Makalah Internal Control

download Makalah Internal Control

of 28

description

Internal control

Transcript of Makalah Internal Control

  • 5/27/2018 Makalah Internal Control

    1/28

    0

    PENGENDALIAN INTERNAL

    Mata Kuliah : Audit Internal 1

    Dosen Pengampu : Dr. H. M. Rasuli, SE, M.Si, Ak, CA

    Disusun Oleh Kelompok I :

    RADILLA WIDYASTUTI

    WARDA LIANI

    PROGRAM PASCASARJANA

    PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

    UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU

    2014

  • 5/27/2018 Makalah Internal Control

    2/28

    1

    PENGENDALIAN INTERNAL

    A. PENGERTIAN PENGENDALIAN INTERNALMenurut COSO Pengendalian Internal adalah suatu proses yang dipengaruhi

    oleh entitas dewan direksi, manajemen dan personil lainnya, yang dirancang untuk

    memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal:

    a. Efektivitas dan efisiensi operasi

    b. Keandalan pelaporan keuangan

    c. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

    B. PENTINGNYA PENGENDALIAN BAGI AUDITOR INTERNALAudit yang komprehensif menuntut auditor ke daerah yang tidak dikenal.

    Mereka akan berhadapan dengan disiplin ilmu dan teknik-teknik diluar keahlian

    tekis mereka. Mereka tidak mungkin segera menguasai bidang-bidang yang harus

    diberi penilaian atas tujuan dan aspek usahanya. Kunci penyelesaiannya adalah

    pengendalian. Pengendalian memastikan bahwa ada hal-hal yang dikerjakan atau

    tidak dikerjakan.

    Setiap kegiatan dalam organisasi memiliki dua tingkatan, yang berada dalam

    dua system, yaitu system operasi, yang dirancang untuk memenuhi tujuan yang

    telah ditetapkan; dan system pengendalian, yang terdapat dalam system operasi.

    Sistem pengendalian terdiri atas prosedur, aturan, dan instruksi yang dirancang

    untuk memastikan bahwa tujuan operasi akan tercapai. Pengendalian meningkatkan

    kemungkinan tercapainya tujuan manajemen.

    Auditor internal mungkin tidak bisa sepenuhnya memahami sistem operasi,

    dan kalaupun mereka bisa memahami, mereka mungkin tidak bisa menilainyasecara objektif. Tetapi auditor internal dididik untuk bisa mengevaluasi sistem

    pengendalian secara objektif. Auditor mungkin tidak dapat menentukan apakah

    mesin disetel dengan layak, apakah produksi dilaksanakan dengan efisien, atau

    apakah terdapat bahan sisa yang dihasilkan. Namun mereka bisa memastikan peran

    yang dicapai system pengendalian; perencanaan dan pengendalian produksi untuk

    mencapai tujuan organisasi berupa pelayanan yang baik kepada pelanggan, operasi

    pabrik yang efisien dan investasi yang rendah pada persediaan.

  • 5/27/2018 Makalah Internal Control

    3/28

    2

    C. TUJUAN PENGENDALIAN INTERNALPengendalian Internal merupakan jawaban manajemen untuk mengatasi

    risiko yang diketahui, atau dengan kata lain, untuk mencapai suatu tujuan

    pengendalian (control objective). Tujuan pengendalian internal secara garis besar

    dapat dibagi dalam empat kelompok, yaitu:

    1) Pelaporan keungan (pengendalian internal atas pelaporan keuangan)2) Memelihara aset.3) Operasi (pengendalian operasional)4) Kepatuhan terhadap hukum dan ketentuan perundang-undangan.

    D. KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

    Dasar dari setiap struktur pengendalian internal adalah lingkungan

    pengendalian internal. COSO menekankan bahwa lingkungan pengendalian

    internal ini memiliki pengaruh luas tentang bagaimana semua kegiatan yang

    terstruktur dan risiko yang telah dinilai. Lingkungan pengendalian

    mencerminkan keseluruhan sikap, kesadaran, dan tindakan oleh dewan direksi,

    manajemen, dan lain-lain mengenai pentingnya pengendalian internal dalam

    perusahaan.

    Komponen Lingkungan Pengendalian :

    a. Integritas dan Nilai EtikaIntegritas kolektif dan nilai-nilai etika suatu perusahaan merupakan

    elemen penting lingkungan pengendalian. Nilai-nilai ini sering didefinisikan

    sebagai pesan yang dikomunikasikan oleh manajemen senior. Integritas dan

    nilai etika merupakan produk dari standar etika dan sikap sebuah entitas,sebagaimana dengan seberapa baik hal itu dikomunikasikan dan diterapkan

    dalam praktiknya. Kode etik merupakan komponen penting dari tata kelola

    organisasi. Semua pemangku kepentingan, dan tentunya auditor internal,

    harus memiliki pemahaman yang baik tentang kode etik perusahaan dan

    bagaimana hal itu diterapkan.

    b. Komitmen Terhadap Kompetensi

  • 5/27/2018 Makalah Internal Control

    4/28

    3

    Kompetensi lingkungan pengendalian suatu perusahaan dapat

    terkisis dengan serius jika sejumlah besar posisi dipenuhi dengan orang-

    orang yang kurang memiliki keterampilan kerja yang dibutuhkan. Auditor

    internal, khususnya, akan menghadapi situasi ini dari waktu ke waktu dalam

    tinjauan mereka. Suatu perusahaan perlu untuk menentukan tingkat

    kompetensi yang diperlukan untuk berbagai tugas dalam pekerjaannya dan

    menerjemahkan kebutuhan tersebut kedalam tingkat pengetahuan dan

    keterampilan yang diperlukan.

    c. Partisipasi Dewan Direksi dan Komisaris atau Komite AuditLingkungan pengendalian sangat banyak dipengaruhi oleh tindakan dewan

    direksi perusahaan dan komite audit. Sebelum terbit SOx, dewan direksi dan

    komite audit mereka sering didominasi oleh manajemen senior, dengan

    representasi terbatas dari luar, anggota dewan minoritas. Hal ini

    menciptakan situasi di mana dewan tidak benar-benar independen dari

    manajemen. Setelah terbitnya Sox, komite audit harus benar-benar

    independen. Sebuah dewan yang aktif dan mandiri adalah komponen

    penting dari lingkungan pengendalian COSO.

    d. Filosofi Manajemen dan Gaya OperasiFilosofi dan gaya operasi manajemen senior memiliki pengaruh

    besar atas lingkungan pengendalian suatu perusahaan. Auditor internal yang

    bertanggung jawab untuk menilai pengendalian internal harus memahami

    faktor-faktor ini dan menjadikannya pertimbangan ketika mengevaluasi

    efektivitas pengendalian internal. Tidak ada yang mengatur gaya dan

    filosofi yang terbaik untuk semua perusahaan, tetapi faktor-faktor ini

    penting ketika mempertimbangkan komponen pengendalian internal yanglain dalam suatu perusahaan .

    e. Struktur OrganisasiKomponen pengendalian internal ini memberikan kerangka kerja

    untuk perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan kegiatan untuk

    membantu pemantauan mencapai tujuan secara keseluruhan. Beberapa

    perusahaan sangat terpusat, yang lainnya terdesentralisasi dengan produk,

    geografi, atau faktor-faktor lain . Yang lain disusun secara matriks dengan

  • 5/27/2018 Makalah Internal Control

    5/28

    4

    tidak ada satu garis pelaporan langsung. Struktur organisasi merupakan

    aspek penting dari lingkungan pengendalian perusahaan, tetapi tidak ada

    satu strukturpun memberikan pengendalian internal lebih baik dari yang

    lain.

    f. Kebijakan dan Praktik Sumber Daya ManusiaAspek pengendalian internal yang paling penting adalah personel.

    Jika karyawan kompeten dan dapat dipercaya, pengendalian lainnya dapat

    ditiadakan. Orang yang tidak kompeten dan tidak jujur dapat membuat

    sistem menjadi kacau, meskipun terdapat berbagai pengendalian yang

    diterapkan. Orang-orang yang jujur dan efisien mampu bekerja dengan

    kinerja yang sangat baik meskipun hanya terdapat sedikit pengendalian

    yang mendukung mereka. Namun demikian, orang-orang kompeten dan

    dapat dipercaya tetap memiliki beberapa kelemahan.

    Karena pentingnya personel yang kompeten dan dapat dipercaya

    dalam memberikan pengendalian yang efektif, metode yang digunakan

    dalam merekrut, mengevaluasi, melatih, mempromosikan dan memberikan

    kompensasi merupakan bagian yang penting dalam pengendalian internal.

    2. Penilaian Risiko (Risk Assessment)Kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya memiliki risiko

    baik dari faktor internal maupun eksternal. Pemahaman dan pengelolaan

    lingkungan risiko adalah unsur dasar pengendalian internal, dan perusahaan

    harus memiliki proses mengevaluasi potensi risiko yang dapat mempengaruhi

    pencapaian tujuannya. Komponen penilaian risiko ini berfokus pada

    pengendalian internal dalam suatu perusahaan. Pengendalian internal COSOmenyatakan penilaian risiko harus menjadi proses ke depan yang dilakukan di

    semua tingkat dan hampir untuk semua kegiatan dalam perusahaan.

    Kerangka pengendalian internal COSO menunjukkan bahwa risiko

    harus dipertimbangkan dari tiga perspektif:

    a. Risiko Perusahaan Karena Faktor Eksternal .Dalam hal ini termasuk resiko perkembangan teknologi yang dapat

    mempengaruhi sifat dan waktu penelitian dan pembanguna produk baru

  • 5/27/2018 Makalah Internal Control

    6/28

    5

    atau menyebabkan perubahan dalam proses pengadaan. Risiko faktor

    eksternal lainnya termasuk perubahan kebutuhan atau harapan pelanggan,

    harga, garansi, atau kegiatan pelayanan. Undang-undang atau peraturan

    baru dapat memaksa perubahan dalam operasi kebijakan atau strategi.

    b. Risiko Perusahaan karena Faktor InternalSebagai auditor internal yang sering mengamati perusahaan secara terus-

    menerus, akan mengetahui ada banyak jenis risiko dalam perusahaan.

    Misalnya, gangguan pada IT Server atau manajemen penyimpanan

    fasilitas pengolahan dapat mempengaruhi operasi secara keseluruhan.

    Selain itu, kualitas personil yang dipekerjakan, serta pelatihan atau

    motivasi mereka, dapat mempengaruhi tingkat dari kesadaran

    pengendalian dalam entitas. Selain itu, akses karyawan ke aset dapat

    berkontribusi untuk penyalahgunaan sumber daya. Meskipun sekarang

    lebih baik diatasi dengan SOx, pengendalian internal COSO juga

    menyebutkan risiko ini terjadi karena dewan direksi atau komite audit

    tidak tegas atau tidak efektif yang dapat memberikan peluang bagi

    kecerobohannya.

    c. Risiko karena Kegiatan SpesifikSelain dilihat dari luasnya perusahaan, risiko juga harus dipertimbangkan

    untuk setiap unit bisnis yang signifikan dan aktivitas kunci, seperti unit

    pemasaran, IT, dan keuangan. Kekhawatiran kegiatan ditingkat ini

    memberikan kontribusi dengan luasnya risiko perusahaan dan harus

    diidentifikasi secara terus-menerus, dianggap dalam berbagai proses

    perencanaan di seluruh perusahaan.

    3. Kegiatan Pengendalian (Control Activities)Kegiatan Pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu

    memastikan bahwa tindakan yang diidentifikasi untuk mengatasi risiko

    dilakukan, beserta sub proses kegiatan pengendalian. Kegiatan pengendalian

    ada pada semua tingkatan dalam suatu perusahaan dan, dalam banyak kasus,

    mungkin tumpang tindih satu sama lain. Konsep kegiatan pengendalian

    merupakan bagian penting dari membangun pengendalian internal yang efektif

  • 5/27/2018 Makalah Internal Control

    7/28

    6

    dalam suatu perusahaan. Kerangka pengendalian internal COSO

    mengidentifikasi serangkaian kegiatan ini menurut jenis proses. Dari perspektif

    audit internal, mereka harus bersama-sama membantu dalam membangun

    pengendalian internal yang efektif secara keseluruhan.

    a. Jenis Kegiatan PengendalianPengendalian internal umumnya diklasifikasikan sebagai manual, IT, atau

    pengendalian manajemen, dan kegiatan pengendalian juga dijelaskan dalam

    hal apakah mereka preventif, korektif, atau kegiatan pengendalian detektif.

    Beberapa kegiatan pengendalian internal yang direkomendasikan COSO

    untuk perusahaan adalah:

    1) Ulasan Top-level2) Fungsional langsung atau kegiatan manajemen3) Pengolahan Informasi4) Pengendalian Fisik5) Indikator Kinerja6) Tugas harus dipisahkan antara orang yang berbeda untuk mengurangi

    risiko kesalahan atau tindakan yang tidak pantas.

    b. Integrasi Aktivitas Pengendalian dengan Penilaian ResikoPengendalian internal adalah suatu proses, dan kegiatan

    pengendalian yang tepat harus dibuat untuk mengatasi risiko yang

    diidentifikasi.

    c. Pengendalian atas Sistem InformasiKerangka pengendalian internal menyoroti serangkaian wilayah

    pengendalian TI untuk mengevaluasi kecukupan keseluruhan pengendalian

    internal. Perubahan yang cepat dari teknologi baru, apa yang baru hari iniakan segera digantikan oleh sesuatu yang lain.

    4. Komunikasi dan Informasi (Communication and Information)Informasi yang tepat, didukung oleh sistem TI, harus dikomunikasikan

    dari atas dan ke bawah dalam perusahaan dengan cara dan waktu yang

    memungkinkan orang untuk melaksanakan tanggung jawab mereka. Selain

    sistem komunikasi formal dan informal, perusahaan harus memiliki prosedur

  • 5/27/2018 Makalah Internal Control

    8/28

    7

    yang efektif untuk berkomunikasi dengan pihak internal dan eksternal.

    Informasi dan arus komunikasi dalam perusahaan harus dipahami untuk setiap

    evaluasi pengendalian intern, misalnya evaluasi SOx Section 404 .

    5. Pemantauan (Monitoring)Pemantauan telah lama menjadi peran internal auditor, yang melakukan

    tinjauan untuk menilai kepatuhan dengan prosedur yang ditetapkan;

    Namun, COSO sekarang mengambil pandangan yang lebih luas terhadap

    pemantauan. Pengendalian internal COSO yang mengakui bahwa prosedur

    pengendalian dan sistem lain berubah dari waktu ke waktu. Apa yang

    tampaknya menjadi efektif ketika pertama kali diinstal mungkin tidak efektif

    dalam masa depan.

    Sebuah proses pemantauan harus ada untuk menilai efektivitas didirikan

    komponen pengendalian internal dan untuk mengambil tindakan korektif jika

    diperlukan. Proses pemantauan ini menunjuk pada peran penting dari audit

    internal, komponen pengendalian internal tidak dapat ditujukan hanya untuk

    internal auditor ketika manajemen tetap menyadari masalah pengendalian

    lainnya yang potensial. Suatu perusahaan perlu membangun berbagai kegiatan

    pemantauan untuk mengukur efektivitas pengendalian internal. Hal ini dapat

    dilakukan melalui evaluasi terpisah serta dengan kegiatan terus menerus untuk

    memantau kinerja dan mengambil tindakan korektif bila diperlukan .

    E. PENGENDALIAN PREVENTIF, DETEKTIF, DAN KOREKTIFPengendalian preventif adalah Pengendalian yang digunakan untuk

    mencegah hasil- hasil yang tidak diharapkan sebelum terjadi. Pengendalian ini lebihefektif dari segi biaya dibandingkan Pengendalian detektif. Ketika diterapkan ke

    dalam sebuah sistem, pengendalian preventif dapat mencegah kekeliruan dan oleh

    karena itu dapat mencegah biaya perbaikan. Contoh dari kontrol preventif ini

    adalah :

    a. Adanya karyawan yang kompeten dan dapat dipercayab. Pemisahan tugas untuk mencegah pelanggaran yang di sengaja

  • 5/27/2018 Makalah Internal Control

    9/28

    8

    c. Otorisasi yang layak untuk mencegah penggunaan sumber daya organisasidengan tidak semestinya

    d. Perbaikan menggunakan komputer untuk mendeteksi dan mencegah transaksiyang tidak semestinya

    e. Dokumentasi dan catatan yang memadai serta prosedur pencatatan yang layakuntuk mencegah transaksi yang tidak semestinya

    f. Pengendalian fisik atas aktiva untuk mencegah penyalahgunaan atau pencurianPengendalian detektif adalah pengendalian yang dirancang untuk

    menemukan hasil- hasil yang tidak diharapkan pada saat terjadinya. Pengendalian

    ini biasanya lebih mahal dibandingkan pengendalian preventif, tetapi pengendalian

    ini tetap saja diperlukan, karena pengendalian detektif ini dapat mengukur

    efektivitas pengendalian preventif, selanjutnya dengan adanya pengendalian

    detektif ini beberapa kekeliruan tidak bisa secara efektif dikendalikan oleh sistem

    pencegahan, dimana kekeliruan tersebut harus dideteksi saat terjadi. Contoh

    pengendalian detektif antara lain :

    a. pemeriksaan dan perbandingan, seperti : catatan kinerja dan pemeriksaanindependen atas kinerja, adanya rekonsiliasi bank, konfirmasi saldo bank,

    perhitungan kas, rekonsiliasi rincian piutang usaha ke akun pengendali piutang

    usaha,

    b. pemeriksaan fisik persediaan dan analisis variansc. konfirmasi dengan pemasok uatang usahad. penggunaan teknik- teknik komputer seperti limit transaksi, kata kunci,

    pengeditan, dan sistem pemeriksaaan

    Pengendalian korektif dilakukan bila terjadi hal-hal yang tidak semestinya

    dan telah dideteksi. Semua pengendalian detektif tidak ada gunanya bila kelemahanyang telah diidentifikasi tidak diperbaiki atau masalahnya terulang kembali. Oleh

    karena itu, manajemen harus mengembangkan sistem yang tetap menyoroti kondisi-

    kondisi yang tidak diinginkan sampai diperbaiki, dan jika layak, harus menetapkan

    prosedur- prosedur untuk mencegah terulangnya kondisi tersebut. Sehingga

    pengendalian korektif menutup lingkaran yang dimulai dari pencegahan kemudian

    deteksi hingga koreksi.

  • 5/27/2018 Makalah Internal Control

    10/28

    9

    Pengendalian yang baik tidak hanya melindungi organisasi, tetapi juga

    karyawan. Managemen bertanggung jawab secara moral bahwa tidak ada celah

    untuk melakukan kecurangan. Manfaat kontrol juga muncul pada teori keagenan,

    dimana manager sebagai agen, bertanggung jawab kepada pemilik, dengan adanya

    laporan dan verifikasi yang objektif dari auditor, pemilik bisa yakin bahwa

    tanggung jawab yang dibebankan kepada manager telah dilaksanakan dengan baik.

    Dengan adanya internal control yang tepat, manager sebagai agen dapat

    memberikan keyakinan yang memadai mengenai pengelolaan perusahaan yang

    telah dijalankan.

    F. KARAKTERISTIK-KARAKTERISTIK PENGENDALIANAuditor internal dapat mengevaluasi sistem pengendalian dengan

    menentukan kesesuaiannya dengan kriteria yang ditetapkan. Sebuah sistem yang

    dapat diterima memiliki ciri- ciri sebagai berikut :

    1. Tepat waktuPengendalian seharusnya mendeteksi penyimpangan aktual atau potensial sejak

    awal untuk menghindari tindakan perbaikan yang memakan biaya.

    Pengendalian harus tepat waktu, meskipun efektivitas biaya juga harus

    dipertimbangkan. Bila terjadi masalah masalah yang tidak diharapkan maka

    harus diidentifikasi dan ditindaklanjuti tepat waktu.

    2. EkonomisPengendalian harus memberikan keyakinan yang wajar dalam mencapai hasil

    yang diinginkan dengan biaya minimum dan dengan efek samping yang paling

    rendah.

    3.

    AkuntabilitasPengendalian harus membantu karyawan mempertanggungjawabkan tugas

    yang diberikan.

    4. PenerapanPengendalian harus diterapkan pada saat yang paling efektif, yaitu :

    a. Sebelum bagian yang mahal dari suatu proyek dikerjakanb. Sebelum waktu yang perusahaan tidak bisa (sulit) untuk kembalic. Saat satu tahap operasi berakhir dan tahap yang lain dimulai

  • 5/27/2018 Makalah Internal Control

    11/28

    10

    d. Saat pengukuran paling nyaman untuk dilakukane. Saat tindakan korektif paling mudah untuk dilakukanf. Bila tersedia waktu untuk tindakan perbaikang. Setelah penyelesaian tugas yang mengandung kesalahanh. Jika akuntabilitas untuk sumber daya berubah

    5. FleksibilitasKeadaan bisa berubah sewaktu-waktu. Rencana dan prosedur hampir pasti

    berubah seiring berjalannya waktu. Kontrol yang akan mengakomodasi

    perubahan seperti ini tanpa harus berubah lebih disukai untuk menghindari

    kebutuhan akan adanya perubahan.

    6. Menentukan penyebabTindakan korektif yang diambil segera bisa dilakukan bila pengendalian tidak

    hanya mengidentifikasi masalah tetapi juga penyebabnya.

    7. KelayakanPengendalian yang paling efisien dan bermanfaat adalah kontrol berbasis

    pengecualian, yaitu hanya merespons penyimpangan- penyimpangan yang

    signifikan.

    8. Masalah- masalah dengan pengendalianPengendalian yang berlebihan dapat menyebabkan kebingungan dan frustasi.

    Begitu pengendalian mencapai titik tertentu, maka efektivitasnya sebenarnya

    bisa menurun sehingga biaya yang harus ditanggungmenjadi lebih besar

    dibandingkan manfaat yang semula diinginkan.

    G. SARANA UNTUK MENCAPAI PENGENDALIANBeberapa sarana operasional yang dapat digunakan manajer untuk mengendalikanfungsi di dalam perusahaan adalah :

    1. OrganisasiSebagai sarana pengendalian, merupakan struktur peran yang disetujui untuk

    orang-orang di dalam perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai

    tujuananya secara efisien dan ekonomis, meliputi :

    a. Tanggung jawab harus dipisahkan sehingga tidak ada satu orang yangmengendalikan semua tahap transaksi

  • 5/27/2018 Makalah Internal Control

    12/28

    11

    b. Manager harus memiliki kewenangan untuk mengambil tindakan yangdiperlukan dalam pelaksanaan tanggung jawabnya

    c. Tanggung jawab seseoarang harus didefinisikan dengan jelas sehinggatidak kekurangan atau kelebihan

    d. Pegawai yang menyerahkan tanggung jawab dan mendelegasikanwewenang ke bawahan harus memiliki sistem tindak lanjut yang efektif

    untuk memastikan bahwa tugas telah dilaksanakan dengan baik

    e. Orang yang mendelegasikan tugas harus disyaratkan untuk melaksanakankewenangan tersebut dengan pengawasan ketat

    f. Karyawan harus mempertanggungjawabkan tugasnya ke atasang. Struktur organisasi haruslah sesederhana mungkinh. Bagan dan system manual harus disiapkan untuk membantu perubahan

    rencana dan pengendalian dalam, juga memberikan pemahaman yang lebih

    baik tentang organisasi, rantai wewenang dan pemberian tanggungjawab.

    2. Kebijakanadalah pernyataan prinsip yang membutuhkan, menjadi pedoman, atau

    membatasi tindakan. Kebijakan harus membatasi prinsipprinsip tertentu :

    a. Kebijakan harus dinyatakan dengan jelas secara tertulis, disusun secarasistematis dalam bentuk buku pegangan, manual, dan disetujui dengan

    semestinya

    b. Kebijakan haruslah dikomunikasikan secara sistematis ke semua pegawaidan pegawai yang berwenang di organisasi

    c. Kebijakan haruslah sesuai dengan hukum dan aturan yang berlaku danharus konsisten dengan tujuan dan kebijakan umum yang ditetapkan di

    tingkat yang lebih tinggid. Kebijakan harus dirancang untuk meningkatkan pelaksanaan aktivitas

    secara efektif, efisien, dan ekonomis dan memberikan tingkat keyakinan

    yang memuaskan bahwa sumber daya perusahaan telah dijaga dengan

    semestinya

    e. Kebijakan harus ditelaah secara periodik, dan harus direvisi jika kondisiberubah

  • 5/27/2018 Makalah Internal Control

    13/28

    12

    3. Proseduradalah sarana yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas sesuai dengan

    kebijakan yang telah ditetapkan. Prinsip yang diterapkan pada kebijakan juga

    bisa diterapkan untuk prosedur, tambahannya :

    a. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kecurangan dan kesalahan,prosedur harus dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga pekerjaan

    seorang karyawan secara otomatis diperiksa oleh karyawan lain yang

    melaksanakan tugas lain secara terpisah dan independen

    b. Untuk meningkatkan efisiensi dan keekonomian sampai tingkatmaksimum, prosedur yang ditetapkan haruslah sesederhana dan semurah

    mungkin

    c. Prosedur- prosedur yang ada tidak boleh tumpang tindih, bertentangan satusama lain, atau bersifat duplikatif

    d. Prosedur harus ditelaah secara periodik dan ditingkatkan bila diperlukan4. Personalia

    Orang-orang yang dipekerjakan atau ditugaskan harus memiliki kualifikasi

    untuk melaksanakan tugas yang diberikan. Bentuk kontrol terbaik disamping

    kinerja masing- masing individu adalah supervisi. Praktik- praktik berikut ini

    bisa membantu meningkatkan kontrol :

    a. Karyawan baru harus dilihat kejujuran dan keandalannya dalammelakukan pekerjaan

    b. Karyawan harus diberi pelatihan dan kursus- kursus yang memberikankesempatan meningkatkan kemampuan diri dan membuat mereka tetap

    mengetahui kebijakan dan prosedur yang baru

    c.

    Karyawan harus diberi informasi tentang tugas dan tanggung jawabmengenai segmen lain dari organisasi sehingga mereka bisa lebih

    memahami kesesuaian pekerjaan mereka dengan organisasi secara

    keseluruhan

    d. Kinerja semua karyawan harus ditelaah secara periodik untuk melihatapakah hal-hal penting dari tugas mereka telah ditunaikan

  • 5/27/2018 Makalah Internal Control

    14/28

    13

    5. Akuntansimerupakan sarana yang sangat penting untuk kontrol keuangan pada aktivitas

    dan sumber daya. Akuntansi membentuk kerangka kerja yang bisa disesuaikan

    dengan pemberian tanggung jawab. Berikut ini beberapa prinsip- prinsip dasar

    untuk sistem akuntansi :

    a. Akuntansi harus sesuai dengan kebutuhan manajer guna pengambilankeputusan yang rasional

    b. Akuntansi harus didasarkan pada lini tanggung jawabc. Laporan keuangan dari hasil- hasil operasi harus sejajar dengan unit

    organisasi yang bertanggung jawab dalam operasional organisasi

    d. Akuntansi harus bisa menentukan biaya- biaya yang bisa dikendalikan6. Penganggaran (budget)

    adalah sebuah pernyataan hasil- hasil yang diharapkan, yang dinyatakan dalam

    bentuk numerik. Sebagai sebuah kontrol, anggaran menetapkan standar

    masukan sumber daya dan hal- hal yang harus dicapai sebagai keluaran dan

    hasil. Berikut pengendalian dalam penganggaran :

    a. Orang- orang yang bertanggung jawab untuk memenuhi target anggaranharuslah berpartisipasi dalam penyiapannya

    b. Orang- orang yang bertanggung jawab untuk memenuhi target anggaranharus dilengkapi dengan informasi yang memadai yang membandingkan

    anggaran dengan kejadian- kejadian aktual dan memberikan alasan- alasan

    untuk penyimpangan yang signifikan

    c. Semua anggaran khusus harus cocok dengan keseluruhan anggaranorganisasi

    d.

    Anggaran harus menetapkan tujuan yang dapat diukur7. Pelaporan

    Laporan haruslah tepat waktu, akurat, bermakna, dan ekonomis. Berikut ini

    prinsip untuk menetapkan sistem pelaporan internal yang memuaskan :

    a. Laporan harus dibuat sesuai dengan tanggung jawab yang diberikanb. Individu- individu atau unit- unit harus diminta melaporkan hal- hal yang

    menjadi tanggung jawabnya

  • 5/27/2018 Makalah Internal Control

    15/28

    14

    c. Biaya mengakumulasi data dan menyiapkan laporan harus dibandingkandengan manfaat yang akan didapat

    d. Laporan harus sesederhana mungkin, dan konsisten dengan sifat subjekyang menjadi masalah

    e. Sebaiknya laporan kinerja memperlihatkan perbandingan dengan standarbiaya, kualitas, dan kuantitas yang ditetapkan

    f. Laporan harus tepat waktu, agar bermanfaat maksimal

    H. SISTEM PENGENDALIANSarana pengendalian meliputi orang, peraturan, anggaran, jadwal, dan

    analisis komponen- komponen lainnya. Bila digabungkan, elemen- elemen ini

    membentuk sistem pengendalian. Sistem- sistem tersebut bisa memiliki subsistem-

    subsistem, dan bisa menjadi sistem yang lebih besar. Merancang sistem

    pengendalian untuk memastikan bahwa tugas diselesaikan dan tujuan dicapai

    merupakan tanggung jawab managemen. Manager bertanggung jawab untuk

    menetapkan pengendalian, mempertahankannya, memodifikasi apa yang harus

    diubah, dan memerhatikan informasi yang diberikan oleh sistem pengendalian.

    Standar- standar operasi bisa jadi merupakan elemen- elemen kunci dalam proses

    pengendalian, Standar menentukan jenis kinerja yang diharapkan. Standar berperan

    dalam 2 hal :

    1. Menentukan tujuan yang akan dicapai2. Menjadi dasar pengukuran

    Selain standar operasi yang merupakan bagian dari sistem pengendalian,

    terdapat kerangka standar yang harus diikuti sistem pengendalian itu sendiri, antara

    lain :1. Standar- Standar Umum

    a. Keyakinan yang wajarb. Perilaku yang mendukungc. Integritas dan Kompetensid. Tujuan Kontrole. Pengawasan kontrol

    2. Standar- Standar Rinci

  • 5/27/2018 Makalah Internal Control

    16/28

    15

    a. Dokumentasib. Pencatatan transaksic. Otorisasi dan pelaksanaan transaksi dan kejadiand. Pembagian tugase. Pengawasanf. Akses dan akuntabilitas ke sumber daya

    I. ASPEK AUDIT RISIKO PENGENDALIANRisiko pengendalian ( control risk) merupakan elemen yang substantial dari

    daerah risiko yang luas. Risiko pengendalian adalah kemungkinan bahwa

    pengendalian yang telah ditetapkan tidak bisa mendeteksi adanya penyimpangan.

    Risiko pengendalian haruslah sebuah pertimbangan dalam rancangan metodologi

    pengendalian. Dan risiko pengendalian ini merupakan hasil kompromi antara

    penelaah aktual atas semua kejadian dan transaksi serta penelaahan dari sample

    sample yang representatif. Dan ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan

    auditor internal pada saat menelaah operasi pengendalian.

    J. AUDIT PENGENDALIANTujuan audit kontrol adalah untuk menentukan bahwa;

    1. Pengendalian memang diterapkan;2. Pengendalian secara struktural memang wajar;3. Pengendalian dirancang untuk mencapai tujuan manajemen khusus atau untuk

    mencapai ketaatan dengan persyaratan yang ditentukan, atau untuk memastikan

    akurasi dan kelayakan transaksi;

    4.

    Pengendalian memang digunakan;5. Pengendalian secara efisien melayani tujuan tersebut;6. Pengendalian bersifat efektif; dan7. Manajemen menggunakan keluaran yang dihasilkan sisem kontrol.Secara lebih rinci auditor harus :

    a. Menelaah elemen risiko pengendalianb. Menentukan tujuan sistem pengendalian

  • 5/27/2018 Makalah Internal Control

    17/28

    16

    c. Menelaah tujuan untuk menentukan kesesuaiannya dengan kebijakanorganisasi atau dirancang untuk memastikan ketaatan dengan persyaratan

    internal atau eksternal

    d. Memeriksa dan menganalisis sistem pengendaliane. Menentukan apakah hasil dari pengendalian dirancang untuk mencapai tujuan

    yang diinginkan

    f. Menelaah operasi sistem pengendaliang. Menentukan apakah hasil pengendalian mencapai tujuan manajemen ketika

    membuat kontrol tersebut

    h. Menentukan apakah sistem pengendalian memiliki karakteristik karakteristikfleksibilitas, ketepatan waktu, akuntabilitas, pengidentifikasian penyebab,

    kelayakan, penempatan.

    K. KETERBATASAN BAWAAN PENGENDALIAN INTERNALTerlepas dari bagaimana bagusnya desain dan operasinya, pengendalian

    internal hanya dapat memberikan keyakinan memadai bagi manajemen dan dewan

    komisaris berkaitan dengan pencapaian tujuan pengendalian intern entitas.

    Kemungkinan pencapaian tersebut dipengaruhi oleh keterbatasan bawaan yang

    melekat dalam pengendalian internal. Hal ini mencakup kenyataan bahwa

    pertimbangan manusia dalam pengambilan keputusan dapat salah dan bahwa

    pengendalian internal dapat rusak karena kegagalan yang bersifat manusiawi

    tersebut, seperti kekeliruan atau kesalahan yang sifatnya sederhana. Disamping itu

    pengendalian dapat tidak efektif karena adanya kolusi di antara dua orang atau lebih

    atau manajemen mengesampingkan pengendalian intern. Faktor lain yang

    membatasi pengendalian internal adalah biaya pengendalian internal entitas tidakboleh melebihi manfaat yang diharapkan dari pengendalian tersebut. Meskipun

    hubungan manfaat-biaya merupakan kriteria utama yang harus dipertimbangkan

    dalam pendesainan pengendalian internal, pengukuran secara tepat biaya dan

    manfaat umumnya tidak mungkin dilakukan. Oleh karena itu, manajemen

    melakukan estimasi kualitatif dan kuantitatif serta pertimbangan dalam menilai

    hubungan biaya manfaat tersebut.

  • 5/27/2018 Makalah Internal Control

    18/28

    17

    Berikut ini adalah keterbatasan bawaan yang melekat dalam setiap

    pengendalian internal :

    1. Kesalahan dalam pertimbanganKadangkadang, manajemen dan personel lainnya dapat melakukan

    pertimbangan yang buruk dalam membuat keputusan bisnis atau dalam

    melaksanakan tugas rutin karena informasi yang tidak mencukupi, keterbatasan

    waktu, atau prosedur lainnya.

    2. GangguanKemacetan dalam melaksanakan pengendalian dapat terjadi karena adanya

    gangguan ketika personel salah memahami instruksi atau membuta kekeliruan

    akibat kecerobohan, kebingungan, atau kelelahan. Perubahan sementara atau

    permanen dalam personel atau dalam sistem atau prosedur juga dapat

    berkontribusi pada teradinya kemacetan.

    3. KolusiIndividu yang bertindak bersama, seperti karyawan yang melaksanakan suatu

    pengendalian penting bertindak bersama dengan karyawan lain, konsumen atau

    pemasok, dapat melakukan sekaligus menutupi kecurangan sehingga tidak

    dapat dideteksi oleh pengendalian internal

    4. Pengabaian dalam manajemenManajemen dapat mengesampingkan kebijakan atau prosedur tertulis untuk

    tujuan tidak sah seperti keuntungan pribadi atau presentasi mengenai kondisi

    keuangan suatu entitas yang dinaikkan (misal, menaikkan laba yang dilaporkan

    untuk menaikkan pembayaran bonus atau nilai pasar dari saham entitas).

    Praktik pengabaian termasuk membuat penyajian yang salah dengan sengaja

    kepada auditor dan lainnya seperti menerbitkan dokumen palsu untukmendukung pencatatan transaksi penjualan fiktif

    5. Biaya lawan manfaatBiaya pengendalian internal suatu entitas seharusnya tidak melebihi manfaat

    yang diharapkan untuk diperoleh. Karena pengukuran yang tepat baik dari

    biaya dan manfaat biasanya tidak memungkinkan, manajemen harus membuat

    baik estimasi kuantitatif maupun kualitatif dalam mengevaluasi hubungan

    antara biaya dan manfaat

  • 5/27/2018 Makalah Internal Control

    19/28

    18

    L. PERAN AUDITOR INTERNALAuditor internal bisa sangat membantu manajemen dengan mengevaluasi

    sistem kontrol dan menunjukkan kelemahan kelemahan dalam pengendalian

    internal. Tetapi harus diingat bahwa auditor internal membantu manajemen; bukan

    berperan sebagai manajer itu sendiri.

    Jika sistem pengendalian didokumentasikan dengan baik, suatu organisasi

    dapat lebih siap mematuhi peraturan peraturan yang relevan. Dokumentasi yang

    layak adalah ibarat persediaan audit internal dalam berdagang. Oleh karena itu,

    manajemen akan lebih cenderung meminta auditor internal untuk,

    mendokumentasikan sistem pengendalian akuntansi internal kita sehingga kita

    dapat membuktikan ke pemerintah bahwa kita telah mematuhi hukum.

    Pada dasarnya fungsi auditor internal dalam perusahaan adalah untuk

    mengawasi pelaksanaan sistem pengendalian internal dan memberikan saran

    perbaikan kepada manajemen bila ditemukan kelemahan dan penyimpangan baik

    yang terdapat pada sistem tersebut maupun dalam pelaksanaannya dalam

    perusahaan.

    Auditor internal dalam menjalankan fungsinya dipengaruhi oleh kedudukan

    atau posisi Audit Internal dalam struktur organisasi perusahaan, yaitu

    mempengaruhi luasnya aktivitas fungsi yang dapat dijalankan dan mempengaruhi

    independensi dalam melaksanakan fungsinya. Semakin tinggi kedudukan audit

    internal dalam struktur organisasi perusahaan semakin luasnya aktivitas fungsi yang

    dapat dijalankan dan semakin indenpenden dalam melaksanakan fungsinya.

    Manahan (2003) menjelaskan secara garis besar ada tiga alternatif posisi atau

    kedudukan dari Internal Auditor dalam struktur organisasi perusahaan yaitu:

    1.

    Berada dibawah Dewan Komisaris.Dalam hal ini internal auditor bertanggung jawab pada Dewan Komisaris. lni

    disebabkan karena bentuk perusahaan membutuhkan pertanggung jawaban

    yang lebih besar, termasuk direktur utama dapat diteliti oleh internal auditor.

    Dalam cara ini, bagian pemeriksa intern sebenarnya merupakan alat pengendali

    terhadap performance manajemen yang dimonitor oleh komisiaris perusahaan.

    Dengan demikian bagian pemeriksa intern mempunyai kedudukan yang kuat

    dalam organisasi.

  • 5/27/2018 Makalah Internal Control

    20/28

    19

    2. Berada dibawah Direktur Utama.Menurut sistem ini auditor internal bertanggung jawab pada direktur utama.

    Dimana auditor internal ini diangkat dan diberhentikan oleh direktur utama

    berdasarkan persetujuan dewan komisaris.

    3. Berada dibawah Kepala Bagian Keuangan.Menurut sistem ini kedudukan internal auditor dalam struktur organisasi

    perusahaan berada dibawah koordinasi kepala bagian keuangan. Bagian

    Internal auditor bertanggung jawab sepenuhnya kepada kepala keuangan atau

    ada yang menyebutnya sebagai Controller. Tapi perlu juga diketahui bahwa

    biasanya kepala bagian keuangan tersebut bertanggung jawab juga pada

    persoalan keuangan dan akuntansi.

    Apabila posisi atau kedudukan internal auditor itu perlu digambarkan dalam

    skema maka letak kedudukannya dalam struktur organisasi perusahaan adalah

    sebagai berikut:

  • 5/27/2018 Makalah Internal Control

    21/28

    20

    Keterangan :

    Dalam gambar di atas dapat dilihat mengenai posisi atau kedudukan intern auditing.

    1. Internal Auditing berada di bawah Dewan Komisaris

    2. Internal Auditing berada di bawah Direktur Utama

    3. Internal Auditing berada di bawah Kepala Bagian Keuangan

    Apabila salah satu sistem tersebut dipakai maka bentuk yang lain tidak ada.

    Menurut Valery G. Kumaat (2011), sebagai sebuah tim yang independen jelas

    internal audit tidak tepat bila ditempatkan dalam jalur struktural (sejajar atau

    dibawah posisi head of division/department, seperti sejajar atau digabungkan

    dengan accounting department).

    Dalam praktek, biasanya internal audit ditempatkan di bawah CEO/BOD

    sebuah Business Unit. Sejalan dengan pertumbuhan korporasi, selanjutnya Internal

    Audit dimasukkan ke dalam bagian dari Holding Company (langsung dibawah

    CEO atau sebagai bagian dari struktur, bila Holding Co. tidak termasuk objek

    pengawasan). Bila mengikuti pertumbuhan business unit terutama

    mempertimbangkan semakin banyaknya cabang (Representative Office) yang

    dibuka, Internal Audit dikembangkan kebawah hingga ke Regional Office. Sangat

    jarang tim Internal Audit diposisikan langsung dibawah Board of Commissioner

    (Business Owner), kecuali dengan pertimbangan bahwa seluruh unit bisnis

    dipegang sepenuhnya oleh para professional, dimana pemegang saham mayoritas

    membatasi diri hanya selaku investor dan tidak terlibat dalam operasi bisnis.

    Penguatan posisi internal audit merupakan aktivitas strategis dalam rangka

    memformulasikan kontribusi peran internal audit terhadap penyelenggaraan bisnis

    Perusahaan. Aktivitas ini dilakukan melalui perumusan ulang organisasi internal

    audit sejalan dengan peran internal audit dalam rangka pengawalan terhadap bisnisperusahaan, sesuai dengan fungsi utama internal audit sebagai pemberi jaminan

    (assurance) dan layanan konsultansi internal (internal consulting services).

  • 5/27/2018 Makalah Internal Control

    22/28

    21

    Diagram posisi Internal audit didalam perusahaan:

    BUSINESS OWNER

    (Board of Commissioner)

    HOLDING COMPANY

    (Board of Director)

    HOLDING CO.

    (Departement)

    BUSINESS UNIT,

    HEAD OFFICE (CEO)

    BUSINESS UNIT

    (Departements)

    BUSINESS UNIT,

    REGION OFFICE (Head of REGION)

    REGION OFFICE

    (Departements)

    INTERNAL AUDIT

    INTERNAL AUDIT

    INTERNAL AUDIT

    INTERNAL AUDIT

  • 5/27/2018 Makalah Internal Control

    23/28

    22

    Struktur Dan Kedudukan Internal Audit Di PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk

  • 5/27/2018 Makalah Internal Control

    24/28

    23

    Direksi Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk membuat laporan

    keuangan dan mengatur proses pelaporannya. Disamping itu, Direksi juga

    bertanggung jawab dalam merancang sistem audit internal terhadap proses pelaporan

    internal yang mencakup mekanisme menyeluruh dari prosedur operasi standar, jalur

    pelaporan dan struktur akuntabilitas. Sejak tahun 2004, Perusahaan telah memiliki

    Unit Audit Internal yang berada langsung di bawah Direktur Utama.

    Pedoman Unit Audit Internal yang direvisi pada tahun 2009 telah sesuai

    ketentuan dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan dan

    Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal (Surat Keputusan Ketua Bapepam

    dan LK No. Kep-496/BL/2008 tertanggal 28 Nopember 2008). Pedoman Unit Audit

    Internal Adira Finance telah disahkan oleh Direksi Perusahaan dan disetujui olehDewan Komisaris Perusahaan pada tanggal 24 Nopember 2009.

    Di dalam Pedoman Unit Audit Internal Perusahaan diatur antara lain:

    1. Misi Unit Audit Internal yaitu memberikan keyakinan yang independen danobyektif serta memberikan jasa konsultasi untuk menambah nilai dan

    meningkatkan kinerja operasional Perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis

    dalam mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas dari proses manajemen risiko,

    pengendalian dan proses tata kelola perusahaan.

  • 5/27/2018 Makalah Internal Control

    25/28

    24

    2. Tujuan diadakannya Unit Audit Internal yaitu untuk dapat:a. Mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko signifikan serta memberikan

    kontribusi terhadap pengelolaan risiko dan sistem pengendalian internal;

    b. Memelihara pengendalian internal yang efektif;c. Menilai dan memberikan rekomendasi yang sesuai untuk meningkatkan proses

    tata kelola perusahaan;

    d. Membantu meningkatkan dan memperkuat lingkungan pengendalian diPerusahaan untuk mencegah terjadinya kecurangan, melalui pengujian

    kecukupan dan keefektifan sistem pengendalian internal;

    e. Memberikan pandangan yang independen kepada Manajemen dan DewanKomisaris Perusahaan terhadap kecukupan pengendalian internal dan

    kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur; dan

    f. Menyediakan jasa konsultasi yang memberikan nilai tambah dan meningkatkankinerja operasional Perusahaan.

    3. Independensi Unit Audit Internal, yang mana Unit Audit Internal dianggapindependen apabila dapat melaksanakan tugasnya secara bebas dan obyektif.

    4. Pertanggungjawaban Unit Audit Internal, yang mana Unit Audit Internalmempertanggungjawabkan seluruh kegiatannya kepada Direktur Utama dan

    Dewan Komisaris melalui Komite Audit.

    5. Ruang Lingkup Unit Audit Internal, yang mana meliputi seluruh entitas audit(cabang, gudang, wilayah dan seluruh fungsional di kantor pusat).

    6. Kewenangan Unit Audit Internal, yang mana Unit Audit Internal diberi akses yangtidak terbatas terhadap seluruh fungsi, pencatatan, kekayaan dan karyawan

    Perusahaan.

    Penanggung jawab utama dari Audit Internal Perusahaan adalah DirekturUtama yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh Unit Audit Internal. Dalam

    melaksanakan tugasnya, Divisi Audit Internal melaksanakan berbagai kegiatan antara

    lain audit operasional cabang, gudang, custodian, wilayah / area dan fungsional

    lainnya. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memastikan bahwa praktik

    manajemen risiko telah dilakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur tertulis

    Perusahaan serta peraturan eksternal. Divisi Audit Internal juga membantu

  • 5/27/2018 Makalah Internal Control

    26/28

    25

    menyempurnakan dan memperkuat pengendalian dan menyediakan jasa konsultasi

    untuk memberikan nilai tambah dan memperbaiki operasional organisasi.

    Laporan hasil audit disampaikan kepada Diretur Utama, dan kepada Komite Audit

    Perusahaan.

  • 5/27/2018 Makalah Internal Control

    27/28

    26

    KESIMPULAN

    1. Pengendalian Internal merupakan jawaban manajemen untuk mengatasi risiko yangdiketahui. Pengendalian internal digunakan untuk memastikan tujuan operasional

    organisasi tercapai.

    2. Pengendalian Internal memberikan keyakinan pada auditor internal apakah sistemoperasi organisasi telah dilaksanakan secara efektif dan efisien.

    3. Terlepas dari bagaimana bagusnya desain dan operasinya, pengendalian internalhanya dapat memberikan keyakinan memadai bagi manajemen dan dewan

    komisaris berkaitan dengan pencapaian tujuan pengendalian internal entitas.

    Karena pencapaian tersebut dipengaruhi oleh keterbatasan bawaan yang melekat

    dalam pengendalian internal.

  • 5/27/2018 Makalah Internal Control

    28/28

    27

    DAFTAR PUSTAKA

    Elder, Randal J, dkk. 2011. Jasa Audit dan Assurance. Pendekatan Terpadu

    (Adaptasi Indonesia). Jakarta. Salemba Empat.

    Kumaat, Valery G, Ir, 2011, Internal Audit, Penerbit Erlangga, PT. Gelora Aksara

    Pratama, Jakarta.

    Lawrence B. Sawyer, dkk. 2005. Audit Internal Sawyer, Edisi 5, Jakarta. Salemba

    Empat.

    Moeller, Robert R. 2009. Brinks Modern Internal Auditing. John Wiley & Sons, Inc,

    Hoboken, New Jersey.

    Nasution, Manahan, Drs, Ak, 2003. Sekilas tentang internal auditor, Fak. Ekonomi

    Jurusan Akuntansi Universitas Sumatera Utara

    Pedoman Tata Kelola Adira Finance, 2012.http://www.adira.co.id/pagesfile/Praktik-

    Tata-Kelola-Perusahaan.pdf

    Tuanakotta, Theodorus M. 2012. Audit Berbasis ISA. Jakarta. Salemba Empat.

    http://pratamafahri.blogspot.com/2013/11/pengendalian-internal-audit.html

    .

    http://www.adira.co.id/pagesfile/Praktik-Tata-Kelola-Perusahaan.pdfhttp://www.adira.co.id/pagesfile/Praktik-Tata-Kelola-Perusahaan.pdfhttp://www.adira.co.id/pagesfile/Praktik-Tata-Kelola-Perusahaan.pdfhttp://www.adira.co.id/pagesfile/Praktik-Tata-Kelola-Perusahaan.pdfhttp://pratamafahri.blogspot.com/2013/11/pengendalian-internal-audit.htmlhttp://pratamafahri.blogspot.com/2013/11/pengendalian-internal-audit.htmlhttp://pratamafahri.blogspot.com/2013/11/pengendalian-internal-audit.htmlhttp://www.adira.co.id/pagesfile/Praktik-Tata-Kelola-Perusahaan.pdfhttp://www.adira.co.id/pagesfile/Praktik-Tata-Kelola-Perusahaan.pdf