Makalah diet

download Makalah diet

of 10

description

diet pada penyakit

Transcript of Makalah diet

PEMBIMBING : SRI KOMBONG S.kep Ns

DISUSUN OLEH :KELOMPOK 4

SERTIWANI MALONDONGPEMMY ANGGRAENIFERONIKA RASANG. PMARKUS BUDIMANGRACIA OLVIEDIONISIUS JEFRY. J

DIII KEPERAWATAN II.bSTIK STELLA MARIS MAKASSAR2011 / 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang sebesar-besarnya kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul DIET PADA PASIEN DIABETES MELITUS (DM) , tepat pada waktunya.Dalam menyelesaikan makalah ini, kami banyak menghadapi kesulitan namun atas berkat dan pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa dan kerja keras kami, sehingga makalah ini dapat kami selesaikan.Kami pun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan namun inilah usaha kami, dan kami sangat menginginkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari teman-teman sekalian untuk melengkapi makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat buat kita semua.

Makassar, 15 November 2011

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................iDAFTAR ISI.........................................................................................................................iiBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1A. Pengertian...........................................................................................................1B. Etiologi................................................................................................................1C. Patofisiologi .......................................................................................................2D. Manifestasi Klinik...............................................................................................3E. Penatalaksanaan Medik.......................................................................................4BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................5A. Tujuan Diet.........................................................................................................5B. Jenis Diet............................................................................................................5C. Syarat Diet..........................................................................................................6D. Bahan Makanan yang Dianjurkan.......................................................................6E. Bahan Makanan yang Tidak Dianjurkan..............................................................7DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................8

BAB IPENDAHULUANA. PENGERTIAN Diabetes melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hyperglikemia atau suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan multisistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemia yang disebabkan difesiensi insulin atau akibat kerja insulin yang tidak adekuat ( Brunner dan Suddarth ).Pengertian lain dari diabetes melitus yaitu berupa gangguan metabolisme karbohidrat,yang disebabkan kekurangan insulin relatif atau absolut yang dapat timbul pada berbagai usia dengan gejala, hyperglikemmia, glikosuria, poliuria, polidipsi, polipagi, kelemahan umum, dan penurunan berat badan.

B. ETIOLOGI

Penyebab diabetes melitus belum diketahui pasti tapi umumnya diketahui kekurangan insulin adalah penyebab utama dan faktor herediter memegang peranan. Diabetes mellitus dapat dibedakan atas dua yaitu :1. Diabetes type I (Insulin Depedent Diabetes Melitus/IDDM ) tergantung insulin dapat disebabkan karena faktor genetik, imunologi dan mungkin lingkungan misalnya infeksi virus. Faktor genetik, penderita diabetes tidak mewarisi diabetes type 1 itu sendiri tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik kearah terjadinya diabetes type 1. Faktor immunologi, pada diabetes type 1 terdapat bukti adanya suatu proses respon autoimun. Faktor lingkungan, virus ataau vaksin menurut hasil penelitian dapat memicu destruksi sel beta atau dapat memicu proses autoimun yang dapat menimbulkan destruksi sel beta.2. Diabetes type II (Non Insulin Depedent Diabetes Melitus /NIDDM) yaitu tidak tergantung insulin. Faktor genetik diperkirakan memegang peranan penting dalam proses terjadinya resistensi insulin.

Klasifikasi diabetes Ada beberapa tipe/jenis diabetes mellitus yaitu:a. DM tipe I / insulin dependent diabetes mellitus (IDDM) yaitu penyakit hyperglikemia akibat ketiadaan absolut insulin. Pengidap penyakit ini harus mendapat insulin pengganti.b. DM tipe II / non insulin dependent diabetes melitus (NIDDM) yaitu penyakit hyperglikemia akibat berkurangnya sensitifitas terhadap insulin atau resistensi terhadap insulin. Pada DM tipe II ini, insulin tetap dihasilkan oleh sel-sel beta Pulau Langerhans tetapi jumlah produksi insulin menurun.c. DM Gestasional, terjadi pada wanita yang tidak menderita diabetes sebelum kehamilannya. Hyperglikemia terjadi selama kehamilan akibat sekresi hormon-hormon plasenta.d. DM yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya (penyakit pankreas, penyakit hormonal, sirosis hepatik, obat-obatan).

C. PATOFISIOLOGI

Pada DM tipe I. Pankreas tidak mampu menghasilkan insulin karena sel-sel batas pankreas telah dihancurkan oleh proses outoimun. Jika konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi, ginjal tidak dapat menyerap kembali semua glukosa yang tersaring keluar akibatnya glukosa tersebut muncul dalam urine (glukosuria). Jika glukosa yang berlebihan disekresikan dalam urine, ekskresi ini akan disertai pengeluaran cairan dan elektrolit berlebihan, pasien akan mengalami peningkatan dalam berkemih (poliuria) dan rasa haus (polidipsi).Defisiensi insulin juga mengganggu metabolisme protein dan lemak yang menyebabkan penurunan berat badan. Pasien dapat mengalami peningkatan selera makan (polifagia) akibat menurunnya simpanan kalori. Dalam keadaan normal, insulin mengendalikan glikogenolisis (pemecahan glukosa yang disimpan) dan glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru dari asam-asam amino serta substansi lain). Namun pada penderita DM proses ini akan terjadi tanpa hambatan dan lebih lanjut turut menimbulkan hiperglikernia. Disamping itu akan terjadi pemecahan lemak yang mengakibatkan peningkatan produksi badan keton yang merupakan produk samping pemecahan lemak. Akibatnya dapat terjadi krotoasidosis.

Pada DM tipe II, terdapat dua masalah utama yang berhubungan dengan insulin yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor insulin pada permukaan sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan resiptor tersebut terjadi satu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa dalam sel. Resistensi insulin pada DM tipe II ini disertai dengan penurunan reaksi intrasel ini. Dengan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan. Jika sel-sel beta tidak mampu mengimbangi peningkatan kebutuhan akan insulin, maka kadar glukosa akan meningkat dan akan terjadi DM tipe II. Pada DM tipe II tidak terjadi DKA karena masih terdapat insulin dalam jumlah adekuat untuk mencegah pemecahan lemak dan produksi badan keton yang menyertainya tetapi dapat menimbulkan masalah akut berupa Sindrom Hiperglikemik Hiperosmolar Nonketotik (HHNK).DM gestasional terjadi selama kehamilan akibat sekresi hormon-hormon plasenta. Hormon-hormon pertumbuhan dan plasenta merangsang pengeluaran insulin, karena adanya peningkatan kebutuhan energi dan insulin yang tersedia tidak cukup. Hal ini dapat menyebabkan sekresi insulin yang berlebihan yang akhirnya dapat menyebabkan penurunan responsivitas sel. Hormon pertumbuhan memiliki beberapa efek anti insulin, misalnya perangsangan glukogeneolisis dan penguraian jaringan lemak.

D. MANIFESTASI KLINIS

1. Gejala utama adalah akibat tingginya kadar gula darah (hyperglikemia ) antara lain poliuria, polidipsi, polipagi.2. Kelainan kulit yaitu gatal-gatal.3. Kelainan ginekologis misalnya keputihan.4. Kesemutaan, rasa gatal.5. Kelemahan tubuh.6. Luka yang tidak sembuh.7. Infeksi saluran kemih.8. Penurunan berat badan.

E. PENATALAKSANAAN MEDIK

Ada lima (5) komponen dalam penatalaksanaan diabetes melitus yaitu :1. DietDiet dan pengendalian berat badan merupakan dasar dari penatalaksanaan diabetes mielitus. Penentuan gizi, hitung persentase, Relatief Body Weigth. Jika kerja berat atau latihan berat maka jumlah kalori bertambah. Untuk klien DM pekerja biasa: 1) Kurus; < 90% : BB x 40-60 kal/hr.2) Normal; 90-110% : BB x 30 kal/hr.3) Gemuk; > 110% : BB x 20 kal/hr. Komposisi diet1) Lemak 20%2) Protein 20%3) Karbohidrat 60%

2. Latihan atau OlahragaMenimbulkan penurunan kadar gula darah yang disebabkan oleh tingginya penggunaan glukosa didarah perifer dan mengurangi faktor resiko kardiovaskuler. Tidak berlaku bagi klien dengan kadar gula darah tinggi.3. Pemantauan Glukosa

4. Terapi atau Obat-obatanPengobatan dengan oral, hipoglikemik agent yaitu bagi klien yang belum pernah mendapat terapi insulin, ibu atau klien yang tidak hamil, pasien gemuk dan pasien yang berusia >40 tahun. Pengobatan dengan injeksi insulin 2 x/hari atau bahkan lebih sering lagi dalam sehari.5. Pendidikan dan Pertimbangan Perawatan di RumahDiabetes merupakan penyakit kronis yang memerlukan perilaku penanganan mandiri yang khusus seumur hidup, sehingga harus belajar keterampilan untuk merawat diri sendiri setiap hari. Pasien diabetes juga harus memiliki perilaku prepentif dalam gaya hidupnya untuk mencegah komplikasi sehingga memerlukan pendidikan atau informasi.

BAB IIPEMBAHASAN

A. TUJUAN DIET PADA DIABETES MELITUSTujuan diet Penyakit Diabetes Melitus adalah membantu pasien memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik, dengan cara :1. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal dengan menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin dengan obat penurun glukosa oral dan aktivitas fisik.2. Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal.3. Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal.4. Menghindari atau menangani komplikasi akut pasien yang menggunakan insulin seperti hipoglikemia, komplikasi jangka pendek, dan jangka lama serta masalah yang berhubungan dengan latihan jasmani.5. Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal.

B. JENIS DIETDiet yang digunakan sebagai bagian dari penatalaksanaan Diabetes Melitus dikontrol berdasarkan kandungan energi, protein, lemak, dan karbohidrat. Sebagai pedoman dipakai 8 jenis Diet Diabetes Melitus sebagaimana dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.Penetapan diet ditentukan oleh keadaan pasien, jenis Diabetes Melitus, dan program pengobatan secara keseluruhan.Jenis Diet Diabetes Melitus menurut kandungan energi, protein, lemak, dan karbohidratJenis DietEnergikkalProteingLemakgKarbohidratg

I11004330172

II13004535192

III150051.536.5235

IV170055.536.5275

V19006048299

VI21006253319

VII23007359369

VIII25008062396

C. SYARAT DIETSyarat-syarat Diet Penyakit Diabetes Melitus adalah :1. Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal. Kebutuhan energi ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk metabolisme basal sebesar 25-30 kkal/kg BB normal, ditambah kebutuhan untuk aktivitas fisik dan keadaaan khusus, misalnya kehamilan atau laktasi serta ada tidaknya komplikasi. Makanan dibagi dalam 3 porsi besar, yaitu makan pagi (20%), siang (30%), dan sore (25%), serta 2-3 porsi kecil untuk makanan selingan (masing-masing 10-15%).2. Kebutuahan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.3. Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk