sebagai contoh misalnya Kampus BSI, bekerjasama dengan

pihak Microsoft Indonesia untuk membeli lisensi produk Microsoft (Misalnya :

Microsoft Windows Server 2003 = 10 Lisensi, Microsoft Windows XP

7

Page 8: makalah piracy

Profesional = 100 Lisensi dan Minrosoft Office 2003 Enterprise Editions = 100

Lisensi). Karena Kampus Bina Sarana Informatika merupakan salah satu

instrukusi pendidikan (kampus), maka pihak Kampus Bina Sarana Informatika

mendapatkan harga khusus dari Microsoft Indonesia untuk pembelian lisensi

(Academic License) atau bisa disebut Microsoft Volume License (MVL).

Katakanlah untuk pembelian lisensi produk Microsoft Windows XP Profesional,

Kampus Bina Sarana Informatika hanya membayar sebesar $ 2 / Lisensi.

Kemudian untuk mendapatkan untung, melalui koperasi mahasiswa atau koperasi

karyawannya pihak Kampus BSI menjual ke suatu perusahan software Windows

XP Profesional berikut dengan lisensinya ke perusahan lain. Sebut saja

perusahaan itu adalah “PT. Perusahan Lain”. Pihak Kampus BSI menjual software

tersebut dengan harga $ 5 / Lisensi. Padahal secara resmi kalau pihak “PT.

Perusahan Lain” untuk membeli satu lisensi produk software Microsoft Windows

XP Profesional harus membayar $ 8 / Lisensi.

2.2.5. End user copying

Jenis pembajakan software yang tergolong pada End user copying adalah

pembajakan software yang biasanya dilakukan oleh sesorang atau institusi yang

memiliki 1 (satu) buah lisensi suatu produk software, tetapi software tersebiut

dipasang (install) pada sejumlah komputer.

2.2.6. Internet

Jenis pembajakan software banyak dilakukan dengan menggunakan media

internet untuk menjual atau menyebarluaskan produk yang tidak resmi (bajakan),

seperti : software, lagu (musik), film (video), buku, dll dengan tujuan untuk

mendapatkan keuntungan (bisnis).

2.3. Penyebab Pembajakan Software

Tidak bisa kita pungkiri, hidup di era globalisasi dengan kehidupan yang

serba modern serba digital kita tidak bisa lepas dari alat-alat teknologi yang serba

modern, sebut saja komputer. Komputer di era yang serba modern ini memiliki

peranan-peranan yang penting untuk membantu kegiatan kita sehari-hari dalam

menyelasaikan tugas-tugas yang dibuat dengan menggunakan teknologi digital.

8

Page 9: makalah piracy

Di negara kita Indonesia, banyak sekali pengguna komputer, seperti pelajar,

pekerja kantoran, bahkan ibu-ibu rumah tangga pun tidak lepas dari komputer.

Komputer dalam menjalankan perananya, membutuhkan perangkat software

(perangkat lunak) agar dapat dijalankan oleh penggunanya, apa itu software?

Pengertian Software komputer adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan

dan diatur oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat

berupa program atau instruksi yang akan menjalankan suatu perintah. Melalui

sofware atau perangkat lunak inilah suatu komputer dapat menjalankan suatu

perintah.

2.4. Peranan software

Sangatlah penting bagi para pengguna komputer, software di negara kita

bervariasi, dari yang asli sampai yang palsu, dari yang bayar sampai yang gratis,

beraneka macam pilihan diberikan kepada pengguna komputer untuk bebas

memilih mana yang ingin mereka butuhkan, tetapi tidak bisa kita pungkiri pula

bahwa apa yang asli itu biasanya identik dengan harga yang mahal, sedangkan

yang palsu tentu kebalikan dari yang asli dari sisi harganya yang lebih murah, ada

yang gratis kenapa harus yang berbayar, itulah opini-opini yang sering muncul di

masyarakat kita, tentunya kita bisa mengetahui bahwa yang palsu tentu ada unsur

penjiplakan dari yang asli atau sering disebut pembajakan, apa itu pembajakan?

menurut BSA (Business Software Alliance) Pembajakan piranti lunak adalah

penyalinan atau penyebaran secara tidak sah atas piranti lunak yang dilindungi

undang-undang. Hal ini dapat dilakukan dengan penyalinan, pengunduhan,

sharing, penjualan, atau penginstallan beberapa salinan ke komputer personal atau

kerja. Pembajakan menjadi hal yang sudah tidak tabu lagi bagi pengguna

komputer di negeri kita ini, karena banyaknya permintaan software maka semakin

banyak pula pembajakan untuk memenuhi kebutuhan para pengguna komputer,

walaupun ada juga pengguna komputer yang menggunakan software yang asli.

Banyaknya pengguna komputer yang didominasi oleh semua kalangan masyarakat

di negara kita, menyebabkan komputer menjadi barang yang sudah tidak asing

lagi di masyarakat kita.

9

Page 10: makalah piracy

Oleh karena itu, dalam memenuhi kebutuhan untuk menggunakan komputer

banyak masyarakat kita membeli software bajakan, kenapa? karena harga

software yang asli yang begitu mahal Untuk perbandingan, harga lisensi Windows

98 adalah 200 dolar AS, sedangkan software bajakan dapat kita beli hanya dengan

harga Rp. 10.000 saja. Andaikata di sebuah kantor mempunyai 20 buah komputer

yang menggunakan windows 98, maka biaya yang harus dikeluarkan sebesar 4000

dolar AS atau senilai hampir 40 juta rupiah. Itu hanya untuk sistem operasinya

saja, belum termasuk program-program aplikasi lainnya, itulah penyebab

mengapa banyak masyarakat kita menggunakan software bajakan, disamping

harganya yang jauh relatif murah, hasil dari produk bajakan pun akan berfungsi

sebagaimana mestinya yang asli. Untuk memenuhi kebutuhan hidup saja susah,

jika diharuskan membeli software yang sebegitu mahalnya, mungkin masyarakat

di negara kita ini tidak akan maju dalam bidang teknologi khususnya komputer,

yang memerlukan biaya yang sangat mahal untuk dapat membelinya.

Mungkin jika negara kita ini sudah mapan, tingkat ekonomi di masyarakat

sudah tinggi, tidak ada kemiskinan, penggunaan software yang asli bisa

diharuskan untuk memenuhi kebutuhan penggunaan komputer tersebut, sehingga

tidak ada lagi pembajakan-pembajakan di negara kita tercinta, dengan begitu

kehidupan masyarakat kita ini menjadi semakin menghargai ciptaan-ciptaan orang

dengan tidak membajaknya. Posisi indonesia kini berada di urutan kedelapan

negara dengan tingkat pembajakan tertinggi di dunia. Pasar komputer di

Indonesia boleh jadi begitu bergairah. Tahun ini saja diprediksi akan ada sekitar 5

juta unit komputer yang bakal diserap pasar.

Masalahnya, semakin tingginya angka penetrasi komputer rupanya

berdampak pula pada angka pembajakan peranti lunak. Berdasarkan riset IDC dan

Business Software Alliance (BSA), pada 2009, angka pembajakan perangkat

lunak di Indonesia kembali naik. Pembajakan peranti lunak di sini dibatasi dalam

hal penginstalan peranti lunak tanpa lisensi pada komputer pribadi. Pada 2008,

persentase pembajakan peranti lunak di Indonesia mencapai 85 persen.

“Artinya, dari 100 komputer, ditemukan 85 komputer yang menginstal software

tanpa lisensi,” kata Donny A. Sheyoputra, perwakilan BSA, di Jakarta pada

10

Page 11: makalah piracy

pekan lalu. Pada” 2009, angka itu mening-kat lagi. Persentasenya mencapai 85

persen. Posisi Indonesia kini berada di urutan kedelapan negara dengan tingkat

pembajakan tertinggi di dunia. Urutan pertama ditempati Georgia, dengan

persentase 95 persen. Padahal angka pembajakan di Asia-Pasifik justru menurun.

BSA dan IDC menemukan bahwa persentase pembajakan pada 2009 turun

menjadi 59 persen dari 61 persen pada 2008. Peningkatan angka pembajakan ini

memang terjadi di 19 negara, dari 111 negara yang disurvei oleh IDC dan BSA.

Indonesia termasuk di antaranya. Meski jumlahnya sedikit, peningkatan di 19

negara malah ikut mendongkrak persentase pembajakan secara global.Sementara

pada 2008 persentase pembajakan 41 persen, pada 2009 justin naik menjadi 43

persen. “Ini dipicu oleh kenaikan yang tinggi pada empat negara yang termasuk

pasar komputer terbesar, yaitu Brasil, India, dan Cina,” kata Donny. Peningkaian

pembajakan Indonesia ini, menurut Donny, adalah hal yang memprihatinkan.

Apalagi bila ditilik angka kerugian yang diderita para pengembang peranti lunak

yang sangat besar bila dibanding pada 2008.

Sementara pada 2008 nilai kerugian yang dialami sekitar USS 544 ribu,

pada 2009 angkanya meloncat ke USS 886 ribu, “ini wajar karena bukan cuma

jumlah komputer yang naik, tapi juga jumlah software bertambah, sehingga nilai

kerugian juga meningkat,” kala Donny. Menghadapi persoalan ini Jeffrey J.

Haixlee, Vice President and Regional Director IDC Asia-Pasifik, menyarankan

pemerintah Indonesia agar meningkatkan perhatian publik soal pembajakan.

“Konsumen harus disadarkan soal pentingnya penggunaan software asli,” katanya

melalui sambungan telepon internasional dari Singapura. Adapun Donny

mengatakan kenaikan angka pembajakan memang tak bisa dilepaskan dari angka

penetrasi komputer ke pasar. Selain itu, ia menilai, selama masih ada banyak pusat

penjualan peranti lunak bajakan, selama itu maka pembajakan tak bisa diberantas.

”Pusat-pusat belanja sebaiknya mengingatkan tenant-nya untuk tidak menjual

barang-barang bajakan karena itu sama saja dengan membiarkan orang

membuka gerai narkoba yang memang dilarang,” kata Donny.

11

Page 12: makalah piracy

2.5. Solusi Terhadap Pembajakan Software

Pembajakan sofware yang marak terjadi pada saat ini bukan hanya membuat

produsen pembuat software mengalami kerugian tetapi juga bangsa Indonesia ikut

merasakan dampaknya. Secara langsung pembajakan software merugikan

perusahaan pembuatnya, di saat yang bersamaan negara asal pembuat software

tersebut memberikan peringatan keras terhadap bangsa Indonesia. Mereka

mengancam apabila bangsa Indonesia terus melakukan pembajakan software

maka mereka akan mengeluarkan sanksi ekonomi berupa pencekalan produk-

produk asal Indonesia. Hal ini sangat berdampak besar bagi perekonomian

Indonesia untuk ke depannya karena sebagian besar produk Indonesia di ekspor ke

sana. Seharusnya pemerintah Indonesia memberikan hukuman yang lebih berat

dan lebih tegas lagi kepada siapa saja yang melakukan pembajakan, baik dalam

bentuk software maupun hardware. Karena itu perbuatan tersebut sangat membuat

nama Indonesia menjadi jelek karena menjadi negara pencontek negara lain dan

tidak memiliki kreasi tersendiri. Apa salahnya bila bangsa Indonesia membeli

software yang asli atau yang original, hal tersebut tentu membantu Indonesia

dalam biaya pendapatan juga pengangkatan nama baik bagi Indonesia sendiri.

Semoga pemerintah lebih cepat bertindak agar hal tersebut tidak terulang lagi.

Cara mencegah yang paling mudah adalah bagi pihak pemilik atas software

original sebaiknya melisensi atas barang yang mereka jual. Lebih diupdate lagi

atas software, contohnya setiap orang yang ingin membajak software tersebut

dapat terlihat oleh pemilik software asli. Bagi pengguna yang pintar janganlah

membeli software bajakan tersebut, memang terlihat mudah tapi dampak jangka

panjang terhadap software bajakan tersebut dapat merugikan kita sendiri. Carilah

software di open source yang mirip software yang diinginkan bukan hanya murah,

bahkan kita bisa mendapatkan software tersebut secara gratis.

BABIII

12

Page 13: makalah piracy

PENUTUP

 KESIMPULAN 

Pembajakan software (software piracy) merupakan tindakan yang melanggar

hukum terutama UU terkait IT dan tidak etis dilakukan karena mengakibatkan

kerugian yang besar bagi pengusaha software dan bertindak untuk kepentingan

pribadi.

dengan kode etik dalam penggunaan perangkat software, di harapkan dapat

menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam memanfaatkan serta

menerapkanya, agar tidak ada pihak yang merasa di rugikan.

SARAN

Sebaiknya pemerintah lebih tegas lagi dalam menindak lanjuti pelanggar hak

cipta TI terutama pembajakan yang semakin marak di Indonesia.

Sebaiknya setelah membaca makalah ini pembaca dapat menghargai hak cipta

TI dan tidak lagi menggunakan barang- barang bajakan.

DAFTAR PUSTAKA

13

Page 14: makalah piracy

http://blog-artikel-menarik.blogspot.com/2008/05/5-negara-pembajak-software-

terbesar.html

http://artikelindonesia.com/penyebab-pembajakan-software.html

www.wahyudi.or.id/download/pembajakan_software.pdfMenjaga Anda Teknologi: Pedoman Praktis Keamanan Informasi Pendidikan Elektronik   ( http://nces.ed.gov/pubsearch/pubsinfo.asp?pubid=98297 ) http://alfa1412.multiply.com

14