lp isos

16

Click here to load reader

description

LP Isolasi sosial

Transcript of lp isos

LAPORAN PENDAHULUAN KLIEN DENGAN MENARIK DIRI

Oleh:

Dita Trinuryati

3210041

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES JENDRAL AHMAD YANI

YOGYAKARTA

2013A. Definisi

Isolasi sosial adalah keadaan seorang individu yang mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya (Azizah, dkk, 2012). Isolasi sosial merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan maupun komunikasi dengan orang lain (Nita, 2009). Isolasi sosial adalah keadaan di mana seorang individu tidak tampak berkomunikasi dengan orang lain atau menyendiri (Keliat, 2006).

B. Rentang Respon

Adaptif

Maladaptif

Pikiran logisKadang pikiran tergangguGangguan proses pikir/ delusi

Persepsi akuratIlusiHalusinasi

Emosi konsistenEmosi berlebihan atau kurangSulit berespon emosi

Dengan pengalamanPerilaku yang tidak biasaPerilaku tidak terorganisir

Perilaku sesuaiMenarik DiriIsolasi sosial

Hubungan positif

C. Faktor Predisposisi

Faktor predisposisi terjadinya perilaku menarik diri adalah kegagalan perkembangan yang dapat mengakibatkan individu tidak percaya diri, tidak percaya orang lain, ragu, takut salah, putus asa terhadap hubungan dengan orang lain, menghindar dari orang lain, tidak mampu merumuskan keinginan, dan meresa tertekan.D. Faktor Presipitasi

Sedangkan faktor presipitasi dari faktor sosio-kultural karena menurunnya stabilitas keluarga dan berpisah karena meninggal dan fakto psikologis seperti berpisah dengan orang yang terdekat atau kegagalan orang lain untuk bergantung, merasa tidak berarti dalam keluarga sehingga menyebabkan klien berespons menghindar dengan menarik diri dari lingkungan (Stuart and Sundeen, 2005).E. Pohon Masalah

F. Manifestasi Klinis

1. Perasaan malu terhadap diri sendiri 2. Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik/menyalahkan diri sendiri).3. Gangguan hubungan sosial (menarik diri).4. Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan).5. Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan yang suram, mungkin klien akan mengakiri kehidupannya.G. Akibat

Klien dengan perilaku menarik diri dapat berakibat terjadinya resiko perubahan sensori persepsi (halusinasi). Halusinasi ini merupakan salah satu orientasi realitas yang maladaptif, di mana halusinasi adalah persepsi klien terhadap lingkungan tanpa stimulus yang nyata, artinya klien menginterprestasikan sesuatu yang nyata tanpa stimulus atau rangsangan eksternal. H. Penatalaksanaan MedisPemberian terapi medis pada isolasi sosial juga tidak digolongkan sendiri dan lebih mengarah kepada pemberian obat golongan antidepresan, karena fungsi dari obat anti depresan adalah memblok pengambilan kembali neurotransmitter norepineprin dan serotonin, meningkatkan konsentrasinya pada sinaps dan mengkoreksi defisit yang diperkirakan menyebabkan alam perasaan melankolis. Hal ini sesuai dengan masalah neurotransmitter yang dihadapi oleh klien dengan harga diri rendah, yaitu adanya penurunan neurotransmitter seperti serotonin, norepineprin. Terdapat banyak jenis antidepresan tetapi pada kasus harga diri rendah pemberian obat yang dapat diberikan lebih banyak dalam jenis Tricyclic Anti Depresan (TCA) : Amitriptiline, Imipramine, desipramine, notriptilin, sesuai dengan fungsi dari obatnya, yaitu untuk meningkatkan reuptake seorotonin dan norepinefrin sehingga meningkatkan motivasi klien dan sesuai dengan indikasinya yaitu pengobatan yang diberikan pada klien dengan depresi tetapi juga mengalami skizofrenia sehingga mempunyai efek pengobatan yang saling meningkatkan.I. Asuhan Keperawatan

1. Data yang perlu dikaji

Data Subyektif: Klien mengatakan tidak percaya diri dan merasa malu terhadap diri sendiri.Data Obyektif: Klien terlihat lebih suka menyendiri, tidak mau berkomunikasi dengan teman-temannya.2. Masalah keperawatan yang mungkin muncul

Masalah keperawatan yang utama muncul adalah isolasi sosial: menarik diri, harga diri rendah, dan halusinasi.3. Diagnosis yang mungkin muncul

a. Isolasi sosial: menarik diri.b. Harga diri rendah.c. Halusinasi.4. Intervensi keperawatan

Diagnosis NOCNIC

Isolasi sosial: menarik diri.Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2xpertemuan, halusinasi klien berkurang dengan kriteria hasil:

1. Klien mampu mengenali penyebab isolasi sosial2. Klien mampu mengenali keuntungan dari membina hubungan dengan orang lain

3. Klien mampu mengenal kerugian dari tidak membina hubungan dengan orang lain4. Klien mampu berinteraksi dengan orang lain

1. Bina hubungan saling percaya.

2. Berikan perhatian dan penghargaan.

3. Dengarkan klien dengan empati.

SP 1

a. identifikasi penyebab isolasi sosial

b. identifikasi keuntungan berinteraksi dengan orang lain

c. identifikasi kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain

d. latih pasien untuk berkenalan dengan satu orang

e. bimbing klien memasukkan dalam jadwal kegiatan.

1. SP 2

a. validasi masalah dan latihan sebelumnya

b. latih klien berinteraksi dengan 2 orang atau lebih

c. bimbing klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

2. SP 3

a. validasi masalah dan latihan sebelumnya b. latih klien berinteraksi dalam kelompok

c. bimbing klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

Harga diri rendahSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2xpertemuan, waham klien berkurang dengan kriteria hasil:

1. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki2. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan

3. Klien dapat menentukan atau memilih kegiatan sesuai dengan kemampuannya

4. Klien dapat melatih kegiatan yang sudah dipilih sesuai kemampuan

5. Klien dapat menyusun jadwal untuk melakukan kegiatan yang sudah dilatih.1. Bina hubungan saling percaya.

2. Berikan perhatian dan penghargaan.

3. Dengarkan klien dengan empati.

SP 1

a. identifikasi aspek positif yang dimiliki pasien

b. bantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat digunakan

c. bantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan pasien

d. latih pasien melakukan kegiatan yang dipilih sesuai kemampuan

e. bimbing pasien memasukkan dalam jadwal harian pasien.

SP 2

a. validasi masalah dan latihan sebelumnya

b. latih kegiatan kedua atau selanjutnya yang dipilih sesuai kemampuan.

c. bimbing klien untuk memasukkan kegiatan dalam jadwal kegiatan

Gangguan persepsi: halusinasi Sensory function: hearing Sensory function taste and smell Sensory function: vision Sensory function: cutaneousSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2xpertemuan, halusinasi klien berkurang dengan kriteria hasil:

1. Klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya: jenis, isi, waktu, frekuensi, situasi, dan lain-lain.

2. Klien mampu mengontrol halusinasi

3. Pasien mampu memperagakan cara mengontrol halusinasi

1. Bina hubungan saling percaya.

2. Berikan perhatian dan penghargaan.

3. Dengarkan klien dengan empati.

SP 1

4. bantu klien mengenali halusinasi yang dialaminya: jenis, isi, waktu, frekuensi, situasi, dan lain-lain.

5. Latih klien mengontrol halusinasi: menghardik

6. Anjurkan klien untuk memasukkan cara menghardik ke dalam jadwal kegiatan.

SP 2

7. Evaluasi jadwal kegiatan harian klien.

8. Latih klien cara mengendalikan halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain.

9. Anjurkan klien memasukkan kegiatan ke dalam jadwal

SP 3

10. Evaluasi jadwal kegiatan harian klien.

11. Latih klien cara mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan dengan orang lain.

12. Anjurkan klien memasukkan kegiatan ke dalam jadwal

SP 4

13. Evaluasi jadwal kegiatan harian klien.

14. Berikan penkes: penggunaan obat yang benar.

15. Anjurkan klien memasukkan kegiatan ke dalam jadwal

J. Strategi Pelaksanaan

1. SP 1

a. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosialb. Mengidentifikasi keuntungan berinteraksi dengan orang lainc. Mengidentifikasi kerugian tidak berinteraksi dengan orang laind. Melatih pasien untuk berkenalan dengan satu orange. Membimbing klien memasukkan dalam jadwal kegiatan.

2. SP 2

a. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnyab. Melatih klien berinteraksi dengan 2 orang atau lebihc. Membimbing klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

3. SP 3a. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnyab. Melatih klien berinteraksi dalam kelompok

c. Membimbing klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.K. Daftar Pustaka

Azizah, F. N., dkk. (2012) Buku Panduan Praktikum Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: PSIK STIKES A. YANI YOGYAKARTA dengan PGTKI Press.

Keliat, B.A. (2006) Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.Mosby. (2004) Nursing Interventions Classification (NIC). America: Elsevier.

Mosby. (2006) Nursing Outcome Classification (NOC). America: Elsevier.Nanda Internasional. (2010) Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2009-2011. Jakarta: EGC.Nita, F. (2009) Prinsip dasar dan aplikasi penulisan laporan pendahuluan dan strategi pelaksanaan tindakan keperawatan. Bandung: Salemba Medika.Stuart, G.W. and Sundeen, S.J. (2007) Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.Harga diri rendah

Isolasi diri: menarik diri

Halusinasi