Makalah Bagunan Pantai

19
i TUGAS TEKNIK PANTAI MAKALAH BANGUNAN – BANGUNAN PANTAI OLEH Nama : Amy Wadu NIM : 0906012160 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2013

description

Teknik Pantai 2013FST Teknik Sipil UNDANA

Transcript of Makalah Bagunan Pantai

Page 1: Makalah Bagunan Pantai

i

TUGAS TEKNIK PANTAI

MAKALAH

BANGUNAN – BANGUNAN PANTAI

OLEH

Nama : Amy Wadu

NIM : 0906012160

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2013

Page 2: Makalah Bagunan Pantai

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,

karunia, penulis dapat menyelesaikan makalah Bangunan Pantai ini dengan baik sebatas

pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Penulis juga berterima kasih pada Bapak Wilhelmus

Bunganaen, ST.,MT selaku Dosen mata kuliah Teknik Pantai yang telah memberikan tugas ini

kepada penulis.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kita mengenai macam-macam bangunan pantai, fungsinya, serta

cara mendesainnya. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat

kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu, penulis berharap adanya

kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu

yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan

penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Kupang, Juni 2013

Penulis

Page 3: Makalah Bagunan Pantai

iii

DAFTAR ISI

hal

COVER ................................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 4

A. Latar Belakang ............................................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 5

C. Tujuan ........................................................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 6

A. Metode – Metode Melindungi Pantai ......................................................................... 6

B. Klasifikasi Bangunan Pantai .......................................................................................... 6

C. Jenis – Jenis Bangunan Pantai ..................................................................................... 6

1. Groin ....................................................................................................................... 6

2. Jetty ........................................................................................................................ 8

3. Breakwater .............................................................................................................. 10

4. Revetment ............................................................................................................... 12

5. Artificial Headland ................................................................................................... 15

6. Beach Nourishment ................................................................................................ 16

BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 17

A. Kesimpulan ................................................................................................................. 17

B. Saran .......................................................................................................................... 18

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ 19

Page 4: Makalah Bagunan Pantai

4

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pantai adalah daerah di tepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang tertinggi dan

air surut terendah (Bambang Triatmojo, “Teknik Pantai”). Garis pantai adalah garis batas

pertemuan antara daratan dan air laut, dimana posisinya tidak tetap dan dapat berubah

sesuai dengan pasang surut air laut dan erosi pantai yang terjadi. Perubahan garis pantai

disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor manusia. Faktor alam diantaranya gelombang

laut, arus laut, angin, sedimentasi sungai, kondisi tumbuhan pantai serta aktivitas tektonik

dan vulkanik. Sedangkan faktor manusia antara lain pembangunan pelabuhan dan fasilitas-

fasilitasnya (misalnya breakwater), pertambangan, pengerukan, perusakan vegetasi pantai,

pertambakan, perlindungan pantai serta reklamasi pantai.

Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya sedemikian sehingga mampu

menghancurkan energi gelombang yang datang. Penyesuaian bentuk tersebut merupakan

tanggapan dinamis alami terhadap laut. Proses dinamis pantai sangat dipengaruhi oleh

littoral transport, yang didefinisikan sebagai gerak sedimen di daerah dekat pantai

(nearshore zone) oleh gelombang dan arus. Littoral transport dapat dibedakan menjadi dua

macam yaitu transpor sepanjang pantai (longshore transport) dan transpor tegak lurus

pantai (onshore-offshore transport). Material pasir yang ditranspor disebut dengan littoral

drift. Transpor tegak lurus pantai terutama ditentukan oleh kemiringan gelombang, ukuran

sedimen dan kemiringan pantai.

Penyebab dari pada kerusakan pantai umumnya adalah erosi yang ditimbulkan oleh

gelombang, yang menghantam daratan. Erosi pantai didefmisikan sebagai mundurnya garis

pantai dari posisinya semula. Erosi terjadi bila terjadi angkutan sedimen litoral sepanjang

pantai sehingga mengakibaikan berpindahnya sedimen dari satu tempat ke tempat lainnya.

Angkutan sedimen litoral terjadi bila arah gelombang datang membentuk sudut dengar

normal garis pantai.

Salah satu metode penanggulangan erosi pantai adalah penggunaan struktur

pelindungpantai, dimana struktur tersebut berfungsi sebagai peredam energi gelombang

pada lokasitertentu. Namun banyak tulisan sebelumnya bahwa struktur pelindung pantai

dengan materialbatu alam yang cenderung tidak ramah lingkungan dan tidak ekonomis lagi

apabiladilaksanakan pada daerah-daerah pantai yang mengalami kesulitan dalam

memperoleh material tersebut

Page 5: Makalah Bagunan Pantai

5

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja bangunan pantai yang ada?

2. Apa masing-masing manfaat bangunan pantai tersebut?

3. Bagaimana desain bengunan pantai tersebut?

C. TUJUAN

1. Mengetahui bangunan-bangunan pantai yang ada

2. Mengetahui manfaat bangunan-bangunan pantai tersebut

3. Mengetahui desain bangunan pantai tersebut

Page 6: Makalah Bagunan Pantai

6

BAB II

PEMBAHASAN

A. METODE – METODE MELINDUNGI PANTAI

Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan karena

serangan gelombang dan arus. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melindungi

pantai yaitu:

1. Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan karena

serangan gelombang

2. Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai

3. Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai

4. Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain

B. KLASIFIKASI BANGUNAN PANTAI

Sesuai dengan fungsinya, bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga

kelompok yaitu:

1. Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai

2. Konstruksi yang dibangun kira-kira tegak lurus pantai

3. Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan kikra-kira sejajar garis pantai

C. JENIS- JENIS BANGUNAN PANTAI

1. Groin

Groin adalah bangunan pelindung pantai yang biasanya dibuat tegak lurus

garis pantai dan berfungsi untuk menahan pengiriman sedimen (sedimen transport)

sepanjang garis pantai ke pelabuhan atau muara sungai sehingga bisa mengurangi dan

menghentikan erosi yang terjadi. Struktur groin dibagi menjadi 2 bagian yaitu difracting

dan non difracting. Non difracting groin biasanya memiliki panjang yang relatif lebih

pendek jika dibandingkan dengan difracting groin.

Panjang groin akan efektif menahan sedimen apabila bangunan tersebut

menutup lebar surfzone. Namun keadaan tersebut dapat mengakibatkan suplai sedimen

ke daerah hilir terhenti sehingga dapat mengakibatkan erosi di daerah tersebut. Oleh

karena itu panjang groin dibuat 40% sampai dengan 60% dari lebar surfzone dan jarak

antar groin adalah 1-3 panjang groin. (Bambang Triatmodjo, 1999)

Page 7: Makalah Bagunan Pantai

7

Gambar : Penampang Ujung Groin

Gambar : Penampang Tengah Groin

Gambar : Penampang Pangkal Groin

Groin memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :

Kelebihan :

Mampu menahan transpor sedimen sepanjang pantai

Groin tipe T dapat digunakan sebagai inspeksi dan untuk keperluan wisata

Kelemahan :

Pembangunan groin pada pantai yang tererosi akibat onshore offshore transpor

dapat mempercepat erosi tersebut

Perlindungan pantai dengan groin dapat menyebabkan erosi di daerah hilir

Page 8: Makalah Bagunan Pantai

8

2. Jetty

Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara

sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai. Pada

penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran, pengendapan dimuara dapat

mengganggu lalu lintas kapal. Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang sampai

ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat berpengaruh terhedap

pembentukan endapan tersebut. Pasir yang melintas didepan muara geelombang pecah.

Dengan jetty panjang transport sedimen sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur

pelayaran kondisi gelombang tidak pecah, sehingga memungkinkan kapal masuk

kemuara sungai.

Selain untuk melindingi alur pelayaran, jetty juga dapat digunakan untuk

mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir. Sungai-

sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang cukup besar

sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasir.karena pengaruh gelombang

dan angin, endapan pasir terbentuk di muara. Transport akan terdorong oleh gelombang

masuk kemuara dan kemudian diendapkan. endapan yang sangat besar dapat

menyebabkan tersumbatnya muara sungai. penutupan muara sungai dapat

menyebabkan terjadinya banjir didaerah sebelah hulu muara. Pada musim penghujan air

banjir dapat mengerosi endapan sehingga sedikit demi sedikit muara sungai terbuka

kembali. Selama proses penutupan dan pembukaan kembali tersebut biasanya disertai

dengan membeloknya muara sungai dalam arah yang sama dengan arah transport

sedimen sepanjang pantai.

Dalam pekerjaan perencanaan ini dilakukan analisis terhadap tiga alternatif

rencana bangunan, yaitu jetty pendek, jetty sedang dan jetty panjang. Pemilihan tipe

bangunan yang digunakan dipertimbangkan baik secara teknis maupun ekonomis.

Page 9: Makalah Bagunan Pantai

9

Gambar : Alternatif Pemilihan Tipe Jetty

Jetty dapat digunakan untuk menanggulangi masalah tersebut, mengingat

fungsinya hanya untuk penanggulangan banjir, maka dapat digunakan salah satu dari

bangunan berikut, yaitu jetty panjang, jetty sedang, jetty pendek. Jetty panjang apabila

ujungnya berada diluar gelombang pecah.tipe ini efektif untuk menghalangi masuknya

sedimen kemuara, tetapi biaya konstruksi sangat mahal, sehingga kalau fungsinya hanya

untuk penaggulangan banjir maka penggunaan jetty tersebut tidak ekonomis. Kecuali

apabila daerah yang harus dilindungi terhadap banjir sangat penting. Jetty sedang

dimana ujungnya berada anatar muka air surut dan lokasi gelombang pecah, dapat

menahan sebagian transport sedimen sepanjang pantai. Alur diujung jetty masih

memungkinkan terjadinya endapan pasir. Pada jetty pendek, kaki ujung bangunan

berada pada permukaan air surut.fungsi utama bnagunan ini adalah menahan

berbeloknya muara sungai dan mengkonsentrasikan aliran pada alur yang telah

ditetapkan untuk bisa mengerosi endapan, sehingga apada awal musim penghujan di

mana debit besar (banjir) belum terjadi, muara sungai telah terbuka.

Page 10: Makalah Bagunan Pantai

10

3. Breakwater

Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang

dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai. Pemecah

gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap erosi

dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai, sehingga terjadi

endapan dibelakang bangunan. Endapan ini dapat menghalangi transport sedimen

sepanjang pantai.

Bangunan ini berfungsi untuk melindungi pantai yang terletak dibelakangnya

dari serangan gelombang yang dapat mengakibatkan erosi pada pantai. Perlindungan

oleh pemecahan gelombang lepas pantai terjadi karena berkurangnya energi gelombang

yang sampai di perairan di belakang bangunan. Karena pemecah gelombang ini dibuat

terpisah ke arah lepas pantai, tetapi masih di dalam zona gelombang pecah (breaking

zone). Maka bagian sisi luar pemecah gelombang memberikan perlindungan dengan

meredam energi gelombang sehingga gelombang dan arus di belakangnya dapat

dikurangi.

Gelombang yang menjalar mengenai suatu bangunan peredam gelombang

sebagian energinya akan dipantulkan (refleksi), sebagian diteruskan (transmisi) dan

sebagian dihancurkan (dissipasi) melalui pecahnya gelombang, kekentalan fluida,

gesekan dasar dan lain-lainnya. Pembagian besarnya energi gelombang yang

dipantulkan, dihancurkan dan diteruskan tergantung karakteristik gelombang datang

(periode, tinggi, kedalaman air), tipe bangunan peredam gelombang (permukaan halus

dan kasar, lulus air dan tidak lulus air) dan geometrik bangunan peredam (kemiringan,

elevasi, dan puncak bangunan)

Berkurangnya energi gelombang di daerah terlindung akan mengurangi

pengiriman sedimen di daerah tersebut. Maka pengiriman sedimen sepanjang pantai

yang berasal dari daerah di sekitarnya akan diendapkan dibelakang bangunan. Pantai di

belakang struktur akan stabil dengan terbentuknya endapan sediment tersebut.

Material yang digunakan untuk pemecah gelombang lepas pantai dilihat dari

bentuk strukturnya bisa dibedakan menjadi dua tipe yaitu: sisi tegak dan sisi miring.

Untuk tipe sisi tegak pemecah gelombang bisa dibuat dari material-material seperti

pasangan batu, sel turap baja yang didalamnya di isi tanah atau batu, tumpukan buis

beton, dinding turap baja atau beton, kaison beton dan lain sebagainya. Sementara

untuk tipe bangunan sisi miring, pemecah gelombang lepas pantai bisa dibuat dari

beberapa lapisan material yang di tumpuk dan di bentuk sedemikian rupa (pada

Page 11: Makalah Bagunan Pantai

11

umumnya apabila dilihat potongan melintangnya membentuk trapesium) sehingga

terlihat seperti sebuah gundukan besar batu, Dengan lapisan terluar dari material

dengan ukuran butiran sangat besar.

Dalam Breakwater konstruksi terdiri dari beberapa lapisan yaitu:

1. Inti(core) pada umumnya terdiri dari agregat galian kasar, tanpa partikel-partikel

halus dari debu dan pasir.

2. Lapisan bawah pertama(under layer) disebut juga lapisan penyaring (filter layer)

yang melindungi bagian inti(core) terhadap penghanyutan material, biasanya terdiri

dari potongan-potongan tunggal batu dengan berat bervariasi dari 500 kg sampai

dengan 1 ton.

3. Lapisan pelindung utama (main armor layer) seperti namanya, merupakan

pertahanan utama dari pemecah gelombang terhadap serangan gelombang pada

lapisan inilah biasanya batu-batuan ukuran besar dengan berat antara 1-3 ton atau

bisa juga menggunakan batu buatan dari beton dengan bentuk khusus dan ukuran

yang sangat besar seperti tetrapod, quadripod, dolos, tribar, xbloc accropode dan

lain-lain

Secara umum, batu buatan dibuat dari beton tidak bertulang konvensional

kecuali beberapa unit dengan banyak lubang yang menggunakan perkuatan serat baja.

Untuk unit-unit yang lebih kecil, seperti Dolos dengan rasio keliling kecil, berbagai tipe

dari beton berkekuatan tinggi dan beton bertulang (tulangan konvensional, prategang,

fiber, besi, profil-profil baja) telah dipertimbangkan sebagai solusi untuk meningkatkan

kekuatan struktur unit-unit batu buatan ini. Tetapi solusi-solusi ini secara umum kurang

hemat biaya, dan jarang digunakan.

Gambar : Contoh Penampang melintang Breakwater

Page 12: Makalah Bagunan Pantai

12

Seiring perkembangan jaman dalam konstruksi pemecah gelombang lepas

pantai juga mengalami perkembangan. Belakangan juga dikenal konstruksi pemecah

gelombang komposit. Yaitu dengan menggabungkan bangunan sisi tegak dan bangunan

sisi miring. Dalam penggunaan matrial pun dikombinasikan misalnya antara kaison

beton dengan batu-batuan sebagai pondasinya

4. Revetment / Sealwalls / Dinding Pantai

Revetment atau Seawalls merupakan struktur yang digunakan untuk

melindungi struktur pantai dari bahaya erosi dan gelombang kecil. Revetment atau

Seawalls direncanakan pada sepanjang garis pantai yang diprediksikan mengalami abrasi

yang dimaksudkan untuk melindungi pantai dan daerah dibelakangnya dari serangan

gelombang yang dapat mengakibatkan abrasi dan limpasan gelombang.

Dalam perencanaan dinding pantai atau revetment perlu di tinjau fungsi dan

bentuk bangunan, lokasi, panjang, tinggi, stabilitas bangunan dan tanah fondasi, elevasi

muka air baik di depan maupun di belakang bangunan, ketersediaan bahan bangunan

dan sebagainya.

Gambar : Revetment (dinding pantai) sebgai pelndung erosi pantai

Fungsi bahan bangunan akan menentukan pemilihan bentuk. Permukaan

bangunan dapat berbentuk sisi tegak, miring, lengkung atau bertangga. Bangunan sisi

tegak dapat juga digunakan sebagai dermaga atau tempat penambatan kapal. Tetapi sisi

tegak kurang efektif terhadap serangan gelombang, terutama terhadap limpasan di

banding dengan bentuk lengkung (konkaf). Pemakaian sisi tegak dapat mengakibatkan

erosi yang cukup besar apabila kaki atau dasar bangunan berada di air dangkal.

Page 13: Makalah Bagunan Pantai

13

Gelombang yang pecah menghantam dinding akan membelokkan energi ke atas dan ke

bawah. Seperti terlihat dalam Gambar di bawah ini,

Gambar : Gelombang pecah pada dinding vertikal

Gelombang datang mulai pecah di depan dinding vertikal, dan terjadi benturan

dengan muka gelombang hampir vertikal. Tumbukan tersebut menyebabkan massa air

bergerak ke atas dan ke bawah. Komponen ke bawah menimbulkan arus yang dapat

mengerosi material dasar di depan bangunan.

Didalam perencanaan dinding pantai perlu diperhatikan kemung¬kinan

terjadinya erosi di kaki bangunan. Kedalaman erosi yang terjadi tergantung pada bentuk

sisi bangunan, kondisi gelombang dan sifat tanah dasar. Untuk melindungi erosi tersebut

maka pada kaki bangunan ditem¬patkan batu pelindung. Selain itu pada bangunan sisi

tegak harus dibuat turap yang dipancang di bawah sisi depan bangunan yang berfungsi

untuk mencegah gerusan di bawah bangunan. Kedalaman erosi maksimum ter¬hadap

tanah dasar asli adalah sama dengan tinggi gelombang maksimum yang mungkin terjadi

di depan bangunan (CERC, 1984).

Kelebihan Seawall : (Triatmodjo, 1999):

Lebih masif sehingga dapat menahan gelombang yang besar

Pada seawall dengan dinding vertikal pemakaian material relatif sedikit

Seawall dengan dinding miring mempunyai bidang kontak dengan tanah dasar

yang luas sehingga tidak membutuhkan kondisi tanah dasar yang prima

Konstruksi relatif murah dan pembangunannya relatif mudah

Revetment dengan sisi tegak dapat dimanfaatkan sebagai dermaga

Page 14: Makalah Bagunan Pantai

14

Kekurangan Seawall(Triatmodjo, 1999):

Pembangunan seawall dinding tegak pada tanah lunak memerlukan perbaikan

tanah atau pemakaian pondasi tiang pancang

Pada seawall dinding miring harus diperhatikan tingginya rayapan gelombang

yang terjadi, sehingga membutuhkan mercu bangunan yang lebih tinggi

Harus diperhatikan kemungkinan terjadinya erosi di kaki bangunan

Kurang kuat untuk menahan gelombang yang cukup besar

Gambar : Beberapa Bentuk Seawalls

Page 15: Makalah Bagunan Pantai

15

5. Artificial Headland (Tanjung Buatan)

Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun di sepanjang ujung

pantai mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik strategis, yang memungkinkan proses-

proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa. Hal ini secara

signifikan lebih murah daripada melindungi seluruh bagian depan dan dapat memberikan

perlindungan sementara atau jangka panjang dengan aktif dari berbagai macam resiko.

Tanjung sementara dapat dibentuk dari gabions atau kantong pasir dan batuan, namun

umurnya biasanya tidaklah panjang antara 1 sampai 5 tahun

Gambar : Penampang tanjung dari batu yang melindungi pesisir pantaidari pengikisan

Gambar : Tampilan Rencana tanjung batu

Tanjung buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai, membentuk

garis pantai semakin stabil, garis pantai menjadi lebih menjorok sehingga energi

gelombang akan hilang pada daerah shoreline dan akhirnya membentuk pesisir rencana

yang lebih stabil dan dapat berkembang. Stabilitas akan tergantung pada panjang dan

jarak dari tanjung. struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan

perlindungan lokal tetapi tidak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk

dikembangkan. Jika erosi berlangsung terus-menerus tanjung mungkin perlu

diperpanjang atau dipindahkan untuk mencegah kegagalan struktural, meskipun tanjung

buatan akan terus memberikan perlindungan sebagai breakwaters perairan dekat pantai.

Page 16: Makalah Bagunan Pantai

16

6. Beach Nourishment (Pantai Pasir Buatan)

Kerusakan pantai dipengaruhi profil kelandaian pantai dan keberadaan

struktur pantai. karenanya, salah satu cara perlindungan pantai secara alami adalah

dengan cara pengisian pasir atau pembangunan pantai pasir buatan. Hal yang diperlukan

adalah memprediksi kelandaian pada pantai pasir sehingga volume pengisian pasir dan

kesimbangan kelandaian pada pantai pasir buatan dapat diketahui.

Gambar : Cross-Section Pembangunan Beach Nourishment

Pantai pasir buatan biasanya juga difungsikan untuk keperluan pariwisata

bahari. Pembangunan pantai pasir buatan dilakukan, biasanya karena metode

perlindungan pantai ini lebih akrab dengan lingkungan sehingga lebih dapat diterima

masyarakat. Tetapi, fungsi utama pembuatan pantai pasir buatan adalah untuk

menyediakan perlindungan terhadap bangunan struktur dan infrastruktur di daratan dari

badai (CEM 2001).

Konsep pengamanan pantai dengan pengisian pasir tersebut bertujuan untuk

menyediakan pasir yang dibawa oleh arus. Sehingga arus tidak megikis pantai dan

menyediakan cadangan pasir yang sewaktu-waktu dibutuhkan pada saat badai.

Permasalahan yang signifikan dalam mendesain pantai pasir buatan adalah

memprediksi volume pengisian pasir serta keseimbangan profil dan bentuk pantai pasir

buatan. Pada pengisian pantai pasir buatan, pasir biasanya diletakkan di pantai dengan

kemiringan yang lebih curam daripada profil pantai pada kondisi seimbang.

Salah satu penyebab kerusakan pantai pasir buatan tersebut antara lain karena

terjadinya kerusakan profil pada kemiringan pantai pasir buatan yang telah dibuat, yang

disebabkan oleh hilangnya material timbunan (erosi). Penyebab terjadinya kerusakan

pada pantai pasir buatan tersebut adalah serangan gelombang yang menyerang lereng

(profil kelandaian) dan garis pantai pasir, sehingga material timbunan bergerak, dan

merubah layout (alignment) serta profil kemiringan yang ada.

Page 17: Makalah Bagunan Pantai

17

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Groin berfungsi untuk menahan pengiriman sedimen (sedimen transport) sepanjang

garis pantai ke pelabuhan atau muara sungai sehingga bisa mengurangi dan

menghentikan erosi yang terjadi. Panjang groin akan efektif menahan sedimen apabila

bangunan tersebut menutup lebar surfzone. Namun keadaan tersebut dapat

mengakibatkan suplai sedimen ke daerah hilir terhenti sehingga dapat mengakibatkan

erosi di daerah tersebut. Oleh karena itu panjang groin dibuat 40% sampai dengan 60%

dari lebar surfzone dan jarak antar groin adalah 1-3 panjang groin.

2. Jetty berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai. Pada

penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran, pengendapan dimuara dapat

mengganggu lalu lintas kapal. Dalam pekerjaan perencanaan ini dilakukan analisis

terhadap tiga alternatif rencana bangunan, yaitu jetty pendek, jetty sedang dan jetty

panjang. Pemilihan tipe bangunan yang digunakan dipertimbangkan baik secara teknis

maupun ekonomis.

3. Breakwater berfungsi untuk melindungi pantai yang terletak dibelakangnya dari

serangan gelombang yang dapat mengakibatkan erosi pada pantai. Material yang

digunakan untuk pemecah gelombang lepas pantai dilihat dari bentuk strukturnya bisa

dibedakan menjadi dua tipe yaitu: sisi tegak dan sisi miring. Untuk tipe sisi tegak

pemecah gelombang bisa dibuat dari material-material seperti pasangan batu, sel turap

baja yang didalamnya di isi tanah atau batu, tumpukan buis beton, dinding turap baja

atau beton, kaison beton dan lain sebagainya. Sementara untuk tipe bangunan sisi

miring, pemecah gelombang lepas pantai bisa dibuat dari beberapa lapisan material yang

di tumpuk dan di bentuk sedemikian rupa (pada umumnya apabila dilihat potongan

melintangnya membentuk trapesium) sehingga terlihat seperti sebuah gundukan besar

batu, Dengan lapisan terluar dari material dengan ukuran butiran sangat besar.

4. Revetment direncanakan pada sepanjang garis pantai yang diprediksikan mengalami

abrasi yang dimaksudkan untuk melindungi pantai dan daerah dibelakangnya dari

serangan gelombang yang dapat mengakibatkan abrasi dan limpasan gelombang. Dalam

perencanaan dinding pantai atau revetment perlu di tinjau fungsi dan bentuk bangunan,

lokasi, panjang, tinggi, stabilitas bangunan dan tanah fondasi, elevasi muka air baik di

depan maupun di belakang bangunan, ketersediaan bahan bangunan dan sebagainya.

Page 18: Makalah Bagunan Pantai

18

5. Artificial Headland berfungsi untuk melindungi titik strategis, yang memungkinkan

proses-proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa. Tanjung

sementara dapat dibentuk dari gabions atau kantong pasir dan batuan, namun umurnya

biasanya tidaklah panjang antara 1 sampai 5 tahun

6. Beach Nourishment berfungsi untuk menyediakan perlindungan terhadap bangunan

struktur dan infrastruktur di daratan dari badai (CEM 2001). Permasalahan yang

signifikan dalam mendesain pantai pasir buatan adalah memprediksi volume pengisian

pasir serta keseimbangan profil dan bentuk pantai pasir buatan. Pada pengisian pantai

pasir buatan, pasir biasanya diletakkan di pantai dengan kemiringan yang lebih curam

daripada profil pantai pada kondisi seimbang.

B. SARAN

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, maka itu penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran dari smua pihak untuk perbaikan tulisan di masa yang akan

datang.

Page 19: Makalah Bagunan Pantai

19

DAFTAR PUSTAKA

Bambang Triatmodjo, 1999, Teknik Pantai, Beta Offset, Yogyakarta.

http://brazoria-county.com

http://digilib.itb.ac.id

http://digilib.its.ac.id/

http://eprints.undip.ac.id/