Makalah Penyembuhan Alternatif dan Komplementer

download Makalah Penyembuhan Alternatif dan Komplementer

of 32

description

Modalitas penyembuhan alternatif dan komplementer

Transcript of Makalah Penyembuhan Alternatif dan Komplementer

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangBeberapa pengobatan komplementer dan alternatif berkembang dari praktek yang diwariskan turun temurun. Masyarakat dahulu mengembangkan pendapat atau teorinya masing-masing tentang penyakit dan praktek untuk menyembuhkan penyakit Di Cina, pengobatan tradisional berkembang pada jaman kaisar Fu Hsi (th 2.800 SM) yang mencanangkan filosofi tentang Yin dan Yang dari alam, Kaisar Shen Nung (2.700 SM) yang mengembangkan pengobatan dengan herbal dan akupuntur; dan Kaisar Huang Ti (2.600 SM) yaitu pengarang teks kedokteran kuno Nei Ching (Kitab dasar kedokteran Cina) yang sangat terkenal hingga saat ini 2,5. Dua unsur dasar yang ada di alam adalah Yang (unsur laki-laki) dan Yin (unsur wanita). Kesehatan merupakan keseimbangan dari kedua hal tersebut sementara energi yang menggerakkan tubuh disebut Qi. Diagnosis dikembangkan dengan mempelajari jenis denyut nadi dan warna lidah. Walaupun saat ini pengobatan komplementer dan alternatif digeser tempatnya oleh pengobatan konvensional yang berkembang sangat pesat melalui penelitian ilmiah, namun pengobatan ini masih mendapat tempat dalam masyarakat terutama mereka yang memiliki masalah penyakit kronis dan tidak puas dengan pengobatan konvensional yang ada.

B. Tujuan Pembelajaran Mahasiswa dapat mengetahui pengertian modalitas penyembuhan dan komplementer. Mahasiswa dapat mengetahui macam macam penyembuhan. Mahasiswa dapat mengetahui contoh penyembuhan komplementer.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. DefinisiAlternatif modalitas / komplementer telah didefinisikan sebagai teknik pengobatan yang tujuan adalah untuk membangkitkan penyembuhan, dengan mempertimbangkan hubungan tubuh-pikiran-jiwa dari setiap individu ( Dossey, 1995 ). Penggunaan kata 'alternatif' menjadi populer pada 1990-an ketika pengobatan holistik dianggap sebagai bidang yang baru muncul. Kemudian, pengobatan 'alternatif' berarti praktek dan penyembuhan teknik yang umumnya tidak diajarkan di sekolah kedokteran ( Eisenberg, dkk, 1993 ), dengan demikian, alternatif pandangan yang berlaku. Selanjutnya, penggunaan kata 'alternatif' tersirat bahwa teknik-teknik tertentu yang digunakan bukan dari yang direkomendasikan, perawatan biomedis. Kata 'pelengkap' mendapatkan popularitas di lapangan menyampaikan gagasan bahwa modalitas atau teknik dapat digunakan untuk melengkapi dan meningkatkan perawatan biomedis. Menurut WHO (World Health Organization),Pengobatan komplementeradalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan, sehingga untuk Indonesia jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun temurun pada suatu negara. Tetapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa dikategorikan sebagai pengobatan komplementer.Pembentukan dan penamaan National Institutes of Health (NIH) Kantor Pengobatan Alternatif pada tahun 1992 mencerminkan definisi ini. Seiring waktu, bagaimanapun, menjadi jelas bahwa definisi tersebut tidak memadai karena banyak modalitas dibawa ke dalam kurikulum sekolah kedokteran, diajarkan sebagai metode yang sah perawatan, dan dimasukkan dalam praktek medis ( Wetzel, Eisenberg, & Kaptchuk, 1998 ) . Selanjutnya, penggunaan kata 'alternatif' tersirat bahwa teknik-teknik tertentu yang digunakan bukan dari yang direkomendasikan, perawatan biomedis. Kata 'pelengkap' mendapatkan popularitas di lapangan menyampaikan gagasan bahwa modalitas atau teknik dapat digunakan untuk melengkapi dan meningkatkan perawatan biomedis. Dengan demikian, cabang praktek berganti nama menjadi 'CAM', pengobatan komplementer dan alternatif, dan ketika kantor NIH diangkat ke pusat, itu juga diganti sebagai Pusat Nasional untuk Pelengkap dan Pengobatan Alternatif (NCCAM). Menurut NCCAM factsheet, CAM mengacu pada filosofi penyembuhan dan pendekatan pengobatan Barat tidak biasa digunakan, menerima, belajar, memahami, atau membuat tersedia ( NCCAM, 2001 )Pembentukan dan penamaan National Institutes of Health (NIH) Kantor Pengobatan Alternatif pada tahun 1992 mencerminkan definisi ini. Seiring waktu, bagaimanapun, menjadi jelas bahwa definisi tersebut tidak memadai karena banyak modalitas dibawa ke dalam kurikulum sekolah kedokteran, diajarkan sebagai metode yang sah perawatan, dan dimasukkan dalam praktek medis ( Wetzel, Eisenberg, & Kaptchuk, 1998 ) . Selanjutnya, penggunaan kata 'alternatif' tersirat bahwa teknik-teknik tertentu yang digunakan bukan dari yang direkomendasikan, perawatan biomedis. Kata 'pelengkap' mendapatkan popularitas di lapangan menyampaikan gagasan bahwa modalitas atau teknik dapat digunakan untuk melengkapi dan meningkatkan perawatan biomedis. Dengan demikian, cabang praktek berganti nama menjadi 'CAM', pengobatan komplementer dan alternatif Definisi CAM yang disepakati adalah suatu bentuk penyembuhan yang bersumber pada berbagai sistim, modalitas dan praktek kesehatan, yang didukung oleh teori dan kepercayaan. Termasuk di dalamnya latihan atau usaha untuk menyembuhkan diri sendiri. CAM digunakan untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit atau juga untuk meningkatkan taraf kesehatan. Walaupun demikian ada perbedaan antara alternatif dan komplementer.Terapi alternatif adalah terapi di luar terapi konvensional. Sementara komplementer berarti pelengkap bagi terapi konvensional yang ada dan telah terbukti bermanfaat. Meskipun belum banyak data ilmiah yang mendukung sistim terapi ini namun masyarakat tetap mencari pengobatan tersebut. Seperti kita ketahui pasien sering bertanya bagaimana pendapat dokter tentang salah satu dari terapi pelengkap ataupun alternatif ini, sebagai dokter alangkah baiknya kita mengetahui baik tidaknya terapi tersebut.Menurut data diAmerikaSerikat pada tahun awal 1990-an, sepertiga dari 1.530 orang yang disurvei, menggunakan terapi tersebut. Dalam penelitian lebih lanjut dari tahun 1990 sampai 1997, ternyata respondennya bertambah dari 34% menjadi 42%. Dari survei tersebut ditemukan sebagian besar mereka yang menggunakan terapi ini adalah orang-orang dengan taraf pendidikan yang tinggi dan penghasilan yang cukup serta usia berkisar antara 25-49 tahun . Hal yang menarik dari penelitian ini bahwa pasien-pasien yang mencari terapi pelengkap dan alternatif adalah mereka yang menderita nyeri pinggang belakang (35,9% tahun 1990; 47,6% tahun 1997, arthritis (17,5%; 26,7%) dan nyeri muskuloskeletal (22,3%; 23,6%) Hal ini sebanding dengan penelitian yang dilakukan di beberapa negara lain seperti Australia, Canada,Inggris danBelanda (Perry, Potter, 2009).Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1109/MENKES/PER/IX/2007 Tentang Penyelanggaraan Pengobatan Komplementer Alternatif Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, definisi pengobatan Komplementer tradisional-alternatif adalah pengobatan non konvensional yang di tunjukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, meliputi upaya promotiv,preventive,kuratif, dan rehabilitatif yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan, dan evektivitas yang tinggi berandaskan ilmu pengetahuan biomedik tapi belum diterima dalam kedokteran konvensional. Dalam penyelenggaraannya harus sinergis dan terintregrasi dengan pelayanan pengobatan konvensional dengan tenaga pelaksanaanya dokter,dokter gigi, dan tenaga kesehatan lainnya yang memiliki pendidikan dalam bidang pengobatan komplementer tradisional-alternatif. Jenis pengobatan komplementer tradisional-alternatif yang daoat diselenggarakan secara sinergis dan terintergrasi harus di tetapkan oleh menteri kesehatan setelah memalui pengkajian. B. Peran Keperawatan dalam Terapi Alternatif dan LatihanKetertarikan pada terapi medis alternatif dan komplementer meningkat secara signifikan pada 20 tahun terakhir. Pendekatan kedokteran terintegrasi konsisten dengan pendekatan holistik yang dipelajari perawat untuk dipraktikkan. Perawat memiliki potensi untuk menjadi partisipan utama dalam jenis filosofi pelayanan kesehatan ini. Banyak perawat sudah mempraktikkan manfaat sentuhan. Pahami terapi medis alternatif atau komplementer untuk membuat rekomendasi yang tepat kepada penyelenggaraan pelayanan primer alopatik tentang terapi mana yang bermanfaat bagi klien. Selain itu, berikan nasihat kepada klien tentang kapan waktu yang tepat untuk mencari terapi konvensional atau terapi medis alternatif dan komplementer.Perawat bekerja sangat dekat dengan klien mereka dan berada dalam posisi mengenali titik pandang budaya spiritual klien. Perawat biasanya dapat menentukan terapi medis alternatif atau komplementer mana yang lebih sesuai dengan kepercayaan dan menawarkan rekomendasi yang sesuai (Potter, Perry, 2009).

C. Teori Keperawatan / Conceptual Model Teori keperawatan adalah dasar dari praktek keperawatan profesional (George, 1995). Teori mengartikulasikan pandangan dunia, menunjukkan bagaimana perawat menginterpretasikan peristiwa praktek dan berpikir tentang perawatan. Setiap teori membahas konsep paradigma yang keperawatan dengan cara yang berbeda, mengeksplorasi hubungan antara dan di antara konsep orang, kesehatan, perawat, dan lingkungan. Praktek-teori berbasis praktik reflektif - keperawatan adalah baik perawatan menyediakan dan berpikir tentang perawatan untuk memastikan itu konsisten dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip lain. Modalitas dimasukkan ke dalam praktek dari dalam kerangka teori keperawatan diberikan makna dari dalam teori. Beberapa modalitas yang kompatibel dengan prinsip-prinsip dan konsep-konsep teori keperawatan tertentu. Dalam kasus lain, teori-teori sendiri memberikan mandat untuk jenis tertentu intervensi keperawatan. Teori keperawatan memberikan bahasa, konsep dan pandangan dunia untuk merenungkan perawatan dan penggunaan alternatif / komplementer modalitas. Beberapa contoh dari teori keperawatan yang dipilih akan dibahas di bawah ini. Contoh pertama dari penggunaan alternatif / komplementer dan modalitas teori keperawatan akan diambil dari Modeling dan Role-Modeling Teori Erickson, Tomlin dan Swain ( 1984 ). Konsep "Modeling" dan "Role-Modeling" adalah pusat untuk teori. Modeling adalah proses dimana perawat mengembangkan gambar dunia klien, memberikan kemampuan perawat untuk memahami dunia dari sudut pandang klien, dan Peran-Modeling terjadi ketika perawat berencana intervensi untuk teladan perilaku kesehatan kongruen dengan pandangan dunia klien ( Frisch & Bowman, 1995 ; . Erickson et al, 1998 ) Teori ini didasarkan pada adaptasi dan melalui penilaian tertentu potensi adaptif, Potensi Model Assessment Adaptive (APAM), perawat dipandu untuk menilai kekuatan klien, bidang adaptasi positif, dan keadaan gairah ( Bowman, 1997 ; Erickson & Swain, 1982 ). Keperawatan profesional dari dalam kerangka ini mengharuskan perawat membangun model dunia klien dan dari dalam model yang perawat harus perilaku kesehatan teladan untuk membantu klien mendapatkan kembali / mencapai kesehatan. Asuhan keperawatan direncanakan setelah diskusi dan disepakati tujuan perawatan bersama. Konsep 'model' memandu perawat untuk modalitas tertentu. Ketika seorang perawat model dunia klien, perawat mencoba untuk masuk ke dalam pandangan dunia klien. Perawat mengamati klien, dan menyesuaikan / waktu nya sendiri dan mondar-mandir dengan yang klien. Jika klien dalam keadaan kegembiraan dan pernapasan dengan kecepatan tinggi, perawat cocok / nya napas dan tindakannya dengan yang ada pada klien. Jika klien dalam keadaan kelelahan, perawat duduk, lambat dalam gerakan, dan mondar dia / dirinya sendiri untuk mencocokkan tingkat klien energi. Jika klien mengungkapkan kecemasan dan keinginan untuk merasa lebih tenang, model perawat kecemasan dan, melalui sadar peran-pemodelan, menunjukkan untuk klien sarana untuk memperlambat laju pernapasan, bersantai, dan mengambil kendali kecemasan pertama pada tingkat fisik dan kedua pada kognitif, tingkat reflektif. Modalitas relaksasi progresif, citra, citra dipandu, dan hipnosis adalah teknik yang digunakan untuk melaksanakan konsep pemodelan dan peran-modeling. Dengan demikian, teknik yang digunakan dalam teori, tidak hanya sebagai modalitas untuk membantu klien rileks. Teknik-teknik menjadi metode untuk melaksanakan prinsip-prinsip dasar praktik keperawatan profesional. Sebagai bagian integral dari teori, teknik ini memungkinkan perawat untuk menilai klien dalam perspektif holistik, relfect dan menggunakan model Apam, berencana perawatan berdasarkan tingkat gairah menurut teori, dan mengevaluasi hasil sesuai dengan tingkat gairah dan kemampuan untuk meregulasi perasaan ini. Modalitas, yang dilakukan oleh seorang perawat profesional, memiliki kedalaman yang disediakan oleh pandangan dunia teoritis dan memungkinkan tingkat canggih penilaian. Kedua, Teori Roy Adaptasi akan dieksplorasi. Central teori ini adalah konsep focal, kontekstual dan residual stimuli ( Roy & Andrews, 1991 ). Rangsangan fokus adalah kondisi segera menghadapi klien, kontekstual adalah semua stimulus lain yang hadir, dan rangsangan sisa adalah mereka kepercayaan, sikap dan kondisi yang memiliki efek tak tentu pada kondisi sekarang. Perawat, yang beroperasi dari dalam kerangka ini, menilai rangsangan dan mengambil tindakan untuk mempromosikan adaptasi klien dalam kebutuhan fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan hubungan saling ketergantungan keperawatan kesehatan dan penyakit. Roy menyatakan bahwa "perawat bertindak sebagai kekuatan peraturan untuk memodifikasi rangsangan yang mempengaruhi adaptasi" ( 1980, hal. 186 ). Terutama berkaitan dengan rangsangan kontekstual, ada beberapa modalitas komplementer / alternatif yang memungkinkan perawat untuk mengubah stimuli dan mengubah rangsangan lingkungan yang tidak sehat atau berbahaya untuk orang-orang yang netral atau sehat. Terapi musik dan aromaterapi adalah modalitas tertentu yang mengubah lingkungan di mana klien menemukan dia / dirinya dan secara tegas dirancang untuk mengubah konteks perawatan dari salah satu yang merusak ke salah satu yang mendukung.Terapi musik dan aromaterapi adalah modalitas tertentu yang mengubah lingkungan di mana klien menemukan dia / dirinya dan secara tegas dirancang untuk mengubah konteks perawatan dari salah satu yang merusak ke salah satu yang mendukung. Modalitas ini dapat dengan mudah dilihat sebagai kegiatan keperawatan mempromosikan adaptasi positif. Terapi musik adalah aplikasi sistematis musik untuk menghasilkan relaksasi dan diinginkan perubahan emosi, perilaku, dan fisiologi ( Guzzetta, 2000 ) dan armoatherapy adalah penggunaan minyak esensial untuk menawarkan bantuan gejala atau untuk meningkatkan rasa kesejahteraan ( Buckle, 1998 ; Stevenson, 1994 ). Digunakan dari dalam Roy Adaptasi Model Keperawatan, dua modalitas tersebut berlangsung dalam proses keperawatan dan intervensi yang bertujuan untuk memanipulasi rangsangan yang mempengaruhi kesehatan klien. Mengingat penggunaan teori, penilaian kebutuhan untuk modalitas menjadi bagian dari reflektif, asuhan keperawatan holistik, dan hasil diinterpretasikan dari dalam rangka adaptasi, rangsangan, stres dan pandangan dunia tertentu. Terapi musik dan aromaterapi adalah modalitas tertentu yang mengubah lingkungan di mana klien menemukan dia / dirinya dan secara tegas dirancang untuk mengubah konteks perawatan dari salah satu yang merusak ke salah satu yang mendukung. Modalitas ini dapat dengan mudah dilihat sebagai kegiatan keperawatan mempromosikan adaptasi positif. Terapi musik adalah aplikasi sistematis musik untuk menghasilkan relaksasi dan diinginkan perubahan emosi, perilaku, dan fisiologi ( Guzzetta, 2000 ) dan armoatherapy adalah penggunaan minyak esensial untuk menawarkan bantuan gejala atau untuk meningkatkan rasa kesejahteraan ( Buckle, 1998 ; Stevenson, 1994 ). Digunakan dari dalam Roy Adaptasi Model Keperawatan, dua modalitas tersebut berlangsung dalam proses keperawatan dan intervensi yang bertujuan untuk memanipulasi rangsangan yang mempengaruhi kesehatan klien. Mengingat penggunaan teori, penilaian kebutuhan untuk modalitas menjadi bagian dari reflektif, asuhan keperawatan holistik, dan hasil diinterpretasikan dari dalam rangka adaptasi, rangsangan, stres dan pandangan dunia tertentu. Ketiga, ada beberapa teori keperawatan yang menggabungkan konsep 'lapangan manusia energi' dan 'medan energi lingkungan', khususnya Teori Rogers 'dari Makhluk Kesatuan Manusia, Teori Newman dari Memperluas Kesadaran, dan Teori Parse murah dari Manusia Menjadi ( Frisch, 2000 ) . Semua modalitas berbasis energi kongruen dengan teori-teori ini. Sementara Therapeutic Touch (TT) adalah modalitas yang dikembangkan oleh dan diteliti oleh perawat ( Keiger, 1979 ; Quinn, 1988 ; Straneva, 2000 ), modalitas berbasis energi lain seperti Reiki dan Penyembuhan Sentuh teknik yang banyak digunakan oleh dan diajarkan kepada anak yang kurang perawat. Kerangka teoritis untuk teknik melibatkan bidang energi manusia dan lingkungan adalah teori keperawatan dan filsafat tradisi Timur ( Slater, 2000 ). Untuk perawat yang terlibat dalam teknik berbasis energi, membawa teknik menjadi pandangan dunia keperawatan memungkinkan perawat untuk menilai dan berlatih dengan manfaat refleksi tentang makna pertukaran energi dan efeknya pada menciptakan kenyataan bagi perawat dan klien. Terakhir, dalam kaitannya dengan teori Jean Watson dari Humancare, perawat akan mengenali aspek yang paling penting dari semua kegiatan keperawatan adalah tindakan yang mempromosikan profesional, penuh kasih, manusia untuk interaksi manusia ( Watson, 2000 ). Untuk teori Humancare, sangat dasar keperawatan adalah interaksi dan hubungan antara dua manusia. Modalitas kehadiran penyembuhan adalah, teknik penting yang signifikan untuk memberikan kepercayaan, dukungan dan untuk memulai pertemuan peduli diperlukan untuk menyusui berlangsung. Penyembuhan kehadiran adalah salah satu modalitas yang sering dinyatakan oleh perawat holistik dalam survei modalitas yang digunakan dalam praktek keperawatan dibahas di atas. Teori Watson mengangkat pentingnya tindakan keperawatan ini ke keadaan yang sah dalam perawatan - itu adalah prasyarat untuk setiap kegiatan keperawatan profesional. Dari kalangan dunia dari teori Humancare, perawat akan mengidentifikasi kehadiran sebagai tindakan keperawatan sangat diperlukan. Kehadiran sering digambarkan sebagai 'berada di saat ini' ( Dossey, 1995 ), atau 'berada bersama' daripada 'lakukan untuk' ( Paterson & Zderad, 1976 ). Ada tiga tingkat kehadiran yang ditetapkan untuk praktik keperawatan: kehadiran fisik (berada di sana), kehadiran psikologis (berada bersama), dan kehadiran terapi sebagai perawat reflektif yang berhubungan dengan klien secara keseluruhan keberadaan ke seluruh keberadaan menggunakan semua nya sumber daya - tubuh, pikiran, emosi dan jiwa ( McGivergin & Daubenmire, 1994 ). Ini adalah tingkat akhir, bahwa kehadiran terapi, yang paling cocok dengan gagasan Humancare. Sementara banyak yang tidak sadar berpikir tentang penyembuhan kehadiran sebagai modalitas, itu memerlukan keterampilan centering, keterbukaan dan intuisi untuk mempekerjakan untuk kebaikan perawatan klien. Teori Humancare mengingatkan perawat bahwa penyembuhan kehadiran memang modalitas dan satu yang belum mendapat perhatian yang cukup, pengembangan dan penelitian seperti yang diasumsikan, mengingat betapa dasar itu adalah untuk disiplin. Melalui contoh-contoh dari kerangka teoritis empat keperawatan yang berbeda, beberapa pelengkap / modalitas alternatif telah dibahas sesuai untuk memasukkan ke dalam keperawatan profesional. Jika seseorang menerima gagasan bahwa 1) keperawatan profesional didasarkan pada teori dan 2) bahwa praktik berbasis teori adalah praktek reflektif, penggunaan modalitas dalam teori menjadi bijaksana dan dianggap sebagai sarana untuk memahami dan menafsirkan tindakan perawat. Teori Keperawatan menyediakan sarana untuk memahami modalitas dan memungkinkan perawat untuk menilai dan memasukkan aspek baru perawatan menjadi lebih besar, lebih holistik, dan sangat profesional, pandangan dunia.

D. Penggunaan terapi komplementerFaktor yang mempengaruhi perkembangan atau penggunaan terapi komplementer (Astin, 1998:kaptchuk dan eisenberg 1998 : jobs,1998 : mitzdorf dkk,1999) antara lain:1. Adanya kenyakinan bahwa terapi biomedis tidak menyentuh seluruh dominan yang dimiliki individu.2. Adanya efek biomedis yang dianggap lebih buruk daripada efek terapi yang diharapkan;3. Konsumen menginginkan penyedia layanan kesehatan yang pesuli (carig).4. Konsumen menginginkan pengakuan dan perlakuan secarautuh atau holistis5. Konsumen menginginkan keterlibatandalam pengambilan keputusan dalam menangani masalahkesehatan yang di hadapi.6. Faktor lain yang telah meningkatkan penggunaan terapi komplementer adalah peningkatan pengeseran budaya yang menggunakan pelayanan kesehatan selain sistem biomedis.Terapi komplementer sangat penting dalam klien dengan kondisi kesahatan fonis yang meliputi spiritual, sosial, psikologi, dan masalah fisik (haines, McKibbon dan Kanani, 1996).Terapi komplementer keperawatan Nightingale menyerahkan penggunaan terapi komplementer dalam perawatan klien. Fundamental of nursing menjelaskan beberapa penggunaan prinsip terapi komplementer seperti pijat (massage), panas dan dingin, dan gizi. Pada akhir 1950 an, proses keperawatan diperkenalkan dengan menggunakan 5 langkah pendekatan pemecahan masalah untuk keperawatan yaitu pengakajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, intervensi, dan evaluasi. Keterampilan pengakajian sangat penting karena berkaitan dengan langkah selanjutnya, yaitu intervensi. Perpedaan dalam menyusun intervensi dipengaruhi oleh pengelompokan yangmeliputi tundakan dependen (dependent), kolaborasi (interdependent), mandiri (independent).Perawat memiliki otonomi yang luas dalam memberikan intervensi, terutama tindakan mandiri, sebagai tindakan profesi yang ditunjang pendidikan tinggi. Kondisi ini memberikan kesempatan kepada perawat untuk dapat memberikan praktik keperawatan komplementer. Menurut Sydner, Bulechek, dan McCloskey (1985), beberapa intervensi keperawatan mandiri yang termasuk terapi komplementer antara lain musik, imagery, relaksasi otot progesif, jurnaling, reminis chance, dan pijat. Indetifikasi dan klasifikasi intervensi keperawatan oleh internasional council of nurses poject (ICNP) dan national intervention clssification project (NIC) telah memperluas ruang lingkup intervensi yang mencangkup seluruh kegiatan keperawatan (ICNP, 1997; McCloskey, dan bulechek. 1996). Dengan demikian berdasarkan konsep keperawatan, istilah intervensi tidak membedakan terapi komplementer dengan tindakan keperawatan lainnya sperti pemantauan status perawatan klien atau koordinasi. Perawat harus menggunakan terapi komplementer yang lebih banyak untuk membantu klien mencapai hasil ksehatan yang lebih optimal.

E. Tujuan Dapat mengurangi nyeri,memperbaiki aliran darah dan limfe, meregangkan sendi. Dapat Merelaksasi otot dan mengurangi asam laktat. Dapat mengurangi kecemasan.

F. Konsep Holisme dan Keperawatan HolisticIstilah holisme ditemukan oleh jan smuts,seorang negarawan dari Afrika Selatan,dalam bukunya yang berjudul Holisme dan evolution (1926). Smuts membuat teori bahwa alam cenderung menyatukan sesuatu guna membentuk organisme yang utuh dan bahwa factor penentu di alam dan evolusi adalah satu kesatuan,tidak terpisah-pisah. Konsep tersebut semakin diminati pada tahun 1940-an dan 1950-an, saat Dunbar (1945),seorang perintis pengibatan psikomatis, menerbitkan studi menghubungkan stress dan tipe kepribadian dengan penyakit fisik dan Hans Selye(1956) menerbitka teori-teorinya tentang psikofiologi stres. Teoretikus keperawatan Martha Rogers (1970) memperkenalkan filosofinya tentang Ilmu Manusia Sebagai Satu Kesatuan yang Utuh karya penting yang melandasi tahapan teori keperawatan Holistik seperti yang dikemukakan oleh Parse (1981), Nawman (19 86), dan Watson (1988).Dalam teori holistic, semua organism hidup dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh dan berinteraksi yang lebih dari sekedar jumlah bagian-bagiannya. Menurut pandangan ini , setiap gangguan pada salah satu bagian adalah gangguan pada keseluruhan system ; degan kata lain, gangguan tesebut mempengaruhi makhluk secara utuh. Oleh karena itu perawat harus tetap memandang makhluk sebagai satu kesatuan saat mengkaji salah satu bagian dari individu dan memerhatikan bagaimana bagian tersebut berhubungan dengan yang lain. Perawat juga harus memerhatikan bagaimana individu tersebut berinteraksi dan berhubungan dengan lingkungan luar dan orang lain.Teori holistic menyebutkan bahwa kekuatan alam perlu dijaga seimbang atau selaras guna mempertahankan kesehatan. Kehidupan manusia adalah salah satu aspek alam yang harus selaras dengan bagian alam lain. Ketika keseimbangan atau keselarasan alam terganggu,timbul penyakit. Banyak budaya memegang kepercayaan kesehatan yang holistic selama berabad-abad. Kesehatan holistic, kemudian melibatkan individu yang utuh; keutuhan diri dan keseluruhan kualitas gaya hidup orang tersebut.Layanan kesehatan holistic meliputi pendidikan kesehatan, promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan pencegahan penyakit dan perawtan pemulihan-rehabilitas. Identifikasi kebutuhan pasien,serta rencana, implementasi, dan evaluasi perawatan yang holistik membutuhkan kepekaan terhadap nilai-nilai individu, keluarga, dan budaya. Kotak wawancara pengkajian berisi anjuran pertanyaan yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi tentang pandangan klien terhadap CAM sambil mengumpulakan riwayat kesehatan.Tujuan keperawatan holistic sebagai mana deskripsi American Holistic Nurses Association (AHNA) adalah meningkatkan kesembuhan individu yang utuh dari lahir hingga wafat (Frisch,Dossey,Guzzetta & Quinn,2000).perawat holistic mengenali dimensi biopsikososial dan spiritual individu. Mereka juga mnegenali bahwa individu adalah satu kesatuan yang utuh yang hidupnya terkait dengan keluarga, masyarakat, budaya,dan lingkungan. Standard of Holistic Nursing Practice AHNA berpusat pada lima nilai inti : filosofi dan pendidikan kesehatan holistic ; etika,teori, dan penelitian holistic; perawatan diri perawat yang holistic; komunikasi holistic, lingkungan terapeutik, dan keragaman budaya ; dan proses perawatan holistic (Dossey,Keegaan,dan guzzeta 2000). Dengan demikian CAM hanyalah satu bagian praktik keperawatan holistic.Praktisi kesehatan holistic berfokus pada pemikiran yang utuh,perpaduan antara proses linear yang diatur oleh hemisfer kiri otak dan proses pemikiran diuditif yang diatur oleh hemisfer kanan. Otak kiri selalu dianggap sebagai hemisfer yang dominan dan dinilai bermanfaat oleh pengongobatan Barat karena mengatur nalar, dan aspek piker verbal, matematis dan berhitung.

G. Hubungan Terapi Komplementer Dan HolistikTerapi komplementer telah didefinisikan sebagai teknik pengobatan yang tujuan adalah untuk membangkitkan penyembuhan, dengan mempertimbangkan hubungan tubuh-pikiran-jiwa dari setiap individu ( Dossey, 1995 ). Dalam hal ini ketika perawat akan melakukan terapi komplementer tersebut, perawat harus tetap memandang makhluk (pasien tersebut) sebagai satu kesatuan saat mengkaji salah satu bagian dari individu tersebut ketika berinteraksi dan berhubungan dengan lingkungan luar dan orang lain. Mereka juga (perawat) mengenali bahwa pasien adalah satu kesatuan yang utuh yang hidunya terkait dengan keluarga, masyarakt, budaya dan lingkungan. Sehingga perawat harus mengkaji masalah pasien secara holistik sebelum melakukan terapi komplementer tersebut.

H. Konsep PenyembuhanPenyembuhan lebih sulit dipahami dibandingkan patofiologi. Hingga kini, gagasan mengobati, bukan menyembuhkan, memdominasi cara perawatan keehatan Barat, degan penekanan pada teknologi, kekuatan, anlisis, danj perbaikan bagian yang rusak. Memgobati juga menyiratkan bahwa orang yang memberikan pengobatan adalah pihak yang pasif. Era pengobatan menurut DosseyDua praktisi terkenal di bidang CAM adalah Lerry dan Barbara Dossey, Larry Dossey, MD, editor eksekutif Alternative Therapies in Health and Medice yang didirikan pada tahun 1995, menggolonkan era pengobatan menjadi tiga era yang berbeda berdasarkan pendekatannya terhadap sehat, sakit, dan penyembuham (Dossey,1993)Era I adalah masa pengobatan fisik, yang dimulai sejak lahir tahun 1980-an dan tetap berpengaruh dan efektif sampai sekarang. Masa ini berfokus pada pengaruh sesuatu pada tubuh dan mencakup terapi medis barat, seperti obat-obatan, pembedahan, radiasi, dan lain-lain . Masa I dipandu oleh hukum klasik dan materi dan energi:alam semesta dan tubuh dipandang sebagai mekanisme seperti jam besar yang berfungsi sesuai prinsip penyebab yang menentu.Era II adalah masa pengobatan pikiran tubuh. Yang berlembang pada pertengahan tahun 1950-an dan masih masih berkembang sampai sekarang. Dossey (1993) menandai pertengahan taghun 1950-an sebagai permulaan pengobatan Era II karena sejak itu, pendekatan pikiran-tubuh pertama kali mulai menyedot perhatian dikalangan peneliti, persepsi,pikiran,emosi, sikap dan citra ditemukan sangat mempengaruhi tubuh dan diketahui terapeutik dan penting untuk penyembuhan. Terapi pikran-tubuh berfokus pada membantu indivuidu untuk memakai pikirannya guna menyembuhkan tubuhnya sendiri dan mencakup teknik relaksasi, sebafian besar ripe terapi imajinasi, umpan balik hayati,hipnosis, dan konseling.Era III adalah masa pengobatan nonlokal atau transpersonal. Dossey membedakan terapi Era III dari terapi Era II sebagai berikut: Terapi Era I Ddan Era II menitikberatkan pada terapi lokal. Terapi tersebut memakai kerangka kerja waktu-ruang klasik yang memandang pikiran sebagai titik terlokalisasi dalam ruang (yaitu,otak dan waktu masa sekarang). Sebaliknya, pengobatan pada Era III tidak memandang pikiran atau kesadaran terlokalisasi dalam otak individu dan terbatas pada masa sekarang: bahkan era ini mengklaim bahwa pikiran dapat bergerak menembus waktu dan ruang. Oleh karena itu,pengobatan Era III dipandang sebagai pengobatan nonlokal dan transpersonal :pikiran dianggap sebagai faktor yang dapat mempengaruhi penyembuhan antar individu. Terapi Era III selalu melibatkan seorang pengirim, atau penyembuh.dan seorang penerima, arau orang yang disembuhkan. Terapinya mencakup sentuhan terapi tanpa menmyentuh,doa perantara, imajinasi transpersonal, beberapa tipe penyembuhan perdukunan, dan semua bentuk penyembuhan jarak jauh. Sentuhan terapi tanpa sentuhan dan doa perantara dibahas kemudian dalam bab ini. Bodymind atau minded bodyBarbara Dossey, Phd, RN, telah menjadi seorang pendidik, konsultan,peneliti, dan penulis dalam bidang keperawatan holistik sejak awal tahun 1980-an. Dr. Dossey dan koleganya menggunakan istilah mindedbody untuk menmjelaskan suatu keadaan utuh yang meliputi tubuh, pikiran, dan jiwa (Bartol & Courts,2000). Dahulu,pikrandiyakini terletakdi dalam sruktur anatomis otak: namun, sebagian orang berpendapat bahwa proses ingatan,pikiran, dan perilaku disimpan di seluruh tubuh. Penulis ini lebih menyukai istilah minded body. Untuk menekankan bahwa kualitas yang kita asosiasikan dengan pikiran (termasuk pengetahuan,emosi dan kesadaran) disebarkan kes elruh tubuh. Kesulitan istilah ini muncul karena tubuh adalah bagian dari pengalaman sehari hari, sementara pikiran dan jiwa adalah konsep abstrak. Menurut Benner dan Wrubel (1989), seseorang bukan pikiran atau jiwa dalam tubuh (pepatah ghost in the machine), melainkan perwujudan yang utuh. Benner membahas masalah tersebut bersama para penelaah holistik yang melihat tubuh sebagai kendaraan semata untuk perkembangan atau ekspresi pikiran,jiwa, dan roh sertya mengemukakan bahwa tubuh yang berakal,sadar, dan berkehendak adalah kesatuan yang suci.Sistem limbik-hipotalamus, yang berpusat di otak dan secara biokimiawi saling terkait dengan semua bagian lain tubuh, memfasilitasi integrasi pikiran,emosi, dan sensasi di tingkat fisiologis dan sel. Landasan teoretis untuk penyembuhan bodymind sangat rumit: teori tersebut mencakup, tetapi tidak terbatas pada transduksi informasi, dan modulasi sistem otonom, endokrin, imun,n dan neuropeptida (Bartol & Courts,2000)Transduksi informasi adalah pengubahan atau informasi informasi atau energi dari satu bentuk ke bentuk lain. Pikiramn dipandang sebagaio cara alamii menerima, menghasilkan, dan mentransduksi informasi. Informasi (sebuah gagasan atau peristiwa) yang baru menentang, menggugah rasa ingin tahu, atau misterius memioliki nilai informasi tertinggi. Informasi tersebut meniumbulkan perubahan dalam tubuh dan pikiran yang mempercepat jaras saraf dan kesadaran untyuk terhubung guna menghasilkan transduksi oinformasi. Dua contoh transduksi adalah pemakaian teknik relaksasi dan imajinasi. Teknik relaksasi dapat mempengaruhi penurunan tekanan darah, frekuensi jantung, frekuensi pernapasan, dan nyeri. Imajinasi mengubah citra atau gagsan menjadi tindakan relaksasi dan penyembuhan fisiologis.Modulasi pikiran adalah proses pengubahan pesan saraf (pikiran,sikap,perasaan, dan emosi) menjadi molekul perantara neurohormonal dan menghubungkannya dengan semua sistem tubuh yang menimbulkan keadaan sehat atau sakit oleh otak (Bartol & Courts,2000) pikiran memodulasdi aktivitas biokimia sel dalam semua sistem organ utama, yaitu,siostem saraf otonom,sistem endokrin, sistem imun, dan sistem neuropeptida. Semua sistem ini terkait erat:tidak ada satu pun yang dapat dipuisahkan sari yang lain, aktivitas salah satu dari sistem ini dapat memodulasi akjtivitas yang lain.Modulasi pikiran melalui sistem saraf otonom digunakan dalam terapi holistik, seperti relaksasi, imajinasi, meditasi, dan terapi musik. Terapi ini menyokong penyembuhan bodymind dengan mengurangi respons simpatis seseorang terhadap stres, sehingga memungkinkan pengaruh menenangkan sistem parasimpatis untuk mendominasi (lihat tabel 14-1)Pengaruh sistem otonom

Cabang parasimpitis (Relaksasi)Cabang simpatis (Aktivasi)

Penurunan ukuran pupil Peningkatann ukuran pupil

Penurunan sekresi lakrimalPeningkatan sekresi kelenjar lakrimal

Peningkatan aliran salivaPenurunan aliran saliva

Penurunan frekuensi jantungPeningkatan frekuensi jantung

VasodilatasiVasokonstriksi

BronnkokonstriksiBronkodilatasi

Peningkatan motilitas dan sekresi lambungPenurunan motalitas dan sekresi lambung

Peningkatan sekresi pankreasPenurunan sekresi pankreas

Peningkatan sekresi adrenal (epinetrin dan kortisol)

Peningkatan motalitas ususPenurunan motalitas usus

*Peningkatan sekresi adrenal menyebabkan respons fight-or-flight atau sidrom adaptasi umum.

Modulasi pikiran melalui sitem imun melibatkan area.Reseptor pada permukaan limfosit T dan B yang dapat mengaktifkan, mengarahkan, dan memodifikasi fungsi imun.Penelitian menunjukkan korelasi langsung antara relaksasi, imajinasi, dan fungsi siostem imun.Neuropeptida, molekul perantara asam amino yang dihasilkan di berbagai tempat diseluruh tubuh,adalah kunci lain untuk memahami interkoneksi bodymind. ketika melekat pada satu era reseptor, neuropeptida mempermudah atau menghambat respons seluler. Neuropeptida adalah molekul perantara yang bertanggung jawab menghubungkan tubuh dan emosi. Sistem otonom,endokrin, dan imun kendaraan untuk neuropeptida tersebut.Area lain pada pemikiran-tubuh adalah psikoneurolmunoligi, yang berfokus pada hubungan antara stress, sistem imun,dan hasil kesehatan (DeAngelis, 2002). Emosi dan sosial dan fungsi fisiologis.meskipun penelitian belum menunjukkan pengaruh yang mutlak, terdapat bukti penelitian yang menunjukkan sebaliknya: yaitu aktivitas tubuh memengaruhi otak. Penelitian di masa mendatang dapat mencakup upaya mengidentifikasi jenis intervensi (seperti manajemen stres) yang memodifikasi keadaan psikologis seorang dalam upaya memengaruhi fungsi fiologis mereka.

I. Modalitas PenyembuhanPerawat yang memiliki orientasi holistik sering kali menggunakan berbagai praktik perawatan diri dalam hidup mereka.Kesehatan dan kesejahteraan relatif perawat merupakan kekuatan penting dalam prosese penyembuhan.Kotak 14-1 memuat metode yang terutama bermanfaat bagi perawat guna meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mereka sendiri.Bab ini empat kelompok besar modalitas penyembuhan seperti terapi sentuhan, pikiran tubuh, aroma, dan transpersonal. Tiap perawat dapat menggunakan beberapa modalitas ini dengan klien, sementara modalitas lain membutuhkan pelatihan lanjut. Selain memiliki keterampilan prasyarat, perawat juga harus familier dengan lingkup hukum keperawatan yang melandasi praktik mereka. Di Amerika Serikat pada tahun 2001, 25 dewan keperawatan negara bagian menyertakan aspek CAM dalam undang-undang praktik mereka dan 6 negara bagian lain sedang dalam proses membahas topik tersebut. Sebagai contoh, di California, semua perawat dapat menggunakan teknik pelengkap dan alternatif untuk meredakan nyeri, seperti pernapasan dan relaksasi terfokus, mesage, imajinasi terbimbing, musik, humor, dan distraksi, serta terapi obat untuk meredakan nyeri(terapi konvensional).Terapi pelengkap dan alternatif yang makin kompleks tersebut menjadi bagian pendidikan dan praktik keperawatan lanjut, sering kali dalam konteks lokakarya atau seminar pendidikan yang berkelanjutan; contohnya termasuk akupresur, aromaterapi, mesage, yoga, dan refleksologi.Akupunktur dan kiropraktik membutuhkan izin praktik agar dapat dipraktikkan di California. Kinesiologi terapan, terapi herbal, homeopati, dan Ayurverda biasanya membutuhkan persiapan pendidikan dan latihan formal, dan pada beberapa keadaan terapi ini membutuhkan sertifikasi tersendiri (Sparber, 2001, bagian California, paragraf 3-4). Terapi SentuhanPenyembuhan melalui sentuhan berasal dari peradaban awal.Salah satu dokumen tertulis yang paling awal mengenai topik ini berasal dari Asia 5.000 tahun yang lalu.Hippocrates menulis tentang pengaruh pijat terapi dan manipulasi saat peradaban Yunani sedang dalam masa jayanya.Meskipun sebagian besar budaya telah mengembangkan beberapa tipe terapi sentuhan, sikap terhadap sentuhan sangat bervariasi antara budaya.Sentuhan dapat menstimulasi produksi kimiawi yang meningkatkan penyembuhan oleh sistem imun atau limbik.Terapi sentuhan yang umum dilakukan diuraikan berikut MasaseSelama berabad-abad, perawat telah memberikan masase punggung.Masase dianggap memperbaiki sirkulasi darah dan membantu relaksasi.Baru baru ini, manfaat mamase semakin jelas teridentifikasi dan dikategorikan sebagai manfaat fisik, mental-emosional, dan spiritual.Secara fisik, mesage merelaksasi otot dan melepaskan asam laktat yang menumpuk selama olahraga.Masase juga dapat memperbaiki aliran darah dan limfe, meregangkan sendi, dan meredakan nyeri dan kongesti.Masase juga dianggap melepaskan toksin tubuh dan menstimulasi sistem imun, sehingga membantu tubuh melawan penyakit.Dalam area mental-emosional, masase dapat meredakan kecemasan dan memberikan rasa relaksasi dan sejahtera.Secara spiritual, masase memberikan rasa keselarasan dan keseimbangan.Individu yang memperoleh masase dapat memasuki keadaan meditasi, sehingga merelaksasikan dan memperluas kesadaran mereka.Berbagai hentakan atau gerakan masase dapat digunakan secara tunggal atau kombinasi, yang bergabtung pada hasil yang diharapkan.Gerakan masase ini mencakup eflurasi (pemijatan ulang), menggosok, tekanan, dan pemijatan tekan (meremas atau mencubit kulit, jaringan subkutan, dan otot dengan cepat dan lebar). Refleksologi KakiRefleksologi didasarkan pada prinsip bahwa tangan dan kaki adalah cermin tubuh dan bahwa tangan dan kaki mempunyai titik refleks yang berhubungan dengan tiap kelenjar, struktur, dan organ tubuh.Ketika dimasase, erea refleksi menstimulasi organ yang terkait dengan zona tersebut.Teknik masase yang dipakai bervariasi, bergantung pada tujuan pengobatan.Refleksologi, juga disebut terapi zona, berasal dari zaman Mesir kuno. Refleksologi kaki modern dihubungkan dengan William H. Fitzgerald, yang mengembangkan teori tersebut pada awal tahun 1900-an. Kontribusi utamanya adalah teorinya yang menyatakan bahwa ada 10 zona membujur yang sama disepanjang tubuh mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki dan 5 zona yang saling terkait di tiap-tiap lengan. Masing-masing ibu jari kaki adalah awal dimulainya garis yang memanjang sampai ke aspek tengang tubuh melewati tengah wajah berakhir di atas kepala.Tiap zona (5 pada tiap sisi tubuh) mempunyai area refleks pada tangan dan kaki.Menurut aturan refleksologi, lebih dari 72.000 saraf tubuh yang berakhir di kaki.Ketika aliran energi tersumbat atau terbendung, memijat titik refleks dapat melepaskan ketegangan tersebut.Sumbatan disemua bagian zona dapat memengaruhi seluruh zona.Pada tahun 1930-an, Eunice Ingham menyatakan bahwa kaki lebih responsif terhadap pengobatan refleksologi dari pada jari tangan.Tujuan utama refleksologi kaki adalah memberikan relaksasi dengan mempertahankan atau memulihkan keadaan sehat dan meredakan bendungan atau ketegangan di zona tersebut.Refleksologi kaki seperti pijat kaki dapat menstimulais relaksasi, yang memengaruhi respons otonom, yang dapat memengaruhi sistem endokrin dan imun serta neuropeptida.Meskipun refleksologi adalah prosedur yang cukup aman, kita perlu berkonsultasi dengan ahli refleksologi yang berpengalaman saat klien yang menderita masalah sirkulasi pada ekstremitas mengalaminya. AkupresurAkupresur adalah bentuk penyembuhan yang dilakukan dengan pemberian tekanan jari oleh ahli terapi akuseptur.Sesuai teori yang melandasi akuseptur, 657 titik yang telah ditentukan dapat dipijat.Titik ini serupa dengan titik yang digunakan di akupuntur dan pijat shiatsu. Titik tersebut berada di sepanjang 12 jaras atau meriden yang menghubungkan titik-titik pada tiap sisi tubuh. Pemberian tekanan jari tangan atau ibu jari dianggap memulihkan keseimbangan aliran energi dan saat energi dapat mengalir bebas, tubuh dapat sembuh dengan sendirinya.Akupresur digunakan baik untuk menegakkan diagnosis maupun untuk mengobati penyakit.Dengan memakai akuseptur, secara teoritis tubuh terjaga keselarasannya, sehingga meredakan banyak penyekit minor dan mencegah penyakit minor tersebut menjadi penyakit mayor. Pada shiatsu, tekanan diberikan pada titik yang sama menggunakan ujung jari ibu dan jari tangan dan juga telapak tangan. Tujuan utama shiatsu adalah memelihara kesehatan, bukan mengobati penyakit. ReikiReiki adalah kata dari bahasa Jepang yang artinya energi-kekuatan-hidup universal.Dalam terapi ini, praktisi meletakkan tangan pada klien dan eneri mengalir diantara mereka.Kualitas dan efektivitas energi dikatakan bergantung pada keterbukaan dan kebutuhan resipen, bukan pengaturan aliran oleh praktis.Meskipun biasanya dilakukan menggunakan kontak langsung antara praktisi dan klien.Reiki juga dapat dilakukan dari jarak jauh.Terdapat tiga tingkat latihan Reiki.Tingkat pertama, yang dapat diajarkan pada akhir minggu, berfokus pada posisi tangan.Tingkat kedua, yang dapat dipelajari dalam satu hari, menekankan penggunaan Reiki pada klien pada jarak jauh. Tingkat ketiga, tingkat master, mempersiapkan praktisi untuk mengajar (Nield-Anderson & Ameling, 2000)

J. Terapi pikiran tubuhPada terapi pikiran tubuh, individu berfokus pada penyejajaran atau penciptaan keseimbangan proses mental guna menimbulkan penyembuhan. Advokat terapi ini perlu menghindari mempromosikan gagasan pikiran menyembuhkan tubuh melalui kendali kesadaran.Mudah sekali masuk kedalam mentalitas pikiran melebihi materi yang tidak konsisten dengan perawatan holistik.Kegagalan mencapai penyembuhan diharapkan juga dapat meningkatkan rasa bersalah.Fokus terapi pikiran-tubuh adalah menciptakan keseimbangan pikiran, emosi atau pernapasan demi kepentingan pikiran, emosi atau pernapasan tersebut. Karena individu adalah satu kesatuan yang utuh, hal ini dapat membantu memulihkan kedamaian dan keseimbangan, tetapi pendekatan instrumental (berlatih yoga untuk melawan kanker, bukan berlatih dengan berlatih yoga guna mencapai kesehatan yang ditimbulkan yoga) mungkin akan kurang efektif. Terapi pikiran tubuh meliputi relaksasi yang progresif, umpan balik hayati, imajinasi, yoga, meditasi, berdoa, terapi musik, humor dan tertawa, dan hipnosis.a. Relaksasi progresifTeknik relaksasi banyak digunakan guna menurunkan tingkat stres dan nyeri kronis.Teknik relaksasi memungkinkan klien mengendalikan respons tubuhnya terhadap ketegangan dan kecemasan.Selama beberapa tahun, perawat unit maternitas menganjurkan ibu bersalin untuk relaks dan bernapas secara ritmik.Relaksasi progresif dilakukan dengan cara klien menegangkan dan melemaskan sekelompok otot secara berurutan dan memfokuskan perhatian pada perbedaan perasaan yang dialami antara saat kelompok otot relaks dan saat otot tersebut tegang. Jasobsen (1938), penemu teknik relaksasi progresif, menemukan bahwa ketegangan sekelompok otot sebelum relaksasi sebenarnya mencapai derajat relaksasi yang lebih besar dibandingkan hanya sekedar memerintahkan seseorang untuk relaks. Teknik ini dapat menurunkan konsumsi oksigen, metabolisme, frekuensi pernapasan, frekuensi jantung, tegangan otot, dan tekanan darah sistolik dan diastolik.Tiga syarat mencapai relaksasi adalah postur yang benar, istirahat pikiran, dan lingkungan yang tenang.Klien harus berada pada posisi yang nyaman, dengan seluruh bagisn tubuh disangga, sendi agak ditekuk, dan tidak ada tegangan atau tarikan pada otot (misalnya, lengan dan tungkai sebaiknya tidak disilangkan).Untuk mengistirahatkan pikiran, klien diminta untuk memandang kesekeliling ruangan dengan perlahan (misalnya, melintasi langit-langit, menuruni dinding, sepanjang tirai jendela dan seputar pola tirai).Latihan ini memfokuskan pikiran keluar tubuh dan menciptakan pusat konsentrasi kedua.Prosedur untuk mengajarkan teknik relaksasi progresif beragam. Metode untuk merelaksasi kelompok otot, kelompok otot khusus yang akan direlaksasi, jumlah sesi yang diperlukan, dan peran instrutur dapat berbeda. Tegangan kelompok otot sering kali dipertahankan selama 5 sampai 7 detik dan diikuti dengan relaksasi kelompok otot pada tanda yang telah ditentukan.Untuk mencapai relaksasi maksimum, berbagai frase yang positif dan menegaskan dipakai, seperti Lepaskan semua ketegangan dan Nikmati perasaan yang muncul saat otot Anda menjadi lemas dan kendur.b. Umpan balik hayatiUmpan balik hayati merupakan teknik yang mengajarkan berbagai bentuk relaksasi dengan memberikan respons dari proses fisiologis. Umpan balik biologis seringkali digambarkan sebagai teknik yang membawa proses tubuh di bawah kendali kesadaran, dan oleh karena itu, dokter sering sering memprogramnya. Namun, maksud terapi dan mekanismenya berbeda.Maksud dan motivasi terapi ini untuk meningkatkan aliran darah pasien, sementara fokusnya adalah mengajarkan klien untuk relaks.Umpan balik yang tidak kentara dari meteran suhu atau elektromigram membantu klien belajar mengidentifikasi kapan mereka semakin relaks dan kapan mereka semakin tegang.Secara khusus, umpan balik hayati mengajarkan klien mencapai status relaksasi umum yang ditandai dengan dominasi parasimpatis dan penurunan pola bangkitan fisiologis yang dimanifestasikan dengan penyakit akibat stres.

c. ImajinasiImajinasi didefinisikan sebagai penggunaan manfaat kekuatan imajinasi secara sadar dengan maksud mengaktifkan penyembuhan biologis, psikologis, atau spiritual. Imajinasi yang disadari melibatkan penciptaan citra mental apa yang diinginkan dan dapat dibangkitkan dari ingatan, mimpi, khayalan, dan harapan. d. YogaYoga berasal dari bahasa sansekerta yuj yang berarti union atau penyatuan. Beberapa pengertian menyatu antara lain: Penyatuan antara spirit dengan spirit universal Penyatuan antara tubuh, pikiran dan jiwa Penyatuan antara tubuh, napas, dan pikiran. Yoga merupakan pendekatan dalam mencapai keseimbangan hidup menurut ajaran kuno yang ditemukan di risalat spiritual Hindu yang ditulis pada 800-400 SM. Peyoga besar, Patanjali (500 SM) mengklasifikasikan ajaran Upanishad menjadi 8 cara mewujud, yang disebut sebagai yoga Ashtanga, yang berarti yoga delapan prinsip atau utuh. Dua prinsip pertama adalah landasan yoga. Apabila seseorang tidak mempraktikkannya maka enam prinsip lain akan menjadi sia-sia. Keenam prinsip lain mengatur latihan yang membantu seseorang menguasai dua prinsip pertama. Kedelapan tahapan yoga tersebut adalah:1. Yama :Hal ini merujuk pada perbaikan perilaku sosial dan dicapai melalui lima tindakan mulia: tanpa kekerasan, kejujuran, menahan diri dari mencuri, mengekang diri di setiap aspek kehidupan, dan menahan diri dari menimbun. 2. Niyama :prinsip ini merujuk pada perbaikan perilaku pribadi dan dicapai dengan memelihara kemurnian tubuh dan pikiran, mengembangkan kebiasaan puas terhadap diri, bersikap tegas disetiap aspek kehidupan, mempelajari literatur yang berhubungan dan beribadah kepada Tuhan setiap hari.3. Asanas (postur fisik) : Prinsip ini terdiri atas rangkaian 84 postur utama yang dimaksudkan untuk memperbaiki kesehatan tubuh. Sifat melengkung, meregang dan mencengkram dari postur tersebut dirancang untuk melemaskan dan menegangkan otot serta memperbaiki fungsi berbagai orgam sistem endokrin dan saraf. 4. Pranayama: (mengendalikan pernapasan). Prinsip ini mencakup delapan teknik untuk pengendalian napas. Dengan menjalankan berbagai latihan tersebut, individu tidak hanya belajar untuk mengendalikan pernapasan, tetapi juga mengekang dan menenangkan aliran energi daya kehidupan. 5. Pratyahara : (mengendalikan indera). Aspek yoga yang satu ini melibatkan pengekangan aktifitas organ indera dengan tujuan akhir mengekang pikiran. Hal ini dicapai dengan meminimalkan stimulasi organ indera dan mengarah menuju kehidupan yang sesederhana mungkin.6. Dharana:(konsentrasi pikiran pada satu titik). Belajar menghindari semua distraksi dan berkonsentrasi pada sebuah benda yang dipilih sendiri melibatkan ketekunan dan tekad yang amat kuat. Konsentrasi membantu menenangkan eksitasi mental dan menginduksi ketenangan dan ketentraman pikiran.7. Dhayana (meditasi) :Prinsip ini merujuk pada meditasi yang terjadi saat konsentrasi seseorang telah terfokus., yang memungkinkan orang tersebut menyatukan kesadaran secara penuh dan mengalami status kewaspadaan transendental.8. Samadhi (alam atas sadar) :Prinsip ini merujuk pada perpanjangan kendali kesadaran di atas alam kesadaran yang lebih dalam secara berturut-turut. e. Meditasi Meditasi adalah sebuah teknik yang digunakan untuk menenangkan pikiran pada masa sekarang serta untuk melepaskan rasa takut, ansietas, dan keraguan yang berkaitan dengan masa lalu dan masa pada masa sekarang serta untuk melepaskan rasa takut, ansietas, dan keraguan yang berkaitan dengan masa lalu dan masa datang. Meditasi menghasilkan keadaan kedamaian dan istrahat yang dalam dipadukan dengan kewaspadaan mental.Meditasi terdiri atas relaksasi dan perhatian terfokus.Keterampilan bermeditasi meningkat saat orang tersebut terlebih dahulu menguasai keterampilan pernapasan, relaksasi progresif, dan imajinasi.Karena banyak tipe meditasi, teknik yang digunakan untuk mencapai hasil yang diharpkan sangat bervariasi. Pada salah satu tipe meditasi, yang disebut sebagai meditasi konsentrasi, orang tersebut memvisualisasikan dan memfokuskan perhatian pada suatu benda tertentu (misalnya sebuah lilin atau bunga) atau mengulang-ulang bacaan mantra sehingga semua benda dan stimulus lain dalam lingkungan menghilang. Kata sansekerta om atau aum, yang berarti satu, adalah mantra yang biasa digunakan. Umat hidu mempercayai bahwa om adalah bunyi universal dan bahwa kualitas bunyi getarannya meningkatkankedamaian dan meditasi yang mendalam. Namun, orang dapat memilih kata atau frase yang bermakna bagi mereka shalom, damai, atau saya menyatu dengan Tuhan.Pada tipe meditasi lain, yang disebut sebagai meditasi keterbukaan atau kesadaran, individu berupaya tetap terbuka terhadap stimulus. Berbagai tipe meditasi menyatukan unsur kedua teknik tersebut. Sebagai contoh, individu dapat memfokuskan pada pola pernapasan(meditasi Zen) atau pada mentra (meditasi transendental), tetapi membiarkan pemikiran lain muncul, mengawasi pemikiran tersebut, dan kembali ke fokus asal. Panduan meditasi :1. Sediakan waktu dan tempat khusus untuk meditasi. Idealnya, pilih pada awal pagi atau sore hari, dan tunggu minimal selama 2 jam setelah makan sehingga energi yang penuh disalurkan untuk meditasi, bukan untuk kebutuhan pencernaan. Tempat yang tenang dan nyaman, tanpa distarksi akan sangat membantu.2. Duduk dengan bersila di atas lantai atau tegak di kursi dengan sandaran lurus, pertahanan tulang belakang tetap lurus dan tubuh relax. Hindari posisi berbaring telentang, posisi ini menghidari kecenderungan untuk jatuh tidur.3. Letakkan telapak tangan di atas paha dan tutup mata.4. Lakukan latihan napas dalam atau relaksasi progresif.5. Fokuskanperhatian sepenuhnya baik pada pernapasan maupun citra mental yang dipilih. Apabilamenggunakan mantra, ualangi kata atau frase dengan keras atau dalam hati sembari menghembuskan napas. Ketika pemikiran yag mengganggu muncul, biarkan pikiran tersebut keluar masuk pikiran anda tanpa memberikan perhatian yang tidak semestinya, kemudia fokuskan kembali pada pernapasan atau mantra anda.6. Lakukan proses ini setiap hari selama 10 sampai 20 menit.f. BerdoaBerdoa hampir sama dengan meditasi, tetapi ditujukan untuk berkomunikasi dengan Tuhan, seorang sabto, atau beberapa bentuk lain yang menjawab doa. Berdoa dapat dilakukan secara individu atau dalam kelompok dan bahkan dapat dilakukan dengan jarak jauh oleh individu yang tidak dikenal untuk orang yang di doakan sembuh tersebut.

g. Terapi MusikTerapi musik dapat disebut sebagai ilmu perilaku yang barkaitan dengan pemakaian musik yang sistematik untuk menimbulkan relaksasi dan perubhan emosi, perilaku, dan fisiologis yang diinginkan (Guzetta, 2000, hlm 585). Musik dapat secara dramatis memperbaiki koordinasi fiisk dan mental, sehingga music dapat menjadi katalis yang sangat efektif dalam proses belajar dan perkembangan.Menurut para pakar terapi musik, tubuh manusia memiliki pola getar dasar.Kemudian vibrasi musik yang terkait erat dengan frekuensi dasar tubuh atau pola getar dasar dapat memiliki efek penyembuhan yang sangat hebat pada seluruh tubuh, pikiran, dan jiwa manusia, yang meinmbulkan perubahan emosi, organ, hormon, enzim, sel-sel, dan atom.Secara teoritis, musik yang dipilih dengan cermat membantu memulihkan fungsi regulasi yang tidak mengikuti irama selama masa stres dan sakit.Musik menyelaraskan tubuh, pikiran, dan jiwa dengan frekuensi dasarnya.Terapi musik terdiri atas mendengarkan, irama, gerakan tubuh, dan menyanyi.Tetapi ini digunakan untuk berbagai alasan.Musik dapat berfungsi sebagai sarana untuk mengubah tingkat kesadaran yang biasa guna mencapai potensi pikiran yang paling maksimal. Individu dapat bergerak meleawati berbagai tahap kesadaran: keadaan terjaga normal, ambang sensorik meluas, melamun, setengah sadar, dan meditasi.Melalui terapi musik, individu juga dapat mengalihkan persepsi waktu mereka dari waktu jam, menit, dan detik sebenarnya (yang dipersepsikan di hemisfer kiri otak) menjadi waktu yang dialami-yang dipersepsikan lewat ingatan.Pendengar dapat benar-benar kehilangan ingatan urutan waktu selama masa yang panjang, yang memungkinkan mereka mengurangi rasa cemas, takut dan nyeri. Musik bersifat nonverbal sehingga lebih condong pada hemisfer kanan otak, yang mengatur cara pemrosesan informasi yang sifatnya pencitraan, intuitif, dan kreatif. Otak kanan mengenali nada, irama, gaya dan melodi. Musik tidak membutuhkan logika atau analisis otak kiri.Namun, seiring peningkatan pengetahuan musik individu, fungsi otak kiri mendominasi, musisi, misalnya, menganalisis teknik komposisi dan gambaran musik, individu perlu belajar melepaskan respons yang terkondisikan guna menyatukan fungsi kedua hemesfer otak.Terapi musik dapat digunakan di berbagai tatanan praktik.Musik yang tenang dan menenangkan tanpa lirik sering kali digunakan untuk menginduksi relaksasi. Pemilihan musik tanpa lirik lebih dipilih sehingga klien tidak berkonsentrasi pada pesan dan arti lirik, melainkan memungkinkan mereka mengalir megikuti musik tersebut. Rekaman musik sering kali digunakan untuk membuat relaks dan mendistraksi klien di ruang operasi, unit perawatan jantung, ruang bersalin,ruang konseling, unit terapi rehabilitasi dan terapi fisik, dan unit penginduksi tidur.Untuk terapi individual, perawat perlu tahu efek dihasilkan tipe musik tertentu.Musik terapeutik dapat meliputi musik berjenis mood, paduan suara, klasik, romantis, impresionis, country, rock and roll lembut, opera atau musik New Age.Untuk memilih musik yang tepat, perawat perlu mempertimbangkan kesukaan klien serta tujuan terpi tersebut.Selain itu, perawat harus mempertimbangkan waktu pemakaian yang tepat dan lama sesi terapi. Sebagai contoh, beberapaorang memungkinkan ingin melakukan sesi musik setelah mandi pagi duna menyeimbangkan pikian-tubuh selama kegiatan siang hari. Durasi lazim satu sesi adalah 20 menit.Klien dianjurkan untuk mebiarkan tubuh berespons terhadap musik sesuai dengan keinginan tubuh yaitu, merelakskan otot, berebaraing telentang, bersenandung, bertepuk tangan, atau berdansa.Beberapa klien memungkinkan ingin membuat rekaman musik pilihan mereka sendiri yang menurut mereka menarik. Kemampuan musik untuk menyembuhkan terkait erat dengan pengalaman pribadi dan apakah dapat mencapai ketegangan batin atau kualitas lain yang diharapkan dalam diri orangtersebut. h. Humor dan TertawaProfesional kesehatan baru-baru ini telah memusatkanperhatian pada pengaruh positif humor dan tertawa terhadap kesehatan dan penyakit. Humor melibatkan kemampuan untuk menemukan, mengungkapkan, atau menghargai ketidakpatutan secara menggelikan atau kocak, menertawakan ketidaksempurnaan diri atau aspek kehidupan yang aneh, dan melihat sisi lucu situasi yang serius. Humor dalam keperawatan didefinisikan sebagai membantu klien menerima, menghargai, dan mengungkapkan sesuatu yang lucu, dapat ditertawakan, atau menggelikan dalam upaya membina hubungan, meredakan ketegangan, melepaskan kemarahan, memfasilitasi belajar, atau mengatasi perasaan yang menyakitkan (McCloskey & Bulecheck, 2000, hlm.380). Rincian manfaat humor dalam situasi keperawatan adalah sebagai berikut: Membina hubungan. Humuor mengurangi jarak sosial antara-individu dan membantu memudahkan individu. Pemakaian humor membantu perawat membina hubungan dengan klien, faktor penting dalam mencapai keberhasilan intervensi keperawatan. Meredakan ketegangan dan kecemasan. Freud pada tahun 1905 menyatakan bahwa tertawa melepaskan energi psikis yang sebelumnya digunakan untuk menghambat ekspresi impuls yang tidak diterima secara sosial atau secara pribadi.Pemakaian humor yang efektif meredakan ketegangan dari peristiwa yang bermuatan emosi. Individu juga dapat menggunakan humor untuk tujuan pencegahan guna mengurangi stres. Melepaskan rasa marah dan agresi. Humor membantu individu mengeluarkan impuls atau perasaan dengan cara yang aman dan tidak mengancam. Humor mengeluarkan rasa marah dan agresi dengan memfokuskan pada unsur menggelikan dari sebuah situasi. Memfasilitasi belajar. Banyak kuliah dan presentasi dimulai dengan sebuah lelucon atau kartun.Humor tidak hanya mengurangi kecemasan penyaji, tetapi juga mendapatkan perhatian peserta.Orang dapat belajar lebih banyak saat mereka mengasosiakan informasi dengan sebuah lelucon. Namun, pemakaian humor dalam instruksi perlu direncanakan secara saksama sehingga dapat membantu pembelajaran. Mengatasi perasaaan yang menyakitkan. Orang dapat menggunakan humor untuk menumpulkan efek situasi yang baru saja dialami yang terlalu menyakitkan, seperti efek diagnosis atau terpi yang mengancam.Humor mengurangi kecemasan dan rasa takut serta mengurangi ketegangan, sehingga memungkinkan orang melawan dan mengatasi situasi tersebut.Humor juga mempunyai manfaat fisiologis yang melibatkan keadaan stimulasi dan relaksasi yang silih berganti.Tertawa merangsang peningkatan frekuensi pernapasan, frekuensi jantung, ketegangan otot, dan pertukaran oksigen.Keadaan relaksasi terbentuk setelah tertawa, ketika terjadi penurunan frekuensi jantung, tekanan darah, pernapasan dan ketegangan otot.Humor merangsang produksi katekolamin dan hormon.Humor juga melepaskan endorfin, yang meningkatkan toleransi nyeri.Humor mengeluarkan dan memdukan emosi positif individu, harapan, keyakinan, semangat hidup, kesenangan, tujuan, dan ketepatan.Dengan demikian humor mempunyai efek menyembuhkan.Untuk menggunakan humor secara efektif, perawat perlu menyadarai perasaan mereka sendiri dan perasaan orang lain dan variasi budaya terkait anggapan orang terhadap humor.Banyak tatanan perawatan kesehatan kini tertarik memsukan humor sebagai keterampilan perawatan dan mengenali bahwa tertawa adalah obat terbaik, Ruang humor dibuat bagi klien dan staff yang dilengkapi dengan permainan, audiotape, dan videotape yang lucu, buku-buku lucu, koleksi kartun, dan sebagainya.i. Hipnosis Hipnosis adalah perubahan suatu kesadaran saat konsentrasi individu terfokus dan distraksi minimal. Hipnosis dapat digunakan untuk mengendalikan nyeri,mengubah fungsi tubuh dan, dan mengubah kebiasaan gaya hidup. Ilmuwan tidak dapat memahami bagaimana sebenrnya hipnosis dapat meredakan nyari, namun, suatu teori menyebutkan baha hipnosis mencegah stimulus nyeri dalam otak menembus pikiran sadar. Teori lain meyebutkan bahwa hipnosis bekerja dengan mengaktifkan jalan saraf dalam otak yang menyebabkan pelepasan zat seperti morfin alamiah yang disebut enkafalin dan endorfin. Opoid ini mengubah perilaku dan persepsi nyeri.Hipnosis membutuhkan partisipasi aktif klien; Klien bahkan dapat belajar membangkitakan keadaan hipnotik mereka.Hipnosis tidak menghilangkan kendali diri seseorang, bahkan orang yang berada di bawah hipnosis tidak dapat disuruh melakukan sesuatu yang mereka anggap tidak bermoral atau berbahaya.Dalam keadaan tidak sadarkan diri hipnosis, klien tidak jatuh tidur, tetapi menjadi sangat terfokus sehingga distraksi minor dapat diabaikan.Beberapa teknik hipnosis digunakan, yang bergantung pada tipe nyeri dan pilihan klien dan ahli terapi. Salah satu yang paling sering digunakan adalah supresi gejala, yaitu kesadaran klien akan gejala (mis. Nyeri) dihambat dan klien tersebut dijauhkan dari hal tersebut.keefektifan tipe hipnosis ini bergantung pada keparahan gejala dan kemampuan klien untuk berkonsentrasi.j. AromaterapiAromaterapi ialah salah satu jenis pengobatan alternatif yang menggunakan bahan cairan tanaman yang mudah menguap, dikenal sebagai minyak esensial, dan senyawa aromatik lainnya dari tumbuhan yang bertujuan untuk memengaruhi suasana hati atau kesehatan seseorang, yang sering digabungkan dengan praktik pengobatan alternatif dan kepercayaan kebatinan.Contoh-contoh Aromaterapi: Eucalyptus (kayu putih) Lavender Teh hijau (green tea) Sandalwood (cendana) Rose (bunga mawar) Ylang-ylang (bunga kenanga)

K. Terapi Pengobatan AlternatifSekarang ini minat terhadap CAM semakin meningkat. Hal ini dikarenakan masyarakat menuntut lebih banyak piihan dan lebih bertanggung jawab terhadap kesehatan mereka sendiri. Beberapa orang memilih CAM saat kebutuhan perawat kesehatan mereka belum terpenuhi melalui pengobatan tradisional. Beberapa dokter menggunakan terapi CAM sebagai bagian dari praktik mereka, tetapi pasien sebaiknya menyadari bahwa dokter yang menggunakan CAM dalam praktik mereka tidak sepenuhnya berkualifikasi untuk melakukannya. 1. Akupuntur dan Pengobatan OrientalPengobatan Cina Tradisional (traditional chinese medicine, TCM) telah berkembang selama ribuan tahun dan mempunyai sejarah yang panjang diseluruh asia. TCM berdasar pada sistem canggih yang memadukan teori kedokteran dan filosofis serta riwayat pengalaman dan tradisi yang didokumentasikan secara empiris. Teori dan praktik TCM telah berkembang secara berbeda disepanjang Asia dan Eropa, tetapi hal ini konsisten dengan dasar pikiran filosofis yang melandasi bahwa kesehatan dan lingkungan slaing terkait. Modalitas terapi dalam TCM mencakup akupuntur, herbal, latihan diet, dan mamase. TCM didasarkan pada premi bahwa energi vital tubuh mengalir melalui aliran atau meridian dan dapat diakses melalui titik anatomis tertentu disepanjang permukaan tubuh. Penyakit digambarkan sebagai gangguan atau ketidak seimbangan aliran energi vital tubuh. Fokus terapi akupuntur adalah memulihkan keseimbangan aliran energi vital tubuh dalam upaya membantu tubuh menyembuhkan diri. Hal ini dapat dilakukan dengan menusukkan jarum halus dan steril ke dalam titik tertentu di sepanjang meridian diberbagai area tubuh. Ketika jarum ditusukkan, jarum dapat dipanaskan, distimulasi dengan aliran listrik ringan, atau dimanipulasi secara manual. Kadang kalah herbal moxa dibakar di atas titik akupuntur tertentu untuk memfasilitasi aliran energi vital tubuh. Akupuntur adalah salah satu metode pengobatan tradisional yang berasal dari China. Penggunaan jarum-jarum yang sangat tajam pada titik-titik terdapat dalam tubuh sehingga menstimulasi tubuh untuk memberikan energy yang dapat digunakan untuk mengatasi penyakit. Akupuntur pertama kali diperkenalkan di Amerika serikat tahun 1970-an. terdapat cukup bukti mengenai manfat akupuntur yang dapat digunakan secara luas dalam pengobatan konvensional dan mendorong penelitian lebih lanjut terkait manfaat klinis dan fisiologinya (Acupunture, 1997). Akibatnya lebih banyak professional mempertimbangkan untuk memadukan akupuntur dengan pengobatan konvensional. Penelitian menunjukkan bahwa akupuntur efektif dalam meredakan nyeri pascaoperasi dan mual akibat kehamilan dan kemoterapi (Acupunture, 1997). Akupuntur tampak efektif pada banyak penyakit termasuk stroke, sakit kepala, nyeri pinggang kronis, kram menstruasi, nyeri otot, carpal tunnel syndrome, kecanduan, asma, dan mual akibat kehamilan. Terapi akupuntur juga dapat menyebabkan penurunan banyaknya obat pereda nyeri atau anestesi yang mungkin diperlukan.2. KiropraktikBerasal dari bahasa yunani yang berarti dilakukan dengan tangan, mencakup penyesuaian tulang belakang dan sendi (Cassileth, 1998). Kiropraktik dilandaskan pada asumsi bahwa mempertahankan kesejajaran tulang belakang dan sendi dapat memfasilitasi aliran energi diseluruh tubuh, termasuk sistem saraf, sirkulasi, pernapasan, gastrointestinial, dan limbik. Ahli kiropraktik memperhatikan pemeliharaan sistem pengaturan mandiri tubuh dan berfokus membantu tubuh ntuk menyembuhkan dirinya sendiri. Manipulasi tulang belakang telah digunakan selama berabad-abad di Eropa, Asia, dan Mesir kuno untuk memelihara dan memulihkan kesehatan. Kiropraktik adalah terapi CAM yang saat ini paling diterima dan sering digunakan di Amerika Serikat. Ahli kiropraktik dapat menggunakan sinar-X, inspeksi visual, kekuatan dan kelemahan otot, rentang gerak, dan postur untuk mengkaji tulang belakang terhadap ketidaksejajaran vertebrata. Nyeri pinggang yang ditangani dengan manipulasi tulang belakang merupakan fokus kiropraktik.

3. Pengobatan HerbalHerba telah digunakan sejak zaman purbakala untuk mengobati penyakit. Herba adalah tanaman yang dinilai bermanfaat karena sifat obat, rasa, dan aromanya. Orang amerika terus menunjukkan peningkatan minat terhadap penggunaan herba dan tonik herba dalam upaya mencari cara hidup yang lebih alami atau karena ketidak puasan dengan terapi yang ditawarkan oleh profesi kedokteran. Gaya hidup yang sehat adalah promotor utama kesehatan yang baik, dan pengobatan konvensional dapat menjadi terapi terbaik untuk banyak masalah, terapi herba tertentu dapat dijadikan pilihan untuk manajemen sehat dan sakit. Seiring perkembangan literature awam saat ini mengenai ramuan herba dan peningkatan ketersediaan produk tersebut ditoko makanan sehat, makin banyak orang yang bergantung pada herba dan terapi yang kurang konvensional lain untuk berbagai masalah. 4. Homeopati Berasal dari bahasa yunani yaitu homois (serupa) dan pathos (penderitaan). Menurut teori homeopati, zat pengobatan yang benar untuk serangkaian gejala tertentu adalah zat yang secara alami menghasilkan gejala tersebut pada orang yang sehat. Umumnya disebut sebagai like cures like. Biasanya obat-obatan homeopati terdiri atas tumbuhan, hewan, atau zat mineral yang diencerkan dalam air atau alkohol dan dikocok dengan keras. Proses pengenceran dan pengocokan dapat diulang beberapa kali sampai tidak ada lagi sisa kimia zat asli yang dapat dideteksi. Secara paradoks, semakin banyak pengenceran, semakin kuat obat tersebut. Hingga tahun 2002, hanya tiga Negara bagian di Amerika Serikat yang memberikan jasa homeopati meskipun perawat praktisi, asisten dokter, dokter gigi, dokter hewan, ahli kiropraktik, ahli akupuntur berizin, perawat bidan, ahli penyakit kaki, dan ahli naturopati dapat mempraktikkan homeopati apabila undang-undang praktik dinegara bagian mereka memperbolehkan. Homeopati bahkan lebih popular di Eropa.

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanCAM yang disepakati adalah suatu bentuk penyembuhan yang bersumber pada berbagai sistim, modalitas dan praktek kesehatan, yang didukung oleh teori dan kepercayaan. Termasuk di dalamnya latihan atau usaha untuk menyembuhkan diri sendiri. CAM digunakan untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit atau juga untuk meningkatkan taraf kesehatan. Walaupun demikian ada perbedaan antara alternatif dan komplementer.Terapi alternatif adalah terapi di luar terapi konvensional. Sementara komplementer berarti pelengkap bagi terapi konvensional yang ada dan telah terbukti bermanfaat.

B. SaranSemoga makalah kami dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca serta dapat menjaga makalah dar kelompok kami,apabila ada kritik dan saran bagi makalah kami, kami dapat menerima. Terimakasih.

Kelompok 4HAL 32