Makalah manajemen sekolah revisi

13
MAKALAH MANAJEMEN SEKOLAH “Pentingnya Peranan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (HuSeMas) untuk Mewujudkan Manajemen Sekolah yang Baik.” Disusun oleh: 1. Adhim Kurnia Alfiansah(1201411091) 2. Ahmad Husein (1201411049) 3. Dikha Danar Wijanarko (2201411016) 4. Ela Julaeha (2201411033)

Transcript of Makalah manajemen sekolah revisi

Page 1: Makalah manajemen sekolah revisi

MAKALAH MANAJEMEN SEKOLAH

“Pentingnya Peranan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (HuSeMas) untuk Mewujudkan Manajemen Sekolah yang Baik.”

Disusun oleh:

1. Adhim Kurnia Alfiansah(1201411091)

2. Ahmad Husein (1201411049)

3. Dikha Danar Wijanarko (2201411016)

4. Ela Julaeha (2201411033)

5. Bahrul Ulum (2201411079)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: Makalah manajemen sekolah revisi

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................1

A. Latar BelakangB.Rumusan Masalah..................................................................................................1C. Tujuan....................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................2A. KonsepTeoretis......................................................................................................2B. Posisi Sekolah dan Masyarakat..............................................................................2C. Pentingnya Membina Hubungan Sekolah dengan Masyarakat..............................3D. Jenis Hubungan Kerja Sama Antara Sekolah dengan Masyarakat……………...4

BAB III PENUTUP......................................................................................................................6A. Simpulan................................................................................................................6B. Saran......................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................7

Page 3: Makalah manajemen sekolah revisi

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pada hakekatnya sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat sekitar, khususnya masyarakat publiknya, seperti orang tua murid atau anggota Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan (BP3), dan atasan langsungnya. Demikian pula hasil pendidikan pelaksanaan sekolah akan menjadi harapan bahkan dambaan masyarakatnya, maka kegiatan-kegiatan sekolah juga harus terpadu dengan derap masyarakatnya. Sekolah harus berusaha untuk menambah simpati masyarakat melalui kegiatan-kegiatan kulikuler maupun ekstrakulikuler, sekolah meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan sikap peserta didiknya agar dapat mempersiapkan dirinya untuk menyongsong tugas-tugasnya di masa depan. Selain itu sekolah pun perlu menampilkan produk-produk unggulannya di bidang akademik maupun nonakademik, sehingga masyarakat percaya dan simpati terhadap kemampuan tenaga kerja di sekolah tersebut. Tetapi pada kenyataannya, berdasarkan pengalaman penulis, masih banyak sekolah yang belum menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar maupun publik dengan maksimal. Sangat jarang sekali sekolah mengadakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan peran masyarakat secara langsung, seperti mengadakan lomba-lomba tradisional untuk masyarakat sekitar sekolah dan siswa-siswi sekolah tersebut pada tanggal 17 Agustus untuk memperingati hari Kemerdekaan RI, dan sebagainya. Selain itu kurangnya kerjasama antara masyarakat dan sekolah mengenai siswa yang bolos sekolah. Misalnya, ada siswa yang lebih memilih bermain Play Station dari pada mengikuti pelajaran di kelas. Ketika ada petugas dari sekolah yang memeriksa ke tempat Play Station, pemilik usaha tidak melaporkan anak yang membolos tersebut. Hal inilah yang mendorong penulis untuk menyusun makalah yang berjudul “Pentingnya Peranan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (HuSeMas) Untuk Mewujudkan Manajemen Sekolah yang Baik.”

B. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian singkat di atas, tim penyusun dapat merumuskan masalah yang

menjadi pokok pembahasan dalam makalah ini yaitu: Bagaimana posisi sekolah dalam masyarakat? Mengapa menjalin hubungan sekolah dengan masyarakat itu sangat penting? Bagaimana jenis hubungan sekolah dengan masyarakat?

C. Tujuan Untuk mengetahui posisi sekolah dalam masyarakat. Untuk mengetahui pentingnya hubungan sekolah dengan masyarakat. Untuk mengetahui jenis hubungan sekolah dan masyarakat.

Page 4: Makalah manajemen sekolah revisi

BAB IIPEMBAHASAN

A. Konsep Teoretis Pengertian Manajemen

Menurut Stoner sebagaimana dikutip oleh T. Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa: “Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.

Pengertian Manajemen Hubungan Sekolah dan MasyarakatSecara etimologis, hubungan sekolah dan masyarakat diterjemahkan dari perkataan

bahasa inggris “Public School Relation”  yang berarti hubungan sekolah dan masyarakat adalah sebagai hubungan timbale balik antara organisasi (sekolah) dengan masyarakat/lingkungan yang terkait.

Hubungan sekolah dan masyarakat didefinisikan sebagai proses komunikasi antara sekolah masyarakat untuk berusaha menanamkan pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan karya pendidikan serta pendorong minat dan tanggung jawab masyarakat dalam usaha memajukan sekolah.

B. Posisi Sekolah dan MasyarakatIstilah “sekolah” disini merupakan sebuah konsep yang luas, yang mencangkup baik

lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan nonformal. Sedangkan istilah “masyarakat” merupakan konsep yang mengacu pada semua individu, kelompok, lembaga atau organisasi yang berada diluar sekolah sebagai lembaga pendidikan.

Keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh proses pendidikan di sekolah dan tersedianya sarana dan prasarana saja, tetapi juga ditentukan oleh lingkungan keluarga dan atau masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah (sekolah), keluarga dan masyarakat. Ini berarti mengisyaratkan bahwa orang tua murid dan masyarakat mempumyai tanggung jawab untuk berpartisipasi, turut memikirkan dan memberikan bantuan dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Partisipasi yang tinggi dari orang tua murid dalam pendidikan di sekolah merupakan salah satu ciri dari pengelolaan sekolah yang baik, artinya sejauhmana masyarakat dapat diberdayakan dalam proses pendidikan di sekolah adalah indikator terhadap manajemen sekolah yang bersangkutan. Hal ini secara tegas dinyatakan oleh Husen (1988) dalam penelitiannya bahwa siswa dapat belajar banyak karena dirangsang oleh pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru dan akan berhasil dengan baik berkat usaha orang tua mereka dalam memberikan dukungan. Masyarakat pun akan berpartisipasi secara optimal terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah sangat bergantung pada apa dan bagaimana sekolah melakukan pendekatan dalam rangka memberdayakan mereka sebagai mitra penyelenggaraan sekolah yang berkualitas. Hal ini ditegaskan oleh Brownell bahwa pengetahuan masyarakat tentang program merupakan awal dari munculnya perhatian dan dukungan. Oleh

Page 5: Makalah manajemen sekolah revisi

sebab itu orang tua/masyarakat yang tidak mendapatkan penjelasan dan informasi dari sekolah tentang apa dan bagaimana mereka dapat membantu sekolah (lebih-lebih di daerah pedesaan) akan cenderung tidak tahu apa yang harus mereka lakukan, bagaimana mereka harus melakukan sesuatu untuk membantu sekolah. Hal tersebut sebagai akibat dari ketidak -mengertian mereka.

C. Pentingnya Membina Hubungan Sekolah dengan Masyarakat.Membina hubungan sekolah dengan masyarakat sangat penting. Sebab yang

Pertama, kepentingan sekolah. Kepentingan sekolah dapat dilihat dari pemberian informasi dari pihak sekolah kepada masyarakat,sehingga masyarakat membentuk opini tersendiri terhadap sekolah. Kepentingan lain agar sekolah dapat mengerti berbagai sumber yang ada dalam masyarakat yang dapat didayagunakan untuk kepentingan belajar mengajar dan usaha pendidikan pada umumnya. Selain itu sekolah akan mudah untuk kerjasama dengan masyarakat untuk mencapai visi dan misi sekolah, khususnya yang berkaitan dengan siswa-siswinya.

Kedua, kepentingan masyarakat. Dilihat dari segi kepentingan masyarakat, maka dapat dikatakan bahwa masyarakat dapat mengambil manfaat dan menyerap hasil-hasil pemikiran dan perkembangan pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi masyarakat itu sendiri. Pengertian, penerimaan dan pemahaman masyarakat akan membentuk persepsi masyarakat terhadap sekolah. Mengambil kutipan dari Ki Hajar Dewantara, beliau mengatakan bahwa pendidikan itu berlangsung pada tiga lingkungan yaitu lingkungan Keluarga, Sekolah dan Masyarakat. Artinya pendidikan tidak akan berhasil kalau ketiga komponen itu tidak saling bekerjasama secara harmonis.

Dari uraian di atas jelaslah bahwa lembaga pendidikan bukanlah lembaga yang berdiri sendiri dalam membina pertumbuhan dan perkembangan putra-putra bangsa, melainkan ia merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat yang luas, dan bersama masyarakat membangun dan meningkatkan segala upaya untuk memajukan sekolah. Hal ini dapat tercipta apabila lembaga pendidikan mau membuka diri dan menjelaskan kepada masyarakat tentang apa dan bagaimana masyarakat dapat berperan dalam upaya membantu sekolah/lembaga pendidikan memajukan dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan. Sekolah pada hakekatnya melaksanakan dan mempunyai fungsi ganda terhadap masyarakat, yaitu memberi layanan dan sebagai agen pembaharuan bagi masyarakat sekitarnya, yang oleh Stoop disebutnya sebagai fungsi layanan dan fungsi pemimpin (fungsi untuk memajukan masyarakat melalui pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas).Setiap aktivitas pendidikan, apalagi yang bersifat inovatif, seharusnya dikomunikasikan dengan masyarakat khususnya orang tua siswa, agar mereka mengerti mengapa aktivitas tersebut harus dilakukan oleh sekolah dan pada sisi mana mereka dapat berperan membantu sekolah dalam merealisasikan program inovatif tersebut

Page 6: Makalah manajemen sekolah revisi

D. Jenis Hubungan Kerja Sama Antara Sekolah dengan MasyarakatDalam administrasi Humas ada empat jenis hubungan masyarakat dan sekolah yaitu:

1. Hubungan Sekolah dengan Komite Sekolah

Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dalam era reformasi, dan era otonomi penyelenggaraan pendidikan sampai pada tingkat kabupaten/kota dan bahkan otonomi pada tingkat sekolah, memberikan keleluasaan bagi setiap sekolah untuk berkreasi dan berinovasi dalam penyelenggaraan sekolah. Dengan demikian diharapkan akan memacu percepatan peningkatan mutu penyelenggaraan sekolah yang pada gilirannya mempercepat peningkatan mutu hasil belajar secara keseluruhan.  Konsekuensi dari paradigma pendidikan yang memberikan otonomi sampai pada tingkat sekolah menuntut sekolah untuk memberdayakan semua sumber daya yang dimilikinya. Salah satu sumber daya yang sangat potensial dan dimiliki oleh sekolah adalah masyarakat dan orang tua murid.

2. Komunikasi dengan masyarakat dan lingkungan di luar sekolah

Ini menunjukkan bahwa, sekolah bukan suatu lembaga yang berdiri sendiri terpisah dari dunia luar, melainkan berada dalam suatu sistem masyarakat yang telah tetap. Kehadiran sekolah berlandaskan kemauan baik negara dan masyarakat yang mendukungnya. Oleh karena itu orang-orang yang bekerja di sekolah mau tidak mau harus bekerja sama dengan masyarakat. Masyarakat di sini dapat tberwujud orang tua murid, badan-badan, organisasi-organisasi, baik negeri maupun swasta. Salah satu alasan mengapa sekolah perlu dukungan dari masyarakat tempat sekolah itu berada ialah karena sekolah harus dibiayai. Tugas sekolah di sini ialah bagaimana menumbuhkan rasa ikut memiliki (senseaf belonging) dan rasa ikut bertanggung jawab (sense responsibility) masyarakat terhadap sekolah. Dalam hal ini perhimpunan administrator sekolah di Amerika Serikat (the American Association of School Administrators) telah mengumpulkan beberapa indikator (petunjuk) tentang hubungan sekolah dengan masyarakat, yaitu bahwa para kepala sekolah harus memahami:

Unsur-unsur penting pada anggota masyarakat lingkungan sekolah, kesetiaan, kepatuhan dan perasaan terikat yang ada pada masyarakat, cara-cara beraksi, menangani idea baru.

Tradisi dan adat –istiadat. Organisasi anggota masyarakat. Kepemimpinan atau struktur kekuatan yang terdapat dalam masyarakat. Situasi fisik masyarakat, ciri-ciri pengelompokkan formil dan hubungan ciri-ciri

populasi.

Page 7: Makalah manajemen sekolah revisi

Jika para kepala sekolah memperoleh keterangan-keterangan di atas, berarti ia mendapat informasi yang diperlukan untuk mengembangkan hubungan yang sehat dan sukses antara sekolah dan masyarakat.

3. Hubungan Sekolah dengan Pemerintah dan Masyarakat yang Terorganisasi

a. Hubungan Sekolah dengan Pemerintah

Dalam era otonomi sekolah, khususnya dengan implementasi pendekatan manajemen sekolah berbasis masyarakat, sekolah memang memiliki keleluasaan dan atau otonomi yang lebih luas. Otonomi pemerintahan yang berbasis pada pemerintah daerah Kabupaten/Kota meletakkan pembinaan dan penyelenggaraan pendidikan berada di tingkat Kabupaten dan Kota, sehingga nampaknya peranan Pemerintah provinsi dan pusat tidak dominan. Meskipun demikian bukan berarti pusat dan propinsi tidak memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan. Dalam paradigm otonomi seperti sekarang diperlukan kemampuan sekolah (baca kepala sekolah) untuk membangun kerjasama yang harmonis dengan berbagai institusi pemerintahan mulai dari tingkat pusat sampat dengan tingkat Kabupaten/kota/Kecamatan bahkan kelurahan.

Di samping institusi pemerintahan, sekolah juga perlu membangun kerjasama yang sinergis dengan lembaga masyarakat seperti karang taruna, kepramukaan dan berbagai lembaga LSM yang bergerak dalam membantu dan membangun pendidikan. Hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam kerjasama dengan lembaga ini adalah jangan sampai sekolah larut dan dapat dibawa kepada masalah-masalah lain selain untuk kepentingan pendidikan. Sekolah tdak boleh terbawa arus kepada kegiatan politik praktis dan kepentingan kelompok tertentu.

b. Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat Terorganisasi

Pada saat ini sangat banyak masyarakat yang mengikat dirinya dalam satu kelompok organisasi, baik yang bersifat organisasi sosial, organisasi profesi, organisasi untuk community tertentu yang bersifat kedaerahan maupun organisasi yang mementingkan laba. Dari berbagai organisasi tersebut di atas banyak sekali yang sangat peduli terhadap pendidikan, tetapi tidak sedikit juga organisasi yang menjadi stressor bagi dunia pendidikan. Di sadari bahwa organisasi-organisasi tersebut sangat besar peranannya dalam membantu pendidikan apabila diberdayakan secara optimal dan murni. Organisasi tersebut sangat besar manfaatnya apabila sekolah mampu menjadikannya sebagai mitra bagi pengembangan dan peningkatan mutu sekolah. Organisasi-organisasi tersebut misalnya:

Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) Ikatan Sarjana Manajemen Pendidikan Indonesia (ISMAPI) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKINS)

Page 8: Makalah manajemen sekolah revisi

4. Hubungan antara Sekolah dengan Orang Tua Peserta Didik

Hubungan ini juga disebut hubungan edukatif. Banyak cara yang efektif untuk menjalin hubungan sekolah dengan orangtua dan keluarga peserta didik serta masyarakat. Hubungan yang efektif dimaksudkan untuk membantu pengembangan pendidikan anak dalam lingkungan inklusif ramah terhadap pembelajaran. Hubungan efektif sekolah, orangtua dan masyarakat dapat dilakukan melalui:

Mengadakan pertemuan dengan keluarga dan kelompok masyarakat untuk memperkenalkan diri anda. Jelaskan kepada mereka makna keragaman dalam kelas dan pelajaran yang ramah.

Menjadwalkan diskusi informal, satu atau dua kali dalam setahun dengan orangtua dan komite sekolah untuk menggali potensi belajar anak mereka. Tunjukkan contoh hasil karya anak, tekankan bakat dan prestasi yang dimiliki.

Anak, dan bicarakan bagaimana agar dapat belajar lebih baik jika ia bisa mengatasi hambatannya.

Mengirim hasil karya anak ke rumahnya agar orangtuanya mengetahui perkembangan potensi anaknya.

BAB IIIPENUTUP

A. SimpulanDari uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Posisi sekolah dalam masyarakat yaitu saling berkaitan satu sama lain. Sekolah tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan masyarakat, begitu pun masyarakat.

2. Membina masyarakat dan lembaga pendidikan (sekolah) itu sangat penting karena lembaga pendidikan bukanlah lembaga yang berdiri sendiri dalam membina pertumbuhan dan perkembangan putra-putra bangsa, melainkan ia merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat yang luas, dan bersama masyarakat membangun dan meningkatkan segala upaya untuk memajukan sekolah

3. Jenis hubungan sekolah dan masyarakat antara lain sebagai berikut: Hubungan Sekolah dengan Komite Sekolah. Komunikasi dengan masyarakat dan lingkungan di luar sekolah. Hubungan Sekolah dengan Pemerintah dan Masyarakat yang Terorganisasi. Hubungan antara Sekolah dengan Orang Tua Peserta Didik.

B. Saran

Untuk mewujudkan keberhasilan sekolah maka warga sekolah bekerja sama untuk menjalin komunikasi yang baik antara masyarakat khususnya orangtua siswa.

Page 9: Makalah manajemen sekolah revisi

DAFTAR PUSTAKA

1. http://serlym.blogspot.com/2012/11/makalah-manajemen-hubungan-sekolah-dan.html 2. http://gudangmaterikuliah.blogspot.com/2012/05/administrasi-hubungan-sekolah-

dengan.html3. Sutomo,dkk.2011.ManajemenSekolah.Edisi Revisi.Semarang:Pusat Pengembang

MKU/MKDK-LP3