Makalah Diperberbaiki Ikm Gizi

21
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keadaan gizi dan kesehatan masyarakat tergantung pada tingkat konsumsi, Dewasa ini Indonesia menghadapi masalah gizi ganda, yakni masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan (sanitasi), kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan, dan adanya daerah miskin gizi (iodium). Sebaliknya masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu yang disertai dengan minimnya pengetahuan tentang gizi, menu seimbang, dan kesehatan. Dengan demikian, sebaiknya masyarakat meningkatkan perhatian terhadap kesehatan guna mencegah terjadinya gizi salah (malnutrisi) dan risiko untuk menjadi kurang gizi. Tingginya angka kematian ini juga dampak dari kekurangan gizi pada penduduk. Mulai dari bayi dilahirkan, masalahnya sudah mulai muncul, yaitu dengan banyaknya bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR<2.5 Kg). Masalah ini berlanjut dengan tingginya masalah gizi kurang pada balita, anak usia sekolah, remaja, dewasa sampai dengan usia lanjut. Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifaktor, oleh karena itu pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor yang terkait. Suatu penyakit timbul karena tidak seimbangnya berbagai faktor, baik dari sumber penyakit (agens), Ilmu Gizi dan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga Page 1

Transcript of Makalah Diperberbaiki Ikm Gizi

Page 1: Makalah Diperberbaiki Ikm Gizi

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keadaan gizi dan kesehatan masyarakat tergantung pada tingkat konsumsi, Dewasa ini Indonesia menghadapi masalah gizi ganda, yakni masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan (sanitasi), kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan, dan adanya daerah miskin gizi (iodium). Sebaliknya masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu yang disertai dengan minimnya pengetahuan tentang gizi, menu seimbang, dan kesehatan. Dengan demikian, sebaiknya masyarakat meningkatkan perhatian terhadap kesehatan guna mencegah terjadinya gizi salah (malnutrisi) dan risiko untuk menjadi kurang gizi.

Tingginya angka kematian ini juga dampak dari kekurangan gizi pada penduduk. Mulai dari bayi dilahirkan, masalahnya sudah mulai muncul, yaitu dengan banyaknya bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR<2.5 Kg). Masalah ini berlanjut dengan tingginya masalah gizi kurang pada balita, anak usia sekolah, remaja, dewasa sampai dengan usia lanjut.

Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifaktor, oleh karena itu pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor yang terkait.

Suatu penyakit timbul karena tidak seimbangnya berbagai faktor, baik dari sumber penyakit (agens), pejamu (host) dan lingkungan (environment). Hal itu disebut juga dengan istilah penyebab majemuk (multiple causation of diseases) sebagai lawan dari peiiyebab tunggal (single causation).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan gizi?2. Apa yang dimaksud dengan gizi dalam kesehatan masyarakat?3. Apa saja faktor-faktor yang menpengaruhi status gizi seseorang?4. Apa saja akibat yang ditimbulkan karena gizi yang salah (Malnutrisi)?5. Bagaimana cara-cara perbaikan status gizi?6. Apa guna makanan dan bagaimana manfaatnya?7. Apa saja masalah gizi utama di Indonesia?8. Hal yang mengenai Usaha Perbaikan gizi Keluarga (UPGK)

Ilmu Gizi dan Usaha Perbaikan Gizi KeluargaPage 1

Page 2: Makalah Diperberbaiki Ikm Gizi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gizi

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.

Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat. Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.

Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang.

Ilmu Gizi dan Usaha Perbaikan Gizi KeluargaPage 2

Page 3: Makalah Diperberbaiki Ikm Gizi

Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.

2.2 Gizi Dalam Kesehatan Masyarakat

Terkait erat dengan ”gisi kesehatan masyarakat” adalah ”kesehatan gizi masyarakat,” yang mengacu pada cabang populasi terfokus kesehatan masyarakat yang memantau diet, status gizi dan kesehatan, dan program pangan dan gizi, dan memberikan peran kepemimpinan dalam menerapkan publik kesehatan prinsip-prinsip untuk kegiatan yang mengarah pada promosi kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pengembangan kebijakan dan perubahan lingkungan.

Definisi Gizi kesehatan masyarakat merupakan penyulingan kompetensi untuk gizi kesehatan masyarakat yang disarankan oleh para pemimpin nasional dan internasional dilapangan.

Gizi istilah dalam kesehatan masyarakat mengacu pada gizi sebagai komponen dari cabang kesehatan masyarakat , ”gizi dan kesehatan masyarakat” berkonotasi koeksistensi gizi dan kesehatan masyarakat, dan gizi masyarakat mengacu pada cabang kesehatan masyarakat yang berfokus pada promosi kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat dengan menyediakan layanan berkualitas dan program-program berbasis masyarakat yang disesuaikan dengan kebutuhan yang unik dari komunitas yang berbeda dan populasi. Gizi masyarakat meliputi program promosi kesehatan, inisiatif kebijakan dan legislatif, pencegahan primer dan sekunder, dan kesehatan di seluruh rentang hidup.

2.3 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Status Gizi Seseorang

1. Faktor Lingkungan

Lingkungan yang buruk seperti air minum yang tidak bersih, tidak adanya saluran penampungan air limbah, tidak menggunakan kloset yang baik, juga kepadatan penduduk yang tinggi dapat menyebabkan penyebaran kuman patogen. Lingkungan yang mempunyai iklim tertentu berhubungan dengan jenis tumbuhan yang dapat hidup sehingga berhubungan dengan produksi tanaman.

2. Faktor Ekonomi

Di banyak negara yang secara ekonomis kurang berkembang, sebagian besar penduduknya berukuran lebih pendek karena gizi yang

Ilmu Gizi dan Usaha Perbaikan Gizi KeluargaPage 3

Page 4: Makalah Diperberbaiki Ikm Gizi

tidak mencukupi dan pada umunya masyarakat yang berpenghasilan rendah mempunyai ukuran badan yang lebih kecil. Masalah gizi di negara-negara miskin yang berhubungan dengan pangan adalah mengenai kuantitas dan kualitas. Kuantitas menunjukkan penyediaan pangan yang tidak mencukupi kebutuhan energi bagi tubuh. Kualitas berhubungan dengan kebutuhan tubuh akan zat gizi khusus yang diperlukan untuk petumbuhan, perbaikan jaringan, dan pemeliharaan tubuh dengan segala fungsinya.

3. Faktor Sosial-Budaya

Indikator masalah gizi dari sudut pandang sosial-budaya antara lain stabilitas keluarga dengan ukuran frekuensi nikah-cerai-rujuk, anak-anak yang dilahirkan di lingkungan keluarga yang tidak stabil akan sangat rentan terhadap penyakit gizi kurang. Juga indikator demografi yang meliputi susunan dan pola kegiatan penduduk, seperti peningkatan jumlah penduduk, tingkat urbanisasi, jumlah anggota keluarga, serta jarak kelahiran.

Tingkat pendidikan juga termasuk dalam faktor ini. Tingkat pendidikan berhubungan dengan status gizi karena dengan meningkatnya pendidikan seseorang, kemungkinan akan meningkatkan pendapatan sehingga dapat meningkatkan daya beli makanan.

4. Faktor Biologis/Keturunan

Sifat yang diwariskan memegang kunci bagi ukuran akhir yang dapat dicapai oleh anak. Keadaan gizi sebagian besar menentukan kesanggupan untuk mencapai ukuran yang ditentukan oleh pewarisan sifat tersebut. Di negara-negara berkembang memperlihatkan perbaikan gizi pada tahun-tahun terakhir mengakibatkan perubahan tinggi badan yang jelas.

5. Faktor Religi

Religi atau kepercayaan juga berperan dalam status gizi masyarakat, contohnya seperti tabu mengonsumsi makanan tertentu oleh kelompok umur tertentu yang sebenarnya makanan tersebut justru bergizi dan dibutuhkan oleh kelompok umur tersebut. Seperti ibu hamil yang tabu mengonsumsi ikan.

2.4  Akibat yang Ditimbulkan Karena Gizi Salah (Malnutrisi)

Gizi salah berpengaruh negatif terhadap perkembangan mental, perkembangan fisik, produktivitas, dan kesanggupan kerja manusia. Gizi

Ilmu Gizi dan Usaha Perbaikan Gizi KeluargaPage 4

Page 5: Makalah Diperberbaiki Ikm Gizi

salah yang diderita pada masa periode dalam kandungan dan periode anak-anak, menghambat kecerdasan anak. Anak yang menderita gizi salah tingkat berat mempunyai otak yang lebih kecil daripada ukuran otak rata-rata dan mempunyai sel otak yang kapasitasnya 15%-20% lebih rendah dibandingkan dengan anak yang bergizi baik. Studi di beberapa negara menunjukkan bahwa anak yang pernah menderita gizi salah, hasil tes mentalnya kurang bila dibandingkan dengan hasil tes mental anak lain yang bergizi baik. Anak yang menderita gizi salah mengalami kelelahan mental serta fisik, dan dengan demikian mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi di dalam kelas, dan seringkali ia tersisihkan dari kehidupan sekitarnya.

Anak yang berasal dari keluarga dengan tingkat sosial ekonomi rendah telah diteliti memiliki persentase di bawah ukuran normal bagi tinggi dan berat badan anak sehat. Sedangkan hubungan antara zat gizi dan produktivitas kerja telah dikenal baik sejak satu abad yang lalu oleh orang-orang yang mempunyai budak belian yang melihat bahwa gizilah berarti penurunan nilai modal. Produktivitas pekerja yang disiksa atau mendapat tekanan akan memberikan hasil yang lebih rendah bila dibandingkan dengan keadaan yang diurus dengan baik, dalam artian diberikan makanan yang bergizi cukup baik.

Gizi salah merupakan sebab-sebab penting yang berhubungan dengan tingginya angka kematian di antara orang dewasa meskipun tidak begitu mencolok bila dibandingkan dengan angka kematian di antara anak-anak yang masih muda. Dampak relatif yang ditimbulkan oleh gizi salah ialah melemahkan daya tahan tehadap penyakit yang biasanya tidak mematikan dan perbaikan gizi adalah suatu faktor utama yang membantu meningkatkan daya tahan terhadap penyakit. Status gizi juga berhubungan langsung dengan lamanya waktu yang diperlukan untuk penyembuhan setelah menderita infeksi, luka, dan operasi yang berat.

2.5 Cara-Cara Perbaikan Status Gizi makanan adalah upaya untuk meningkatkan status gizi, antara lain

menambah berat badan dan meningkatkan kadar Hb. Berikut adalah pengaturan makanan yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi:

Kebutuhan energi dan zat gizi ditentukan menurut umur, berat badan, jenis kelamin, dan aktivitas;

Susunan menu seimbang yang berasal dari beraneka ragam bahan makanan, vitamin, dan mineral sesuai dengan kebutuhan

Menu disesuaikan dengan pola makan; Peningkatan kadar Hb dilakukan dengan pemberian makanan sumber zat

besi yang berasal dari bahan makanan hewani karena lebih banyak diserap oleh tubuh daripada sumber makanan nabati;

Ilmu Gizi dan Usaha Perbaikan Gizi KeluargaPage 5

Page 6: Makalah Diperberbaiki Ikm Gizi

Selain meningkatkan konsumsi makanan kaya zat besi, juga perlu menambah makanan yang banyak mengandung vitamin C, seperti pepaya, jeruk, nanas, pisang hijau, sawo kecik, sukun, dll.

2.6 Makanan dan Manfaatnya

1. Guna Makanan Makanan mempunyai 3 kegunaan, yaitu :

Memberi tenaga yang dibutuhkan oleh tubuh. Zat-zat makanan yang dapat memberi tenaga itu disebut zat tenaga,

yang terdiri dari karbohidrat, lemak dan protein, mineral dan protein. Memberi bahan untuk membangun/memelihara jaringan-jaringan

tubuh yang terdiri dari protein, mineral dan air. Pengatur pekerjaan jaringan tubuh yang terdiri dari vitamin, mineral

dan air.

2. Kebutuhan Kalori per Individu Untuk mengukur banyaknya zat makanan yang dibutuhkan oleh seseorang, dipergunakan satuan kalori. Jumlah kebutuhan kalori per hari setiap orang tidak sama, tergantung beberapa faktor : Umur

Kebutuhan kalori pada anak-anak relatif lebih tinggi (bahkan pada remaja lebih tinggi) dibandingkan dengan orang dewasa. Pada orang lanjut usia kebutuhan kalorinya lebih rendah dibandingkan dengan kebutuhan semasa muda.

Jenis KelaminLaki-laki membutuhkan kalori lebih banyak dibandingkan wanita, karena laki-laki umumnya memiliki otot-otot yang lebih besar dan lebih aktif.

PekerjaanPekerja berat (kuli di pelabuhan) membutuhkan kalori lebih banyak dibandingkan pekerja sedang (perawat di RS) dan pekerja ringan (juru tulis).

Tinggi dan Berat Individu Kebutuhan basal dari orang yang ukuran tubuhnya lebih besar adalah lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang lebih kecil, meskipun umur, jenis kelamin dan macam pekerjaan sama.

Keadaan IndividuSeseorang yang baru sembuh dari sakit memerlukan kalori lebih banyak untuk memperbaiki/memulihkan jaringan-jaringannya yang rusak, ibu hamil dan ibu menyusui demikian juga, untuk pertumbuhan janinnya dan pembentukkan ASI.

Iklim

Ilmu Gizi dan Usaha Perbaikan Gizi KeluargaPage 6

Page 7: Makalah Diperberbaiki Ikm Gizi

Orang yang hidup di negara beriklim dingin memerlukan kalori lebih banyak dibandingkan dengan orang yang hidup di negara beriklim panas.

2.7 Masalah Gizi Utama di Indonesia Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di beberapa daerah di

Indonesia, masalah gizi utama di Indonesia ada 4, yaitu:1. Masalah Kekurangan Protein dan Kalori (KKP)

Hasil penelitian yang dilaksanakan terhadap anak-anak pra sekolah di daerah propinsi Sumut, Sumsel, Jabar, Yogyakarta, Jatim, Bali dan Nusa Tenggara menunjukkan prevalensi PCM sebagai berikut : KKP ringan = 14,4 - 12,6 % KKP sedang dan berat = 18,6 – 22,2 %

2. Masalah Kekurangan Vitamin A (Xerophthalmia).Penelitian-penelitian yang dilaksanakan terhadap anak-anak pra

sekolah di beberapa daerah menunjukkan terjadinya avitaminosis A pada balita.

3. Masalah Kekurangan Iodium (gondok endemis)Hasil penelitian Direktorat Gizi Depkes yang dilaksanakan di

berbagai daerah, gondok endemik di Sumatera, Jawa dan Bali menunjukkan Angka Pravalensi Gondok sebagai berikut: Pada anak-anak sekolah = 60 - 90 % Pada wanita dewasa = 80 %

4. Masalah Kekurangan Zat Besi (Anemia Gizi)Dari hasil penelitian yang di selenggarakan oleh Puslitbang Gizi di

Bogor terhadap beberapa golongan penduduk di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Surabaya diperoleh Angka Pravalensi Anemia Gizi sebagai berikut: Pada ibu hamil didaerah pedesaan = 46 - 97 % Pada pekerja proyek perkebunan = 32 - 50 % Pada anak-anak pra sekolah = 43 - 45 %

Keempat masalah gizi utama tersebut diatas umumnya diderita oleh golongan rawan, baik rawan biologis ( bayi, ibu hamil, ibu menyusui) ataupun rawan ekonomis (golongan berpenghasilan rendah).

2.8 Usaha Perbaikan gizi Keluarga (UPGK)A. Pengertian

Usaha Perbaikan gizi Keluarga (UPGK) adalah usaha perbaikkan gizi masyarakat yang berintikan penyuluhan gizi, melalui peningkatan peran serta masyarakat dan didukung kegiatan yang bersifat lintas sektoral, Dilaksanakan oleh berbagai sektor terkait (kesehatan, BKKBN, Pertanian Dalam Negeri), Dikbud, PKK dan lain-lain. ( Depkes RI. 1993: 2).Pengertian lain mengenai UPGK adalah:

Ilmu Gizi dan Usaha Perbaikan Gizi KeluargaPage 7

Page 8: Makalah Diperberbaiki Ikm Gizi

a. Merupakan usaha keluarga sendiri untuk memperbaiki keadaan gizi seluruh anggota keluarga

b. Dilaksanakan oleh keluarga dan masyarakat dengan kader sebagai penggerak masyarakat dan petugas berbagai sektor sebagai motivator, pembimbing dan pembina,

c. Merupakan bagian dari kehidupan keluarga sehari-hari dan juga merupakan bagian integral dari pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat

d. Secara operasional adalah rangkaian kegiatan yang saling mendukung untuk melaksanakan alih teknologi sederhana kepada keluarga dan masyarakat.

B. Tujuan UPGK

a. Tujuan Umum: Mendorong perubahan sikap dan perilaku yang mendukung perbaikan gin anak balita dan keluarga melalui peningkatan pengertian, partisipasi dan pemerataan hasil kegiatan untuk mencapai keluarga sadar gizi menuju terjadinya manusia berkualitas.

b. Tujuan Khususl) Partisipasi dan pemerataan kegiatan. Semua anggota masyarakat ikut serta aktif dalam penyelenggaraan

kegiatan. Penanggungjawab kegiatan adalah anggota masyarakat setempat yang telah mendapat latihan.

Pada daerah UPGK, kegiatan meluas ke semua RW. Pada setiap RW, semua balita (anak dibawah 5 tahun), ibu hamil

dan ibu menyusui tercakup dalam kegiatan.2) Perubahan tingkah laku yang mendukung tercapainya perbaikan Gizi. Semua balita ditimbang setiap bulan, dan hasil timbangannya

dicatat di KMS. Semua bayi disusui ibunya sampai usia 2 tahun atau lebih dan

mendapat makanan lain yang sesuai dengan kebutuhannya. Semua anak yang berumur l-4 tahun mendapat 1 kapsul vitamin A

dosis tinggi setiap 6 bulan. Semua anak yang mencret segera diberi minum larutan gula garam

atau larutan oralit.3) Perbaikan gizi pada anak-anak balita.

Semua balita naik berat badannya tiap bulan. Semua anak yang berumur 36 bulan mencapai berat badan 11,5

kg atau lebih. Tidak terdapat lagi balita dengan buta senja. Tidak terdapat lagi balita meninggal akibat mencret.

Ilmu Gizi dan Usaha Perbaikan Gizi KeluargaPage 8

Page 9: Makalah Diperberbaiki Ikm Gizi

C.  Sasaran UPGK Secara garis besar sasaran UPGK dapat dikelompokkan menjadi :a) Sasaran Langsung:

Sasaran langsung adalah perorangan atau keluarga yang bersedia melakukan sesuatu terhadap dirinya sendiri dalam rangka mewujudkan keluarga sadar gizi. Sasaran ini pada garis besarnya dapat disegmentasikan menjadi: Keluarga Balita (Ibu, bapak, anggota keluarga yng ditugasi

mengasuh anak) Ibu muda Ibu Hamil Ibu menyusui Masyarakat umum

b) Sasaran tidak langsung:Yang dimaksud dengan sasaran tidak langsung adalah perorangan

atau institusi yang diharapkan dapat membantu secara aktif baik sebagai pengajar (motivator), maupun sebagai penyedia jasa kelompok UPGK dalarn rangka melembagakan dan memberdayakan keluarga sadar gizi. Sasaran ini antara lain terdiri dari:a. Kelompok yang mempunyai pengaruh dan menentukan dalam proses

pengambilan keputusan misalnya : pemuka masyarakat baik formal maupun informal (pemuka agama, kepala adat dan lain-lain )

b. Kelompok / institusi masyarakat di tingkat desa, KPD, KWT, PKK, Pramuka, Karang Taruna, LSM, LKMD, Lembaga Agama Kader dan lain sebagainya.

c. Kelompok Petugas KIE dari sektor-sektor yang terkait dalam berbagai tingkat daerah, meliputi:1) Sektor kesehatan (Petugas Rumah sakit, Petugas puskesmas dan

lain-lain. 2) Sektor keagamaan (Petugas KUA, motifator, UPGK jalur

agama, penyuluh agama, dan guru agama). 3) Sektor Pertanian4) Sektor BKKBN5) Sektor Pendidikan

D.  Dasar pemikiran yang melandasi Usaha Perbaikan Gizi Keluarga.Empat masalah gizi utama yang banyak ditemukan di berbagai

wilayah bahkan diberbagai Negara berkembang yaitu KKP, kekurangan Vitamin A, anemia gizi, gondok endemik, pada umumnya menyerang kelompok penduduk yang tergolong rawan yaitu : bayi, anak usia dibawah 5 tahun (balita), ibu hamil dan ibu menyusui.

Ilmu Gizi dan Usaha Perbaikan Gizi KeluargaPage 9

Page 10: Makalah Diperberbaiki Ikm Gizi

usaha perbaikan GiziKeluarga (UPGK) merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu di bawah koordinasi yang baik, yang bertujuan menurunkan jumlah penderita gangguan gizi, bahkan jika mungkin menghilangkan bahaya gangguan gizi pada kelompok penduduk yang rawan itu.

Apabila masalah gizi semata-mata dilihat dari sudut kesehatan masyarakat, maka usaha penanggulangannya pun dapat dilakukan dengan menggunakan dasar-dasar usaha kesehatan masyarakat:a. Mempertinggi tingkat gizi penduduk terutama golongan Rawan

melalui berbagai kegiatan yang bertujuan memperbaiki kualitas makanan keluarga pemanfaatan air susu ibu (ASI) secara tepat, menanamkan rasa sadar gizi pada setiap anggota keluarga dan sebagainya.

b. Memberikan perlindungan khusus terhadap kemungkinan terjadinya gangguan gizi tertentu seperti kekurangan vitamin A, anemia gizi, penyakit gondok. Kepada semua anak di bawah usia 5 tahun diberikan kapsul vitamin A dosis tinggi sekali setiap 6 bulan guna melindungi anak terhadap kemungkinan menderita defisiensi vitamin A, memberikan suntikan larutan Iodium kepada penduduk yang tinggal di daerah endemik penyakit gondok, memberikan tablet besi kepada setiap ibu hamil.

c. Melalokan pengamatan dini terhadap penyakit gangguan gizi dan melakukan usahapenanggulangan secara cepat dan tepat. Kegiatan ini dapat dilakukan secara berkala berupa pengawasan terhadap pertumbuhan anak melalui penimbangan berat badan sekali sebulan dengan menggunakan kartu menuju sehat (KMS).

d. Mengatasi akibat yang mungkin timbul dengan jalan memberikan perawatan yang intensif. Penderita gangguan gizi yang dalam keadaan berat harus segera dikirim ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang lebih baik sehingga akibat yang ditimbulkan gangguan gizi ini dapat dibatasi seminimal mungkin.

F.    Pokok-pokok kegiatan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga

            Dengan berpedoman pada dasar pemikiran Usaha perbaikan Gizi keluarga maka dapatlah ditetapkan pokok-pokok kegiatan UPGK sebagai berikut :

Ilmu Gizi dan Usaha Perbaikan Gizi KeluargaPage 10

Page 11: Makalah Diperberbaiki Ikm Gizi

a. Pengawasat gizi anak Balita melalui penimbangan berat badan secara teratur dan terus menerus setiap bulan dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS).

b. Pemberian bimbingan dan nasihat pada Ibu sangat penting dalam usaha menumbuhkan perilaku gizi yang positif yang diperlukan dalam UPGK. Dalam memberikan bimbingan dan nasihat, ada enam pesan gizi pokok yang menjadi titik berat penyuluhan, yaitu sebagai berikut :1) "Anak yang sehat, berat badannya akan selalu bertambah"2) "Sampai usia 4 bulan, bayi cukup diberi ASI saja"3) mulai usia bulan ke-5 anak harus sudah mulai diberi makanan

pendamping ASI"4) "Memasuki usia tahun ke-2. anak dapat diberi makanan biasa.

Susuilah anak selama mungkin selagi ASI masih ada."5) “Ibu hamil harus makan lebih banyak dari biasanya"6) "Ibu menyusui harus minum air 8 gelas sehari."

c.  Pelayanan pertolongan gizi diberikan untuk menanggulangi penderita gangguan gizi terutama penderita difisiensi vitamin A. Penderita anemia gizi dan pencegahan terjadinya dehidrasi pada anak yang menderita diare. Akan tetapi memberikan pertolongan gizi juga diberikan kepada mereka yang tidak memperlihatkan tanda- tanda defisiensi vitamin A atau anemia gizi. Pemberian kapsul vitamin A dan tablet besi lebih berfungsi sebagai upaya pencegahan dan perlindungan terhadap kemungkinan terjadinya defisiensi.

d. Pemulihan gizi bagi kanak-kanak penderita KKP dilakukan dengan jalan memberikan makanan tambahan guna memenuhi kebutuhan anak akan zat gizi, terutama kalori dan protein. Pemberian makanan tambahan makanan dengan mengutamakan penggunaan bahan makanan yang tinggi kadar kalori dan proteinnya, terutama dari jenis kacang atau hasil olahannya (kacang hijau, kacang merah, tahu, tempe, dan sebagainya). Kanak kanak penderita KKP tersebut akan mendapatkan tambahan makanan dalam jangka waktu antara 60 hari sampai 90 hari, tergantung pada berat ringannya KKP yang diderita.

e. Hubungan timbal balik yang erat antara kejadian gangguan gizi dengan adanya penyakit infeksi pada anak-anak  menjadikan kegiatan penanggulangan berbagai penyakit infeksi melalui imunisasi sebagai kegiatan penunjang UPGK yang sangat penting. Karena kegiatan dasar UPGK tersebut harus ditunjang pula oleh kegiatan Immunisasi.

f.  Jarak kelahiran anak yang terlalu rapat merupakan salah satu faktor yang mempertinggi resiko anak akan menderita KKP. Karenanya motivasi dan pelayanan KB sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan UPGK.

Ilmu Gizi dan Usaha Perbaikan Gizi KeluargaPage 11

Page 12: Makalah Diperberbaiki Ikm Gizi

g. Penderita KKP yang disertai penyakit infeksi hanya dapat dipulihkan tingkat gizinya apabila penyakit infeksi yang dideritanya sudah disembuhkan. Untuk itu perlu pula dilakukan kegiatan rujukan penderita penyakit infeksi ke puskesmas terdekat atau ke Rumah Sakit sebagai pelengkap kegiatan UPGK.

h. Makanan yang dimakan anak akan sangat ditentukan oleh macam makanan yang disajikan ibunya di meja makan, dan makanan yang disajikan ibu juga tergantung pada bahan makanan apa yang tersedia dan dapat dimasak oleh ibu. Pekarangan dapat mempunyai arti penting sebagai sumber bahan makanan keluarga apabila dimanfaatkan secara berdaya guna dan berhasil guna. Karenanya pemanfaatan pekarangan juga baik sekali dikembangkan guna membantu dan mendorong tumbuhnya swadaya keluarga untuk perbaikan gizi.

G.    Langkah-langkah dalam pelaksanaan UPGK

Untuk dapat melaksanakan UPGK di suatu wilayah atau desa, dilalkukan  langkah-langkah sebagai berikut:a) Penyiapan masyarakat dan sarana pelaksanaan kegiatan

Oleh karena UPGK memerlukan keterlibatan aktif masyarak maka sebelum memulai kegiatan UPGK perlu dilakukan kegiatan untuk mempersiapkan masyarakat sehingga mereka mengambil bagian dan turut bertanggung jawab dalam pelaksanaan berbagai kegiatan yang dilakukan.

b) Tata cara pelaksanaan kegiatan di panti gizi desa atau pos penimbangan.

Pelaksanaan berbagai kegiatan UPGK dipusatkan di panti gizi desa. Bangunan untuk panti gizi desa dapat menggunakan ruangan yang ada di balai desa atau dapat juga di rumah penduduk yang bersedia meminjamkannya. Apabila penduduk desa cukup banyak dan desa itu besar, maka panti gizi desa desa dapat diperluas jangkauannya dengan mendirikan pos penimbangan/pos pelayanan gizi. Dengan demikian jangkauan kegiatan juga dapat diperluas sehingga lebih banyak anak balita yang dapat dicakup oleh kegiatan UPGK itu.

Pelayanaan gizi di pos penimbangan dan di panti gizi desa dilakukan dengan tatacarayang disebut jalur pelayanan 4 meja. Anak balita yang dibawa oleh ibunya ke pos pelayanan gizilpos penimbangan di meja I. setelah selesai maka anak akan ditimbang berat badannya oleh petugas pelaksana meja II. Setelah selesai penirnbangan, maka pelayanan dilanjutkan ke meja III. di meja itu berat badan anak sewaktu di timbang akan dicatat di buku penimbangandan juga diterapkan pada KMS yang dibawa oleh ibu. Di meja IV akan diberikan bimbingan dan penyuluhan kepada ibu dari anak balita tersebut, baik berkaitan dengan berat badan

Ilmu Gizi dan Usaha Perbaikan Gizi KeluargaPage 12

Page 13: Makalah Diperberbaiki Ikm Gizi

anak, laju pertumbuhan anak, pengaturan makanan anak, maupun berkaitan dengan kesehatan umum anak dan ibu, pemberian vitamin A dosis tinggi, dan sebagainya.

c) Pelayanan kesehatan TerPaduBeberapa bentuk program pelayanan kesehatan selain ditujukan bagi

sasaran yang sama yaitu anak balita dan ibu juga mempunyai tujuan yang sama yaitu meningkatkan kesehatan anak dan menurunnya angka kematian bayi dan anak. Program-program pelayanan kesehatan itu antara lain : pfogram kebaikan gizi (UPGK), program pemeliharaan kesehatan ibu dan anak (KIA), program imunisasi, program penanggulangan diare pada anak- anak, program keluarga berencana (KB) dan sebagainya.

Apabila program-program pelayanan kesehatan yang ditujukan pada sasaran yang sama tersebut dapat dilakukan secara serentak bersama-sama di suatu wilayah atau desa, maka setiap anak balita yang menjadi sasaran program pelayanan akan mendapatkan beberapa macam pelayanan kesehatan sekaligus. Jadi seorang anak yang dibawa oleh ibunya ke panti gizi atau pos penimbangan selain memperoleh pelayanan gizi (penimbangan, penyuluhan, pemberian-pemberian pertolongan gizi makanan tambahan) juga sekaligus dapat memperoleh layanan imunisasi, pemeriksaan kesehatan, jika anak mencret maka kepada anak tersebut akan diberikan oralit dan obat, dan Ibu akan memperoleh mengenai cara perawatan kesehatan keluarga. Selain itu Ibu yang memerlukan layanan KB juga sekaligus dapat dilayani di pos penimbangan atau panti gizi. Pelayanan seperti inilah yang disebut pelayanan kesehatan terpadu yang dikembangkan oleh departemen kesehatan di desa-desa di seluruh Indonesia. Bagi keluarga sendiri pelayanan kesehatan terpadu itu sangat menguntungkan karena ibu tidak perlu berkali-kali datang ke pos penimbangan, ke pos KB, ke pos kesehatan yang sering kali letaknya terpisah-pisah dan jauh.

Ilmu Gizi dan Usaha Perbaikan Gizi KeluargaPage 13

Page 14: Makalah Diperberbaiki Ikm Gizi

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Definisi Gizi kesehatan masyarakat merupakan penyulingan kompetensi untuk gizi kesehatan masyarakat yang disarankan oleh para pemimpin nasional dan internasional dilapangan.

Beberapa faktor yang memengaruhi status gizi seseorang yaitu faktor lingkungan, faktor ekonomi, faktor sosial-budaya, faktor biologis/keturunan, dan faktor religi. Akibat yang ditimbulkan karena gizi salah (malnutrisi) akan berpengaruh negatif terhadap perkembangan mental, perkembangan fisik, produktivitas, dan kesanggupan kerja manusia.

Salah satu usaha pemerintah dalam mencapai tujuan program pangan dan perbaikan gizi masyarakat adalah melalui peningkatan dan perluasan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) yang dilaksanakan dalam suatu paket kegiatan yang terpadu dan bersifat lintas sektoral.

Maka dari itu Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) adalah usaha perbaikan gizi masyarakat yang berintikan penyuluhan gizi, melalui peningkatan peran serta masyarakat dan didukung kegiatan yang bersifat lintas sektoral, Dilaksanakan oleh berbagai sektor terkait kesehatan, BKKBN, Pertanian Dalam Negeri), Dikbud, PKK dan lain-lain.

Dengan adanya makalah ini dapat membantu atau menambah wawasan pengetahuan kita tentang masalah perbaikan gzi dikeluarga maupun masyarakat.

Ilmu Gizi dan Usaha Perbaikan Gizi KeluargaPage 14

Page 15: Makalah Diperberbaiki Ikm Gizi

Daftar Pustaka

1. http://www.sarjanaku.com/2013/03/pengertian-gizi-dan-zat-gizi-definisi.html

2. http://hakimkep.wordpress.com/2012/06/08/makalah-gizi-masyarakat/

3. http://unsa-73.blogspot.com/2011/07/usaha-perbaikan-gizi-keluarga-dan.html

4. http://life.viva.co.id/news/read/ 148041berapa_banyak_kalori_yang_dibutuhkan_tubuh

5. Buku Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) cetakan 6; Jakarta; 2011

Ilmu Gizi dan Usaha Perbaikan Gizi KeluargaPage 15