Makalah blok 5

13
Sistem Muskuloskeletal pada Articulatio Genus Cristofher Sitanggang Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510 NIM : 102012281. E-mail : [email protected]. Kelompok : C3 1. Pendahuluan Sendi (Articulatio) adalah suatu hubungan antara dua buah tulang atau lebih yang dihubungkan melalui pembungkus jaringan ikat yang mempertahan tulang-tulang bersama dan menentukan jenis dan derajat pergerakan diantara mereka. Sendi memiliki fungsi untuk untuk melakukan gerak pada tulang. Persendian pada lutut disebut juga Articulatio Genus. Sendi lutut merupakan pergerakan dari tulang ektremitas bawah yang mengahubungkan tulang paha dengan dengan tungkai bawah. 1 Persendian ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap sistem tubuh untuk menopang berat tubuh seorang manusia. Articulatio Genus dibentuk dari adanya tulang-tulang panjang seperti femur, patella, tibia dan juga dibentuk dari adanya jaringan ikat (ligamen) yang mengikat kedua tulang yang berhubungan. 2 2. Isi 2.1. Skenario Page | 1

description

Makalah blok 5

Transcript of Makalah blok 5

Page 1: Makalah blok 5

Sistem Muskuloskeletal pada Articulatio Genus

Cristofher Sitanggang

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510

NIM : 102012281. E-mail : [email protected]. Kelompok : C3

1. Pendahuluan

Sendi (Articulatio) adalah suatu hubungan antara dua buah tulang atau lebih yang

dihubungkan melalui pembungkus jaringan ikat yang mempertahan tulang-tulang bersama dan

menentukan jenis dan derajat pergerakan diantara mereka. Sendi memiliki fungsi untuk untuk

melakukan gerak pada tulang. Persendian pada lutut disebut juga Articulatio Genus. Sendi lutut

merupakan pergerakan dari tulang ektremitas bawah yang mengahubungkan tulang paha

dengan dengan tungkai bawah.1

Persendian ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap sistem tubuh untuk menopang

berat tubuh seorang manusia. Articulatio Genus dibentuk dari adanya tulang-tulang panjang

seperti femur, patella, tibia dan juga dibentuk dari adanya jaringan ikat (ligamen) yang

mengikat kedua tulang yang berhubungan.2

2. Isi

2.1. Skenario

Seorang perempuan berusia 65 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan sakit dan

nyeri pada lutut kanan saat berjalan. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan radiologi, dokter

menyatakan ia menderita osteoartritis.

2.2. Hipotesis

Perempuan berusia 65 tahun tersebut kekurangan cairan sendi pada lututnya.

3. Pembahasan

A. Struktur Anatomi Articulatio Genus2

Articulatio Genus merupakan sendi ginglimus synovial modifikasi yang juga

memungkinkan terjadinya sedikit rotasi. Pada artikulatio genus, kondilus femoralis dan

Page | 1

Page 2: Makalah blok 5

kondilus tibialis berartikulasi, seperti juga patella dan permukaan patelar femur.1Pada

Articulatio Genus, fibula tidak termasuk didalamnya.

Pada Articulatio Genus dikenal dengan adanya Kapsula. Permukaan Articularis ditutupi

oleh kartilago articularis. Kapsula melekat pada batas-batas permukaan artikularis

kecuali di bagian anterior dimana kapsula berjalan terus samapai ke bawah. Di bagian

anterior kapsula terdapat pintu besar yang merupakan tempat bersatunya membrane

synovial dengan bursa suprapatelar. Bursa ini meluas ke superior selebar tiga jari diatas

patella antara femur dan kuadriseps. Berikut ini, tulang yang berperan adalah2 :

a. Femur

Femur adalah tulang terpanjang didalam tubuh. Femur dibagi menjadi 3 bagian yaitu

Kaput Femoralis, Kolum Femoralis, dan Korpus Femoralis. Dibagian ujung bawah

femur terdiri dari kondilus femoralis medialis dan kondilus femoralis lateralis. Struktur

ini merupakan tempat artikulasi dengan tibia pada Articulatio Genus. Kondilus lateralis

lebih menonjol daripada kondilus medialis, hal ini bertujuan untuk mencegah

tergesernya patella.

Pada tulang paha atau femur, terdapat bagian Cartilago Articularis pada condylus

femoralis medial dan condylus femoralis lateral sehingga bagian ini menjadi lebih halus

saat berartikulasi dengan tibia yang juga memiliki Cartilago Articularis.

b. Tibia

Tibia berfungsi untuk memindahkan berat badan dari femur ke talus. Sifat sifat dari tibia

adalah :

- Ujung atas tibia yang mendatar (plato tibia) memiliki kondilus tibia medialis dan

lateralis untuk artikulasi dengan kondilus femoralis yang sesuai. Berlawanan dengan

kondilus femoralis, kondilus tibialis medialis lebih besar daripada kondilus tibia

lateralis.

- Pada bagian anterior korpus atau Tuberositas tibia merupakan tempat untuk insersi

ligamentum patellae.

- Pada bagian superior tibia terdapat Cartilago Articularis pada bagian condylus lateral

dan medialis nya. Karena adanya Cartilago Articularis permukaan ini akan menjadi

halus saat berartikulasi dengantulang femur.

Page | 2

Page 3: Makalah blok 5

c. Patella

Permukaan posterior patella halus dan dilapisi oleh kartilago artikularis.Permukaan ini

terbagi menjadi facet artikularis lateralis yang besar dan facet artikularis medialis yang

kecil untuk artikulasi dengan kondilus femoralis.

Pada Articulatio Genus dibutuhkan ligament untuk menyatukan 2 tulang yang akan

berikatan membentuk suatu sendi. Dalam articulatio genus terdapat ligamentum

ekstrakapsulare dan ligamentum intrakapsulare.2

a. Ligamentum Ekstrakapsulare

Dibagian luar kapsul terdapat 2 ligamen yang berperan, yang pertama ialahLigamentum

kolaterale mediale(tibiale). Ligamen ini terdiri dari dua bagian, superfisialis dan

profunda.Bagian superfisialis melekat ke epikondilus femoralis atas, dan permukaan

subkutaneus tibia di bawah, sedangkan yang profunda melekat erat ke meniskus

medialis. Ligamen yang kedua adalah Ligamentum kolaterale laterale(fibulare).

Ligamen ini melekat ke epinkondilus femoralis atas dan bersama m.biseps femoris, ke

kaput fibula di bawah. Tidak seperti ligamentum kolaterale mediale, ligamentum ini

jauh dari kapsula dan meniskus.

b. Ligamentum Intrakapsulare

Ligamentum krusiatum terletak didalam artikulasio genus. Ligamen ini dibagi menjadi

2, yang pertama ialah Ligamentum krusiatum anterior, melewati bagian depan area

interkondiloidea tibia ke sisi medial kondilus femoralis lateralis.Ligamentum ini

mencegah hiperekstensi dan menahan gerakan ke depan tibia pada femur. Ligamen yang

kedua ialah Ligamentum krusiatum posterior, melewati bagian belakang area

interkondiloidea tibia ke sisi lateral kondilus medialis.1Menjadi tegang saat hiperfleksi

dan menahan pergeseran posterior tibia dan femur.

Dalam articulatio genus juga ada Meniskus. Meniskus merupakan penahan guncangan

fibrokartilaginosa berbentuk bulan sabit dalam sendi. Selain, tulang dan ligamentum,

alat gerak aktif pada tubuh kita merupakan otot. Tulang tersebut tidak bisa digerakkan

begitu saja tanpa otot. Otot yang bekerja pada sendi lutut yakni2 :

a. Mm. Extensor sendi lutut

Page | 3

Page 4: Makalah blok 5

M. quadriceps femoris berfungsi untuk ekstensi tungkai bawah pada articulatio

genus.

M. articularis genus berfungsi menarik membran sinovial ke arah superior selama

ekstensi articulatio genus.

b. Mm. Adductor femoris

M. Gracillis otot panjang seperti sabuk dan terletak pada sis medial tungkai atas

dan lutut.

M. Adductor magnusotot bentuk segitiga besar dan terdiri atas bagian adductor

dan hamstring.

c. Mm. Flexor sendi lutut

M. biceps femoris flexi dan rotasi lateral tungkai bawah pada articulatio genus.

M. semitendinosus flexi dan rotasi medial tungkai bawah pada sendi lutut.

M. semimembranosus flexi dan rotasi medial tungkai bawah pada articulatio

genus.

B. Jaringan dan komponen pada Sendi lutut

Tulang 2

Tulang ekstremitas biasanya berbentuk panjang. Pada bagian ini Tulang paha (femur)

merupakan salah satu contoh dari tulang panjang. Jadi, jika kita ingin melihat struktur

mikroskopik yang lebih dalam dari tulang paha (femur), kita bisa menggunakan preparat

tulang panjang, walaupun itu bukan dari tulang paha, karena setiap tulang panjang,

mempunyai struktur yang sama.

Pada tulang panjang, bagian silindris luar adalah tulang kompak padat. Permukaan

dalam tulang kompak di dekat rongga sumsum (cavitas medullaris) adalah tulang

spongasium (kanseloa). Tulang spongiosum (kanseola) mengandung banyak daerah

yang saling berhubungan dan tidak padat; namun kedua jenis tulang memiliki gambaran

mikroskopik serupa. Pada tulang kompak, serat kolagen tersusun dalam lapisan-lapisan

tulang yang tipis disebut lamella (lamella ossea) yang saling sejajar di bagian tepi

tulang, atau bisa disebut tersusun secara konsentris mengelilingi suatu pembuluh darah.

Page | 4

Page 5: Makalah blok 5

Komponen-komponen tulang ada 3 yaitu3 :

1. Sel

• Osteoprogenitor/osteogenik: merupakan populasi sel induk atau sterm sel yang

berbentuk gelendong dengan inti pucat. Terdapat di lapisan dalam perikondrium

endosteum dan di saluran vaskular tulang kompak. Ada dua jenis sel osteoprogenitor

yaitu preosteoblas yang akan menjadi osteoblas yang fungsinya adalah membentuk tulag

dengan membentuk kolagen dan preosteoklas yang akan jadi osteoklas yang fungsinya

adalah mengahncurkan dan menyerap sel-sel tulang yang sudah tua.

• Osteoblas: terdapat pada permukaan tulang tempat matriks ditambahkan. Berbentuk

kuboid-piramid dan lembaran seperti epitel, selain itu sitoplasma basofil yang

menghasilkan protein dan proteoglikans yang tinggi. Sel ini juga mempunyai tonjolan-

tonjolan sitoplasma mirip jari yang menonjol ke dalam matriks.

• Osteosit: merupakan osteoblas yang terpendam dalam matriks, sitoplasma basofilik

dan mirip dengan osteoblas. Inti gelap dan mempunyai tonjolan halus dari sitoplasma

menjulur ke dalam kanalikuli yang keluar dari lakuna.

• Osteoklas: merupakan sel raksasa berinti besar dengan banyak anak inti yang

jumlahnya bervariasi. Terdapat di permukaan tulang, sering dalam lekukan dangkal

yang disebut lakuna howship. Sitoplasma basofilik dari sel ini ringan dan mempunyai

banyak vakuola. Sel ini mengeluarkan kolagenase dan enzim proteolitik dan matriks

tulang melepaskan substrat dasar yang mengapur.

2. Serat yaitu kolagen dan elastin. Yang paling banyak adalah serat kolagen yang berasal

dari fibroblas dan membentuk fibril. Serat ini tidak bercabang tetapi membelah. Serat

elastin juga berasal dari fibroblas namun serat ini adalah homogen bercabang.

3. Zat antar sel/matriks berupa zat organik (serat kolagen) dan zat anorganik (kalsium

fosfat 85%, kalsium karbonat 10%, CaCl, MgF). Unsur organiknya kira-kira 35%

terutama terdiri dari kolagen tipe 1, jumlah kondroitin sulfat lebih sedikit daripada

tulang rawan, matriks bersifat asidofil. Sedangkan unsur anorganik 65% dari berat

tulang. Bahan mineral terutama dari kristal kalsium fosfat (hidroksiapatit) dan tersusun

dalam lapisan yang terkonsentris disebut lamel. Lamel terbentuk akibat peletakan

matriks yang ritmik.

Page | 5

Page 6: Makalah blok 5

Jaringan otot 4

Tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ organ tubuh. Setiap jenis

jaringan otot memiliki struktur yabg disesuaikan dengan peran fisiologisnya. Ada tiga

jenis jaringan otot yang dapat dibedakan berdasarkan ciri morfologi dan fungsional,

yaitu :

1. Otot Polos

Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila

diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis. Otot polos

berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom. Bila otot polos

dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada saluran pencernaan, dinding

pembuluh darah, saluran pernafasan.

Gambar 1.a5

2. Otot Lurik

Nama lainnya adalah jaringan otot rangka karena sebagian besar jenis otot ini melekat

pada kerangka tubule. Kontraksinya menurut kehendak kita dan di bawah pengaruh

saraf sadar. Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak

adanya garis gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot.

Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang.3

Kontraksi otot lurik berlangsung cepat bila menerima rangsangan, berkontraksi sesuai

dengan kehendak dan di bawah pengaruh saraf sadar. Fungsi otot lurik untuk

menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras.

Page | 6

Page 7: Makalah blok 5

Gambar 1.b5

3. Otot Jantung

Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya

menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta reaksi

terhadap rangsang lambat. Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar

jantung.

Gambar 1.c5

C. Mekanisme Kerja Otot Rangka

Pada manusia, otot rangka merupakan sistem saraf somatik, yaitu mulai dan berakhir

pada tendon 1 berkas otot yang terdiri dari sejumlah besar serat otot. Neuron motorik

pada saraf somatik melepaskan asetilkolin. Asetilkolin berikatan dengan reseptor di

daerah tertentu pada sel otot yang disebut end plate. Pengikatan asetilkolin

menyebabkan sel otot mencapai ambang yang menimbulkan potensial aksi dan

menyebabkan terbukanya pintu kalsium di membran. Selain itu asetilkolin juga

mempengaruhi depolarisasi yang terjadi pada kerja otot. Depolarisasi adalah suatu

keadaan dimana terjadi pembalikan/perubahan muatan dari (+) ke (–) atau dari (–) ke

(+). Saat relaksasi pintu Na tertutup yang disebut dengan keadaan impermeable.Di luar

Page | 7

Page 8: Makalah blok 5

sel terdapat banyak ion Na dengan muatan (+) sedangkan di dalam ion Cl dengan

muatan (-).6

Namun saat rangsang terjadi maka sifat Voltage Gate (sifat khusus Na) akan membuat

pintu Na terbuka dan tertutup tergantung pada voltase. Pada saat mencapai -55 mV

maka pintu Na akan terbuka semua dan ini disebut sebagai firing level sedangkan saat

voltase mencapai + 30 mV maka pintu Na akan tertutup kembali.Pada saat terbuka maka

akan terjadi depolarisasi dimana muatan di luar menjadi lebih – sedangkan di dalam

akan menjadi lebih +.6

D. Metabolisme Kerja Otot (Kontraksi dan Relaksasi)

Kerja otot terdiri atas kontraksi dan relaksasi. Kontraksi adalah suatu keadaan dimana

otot memendek dan melakukan kerja seperti saat kita mengangkat beban. Sedangkan

relaksasi merupakan keadaan dimana otot kita kembali ke keadaan semula sebelum

kontraksi. Kontraksi terjadi akibat Asetilkolin membebaskan ion Ca2+.Ion Ca masuk ke

dalam otot mengangkut troponin dan tropomiosin ke aktin sehingga posisi aktin berubah

mempengaruhi filamen penghubung. Aktin dan miosin bergabung membentuk aktomiosin

sehingga benang sel menjadi pendek, Pada saat inilah otot sedang berkontraksi. Setelah

terjadi kontraksi terjadi relaksasi yaitu keadaan dimana otot berusaha kembali ke keadaan

semula, hal ini terjadi saat setelah terjadi kontraksi, ion Ca kembali masuk ke plasma sel.6

4. Kesimpulan

Dalam sistem gerak tulang, tulang tidak dapat bekerja sendiri.Tulang bisa bergerak dengan

bantuan otot, sendi, dan ligamen. Keempat hal ini tidak bisa dipisahkan dalam kerja sendi lutut.

Bila salah satu dari bagian ini memiliki gangguan, gangguan ini akan berdampak juga pada

mekanisme kerja komponen yang lain dan nyeri pada sendi lutut tersebut terjadi karena

kekurangan cairan pada sendi lutut.

Daftar Pustaka

Page | 8

Page 9: Makalah blok 5

1. Richard A. Skelet. Jakarta: Erlangga; 2007.h.312-5.

2. Faiz O, Moffat D. At a glance anatomy. Jakarta: Penerbit erlangga,2002: 106-7.

3. Fawcett, Bloom. Buku ajar histologi. Edisi ke-12. Jakarta: EGC;2002.

4. Junquiera LC, Tambayong J, Dany F, editor. Histologi dasar : teks dan atlas. Edisi 10.

Jakarta: EGC: 2007.h.181-200.

5. Otot myologi. 2009. Diunduh dari http://4.bp.blogspot.com/2009/12/otot-lurik-otot-

rangka.html (diunduh 29 desember 2009)

6. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC; 2011.h.290-9.

Page | 9