Makalah Internal Control
-
Upload
ummikhalisha -
Category
Documents
-
view
810 -
download
0
description
Transcript of Makalah Internal Control
-
5/27/2018 Makalah Internal Control
1/28
0
PENGENDALIAN INTERNAL
Mata Kuliah : Audit Internal 1
Dosen Pengampu : Dr. H. M. Rasuli, SE, M.Si, Ak, CA
Disusun Oleh Kelompok I :
RADILLA WIDYASTUTI
WARDA LIANI
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU
2014
-
5/27/2018 Makalah Internal Control
2/28
1
PENGENDALIAN INTERNAL
A. PENGERTIAN PENGENDALIAN INTERNALMenurut COSO Pengendalian Internal adalah suatu proses yang dipengaruhi
oleh entitas dewan direksi, manajemen dan personil lainnya, yang dirancang untuk
memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal:
a. Efektivitas dan efisiensi operasi
b. Keandalan pelaporan keuangan
c. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
B. PENTINGNYA PENGENDALIAN BAGI AUDITOR INTERNALAudit yang komprehensif menuntut auditor ke daerah yang tidak dikenal.
Mereka akan berhadapan dengan disiplin ilmu dan teknik-teknik diluar keahlian
tekis mereka. Mereka tidak mungkin segera menguasai bidang-bidang yang harus
diberi penilaian atas tujuan dan aspek usahanya. Kunci penyelesaiannya adalah
pengendalian. Pengendalian memastikan bahwa ada hal-hal yang dikerjakan atau
tidak dikerjakan.
Setiap kegiatan dalam organisasi memiliki dua tingkatan, yang berada dalam
dua system, yaitu system operasi, yang dirancang untuk memenuhi tujuan yang
telah ditetapkan; dan system pengendalian, yang terdapat dalam system operasi.
Sistem pengendalian terdiri atas prosedur, aturan, dan instruksi yang dirancang
untuk memastikan bahwa tujuan operasi akan tercapai. Pengendalian meningkatkan
kemungkinan tercapainya tujuan manajemen.
Auditor internal mungkin tidak bisa sepenuhnya memahami sistem operasi,
dan kalaupun mereka bisa memahami, mereka mungkin tidak bisa menilainyasecara objektif. Tetapi auditor internal dididik untuk bisa mengevaluasi sistem
pengendalian secara objektif. Auditor mungkin tidak dapat menentukan apakah
mesin disetel dengan layak, apakah produksi dilaksanakan dengan efisien, atau
apakah terdapat bahan sisa yang dihasilkan. Namun mereka bisa memastikan peran
yang dicapai system pengendalian; perencanaan dan pengendalian produksi untuk
mencapai tujuan organisasi berupa pelayanan yang baik kepada pelanggan, operasi
pabrik yang efisien dan investasi yang rendah pada persediaan.
-
5/27/2018 Makalah Internal Control
3/28
2
C. TUJUAN PENGENDALIAN INTERNALPengendalian Internal merupakan jawaban manajemen untuk mengatasi
risiko yang diketahui, atau dengan kata lain, untuk mencapai suatu tujuan
pengendalian (control objective). Tujuan pengendalian internal secara garis besar
dapat dibagi dalam empat kelompok, yaitu:
1) Pelaporan keungan (pengendalian internal atas pelaporan keuangan)2) Memelihara aset.3) Operasi (pengendalian operasional)4) Kepatuhan terhadap hukum dan ketentuan perundang-undangan.
D. KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Dasar dari setiap struktur pengendalian internal adalah lingkungan
pengendalian internal. COSO menekankan bahwa lingkungan pengendalian
internal ini memiliki pengaruh luas tentang bagaimana semua kegiatan yang
terstruktur dan risiko yang telah dinilai. Lingkungan pengendalian
mencerminkan keseluruhan sikap, kesadaran, dan tindakan oleh dewan direksi,
manajemen, dan lain-lain mengenai pentingnya pengendalian internal dalam
perusahaan.
Komponen Lingkungan Pengendalian :
a. Integritas dan Nilai EtikaIntegritas kolektif dan nilai-nilai etika suatu perusahaan merupakan
elemen penting lingkungan pengendalian. Nilai-nilai ini sering didefinisikan
sebagai pesan yang dikomunikasikan oleh manajemen senior. Integritas dan
nilai etika merupakan produk dari standar etika dan sikap sebuah entitas,sebagaimana dengan seberapa baik hal itu dikomunikasikan dan diterapkan
dalam praktiknya. Kode etik merupakan komponen penting dari tata kelola
organisasi. Semua pemangku kepentingan, dan tentunya auditor internal,
harus memiliki pemahaman yang baik tentang kode etik perusahaan dan
bagaimana hal itu diterapkan.
b. Komitmen Terhadap Kompetensi
-
5/27/2018 Makalah Internal Control
4/28
3
Kompetensi lingkungan pengendalian suatu perusahaan dapat
terkisis dengan serius jika sejumlah besar posisi dipenuhi dengan orang-
orang yang kurang memiliki keterampilan kerja yang dibutuhkan. Auditor
internal, khususnya, akan menghadapi situasi ini dari waktu ke waktu dalam
tinjauan mereka. Suatu perusahaan perlu untuk menentukan tingkat
kompetensi yang diperlukan untuk berbagai tugas dalam pekerjaannya dan
menerjemahkan kebutuhan tersebut kedalam tingkat pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan.
c. Partisipasi Dewan Direksi dan Komisaris atau Komite AuditLingkungan pengendalian sangat banyak dipengaruhi oleh tindakan dewan
direksi perusahaan dan komite audit. Sebelum terbit SOx, dewan direksi dan
komite audit mereka sering didominasi oleh manajemen senior, dengan
representasi terbatas dari luar, anggota dewan minoritas. Hal ini
menciptakan situasi di mana dewan tidak benar-benar independen dari
manajemen. Setelah terbitnya Sox, komite audit harus benar-benar
independen. Sebuah dewan yang aktif dan mandiri adalah komponen
penting dari lingkungan pengendalian COSO.
d. Filosofi Manajemen dan Gaya OperasiFilosofi dan gaya operasi manajemen senior memiliki pengaruh
besar atas lingkungan pengendalian suatu perusahaan. Auditor internal yang
bertanggung jawab untuk menilai pengendalian internal harus memahami
faktor-faktor ini dan menjadikannya pertimbangan ketika mengevaluasi
efektivitas pengendalian internal. Tidak ada yang mengatur gaya dan
filosofi yang terbaik untuk semua perusahaan, tetapi faktor-faktor ini
penting ketika mempertimbangkan komponen pengendalian internal yanglain dalam suatu perusahaan .
e. Struktur OrganisasiKomponen pengendalian internal ini memberikan kerangka kerja
untuk perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan kegiatan untuk
membantu pemantauan mencapai tujuan secara keseluruhan. Beberapa
perusahaan sangat terpusat, yang lainnya terdesentralisasi dengan produk,
geografi, atau faktor-faktor lain . Yang lain disusun secara matriks dengan
-
5/27/2018 Makalah Internal Control
5/28
4
tidak ada satu garis pelaporan langsung. Struktur organisasi merupakan
aspek penting dari lingkungan pengendalian perusahaan, tetapi tidak ada
satu strukturpun memberikan pengendalian internal lebih baik dari yang
lain.
f. Kebijakan dan Praktik Sumber Daya ManusiaAspek pengendalian internal yang paling penting adalah personel.
Jika karyawan kompeten dan dapat dipercaya, pengendalian lainnya dapat
ditiadakan. Orang yang tidak kompeten dan tidak jujur dapat membuat
sistem menjadi kacau, meskipun terdapat berbagai pengendalian yang
diterapkan. Orang-orang yang jujur dan efisien mampu bekerja dengan
kinerja yang sangat baik meskipun hanya terdapat sedikit pengendalian
yang mendukung mereka. Namun demikian, orang-orang kompeten dan
dapat dipercaya tetap memiliki beberapa kelemahan.
Karena pentingnya personel yang kompeten dan dapat dipercaya
dalam memberikan pengendalian yang efektif, metode yang digunakan
dalam merekrut, mengevaluasi, melatih, mempromosikan dan memberikan
kompensasi merupakan bagian yang penting dalam pengendalian internal.
2. Penilaian Risiko (Risk Assessment)Kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya memiliki risiko
baik dari faktor internal maupun eksternal. Pemahaman dan pengelolaan
lingkungan risiko adalah unsur dasar pengendalian internal, dan perusahaan
harus memiliki proses mengevaluasi potensi risiko yang dapat mempengaruhi
pencapaian tujuannya. Komponen penilaian risiko ini berfokus pada
pengendalian internal dalam suatu perusahaan. Pengendalian internal COSOmenyatakan penilaian risiko harus menjadi proses ke depan yang dilakukan di
semua tingkat dan hampir untuk semua kegiatan dalam perusahaan.
Kerangka pengendalian internal COSO menunjukkan bahwa risiko
harus dipertimbangkan dari tiga perspektif:
a. Risiko Perusahaan Karena Faktor Eksternal .Dalam hal ini termasuk resiko perkembangan teknologi yang dapat
mempengaruhi sifat dan waktu penelitian dan pembanguna produk baru
-
5/27/2018 Makalah Internal Control
6/28
5
atau menyebabkan perubahan dalam proses pengadaan. Risiko faktor
eksternal lainnya termasuk perubahan kebutuhan atau harapan pelanggan,
harga, garansi, atau kegiatan pelayanan. Undang-undang atau peraturan
baru dapat memaksa perubahan dalam operasi kebijakan atau strategi.
b. Risiko Perusahaan karena Faktor InternalSebagai auditor internal yang sering mengamati perusahaan secara terus-
menerus, akan mengetahui ada banyak jenis risiko dalam perusahaan.
Misalnya, gangguan pada IT Server atau manajemen penyimpanan
fasilitas pengolahan dapat mempengaruhi operasi secara keseluruhan.
Selain itu, kualitas personil yang dipekerjakan, serta pelatihan atau
motivasi mereka, dapat mempengaruhi tingkat dari kesadaran
pengendalian dalam entitas. Selain itu, akses karyawan ke aset dapat
berkontribusi untuk penyalahgunaan sumber daya. Meskipun sekarang
lebih baik diatasi dengan SOx, pengendalian internal COSO juga
menyebutkan risiko ini terjadi karena dewan direksi atau komite audit
tidak tegas atau tidak efektif yang dapat memberikan peluang bagi
kecerobohannya.
c. Risiko karena Kegiatan SpesifikSelain dilihat dari luasnya perusahaan, risiko juga harus dipertimbangkan
untuk setiap unit bisnis yang signifikan dan aktivitas kunci, seperti unit
pemasaran, IT, dan keuangan. Kekhawatiran kegiatan ditingkat ini
memberikan kontribusi dengan luasnya risiko perusahaan dan harus
diidentifikasi secara terus-menerus, dianggap dalam berbagai proses
perencanaan di seluruh perusahaan.
3. Kegiatan Pengendalian (Control Activities)Kegiatan Pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu
memastikan bahwa tindakan yang diidentifikasi untuk mengatasi risiko
dilakukan, beserta sub proses kegiatan pengendalian. Kegiatan pengendalian
ada pada semua tingkatan dalam suatu perusahaan dan, dalam banyak kasus,
mungkin tumpang tindih satu sama lain. Konsep kegiatan pengendalian
merupakan bagian penting dari membangun pengendalian internal yang efektif
-
5/27/2018 Makalah Internal Control
7/28
6
dalam suatu perusahaan. Kerangka pengendalian internal COSO
mengidentifikasi serangkaian kegiatan ini menurut jenis proses. Dari perspektif
audit internal, mereka harus bersama-sama membantu dalam membangun
pengendalian internal yang efektif secara keseluruhan.
a. Jenis Kegiatan PengendalianPengendalian internal umumnya diklasifikasikan sebagai manual, IT, atau
pengendalian manajemen, dan kegiatan pengendalian juga dijelaskan dalam
hal apakah mereka preventif, korektif, atau kegiatan pengendalian detektif.
Beberapa kegiatan pengendalian internal yang direkomendasikan COSO
untuk perusahaan adalah:
1) Ulasan Top-level2) Fungsional langsung atau kegiatan manajemen3) Pengolahan Informasi4) Pengendalian Fisik5) Indikator Kinerja6) Tugas harus dipisahkan antara orang yang berbeda untuk mengurangi
risiko kesalahan atau tindakan yang tidak pantas.
b. Integrasi Aktivitas Pengendalian dengan Penilaian ResikoPengendalian internal adalah suatu proses, dan kegiatan
pengendalian yang tepat harus dibuat untuk mengatasi risiko yang
diidentifikasi.
c. Pengendalian atas Sistem InformasiKerangka pengendalian internal menyoroti serangkaian wilayah
pengendalian TI untuk mengevaluasi kecukupan keseluruhan pengendalian
internal. Perubahan yang cepat dari teknologi baru, apa yang baru hari iniakan segera digantikan oleh sesuatu yang lain.
4. Komunikasi dan Informasi (Communication and Information)Informasi yang tepat, didukung oleh sistem TI, harus dikomunikasikan
dari atas dan ke bawah dalam perusahaan dengan cara dan waktu yang
memungkinkan orang untuk melaksanakan tanggung jawab mereka. Selain
sistem komunikasi formal dan informal, perusahaan harus memiliki prosedur
-
5/27/2018 Makalah Internal Control
8/28
7
yang efektif untuk berkomunikasi dengan pihak internal dan eksternal.
Informasi dan arus komunikasi dalam perusahaan harus dipahami untuk setiap
evaluasi pengendalian intern, misalnya evaluasi SOx Section 404 .
5. Pemantauan (Monitoring)Pemantauan telah lama menjadi peran internal auditor, yang melakukan
tinjauan untuk menilai kepatuhan dengan prosedur yang ditetapkan;
Namun, COSO sekarang mengambil pandangan yang lebih luas terhadap
pemantauan. Pengendalian internal COSO yang mengakui bahwa prosedur
pengendalian dan sistem lain berubah dari waktu ke waktu. Apa yang
tampaknya menjadi efektif ketika pertama kali diinstal mungkin tidak efektif
dalam masa depan.
Sebuah proses pemantauan harus ada untuk menilai efektivitas didirikan
komponen pengendalian internal dan untuk mengambil tindakan korektif jika
diperlukan. Proses pemantauan ini menunjuk pada peran penting dari audit
internal, komponen pengendalian internal tidak dapat ditujukan hanya untuk
internal auditor ketika manajemen tetap menyadari masalah pengendalian
lainnya yang potensial. Suatu perusahaan perlu membangun berbagai kegiatan
pemantauan untuk mengukur efektivitas pengendalian internal. Hal ini dapat
dilakukan melalui evaluasi terpisah serta dengan kegiatan terus menerus untuk
memantau kinerja dan mengambil tindakan korektif bila diperlukan .
E. PENGENDALIAN PREVENTIF, DETEKTIF, DAN KOREKTIFPengendalian preventif adalah Pengendalian yang digunakan untuk
mencegah hasil- hasil yang tidak diharapkan sebelum terjadi. Pengendalian ini lebihefektif dari segi biaya dibandingkan Pengendalian detektif. Ketika diterapkan ke
dalam sebuah sistem, pengendalian preventif dapat mencegah kekeliruan dan oleh
karena itu dapat mencegah biaya perbaikan. Contoh dari kontrol preventif ini
adalah :
a. Adanya karyawan yang kompeten dan dapat dipercayab. Pemisahan tugas untuk mencegah pelanggaran yang di sengaja
-
5/27/2018 Makalah Internal Control
9/28
8
c. Otorisasi yang layak untuk mencegah penggunaan sumber daya organisasidengan tidak semestinya
d. Perbaikan menggunakan komputer untuk mendeteksi dan mencegah transaksiyang tidak semestinya
e. Dokumentasi dan catatan yang memadai serta prosedur pencatatan yang layakuntuk mencegah transaksi yang tidak semestinya
f. Pengendalian fisik atas aktiva untuk mencegah penyalahgunaan atau pencurianPengendalian detektif adalah pengendalian yang dirancang untuk
menemukan hasil- hasil yang tidak diharapkan pada saat terjadinya. Pengendalian
ini biasanya lebih mahal dibandingkan pengendalian preventif, tetapi pengendalian
ini tetap saja diperlukan, karena pengendalian detektif ini dapat mengukur
efektivitas pengendalian preventif, selanjutnya dengan adanya pengendalian
detektif ini beberapa kekeliruan tidak bisa secara efektif dikendalikan oleh sistem
pencegahan, dimana kekeliruan tersebut harus dideteksi saat terjadi. Contoh
pengendalian detektif antara lain :
a. pemeriksaan dan perbandingan, seperti : catatan kinerja dan pemeriksaanindependen atas kinerja, adanya rekonsiliasi bank, konfirmasi saldo bank,
perhitungan kas, rekonsiliasi rincian piutang usaha ke akun pengendali piutang
usaha,
b. pemeriksaan fisik persediaan dan analisis variansc. konfirmasi dengan pemasok uatang usahad. penggunaan teknik- teknik komputer seperti limit transaksi, kata kunci,
pengeditan, dan sistem pemeriksaaan
Pengendalian korektif dilakukan bila terjadi hal-hal yang tidak semestinya
dan telah dideteksi. Semua pengendalian detektif tidak ada gunanya bila kelemahanyang telah diidentifikasi tidak diperbaiki atau masalahnya terulang kembali. Oleh
karena itu, manajemen harus mengembangkan sistem yang tetap menyoroti kondisi-
kondisi yang tidak diinginkan sampai diperbaiki, dan jika layak, harus menetapkan
prosedur- prosedur untuk mencegah terulangnya kondisi tersebut. Sehingga
pengendalian korektif menutup lingkaran yang dimulai dari pencegahan kemudian
deteksi hingga koreksi.
-
5/27/2018 Makalah Internal Control
10/28
9
Pengendalian yang baik tidak hanya melindungi organisasi, tetapi juga
karyawan. Managemen bertanggung jawab secara moral bahwa tidak ada celah
untuk melakukan kecurangan. Manfaat kontrol juga muncul pada teori keagenan,
dimana manager sebagai agen, bertanggung jawab kepada pemilik, dengan adanya
laporan dan verifikasi yang objektif dari auditor, pemilik bisa yakin bahwa
tanggung jawab yang dibebankan kepada manager telah dilaksanakan dengan baik.
Dengan adanya internal control yang tepat, manager sebagai agen dapat
memberikan keyakinan yang memadai mengenai pengelolaan perusahaan yang
telah dijalankan.
F. KARAKTERISTIK-KARAKTERISTIK PENGENDALIANAuditor internal dapat mengevaluasi sistem pengendalian dengan
menentukan kesesuaiannya dengan kriteria yang ditetapkan. Sebuah sistem yang
dapat diterima memiliki ciri- ciri sebagai berikut :
1. Tepat waktuPengendalian seharusnya mendeteksi penyimpangan aktual atau potensial sejak
awal untuk menghindari tindakan perbaikan yang memakan biaya.
Pengendalian harus tepat waktu, meskipun efektivitas biaya juga harus
dipertimbangkan. Bila terjadi masalah masalah yang tidak diharapkan maka
harus diidentifikasi dan ditindaklanjuti tepat waktu.
2. EkonomisPengendalian harus memberikan keyakinan yang wajar dalam mencapai hasil
yang diinginkan dengan biaya minimum dan dengan efek samping yang paling
rendah.
3.
AkuntabilitasPengendalian harus membantu karyawan mempertanggungjawabkan tugas
yang diberikan.
4. PenerapanPengendalian harus diterapkan pada saat yang paling efektif, yaitu :
a. Sebelum bagian yang mahal dari suatu proyek dikerjakanb. Sebelum waktu yang perusahaan tidak bisa (sulit) untuk kembalic. Saat satu tahap operasi berakhir dan tahap yang lain dimulai
-
5/27/2018 Makalah Internal Control
11/28
10
d. Saat pengukuran paling nyaman untuk dilakukane. Saat tindakan korektif paling mudah untuk dilakukanf. Bila tersedia waktu untuk tindakan perbaikang. Setelah penyelesaian tugas yang mengandung kesalahanh. Jika akuntabilitas untuk sumber daya berubah
5. FleksibilitasKeadaan bisa berubah sewaktu-waktu. Rencana dan prosedur hampir pasti
berubah seiring berjalannya waktu. Kontrol yang akan mengakomodasi
perubahan seperti ini tanpa harus berubah lebih disukai untuk menghindari
kebutuhan akan adanya perubahan.
6. Menentukan penyebabTindakan korektif yang diambil segera bisa dilakukan bila pengendalian tidak
hanya mengidentifikasi masalah tetapi juga penyebabnya.
7. KelayakanPengendalian yang paling efisien dan bermanfaat adalah kontrol berbasis
pengecualian, yaitu hanya merespons penyimpangan- penyimpangan yang
signifikan.
8. Masalah- masalah dengan pengendalianPengendalian yang berlebihan dapat menyebabkan kebingungan dan frustasi.
Begitu pengendalian mencapai titik tertentu, maka efektivitasnya sebenarnya
bisa menurun sehingga biaya yang harus ditanggungmenjadi lebih besar
dibandingkan manfaat yang semula diinginkan.
G. SARANA UNTUK MENCAPAI PENGENDALIANBeberapa sarana operasional yang dapat digunakan manajer untuk mengendalikanfungsi di dalam perusahaan adalah :
1. OrganisasiSebagai sarana pengendalian, merupakan struktur peran yang disetujui untuk
orang-orang di dalam perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai
tujuananya secara efisien dan ekonomis, meliputi :
a. Tanggung jawab harus dipisahkan sehingga tidak ada satu orang yangmengendalikan semua tahap transaksi
-
5/27/2018 Makalah Internal Control
12/28
11
b. Manager harus memiliki kewenangan untuk mengambil tindakan yangdiperlukan dalam pelaksanaan tanggung jawabnya
c. Tanggung jawab seseoarang harus didefinisikan dengan jelas sehinggatidak kekurangan atau kelebihan
d. Pegawai yang menyerahkan tanggung jawab dan mendelegasikanwewenang ke bawahan harus memiliki sistem tindak lanjut yang efektif
untuk memastikan bahwa tugas telah dilaksanakan dengan baik
e. Orang yang mendelegasikan tugas harus disyaratkan untuk melaksanakankewenangan tersebut dengan pengawasan ketat
f. Karyawan harus mempertanggungjawabkan tugasnya ke atasang. Struktur organisasi haruslah sesederhana mungkinh. Bagan dan system manual harus disiapkan untuk membantu perubahan
rencana dan pengendalian dalam, juga memberikan pemahaman yang lebih
baik tentang organisasi, rantai wewenang dan pemberian tanggungjawab.
2. Kebijakanadalah pernyataan prinsip yang membutuhkan, menjadi pedoman, atau
membatasi tindakan. Kebijakan harus membatasi prinsipprinsip tertentu :
a. Kebijakan harus dinyatakan dengan jelas secara tertulis, disusun secarasistematis dalam bentuk buku pegangan, manual, dan disetujui dengan
semestinya
b. Kebijakan haruslah dikomunikasikan secara sistematis ke semua pegawaidan pegawai yang berwenang di organisasi
c. Kebijakan haruslah sesuai dengan hukum dan aturan yang berlaku danharus konsisten dengan tujuan dan kebijakan umum yang ditetapkan di
tingkat yang lebih tinggid. Kebijakan harus dirancang untuk meningkatkan pelaksanaan aktivitas
secara efektif, efisien, dan ekonomis dan memberikan tingkat keyakinan
yang memuaskan bahwa sumber daya perusahaan telah dijaga dengan
semestinya
e. Kebijakan harus ditelaah secara periodik, dan harus direvisi jika kondisiberubah
-
5/27/2018 Makalah Internal Control
13/28
12
3. Proseduradalah sarana yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas sesuai dengan
kebijakan yang telah ditetapkan. Prinsip yang diterapkan pada kebijakan juga
bisa diterapkan untuk prosedur, tambahannya :
a. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kecurangan dan kesalahan,prosedur harus dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga pekerjaan
seorang karyawan secara otomatis diperiksa oleh karyawan lain yang
melaksanakan tugas lain secara terpisah dan independen
b. Untuk meningkatkan efisiensi dan keekonomian sampai tingkatmaksimum, prosedur yang ditetapkan haruslah sesederhana dan semurah
mungkin
c. Prosedur- prosedur yang ada tidak boleh tumpang tindih, bertentangan satusama lain, atau bersifat duplikatif
d. Prosedur harus ditelaah secara periodik dan ditingkatkan bila diperlukan4. Personalia
Orang-orang yang dipekerjakan atau ditugaskan harus memiliki kualifikasi
untuk melaksanakan tugas yang diberikan. Bentuk kontrol terbaik disamping
kinerja masing- masing individu adalah supervisi. Praktik- praktik berikut ini
bisa membantu meningkatkan kontrol :
a. Karyawan baru harus dilihat kejujuran dan keandalannya dalammelakukan pekerjaan
b. Karyawan harus diberi pelatihan dan kursus- kursus yang memberikankesempatan meningkatkan kemampuan diri dan membuat mereka tetap
mengetahui kebijakan dan prosedur yang baru
c.
Karyawan harus diberi informasi tentang tugas dan tanggung jawabmengenai segmen lain dari organisasi sehingga mereka bisa lebih
memahami kesesuaian pekerjaan mereka dengan organisasi secara
keseluruhan
d. Kinerja semua karyawan harus ditelaah secara periodik untuk melihatapakah hal-hal penting dari tugas mereka telah ditunaikan
-
5/27/2018 Makalah Internal Control
14/28
13
5. Akuntansimerupakan sarana yang sangat penting untuk kontrol keuangan pada aktivitas
dan sumber daya. Akuntansi membentuk kerangka kerja yang bisa disesuaikan
dengan pemberian tanggung jawab. Berikut ini beberapa prinsip- prinsip dasar
untuk sistem akuntansi :
a. Akuntansi harus sesuai dengan kebutuhan manajer guna pengambilankeputusan yang rasional
b. Akuntansi harus didasarkan pada lini tanggung jawabc. Laporan keuangan dari hasil- hasil operasi harus sejajar dengan unit
organisasi yang bertanggung jawab dalam operasional organisasi
d. Akuntansi harus bisa menentukan biaya- biaya yang bisa dikendalikan6. Penganggaran (budget)
adalah sebuah pernyataan hasil- hasil yang diharapkan, yang dinyatakan dalam
bentuk numerik. Sebagai sebuah kontrol, anggaran menetapkan standar
masukan sumber daya dan hal- hal yang harus dicapai sebagai keluaran dan
hasil. Berikut pengendalian dalam penganggaran :
a. Orang- orang yang bertanggung jawab untuk memenuhi target anggaranharuslah berpartisipasi dalam penyiapannya
b. Orang- orang yang bertanggung jawab untuk memenuhi target anggaranharus dilengkapi dengan informasi yang memadai yang membandingkan
anggaran dengan kejadian- kejadian aktual dan memberikan alasan- alasan
untuk penyimpangan yang signifikan
c. Semua anggaran khusus harus cocok dengan keseluruhan anggaranorganisasi
d.
Anggaran harus menetapkan tujuan yang dapat diukur7. Pelaporan
Laporan haruslah tepat waktu, akurat, bermakna, dan ekonomis. Berikut ini
prinsip untuk menetapkan sistem pelaporan internal yang memuaskan :
a. Laporan harus dibuat sesuai dengan tanggung jawab yang diberikanb. Individu- individu atau unit- unit harus diminta melaporkan hal- hal yang
menjadi tanggung jawabnya
-
5/27/2018 Makalah Internal Control
15/28
14
c. Biaya mengakumulasi data dan menyiapkan laporan harus dibandingkandengan manfaat yang akan didapat
d. Laporan harus sesederhana mungkin, dan konsisten dengan sifat subjekyang menjadi masalah
e. Sebaiknya laporan kinerja memperlihatkan perbandingan dengan standarbiaya, kualitas, dan kuantitas yang ditetapkan
f. Laporan harus tepat waktu, agar bermanfaat maksimal
H. SISTEM PENGENDALIANSarana pengendalian meliputi orang, peraturan, anggaran, jadwal, dan
analisis komponen- komponen lainnya. Bila digabungkan, elemen- elemen ini
membentuk sistem pengendalian. Sistem- sistem tersebut bisa memiliki subsistem-
subsistem, dan bisa menjadi sistem yang lebih besar. Merancang sistem
pengendalian untuk memastikan bahwa tugas diselesaikan dan tujuan dicapai
merupakan tanggung jawab managemen. Manager bertanggung jawab untuk
menetapkan pengendalian, mempertahankannya, memodifikasi apa yang harus
diubah, dan memerhatikan informasi yang diberikan oleh sistem pengendalian.
Standar- standar operasi bisa jadi merupakan elemen- elemen kunci dalam proses
pengendalian, Standar menentukan jenis kinerja yang diharapkan. Standar berperan
dalam 2 hal :
1. Menentukan tujuan yang akan dicapai2. Menjadi dasar pengukuran
Selain standar operasi yang merupakan bagian dari sistem pengendalian,
terdapat kerangka standar yang harus diikuti sistem pengendalian itu sendiri, antara
lain :1. Standar- Standar Umum
a. Keyakinan yang wajarb. Perilaku yang mendukungc. Integritas dan Kompetensid. Tujuan Kontrole. Pengawasan kontrol
2. Standar- Standar Rinci
-
5/27/2018 Makalah Internal Control
16/28
15
a. Dokumentasib. Pencatatan transaksic. Otorisasi dan pelaksanaan transaksi dan kejadiand. Pembagian tugase. Pengawasanf. Akses dan akuntabilitas ke sumber daya
I. ASPEK AUDIT RISIKO PENGENDALIANRisiko pengendalian ( control risk) merupakan elemen yang substantial dari
daerah risiko yang luas. Risiko pengendalian adalah kemungkinan bahwa
pengendalian yang telah ditetapkan tidak bisa mendeteksi adanya penyimpangan.
Risiko pengendalian haruslah sebuah pertimbangan dalam rancangan metodologi
pengendalian. Dan risiko pengendalian ini merupakan hasil kompromi antara
penelaah aktual atas semua kejadian dan transaksi serta penelaahan dari sample
sample yang representatif. Dan ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan
auditor internal pada saat menelaah operasi pengendalian.
J. AUDIT PENGENDALIANTujuan audit kontrol adalah untuk menentukan bahwa;
1. Pengendalian memang diterapkan;2. Pengendalian secara struktural memang wajar;3. Pengendalian dirancang untuk mencapai tujuan manajemen khusus atau untuk
mencapai ketaatan dengan persyaratan yang ditentukan, atau untuk memastikan
akurasi dan kelayakan transaksi;
4.
Pengendalian memang digunakan;5. Pengendalian secara efisien melayani tujuan tersebut;6. Pengendalian bersifat efektif; dan7. Manajemen menggunakan keluaran yang dihasilkan sisem kontrol.Secara lebih rinci auditor harus :
a. Menelaah elemen risiko pengendalianb. Menentukan tujuan sistem pengendalian
-
5/27/2018 Makalah Internal Control
17/28
16
c. Menelaah tujuan untuk menentukan kesesuaiannya dengan kebijakanorganisasi atau dirancang untuk memastikan ketaatan dengan persyaratan
internal atau eksternal
d. Memeriksa dan menganalisis sistem pengendaliane. Menentukan apakah hasil dari pengendalian dirancang untuk mencapai tujuan
yang diinginkan
f. Menelaah operasi sistem pengendaliang. Menentukan apakah hasil pengendalian mencapai tujuan manajemen ketika
membuat kontrol tersebut
h. Menentukan apakah sistem pengendalian memiliki karakteristik karakteristikfleksibilitas, ketepatan waktu, akuntabilitas, pengidentifikasian penyebab,
kelayakan, penempatan.
K. KETERBATASAN BAWAAN PENGENDALIAN INTERNALTerlepas dari bagaimana bagusnya desain dan operasinya, pengendalian
internal hanya dapat memberikan keyakinan memadai bagi manajemen dan dewan
komisaris berkaitan dengan pencapaian tujuan pengendalian intern entitas.
Kemungkinan pencapaian tersebut dipengaruhi oleh keterbatasan bawaan yang
melekat dalam pengendalian internal. Hal ini mencakup kenyataan bahwa
pertimbangan manusia dalam pengambilan keputusan dapat salah dan bahwa
pengendalian internal dapat rusak karena kegagalan yang bersifat manusiawi
tersebut, seperti kekeliruan atau kesalahan yang sifatnya sederhana. Disamping itu
pengendalian dapat tidak efektif karena adanya kolusi di antara dua orang atau lebih
atau manajemen mengesampingkan pengendalian intern. Faktor lain yang
membatasi pengendalian internal adalah biaya pengendalian internal entitas tidakboleh melebihi manfaat yang diharapkan dari pengendalian tersebut. Meskipun
hubungan manfaat-biaya merupakan kriteria utama yang harus dipertimbangkan
dalam pendesainan pengendalian internal, pengukuran secara tepat biaya dan
manfaat umumnya tidak mungkin dilakukan. Oleh karena itu, manajemen
melakukan estimasi kualitatif dan kuantitatif serta pertimbangan dalam menilai
hubungan biaya manfaat tersebut.
-
5/27/2018 Makalah Internal Control
18/28
17
Berikut ini adalah keterbatasan bawaan yang melekat dalam setiap
pengendalian internal :
1. Kesalahan dalam pertimbanganKadangkadang, manajemen dan personel lainnya dapat melakukan
pertimbangan yang buruk dalam membuat keputusan bisnis atau dalam
melaksanakan tugas rutin karena informasi yang tidak mencukupi, keterbatasan
waktu, atau prosedur lainnya.
2. GangguanKemacetan dalam melaksanakan pengendalian dapat terjadi karena adanya
gangguan ketika personel salah memahami instruksi atau membuta kekeliruan
akibat kecerobohan, kebingungan, atau kelelahan. Perubahan sementara atau
permanen dalam personel atau dalam sistem atau prosedur juga dapat
berkontribusi pada teradinya kemacetan.
3. KolusiIndividu yang bertindak bersama, seperti karyawan yang melaksanakan suatu
pengendalian penting bertindak bersama dengan karyawan lain, konsumen atau
pemasok, dapat melakukan sekaligus menutupi kecurangan sehingga tidak
dapat dideteksi oleh pengendalian internal
4. Pengabaian dalam manajemenManajemen dapat mengesampingkan kebijakan atau prosedur tertulis untuk
tujuan tidak sah seperti keuntungan pribadi atau presentasi mengenai kondisi
keuangan suatu entitas yang dinaikkan (misal, menaikkan laba yang dilaporkan
untuk menaikkan pembayaran bonus atau nilai pasar dari saham entitas).
Praktik pengabaian termasuk membuat penyajian yang salah dengan sengaja
kepada auditor dan lainnya seperti menerbitkan dokumen palsu untukmendukung pencatatan transaksi penjualan fiktif
5. Biaya lawan manfaatBiaya pengendalian internal suatu entitas seharusnya tidak melebihi manfaat
yang diharapkan untuk diperoleh. Karena pengukuran yang tepat baik dari
biaya dan manfaat biasanya tidak memungkinkan, manajemen harus membuat
baik estimasi kuantitatif maupun kualitatif dalam mengevaluasi hubungan
antara biaya dan manfaat
-
5/27/2018 Makalah Internal Control
19/28
18
L. PERAN AUDITOR INTERNALAuditor internal bisa sangat membantu manajemen dengan mengevaluasi
sistem kontrol dan menunjukkan kelemahan kelemahan dalam pengendalian
internal. Tetapi harus diingat bahwa auditor internal membantu manajemen; bukan
berperan sebagai manajer itu sendiri.
Jika sistem pengendalian didokumentasikan dengan baik, suatu organisasi
dapat lebih siap mematuhi peraturan peraturan yang relevan. Dokumentasi yang
layak adalah ibarat persediaan audit internal dalam berdagang. Oleh karena itu,
manajemen akan lebih cenderung meminta auditor internal untuk,
mendokumentasikan sistem pengendalian akuntansi internal kita sehingga kita
dapat membuktikan ke pemerintah bahwa kita telah mematuhi hukum.
Pada dasarnya fungsi auditor internal dalam perusahaan adalah untuk
mengawasi pelaksanaan sistem pengendalian internal dan memberikan saran
perbaikan kepada manajemen bila ditemukan kelemahan dan penyimpangan baik
yang terdapat pada sistem tersebut maupun dalam pelaksanaannya dalam
perusahaan.
Auditor internal dalam menjalankan fungsinya dipengaruhi oleh kedudukan
atau posisi Audit Internal dalam struktur organisasi perusahaan, yaitu
mempengaruhi luasnya aktivitas fungsi yang dapat dijalankan dan mempengaruhi
independensi dalam melaksanakan fungsinya. Semakin tinggi kedudukan audit
internal dalam struktur organisasi perusahaan semakin luasnya aktivitas fungsi yang
dapat dijalankan dan semakin indenpenden dalam melaksanakan fungsinya.
Manahan (2003) menjelaskan secara garis besar ada tiga alternatif posisi atau
kedudukan dari Internal Auditor dalam struktur organisasi perusahaan yaitu:
1.
Berada dibawah Dewan Komisaris.Dalam hal ini internal auditor bertanggung jawab pada Dewan Komisaris. lni
disebabkan karena bentuk perusahaan membutuhkan pertanggung jawaban
yang lebih besar, termasuk direktur utama dapat diteliti oleh internal auditor.
Dalam cara ini, bagian pemeriksa intern sebenarnya merupakan alat pengendali
terhadap performance manajemen yang dimonitor oleh komisiaris perusahaan.
Dengan demikian bagian pemeriksa intern mempunyai kedudukan yang kuat
dalam organisasi.
-
5/27/2018 Makalah Internal Control
20/28
19
2. Berada dibawah Direktur Utama.Menurut sistem ini auditor internal bertanggung jawab pada direktur utama.
Dimana auditor internal ini diangkat dan diberhentikan oleh direktur utama
berdasarkan persetujuan dewan komisaris.
3. Berada dibawah Kepala Bagian Keuangan.Menurut sistem ini kedudukan internal auditor dalam struktur organisasi
perusahaan berada dibawah koordinasi kepala bagian keuangan. Bagian
Internal auditor bertanggung jawab sepenuhnya kepada kepala keuangan atau
ada yang menyebutnya sebagai Controller. Tapi perlu juga diketahui bahwa
biasanya kepala bagian keuangan tersebut bertanggung jawab juga pada
persoalan keuangan dan akuntansi.
Apabila posisi atau kedudukan internal auditor itu perlu digambarkan dalam
skema maka letak kedudukannya dalam struktur organisasi perusahaan adalah
sebagai berikut:
-
5/27/2018 Makalah Internal Control
21/28
20
Keterangan :
Dalam gambar di atas dapat dilihat mengenai posisi atau kedudukan intern auditing.
1. Internal Auditing berada di bawah Dewan Komisaris
2. Internal Auditing berada di bawah Direktur Utama
3. Internal Auditing berada di bawah Kepala Bagian Keuangan
Apabila salah satu sistem tersebut dipakai maka bentuk yang lain tidak ada.
Menurut Valery G. Kumaat (2011), sebagai sebuah tim yang independen jelas
internal audit tidak tepat bila ditempatkan dalam jalur struktural (sejajar atau
dibawah posisi head of division/department, seperti sejajar atau digabungkan
dengan accounting department).
Dalam praktek, biasanya internal audit ditempatkan di bawah CEO/BOD
sebuah Business Unit. Sejalan dengan pertumbuhan korporasi, selanjutnya Internal
Audit dimasukkan ke dalam bagian dari Holding Company (langsung dibawah
CEO atau sebagai bagian dari struktur, bila Holding Co. tidak termasuk objek
pengawasan). Bila mengikuti pertumbuhan business unit terutama
mempertimbangkan semakin banyaknya cabang (Representative Office) yang
dibuka, Internal Audit dikembangkan kebawah hingga ke Regional Office. Sangat
jarang tim Internal Audit diposisikan langsung dibawah Board of Commissioner
(Business Owner), kecuali dengan pertimbangan bahwa seluruh unit bisnis
dipegang sepenuhnya oleh para professional, dimana pemegang saham mayoritas
membatasi diri hanya selaku investor dan tidak terlibat dalam operasi bisnis.
Penguatan posisi internal audit merupakan aktivitas strategis dalam rangka
memformulasikan kontribusi peran internal audit terhadap penyelenggaraan bisnis
Perusahaan. Aktivitas ini dilakukan melalui perumusan ulang organisasi internal
audit sejalan dengan peran internal audit dalam rangka pengawalan terhadap bisnisperusahaan, sesuai dengan fungsi utama internal audit sebagai pemberi jaminan
(assurance) dan layanan konsultansi internal (internal consulting services).
-
5/27/2018 Makalah Internal Control
22/28
21
Diagram posisi Internal audit didalam perusahaan:
BUSINESS OWNER
(Board of Commissioner)
HOLDING COMPANY
(Board of Director)
HOLDING CO.
(Departement)
BUSINESS UNIT,
HEAD OFFICE (CEO)
BUSINESS UNIT
(Departements)
BUSINESS UNIT,
REGION OFFICE (Head of REGION)
REGION OFFICE
(Departements)
INTERNAL AUDIT
INTERNAL AUDIT
INTERNAL AUDIT
INTERNAL AUDIT
-
5/27/2018 Makalah Internal Control
23/28
22
Struktur Dan Kedudukan Internal Audit Di PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk
-
5/27/2018 Makalah Internal Control
24/28
23
Direksi Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk membuat laporan
keuangan dan mengatur proses pelaporannya. Disamping itu, Direksi juga
bertanggung jawab dalam merancang sistem audit internal terhadap proses pelaporan
internal yang mencakup mekanisme menyeluruh dari prosedur operasi standar, jalur
pelaporan dan struktur akuntabilitas. Sejak tahun 2004, Perusahaan telah memiliki
Unit Audit Internal yang berada langsung di bawah Direktur Utama.
Pedoman Unit Audit Internal yang direvisi pada tahun 2009 telah sesuai
ketentuan dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan dan
Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal (Surat Keputusan Ketua Bapepam
dan LK No. Kep-496/BL/2008 tertanggal 28 Nopember 2008). Pedoman Unit Audit
Internal Adira Finance telah disahkan oleh Direksi Perusahaan dan disetujui olehDewan Komisaris Perusahaan pada tanggal 24 Nopember 2009.
Di dalam Pedoman Unit Audit Internal Perusahaan diatur antara lain:
1. Misi Unit Audit Internal yaitu memberikan keyakinan yang independen danobyektif serta memberikan jasa konsultasi untuk menambah nilai dan
meningkatkan kinerja operasional Perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis
dalam mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas dari proses manajemen risiko,
pengendalian dan proses tata kelola perusahaan.
-
5/27/2018 Makalah Internal Control
25/28
24
2. Tujuan diadakannya Unit Audit Internal yaitu untuk dapat:a. Mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko signifikan serta memberikan
kontribusi terhadap pengelolaan risiko dan sistem pengendalian internal;
b. Memelihara pengendalian internal yang efektif;c. Menilai dan memberikan rekomendasi yang sesuai untuk meningkatkan proses
tata kelola perusahaan;
d. Membantu meningkatkan dan memperkuat lingkungan pengendalian diPerusahaan untuk mencegah terjadinya kecurangan, melalui pengujian
kecukupan dan keefektifan sistem pengendalian internal;
e. Memberikan pandangan yang independen kepada Manajemen dan DewanKomisaris Perusahaan terhadap kecukupan pengendalian internal dan
kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur; dan
f. Menyediakan jasa konsultasi yang memberikan nilai tambah dan meningkatkankinerja operasional Perusahaan.
3. Independensi Unit Audit Internal, yang mana Unit Audit Internal dianggapindependen apabila dapat melaksanakan tugasnya secara bebas dan obyektif.
4. Pertanggungjawaban Unit Audit Internal, yang mana Unit Audit Internalmempertanggungjawabkan seluruh kegiatannya kepada Direktur Utama dan
Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
5. Ruang Lingkup Unit Audit Internal, yang mana meliputi seluruh entitas audit(cabang, gudang, wilayah dan seluruh fungsional di kantor pusat).
6. Kewenangan Unit Audit Internal, yang mana Unit Audit Internal diberi akses yangtidak terbatas terhadap seluruh fungsi, pencatatan, kekayaan dan karyawan
Perusahaan.
Penanggung jawab utama dari Audit Internal Perusahaan adalah DirekturUtama yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh Unit Audit Internal. Dalam
melaksanakan tugasnya, Divisi Audit Internal melaksanakan berbagai kegiatan antara
lain audit operasional cabang, gudang, custodian, wilayah / area dan fungsional
lainnya. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memastikan bahwa praktik
manajemen risiko telah dilakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur tertulis
Perusahaan serta peraturan eksternal. Divisi Audit Internal juga membantu
-
5/27/2018 Makalah Internal Control
26/28
25
menyempurnakan dan memperkuat pengendalian dan menyediakan jasa konsultasi
untuk memberikan nilai tambah dan memperbaiki operasional organisasi.
Laporan hasil audit disampaikan kepada Diretur Utama, dan kepada Komite Audit
Perusahaan.
-
5/27/2018 Makalah Internal Control
27/28
26
KESIMPULAN
1. Pengendalian Internal merupakan jawaban manajemen untuk mengatasi risiko yangdiketahui. Pengendalian internal digunakan untuk memastikan tujuan operasional
organisasi tercapai.
2. Pengendalian Internal memberikan keyakinan pada auditor internal apakah sistemoperasi organisasi telah dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3. Terlepas dari bagaimana bagusnya desain dan operasinya, pengendalian internalhanya dapat memberikan keyakinan memadai bagi manajemen dan dewan
komisaris berkaitan dengan pencapaian tujuan pengendalian internal entitas.
Karena pencapaian tersebut dipengaruhi oleh keterbatasan bawaan yang melekat
dalam pengendalian internal.
-
5/27/2018 Makalah Internal Control
28/28
27
DAFTAR PUSTAKA
Elder, Randal J, dkk. 2011. Jasa Audit dan Assurance. Pendekatan Terpadu
(Adaptasi Indonesia). Jakarta. Salemba Empat.
Kumaat, Valery G, Ir, 2011, Internal Audit, Penerbit Erlangga, PT. Gelora Aksara
Pratama, Jakarta.
Lawrence B. Sawyer, dkk. 2005. Audit Internal Sawyer, Edisi 5, Jakarta. Salemba
Empat.
Moeller, Robert R. 2009. Brinks Modern Internal Auditing. John Wiley & Sons, Inc,
Hoboken, New Jersey.
Nasution, Manahan, Drs, Ak, 2003. Sekilas tentang internal auditor, Fak. Ekonomi
Jurusan Akuntansi Universitas Sumatera Utara
Pedoman Tata Kelola Adira Finance, 2012.http://www.adira.co.id/pagesfile/Praktik-
Tata-Kelola-Perusahaan.pdf
Tuanakotta, Theodorus M. 2012. Audit Berbasis ISA. Jakarta. Salemba Empat.
http://pratamafahri.blogspot.com/2013/11/pengendalian-internal-audit.html
.
http://www.adira.co.id/pagesfile/Praktik-Tata-Kelola-Perusahaan.pdfhttp://www.adira.co.id/pagesfile/Praktik-Tata-Kelola-Perusahaan.pdfhttp://www.adira.co.id/pagesfile/Praktik-Tata-Kelola-Perusahaan.pdfhttp://www.adira.co.id/pagesfile/Praktik-Tata-Kelola-Perusahaan.pdfhttp://pratamafahri.blogspot.com/2013/11/pengendalian-internal-audit.htmlhttp://pratamafahri.blogspot.com/2013/11/pengendalian-internal-audit.htmlhttp://pratamafahri.blogspot.com/2013/11/pengendalian-internal-audit.htmlhttp://www.adira.co.id/pagesfile/Praktik-Tata-Kelola-Perusahaan.pdfhttp://www.adira.co.id/pagesfile/Praktik-Tata-Kelola-Perusahaan.pdf