Makalah Manajemen IKM

10
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Industri kecil menengah (IKM) merupakan suatu bentuk usaha perekonomian masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari namanya saja, sudah terlihat bahwa usaha yang dilakukan masih berskala kecil sampai menengah. Industri kecil menengah sebagian besar mengalami kesulitan dalam berkembang karena beberapa faktor, diantaranya permodalan,pemasaan, bahan baku maupun yang lainnya. Namun demikian, Industri kecil menengah juga memiliki kemampuan untuk berdaya saing dibalik kekurangan yang ada. Terbukti, industri kecil mampu bertahan dalam menghadapi krisis global yang pernah melanda di Indonesia. Industri kecil dan menengah yang kreatif akan tetap hidup dan mampu menghadapi persaingan yang ada. Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa industri kecil menengah memiliki berbagai macam kendala namun juga memiliki keunggulan dalam bersaing. analisis mengenai factor pendukung dan penghambat IKM dipandang perlu untuk meningkatkan kualitas IKM yang ada dan meningkatkan perekonomian bangsa. B. Rumusan masalah 1. Sejarah singkat IKM makanan tradisional Mbah Har 1

description

latar belakang hingga kesimpulan

Transcript of Makalah Manajemen IKM

BAB IPENDAHULUANA. Latar belakangIndustri kecil menengah (IKM) merupakan suatu bentuk usaha perekonomian masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari namanya saja, sudah terlihat bahwa usaha yang dilakukan masih berskala kecil sampai menengah. Industri kecil menengah sebagian besar mengalami kesulitan dalam berkembang karena beberapa faktor, diantaranya permodalan,pemasaan, bahan baku maupun yang lainnya.Namun demikian, Industri kecil menengah juga memiliki kemampuan untuk berdaya saing dibalik kekurangan yang ada. Terbukti, industri kecil mampu bertahan dalam menghadapi krisis global yang pernah melanda di Indonesia. Industri kecil dan menengah yang kreatif akan tetap hidup dan mampu menghadapi persaingan yang ada.Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa industri kecil menengah memiliki berbagai macam kendala namun juga memiliki keunggulan dalam bersaing. analisis mengenai factor pendukung dan penghambat IKM dipandang perlu untuk meningkatkan kualitas IKM yang ada dan meningkatkan perekonomian bangsa.

B. Rumusan masalah1. Sejarah singkat IKM makanan tradisional Mbah Har2. Faktor pendukung dan penghambat usaha IKM makanan tradisional Mbah Har3. Cara mengatasi hambatan usaha IKM makanan tradisional Mbah Har

C. Tujuan 1. Mengetahui sejarah singkat IKM makanan tradisional Mbah Har2. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat usaha IKM makanan tradisional Mbah Har3. Mengetahui cara mengatasi hambatan usaha IKM makanan tradisional Mbah Har

BAB IIPEMBAHASAN

A. Sejarah singkat IKM makanan tradisional mbah HarPada awal mulanya, mbah Har membuat jenang untuk dikonsumsi keluarga sendiri. Dari keluarga timbul gagasan untuk membuat jenang dan dijual kepada masyarakat. Sasaran pemasaran yang pertama hanya dari lingkungan tetangga. Karena respon yang baik, maka pada tahun 2001 mbah Har mengembangkan usahanya dan menambah jenis produk berup krasikan. Hingga sekarang, usaha masih berjalan dengan dibantu oleh anak dari Mbah Har dan mampu menyerap beberapa tenaga kerja di ingkungan sekitar.

B. Faktor pendukung dan faktor penghambat IKM makanan tradsional Mbah Har1. Faktor pendukunga. Bahan baku mudah diperolehBahan baku dalam pembuatan makanan tradisional jenang dan krasikan dapat diperoleh dengan mudah. Hal ini karena bahan pembuatan jenang dan krasikan berasal dari santan kelapa, tepung, gula merah dan bahan tambahan lainnya dalam jumlah sedikit. Kelapa termasuk komoditi yang mudah didapatkan karena pohon kelapa banyak tumbuh di daerah sekitar tempat usaha. Dengan banyaknya pohon kelapa, maka harga beli relativ lebih murah dan mampu memenuhi kebutuhan untuk produksi.Gula merah didapatkan dari pembuat gula yang masih berada di daerah yang sama. Apabila belum cukup, gula merah dapat diperoleh dari daerah Kalibawang dengan harga yang murah dan jaraknya dekat.Tepung dapat diperoleh dipasar tradisional yang letaknya tidak juh, baik pasar Japuan maupun pasar Muntilan. Dalam berproduksi, IKM masih menggunakan kayu bakar sehingga menekan biaya produksi dan ketersediaannya juga terjamin serta mudah diperoleh.

b. SDM banyak tersedia dilingkungan sekitar usahaLetak usaha yang berada ditengah desa memberi keuntungan bagi IKM makanan tradisional Mbah Har. Masyarakat sekitar dapat dijadikan sebagai tenaga kerja produksi seperti bagian pengolahan kelapa menjadi santan, bagian membuat dan memasak adonan hingga bagian pengemasan.Pemanfaatan tenaga kerja dari lingkungan memberikan efek positif terhadap usaha yang dijalankan dan mampu mengurangi angka pengangguran walaupun dalam jumlah yang sedikit.

c. Jalur transportasi mudah dijangkauDengan letak usaha yang berada ditengah desa, namun infrastruktur transportasi berupa jalan tersedia dengan kondisi yang baik karena sudah diaspal. Kondisi jalan yang baik memperlancar proses distribusi produk maupun distribusi bahan baku.Jalan yang mudah diakses juga merupakan nilai tambah karena memudahkan konsumen untuk datang langsung ke tempat usaha yang dapat meningkatkan penjualan.

d. Teknologi produksi yang digunakan sederhanaProduksi makanan tradisional jenang dan krasikan dapat dilakukan dengan teknologi yang sederhana. Tidak ada alat canggih yang harus digunakan, hanya menggunakan mesin sederhana berupa parutan listrik untuk mempercepat proses pemarutan kelapa.Proses memasak menggunakan wajan besar dari kuningan dan pengaduk dari kayu pohon kelapa ( Glugu ) dan menggunakan kayu bakar sebagai sumber energi dalam memasak.

e. Limbah tidak mencemari lingkungan Limbah yang dihasikan dari proses produksi makanan tradisional jenang dan krasikan berupa batok kelapa, sabut kelapa ( sepet ), ampas kelapa dan air cucian alat produksi. Limbah tersebut tidak mencemari lingkungan karena dengan pengolahan, limbah dapat memberikan nilai tambah maupun menekan biaya produksi. Contohnya pemanfaatan sabut kelapa sebagai pengganti kayu bakar maupun diolah menjadi keset.

2. Faktor penghambata. Karakter makanan yang mudah basiSeperti yang kita ketahui, makanan mempunyai sifat mudah basi dan membusuk. Begitu juga dengan makanan tradisional jenang dan krasikan yang mudah basi. Hal ini dikaenakan dalam proses produsi tidak menggunakan bahan pengawet. Biasanya jenang dan krasikan hanya bertahan 3 sampai 7 hari. Karena hal itulah, produksi tidak dapat dilakukan dalam jumlah besar untuk persediaan karena resiko produk menjadi basi

b. Pemasaran belum optimalPemasaran produk masih belum optimal dikrenakan produk hanya dijual di pasar tradisional terdekat maupun dijual langsung di tempat produksi.

c. Packing masih sederhana Kemasan produk masih sederhana, yaitu menggunakan plastik bening ukuran kg dan 1 kg. Kemasan seperti ini membuat daya tarik produk bagi konsumen menjadi kurang walaupun sebenarnya produk berupa jenang dan krasikan yang dikemas memiliki rasa yang gurih dan nikmat. Kemasan yang tidak memiliki label, alamat maupun nomor telephone akan menyulitkan konsumen apabila akan membeli lagi maupun melakukan pemesanan.

d. Belum adanya pembukuan keuanganManajemen keuangan di IKM makanan tradisional Mbah Har masih termasuk belum baik. Hal ini dikarenakan belum adanya pembukuan mengenai keuangan. Pembukuan keuangan merupakan hal yang penting walupun dalam bentuk yang sederhana. Dengan pembukuan, keuangan dapat diatur dan terhindar dari tercampurnya keuangan usaha dengan keuangan keluarga.

C. Solusi mengatasi hambatan pada IKM makanan tradisional Mbah Har 1. Proses produksi dilaksanakan dengan menggunakan acuan jumlah pesanan ditambah sekitar 10% untuk menghindari penumpukan produk yang belum terjual karena rsiko produk menjadi basi dan tidak layak jual2. Pemasaran produk tidak hanya berkonsentrasi di pasar tradisional terdekat, namun melakukan promosi di daerah lain maupun promosi di pusat oleh-oleh3. Melakukan inovasi terhadap kemasan. Kemasan tetap menggunakan plastik bening namun ditutup dengan kotak dari kertas yang terdapat label, alamat maupun nomor telephone yang dapat dihubungi dan gambar yang dapat membuat kemasan produk menjadi lebih menarik bagi konsumen.4. Membuat pembukuan keuangan secara sederhana dan membuat perncanaan keuangan usaha sehingga usaha akan tetap berjalan dan menghindari terjadinya keuangan yang campur aduk antara keuangan usaha dengan keuangan keluarga.

BAB IIIPENUTUP

A. KESIMPULAN Industri kecil menengah (IKM) merupakan suatu bentuk usaha perekonomian masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. IKM makanan tradisional Mbah Har memilki beberapa faktor pendukung,Yaitu :1. Bahan baku mudah diperoleh2. SDM banyak tersedia dilingkungan sekitar3. Jalur transportasi mudah dijangkau4. Teknologi produksi yang digunakan sederhana5. Limbah tidak mencemari lingkunganAdapun faktor penghambat antara lain :1. Karakter makanan yang mudah basi2. Pemasaran belum optimal3. Packing masih sederhana4. Belum adanya pembukuan keuanganSolusi untuk mengatasi hambatan antara lain :1. Proses produksi sesuai acuan jumlh yang ditentukan2. Melakukan promosi di daerah lain dan di pusat oleh-oleh3. Melakukan inovasi kemasan4. Membuat pembukuan keuangan secara sederhana.

B. SARANSaran bagi pemilik IKM agar dapat merealisasikan solusi untuk memajukan usaha dan dapat meyerap tenaga kerja yang lebih banyak.

DAFTAR PUSTAKA

http://dewirosdyana.wordpress.com/2013/11/22/tata-cara-mendirikan-koperasi-2/ diakses pada hari kamis 20 maret 2014 pukul 14.00http://dinkop-umkm.jatengprov.go.id/?page_id=473 diakses pada hari kamis 20 maret 2014 pukul 14.35http://jenangmuhtarom.blogspot.com/2012/09/cara-membuat-jenang.html diakses pada hari senin 17 maret 2014 pukul 17.00

7