Lia Li Lbm4 Tumbang
-
Upload
ajar-marhaendro-d -
Category
Documents
-
view
241 -
download
0
Transcript of Lia Li Lbm4 Tumbang
-
7/31/2019 Lia Li Lbm4 Tumbang
1/29
Gizi buruk
1. Definisi
Suatu keadaan kebutuhan akan kalori telah terpenuhi, tetapi
makanan yg di berikan tidak mengandung nutrient essensial yangdibutuhkan oleh manusia, shg menganggu kesehatan.
Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 1. IDAI
2. Kriteria Gizi buruk
DIAGNOSIS GIZI BURUK : dari Klinis dan atau antropometris
1. Terlihat sangat kurus dan atau edema, dan atau
2. BB/PB atau BB/TB
-
7/31/2019 Lia Li Lbm4 Tumbang
2/29
sanitasi/kesehatan lingkungan kurang baik serta akses
pelayanan kesehatan terbatas.
4. Manifestasi klinis
BB dibawah standard umur
Kurus
Letargi
Kulit Keriput
Rambut jagung
Oedem
Diare
Perut cekung
Disfagia
Jaringan lemak yg minimal
Rewel
Hipotrofi
Anoreksia
5. Patofisiologi
Patofisiologi Marasmus
Kurang kalori protein akan terjadi manakala kebutuhan tubuh
akan kalori, protein, atau keduanya tidak tercukupi oleh diet.
Dalam keadaan kekurangan makanan, tubuh selalu berusaha
untuk mempertahankan hidup dengan memenuhi kebutuhan
-
7/31/2019 Lia Li Lbm4 Tumbang
3/29
pokok atau energi. Kemampuan tubuh untuk mempergunakan
karbohidrat, protein dan lemak merupakan hal yang sangat
penting untuk mempertahankan kehidupan, karbohidrat
(glukosa) dapat dipakai oleh seluruh jaringan tubuh sebagai
bahan bakar, sayangnya kemampuan tubuh untuk menyimpan
karbohidrat sangat sedikit, sehingga setelah 25 jam sudah
dapat terjadi kekurangan. Akibatnya katabolisme protein
terjadi setelah beberapa jam dengan menghasilkan asam
amino yang segera diubah jadi karbohidrat di hepar dan ginjal.
Selama puasa jaringan lemak dipecah menjadi asam lemak,
gliserol dan keton bodies. Otot dapat mempergunakan asam
lemak dan keton bodies sebagai sumber energi kalau
kekurangan makanan ini berjalan menahun. Tubuh akan
mempertahankan diri jangan sampai memecah protein lagi
seteah kira-kira kehilangan separuh dari tubuh. (NuuhchsanLubis an Arlina Mursada, 2002:11).
6. Penatalaksanaan
-
7/31/2019 Lia Li Lbm4 Tumbang
4/29
Kematian karena hipoglikemia, kadang-kadang hanya didahului dengan tanda
seperti mengantuk
Di unit pelayanan kesehatan yang tidak ada
fasilitas pemeriksaan kadar glukosa darah, setiap
balita gizi buruk yang datang harus dianggap
mengalami hipoglikemia segera rawat/tangani
sesuai tatalaksana hipoglikemia
CARA MENGATASI HIPOGLIKEMIA
TANDA CARA MENGATASI
SADAR
(TIDAKLETARGIS)
Berikan 50 ml larutan Dekstrosa/ Glukosa
10%*) atau 50 ml larutan gula pasir 10%
secara oral/ NGT (bolus)
TIDAK SADAR
(LETARGIS)
Berikan Larutan dekstrosa/ Glukosa 10% iv, 5 ml x kgBB
Selanjutnya berikan 50 ml larutan Glukosa
10% atau larutan gula pasir 10% secara oral atau NGT (bolus)
RENJATAN
(SHOCK)
Berikan Larutan Dekstrosa/ Glukosa 10%
secara intravena (iv) sebanyak 5 ml x kgBB
Selanjutnya beri infus Ringer Laktat dan
Glukosa 10% prebandingan 1:1 (= RLG 5%)
sebanyak 15 ml x kgBB untuk 1 jam
-
7/31/2019 Lia Li Lbm4 Tumbang
5/29
*) 5 gram gula pasir (= 1 sendok teh munjung) + air matang s/d
50 ml
(Buku II: Petunjuk Teknis Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2005,
hal. 3)
Pertumbuhan secara normal
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam
besar,jumlah,ukuran atau dimensi tingkat sel,organ maupun individu,yang bias
diukur dengan ukuran berat (gram,pound,kilogram),ukuran panjang
(cm,m),umur tulang dan keseimbangan metabolic (retensi kalsium dan
nitrogen tubuh)
Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan fisik adalah hasil dari perubahan bentuk dan fungsi dari organisme.
1. Pertumbuhan janin intrauterin
Janin tumbuh dengan faktor 44 x 100.000.000. dari 0,0000175 gram menjadi3700 gram, dan panjang badan dengan faktor 3850, dar, 0,01 menjadi 50 cm
Pada masa janin yaitu pada kehamilan 9-40 minggu pertumbuhan berjalan
cepat dan mulai berfungsinya organ-organ.
Mortalitas pada masa janin terjadi akibat gangguan oksigenasi, infeksi, trauma,
radiasi, bahan kimia, gizi ibu dan imunitas.
Pada janin umur 8 minggu beratnya hanya 1 gram dengan panjangnya 2,5 cm.
Pada 12 minggu beratnya 14 gram dan panjangnya 7,5 cm.
Jenis kelamin bisa dikenali pada akhir trimester 1.
Pada kehamilan 16 minggu berat janin 100 gram dan panjangnya 17 cm.
-
7/31/2019 Lia Li Lbm4 Tumbang
6/29
Pada umur kehamil an 20 minggu berat janin 500 gram,
28 minggu 1000 gram dan panjangnya 35 cm,
8 bulan 1500 gram, dan
9 bulan/pada waktu dilahirkan rata-rata berat bayi 3200 gram, panjang badan
50 cm, dan lingkar kepala 34 cm. Pertumbuhan janin yang pesat pada
trimester III kehamilan ini adalah sebagai akibat dari bertambahnya jaringan
1. Pertumbuhan setelah lahir
2.1. Berat badan
Kenaikan BB anak pada tahun pertama kehidupan, jika anak mendapat
gizi yang baik:
700-1000 gr/bulan pada triwulan I
500-600 gr/bulan pada triwulan II
350-450 gr/bulan pada triwulan III
250-350 gr/bulan pada triwulan IV
Perkiraan BB dalam kg
1. lahir 3,25 kg2. 3-12 bulan umur (bulan)+9
23. 1-6 tahun umur (tahun)x 2+84. 6-12 tahun umur (tahun) x 7-5
2
a) TINGGI BADAN
Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir 50 cm, secara garis besar
tinggi badan anak dapat diperkirakan, sbb:
1 tahun 1,5 x TB lahir
4 tahun 2 x Tb lahir
6 tahun 3 x TB lahir
-
7/31/2019 Lia Li Lbm4 Tumbang
7/29
13 tahun 3 x TB lahir
Dewasa 3,5 TB lahir (2 x TB 2 tahun)
Perkiraan TB dalam cm
1. lahir 50 cm2. umur 1 tahun 75 cm3. 2-12 tahun umur (tahun) x 6 + 77
b) KEPALA
lingkar kepala pada waktu lahir rata-rata 34 cm dan besarnya
lingkar kepala lebih besar dari lingkar dada.
Umur 6 bulan 44 cm
Umur 1 tahun 47 cm
Umur 2 tahun 49 cm
Dewasa 54 cm
Kenaikan berat otak anak (dikutip dari Lazuardi, 1984)
umur kenaikan berta
otak:gr/24 jam
6-9 bulan kehamilan
lahir-6bulan
6 bulan- 3 tahun
3 tahun- 6 tahun
3
2
0,35
0,15
c) GIGI
Gigi pertama tumbuh pada umur 5-9 bulan
o Pada umur 1 tahun anak mempunyai 6-8 gigi
susu
o Tahun ke dua tumbuh lagi 8 gigi 14-16 gigi
o Umur 2 tahun terdapat 20 gigi susu
-
7/31/2019 Lia Li Lbm4 Tumbang
8/29
Sedangkan waktu erupsi gigi tetap, sbb:
Molar pertama 6-7 tahun
Insisor 7-9 tahun
Premolar 9-11 tahun
Kaninus 10-12 tahun
Molar kedua 12-16 tahun
Molar ketiga 17-25 tahun
d) JARINGAN LEMAK
Menentukan ukuran dan bentuk tubuh seseorang. Pertambahan
jumlah sel lemak meningkat pada trisemster III kehamilan sampai
pertengahan masa bayi. Bayak dan besarnya sel lemak menentukan
gemuk atau kurusnya seseorang. Pertumbuhan jaringan lemak
melambat sampai anak berumur 6 tahun. Jaringan lemak akan
bertambah lagi pada laki-laki 10 tahun sampai menjelang pubertas,
pada wanita bertambah terus.
e) ORGAN-ORGAN TUBUH
Pertumbuhan organ-organ tubuh mengikuti polanya sendiri-
sendiri. Secara umum terdapat 4 pola pertumbuhan organ, yaitu:
a) Pola umum (general pattern)
tulang panjang, otot skelet (pada neonatus 20-25% BB, setelah
dewasa 40% BB), sistem pencernaan, pernafasan, peredaran darah dan
volume darah
b) Pola neural (brain & head pattern)
perkembangan otak bersama-sama tulang tengkorak yang
melindunginya
c) Pola limfoid (Lymphoid pattern)
-
7/31/2019 Lia Li Lbm4 Tumbang
9/29
d) Pola genital (Reproductive pattern)
pola genital, petumbuhannya lambat pada pra remaja, kemudian
tumbuh adolensi yang pesat
Sumber: Buku Tumbuh kembang Anak. dr. Soetjiningsih, SpAK. Bag.
Kesehatan Anak FK Udayana. EGC. 1995
2. Masa penyapihan
a. Definisi
Menyapih adalah proses berhentinya masa menyusui secara berangsur angsur
atau sekaligus. Proses itu dapat disebabkan oleh si anak itu sendiri untuk
berhenti menyusu atau bisa juga dari sang ibu untuk berhenti menyusui
anaknya. Atau dari keduanya dengan berbagai alasan (NN, 2007).
Menyapih adalah proses bertahap yaitu mula-mula dengan mengurangi
frekuensi pemberian ASI, sampai dengan berhentinya proses pemberian ASI
(Carnain, 2007) .
b. Waktu dan cara yang ideal
Waktu penyapihan yang tepat
Tidak pernah ada waktu yang pasti kapan sebaiknya anak disapih dari ibunya.
Menurut WHO, masa pemberian ASI diberikan secara eksklusif 6 bulan
pertama, kemudian dianjurkan tetap diberikan setelah 6 bulan berdampingan
dg makanan tambahan hingga umur 2 th atau lebih. Ada juga ibu ibu yang
menyapih anaknya ketika usia 1 -2 tahun, bahkan ada yang diusia 4 tahun.
Tidak benar jika anak yang terlalu lama disusui akan membuatnya manja dan
tidak mandiri. ASI akan membuat anak dekat dengan orang tuanya dan hal itu
memang sangat dibutuhkan sang anak dan membuatnya merasa penuh
-
7/31/2019 Lia Li Lbm4 Tumbang
10/29
dengan kasih sayang. Kemandirian adalah hal yang diajarkan oleh orang
tuanya, bukan karena selalu disusui ASI (NN, 2007).
Cara-cara menyapih yang benar
Beberapa ahli laktasi menyarankan hal hal berikut ini:
a. Lakukan proses menyapih ini secara perlahan. Misalnya dengan mengurangi
frekuensi menyusu dari 5 kali menjadi 3 atau 4 kali. Lakukan bertahap sampai
akhirnya berhenti sama sekali.
b. Alihkan perhatian si anak dengan melakukan hal lain. Bernyanyilah danbermain bersamanya, sehingga anak tidak ingat saatnya menyusu pada
mama.
Komunikasikan hal ini dengan anak. Jangan takut anak anak tidak mengerti
dengan keinginan anda untuk menyapihnya. Berikan pengertian yang baik dan
dengan komunikasi yang mudah dicerna olehnya. Walau masih kecil tapi ia
mengerti kata kata dari orang dilingkungannya.
d. Jangan menyapih anak ketika ia tidak sehat, atau sedang merasa sedih,
kesal atau marah. Hal itu akan membuat anak anda merasa anda tidak
menyayangi dirinya.
e. Hindari menyapih anak dari menyusui ke pacifier (empeng) atau botol susu.
Selalu bina komunikasi dengan sang anak. Mintalah bantuan dari sang Ayah
untuk melengkapi komunikasi dengan anak dan sebagai figure pendamping
ibu.
f. Jangan menyapihnya secara mendadak dan langsung, hal itu akan membuat
perasaan anak anda terguncang.
-
7/31/2019 Lia Li Lbm4 Tumbang
11/29
g. Jangan menipu anak anda dengan cara mengoleskan jamu di putting saat
menyusui atau apapun yang membuat rasanya tidak nyaman. Pemaksaan
seperti itu akan membuat hubungan batin anak dan ibu menjadi rusak.
Hal hal yang dilarang dalam menyapih
a. Mengoleskan Obat Merah Pada Puting
Selain bisa menyebabkan anak mengalami keracunan, juga membuat
anak belajar bahwa puting ibu ternyata tidak enak, bahkan bisa
membuatnya sakit. Keadaan ini akan semakin parah jika ibu
melakukannya secara tiba-tiba. Si kecil akan merasa ditolak ibunya.
Dampak selanjutnya mudah diduga, anak akan merasa ibu tidak
mencintainya.
Gaya kelekatan yang muncul selanjutnya adalah avoidance
(menghindar dalam suatu hubungan interpersonal). Hal ini dapat
memengaruhi perkembangan kepribadian anak. Ia akan mengalami
kesulitan untuk menjalin suatu hubungan intensif dengan orang lain. Hal
ini terjadi karena di masa kanak-kanak ia merasa ditolak oleh orang tua,dalam hal ini ibunya.
b. Memberi Perban/Plester Pada Puting
Dibanding cara nomor 1, cara ini akan terasa lebih menyakitkan buat
anak. Jika diberi obat merah, anak masih bisa menyentuh puting ibunya.
Tetapi kalau sudah diperban/diplester, anak belajar bahwa puting ibunya
adalah sesuatu yang tak bisa dijangkau.
c. Dioleskan Jamu, Brotowali, Atau Kopi Supaya Pahit
Awalnya mungkin anak tak akan menikmati, tetapi lama-kelamaan
anak bisa menikmatinya dan malah bergantung pada rasa pahit tersebut.
-
7/31/2019 Lia Li Lbm4 Tumbang
12/29
Mengapa? Karena ia belajar, meskipun pahit tetapi masih tetap
bercampur dengan puting ibunya.
Dampaknya, anak bisa mengembangkan suatu kepribadian yang
ambivalen, dalam arti ia tidak mengerti apakah ibu sebetulnyamencintainya atau tidak. Bunda masih memberikan ASI, tapi kok tidak
seperti biasanya, jadi pahit.
Parahnya lagi, kepribadian ambivalen bukan kepribadian yang
menyenangkan. Anak akan mengembangkan kecemasan dalam
hubungan interpersonal nantinya.
d. Menitipkan Anak ke Rumah Kakek-Neneknya
Kehilangan ASI saja sudah cukup menyakitkan, apalagi ditambah
kehilangan figur ibu. Ingat lo, anak kecil umumnya belum memiliki
kemampuan adaptasi yang baik. Jadi, dapat dibayangkan kondisi seperti
ini bisa mengguncang jiwa anak, sehingga tak menutup kemungkinan
anak merasa ditinggalkan.
Tentunya hal itu tak mudah bagi anak karena ada dua stressor
(sumber stres) yang dihadapinya, yakni ditinggalkan danharus beradaptasi. Jadi jangan kaget, jika setelahnya anak pun butuh
penyesuaian lagi terhadap ibunya. Malah akan timbul ketidakpercayaan
anak terhadap ibu.
e. Selalu Mengalihkan Perhatian Anak Setiap Menginginkan ASI
Meski masih batita, si kecil tetap bisa merasakan penolakan ibu yang
selalu mengalihkan perhatiannya saat ia menginginkan ASI. Kondisi ini
juga membuat anak belajar berambivalensi. Misal, ibu selalu mengajak
anak bermain setiap kali minta ASI. Tentu anak akan bertanya-tanya,
Bunda sayang aku enggak sih, kok aku enggak dikasih ASI? Tetapi kalau
tidak sayang, kok masih ngajak aku main?
-
7/31/2019 Lia Li Lbm4 Tumbang
13/29
f. Selalu Bersikap Cuek Setiap Anak Menginginkan ASI
Anak jadi bingung dan bertanya-tanya, mengapa dirinya diperlakukan
seperti itu. Dampaknya, anak bisa merasa tak disayang, merasa ditolak,
sehingga padanya berkembanglah rasa rendah diri.
(Lianawati, 2007).
c. Tahapan masa penyapihan dan jenis makanan yang sesuai dengan
anatomi dan fisiologi anak
Yang perilu diingatmulai memberi MP ASI:
1. Hilangkan kesan mengganti ASI tetepi hanya mendampingi ASI
2. Tujuan:
a. Memperkenalkancegah alergi
b. Belajar merasakan,mengunyah,menelan
3. Berikan makanan tunggal terlebih dahulu,sekali
sehari,sedikit,makin lama makin banyak
4. Mencoba makanan baru setelah 1 mgg
Pemberian MP-ASI dimulai umur 6 bulan
Jenis makanan :tunggal
Jumlah : sedikit
Frekuensi :1x sehari
Pada umur 7 bulan
Jenis makanan :kombinasi
-
7/31/2019 Lia Li Lbm4 Tumbang
14/29
Jumlah :lebih banyak
Frekuensi :Lebih sering
Umur selanjutnya (8-11 bln)
Mulai dikenalkan makanan keluarga yang lunak (nasi tim)
Untuk usia 6 bulan
o Bubur ASI
o Bubur beras merah saus melon
o Bubur susu tepung beras
o Bubur sumsum
Untuk usia 7-8 bulan
o Nasi tim saring hati ayam
o Nasi tim saring bumbu kecap
o Nasi tim saring kangkung hati ayam
Untuk usia 9-12 bulan
o Tim nasi ikan
Untuk usia 1-3 tahun
o Selada macaroni
o Nasi goring dalam selimut
o Kroket bayam
o Omelet sayuran
-
7/31/2019 Lia Li Lbm4 Tumbang
15/29
Makanan sapihan:
Disukai bayi
Lembut dan mudah dicerna
Mudah didapat
Murah
Mudah disajikan
Kandungan gizi baik
Diberikan bertahap
Tahapannya:
6 bulan 12 bulanFrekuensi 1x 5xVolume 1 sendok/x 1 piring/xKekerasan halus kasarAlergi Hipoalergi (coba-coba) Semua ukuran
Terhadap ASI mendampingi mengganti
Pemberian makanan pada anak
Umur Jenis makananpercobaan definitif
6 bulan Hari 1-7
Hari 8-15
Hari 16-23
Hari 24-30
Bubur ASI
Bubur susu
Buah jeruk
Buah melon
1x bubur ASI
1x bubur susu
1x bubur susu,buah jeruk7 bulan Hari 1-7
Hari 8-15
Hari 16-23
Hari 24-30
Bubur ASI hati
Bubur susu
daging
Tim
2x bubur susu
1x buah
2x bubur susu,1x tim,1x buah
8 bulan Hari 1-7 Tim 2x bubur susu,1x buah
-
7/31/2019 Lia Li Lbm4 Tumbang
16/29
Hari 8-15
Hari 16-23
Finger food 2x bubur susu,1x tim,1x buah
2x bubur susu,1x tim,1x buah,1x
snack9 bulan Hari 1-7
Hari 8-15Hari 16-23
Hari 24-30
Tim ikan
telur
2x tim,1x bubur susu,ix buah
1x finger food/snack
3x tim,1x buah
1x finger food/snack12 bulan 1x nasi,2x tim,1x buah,1x
fingerfood/snack
d. akibat dari penyapihan terlalu awal
Dampak penyapihan ASI usia kurang dari 6 bulan
a. Menyebabkan hubungan anak dan ibu berkurang keeratannya karena proses
bounding etatman terganggu.
b. Insiden penyakit infeksi terutama diare meningkat.
c. Pengaruh gizi yang mengakibatkan malnutrisi pada anak.
d. Mengalami reaksi alergi yang menyebabkan diare, muntah, ruam dan gatal-
gatal karena reaksi dari sistem imun.
( Hegar, Badriul, 2006 )
-
7/31/2019 Lia Li Lbm4 Tumbang
17/29
e. Akibat dari penyapihan terlalu lambat
3. Malnutrisi
a. Definisi
semua kelainan gizi,dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan
atau kekurangan makanan atau defek asimilasi atau
pendayagunaan makanan
(kamus kedokteran Dorlan)
Gangguan gizi yang dapat diakibatkan oleh:
o Masukan nutrisi yang tidak cukup jumlah atau macamnya
yang disebabkan oleh asupan makanan yang kurang,
gangguan pencernaan atau absorbsi.
o Di Indonesia sendiri istilah malnutrisi lebih sering berarti
kurang gizi
arti : gizi salah, yang mencakup keadaan gizi kurang maupun gizi lebih.
Secara umum gizi kurang disebabkan oleh kekurangan energi atau
protein. Namun dalam kenyataan keadaan dilapangan menunjukkan bahw
jarang dijumpai kasus yang menerita defisiensi energi murni ataupun
defisisensi protein murni.
Istilah yang lazim dipakai :malnutrisi energi protein (MEP) atau kekurangan
kalori protein (KKP)
b. macam
-
7/31/2019 Lia Li Lbm4 Tumbang
18/29
Di Indonesia, klasifikasi dan istilah yang digunakan sesuai dengan hasil
Lokakarya Antropometri Gizi, 29-31 Mei 1975.
1. KEP ringan bila berat badan menurut umur (BB/U) = 80-70% baku median WHO-
NCHS dan/atau berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) = 90-80% baku
median WHONCHS
2. KEP sedang bila berat badan menurut umur (BB/U) = 70-60% baku median WHO-
NCHS dan/atau berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) = 80-70% baku
median WHONCHS
3. KEP berat bila berat badan menurut umur (BB[U) = < 60% baku median WHO-NCHSdan/atau berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) < 70% baku median WHO-
NCHS
1. MEP ringan
2. MEP berat :
- marasmus
-
7/31/2019 Lia Li Lbm4 Tumbang
19/29
- kwashirkor
- marasmus-kwashiorkor
sistem welcome trust working party membedakan jenis MEP berdasarkanberat badan dan edema, sbb:
1. jenis kwashiorkor bila BB > 60 % BB baku disertai edema
2. jenis marasmus kwashiorkor bila BB > 60 % BB baku, disertai edema
3. jenis marasmus bila BB < 60 % BB baku, tanpa edema
Manifestasi klinisKEP berat secara klinis terdapat 3 tipe yaitu kwashiorkor, marasmus, dan marasmik-kwashiorkor. KEP ringan atau sedang disertai edema yang bukan karena penyakitlain disebut KEP berat tipe kwashiorkor.a. KEP berat tipe kwashiorkor Edema, umumnya seluruh tubuh dan terutama pada kaki (dorsum'pedis) Wajah membulat dan sembab Pandangan mata sayu Rambut tipis, kemerahan seperti warm rambut jagung, mudah dicabut tanpa
rasa sakit, rontok Perubahan status mental: cengeng, rewel, kadang apatis Pembesaran hati Otot mengecil (hipotrofi), lebih nyata bila diperiksa pada posisi berdiri atau duduk
Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah wamamenjadi coklat kehitaman dan terkupas (crazy pavement dermatosis) Sering disertai: infeksi, anemia, diare.
b. KEP berat tipe marasmus Tampak sangat kurus, hingga tulang terbungkus kulit Wajah seperti orang tua Cengeng, rewel Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada Perut cekung Sering disertai: penyakit kronik, diare kronik.
c. KEP berat tipe marasmik-kwashiorkor
Gambaran klinik merupakan campuran dari beberapa gejala klinik kwashiorkordan marasmus, dengan BB/U < 60% baku median WHO-NCHS disertai edemayang mencolok.
Pada setiap penderita KEP berat, selalu periksa adanya gejala defisiensi nutrienmikro yang sering menyertai seperti xerophthalmia (defisiensi vitamin A),anemia (defisiensi Cu, vitamin B 2, asam folat), stomatitis (vitamin B, C), d1l.
Penatalaksanaan,
Pasien KEP berat dirawat inap dengan pengobatan rutin sebagai berikut:
1. Atasi/cegah hipoglikemiaPeriksa kadar gula darah bila ada hipotermia (suhu aksla < 35C, suhu rektal35-5 Pemberian makanan yang lebih sering penting untuk mencegah kedua
-
7/31/2019 Lia Li Lbm4 Tumbang
20/29
kondisi to -Bila kadar gula darah di bawah 50 mg/dl, berikan:
a. 50 ml bolus glukosa 10% atau larutan sukrosa 10% (1 sdt gula dalam 5 sdmsecara oral atau sonde/pipa nasogastrik
b. Selanjutnya berikan larutan tersebut setiap 30 menit selama 2 jam (setiap kalibe 1/4 bagian dari jatah untuk 2 jam)
c. Berikan antibiotikd. Secepatnya berikan makan setiap 2 jam, siang dan malam
2. Atasi/cegah hipotermiaBila suhu rektal < 35,5C: Segera beri makanan cair/formula khusus (mulai dengan rehidrasi bila perlu)
Hangatkan anak dengan pakaian atau selimut sampai menutup kepala, letakkandekat lampu atau pemanas (jangan gunakan botol air pangs) atau peluk anak didada ibu, selimuti
Berikan antibiotik Suhu diperiksa sampai mencapai >36,5C
3. Atasi/cegah dehidrasi
Jangan menggunakan jalur intravena untuk rehidrasi kecuali keadaan syok/renjatan.
Lakukan pemberian cairan infus dengan hati-hati, tetesan pelan-pelan untukmenghindari beban sirkulasi dan jantung. Gunakan larutan garam, khusus yaituResomal (Rehydration Solution for Malnutrition atau penggantinya). Anggapsemua anak KEP berat dengan diare enter mengalami dehidrasi sehingga harusdiberi: CairanResomaVpenggantisebanyak51nL/kgBB setiap 3Omenit selama 2 jam secara
oral atau lewat pipa nasogastrik Selanjutnya beri 5-10 ml/kgBB/jam selama. 4-10 jam berikutnya: jumlah yang
tepat yang harus diberikan tegantung berapa banyak anakmenginginkannya dan banyaknya kehilangan cairan melalui tinja &n muntah
Ganti ResomaUpengganti pada jam ke-6 dan ke-10 dengan formula khusussejumlah yang sama, bila keadaan rehidrasi menetap/stabil
Selanjutnya mulai beri formula khusus.4. Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit
Pada semua KEP berat terjadi kelebihan natrium tubuh, walaupun kadar Naplasmarendah. Defisiensi kalium (K) dan magnesium (Mg) Bering terjadi dan paling sedikitperlu 2 minggu untuk pemulihan. Ketidakseimbangan ini ikut andil pada terjadinyaedema (jangan obati dengan pemberian diuretik). Berikan:
Tambahan K2-4mEq/kgBB/hari(=150-300mgKCl/kgBB/hafi) Tambahan Mg 0,3-0,6 mEq/kgBB/hari (= 7,5-15 mg KCl/kgBB/hari) Siapkan makanan tanpa diberi garam
Tambahan K dan Mg dapat disiapkan dalam bentuk cairan dan ditambahkan langsungpada makanan. Penambahan 20 ml larutan pada 1 liter formula.
5. Obati/cegah infeksi
Antibiotik spektrum luas dengan pilihan:
a.Bila tanpa komplikasi, kotrimoksasol 5 ml, suspensi pediatri secara oral, 2 x sehariselama 5 hari (2,5 ml bila BB < 4 kg), atau
b.Bila anak sakit berat (apatis, letargi) atau ada komplikasi (hipoglikemia, hipotermia,
infeksi kulit, saluran nafas atau saluran kencing), beri ampisilin 50 mg/kgBB/INMVsetiap 6 jam selama 2 hari, kemudian secara oral amoksisilin 15 mg/kgBB setiap 8 jamselama 5 hari. Bila amoksisilin tidak ada, teruskan ampisilin 50 mgftBB setiap 6 jamsecara oral.
-
7/31/2019 Lia Li Lbm4 Tumbang
21/29
Dan:Gentamisin 7,5 mg/kgBB IM,lV sekali sehari selama 7 hari.
Bila dalam 48 jam tidak ada kemajuan klinis, tambahkan kloramfenikol 25 mg/kgBB, IM,IV setiap 6j am selama 5 hari.
Bila terdeteksi kuman yang spesifik, beri pengobatan spesifik.Beberapa ahli menambahkan metronidazol (7,5 mg/kgBB setiap 8 jam selama 7 hari).Bila anoreksia menetap selama 5 hari pengobatan antibiotik, lengkapi pemberianhingga 10 hari.
Vaksinasi campak bila umur anak > 6 bulan dan belum pemah diimunisasi (tunda bilasyok). Ulangi pemberian vaksin setelah keadaan gizi anak menjadi baik.6.Koreksi defisiensi nutrien mikro
Berikan setiap hari: Tamhahan multivitamin Asam folat 1 mg/hari (5 mg hari pertama) Seng (Zn) 2 mg/kgBB/hari Tembaga (Cu) 0,2 mg/kgBB/hari
Bila BB mulai naik: Fe 3 mg/kgBB/hari atau sulfas ferosus 10 mg/kgBB/hari Vitamin A oral pada hari 1, 2, dan 14:Umur > 1:200.000 SIUmur 6-12: 100.000 SIUmur 0-5: 50.000 SI
Bila ada ulserasi pada mata, beri tambahan perawatan mata untuk mencegahlensa:
Beri kloramfenikol atau tetrasiklin tetes mata, setiap 2-3 jam selama 7-10 hari Teteskan atropin tetes mata, 3 kali I-ktes sehari, selama 3-5 hari Tutup mata dengan kasa yang dibasahi larutan garam faali.
7. Mulai pemberian makanPada awal fase stabilisasi, perlu pendekatan yang sangat berhati-hati karena keadaanfaali anak sangat lemah dan kapasitas homeostatik berkurang. Pemberian nutri-dimulai segera setelah anak dirawat dan harus dirancang sedemikian rupasehingga. cukup energi dan protein untuk memenuhi metabolisms basal.
Prinsip pemberian nutrisi pada fase inisial/stabilisasi, adalah: Porsi kecil, wring, rendah serat dan rendah laktosa Oral atau nasogastrik (jangan mulai dengan nutrisi parenteral) Energi: 100 kkal/kgBB/hari Protein: 1-1,5 g/kgBB/hari Cairan: 130 ml/kgBB/hari (100 ml/kgBB bila ada edema berat)
Bila anak mendapat ASI, teruskan, tetapi beri formula khusus lebih dulu.
Berikan formula dengan cangkir/gelas. Bila anak terlalu lemah, berikan dengan pipet.Jadwal dan cara pemberian yang dianjurkan adalah volume makanan ditambahbertahap disertai pengurangan frekuensi pemberian makanan, seperti contoh:Hari ke Frekuens Vol/k /kali Vol/k1-2 Setiap 2 11/2 sendok 130 ml3-5 Setiap 3 2 sendok makan 130 ml6-7 Setiap 4 3 sendok makan 130 ml
-
7/31/2019 Lia Li Lbm4 Tumbang
22/29
Pada anak dengan selea makan baik dan tidak edema, jadwal dapatdiselesaikaa.dalam 2-3 hari saja (1 hari untuk setiap tahap). Bila asupan makanankurang dari 80 kkal/kg/BB hari, berikan sisa formula melalui pipa nasogastrik.
Jangan beri makanan lebih dari 100 kkal/kgBB/hari pada fase stabilisasi ini.8. Fasilitas tumbuh kejarPada masa pemulihan, dibutuhkan berbagai pendekatan secara gencar agar tercapai
asupan makanan yang tinggi dan pertambahan berat badan > 10 g/kgBB/hari.Awal faserehabilitasi ditandai dengan timbulnya selera makan, biasanya 1-2 minggu setelahdirawat.Transisi secara perlahan dianjurkan untuk menghindari risiko gagal jantungyang dapat terjadi bila anak mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyak secaramendadak.
Pada periods transisi dianjurkan untuk merubah secara perlahan-lahan dariformula khusus awal ke formula khusus lanjutan:
Ganti formula khusus awal (energi 75 kkal dan protein 0,9-1 g per 100 ml)
denganformula khusus lanjutan (energi 100 kkal dan protein 2,9 g per 100 ml)
dalam jangka waktu 48 jam.
Modifikasi bubur/makanan keluarga dapat digunakan asalkan dengan kandungan
energi dan protein yang sama. Kemudian naikkan dengan 10 ml setiap kali, sampai ada sedikit formulatersisa,biasanya pada saat tercapainya jumlah 30 ml/kgBB/kali (= 200ml/kgBB/hari).
Bila terjadi peningkatan frekuensi nafas > 5x/menit dan denyut nadi >
25x/menit dalam pemantauan setiap 4 jam berturutan, kurangi volume pemberian
formula. Setelah normal kembali, ulangi menaikkan volume seperti di atas.
Setelah periode transisi dilampaui, anak diberi:
Makanan/formula dengan jumlah tidak terbatas dan sering Energi: 150-220 kal/kgBB/hari Protein: 4-6 g/kgBB/hari
Bila anak masih mendapat ASI, teruskan, tetapi beri formula lebih dulu karenaenergi dan protein ASI tidak akan mencukupi untuk tumbuh kejar.
Kemajuan dinilai berdasarkan kecepatan pertambahan berat badan:
Timbang anak setiap pagi sebelum diberi makan Setiap minggu, kenaikan BB dihitung (g/kgBB/hari)
Bila kenaikan BB: Kurang (< 5 g/kgBB/hari), perlu reevaluasi menyeluruh
Sedang (5-10 g/kgBB/hari), cek apakah asupan makanan mencapai target atau
apakah infeksi telah dapat diatasi.
9. Sediakan stimulasi sensorik dan dukungan emosi/mental
Pada KEP berat terjadi keterlambatan perkembangan mental dan perilaku,
karenanya berikan:
Kasih sayang Lingkungan yang ceria Terapi bermain terstruktur selama 15-30 menit/hari
Aktivitas fisik segera setelah sembuh Keterlibatan ibu (memberi makan, memandikan, bermain, dsb)
10. Siapkan follow up setelah sembuh
Bila berat anak sudah mencapai 80% BB/U, dapat dikatakan anak sembuh. Pola
-
7/31/2019 Lia Li Lbm4 Tumbang
23/29
pemberian makan yang baik dan stimulasi harus tetap, dilanjutkan di rumah
setelah penderita dipulangkan.
Tunjukkan kepada orangtua:
Pemberian makan yang sering clan kandungan energi dan nutrien yang padat Terapi bermain terstruktur
Sarankan: Membawa anaknya kembali untuk kontrol secara. teratur
Pemberian suntikan/imunisasi ulang (booster) Pemberian vitamin A setiap 6 bulan.
Selain itu atasi penyakit penyerta, yaitu:
Defisiensi vitamin A, seperti koreksi defisiensi nutrien mikro
Dermatosis
Umumnya defisiensi Zn terdapat pada keadaan ini dan dermatosis
membaik dengan pemberian suplementasi Zn Selain itu:
KompresbagianktilityangterkenadenganKmnO(K-permanganat)l%selamalO
menit Beri salep/krim (Zn dengan minyak kastor)
Jaga daerah perineum agar. tetap keiing.3.Parasit cacing, beri mebendazol 100 mg oral, 2 kali sehari selama 3 hari.
4.Diare melanjut Diare biasa menyertai dan berkurang dengan sendirinya pada pemberian makanansecara berhati-hati. Bila ada intolerasi laktosa (jarang), obati hanya bila diareberlanjut dan tidak ada perbaikan keadaan umum. Berikan formula bebas/rendahlaktosa.Kerusakan mukosa usus dan Giardiasis merupakan penyebab lainmelanjutnya diare. Bila mungkin lakukan pemeriksaan tinja mikroskopik. Berimetronidazol 7,5 mg/kgBB setiap selama 7 hari.
5.Tuberkulosis, obati sesuai pedoman TB.
Bila pasien pulang sebelum rehabilitasi tuntas (13131U > 80% atauBB/TB > 90%.), di , hares wring diberi makanan tinggi energi (150kkal/kgBB/hari) dan tinggi protein kgJ313/hari):
Beri anak makanan yang sesuai (energi dan protein), paling sedikit 5kali sehari
Beri makanan selingan di antara makanan utama
Upayakan makanan selalu dihabiskan
Beri suplementasi vitamin dan mineral/elektrolit
Teruskan ASI
Kegagalan pengobatan tercermin pada:
Tingginya angka kematian
Bila mortalitas > 5%, perhatikan apakah kematian terjadi pada:
o Dalam. 24 jam: kemungkinan hipoglikemia, hipotermia, sepsisterlambat atau tidak diatasi, atau proses rehidrasi kurang tepat
-
7/31/2019 Lia Li Lbm4 Tumbang
24/29
o Dalam 72 jam:.cek apakah volume formula terlalu banyak ataupemilihan formula tidak tepat
o Malam hari: kemungkinan hipotermia karena selimut kurangmemadai, tidak diberi makan
Kenaikan berat badan tidak adekuat pada fase rehabilitasi
Penilaian kenaikan BB: Baik : > 10 g/kgBB/hari Sedang :5-IOg/kgBB/hati Kurang : < 5 g/kgBB/hari
Kemungkinan. kenaikan BB, antara lain: Pemberian makanan tidak adekuat Defisiensi nutrien tertentu: vitamin, mineral Infeksi yang tidak terdeteksi, sehingga tidak diobati IRVAIDS Masalah psikologik
Tindakan pada kegawatan
1. SyokSulit membedakan dehidrasi atau sepsis. Syok karena dehidrasi akan membaikdengan cepat pada pemberian cairan intravena. Pedoman pemberian cairan: Berikan 15 ml/kgBB dalam 1 jam pertama cairan dekstrosa 5%: NaC10,9% =1:1
atau larutan ringer dengan dekstrosa 5%. Evaluasi setelah 1 jam Ulangi pemberian cairan seperti di atas, kemudian lanjutkan dengan cairan per
oral atau nasogastrik (ResomaUpenggantinya) sebanyak 10 ml/kgBB/jam sampai10 jam
Selanjutnya beri formula khususBila tidak ada perbaikan klinis setelah pemberian cairan pertama,anggap anak
,enderita sepsis,sehingga beri cairan rumat 4 ml/kg BB/jm.Berikan darh segar 10 ml/kgBB perlahan-lahan (selama 3 jam) selanjutnya mulai berikan formula khusus
2.anemia beratTransfuse darah diperlukan bila:
Hb < 4 g/dl Atau bila ad distress dan Hb 4-6vg/dl
Beri transfuse darh segar 10 ml/kg BB dalam 3 jamBila ada tanda gagal jantung,gunakan packed red cell untuk transfusi dengan jumlahyang sama,beri furosemid 1 mg/kg BB,IV pada saat transfuse dimulaiBila pada anak dengan distress pernafasan setelah transfuse Hb tetap
-
7/31/2019 Lia Li Lbm4 Tumbang
25/29
MARASMUS
PENYEBAB MARASMUSMarasmus ialah suatu bentuk kurang kalori-protein yangberat. Keadaan inimerupakan hasil akhir dari interaksi antarakekurangan makanan dan penyakit infeksi. Selain faktor lingkungan, ada beberapafaktor lain pada diri anak sendiri yangdibawa sejak lahir, diduga berpengaruh terhadap terjadinya marasmust.Secara garis besar sebab-sebab marasmus ialah sebagai berikut:1) Masukan makanan yang kurangMarasmus terjadi akibat masukan kalori yang sedikit,pemberian makanan yang tidaksesuai dengan yang dianjurkanakibat dari ketidaktahuan orang tua si anak; misalnya pemakaian secara luas susukaleng yang terlalu encer.2) InfeksiInfeksi yang berat dan lama menyebabkan marasmus,terutama infeksi enteralmisalnya infantil gastroenteritis, bronkhopneumonia, pielonephritis dan sifilis
kongenital.3) Kelainan struktur bawaanMisalnya: penyakit jantung bawaan, penyakit Hirschprung,deformitas palatum,palatoschizis, micrognathia, stenosis pilorus, hiatus hernia, hidrosefalus, cysticfibrosis pancreas.4) Prematuritas dan penyakit pada masa neonatusPada keadaan-keadaan tersebut pemberian ASI kurang akibat reflek mengisap yangkurang kuat.5) Pemberian ASIPemberian ASI yang terlalu lama tanpa pemberian makanan tambahan yang cukup.6) Gangguan metabolikMisalnya: renal asidosis, idiopathic hypercalcemia, galactosemia, lactose intolerance.
7) Tumor hypothalamusJarang dijumpai dan baru ditegakkan bila penyebab marasmus yang lain telahdisingkirkan.8) PenyapihanPenyapihan yang terlalu dini disertai dengan pemberian makanan yang kurang akanmenimbulkan marasmus.9) UrbanisasiUrbanisasi mempengaruhi dan merupakan predisposisi untuk timbulnya marasmus;meningkatnya arus urbanisasi diikuti pula perubahan kebiasaan penyapihan dini dankemudian diikuti dengan pemberian susu manis dan susu yang terlalu encer akibatdari tidak mampu membeli susu; dan bila disertai dengan infeksi berulang, terutamagastro enteritis akan menyebabkan anak jatuh dalam marasmus.
PATOFISIOLOGISebenarnya malnutrisi merupakan suatu sindrom yang terjadi akibat banyak faktor.Faktor-faktor ini dapat digolongkan atas tiga faktor penting yaitu : tubuhsendiri (host), agent(kuman penyebab), environment(lingkungan). Memang factordiet (makanan) memegang peranan penting tetapi faktor lain ikut menentukan.Gopalan menyebutkan marasmus adalah compensated malnutrition.Dalam keadaankekurangan makanan, tubuh selalu berusaha untuk mempertahankan hidup denganmemenuhi kebutuhan pokok atau energi. Kemampuan tubuh untuk mempergunakan
-
7/31/2019 Lia Li Lbm4 Tumbang
26/29
karbohidrat, protein dan lemak merupakan hal yang sangat penting untukmempertahankan kehidupan; karbohidrat (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh
jaringan tubuh sebagai bahan bakar, sayangnya kemampuan tubuh untukmenyimpan karbohidrat sangat sedikit, sehingga setelah 25 jam sudah dapat terjadikekurangan. Akibatnya katabolisme protein terjadi setelah beberapa jam denganmenghasilkan asam amino yang segera diubah jadi karbohidrat di hepar dan di ginjal.
Selama puasa jaringan lemak dipecah jadi asam lemak, gliserol dan ketonbodies. Otot dapat mempergunakan asam lemak dan keton bodies sebagai sumberenergi kalau kekurangan makanan ini berjalan menahun. Tubuh akanmempertahankan diri jangan sampai memecah protein lagi setelah kira-kirakehilangan separuh dari tubuh.
GAMBARAN KLINIS(Marasmus sering dijumpai pada usia 0 - 2 tahun. Keadaanyang terlihat mencolokadalah hilangnya lemak subkutan,terutama pada wajah. Akibatnya ialah wajah sianak lonjong,berkeriput dan tampak lebih tua (old man face). Otot-otot lemah danatropi, bersamaan dengan hilangnya lemak subkutan maka anggota gerak terlihat
seperti kulit dengan tulang. Tulang rusuk tampak lebih jelas. Dinding perut hipotonusdan kulitnyalonggar. Berat badan turun menjadi kurang dari 60% berat badan menurut usianya.Suhu tubuh bisa rendah karena lapisan penahan panas hilang.
DIAGNOSISDiagnosis marasmus dibuat berdasarkan gambaran klinis,tetapi untuk mengetahuipenyebab harus dilakukan anamnesismakanan dan kebiasaan makan serta riwayat penyakit yang lalu.
PENCEGAHANtindakan pencegahan terhadap marasmus dapat dilaksanakan dengan baik bila
penyebab diketahui.Usaha-usaha tersebut memerlukan sarana dan prasaranakesehatan yang baik untuk pelayanan kesehatan dan penyuluhan gizi.1. Pemberian air susu ibu (ASI) sampai umur 2 tahun merupakan sumber energi yangpaling baik untuk bayi.2. Ditambah dengan pemberian makanan tambahan yang bergizi pada umur 6 tahunke atas.3.Pencegahan penyakit infeksi, dengan meningkatkan kebersihan lingkungan dankebersihan perorangan.4. Pemberian imunisasi.5. Mengikuti program keluarga berencana untuk mencegah kehamilan terlalu kerap.6. Penyuluhan/pendidikan gizi tentang pemberian makanan yang adekuat merupakanusaha pencegahan jangka panjang.7. Pemantauan (surveillance) yang teratur pada anak balita didaerah yang endemiskurang gizi, dengan cara penimbangan berat badan tiap bulan.
PENGOBATANTujuan pengobatan pada penderita marasmus adalah pemberian diet tinggi kalori dantinggi protein serta mencegah kekambuhan. Penderita marasmus tanpa komplikasidapat berobat jalan asal diberi penyuluhan mengenai pemberian makanan yang baik;
-
7/31/2019 Lia Li Lbm4 Tumbang
27/29
sedangkan penderita yang mengalami komplikasi serta dehidrasi, syok, asidosis danlain-lain perlu mendapat perawatan di rumah sakit.Penatalaksanaan penderita yang dirawat di RS dibagi dalam beberapa tahap
Tahap awal yaitu 24-48 jam per-tamamerupakan masa kritis, yaitu tindakan untuk menyelamatkan jiwa, antara lain
mengkoreksi keadaan dehidrasi atau asidosis dengan pemberian cairan intravena.Cairan yang diberikan ialah larutan Darrow-Glucosa atau Ringer Lactat Dextrose 5%.Cairan diberikan sebanyak 200 ml/kgBB/hari.Mula-mula diberikan 60 ml/kg BB pada 4-8 jam pertama.Kemudian 140 ml sisanyadiberikan dalam 16-20 jam berikutnya.
Tahap kedua yaitu penyesuaian.Sebagian besar penderita tidak memerlukan koreksi cairan dan elektrolit, sehinggadapatlangsung dimulai dengan penyesuaian terhadap pemberian makanan. Pada hari-haripertama jumlah kalori yangdiberikan sebanyak 30-60 kalori/kg BB/hari atau rata-rata 50 kalori/kg BB/hari,
dengan protein 1-1,5 g/kg BB/hari. Jumlahini dinaikkan secara berangsur-angsur tiap 1-2 hari sehingga mencapai 150-175kalori/kg BB/hari dengan protein 3-5 g/kg BB/hari. Waktu yang diperlukan untukmencapai diet tinggi kalori tinggi protein ini lebih kurang 7-10 hari.Cairan diberikansebanyak 150 ml/kg BB/hari. Pemberianvitamin dan mineral yaitu vitamin A diberikan sebanyak 200.000. i.u peroral atau100.000 i.u im pada hari pertama kemudian pada hari ke dua diberikan 200.000 i.u.oral. Vitamin A diberikan tanpa melihat ada/tidaknya gejala defisiensi Vitamin A.Mineral yang perlu ditambahkan ialah K, sebanyak 1-2 Meq/kg BB/hari/IV atau dalambentuk preparat oral 75-100mg/kg BB/hari dan Mg, berupa MgS04 50% 0,25ml/kgBB/hari atau megnesium oral 30 mg/kg BB/hari. Dapat diberikan 1 ml vit Bc dan1 ml vit. C im, selanjutnya diberikan preparat oral atau dengan diet.
Jenis makanan yang memenuhi syarat untuk penderita malnutrisi berat ialah susu.Dalam pemilihan jenis makanan perlu diperhatikan berat badan penderita. Dianjurkanuntuk memakai pedoman BB kurang dari 7 kg diberikan makanan untuk bayi denganmakanan utama ialah susu formula atau susu yang dimodifikasi, secara bertahapditambahkan makanan lumat dan makanan lunak. Penderita dengan BB di atas 7 kgdiberikan makanan untuk anak di atas 1 tahun, dalam bentuk makanan cairkemudian makanan lunak dan makanan padat.Antibiotik perlu diberikan, karena penderita marasmus sering disertai infeksi. Pilihanobat yang dipakai ialah procain penicillin atau gabungan penicilin dan streptomycin.
Hal-hal yang lain perlu diperhatikan :a) Kemungkinan hipoglikemi dilakukan pemeriksaan dengan dextrostix. Bila kadargula darah kurang dari 40% diberikan terapi 1-2 ml glukose 40%/kg BB/IVb) HipotermiDiatasi dengan penggunaan selimut atau tidur dengan ibunya. Dapat diberikan botolpanas atau pemberian makanansering tiap 2 jam.Pemantauan penderita dapat dilakukan dengan cara penimbanganberat badan, pengukuran tinggi badan serta teballemak subkutan. Pada minggu-minggu pertama sering belum dijumpai pertambahanberat badan. Setelah tercapai
-
7/31/2019 Lia Li Lbm4 Tumbang
28/29
penyesuaian barulah dijumpai pertambahan berat badan.Penderita boleh dipulangkanbila terjadi kenaikan sampaikira-kira 90% BB normal menurut umurnya, bila nafsu makannya telah kembali danpenyakit infeksi telah teratasi.Penderita yang telah kembali nafsu makannya dibiasakan untuk mendapat makananbiasa seperti yang dimakan
sehari-hari. Kebutuhan kalori menjadi normal kembali karenatubuh telahmenyesuaikan diri lagi. Sementara itu kepada orangtua diberikan penyuluhan tentang pemberian makanan,terutama mengenai pemilihanbahan makanan, pengolahannya,yang sesuai dengan daya belinya.Mengingat sulitnya merawat penderita denganmalnutrisi,maka usaha pencegahan perlu lebih ditingkatkan.
PROGNOSISMalnutrisi yang hebat mempunyai angka kematian yang tinggi, kematian seringdisebabkan oleh karena infeksi; sering tidak dapat dibedakan antara kematian karenainfeksi atau ka-rena malnutrisi sendiri.Prognosis tergantung dari stadium saatpengobatan mulai dilaksanakan. Dalam beberapa hal walaupun kelihatannya
Kejadian dan etiologi
Kelainan ini banyak ditemukan di Negara miskin dan dunia ke tiga, karena peran
berbagai factor negatifseperti yang diuraikan diatas, yang sifatnya multifaktorial dan
kompleks. Selain pengaruh berbagai factor tersebut, masukan kalori yang kurang
dapat pula terjadi sebagai akibat kesalahan pemberian makan karena tiadanya
keagraban dalam hubungan orang tua dan anak, penyakit metabolic, kelainan
congenital, infeksi kronik atau kelainan organ tubuh lainnya.
Patofisiologi
Untuk kelangsungan hidup jaringan diperlukan sejumlah energi yang dalam keadaan
normal dapat dipenuhi dari makanan yang diberikan. Kebutuhan ini tidak terpenuhipada masukan yang kurang karena itu untuk pemenuhannya digunakan cadangan
protein sebagai sumber energi. Penghancuran jaringan pada defisiensi kalori tidak
saja membantu memenuhi kebutuhan energi, tetapi juga memungkinkan sintesis
glukosa dan metabolic esensial lainnya, seperti berbagai asam amino. Karena itu
-
7/31/2019 Lia Li Lbm4 Tumbang
29/29
marasmus, kadang2 masih ditemukan kadar asam amino yang normal, sehingga hati
dapat membentuk cukup albumin.
Gejala klinis
Gambaran klinis akan memperlihatkan penampilan seorang anak yang kurus. Semula
anak rewel, cengeng walaupun telah diberi minum dan sering bangun malam. Pada
tahap berikutnya anak bersifat penakut, apatik dan nafsu makan hilang. Sebagai
akibat kegagalan tumbuh kembang akan terlihat berat badan menurun, jaringan
subkutan menghilang sehingga turgor menjadi jelek dan kulit berkeriput. Pada
keadaan yang lebih berat jaringan lemak pipi menghilang, sehinggawajah anak
menyerupai wajah orang usia lanjut. Vena supervisialis kepala lebih nyata, fontanelcekung, tulang pipi dan dagu terlihat menonjol, mata nampak lebih besar dan
cekung. Perut dapat membuncit atau mencekung dengan gambaran usus yang nyata.
Atrofi otot akan menimbulkan hipotonia. Kadang2 terdapat edema ringan pada
tungkai, tetapi tidak pada muka. Suhu tubuh umumnya subnormal, nadi lambat dan
metabolisme basal menurun, sehingga ujung tangan dan kaki terasa dingin dan
sianosis.
Penyakit penyerta
Yang sering dijumpai adalah enteritis, infestasi cacing, tuberculosis, dan defisiensi
vitamin A.