Makalah Metpen 2 Kel 4 Kls A

18
TUGAS II MAKALAH “METODE PENELITIAN ILMIAH” DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 GAMAR ASSAGAF 12 14 031 ANISSA WULANDARI 12 14 009 MUHAMMAD FAISAL 12 14 064 HUSEN 12 14 039 KEVIN ELVIRA 12 14 SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI DAN PENGETAHUAN ALAM PELITA MAS

description

subjek dan objek penelitian

Transcript of Makalah Metpen 2 Kel 4 Kls A

TUGAS IIMAKALAHMETODE PENELITIAN ILMIAH

DISUSUN OLEHKELOMPOK 4GAMAR ASSAGAF12 14 031ANISSA WULANDARI12 14 009MUHAMMAD FAISAL12 14 064HUSEN12 14 039KEVIN ELVIRA12 14

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI DAN PENGETAHUAN ALAMPELITA MASPALU2015A. SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN1. Subjek PenelitianSubjek penelitianataurespondenadalahpihak-pihak yang dijadikan sebagaisampeldalam sebuahpenelitian.Subjek penelitian juga membahaskarakteristiksubjekyang digunakan dalam penelitian, termasuk penjelasan mengenaipopulasi,sampeldanteknik sampling (acak/non-acak) yang digunakan.Subjek penelitian pada dasarnya adalah yang akan dikenai kesimpulan hasil penelitian. Apabila subjek penelitiannya terbatas dan masih dalam jangkauan sumber daya, maka dapat dilakukan studi populasi, yaitu mempelajari seluruh objek secara langsung. Sebaliknya, apabila subjek penelitian sangat banyak dan berada diluar jangkauan sumber daya peneliti, atau batasan populasinya tidak mudah untuk didefinisikan, maka dapat dilakukan study sempel.Yang dimaksud subyek penelitian, adalah orang, tempat, atau benda yang diamati dalam rangka pembumbutan sebagai sasaran ( Kamus Bahasa Indonesia, 1989: 862).Peran subjek penelitian adalah memberikan tanggapan dan informan terkait data yang dibutuhkan oleh peneliti, serta memberikan masukan kepada peneliti, baik secara langsung maupun tidak langsung.Kegunaan subyek penelitian:a. Membantu agar secepatnya dan tetap seteliti mungkin dapat membenamkan diri dalam konteks setempat, terutama bagi peneliti yang belum mengalami latihan etnografi.b. Agar dalam waktu yang relative singkat banyak informasi yang terkumpul sebagai sampling internal karena informan dimanfaatkan untuk berbicara, bertukar pikiran atau membandingkan suatu kejadian yang ditentukan dari subyek lainnya dapat dilakukan.2. Objek PenelitianObyek adalah apa yang akan diselidiki dalam kegiatan penelitian. Beberapa persoalan sekiranya perlu kita pahami agar bisa menentukan dan menyusun obyek penelitian dalam metode penelitian kita ini dengan baik, yaitu berkaitan dengan apa itu obyek penelitian dalam penelitian kualitatif, apa saja obyek penelitian dalam penelitian kualitatif, dan criteria apa saja yang layak dijadikan obyek penelitian kita.Yang dimaksud obyek penelitian, adalah hal yang menjadi sasaran penelitian ( Kamus Bahasa Indonersia; 1989: 622). Menurut (Supranto 2000: 21) obyek penelitian adalah himpunan elemen yang dapat berupa orang, organisasi atau barang yang akan diteliti. Kemudian dipertegas (Anto Dayan 1986: 21), obyek penelitian, adalah pokok persoalan yang hendak diteliti untuk mendapatkan data secara lebih terarah.Menurut Nyoman Kutha Ratna (2010: 12), obyek adalah keseluruhan gejala yang ada di sekitar kehidupan manusia. Apabila dilihat dari sumbernya, obyek dalam penelitian kualitatif menurut Spradley disebut social situation atau situasi social yang terdiri dari tiga elemen, yaitu tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis (Sugiyono, 2007: 49)[7]Namun sebenarnya, obyek penelitian kualitatif juga bukan semata-mata teratok pada situasi social yang terdiri dari tiga elemen di atas, melainkan juga berupa peristiwa alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, kendaraan, dan sejenisnya (Sugiyono, 2007: 50).Jika dikaitkan dengan sumbernya, obyek penelitian dibedakan menjadi dua macam, yaitu obyek primer dan obyek sekunder. Menurut pengertiannya, obyek primer adalah obyek yang diperlukan melalui sumber pertama, sebaliknya obyek sekunder adalah obyek yang diperoleh melalui sumber kedua. Sebagai contoh, ketika melakukan wawancara, obyek primernya adalah hasil wawancara (mendalam), hasil diskusi kelompok, bukan informan atau kelompok diskusi tersebur. Sementara itu objek sekunder adalah dokumen-dokumen tertulis, buku-buku teks, dan barbagai hasil pembicaraan lainnya yang secara keseluruhan berfungsi untuk mendukung sumber obyek dan obyek primer tersebut. Sementara itu, sumber obyek sekunder pada dasarnya juga masih dibedakan menjadi dua macam, yaitu (a) sumber yang masih berkaitan langsung dengan masalah utama penelitian; (b) sumber secara umum, seperti buku-buku teks dan referensi lain yang tidak berkaitan secara langsung, tetapi memiliki relevensi, baik secara teoritis maupun metodologis.Dilihat dari fungsi dan kedudukannya, obyek penelitian juga dibedakan menjadi dua macam, yaitu obyek formal dan obyek material. Obyek formal adalah obyek yang dianalisis, obyek yang sesungguhnya. Sebaliknya, obyek material adalah benda-benda yang di dalamnya terdapat obyek formal tersebut terikat.Syarat permasalahan dijadikan obyek: Permasalahannya baru. Menarik minat baik bagi peneliti maupun pembaca (hasil laporan penelitian kita). Mempunyai relevansi, manfaat yang tinggi bagi masyarakat. Mungkin dikembangkan bagi peneliti berikutnya. Mungkin dilakukan sesuai dengan waktu dan dana yang tersedia.Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan obyek penelitian (Ratna, 2010: 16), yaitu sebagai berikut: Obyek penelitian harus sesuai dengan latar belakang kita (peneliti), baik latar belakang social maupun akademis (khusus untuk penelitian individual). Obyek harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari peneliti sehingga penelitian menjadi menarik. Jangan meneliti atau mengkaji bidang penelitian orang lain. Alasannya, selain melanggar etika akademis, kita nantinya juga dianggap tidak memiliki kompetensi terhadap bidang bersangkutan. Obyek penelitian, besar atau kecil ada di sekitar kita, di sekitar kehidupan manusia. Obyek penelitian disarankan jangan berada di tempat kerja atau tempat berdomisili karena sangat sulit untuk mendapatkan obyektivitas.

B. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN1. Populasi PenelitianPopulasi adalah keseluruhan objek yang akan/ingin diteliti. Populasi ini sering juga disebut Universe. Anggota populasi dapat berupa benda hidup maupun benda mati, dimana sifat-sifat yang ada padanya dapat diukur atau diamati. Populasi yang tidak pernah diketahui dengan pasti jumlahnya disebut "Populasi Infinit" atau tak terbatas, dan populasi yang jumlahnya diketahui dengan pasti (populasi yang dapat diberi nomor identifikasi), misalnya murid sekolah, jumlah karyawan tetap pabrik, dan sebagainya disebut "Populasi Finit".Suatu kelompok objek yang berkembang terus (melakukan proses sebagai akibat kehidupan atau suatu proses kejadian) adalah Populasi Infinitif. Misalnya penduduk suatu negara adalah populasi yang infinit karena setiap waktu terus berubah jumlahnya. Apabila penduduk tersebut dibatasi dalam waktu dan tempat, maka populasi yang infinit bisa berubah menjadi populasi yang finit.Populasi penelitian adalah seluruh individu yang akan dikenai sasaran generalisasi dari sampel yang diambil dalam suatu penelitian (Sutrisno Hadi, 1987:10).2. Sampel PenelitianMenurut Sutrisno Hadi (1987 : 20) sampel adalah contoh atau sebagian individu yang diteliti, karena jumlah populasi penelitian yang besar dan tidak dapat diteliti seluruhnya.Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian (sampel sendiri secara harfiah berarti contoh). Hasil pengukuran atau karakteristik dari sampel disebut "statistik" yaitu X untuk harga rata-rata hitung dan S atau SD untuk simpangan baku.Alasan perlunya pengambilan sampel adalah sebagai berikut :1. Keterbatasan waktu, tenaga dan biaya.2. Lebih cepat dan lebih mudah.3. Memberi informasi yang lebih banyak dan dalam.4. Dapat ditangani lebih teliti.Diharapkan agar sampel yang diambil dari populasinya bersifat "representatif" (mewakili), sehingga dapat diperoleh informasi yang cukup untuk mengestimasi populasinya.Ada empat parameter yang bisa dianggap menentukan representativeness sampel (sampel yang benar-benar mencerminkan populasinya), yaitu:a. Variabilitas populasiVariabilitas populasi merupakan hal yang sudah given, artinya peneiti harus menerima sebagaimana adanya, dan tidak dapat mengatur atau memanipulasinya.b. Besar sampelMakin besar sampel yang diambil akan semakin besar atau tinggi taraf representativeness sampel tersebut. Jika populasinya homogen secara sempurna, besarnya sampel tidak mempengaruhi tarag representativeness sampel.c. Teknik penentuan sampelMakin tinggi tingkat rambang dalam penentuan sampel, akan makin tinggi pula tingkat representativeness sampel.d. Kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi dalam sampel.Makin lengkap ciri-ciri populasinya yang dimasukkan ke dalam sampel, akan makin tinggi tingkt representativeness sampel.Dalam rangka pengambilan sampel, ada beberapa pengertian yang perlu diketahui, yaitu:Populasi Sasaran (Target Populasi):Yaitu populasi yang menjadi sasaran pengamatan atau populasi dari mana suatu keterangan, akan diperoleh (misalnya efek obat pada ibu hamil) maka target populasi adalah ibu hamil.Kerangka Sampel (Sampling Frame):Yaitu suatu daftar unit-unit yang ada pada populasi yang akan diambil sampelnya (daftar anggota populasinya).Unit Sampel(Sampling Unit):Yaitu unit terkecil pada populasi yang akan diambil sebagai sampel (KK atau RT).Rancangan SampelYaitu rancangan yang meliputi cara pengambilan sampel dan penentuan besar sampelnya.RandomYaitu cara mengambil sampel, dimana setiap unit dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.Pemilihan teknik pengarnbilan sampel merupakan upaya penelitian untuk mendapat sampel yang representatif (mewakili), yang dapat menggambarkan populasinya. Teknik pengambilan sampel tersebut dibagi atas 2 kelompok besar, yaitu :1. Probability Sampling (Random Sample)2. Non Probability Sampling (Non Random Sample)1. Probability SamplingPada pengam bilan sampel secara random, setiap unit populasi, mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Faktor pemilihan atau penunjukan sampel yang mana akan diambil, yang semata-mata atas pertimbangan peneliti, disini dihindarkan. Bila tidak, akan terjadi bias.Dengan cara random, bias pemilihan dapat diperkecil, sekecil mungkin. Ini merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan sampel yang representatif.Keuntungan pengambilan sampel dengan probability sampling adalah sebagai berikut:- Derajat kepercayaan terhadap sampel dapat ditentukan.- Beda penaksiran parameter populasi dengan statistik sampel, dapat diperkirakan.- Besar sampel yang akan diambil dapat dihitung secara statistik.2. Penyimpangan (Error)Dari hasil pengukuran terhadap unit-unit dalam sampel diperoleh nilai-nilai statistik. Nilai statistik ini tidak akan persis sama dengan nilai parameternya.Perbedaan inilah yang disebut sebagai Penyimpangan (Sampling Error) Sedangkan pada non probability sampel, penyimpangan nilai sampel terhadap populasinya tidak mungkin diukur. Pengukuran penyimpangan ini merupakan salah satu bentuk pengujian statistik. Penyimpangan yang terjadi pada perancangan kwesioner, kesalahan petugas pengumpul data dan pengola data disebut Non Sampling Error.4. Non Probability Sample (Selected Sample)Pemilihan sampel dengan cara ini tidak menghiraukan prinsip-prinsip probability. Pemilihan sampel tidak secara random. Hasil yang diharapkan hanya merupakan gambaran kasar tentana suatu keadaan.Cara ini dipergunakan : Bila biaya sangat sedikit , hasilnya diminta segera, tidak memerlukan ketepatan yanq tingqi, karena hanya sekedar gambaran umum saja.Cara-cara yang dikenal adalah sebagai berikut :Sampel Dengan Maksud (Purposive Samping).Pengambilan sampel dilakukan hanya atas dasar pertimbangan penelitinya saja yang menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil.Sampel Tanpa Sengaja (Accidental Sampling).Sampel diambil atas dasar seandainya saja, tanpa direncanakan lebih dahulu. Juga jumlah sampel yang dikehenadaki tidak berdasrkan pertimbangan yang dapat dipertanggung jawabkan, asal memenuhi keperluan saja. Kesimpulan yang diperoleh bersifat kasar dan sementara saja.Sampel Berjatah (Quota Sampling).Pengambilan sampel hanya berdasarkan pertimbangan peneliti saja, hanya disini besar dan kriteria sampel telah ditentukan lebih dahulu. Misalnya Sampel yang akan di ambil berjumlah 100 orang dengan perincian 50 laki dan 50 perempuan yang berumur 15-40 tahun. Cara ini dipergunakan kalau peneliti mengenal betul daerah dan situasi daerah dimana penelitian akan dilakukan.

5. Gambaran tentang pengambilan sampel.Di dalam suatu penelitian adalah sebagai berikut;1. Perlu dirumuskan masalah-masalah yang dihadapi, kemudian perincilah masalah-masalah tersebut dalam bentuk-bentuk informasi yang harus disajikan.2. Setelah memahami ruang lingkup masalah yang dihadapi, tetapkanlah populasi yang hendak diteliti itu.3. Perlu diketahui apakah informasi yang dibutuhkan sudah pernah tersedia, misalnya sebagai hasil penelitian orang lain.4. Tentukan jenis penelitian apa yang paling baik, sesuai dengan biaya yang tersedia sehingga dapat menyajikan informasi yang dibutuhkan.5. Susun rencana lengkap terhadap pelaksanaan penelitian tersebut, termasuk menyusun defenisi, klasifikasi, kwesioner, petugas dan sebagainya.6. Rencanakan beberapa "Alternative Sampling Design" yang dapat memberi gambaran tentang beban ongkos dan tingkat kecermatannya.7. Susun buku pedoman (manual) untuk pekerja lapangan selengkap mungkin.8. Susun rencana, tabulasi dan tetapkan bentuk serta jenis dari tabel yang final.9. Laksanakan pretest untuk menguji effektivitas kwesioner, manual, petugas lapangan dan aspek-aspek oprasional lainnya.10. Atas dasar pretest tersebut, perbaiki kwesioner, dan manual.11. Tetapkan secara terperinci prosedur samping yang final.12.Baru dilaksanakan penelitian yang sesungguhnya dan teruskan dengan pengolahan serta tabulasi data seperti yang direncanakan.13. Susun analisa atau hasil-hasil tersebut.14. Buat laporan penelitian.

C. VARIABEL PENELITIANBeberapa definisi dari variabel yaitu: Hatch & Farhady, (1981) : variabel didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain. Karlinger (1973) : variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Kidder (1981) : variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Contoh variabel penelitian: struktur organisasi, kepemimpinan, pengawasan, koordinasi, prosedur dan mekanisme kerja, deskripsi pekerjaan, kebijakan, budayaorganisasi, dan lain-lain.Penelitian terdiri dari dua variabel bebas (eksogen variable), satu variabel terikat (endogen variable) dan satu variabel antara. Menurut Sugiyono, (2001:3) variabel bebas (eksogen variable) disebut sebagai variabel stimulus, input, prediktor, antecedent atau variabel yang mempengaruhi. Sedangkan variabel terikat (endogen variable) disebut sebagai variabel respon, output, kriteria, konsekuen yang merupakan variabel tergantung yang dipengaruhi oleh variabel bebas.Macam-macam variabel penelitian yaitu:a. Variabel independen (variabel bebas, stimulus, predictor, antecedent). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat). Dalam Structural Equation Modeling (Pemodelan Persamaan Struktural), variabel independen disebut variabel eksogen. b. Variabel dependen (variabel terikat, output, kriteria, konsekuen). Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam SEM disebut variabel indogen. c. Variabel Moderator (variabel independen ke-2) Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. d. Variabel intervening. Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, tetapi tidak dapat diamati atau diukur. Variabel intervening merupakan variabel penyela (variabel antara) yang terletak di antara variabel dependen dan variabel independen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. BAB III Metode Penelitian. pdfhttp://eprints.umk.ac.id/14/5/BAB_III.pdf2. Nasution, Rozaini. 2003. Teknik Sampling. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-rozaini.pdf3. Kusumah, Yaya Sukjaya.Pengertian Variabel Penelitian. pdfhttp://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/195909221983031-YAYA_SUKJAYA_KUSUMAH/Pengertian_Variabel_Penelitian.pdf4. Anonim. 2012. Pengertian Populasi dan Sampael dalam Penelitian.https://sugithewae.wordpress.com/2012/11/13/pengertian-populasi-dan-sampel-dalam-penelitian/5. http://id.wikipedia.org/wiki/Subjek_penelitian