Makalah Agama 2

8
MAKA (AL QUR’AN ALAH AGAMA ISLAM N PEDOMAN HIDUP MANUSIA A)

description

aik

Transcript of Makalah Agama 2

Page 1: Makalah Agama 2

MAKALAH AGAMA ISLAM

(AL QUR’AN PEDOMAN HIDUP MANUSIA)

MAKALAH AGAMA ISLAM

(AL QUR’AN PEDOMAN HIDUP MANUSIA)

MAKALAH AGAMA ISLAM

(AL QUR’AN PEDOMAN HIDUP MANUSIA)

Page 2: Makalah Agama 2

PENDAHULUAN

Al-Qur’an adalah kitab suci umat islam yang diturunkan oleh Allah SWT melalui

Malaikat Jibril secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an merupakan

kitab suci terakhir dan diturunkan sebagai penutup dari semua kitab-kitab yang sebelumnya.

Kitab suci al-qur’an isinya mencakup seluruh inti wahyu yang telah diturunkan kepada para nabi

dan rasul sebelumnya. Al-Qur’an adalah mukjizat nabi Muhammad SAW yang terbesar diantara

mukjizat-mukjizat lainnya.

Al-Qur’an merupakan petunjuk dan pedoman hidup bagi seluruh umat manusia di

permukaan bumi ini. Hidup dengan petunjuk berarti hidup di bawah cahaya yang terang

benderang. Ibarat lilin yang menerangi di saat gelap gulita. Alquran menerangi umat Islam di

tengah-tengah kegulitaan hidup. Di saat gelap gulita, secercah cahaya begitu berguna. Hidup

tanpa Al-quran berarti gelap tanpa cahaya, tanpa cahaya di saat gelap berarti tanpa panduan dan

kepastian kaki melangkah.

Allah Swt menggunakan permisalan matahari dan bulan sebagai petunjuk. Kebutuhan

manusia terhadap pedoman hidup, ibarat butuhnya gelap pada cahaya. Pastinya sungguh amat

berbahagia orang yang senantiasa mengikuti petunjuk Alquran sebagai pedoman hidup di

permukaan bumi Allah ini. “Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan

ditetapkannya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu

mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu).” (QS. Yunus: 5).

Al-Qur’an diturunkan dengan menggunakan bahasa Arab, karenanya banyak orang yang

tidak bisa memahami maksud Allah secara langsung dalam al-Qur’an tersebut, untuk mereka

yang tidak paham diperintahkan supaya belajar guna mendapatkan informasi tentang apa yang

ada dalam al-Qur’an kerena seluruh aspek kehidupan harus mengacu kepada apa yang menjadi

isi dari al-Qur’an tersebut. Supaya semua orang termotifasi belajar membaca al-Qur’an dengan

tidak hanya mengamalkannya, Allah menjadikan bahwa membaca apa yang tertulis dari kitab al-

Qur’an adalah ibadah, juga sama dengan orang yang selalu melafalkan apa yang terekam di

kepala mereka.

Page 3: Makalah Agama 2

Pokok permasalahan

Adapun yang menjadi pokok permasalahan di makalah ini adalah:

1. Apa pengertian Al Qur’an sebagai pedoman hidup manusia ?

2. Mengapa Al Qur’an dijadikan sebagai pedoman hidup manusia ?

3. Bagaimana menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman hidup dan akhlak ?

Pembahasan

1. Pengertian Al Qur’an sebagai pedoman hidup manusia

Al-Qur’an menurut bahasa berasal dari qara’a, yang berarti menghimpun dan

menyatukan.

Dalam firman Allah didalam Al Qur’an telah dijelaskan dalam Surat Al Qiyamah ayat 17-18:

Artinya : Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan

(membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah

bacaannya itu.

Karena Al Qur’an telah dikumpulkan Allah menjadi satu melalui Nabi Muhammad SAW

yang diberi wahyu oleh Allah dengan mengutus Malaikat Jibril untuk menuntun Nabi

Muhammad SAW dalam melantunkan dan membaca Al Qur’an. Maka kita sebagai umat Islam

yang diwajibkan membaca dan mengerti Al Qur’an harus senantiasa mengamalkannya sebagai

wujud cinta kita kepada Allah SWT.

Al Qur’an juga memiliki nama-nama lain yang dapat memperjelas suatu pedoman, sebagai

berikut:

1. Al Huda (Petunjuk)

“Kitab (Al Quran) ini tidak ada keragu-raguan padanya:petunjuk bagi mereka yang bertaqwa

(Q.S. Al-Baqarah 2 : 2). Al Qur’an merupakan petunjuk bagi manusia untuk selamat di dunia dan

di akhirat.

Page 4: Makalah Agama 2

2. Al Furqon (Pembeda)

Pembeda antara yang baik dan yang buruk. Sungguh nikmat jika Allah menganugerahkah kepada

kita sehingga bisa membedakan antara yang baik dan buruk, halal dan haram dan sebagainya

(Q.S. Al-Furqan 25:1).

3. Ar-Rahman (Rahmat)

Sudah jelas bahwa Al Qur’an diturunkan di dunia melalui perantara agama yaitu Nabi

Muhammad SAW. Karena Al Qur’an merupakan “Rahmatan lil alamin” Rahmat bagi seluruh

manusia. Maka bagi manusia yang beriman manusia akan terhindar dari kebimbangan dalam

hidup jika mereka ikhlas membaca dan memaknai Al Qur’an(Q.S. Al-Isra 17 : 82).

4. Asy-Syifa (Obat)

Tidak salah lagi, Al Qur’an juga sebagai obat dari penyakit. Terutama penyakit-penyakit hati

seperti riya(sombong), dengki, marah, menggunjing orang dll. Seseorang yang ikhlas

mentadaburi, mengaplikasikan, dan mengajarkan Al Qur’an diberi kesembuhan terhadap

berbagai penyakit dan akan mendapatkan pencerahan dengan hati yang bersih, jernih, sehat, dan

tebebas dari segala penyakit (Q.S. Al-Isra 17 : 82).

Al-Qur’an merupakan pedoman sekaligus menjadi dasar hukum bagi manusia dalam mencapai

kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad, para rasul

datang untuk menyampaikan ajaran Tuhan kepada umatnya. Sebagai manusia para rasul tersebut

pasti menemui ajalnya, meninggal dunia. Sepeninggal rasul, kehidupan umat manusia pasti akan

kacau tanpa pegangan atau pedoman. Dengan diturunkannya kitab suci, maka umat manusia

memiliki pedoman hidup walaupun nabi atau rasul telah tiada.

Jadi, Dalam hal ini marilah kita meninggikan (mengagungkan) Al Qur’an didalam posisi sebagai

pedoman hidup dalam kehidupan kita. Mulai saat ini berubahlah dan menjadi pribadi yang selalu

membaca dan mengamalkan Isi Al Qur’an dengan memaknai secara benar. Al-Qur’an dijadikan

pedoman didalam kehidupan manusia keseluruhan, tidak hanya kaum muslim tetapi juga mereka

yang non muslim, artinya semua orang yang menjadikan al-Qur’an sebagai pedoman tidak akan

pernah salah dalam hidupnya baik di dunia maupun di akhirat kelak. Untuk orang yang

menjadikan al-Qur’an sebagai pedoman hidup hanya untuk kehidupan dunia semata maka orang

yang demikian akan selamat dalam kehidupannya di dunia, namun untuk orang-orang muslim al-

Page 5: Makalah Agama 2

Qur’an tidak hanya dijadikan pedoman hidup di dunia semata tetapi juga untuk pedoman hidup

di dunia untuk menuju kehidupan akhirat.

2. Mengapa Al Qur’an dijadikan sebagai pedoman hidup manusia

Al-qur’an sebagai pedoman hidup manusia dan umat Islam khususnya. Tanpa pegangan atau

pedoman, manusia akan kehilangan arah. Kehidupan manusia penuh dengan berbagai persoalan,

dari persoalan yang paling ringan sampai yang paling berat. Pada zaman nabi semua persoalan

dapat diselesaikan langsung oleh nabi. Jika ada persoalan yang rumit yang nabi sendiri

mengalami kesulitan, maka Allah memberi petunjuk melalui wahyu. Setelah Rasulullah tiada,

manusia perlu pedoman agar kehidupan mereka tidak kacau balau. Wahyu-wahyu Allah yang

dihimpun dalam sebuah kitab yang bernama Al-Qur’an itu menjadi pedoman yang lengkap bagi

manusia dalam menjalin hubungan dengan Allah, dengan sesama manusia, dan dengan alam

lingkungannya

Al-Qur’an adalah peringatan dan petunjuk Allah kepada umat manusia. Al-Qur’an dijelaskan

secara terperinci dan jelas oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam. Dengan mengikuti Al-

Qur’an dan as-sunnah, umat manusia akan selamat dari tipudaya setan di dunia dan akhirat.

Dengan mengikuti Al-Qur’an dan as-sunnah, semua aspek kehidupan manusia di dunia akan

terbimbing dan diberkahi oleh Allah Ta’ala.

Demikian pula nasib manusia di akhirat kelak, sebagai penduduk surga atau penduduk neraka,

akan ditentukan dari sikap manusia terhadap Al-Qur’an dan as-sunnah. Siapa beriman dan

mengikuti petunjuk Al-Qur’an dan as-sunnah niscaya akan menjadi penduduk surga. Allah

memberi kita kesempatan memilih tetapi Allah melalui al-Qur’an selalu mengingatkan bahwa

diantara kedua tempat tersebut bahwa surga adalah sebaik-baik tempat dan neraka adalah

seburuk-buruk tempat dan selanjutnya perlu juga di ketahui bahwa dalam fase memilih ini Allah

selalu merekam setiap gerak-gerik yang dilakukan dengan tidak ada yang luput walaupun

sekejap, sehingga sebenarnya manusia itu tahu apakah pekerjaan yang telah dilakukan selama ini

lebih banyak yang baiknya atau lebih banyak yang buruknya karena al-Qur’an telah menentukan

kategori perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk. Dan barangsiapa kafir dan

Page 6: Makalah Agama 2

membangkang dari Al-Qur’an dan as-sunnah niscaya akan menjadi penduduk neraka. Allah

Ta’ala berfirman:

ا یأتینكم مني ھدى فمن تبع ھداي فال خوف علیھم وال بوا بآیاتنا ) 38(ھم یحزنون قلنا اھبطوا منھا جمیعا فإم والذین كفروا وكذ

)39(أولئك أصحاب النار ھم فیھا خالدون

Kami katakan: “Turunlah kalian semua dari surga! Maka jika datang kepada kalian petunjuk

darik-Ku, maka barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku niscaya mereka tidak akan merasakan takut

dan tidak pula mereka merasakan sedih. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat

Kami, mereka itulah penduduk nereka, kekal mereka di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah [2]: 38-

39)

3. Bagaimana menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman hidup dan akhlak

Al-Quran turun berfungsi sebagai mushaddiqan (membenarkan) terhadap kitab-kitab

sebelumnya dan sekaligus sebagai penyempurna baginya. Al-Quran merupakan kontinyuitas

progresif bagi kitab-kitab yang hadir Sebelum Al-Quran. Al-Quran turun sebagai media

komunikasi Allah kepada manusia dan sekaligus sebagai sumber nilai dan tuntunan bagi

kehidupan mereka. Hal ini bisa dilihat dari tema-tema Al-Quran yang dapat dikatakan berisi tiga

ajaran pokok yang merupakan pedoman bagi kehidupan manusia, yaitu :

Pertama, petunjuk akidah atau tauhid (bagaimana manusia secara tepat melihat posisi antara

mereka dan Tuhannya),

Kedua, petunjuk mengenai syariat dan hukum serta ibadah (baik mengenai hubungan dengan

Tuhan maupun sesama manusia, baik ibadah maghdah maupun ghairu maghdah),

Ketiga, petunjuk mengenai akhlak (baik akhlak terhadap Allah, sesama manusia maupun dengan

alam semesta).

Ketiga pokok ajaran di atas dapat diwakili dengan tiga kata : Iman, Islam, dan Ihsan.

Kedudukan Al-Quran sebagai media komunikasi dan petunjuk di atas, sayangnya tidak banyak

dipahami secara benar oleh manusia, khususnya umat Islam sendiri. Tidak banyak umat Islam

Page 7: Makalah Agama 2

yang mampu membaca realitas yang dihadirkan Al-Quran. Hal ini dikarenakan mayoritas umat

Islam hanya membaca Al-Quran secara “kering” dan belum mampu memahami ungkapan-

ungkapan dan pesan-pesan yang ingin disampaikan Al-Quran. Dengan kata lain, ketika umat

Islam berhadapan dengan Al-Quran, yang lahir hanyalah suara tanpa makna.Allah SWT memilih

orang-orang tertentu dari hamba-hamba–Nya. Dia mengaruniai mereka potensi berupa

kecerdasan dan daya pemahaman serta menjadikan mereka cinta kepada keimanan, sehingga

mereka sangat mencintai kitab Allah, tekun membaca dan memahami penafsirannya. Dengan itu

mereka mampu mengungkapkan hal-hal yang masih samar, menjelaskan makna-maknanya

kepada manusia serta mendekatkannya kepada hati sanubari hamba-hamba-Nya.

Allah SWT juga menciptakan manusia dan mengistimewakannya dari segenap makhluk-Nya

yang lain dengan nikmat akal yang dengannya dia dapat mengatur, meneliti dan berpikir tentang

alam semesta yang ada disekelilingnya, yang takpernah mengenal akhir dan tak pernah diketahui

permulaannya.

Al-Qur’an selalu menghargai perbuatan baik yang dilakukan oleh mereka yang meyakini

kebenaran kebenaran al-Qur’an tersebut malahan diperintahkan untuk selalu berbuat baik,

dengan janji bahwa mereka yang selalu melakukan perbuatan tidak pernah merugi di dalam

kehidupan mereka sepanjang masa. Dalam hal ketidak merugian orang yang berbuat baik

disamakan dengan mereka yang beriman dan mereka yang selalu saling mengingatkan untuk

kebenaran dan selalu mengingatkan dalam kesabaran.

Page 8: Makalah Agama 2

PENUTUP

Secara sederhana Al-Quran didefinisikan sebagai Firman Allah yang diwahyukan kepada

Nabi Muhammad lewat perantaraan malaikat jibril, baik lafadz maupun maknanya.Al-Quran

secara keseluruan diriwayatkan secara mutawatir (oleh banyak orang) dan terjaga keaslian dan

keontentikannya oleh jaminan Allah sendiri (al-Hijr 15 : 9).

Posisi Alquran bagi seorang muslim, di samping menjadi penawar untuk segala penyakit

ruhani dan jasmani juga menebar rahmat bagi diri dan lingkungan sekitarnya. Perlu membaca,

menghayati, mencerdasi dan mengamalkan segala titah Alquran sebagai pedoman hidup demi

meraih sebuah kehidupan yang penuh ridha dan maghfirah Allah Swt, tanpa itu semua Alquran

tidak akan menjadi pedoman apa-apa bagi para pembacanya, sebagaimana firmanNya: “Dan

kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang

beriman dan Alquran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.”

(QS. Al-Isra: 82).

Oleh karena itu, kita sebagai umat manusia seharusnya sadar akan kebenaran Al-Quran

yang hakiki. Tiada hukum selengkap hukum islam yaitu Al-Quran yang bisa mengatur segala

urusan manusia dunia maupun akhirat.