lensa uthut
-
Upload
u-thuts-chubychubby -
Category
Documents
-
view
248 -
download
0
Transcript of lensa uthut
-
8/3/2019 lensa uthut
1/26
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
PERCOBAAN LENSA
(O.2)
Nama : Dewa Ayu Wisma Yanti
NIM : 1008105020
Tanggal : Mei 2011
Kelompok : 2 (dua)
Dosen :I Ketut Sukarasa,S.Si.,M.Si
Asisten Dosen :1.
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2011
-
8/3/2019 lensa uthut
2/26
PERCOBAAN LENSA
(O.2)
I. TUJUAN1. Mempelajari rumus-rumus lensa.2. Mempelajari cacat-cacat lensa.3. Menentukan panjang fokus dari lensa positif, lensa negatif, dan lensa gabungan.4. Mengetahui macam-macam lensa beserta sifat dari masing-masing lensa.
II. DASAR TEORI
Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan atau lebih dengan paling
tidak salah satu permukaannya merupakan bidang lengkung. Lensa tipis adalah lensa yang
ketebalannya dapat diabaikan. Lensa mempunyai kesamaan dengan cermin, yaitu bersifat bening
dan mengubah arah cahaya yang mengenai permukaannya. Perbedaannya adalah cermin
mengubah arah cahaya yang mengenai permukaannya melalui proses pemantulan, sedangkan
lensa mengubah arah cahaya melalui proses pembiasan.
Secara umum lensa dibagi menjadi 2 jenis yaitu lensa cembung dan lensa cekung.
Pada lensa cekung cahaya yang sejajar dan dekat dengan sumbu optik (paraksial) dibiaskan
menyebar seakan-akan berasal dari suatu titik fokus maya di belakang lensa, oleh sebab itu
lensa cekung dikatakan bersifat divergen. Sedangkan pada lensa cembung cahaya paraksial
dibiaskan menuju ke titik fokus nyata di depan lensa, sehingga lensa cembung dikatakan
bersifat konvergen.
Gambar 1.
(a) Lensa positif terdiri dari: 1) lensa bikonveks (cembung ganda); 2) plankonfeks (cembung-
-
8/3/2019 lensa uthut
3/26
datar); dan 3) cembung-cekung (konfeks-konkaf).
(b) Lensa negatif terdiri dari: 4) bikonkaf (cekung ganda); 5) plan-konkaf (cembung-datar);
dan 6) cekung-cembung (konkaf-konveks).
Untuk penyederhanaan, lensa cembung di tulis (+) dan lensa cekung ().
Gambar 2. Gambar sederhana lensa (a) lensa positif (b) lensa negatif.
.
A. Perumusan Pembentukan BayanganMenentukan letak bayangan pada lensa dengan dua cara, yaitu cara grafis dan
menggunakan rumus. Rumus (persamaan) untuk menentukan letak bayangan pada lensa
ini mirip dengan persamaan cermin, yaitu
ssf 111 .(1)
s = jarak benda ke titik pusat optik lensa
s= jarak bayangan ke titik pusat optiklensa
f = jarak titik api pusat optik lensa
Persamaan ini berlaku untuk lensa cembung dan lensa cekung sehingga dalam
penggunaannya perlu memperhatikan perjanjian tanda, baik untuk jarak benda, jarak
bayangan maupun jarak fokus.
B. Perjanjian tanda untuk lensaa. s bertanda + jika benda terletak di depan lensa ( benda nyata )b. s bertandajika benda terletak di depan lensa ( benda maya )c. s bertanda + jika bayangan terletak di depan lensa ( bayangan nyata )
-
8/3/2019 lensa uthut
4/26
d. s bertanda jika bayangan terletak di belakang lensa ( bayangan maya )e. f bertanda + untuk lensa cembungf. f bertanda - untuk lensa cekungg. R bertanda - untuk permukaan lensa yang cekungh. R bertanda + untuk permukaan lensa yang cembung
C. Kekuatan lensaKuat lensa merupakan kebalikan dari jarak fokus f. Secara matematis kekuatan
lensa dapat ditulis sebagai berikut.
P =f
1.(2)
Ket :
P = kuat lensa ( dioptri )
F = jarak fokus ( meter )
D. Rumus-rumus untuk lensa tipisBerdasarkan hukum kesamaan segitiga, dengan B adalah besar bayangan dan G
besar objek:
G
B= s
s'
dan B
G= s'-f
f..(3)
Maka diperoleh persamaan lensa:
f
1=
s
1+
'
1
satau
s's
s.s'
..(4)
Dalam kasus jarak(d) yang sama antara objek dan bayangan (posisi 1) diperoleh
bayangan diperbesar, kita dapat mengubah posisi dari lensa sehingga jarak objek dan bayangan
berubah (posisi II) hingga diperoleh bayangan yang jelas namun diperkecil.
III. ALAT DAN BAHAN1. Lampu dan gambar kisi sebagai benda.2. Lensa positif 1 dan standar.3. Lensa positif 2 dan standar.
-
8/3/2019 lensa uthut
5/26
4. Lensa negatif dan standar.5. Layar.6. Penggaris sebagai rel.7. Celah kecil sebagai standar.8. Celah besar sebagai standar.9. Celah pinggir sebagai standar.
IV. LANGKAH PERCOBAANA. Menentukan Jarak Fokus Lensa Positif dengan Metode Lensa Tipis
1. Disusun alat seperti Gambar 1!2. Diatur jarak sumber cahaya terhadap layar (s + s) dan diukur s jika bayangan
diperbesar dan diperkecil.
3. Diulangi 5 kali untuk mendapatkan variasi data.4. Dilakukan percobaan 2 untuk jarak (s + s) sebesar: 100, 95, 90, 85, 80 dan 75 cm.
B. Menentukan Fokus Lensa Negatif1. Dibentuk bayangan real dengan menggunakan lensa positif (lihat Gambar 4.a).2. Dicatat posisi objek lensa dan layar!3. Diganti layer dengan cermin pada posisi 1 (lihat Gambar 4.b).4. Diletakkan lensa negative antara lensa positif dan cermin (lihat Gambar 4.c).5. Digerakkan maju dan mundur lensa negative untuk mendapatkan bayangan real di
dekat benda!
6. Diukur jarak dari lensa negative ke cermin! Jarak ini merupakan fokus lensa negatif!7. Diulangi percobaan di atas sebanyak 5 kali untuk mendapatkan variasi data!
+ + + -
(a) (b) (c)
Metode Lensa Negatif
-
8/3/2019 lensa uthut
6/26
C. Menentukan Fokus Lensa Gabungan1. Digabungkan lensa positif dan negatif.2. Diatur posisi benda, lensa gabungan dan layer sehingga diperoleh bayangan di layer.3.
Diukur jarak dari lensa ke layer dan lensa ke benda (pergunakanlah perjanjian tandauntuk posisi benda dan bayangan).
4. Dilakukan percobaan di atas sebanyak 5 kali!
V. DATA PENGAMATANA. Menentukan jarak fokus lensa positif
1. Untuk jarak (s + s) = 100 cmS s
75 25
72 28
78 22
76 24
73 27
2. Untuk jarak (s + s) = 95 cmS s
65 30
64 31
64,5 30,5
63 32
62 33
3. Untuk jarak (s + s) = 90 cmS s
55 35
56 34
-
8/3/2019 lensa uthut
7/26
-
8/3/2019 lensa uthut
8/26
No. S s E d
1 84,5 9,5 74,9 94
2 84,5 9 75,5 93,5
3 84,5 10 74,5 94,5
4 84,5 10,5 74 95
5 84,5 11 73,5 95,5
C. Menentukan jarak fokus lensa gabunganUntuk jarak (s + s) = 75 cm
S s
58,5 11,5
58 12
57 13
56 14
57,5 12,5
VI. DATA PERHITUNGANA. Menentukan Jarak Fokus Lensa Positif
1. Untuk jarak (s+s) = 100 cms (cm) s (cm)
75 25
72 26
78 22
76 2473 27
s = 374 s = 124
5
ss = 8,74
5
374 cm
-
8/3/2019 lensa uthut
9/26
5
''
s
s = cm8,245
124
Jarak Fokus :
f= cm = 18,55cm
Kekuatan Lensa :
P = 05,055,18
1001
fdioptri
Dengan cara yang sama maka diperoleh :
(s+s) cm cms cms' f (cm) P(dioptri)
100 74,8 24,8 18,55 5.39
95 63,7 31,3 20,98 4,77
90 55,6 34,4 21,25 4,71
85 52,5 32,5 20,07 4,99
80 47,8 32,2 19,24 5,2
75 43,6 31,4 18,23 5,49
B. Menentukan Jarak Fokus Lensa NegatifNo. s s
1. 84,5 9,5
2. 84,5 9
3. 84,5 10
4. 84,5 10,5
5. 84,5 11
s = 84,5 s = 10
5
ss =
5504,18100
04,1855
100
8,248,74
'
'.
x
ss
ss
cm9,165
5,84
-
8/3/2019 lensa uthut
10/26
5
''
s
s = cm25
10
Jarak Fokus :
f= cm
x
ss
ss
79,19,18
8,33
9,18
29,16
'
'.
Kekuatan Lensa :
P = 87,5579,1
1001
fdioptri
C. Menentukan Jarak Fokus Lensa Gabungan
s (cm) s (cm)
58,5 11,5
58 12
57 13
56 14
57,5 12,5
s = 287 s = 63
5
ss = 4,57
5
287 cm
5
''
s
s = cm6,125
63
Jarak Fokus :
f= cm = 9,64 cm
Kekuatan Lensa :
P = 37,1064,9
1001
fdioptri
VII. RALAT KERAGUAN
6432,975
24,723
75
6,124,57
'
'.
x
ss
ss
-
8/3/2019 lensa uthut
11/26
A. Menentukan Jarak Fokus Lensa PositifUntuk Jarak (s+s) = 100 cm
Ralat untuk jarak benda (s)
s (cm) cms cmss cmss
2
75 74,8 0,2 0,04
72 74,8 -2,8 7,84
78 74,8 3,2 10,24
76 74,8 1,2 1,44
73 74,8 -1,8 3,24
= 22,8
cm
067,18,74_
ss cm
Ralat Nisbi : %42,1%1008,74
067,1%100
_
xx
s
s
Kebenaran Praktikum : 100% - 1,42 %
= 98,58 %
Ralat untuk jarak bayangan (s)
s (cm) cms' cmss '' cmss 2'' 25 24,8 0,2 0,04
28 24,8 3,2 10,24
22 24,8 -2,8 7,84
24 24,8 -,08 0,64
27 24,8 2,2 4,84
= 23,6
067,120
8,22
1
2
nn
sss
-
8/3/2019 lensa uthut
12/26
18,120
6,23
1
'''
2
nn
sss cm
18,18,24''_
ss cm
Ralat Nisbi : %75,4%1008,24
18,1%100
'
'_
xx
s
s
Kebenaran Praktikum : 100% - 4,75 %
= 95,25 %
Ralat untuk fokus:
'' ''_
ssssssssff
=
18,18,24067,18,7418,18,24067,18,74
= 18,1067,18,248,74
8,24
18,1
8,74
067,118,1.067,18,24.8,74
=247,26,99
04,1855
26,88
04,1855
46,26
26,104,1855
=247,26,99
06,0.26,104,1855
=247,26,99
0756,004,1855
=6,99
04,1855
6,99
04,1855
6,99
247,2
04,1855
0756,0
= 62,1862,18
184762
2,4168
184762
53,7
= 62,1862,18
184762
73,4175
= 62,1862,18 (0,022)
-
8/3/2019 lensa uthut
13/26
= 18,62 0,41
Ralat Nisbi : %10062,18
41,0%100
_xx
f
f
= 2,2 %
Kebenaran Praktikum : 100% - 2,2 %= 97,8 %
Ralat kekuatan lensa
ff
PP
_
_ 0100
=41,062,18
0100
=
62,18
41,0
100
0
62,18
100
62,18
100
= 5,37 5,37
62,18
41,0
100
0
= 5,37 5,37
100
20,2
= 5,37 5,37 ( 0,022)
= 5,37 0,12
Ralat nisbi = %100_
x
P
P
= 23,2%10037,5
12,0x %
Kebenaran praktikum = 100 % - 2,23 %
= 97,77 %
Dengan cara yang sama maka diperoleh :
(s+s)(cm)(
_
s s )(cm) ( '_
s s )(cm) cmff
_
dioptriPP
_
-
8/3/2019 lensa uthut
14/26
100 74,8 1,067 24,8 1,18 18,62 0,41 5,37 0,12
95 63,7 0,54 31,3 0,54 21 0,231 4,8 0,0528
90 55,6 0,51 34,4 0,51 21,25 0,233 4,70 0,0517
85 52,5 0,5 32,5 0,5 20,074 2,362 4,98 0,588
80 47,8 0,25 32,2 0,25 19,24 0,12025 5,2 0,0325
75 43,7 0,26 31,4 0,51 18,27 0,148 5,47 0,044
Dan nilai kebenarannya dengan cara yang sama diperoleh :
(s+s)(cm) (s s ) (s s ) ff PP
100 98,58 % 95,25 % 97,8 % 97,77 %
95 99,15 % 98,28 % 98,9 % 98,9 %
90 99,08 % 98,5 % 98,9 % 98,9 %
85 99,05 % 98,46 % 88,23 % 88,19 %
80 99,48 % 99,22 % 99,375 % 99,375 %
75 99,41 % 98,38 % 99,19 % 99,2 %
B. Menentukan Jarak Fokus lensa Negatif
s (cm) cms cmss cmss 2 84,5 84,5 0 0
84,5 84,5 0 0
84,5 84,5 0 0
84,5 84,5 0 0
84,5 84,5 0 0
= 0
-
8/3/2019 lensa uthut
15/26
020
0
1
2
nn
sss cm
05,84_
ss cm
Ralat Nisbi : %0%1005,84
0%100
_
xx
s
s
Kebenaran Praktikum : 100% - 0%
= 100 %
Ralat untuk jarak bayangan (s)
s (cm)
cms' cmss ''
cmss2
''
9,5 10 -0,5 0,25
9 10 -1 1
10 10 0 0
10,5 10 0,5 0,25
11 10 1 1
= 2,5
35,020
5,2
1
'''
2
nn
sss cm
35,010''_
ss cm
Ralat Nisbi : %5,3%10010
35,0%100
'
'_
xx
s
s
Kebenaran Praktikum : 100% - 3,5%
= 96,5 %
Ralat untuk fokus:
-
8/3/2019 lensa uthut
16/26
''
''_
ssss
ssssff
=
05,8435,01005,8435,010
= 035,05,8410
5,84
0
10
35,00.35,05,84.10
=
35,05,94
0035,00845
=35,05,94
0845
=5,94
845
5,94
845
5,94
35,0
845
0
= 94,894,8 3107,30 x
= 94,894,8 (0)
= 094,8
Ralat Nisbi : %100
94,8
0%100
_xx
f
f
= 0 %
Kebenaran Praktikum : 100% - 0 %
= 100 %
Ralat kekuatan lensa
ff
PP
_
_ 0100
=094,8
0100
=
94,8
0
100
0
94,8
100
94,8
100
= 11,19 11,19
94,8
0
100
0
-
8/3/2019 lensa uthut
17/26
= 11,19 11,19 (0)
= 11,19 0
Ralat nisbi = %100_ xP
P
= 0%10019,11
0x %
Kebenaran praktikum = 100 % - 0 %
= 100 %
C. Menentukan Jarak Fokus Lensa Gabungan
s (cm) cms cmss cmss 2 58,5 57,4 1,1 1,21
58 57,4 0,6 0,36
57 57,4 -0,4 0,16
56 57,4 -1,4 1,96
57,5 57,4 0 0
= 3,69
1845,020
69,3
1
2
nn
sss cm
1845,04,57_
ss cm
Ralat Nisbi : %3,0%1004,57
1845,0%100_
xx
s
s
Kebenaran Praktikum : 100% - 0, 3%
= 99,7 %
Ralat untuk jarak bayangan (s)
-
8/3/2019 lensa uthut
18/26
s (cm) cms' cmss '' cmss 2'' 11,5 12,6 -1,1 1,21
12 12,6 -0,6 0,36
13 12,6 0,4 0,16
14 12,6 1,4 1,96
12,5 12,6 -0,1 0,01
= 3,7
185,020
7,3
1
'''
2
nn
sss cm
185,06,12''_
ss cm
Ralat Nisbi : %5,1%1006,12
185,0%100
'
'_
xx
s
s
Kebenaran Praktikum : 100% - 1,5%
= 98,5 %
Ralat untuk fokus:
''''
_
ssssssssff
=
185,06,121845,04,57185,06,121845,04,57
= 185,01845,06,124,57
6,12
185,0
4,57
1845,0185,0.1845,06,12.4,57
= 185,01845,06,124,57)0179,0(034,02,723
=37,034,18
101,62,7234
x
=34,18
2,723
34,18
2,723
34,18
37,0
2,723
101,64x
-
8/3/2019 lensa uthut
19/26
-
8/3/2019 lensa uthut
20/26
VIII. PEMBAHASAN
Percobaan lensa ini bertujuan untuk mempelajari rumus-rumus lensa, mempelajari cacat-
cacat lensa,menentukan panjang fokus dari lensa positif, lensa negatif, dan lensa gabungan dan
mengetahui macam-macam lensa beserta sifat dari masing-masing lensa.
Dengan melakukan percobaan di atas dan mencatat data percobaan dapat terlihat bahwa,
semakin besar jarak benda dari lensa yang digunakan, maka jarak bayangan akan semakin kecil.
Demikian juga dengan tingginya, Tinggi bayangan semakin berkurang seiring dengan semakin
besarnya jarak benda yang digunakan.
Untuk lensa cembung mempunyai sifat bayangan nyata, terbalik, dan sama besar. Sedangkan
untuk lensa cekung bersifat maya, tegak, dan diperkecil Sebuah lensa dapat membentuk sebuah
bayangan nyata dari benda meskipun benda tidak jauh dari lensa. Dalam kenyataannya, semua
benda yang terletak dibelakang lensa dalah nyata dan terbalik.sedangkan benda yang terletak di
depan lensa adalah maya dan tegak.
Dalam percobaan ini untuk menghitungnya digunakan persamaan-persamaan sebagai
berikut :
Persamaan berdasarkan hukum kesamaan segitiga, dengan B adalah besar
bayangan dan G besar objek :
fs
f
B
Gdan
s
s
G
B
'
'
dan diperoleh persamaan lensa :
'
111
ssf atau
'
'.
ss
ssf
Dimana untuk menghitung jarak fokus dari lensa positif dapat ditentukan dengan mengukur
d dan e dengan metode Bessel. Jarak fokus lensa sederhana dapat dihitung dengan rumus:
21
11)1(1RR
nf
dengan R1
dan R 2 masing-masing merupakan jari-jari kelengkungan permukaan lensa
pertama dan kedua, n merupakan indeks bias bahan lensa.
-
8/3/2019 lensa uthut
21/26
Untuk rumus lensa tipis'
111
ssf tidak berlaku apabila percobaan dilakukan di dalam air
karena adanya perbedaan indeks bias antara air dan udara. Jika percobaan dilakukan di dalam
air, maka rumus yang berlaku adalah :
''
1
'
1
'
'1
rrn
nn
f
dimana n adalah indeks bias masing-masing medium.
Kuat lensa mempunyai sifat mengumpulkan berkas sinar (sifat konvergen) dan
divergen (menyebarkan sinar) suatu lensa. Untuk Lensa positif, semakin kecil jarak fokus,
semakin kuat kemampuan lensa itu untuk mengumpulkan berkas sinar. Untuk Lensa negatif,
semakin kecil jarak fokus semakin kuat kemampuan lensa itu untuk menyebarkan berkas
sinar. Kuat lensa merupakan kebalikan dari jarak fokus f. Secara matematis kekuatan lensa
dapat dihitung dengan rumus :
P =f
1
Dalam praktikum ini tentunya lensa yang digunakan tidak lepas dari cacat lensa
atau aberasi lensa. Aberasi ini ada bermacam-macam, antara lain sebagai berikut : aberasi
sferis, koma, astigmatisma, kelengkungan medan, distorsi, dan aberatis kromatis, dimana
aberatis kromatis ini ada dua macam, yaitu ;aberasi kromatis aksial/longitudinal, dan aberatis
kromatis lateral.
Dalam percobaan ini, pengambilan dta dilakukan sebanyak beberapa kali yaitu
ada yang sampai 5 kali. Dalam pengukuran dan perhitungan terdapat keraguan yang telah
dibahas pada ralat. Keraguan ini dapat terjadi karena :
1. Terjadinya cacat lensa2. Pergeseran penggaris pengukur yang tidak disadari.3. Ketidaktepatan pengambilan data karena dalam praktikum ruangan gelap.4. Keterbatasan alat.
-
8/3/2019 lensa uthut
22/26
IX. KESIMPULAN
1. Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan atau lebih dengan palingtidak salah satu permukaannya merupakan bidang lengkung.
2. Lensa terdiri dari 2 jenis yaitu: lensa cembung (konveks) dan lensa cekung (konkaf).a. Lensa cembung adalah lensa dengan bagian tengah lebih tebal daripada bagian
pinggirnya. Macammacam lensa cembung :
1) Cembung rangkap(bikonveks)
2) Cembung datar(plan-konveks)
3) Cembung cekung(konkav-konveks)
-
8/3/2019 lensa uthut
23/26
F1 F2
b. Lensa cekung adalah lensa dengan bagian tengah lebih tipis daripada bagianpinggirnya. Macam-macam lensa cekung :
Bikonkaf plan-konkav konveks-konkaf
3. Lensa cembung memiliki tiga sinar istimewa sebagai berikut.a. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melaluli titik fokus F1.b. Sinar datang melalui titik fokus F2 akan dibiaskan sejajar sumbu utama.c. Sinar datang melalui titik pusat optik 0 diteruskan tanpa membias.
4. Ada 3 sinar istimewa pada lensa cembung, yaitu :a. Sinar sejajar sumbu utama dibiasakan melalui titik fokus F
F1 F2
b. Sinar melalui titik F dibiaskan sejajar sumbu utama
-
8/3/2019 lensa uthut
24/26
F2
c. Sinar melalui pusat optik ( titik pusat kelengkungan ) tidak dibiaskan, tetapiditeruskan.
5. Lensa cekung memiliki tiga sinar istimewa sebagai berikut.a. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seakan-akan dating dari titik fokus di
depan lensa F.
b. Sinar datang menuju titik fokus di belakang lensa dibiaskan sejajar sumbu utama.c. Sinar datang melalui titik pusat optik tidak mengalami pembiasan.
6. Rumus (persamaan) untuk menentukan letak bayangan pada lensa ini mirip denganpersamaan cermin, yaitu
ssf 111
s = jarak benda ke titik pusat optik lensa
s= jarak bayangan ke titik pusat optik lensa
f = jarak titik api pusat optik lensa
F1
-
8/3/2019 lensa uthut
25/26
7. Kuat lensa merupakan kebalikan dari jarak fokus f. Secara matematis kekuatan lensadapat ditulis sebagai berikut.
P =f
1
Ket :
P = kuat lensa ( dioptri )
F = jarak fokus ( meter
8. Perjanjian tanda untuk lensaa. s bertanda + jika benda terletak di depan lensa ( benda nyata )b. s bertandajika benda terletak di depan lensa ( benda maya )c. s bertanda + jika bayangan terletak di depan lensa ( bayangan nyata )d. s bertanda jika bayangan terletak di belakang lensa (bayangan maya)e. f bertanda + untuk lensa cembungf. f bertanda - untuk lensa cekungg. R bertanda - untuk permukaan lensa yang cekungh. R bertanda + untuk permukaan lensa yang cembung
9. Berdasarkan hukum kesamaan segitiga, dengan B adalah besar bayangan dan G besarobjek:
G
B=
s
s'dan
B
G=
s'-f
f
Maka diperoleh persamaan lensa:
f
1=
s
1+
'
1
satau
s's
s.s'
10.Adapun penyimpangan-penyimpangan dalam pembentukan bayangan pada lensasebagai berikut:
a. Aberasi sferis adalah penyimpangan pembentukan bayangan dari suatu bendayang terletak di sumbu utama karena bentuk lengkung dari lensa.
-
8/3/2019 lensa uthut
26/26
b. Astigmatisme adalah kelainan pembentukan bayangan dari suatu benda titik yangjauh dari sumbu utama.
c. Distorsi adalah suatu aberasi yang disebabkan oleh perbesaran bayangan yangtidak merata.
d. Lengkungan bidang bayangane. Aberasi kromatis
DAFTAR PUSTAKA
Alit Paramarta S.Si.,M.Si. Ida Bagus 2011. Penuntun Praktikum Fisika Dasar II. Jurusan Fisika,
Fakultas MIPA.Universitas Udayana : Bali.
Jamal Abdul dan Tamrin BA. 1999. Pintar Fisika. Surabaya: Gita Media Press.
Tim Penyusun. 2001. PR Fisika. Jakarta: Intan Pariwara.
Tim Penyusun Fisika. 1996. Konsep-konsep Fisika SMU. Jakarta: Intan Pariwara.